You are on page 1of 20

PRINSIP KERJA ALAT UKUR

PRINSIP KERJA
• kWh dan kVArh meter : sistem induksi
• kW / kVA max meter : sistem elektrodinamis
• Volt meter : sistem elektro magnit,
kumparan putar, besi
putar
• Amper meter : sistem elektro
magnit, kumparan
putar
Alat ukur besi putar
• Alat ukur dengan prinsip kerja besi putar atau sistem
elektro magnet adalah sesuatu alat ukur yg
mempunyai kumparan tetap dan besi yang berputar.
• Bila didalam kumparan terdapat besi, maka besi tsb
akan menjadi magnet. Jika di dalam kumparan tsb
diletakkan dua batang besi maka kedua 2nya akan
menjadi magnet shg kedua batang besi tsb akan
saling tolak menolak, karena ujung2 kedua batang
besi tersebut mempunyai kutup yang senama.
• Prinsip kerja tersebut diterapkan pada sistem elektro
magnit dengan mengganti besi tersebut dgn 2 buah
plat besi, satu dipasang tetap (diam) sedang yg lain
bergerak dan dihubungkan dengan jarum petunjuk.
+ – – +

Arah arus Arah arus

Dua batang
besi yang
berdampingan

kumparan
α α α

• Arus yang diukur dialirkan pada kumparan tetap dan akan


menyebabkan terjadinya medan magnet.
Potongan besi ditempatkan di medan magnet, dan menerima
gaya elektromagnetis.
• Alat ukur tipe besi putar ini sederhana, murah, kuat dlm
konstruksi, dan penggunaannya sangat luas sebagai alat
pengukur arus dan tegangan pd frekwensi jaringan distribusi.
• Keuntungan alat pengukur ini dapat dibuat sebagai alat
pengukur yang mempunyai sudut sangat besar.
Alat ukur kumparan putar
Alat Ukur Kumparan Putar
• Pemakaian alat ukur kumparan putar sangat luas,
seperti di laboratorium dan pada pusat pembangkit
tenaga listrik.
• Pada gambar berikut diperlihatkan adanya magnet
permanen (1), yang mempunyai kutub-kutub (2),
dan diantara kutub2 utara dan selatan tersebut
ditempatkan suatu silinder inti besi (3).
• Pada celah udara antara kutub magnet dan silinder
inti besi akan terbentuk medan magnet yang rata,
yang masuk melalui kutub-kutub ke dalam silinder,
secara radial sesuai dengan arah-arah panah. Di
dalam celah udara ditempatkan kumparan putar (4),
yang dapat berputar melalui sumbu (8).
Konstruksi Kumparan Putar
Alat Ukur Sistem Induksi

• Bila suatu piringan yg terbuat dari bahan penghantar


non feromagnetik seperti alumunium atau tembaga
ditempatkan dalam medan magnet arus bolak balik,
maka akan dibangkitkan arus pusar pd piringan tsb.
• Arus pusar dan medan magnet dari arus bolak balik
akan menimbulkan interaksi dan menghasilkan torsi
gerak pada piringan.
• Bila didalam medan magnet dgn garis gaya magnet
arah yang berputar, dipasang sebuah tromol yg ber
bentuk silinder, tromol tersebut akan turut berputar
menurut arah putaran garis-garis gaya magnet tadi,
ini dinamakan alat ukur medan putar atau alat ukur
induksi, bisa juga disebut alat ukur Ferraris
Prinsip sistem Ferraris digunakan pada alat ukur energi (kWh
meter) arus bolak balik.

Gambar diatas menunjukan arah Ф1dan Ф2 dalam


ruangan A, B, C, D. Kedua medan itu dilukiskan sebagai
vektor Ф1 dan Ф2 pada suatu periode penuh. Medan magnet
total mempunyai arah yang berputar pada poros (a) dengan
kecepatan sama dengan arus bolak balik. Dinding tromol
aluminium terpotong oleh garis gaya dari medan putar shg dlm
tromol terbangkit tegangan dan arus induksi atau arus pusar.
• Menurut hukum LENZ aliran induksi dengan arah
sedemikian rupa, sehingga selalu melawan
penyebabnya. Karena induksi itu dibangkitkan oleh
pemotong garis2 gaya yang berputar, maka tromol
aluminium akan berputar dengan arah yang sama
dengan arah putaran garis2 gaya tsb.
• Pada alat ukur jarum putaran tromol, gerakan jarum
ditahan oleh pegas spiral pada sumbunya, sehingga
putarannya pada jarak tertentu sesuai dengan batas
garis skalanya.
• Oleh karena sistem induksi ini bekerja dengan
medan putar yang dibangkitkan oleh arus bolak-
balik, maka jika tanpa alat bantu atau alat tambahan
lainnya alat ukur ini hanya dapat dipergunakan pada
sumber arus bolak-balik saja.
Alat ukur sistem elektro dinamis
• Alat ukur elektro dinamis adalah alat ukur yang mempunyai kumparan
tetap dan kumparan putar.
Sistem kerjanya sama dengan sistem kumparan putar tetapi magnet
tetap diganti dgn magnet listrik.
• Berdasarkan kaidah tangan kanan pada gambar–a jarum akan
menyimpang kekanan, bila arus dibalik arahnya pada gambar–b maka
jarum akan tetap menyimpang kekanan. Jadi walaupun arah arusnya
berganti, arah jarum tetap menyimpang ke satu arah .
Alat ukur tipe elektrodinamis, dapat diperguna
kan untuk AC atau DC, dgn persisi yang baik,
dan banyak digunakan sebagai Wattmeter.
Prinsip kawat panas

• Jika sepotong kawat logam dialiri arus listrik yang


cukup besar, kawat tersebut akan menjadi panas dan
akan memuai (menjadi lebih panjang). Pemuaian
tersebut digunakan untuk mengerakkan jarum petunjuk.
• Sepotong kawat logam campuran dari logam platina
dan iridium direntangkan pada A-B. Pada waktu I = 0
jarum petunjuk tepat ditengah2 (angka 0).
• Jika alirkan arus searah, kawat A – B menjadi memuai
dan jarum tidak menunjuk 0, tetapi menyimpang kearah
kanan. Hal ini disebabkan karena kawat A – B menjadi
lebih panjang dan ditarik oleh pegas sehingga memutar
poros jarum.
• Baik arus searah tersebut mengalir dari A – B maupun
dari B ke A jarum tetap menyimpang kearah kanan, ini
berarti prinsip ini dapat dipakai untuk arus searah dan
bolak-balik.
Prinsip kawat panas dapat dipakai untuk arus
searah dan atau bolak-balik.

Gambar - kawat panas


Keterangan : A&B= baut terminal m= kawat penarik
C = tempat pengikat n= tali penarik
D = ikatan tali x= kawat panas
P = pegas a= poros penggulung
Alat ukur sistem elektronik
Pada umumnya alat ukur elektronik adalah digital, karena
penunjukannya berupa nilai angka, maka penggunaan dalam
pembacaan sangat sederhana, mudah dicerna.

Keuntungan alat ukur elektronik :


• Portable
• Kecermatan tinggi mencapai factor kesalahan 0,1 – 0,5 %
• Kedudukan atau posisi alat ukur tidak mempengaruhi penunjukan.
Kelemahannya.
• Dapat dipengaruhi oleh temperature ruangan yang tinggi
• Tidak boleh ditempatkan pada ruangan yang lembab / basah
• Harga relative mahal
ALAT UKUR DENGAN MENGGUNAKAN TRAFO-UKUR

• Alat ukur mempunyai keterbatasan untuk mengukur satuan


listrik dengan besaran yang lebih besar, karena semakin
tinggi besaran yang diukur secara langsung diperlukan
peralatan dengan ukuran fisik yang lebih besar.
• Hal ini tentu tidak dimungkinkan, maka penggunaan alat
bantu berupa trafo-ukur sangat diperlukan. Dengan demikian
cara pembacaannya menjadi tidak langsung, karena harus
dikalikan dengan perbandingan penurunan besaran listrik
yang diakibatkan oleh trafo-ukur tsb.
• Ada 2 ( dua ) macam trafo ukur yang digunakan untuk
pengukuran, yaitu trafo arus dan trafo tegangan .
• Trafo arus digunakan untuk menurunkan arus dengan
perbandingan transformasi tertentu dan sekaligus
mengisolasi peralatan ukur dari tegangan sistem yang diukur
• Trafo tegangan digunakan untuk menurunkan tegangan
sistem dengan perbandingan transformasi tertentu.
Trafo arus

220 V.Ip ~ = Max 400 A CT

K L
IS = Max 5 A
S2
A
S1 BE
BA
N
BEBAN

a. Ns : Np = Ip : Is => Ns : Np = a (perbandingan teoritis)


b. Ns . Is = Np . Ip => Ip : Is = a (perbandingan praktis)
a = Ip : Is = 400 : 5 = 80
Karena Np = 1, maka : Ns = a . Np = 80.
Jadi Ip = Is . a = 5 x 80 = 400 A
Pelaksanaan pengukuran arus bolak balik tinggi

Beban

I pimer : I sekunder = I primer : I sekunder


Primer

Karena arus I sekunder cukup besar , maka


PT hubungan belitan sekunder dengan beban
(amperemeter) tidak boleh diputus / dilepas ,
kalau putus maka transformator akan rusak 
Sekunder maka kita gunakan transformator arus (CT)

You might also like