Professional Documents
Culture Documents
Laporan Praktikum Caesar - Aglutinasi Dan Precipitasi
Laporan Praktikum Caesar - Aglutinasi Dan Precipitasi
Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas Dalam Menjalani Kepaniteraan Klinik pada
Bagian Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala RSUD dr.
Zainoel Abidin Banda Aceh
Oleh:
Teuku Caesar Riayatsyah Nurarafat
2207501010258
Zat atau patogen) dalam tubuh dapat dideteksi dengan bantuan teknik
imunologi. Hal-hal yang dapat dideteksi antara lain virus, hormon dan
hemoglobin pigmen darah. Tes ini memanfaatkan sistem kekebalan tubuh: Untuk
melawan kuman atau zat asing, sistem kekebalan menghasilkan antibodi. Antibodi
adalah protein yang dapat mengikat kuman atau zat tertentu, seperti kunci yang
masuk ke lubang kunci tertentu. Mereka "menangkap" kuman atau zat,
menetralisirnya dan menarik sel kekebalan lainnya.
Tes aglutinasi mendeteksi antibodi atau antigen dan melibatkan aglutinasi bakteri,
sel darah merah, atau partikel lateks berlapis antigen atau antibodi. Mereka
mengandalkan sifat bivalen dari antibodi, yang dapat menghubungkan silang
antigen partikel.
Dalam tes aglutinasi (misalnya, aglutinasi lateks, koagregasi), partikel yang sangat
kecil (manik-manik lateks, partikel gelatin, bakteri) digabungkan dengan antigen
reagen atau antibodi. Kompleks partikel yang dihasilkan dicampur dengan
spesimen (misalnya, cairan serebrospinal, serum); jika antibodi target atau antigen
hadir dalam spesimen, itu mengikat silang partikel, menghasilkan aglutinasi
terukur, maka artinya tes aglutinasi positif.
1.3 Definisi Presipitasi
Tes presipitasi adalah jenis reaksi antigen-antibodi di mana antigen terjadi dalam
bentuk larutan. Tes serologi menggunakan reaksi precipitin untuk mendeteksi
keberadaan antigen spesifik. khususnya: tes yang digunakan dalam kriminologi
untuk menentukan manusia atau sumber noda darah lainnya.
b. Antibodi dan antigen terlarut berinteraksi dalam larutan berair yang akhirnya
berkembang menjadi endapan yang terlihat.
poliklonal.
Penggunaan reaksi presipitasi yaitu:
-Elektrolit dan pH
Reaksi aglutinasi yang terjadi bisa dibedakan menjadi 2 : reaksi aglutinasi aktif
dan reaksi aglutinasi pasif. Kedua reaksi tersebut dibedakan berdasarkan apakah
antigen atau epitope yang terkandung dalam sel target secara natural ada disana
atau tidak. Dikatakan reaksi aglutinasi aktif jika, terdapat antigen atau epitope
bawaan pada sel target. Sedangkan, pada reaksi aglutinasi pasif, tidak terdapat
antigen / epitope bawaan pada sel target.
Contoh : dalam kultur agar bakteri dan sudah diberikan antiserum, terjadi
a. Uji Widal
Antigen yang digunakan pada tes widal ini berasal dari suspense salmonella
yangsudah dimatikan dan diolah dalam laboratorium. Dengan jalanmengencerkan
serum, maka kadar anti dapat ditentukan. Pengenceran tertinggi yang masih
menimbulkan reaksi aglutinasi menunjukkan titer antibodi dalam serum.
b. Uji Weil-Felix
Uji Weil-Felix merupakan uji yang dilakukan terhadap infeksi oleh riketsia. Uji ini
melibatkan antigen heterofil, beberapa riketsia memilikiantiten yang sama seperti
yang terdapat pada galur-galur Proteus
spp. Artinya serum dari pasien yang menderita infeksi oleh riketsia akanmengaglu
tinasikan suspensi bakteri Proteus spp. Reaksi Weil-Felix inibersifat diferensial,
atau diagnostik terhadap penyakit-penyakit tertentuyang disebabkan oleh riketsia
karena terjadinya aglutinasi galur-galur inisecara selektif
Pada sistem Rh tidak dijumpai isoantibodi alamiah terhadap antigen Rh. Namun
demikian, seseorang dengan Rh negatif yang menerima sel- sel darah dengan Rh
positif akan memberikan respon dengan cara mensintesis antibodi terhadap faktor
Rh. Untuk melakukan uji Rh dapat dilakukan dengan menambahkan antigen D
pada darah. Penyakit yang dapat ditimbulkan apabila perkawinan terjadi antara
rherus yang berbeda adalah eritroblastosis fetalis bada bayi mereka. Hal ini dapat
terjadi bila ayah rhesus positif sedangkan ibunya rhesus negatif, rhesus positif
lebih dominan terhadap rhesus negatif. . Anak dari pasangan beda rhesus punya
kemungkinan 50-100% berrhesus positif. Kemungkinan berrhesus negatif hanya
0-50%. Artinya rhesus si anak lebih mungkin berbeda dengan si ibu. Perbedaan
rhesus antara calon bayi dengan ibu akan menimbulkan masalah. Melalui
plasenta, rhesus darah janin akan masuk ke peredaran darah si ibu. Selanjutnya ini
akan menyebabkan tubuh si ibu memproduksi antirhesus. Melalui plasenta juga,
antirhesus ini akan melakukan serangan balik ke dalam peredaran darah si calon
bayi. Sel-sel darah merah si calon bayi akan dihancurkan.Pada kehamilan
pertama, antirhesus mungkin hanya akan menyebabkan si bayi lahir kuning
(karena proses pemecahan sel darah merah menghasilkan bilirubin yang
menyebabkan warna kuning pada kulit). Tapi pada kehamilan kedua, problemnya
bisa menjadi fatal jika anak kedua juga memiliki rhesus positif. Saat itu, kadar
antirhesus ibu sedemikian tinggi, sehingga daya rusaknya terhadap sel darah
merah bayi juga hebat. Ini bisa menyebabkan janin mengalami keguguran.
itasi
Penggunaan reaksi
presipitasi yaitu:
Menentukan jenis
kuman
Identifikasi unsur
antigenik pada kuman di
dalam jaringan binatang
yang
terinfeksi
Pembakuan toksin dan
antitoksin
Mencari antibodi di
dalam serum
Uji serologis
medikolegal untuk
mendeteksi darah, serum
dll.
Faktor – faktor yang
mempengaruhi reaksi
presipitasi :
Sifat antigen (Ag)
Elektrolit dan pH
Waktu dan suhu
Ratio antigen-antibody
(Ag-Ab
itasi
Penggunaan reaksi
presipitasi yaitu:
Menentukan jenis
kuman
Identifikasi unsur
antigenik pada kuman di
dalam jaringan binatang
yang
terinfeksi
Pembakuan toksin dan
antitoksin
Mencari antibodi di
dalam serum
Uji serologis
medikolegal untuk
mendeteksi darah, serum
dll.
Faktor – faktor yang
mempengaruhi reaksi
presipitasi :
Sifat antigen (Ag)
Elektrolit dan pH
Waktu dan suhu
Ratio antigen-antibody
(Ag-Ab
itasi
Penggunaan reaksi
presipitasi yaitu:
Menentukan jenis
kuman
Identifikasi unsur
antigenik pada kuman di
dalam jaringan binatang
yang
terinfeksi
Pembakuan toksin dan
antitoksin
Mencari antibodi di
dalam serum
Uji serologis
medikolegal untuk
mendeteksi darah, serum
dll.
Faktor – faktor yang
mempengaruhi reaksi
presipitasi :
Sifat antigen (Ag)
Elektrolit dan pH
Waktu dan suhu
Ratio antigen-antibody
(Ag-AbBeberapa macam
pemeriksaan berdasarkan
prinsip presipitasi adalah
berikut:
1) Turbidimetri :
Mengukur kepadatan
atau kekeruhan satu
larutan. Alat
deteksi ditempatkan
langsung menghadap
sinar langsung. Cahaya
yang
terkumpul setelah
melewati langsung
melalui larutan. Larutan
yang
dimaksud dapat berupa
partikel padat dalam air
(suspensi) atau partikel
koloid dalam air (koloidal).
Kedua partikel tersebut
bila terkena cahaya,
dapat mengabsorbsi atau
menebar (scattered)
cahaya tersebut. Apabila
cahaya dilewatkan melalui
suatu larutan yang
memiliki kekeruhan, maka
intensitas cahaya tersebut
akan berkurang karena
refleksi, absorbsi atau
tebaran
Beberapa macam
pemeriksaan berdasarkan
prinsip presipitasi adalah
berikut:
1) Turbidimetri :
Mengukur kepadatan
atau kekeruhan satu
larutan. Alat
deteksi ditempatkan
langsung menghadap
sinar langsung. Cahaya
yang
terkumpul setelah
melewati langsung
melalui larutan. Larutan
yang
dimaksud dapat berupa
partikel padat dalam air
(suspensi) atau partikel
koloid dalam air (koloidal).
Kedua partikel tersebut
bila terkena cahaya,
dapat mengabsorbsi atau
menebar (scattered)
cahaya tersebut. Apabila
cahaya dilewatkan melalui
suatu larutan yang
memiliki kekeruhan, maka
intensitas cahaya tersebut
akan berkurang karena
refleksi, absorbsi atau
tebaran
Beberapa macam pemeriksaan berdasarkan prinsip presipitasi adalah
berikut:
a. Uji Tabung
Uji Tabung adalah uji presipitin yang paling sederhana. Kedalam sebuah
tabung bermulut kecil diletakkan larutan antigen diatas larutanserum yang
mengandung antibodi. Kedua larutan tersebut akan berdifusi sampai
keduanya mencapai konsentrasi optimum untukterjadinya presipitasi, pada
titik tersebut muncullah suatu zona rapatatau cincin endapan diantara kedua
larutan tersebut.
1. https://www.msdmanuals.com/professional/infectious-diseases/laboratory-
diagnosis-of-infectious-disease/immunologic-tests-for-infectious-disease
2. InformedHealth.org [Internet]. Cologne, Germany: Institute for Quality
and Efficiency in Health Care (IQWiG); 2006-. What are immunological
tests? 2016 Jun 30 [Updated 2016 Jun 30]. Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK373089/
3. https://www.biosciencenotes.com/precipitation-test/, copyright 2022,
wordpress MHthemes.
4. https://www.tutorialspoint.com/difference-between-agglutination-and-
precipitation#, Vineet nanda (2023)