You are on page 1of 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penulisan

Teknologi informasi pada saat ini telah berkembang sangat pesat sehingga
memiliki dampak dalam meningkatkan efektifitas dan keefisienan dalam
melakukan setiap pekerjaan pada berbagai bidang seperti industri, perusahaan,
pendidikan dan lainnya. Banyak juga penerapannya seperti mesin pabrik,
penyortir barang, absensi karyawan dan lain sebagainya.

Absensi adalah sebuah kegiatan pengambilan data guna mengetahui


jumlah kehadiran pada suatu acara. Setiap kegiatan yang membutuhkan informasi
mengenai peserta tentu akan melakukan absensi. Absensi para karyawan di sebuah
sekolah pada umumnya dilakukan setiap hari dengan tujuan untuk mengtahui
apakah karyawan sakit,ijin, terlambat untuk setiap karyawan. Data absensi
karyawan, sekolah dapat menilai tingkat kedisiplinan pada setiap karyawan
tersebut, hasil ini juga berfungsi untuk mendapatkan rekap data absensi untuk
setiap karyawan pada setiap tahunnya.

Pada sistem absensi terdahulu, di SMK Fatahillah Cileungsi absensi masih


menggunakan Fingerprint. Absensi menggunakan fingerprint masih memiliki
berbagai kekurangan seperti sidak jari yang tidak bisa terpindai oleh mesin,
membutuhkan waktu yang lama untuk memindai sidik jari, membutuhkan ruang
yang banyak sebagai tempat penyimpanan, dan lain-lain.

Kemajuan teknologi dalam sistem absensi sudah semakin berkembang jika


dilihat dari kekurangan sistem absensi sebelumnya. Saat ini sudah ada RFID
(Radio Frequency idennttification) merupakan sistem identifikasi tanpa
menggunakan kabel. RFID ini berbentuk kartu yang didalamnya terdapat chip
yang sudah diisi nomor identitasnya.

Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah diuraikan, maka dibuatlah


suatu alat yaitu, "Rancang bangun Sistem Absensi Karyawan dengan RFID
berbasis IOT (Internet of Things)” sistem absensi karyawan menggunakan RFID
yang terintegrasi dengan database berbasis web yang diletakan diluar pintu masuk
ruang guru dan karyawan. Dengan menggunakan RFID sebagai identitas diri
masing-masing karyawan akan ditampilkan pada web jam masuk dan jam keluar
dan juga jam ketika istirahat sesuai dengan waktu karyawan mentag kartu RFID.
Data yang terbaharui pada Web adalah “Date” sebagai tanggal dan “Current
Value” sebagai nomor identitas kartu karyawan.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah disusun diatas maka dapat ditarik
beberapa permasalahan yang timbul dari pengelolaan absensi karyawan SMK
Fatahillah Cileungsi, antara lain :
1. Pengelolaan absensi dilakukan 2 tempat yakni absensi menggunakan
fingerprint oleh petugas dan absensi secara manual dibuku absen.
2. Waktu yang digunakan untuk proses merekap absensi dari finger print
membutuhkan waktu 15 menit untuk seluruh karyawan, guru beserta
staff SMK Fatahillah Cileungsi
3. Sering terjadi kegagalan dalam proses absensi menggunakan
fingerprint karena sidik jari yang sulit terdeteksi oleh mesin fingerprint

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, didapat rumusan masalah dalam


penelitian ini sebagai berikut :

1) Bagaimana cara meningkatkan sistem absensi dan mempermudah


penggunaan RFID tag pada guru dan staff karyawan untuk melakukan
absensi yang dapat dimonitoring melalui website.
2) Bagaiman merancang sistem absensi guru dan staff karyawan
menggunakan RFID berbasis IOT di SMK Fatahillah Cileungsi yang
dapat memantau absensi sehingga meringankan petugas
1.4 Tujuan dan Manfaat

Permasalahan mengenai alat sistem akan dibatasi pada beberapa hal, yaitu:

1) Data yang tampil pada Web hanya data dari RFID karyawan yangtelah
terdaftar
2) RFID ini menggunakan Tag RFID dan RFID Reader.
3) Jarak untuk menempelkan kartu RFID tidak lebih kurang dari 3 cm.
4) Mesin absensi RFID terhubung pada jaringan internet local (WiFi).

1.5 Tujuan dan Manfaat

Tujuan Pembuatan Laporan Tugas Akhir ini adalah :

Sitem absensi karyawan yang dapat digunakan oleh guru, staff dan
karyawan untuk memudahkan petugas absensi dalam penginputan data yang
praktis karna dapat mengambil data dan menyimpan data absensi dari RFID tag
langsung, mempermudah kepada petugas dalam pelaporan absensi kepada pihak-
pihak berkepengtingan dan juga mengurangi penggunaan kertas absensi yang
sangat banyak sehingga dapat mengurangi pembelian kertas

Adapun manfaat yang bisa diambil dari Laporan Tugas Akhir ini adalah :
memberikan sumbangsih ide dalam membuat rancangan perangkat SPP dengan
teknologi digital yang menurut penulis saat ini masih sangat sedikit dibahas oleh
mahasiswa teknik komputer dan informatika. Harapannya ide ini bisa terus
dikembangkan dengan teknologi dan memiliki kemampuan yang lebih baik lagi.

1.6 Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam memahami laporan tugas akhir ini, penulisan


menggunakan sistematika sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan.
Menjelaskan tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan
masalah, maksud dan tujuan, metode penelitian dan sistematika penelitian.
Bab II Landasan Teori.
Menyampaikan tentang teori-teori atau tinjauan pustaka yang dijadikan
acuan dan berhubungan dengan masalah yang dibahas.

Bab III Metodologi Penelitian.


Menjelaskan tentang proses penelitian dari studi literatur, analisa lapangan
dan membuat daftar kebutuhan alat dan bahan.

Bab IV Implementasi dan Rancang Bangun Sistem.


Berisi mengenai implementasi dari rancangan arsitektur perangkat absensi.
Menguraikan proses pembuatan perangkat keras dan perangkat lunak,
membuat purwarupa, melakukan uji coba dan membuat analisa
keberhasilan.

Bab V Kesimpulan dan Saran


Berisi kesimpulan dari seluruh pembahasan, menilai apakah purwarupa
sudah sesuai seperti yang diharapkan, serta saran-saran yang menjadi
bahan evaluasi untuk pengembangan dan perbaikan sistem absensi di
kemudian hari.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Radio Frequency Identification (RFID)

RFID (Radio Frequency Identication) adalah sistem identifikasi


berbasis wireless yang memungkinkan pengambilan data tanpa harus bersentuhan
seperti barcode atau RFID tag. alat ini menggunakan sistem radiasi
elektromagnetik untuk mengirimkan kode. RFID adalah penggunaan gelombang
radio untuk membaca serta menangkap informasi data yang tersimpan pada tag
yang melekat pada suatu objek. Sebuah tag dapat dibaca sampai seberapa jauh
jaraknya dan tidak perlu berada dalam langsung jarak yang dekat dengan pembaca
untuk dilacak keberadaannya.[1] RFID terdiri dari dua komponen yaitu tag dan
reader. RFID tag merupakan sebuah alat yang melekat pada objek yang akan
diidentifikasi olef RFID reader. RFID reader merupakan alat pembaca RFID tag
yang terdiri dari pasif dalam artian hanya menerima sinyal radio dari RFID tag
aktif dan memiliki sistem pembaca aktif dan memancarkan sinyal interogator
serta meneima balasan autentikasi dari tag.[2] Secara garis besar sebuah Sistem
RFID terdiri dari 3 komponen utama, yaitu tag, reader, dan basis data.

Gambar 2.1 – Komponen-komponen Utama Sistem RFID[1]


2.1.1 RFID tag

RFID tag adalah sebuah alat yang dimasukan pada objek yang
akan dipindai oleh reader, tag ini berisi sebuah ic ( Integrated Circuit )
dan terdiri dari rangkaian sirkuit yang terintegrasi sebuah antena yang
digunakan untuk mengirim sinyal ke RFID Reader.[3] Contoh fisik RFID
tag dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar 2.2 – RFID tag[4]

Berdasarkan catu daya, RFID tag digolongkan menjadi :

1. Tag Aktif

Tag yang memiliki supply daya pada tagnya, umumnya sumber


dayanya berupa baterai kancing dan dapat dibaca (Read) dan ditulis
(Write). Dengan adanya baterai, tag ini dapat mengirimkan
informasi dalam jarak yang lebih jauh dan reader hanya
membutuhkan daya yang kecil untuk membaca tag ini.

2. Tag Pasif
Tag  pasif merupakan tag yang dapat digunakan tanpa harus
memakai baterai. Tag pasif merupakan tag yang tidak memiliki
baterai Internal, untuk tag pasif ini mendapatkan sumber tenaga
dari RFID reader. Tag pasif hanya dapat mengirimkan informasi
dalam jarak yang dekat dan untuk membaca tag ini, RFID reader
harus memancarkan gelombang radio yang cukup besar sehingga
menggunakan daya yang cukup besar.

2.1.2 RFID Reader


RFID reader adalah alat yang mampu membaca RFID tag. RFID
reader juga terdiri dari RFID reader pasif dan RFID reader aktif. RFID
reader mengkonversi gelombang radio dari RFID tag dan
mengirimkannya ke komputer agar dapat diproses lebih lanjut oleh
software, begitu juga sebaliknya, Reader juga bertugas mengkonversi
bentuk data digital menjadi analog agar dapat dikirimkan melalui
gelombang radio ke RFID tag. RFID reader memiliki tiga komponen
utama yaitu antena, modul elektronik radio untuk dapat berkomunikasi
dengan tag dan modul elektronika control yang berfungsi untuk

berkomunikasi dengan controller.[5]

Gambar 2.3 – RFID Reader[6]

2.2 NodeMCU
NodeMCU adalah Microcontroller yang sudah dilengkapi dengan module
WIFI ESP8266 didalamnya. NodeMCU juga bisa di Program menggunakan
Arduino IDE, software yang digunakan untuk memprogram board Arduino. Pada
dasarnya NodeMCU adalah pengembangan dari ESP8266 yang menggunakan
fimeware berbasis e-Lua. NodeMCU menggunakan micro usb port yang di
pergunakan untuk pemrograman maupun sebagai power supply untuk menyalakan
NodeMCU. [7] Untuk saat ini modul NodeMCU sudah terdapat 3 tipe versi antara
lain, NodeMCU 0.9, NodeMCU 1.0 (Official) dan NodeMCU 1.0 (Unofficial).

Gambar 2.3 - NodeMCU ESP8266.[8]

2.2.1 Fungsi NodeMCU


Berikut ini fungsi dari NodeMCU yaitu :
1. Dapat digunakan sebagai actuator seperti dihubungkan ke
Relay untuk mengontrol peralatan elektronik.
2. NodeMCU Dapat digunakan sebagai mikrokontroler seperti
Arduino dimana dapat dihubungkan dengan sensor seperti
lm35, DHT 11 dan lain - lain.
3. Dapat digunakan sebagai projek IOT (Internet Of Things)
dimana alat ini akan dihubungkan ke jaringan wifi.

2.3 Breadboard
Breadboard adalah suatu jenis papan roti yang sering digunakan dalam
membuat prototype rangkaian elektronik. Breadboard merupakan papan
berlubang yang memungkinkan kaki-kaki berbagai komponen atau kabel

ditancapkan tanpa harus melakukan proses penyolderan. Sebagian orang


terkadang menyebutnya project board atau protoboard. Breadbord ini sering
digunakandalam membuat rangkaian elektronik sementara.[9] Untuk gambaran
fisik dari Breadboard dapat dilihat pada gambar berikut ini .
Gambar 2 4 - Breadboard[10]

2.3.1 Jenis Breadboard

Jenis breadboard ditentukan berdasarkan banyak lubang yang ada


di papan itu, ada yang 170 lubang, 400 dan lain lain. Beberapa
jenis breadboard yang sering dipergunakan antara lain:

1. Mini Breadboard, yaitu jenis yang paling kecil diantara


semua breadboard dan memiliki sekitar 170 titik koneksi.
2. Medium Breadboard, yaitu jenis breadboard ukuran sedang yang
kadang juga disebut half breadboard karena memiliki ukuran dan
jumlah titik koneksinya setengah dari jumlah titik koneksi
breadboard ukuran besar. Yaitu 400 titik koneksi.
3. Large Breadboard, yaitu jenis yang ukurannya paling besar
diantara semua jenis breadboard dan memiliki sekitar 830 titik
koneksi. 
Gambar 2 5 – Jenis – jenis Breadboard[11]

2.3.2 Fungsi Breadboard

Breadboard biasanya digunakan untuk membuat prototype suatu


rangkaian atau untuk belajar merangkai rangkaian elektronik karena tidak
perlu menyolder dan komponen yang digunakan masih dapat digunakan
untuk project selanjutnya. Fungsi breadboard bertujuan menjadi
konduktor listrik wadah melekatkan kabel jumper atau header pin male
supaya arus listrik dari komponen bisa saling terdistribusikan. Breadboard
biasanya dipergunakan oleh pemula yang ingin mencoba Papan dengan
konstruksi berlubang sesuai untuk menancapkan komponen tanpa di
hubungkan secara permanen.

2.4 Light Emitting Diode (LED)


LED merupakan singkatan dari light emitting diode ialah komponen
elektronika yang dapat memancarkan cahaya apabila mendapatkan aliran
tegangan maju, atau dialari tegangan layaknya diode dengan konfigurasi tegangan
maju. LED tidak memerlukan pembakaran filamen sehingga tidak menimbulkan
panas dalam menghasilkan cahaya. [12]

Gambar 2 6 - Light Emitting Diode


2.5 Kabel Jumper
Kabel  jumper adalah kabel elektrik yang memiliki pin konektor di setiap
ujungnya dan memungkinkanmu untuk menghubungkan dua komponen yang
melibatkan Arduino tanpa memerlukan solder. Kabel jumper biasanya
dipergunakan untuk menghubungkan satu komponen dengan komponen lain
ataupun menghubungkan jalur rangkaian yang terputus pada breadboard.[13]
Kabel Jumper pada umumnya terbagi menjadi 3, Kabel Jumper Male to Male,
Kabel Jumper Male to Female, Kabel Jumper Fmale to Female

Gambar 2.7 – Kabel Jumper

2.6 Internet Of Things


Internet of things merupakan sebuah penggabungan kata dari internet dan
things arti sebuah kata dari internet adalah sebuah jaringan komputer yang
menggunakan jaringan protokol dan arti kata things dapat diartikan sebagai objek
fisik. Internet Of Things merupakan sebuah konsep dimana objek tertentu
mempunyai kemampuan untuk mentransfer data melalui jaringan wifi.[14] .
Tujuan dari Internet Of Things adalah untuk mempermudah manusia berinteraksi
dengan benda, bahkan dengan tujuan supaya benda juga bisa saling
berkomunikasi dengan benda yang lainnya.[15]
Gambar 2.8 – Internet Of Things[16]

2.6.1 Prinsip – Prinsip internet Of Things


Internet Of Things terdiri dari 2 bagian utama yaitu internet dan
things. Internet yang mengatur konektivitas sedangkan things yang berarti
objek atau perangkat. Adapun prinsip dasar yang menopang IoT adalah :

1. Big Analog Data bisa didapatkan dari berbagai macam sumber yang


sifatnya alami seperti cahaya, sinyal radio, getaran, suhu, dan
sebagainya, serta bisa dihasilkan oleh peralatan mekanis atau
elektronik. Big Analog Data adalah tipe Big Data yang terbesar dan
tercepat jika dibandingkan dengan tipe-tipe Big Data lainnya.
Sehingga, dalam banyak hal, Big Data Analog perlu diperlakukan
secara khusus.
2. Perpetual Connectivity merupakan konektivitas yang terus-menerus
menghubungkan perangkat ke Internet.
3. Real time untuk IoT tidak dimulai ketika data
mengenai switch jaringan atau sistem komputer.
4. The Spectrum of Insight.
Berasal dari IoT yang berkaitan posisinya dalam lima fase data flow
yaitu real time, in motion (bergerak), early life, at rest (saat istirahat)
dan arsip
5. Immediacy Versus Depth. Dengan berbekal komputer dan
solusi IoT di era digital ini, akan ada pertukaran antara kecepatan dan
kedalaman yang kita dapatkan.
6. Shift Left. untuk mendapatkan wawasan yang cepat dan menyeluruh
tergolong sangat sulit. Drive untuk mendapatkan wawasan tersebut
akan menghasilkan komputasi dan analisis data canggih yang biasanya
disediakan untuk cloud atau pusat data.

7. The Next V. Big Data biasanya ditandai dengan “V” yaitu Volume,


Velocity, Variety, dan Value. The next V yang dimaksud adalah
Visibility. Ketika data dikumpulkan, para ilmuwan data di seluruh
dunia harus bisa melihat dan mengaksesnya sesuai kebutuhan.[17]

2.6.2 Manfaat Internet Of Things


Internet Of Things Memungkin perangkat dapat di kontrol dari
jarak jauh dengan menggunakan koneksi internet. Manfaat- manfaat dari
Internet Of Things adalah :

1. Konektivitas, Konektivitas atau biasa disebut dengan hubungan


koneksi antar jaringan. Di dalam sebuah sistem Internet Of Things
yang terdiri dari perangkat kecil, setiap sistem akan saling
terhubung dengan jaringan. Sehingga dapat menciptakan kinerja
yang lebih efektif dan efisien.
2. Efisien, Tercapainya efisiensi kerja. Semakin banyak konektivitas
jaringan yang terbentuk, semakin kecil pula jumlah penurunan
waktu untuk melakukan tugas. Sehingga, aktivitas dan kinerja
manusia menjadi lebih terbantu dengan adanya IoT.
3. Kemudahan, efektivitas untuk mengontrol dan monitoring sebuah
pekerjaan menjadi lebih mudah. Selain itu, teknologi cerdas juga
mampu untuk memberikan rekomendasi atau alternatif pekerjaan
yang lebih mudah bagi pengguna.[18]
2.7 Pengertian Web
Website atau web adalah kumpulan halaman dalam suatu domain yang
memuat tentang berbagai informasi agar dapat dibaca dan dilihat oleh pengguna
internet melalui sebuah mesin pencari. Web merupakan halaman yang
menampilkan informasi data tek, data video, data audi dan juga data gambar.
Sebuah web atau website dapat ditampilkan dengan sebuah software yang
terkoneksi dengan internet.[19]

2.7.1 Web Statis


Web statis adalah website yang dibuar menggunakan kode-kode
HTML yang mana pengguna tidak bisa mengubah konten dari web
tersebut secara langsung menggunakan browser. Halaman-halaman web
tersebut tidak memliki database, data dan informasi yang ada pada web
statis tidak berubah-ubah kecuali diubah sintaksnya. Dokumen web yang
dikirim kepada client akan sama isinya dengan apa yang ada di web
server.

2.6 Web Dinamis


Web dinamis adalah web yang isinya dapat dirubah sewaktu-waktu
dengan sangat mudah tanpa harus melakukan perubahan pada kode-kode
atau coding. Konten yang terdapat di web dinamis pun tersimpan disebuah
database, sehingga bagi orang-orang yang tidak bisa memahami coding-
pun dapat merubah isi konten tersebut tanpa harus menguasai bahasa
pemrograman web yang biasanya disebut dengan coding.

2.8 XAMPP
Xampp adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak system
operasi, Xampp merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak yang
didalamnya terdapat Apache, MySQL, PHP, Perl dan PhpMyAdmin.[20] Xampp
menjadi local web server yang memungkinkan kita mengembangkan aplikasi web
secara offline di localhost komputer.

You might also like