You are on page 1of 37
PEDOMAN PELAYANAN PERAWATAN NEONATAL INTENSIVE DAN INTERMEDIET RUMAH SAKIT UMUM ANWAR MEDIKA Ji. RAYA BY PASS KRIAN KM 33 BALONG BENDO SIDOARJO SIAR He Ss % RUMAH SAKIT UMUM any é “ANWAR MEDIKA” Cw , ‘tay Pas Kin KM Balogbende Te. 31) 39743-csy smo BY Website: www .rsanwarmedika.com Email: rsu.anwarmedika@ gmail.com SIDOARJO KEPUTUS. KEPUTUSAN DIREKTUR Nomor : 227/SK-RSAM/1/2020 TENTANG PEDOMAN PELAYANAN PERAWATAN NEONATAL RSU “ANWAR MEDIKA” DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM ANWAR MEDIKA Menimbang a. bahwa dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan dan Kesclamatan pasien secara berkesinambungan perlu dibuat pemberlakuan Pedoman Pelayanan Perawatan Neonatal di RSU Anwar Medika; b. bahwa agar pelayanan Perawatan Neonatal di Rumah Sakit Umum Anwar Medika terlaksana dengan baik, perlu adanya kebijakan Direktur Rumah Sakit landasan bagi penyelenggaraan Pedoman Pelayanan Perawatan Intensif di RSU Anwar Medika ; ¢. bahwa sehubungan dengan meksud poin a & b tersebut, maka perlu i tetapkan Pedoman Pelayanan Perawatan Neonatal di RSU Anwar Medika dengan Keputusam Direktur Rumah Sakit: Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas; Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan; Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit, 4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 Tentang Praktik kedokteran; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 Tentang Tenaga Kesehatan; 6. Peraturan Menteri Kesehatan No. 512/Menkes/Per/IV/2007 tentang Izin Praktik dan Pelaksanaan Praktik Kedokteran; 7. Peraturan Presiden Nomor 77 Tahun 2015 Tentang Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit; 8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 49 Tahun 2013 Tentang Komite Keperawatan; 9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 11 Tahun 2017 Tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit; 10, Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 03 Tahun 2020 Tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit; 11. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.02/MENKES/148//2010 Tentang iin. Dan Penyelenggaraan Praktik Perawat; 12. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2017 Tentang izin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan, 13. Surat Keputusan Direktur Utama PT, Rumah Sakit Anwar Medika Nomor 001/SK-PT/1/2020 Tentang Stuktur Organisasi PT. Rumah Sakit Anwar Medika: 14. Surat Keputusan Direktur Utama PT. Rumah Sakit Anwar Menetapkan KESATU KEDUA KETIGA KEEMPAT KELIMA Medika Nomor 002/SK-PT/1/2020 Tentang Corporate by Laws PT. Rumah Sakit Anwar Medika; 15. Keputusan Direktur Utama PT RS Anwar Medika Nomor 005/SK-PT/1/2020 Tentang pengangkatan Direktur Rumah Sakit Umum Anwar Medika; 16. Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Anwar Medika Nomor 02/SK-RSAM/1/2020 Tentanga Struktur Organisasi Rumah Sakit Umum Anwar Medika; 17, Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Anwar Medika Nomor 41/SK-RSAM/1/2020Tentang-—Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Umum Anwar Medika; MEMUTUSKAN KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM ANWAR MEDIKA TENTANG PEDOMAN PELAYANAN PERAWATAN NEONATAL DI RUMAH SAKIT UMUM ANWAR MEDIKA. Pedoman Pelayanan Perawatan Neonatal Rumah Sakit Umum Anwar Medika dimaksud dalam Diktum Pertama sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini Mencabut Surat Keputusan Direktur RSU Anwar Medika Nomor 109/SK-RSAM/I1/2019 tentang Pedoman Pelayanan Perawatan Neonatal di RSU Anwar Medika Pengawasan Penyelenggaraan Perawatan Neonatal dilaksanakan oleh Wakil Direktur Pelayanan RSU Anwar Medika. Keputusan ini berlaku efektif sejak 30 Januari 2020, dan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di: Sidoarjo Pada tanggal : 30 Januari 2020 Be KTUR R MEDIKA” ‘aniasari, MARS, NIK. AM, 488 DAFTAR ISI Halaman Judul 2.00... seeonee ‘Surat Keputusan Pemberlakuan Pedoman. Daftar Isi — BABI PENDAHULUAN ............ BAB II STANDAR KETENAGAAN BAB III STANDAR FASILITAS.,..........- BAB IV TATALAKSANA PELAYANAN, BAB V LOGISTIK. : BAB VI KESELAMATAN PASIEN.. BAB VII KESELAMATAN KERJA... BAB VIII PENGENDALIAN MUTU. BAB IX PENUTUP..........-: Lamp. Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Anwar Medika Nomor 109/SK-RSAM/1/2020 Tel 30 Januari 2020 BABI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan banyaknya pelayanan rumah sakit yang ada sekarang ini serta berkembangnya pelayanan keschatan yang tersedia bagi masyarakat, diperlukan suatu peningkatan pelayanan kesehatan agar dapat bersaing dalam pemberian pelayanan yang bermutu, Ruang Neonatus merupakan salah satu bagian pelayanan kesehatan yang harus bisa memberikan tindakan medis yang aman, efektif, dengan memberdayakan sumber daya manusia yang kompeten dan profesional dalam menggunakana peralatan, obat-obatan yang sesuai dengan standar terapi di Indonesia Pelayanan di Ruang Neonatus meliputi : perawatan BBLR, icterus, bayi dengan masalah minum/muntah, pnemonia, sepsis, Asfiksia, bayi lahir spontan atau sectio caesarea dan bayi dengan kelahiran sungsang yang bermasalah/sulit Dalam rangka menyelenggarakan pelayanan Kesehatan tersebut diatas, maka disusunlah Pedoman Pelayanan Ruang Neonatus. Pedoman ini adalah pedoman minimal dan dapat dikembangkan kapanpun seiring dengan kemajuan teeknologi di bidang kesehatan. 1.2 Tujuan Umum dan Kbusus: Tujuan Umum: Meningkatkan mutu pelayanan di Ruang Neonatus dalam rangka menurunkan angka kematian bayi di Rumah Sakit Anwar Medika Sidoarjo Tujuan Khusus: 1. Memiliki standar ketenagaan di Ruang Neonatus Memiliki standar fasilitas di Ruang Neonatus Memiliki tata laksana di Ruang Neonatus Memiliki standar logistik di Ruang Neonatus Memiliki standar keselamatan pasien di Ruang Neonatus Memiliki standar keselamatan kerja di Ruang Neonatus IAW se wD Memiliki standar pengendalian mutu di Ruang Neonatus 1.3 Ruang Lingkup Pelayanan dan asuhan untuk kasus neonatus diberikan pada bayi baru lahir sampai dengan usia 28 hari 1.4 Batasan Operasional Batasan operasional pelayanan di Ruang Neonatus Rumah Sakit Anwar Medika didasarkan pada tingkat resiko yaitu 1. Neonatus Resiko Rendah (Low Risk) a. Kriteria : bayi baru lahir normal dan sehat » Persalinan normal/tindakan tanpa komplikasi > Nilai APGAR 5 menit >7 > Berat lahir 2500 — 4000 gr (BB > 3800 gr cek GDA dalam batas normal) > Usia kehamilan (gestasi) : 37-4Iminggu > Tanpa kelainan kongenital > Tanpa resiko penyulit (bayi lahir dengan ketuban jemih tanpa ketuban pecah dini) b, Rawat gabung bersama ibu (setelah dilakukan perawatan bayi baru lahir di Ruang Neonatus) ¢. Staf : Bidan Ruang Maternal, perawat Ruang Neonatus, visite dr SpA. 2. Neonatus Resiko Sedang (Midddle Risk) Batasan : semua bayi baru lahir yang memerlukan observasi dan perawatan selama periode neonatal lebih dari bayi baru lahir normal dan sehat a. Kriteria : kelompok bayi II > BBLR > 1000 gr tanpa komplikasi > BBL > 4000 gr /makrosomia > Nilai APGAR 5 menit : 4-7 > Gangguan nafas ringan sampai sedang > Infeksi lokal/sistemik ringan sampai sedang > Kelainan bawaan ringan sampai sedang yang bukan keadaan gawat > Penyulivkomplikasi yang lain tanpa memerlukan perawatan intensif ‘4. Rawat di level II perawatan /nrermediate (IMC) ¢. Staf: dr SpA, perawat, bidan Ruang Neonatus Neonatus Resiko Tinggi (High Risk) Batasan : semua bayi baru lahir yang dalam keadaan kritis memerlukan observasi ketat dan tindakan intensif. a. Kriteria/kelompok III: > Berat badan lahir amat sangat rendah (<1000gr) » Nilai APGAR 5/10 menit >3 > Gangguan nafas berat * RDS * MAS Pnemonia > Sepsis berat > Infeksi berat (sepsis berat dengan atau tanpa komplikasi NECDIC) > Kejang neonatus (HIE, hipoglikemia) > Hiperbilirubinemia > Bayi baru lahir dengan komplikasi yang memerlukan CPAPiventilasi mekanik b. Rawat di level II (NICU) ©. Staf: dokter SpA, perawat terampil, bidan terampil 1.5 Landasan Hukum van 10. M1 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan; Undang-Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah sakit; Undang-Undang Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran; Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan; Peraturan Pemerintah Nomor 65 tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal Rumah sakit; Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 159b/Menkes/SK/Per/IX/1988 tentang Rumah sakit; Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1045/Menkes/Per/X1/2006 ‘Temtang Pedoman Organisasi Runah Sakit di Lingkungan Depkes: Peraturan Menteri_ Kesehatan Republik Indonesia Nomor. 269/Menkes/Per/II1/2008 tentang Rekam Medis; Peraturan Menteri Kesehatan No.147/Menkes/Per/I/2010.Tentang Perizinan Rumah Sakit; Peraturan Menteri Kesehatan No.417/Menkes/Per/II/2011 Tentang Komisi Akreditasi Rumah Sakit; Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 604/Menkes/SK/VIU2008 Tentang Pedoman Pelayanan Maternal Perinatal pada Runah Sakit Umum Kelas B, Kelas C dan Kelas D; 12, 14, Keputuan Menteri Kesehatan RI Nomor 1333/Menkes/Per/XII/1999 tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit; Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 436/93 tentang Berlakunya Standar Rumah Sakit dan Standar Pelayanan Medis; Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 462/Menkes/SK/V/2002 tentang ‘Safe Comunity (Masyarakat Hidup Sehat dan Aman); 2.1 Kualifikasi Sumber Daya Manusia BABIL STANDAR KETENAGAAN Kualifikasi sumber daya manusia yang harus ada pada pelayanan neonatus di rumah sakit: 1. Tenaga Medis Dokter spesialis anak/dokter yang memiliki latar belakang pendidikan dan pelatihan dalam bidangnya 2. Tenaga Keperawatan (perawat/bidan) a. Kepala Ruang Sl Keperawatan, pengalaman Klinik minimal 3 tahun atau D3 Keperawatan, pengalaman Klinik minimal 5 tahun di lingkup pelayanan keperawatan anak, yang mempunyai kompetensi perawat pelaksana di pelayanan neonatus tingkat II b. Perawat/bidan pelaksana S1_ Keperawatan, pengalaman Klinik minimal 2 tahun atau D3 Keperawatan/D3 Kebidanan, pengalam Klinik minimal 3 tahun di lingkup pelayanan keperawatan anak yang mempunyai kompetensi > Kompetensi neonatus tingkat 1 > Pemantauan neonatus yang menggunakan oksigen > Penanganan kegawatdaruratan neonatus » — Teknis resusitasi dan stabilisasi neonatus > Menginformasikan pada dokter tentang masalah yang terjadi pada neonatus, termasuk neonatus yang menggunakan CPAP 3. Tenaga Kesehatan Lain Tersedianya tenaga kesehatan lain, yaitu farmasi, analis, radiologi, ahli gizi, fisioterapi, sesuai dengan kompetensinya Tabel 2.1 Kualifikasi Sumber Daya Manusia Ruang Neonatus Nama Jabatan Kuslifikasi T i | Jumlah L SDM Formal Sentiffkal) Non Formal Kepala Instalasi Rawat | » SI Keperwatan ‘© Memiliki sertfikat pelatihan Inap BICLS, ‘manajement bangsel keselamatan __pasien.esesor internal RS [ Kepala Ruang | Neonatus “SI Keperawatan Memiliki sertifikat pelatihan | 1 BICLS, PONEK,managemen bangsal | Koordinator Ruang. = Dili’ Keperawaian | * Memiliki senifikat pelatihan © Kebidanan | | Perawatan NICU BICLS, NICU | | Roordinaior Ruang | * DilfKebidanan [> Memilikt seni BTCLS | 1 Perawatan APN, MU Intermediate Penanggungjawab = Dill Keperawatan’ | = Memi ‘sertifikat 4 Shift Kebidanan BLS.APN bagi kebidanan | | Perawat Pelakeana |» —SUDIN Te Meni seit | Keperawatay =| —-BLS/PPGD 2.2 Distribusi Ketenagaan ‘Tim Ruang Neonatus berjumlah 11 orang terdiri dari seorang Kepala Ruang , Seorang PJ ruang perawatan NICU, seorang PJ ruang perawatan Intermediate, 4 orang sebagai PJ shif, dan 4 orang scbagai perawat pelaksana Tim Ruang Neonatus bertugas sesuai dengan tanggung jawab dan wewenang sesuai dengan pedoman / uraian tugas masing-masing. Berikut Pengaturan Jaga Ruang Neonatus Tabel 2.2 Distribusi Ketenagaan Ruang Neonatus [No] Name Jabatan” | ~ Koala! Formal dan] Waktu Koga Tonia SOx Informal [1 | Repala Ruang [ST Reperawatan PAOTOOISDO i 2 | Koordinator Ruang | DIT Keperawatan ‘Shit Pasi T Perawatan NICU | PX107.00-14,00 Shift Sore kl 14,00-21.00 | ‘Shift Malam id 21,00-07,00 3. | Koordinator ~“Ruang | DUI Kebidanan | Shift Pagi T | Perawatan P&I 07.00-14,00 Intermediate Shit Sore | Ad 14,00-21,00 | | Shift Matam | A121 00-07.00 2a Dit (Shit Pas a Keperawatan/Kebidanan | Pk107.00-14 00 Shift Sore | P&I 14.00-21.00 | Shift Malam kl 21,00-07.00 S| Perawat pelaksana | SUDIII Keperawatan Shift Pasi Pi 07,00-14.00 Shift Sore ki 14.00-21,00 Shift Malam kl 21.00-07.00 2.3 Pengaturan Jaga Pengaturan jaga sesuai dengan jabatan dan jadwal dinas yang dibuat tiap bulan BABII STANDAR FASILITAS 3.1 Standar Fasilitas dan Sarana Kegiatan pelayanan gizi di rumah sakit dapat berjalan dengan optimal bila didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai untuk melaksanakan pelayanan perawatan di ruang neonatus Tabel 3.1 Standar Fasilitas Ruang Perawatan Neonatus [Ne] ‘Jenis kelengkapan [Standar ea ane I ul it [1 [Reng Perawatan Neonans ser] Ada [277 Tnkubator Infant 3 | 5 3 [infant warmer t 2 i [7 Tinkubator wansport T 1 Bem ada 3 | Ventilator 1 1 ‘6 | Ventilator transport 1 Tidak ada 7 | Monitor (EKG saturasi O2 Tensi) 2 1 8__| Infus pump 5 r 9] Syringe pump 5 2 10] CPAP 2 1 | Mobile Xray i 12 | Kulkas farmasi i i 13_| Timbangan bayi r L 14 Suction pump. T L 13 | Photo therap zi 1 16 | Pulse oxymetr 3 r 17__| Lampu baca roniaen i 1 18_| Laringoscope z r 19 | Neonatus resusias sel 3 r 20_| Nebitizer T 1 21 | Boks bayi > jk aia 3S petsalinan/he Tabel 3.2 Standar Peralatan Ruang Perawatan Neonatus Ne | Jenis Alat | Sandar Tumiah Yang | | Dimiliki 1_| Ambubag neonatus t Tset I set 2 | Sungkup neonaus Tset Tet 3 _| Resrwoir 1 1 4 _| Stetoskop pediatr ada. ada 5__| termometer ada ada (6 | Aspirasi mekonium 1 1 7_| Plester hypafix Troll Troll S| Gunting (biasa) 1 1 ‘9 | Resep (blangko) Slembar STembar (oT sriter 1 1 [TT Leringoskop 1 1 12 | Klip plasik (untuk Bayi prematar) aa ada 13_| Spuit Ice 5 2 14 | Spuit3 ce 5 5 13_| Spuit 10 ce 2 2 16_| Spuit 20-ce 2 t 2 17_| Spuit $0-c6 1 | 1 18 Infus set valumetr 3 I 2 (19 [Three wa 2 T [20 Extension tube : z 1 21 [IV cannula 3 3 22 | Kase steil 5 a (237 [Kateter pentisap no 6 | Kateier penisep a8 > [ 2 = (24 [Kateter penghisap no 8 T 2 3 1 (25 Kateter penghisap no 10 [ 2 2 | [[36-TETT no 25 T rl i | 27_[ETTno3 t i 7 1 28 ETT n0 3.5 1 TL T | 29 [ETT nod 1 1 30__[ Klem umbilical z 3 Tabel 3.3 Standar fasilitas Ruang Laktasi No ‘Tenis Kelengkapan Siandar Tumlah Vang Dimi 1 | Ruang Taktasi 26m . a rs £ — | i ce POLI ANAK [xrs | | ‘SEMBUH a 4.2. Konsep Pelayanan Secara Umum 1, Dilakukan secara kerjasama tim (teamwork). Pelayanan dilakukan sesuai standar Peralatan yang tersedia memenuhi ketentuan kwn ‘Semua tindakan terdokumentasikan dengan baik 5. Harus ada sistem monitor dan evaluasi 4.3. Jenis Pelayanan Pelayanan di ruang neonatus mencakup : + Pelayanan bayi baru lahir + Pelayanan bayi dengan perawatan intensif (NICU) - Pelayanan bayi dengan perawatan intermediate (IMC) 4.4. Prosedur Pelayanan Pelayanan yang diberikan sesuai dengan standar profesi, standar pelayanan RS dan Standar Prosedur Operasional. Prosedur pelayanan neonatal adalah : 10 1, Melakukan identifikasi pasien Semua pasien bayi yang masuk baik dari IGD (MNE |. maupun bayi yang lahir dari kamar bersalin (VK) dan Kamar Opersai (OK) dilakukan anamnese, pemeriksaan fisik dan pemasangan gelang identitas, 2. Setelah bayi dilakukan pemeriksaan dan tindakan pertama, kemudian ditentukan bayi masuk ruang perawatan intensif (NICU) atau Perawatan Jntermediate(IMC), 3. Semua bayi baru lahir masuk ruang neonatus untuk dilakukan perawatan bayi baru lahir, bila selama 2 jam perawatan bayi dan ibu sehat dilakukan rawat gabung ( waktu visite dr SpA, memandikan, dan tindakan injeksi di lakukan di ruang neonatus) 4. Apabila akan dilakukan tindakan invasif maka orang tua/keluarga diberikan informasi mengenai tindakan yang akan dilakukan, setelah setuju maka informed consent di tandatangani 5. DPJP Ruang Neonatus, baik perawatan NICU maupun intermediate adalah dokter spesialis anak. 6. Apabila diperlukan dapat dilakukan pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan laboratorium,radiologi dan sebagainya, 7. Pelayanan yang diberikan meliputi preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif. 8. Pulang dan kunjungan ulang/kontrol a. Pasien dipulangkan setelah mendapat persetujuan DPJP b. Pada saat pulang, orang tua bayi/keluarga diberikan edukasi perawatan bayi di rumah, catatan resum medis, dan jadwal kontrol ©. Kunjungan kontrol di poliklinik tempat pemberi layanan (RS) sesuai dengan jadwal untuk selanjutnya dapat dilakukan di tempat fasilitas Kesehatan diluar RS (Puskesmas,klinik,dokter) apabila pasien sebelumnya merupakan kiriman/rujukan dari sarana_ pelayanan keschatan tersebut 4.5, Prosedur Masuk Ruang Neonatus a, Bagi Orang Tua Bayi ‘© Melepas sepatwsandal dari luar * Bagi pengunjung menunjukkan foto capy surat Keterangan lahir bayi berstempel Rumah sakit asli/identitas diri (KTP/SIM) * Yang masuk ruang perawatan salah satu orang tua kandung bayi u + Kenakan masker jika batuk/flu + Jaket dilepas dan rambut di ikat rapi + Kenakan skort bila masuk ke ruang perawatan NICU Lakukan cuci tangan © Seteleh menyentuh bayi * Setelch terkena bab/bak/muntahan bayi ‘+ Setelah menyentuh barang sekitar pasien + Setelah menyentuh/menggendong bayi * Waktu didalam ruang perawatan 10-15 menit, kecuali ibu menyusui atau PMK * Bagi bayi yang stabil ibu menyusui di ruang laktasi ¢ Jika akan meninggalkan/keluar dari ruang perawatan orang tua mengambil Kembali surat keterang lahir bayi/kartu identitas Bagi Staf © Kenakan tanda pengenal (ID CARD) + Lepas sepatu ganti sandal dalam * Melepas jas putih (dokter) ‘* Melepas acessoris cincin, gelang, kecuali jam tangan * Tidak boleh membawa stetoskop dari Iuar * Kenakan skort bila masuk ruang perawatan NICU ‘© Cuci tangan sesuai 5 moment ‘* Maksimal 6 orang jumlah personil dalam ruang perawatan 5.1 53 BABV LOGISTIK Pengertian Logistik / Pengadaan barang adalah proses penyediaan barang melalui prosedur dan peraturan yang berlaku. Kegiatan ini bertujuan untuk menyedi kan barang sesuai yang direncakan, serta berdaya guna dan berhasil guna. Kegiatan pengadaan barang meliputi penetapan spesifikasi barang , perhitungan jumlah yang dibutuhkan dan dilakukan permintaan, Tujuan 1, Sebagai fungsi perencanaan terkait kebutuhan yang diperlukan dalam memberikan pelayanan Sebagai fungsi pengadaan untuk memenuhi kebutuhan operasional Sebagai fungsi penyimpanan dan penyaluran pelengkapan. 4. Sebagai fungsi pemeliharaan untuk mempertahankan kondisi dan daya guna barang inventaris. Kegiatan Logistik Ruang Neonatus 1. Menetapkan spesifikasi barang yang ditetapkan sesuai dengan nama, ukuran, bentuk, dan jumlah yang dibutuhkan 2. Menulis dalam form permintaan logistik Form diserahkan pada bagian logistik RS Penerimaan barang di cek sesuai dengan permintaan ws Apabila permintaan barang yang diperlukan tidak tersedia dibagian logistik/memerlukan biaya yang cukup tinggi, maka unit tersebut harus membuat memo permintaan yang sudah masuk dalam anggaran RS 6. Barang yang sudah diterima disimpan dan digunakan sesuai dengan kebutuhan 7. Pengecekan dilakukan setiap hari untuk memastikan _tersedianya barang/tidak ada masalah waktu dibutubkan. 5.4 Pengadaan Barang Operasional Tabel 5.4.1 Barang Umum Alat Tulis) a No | Persediaan barang ‘Kebutuhan Barang fmara| tenes | 2 2 Bake Fase 3 3 Box Fie 5 7 Panagars30 Gm i | 3 Spidol Board Marker Hitam 2 | Sips 3 7 Baka Fai Ta 100 z Sat Fm Z 3 | Spd Markee tam i [oasis 5 To w CK oy 13 | Dakine Kiger z ia ap Pasi 7 15] Bann Siompet 5 16 ‘Tinta Stempel PS ace eee eect 14 Tabel 542. Barang Umum (Percetakan) \ No Persediaan barang | Kebutuhan [1 | Form Persetujuan Tindakan | 50 Lembar | | Form Identitas Bayi 100 Lembar | Pengantar Mis Bande 3) Resep Rawat Inap Bande @ | Form Pemeriksaan Penunjang Medis 30 Lanter : eal - PEE 10 Lembar oH | Lemar Catan Terntegras 100 Lenibar 9 | evar Observasi Soren 10, ‘Surat Kematian 1 10 Lembar | Ty) Sorat Rajukan TLembar | [iti heetei oc aeraicreaieener | 1a Form Pengantar Ke Kasi [2 ember 15 | Persyaratan Bpjs | Sotemibar [7] Form Takar Dinas [20 ember > = 20) Fem Seas 7 Si iember 21 | Form Surveilance SLembar | | 15 Tabel 5.4.3 Barang Umum (Rumah Tangga) No | _Persediaan Barang 1) Kresek Hitam Besar 30 z Kresek Hitam Sedang 100 3 | Kresek Kuning Sedang = 30 | 4 | Kresele Kuning Keel 30 ‘SABUN Cait Bay? 3 [6 _| Saban Mamma Lemon 7 7 | Cotton Bud 3 | Kapas Gulung 10 3] Waslap 2 10 | Tempat Sampah Injak Sedan 4 TT | Tempat Sampah Injak Keeil 12 | Sarung Tangan Orange 1B | Keser g [1a] Corin Car j ot 15 | Handscrub ot Tie aiken 70% or 17 | TISSU Halus 8 1s FISSU Coc Tana 76 1D aang Bast Bi 00 20 | Ge Lang Bayi Pink 200 6.1. 6.2. 63. BAB VI KESELAMATAN PASIEN Definisi. Keselamatan pasien (patient safety) rumah sakit adalah suatu. system dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman. Tujuan. - Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit - Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat - Menurunnya kejadian tidak diharapakan (KTD) di RS ~ Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan kejadian tidak diharapkan, Standar Patient Safety. Standar keselamatan pasien (patient safety) untuk pelayanan_instalasi rawat inap Neonatus: 1, Ketepatan Identitas Target 100% Label identitas tidak tepat_apabila:tidak terpasang,salah pasang, salah penulisan nama, salah penulisan gelar (Tn/Ny/An/ByNy), salah jenis kelamin, salah alamat. 2. Terpasang gelang identitas pasien rawat inap, Target 100% pasien yang masuk ke rawat inap terpasang gelang identitas pasien. Pelaksanaan SBAR Target 100% konsul ke dokter via telpon menggunakan metode SBAR. 4. Ketepatan penyampaian hasil pemeriksaan penunjang. ‘Target 100%. Yang dimaksud tidak tepat apabila: salah ketik hasil, mengetik terbalik dengan hasil lain,hasil tidak terketik,salah identitas 5. Ketepatan pemberian obat. Target 100%. Yang dimaksud tidak tepat apabila: salah obat,salah jumlah, salah jenis, kurang/kelebihan dosis, salah rute pemberian, salah identitas pada etiket, salah pasien, 6. Ketepatan tranfusi Target 100%. Yang dimaksud tidak tepat apabila:salah identitas pada permintaan, salah tulis jenis produk darah, salah pasien 7 BAB VIL KESELAMATAN KERJA. 7.1 Pengertian Keselamatan Kerja (sa/ety) adalah segala upaya atau tindakan yang harus Giterapkan dalam rangka menghindari kecelakaan yang terjadi akibat kesalahan kerja staf ataupun kelalaian/kesengajaan, 7.2,Tujuan a, b. c ‘Terciptanya budaya keselamatan kerja di RSU. Anwar medika Mencegah dan mengurangi kecelakaan Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat Kerja, lingkungan, cara dan proses kerjanya. Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang bahaya kecelakaannya menjadi bertambah tinggi 7.3. Tata Laksana Keselamatan Staf a Setiap staf medis maupun non medis menjalankan prinsip pencegahan infeksi, yaitu * Menganggap bahwa pasien maupun dirinya sendiri dapat menularkan infeksi © Menggunakan alat pelindung (sarung tangan, kacamata, sepatu boot/alas kaki tertutup, celemek, masker dll) terutama bila terdapat kontak dengan spesimen pasien yaitu: urin, darah, muntah, sekret, dll * Melakukan perasat yang aman bagi staf maupun pasien, sesuai prosedur yang ada, mis: memasang kateter, menyuntik, menjahit Iuka, ‘memasang infus, dll * Mencuci tangan dengan sabun antiseptik (hand wash) atau menggunakan hand scrub (sesuai S moment cuci tangan) ‘Terdapat tempat sampah infeksius dan non infeksius Mengelola alat dengan mengindahkan prinsip sterilitas yaitu: * Dekontaminasi dengan larutan klorin ‘* Pencucian dengan sabun * Pengeringan Menggunakan baju kerja yang bersih Hepatitis B / C (sesuai prinsip pencegahan infeksi) BAB VIII PENGENDALIAN MUTU 8.1. Indikator Mutu Ruang Neonatus Tabel 8.1.1. Angka Kejadian Staf Tertusuk Jarum, (7 Nama Indikator | Angka kejadian staf tertusuk jarum Progra PPI tegen emia | ayasndtrmukan taf ert jarum 3 | Dimenst | Kelayakan Bfisiensi | Kehormatan dan | Marga di Ketersediaan_ Ketepatan Waktu __| Lainnya, sebutkan | ‘Kesinambungan “Manfaat | Erektifitas Keselamaian 4 | qujuan ‘Tergambarnya Kewaspadaan, kedisiplinan an pemahaman staf rumah sakit dalam bekerja terkait dengan resiko tertusuk 5 | Basar | emikiran 7 Buku Pedoman Surveilance 6 | ‘Staf yang tertusuk jarum bekas injeksi pasien $s | staf yang tertusuk jarum bekas sta yang tetusuk jam bans S| Tipe indikator ‘Struktur Proses Outcome | roses dan __ outcome 5 [ens tatator Rate based Persentase Wake [aianya 10_| Numerator banyaknya staf yang tertusuk jarum 1 [Denominator total staf unt pelayanan 12 | Gara Pengukuran 7) senvaknya staf terusuk jarum / total sa d nit layanan X 100% “TS J Standard” Pengukoran 7 (© [target Pengukuran LIndikaror ——"dan/atan | 0% || ambang batas | OF | Sumber Data Medicalecomt | Sistem Pelaporan, moon djlasken | Igporan survelance Caiaian Data Lainnya LS LTRS, sane tay, 28 | Semua stad unit tayanan Wilayah pengamatan > | Semua unit pelavanan Metodotogi Pengumpulan | Retrospektit | Concurrent Data | Pengumpal Data iBCLN Frekuensi peagumpalan Dats Harian | Bulanan [Yang lain, mohon disebutkan Periode waktu pelaporan_: Bulanan [iriwulan —Tebatanan Tiainnye 30_[ Peviode Amalia Data Triwalan ‘Semester [Lainnya [31] Moton ‘ijelaskan | Menggunakan Run Chart (| mengensi — reneana |_| amt [22 | Mohon dijelaskan | Hasil_pengukuran indikator ini akan disampaikan dalam rapat © | astimana —hasibhasit | Koordinast || data akan eisebartuaskan | L pada staf | ‘Nama alat atau file anditz | Formulir surveilance staf terusuk jarum 19 ‘Tabel 8.1.2. Angka Kejadian Phlebitis G [Nama Indikator ‘Angka kejadian phlebitis | 2_| Program PPL | 1 | _Alasan | Pemitan | pengurangan Resto Inks nosokonia | [3 Dimensi Kelayakan Efisiensi Kehormetan dan Harge diri ( Ketersediaan | Ketepatan Waktu | Lainnya, sébutkan | ‘Kesinambungan | Manfaat [eit —| Wesdamaian alee | Tersedianva data spencatatan dan pelaporan Kejadian Tafekst ian arena pemasangan jarum infus lies 1) Buku Pedoman Surveilance 6 Kegiaian pengamatan fakior resiko infeksinosokomial, | Definisi pengumpulan data (cek list) pada pasien yang dilekukan | | pemasangan jarum infus | 7_| Kriteria at | Pemasangan Catheter iv, tanda-tanda infeksi Karena pemasangen | : jarum infus, b. Eksklusi asien yang sudah terpasang catheter iv dari tempat lain [3 [Tipe indikator Struktur [ Proses [Outcome [ Proses dan Outcome | Jenis Indikator Rate based, Persentase | Waktu [Hainnya i NOH weeceeae [Jumlah Kejedion infeksi dengan tende-tanda infeksi akibat 5 | pemasangan jarum infus [ll eaumarior Jumish sur pemssnngan jar fos dan pean arm 2 | Cora Pengukuran 7 | Jumlah Kejadian infeksi dengan tandatanda infeksi akibat | See pemasengan jarum infus / Jumlah seluruh pemasangan jarum Hea infus dan pemasangan jarum infus X 1000 50 13 | Standard Pengukuran 7 Target Pengukuran | Indikator —— dan/atau | 1% || ambang batas | | 15 | Sumber Data Medicalrecord | Sistem Pelaporan, mohon dijelaskan laporan surveilance | Catatan Data Lainnya # Tae eer an | Semua pasien rawat inap yang mendapatkan infus Wilayah pengamatan : | Ruang rawat inap dan inteasif [16 Metodologi Peagumpulan | Retrospeksr ‘Concurrent |__| bata (17 [ Pengumpul Data TPCLN [18 Frekuensi pengumpulan Data [Marian [Bulanan [Yang lala: mohon disebutkan [19 Periode waktu pelaporan eal [Triwulan bulanan [Zainnya: (20_| Periode Analisa Data Triwulan Semester [iaionya 21 | Mohon dijelaskan | Menagunaken Run Chart ‘mengenai rencana analis 123 | Mohon ‘Gijdaskan | Hast pongukuran indikaior ini akan Gisampalkan dalam rapat bagaimana _hasil-hasil | koordinasi data akan disebarluaskan | pada staf: | 20 (Gi [Nama aint atau file auaite | Formulirsurvellance angka kejadian phlebitis 1 Tabel 8.1.3. Angka Kejadian VAP ‘Angka kejadian VAP ( Ventilator Associated Pneumonia Z PPI Alasan Pemilihan a eeenate Pengurangen Resiko VAP ‘Dimensi Kelayakan_ | Efisienst ‘Kehormatan dan Harga diti Ketersediaan Ketepatan Waktu | Lainnya, sebutkan | ‘Kesinambungan | Manfaat | eae Efektifitas Keselamatan | tersedia data pencatatan dan pelaporan Kejadian pnumoia karena pemasangan ventiltor selama dirawat di ruang ICU rumah sakit Buku pedoman Surveilance ‘Tujuan 3 | Dasar Pemikiran 7 Literatur _ 6 ‘kegiatan pengamatan faktor resiko infeksi nosokomial kejadian | Domi pneumonia, pengumpulan data ( cek list ) pada pasien yang dilakukan tindakan pemasangan ventilator selama rawat inap di Ruang ICU rumah sakit 7_| Kriteria a. Inklus Dpasien pemasangan ventilator Karena gagal napas diruang ICU = Pasien ICU yang tidak memakai ventilator, pasien rujukan yang |b Bhs sebelumnya sudeh memakal ventilator dari perujuk [3 Tipe Indiator L ‘Struktur Proses [Outcome | Proses dan Outcome [Denis indikator Rate based Perentase | wake Toainnya 1 eee jumlah kejadian pneumonia Karena pemasangan ventilator lama dirawat di ICU TI - " jumiah pasien yang dirawat dengan memakal venilaior & ruang Denominator ferme | 2 | jumah Kejadian pnemonia Karena pemasangan ventilator &i Ruang Cara | Pengukuran —/) {CU/ jumlah pasien yang drawat dengun momakai veilator d | ruang ICU rumah sakit x 1000%0 13 Standard Pengukuran 7 (Target Pengukuran Indikator ——dan/atau | 5%o ambang batas | 14 | Sumber Data | Medical record | Sistem Pelaporan, mohon dijelaskan | | laporan surveilance is Catatan Data TLainnya. 22 Lies sdaat cay 420 | Semua pasien yang memakai ventilator di ICU Wilayah pengamatan : | Ruang 1CU 16 | Metodologi Pengumpulan | RetrospektiF [comeorent Data 17_| Pengumpul Data IPCLN 18_| Frekuensi pengumpulan Data Marian [ Bulanan [Yang lain, mohon disebutkan 19 Periode waktu pélaporan + Bulanan | Triwulan_ [6 bulanan Lajinya 20 | Periode Analisa Data anes T ‘Triwulan ‘Semester [Lainnya ] 21 | Mohon dijelaskan | Menggunakan Run Chart | reneana 22 | Mohon ijelaskan | Fiasit pengukuran indikator ini akan disampaikan dalam rapat | bbagaimana _hasil-hasil | koordinasi 21 | data akan disebartuaskan | pada staf | [Nama alat atau file auditz_| Formulir surveilance VAP Tabel 8.1.4. Angka Reaksi Transfusi Darah [1 [Nama indikator “Angla Reali Transis daah 2_| Program Keselamatan Pasien J atasan emiliban | a, Temion | isn ceman aessnen preanees yang ia is egy Dimensi | Kelayakan Efisiensi Kehormatan dan | | Harga di | | Keterseiaan | Ketepatan Waltu | Lainnya,sebutkan > Kesinambungan | Manat | | Efektifitas: Keselamatan_ } 4 - ‘Tujuan ‘Menurunkan angka reaksi transfusi darah ] 5 Dasar = Pemikiran = // | * | Literatur | Lianne 6 | ‘Transfusi darah adalah proses memasukkan darah / produk arah melalui inteavenafinfus. Reaksi /gejala yang biasanya muncul akibat transfusi seperti | pera panas, gatal, urtikaria, hypotensi/hypertensi, menggieil, dlinya, Reaksi transfusi darah kejadian tidak diharapkan (KTD) yang terjadi akbar transfusidarah, dalam bentuk reais! aleri, inf | | akiat transfusi, hemolisisakibat golongan dara tidak sesuai atau gangguan sistem imun sebagai akibat pemberiantransfusi darah 7 Riera or [Fase o8 Sonya plan dh aT RSU = Anwar irs sin jong Sendipt elvan Gah tar RSU Anwar Tipe inditator | ‘Struktur, Proses [Outcome [ Proses dan Outcome i 3 Tenis Indikator | Rate based [Persentase | Wake Tanya | 10 | Numerator Jumlah pasien yang mengalami reaksi transfusi darah 1 _| Denominator Jumlah pasien yang mendapat pelayanan darah 12 [Cara Penguiuran 7 Jumlab pasien yang mengalamni reaksitransfud darah J Junlah |__| Formats | pasien vang mendapat pelayanan darah X 100% iF | Standard” Penguluran 7/ ‘Target Pengukuran Indikator ——dan/atau | <0,01% tmbans bates | 14 | Somber Data ‘Medical record Sistem Pelaporan, — mohon | dijelaskan Catatan Data Tainnye 1S [GRE sett, 2" | Som min yg mendaptanplyann dah [ ‘Wilayah pengamatan “Ruane rawat inap 16 | Metodologi Pengumpufan | Retospekait Concurrent Data 17 Pengumpal Data ‘Kepala Ruangan rawatinap 18 | Frekuensi peneumpulan Data Harian [ Bulanan) Yang Iain, mohon disebutkan 19 | Periode waktu pelaporan : ] ‘Bulanan [Triwulen [ebaianan [Lainnye | 35 _| Periode Analisa Data | Teiwulan ~~ Semester [iainya ZI | Mohon — dijlaskan | Menggunakan Run Chart mengenai___rencana 22 analisis: dijeastan | Fas pengularan indikator ial akan deampalkan dalam vapat| hasithasil | koordnes sebarteaskan pada staf: ‘Nama alat atau file audi Formulir kelengkapan reaksi transfusi darah Tabel 8.1.5. Kelengkapan Pengisian Format Timbang Terima Pasien IGD Ke Ruangan Tcl Nama teanieces Kelengkapan pengisian format timbang terima pasien IGD ke ruangan ‘Program Keselamatan Pasien Alasan Pemilinan : 5 |_| fae Masih ditemakan format timbang terime yang tidak lengkap [3 Dimensi | Kelayakan Efisiensi Kelormatan da | | Harga diri | Ketersediaan Keiepatan Wakiu | Lainnya, sebutkan | (Kesinambungan Manfaat | Efektifitas, Keselamatan slap Meningkatkan Kelengkapan pengisian formal Umbang (erima ‘ujuan pasien IGD ke ruangan ree Pemikiran’ | spt rumah sakit | 6 Format timbang terima adalah formulir yang tertera direkam | Definis ‘medis yang harus diisi saat pasien akan ditransfer dari IGD ke ruangan 7_| Kriteria | a. Inklusi Pasien yang diiransfer ke IGD ke ruangan [[o-rasias asin vat nap sein dar JGD, pasion yang dirk Ke tempat [3 [pe Tadikator (_[ Struitur | Proses [Outcome Proses dan Outcome 3 Tenis Indikator ‘Rate based | Persentase Waktu | Lainnya 10 | Numerator | Jumlah pasien TGD yang format timbang terimanys dist lengkap 11| Denominator Jumlah pasien rawat inap dari IGD 12] Cara Pengukuran7-|Jumiahpasien IGD yang formas tmbang terimanya dist Tengkap | Formula Jumlah pasien rawat inap dari IGD X 100% | 13 Standard Pengukuran 7 100% (Target Pengukuran | Indikator = danvatau | | ambang batas | | 14 Sember Data Medical record__| Sistem Pelaporan, mohon dijelaskan | ‘Catatan Data___| Lainaya 1S Target sampel_— dam ae | ase es Ga ‘Sampel yang diambil sebanyak 128 pasien rawat inap dari IGD |[Wilayah pengamatan: | Ruang rawal inap, ruang intensif 1S | Metodologi Pengumpulan | Retrospektif ‘Concurrent Data 17 Pengumpul Data Kepala Ruangan a 18_| Frekuensi pengumpulan Data | Harlan [Bulanan [Yang lain, wohon disebutkan i 19 _| Periode waktu pelaporan = oo 5] ‘Bulanan [Trivia “[6bulanan | Tainnya 20_| Periode Analisa Triwulan [ Semester Tainnya [21] Moon Gijeaskan | Menggunakan Ran Chat [5 mengea: rencana | J | analisis: | 22 | Mohon Hasil pengukuran indikator ini akan disampaikan dalam rapat | | bagaimana koordinasi | || data akan disebartuaskan | pada sta | 25” [ Nama alat atau fle audit: | Formulir rekapitulas’ Ketepaian penulisan identitas pada pasien | { rawat jalan Tabel 8.1.6. Kepatuhan jam Visite Dokter [7] Nama Tndikator [ Kepatuhan Jam Visite Dokier 2 | Program [ Peningkatan mut | cioe eee | san demas dir vin tengah malam 3 | Dimensi Kelayakan Eiisenst | Kehormatan dan Harga dri | Ketersediaan Ketepatan | Tainnya, sebutkan Waktu | Manfaat | | Keselamaian (a [ijuae ‘Meningkatkan respon time IGD | 3 |Dasar Pemikiran 7 ome SPM rumah sakit © Detinisi ‘Jam vibite dokter adalah jam 06.00 sampal dengan 2400 | 7 | Kriteria a. Inklusi Pasien rawat inap | b. Bksklusi 5 | 3__[Tipe Indikator ] Struksur roses | Outcome | Proses dan Outcome | 3 [Tenis Indikator Rate based [ Persentase [Waktu Lfinaya_ 10_| Numerator Jumlah pasien rawat inap dengan jam visite yang sesual 11 | Denominator Jumlah pasien rawat inap 12 [Cara “Pengukuran —/'| Jumiah pasien Jumlah pasien rawat inap dengan jam visite yang Formula sesuai/ Jumlah pasien cawat inap X 100 % 13 | Standard Pengukuran 7 || Target Pengukuran | | Indikator —— dan/atau | 100% || ambang batas (a [Sumber Data | Medical record ‘Sistem Pelaporan, mohon djelaskan jaa [ Cataan Dae Laionya [1S Target sampel dan | karan Sampe (a): 128 ‘Wilayah pengamatan | Tasalasirawat inap [16 / Metodologi Pengumpulan | Retrospektif ] Concurrent || ata | | 17_| Pengumpul Data [[Repala Tnsialasi rawai nap "18 Frekuensi pengumpulan Data Harian | Bulanan [Yang lin: mohon disebutkan 19_| Periode waktu pelaporan = Bulanan [ifriwulan Shalem Taianya | [20 Periode Analisa Data | )rriwatan Semesier [kainaya [31] Mohoa Gijelaskan | Mengaunakan Rua Chart | rencana 2 ijelaskan | Hasit pengukuran Tadikaior ini akan Gisampaikan dalam repat Dagaimana —_hasil-hasil | koosdinasi || data akan disebariuastan | pada stat: a 24 (23_[ Nama alat atau file audit: Formulir rekapitulasi kepatuhan jam visite dokter Tabel 8.1.7. Ketepatan Pemberian Gelang Identitas Pasien 1 | Nama Indikator ‘Ketepatan pemberian gelang identitas 2 | Program ‘Keselamatan Pasien fe ro emukan kesalahan pemberian gelang identi Nae [at emutan Kelana pembera eagles 3] Dimenst 1 Relayalan Efisiens Kehormaten dan | i a ditt Keiersediaan Ketepatan Waktu _| Lainnya, sebutkan Kesinambungan | Manfiat | Efektiftas Kesclamatan (2 [Tujuan ‘Meningkatkan Keiepatan pemberian gelang identitas [3 [Dasa Pemikiran 7) pnt rumah sakit | Literatur | 6 | Definisi Identitas pasien meliputi nama, nomor register, dan tanggal lair 7_| Kriteria a. Inklusi | Pasien rawat jalan (poll umum dan poll spesiali | b. Eksklusi 3_| Tipe Indikator Struktur Proses ‘Outcome: ‘| Proses dan Outcome [9 [denis Indikator z [Tate based Persentase Waktu. [Tainnya 10_| Numerator Jumlah pasien dengan gelang identitas yang tepat 11 | Denominator Jumlah pasien rawat inap [12 [Cara Pengukuran 7) Jumlah pasien dengan gelang ideniias yang tepai/ jumlah pasien |_| Formuta rawat inap X 100% [13 | Standard Pengukuran 7 100% | | Target Pengukuran | Uindikator —daniataw ambang batas | 14 | Sumber Data Medical record | Sistem Pelaporan, mohon dijelaskan (Catatan Data Lainnya Target sampel dan : Tara Semmet ee a | Seman psi ravat ava igp ‘Wilayah pengamatan: | Insialasi Rawat nap ) Metodologi Pengumpulan | Retrospektit Concurrent Data i 17_| Pengumpul Data [ Kepala Tnst. Rawat inap 18__| Frekuensi pengumpulan Data | Marian [ Bulanan [Yang lain, mohon disebutkan 19 | Periode waktu pelaporan = | Bulanan Litiwatan, Co TT | 20__| Periode Analisa Data a | Triwulan ‘Semester [Lainnya } 21 | Mohon “Menggunaken Run Chart mengenai Feneana analiss: 22 | Mohon ijelaskan | Hlasil pengukuran indikator ini akan disampaikan Galam rapat bagaimana _hasiF-hasil | koordinasi data akan disebarluaskan Formule rekapinilas! Ketepatan pemberian gelang identitas J 25 Tabel 8.1.8. Tidak Adanya Pasien Jatuh [1] Nama Tndikator | Tidak Adanya Pasien Jatuh 2 | Program Keselematan Pasien | Alasan | Penitban | ssn dinemkan psin tah | 3) Dimensi Kelayakan Elisenst | Keformatan dan Haraa | | | git | Retersediaan Retepatan Tainnya, ebutkan: | Waktu Kesinambungan | Mantaat Efektifitas Kesdamatan ‘juan | Mencegah tejadinya insiden keselamatan pasien 5 | Basar Pemikiran | seve Rumah Sakit [® Vcauta Pasien jatuh adalah pasien yang jatuh dari tempat tdur, df amar mandi dan dilingkungan area rumah sakit (7 Rriteria a. Inklusi ‘Sema pasien yang tlah mendapatalan asuhan b. Ekskiusi Pasien yang belum mendapatkan asuhan T_[Tipe indikator Siar Prose ‘Ouicome | Proses dan Outcome ‘enis Indikaior ‘Rate based Persentase [Waktu [Lainnya 10 | Numerator “umlah pasien — jum pasien jah Ti| Denominator Jumlah pasien raat inap dan rawat jalan | TID [Cara Pengukuran 7 | Jumlah pasien- jumiah pasien jetuh / Jmlah pasien rawat nap Formuta dan rawat jalan X 100% 15 | Standard Pengukuran 7] 100% Target Pengukuran || indikator — dan/atau || ambang batas 1 | Sumber Data Medical record | Sistem Pelaporan, mohon”jelaskan I laporan insien keselamatan pasien Catatan Data__| Lainnya 1S | Target sampel dan ___| Ukuran Sampel (a): ‘Wilayah pengamatan : | Semua pasien )IGD, Rawat Jalan, Radiologi, Laboratorium, Farmasi, Anggrek, ICU.OK, Mawar, Neonatus, Tulip, Dahlia, HCU, Melati 1G | Metodotogi Pengumpulan | Retrospekiif | Concurrent | Data | 17_| Pengumpul Data Kalnst atau Koordinaior lapangan 18_ | Frekuensi pengumpulan Data Harian [Bulanan [Yang lain, mohon disebutkan 15_| Periode waktu pelaporan Bulanan [iota ‘Sbulenan | Lainnya 20__| Periode Analisa Data Triwalan Semester [iainaya 21 | Mohon dijelaskan | Menggunakan Run Chart i rencana 22 | Mohon ijelaskan | Hlasit pengukuran indikator ini akan disampeikan dalam rapat bagaimana —_ hasil-hasil | koordinasi data akan disebarluaskan pada staf: (B37 [ Nama atat atau fi | Formulir rekapitulasi tidak adanya pasion jatuh 1 Tabel 8.1.9. Ketepatan pengentryan data pasien fi [ Nama Indikator Ketepatan pengenirian data pasien Pengumpulan Data 2 | Program Peningkatan muta | Alasan—— Pemilihan | Masih ditemukannya kesalahan entry data di ruang neonatus || tndikator ~ High Risk ~ High volume ~ Problem prone ~ Patient safety 3 | Dimensi Kelayakan ] Efisiens ‘Kehormatan dan Harga dirt Keiersediaan | Ketepatan Waktu | Lainnya, sebuiken T Kesinambungan | Manfaat Efektifitas Keselamatan | 4 | Tujuan | Meniadakan sah eniry data pasien rang neonatus | 5 | Pasar Penikivan 7) 1 pores kocplainaduinsrai psi polang | Literatur | 6 Data pasien adalah semua tindakan, sewe alat, bahan habis pakel | ‘yang sudah diberikan pada pasien fel Entry data pasien adalah semua data pasien yang hans di entry ry data pasie semua data pasien yang, | ‘oleh perawat neonatus 7 | Rriteria eL seanezis z a Inklust [ janilal selaruh pasion avr imap noonai b. Eksklusi : ¥ T _[ Proses ~__ | Outcome Proses dan Outcome 9 enis Tndikator [7 Rate based Persentase | Waktu Tainaya 0 “jumigh selurik pasien rawat inap yang tidak tejedi Keselaban [eee pengentryan data dalam sebulan [11 Denominator jumiah seluruh pasien rawat inap yang dilakukan pengentryan data 12 es jumlah seluruh pasien rawat inap yang tidak terjadi kesalahan Cara Pengukuran/ Vol Sete pengentryan data dalam / jumlah seluruh pasien rawat inap yang | dilakukan pengentryan data dalam sebulan X 100% | 13 Standard Pengukuran 7 | ae eee | Indikator ——_dan/atau | 100% ambang batas 1 1 ‘Sumber Data Medical record Sistem Pelaporan, mohon dijelaskan | Catatan Data 1 Lafanye TS Target sampel dan | ‘Semua pasien rawat inap ruang neonatus | Ukuran Sampel (1): ) Wilayab pengamatan : | Ruang neonatus aa 16] Metodotoat | Revospeki | Concurrent 17 | engampul Data Penanggung jawab shift harian ruang neonatus TF | Frekaoensl pengunipalan Data 1 | Harian | Bulanan ] Yang lain, mohon disebutkan 19 | Periode waktu pelaporan = : oe | Bulanan [ Triwlan SBulanan | Lalanya 3D | Periods Anal Data Triwalan ] Semester Tainaya 21 | Mohn dijelaskan | Menggunakan Run Char || mongen: rencana 22 Mohon — dijelaskan bagaimana —hasil-hasil data akan disebarluaskan pada staf: Hasil_pengukuran indiketor ini akan disampaikan dalam rapat koordinasi 23 | Nama alat atau file audit: Formulir pengentryan data pasien Tabel 8.1.0. Tidak ada pasien gagal infus "Tidak ada pasien gagal infus Peningkatan mutu ‘Masih ditemukannya gagal infus di ruang neonatus = High Risk ~ High volume ~ Problem prone _~ Patient safety | 3 | Dimensi Kelayakan | Efisiensi | Ketormatan dan Marga dit Ketersediaan | Ketepatan Waktu | Lainnya, sebutkan Kesinambungen | Manfaat Efewifias | Keselamatan @ | Tajuan ‘Tidak ada pasien gagal infus di ruang neonatus S| Dasar Pemikiran 7 Pengamatan supervisi dan catatan pelaporan Literatur G Pasang fnfus adalah indakan memasukkan slat mela pembuluh Definist darah vena yang berfungsi untuk memasukkan obat injeksi, cairan infu, atau tranfasi dara L = 7 | Reiter Sue [Jumiah seluruh pasien rawat inap di ruang neonatus yang dilakukakan tindakan pasang infus b. Eksklusi he _ 3 | Tipe Tadikator Sakae [Presse [ Outcome [ Proses dan Outcome 28 9 | ‘Jenis Indikator Rate based Persentase Waktu ~T Lainnya 10 | Numerator Tnia pasien rawat inp yang betas pasang infos dalam sebulan Denominator jumlah seluruh pasien rawat inap di ruang neonatus yang diakukan t | econ seacnle Cara Pengukuran / || Formula [Gumlah pasien rawat inap yang berhasil pasang infus 7 jumlah | seluruh pasien rawat inap yang diakukan tindakan pasang infus dalam sebulan X 100% 13) Standard Pengukuran 7 ‘Target Pengukuran Pengumpulan Data Indikator —— dan/atau | 100% ambang batas | 14 | Sumber Data | Medical record Sistem Pelaporan, mohon dijelaskan Ct Catatan Data Tainnya 1S | Target sampel dan ‘Ukuran Sampel (a): Wilayab pengamatan : | Ruang neonatus 16 | Metodologi Retrospektif | Concurrent 17 | Pengumpul Data Penanggung jawab shift harian lacbratoriam 18 | Frekuensi pengumpulan Data | stat: ‘Harian l Bulanan ‘Yang lain, mohon disebutkan 19 | Periode waktu pelaporan = Bulanan Triwulan [Stalanan | Tainaya 20 | Periode Analisa Data ‘Semester | ‘Lainnya_ fal 3 | Moon dijelaskan | Menggunaken Ron Char mengenai —_rencana analiss: 2 | Mohon dijelaskan | Hasil pengukaran indikator if akan Gisampaikan dalam rapat bagaimana _hasi-hasil | Koordinasi | data akan | disebariuaskan pada Nama alat atau file dit: | Formulir data pemasangan infus Tabel 8.1.11. Pasien pulang atas permintaan sendiri Nama Indikator [ asien pulang atas permintaan sendin 1 2 | Program | Peningkatan mutu ~ [Alasan— Pemilihan Pages | Masih ditemukannya pasien pulang atas permintaan sendiri | | [= High Risk ~ High volume ~ Problem prone ~ Patient safety 3 | Dimenst Kelayakan Efisiens! ‘Kehormatan dan Harga dir | Keiersediaan | Ketepatan Waki | Lainnya, sebutkan Kesinambungan | Maniaat Efektifitas Keselamatan 4 | Tujuan “Tidak ada pasien pulang aas permintaan Send [ST OasarPemiidran 7 | Data sensus harian || Literatur | 6 Pulang atas penmintaan sendiri adalah pasien yang pulang aias permintsan keluarga atau pasien itu sendiri, dimana pasien tersebut ‘belum sembuh atau belum diijinkan pulang oleh dokter 7 Kriteria (esis ]Jumiah selurai pasien rawat inap di ruang neonatus yang KRS | (Keluar rumah sekt)atas permintaan sendiri b. Ekskusi Pasien KRS meninggal atau di rajuk & | Tipe Indikator Siruktur Proses ‘Outcome Proses dan Outcome 9 | Tenis Indikator | Rate Based | Persentase Waktu Tainnya fo Tumiah pasien rawat inap yang KRS alas permintaan sendini dalam Numerator name TT | Denominator Jumiah seluruh pasien rawat inap di ruang neonatus yang KRS 12 | Cara Pengukuran | Jumlah pasien rewat inap yang KRS atas permintaan sendin 7 Formula jumlah seturuh pasien rawat inap yang KRS dalam sebulan X 100% 13 | Standard Peagukuran 7 ‘Target Pengukuran Indikator — dan/atau | <5% ambang batas | 14 | Sumber Data Medical record Sistem Pelaporan, moon djelaskan’ ‘| I Catatan Data [Eaton (15 Target” sampel dan IF iesrseeosearge ‘Semua pasien rawatinap di ruang neonatus yang KRS Wilayah pengamatan : | Ruang neonaius 16 | Metodologi Retrospekiif Concurrent Pengumpulan Data 30 ngumpul Data Penanggung jawab shift harian laobratorium: 18 | Frekuensi pengumpulan Data Harlan [Balanan [ Yana ain, mohon disebutkan 19 | Periode waktu pelaporan = Balanan Tiwalas Sealanan [Lanna 20 | Periods Analisa Data | | Triwulan ‘Semester [Eaionva 1 21 | Mohon dijelaskan | Menggunakan Run Chart mengenai _rencana anal 22 | Mohon jelaskan | Hasil pengukuran indiketor ini akan disampaikan dalam rapat bagaimana _hasithasil | koordinasi data akan disebarluaskan pada staf: 25 | Nama alat atau file | Formulir data pasien KRS audit: ‘Tabel 8.1.12. Penanganan bayi BBLR 1000 - 2500 gr 1 | Nama Indikator ‘Penanganan bayi BBLR 1000-3500 ar eningkatan mata 2 Program (Alas ca : cere jasih ditemukannye bayi BBLR yang meninggal || Indikator |

You might also like