You are on page 1of 3

Pengaruh globalisasi terhadap eksistensi sistem sosial budaya indonesia

Musa, M. I. (2015). Dampak pengaruh globalisasi bagi kehidupan bangsa Indonesia. Jurnal Pesona
Dasar, 3(3).

Hisyam,Ciek Julyati.(2020).Sistem sosial budaya indonesia.Jakarta Timur.PT. Bumi Aksara

Pendahuluan

Metode penelitian

Bab 1 PENGANTAR SISTEM SOSIAL BUDAYA

A. PENGERTIAN SISTEM

Sistem berasal dari bahasa Latin (systema) dan bahasa Yunani (sustēma), yakni suatu kesatuan yang
terdiri dari komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi,
materi, atau energi. Istilah ini sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang
berinteraksi, di mana suatu model matematika sering kali bisa dibuat.

Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling ber- hubungan, yang berada dalam suatu
wilayah serta memiliki bagian penggerak, contoh umum misalnya negara. Negara merupakan suatu
kumpulan dari beberapa elemen kesatuan lain seperti provinsi, yang saling berhubungan sehingga
membentuk suatu negara di mana yang berperan sebagai penggeraknya yaitu rakyat yang berada di
negara tersebut. Kata “sistem” banyak sekali digunakan dalam percakapan sehari-hari, dalam forum
diskusi maupun dokumen ilmiah. Kata sistem ini digunakan untuk banyak hal dan pada banyak
bidang pula sehingga maknanya menjadi beragam. Dalam pengertian yang paling umum, sebuah
sistem adalah sekumpulan benda yang memiliki hubungan di antara mereka.

B. PENGERTIAN SISTEM SOSIAL

Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat
itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas
manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya,
menurut pola-pola tertentu berdasarkan adat tata kelakuan. Sifat dari sistem sosial adalah konkret,
terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dapat diamati, dan didokumentasikan.

Menurut Garna (1994), sistem sosial adalah suatu perangkat peran sosial yang berinteraksi atau
kelompok sosial yang memiliki nilai-nilai, norma, dan tujuan yang sama. Dengan demikian, dapat
dikatakan bahwa sistem sosial itu pada dasarnya ialah suatu sistem dari berbagai tindakan. Seperti
yang diungkapkan oleh Parsons (1951), sistem sosial merupakan proses interaksi di antara pelaku
sosial.
C. PENGERTIAN SISTEM BUDAYA

Dalam pergaulan sehari-hari kita menemukan istilah mentalitas. Mentalitas adalah kemampuan
rohani yang ada dalam diri seseorang, yang menuntun tingkah laku dan tindakan dalam hidupnya.
Pantulan dalam tingkah laku itu menciptakan sikap tertentu, terhadap berbagai hal dan orang-orang
di sekitarnya. Sikap mental ini sebenarnya sama saja dengan sistem nilai budaya (culture value
system) dan sikap (attitude).

Sistem nilai budaya (atau suatu sistem budaya) adalah rangkaian konsep abstrak yang hidup dalam
alam pikiran sebagian besar suatu warga masyarakat. Oleh karena itu, sistem nilai budaya dianggap
penting dan bernilai. Suatu sistem nilai budaya merupakan bagian dari kebudayaan yang
memberikan arah serta dorongan pada perilaku manusia. Sistem merupakan konsep abstrak, tapi
tidak dirumuskan dengan tegas dan biasanya konsep tersebut hanya dirasakan saja, serta tidak
dirumuskan secara tegas oleh warga masyarakat yang bersangkutan. Itulah juga sebabnya konsep
tersebut sangat sulit untuk diubah apalagi diganti dengan konsep yang baru.

Bila sistem nilai budaya memberi arah pada perilaku dan tindakan manusia maka pedomannya harus
tegas dan konkret. Hal itu tampak di dalam norma, hukum, dan aturan-aturan. Norma dan
sebagainya itu bersumber pada sistem nilai budaya tersebut.

Konsep sikap bukanlah bagian dari kebudayaan. Sikap merupakan daya dorong dalam diri seorang
individu untuk bereaksi terhadap seluruh lingkungannya. Bagaimana pun juga, sikap seseorang itu
akan dipengaruhi oleh kebudayaannya. Dengan kata lain, sikap individu biasanya ditentukan
berdasarkan keadaan fisik dan psikisnya, serta norma-norma dan konsep- konsep nilai budaya yang
dianutnya. Namun demikian, pengamatan tentang sikap seseorang sulit untuk menunjukkan ciri-
cirinya dengan tepat dan pasti. Itulah sebabnya sikap seseorang tidak dapat untuk menggeneralisasi
sikap sekelompok warga masyarakat, jika hanya bertolak dari asumsi yang umum saja.

D. PENGERTIAN SISTEM SOSIAL DAN BUDAYA INDONESIA

Dari penjelasan di atas mengenai pengertian sistem, sistem sosial, dan sistem budaya dapat
dinyatakan dalam arti luas, bahwa pengertian sistem sosial budaya yaitu suatu keseluruhan dari
unsur-unsur tata nilai, tata sosial, dan tata laku manusia yang saling berkaitan dan masing-masing
unsur bekerja secara mandiri, serta bersama-sama satu sama lain saling mendukung untuk mencapai
tujuan hidup manusia dalam bermasyarakat.

Istilah sosial budaya merupakan bentuk gabungan dari istilah sosial dan budaya. Sosial dalam arti
masyarakat, budaya atau kebudayaan dalam arti sebagai semua hasil karya, rasa, dan cipta
masyarakat. Sosial budaya dalam arti luas mencakup segala aspek kehidupan. Berdasarkan hal itu,
sistem sosial budaya Indonesia dirumuskan sebagai totalitas tata nilai, tata sosial, dan tata laku
manusia Indonesia yang merupakan manifestasi dari karya, rasa, dan cipta di dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Sistem sosial
budaya memungkinkan setiap masyarakat Indonesia untuk mengembangkan dirinya dan mencapai
kesejahteraan lahir batin, dalam kerangka pola berpikir dan bertindak berdasarkan Pancasila.

Struktur sistem sosial budaya Indonesia dapat merujuk pada nilai- nilai yang terkandung dalam
Pancasila yang terdiri dari berikut ini.

1. Tata Nilai

Struktur tata nilai kehidupan pribadi atau keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara yang meliputi
nilai agama, nilai moral, nilai vital, dan nilai material.

2. Tata Sosial

Tata sosial Indonesia harus berdasarkan UUD 1945, peraturan perundang- undangan lainnya, budi
pekerti yang luhur, dan cita-cita moral rakyat yang luhur.

3. Tata Laku (Karya)

Tata laku pribadi atau keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara harus berpedoman pada norma
agama, norma kesusilaan/kesopanan, norma adat istiadat, norma hukum setempat, dan norma
hukum negara.

You might also like