You are on page 1of 49

Komunikasi

AntarPribadi –
Materi pengenalan
Risang Rimbatmaja | SBC Specialist UNICEF | rrimbatmaja@unicef.org
Alat komunikasi utama adalah orang.
Bukan benda. Alat bantu komunikasi (benda)
hanya membantu orang dan bukan sebaliknya
atau menggantikannya.
Orang bisa ngomong & ngajak orang lain
Ngomong
Ngobrol
Nyanyi
Gerak
Orang bisa menyasar ke
pikiran orang - kognitif
perasaan orang - emosi
orang lain - sosial
Topik
1. Konteks komunikasi 3. Tiga Prinsip
2. Cara pandang 4. Teknik-teknik
Konteks • Individual - Pasien
Komunikasi • Kelompok kecil - Keluarga
Cara Pandang

• Instrumental
• Relasional
Menyenangkan &
Sikap Mengakrabkan
Mental Menambah enerji

Jangan
baperan

Komunikasi
menghasilkan relasi
(kenalan, teman,
sahabat, lebih akrab) Bersikap
apresiatif
Jangan Baperan
• Tunda reaksi
• Namai perasaan
• Bingkai baru
•Sapanya bagaimana?
•Coba tetap apresiatif ya
Ingat, setiap • Menentukan apakah orang mau mendengarkan kita atau
tidak. Kalau pagar masih berdiri kokoh, percuma
orang punya ini… menyampaikan pesan kunci bicara panjang lebar.
Juga punya ini

• Selective exposure
• Jangan berpikir orang
seperti gelas kosong
Pendekatan Intervensi
Komunikasi Perubahan Perilaku

One way Two ways Dialog/ participatory


I know, you do not know. I will let I know, you do not know, and I will let We all know something, let’s all share and
you know so you will know you know. Then, you give feedbacks build better understanding
Mesti lebih
taktis saat
orang memiliki
sikap
Credibility
• Expertise
• Trustworthiness
3 Prinsip
KAP
Menambah
keakraban

Saling
Mengunci Mendengarkan
Komitmen & Berbicara

3 Prinsip
Komunikasi
Antarpribadi
Contoh Mutual Persuasion

Pasien Nakes

• Pasien ingin nakes mendengarkan pandangannya • Nakes ingin pasien minum


• Pasien ingin nakes mengakui kekhawatirannya obat sesuai anjuran dan
• Pasien ingin mendapat opsi yang menurutnya lebih baik mengubah perilaku
Nonverbal
Cari simpul
yang nyaman

Obrolan Pertolongan
informal kecil cepat
Bangun
keakraban/ Gunakan
hubungan Dengarkan
dengan cepat nama
Nonverbal bicara
lebih kencang
ketimbang verbal
Nonverbal: Senyum
• Nonverbal penting untuk kesan awal.

“Tembakannya” langsung nyasar ke


hati/ perasaan.
• Tapi ada masker jadi tidak bisa
senyum?
• Jangan khawatir. Gunakan nonverbal
lainnya untuk tersenyum
Nonverbal yang hilang
• Senyum hilang
• Suara datar
• Kompensasi: Gerakan tangan,
kepala, tubuh, ayunkan suara, dll
• Pertahankan/ kuatkan nonverbal
yang ada: kontak mata dll.
Nonverbal tersenyum
• Suara tersenyum (mengayun)
• Kepala tersenyum (anggukkan,
condongkan ke depan)
• Tangan tersenyum (angkat salam
Sunda atau lainnya)
• Tubuh tersenyum (relaks,
condongkan ke depan sedikit)
• Mata tersenyum (binarkan
kedipkan, atau kontakkan mata)
Samakan nonverbal: suara
Samakan nonverbal suara kita dengan
suara orang yang kita ajak bicara.

Tinggi rendah
Cepat lambat
Keras pelan
Tegas mengayun

Kalau orang berbicara dengan lambat dan pelan, ikuti


dengan suara lambat dan pelan.
Kontak Mata #0
• Lihat daerah di antara dua alis
• Bukan pada kedua mata
• Dalam konteks kelompok, bagi
rata. Per orang 3-4 detik
Kalibrasi
• Kalibrasi upaya komunikasi
• Apakah orang sudah
memberi perhatian?
Menerima pesan?
• Caranya, check
penyelarasan? Coba
mengangguk-angguk, apakah
ybs mengikuti?
Penggunaan nama
• Nama bukan sekedar identitas
• Tapi harapan, cita-cita, mimpi,
pengalaman, dan hal mulia
lainnya
• Memanggil dengan nama
membuat otak beraktivasi dan
tersentuh hati
Obrolan informal • Topik yang bisa membuat
lawan bicara semangat
bercerita
• Cara identifikasi
✓Isi percakapan
✓Pengamatan
• Taktik
✓Tahu kapan harus segera keluar
✓Tahu kapan bisa melanjutkan
Pertalian/ Simpul • Pernah/ sedang tinggal di tempat yang
sama
• Kenal dengan kantor/ tempat kerja
“Abang aslinya orang mana?”
“Oh, aku dari Labuhan Batu.”
“Wah, saya orang Rantau Prapat. Abang
di mana?
Pertolongan kecil-cepat
• Bantuan cepat meski kecil
= bermakna
• Ibu jalan, sepatu anaknya lepas.
Segera ambil, pasangkan.
• Anak nangis, beri perhatian, ajak
bercanda supaya terhibur
Buat
Nyaman Mendengarkan
• Pikiran terbuka. Tidak
berprasangka.
• Bukan diam tapi aktif menyimak,
menandai, menanyakan kembali
hal yang belum jelas (dengan
pertanyaan pendek)
• Nonverbal menunjukkan Anda
mendengarkan (kontak mata,
mengangguk, ooh dll).
Mana yang mendengarkan?
• Bu Kader, adik Nuri ini kemarin • Bu Kader, adik Nuri ini kemarin
saya kasih pisang saya kasih pisang
• Lho, kok dikasih pisang??! Tidak • Pisang ya. Pisang apa, Ibu Lina?
boleh itu • Pisang ambon, bu Kader
• Oooh • Lahap?
• Jangan kasih lagi ya. Cukup ASI • Lahap banget, bu Kader!
Saja!
• Berapa sendok, bu Lina?
• Wah, dapat 2 sendok, bu Kader
Mana yang mendengarkan?
• Bu Kader, adik Nuri ini kemarin • Bu Kader, adik Nuri ini kemarin
saya kasih pisang saya kasih pisang
• Lho, kok dikasih pisang??! Tidak • Pisang ya. Pisang apa, Ibu Lina?
boleh itu • Pisang ambon, bu Kader
• Oooh • Lahap?
• Jangan kasih lagi ya. Cukup ASI • Lahap banget, bu Kader!
Saja!
• Berapa sendok, bu Lina?
• Wah, dapat 2 sendok, bu Kader
Nyambung!
Apresiasi

DENGARKAN KLARIFIKASI
Apresiasi

DENGARKAN KLARIFIKASI • Luar biasa bu Lina ini peduli


sekali dengan gizi ya. Kandungan
vitamin Pisang saja hafal.
• …..(Senang)
• Nah, bu Lina. Saya ada info
tentang ASI Saja ini. Boleh cerita
ga?
• Oh, bagaimana bu Kader?
Pengen denger.
• …..(Jelaskan tentang ASI Saja)
Supaya Orang Bicara
• Buat orang nyaman (perhatikan teknik-
teknik mengakrabkan)
• Bertanya dengan pertanyaan yang
mudah (yang dia bisa jawab). Bukan
pertanyaan yang sulit dijawab
• Pertanyaan terbuka agar menceritakan
pengalaman secara panjang lebar
• Pertanyaan tertutup untuk memahami
sikap
• Saat orang bicara, kita mendengarkan
dengan baik
Kunci Komitmen (halus)
• Partisipan ulangi pesan
kunci
• Menyangsikan untuk
meneguhkan
• Merinci untuk
membayangkan
• Bukan Anda komit terhadap
apa yang orang lain Tanya: Jadi imunisasi
sampaikan. Tetapi Anda untuk…….?
komit terhadap apa yang
Anda sampaikan sendiri Angkat tantangan:
Bener ini mau
• Kalau sudah disangsikan
imunisasi, nanti kalau
tapi masih tetap mau
tetangga bilang ini itu
melakukan, maka lebih
jadi ragu?
teguh
• Kalau bisa dibayangkan
Projeksikan:
bagaimana kejadiannya
Rencananya kapan?
nanti, maka lebih dekat ke
Di mana?
perubahan perilaku
Pesan Imajinatif – untuk awam
Informasi yang benar
• Vaksin merangsang sistem
kekebalan dalam tubuh
orang untuk melawan
antigen, sehingga apabila
antigen tesebut
menginfeksi kembali, reaksi
imunitas yang lebih kuat
akan timbul.
•Kemampuan
berpikir orang
berbeda. Awam
sulit memahami.
Pesan Imajinatif
•Bisa dibayangkan
•Lebih mudah
dipahami
•Bisa dirasakan
•Lebih memotivasi
Dalam tubuh anak ada pendekar-pendekar tanah air
yang menjaga anak dari serangan para penjajah
(kuman) yang ingin merusak/ membuat sakit tubuh
anak. Pendekar-pendekar ini hanya bisa bisa
membunuh penjajah yang sudah dikenal jurus-
jurusnya. Kalau penjajah baru, pendekar-pendekar
tanah air bisa kalah. Karena itu, butuh imunisasi yang
menyediakan lawan berlatih bagi para pendekar tanah
air (penjajah atau kuman yang lemah). Kalau sudah
hapal jurus-jurus lawan, maka nanti saat ada penjajah
datang, mudah ditumpas.
Terimakasih

You might also like