You are on page 1of 4

ATONIA UTERI

No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal Terbit:
SOP
Halaman :

UPTD dr. IGNB Wira Parranatta


PUSKESMAS NIP. 19761101 200604 1 004
MUJUR

Pengertian Uterus tidak berkontraksi setelah plasenta lahir lebih dari 30 menit
Tujuan Mendeteksi secara dini kelainan dan komplikasi
Kebijakan Sk Kepala Puskesmas MUJUR Nomor : /PKM.MUJUR/I/2019. Tentang jenis-jenis
pelayanan kesehatan di Puskesmas MUJUR
Referensi 1. ILMU KEBIDANAN, 2008
2. BUKU AJAR ASUHAN KEBIDANAN, 2006
3. OBGYNACEA, 2009
Alat dan Bahan Alat dan Bahan :

a. Alat pelindung diri (masker, kacamata safety, handscoen panjang, scort)


b. Bengkok
c. Prtus set, spuit
d. Air DTT, Larutan klorin
e. Oxytosin injeksi
f. Metil Ergometrin injeksi
g. Tempat sampah
h. Cairan infuse RL, abocath, slang infuse, plester
i. Kassa steril, bethadin
j. Tampon

Langkah- Melakukan prosedur pemeriksaan


Langkah
1) KBI
1. Pakai sarung tangan disinfeksi tingkat tinggi atau steril, dengan lembut
memasukkan tangan (dengan cara menyatukan kelima ujung jari) ke introitus
dank e dalam vagina ibu.
2. Periksa vagina dan serviks untuk mengetahui ada tidaknya selaput ketuban atau
bekuan darah pada kavum uteri yang memungkinkan uterus tidak dapat
berkontraksi secara penuh.
3. Letakkan kepalan tangan pada forniks anterior, menekan dinding anterior uterus,
sementara telapak tangan lain pada abdomen, menekan dengan kuat dinding
belakang uterus kea rah kepalan tangan dalam.
4. Tekan uterus dengan kedua tangan secara kuat. Hal ini dimaksudkan untuk
memberikan tekanan langsung pada pembuluh darah di dalam dinding uterus dan
juga merangsang myometrium untuk berkontraksi.
5. Evaluasi hasil kompresi bimanual internal :
a. Jika uterus berkontraksi dan perdarahan berkurang, terusakan melakukan KBI
selama 2 menit, kemudian perlahan-lahan keluarkan tangan dari dalam
vagina, pantau kondisi ibu secara melekat selama kal IV
b. Jika uterus berkontraksi tetapi perdarahan terus berlangsung, periksa
perineum, vagina dan serviks apakah terjadi laserasi di bagian tersebut,
segera lakukan penjahitan bila ditemukan laserasi.
2). Kontraksi uterus tidak terjadi dalam 5 menit, ajarkan pada keluarga untuk melakukan
kompresi bimanual eksternal, kemudian teruskan dengan langkah-langkah
penatalaksanaan atonia uteri selanjutnya. KBE
1. Massage ringan agar uterus berkontraksi
2. Periksa apakah kandung kencing penuh. Jika kandung kencing penuh, mintalah
ibu untuk buang air kecil. Bila tidak berhasil, pasanglah kateter
3. Jika perdarahan tidak berhenti, lakukan kompresi bimanual eksternal (tangan kiri
mengggenggam rahim dari luar dan dasar rahim, tangan kanan menggenggam
rahim bagian bawah, kemudian kedua tangan menarik rahim keluar dari rongga
panggul, sedangkan tangan kanan memeras bagian bawah rahim)
4. Minta keluarga utuk menyiapkan rujukan.
Unit terkait a. Loket
b. Poli KIA
c. Laboratorium
d. Apotik
ATONIA UTERI
No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal Terbit:
SOP Halaman :

UPTD
PUSKESMAS dr. IGNB WIRA PARRANATTA
MUJUR NIP : 19751101 12006041004

Pengertian Uterus tidak berkontraksi setelah plasenta lahir lebih dari 30 menit
Tujuan Sebagai pedoman atau acuan dalam melakukan penatalaksanaan Atonia Uteri
Kebijakan Sk Kepala Puskesmas MUJUR Nomor : /PKM.MUJUR/I/2019. Tentang
jenis-jenis pelayanan kesehatan di Puskesmas MUJUR
Referensi 1. ILMU KEBIDANAN, 2008
2. BUKU AJAR ASUHAN KEBIDANAN, 2006
3. OBGYNACEA, 2009
Alat dan Bahan Alat dan Bahan :

a. Alat pelindung diri (masker, kacamata safety, handscoen panjang, scort)


b. Bengkok
c. Prtus set, spuit
d. Air DTT, Larutan klorin
e. Oxytosin injeksi
f. Metil Ergometrin injeksi
g. Tempat sampah
h. Cairan infuse RL, abocath, slang infuse, plester
i. Kassa steril, bethadin
j. Tampon

Langkah-Langkah Melakukan prosedur pemeriksaan


1) KBI
1. Pakai sarung tangan disinfeksi tingkat tinggi atau steril, dengan lembut
memasukkan tangan (dengan cara menyatukan kelima ujung jari) ke
introitus dank e dalam vagina ibu.
2. Periksa vagina dan serviks untuk mengetahui ada tidaknya selaput ketuban
atau bekuan darah pada kavum uteri yang memungkinkan uterus tidak
dapat berkontraksi secara penuh.
3. Letakkan kepalan tangan pada forniks anterior, menekan dinding anterior
uterus, sementara telapak tangan lain pada abdomen, menekan dengan
kuat dinding belakang uterus kea rah kepalan tangan dalam.
4. Tekan uterus dengan kedua tangan secara kuat. Hal ini dimaksudkan untuk
memberikan tekanan langsung pada pembuluh darah di dalam dinding
uterus dan juga merangsang myometrium untuk berkontraksi.
5. Evaluasi hasil kompresi bimanual internal :

You might also like