You are on page 1of 16

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT SALURAN

PENCERNAAN DENGAN METODE FORWARD CHAINING

Program Studi Manajemen Informatika , AMIK BSI Jakarta


Jl. Fatmawati Raya No. 24 Pondok Labu Jakarta Selatan
Titin.tka@bsi.ac.id

Abstrak
Saluran pencernaan pada tubuh berfungsi untuk menghancurkan makanan yang masuk
kedalam tubuh dari bentuk yang kasar menjadi lebih halus dengan bantuan gigi dan enzim,
selain itu juga berfungsi untuk membuang sisa-sisa makanan yang sudah tidak diperlukan
bagi tubuh. Seiring perubahan jaman yang dipicu oleh era modernisasi dan globalisasi
sangat mendukung dan berpengaruh kepada buruknya gaya hidup dan pola makan sebagian
besar masyarakat, mengakibatkan mereka mendapatkan gangguan saluran pencernaan.
Dikarenakan pengetahuan akan gejala awal suatu penyakit yang kurang, perilaku dan pola
pikir yang ingin hidup praktis, sarana media penyimpanan informasi tentang saluran
pencernaan yang masih kurang keberadaan medis menjadi terhambat karena biaya yang
mahal dan sebagian masyrakat berfikir bahwa mendapatkan perawatan medis memerlukan
prosedur yang rumit dan cukup lama, dan mengakibatkan mendapatkan pengobatan ala
kadarnya, sehingga perlu adanya media bantu berupa sistem yang dapat mendiagnosa
penyakit saluran pencernaan. Dalam penelitian ini dibuat sistem pakar untuk mendiagnosa
penyakit saluran pencernaan dengan web sebagai media publikasinya, dan dihasilkan 9
jenis penyakit dan 32 gejala. Sistem pakar ini menggunakan metode forward chaining,
perancangan diimplementasikan dalam bahasa PHP dan MySQL.

Kata Kunci: Saluran Pencernaan, Sistem Pakar, Web, Forward Chaining

Abstract

The digestive tract of the body serves to destroy the food taken into the body from the
rough shape becomes more refined with the help of dental and enzymes, but it also serves
to dispose of food scraps that are not needed for the body. As the era of change triggered
by the era of modernization and globalization are very supportive and influential to the
poor lifestyle and eating habits of most people, they get the result in digestive disorders.
Due to the knowledge of the early symptoms of a disease that is less, behavior and mindset
who want to live a practical, means of storage of information about the digestive tract that
is still less where medical become obstructed due to the expensive cost and partly the
society thinks that getting medical care requires a complicated procedure and quite a long
time, and resulted in a perfunctory treatment, so it needs help in the form of a media
system that can diagnose gastrointestinal disease. In this study, an expert system to
diagnose gastrointestinal diseases with the web as a medium for the publication, and
produced 9 and 32 types of disease symptoms. This expert system uses forward chaining
method, the design is implemented in PHP and MySQL.

Keywords: Gastrointestinal, Expert System, Web, Forward Chaining

INFORMATIK Jurnal Ilmu Komputer Volume 14 – Nomor 2 – Agustus 2018 65


1. Pendahuluan sistem, sehingga dapat digunakan oleh
orang banyak dan tidak terbatas oleh
Sistem pencernaan pada tubuh waktu”.
manusia berfungsi untuk menghancurkan
makanan yang masuk kedalam tubuh Publikasi melalaui internet adalah
manusia dari bentuk yang kasar menjadi salah satu cara yang tepat untuk
bentuk yang lebih halus dengan bantuan mempublikasikan sistem ini, selain efektif
gigi dan enzim, pencernaan tersebut dan efesien pengguna internet dari tahun
kemudian akan diubah dari zat yang masih ketahun semakin meningkat.
kompleks menjadi molekul yang lebih
sederhana untuk mempermudah proses 2. Maksud dan Tujuan
penyerapan sari–sari makanan, selain itu Maksud dari penelitian ini adalah :
sistem pencernaan juga berfungsi untuk 1. Dengan adanya sistem pakar
membuang sisa–sisa makanan yang sudah dalam mendiagnosa penyakit sistem
tidak diperlukan tubuh karena keberadaan pencernaan dengan
zat tersebut akan menjadi racun bagi mempublikasikan melalui internet,
tubuh jika tidak dikeluarkan. diharapkan dapat memberikan
Selain pengetahuan penyakit yang informasi, diagnosa dengan cara
kurang dan minimnya tenaga medis, yang mudah dan biaya yang tidak
keberadaan medis menjadi terhambat mahal.
karena biaya yang mahal dan sebagian 2. Memberikan definisi dan
masyarakat berfikir bahwa untuk penyebab dari penyakit tersebut.
mendapatkan perawatan medis 3. Memberikan saran berupa jenis
memerlukan prosedur yang rumit dan obat, dan pola hidup yang harus
waktu yang cukup lama, mengakibatkan diperbaiki.
masyarakat melakukan pengobatan ala
kadarnya, sehingga perlu adanya suatu 3. Metode Penelitian
media bantu berupa sistem yang dapat
A. Teknik Pengumpulan Data
mendiagnosa penyakit saluran Dalam rangka pengembangan
perncernaan yang desertai dengan saran program dan pengumpulan data
atau solusi, tujuan dari sistem ini adalah diperlukan penulis menggunakan
kemudahan pengkasesan, tidak beberapa metode yaitu :
memerlukan biaya mahal, tidak melalui
prosedur yang rumit dan waktu yang a. Observasi
dibutuhkan sebentar. Pada penelitian ini penulis
melakukan observasi di Puskesmas
Sistem ini dapat dituangkan kedalam Cengkareng, penulis mengamati
program komputer yang disebut dengan secara langsung bagaimana dokter
sistem pakar, menurut Jackson dalam malakukan pemeriksaan kepada
Sutojo dkk (2011:160) “Sistem pakar beberapa pasien yang terkena
adalah program komputer yang penyakit saluran pencernaan, sampai
mempresentasikan dan melakukan dengan tindakan yang dilakukan
penalaran dengan pengetahuan beberapa dokter untuk mengobati pasien
pakar untuk memecahkan masalah atau
b. Wawancara
memberikan saran”. Menurut Istiqomah
Penulis juga mengadakan tanya
dan Fadlil (2013:33) “Tujuan sistem pakar
jawab secara langsung kepada tiga
sendiri bukan untuk menggantikan peran
dokter yaitu dengan Dr. Rizqa Fadla
manusia, tetapi untuk mengalihkan
Amalia, Dr. Hendra Susanto selaku
pengetahuan manusia kedalam bentuk
dokter umum pada Puskesmas

INFORMATIK Jurnal Ilmu Komputer Volume 14 – Nomor 2 – Agustus 2018 66


Cengkareng dan Dr. Restu Wahyuni digunakan untuk mengodekan
Herlambar selaku dokter umum di pengetahuan dalam sebuah sistem
Jakarta Butique Dental Health, pakar yang berbasis pengetahuan untuk
untuk mengetahui diagnosa penyakit menangkap sifat-sifat penting problem
dan solusi atau saran dari penyakit dan membuat informasi itu dapat diakses
saluran pencernaan. oleh prosedur pemecahan problema.
Salah satu untuk merepresentasikan
c. Studi Pustaka
pengetahuan dapat menggunakan: Tabel
Selain menggunakan metode
Keputusan, Pohon Keputusan pada sitem
observasi dan wawancara penulis
pakar, Logika, Jaringan Semantik,
juga menggunakan metode studi
Bingkai (Frame, Kaidah Produksi dan
pustaka, dengan membaca buku-
Object-Atribut_value (OAV).
buku dan karya ilmiah yang relevan
dengan pokok pembahasan.
4.3. Struktur Sistem Pakar
Ada dua bagian penting dari sistem
B. Model Pengembangan Sistem
pakar, yaitu lingkungan pengembangan
Pada pengembangan pakar
(development enviroment) dan
penulis menggunakan Metode
lingkungan konsultasi (consultation
Inferensi , dan bentuk infernsi
environment). Lingkungan pengembangan
penulis menggunkaan metode
digunakan oleh pembuat sistem pakar
Forward chaining (Runut Maju).
untuk membangun komponen-
Tahap awal dalam metode Forward
komponennya dan memperkenalkan
dimulai dari pengumpulan data,
pengetahuan ke dalam knowledge base
fakta yang diperoleh sehingga
(basis pengetahuan).
berakhir dengan menghasilkan
kesimpulan. Lingkungan konsultasi digunakan
oleh pengguna untuk berkonsultasi
4. Tinjauan Pustaka sehingga pengguna mendapatkan
pengetahuan dan nasihat dari sistem pakar
4.1. Pengertian Sistem Pakar
layaknya berkonsultasi dengan seorang
Menurut Turban (dalam Sutojo dkk,
pakar (Sutojo dkk, 2011:161)
2011:160).
“Sistem pakar adalah sebuah sistem yang Keterangan :
menggunakan pengetahuan manusia
1. Akuisisi Pengetahuan
dimana pengetahuan manusia tersebut Subsistem ini digunakan untuk
dimasukan kedalam sebuah komputer dan memasukan pengetahuan dari seorang
kemudian digunakan untuk menyelsaikan pakar dengan cara merekayasa
masalah-masalah yang biasanya pengetahuan agar bisa diproses oleh
membutuhkan kepakaran atau keahlian komputer dan menaruhnya kedalam basis
manusia”. pengetahuan dengan format tertentu
(dalam bentuk representasi pengetahuan).
4.2. Representasi Pengetahuan Sumber-sumber pengetahuan bisa
Menurut Merlina dan Hidayat diperoleh dari pakar, buku, dokumen,
(13:2012) Representasi pengetahuan multemedia, basis data, laporan riset
adalah: khusus, dan informasi yang terdapat di
komponen untuk membentuk model dalam Web (Sutojo dkk, 2011:167).
mental yang menggambarkan objek
dengan tepat dan merepresentasikannya 2. Basis pengetahuan
dalam aksi yang dilakukan terhadap suatu Basis Pengetahuan mengandung
objek, dan merupakan metode yang pengetahuan yang diperlukan untuk

INFORMATIK Jurnal Ilmu Komputer Volume 14 – Nomor 2 – Agustus 2018 67


memahami, memformulasikan, dan a. Forward Chaining (Runut Maju),
menyelsaikan masalah (Sutojo dkk, Menurut Istikomah dan Fadlil (2013:32)
2011:188). Forward Chaining merupakan
pencocokan fakta atau pernyataan dimulai
Menurut Istiqomah dan Fadlil
dari bagian sebelah kiri (IF terlebih
(2013:32) basis pengetahuan berisi
dahulu). Dengan kata lain, penalaran
pengetahuan-pengetahuan dalam
dimulai dari fakta terlebih dahulu untuk
penyelesaian masalah, tentu saja didalam
menguju hepotesis.
domain tertentu. Ada 2 bentuk pendekatan
Dalam metode pencarian ini yang
basis pengetahaun yang sangat umum
digunakan adalah Depth-First search
digunakan, yaitu:
(DFS), Breadth-First Search (BFS) atau
a. Penalaran berbasis aturan (Rule-
Best First Search (Sutojo dkk, 2011:171).
Based Reasoning). Pada penalaran
1. Depth-First search (DFS) : Pencarian
berbasis aturan, pengetahuan
dimulai dari simpul akar terus kelevel
direpresentasikan dengan
1 dari kiri kekanan dalam 1 level
menggunakan aturan berbentuk: IF-
sebelum berpindah kelevel
THEN. Bentuk ini digunakan apabila
berikutnya.
kita memiliki sejumlah pengetahuan
2. Breadth-First Search (BFS) :
pakar pada suatu pada permasalahan
Pencarian dimulai dari simpul akar ke
tertentu, dan pakar dapat
level yang lebih tinggi , proses ini
menyelsaikan masalah tersebut
dilakukan terus hingga solusianya
secara berurutan.
ditemukan atau jika mememui jalan
b. Penalaran berbasis kasus (Case-
buntu.
Bases Reasoning). Pada penalaran
berbaisis kasus, basis pengetahuan
b. Best First Search
akan berisi solusi-solusi yang telah
Bekerja berdasarkan kombinasi kedua
dicapai sebelumnya, kemudian akan
metode dari keduanya.
diturunkan suatu solusi untuk
keadaan yang terjadi sekarang (fakta c. Backward Chaining
yang ada). Menurut Istikomah dan Fadlil
(2013:32) Backward Chaining adalah
3. Mesin Inferensi (Inference Engine) pencocokan fakta atau pernyataan dimulai
Menurut Sutojo, dkk (2011:168) dari bagian sebelah kanan (THEN dulu).
Mesin Inferensi adalah: Dengan kata lain, penalaran dimulai dari
Sebuah program yang berfungsi untuk hipotesis terlebih dahulu, dan unutuk
memandu proses penalaran terhadap suatu menguji kebenaran hipotesis tersebut,
kondisi berdasarkan kepada basis harus dicari fakta-fakta yang ada dalam
pengetahuan yang ada, memanipulasi dan basis pengetahuan.
mengarahkan kaidah, model dan fakta
yang disimpan dalam basis pengetahuan 4. Daerah kerja (Black Board)
uan untuk mencapai solusi atau Untuk meareakan hasil sementara
kesimpulan. Dalam prosesnya, mesin yang akan dijadikan sebagai bahan
inferensi menggunakan strategi keputusan dan untuk menjelaskan sebuah
pengadilan, yaitu strategi yang berfungsi masalah yang sedang terjadi, Sistem pakar
sebagai panduan arah dalam melakukan membutuhkan blackboard, yaitu area pada
proses penalaran. Ada tiga teknik memori yang berfungsi sebagai basis data.
pengendalian yang digunakan, yaitu
forward chaining, backward chaining, dan 5. User Interface (Antar Muka)
gabungan dari kedua teknik tersebut, Digunakan sebagai media komunikasi
yaitu: antara pengguna dan sistem pakar.

INFORMATIK Jurnal Ilmu Komputer Volume 14 – Nomor 2 – Agustus 2018 68


6. Explanation Subsystem / Justifier pendokumentasian dari artifak dari sebuah
(Subsistem Penjelasan), berfungsi software, dan dapat digunakan untuk
untuk memberi penjelasan keapada semua tahapan dalam proses
pengguna, bagaimana suatu kesimpulan pengembangan sistem mulai dari analisis,
dapat diambil. desain, sampai implementasi”.
7. Knowledge Refining System
(Sistem Perbaikan Pengetahuan) 4.5. Penelitian Terkait
Berdasarkan penelitian sebelumnya
8. User (Pengguna) yang berjudul “Sistem Pakar Untuk
Mendeteksi Penyakit Saluran Pencernaan”
4.4. Desain Perangkat lunak menurut Julaeha dan Mazia (2015:1) :
1. Basis Data (Data Base)
Menurut Saputra (2011:1) Kesehatan merupakan bagian
“Database atau memiliki istilah lain Basis terpenting bagi manusia. Gangguan yang
Data merupakan suatu kumpulan data sering terjadi salah satunya pada
yang sering berhubungan dan berkaitan pencernaan yang bisa terjadi oleh anak
dengan subjek tertentu pada tujuan kecil, dewasa dan usia lanjut. Kurangnya
tertentu pula. pengetahuan tentang penyakit ini sehingga
Hubungan antara data ini dapat para penderita mempercayakan kepada
dilihat oleh adanya field ataupun kolom”. dokter atau pakar tanpa memahami
Basis data merupakan aspek yang sangat penyakit tersebut dapat ditangani sendiri
penting dalam sistem informasi dimana atau harus ditangani secara medis, tetapi
basis data merupakan gudang keberadaan dokter menjadi terhambat
penyimpanan data yang akan diolah lebih dikarenakan biaya pengobatan yang relatif
lanjut. Basis data menjadi penting karena mahal. Sehingga kurangnya minat
dapat menghindari duplikasi data, masyarakat untuk berobat ke dokter. Dari
hubungan antara data yang tidak jelas, latar belakang tersebut maka dibuat sistem
organisasi data, dan juga update yang pakar untuk mendeteksi penyakit saluran
rumit. pencernaan, yang bertujuan agar
masyarakat bisa membantu masyarakat
2. Entity Relationship Diagram untuk mengetahui informasi dugaan awal
Menurut Simarmata dan Paryudi dari penyakit saluran penceraan dan
(2006:67) “Entity Relationship Diagram membantu mengetahui diagnosis serta
adalah alat pemodelan data utama dan memberikan petunjuk penanganan
akan membantu mengorganisasi data penyakit saluran pencernaan.
dalam suatu proyek kedalam entitas- sampai dengan memberikan solusi
entitas dan menentukan hubungan antar bagi kesembuhan penderita. Observasi
entitas”. Entity Relationship Diagram dilakukkan kepada tiga dokter umum di
adalah alat pemodelan data utama dan RSUP Fatmawati, metode dalam
akan membantu mengorganisasi data pembuatan aplikasi adalah Forward
dalam suatu proyek ke dalam entitas- Chaining dan diimplementasikan
entitas dan menentukan hubungan antar menggunkan java Netbeans serta database
entitas. menggunakan Microsoft access, testing
yang digunakan adalah whitebox testing.
3. Unified Modeling Language Dalam penelitian yang berjudul
(UML) “Pembuatan Situs Sistem Pakar Untuk
Menurut Nugroho, dkk (2009:170) Mendiagnosa Gangguan Sistem
“UML merupakan bahasa standar untuk Pencernaan Pada Manusia” menurut
visualisasi, spesifikasi, kontruksi dan Wardhani dan Onny (2014:453) :

INFORMATIK Jurnal Ilmu Komputer Volume 14 – Nomor 2 – Agustus 2018 69


Karena kurangnya kesadaran menggunakan metode ketidakpastian
konsumen tidak menyadari komposisi Dempster Sahfer. Langkah pengembangan
makanan, sehingga berakibat buruk pada sistem pakar ini di awali analisis
organ di sistem pencernaan. kebutuhan sistem, perancangan sistem,
Tergangguanya organ di sistem implementasi, integrasi dan pengujian
pencernaan mengakibatkan berbagai sistem dengan black box dan alpha test.
penyakit yang timbul yang dapat Perancangan sistem diimplementasikan ke
menggangu proses pencernaan makanan. dalam bahasa menggunakan Visual Basic
Keterlambatan mendapatkan informasi 6.0 dan Microsoft Access.
penyakit, membuat penderita terlambat
mendapatkan penanganan dari dokter. 5. Hasil Dan Penelitian
Maka dibuatlah situs web sistem pakar Dari hasil peneletian yang bersumber
untuk mendiagnosa gangguan sistem dari pakar dibidang kesehatan yang
pencernaan disertai nilai kepastian dengan berkenaan dengan penyakit saluran maka
metode certainy factor, agar penderita diperoleh data penyakit yang biasa
mendapatkan informasi penyakit yang diderita oleh pasien beserta gejala dan
dideritanya. Dalam penelitian ini bahasa solusinya.
pemprograman yang digunakan adalah
PHP dan My SQL. Tabel 1. Tabel Penyakit Saluran
Sedangkan penelitian dengan judul Pencernaan
“Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa
Penyakit Saluran Pencernaan Kode Nama Penyakit
Menggunakan Metode Dempster Shafer” P01 Gastritis
menurut Istiqomah dan Fadlil (2013:32): P02 Kolotis Uselratif
P03 Pankreatitis Akut
Penyakit saluran pencernaan P04 Diare Akut Atau
merupakan penyakit yang berbahaya dan Gastroentritis
menyebabkan kematian nomor 6 di dunia, P05 Infeksi Saluran Bawah (Usus
dikarenakan pengetahuan yang kurang Besar)
akan gejala awal suatu penyakit yang
P06 Hemoroid Grade I
kurang, kesadaran akan kesehatan
P07 Hemoroid Grade II
masyarakat yang masih rendah, kebiasaan
P08 Hemoroid Grade III
hidup, perilaku dan pola pikir dari
masyarakat yang ingin hidup praktis, P09 Usus Buntuk (Apendiks)
sarana media penyampaian informasi Sumber : Hasil Penelitian (2016)
tentang penyakit yang masih kurang, serta Tabel 2. Tabel Gejala Penyakit Saluran
minimnya jumlah tenaga medis Pencernaan
merupakan masalah yang dihadapi dalam
kasus ini, sehingga perlu adanya media Kode Nama Gejala
bantu berupa sistem yang dapat Gejala
memberikan solusi yang jelas bagi pasien G01 Demam
atau masyakat umum dan bagi tenaga G02 Mual Hingga Muntah
medis diharapkan membantu dalam G03 Kembung
penangananya memberikan solusi yang G04 Konstipasi (sembelit)
tepat, dengan hanya memperhatikan G05 Penurunan Berat Badan
gejala-gejala yang dialami. Subjek dalam G06 Nyeri Perut
penelitian ini adalah sistem pakar untuk
G07 Nyeri Epigastrium dan hilang
mendiagnosa penyakit saluran
setelah makan atau setelah
pencernaan. Pada penelitian ini
pemberian antasid

INFORMATIK Jurnal Ilmu Komputer Volume 14 – Nomor 2 – Agustus 2018 70


G08 Lidah terasa pahit
G09 Nyeri tidak enak di ulu hati Kode Solusi
atau perut kiri atas Solusi
G10 Muntah darah S01 Pola Hidup : Pola makan yang
G11 Buang air besar berwarna hitam harus di ubah (makan sedikit tetapi
G12 Anoreksia (Tidak ada nafsu sering), kurangi stress atau fikiran,
makan dan menginginkan kurangi makanan yang asam, santan.
kurus) Jenis Obat : PPL 2 x 20mg, Anox 2
G13 Diare x 1000mg, Antagonis Reseptor Hz
G14 Nyeri ketika perut ditekan , Inhibitor Pump Proton
(mengendalikan jumlah asam
G15 Nyeri perut hebat lambung), antikolinergik dan
G16 Nyeri perut melintang tembus antasid.
sampai pungung disertai S02 Pola Hidup: Edukasi untuk pasien
muntah serta diet atau nutrisi yang bergizi
G17 Nafsu makan menurun hindari makanan yang tinggi serat
G18 Nyeri abdomen tidak bisa (insoluble) seperti : kubis, brokoli,
diatasi dengan analgesic jagung manis, kulit buah seperti apel
brasant dan anggur dan konsumsi makanan
G19 Kejang perut seperti : buah-buahan dan sayur-
G20 Bab cair sayuran yang sudah dikupas, bubur.
G21 Lemas Jenis Obat : Antispamodik,
G22 Mulas antikolinergik misalnya Papaveria
G23 Bab berdarah 3x1 sehari, Sufasalazine.
G24 Lendir pada BAB S03 Pola hidup: Mengurangi atau
menghentikan konsumsi minuman
G25 Sulit bab karena ada
beralkohol.
pembengkakan
Menghindari atau membatasi
G26 BAB berdarah dengan warna
makanan berkolesterol tinggi ,
merah segar
seperti daging berlemak, makanan
G27 Nyeri bagian anus
berminyak, dan mentega.
G28 Benjolan dari anus dan belum Mengonsumsi makanan kaya serat
keluar seperti sayur, buah, dan biji-bijian
G29 keluar benjolan dari dalam anus utuh. penerapan diet dan olahraga
dan secara spontan bisa masuk secara teratur diperlukan sebagai
sendiri langkah pencegahan. Kondisi
G30 keluar benjolan dari dalam anus anemia, malnutrisi dan dehidrasi,
dan secara manual harus Diet rendah serat, suplementasi
dimasukan ( didorong) oleh vitamin, besi atau asalam folat. Jenis
tangan obat : Salisilat ,sulfisalazine,
G31 Nyeri diperut dibagian kanan Kortikosteroid, Agen
bawah Imonosupreasar, Diet Elenatal atau
G32 BAB > 3 kali dan beberapa jam dapat dilakukan Operasi
disertai muntah S04 Pola Hidup: Mencuci tangan
Sumber : Hasil Penelitian (2016) sebelum makan, menjauhi makanan
yang kebersihannya diragukan dan
tidak minum air keran.
Tabel 3. Tabel Solusi Penyakit Saluran Memisahkan makanan yang mentah
Pencernaan dari yang matang, Utamakan bahan

INFORMATIK Jurnal Ilmu Komputer Volume 14 – Nomor 2 – Agustus 2018 71


makanan yang segar. komsumsi makanan pedas
Jenis Obat : Oralit, RL (Ringer
Laktat), NACL Isotoma + 1 ampul S08 Jenis Obat : pengobatan
Na Bikarbonat 7,5% 50 ml. konservatif. antara lain koreksi
S05 Pola hidup: Perbanyak Konsumsi konstipasi jika ada, meningkatkan
Serat, kurangi komsumsi bumbu konsumsi serat, laksatif, dan
berlebihan, perbaiki pola makan, menghindari obat-obatan yang dapat
Jenis Obat : Pengobatan semantik menyebabkan kostipasi seperti
dan antibiotik bertujuan untuk kodein, mengkonsumsi suplemen
membunuh bakteri, rehidrasi dan serat untuk memperbaiki gejala dan
pemberian oralit perdarahan. Obat antiinflammasi
S06 Jenis Obat : pengobatan digabungkan dengan anestesi lokal,
konservatif. antara lain koreksi vasokonstriktor, lubricant, emollient
konstipasi jika ada, meningkatkan dan zat pembersih perianal
konsumsi serat, laksatif, dan (mengurangi rasa tidak
menghindari obat-obatan yang dapat nyaman/sakit), pada grade ini
menyebabkan kostipasi seperti dianjurkan untuk melakukan operasi.
kodein, mengkonsumsi suplemen Pola Hidup : meningkatkan
serat untuk memperbaiki gejala dan konsumsi cairan, menghindari
perdarahan. Obat antiinflammasi konstipasi dan mengurangi mengejan
digabungkan dengan anestesi lokal, saat buang air besar, kurangi
vasokonstriktor, lubricant, emollient komsumsi makanan pedas
dan zat pembersih perianal S09 Pola Hidup : Konsumsi makanan
(mengurangi rasa tidak berserat, tidak menahan buang air
nyaman/sakit) Pola Hidup : besar, banyak konsumsi air putih.
meningkatkan konsumsi cairan, Jenis Obat : Jika Kronis dapat
menghindari konstipasi dan diberikan antibiotik dan penghilang
mengurangi mengejan saat buang air rasa sakit apa bila akut maka adanya
besar, kurangi komsumsi makanan operasi
pedas Sumber : Penelitian 2016
S07 Jenis Obat : pengobatan
konservatif. antara lain koreksi 5.1. Pohon Keputusan
konstipasi jika ada, meningkatkan Gambar 1 digunakan untuk
konsumsi serat, laksatif, dan membantu mencari dan membuat
menghindari obat-obatan yang dapat keputusan dari data yang terlah diperoleh,
menyebabkan kostipasi seperti dengan pohon keputusan dapat dengan
kodein, mengkonsumsi suplemen mudah mengidentifikasi dan melihat
serat untuk memperbaiki gejala dan hubungan antara faktor-faktor antara
perdarahan. Obat antiinflammasi gejala, penyakit dan solusinya.
digabungkan dengan anestesi lokal,
vasokonstriktor, lubricant, emollient
dan zat pembersih
perianal(mengurangi rasa tidak
nyaman/sakit), pada grade ini
dianjurkan untuk melakukan operasi
Pola Hidup : meningkatkan
konsumsi cairan, menghindari
konstipasi dan mengurangi mengejan
saat buang air besar, kurangi

INFORMATIK Jurnal Ilmu Komputer Volume 14 – Nomor 2 – Agustus 2018 72


Rule 2 :
Jika demam dan konstipasi (sembelit) dan
penurunan berat badan dan nyeri perut dan
anoreksia (tidak ada nafsu makan dan
menginginkan kurus) dan diare dan nyeri
ketika perut ditekan maka Kolotis
Uselratif

Rule 3 :
Jika Mual hingga muntah dan kembung
dan konstipasi (sembelit) dan nyeri perut
hebat dan nyeri perut melintang tembus
sampai pungung dan nafsu makan
menurun dan nyeri abdomen tidak bisa di
atasi dengan analgesic brasant maka
Pankreatitis Akut

Rule 4 :
jika demam dan mual hingga muntah dan
penurunan berat badan dan nyeri perut dan
kejang perut dan BAB cair dan lemas dan
Mulas dan BAB sudah >3 kali dan
berlangsung beberapa jam maka Diare
atau Gastroentritis
Rule 5 :
jika Mual hingga muntah dan kembung
dan nyeri perut dan BAB berdarah dan
lendir pada BAB dan sulit BAB karena
ada pembengkakan maka infeksi saluran
bawah (Usus Besar)

Rule 6 :
jika BAB berdarah dengan warna merah
segar dan nyeri bagian anus dan benjolan
Gambar 1, Pohon Keputusan dari dalam anus dan belum keluar maka
Hemoroid Grade I

Rule 7 :
Jika BAB berdarah dengan warna merah
5.2. Rule-rule Pada Pakar segar dan nyeri bagian anus dan keluar
Rule 1 : benjolan dari dalam anus dan secara
Jika mual hingga muntah dan Kembung spontan masuk sendiri maka Hemoroid
dan Nyeri epigastrium dan hilang setelah Grade II
makan atau pemberian antasid dan Lidah
terasa pahit dan Nyeri tidak enak di Rule 8 :
uluhati atau perut kiri atas dan Muntah Jika BAB berdarah dengan warna merah
darah dan Buang air besar berwarna hitam segar dan nyeri bagian anus dan keluar
maka Gastritis benjolan dari dalam anus dan secara

INFORMATIK Jurnal Ilmu Komputer Volume 14 – Nomor 2 – Agustus 2018 73


manual harus dimasukan (didorong) Pada penelitian ini user interface
dengan tangan maka Hemoroid Grade III yang digunakan adalah jenis grapichal
user interface (GUI), dimana pengguna
Rule 9 : berinteraksi dengan sistem operasi melalui
Jika demam dan mual hingga muntah dan gambar-gambar grafik, ikon, menu.
lemas dan Nyeri diperut bagian kanan Berikut ini merupakan user interface
bawah maka Usus buntu dalam penelitian ini

5.3. Desain
Berikut ini konsep pemodelan
database dengan menggunakan ERD
untuk menampilkan user interface
program aplikasi sistem pakar.

1. Database

Gambar 3. Tampilan Home User

Gambar 2. ERD

2. User Interface
Merupakan mekanisme komunikasi
antara pengguna dengan sistem. User
interface dapat menerima informasi dari
pengguna dan memberikan informasi
kepada pengguna untuk membantu
mengarahkan alur penelusuran masalah
sampai ditemukan suatu solusi. Dalam
sistem pakar berfungsi untuk
menginputkan pengetahuan baru ke dalam
basis pengetahuan sistem pakar,
menampilkan penjelasan sistem dan
memberikan panduan pemakaian sistem Gambar 4. Tampilan Halaman Artikel
secara menyeluruh step by step sehingga
user mengerti apa yang akan dilakukan
terhadap suatu sistem.

INFORMATIK Jurnal Ilmu Komputer Volume 14 – Nomor 2 – Agustus 2018 74


Gambar 7. Tampilan Hasil Diagnosa
Gambar 5. Tampilan Halaman Diagnosa

Gambar 6. Tampilan Halaman Diagnosa


Gambar 8. Tampilan Informasi RS
Pengunjung

INFORMATIK Jurnal Ilmu Komputer Volume 14 – Nomor 2 – Agustus 2018 75


Gambar 9. Tampilan Menu Kamus
Gambar 11. Tampilan Menu Home Admin

Gambar 10. Tampilan Login Admin Gambar 12. Tampilan Data Penyakit
Admin

INFORMATIK Jurnal Ilmu Komputer Volume 14 – Nomor 2 – Agustus 2018 76


Gambar 13. Tampilan Input Data Gambar 15. Tampilan Input Data Gejala
Penyakit Admin Admin

Gambar 16. Tampilan Data Solusi Admin

Gambar 14. Tampilan Data Gejala Admin

INFORMATIK Jurnal Ilmu Komputer Volume 14 – Nomor 2 – Agustus 2018 77


Gambar 19. Flowchart Sistem Pakar
Untuk Mendiagnosa Saluran Penyakit
Pencernaan.

Gambar 17. Tampilan Input Data Kamus


Admin.

Gambar 20. Flowgraph Sistem Pakar


Untuk Mendiagnosa Penyakit Saluran
Pencernaan

Kompleksitas Siklomatis (pengukuran


kuantitatif terhadap kompleksitas logis
Gambar 18. Tampilan Input Data Kamus suatu program) dari grafik alir dapat di
Admin peroleh dengan perhitungan: V(G) = E –
N+2
3. Testing Sehingga Kompleksitasnya
Secara garis besar algoritma pada V(G)= 5 - 6 + 2 = 1
pengujian White Box adalah sebagai Basis set yang dihasilkan dari jalur
berikut : independen secara linier adalah jalur
sebagai berikut: 1-2-3-4-5-6
Ketika aplikasi dijalankan, maka terlihat
bahwa salah satu basis set yang dihasilkan
adalah 1-2-3-4-5-6 dan terlihat bahwa
simpul telah dieksekusi satu kali.

INFORMATIK Jurnal Ilmu Komputer Volume 14 – Nomor 2 – Agustus 2018 78


Berdasarkan pengamatan ketentuan saluran pencernaan. Berikut saran yang
tersebut dari segi kelayakan software dapat disampaikan :
sistem ini telah memenuhi syarat. 1. Memperbanyak jenis penyakit
saluran penceranaan.
6. Kesimpulan 2. Memperbanyak lagi untuk informasi
Berdasarkan permasalahan yang rumah sakit, dokter ataupun artikel-
dibangun pada sistem yang dibangun pada artikel mengenai penyakit saluran
sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit pencernaan.
saluran pencernaan dengan menggunakan 3. Mengimplementasikan dalam
web sebagai media publikasinya, maka aplikasi mobile seperti android
dapat diambil beberapa kesimpulan adalah maupun IOS.
berikut :
1. Dari hasil penelitian yang telah Daftar Referensi
dilakukan, dihasilkan sebuah perangkat
website untuk mendiagnosa penyakit Ansari, Cahirul, Subhan Hadil, Karen
saluran pencernaan sebanyak 9 jenis Susteyo, Agus Triyanto, Bambang
penyakit, jumlah gejala sebanyak 32 Pujicahyono, Fadhiya Djunaidy, Ike
gejala, dan masing-masing penyakit Kusumangtyas, Yonda Nurtaqwa.
memililki penyebab, pengetian dan solusi (2016). Jakarta: APJII (Asoiasi
penyakit. Penyelenggara Jasa Internet
2. Dengan adanya sistem pakar ini Indonesia).
menambah informasi tentang diagnosa Frieyadie, (2007). Belajar Sendiri
penyakit saluran pencernaan baik dari segi Pemrograman Data Base
gejala dan pengertian penyakit ataupun Menggunakan Foxprog. Jakarta: PT.
penyebab penyakit serta solusi penyakit Elex Media Komputindo.
tersebut, selain diagnosa juga dapat Hidayat, Rahmat. 2010. Cara Praktis
menambah informasi mengenai informasi Membangun Website Gratis. Jakarta:
Rumah Sakit saluran pencernaan. PT. Elex Media Komputindo.
3. Website yang dihasilkan mampu Istiqomah, Yasida Nur dan Abdul Fadlil.
mendiagnosa penyakit saluran pencernaan Sistem pakar Untuk Diagnosa
berdasarkan gejala yang dimasukan dan Penyakit Saluran Pencernaan
dapat memberikan data mengenai Menggunakan Dempster Shaper. E-
penyakit yang diderita berupa nama dan ISSN 2338-5197. Yogyakarta: Jurnal
pengertian penyakit, penyebab, solusi Sarjana Teknik Informatika Vol.1, 1
dengan publikasi melalui website Juni 2013. 2013.
sehingga memudahkan masyarakat umum Julaeha, Siti dan Lia Mazia. 2015. Sistem
untuk mengaksesnya. Pakar Untuk Mendeteksi Penyakit
4. Dari segi kelayakan aplikasi bahwa Saluran Pencernaan. ISSN 2089-
jalur dalam tahap testing terpenuhi maka 8711. Jakarta : Jurnal Sistem
aplikasi ini layak untuk digunakan. Informasi. Vol.IV, No.2 Agustus
2015. 2015.
Merlina, Nita dan Rahmat Hidayat. 2012.
Saran Perancangann Sistem Pakar. Studi
Saran yang dikemukakan dapat Kasus:
meningkatkan hasil yang lebih Sistem Pakar Kenaikan Jabatan. Bogor:
memuaskan dan bermanfaat bagi Ghalia Indonesia.
masyarakat dan penelitian yang akan Nugroho, Eddy Prasetyo, Komala
datang untuk mendiagnosa penyakit Ratnasari, kurniawan Nur Ramdhani,
dan Budi Laksono putro. 2009.

INFORMATIK Jurnal Ilmu Komputer Volume 14 – Nomor 2 – Agustus 2018 79


Rekayasa Perangkat Lunak. Bandung:
Politeknik Telkom.
Nurcahyo, Heru.2008. Ilmu Kesehatan
Jilid 1 untuk SMK. Jakarta:
Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan.
Rizky, Soetam. 2011. Trik dan Solusi Jitu
Pemrograman PHP. Jakarta: PT. Elex
Media Komputindo Kompas
Gramedia.
Rosa, A.S, dan M. Shalahuddin. (2013).
Rekayasa Perangkat Lunak. Bandung:
Informatika.
Saputra, Agus. (2011). Panduan Praktis
Menguasai Database Server MySQL.
Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
Simarmata, Janner, dan Imam Paryudi.
2006. Basis Data. Yogyakarta: C.V
ANDI OFFSET.
Sutojo, T, Edi Mulyanto, Vincent
Suhartono. (2011). Kecerdasan
Buatan. Yogyakarta: C.V ANDI
OFFSET.
Sutopo, Edi. (2007). Pengenalan Dasar-
dasar Pembuatan Web. Bandung:
OASE Media.
Wardhani, Yunita Dwi Indah dan Onny
Marleen. Sistem Pakar Untuk
Mendiagnosa Gangguan Sistem
Pencernaan Pada Manusia. ISSN
2302:3740. Depok: Jurnal Sistem
Informasi Vol. 8 Oktober 2014

INFORMATIK Jurnal Ilmu Komputer Volume 14 – Nomor 2 – Agustus 2018 80

You might also like