You are on page 1of 4

LAPORAN PENUNJANG PEDOMAN OP

PTPIN TAHAP 2 PAKET 1

BAB I
PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang


Bangunan Pengamanan Pantai dalam laporan ini (PTPIN Tahap 2 Paket 1)
berada di lokasi Muara Baru dan Muara Baru Timur, Kecamatan Penjaringan, Provinsi
Jakarta Utara, pada aliran Sungai Ciliwung, Wilayah Sungai Ciliwung. Bangunan
utama dalam laporan ini berupa Tanggul Laut dan Revetmen, Untuk Bangunan
pelengkap berupa Saluran Pembuang dan Saluran Drainase.

TAHAP 2 PAKET 1
- Muara Baru
- Muara Baru Timur

WILAYAH KERJA SNVT PTPIN ( PESISIR JAKARTA UTARA )

Gambar 1. 1. Lokasi Bangunan Pengaman Pantai PTPIN Tahap 2 Paket 1

Dalam rangka untuk memfungsikan, merawat dan memantau perilaku


bangunan pengamanan pantai di Muara Baru agar sesuai dengan rencana
pembangunannya diperlukan suatu acuan normatif dalam menyusun Pedoman OP.
Acuan normatif dalam penyusunan pedoman/Pedoman Operasi dan Pemeliharaan
bangunan pengamanan pantai di Muara Baru adalah :
1. Per.Men. PUPR No. 27 tahun 2015 tentang Pengamanan Pantai pada pasal :
- Pasal 4 yang menjelaskan mengenai :
Ruang lingkup Peraturan Menteri ini mengatur tahapan kegiatan
perencanaan, pelaksanaan, operasi dan pemeliharaan bangunan,
pengelolaan barang milik negara/barang milik daerah berupa bangunan

1
LAPORAN PENUNJANG PEDOMAN OP
PTPIN TAHAP 2 PAKET 1

pengamanan pantai, pembiayaan bangunan pengaman pantai, dan peran


masyarakat.
- Pasal 5 yang menjelaskan mengenai :
Pengamanan pantai dimaksudkan untuk melakukan perlindungan dan
pengamanan terhadap :
a. Masyarakat yang tinggal di sepanjang pantai dari ancaman gelombang
dan genangan pasang tinggi (rob), erosi serta abrasi;
b. Fasilitas umum, fasilitas sosial, kawasan yang mempunyai nilai
ekonomis tinggi dan nilai sejarah serta nilai strategis nasional yang
berada di sepanjang pantai; dan
c. Pendangkalan muara sungai.
- Pasal 22 yang menjelaskan mengenai :
(1) Pembiayaan pengamanan pantai ditetapkan berdasarkan angka
kebutuhan nyata pengamanan pantai.
(2) Pembiayaan pengamanan pantai sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), meliputi :
a. sistem informasi;
b. perencanaan;
c. pelaksanaan konstruksi;
d. operasi dan pemeliharaan;
e. rehabilitasi;
f. pengelolaan barang milik negara/barang milik daerah; dan
g. pemberdayaan masyarakat.
- Pasal 24 yang menjelaskan mengenai :
(1) Pemerintah Pusat dan/atau pemerintah daerah bertanggungjawab
menyediakan anggaran untuk biaya pengamanan pantai sesuai dengan
wewenang dan tanggung jawabnya.
(2) Pembiayaan pengamanan pantai dapat dilakukan melalui pola kerja
sama antara Pemerintah Pusat, pemerintah daerah provinsi, dan
pemerintah daerah kabupaten/kota sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(3) Pembiayaan yang dilakukan dengan anggaran swasta dan/atau
anggaran swadaya masyarakat dikelola langsung oleh pihak swasta
dan/atau masyarakat yang bersangkutan.

2
LAPORAN PENUNJANG PEDOMAN OP
PTPIN TAHAP 2 PAKET 1

2. SE Menteri PU no. 07/SE/M/2010 tentang Pedoman Pelaksanaan Konstruksi


Bangunan Pengaman Pantai
3. SE Menteri PU no. 08/SE/M/2010 tentang Pedoman Penilaian Kerusakan
Pantai dan Prioritas Penanganannya
4. SE Ditjen SDA no. 11/SE/D/2021 tentang Pedoman Kriteria Perencanaan
Pengaman Pantai
5. Modul Pedoman OP Bangunan Pengaman Pantai, DitJen SDA - Tahun 2011
I.2. Maksud dan Tujuan
Maksud dari pembuatan Pedoman Operasi dan Pemeliharaan Pengamanan
Pantai PTPIN Tahap 2 Paket 1 ini adalah untuk memberikan petunjuk pelaksanaan OP
Bangunan Pengaman Pantai di Muara Baru.
Tujuan dari pembuatan Pedoman OP ini adalah sebagai acuan pelaksanaan
sehingga Bangunan Pengamanan Pantai di Muara Baru (PTPIN Tahap 2 Paket 1)
dapat berfungsi dengan baik serta keamanan bangunan tetap terjaga.
I.3. Definisi
Dalam pedoman ini digunakan istilah / definisi adalah sebagai berikut:
1) Pantai adalah daerah yang merupakan pertemuan antara laut dan daratan
diukur pada saat pasang tertinggi dan surut terendah.
(Per.Men.PUPR/07/PRT/M/2015).
2) Daerah pantai adalah suatu daratan beserta perairannya dimana pada
daerah tersebut masih saling dipengaruhi baik oleh aktivitas darat maupun
laut (marine) (Per.Men.PUPR/07/PRT/M/2015).
3) Pengamanan pantai adalah upaya untuk melindungi dan
mengamankan daerah pantai dan muara sungai dari kerusakan akibat
erosi, abrasi, dan akresi. (Per.Men.PUPR/07/PRT/M/2015).
4) Muara sungai (river mouth) adalah bagian sungai yang bertemu laut,
merupakan pertemuan air tawar dan air laut, serta tempat terjadinya
sedimentasi (SE Menteri PU no. 08/SE/M/2010).
5) Rob adalah genangan yang disebabkan oleh air laut pada saat pasang
tinggi (pasang pada saat bulan purnama atau bulan baru) (SE Menteri PU
no. 08/SE/M/2010).
6) Tanggul laut (sea dike) adalah struktur pengaman pantai yang dibangun
sejajar pantai dengan tujuan untuk melindungi dataran pantai rendah dari
genangan yang disebabkan oleh air pasang, gelombang dan badai (SE
Menteri PU no. 07/SE/M/2010).

3
LAPORAN PENUNJANG PEDOMAN OP
PTPIN TAHAP 2 PAKET 1

7) Revetmen adalah struktur di pantai yang dibangun menempel pada


garis pantai dengan tujuan untuk melindungi pantai yang tererosi (SE
Menteri PU no. 07/SE/M/2010).
8) Masyarakat adalah seluruh rakyat Indonesia, baik sebagai
orang perseorangan, kelompok orang, masyarakat adat, badan usaha,
maupun yang berhimpun dalam suatu lembaga atau organisasi
kemasyarakatan (Per.Men.PUPR/07/PRT/M/2015).
9) Pemerintah Pusat adalah Presiden Republik Indonesia yang
memegang kekuasaan pemerintahan negara Republik Indonesia yang
dibantu oleh Wakil Presiden dan menteri sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
(Per.Men.PUPR/07/PRT/M/2015).
10) Pemerintah daerah adalah gubernur, bupati/walikota, dan perangkat
daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah
(Per.Men.PUPR/07/PRT/M/2015).
11) Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan
di bidang pengelolaan sumber daya air (Per.Men.PUPR/07/PRT/M/2015).

You might also like