You are on page 1of 11

Wisata Pasca Pandemi

Covid 19
Dosen Pengampu :
Ulfia Nurhasanah Komariah, S.Sos, M.Han
Kelompok 8
Rydha Rahmadhani
Fatimatus Zahra
Muhammad Dani
Auliya Rahman
Pandemi
Adanya pandemi yang terjadi di seluruh dunia memberikan dampak
pada aktivitas perekonomian secara global. Salah satu kegiatan ekonomi
yang mengalami dampak paling parah menurut beberapa analis ekonomi
adalah industri pariwisata. Diterapkannya kebijakan pembatasan sosial
membuat mobilitas masyarakat menjadi sangat terbatas dari mulai
dilarangnya melakukan perjalanan keluar kota dan berkumpul dalam
jumlah besar menyebabkan banyak calon wisatawan yang membatalkan
kunjungan ke Objek Daya Tarik Wisata (ODTW) di beberapa daerah
tertentu. Pihak pengelola ODTW pun memilih untuk menutup tempatnya
dari kunjungan wisatawan baik itu dari dalam maupun luar negeri
sebagai usaha dalam membatasi bahkan memutus rantai penyebaran
virus Covid-19. UNWTO (United Nation World Tourism Organization)
telah memperkirakan kedatangan wisatawan internasional dapat turun
20% sampai 30% pada tahun 2020. Hal ini memberikan dampak berupa
kerugian sebesar kurang lebih 300-450 miliar dolar AS dalam bentuk
ekspor pariwisata internasional yang didapat secara global
Dampak Pandemi
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, tercatat bahwa
kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke
Indonesia pada awal tahun 2020 mengalami penurunan.
Kunjungan wisman pada Januari 2020 mencapai sebanyak 1,27
juta kunjungan, angka ini telah merosot sebanyak 7,62 persen
bila dibandingkan jumlah kunjungan wisatawan pada Desember
2019 yaitu sebanyak 1,37 juta kunjungan. Penurunan yang
terjadi pada kunjungan turis asing ke Indonesia disebabkan oleh
semakin luasnya penyebaran Covid-19 yang terjadi pada pekan
terakhir pada Januari 2020. Hal ini terlihat dari dari data turis
mancanegara yang datang melalui pintu masuk udara (bandara).
Penurunan yang terjadi melalui bandara pada Januari 2020
sebesar 95,01 persen jika dibandingkan dengan kunjungan pada
Desember 2019.
Upaya pemerintah dalam
pemulihan ekonomi pariwisata

Langkah-langkah pemulihan diawali


dengan,
1. Upaya membangun confidence atau rasa
aman, pemulihan pariwisata domestik,
2. Pembangunan pariwisata sesuai dengan
Rencana Pembangunan Jangka Menegah
Nasional (RPJMN) sesudah pandemi.
Tentu proses pemulihan ini harus dikawal
terus dengan kesadaran bahwa selama
tahun 2021 Indonesia memiliki tantangan
berat untuk terus meningkatkan kinerja
kepariwisataaannya, sekaligus menangani
pemulihan keadaan yang terdampak oleh
Covid-19 dengan segera.
Kebijakan
pemerintah

Dalam menghadapi kondisi pandemi saat ini pada sektor pariwisata, Indonesia telah
menyiapkan beberapa strategi yang digunakan untuk bangkit dan bertahan.
Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah mempersiapkan berbagai
infrastruktur dasar yang berkaitan dengan konektivitas di sejumlah destinasi wisata
yang diberi tanda sebagai prioritas daerah tertentu, membuat ulang desain dan
sistem terkait strategi pariwisata di sejumlah destinasi wisata di Indonesia yang
banyak di kunjungi oleh wisatawan dalam atau luar negeri, dan mengadakan
pelatihan bagi para pekerja di sektor pariwisata untuk digunakan atau diterapkan
saat memandu wisatawan yang menggunakan jasa tour guide.
Pasca Pandemi
Pariwisata Indonesia pasca pandemi kini berangsur pulih. Data menunjukkan
pada Juli 2022, kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) mencapai lebih
dari 470 ribu orang. Ini merupakan rekor tertinggi sejak pandemi Covid-19. Secara
kumulatif kunjungan wisman sepanjang semester I, 2022 mencapai 1,2 juta orang.
Angka tersebut terbilang baik dibanding dengan tahun 2021 yang dalam setahun
jumlah kedatangan wisman hanya sebanyak 1,6 juta orang.

Indonesia memiliki sejumlah potensi yang telah dikembangkan guna mendorong


akselerasi pemasaran pariwisata pasca pandemi, diantaranya: Potensi Pasar
Wisatawan Mancanegara (wisman) dan Wisatawan Nusantara (Wisnus) yang
terus berkembang. Pasca pandemic, pemerintah melakukan sejumlah strategi
untuk membangkitkan pariwisata di Indonesia. Salah satunya adalah sertifikasi
cleanliness, health, safety (CHS), sebanyak 6000 unit usaha yang tersebar di 34
provinsi di Indonesia telah memperoleh sertifikat ini. Hal ini dilakukan demi
menarik kembali minat wisman dan wisnus untuk traveling ke Indonesia.
Tantangan industri pariwisata
pasca pandemi
1. PEMBIAYAAN DAN INVESTASI 2. PERBAIKAN INFTASTTUKTUR DAN
STANDAR MUTU
Menurut Hans dan beberapa pelaku
Hans menjelaskan, selain investasi, ada
industri pariwisata yang hadir dalam acara
tersebut, investasi pariwisata menjadi hal penting yang dibutuhkan para
tantangan utama, terlebih selama dua pelaku industri pariwisata dan pihak
tahun hampir tidak ada pemasukan bagi terkait untuk bangkit kembali. Hal
tempat-tempat wisata. tersebut adalah perbaikan infrastruktur
serta standar mutu.
Persiapan pengembangan pariwisata di
era next normal
Dalam rangka menyambut era next normal di Indonesia,
Kemenparekraf/Baparekraf mengusung strategi baru, yakni
travel pattern. Travel pattern adalah suatu pola perjalanan
di mana wisatawan bisa berkunjung ke suatu destinasi ke
destinasi lain yang ada di sekitar dalam satu paket wisata.
Konsep yang digagas Kemenparekraf/Baparekraf ini
bertujuan untuk mendorong peningkatan daya saing dalam
sektor pariwisata. Karena pada masa-masa next normal ada
perubahan besar dalam gaya hidup masyarakat. Maka pola
perjalanan yang dirancang harus dikemas dengan lebih
fantastis dan menarik.

Persiapan pengembangan pariwisata di


era next

normal
Tidak hanya dari segi pemerintah atau pelaku usaha
pariwisata, wisatawan juga perlu mempersiapkan banyak hal
dalam menyambut pariwisata di era next normal. Selain
mematuhi protokol kesehatan, wisatawan juga harus
mengecek kondisi kesehatan tubuh sebelum berangkat
traveling.
Pastikan untuk melakukan liburan dalam kondisi tubuh yang
bugar. Wisatawan juga diimbau untuk melakukan rapid test
atau swab test untuk memastikan negatif COVID-19 sebelum
bepergian ke suatu destinasi.

THANK YOU

You might also like