You are on page 1of 19

MAKALAH KOMPLEMENTER

“KONSEP AROMATERAPI”

DOSEN PENGAMPU: NS. Deni Metri. S.Kep., M.Kes

Disusun Kelompok 3:

1.Fiman Putra Rizky P. 2114471062


2.Nurleli Cikita Amza 2114471076
3.Riska jaya Riantina 2114471081
4.Salma 2114471083
5.Silmi Atika Utami 2114471084
6.Tohir Budiman 2114471087

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANGPROGRAM


STUDI D-III KEPERAWATAN KOTABUMI
TAHUN AJARAN 2023/2024
DAFTAR ISI

COVER.........................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................................1
C. Tujuan.................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................................2
A. Pengertian Definisi Aromaterapi .......................................................................................2
B. Sejarah Aromaterapi...........................................................................................................2
C. Aplikasi Aromaterapi ..........................................................................................................3
D. Aroma dalam pandangan agama, budaya dan kesehatan.................................................3
E. Mengetahui manfaat aromaterapi untuk mengatasi masalah keperawatan ...................3
F. Patway Distribusi Aromaterapi..........................................................................................4
BAB III PENUTUP.........................................................................................................................6
A. Kesimpulan.........................................................................................................................6
B. Saran...................................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................7
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Komplementer “Konsep
Aromaterapi” dengan baik dan tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas mata kuliah
Kewirausahaan. Dalam proses penyusunan makalah ini, berkat bantuan dan dukungan dari
berbagai pihak, akhirnya makalah ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat pada
waktunya. Pada kesempatan ini, tidak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada dosen
pembimbing yaitu Ibu Deni Metri, S.Kep., M.Kes yang telah membimbing kami dalam
proses penyusunan makalah.
Dengan adanya makalah ini, diharapkan dapat membantu proses pembelajaran dan dapat
menambah pengetahuan bagi para pembaca. Kami juga tidak lupa mengucapkan terimakasih
kepada semua pihak atas bantuan, dukungan, serta doanya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membaca. Makalah ini
mungkin jauh dari kata sempurna, untuk itu kami mengharap kritik serta saran untuk
menyempurnakan makalah ini.

Kotabumi, 23 Juli 2023

Kelompok 3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Fenomena yang ada saat ini penggunaan terapi alternatif dankomplementer tanpa
menggunakan obat telah banyak digunakan. Bentuk dan jenisnya pun beragam, salah satunya
adalah bentuk terapi komplementerdengan aromaterapi. Aromaterapi adalah salah satu teknik
pengobatan atau perawatan menggunakan bau-bauan yang menggunakan minyak
esensialaromaterapi. Proses ekstraksi (penyulingan) minyak esensial ini secara umumdapat
dilakukan dengan tiga cara, yaitu penyulingan dengan dengan air(direbus), penyulingan dengan
air dan uap (dikukus), dan penyulingan denganuap (diuapkan).

Salah satu aroma yang paling digemari adalah lavender. Kandunganutama dari bunga
lavender adalah linalyl asetat dan linalool (C10H18O).Linalool adalah kandungan aktif utama
yang berperan pada efek anti cemas(relaksasi) pada lavender. Menurut hasil dari beberapa jurnal
penelitian,didapatkan kesimpulan bahwa minyak esensial dari bunga lavender dapatmemberikan
manfaat relaksasi (carminative), sedatif, mengurangi tingkatkecemasan, dan mampu
memperbaiki mood seseorang. Saat ini, minyakesensial dan komponen-komponen penyusunnya
digunakan dalam berbagai produk, seperti produk kosmetika, produk kebersihan, pembuatan
makanan,obat, pengharum, dan agrikultur. Menurut Ali B, et al., 2015 bahwa penggunaanminyak
esensial penting untuk terapi, aromatik, parfum, dan juga digunakanuntuk spiritual. Selain itu,
pemanfaatan minyak esensial yang tidak kalah penting sebagai produk aromaterapi.

Menurut data yang diperoleh dari Indonesian Essential Oil: The Scents of Natural Life
terdapat sekitar 40 jenis tanaman yang diproduksi di Indonesiayang berpotensi sebagai sumber
aromaterapi. Peran yang dapat diberikan perawat dalam terapi komplementer atau alternatif
dapat disesuaikan dengan peran perawat yang ada, sesuai dengan batas kemampuannya.

Pada dasarnya,perkembangan perawat yang memerhatikan hal ini sudah ada. Sebagai contoh
yaitu American Holistic Nursing Association (AHNA), Nurse Healer Profesional Associates
(NHPA) (Hitchcock et al.,199 9). Ada pula NationalCent er f or Complementary/Alternative
Medicine (NCCAM) yang berdiri tahun 1998 (Snyder & Lindquis, 2002). Manfaat dari produk
aromaterapi bagikesehatan manusia di antaranya adalah untuk merelaksasikan
tubuh,menyegarkan pikiran, untuk memperbaiki mood, dan sebagai placebo dalam penyembuhan
penyakit yang memberikan efek fisiologi. Selain itu menuruthasil penelitian dari beberapa
peneliti, minyak atsiri yang terdapat dalam produk aromaterapi memiliki manfaat sebagai
berikut: sebagai antioksidan,untuk meredakan inflamasi dan sebagai analgesic.

Dalam makalah ini, penulis membahas tentang bagaimana sejarah terapikomplementer


aromaterapi, cara mengaplikasikan dalam keperawatan, serta pandangan budaya, agama dan
kesehatan tentang aromaterap.

B. Rumusan Masalah

Terapi komplementer saat ini sangat digemari oleh masyarakat Indonesiakarena dinilai minim
efek samping, salah satunya terapi ini adalahmenggunakan aromaterapi. Berdasarkan hal ini
maka dapat dirumuskanmasalah yaitu bagaimana sejarah terapi komplementer aromatherapy dan
caramengaplikasikanya dalam keperawatan?

C. Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu :


Tujuan Umum :
Mengetahui sejarah terapi komplementer dan bagaimana aplikasinya dalam keperawatan.
Tujuan Khusus :
a. Mengetahui manfaat aromaterapi bagi kesehatan.
b. Mengetahui macam-macam aromaterapi.
c. Mengetahui aroma terapi dalam pandangan budaya dan agama
d. Mengetahui manfaat aromaterapi untuk mengatasi masalah keperawatan.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Aromaterapi

Aromaterapi berasal dari kata “aroma”, yang artinya bau yang menarik yang berasal dari
tumbuhan (minyak essensial) atau rempah, dan berasal dari kata “terapi”, yang artinya suatu
perawatan yang dirancang untuk pengobatan. Berbagai peninggalam seni dan lukisan dari
kebudayaan kunoMesir, China, dan Persia memperlihatkan bahwa essens atau kandungan
intidari tumbuhan banyak sekali digunakan dan dianggap sangat berharga oleh para pemuka
agama, dokter, dan penyembuh.

Aromaterapi merupakan proses penyembuhan kuno yang menggunakansari tumbuhan


aromaterapi murni yang bertujuan untuk meningkatkankesehatan dan kesejahteraan tubuh,
pikiran dan jiwa. Beberapa minyak sariyang umum digunakan dalam aromaterapi karena
sifatnya yang serbagunaadalah Langon kleri, eukaliptus, geranium, lavender, lemon,
peppermint, petigrain, rosemary, pohon teh, dan ylang-ylang. Aromaterapi mempunyaiefek
yang positif karena diketahui bahwa aroma yang segar dan harum bisamerangsang sensori
dan reseptor yang ada di hidung kemudian memberikaninformasi lebih jauh ke area di otak
yang mengontrol emosi dan memoriserta memberikan informasi ke hipotalamus.
Hipotalamus merupakan pengatur system internal tubuh, termasuk sistem seksualitas, suhu
tubuh,dan reaksi terhadap stress (Koensoemardiyah, 2009).

A. Sejarah Aromaterapi

Aromaterapi adalah istilah modern untuk praktik yang sudah dilakukan ribuan tahun lalu,
seperti yang dilakukan orang Mesir kuno. Sejarah aromaterapi sudah setua sejarah
peradaban. Aromaterapi sudah dikenal dan digunakan oleh penduduk dari Yunani, Romawi,
dan Mesir kuno sejak 6000tahun yang lalu. Para tabib Imhotep di Mesir menggunakan
minyak esensial (minyak atsiri) untuk mandi, pijat, serta pembalseman mayat.
SejarahAromaterapi dapat kita telusuri kembali lebih dari 3.500 tahun sebelum masehi,
ketika wewangian untuk pertama kali dicatat dalam sejarah peradaban manusia. Pada
kenyataannya, sejarah aromaterapi berkaitan dengan perkembangan pengobatan aromatik,
yang pada mulanya digabungkan dengan kepercayaan. Di jaman Mesir kuno untuk pertama
kalinya membakar dupa dari kayu dan herbal beraroma. Perkembangan aromatik sebagai
obat menjadi dasar dari pertumbuhan aromaterapi.Minyak esensial Mesir: Myrrh adalah
ramuan yang paling populer digunakan untukmemproduksi minyak esensial. Selain Myrrh,
minyak lainnya yang terbuat dari kemenyan, spikenard, cedarwood, kayu manis dll juga
popular digunakan.

C. Aplikasi Aromaterapi

1. Sebagai parfum

Pemakaian aromaterapi yang paling mudah adalah dengan memanfaatkannya sebagai


parfum. Berhubung minyak esensial memiliki intensitas wangi yang amat kuat, Anda cukup
menitikkan satu tetes saja pada pergelangan tangan, dan menggosokkan sisa minyak di
pergelangan tangan pada leher. Cara lain adalah meneteskan minyak kedalam air di dalam
botol semprot dan menggunakannya sebagai mist untuk pemakaian berulang.

2. Dihirup

Penggunaan aromaterapi dengan cara menghirup dianggap sebagai cara disebut


dengan teknik inhalasi. Beberapa tetes minyak diteteskan ke dalam baskom yang berisi air
panas, kemudian wajah dihadapkan ke atas baskom dengan menutup kepala dan muka
menggunakan handuk, dengan cara ini uap yang naik dapat terhirup seluruhnya.

3. Campuran minyak pijat

Untuk meningkatkan manfaat pijat, teteskan minyak esensial kedalam minyak yang
akan digunakan untuk memijat, seperti minyak zaitun, almond, atau jojoba. Untuk minyak
pijat, pilih yang aromanyanetral dan tidak menusuk hidung. Tambahan aromaterapi ke dalam
minyak pijat akan membuat Anda merasa lebih relaks dan segar setelahnya. Aromaterapi
yang biasa dipilih untuk pijat adalah lavender, ylang-ylang, dan jasmine.
4. Pengharum ruangan

Untuk mengharumkan ruangan, Anda bisa meneteskan minyak esensial pada kain
pelapis bantal, kasur, atau pun tirai. Anda juga bisa meneteskan minyak pada wadah kain
tebal atau spons dan meletakkannya persis di depan blower pendingin ruangan, baik di dalam
kamar ataupun mobil. Alternatif lain adalah dengan meneteskan minyak esensial ke dalam
alat diffuser yang bisa menyebarkan uap air ke berbagai penjuru ruangan.

5. Aromaterapi Rosemary

Fungsi alerting merupakan suatu proses kognitif dimana seseorang dapat mencapai
dan mempertahankan status waspada.Alerting melibatkan suatu perubahan internal dalam
mempersiapkan penerimaan rangsang stimulus di dalam otak. Minyak esensial rosemary
mengandung beberapa komponen seperti α-pineole, 1,8-cineole, dan camphor yang dapat
merangsang sistem saraf pusat dan mempengaruhi kemampuan kognitif seseorang.

6. Aromaterapi Lavender

Lavender adalah salah satu minyak aromaterapi yang banyak digunakan saat ini, baik
secara inhalasi (dihirup) ataupun dengan teknik pijatan. Lavender mengandung linalool yang
memiliki efek menenangkan/relaksasi (Dewi, 2013). Lavender juga membantu meringankan
insomnia, kecemasan, dan depresi (Cuncic, 2014). Aromaterapi lavender meningkatkan
gelombang alfa di dalam otak,gelombang ini menggambarkan keadaan yang rileks pada
seseorang danakan meghilang apabila seseorang banyak pikiran atau dalam keadaan mental
yang sibuk (James, Baker, & Swain, 2008). Aromaterapi lavender juga memiliki rasa
nyaman, rasa keterbukaan dan keyakinan.Disamping itu lavender juga dapat mengurangi rasa
tertekan,stres, rasa sakit, emosi yang tidak seimbang, histeria, rasa frustasi dan kepanikan
(Wheatley, 2005).

7. Aromaterapi kenanga

Minyak kenanga merupakan salah satu jenis aromaterapi yang mempunyai efek yang
menyeimbangkan, relaksasi, meredakan ketegangan, stres, denyut nadi cepat, pernafasan
cepat dan bermanfaat untuk tekanan darah tinggi (Sharma, 2009). Menurut Alan Huck
Neurologi psikiater dan direktur Smell and Taste Research Centre diChicago, bau
berpengaruh langsung terhadap otak seperti obat. Hidungkita mempunyai kapasitas untuk
membedakan 100.000 bau yang berbeda yang mempengaruhi kita tanpa kita sadari (Sharma,
2009).Bau-bauan tersebut mempengaruhi bagian otak yang berkaitan denganmood atau
suasana hati, emosi, ingatan dan pembelajaran (Jaelani, 2009). Minyak kenanga dikenal
sebagai “ylang-ylang”, banyak digunakan sebagai bahan campuran untuk kosmetika. Dalam
produkspa, minyak kenanga biasanya dipakai untuk menghilangkan ketegangan atau
nervous, menciptakan suasana tenang dan rileks (Jaelani, 2009). Aromaterapi merupakan
salah satu metode relaksasi alternatif yang banyak diminati orang karena dapat memberikan
perasaan tenang. Dengan dosis yang tepat dan waktu yang cukup aromaterapi diharapkan
dapat memberikan perasaan tenang pada lansia. Dengan aromaterapi yang tepat diharapkan
aromaterapi kenanga akan merangsang sistem limbik yang bertugas mengatur emosi
seseorang mengeluarkan serotonin yang membuat perubahan fisiologis padatubuh, pikiran,
jiwa dan menghasilkan efek menenangkan pada tubuh. Perasaan yang tenang pada tubuh
akan membuat lansia dapat menghadapi setiap masalah ataupun perubahan yang timbul
seiring. proses menua dengan pikiran jernih dan meningkatkan koping yangadaptif sehingga
dengan koping yang adaptif masalah dapat teratasi dengan baik sehingga kecemasan
menurun.

8. Aromaterapi Cendana

Kualitas tidur merupakan kondisi tidur seseorang yang dapat digambarkan dengan
lama waktu tidur dan keluhan-keluhan yang dirasakan saat tidur maupun saat bangun tidur
seperti merasa letih, pusing, badan pegal-pegal atau mengantuk berlebihan pada siang hari
(Potter & Perry, 2005). Masalah tidur yang terjadi Pada remaja dapat diatasi dengan salah
satu terapi komplementer yaitu dengan menggunakan aromaterapi. Aromaterapi memberikan
efek relaksasi pada otot sehingga remaja mudah untuk tidur. Kemajuan teknologimembuat
Menurut Jaelani (2009) pemberian aromaterapi cendana membantu mengurangi depresi,
mengatasi sulit tidur, stress, perasaansedih dan sangat bermanfaat untuk meditasi.

9. Lemon

Mekanisme kerja aromaterapi dalam tubuh manusia berlangsung melalui dua sistem
fisiologis, yaitu sirkulasi tubuh dan sistem penciuman. Wewangian dapat mempengaruhi
kondisi psikis,daya ingat, dan emosi seseorang. Aromaterapi lemon merupakan jenis
aromaterapi yang dapat digunakan untuk mengatasi nyeri dan cemas(Wong, 2010).
Aromaterapi lemon merupakan jenis aroma terapi yangdapat digunakan untuk mengatasi
nyeri dan cemas. Zat yang terkandung dalam lemon salah satunya adalah linalool yang
berguna untuk menstabilkan sistem saraf sehingga dapat menimbulkan efek tenang bagi
siapapun yang menghirupnya (Wong, 2010).

SOP AROMATERAPI
D. Aromaterapi dalam Pandangan Agama, Budaya dan Kesehatan

1. Aromaterapi dalam pandangan budaya

a. Bali

Bali terkenal dengan keindahan alamnya, bahkan banyak turis asing yang
mengunjungi bali untuk menikmati keindahanya.Aromaterapi di bali sudah seperti
kebutuhan yang dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Spa di Bali merupakan salah
satu bagian dari pariwisata yang sangat terkenal di mata dunia. Hal ini ditunjukan
dengan predikat sepuluh besar spa terbaik di dunia.(Agustini, 2014).

b. Jawa

Faktor yang ditekankan di dalam ritual penyembuhan tradisional masyarakat jawa


adalah munculnya keyakinan untuksembuh yang ditopang oleh hubungan yang
holisitik dengan terapis dalam hal ini dukun dengan praktik pengobatan yang
familier dengan pasien. Misalnya, pada kasus orang yang terkena penyakit maag,
bukan obat yang diberikan melainkan dupa harum agar orang yang sedang sakit
lebih merasa tenang. Selain itu, adalah peran mantra ataupun doa-doa yang
dipanjatkan menambahkan keyakinan pada si pasien sehingga memberikan peluang
kesembuhan lebihcepat. (Khair, 2015).

2. Aromaterapi dalam Pandangan Agama

Fir'aun dan mumifikasi:Dalam pencarian mereka untuk keabadian, mereka


menguburkan Firaun mereka dengan banyak minyak di dalam piramida. Ketika makam
Raja Tutankhamen dieksplorasi padatahun 1922, itu berisi sekitar 50 botol alabaster
dirancang untuk menampung sekitar 350 liter minyak esensial.

Aroma terapi sangat bermanfaat bagi organ-organ bagian dalam, seperti otak dan
jantung. Juga dapat membuat jiwa merasa senang. Oleh sebab itu di dalam Shahih
Muslim terdapat hadis dari Ibnu Umar yang menyatakan, bahwasanya Nabi saw suka
berasap (melakukan aroma terapi) dengan kayu gaharu. Sementara Aisyah menyatakan,
bahwasanya Nabi saw suka memakai minyak misik (kesturi) dan ambar(Abu Abdillah,
2014).
3. Aromaterapi dalam Pandangan Kesehatan

Selama ribuan tahun, aromaterapi telah digunakan untuk meningkatkan kesehatan fisik,
mental dan spiritual. Aromaterapi melibatkan penggunaan minyak esensial tanaman
yang diambil dari bunganya, dedaunan, kulit kayu atau akarnya, dan kemudian
memijatnya (dicampur dengan zat lain seperti minyak atau lotion) kedalam kulit,
menghirupnya atau menggunakannya untuk mewing iruangan (Vaszily, 2017).
Aromaterapi diyakini dapat mengatasi berbagai masalah kesehatan maupun psikologis,
seperti kecemasan,depresi, infeksi saluran perkemihan, vertigo, sakit kepala dan sakit
telinga, serangan panik, dermatitis, kelelahan, alergi, herpes, arthritis,dan masih banyak
lagi. Akan tetapi, penting untuk berhati-hati saat bereksperimen dengan minyak esensial
murni. Beberapa minyak memiliki sifat racun jika dikonsumsi melalui mulut. Varietas
tertentu, pada orang-orang tertentu, dapat memperburuk alergi dan asma,mengiritasi
kulit dan menyebabkan kontraksi rahim pada wanita hamil(Vaszily, 2017).

E. Mengetahui manfaat aromaterapi untuk mengatasi masalah keperawatan.

1. Aromaterapi lavender dapat menurunkan intensitas nyeri perineum pada ibu post
partum

Nyeri perineum dapat memengaruhi kemampuan wanita untuk mobilisasi sehingga


dapat menimbulkan komplikasi seperti perdarahan post partum. Trauma pada perineum juga
menimbulkan rasa tidak nyaman dan nyeri saat melakukan hubungan seksual. Karena itu,
penanganan nyeri perineum ini penting dilakukan. Saat ini penanganan yang sering
digunakan yaitu terapi komplementer aromaterapi dengan minyak essensial lavender, karena
lavender mempunyai sifat antikonvulsan, antidepresi, anxiolytic, dan menenangkan.
Aromaterapi akan menstimulasi hipotalamus untuk mengeluarkan mediator kimiayang
berfungsi sebagai penghilang rasa sakit dan menimbulkan perasaan bahagia. Penanganan
untuk mengurangi nyeri perineum dapat dilakukan secara farmakologi dan non farmakologi.
Namun penggunaan secara farmakologi sering menimbulkan efek samping dankadang tidak
memiliki kekuatan efek yang diharapkan. Aromaterapi digunakan sebagai salah satu
alternatif penanganan nyeri nonfarmakologik. Berbagai macam aroma terapi yang dapat
digunakan antara lain cendana, kemangi, kayumanis, kenanga, sitrus, melati,cengkih, dan
lavender. Saat aromaterapi dihisap, zat aktif yang (kelenjarhipofise) untuk mengeluarkan
hormon endorpin. Endorpin diketahui sebagai zat yang menimbulkan rasa tenang, relaks dan
bahagia. acetateyang terdapat dalam lavender berefek sebagai analgetik. Nyeri perineum
dapat terjadi setelah persalinan pervaginam akibat laserasispontan pada saat bayi lahir dan
dapat diperparah apabila terdapat robekan pada perineum yang disebabkan tindakan
episiotomi. Tindakan ini akan memerlukan penjahitan dan dengan penjahitan tersebut dapat
menyebabkan nyeri pada daerah luka jahitan. Sebanyak 33% Wanita mengalami nyeri
perineum karena tindakan episiotomi dan 52%merupakan laserasi spontan.

Sesuai hasil penelitian Stea Susana menunjukkan bahwa terapi esensial minyak
lavender berpengaruh secara positif terhadap kecemasan insomnia dan mengontrol rasa sakit.
. Dengan demikian aromaterapi lavender dapat menjadi salah satu alternatif penanganan
nyeri luka perineum yang dapat mengakibatkan kondisi fisik maupun psikologis ibu menjadi
lebih baik. Begitu juga hasil penelitian Salamati didapatkan bahwa rasa sakit sebelum dan
setelah menghirup minyak lavender berpengaruh secara signifikan terhadap pengurangan
rasasakit. (Wiwin Widyani, 2016).

2. Aromaterapi Citrus menangani Gangguan Pola Tidur

Masalah tidur yang terjadi pada remaja dapat diatasi dengan salah satu terapi
komplementer yaitu dengan menggunakan aromaterapi. Aromaterapi memberikan efek
relaksasi pada otot sehingga remaja mudah untuk tidur. Kemajuan teknologi membuat
aromaterapi semakin berkembang dan diminati banyak orang.Aromaterapi dapat berupa
dupa, lilin, minyak aromaterapi, sabunmandi, pengharum ruangan dan parfum. Aromaterapi
dapat diaplikasikan dalam berbagai cara, antara lain dengan menggunakan alat anglo
pemanas, pemijatan, berendam, penghirupan langsung,semprotan maupun dengan kompres.
Setiap cara tersebut dapat dilakukan tergantung dari selera, kebutuhan, dan kondisi individu
masing-masing. Salah satu cara yang efektif adalah dengan inhalasi langsung, sehingga efek
dari aromaterapi bekerja langsung pada system limbik pada otak. Pemberian aromaterapi
cendana membantu mengurangi depresi, mengatasi sulit tidur, stress, perasaan sedih dan
sangat bermanfaat untuk meditasi. ( Jaelani, 2009).

3. Pada sebuah rumah sakit di New South Wales, Australia, misalnya minyak cengkih dan
lavender digunakan untuk memperkuat kontraksirahim.
4. Menurunkan tekanan darah

5. Merangsang daya ingat kita yang bersifat emosional denganmemberikan reaksi fisik
berupa tingkah laku.

6. Menghilangkan rasa stress.

F. Pathway Distribusi Aromaterapi


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Aromaterapi merupakan proses penyembuhan kuno yang menggunakan sari


tumbuhan aromaterapi murni yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan
kesejahteraan tubuh, pikiran dan jiwa.Aromaterapi sudah dikenal dan digunakan oleh
penduduk dari Yunani,Romawi, dan Mesir kuno sejak 6000 tahun yang lalu. Para tabib
Imhotep di Mesir menggunakan minyak esensial (minyak atsiri) untuk mandi, pijat, serta
pembalseman mayat. Di dunia medis sudah dilakukan penelitian bahwa aromaterapi
merangsang bagian otak dan mempengaruhi kesehatan fisik, emosional, dan mental.
Selain itu dalam pandangan agama dan budaya di Indonesia ternyata aromateraphy
dipakai sehari-hari karena diyakini memiliki banyak manfaat.

B. Saran

Berdasarkan dari penelitian yang ada aromateraphy banyak memiliki manfaat baik di
dunia kesehatan maupun non kesehatan,sebaiknya aromateraphy bisa dikembangkan lagi
untuk mengambil banyak manfaatnya khususnya bagi kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA

Ariani & Yunianti, N. l. p., 2012. Pengaruh pemberian aromaterapi cendana terhadap
kualitas tidur remaja di panti asuhan dharma jati II
Denpasar 2012. Keperawatan.

Dwijayanti, W., dkk. (2014). Efek aromaterapi lavender inhalasi terhadap intensitas
nyeri pasca sectio caesaria. Medica Hospitalia. 2(2),
120-125.

fang, L., fang, S. h. & S. h., 2014. The Effectivenes of Aromateraphy with Lavender
Essential Oil in Relieving Post Asthrocopy Pain. JMED
research,Volume 2014, p. 9

.Jaelani. 2009. Aromaterapi. Jakarta: Pustaka Populer Obor.

Khair, Nuzulul. (2015) Ritual Penyembuhan dalam Shamanic Psychotherapy


(TelaahTerapi Budaya di Nusantara). Buletin Psikologi
Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada; 23(2): 82 –
91.

Kusmiyati, M. S., April 2015. Pengaruh Pemberian Aromaterapi Kenanga


terhadapPenurunan Tingkat Kecemasan pada Landia
(usia 60-74 tahun) di Panti Werdha Mental Kasih
Yayasan Sumber Mental Pendidikan Agama Allah Desa
Turi Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan. Volume 7
(1)

.laura, D., M. & Woferst, R., Oktober 2015. Efektivitas aromaterapi lavender terhadap
kualitas tidur ibu post partum. JOM, Volume Volume. 2
Nomor. 2, pp. 1024-1031.

Milnah, F. N. et al., Maret 2017. Pembuatan lilin aromaterapi berbasis bahan alami.
Industri Inovatif, Volume Volume 7 Nomor 1, pp. 29-34.
Mulyana, Y., warya, S., N. & I., April 2012. Effect of aromateraphy tea essential oil
todecrease number of bacterial air in the room. Research
Artikel,Volume Volume.1 Nomor. 5, pp. 10-17.

Potter& Perry. 2005. Fundamental Keperawatan Edisi 2.Jakarta : EGC

Rahmawati, I., Setiyowati, H. & R., 2016. Efektivitas aromaterapi lavender dan
aromaterapi lemon terhadap intensitas nyeri post sectio
caesaria di RS Budi Rahayu kota Magelang. pp. 1-13.

Rifkia, V., 2011. Sejarah Aromaterapi di Mesir Kuno. Universitas Indonesia.

Rusli, Meika Syahbana. 2010. Sukses Memproduksi Minyak Atsiri. Jakarta: PT.
Agromedia Pustaka.

Valentine sofiana, R. p., 2017. Pemanfaatan minyak astiri pada tanaman


sebgaiaromaterapi dalam sediaan-sediaan farmasi.
Unpad, Volume Volume. 15 Nomor. 2, pp. 119-130.

Vaszily, Brian. 2017. The Scientifically Proven Health Benefits of Aromatherapy

.Wheatley, D. (2005).Medical plants for insomnia: a review of their


pharmacology,efficacy and tolerability. Journal
psychopharmacology 2005, Jul;19(4):414-421.

Wong. 2010. Easing anxiety with aromatherapy. about.com


alternativemedicine[Jurnal Online].

Wong, D.L. 2008. Buku Ajar Keperawatn Pediatrik Volume 1. Edisi keenam.
Jakarta:EGC

Yoshiko, C. & Purwoko, Y., Oktober 2016. Pengaruh aromaterapi rosemary terhadap
atensi. Jurnal Kedokteran Diponegoro, Volume Volume.
5 Nomor. 4, pp. 619-630.

Widyani,Wiwin.2016. aromaterapi lavender dapat menurunkan intensitas nyeri


perineum pada ibu post partum. URL :
https://ejournal.almaata.ac.id/index.php/JNKI/article/do
wnload/258/330. Diakses pada tanggal 5 september
2018 pukul 23.05

Jaelani. 2009. Aromaterapi. Jilid Pertama. Edisi Pertama, Jakarta: Pustaka


PopulerObor

You might also like