Professional Documents
Culture Documents
Sistem Pada Mobil All New Honda Brio Gilang Yudhistira 2121201003 Kelas A
Sistem Pada Mobil All New Honda Brio Gilang Yudhistira 2121201003 Kelas A
NIM : 2121201003
Kelas : A. Teknik Mesin
Matkul : Teknik Otomotif
Mesin 1.2L i-VTEC 4 silinder terdiri dari katup tunggal dengan ekspansi di bagian rasio katup (exhaust
delay) yang disempurnakan untuk konsumsi bahan bakar lebih baik dengan mengurangi gesekan di setiap
bagian mesin. Mesin 1.2L i-VTEC juga memiliki pola zigzag yang ditingkatkan pada struktur piston
untuk proses intake yang lebih ringan serta dilengkapi cam chain lebih ramping, chain-
tensioner dan auto-tensioner belt tambahan, serta menggunakan oli berkualitas untuk mengurangi
gesekan.
Honda juga telah mengurangi jumlah emisi dengan mengkombinasikan exhaust manifold dengan kepala
silinder, dan menempatkan catalytic converter langsung dibawah exhaust manifold untuk meningkatkan
pendinginan di ruang pembakaran.
Pembakaran juga ditingkatkan menggunakan busi elektroda anti-oksidasi dan adukan udara dan bensin di
dalam katup melalui sistem katup tunggal. Tenaga maksimum dari mesin i-VTEC 1.2L
adalah 90 PS /6.000 rpm untuk transmisi manual dan CVT. Torsi maksimum telah mencapai 110
Nm/4.800 rpm untuk transmisi manual dan CVT.
Honda mengembangkan teknologi i-VTEC dengan katup tunggal dalam kisaran rpm rendah sehingga
mesin akan mendapatkan satu intake valve per-silinder. Cara kerja tersebut mempercepat proses
pembakaran karena udara dan bahan bakar tercampur dengan lebih baik yang pada akhirnya membuat
konsumsi bahan bakar lebih efisien.
Permukaan pada area piston dilapisi dengan molybdenum dalam ketebalan yang tepat pada pola zig-zag
untuk meningkatkan daya tahan oli dan mengurangi gesekan. Selain itu, teknologi seperti MO shot
metal dan low-friction oil seal diadopsi untuk konsumsi bahan bakar yang lebih baik.
All-new Honda Brio generasi ke-2 menawarkan efisiensi bahan bakar dan pengalaman fun-to-drive yang
sangat baik. Mesin i-VTEC 1.2L dipadukan dengan transmisi yang menghasilkan performa mesin terbaik
serta didukung oleh suspensi yang telah disempurnakan.
Menampilkan teknologi i-VTEC asli Honda, mesin All-new Honda Brio memiliki dua intake dan dua
katup buang per-silinder. Dalam rentang rpm rendah, mesin menggunakan satu katup intake per-silinder,
sehingga menghasilkan proses pembakaran lebih cepat untuk meningkatkan efisiensi bahan bakar. Pada
rentang rpm pertengahan hingga tinggi, valve idling terjadi untuk akselerasi yang halus dan memuaskan.
Mengenal Sistem kendaraan All New Honda Brio Melipiuti :
1. Sistem Starter
Apa Itu Sistem Starter
Sistem starter merupakan komponen pada kendaraan yang berfungsi untuk menghidupkan atau
menjalankan mesin. Komponen ini berfungsi untuk mengubah arus listrik yang terdapat pada aki menjadi
energi mekanik. Saat starter kendaraan diaktifkan, makan komponen mesin akan mendapatkan putaran
awal melalui bantuan dari flywheel yang dimotori oleh sistem starter. Selanjutnya mesin akan dapat
melakukan perputaran dengan sendirinya karena proses pembakaran dalam mesin sudah berjalan.
Prinsip kerja starter adalah dengan mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini
selanjutnya akan membuat mesin kendaraan dapat bergerak dan berjalan. Selain itu, sistem starter juga
berfungsi sebagai penggerak awal sehingga mesin kendaraan dapat melakukan proses pembakaran.
Dengan fungsi yang sangat penting untuk membantu menghidupkan dan menjalankan sebuah mesin, jika
sistem starter bermasalah maka kendaraan tidak bisa dihidupkan dan dijalankan.
1. Ignition switch atau kunci kontak diputar ke arah start maka arus listrik dari battery (aki) akan
mengalir melalui fuse dan relay menuju ke terminal S di starter kendaraan
3. Di saat yang sama, magnetic switch akan mendorong roda gigi di starter motor menjadi terkait dengan
roda gigi di mesin atau flywheel.
4. Listrik dari terminal B akan mengalir ke terminal M dan membuat komponen dalam starter motor
menjadi berputar sekaligus memutar roda gigi yang terkait dengan mesin tadi sehingga mesin mobil juga
akan ikut berputar.
Cara kerja sistem starter kendaraan sangat berpengaruh terhadap komponen kelistrikan dalam mesin.
Maka dari itu, pastikan Anda merawat sistem kelistrikan dan starter mobil secara berkala untuk
memastikan bahwa semua komponen tersebut berfungsi dengan baik sehingga sistem starter kendaraan
juga bisa bekerja dengan maksimal.
Jenis dan Tipe Sistem Starter
Pada dasarnya ada beberapa jenis dan tipe sistem starter mobil yang digunakan Honda Brio. Berikut ini
penjelasan lengkap apa saja jenis dan tipe sistem starter yang perlu Anda ketahui.
Jenis Sistem Starter
Jenis sistem starter mobil meliputi:
1. Starter mekanik
Starter mekanik merupakan jenis sistem starter yang paling umum dijumpai pada kendaraan. Starter jenis
ini biasanya digerakkan oleh tenaga manusia seperti kick starter pada sepeda motor dan slenger pada
mesin diesel.
2. Starter elektrik
Sistem starter jenis ini mengubah energi arus listrik sehingga bisa menjalankan sebuah mesin
kendaraan. Starter elektrik banyak digunakan pada sepeda motor dan mobil karena memungkinkan mesin
kendaraan bisa hidup dan berjalan dengan mudah.
3. Starter pneumatic
Cara kerja sistem starter mobil jenis ini adalah dengan mengubah udara yang memiliki tekanan besar
menjadi sumber tenaga atau penggeraknya. Biasanya starter pneumatic diaplikasikan pada kapal laut
yang memiliki mesin cukup besar.
Tipe Sistem Starter
Sistem starter pada mesin kendaraan juga terdiri dari beberapa tipe, diantaranya:
1. Sistem Starter Tipe Konvensional
Sistem starter tipe ini bekerja dengan memanfaatkan satu buah pinion gear yang akan terhubung
ke flywheel saat drive lever digerakkan oleh pull in coil. Sistem starter tipe konvensional umumnya a
memiliki bentuk sederhana dengan tenaga yang standar.
2. Sistem Starter Tipe Reduksi
Sistem starter tipe reduksi memiliki gigi tambahan yang berguna untuk mereduksi putaran. Hal ini
bertujuan untuk menghasilkan momen puntir yang kuat. Sistem starter jenis ini cocok digunakan pada
mesin yang mempunyai kompresi yang tinggi seperti pada mesin diesel.
3. Sistem Starter Tipe Planetary
Komponen sistem starter mobil tipe planetary sebenarnya memiliki cara kerja yang tidak jauh berbeda
dengan sistem starter tipe reduksi. Perbedaannya hanya terletak pada roda gigi tambahan yang
berbentuk planetary atau memutar. Kelebihan sistem starter tipe ini adalah memiliki daya reduksi yang
lebih baik sehingga ukuran armature coil dapat diperkecil.
Itulah beberapa hal tentang sistem starter mobil yang perlu Anda ketahui. Seiring perkembangan
teknologi yang semakin canggih, saat ini sistem starter kendaraan juga telah bisa dikendalikan dari jarak
jauh.
Salah satu contohnya adakah sistem starter pada mobil Honda Brio yang bisa dikendalikan melalui
aplikasi Bluelink. Dengan cara ini, Anda bisa menyalakan atau mematikan mesin kendaraan
menggunakan aplikasi Bluelink yang dapat diakses dari perangkat smartphone. Jadi tak perlu
menghidupkan atau mematikan mesin secara manual, cukup ‘klik’ dari aplikasi, mobil Anda sudah dapat
dikendalikan.
2. Sistem Transmisi
Perluasan rentang rasio untuk transmisi CVT menghasilkan konsumsi bahan bakar yang lebih baik serta
pergantian gigi yang halus menawarkan pengalaman berkendara yang menyenangkan dengan didukung
"G-Design Shift" yang sangat presisi.
Dengan G-Design Shift yang secara efektif mengoperasikan kontrol pada CVT, throttle dan sistem
kontrol hidrolik, pengemudi dapat merasakan perpindahan gigi yang responsif. Akselerasi dari G-Design
Shift telah ditingkatkan dan dipertahankan untuk memberikan pengalaman berkendara yang halus dan
sporty.
3. Sistem Pengapian
Pemilik mobil atau pengemudi mobil setidaknya perlu tahu apa itu sistem pengapian pada mobil, karena
sistem ini berperan penting untuk menyalakan mobil. Sistem ini memberikan proses untuk memberikan
pembakaran dari ruang bakar antara bensin dan udara agar mobil memiliki tenaga untuk bergerak.
Lebih tepatnya, sistem pengapian adalah proses mekanikal dan elektrik untuk menghasilkan percikan
bunga api dalam silinder mesin pada saat kompresi. Percikan api tersebut didapatkan karena adanya
proses lompatan energi listrik bertegangan tinggi dari induksi elektromagnetik.
Pada prosesnya, sistem pengapian memiliki tiga tipe untuk mobil. Berikut paparan komponen sistem
pengapian mobil dan masing-masing fungsinya.
Fungsi sistem pengapian ini merupakan rangkaian mekatronika yang membantu membangkitkan percikan
api melalui pemutusan arus. Percikan api tersebut memanfaatkan energi listrik bertegangan tinggi yang
didapatkan dari induksi pada coil. Car kerjanya sederhana yaitu saat kontak berada pada posisi ON arus
listrik dan baterai akan mengalir ke coil dan keluar menuju platina.
Pada prosesnya, sistem pengapian konvensional memiliki berbagai komponen sebagai pelengkap proses
kerjanya, yaitu:
- Battery /ACCU
- Ignition Coil
- Distributor
- Busi
Sistem Pengapian Transistor
Pada sistem pengapian transistor memiliki fungsi untuk menggantikan peran platina, ini yang
membuatnya berbeda dengan sistem pengapian konvensional. Sistem ini juga dikenal dengan sistem
pengapian elektronik.
Prinsip kerja sistem ini pada mobil hampir sama dengan sistem konvensional namun perbedaannya pada
cara pemutusan arus primer. Caranya dengan memanfaatkan komponen transistor sebagai saklar
elektronik untuk pemutus arus primer dan menghasil induksi elektromagnetik.
Sistem ini terbagi menjadi dua macam, yaitu
- Sistem pengapian semi transistor. Sistem ini masih menggunakan platina namun bukan memutuskan
arus primer coli, melainkan memutuskan arus menuju kaki basis pada transistor.
- Sistem pengapian full transistor. Sistem ini menggunakan pengapian elektrik. Memutuskan arus
menggunakan alat bernama igniter yang akan mengirim sinyal untuk memutuskan arus pada kaki basis
transistor.
Tangki bahan bakar terbuat dari pelat besi, dipasangkan dibagian belakang kendaraan untuk
menghindari bocor pada saat terjadi tabrakan dan udara panas yang ditimbulkan dari mesin. Pada
bagian dalam dilapisi dengan lapisan anti karat. Selain itu juga dipasang sparator didalam tangki
yang berfungsi untuk mencegah bahan bakar turun – naik pada saat mobil berjalan pada tanjakan
ataupun turunan.
Ujung pipa hisap bahan bakar, diletakkan dengan jarak 2 – 3 cm dari dasar tangki, untuk
mencegah terhisapnya air dan kotoran yang mengendap didasar tangki.
c. Saluran untuk emisi bahan bakar ( untuk menyalurkan gas HC ke charcoal canister ).
3. Saringan Bahan Bakar ( Fuel Filter )
Fungsi saringan bahan bakar adalah untuk memisahkan air dan debu yang terkandung didalam
bensin dan untuk menurunkan kecepatan aliran sehingga partikel – partikel yang lebih berat dari
bensin akan tertinggal didasar saringan
Catatan :
Untuk mobil mobil tertentu saringan bensin diletakkan didadalam tangki bensin dan dijadikan
satu dengan pompa bensin.
Posisi tangki bahan bakar yang terletak dibagian belakang serta posisinya yang lebih rendah dari
karburator, maka diperlukan pumpa untuk menghisap bahan bakar dari tangki bahan bakar
menuju ke karburator. Pumpa bahan bakar pada mobil mempunyai 2 jenis penggerak, yaitu jenis
penggerak mekanik yang digerakkan oleh cam lobe poros bubungan ( camshaft ) dan jenis
penggerak listrik yang digerakkan oleh motor listrik 12 volt.
Kendaraan terdiri dari berbagai macam sistem yang mendukung agar kendaraan dapat berjalan dengan
baik. Mulai dari sistem kelistrikan body, kelistrikan mesin, sistem pemindah tenaga, sistem suspensi dan
sistem bahan bakar.
Sistem bahan bakar berfungsi untuk mengalirkan bahan bakar dari tangki bahan bakar sampai ke dalam
silinder ( ruang bakar ) sesuai dengan kondisi mesin. Sistem bahan bakar yang akan kita bahas adalah
sistem bahan bakar konvensional yang masih menggunakan komponen - komponen yang digerakkan
secara mekanik.
Setelah bahan bakar keluar dari saringan, selanjutnya akan diteruskan ke karburator. Ini merupakan
langkah akhir yang dilewati oleh bahan bakar untuk dicampurkan oleh udara. Bahan bakar yang sudah
tercampur dengan udara akan masuk ke dalam ruang bakar akibat adanya hisapan pada silinder.
Pada sekala garis besar, sistem bahan bakar yang ada pada kendaraan adalah cair yang menggunakan
bensin ataupun solar. Jadi pada artikel ini kita tidak akan membahas kendaraan yang menggunakan bahan
bakar berbentuk gas.
Pada gambar diatas, kita dapat melihat beberapa komponen yang termasuk dalam sistem bahan bakar.
Jadi kita akan bahas fungsi dari setiap komponen yang ada, diantaranya yaitu :
Ujung pipa hisap bahan bakar, diletakkan dengan jarak 2 – 3 cm dari dasar tangki, untuk mencegah
terhisapnya air dan kotoran yang mengendap didasar tangki.
c. Saluran untuk emisi bahan bakar ( untuk menyalurkan gas HC ke charcoal canister )
Fungsi saringan bahan bakar adalah untuk memisahkan air dan debu yang terkandung didalam bensin
dan untuk menurunkan kecepatan aliran sehingga partikel – partikel yang lebih berat dari bensin akan
tertinggal didasar saringan
Catatan :
Untuk mobil mobil tertentu saringan bensin diletakkan didadalam tangki bensin dan dijadikan satu
dengan pompa bensin.
5. Karburator
Carbutator
Fungsi karburator adalah untuk mencampurkan udara dan bahan bakar sebelum masuk ke dalam ruang
bakar. karbutaor adalah komponen terakhir pada sistem bahan bakar yang akan mengatur sedikit
banyaknya campuran udara dan bahan bakar sesuai kondisi mesin pada saat itu.
5. Sistem pengisian
Pengertian dari sistem pengisian mobil adalah proses yang terjadi dari penghasil energi listrik ke
sistem kelistrikan kendaraan. Nantinya akan bekerja sebagai sumber arus dan melakukan pengisian
pada daya baterai yang habis.
Dalam pengisian daya listrik ini ada beberapa komponen yang perlu diperhatikan. Masing-masing
komponen ini berperan sangat besar agar proses pengisian berjalan dengan baik. Apabila salah satu
komponen saja mengalami kerusakan, maka baterai tidak terisi.
Berikut ini beberapa komponen yang tersedia dalam sistem pengisian mobil.
1. Alternator
Komponen pertama ini memiliki fungsi untuk mengubah energi mekanis menjadi listrik. Saat alternator
bekerja maka akan terjadi putaran dari puli poros engkol yang akan disalurkan melalui v-belt.
Nantinya akan muncul arus bolak balik dan diarahkan ke dioda. Ada beberapa komponen yang terdapat
dalam alternator sebagai berikut:
Stator yang berfungsi untuk menciptakan arus bolak balik.
Rotor yang berfungsi untuk menciptakan elektromagnet.
Dioda yang fungsinya untuk menyearahkan arus.
Bearing yang berfungsi agar rotor berputar dengan lembut.
Fan yang berfungsi untuk mendinginkan komponen alternator.
Puli yang berfungsi untuk menerima putaran dari tali kipas.
2. Regulator
Komponen kedua adalah regulator yang berfungsi untuk mengatur agar besar pengisian tidak berlebihan.
Hasil tegangan listrik dihasilkan sesuai dengan kecepatan putaran pada mesin. Lebih cepat maka daya
akan semakin besar.
Oleh karena itu dibutuhkan regulator untuk mengatur besaran daya yang dihasilkan. Regulator akan
mengatur besaran arus listrik yang dialirkan ke rotor coil. Regulator juga bekerja untuk mematikan lampu
indikator pengisian apabila alternator sudah bisa menghasilkan arus listrik.
Ada dua tipe regulator yakni pelana atau konvensional dan ada juga tipe IC regulator. Ada beberapa
keuntungan yang didapatkan jika menggunakan tipe regulator IC yaitu:
Merupakan komponen yang tentu sudah pernah Anda dengar. Fungsinya adalah sebagai sumber listrik
pada kendaraan untuk berbagai sistem seperti sistem pengapian hingga sistem starter.
Fungsi lainnya adalah menjadi tempat penampungan daya sementara saat sistem pengisian berlangsung.
4. Ampere
Komponen yang fungsinya untuk mengukur besarnya arus listrik. Biasanya dibangkitkan untuk
mengisibaterai.
Cara yang pertama adalah lampu pengisian menyala saat kunci kontak dalam keadaan ON. Pada saat itu
arus yang berasal dari baterai akan mengalir ke rotor dan massa. Oleh karena itu akan muncul
kemagnetan pada bagian rotor coil.
Dalam waktu yang bersamaan maka arus dari baterai juga akan mengalir ke lampu pengisian atau CHG.
6. Sistem Pelumasan