You are on page 1of 13

LAPORAN STUDI KASUS KETERAMPILAN DASAR PRAKTIK KLINIK KEBIDANAN

PEMANTAUAN STATUS GIZI BAYI PADA An.R UMUR 19 BULAN

DI PUSKESMAS GIRI MULYO II

Dosen Pembimbing : Nurul Soimah S.ST, MH

Disusun Oleh :

ROSMALA DEWI

1710105262

PROGRAM STUDI KEBIDANAN JENJANG DIPLOMA III

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA

2019
LAPORAN STUDI KASUS PEMANTAUAN STATUS GIZI BAYI

DI PUSKESMAS GIRI MULYO II

LAPORAN KASUS

Telah Memenuhi Persyaratan Dan Disetujui

Untuk Mempresentasikan Laporan Kasus

Tanggal .................................

mengesahkan,

Pembimbing Clicical Instructure Mahasiswi

Dwi Ekowati S. St Rosmala Dewi

Pembimbing Pendidikan

Nurul Soimah S, ST, MH


BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kebutuhan serta peran gizi bagi tubuh manusia berbeda-beda. Hal itu tergantung dan
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Yang diantaranya adalah karena faktor usia, jenis kelamin,
pekerjaan atau status dalam masyarakat, dan hal lain yang mempengaruhi kegiatan dan
sirkulasi serta proses metabolisme dalam tubuh maupun proses pembuangannya. Pada
makalah ini, penulis akan membahas mengenai kebutuhan dan peran gizi dan keperluan gizi
bagi tubuh manusia, khususnya bagi bayi dan hingga balita. Suatu fenomena pada jaman
sekarang ini, adalah ketidak mampuan atau ketidaktahuan, bahkan ketidakpedulian terhadap
pemenuhan kebutuhan yang memang harus dipenuhi dalam fase pertumbuhan bayi dan
balita. Sehingga beberapa kasus, penyakit yang diderita pada usia dewasa dapat terjadi pada
usia bayi dan balita. Namun, siapakah yang disalahkan dalam hal ini? Kesalahan pemikiran
dan penanganan dapat berpengaruh. Misalnya saja pada bayi berusia 1-2 tahun yang tidak
lagi memperoleh ASI, dan telah diberikan asupan makanan. Pada masa kanak-kanak, tidak
menutup kemungkinan anak itu akan lebih beresiko mengidap penyakit maag, daripada
seorang anak yang memperoleh asupan makanan pada usia yang tepat.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Definisi Gizi
2. Definisi Makanan
3. Kebutuhan Gizi Pada Bayi Balita
4. Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Nutrisi Pada Bayi

C. TUJUAN
1. Untuk Mengetahui Definisi Gizi
2. Untuk Mengetahui Definisi Makanan
3. Untuk Mengetahui Kebutuhan Gizi Pada Bayi Balita
4. Untuk Mengetahui Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Nutrisi Pada Bayi
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1. Definisi Gizi

Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi


secara normal melalui proses pencernaan, absobsi, transportasi,  penyimpanan,
metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk
mempertahankan kehidupan,  pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ,
serta menghasilkan energi, Status gizi diartikan sebagai status kesehatan yang
dihasilkan oleh keseimbangan antara kebutuhan dan masukan zat gizi. Status gizi
sangat ditentukan oleh ketersediaan zat gizi dalam jumlah cukup dan dalam
kombinasi waktu yang tepat di tingkat sel tubuh agar berkembang dan berfungsi
secara normal. Status gizi ditentukan oleh sepenuhnya zat gizi yang diperlukan
tubuh dan faktor yang menentukan besarnya kebutuhan, penyerapan, dan
penggunaan zat-zat tersebut (Triaswulan, 2012).

2. Definisi Makanan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, makanan adalah :
a.Segala sesuatu yg dapat dimakan (seperti lauk-pauk, kue)
b. Segala bahan yg kita makan atau masuk ke dalam tubuh yang membentuk atau
mengganti jaringan tubuh, memberikan tenaga, atau mengatur semua proses
dalam tubuh.
Didalam Buku Panduan Gizi Lengkap Keluarga dan 7 Ilmu Gizi Kebutuhan Dan
Peran Gizi nak Dan Balita

Olahragawan, makanan mengandung banyak unsur seperti karbohidrat, lemak,


vitamin, protein, air, mineral dan lain sebagainya yang dikelompokkan sesuai
kegunaannya menjadi 3 yaitu :
1.Sumber Tenaga
a.Karbohidrat
Adalah satu atau beberapa senyawa kimia termasuk gula, pati, dan serat yang
mengadung atom C, H dan O dengan rumus kimia Cn(H2 O)n yang terdapat
dalam tumbuhan seperti beras, jagung, gandum, umbi-umbian dan terbentuk
melalui proses asimilasi dalam tumbuhan.
b.Lemak
Adalah garam yang terbentuk dari penyatuan asam lemak dengan alcohol organic
yang disebut gliserol atau gliserin.lemak yang dapat mencair dalam suhu biasa
disebut minyak. Sedangkan dalam bentuk padat disebut lemak. Sperti halnya
karbohidrat, lemak tersusun atas molekul C, H dan Obdengan jumlah atom lebih
banyak misalnya stearin C57H10O6.
c.Protein
Adalah senyawa kimia yang mengandung asam amino, tersusun atas atom-atom
C,H, O dan N.
3. Sumber Zat Pembangun

Zat yang tergolong sebagai zat pembangun adalah, diantaranya.

a.Protein

Disebut juga zat putih telur karena protein pertama kali ditemukan pada putih
telur (ewit). Protein merupakan zat pembentuk sel tumbuhan, hewan dan manusia,
kurang lebih ¾ zat padat tubuh adalah protein. Oleh karena itu protein disebut zat
pembangun.

b.Air

Merupakan komponen terbesar dalam struktur tubuh manusia. Kurang lebih 60-
70% berat badan tubuh orang dewasa berupa air sehingga air sangat diperlukan
oleh tubuh terutama bagi mereka yang memerlukan kegiatan olahraga atau
kegiatan berat.

3.Sumber Zat Pengatur

a.Vitamin

Adalah senyawa organik yang diperlukan oleh tubuh dalam jumlah sedikit untuk
mengatur fungsi-fungsi tubuh yang spesifik seperti pertumbuhan normal,
memelihara kesehatan dan reproduksi. Vitamin tidak dapat dihasilkan oleh tubuh
sehingga harus diperoleh dari bahan makanan. Vitamin digolongkan dalam dua
kelompok yaitu :
1.Vitamin larut dalam air Terdiri dari vitamin B dan vitamin C. jenis vitamin ini
tidak dapatdisimpan dalam tubuh. Kelebihan vitramin ini akan dibuang melalui
urine.

2.Vitamin larut dalam lemak Terdiri dari vitamin A, D, E, dan K. jenis vitamin ini
dapat disimpan dalam tubuh dengan jumlah cukup besar terutama dalam hati .

b. Mineral

Adalah zat organik tang diperlukan oleh tubuh dalam jumalah kecil untuk
membantu reaksi funsional tubuh misalnya untuk memelihara keteraturan
metabolisme. Kurang lebih 4% berat tubuh manusia tersiri dari mineral. Secara
umum fungsi mineral dalam tubuh adalah sebagai berikut :

1.Menyediakan bahan sebagai komponen penyusun tulang dan gigi.

2.Membantu fungsi organ, memlihara irama jantung, kontraksi otot, konduksi


syaraf dan keseimbangan asam basa.

3.Memelihara keteraturan metabolism.

C.KEBUTUHAN GIZI PADA ANAK DAN BALITA

1.Kebutuhan Gizi Atau Bagi Anak Dan Balita

Kebutuhan nutrisi pada bayi dan balita sangatlah penting pada masa
pertumbuhan bayi dan balita. Berikut beberapa kebutuhan bayi yang perlu
dipenuhi oleh bayi dan balita.

a.Karbohidrat

Karbohidrat merupakan sumber energi yang tersedia dengan mudah di setiap


makanan dan harus tersedia dalam jumlah yang cukup sebab kekurangan sekitar
15% dari kalori yang ada dapat menyebabkan terjadi kelaparan dan berat badan
menurun.. apabila jumlah kalori yang tersedia atau berasal dari karbohidrat
dengan jumlah yang tinggi dapat menyebabkan terjadi peningkatan BB(obesitas).
Jumlah karbohidrat yang cukup dapat diperoleh dari susu, padi-padian, buah-
buahan, sukrosa, sirup, tepung, dan sayur-sayuran.
Porsi terbesar dari energi tubuh ( 40- 50 %) kebutuhan kalori berasal dari KH
( sumber energi utama). Karbohidrat merupakan makanan utama yang terjangkau
oleh masyarakat. KH disimpan terutama dalam bentuk glikogen dalam jaringan
hati dan otot. Bila energi tdk terdapat dari KH, maka diambil dari protein dan
lemak. KH didapat dalam bentuk :

a.Monosakarida ( glukosa, fruktosa, galaktosa)

b.Disakarida ( laktosa, sukrosa, maltosa, isomaltosa)

c.Polisakarida ( tepung, dektrin, glikogen, selulosa)

b.Lemak

Pada dasarnya lemak tidak banyak dibutuhkan dalam jumlah besar kecuali
lemak esensial, yaitu asam linoleat dan asam arakidonat. Pada anak usia bayi
sampai kurang lebih tiga bulan, lemak merupakan sumber gliserida dan kolesterol
yang tidak dapat dibuat dari karbohidrat. Lemak berfungsi untuk mempermudah
absorbsi vitamin yang larut dalam lemak yaitu vitamin A, D, E dan K. Jumlah
dan jenis lemak yang dikonsumsi sehari-hari berpengaruh bagi perkembangan
dan pertumbuhan anak. Pengaruh tersebut terjadi melalui kandungan kalori atau
energi yang dimiliki dan peranan asam-asam lemak tertentu yang terdapat di
dalamnya. Bagi bayi, sumber lemak yang ideal dalam air susu ibu (ASI). Sekitar
50-60 Persen energi yang yang terkandung dalam ASI berasal dari lemak susu.
Selama masa penyapihan , konsumsi lemak harus dijaga jangn sampai terlalu
rendah dari jumlah yang dibutuhkan. Penggunaan lemak, terutama minyak nabati
dalam makanan sapihan atau makanan tambahan bagi bayi dn balita adalah cara
efektif untuk memenuhi kebutuhan energi mereka. Lemak merupakan sumber
energi utama untuk pertumbuhan dan aktifitas fisik bagi anak dan balita.
Kebutuhan energi ini akan terpenuhi jika konsumsi lemak/minyak hanya
menyumbang 15 persen atau kurang dari total energi yang dibutuhkan perhari.
Sampai umur dua tahun, lemak yang dikonsumsi oleh anak disamping sebagai
sumber energi, harus dilihat juga dari segi fungsi strukturalnya. Bagi bayi dan
balita, rekomendasi yang diberikan adalah sebagai berikut (1) sedapat mungkin
bayi diberikan ASI, (2) komposisi asam lemak dalam formula makanan bayi
harus disesuaikan dengan jumlah dan proporsi asam lemak yang terkandung
dalam ASI, dan (3) selama masa sapihan atau paling sampai bayi umur 2 tahun,
kebutuhan energi yang berasal dari lemak harus sebanyak 30-40 persen dari total
energi yang dibutukan per hari, dengan komposisi asam lemak yang semirip
mungkin dengan ASI.

c. Protein

merupakan zat gizi dasar yang berguna dalam  pembentukan protoplasma sel.
Selain itu, tersedianya protein dalam  jumlah yang cukup penting untuk
pertumbuhan dan perbaikan se aringan dan sebagai larutan untuk menjaga
keseimbangan osmoyik plasma. Protein terdiri dari dua puluh empat asam amino,
di antaranya sembilan asam amino esensial (treonin, valin, leusin, isoleusin, lisin,
triptofan, fenilalanin, metionin, dan histidin) dan selebihnya asam amino
nonesensial. Jika jumlah protein dalam tubuh tinggi dapat memperburuk
insufisiensi ginjal. Jika jumlahnya kurang, dapat menyebabkan kelemahan,
edema, bahkan dalam kondisi lebih buruk dapat menyebabkan kwshiorkor(kurang
protein) dan marasmus (kurang protein dan kalori). Komponen zat ggizi protein
dapat diperoleh dari susu, telur, daging, ikan, unggas, keju, kedelai, kacang,
buncis, dan padi-padian.

d.Air

Air merupakan kebutuhan nutris yang sangat penting,mengingat kebutuhan air


pada bayi mencapai 75-80% dari berat badan.air bagi tubuh berfungsi sebagai
pelarut untuk pertukaran selluler.

e.Mineral

Mineral merupakan komponen zat gizi yang tersedia dalam kelompok mikro,
yaitu :

1.Kalsium merupakan mineral yang berguna untuk pengaturan struktur tulang dan
gigi, kontraksi otot, iritabilitas saraf, koagulasi darah, kerja jantung dan produksi
susu. Kalsium akan dieksresikN 70% dalam tinja, 10% dalam urin, sedangkan 15-
25% bertahan dan tergantung dalam keceptan pertumbuhan.

2.Klorida sangat berguna dalam pengeluaran tekanan osmotic serta keseimbangan


asam dan basa. Klorida dapat diperoleh dari garam, daging, susus dan telur.
3.Kromium berguna untuk metabolism glukosa dan metabolism dalam insulin.
Kromium dapat diperoleh dari ragi.

4.Tembaga berguna untuk produksi sel darah merah, pembentukan hemoglobin,


penyerapan besi dan lain-lain. Tembaga dapat diperoleh dari hati, daging, ikan,
padi, dan kacang-kacangan.

5.Flour mnerupakan mineral yang berfungsi untuk pengaturan struktur gii dan
tulang, sehingga jika kekurangan dapat menyebabkan karies gigi. Sumber flour
terdapat dsalam air, makanan laut, dan tumbuh-tumbuhan.

6.Iodium harus tersedia dalam jumlah yang cukup sebab kekurangan iodium
dapat menyebabkan penyakit gondok. Iodium dapat diperoleh dari garam.

7.Zat besi merupakan mineral yang menjadi bagian dari struktur hemoglobin
untuk pengangkutanCO2 dan O2. Kekurangan zat besi dapat mengakibatkan
anemia dan osteoporosis. Sedangkan kelebihan dapat mengakibatkan sirosis,
gastritis, dan hemolisis. Zat besi dapat diperoleh dari hati, daging, kuning telur,
sayuran hijau, padi, dan tumbuhan.

8.Maknesium berguna dalam aktifitas enzim pada metabolisme karbohidrat dan


sangat penting dalam proses metabolisme.kekurangan mangnesium menyebabkan
hipokalsemia atau hipokalemia,maknesium dapat diperoleh dari biji-bijian,
kavang-kacangan,daging dan susu.

9.Mangan berfungsi dalam aktifitas enzim.mangan dapat diperoleh kacang-


kacanagn padi , biji-bijian, dan sayur-sayuran hijau.

10.Fosfor merupakan unsure pokok dalam pertumbuhan tulang dan


gigi.kekurangan fosfor dapat menyebabkan kelemahan otot.fosfor dapat diperoleh
dari susu,kuning telur,kacang-kacangan,padi-padian dan lain-lain.

11.Kalium berfungsi dalam kontraksi otot dan hantaran implus


saraf,keseimbangan cairan,dan pengaturan irama jantung,kalium dapat diperoleh
dari semua makanan

12. Natrium berguna dalam pengaturan tekanan osmotic serta pengaturan


keseimbangan asam dan basa,dan cairan.kekurangan cairan dapat mengakibatkan
kram otot,nausea,dehidrasi dan hipotensi.natrium dapat diperoleh dari
garam,susu,telur,tepung dan lain-lain.

13.Sulfur merupakan unsure pokok protein seluler yang membantu proses


metabolism jarinagn saraf.sulfur dapat di peroleh dari makanan protein.

14.Seng merupakan unsure pokok dari beberapa enzim karbonik anhidrase yang
penting dalam pertukaran CO2.seng dapat diperoleh dari daging ,padi-
padian,kacang-kacangan,dan keju.

f.Vitamin

Untuk memelihara kesehatan, rekuiremen bayi dan anak menurut Recommended


Dietary Allowance for Use in Indonesia yang dikeluarkan oleh departemen
Kesehatan RI pada tahun 1968 merencanakan pengaturan makan untuk seorang
bayi atau anak. Jika kita hendak menentukan makanan yang tepat untuk seorang
bayi atau anak, maka perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :
1.Menentukan jumlah kebutuhan dari setiap nutrient dengan menggunakan data
tentang kebutuhan nutrient.

2. Menentukan jenis bahan makanan yang dipilih untuk menterjemahkan nutrient


dari berbagai macam bahan makanan.

3.Menentukan jenis makanan akan diolah sesuai dengan hidangan (menu) yang
dikehendaki.

4.Menentukan jadwal waktu dan menentukan hidangan .Perlu pula ditentukan


cara pemberian makan, misalnya dengan cara makan biasa, dengan pipa penduga
(sonde) dan lain lain.

5.Memperhatikan masukan yang terjadi terhadap hidangan tersebut.Perlu


dipertimbangkan kemungkinan factor kesukaan dan ketidaksukaan terhadap suatu
makanan.

3. TUJUAN PEMBERIAN NUTRISI PADA BAYI DAN BALITA

Adapun tujuan dari pemberian nutrisi pada Bayi dan Balita ini adalah sebagai
berikut:
1.Mencapai berat badan normal dan mempertahankannya;

2 Mempertahankan status gizi dalam keadaan baik;

3.Menyediakan zat gizi untuk menjamin tumbuh kembang dan meningkatkan


daya tahan tubuh terhadap infeksi; dan,

4.Membina kebiasaan makan yang baik, menumbuhkan pengetahuan tentang


makan dan makanan yang baik pada anak

4. FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP NUTRISI PADA


BAYI DAN BALITA

Faktor yang menyebabkan kurang gizi telah diperkenalkan UNICEF dan telah
digunakan secara internasional, yang meliputi beberapa tahapan penyebab
timbulnya kurang gizi pada anak balita, baik penyebab langsung, tidak langsung,
akar masalah dan pokok masalah. Berdasarkan Soekirman dalam materi Aksi
Pangan dan Gizi nasional , penyebab kurang gizi dapat dijelaskan sebagai berikut:
Pertama, penyebab langsung yaitu makanan anak dan penyakit infeksi yang
mungkin diderita anak. Penyebab gizi kurang tidak hanya disebabkan makanan
yang kurang tetapi juga karena penyakit. Balita yang mendapat makanan yang
baik tetapi karena sering sakit diare atau demam dapat menderita kurang gizi.
Demikian pada Balita yang makannya tidak cukup baik maka daya tahan tubuh
akan melemah dan mudah terserang penyakit. Kenyataannya baik makanan
maupun penyakit secara bersama-sama merupakan penyebab kurang gizi. Kedua,
penyebab tidak langsung yaitu ketahanan pangan di keluarga, pola pengasuhan
Balita, serta pelayanan kesehatan dan kesehatan lingkungan.

Faktor-faktor tersebut sangat terkait dengan tingkat pendidikan, pengetahuan,


dan ketrampilan keluarga. Makin tinggi pendidikan, pengetahuan dan
ketrampilan terdapat kemungkinan makin baik tingkat ketahanan pangan
keluarga, makin baik pola pengasuhan Balita dan keluarga makin banyak
memanfaatkan pelayanan yang ada. Ketahanan pangan keluarga juga terkait
dengan ketersediaan pangan, harga pangan, dan daya beli keluarga, serta
pengetahuan tentang gizi dan kesehatan
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Status gizi merupakan keadaan keseimbangan antara asupan dan
kebutuhan zat gizi yang diperlukan tubuh untuk tumbuh kembang terutama
untuk anak balita, aktifitas, pemeliharan kesehatan, penyembuhan bagi mereka
yang menderita sakit dan proses biologis lainnya di dalam tubuh. Kebutuhan bahan
makanan pada setiap individu berbeda karena adanya variasi genetik yang akan
mengakibatkan perbedaan dalam proses metabolisme. Sasaran yang dituju yaitu
pertumbuhan yang optimal tanpa disertai oleh keadaan defisiensi gizi. Status gizi
yang baik akan turut berperan dalam pencegahan terjadinya berbagai penyakit,
khususnya penyakit infeksi dan dalam tercapainya tumbuh kembang anak yang
optimal.
An. R umur 19 Bulan dengan berat badan tidak naik suspek dilakukan
pemantaun status gizi bayi pada tanggal 21 november 2019 pukul 09.30 WIB di
ruang poli KIA

B. SARAN

Untuk Mahasiswi, diharapkan setelah melakukan praktik, mahasiswi dapat Mengerti


pemantauan status status gizi bayi sesuai prosedur yang benar, selalu melakukan tindakan
pencegahan infeksi, lebih disiplin dan aktif dalam mengikuti praktik di lapangan.
DAFTAR PUSTAKA

You might also like