Professional Documents
Culture Documents
LAPSUS TUMBnng
LAPSUS TUMBnng
Disusun Oleh :
ROSMALA DEWI
1710105262
2019
LAPORAN STUDI KASUS PEMANTAUAN STATUS GIZI BAYI
LAPORAN KASUS
Tanggal .................................
mengesahkan,
Pembimbing Pendidikan
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kebutuhan serta peran gizi bagi tubuh manusia berbeda-beda. Hal itu tergantung dan
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Yang diantaranya adalah karena faktor usia, jenis kelamin,
pekerjaan atau status dalam masyarakat, dan hal lain yang mempengaruhi kegiatan dan
sirkulasi serta proses metabolisme dalam tubuh maupun proses pembuangannya. Pada
makalah ini, penulis akan membahas mengenai kebutuhan dan peran gizi dan keperluan gizi
bagi tubuh manusia, khususnya bagi bayi dan hingga balita. Suatu fenomena pada jaman
sekarang ini, adalah ketidak mampuan atau ketidaktahuan, bahkan ketidakpedulian terhadap
pemenuhan kebutuhan yang memang harus dipenuhi dalam fase pertumbuhan bayi dan
balita. Sehingga beberapa kasus, penyakit yang diderita pada usia dewasa dapat terjadi pada
usia bayi dan balita. Namun, siapakah yang disalahkan dalam hal ini? Kesalahan pemikiran
dan penanganan dapat berpengaruh. Misalnya saja pada bayi berusia 1-2 tahun yang tidak
lagi memperoleh ASI, dan telah diberikan asupan makanan. Pada masa kanak-kanak, tidak
menutup kemungkinan anak itu akan lebih beresiko mengidap penyakit maag, daripada
seorang anak yang memperoleh asupan makanan pada usia yang tepat.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Definisi Gizi
2. Definisi Makanan
3. Kebutuhan Gizi Pada Bayi Balita
4. Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Nutrisi Pada Bayi
C. TUJUAN
1. Untuk Mengetahui Definisi Gizi
2. Untuk Mengetahui Definisi Makanan
3. Untuk Mengetahui Kebutuhan Gizi Pada Bayi Balita
4. Untuk Mengetahui Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Nutrisi Pada Bayi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi Gizi
2. Definisi Makanan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, makanan adalah :
a.Segala sesuatu yg dapat dimakan (seperti lauk-pauk, kue)
b. Segala bahan yg kita makan atau masuk ke dalam tubuh yang membentuk atau
mengganti jaringan tubuh, memberikan tenaga, atau mengatur semua proses
dalam tubuh.
Didalam Buku Panduan Gizi Lengkap Keluarga dan 7 Ilmu Gizi Kebutuhan Dan
Peran Gizi nak Dan Balita
a.Protein
Disebut juga zat putih telur karena protein pertama kali ditemukan pada putih
telur (ewit). Protein merupakan zat pembentuk sel tumbuhan, hewan dan manusia,
kurang lebih ¾ zat padat tubuh adalah protein. Oleh karena itu protein disebut zat
pembangun.
b.Air
Merupakan komponen terbesar dalam struktur tubuh manusia. Kurang lebih 60-
70% berat badan tubuh orang dewasa berupa air sehingga air sangat diperlukan
oleh tubuh terutama bagi mereka yang memerlukan kegiatan olahraga atau
kegiatan berat.
a.Vitamin
Adalah senyawa organik yang diperlukan oleh tubuh dalam jumlah sedikit untuk
mengatur fungsi-fungsi tubuh yang spesifik seperti pertumbuhan normal,
memelihara kesehatan dan reproduksi. Vitamin tidak dapat dihasilkan oleh tubuh
sehingga harus diperoleh dari bahan makanan. Vitamin digolongkan dalam dua
kelompok yaitu :
1.Vitamin larut dalam air Terdiri dari vitamin B dan vitamin C. jenis vitamin ini
tidak dapatdisimpan dalam tubuh. Kelebihan vitramin ini akan dibuang melalui
urine.
2.Vitamin larut dalam lemak Terdiri dari vitamin A, D, E, dan K. jenis vitamin ini
dapat disimpan dalam tubuh dengan jumlah cukup besar terutama dalam hati .
b. Mineral
Adalah zat organik tang diperlukan oleh tubuh dalam jumalah kecil untuk
membantu reaksi funsional tubuh misalnya untuk memelihara keteraturan
metabolisme. Kurang lebih 4% berat tubuh manusia tersiri dari mineral. Secara
umum fungsi mineral dalam tubuh adalah sebagai berikut :
Kebutuhan nutrisi pada bayi dan balita sangatlah penting pada masa
pertumbuhan bayi dan balita. Berikut beberapa kebutuhan bayi yang perlu
dipenuhi oleh bayi dan balita.
a.Karbohidrat
b.Lemak
Pada dasarnya lemak tidak banyak dibutuhkan dalam jumlah besar kecuali
lemak esensial, yaitu asam linoleat dan asam arakidonat. Pada anak usia bayi
sampai kurang lebih tiga bulan, lemak merupakan sumber gliserida dan kolesterol
yang tidak dapat dibuat dari karbohidrat. Lemak berfungsi untuk mempermudah
absorbsi vitamin yang larut dalam lemak yaitu vitamin A, D, E dan K. Jumlah
dan jenis lemak yang dikonsumsi sehari-hari berpengaruh bagi perkembangan
dan pertumbuhan anak. Pengaruh tersebut terjadi melalui kandungan kalori atau
energi yang dimiliki dan peranan asam-asam lemak tertentu yang terdapat di
dalamnya. Bagi bayi, sumber lemak yang ideal dalam air susu ibu (ASI). Sekitar
50-60 Persen energi yang yang terkandung dalam ASI berasal dari lemak susu.
Selama masa penyapihan , konsumsi lemak harus dijaga jangn sampai terlalu
rendah dari jumlah yang dibutuhkan. Penggunaan lemak, terutama minyak nabati
dalam makanan sapihan atau makanan tambahan bagi bayi dn balita adalah cara
efektif untuk memenuhi kebutuhan energi mereka. Lemak merupakan sumber
energi utama untuk pertumbuhan dan aktifitas fisik bagi anak dan balita.
Kebutuhan energi ini akan terpenuhi jika konsumsi lemak/minyak hanya
menyumbang 15 persen atau kurang dari total energi yang dibutuhkan perhari.
Sampai umur dua tahun, lemak yang dikonsumsi oleh anak disamping sebagai
sumber energi, harus dilihat juga dari segi fungsi strukturalnya. Bagi bayi dan
balita, rekomendasi yang diberikan adalah sebagai berikut (1) sedapat mungkin
bayi diberikan ASI, (2) komposisi asam lemak dalam formula makanan bayi
harus disesuaikan dengan jumlah dan proporsi asam lemak yang terkandung
dalam ASI, dan (3) selama masa sapihan atau paling sampai bayi umur 2 tahun,
kebutuhan energi yang berasal dari lemak harus sebanyak 30-40 persen dari total
energi yang dibutukan per hari, dengan komposisi asam lemak yang semirip
mungkin dengan ASI.
c. Protein
merupakan zat gizi dasar yang berguna dalam pembentukan protoplasma sel.
Selain itu, tersedianya protein dalam jumlah yang cukup penting untuk
pertumbuhan dan perbaikan se aringan dan sebagai larutan untuk menjaga
keseimbangan osmoyik plasma. Protein terdiri dari dua puluh empat asam amino,
di antaranya sembilan asam amino esensial (treonin, valin, leusin, isoleusin, lisin,
triptofan, fenilalanin, metionin, dan histidin) dan selebihnya asam amino
nonesensial. Jika jumlah protein dalam tubuh tinggi dapat memperburuk
insufisiensi ginjal. Jika jumlahnya kurang, dapat menyebabkan kelemahan,
edema, bahkan dalam kondisi lebih buruk dapat menyebabkan kwshiorkor(kurang
protein) dan marasmus (kurang protein dan kalori). Komponen zat ggizi protein
dapat diperoleh dari susu, telur, daging, ikan, unggas, keju, kedelai, kacang,
buncis, dan padi-padian.
d.Air
e.Mineral
Mineral merupakan komponen zat gizi yang tersedia dalam kelompok mikro,
yaitu :
1.Kalsium merupakan mineral yang berguna untuk pengaturan struktur tulang dan
gigi, kontraksi otot, iritabilitas saraf, koagulasi darah, kerja jantung dan produksi
susu. Kalsium akan dieksresikN 70% dalam tinja, 10% dalam urin, sedangkan 15-
25% bertahan dan tergantung dalam keceptan pertumbuhan.
5.Flour mnerupakan mineral yang berfungsi untuk pengaturan struktur gii dan
tulang, sehingga jika kekurangan dapat menyebabkan karies gigi. Sumber flour
terdapat dsalam air, makanan laut, dan tumbuh-tumbuhan.
6.Iodium harus tersedia dalam jumlah yang cukup sebab kekurangan iodium
dapat menyebabkan penyakit gondok. Iodium dapat diperoleh dari garam.
7.Zat besi merupakan mineral yang menjadi bagian dari struktur hemoglobin
untuk pengangkutanCO2 dan O2. Kekurangan zat besi dapat mengakibatkan
anemia dan osteoporosis. Sedangkan kelebihan dapat mengakibatkan sirosis,
gastritis, dan hemolisis. Zat besi dapat diperoleh dari hati, daging, kuning telur,
sayuran hijau, padi, dan tumbuhan.
14.Seng merupakan unsure pokok dari beberapa enzim karbonik anhidrase yang
penting dalam pertukaran CO2.seng dapat diperoleh dari daging ,padi-
padian,kacang-kacangan,dan keju.
f.Vitamin
3.Menentukan jenis makanan akan diolah sesuai dengan hidangan (menu) yang
dikehendaki.
Adapun tujuan dari pemberian nutrisi pada Bayi dan Balita ini adalah sebagai
berikut:
1.Mencapai berat badan normal dan mempertahankannya;
Faktor yang menyebabkan kurang gizi telah diperkenalkan UNICEF dan telah
digunakan secara internasional, yang meliputi beberapa tahapan penyebab
timbulnya kurang gizi pada anak balita, baik penyebab langsung, tidak langsung,
akar masalah dan pokok masalah. Berdasarkan Soekirman dalam materi Aksi
Pangan dan Gizi nasional , penyebab kurang gizi dapat dijelaskan sebagai berikut:
Pertama, penyebab langsung yaitu makanan anak dan penyakit infeksi yang
mungkin diderita anak. Penyebab gizi kurang tidak hanya disebabkan makanan
yang kurang tetapi juga karena penyakit. Balita yang mendapat makanan yang
baik tetapi karena sering sakit diare atau demam dapat menderita kurang gizi.
Demikian pada Balita yang makannya tidak cukup baik maka daya tahan tubuh
akan melemah dan mudah terserang penyakit. Kenyataannya baik makanan
maupun penyakit secara bersama-sama merupakan penyebab kurang gizi. Kedua,
penyebab tidak langsung yaitu ketahanan pangan di keluarga, pola pengasuhan
Balita, serta pelayanan kesehatan dan kesehatan lingkungan.
B. SARAN