You are on page 1of 27

Nama : Gilang Yudhistira

NIM : 2121201003
Kelas : A Teknik Mesin
Fungsi Dan Cara Kerja Bagian Bagian Utama Pada Mesin

1. Mesin Bubut

1. Kepala Tetap (Head Stock)

Pada bagian kepala tetap ini terdapat poros spindle mesin yang memiliki
fungsi sebagai dudukan cekam (chuck). Jadi saat poros spindle ini berputar,
maka cekam otomatis juga akan ikut berputar.

Selain itu di bagian kepala cekam juga terdapat sabuk (belt) dan puli (pulle)
yang mana keduanya dihubungkan dengan motor penggerak. Adapun
perubahan arah putar dan kecepatan mesin bisa terjadi karena adanya puli
yang telah dihubungkan dengan poros spindle melalui roda gigi transmisi
dalam kotak roda gigi (gearbox).
Yang perlu Anda ketahui adalah jika ingin menggunakan mesin bubut ini,
maka putaran mesin harus berlawanan arah dengan mata pisau alat potong
yang digunakan.  Dengan begitu sayatan kayu yang di inginkan bisa dilakukan
dengan baik dan benar.

2. Motor Penggerak

Bagian motor penggerak ini bisa Anda jumpai dibawah gearbox atau kepala
tetap. Adapun fungsinya mengubah energi listrik menjadi energi mekanik untuk
menggerakkan semua komponen yang ada.
3. Tuas (Handle)
Hampir setiap mesin bubut memiliki jenis tuas atau handle yang berbeda-beda.
Cara penggunaannya-pun juga bisa disesuaikan dengan table yang menempel
pada mesin bubut.

Adapun fungsi dari tuas (handle) ini ada beberapa macam, diantaranya adalah :

 Untuk mengatur kecepatan spindle


 Untuk mengatur arah pemakanan
 Untuk menyalakan dan mematikan mesin
 Untuk mengatur kecepatan pemakanan secara otomatis
 Untuk mengatur penguliran
 Untuk mengatur arah putaran spindle

4. Tombol Emergency Stop

Secara umum sebuah mesin bubut selalu dilengkapi dengan tombol emergency
stop. Jadi tombol Emergency Stop ini digunakan untuk mematikan mesin bubut
dalam kondisi atau situasi darurat. Adapun tombol emergency ini memang di
rancang khusus untuk mendukung keselamatan kerja dalam kondisi-kondisi
tertentu.  
5. Kepala Lepas (Tail Lock)

Kepala lepas ini berada dipasang di atas alas mesin atau terdapat di sebelah
kanan mesin yang dikencangkan dengna baut dan mur. Adapun gunanya sebagai
tempat penahan ujung benda kerja yang sedang di bubut, maupun sebagai
tempat penahan kedudukan bor saat digunakan, dll.
Seorang operator bisa mengunci dan menggeser bagian kepala lepas ini
disepanjang alas mesin karena dibagian porosnya terdapat lubang tirus yang bisa
dipasang mata bor dengan tangkai serupa. Kepala lepas ini terdiri atas 2 bagian
utama yakni bagian alas dan badan. Jadi kedua bagian ini dikencangkan dengan
2-3 baut dan bisa digeser apabila dibutuhkan.

6. Eretan (Carriage)

Pada mesin bubut terdapat 3 jenis eretan yang meliputi :


a. Eretan Alas (longitudilan carriage)

Eretan Alas merupakan bagian yang berada di alas mesin dan bisa bergerak ke
kiri/kanan. Adapun didalamnya terdapat perlengkapan mekanik yang bekerja
secara otomatis untuk menggerakkan eretan tersebut atau bisa juga digerakkan
menggunakan tangan/manual.

b. Eretan Lintang (cross carriage/cross slide)

Bagian ini berada di atas eretan alas dengan posisi dudukan melintang terhadap
alas. Maksud dari gerakan melintang disini adalah komponennya bisa mendekat
dan menjauhi operator ketika diputar secara manual maupun otomatis.

Fungsi dari eretan lintang ini untuk mengatur tebal tipisnya pahatan yang
dilakukan dengan memperhatikan skala ukuran yang sudah disediakan.

c. Eretan atas (top carriage/compound slide)

Eretan atas posisinya ada dibagian atas eretan lintang yang dikencangkan
dengan 2 baut. Adapun kedudukannyabisa diputar atau dirubah
360o menyesuaikan kebutuhan.

Pada eretan atas terdapat rumah pahat yang menyertainya yang mana memiliki
fungsi untuk membuat tirus dengan sudut yang besar dan digerakkan secara
manual.
7. Dudukan Pahat (Tool Post)

Bagian dudukan pahat ini berada di atas eretan atas yang berfungsi untuk
menjepit pahatan saat proses pembubutan dilakukan. Adapun secara umum
dudukan pahat (tool post) dibedakan menjadi 2 bagian yaitu :

a. Standar Tools Post

Dudukan post standart ini menggunakan ganjalan sebagai pengatur ketinggian


mata pahat. Sementara untuk mengencangkan pahatan dilakukan dengan cara
memutar baut-baut yang ada di bagian atas tool post.

Tool post standart dibedakan menjadi 2 berdasarkan jumlah rumah pahatnya,


yang pertama adalah rumah pahat satu. Maksudnya adalah jumlah pahatan yang
bisa dipasang hanya berjumlah satu saja. Jadi operator harus berulang-ulang
untuk mengatur ketinggian setiap kali mengganti pahatan.

Yang kedua adalah rumah pahat 4 yang artinya jumlah pahatan maksimal yang
bisa dipasang sampai dengan 4. Jadi operator cukup mengatur ketinggian sekali
saja untuk melakukan pahatan tanpa perlu menyetel lagi.
b. Adjustable Tool Post

Tool post jenis ini berfungsi untuk mengatur ketinggan mata pahat tanpa perlu
menggunakan ganjalan. Hal ini yang membedakan dengan jenis standar tool
post.

Adjustable ini juga terdapat 2 macam, yang pertama rumah pahat satu dan
rumah pahat lebih dari satu yang mana penggunaannya sama dengan jenis
standart tool post.
8. Lampu Penerangan

Lampu penerangan ini merupakan bagian dari mesin bubut yang berfungsi untuk
membantu operator dalam melihat benda kerja saat proses pembubutan serta
untuk melihat hasilnya agar lebih maksimal. Namun sayangnya tidak semua
mesin bubut sudah dilengkapi dengan lampu penerangan khusus ini.
9. Pendingin (Selang Coolant)

Selang coolant ini memiliki fungsi untuk menyemprotkan cairan saat proses
pembubutan terjadi. Selain itu bagian ini juga berfungsi untuk menstabilkan suhu
alat potong ketika dirasa sudah terlampau panas.

Karena suhu yang stabil bisa membuat ketajaman mata potong lebih awet dan
hasil kerjanya lebih maksimal. Misalnya saja seperti saat melakukan pengeboran
benda keras, otomatis suhu alat potongnya akan meningkat dan mengeluarkan
asap, disinilah bagian pendingin ini bekerja.
10. Alas Mesin (Bed Machine)

Bagian alas mesin ini berfungsi sebagai tumpuan gaya pemakanan ketika proses
pembubutan terjadi dan juga sebagai tempat dudukan untuk kepala lepas,
penyangga diam (steady rest) dan eretan.

Adapun bentuk dari alas meja ini bermacam-macam, ada yang salah satu sisinya
memiliki ketinggian tertentu dan ada pula yang datar.

Namun permukaan dari meja mesin bubut ini selalu halus, rata dan memiliki
tingkat kesejajaran yang tinggi sehingga gerakan eretan memanjang dan kepala
lepas di atasnya bisa berjalan dengan lancar dan stabil untuk mendapatkan hasil
yang persisi.

Apabila bagian ini terjadi kerusakan atau aus, maka akibatnya bisa fatal. Hasil dari
proses pembubutan tidak lagi bisa persisi dan hasilnya kurang maksimal.
11. Poros Pembawa (Transportir)

Poros transportir merupakan bagian poros berulir yang terletak di bawah eretan
alas berbentuk seperti trapezium atau segi empat dengan jenis ulir withworth
(inchi) dan metric (mm).

Jadi poros transportir ini berfungsi untuk membawa eretan secara otomatis pada
saat proses pembubutan, contohnya saat melakukan pembubutan arah
melintang atau memanjang dan ulirnya antara 6-8 mm.
Sedangkan poros pembawa akan selalu berputar untuk membawa dan
mendukung kinerja eretan saat proses pemakanan secara otomatis. Nah, untuk
melihat kecepatan dari hasil pembubutan bisa dilihat dari table pemakanan pada
mesin sehingga Anda bisa mengatur kecepatan dengan menyesuaikan rpm dan
mengatur handle.

12. Alat Pencekam

Maksud dari alat pencekam adalah bagian yang digunakan untuk mengikat
benda keras saat akan dilakukan proses pembubutan. Dibagian ini terdapat 2
jenis yaitu :

a. Cekam Utama (Chuck)

Cekam merupakan alat perlengkapan mesin bubut yang berguna untuk menjepit
benda saat proses pembubutan terjadi. Jenis dini bisa dilihat dari rahang yang
terbagi atas dua buah yaitu cekap sepusat dan cekam tidak sepusar.

Cekap sepusat adalah cekam yang apabila salah satu rahang digerakkan maka
bagian lainnya akan ikut bergerak menjaui pusat sumbu. Oleh karena itu jenis
cekam ini biasanya digunakan untuk menjepit benda yang bentuknya sudah
silindris.

Pada jenis ini biasanya memiliki jumlah rahang tiga (3 jaw chuck), empat (3 jaw
chuck) dan enam (6 jaw chuck) seperti gambar dibawah ini.
b. Cekam Kolet (Collet Chuck)

Cekam Kolet merupakan salah satu penjepit yang mempunyai permukaan relaif
halus dan ukurannya lebih kecil. Pada jenis cekam ini terdapat 3 bagian yakni
Kolet, dudukan kolet dan batang penarik.

13. Rem Kaki

Bagian ini digunakan untuk menghentikan putaran mesin di posisi tertentu saat
proses pembubutan. Jadi operator bisa mengatur kapan  rem kaki ini digunakan
termasuk dalam kondisi darurat sekalipun.
2. Mesin Frais

1. Base atau alas Mesin

Merupakan komponen yang ada di bagian paling bawah mesin. Fungsi bagian
yang satu ini adalah sebagai pondasi mesin frais dan sebagai tempat untuk
membuang coolant.

Seluruh beban mesin frais ditopang oleh alas mesin ini, sehingga pembuatan
bagian in harus menggunakan bahan dan proses tertentu agar bagian alas mesin
bisa tahan terhadap tekanan yang tinggi.
2. Badan Mesin atau Kolom Mesin

Komponen lain yang sama pentingnya adalah kolom mesin yang fungsinya
adalah sebagai tempat kedudukan atau penopang berbagai bagian mesin,
misalnya tuas, spindle, motor penggerak, dan lainnya.

Bagian yang posisinya tegak mempunyai fungsi untuk mendukung gerak naik
dan turunnya bagian lutut sehingga meja dan sadel bisa bergerak ke bawah dan
ke atas.

Posisi kolom mesin ini berdiri dengan kokoh dan tegak dan berfungsi sebagai
dudukan, patokan, dan rumah untuk roda gigi pada mesin.

3. Knee atau Lutut

Komponen yang satu ini mempunyai dua alur yang saling tegak lurus. Salah
satunya dipasangkan dengan sadel sedangkan yang lainnya dipasangkan dengan
bagian kolom mesin.

Lutut mesin frais yang terbuat dari bahan besi cor bisa digerakkan hanya secara
vertikal saja. Di dalam komponen ini ada banyak roda gigi yang akan fungsinya
mengatur gerakan agar terjadi otomatis. Gerakan otomatis bisa mundur, maju, ke
kiri, atau ke kanan. Bagian lutut juga bisa dikunci di bagian kolom sehingga
menjadi lebih kuat ketika proses pengefraisan berlangsung.

4. Dudukan Meja atau Sadel

Bagian mesin frais berikutnya berada di antara meja dan lutut mesin frais.
Bentuknya persegi dan dibuat dari bahan besi cor juga. Komponen ini
mempunyai alur yang dipasangkan dengan lutut.

Sadel bisa digerakkan maju dan mundur mendekati kolom dan bisa dikunci ke
bagian lutut saat dibutuhkan.
5. Table atau Meja Mesin

Juga terbuat dari bahan besi cor dan posisinya ada di bagian atas sadel. Fungsi
utama komponen ini adalah untuk mengikat suatu benda kerja saat proses
pengefraisan berlangsung.

Meja ini bisa dikunci ke bagian sadel sehingga tidak akan bergetar ketika proses
pengefraisan sedang berjalan. Gunakan berbagai perlengkapan untuk memasang
pisau frais dan benda kerja.

6. ARM atau Lengan

Komponen yang satu ini berada di bagian atas dari kolom mesin frais, baik yang
horizontal maupun yang universal. Di bagian bawahnya terdapat alur yang
ujungnya dipasangkan dengan bagian mesin paling atas.

Ujung yang lainnya berfungsi sebagai tempat untuk mendukung arbor. Bagian
lengan ini bisa dilepas dan dikunci sesuai dengan kebutuhan.

7. Spindel

Spindle adalah bagian yang sangat penting. Fungsi bagian ini adalah sebagai
tempat untuk menahan alat potong di mesin frais versi vertikal.

Spindle juga bisa digunakan sebagai tempat arbor, terutama di mesin frais versi
horisontal. Saat proses pengefraisan, mesin akan menggerakkan bagian ini dan
alat potong pun bisa berputar.
8. Arbor

Komponen yang satu ini adalah bagian mekanis yang dimiliki oleh mesin frais.
Fungsi dari bagian mesin frais ini adalah sebagai ekstensi spindle, terutama di
mesin frais versi horisontal.

Fungsi lain dari komponen ini adalah untuk memegang pisau frais atau alat
potong dan berputar sesuai dengan arah pemakanan pisau frais tersebut.

9. Pisau Frais

Adalah alat potong yang fungsinya untuk menyayat berbagai benda kerja selama
proses pengefraisan. Jenis pisau frais ini bervariasi dan bisa digunakan dalam
bentuk yang berbeda.

Dengan begitu, operator alat ini bisa lebih efektif saat memproduksi atau
membentuk berbagai benda kerja yang ada.
10. Pendukung Arbor

Komponen yang fungsinya adalah mendukung arbor sehingga gerakan arbor


bisa menjadi lebh stabil. Alur yang dimilikinya dipasangkan dengan bagian
lengan mesin. Sedangkan lubang yang ada di bagian ini dipasangkan dengan
bagian arbor.

11. Milling Head

Merupakan komponen yang posisinya ada di bagian atas dari mesin frais,
terutama yang versi vertikal. Komponen ini terdiri dari motor penggerak, spindle,
serta mekanisme pengendali yang lainnya.

12. RAM

Merupakan sebuah lengan pada mesin frais versi vertikal yang bentuknya
menjorok. Ujung ram dihubungkan secara langsung dengan bagian kolom mesin.
Ujung lainnya dihubungkan dengan milling head.

13. Motor penggerak

Adalah bagian mesin frais yang fungsinya mengubah energi listrik ke energi
mekanik. Motor penggerak ini akan memberikan tenaga pada mesin frais
sehingga bisa bergerak dan bekerja.
14. Handle

Bagian handle yang ada di mesin frais dirancang untuk menggerakkan bagian
meja mesin dengan cara manual. Bagian ini ada di mesin frais versi horisontal dan
vertikal.

15. Emergency Stop

Tombol yang satu ini dirancang untuk langsung menghentikan mesin saat terjadi
keadaan darurat. Tombol ini bisa digunakan ketika penyayatan pada benda kerja
terjadi terlalu tebal atau terjadi kecelakaan kerja.

16. Lampu Penerangan

Seperti halnya lampu pada umumnya, lampu penerangan di mesin ini akan
memberikan cahaya yang membantu proses pengefraisan sehingga operator bisa
melihat dengan lebih jelas.
3. Mesin Skrap

1. Badan mesin
Merupakan keseluruhan mesin tempat mekanik penggerak dan tuas pengatur.

2. Meja mesin
Fungsinya merupakan tempat kedudukan benda kerja atau penjepit benda kerja. Meja
mesin didukung dan digerakkan oleh eretan lintang dan eretan tegak. Eretan lintang
dapat diatur otomatis.

3. Lengan
Fungsinya untuk menggerakan pahat maju mundur. Lengan diikat dengan engkol
menggunakan pengikat lengan. Kedudukan lengan di atas badan dan dijepit pelindung
lengan agar gerakannya lurus.
4. Eretan pahat
Fungsinya untuk mengatur ketebalan pemakanan pahat. Dengan memutar roda
pemutar maka pahat akan turun atau naik. Ketebalan pamakanan dapat dibaca pada
dial. Eretan pahat terpasang di bagian ujung lengan dengan ditumpu oleh dua buah
mur baut pengikat. Eretan dapat dimiringkan untuk penyekrapan bidang bersudut atau
miring. Kemiringan eretan dapat dibaca pada pengukur sudut eretan.
5. Pengatur kecepatan
Fungsinya untuk mengatur atau memilih jumlah langkah lengan mesin per menit. Untuk
pemakanan tipis dapat dipercepat. Pengaturan harus pada saat mesin berhenti. Tuas
panjang langkah Berfungsi mengatur panjang pendeknya langkah pahat atau lengan
sesuai panjang benda yang disekrap. Pengaturan dengan memutar tap ke arah kanan
atau kiri.
6. Tuas posisi pahat
Tuas ini terletak pada lengan mesin dan berfungsi untuk mengatur kedudukan pahat
terhadap benda kerja. Pengaturan dapat dilakukan setelah mengendorkan pengikat
lengan. Tuas pengatur gerakan otomatis meja melintang Untuk menyekrap secara
otomatis diperlukan pengaturan-pengaturan panjang engkol yang mengubah gerakan
putar mesin pada roda gigi menjadi gerakan lurus meja. Dengan demikian meja
melakukan gerak ingsutan (feeding).
4. Mesin Bor

1. Kabel Power

Kabel power merupakan bagian dari yang berfungsi untuk menghubungkan


mesin bor dengan sumber listrik. Kabel power pada mesin bor umumnya lentur
dan kuat terhadap panas.

2. Saklar Bor

Saklar bor merupakan alat yang digunakan sebagai pemutus dan penyambung
aliran arus listrik. Tak berbeda jauh pada mesin bor tangan, alat ini digunakan
untuk menghidupkan dan mematikan mesin. Saklar pada mesin bor tangan ada
yang dilengkapi dengan tuas pengatur putaran arah. Dan ada juga yang
dilengkapi dengan speed control yang berfungsi untuk mengatur cepat
lambatnya putaran mesin.

3. Carbon Brush
Carbon brush atau spul merupakan bagian pada mesin bor yang terbuat dari
carbon padat yang berfungsi sebagai penghantar arus listrik dari stator ke rotor.
Dalam nggunaannya, carbon brush dilengkapi dengan spring atau pir yang
berfungsi sebagai penahan carbon brush agar selalu menempel pada komutator
armature.

4. Rotor Dan Stator

Rotor dan stator merupakan bagian mesin bor tangan yang berfungsi sebagai
mesin penggerak. Rotor (armature) adalah bagian yang berputar, sedangkan
stator adalah bagian yang diam. Kedua bagian ini akan bekerja sama untuk
dalam menghasilkan energi putaran untuk memutar mata bor.

5. Panel Drill

Dalam beberapa jenis mesin bor tangan terdapat bagian yang bernama panel
drill. Panel dril ini biasanya terletak di bagian atas atau disamping body mesin.
Panel drill ini berfungsi untuk menjalankan fungsi drill. Drill itu sendiri merupakan
gerakan maju mundur dari kepala bor yang bertujuan untuk memberi tekanan
mata bor ketika melakukan proses pengeboran pada bidang yang keras, seperti
tembok dan beton.

6. Helical Gear

Helical gear atau roda gigi penghubung merupakan bagian mesin bor yang
berfungsi sebagai penghubung antara bagian elektrik dengan chuck bor. Roda
gigi penghubung ini akan berputar mengikuti putaran rotor penggerak ketika
mesin bor tangan dihidupkan.

7. Chuck Bor

Chuck bor atau kepala bor adalah bagian pada mesin bor tangan yang berada
paling ujung yang berfungsi sebagai tempat dudukan mata bor. Chuck bor ini
berupa rahang tiga mulut yang dapat membuka dan menutup ketika memutar
kunci mata bor.
8. Mata Bor

Mata bor adalah bagian yang berfungsi sebagai pahat dalam pembuatan lubang.
Mata bor terdiri dari berbagai jenis dan ukuran. Untuk jeninya ada jenis mata bor
besi dan mata bor kayu. Sedangkan untuk ukurannya mulai daro 0.5 mm sampai
13 mm.

You might also like