PENDAHULUAN dibandingkan dengan pestisida kimia, kurang praktis, tidak tahan disimpan, dan
penggunaan pestisida nabati relatif murah dan kadang-kadang penyemprotan secara
Pupuk kandang adalah bahan organik aman. berulang-ulang. yang berperan dalam memperbaiki sifat fisik, Cara Kerja Pestisida: kimia dan biologi tanah Pestisida nabati yang murah, aman dan tidak merusak lingkungan dapat dibuat dari bagian-bagian tanaman atau tumbuhan seperti Pestisida nabati dapat membunuh atau daun, biji, umbi, rimpang atau bagian lainnya. mengganggu serangan hama dan penyakit Kegunaannya untuk membunuh atau melalui cara kerja yang unik, yaitu dapat mengganggu serangga hama dan penyakit melalui perpaduan berbagai cara atau cara tanaman. tunggal. Cara kerja pestisida sangat spesifik Dampak negatif dari penggunaan racun yaitu: pestisida kimia antara lain: 1. Merusak perkembangan telur, larva dan 1. Meningkatnya resistensi (kekebalan) pupa 2. Timbulnya ledakan hama 2. Menghambat pergantian kulit 3. Timbulnya hama sekunder 3. Mengganggu komunikasi serangga 4. Timbulnya efek residu hasil pertanian atau 4. Menyebabkan serangga malas makan peternakan 5. Menghambat reproduksi serangga betina 5. Timbulnya gangguan kesehatan manusia 6. Mengurangi nafsu makan 6. Kontaminasi/pencemaran lingkungan 7. Memblokir kemampuan makan serangga Salah satu alternatif yang dapat dilakukan 8. Mengusir serangga untuk mengatasi masalah tersebut yaitu 9. Menghambat perkembangan patogen dengan penggunaan pestisida nabati. Pestisida penyakit Nabati atau sering ada yang menyebut pestisida organik yaitu pestisida yang bahan Keunggulan pestisida nabati adalah aman, dasarnya berasal dari tanaman atau tumbuhan mudah dibuat, tidak menyebabkan keracunan Pestisida nabati bisa dibuat secara tanaman, tidak mudah menyebabkan sederhana/tidak memerlukan teknologi tinggi kekebalan serangga, produk tanaman bebas yaitu dengan menggunakan hasil perasan, residu. ekstrak, rendaman atau rebusan bagian Kelemahan pestisida nabati adalah daya kerja tanaman atau tumbuhan baik berupa daun, relatif lambat, tidak membunuh jasad sasaran batang, akar, umbi, biji ataupun buah. Apabila secara langsung, tidak tahan sinar matahari, Alat dan Bahan 9. Brotowali 35 lembar 10. Daun kamboja 35 lembar A. ALAT 11. Air 30 s/d 40 liter 1. Kertas dan alat tulis 2. Tong atau Ember bertutup isi 50 Lt 3. Lumpang dan Alu 4. Pengaduk 5. Saringan
Dosis dan Aplikasi
Dosis : - Padi Palawija dan Hortikultura 4 Ltr/ Ha (250 ml/ Handsprayer) Cara pembuatan Aplikasi : Jika ada gejala serangan OPT segera 1. Masing-masing bahan ditumbuk kasar lakukan penyemprotan. 2. Masukkan semua bahan bahan yang sudah Interval Penyemprotan : 3-7 hari sekali atau ditumbuk ke dalam drum/ ember yang sudah tergantung kondisi serangan OPT. berisi air sambil diaduk. Sebaiknya pestisida digunakan tdk lebih dari 3 3. Masukkan EM 4/ EM 5 kemudian aduk bulan B. BAHAN sampai merata 1. EM 4 / EM5 (Fermentator) 1 liter 4. Tutup rapat dan diamkan selama minimal 24 2. Daun sirsak (Insektisida) 50 lembar jam 3. Daun srikaya (Fungisida) 50 lembar 5. Pestisida siap diaplikasikan 4. Sereh (mengurangi dehidrasi) ½ Kg 5. Belerang (Bakterisida & Fungisida) 100 gr 6. Bawang merah dan putih (saponin/ Penyusun : * Tim Balai Penyuluhan perusak pori) ½ Kg Pertanian, Perikanan dan 7. Tembakau (ulat, nematisida ) ½ kg Kehutanan Kecamatan Benjeng 8. Buah srikaya (Fungisida) 10 buah Kabupaten Gresik 2015 PEMBUATAN PESTISIDA NABATI
UPTB BALAI PENYULUHAN PERTANIAN,
PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BP3K) KECAMATAN BENJENG KABUPATEN GRESIK 2015