You are on page 1of 4

Soal 1.

Negara, dengan organ pemerintahan dalam menjalankan tugas dan fungsinya untuk
menyelenggarakan kesejahteraan bagi warganya, tentu membutuhkan instrumen sebagai sarana
untuk melaksanakannya. Instrumen-instrumen tersebut merupakan sarana yang disepakati dalam
konstitusi sebagai alat yang legal digunakan oleh pemerintah dalam menjalankan tugas dan
fungsinya menyelenggarakan kesejahteraan bagi warganya. Kedudukan negara sebagai badan
hukum publik diwujudkan dengan pemberian kekuasaan dan kewenangan untuk mengatur segala
sesuatu dalam kehidupan pemerintahan sehari-hari. Untuk menegakan kewenangan tersebut,
negara membutuhkan keberadaan satu instrumen hukum yang dapat memberi ancaman ataupun
pemaksaan agar perundangan yang diterbitkan dalam rangka pencapaian kesejahteraan umum
dapat terlaksana. Karena itulah, negara diberikan satu kewenangan atau fungsi yang diembannya
untuk mengenakan sanksi-sanksi hukum. Sehubungan dengan hal tersebut:

a. Saudara uraikan sanksi yang dapat dikenakan oleh negara kepada warga negara;
b. Saudara analisis jenis-jenis sanksi hukum yang dapat dikenakan oleh negara dalam upaya
menegakkan hukum peraturan perundang-undangan.

JAWABAN

a. Negara memiliki kewenangan dan fungsi untuk memberlakukan sanksi hukum kepada
warga negara sebagai bagian dari upaya menjaga ketertiban, keamanan, dan keadilan
dalam masyarakat untuk mendorong kepatuhan terhadap hukum dan memberikan efek
jera bagi pelanggar. Ada beberapa sanksi yang dapat dikenakan oleh negara kepada warga
negara, diantaranya:
a) Negara dapat menjatuhkan sanksi pidana kepada warga negara yang melanggar
hukum pidana, dapat berupa hukuman penjara, denda, atau hukuman lainnya seperti
hukuman mati dalam beberapa yurisdiksi.
b) Sanksi Administratif sebagai respon terhadap pelanggaran aturan atau peraturan
tertentu, Contohnya termasuk denda administratif, pencabutan lisensi atau izin,
teguran, atau pembekuan sementara kegiatan usaha.
c) Sanksi Perdata untuk menyelesaikan sengketa antara pihak-pihak swasta, dapat
berupa pembayaran ganti rugi, kewajiban untuk melakukan atau tidak melakukan
tindakan tertentu, atau restitusi kerugian.
d)  Sanksi Administrasi Negara kepada aparatur negara atau pegawai pemerintah yang
melanggar tugas atau etika jabatan dapat berupa pemecatan, penurunan pangkat,
penundaan kenaikan gaji, atau sanksi disiplin lainnya.

Negara juga harus memberikan jaminan perlindungan hak asasi manusia serta proses
yang adil bagi warga negara yang terkena sanksi.

b. Dalam menjawab pertanyaan kedua ini, ada beberapa analisis yang perlu dikemukakan
yaitu:
Sanksi pidana adalah bentuk sanksi yang paling banyak digunakan dalam menjatuhkan
hukuman kepada seseorang yang terbukti bersalah melakukan perbuatan pidana, Menurut
R. Soesilo, sanksi pidana adalah suatu perasaan tidak enak (sengsara) yang dijatuhkan oleh
hakim dengan vonis kepada orang yang telah melanggar undang-undang hukum pidana.
Dalam menegakkan hukum peraturan perundang-undangan Sanksi pidana diatur dalam
pasal 10 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) yang membedakan pidana menjadi:
 Pidana pokok, yang diantaranya ,Pidana mati, Pidana penjara, Pidana kurungan dan
Pidana denda
 Pidana tambahan, yang terbagi menjadi, pencabutan beberapa hak yang tertentu,
perampasan barang yang tertentu dan pengumuman keputusan hakim

Sanksi Administratif Berdasarkan pengamatan dari berbagai peraturan perundang-


undangan dan literatur terbagi dari beberapa macam, yaitu: Peringatan/teguran lisan,
Peringatan/teguran tertulis, Tindakan paksa pemerintahan (bestuursdwang/politie dwang),
Penghentian sementara kegiatan, Penutupan lokasi, Pencabutan perizinan berusaha,
Pembatalan perizinan berusaha, Penarikan kembali keputusan yang menguntungkan,
Denda administrative dan/atau Pengenaan uang paksa.

Sanksi perdata diterapkan apabila penegakan peraturan perundang-undangan tersebut


menimbulkan kerugian bagi orang yang terkena ketentuan dalam peraturan perundang-
undangan tersebut. sanksi hukum perdata dikenakan dalam bentuk putusan yang
dijatuhkan oleh hakim yang berupa:

1. Putusan condemnatoir: putusan yang bersifat menghukum pihak yang dikalahkan


untuk memenuhi prestasi (kewajibannya). Misalnya, salah satu pihak dihukum untuk
membayar kerugian, pihak yang kalah dihukum untuk membayar biaya perkara
2. Putusan declaratoir: putusan yang amarnya menciptakan suatu keadaan yang sah
menurut hukum. Putusan ini hanya bersifat menerangkan dan menegaskan suatu
keadaan hukum semata-mata. Misalnya, putusan yang menyatakan bahwa penggugat
sebagai pemilik yang sah atas tanah sengketa
3. Putusan constitutif: putusan yang menghilangkan suatu keadaan hukum dan
menciptakan keadaan hukum baru. Misalnya, putusan yang memutuskan suatu ikatan
perkawinan.

Soal 2.

Dalam hal pemanfaatan barang milik negara dapat dilakukan melalui model kerja sama pemanfaatan
barang milik negara. Sehubungan dengan hal tersebut anda uraikan bentuk-bentuk pemanfaatan
barang milik negara sesuai dengan peraturan perundangan terkait!

JAWABAN

2. Terdapat beberapa bentuk pemanfaatan barang milik negara (BMN) yang dapat dilakukan


melalui model kerja sama pemanfaatan BMN, diantaranya:
 Pihak lain dapat menyewa BMN untuk digunakan dalam jangka waktu tertentu
dengan membayar sejumlah uang sewa,
 Pihak lain dapat meminjam BMN untuk digunakan dalam jangka waktu tertentu
tanpa membayar sejumlah uang sewa yang disebut dengan Pinjam Pakai,
 Pendayagunaan BMN oleh pihak lain dalam jangka waktu tertentu dalam rangka
peningkatan penerimaan negara atau disebut dengan Kerjasama Pemanfaatan (KSP)
 Pihak lain membangun BMN dan setelah selesai dibangun, BMN tersebut diserahkan
kepada negara dalam bentuk Bangun guna serah (BGS)/Bangun serah guna (BSG).
 Pihak lain melakukan pembangunan infrastruktur dan setelah selesai dibangun,
infrastruktur tersebut diserahkan kepada negara yang disebut Kerja sama
penyediaan infrastruktur (KSPI)

Pemanfaatan tersebut dapat diperuntukan untuk beberapa subjek yang dapat


melakukan pemanfaatan BMN, antara lain Badan Usaha Milik Negara/Daerah/Desa,
perorangan, unit penunjang kegiatan penyelenggaraan pemerintahan/negara, dan badan
usaha lainnya

Soal 3.

Dalam pertimbangan diundangkannya Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan


Informasi Publik ditegaskan bahwa informasi merupakan kebutuhan pokok setiap orang bagi
pengembangan pribadi dan lingkungan sosialnya serta merupakan bagian penting bagi ketahanan
nasional, bahwa hak memperoleh informasi merupakan hak asasi manusia dan keterbukaan
informasi publik merupakan salah satu ciri penting negara demokratis yang menjunjung tinggi
kedaulatan rakyat untuk mewujudkan penyelenggaraan negara yang baik. Bahwa keterbukaan
informasi publik merupakan sarana dalam mengoptimalkan pengawasan publik terhadap
penyelenggaraan negara dan Badan Publik lainnya dan segala sesuatu yang berakibat pada
kepentingan publik. Sehubungan dengan hal tersebut:

a. Bagaimana prosedur atau mekanisme untuk mendapatkan informasi publik?


b. Apakah semua informasi publik dapat diberikan kepada masyarakat?

JAWABAN

a. Setiap orang berhak memperoleh Informasi Publik sesuai dengan ketentuan Undang-Undang
Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP). Adapun prosedur untuk
mendapatkan informasi publik yaitu:
 Pemohon Informasi Publik adalah warga negara dan/atau badan hukum Indonesia yang
mengajukan permintaan informasi publik sebagaimana diatur dalam Undang-Undang.
 Pengguna Informasi Publik wajib menggunakan Informasi Publik sesuai dengan ketentuan
peraturan perundangundangan.
 Pengguna Informasi Publik wajib mencantumkan sumber dari mana ia memperoleh
Informasi Publik, baik yang digunakan untuk kepentingan sendiri maupun untuk keperluan
publikasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.

Adapun mekanisme dalam mendapatkan informasi Publik, yaitu:

 Pemohon informasi datang ke desk layanan informasi mengisi formulir permintaan


informasi dengan melampirkan foto copy KTP pemohon dan pengguna informasi, bagi
lembaga publik/ormas dilengkapi foto copy akta pendirian, surat keterangan terdaftar di
Bakesbangpol Provinsi Jawa Tengah/setempat, surat keterangan domisili lembaga
publik/ormas.
 Maksud dan tujuan permintaan informasi harus jelas penggunaannnya
 Petugas memberi tanda bukti penerimaan permintaan informasi publik.kepada pemohon
informasi publik.
 Petugas memproses permintaan pemohon informasi publik sesuai dengan formulir
permintaan informasi publik yang telah ditandatangani oleh pemohon informasi publik.
 Petugas menyerahkan informasi sesuai dengan yang diminta oleh pemohon/pengguna
informasi.Jika informasi yang diminta masuk dalam kategori dikecualikan, PPID
menyampaikan alasan sesuai dengan keterangan perundangan yang berlaku.
 Petugas memberikan Tanda bukti Penyerahan informasi Publik kepada pengguna informasi
publik Membukukan dan mencatat.

Soal 4.

Jelaskan bagaimana pembagian kekuasaan antara eksekutif, legislatif, dan yudikatif dalam
sistem demokrasi dapat mempengaruhi kebijakan politik yang diambil di Indonesia?

JAWABAN.

Indonesia adalah negara hukum dan dalam menjalani roda kehidupan bernegara,
bentuk dari Balance of power dimana pemilik kekuasaan tidak bersifat berlebihan dalam
menjalankan tugas negara tertentu. Adapun untuk pembagian di sektor horizontal,
peran-peran yang ada di pemerintahan negara Indonesia antara lain:

a. Kekuasaan Legislatif

Yaitu Lembaga yang memegang peran untuk menyusun Undang-Undang


seperti DPR.

b. Kekuasaan Konstitutif

Yaitu yang berperan untuk menyetujui atau mengubah UUD, Kekuasaan


konstitutif ini terdiri dari anggota MPR dan sifatnya juga berada di pusat

c. Kekuasaan Eksekutif

kekuasaan yang memegang peran di pemerintahan pusat, dengan


pembagian kekuasaan yang dilaksanakan di Indonesia adalah Presiden.

d. Kekuasaan Yudikatif

kekuasaannya oleh Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi

e. Kekuasaan Inspektif

Pembagian kekuasaan yang dilaksanakan di Indonesia yang terakhir adalah


kekuasaan inspektif, pemegang kekuasaan ini mengatur sekaligus memegang
tanggung jawab keuangan negara, dan pemegang peran ini adalah BPK.

Di sisi lain juga ada mekanisme pembagian kekuasaan yang dilaksanakan di Indonesia
secara vertikal ini dimulai dari urutan kabupaten/kota, provinsi, hingga di pusat.

You might also like