Professional Documents
Culture Documents
OLEH
2018
KATA PENGANTAR
orang-orang yang senantiasa istiqamah diatas agama yang Allah َع َّز َو َج َّلtelah ridho
ini.
Penggunaan Harta”. Sebagai tugas mata kuliah Tafsit Ayat Ekonomi. Kami
waktunya.
Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun
kepada-Mu”. Maka jadikanlah makalah ini bermanfaat dan juga sebagai tambahan
Penyu
sun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Lafas dan arti dari QS. Al-Isra ayat 26-27? ........................................ 3
BAB III
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
hukum-hukumnya.
Dalam makalah ini membahas tentang Efektifitas dan Efisiensi yang dibahas
dalam surat Al- Isra’ ayat 26 dan 27. Sedangkan pengertian Efektifitas itu sendiri
adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas,kualitas dan
waktu) yang telah dicapai oleh manajemen, yang mana target tersebut sudah
Dalam Surat ini menjelaskan tentang efektifitas dan efisiensi sehingga kita
menafsirkan ayat tersebut dengan berbagai sumber yang ada dan mengulas isi
1
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana lafas dan arti dari QS. Al-Isra ayat 26-27?
2
BAB II
PEMBAHASAN
Artinya : “dan berikanlah haknya kepada kerabat dekat, juga kepada orang
miskin dan orang yang dalam perjalanan, dan janganlah kamu menghambur-
ِإ َّن ْال ُمبَ ِّذ ِرينَ َكانُوا ِإ ْخ َوانَ ال َّشيَا ِطي ِن ۖ َو َكانَ ال َّش ْيطَانُ لِ َربِّ ِه َكفُورًا
diturunkannya ayat itu. Selain itu, ada juga yang memahami ilmu ini untuk
suatu ayat dapat memberikan dasar yang kokoh untuk menyelami makna suatu
ayat Al-Qur’an.
adalah surah ke-17 dalam al-Qur'an. Surah ini terdiri atas 111 ayat dan termasuk
3
golongan surah-surah Makkiyah. Surah ini dinamai dengan Al-Isra yang berarti
Baitul Maqdis (Palestina) yang dicantumkan pada ayat pertama dalam surah ini.
penuturan pada ayat ke-2 sampai dengan ayat ke-8 dan kemudian dekat akhir
surah yakni pada ayat 101 sampai dengan ayat 104 dimana Allah menyebutkan
tentang Bani Israil yang setelah menjadi bangsa yang kuat lagi besar lalu menjadi
agamanya.
Dalam surat Al Isra Ayat 26 menjelaskan asbabun nuzul diturunkan ayat
tersebut menjelaskan dalam riwayat dikemukakan bahwa ketika turun ayat ini ( S.
oleh:
2.2.1 At Thabarani dan lainnya yang bersumber dari Abi Sa’id al khudri
2.2.2 Demikian juga Ibnu Marduwih yang bersumber dari Ibnu Abbas
Sedangkan Asbabun Nuzulsurat Al Isra’ ayat 27, ayat ini diturunkan oleh
Allah SWT dalam rangka menjelaskan perbuatan orang orang Jahiliyah. Telah
jadi kebiasaan orang-orang Arab menumpuk harta yang mereka peroleh dari harta
kemudian harta itu mereka pergunakan untuk foya-foya, untuk dapat kemashuran.
4
tersebarnya agama islam, melemahkan pemeluk-pemeluknya. Dan membantu
musuh musuh Islam, maka turunlah ayat itu untuk menyatakan betapa jeleknya
usaha mereka.
Ayat ke 26 dan 27 ketika diturunkan oleh Allah swt, Rasulullah saw langsung
memberikan tanah fadak, tanah hasil rampasan perang, kepada fathimah. HR.
Tharbani
hadis ini sangat musykil, sulit dipahami. Sebab eakan-akan dalam riwayat ini
Ayat selanjutnya dalam surah ini menjelaskan tentang beberapa tata tertib
kemasyarakatan dan akhlak yang mulia, yang harus dimiliki oleh seorang mukmin
agar mereka menjadi masyarakat percontohan dalam akhlak, adab dan pergaulan,
1
Mudjab Mahali, asbabun nusul studi pendalaman al quran, (Jakarta: CV Rajawali,
1989), h. 265.
2
Muhammad Ali Ash, Cahaya Al Quran, Tafsir Tematik Surah Huud- Al Isra, (Jakarta:
Rajawali Pers,1998), h. 476
5
2.3 Mufradat QS. Al-Isra Ayat 26-27
6
2.4 Tafsir Qs. Al- Isra Ayat 26-27
“Dan berikanlah kepada keluarga yang karib akan haknya, dan juga orang
Disamping berbakti, berkhidmat dan menanamkan kasih syang dan cinta dan
rahmat kepada kedua orang tua itu, hendaklah pula berikan kepada kaum keluarga
yang karib itu akan haknya. Karena merka berhak buat ditolong. Mereka berhak
dibantu. Kaun kerabat, atau keluarga terdekat itu adalah bertali darang dengan
seibu sebapa, atau yang seibu saja atau yang sebapak saja. Saudara-saudara laki-
laik dan perempuan dari ibu, yang disebut khal dan khalat. Nenek dari pihak ibu,
nenek dari pihak ayah, dan lain-lain. Anak-anak dari saudara laki-laki, anak-anak
dari saudara perempuan, dan lain-lain. Kadang-kadang tidaklah sama pintu rezeki
yang terbuka, sehingga ada yang berlebih-lebihan, ada yang berkecukupan dan
ada yang berkekurangan. Maka hendaklah keluarga itu mendapat bantuan dari
kamu yang mampu, sehingga pertalian darah yang telah memang ada dikuatkan
memisahkan diantara si kaya dan si miskin. “anak perjalanan”, yang disebut ibnu
sabil itu pun berhak mendapat bantuan kamu. Ibnu sabil boleh diartikan orang
maksud yang baik, misalnya menuntut ilmu atau mencari keluarga yang telah
7
Kata “boros” kita pilih buat menjadi arti dari kalimat “mubazzir” atau
“tabdzir”.
tidak pada jalannya. Imam malik berkata, bahwa mubazzir ialah mengambil harta
dari jalannya yang pantas, tetapi mengeluarkannya dengan jalan yang tak pantas.
dikeluarkannya, padahal tidak pada jalan yang benar, itu sudah mubazzir”.
Berkata qatadah” “ tabdzir ialah menafkahkan harta pada jalan maksiat kepada
Waktu saya masih kanak-kanak pernah saya membeli kacang goreng lalu
saya makan. Maka terjatuhlah ke tanah dua buah kacang goreng itu. Dengan ayah
saya lalu dihadapkanku. Lalu beliau berkata;” pilih yang jatuh itu, jangan
mubazzir”
Sekarang setelah saya dewasa saya berpikir : “ mengapa tidak akan saya
pilih? Padahal kacang itu masih belum terkupas dari kulitnya, artinya belum
kotor.” Maka mengertilah saya teguran ayah saya itu, membiarkan kacang itu
Dan kami di waktu itu dimarahi kalau bersisa makanan. Sebab itu kalau kami
minta nasi atau mengambil sendiri, kira-kiralah jangan sampai bersisa. Karena
3
Hamka, Tafsir Al Azhar Juzu Ke 13-14, (Jakarta: Pustaka Panjimas, 1983), h. 48
8
Dijelaskanlah dalam ayat ini bahwasanya orang yang pemboros adalah kawan
syaitan. Biasanya kawan yang karib atau teman setia itu besar pengaruhnya
kepada orang yang ditemaninya. Orang yang telah di kawani oleh syaitan
sudahlah kehilangan pedoman dan tujuan hidup. Sebab dia telah dibawa sesat oleh
dengan maksiat. Di ujung ayat diperingatkan kejahatan syaitan itu: “ dan adalah
syaitan itu, terhadap tuhannya, tidak mengenal terimah kasih”. Ujung ayat 27.
berfaedah, bahwa pengaruh syaitan telah masuk kedalam dirinya. Oleh karena
sifat syaitan itu ialah tidak mengenal terimah kasih, menolak dan melupakan
nikmat, oleh karena dia telah menjadi sahabat setia dari orang yang bersangkutan
itu, maka sifat dan peragai syaitan itulah telah merasuku dan mempengaruhi
terimah kasih. Begitu banyaknya rezeki dan nikmat yang dilimpahkan oleh Allah
Harta benda itu keluar juga dari dalam simpanan. Harta yang tersimpan saja,
dengan tidak diambil faedahnya, sama saja dengan menyimpan batu yang tidak
berharga. Kalau dia tidak keluar untuk berfaedah, dia akan keluar untuk hal yang
tidak berfaedah. Seorang miskin yang datang meminta bantuan, enggan kita
karib yang tadi yaitu “syautan”. Lalu diajaknya kita mengeluarkan uang yang
sedianya dapat diberikan pada simiskin tadi, untuk berfoya-foya. Lalu kita turuti
ajakan kawan itu, maka dosalah yang kita dapat. Padahal tadinya nyaris membawa
4
Hamka, Tafsir Al Azhar Juzu Ke 13-14, h. 49
9
2.4.2 Tafsir M. Qurash Shihab
kepada kerabat dan selain mereka. Allah berfirman : “dan berikannlah kepada
keluarga yang dekat baik dari pihak ibumu maupun pihak bapak mu walaupun
keluarga jauh akan haknya berupa bantuan, kebajikan dan silahturahim, dan
demikian juga kepada orang miskin walau bukan kerabat dan orang yang dalam
perjalanan baik dalam bentuk zakat maupyn sedekah atau bantuan yang merka
butuhkan; dan janganlah hartamu secara boros yakni pada hal-hal yang bukan
saudara-saudara yakni sifat-sifat sama dengan sifat setan, sedang setan terhadap
hanya terbatas pada hal-hal materi tetapi juga immateri. Al-Quran secara tegas
menggunakan kata tersebut dalam konteks pemberian hikmah yang terdapat pada
QS. Al-Baqarah :269. Dari sini tuntunan di atas tidak hanya terbatas pada bentuk
Sayyidina Abu Bakar ra. Menyerahkan semua hartanya kepada Nabi saw. dalam
hartanya. Nafkah mereka diterima Rasulullah saw. dan beliau tidak menilai
5
Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah, (Jakarta: Lentera Hati, 2002), h. 451
10
Sebaliknya membasuh wajah lebih dari tiga kali dalam berwudhu , dinilai
sebagai pemborosan walau ketika itu yang bersangkutan berwudhu dari sungai
yang mengalir. Jika demikian, pemborosan lebih banyak berkaitan dengan tempat
bukannya kuantitas.
Kata ikhwan adalah bentuk jamak dari kata akh yang biasa diterjemahkan
persaudaraan. Baik asal usul jauh, lebih-lebih yang dekat. Persaudaraan setan
keduanya. Mereka berdua sama-sama melakukan hal yang batil, tidak pada
kebersamaan pemboros dengan setan secara terus menerus, dan demikian juga
setan dengan pemboros, seperti dua orang saudara sekandung yang sama asal
kemudian menambahkan bahwa makna itu di isyaratkan oleh QS. Fushshilat: 25.
Dari sini tulisannya lebih jauh dapat dipahami mengapa kata syaithan yang
pertama berbentuk jamak, ini karena setiap orang ada qarin yakni syaitan/
karena yang di maksud adalah iblis, bapak setan-setan, atau yang dimaksud adalah
jenis setan. Penambahan kata kanu, pada penggalan ayat diatas untuk
telah terjadi sejak dahulu dan berlangsung hingga kini. Mereka adalah teman
kepada para pemboros yang men jadi teman setan itu, bahwa persaudaraan dan
6
Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah, h. 452
11
kebersamaan mereka dengan setan dapat mengantar mereka kepada kekufuran.
seringkali meniru dan meneladani temannya,. “ tentang seorang tak perlu mencari
tau siapa dia, lihatlah temannya, anda aklan mengetahui siapa dia, karena semua
anak bersikap dalam pergaulannya dengan ayah dan ibunya, maka dalam ni Allah
memberikan haknya, demikian pula dengan orang miskin dan orang yang dalam
hartanya bukan pada tempatnya atau dalam perbuatan maksiat, karena orang-
orang yang mubazir itu adalah saudara-saudara setan dan sekutu-sekutu bbagi
mereka, sedang setan itu makhluk yang mengingkari nikmat Allah, melanggar
perintah-Nya dan tidak taat pada-Nya. Allah selanjutnya berfirman, bahwa jika
engkau berpaling dari kerabatmu yang dekat dan tidak dapat memberikan apa-apa
karena tidak ada yang dapat engkau berikan, maka katakanlah kepada mereka
dengan kata-kata dan ucapan yang pantas, halus dan lembut serta berilah janji
12
2.5 Kandungan QS. Al Isra Ayat 26-27
Berikut ini merupakan isi pokok kandungan dalam Q.S. Al-Isra' ayat 26 - 27
2.5.1 Allah swt telah berfirman dan memerintahkan kepada kita semua sebagai
2.5.2 Dalam ayat ini berisi perintah untuk berbuat baik kepada kaum dhuafa
seperti orang orang miskin, orang terlantar, dan juga orang yang dalam
perjalanan.
2.5.3 Hak lainnya yang harus ditunaikan adalah "mempererat tali persaudaraan
dan hubungan kasih saya satu sama lain, saling bersilaturahmi, bersikap
lemah lembut dan sopan santun, memberikan bantuan kepada mereka, dan
memberikan sebagaian rizeki yang Allah swt berikan kepada kita semua.
2.5.4 Selanjutnya Allah swt memberikan penegasan bahwa kita dilarang untuk
bukan menjadi saudara setan. Karena setan adalah makhluk yang Allah swt
ciptakan, tetapi ia ingkar kepada Allah swt atau tidak mau menjalankan
yang Allah swt perintahkan. Sehingga setan nantinya akan masuk ke dalam
neraka, setan akan selalu menggoda manusia untuk mengajak kita masuk ke
13
dalam neraka, tentu kita sebagai seorang muslim yang beriman tidak mau
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
2. Demikian juga Ibnu Marduwih yang bersumber dari Ibnu Abbas meriwayatkan
Sedangkan Asbabun Nuzul surat Al Isra’ ayat 27, ayat ini diturunkan
Jahiliyah. Telah jadi kebiasaan orang orang Arab menumpuk harta yang
pergunakanuntuk foya-foya.
yang dekat akan haknya” yakni seperti halnya anda menjaga hak kedua
untuk memberikan hak-hak mereka dari baitul mal yakni bagian untuk
ditujukan kepada para penguasa atau orang yang berada pada kedudukan
Ali ash, Muhammad. 1998. Cahaya Al Quran, Tafsir Tematik Surah Huud- Al
http://liyafifa.blogspot.com/2012/02/efektifitas-dan-efisiensi.html
Hidayat, Rahma. 2015. Terjemahan dan Isi Kandungan Quran Surat Al-Isra ayat
26 – 27. https://www.kitapunya.net/2015/08/terjemahan-dan-isi-kandungan-
quran-surat-al-isra-26-27.html
Rajawali.
https://tafsirzilal.files.wordpress.com/2012/06/al-isra-indon.pdf