Professional Documents
Culture Documents
DINAS KESEHATAN
TENTANG
KODE ETIK PERILAKU PEGAWAI UPTD PUSKESMAS NGEMPLAK SIMONGAN
MEMUTUSKAN:
Menetapkan :
KESATU : Kode etik perilaku pegawai UPTD Puskesmas Ngemplak
Simongan.
KEDUA : Kode etik pegawai UPTD Puskesmas Ngemplak Simongan
adalah pedoman tertulis yang berisi norma, atau etika yang
mengatur perilaku maupun ucapan mengenai hal-hal yang
diwajibkan, dilarang atau tidak patut dilakukan oleh
pegawai dalam rangka pelaksanaan tugas, fungsi,
wewenang, kewajiban, dan tanggung jawab maupun dalam
pergaulan sehari-hari.
KETIGA : Kode Etik pegawai UPTD Puskesmas Ngemplak Simongan
sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang bagian tidak
terpisahkan dari Keputusan Kepala UPTD Puskesmas
Ngemplak Simongan ini.
KEEMPAT : Evaluasi terhadap pelaksanaan kode etik perilaku pegawai
dilakukan sekurang-kurangnya setahun sekali.
KELIMA : Evaluasi dilakukan dengan metode penilaian kinerja dan
perilaku pegawai yang didasarkan baik perilaku yang sesuai
dengan tata nilai maupun perilaku yang sesuai dengan kode
etik.
KEENAM : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan
ketentuan bila ada kekeliruan akan dilakukan perbaikan
sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Semarang
pada tanggal 27 Maret 2023
KEPALA UPTD PUSKESMAS
NGEMPLAK SIMONGAN
KETENTUAN UMUM
1. Kode etik adalah pedoman sikap, perilaku, perbuatan, tulisan dan ucapan
pegawai di lingkungan UPTD Puskesmas Ngemplak Simongan dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsi serta pergaulan hidup sehari-hari.
2. Dilema Etik adalah situasi yang terjadi ketika seseorang harus memilih
antara dua pilihan dimana kedua pilihan secara moral benar tetapi
bertentangan.
3. Terlapor adalah pegawai yang diduga melakukan pelanggaran kode etik.
4. Pelapor adalah seseorang yang memberikan laporan atau informasi terkait
tindakan yang tidak sesuai dengan kode etik perilaku puskesmas
5. Memberitahukan kepada pejabat yang berwenang tentang telah atau sedang
adanya peristiwa pelanggaran Kode Etik.
6. Pengadu adalah seseorang memberitahukan disertai permintaan untuk
menindak pegawai yang diduga melakukan pelanggaran perilaku etika
Puskesmas.