You are on page 1of 3

*MISKONSEPSI DIABETES MELITUS*

Miskonsepsi diabetes berawal dari kekeliruan menyimpulkan hasil penemuan insulin


oleh Frederick Banting dkk.
Miskonsepsi ini dipengaruhi oleh percobaan sebelumnya oleh Minkowsky.
Minkowsky dkk. melakukan percobaan pada seekor anjing yang diangkat
pankreasnya. Anjing ini kemudian mengalami diabetes dan mati tidak lama
kemudian.
Miskonsepsi ini juga diakibatkan oleh eforia atas kesembuhan Leonard Thompson.
Thompson adalah manusia pertama yang memperoleh pengobatan insulin. Saat itu
Thompson yang baru berusia 14 tahun didiagnosa diabetes melitus.
Gula darahnya mencapai 500 mg/dl. Sedangkan urinnya bisa mencapai 5 liter per
hari. Padahal pada Thompson telah dilakukan pembatasan asupan makanan.
Sehingga tubuhnya semakin kurus. Hingga diramalkan tidak akan bertahan lama
dengan kondisi tersebut.
Ayah Thompson yang putus asa dengan kondisi puteranya menerima tawaran uji
coba insulin. Baginya tidak ada beda kematian akibat diabetes atau kematian akibat
uji coba obat. Meskipun dia tahu bahwa insulin masih merupakan obat
eksperimental. Dia memutuskan untuk mengambil resiko
Uji coba tersebut dilalukan pada tahun 1922 dan berhasil menyelamatkan nyawa
Thompson. Sehingga kabar gembira tersebut menyebar dan jadi eforia seluruh
Amerika Utara. Banting dan MacLeod sebagai penemunya dihadiahi Nobel untuk
temuan insulin tersebut.
Tidak lama berselang, pada tahun 1923, Kimball dan Murlin menemukan hormon
lain dalam pankreas. Hormon ini diberi nama glukagon. Diberi nama demikian,
karena hormon tersebut mengakibatkan kenaikan gula darah. Hal ini tentu saja
sangat bermanfaat bagi yang mengalami hipoglikemi
Berikutnya pada tahun 1927 giliran La Barre dkk menemukan hormon inkretin.
Hormon ini terdapat dalam saluran cerna dan mengakibatkan penurunan gula darah.
Hampir sama dampaknya dengan insulin.
Ketiga temuan tersebut seharusnya sejak awal disandingkan untuk memahami
kondisi diabetes. Sayangnya penelitian ketiga hormon tersebut berjalan masing-
masing. Hingga muncul konsep diabetes sebagai akibat kekurangan insulin.
Padahal jika dikritisi riwayat pengobatan Thompson, hal ini adalah kekeliruan.
Miskonsepsi yang berusia lebih dari seratus tahun. Tanpa pernah ada keinginan
untuk mengkoreksinya
Pada riwayat pengobatan Thompson terlihat gula darah tetap tinggi, walau telah
dilakukan pembatasan makanan. Artinya sumber peningkatan gula darah tersebut
berasal dari produksi tubuh sendiri. Bukan berasal dari makanan. Dan produksi gula
endogen adalah fungsi hormon glukagon.
Peningkatan gula darah juga tidak memicu pelepasan insulin. Karena insulin dipicu
oleh inkretin yang dipicu oleh asupan makanan. Terutama karbohidrat. Sehingga
pemuasaan Thompson mengakibatkan insulin dihambat pelepasannya. Hal ini
dibuktikan di tahun 1970an oleh Roger Unger.
Unger melakukan uji coba terhadap seorang pasien sehat yang tidak memiliki
riwayat diabetes. Pada pasen tersebut diberikan gula dengan dua cara dalam jumlah
yang sama. Pertama dengan cara disuntikan ke dalam pembuluh darah vena.
Sedangkan yang kedua melalui makanan.
Pada cara pertama terjadi peningkatan gula darah yang tidak terkoreksi setelah 1
jam pemberian. Sedangkan cara kedua gula darah tetap normal setelah 1 jam
pemberian. Kesimpulannya kenaikan gula darah tidak memicu pelepasan insulin.
Tapi makananlah yang memicu pelepasan insulin.
Kesimpulan ini semakin kuat saat pada tahun 1983 ditemukan GLP-1 oleh John
Eng. GLP-1 adalah salah satu jenis inkretin yang berpengaruh pada metabolisme
glukosa. GLP-1 diketahui berada di saluran cerna bagian atas. Pelepasannya
dipengaruhi oleh asupan makanan.
Selain GLP-1, pada tahun 1964 ditemukan GIP oleh Elrick dkk. Penemuan
disempurnakan oleh McIntyre dkk pada tahun 1970. GIP berada di saluran cerna
bagian bawah dan juga mempengaruhi pelepasan insulin. Hingga jika minum
langsung akan mendorong makanan langsung ke saluran cerna bagian bawah.
Sayangnya GIP juga diduga ikut mempengaruhi terjadinya kondisi obesitas.
*Artinya pemahaman diabetes disebabkan oleh kekurangan insulin sangatlah keliru.
Apalagi tindakan berupa pembatasan asupan karbohidrat. Padahal karbohidrat
adalah pemicu pelepasan GLP-1 terkuat. Larangan makanan manis pada diabetesi
mengakibatkan gula darah tetap tinggi*
*Begitupun pendekatan diet ketogenik yang dianggap sebagai solusi diabetes
sangatlah keliru. Hormon glukagon justru dilepaskan oleh asupan asam amino yang
berasal dari pemecahan protein di saluran cerna. Begitupun diet rendah karbo yang
sering dianggap sebagai solusi diabetes.*
*Upayakan memicu pelepasan GLP-1 seoptimal mungkin. Caranya adalah menunda
minum setelah makan. Cara ini mengakibatkan makanan bertahan cukup lama
dalam saluran cerna bagian atas. Cara ini juga mencegah terjadinya obesitas yang
dipicu pelepasan GIP di saluran cerna bagian bawah.*
Namun yang terpenting dari itu adalah memahami kondisi diabetes. Mengapa
kondisi diabetes terjadi? Bukan dari asupan makanan tapi dari pembentukan gula
endogen. Mengapa pembentukan gula endogen begitu masif dan adakah
manfaatnya?
Seperti dijelaskan sebelumnya hormon yang memicu produksi gula endogen adalah
hormon glukagon. Produksi gula endogen yang masif menandakan kondisi
hiperglukagonemi. Hal apa yang memicu kondisi hiperglukagonemi? Bagaimana
menghentikan proses hiperglukagonemi?
*Kondisi hiperglukagonemi ternyata merupakan respons terhadap berbagai stres.
Baik itu berupa stres fisik maupun stres psikologis. Kemampuan untuk
mengendalikan stres adalah kunci untuk menghentikan diabetes.*
Sayangnya konsep diabetes sebagai akibat kekurangan insulin kadung melekat.
Sehingga melahirkan konsep lain yang semakin mengacaukan pemahaman
diabetes. Seperti konsep resistensi insulin, triumvirat, optimus eight dan egregious
eleven.
Semuanya berasal dari konsep kekurangan insulin. Semuanya menuduh akibat
terlalu banyak asupan karbohidrat. Sehingga karbohidrat, terutama gula menjadi
kambing hitam terjadinya diabetes. Ataukah memang sengaja dilakukan
penggiringan opini seperti itu.
Sehingga diabetes sebagai penyakit bertahan lama. Padahal dengan temuan ketiga
hormon, konsep diabetes sebagai akibat kekurangan insulin harusnya sudah lama
dikoreksi. Koreksi yang enggan dilakukan karena menyangkut keuntungan yang
bernilai lebih dari 1 milyar dollar US/ tahun
Salam, semoga menjadi inspirasi hidup sehat

You might also like