You are on page 1of 17

MEMAKSIMALKAN POTENSI DIRI UNTUK MENJADI YANG

TERBAIK

Tugas Makalah Pendidikan Agama Islam Kelas XII IPS 3

Disusun Oleh :

FERNANDO HUZEIN

XI IPS 3

SMA NEGERI 7 BENGKULU SELATAN


2022
KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarokatuh

Alhamdulillah, puji syukur penyusun panjatkan kepada Allah SWT, karena

atas karunia-Nya penyusun bisa menyusun sebuah makalah yang berjudul

"Memaksimalkan Potensi Diri untuk Menjadi yang Terbaik" dengan lancar.

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata pelajaran

Pendidikan Agama Islam. Penyusun sangat berterima kasih kepada semua pihak yang

ikut berpartisipasi dalam penyelesaian makalah ini yang tidak bisa disebutkan satu per

satu.

Penyusun menyadari bahwa makalah ini tidak lepas dari banyak kekurangan.

Oleh karena itu, penulis berharap pembaca dapat memberikan kritik maupun saran.

Kritik dan saran tersebut akan menjadi bahan evaluasi penyusun kedepannya.

Wassalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

Penandingan 23 Juli 2022


Penyusun,

FERNANDO HUZEIN
XII IPS
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................2

DAFTAR ISI............................................................................................................3

BAB I.......................................................................................................................5

PENDAHULUAN...................................................................................................5

A. Latar Belakang..............................................................................................5

B. Rumusan Masalah.........................................................................................5

C. Tujuan Makalah............................................................................................6

D. Manfaat Makalah..........................................................................................6

BAB II......................................................................................................................7

PEMBAHASAN......................................................................................................7

A. Pengertian Potensi Manusia..........................................................................7

B. Macam-Macam Potensi Manusia..................................................................7

C. Potensi Manusia Menurut Agama Islam.......................................................9

D. Ciri-Ciri Orang yang Berpotensi.................................................................10

E. Cara Mengenali Potensi Diri.......................................................................11

F. Cara Mengembangkan Potensi Diri............................................................13

G. Sikap Seorang Muslim untuk Mengembangkan Potensi Diri.....................14

H. Hambatan dalam Pengembangan Potensi Diri............................................14


I. Dampak Positif dan Negatif Potensi Diri....................................................15

BAB III..................................................................................................................16

PENUTUP..............................................................................................................16
A. Kesimpulan.................................................................................................16

B. Saran............................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................17
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu anugerah terbesar yang Allah SWT berikan kepada kita

adalah diciptakan-Nya kita menjadi manusia (QS. At Tiin (95) : 4).

Sebagai makhluk yang dimuliakan Allah, manusia diciptakan secara

sempurna. Potensi-potensi yang dimilkikinya dapat membawa kemuliaan

dan keutamaan serta dapat menjalankan amanah. Berbagai macam

kelebihan ini menyebabkan manusia memperoleh satu kehormatan.

Sebagai makhluk ciptaan yang mendapat posisi mulia, kita wajib

mensyukuri nikmat itu dengan cara mengenali dan mengembangkan

potensi diri untuk kemaslahatan dan kebaikan. Maka dari itu, penulis

membuat makalah ini agar kita bisa lebih memaksimalkan potensi di diri

kita untuk menjadi yang terbaik.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan potensi manusia?

2. Apa sajakah macam-macam potensi manusia?

3. Bagaimana potensi manusia menurut agama Islam?

4. Bagaimana ciri-ciri orang yang berpotensi?

5. Bagaimana cara untuk mengenali potensi diri?

6. Bagaimana cara untuk mengembangkan potensi diri?


7. Bagaimana sikap seorang muslim yang baik dalam mengembangkan

potensi diri?

8. Apa sajakah hambatan dalam pengembangan potensi diri?

9. Apa sajakah dampak positif dan negatif dari potensi diri?

C. Tujuan Makalah

1. Untuk mengetahui pengertian potensi manusia.

2. Untuk mengetahui dan memahami macam-macam potensi manusia.

3. Untuk mengetahui dan memahami potensi manusia menurut agama

Islam.

4. Untuk mengetahui ciri-ciri orang yang berpotensi.

5. Untuk memahami cara untuk mengenali potensi diri.

6. Untuk memahami cara untuk mengembangkan potensi diri.

7. Untuk mengetahui sikap seorang muslim yang baik dalam

mengembangkan potensi diri.

8. Untuk mengetahui hambatan dalam pengembangan potensi diri.

9. Untuk mengetahui dampak positif dan negatif dari potensi diri.

D. Manfaat Makalah

1. Menambah pengetahuan tentang potensi diri manusia.

2. Menjadi motivasi agar memaksimalkan potensi diri yang ada.

3. Mengetahui cara untuk memaksimalkan potensi diri.


BAB II

PEMBAHASA

A. Pengertian Potensi Manusia

Potensi diri merupakan kemampuan, kekuatan, baik yang belum

terwujud maupun yang telah terwujud, yang dimiliki seseorang, tetapi

belum sepenuhnya terlihat atau dipergunakan secara maksimal.

Manusia menurut agama islam adalah makhluk Allah yang

potensial. Dalam Al-Qur'an, ada tiga kata yang menunjuk pada manusia

yang digunakan, yaitu basyar, insan atau nas dan bani Adam .

Kata basyar diambil dari akar kata yang berarti “penampakan

sesuatu dengan baik dan indah”. Dari kata itu juga, muncul kata basyarah

yang artinya ‘kulit’. Jadi, manusia disebut basyar karena kulitnya tampak

jelas dan berbeda dengan kulit binatang. Manusia dipilih oleh Allah

sebagai khalifah di muka bumi. Alasan mengapa dipilih sebagai khalifah

karena manusia memiliki berbagai potensi.

B. Macam-Macam Potensi Manusia

Manusia memiliki potensi diri yang dapat dibedakan menjadi 5 macam,

yaitu:

1. Potensi Fisik (Psychomotoric)

Potensi diri ini dapat diberdayakan sesuai fungsinya untuk saling

membagi kepentingan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.


Contohnya hidung untuk mencium bau, tangan untuk menulis, kaki

untuk berjalan, telinga untuk mendengar, Dan mata untuk melihat

2. Potensi Mental Intelektual (Intellectual Quotient)

Potensi diri ini adalah potensi kecerdasan yang terdapat di otak

manusia (terutama otak bagian kiri). Fungsi dari potensi ini yaitu untuk

merencanakan sesuatu, menghitung dan menganalisis.

3. Potensi Sosial Emosional (Emotional Quotient)

Potensi diri ini sama dengan potensi mental intelektual, tetapi potensi

ini terdapat di otak manusia bagian kanan. Fungsinya yaitu untuk

bertanggung jawab, mengendalikan amarah, motivasi, dan kesadaran

diri.

4. Potensi Mental Spiritual (Spiritual Quotient)

Potensi ini merupakan potensi kecerdasan yang berasal dari dalam diri

manusia yang berhubungan dengan kesadaran jiwa, bukan hanya untuk

mengetahui norma, tapi untuk menemukan norma.

5. Potensi Daya Juang (Adversity Quetient)

Sama seperti potensi mental spiritual, potensi daya juang juga berasal

dari dalam diri manusia dan berhubungan dengan keuletan,

ketangguhan, dan daya juang yang tinggi.


C. Potensi Manusia Menurut Agama Islam

Berikut ini beberapa potensi manusia menurut agama Islam yang diberikan

oleh Allah Swt.

1. Potensi Akal

Manusia memiliki potensi akal yang dapat menyusun konsep-konsep,

mencipta, mengembangkan, dan mengemukakan gagasan. Dengan

potensi ini, manusia dapat melaksanakan tugas-tugasnya sebagai

pemimpin di muka bumi. Namun, faktor subjektivitas manusia dapat

mengarahkan manusia pada kesalahan dan kebenaran.

2. Potensi Ruh

Manusia memiliki ruh. Banyak pendapat para ahli tentang ruh. Ada

yang mengatakan bahwa ruh pada manusia adalah nyawa. Sementara

sebagian yang lain memahami ruh pada manusia sebagai dukungan dan

peneguhan kekuatan batin. Soal ruh ini memang bukan urusan manusia

karena manusia memiliki sedikit ilmu pengetahuan. Biarlah urusan ruh

menjadi urusan Tuhan. Allah swt berfirman: Katakanlah, “Ruh adalah

urusan Tuhan-Ku, kamu tidak diberi ilmu kecuali sedikit”. (QS. Al-

Isra: 85)

3. Potensi Qalbu

Qalbu di sini tidak dimaknai sekadar ‘hati’ yang ada pada manusia.

Qalbu lebih mengarah pada aktivitas rasa yang bolak-balik. Sesekali

senang, sesekali susah. Kadang setuju kadang menolak.


Qalbu berhubungan dengan keimanan. Qalbu merupakan wadah dari

rasa takut, cinta, kasih sayang, dan keimanan. Karena qalbu ibarat

sebuah wadah, ia berpotensi menjadi kotor atau tetap bersih.

4. Potensi Fitrah

Manusia pada saat lahir memiliki potensi fitrah. Fitrah tidak dimaknai

melulu sebagai sesuatu yang suci. Fitrah di sini adalah bawaan sejak

lahir. Fitrah manusia sejak lahir adalah membawa agama yang lurus.

Namun, kondisi fitrah ini berpotensi tercampur dengan yang lain

dalam proses perkembangannya.

5. Potensi Nafs

Dalam bahasa Indonesia, nafs diserap menjadi nafsu yang berarti

'dorongan kuat untuk berbuat kurang baik'. Sementara nafs yang ada

pada manusia tidak hanya dorongan berbuat buruk, tetapi berpotensi

berbuat baik. Dengan kata lain, nafs ini berpotensi positif dan negatif.

D. Ciri-Ciri Orang yang Berpotensi

Menurut La Rose (1991:56) menyebutkan bahwa orang yang

berpotensi memiliki ciri-ciri-ciri sebagai berikut:

1) Suka belajar dan mau melihat kekurangan dirinya,

2) Memiliki sikap yang luwes,

3) Berani melakukan perubahan secara total untuk perbaikan,

4) Tidak mau menyalahkan orang lain maupun keadaan,

5) Memiliki sikap yang tulus bukan kelicikan,


6) Memiliki rasa tanggung jawab,

7) Menerima kririk saran dari luar,

8) Berjiwa optimis tidak mudah putus asa.

Orang yang berprestasi merupakan dambaan setiap orang. Namun,

terkadang setelah prestasi diraih justru berdampak kurang baik misalnya

saja menjadi sombong, kurang menghargai orang lain, atau bahkan merasa

dirinya paling hebat. Untuk itu dalam upaya mengembangkan potensi diri

untuk meraih prestasi, kita harus selalu mengembangkan sikap sebagai

berikut:

 Berdoa kepada Tuhan

 Mengenal potensi diri

 Belajar secara teratur

 Tidak putus asa

 Menetapkan cita-cita

E. Cara Mengenali Potensi Diri

Berikut beberapa cara untuk mengenali potensi diri antara lain :

1. Kenali Diri Sendiri

Buat daftar pertanyaan dan jawab dengan jujur. Misalnya : Apa yang

membuat kita bahagia? Apa yang kita inginkan dalam hidup ini? Apa

kelebihan dan kekuatan kita? Apa kelemahan dan kekurangan kita?


2. Tentukan Tujuan Hidup

Tentukan tujuan hidup kita untuk jangka pendek maupun jangka

panjang sesuai kemampuan dan kompetensi.

3. Kenali Motivasi Hidup

Setiap manusia mempunyai motivasi tersendiri untuk mencapai tujuan

hidupnya. Apa yang bisa mencambuk kita untuk membangun kekuatan

dan dukungan moril sehingga menghasilkan karya terbaik.

4. Hilangkan Negatif Thingking

Jangan menyalahkan orang lain dalam menghadapi hambatan. Evaluasi

langkah kita, kemudian melangkah lagi.

5. Jangan Mengadili Diri Sendiri

Jika menghadapi hambatan dan kegagalan untuk mencapai tujuan

jangan menyesal dan mengadili diri sendiri berlarut-larut. Jadikan

kegagalan sebagai pengalaman dan bahan pelajaran yang berharga

untuk maju.

6. Bertanya Kepada Orang Yang Terdekat

Misalnya orang tua, kakak-adik, saudara, keluarga, atau teman.

Terkadang kita tidak menyadari potensi yang kita miliki karena itu

diperlukan orang lain untuk menyadarkan kita.

7. Banyak Membaca, Melihat, Dan Merasakan

Dengan begitu akan banyak informasi dan pengetahuan yang

bertambah. Bacaan dan tontonan yang kita sukai itu bisa jadi adalah

sebuah potensi.
F. Cara Mengembangkan Potensi Diri

Dalam hal cara mengembangkan potensi diri disini yang perlu ditekankan

terdiri dari beberapa langkah penting. Diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Harus diawali dengan niat

2. Harus berpikir positif dalam setiap hal

3. Harus memiliki komitmen

4. Jangan menganggap remeh orang lain

5. Menerima saran, kritik dan masukan yang bersifat membangun dari

orang lain

6. Konsisten terhadap apa yag kita lakukan

7. Yakinlah bahwa kita pasti bisa

Dari beberapa poin cara mengembangkan diri di atas, yang paling

utama sekali harus dilakukan adalah poin pertama, yaitu mengawali

pengembangan potensi diri tersebut dengan niat yang tulus. Dengan

adanya niatan tulus, maka akan tercipta pikiran positif yang akan membuat

anda memiliki komitmen yang kuat untuk mencapai tujuan dari potensi

anda.

Sesuatu hal yang dilakukan tentu tidak akan berbuah hasil manis jika

dilakukan tanpa adanya konsistensi, maka dalam hal ini yang paling utama

yang harus kita ingat adalah konsisten. Bila mengerjakan sesuatu hanya

dalam beberapa hari atau bulan saja, maka tentu hasil dari potensi diri yang

kita kerjakan belum terlihat, maka kita harus mencoba untuk tetap
konsisten, yakin, dan percaya bahwa apa yang kita cita-citakan akan segera

terwujud.

G. Sikap Seorang Muslim untuk Mengembangkan Potensi Diri

Menjadi seorang muslim yang baik harus memiliki sikap sebagai berikut :

1. Membiasakan diri untuk memaafkan kesalahan sesama

2. Mengembangkan ukuwah atau tolerasi dan tidak menyalahkan orang

lain.

3. Menumbuhkan kedisplinan kepada semua aspek kehidupan.

H. Hambatan dalam Pengembangan Potensi Diri

Untuk mencapai suatu prestasi tidak semudah apa yang kita

bayangkan. Setiap usaha yang kita lakukan selalu ada hambatan. Kita

harus bisa meminimalkan hambatan yang sering menjadikan kegagalan

agar potensi diri dapat berkembang sesuai yang diharapkan. Hambatan-

hambatan yang sering muncul dalam pengembangan potensi diri adalah

sebagai berikut:

a. Hambatan yang berasal dari diri sendiri.

Hambatan yang lahir dari diri sendiri seseorang meliputi tidak ada

tujuan jelas, adanya prasangka buruk, tidak mau mengenal diri

sendiri, tidak memiliki sikap sabar, ada perasaan takut gagal,

kurang motivasi diri, bersikap tertutup dan sebagainya.


b. Hambatan dari luar diri sendiri

Hambatan yang datangnya dari luar diri sendiri meliputi lingkugan

keluarga, lingkungan kerja, lingkungan bermain, budaya

masyarakat, sistem pendidikan, kualitas makanan yang dikonsumsi

(gizi), dan sebagainya.

I. Dampak Positif dan Negatif Potensi Diri

Positifnya, kita lebih percaya diri dengan kemampuan yang kita punya dan

bisa menjadi pribadi yang lebih kreatif.

Sedangkan negatifnya yaitu bisa memunculkan sifat sombong dan suka

mengejek orang lain.


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Potensi diri merupakan kemampuan, kekuatan, baik yang belum terwujud

maupun yang telah terwujud, yang dimiliki seseorang, tetapi belum

sepenuhnya terlihat atau dipergunakan secara maksimal. Potensi diri

manusia juga dibagi menjadi beberapa macam. Seorang muslim wajib

memiliki sikap untuk mengembangkan potensi diri. Dengan potensi diri,

kita akan memperoleh dampak yang positif jika bisa mengendalikannya,

jika tidak maka hanya akan menimbulkan dampak yang negatif.

B. Saran

Sebagai seorang muslim, kita harusnya selalu mengembangkan potensi diri

kita. Dan setelah kita berhasil mengembangkan potensi diri kita, kita

seharusnya tetap berendah hati dan menghindari munculnya sikap

sombong pada diri kita.

You might also like