You are on page 1of 12

SISTEM TRANSMISI PADA MESIN PENCACAH PELEPAH

DAN MESIN PEMECAH BIJI KARET

LAPORAN

OLEH :

Cindy Katalina Br Tarigan


210308006

TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM A

LAPORAN MESIN DAN PERALATAN


LABORATORIUM PERBENGKELAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2023
SISTEM TRANSMISI PADA MESIN PENCACAH PELEPAH
DAN MESIN PEMECAH BIJI KARET

LAPORAN

OLEH :

Cindy Katalina Br Tarigan


210308006

TPB A

Laporan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi komponen penilaian mata Kuliah
Praktikum Perbengkelan Teknik Pertanian Dan Biosistem Fakultas Pertanian Universitas
Sumatera Utara

Disetujui Oleh:
Asisten Laboratorium

( Sahwedi Limbong )
NIM.190308059

LAPORAN MESIN DAN PERALATAN


LABORATORIUM PERBENGKELAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2023
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Secara umum mesin pencacah pelepah terdiri dari motor bakar yang
berfungsi sebagai penggerak, sistem transmisi yang berfungsi mentransmisikan
atau memindahkan daya dari motor ke poros untuk menggerakkan mata potong,
cover yang berfungsi untuk melindungi komponen mesin, poros sebagai tumpuan
mata potong, rangka yang berfungsi sebagai penopang komponen mesin, dan mata
potong untuk mencacah pelepah dan daun sawit.
Poros adalah salah satu komponen terpenting dari setiap mesin. Bagian
utama dalam transmisi tersebut dipegang oleh poros, adapun poros yang
digunakan adalah poros transmisi. Poros macam ini mendapat beban puntir murni
atau puntir dan lentur. Daya ditransmisikan kepada poros ini melalui kopling, roda
gigi, pulley belt atau rantai sprocket, dan lain-lain.
Pulley V Belt merupakan salah satu elemen transmisi. Pada rancangan
mesin ini, elemen transmisi yang digunakan adalah pulley V belt. Pulley
merupakan salah satu elemen mesin yang berfungsi untuk mentransmisikan daya
sama seperti sprocket rantai dan roda gigi. Pulley umumnya terbuat dari besi cor
kelabu FC 20 atau FC 30, dan ada pula yang terbuat dari baja. Untuk pulley kecil
dipakai konstruksi plat karena lebih murah.
Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui sistem
transmisi yang ada pada alat mesin pencacah pelepah dan pemecah biji karet.
TINJAUAN PUSTAKA

Perancangan mesin penanganan limbah pelepah sawit perlu mengacu pada


karakteristik fisik dan mekanik daun dan pelepah sawit. Menurut beberapa peneliti
(Intara et al., 2005; Bulan et al., 2015; Bulan et al., 2016), faktor penting dalam
pengembangan teknologi penanganan limbah pelepah sawit adalah harus
dikembangkan berdasarkan sifat fisik dan mekaniknya. Rancangan mesin perlu
didesain dengan mengintegrasikan sistem kompresi untuk pelepah sawit (unit
pengempa) dan sistem pencacahan untuk daun sawit (unit pencacah).
Alat pencacah sisa tanaman yang ada di pasaran semuanya menggunakan
tipe pisau dengan berbagai variasi bentuk hopper dan dimensi, tergantung pada
kapasitas kerjanya. Oleh karena itu, diperlukan modifikasi mesin pencacah yang
ada dengan penempatan circular saw yang dapat menghancurkan pelepah kelapa
sawit. Penggunaan circular saw sebagai pengganti dari pisau utama pernah
dilakukan oleh Tunggal et al.(2011) dengan objek tandan kosong kelapa sawit.
Penelitian berhasil dengan baik dan dapat menghancurkan tandan kelapa sawit.
Pisau circular saw pada ruang penghancur dimodifikasi dengan menvariasikan
jarak pisau dan sistem transmisi daya menggunakan karet dan flange.
Berdasarkan penelitian Sunarya(2013), penggantian transmisi daya belt
dan pulley menjadi transmisi daya karet dan flange dapat meningkatkan kecepatan
putaran maksimal hingga 75%. Kecepatan putaran poros akan berpengaruh
terhadap kehalusan hasil pencacahan yang disebabkan oleh frekuensi putaran yang
cepat dan memberi peluang sangat besar terhadap bahan cacahan terjadinya
pemotongan, tumbukan, pukulan dan gesekan yang sering terjadi pada gergaji
putar.
Mesin pencacah pelepah sawit merupakan alat untuk mencacah pelepah
sawit yang dijadikan sebagai bahan pakan ternak sapi. Adapun beberapa
komponen atau elemen mesin yang digunakan pada mesin pencacah pelepah dan
daun kelapa sawit yaitu motor bensin, puli, sabuk-v, bantalan, poros, rangka,
casing, dan mata pisau pencacah. Mesin ini juga merupakan mesin serbaguna
karena dapat digunakan untuk mencacah bahan hijauan seperti rumput bahkan
pohon dan daun pisang dengan target akhir mesin dapat mencacah pelepah dan
daun kelapa sawit (R Dewi, 2021).
Mesin pencacah yang telah dirancang dan dibuat memiliki dimensi ruang
pencacah 36 x 36 x 49 cm, mata pisau memiliki ukuran 27 x 5 x 1 cm, dengan
penggerak motor bensin 5,5 HP serta menggunakan transmisi puli dan sabuk-V
tipe A-45. Pengujian dilakukan untuk mencacah rumput, pelepah dan daun sawit,
serta pohon dan daun pisang. Hasil cacahan yang diperoleh dalam waktu 02.00
menit pada putaran mesin ratarata 2100 rpm dimana untuk pelepah dan daik
kelapa sawit sebesar 5,75 kg, pohon dan daun pisang sebanyak 19,25 kg, dan
untuk rumput sebanyak 5 kg dengan ukuran panjang hasil cacahan antara 3-6 cm
(Hasbi, 2022).
Semakin tinggi kecepatan putaran poros mesin pencacah maka semakin
besar energi kinetis yang dihasilkan. Kecepatan putaran poros akan berpengaruh
terhadap kehalusan hasil pencacahan yang disebabkan oleh frekuensi putaran yang
cepat dan memberi peluang sangat besar terhadap bahan cacahan teijadinya
pemotongan, tumbukan, pukulan dan gesekan yang sering pada gergaji putar
(Hidayatullah, 2013).
Hubungan pulley dengan sabuk, pulley berfungsi sebagai alat bantu dari
sabuk dalam memutar poros penggerak ke poros penggerak lain, dimana sabuk
membelit pada pulley. Untuk pulley yang mempunyai alur V maka sabuk yang
dipakai harus mempunyai bentuk V, juga untuk membentuk trapesium. Pada
umumnya pulley dipakai untuk menggerakan poros yang satu dengan poros yang
lain dengan bantu sabuk transmisi daya, disamping itu pulley juga digunakan
untuk meneruskan momen secara efektif dengan jarak maksimal. Untuk
menentukan diameter pulley yang akan digunakan harus diketahui putaran yang
diinginkan (Mahmudi 2021).
Menurut Sugandi et al, (2016), mengingat besarnya kuantitas eceng
gondok, jerami dan daun kelapa sawit yang akan dicacah, proses pengecilan
ukuran bahan baku hanya mungkin menggunakan mekanisasi. Spesifikasi dari
mesin pencacah juga harus sesuai dengan kebutuhan dan kondisi bahan baku yang
ada di Indonesia. Secara umum mesin pencacah rumput terdiri dari 3 bagian yaitu
motor berfungsi sebagai penggerak, sistem transmisi berfungsi sebagai sistem
pemindah tenaga dan mengatur kecepatan putaran, casing yang berfungsi sebagai
poros rangka, pelindungi komponen mesin, dan pisau perajang.
Perancangan Dalam merancang mesin pencacah pelepah sawit dilakukan
beberapa pertimbangan design dan analisa perhitungan, dimana hal ini bertujuan
untuk menghasilkan alat yang dibutuhkan. Dari hasil perhitungan perancangan
mesin pencacah pelepah sawit yaitu Daya motor penggerak 182 Hp 136 Kw.
Bahan poros : S40C AISI 1040 dengan diameter 62 mm panjang 940 mm.
Bantalan : Jenis dudukan radial Ball JIS B 1520 diameter : 45 mm. Transmisi :
Jenis sabuk - V tipe E - 94. Puli : Diameter puli kecil : 76,2 mm diameter puli
besar : 228,6 mm. Rangka : Baja karbon rendah profil UNP 50mm × 80mm
(Robiansyah, 2016).
Pada putaran mesin rendah semakin meningkat transmisinya maka torsi
yang dihasilkan akan semakin menurun, hal ini disebabkan putaran piston yang
bergerak lambat akibat perbandingan transmisi yang terlalu berat. Semakin
meningkatnya putaran dan transmisi maka torsi yang dihasilkan akan semakin
meningkat namun peningkatan ini tidak terjadi disetiap putaran mesin, pada
putaran tertentu pada transmisi tertentu torsi dapat menurun (namun tidak
signifikan) akibat rugi-rugi gesekan yang terjadi pada system dan tidak
tercapainya putaran mesin yang ideal pada transmisi tersebut yang mengakibatkan
gaya yang dihasilkan menurun dan akan kembali meningkat hingga titik
maksimumnya dan akan kembali menurun yang disebabkan mesin sudah mampu
mengimbangi beban yang diberikan oleh transmisi (Edi purmanta, 2014).
METODOLOGI PRAKTIKUM

Waktu dan Tempat


Praktikum ini dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 17 mei 2023 di lahan
Program Studi Teknik Pertanian Dan Biosistem Fakultas Pertanian Universitas
Sumatera Utara.
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam pelaksanaan praktikum traktor roda empat
adalah laptop, sedangkan bahan yang digunakan dalam pelaksanaan praktikum
adalah literatur referensi online.
Prosedur Praktikum
Adapun prosedur dari praktikum ini adalah:
1. Dicari bahan untuk materi praktikum pada berbagai referensi online,
seperti jurnal, makalah, skripsi.
2. Disusun laporan praktikum sesuaian ketentuan yang berlaku.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
No Nama komponen Gambar Fungsi
1. Motor Bakar Motor bakar adalah
elemen mesin yang
berfungsi sebagai tenaga
penggerak pada mesin
yang akan dibuat.

2. Poros Adapun poros yang


digunakan adalah poros
transmisi. Daya
ditransmisikan kepada
poros ini melalui kopling,
roda gigi, pulley belt atau
rantai sprocket, dan lain-
lain.
3. Pulley Pulley merupakan salah
satu elemen mesin yang
berfungsi untuk
mentransmisikan daya
sama seperti sprocket
rantai dan roda gigi.
4. Belt Belt terbuat dari karet dan
mempunyai penampang
trapesium, tenunan, teteron
dan semacamnya
digunakan sebagai inti
sabuk untuk membawa
tarikan yang besar.
No Nama komponen Gambar Fungsi
5. Motor listrik Digunakan untuk
menghasilkan energi
mekanik dari
sumber energi listrik

Tabel 1. Komponen sistem transmisi pencacah pelepah dan pemecah biji karet

Pembahasan
Sistem transmisi adalah sistem penghubung putaran dari motor penggerak
ke elemen transmisi yang dihubungkan. Elemen mesin yang terdapat dalam sistem
transmisi adalah motor bakar yaitu mesin atau peswat yanag menggunakan energi
termal untuk melakukan kerja mekanik, yaitu dengan cara merubah energi kimia
dari bahan bakar menjadi energi panas. Energi tersebut digunakan untuk
melakukan kerja mekanik. Sedangkan motor listrik menggunakan energi listrik
dengan merubah energi listrik menjadi energi mekanik.
Puli digunakan untuk dudukan sabuk atau penerima beban transmisi sabuk
untuk sistem transmisi putaran memiliki jarak poros yang cukup panjang.Dua
buah puli dihubungkan oleh sabuk atau belt yang memiliki bahan yang fleksibel.
Puli yang digunakan dapat berupa puli beratur tunggal atau puli beratur majemuk.
Pada system transmisi ini selalu memiliki kondisi slip. Oleh karna itu untuk
menghindari kondisi tersebut, pemilihan bahan antara puli dan sabuk harus
memiliki koefisien efek yang tinggi.Poros merupakan elemen utama pada sistem
transmisi putar yang dapat berfungsi sebagai pembawa, pendukung putaran dan
beban, pengatur gerak putar menjadi gerak lurus yang umumnya ditumpu dengan
dua tumpuan.
PENUTUP

Kesimpulan
Adapun kesimpulan pada praktikum kni adalah sebagai berikut:
1. Sistem transmisi adalah sistem penghubung putaran dari motor penggerak
ke elemen transmisi yang dihubungkan.
2. Elemen mesin yang terdapat dalam sistem transmisi adalah motor bakar
pada mesin pencacah pelepah dan motor listrik pada mesin pemecah biji
karet.
3. Puli digunakan untuk dudukan sabuk atau penerima beban transmisi sabuk
untuk sistem transmisi putaran memiliki jarak poros yang cukup
panjang.Dua buah puli dihubungkan oleh sabuk atau belt yang memiliki
bahan yang fleksibel.
4. Poros merupakan elemen utama pada sistem transmisi putar yang dapat
berfungsi sebagai pembawa, pendukung putaran dan beban.
Saran
Sebaiknya untuk para praktikan lebih memperhatikan pada saat mesin
bekerja agar mengetahui cara kerja sistem transmisi pada mesin tersebut dan dan
lebih memahaminya.
DAFTAR PUSTAKA

Sunarya, R. 2013. Modifikasi Sistem Transmisi Daya Pada Mesin Pencacah Sisa
Tanaman Tipe Circular Saw. Universitas Sriwijaya. Indralaya. Skripsi
TunggaL. 2012. Rancang Bangun Mesin Penghancur Tandan Kosong Kelapa
Sawit. Prosiding seminar Nasional Perteta di Universitas Negeri.
R. Dewi, “Rancang Bangun Mesin Pencacah Rumput Ternak Dengan
Menggunakan Pisau Strip,” Mataram, 2021.
Hasbi. 2022. Rancang Bangun Mesin Pencacah Rumput dan Pelepah Kelapa
Sawit dengan Penggerak Motor Bensin Sebagai Pakan Ternak. Info teknik
mesin, 13, 212-218. doi:10.35970/infotekmesin.v13i2.1530, pp.212-218

Hidayatullah, M. 2013. Uji Mesin Penggiling Tipe Pin Mill pada Berbagai
Kecepatan Putaran dan Lama Penyagraian Kopi Beras Terhadap Kapasitas
Keija dan Kehalusan Bubuk Kopi. Universitas Sriwijaya. Indralaya.

Mahmudi, Haris. 2021. “Analisa Perhitungan Pulley Dan V-Belt Pada Sistem
Transmisi Mesin Pencacah.” Jurnal Mesin Nusantara 4(1): 40–46.
Sugandi, W.K., Yusuf, A., dan Saukat, M., 2016. Rancang Bangun dan Uji Kinerja
Mesin Pecacah Rumput Gajah untuk Pakan Ternak dengan Menggunakan
Pisau Tipe Reel. Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem, Vol.4,
No. 1, Maret 2016.
Bulan, R., M. Tineke., H. Wawan., Desrial. 2016. Pertimbangan sifat mekanik
pelepah sawit terhadap proses pengomposan sebagai acuan desain mesin
pencacah. Jurnal Keteknikan Pertanian.Vol 4(2):123-130.
Robiyansyah, "Perancangan Mesin Pencacah Pelepah Sawit untuk Pakan Ternak
Sapi," E-Jurnal Universitas Pasir Pengaraian, vol. 1, no. 1, p. 0, 2016.
EdyPurmanta. 2014. “Pengaruh Variasi Putaran Mesin, Konsentrasi Gasohol Dan
Beban Terhadap Bahan Bakar Sepeda Motor”, Program Studi Teknik
Mesin, Fakultas Teknik Universitas Udayana, Bali.

You might also like