Professional Documents
Culture Documents
Ls 1
Ls 1
Terdapat 5 perakitan pada produk rak folder. Perakitan 1 yaitu komponem samping dengan
komponen bawah dan tengah. Kolom pertama yaitu nomor operasi. Nomor operasi
menunjukan urutan operasi seperti yang terdapat pada OPC (Operation Production Chart).
Nomor operasi O-19 menunjukan operasi ke 19 pada proses produksi, O-19 menunjukan
proses perakitan pada komponen papan samping dengan komponen bawah dan tengah pada
kolom deskripsi proses. Kolom ketiga yaitu nama mesin, pada O-19 menggunakan palu unuk
proses perakitan .Kolom ke 4 adalah proses produksi mesin/jam. Produksi mesin/jam
didapatkan dari waktu kerja dibagi waktu proses kerja didapatkan hasil 31,5292 Kolom ke 5
adalah scrap yaitu sisa bahan produksi yang dibuang adalah 0 karena dalam perakitan tidak
ada bahan yang terbuang. Selanjutnya pada kolom 6 ada bahan diminta yaitu didapat dari
bahan yang disiapkan. Bahan yang disiapkan didapat dari pembagian bahan yang disiapkan
dengan %scrap. Kolom ke 8 dicari effoisiensi mesin yang didapatkan dari bahan yang
disiapkan dibagi effisiensi mesin yang diketahui 95% diketahui nilainya 135,7895.
Kebutuhan mesin teoritis didapatkan dari pembagian effisiensi mesin dengan perkalian
effisiensi mesin 95%, realibilitas 95%, dan har kerja yang didapatkan 0,6476 dengan nilai
aktual 1 didapat dari pembulatan ke atas nilai teoritis.
Perakitan 2 yaitu perakitan 1 dengankomponen sekat depan. Kolom pertama yaitu nomor
operasi. Nomor operasi menunjukan urutan operasi seperti yang terdapat pada OPC
(Operation Production Chart). Nomor operasi O-20 menunjukan operasi ke 20 pada proses
produksi, O-20 menunjukan proses perakitan pada dari perakitan 1 dengan komponen sekat
depan deskripsi proses. Kolom ketiga yaitu nama mesin, pada O-20 menggunakan palu unuk
proses perakitan .Kolom ke 4 adalah proses produksi mesin/jam. Produksi mesin/jam
didapatkan dari waktu kerja dibagi waktu proses kerja didapatkan hasil 19,6592. Kolom ke 5
adalah scrap yaitu sisa bahan produksi yang dibuang adalah 0 karena dalam perakitan tidak
ada bahan yang terbuang. Selanjutnya pada kolom 6 ada bahan diminta yaitu didapat dari
bahan yang disiapkan. Bahan yang disiapkan didapat dari pembagian bahan yang disiapkan
dengan %scrap. Kolom ke 8 dicari effoisiensi mesin yang didapatkan dari bahan yang
disiapkan dibagi effisiensi mesin yang diketahui 95% diketahui nilainya 135,7895.
Kebutuhan mesin teoritis didapatkan dari pembagian effisiensi mesin dengan perkalian
effisiensi mesin 95%, realibilitas 95%, dan har kerja yang didapatkan 1,0387 dengan nilai
aktual 2 didapat dari pembulatan ke atas nilai teoritis.
Perakitan 3 yaitu perakitan 2 dengan komponen sekat belakang. Kolom pertama yaitu nomor
operasi. Nomor operasi menunjukan urutan operasi seperti yang terdapat pada OPC
(Operation Production Chart). Nomor operasi O-21 menunjukan operasi ke 21 pada proses
produksi, O-21 menunjukan proses perakitan pada dari perakitan 2 dengan komponen sekat
belakang deskripsi proses. Kolom ketiga yaitu nama mesin, pada O-21 menggunakan palu
unuk proses perakitan .Kolom ke 4 adalah proses produksi mesin/jam. Produksi mesin/jam
didapatkan dari waktu kerja dibagi waktu proses kerja didapatkan hasil 84,9858. Kolom ke 5
adalah scrap yaitu sisa bahan produksi yang dibuang adalah 0 karena dalam perakitan tidak
ada bahan yang terbuang. Selanjutnya pada kolom 6 ada bahan diminta yaitu didapat dari
bahan yang disiapkan. Bahan yang disiapkan didapat dari pembagian bahan yang disiapkan
dengan %scrap. Kolom ke 8 dicari effoisiensi mesin yang didapatkan dari bahan yang
disiapkan dibagi effisiensi mesin yang diketahui 95% diketahui nilainya 135,7895.
Kebutuhan mesin teoritis didapatkan dari pembagian effisiensi mesin dengan perkalian
effisiensi mesin 95%, realibilitas 95%, dan hari kerja yang didapatkan 0,2403 dengan nilai
aktual 1 didapat dari pembulatan ke atas nilai teoritis.
Perakitan 5 yaitu perakitan 4 dengan komponen belakang. Kolom pertama yaitu nomor
operasi. Nomor operasi menunjukan urutan operasi seperti yang terdapat pada OPC
(Operation Production Chart). Nomor operasi O-23 menunjukan operasi ke 23 pada proses
produksi, O-23 menunjukan proses perakitan pada dari perakitan 4 dengan komponen sekat
tengah deskripsi proses. Kolom ketiga yaitu nama mesin, pada O-23 menggunakan palu unuk
proses perakitan .Kolom ke 4 adalah proses produksi mesin/jam. Produksi mesin/jam
didapatkan dari waktu kerja dibagi waktu proses kerja didapatkan hasil 1,5653. Kolom ke 5
adalah scrap yaitu sisa bahan produksi yang dibuang adalah 0 karena dalam perakitan tidak
ada bahan yang terbuang. Selanjutnya pada kolom 6 ada bahan diminta yaitu didapat dari
bahan yang disiapkan. Bahan yang disiapkan didapat dari pembagian bahan yang disiapkan
dengan %scrap. Kolom ke 8 dicari effoisiensi mesin yang didapatkan dari bahan yang
disiapkan dibagi effisiensi mesin yang diketahui 95% diketahui nilainya 135,7895.
Kebutuhan mesin teoritis didapatkan dari pembagian effisiensi mesin dengan perkalian
effisiensi mesin 95%, realibilitas 95%, dan hari kerja yang didapatkan 13,0451 dengan nilai
aktual 14 didapat dari pembulatan ke atas nilai teoritis.
Kolom pertama yaitu nomor operasi. Nomor operasi menunjukan urutan operasi seperti yang
terdapat pada OPC (Operation Production Chart). Nomor operasi O-24 menunjukan operasi
pertama pada proses produksi, O-24 menunjukan proses pengecatan pada komponen papan
samping pada kolom deskripsi proses. Kolom ketiga yaitu nama mesin, pada O-24
menggunakan spray gun unuk proses pengecatan. Kolom ke 4 adalah proses produksi
mesin/jam. Produksi mesin/jam didapatkan dari waktu kerja dibagi waktu proses kerja
didapatkan hasil 1,5654. Kolom ke 5 adalah scrap yaitu sisa bahan produksi yang dibuang
adalah 0 karena dalam pengukuran tidak ada bahan yang terbuang. Selanjutnya pada kolom 6
ada bahan diminta yaitu didapat dari bahan yang disiapkan. Bahan yang disiapkan didapat
dari pembagian bahan yang disiapkan dengan %scrap. Kolom ke 8 dicari effoisiensi mesin
yang didapatkan dari bahan yang disiapkan dibagi effisiensi mesin yang diketahui 95%
diketahui nilainya 135,7895. Kebutuhan mesin teoritis didapatkan dari pembagian effisiensi
mesin dengan perkalian effisiensi mesin 95%, realibilitas 95%, dan har kerja yang didapatkan
10,409 dengan nilai aktual 11 didapat dari pembulatan ke atas nilai teoritis.