Professional Documents
Culture Documents
1639 3217 1 SM
1639 3217 1 SM
Disusun Oleh:
Ulfa Romadhani
Nurkholis, Ph.D., Ak., CA
ABSTRAK
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis
kinerja PDAM Kabupaten Pasuruan secara keseluruhan dengan menggunakan
penilaian aspek keuangan, aspek operasional, dan aspek administrasi menurut
Keputusan Menteri Dalam Negeri No.47 Tahun 1999. Hasil penelitian ini dapat
memberikan rekomendasi perbaikan bagi kinerja PDAM Kabupaten Pasuruan.
Untuk menganalisis tingkat kesehatan Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten
Pasuruan secara keseluruhan digunakan penilaian BPPSPAM, yaitu menggunakan
aspek keuangan, aspek pelayanan, aspek operasi, dan aspek SDM. Sedangkan
untuk menganalisis kelayakan investasi diukur dari dampak investasi yang
dilakukan terhadap kinerja PDAM Kabupaten Pasuruan. Jenis penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang
berusaha untuk menjelaskan pemecahan masalah berdasarkan data yang diperoleh.
Dengan kata lain penelitian ini menyajikan, menganalisa, dan menginterpretasikan
data.
Penilaian kelayakan investasi PDAM Kabupaten Pasuruan dilakukan
dengan cara membandingkan antara hasil proyeksi perhitungan indikator kinerja
dan kesehatan sesudah dilakukan investasi dengan tren hasil perhitungan indikator
kinerja dan kesehatan setelah dilakukan investasi. Pada penelitian ini
perbandingan antara hasil proyeksi perhitungan indikator kinerja dan kesehatan
tahun 2014 dengan rata-rata hasil realisasi kinerja dan kesehatan dimulai dari
tahun 2009 sampai dengan tahun 2013. Indikator kinerja dan kesehatan yang
terkait langsung dengan investasi PDAM Kabupaten Pasuruan, yakni meliputi
cakupan layanan administratif, cakupan layanan teknis, pertumbuhan pelanggan,
konsumsi air domestik, tingkat kehilangan air, dan kontinuitas pelayanan.
ABSTRACT
The goal of this research is to analyze the performance of a Water Supply
Corporation (PDAM) Kabupaten Pasuruan, overall by using valuation of financial
aspect, operational aspect, and administrative aspect according to the Decree of
Home Affair 47, 1999 (Keputusan Menteri Dalam Negeri No.47 Tahun 1999).
The result of this research can provides some improvement recommendations for
Water Supply Corporation (PDAM) Kabupaten Pasuruan performance. To
analyze the whole soundness of PDAM Pasuruan, it uses BPPSPAM valuation
through using financial aspect, service aspect, operational aspect, and human
resources aspect. Meanwhile, feasibility investment measured by the impact of the
investment towards the performance of PDAM Pasuruan. The type used in this
research is descriptive research which explains the problem solving based on the
data obtained. In other words, this study presents, analyze, and interpret data.
2. Kajian Pustaka
2.1.Pengertian pengukuran kinerja
Kinerja memiliki beberapa pengertian yang berbeda-beda. Hal itu dapat
dipengaruhi oleh perbedaan sudut pandang penilai dalam menyikapi maksud dan
tujuan dari pengertian itu sendiri. Menurut (Cahyani, 2009), Kinerja adalah suatu
tampilan keadaan secara utuh atas perusahaan selama periode waktu tertentu yang
merupakan hasil atau prestasi yang dipengaruhi oleh kegiatan operasional
perusahaan dalam memanfaatkan sumber-sumber daya yang dimiliki. Sedangkan
menurut Sulistiyani (2003:223), kinerja merupakan kombinasi dari kemampuan,
usaha, dan kesempatan yang dapat dinilai dari hasil kerjanya. Dari pendapat-
pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa, kinerja secara kualitas dan kuantitas
yang dilakukan atas kombinasi beberapa faktor seperti kemampuan, kesempatan
maupun usaha seseorang dibandingkan dengan standar yang ditetapkan oleh
perusahaan maupun instansi.
Sedangkan penilaian kinerja adalah penentuan secara periodik efektivitas
operasi suatu organisasi, bagian organisasi dan personelnya, berdasarkan sasaran,
standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Oleh karena organisasi
pada dasarnya dioperasikan oleh sumber daya manusia, maka pengukuran kinerja
sesungguhnya merupakan penilaian atas perilaku manusia dalam melaksanakan
peran yang mereka mainkan dalam organisasi (Mulyadi, 2001). Penilaian kinerja
dapat digunakan untuk menekan perilaku yang tidak semestinya dan untuk
merangsang serta menegakkan perilaku yang semestinya diinginkan, melalui
umpan balik hasil kinerja pada waktunya memeberikan penghargaan, baik yang
bersifat intrinsik maupun ekstrinsik.
Pengukuran kinerja pada dasarnya merupakan kegiatan manusia dalam mencapai
tujuan organisasi. Mulyadi (2001:419) mendefinisikan pengukuran kinerja sebagai
penentuan secara periodik efektivitas operasional suatu organisasi, bagian
organisasi, dan pekerjanya berdasarkan sasaran, standar, dan kriteria yang telah
ditetapkan sebelumnya. Karena organisasi pada dasarnya dioperasikan oleh
sumber daya manusia maka penilaian kinerja sesungguhnya merupakan penilaian
atas perilaku manusia dalam melaksanakan peran yang mereka mainkan dalam
organisasi.
Hansen dan Mowen (2004:493) melihat bahwa pengukuran kinerja atas
aktivitas adalah menaksir seberapa baik aktivitas dan proses yang dilakukan
sebagai landasan bagi usaha manajemen untuk memperbaiki profitabilitas. Ukuran
kinerja aktivitas muncul dalam bentuk keuangan dan non keuangan. Ukuran ini
dirancang untuk menilai seberapa baik suatu aktivitas dikerjakan dan hasil yang
dicapai. Ukuran kinerja aktivitas berpusat pada tiga dimensi utama yaitu, efisiensi,
kualitas, dan waktu. Efesiensi memfokuskan hubungan antara masukan dengan
keluaran aktivitas. Kualiatas berkaitan dengan apakah sejak pertama kali aktivitas
telah dilaksanakan dengan benar. Waktu digunakan dalam menjalankan aktivitas.
Waktu ini sangat penting, karena semakin lama waktu yang diperlukan oleh suatu
aktivitas, maka semakin banyak sumber daya yang dikonsumsi oleh aktivitas
tersebut (Mulyadi dan Setyawan, 2001:629).
3. METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha untuk
menjelaskan pemecahan masalah berdasarkan data yang diperoleh, dengan kata
lain penelitian ini menyajikan, menganalisa, serta menginterpretasikan data.
Penelitian dengan pendekatan studi kasus adalah bertujuan untuk menarik
kesimpulan dari suatu analisa tentang objek penelitian tanpa bermaksud untuk
menarik kesimpulan yang berlaku umum.
DAFTAR PUSTAKA
Andries Yudi, Afriana. 2011. Analisis Kinerja Perusahaan Daerah Air Minum
(PDAM) Kabupaten Brebes.
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian. Yogyakarta: Rhineka Cipta.
Air untuk Generasi, Bukan untuk Kepentingan Lima Tahun. 2013.
http://tekno.kompas.com/read/2013/03/05/03091995/air.untuk.generasi.buka
n.untuk.kepentingan.lima.tahun, diakses pada 20 januari 2014
Badan Koordinasi Penanaman Modal. 2013. Identifikasi Peluang Investasi Watter
Supply.
http://regionalinvestment.com/newsipid/userfiles/ppi/IDENTIFIKASI/
PELUANG/INVESTASI/TAHUN/2013.pdf, diakses pada 5 september 2014
Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (BPPSPAM)
Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum tentang
Pengukuran Kinerja Tingkat Kesehatan PDAM.
http://www.bppspam.com/index.php?option=com_content&view=article&id
=600&Itemid=93, diakses pada 2 maret 2014
Bastian, Indra (2001). Akuntansi Sektor Publik di indonesia. Yogyakarta: BPFE
UGM.
Cahyani, Nuswandari. 2009. Pengaruh Corporate Governance Perception Index
Terhadap Kinerja Perusahaan pada Perusahaan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia. Jurnal Bisnis dan Ekonomi,Volume 16 Nomor 2
Gaspersz, Vincent. 2006. Sistem Pengukuran Kinerja Terintegrasi Balanced
Scoreccard dengan Six Sigma untuk Organisasi Pemerintah. Jakarta:
Gramedia Pustaka.
Halim, Abdul. 2009. Analisis Kelayakan Investasi Bisnis. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Haming, Murdifin dan Salim Basalamah. 2003. Studi Kelayakan Investasi Proyek
dan Bisnis. Jakarta: PPM.
Hansen, Don R. dan Mowen, Maryanne M. 2004. Management Accounting Buku
1 Edisi 7, Terjemahan oleh Ancella A. Hermawan. Jakarta: Salemba Empat.
Husnan, Suad dan Suwarsono Muhammad. 2005. Studi Kelayakan Proyek.
Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Jogiyanto Hartono, 2003. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi 3.
Yogyakarta : BPFE Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada.
Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 47 Tahun 1999 tentang Pedoman
Penilaian Kinerja PDAM.
Komisi C Soroti Pelayanan PDAM Pasuruan. 2013.
http://www.beritametro.co.id/jawa-timur/komisi-c-soroti-pelayanan-pdam-
pasuruan, diakses pada 20 Januari 2014
Mediaty, 2010. Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran, dan Gaya
Kepemimpinan Terhadap Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah Provinsi
Sulawesi Selatan. Jurnal Ekonomi Tahun XX, Nomor 3
Minarti, Sri. 2012. Analisis kinerja keuangan perusahaan daerah air minum kota
samarinda.
Moleong, Lexy J. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Mulyadi, 2001. Akuntansi Manajemen. Edisi 3. Jakarta: Salemba Empat.
Munawir, 1995. Pengukuran Kinerja Perusahaan.
http://jurnalsdm.blogspot.com/2009/12/kinerja-keuangan-perusahaan-
pengertian.html, diakses pada 2 April 2014
Rivai, Veithzal dan Basri. 2004. Manfaat Penilaian Kinerja.
http://jurnalsdm.blogspot.com/2009/04/penilaian-kinerja-karyawan
definisi.html, diakses 2 April 2014
Rusli, Lutan. 2000. Pengertian Pengukuran dan Psikometri.
http://www.scribd.com/doc/38888805/Pengertian-Pengukuran-dan-
Psikometri, diakses pada 28 Maret 2014
Sridadi. 2007. Pengertian Pengukuran dan Psikometri.
http://www.scribd.com/doc/38888805/Pengertian-pengukuran-dan-
psikometri, diakses pada 1 April 2014
Sulistiyani, Ambar T dan Rosidah. 2003. Penilaian Kinerja.
(http://blogsweathoney.blogspot.com/. diakses 1 April 2014
Supriyono, R.A. Akt. 1999. Sistem Pengendalian Manajemen. Edisi Pertama
BPFE Yogyakarta.
Susanto, Slamet, dan Ningsih, Cristina. 2010. Manajemen aset berbasis resiko
pada perusahaan air minum. www.google.com/artikel/manajemenasset/.
diakses pada 10 januari 2014
Sutojo, Suwanto. 2002. Study Kelayakan Proyek Konsep, Teknik, dan Kasus.
Jakarta: PT. Damar Mulia Pustaka.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya
Air.