You are on page 1of 36

ANALISIS STABILITAS DAN KONSTRUKSI PENAHAN TANAH

2022

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Dinding Penahan Tanah


Di kota-kota besar di seluruh dunia, sudah mulai susah untuk
mendapatkan ketersediaan lahan untuk tempat parkir pada suatu gedung
bertingkat. Pembangunan gedung bertingkat yang menggunakan lantai
basement sebagai area parkir, perlu menggunakan dinding penahan tanah
(retaining walls).
Konstruksi dinding penahan haruslah direncanakan dan dirancang agar
penghuni dan pengunjung di sebuah gedung tersebut aman dari bahaya
longsor yang bisa saja terjadi dikarenakan adanya gaya lateral tanah dan air
yang berpotensi menyebabkan kegagalan struktur.
Dinding penahan tanah dapat digunakan pada konstruksi tetap
(permanent) maupun konstruksi sementara (temporary). Karena memiliki
sifat ketahanan yang tinggi terhadap lingkungan sekitarnya, dinding penahan
tanah banyak dijadikan untuk struktur bangunan yang bersifat permanen.
Tujuan utama konstruksi dinding penahan tanah (retaining walls)
adalah untuk menahan tanah agar tidak terjadi longsor akibat beban yang
bekerja. Selain untuk basement, jenis konstruksi dinding penahan tanah ini
juga banyak dijumpai pada under pass dan lereng bukit.
A. Definisi Dinding Penahan Tanah
Dinding penahan tanah adalah suatu konstruksi yang berfungsi untuk
menahan tanah lepas atau alami dan mencegah keruntuhan tanah yang
miring atau lereng yang kemantapannya tidak dapat dijamin oleh lereng
tanah itu sendiri. Tanah yang tertahan memberikan dorongan secara
aktif pada struktur dinding sehingga struktur cenderung akan terguling
atau akan tergeser.
B. Fungsi Dinding Penahan Tanah
Fungsi dinding penahan antara lain, yaitu :
a. Menahan gaya tekan lateral tanah aktif (Active Lateral Force Soil)
yang berisiko menyebabkan terjadinya keruntuhan lateral tanah
seperti contohnya longsor/landslide.

Fitri Nur Hidayah (D1011191034)


Teknik Sipil
Universitas Tanjungpura
ANALISIS STABILITAS DAN KONSTRUKSI PENAHAN TANAH
2022

b. Menahan gaya tekan lateral air (Lateral Force Water) yang berisiko
menyebabkan terjadinya keruntuhan lateral akibat tekanan air yang
besar seperti terjadinya erosi.
c. Memproteksi kemungkinan terjadinya perembesan air/seepage yang
disebabkan adanya elevasi muka air tanah yang cukup tinggi.
Dalam hal ini juga berfungsi dalam proses pengeringan air
(dewatering) yaitu dengan memotong aliran air (Flow net) pada
tanah (Cut Off).
C. Kegunaan Dinding Penahan Tanah
Retaining walls sudah banyak dimanfaatkan secara luas oleh
masyarakat. Seperti penerapannya dalam bangunan bertingkat yang
membutuhkan basement, jalan raya, jalan kereta api, jembatan, kanal
dan lainnya. Berikut ini aplikasi yang umum menggunakan dinding
penahan tanah antara lain sebagai berikut:
a. Jalan raya atau jalan kereta api yang dibangun di daerah lereng.
b. Jalan raya atau jalan kereta api yang ditinggikan untuk
c. mendapatkan perbedaan elevasi.
d. Jalan raya atau jalan kereta api yang dibuat lebih rendah agar
didapat perbedaan elevasi.
e. Dinding penahan tanah yang menjadi batas pinggir kanal.
f. Dinding khusus yang disebut flood walls, yang digunakan untuk
mengurangi/menahan banjir dari sungai.
g. Dinding penahan tanah yang digunakan untuk menahan tanah
pengisi dalam membentuk suatu jembatan. Tanah pengisi ini disebut
approachfill dan dinding penahan disebut abutments.
h. Dinding penahan yang digunakan untuk menahan tanah di sekitar
bangunan atau gedung-gedung.
i. Dinding penahan tanah yang digunakan sebagai tempat
penyimpanan material seperti pasir, biji besi, dan lain-lain. Seperti pada
Gambar 1.1

Fitri Nur Hidayah (D1011191034)


Teknik Sipil
Universitas Tanjungpura
ANALISIS STABILITAS DAN KONSTRUKSI PENAHAN TANAH
2022

Gambar 1.1 Kegunaan Dinding Penahan Tanah


D. Jenis – Jenis Penahan Tanah
Berdasarkan cara untuk mencapai stabilitasnya, maka dinding
penahan tanah dapat digolongkan dalam beberapa jenis yaitu Dinding
Gravitasi, Dinding Penahan Kantiliver, Dinding Kontravort, Dinding
Butters. Beberapa jenis dinding penahan tanah antara lain :
a. Dinding Penahan Tanah Type Gravitasi (gravity wall)
Dinding ini dibuat dari beton tidak bertulang atau pasangan
batu, terkadang pada dinding jenis ini dipasang tulangan pada
permukaan dinding untuk mencegah retakan permukaan akibat
perubahan temperatur. Seperti pada Gambar 1.2

Fitri Nur Hidayah (D1011191034)


Teknik Sipil
Universitas Tanjungpura
ANALISIS STABILITAS DAN KONSTRUKSI PENAHAN TANAH
2022

Gambar 1.2 Dinding Penahan Tanah Type Gravitasi (gravity wall)


(Sumber :Hardiyatmo,2014)

b. Dinding Penahan Tanah Type Kantilever (Cantilever retaining wall)


Dinding ini terdiri dari kombinasi dinding dengan beton
bertulang yang berbentuk huruf T. Ketebalan dari kedua bagian relatif
tipis dan secara penuh diberi tulangan untuk menahan momen dan
gaya lintang yang bekerja pada dinding tersebut. Stabilitas
konstruksinya diperoleh dari berat sendiri dinding penahan dan berat
tanah diatas tumit tapak (hell). Terdapat 3 bagian struktur yang
berfungsi sebagai kantiliver, yaitu bagian dinding vertical ( steem ),
tumit tapak dan ujung kaki tapak ( toe ). Biasanya ketinggian dinding
ini tidak lebih dari 6– 7 meter. Seperti pada Gambar 1.3

Gambar 1.3 Dinding Penahan Tanah Type Kantilever (Cantilever retaining wall)
(Sumber : Hardiyatmo,2014)

Gambar 1.4 Dinding Penahan Tanah Type Cantilever (kantilever retaining wall)

Fitri Nur Hidayah (D1011191034)


Teknik Sipil
Universitas Tanjungpura
ANALISIS STABILITAS DAN KONSTRUKSI PENAHAN TANAH
2022

c. Dinding Penahan Tanah Type Cantilever (Cantilever retaining


wall)
Dinding Penahan Tanah Type Counterfort (counterfort wall)
Dinding ini terdiri dari dinding beton bertulang tipis yang di bagian
dalam dinding pada jarak tertentu didukung oleh pelat/dinding
vertikal yang disebut counterfort (dinding penguat). Ruang di atas
pelat pondasi diisi dengan tanah urug. Apabila tekanan tanah aktif
pada dinding vertical cukup besar, maka bagian dinding vertical
dan tumit perlu disatukan ( kontrafort ) Kontrafort berfungsi
sebagai pengikat tarik dinding vertical dan ditempatkan pada bagian
timbunan dengan interfal jarak tertentu. Dinding kontrafort akan
lebih ekonomis digunakan bila ketinggian dinding lebih dari 7
meter. Seperti pada Gambar 1.5

Gambar 1.5 Dinding Penahan Tanah Type Kounterfort (counterfort wall)

Gambar 1.6 Dinding Penahan Tanah Tipe Konterfort (counterfort wall)

Fitri Nur Hidayah (D1011191034)


Teknik Sipil
Universitas Tanjungpura
ANALISIS STABILITAS DAN KONSTRUKSI PENAHAN TANAH
2022

Perencanaan dimensi dinding penahan tanah sistem kontrafort


yaitu Lebar 0,45 H s/d 0,75 H. Kontrafort dapat ditempatkan pada
jarak 0,30 H s/d 0,60 H, dengan tebal tidak kurang dari 20 cm.
Tinggi kontrafort sebaiknya sama dengan tinggi dinding vertikal;
tetapi bila diinginkan ketinggian yang lebih kecil, dapat dikurangi
dengan 0,12 H s/d 0,24 H. Seperti pada Gambar 1.7

Gambar 1.7 Dinding Penahan Tanah Tipe Konterfort (counterfort wall)


(Sumber: Hardiyatmo,2014)
d. Dinding Penahan Tanah Type Buttress (butters Wall)
Dinding Buttress hampir sama dengan dinding kontrafort, hanya
bedanya bagian kontrafort diletakkan di depan dinding. Dalam hal
ini, struktur kontrafort berfungsi memikul tegangan tekan. Pada
dinding ini, bagian tumit lebih pendek dari pada bagian kaki.
Stabilitas konstruksinya diperoleh dari berat sendiri dinding
penahan dan berat tanah diatas tumit tapak. Dinding ini dibangun
pada sisi dinding di bawah tertekan untuk memperkecilgaya irisan
yang bekerja pada dinding memanjang dan pelat lantai. Dinding ini
lebih ekonomis untuk ketinggian lebih dari 7 meter. Kelemahan
dari dinding ini adalah penahannya yang lebih sulit daripada jenis
lainnya dan pemadatan dengan cara rolling pada tanah di bagian
belakang adalah jauh lebih sulit. Seperti pada Gambar 1.8

Fitri Nur Hidayah (D1011191034)


Teknik Sipil
Universitas Tanjungpura
ANALISIS STABILITAS DAN KONSTRUKSI PENAHAN TANAH
2022

Gambar 1.8 Dinding Penahan Tanah Type Buttress (butters Wall)


E. Konsep Perencanaan Dinding Penahan Tanah
Berdasarkan survey lapangan yang telah dilakukan pada lokasi yang
akan di bangun dinding penahan tanah ini, serta dengan
mempertimbangkan tingkat kesulitan dalam pelaksanaan, disusun
beberapa konsep perencanaan turap antara lain:
a. Dinding penahan tanah yang direncanakan tidak mengganggu atau
merusak aliran air sungai (tidak mengganggu luas penanampang
basah sungai)
b. Dinding penahan tanah berfungsi sebagai dinding yag dapat
menahan kelongsoran tebing sungai dan melindungi tebing sungai
terhadap gerusan air.
c. Dinding penahan tanah dapat menahan tekanan tanah aktif serta
tekanan air dan beban beban lainya yang bekerja pada dinding
penahan tanah.
d. Dinding penahan tanah direncanakan memiliki ketahanan jangka
panjang pada lingkungan pada siklus basah, kering dan lembab
e. Dinding penahan tanah memiliki tekanan tanah lateral tanah aktif
dan air, serta memiliki gaya aksial dan lateral yang bekerja pada
dinding penahan tanah.

Fitri Nur Hidayah (D1011191034)


Teknik Sipil
Universitas Tanjungpura
ANALISIS STABILITAS DAN KONSTRUKSI PENAHAN TANAH
2022

F. Urutan Perencanaan Dinding Penahan Tanah


a. Menetapkan jenis dinding penahan tanah yang paling sesuai
b. Memperkirakan ukuran/dimensi dinding penahan tanah yang
diperlukan
c. Hitung gaya-gaya yang bekerja di atas dasar fondasi dinding penahan.
d. Tentukan letak resultan gaya-gaya yang bekerja. Letak dari resultan
tersebut digunakan untuk mengetahui kestabilan dinding penahan
terhadap bahaya penggulingan.
e. Mengontrol stabilitas dinding penahan tanah terhadap
 Bahaya guling
 Bahaya geser
 Bahaya kelongsoran daya dukung
f. Merencanakan struktur atau konstruksi sehingga konstruksi dinding
penahan tanah mampu memikul segala beban atau muatan yang
dipikul.
G. Hal-Hal yang Harus Diperhatikan Dalam Perencanaan Dinding
Penahan Tanah
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan dinding
penahan tanah, yakni sebagai berikut :
a. Beban yang akan didukung oleh dinding penahan terdiri dari :
- Berat sendiri dinding penahan serta berat tanah pada bagian atas
pelat lantai.
- Tekanan tanah, baik tekanan tanah aktif maupun pasif.
- Beban pembebanan, bila permukaan tanah di belakang dinding
digunakan untuk jalan raya, maka pembebanan dimasukkan
dalam perhitungan.
- Beban lainnya, seperti daya apung.
b. Stabilitas Dinding Penahan
- Stabilitas terhadap guling (overturning)
- Stabilitas terhadap geser (sliding)
- Stabilitas terhadap daya dukung (bearing capacity)
- Stabilitas seluruh sistem termasuk penanggulangan atau

Fitri Nur Hidayah (D1011191034)


Teknik Sipil
Universitas Tanjungpura
ANALISIS STABILITAS DAN KONSTRUKSI PENAHAN TANAH
2022

pengisian pada bagian belakang dan tanah fondasi sebagai


kesatuan.
1.2 Teori Perencanaan Stabilitas dan Kekuatan Struktur Dinding Penahan
Tanah
A. Teori Rankine
Gambar di bawah menunjukkan gaya-gaya yang bekerja pada
dinding penahan tanah Kantilever. Berdasarkan gambar maka :

Pr = Pa sin α˚
Pr = Pa cos α˚
Keterangan :
Pp = Tekanan tanah pasif
Pa = Tekanan tanah aktif
Jadi, Wtotal termasuk berat tanah di atas toe dan heel dari dinding
penahan tanah.
B. Teori Coulomb
Mencari titik tangkap resultan gaya, dimana pada tahap ini PP
dianggap = 0
Rv . = w . x1 + Pv . x2 + Ph. ̅
̅
= =

Fitri Nur Hidayah (D1011191034)


Teknik Sipil
Universitas Tanjungpura
ANALISIS STABILITAS DAN KONSTRUKSI PENAHAN TANAH
2022

Dimana :
∑𝑀 = jumlah momen
∑𝑉 = total gaya vertical
Gaya Rv bekerja tegak lurus dasar sehingga diagram tegangan yang
mungkin terjadi adalah :

Keterangan :
Gambar a : menunjukkan resultan gaya R pada titik berjamak e <b/g
menimbulkan tegangan V pada kedua ujung dasar dinding.
Gambar b : menunjukkan gaya R bekerja pada titik berjarak e = b/g

masih menimbulkan tegangan tekan : F1 = :F2 = 0

Apabila e>b/g, maka tegangan titik terhadap di B, kita ketahui pada


umumnya hanya tahap bertahap terhadap tekan, maka tegangan akan
didistribusikan Kembali sepanjang 3 bi, dimana bi adalah jarak dari titik
bekerjanya E ketika ujung C.

F1 = ; dimana b1 b/2 – e, maka F1 =

C. Pemeriksaan Terhadap Stabilitas Guling


Disini tekanan tanah pasif (Pp) dianggap = 0
Ambil pada ujung toe dinding =

Fitri Nur Hidayah (D1011191034)


Teknik Sipil
Universitas Tanjungpura
ANALISIS STABILITAS DAN KONSTRUKSI PENAHAN TANAH
2022

Dimana Fs = ≥ 1,5~2

D. Pemeriksaan Terhadap Stabilitas Geser



Fs = ≥ 1,5

Dimana : ki = k2 = 2/3
Pp = ½ . Kp. J2. D 2 + 2.C3.D √Kp
E. Pemeriksaan Terhadap Daya Dukung
Fs = ≥ 3,0

Dimana : qmax/min = (1± )

Qv = c2. Nc. Fcd. Fa + q. Nq. Fqd. Fqi + 1/2 . γ2. Nγ. Fγd. Fγ1. B’
Rumus-rumus yang berkatian dengan q diatas
∑ ∑
e = B/2 - ∑

q = γ2.D
B’= B-2e
Fcd = 1 + 0,4 D/B’
2
Fqd = 1+2 tan (1-sin D/B’
Fγd = 1

Fci = Fqi = (1-2/90°); dimana 2 = tan -1 ∑

Dimana Nc, Nq, Ny merupakan faktor daya dukung yang


tergantung pada besar , dengan menggunankan tabel berikut :

Fitri Nur Hidayah (D1011191034)


Teknik Sipil
Universitas Tanjungpura
ANALISIS STABILITAS DAN KONSTRUKSI PENAHAN TANAH
2022

F. Kontrol terhadap Stabilitas Geser/Gelincir (sliding stability)


Untuk menghitung kekuatan struktur maka perlu diperiksa terhadap
beberapa potongan, misalnya pada potongan 1-1

Pa = 1/2 .y.H2.ka
Keterangan :
W = Kontruksi (kg) di atas potongan 1-1 pada satuan
Panjang
B = Lebar dinding pada potongan 1-1
G. Pemeriksaan terhadap Tegangan Geser dan Tekan
Untuk tegangan geser maka,

𝜎= <Z

Untuk tegangan tekan maka,

𝜎= + dimana =
M = R.c

W= , sehingga =

𝜎tekan = ± ≤ 𝜎tekan

1.3 Teori Tekanan Tanah Lateral


Tekanan tanah lateral sebuah plameter perencanaan (design parameter)
yang paling penting di dalam sejumlah persoalan teknik fondasi. Tekanan
tanah dalam istilah yang sangat luas adalah tekanan atau gaya resultan yang
dihasilkan oleh tanah terhadap struktur atau yang bekerja dekat permukaan
atau oleh suatu massa tanah

Fitri Nur Hidayah (D1011191034)


Teknik Sipil
Universitas Tanjungpura
ANALISIS STABILITAS DAN KONSTRUKSI PENAHAN TANAH
2022

Apabila tembok pada gambar tidak diperkenan untuk bergerak baik


mauk maupun keluar massa tanah (regangan horizontal = 0), dapat terlihat
bahwa tekanan tanah dalam keadaan diam (at rest) tekanan lateral pada
keadaan-keadaan adalah :
Dimana σh = ko. Σv + u
Dimana ko = Koefisien tekanan tanah diam
u = Tekanan air pori

Perbandingan tekanan arah horizontal dan vertikal dinamakankoefisien


tekanan n tanah diam ko :

ko = =

Penentuan ko di lapangan dengan mengukur 𝜎ℎ hampur tidak mungkin dilakukan,


karena selamanya akan hilang apabila lubang digali sepanjang elemen tersebut.
Dalam banyak kasus ko < 1, tetapi biasanya sebagai berikut :
Ko < 1, untuk tanah berkonsolidasi normal
Ko > 1, untuk tanah berkonsolidasi berlebihan (arc>3)
Terdapat beberapa pendekatan yang pernah dilakukan untuk
mengetahui nilai ko, seperti :
A. Jaki (1948) dan Brooker & Ireland (1965)
Ko = 1-sin Ɵ
Dimana untuk tanah kohesif dan nonkohesif yang berkonsolidasi
secaranormal, juga pada tanah berbutir m = 1
Ko = 1-sin Ɵ’
Keterangan : Ɵ = sudut geser efektif

Fitri Nur Hidayah (D1011191034)


Teknik Sipil
Universitas Tanjungpura
ANALISIS STABILITAS DAN KONSTRUKSI PENAHAN TANAH
2022

Untuk tanah lempung yang terkonsolidasi berlebihan (arc > 3), =


0,95, sehingga ko = 0,95-sin Ɵ
B. Sherf dan Ishigasi (1981)
Hubungan antara ko dan II dengan menggunakan faktor α dan λ
Ko = λ + α (OCR -1 )
λ = 0,54 + 0,0044 (II-20)

λ = 1 untuk II >10%

1.4 Tekanan
A. Tekanan Tanah Aktif
Teori tekanan tanah lateral, rankine, dikemukakan pertama kali
hanya diterapkan pada tanah nan kohesif yang seragam, dengan asumsi
sebagai berikut :
a. Massa tanah adalah semi tak terbatas, homogen kering, dan non
kohesif.
b. Permukaan tanah adalah sebuah dinding yang terbentuk data ataupun
berinkilnasi.
c. Belakang tembok adalah tegas dan lurus, dengan kata lain dimana
tidak terjadi tegangan geser antara tembok dan tanah serta hubungan
tegangan setiap elemen ang berdekatan dengan tembok adalah sama
dengan yang jauh dari tembok.

Fitri Nur Hidayah (D1011191034)


Teknik Sipil
Universitas Tanjungpura
ANALISIS STABILITAS DAN KONSTRUKSI PENAHAN TANAH
2022

Tekanan / tegangan aktif yang terjadi adalah :


𝜎𝑎 = 𝜎𝑟. 𝑘𝑎 + 2𝑐 √𝑘𝑎
𝑘𝑎 = tan2(45 − 𝜃/2)
Distribusi tekanan tersebut menunjukkan bahwa z = 0, tekanan aktif
adalah Ta = -2c √𝑘𝑎, hal ini menunjukkan sebagai tekanan tarik.
Tekanan tarik menurun terhadap ke dalam dan menjadi nol pada z =

zc atau zc = ; sehingga besarnya gaya aktif persatuan panjang


tembok adalah:

Ra = 1/2. [ − ] 𝑘𝑎 − 𝑐 √𝑘𝑎

B. Tekanan Tanah Aktif


Gambar di bawah menunjukkan sebuah tembok vertikal tanpa
Gerakan dengan urugan horizontal, pada kedalaman z, tegangan vertikal
pada elemen tanah 𝜎𝑣 = , sebenarnya apabila tembok tidak bergerak
sama sekali, tekanan lateral pada kedalaman z adalah 𝜎ℎ = 𝑘𝑜 – 𝜎𝑣

Apabila tembok tersebut terdorong 4 kali, maka vertikal pada


kedalaman akan tetap sama tetapi tegangan horizontal akan meningkat,
apabila tembok bergerak lebih jauh lagi kedalaman, regangan pada
kedalaman tertentu akan mencapai batas yang dintunjukkan oleh
lingkaran Mohr. Kondisi ini akan mencapai keruntuhan Mohr
Coulomb, sehingga akan runtuh akibat terdorong ke atas. Tegangan

Fitri Nur Hidayah (D1011191034)


Teknik Sipil
Universitas Tanjungpura
ANALISIS STABILITAS DAN KONSTRUKSI PENAHAN TANAH
2022

horizontal pada titik ini dinyatakan sebagai tegangan

𝜎𝑝 = 𝜎𝑣. 𝑘𝑝 + 2𝑐 √𝑘𝑝
𝑘𝑝 = tan2(45 + 𝜃 /2)
Sehingga besarnya resultan pasif persatuan panjang tembok adalah :
Rp = ½ Kp H2 + 2c H. √kp

C. Tekanan Tanah Akibat Beban Luar


Pada beberapa kasusm teori elastisitas digunakan untuk menentukan
tekanan tanag lateral pada tembok panahan yang disebabkan sebagai
jenisbeban luar, seperti beban titik, beban garis dan beban luasan.

1.5 Penurunan (Settlement)


Suatu kondisi tanah yang mengalami penurunan akibat adanya suatu
pembebanan disebut penurunan segera. Penurunan terbagi menjadi dua yakni
penurunan segera dan penurunan konsolidasi (primer dan sekunder).
Dinding dengan dasar pada tanah-tanah butiran halus banyak
penurunan, yang diharapkan terjadi setelah selesainya konstruksi dinding
dan urugan balik. Dinding pada tanah kohesif dimana teori konsolidasi
dipakai akan berfungsi selama beberapa waktu setelah kontruksi selesai.
Gaya resultan harus dipegang dekat tengah-tengah dasar untuk tanah ini,
agar dapat mempertahankan penurunan yang seragam secara relative dan
mengurangi gulingan. Intensitas tekanan tanah pada tapak-tapak lebih besar
pada eksentrisitas resultan L/G dibandingkan bila eksentrisitasnya nol.
Terdapat 2 keadaan yang termasuk ke dalam kegagalan penurunan

Fitri Nur Hidayah (D1011191034)


Teknik Sipil
Universitas Tanjungpura
ANALISIS STABILITAS DAN KONSTRUKSI PENAHAN TANAH
2022

yakni sudut penampang simpang vertikal yang berlebihan yang disebabkan


oleh tekanan tapak yang tinggi dan penurunan berlebihan dan sudut pandang
vertikal yang disebabkan oleh urugan balik.
Bila telapak sampai di atas batuan, maka ada dua hal yang harus
dipertimbangkan, pertama, harus terdapat rotasi dasar dan dinding yang
cukup agar tekanan aktif dapat berkembang. Hal ini dapat dicapai denagn
menempatkan sebuah bantalan (pad) dibawah dasar yang besarnya 150 s/d
300 mm, atau dengan mengkronstruksi badan denagn fleksibelitas yang
cukup agar dapat menahan tekanan darah. Kedua, untuk menghindari
tekanan-tekanan yang tapak tang tinggi, yang dapat memisahkan tapak
darisisa bagian yang lain. Hal ini dapat dihindari denganj membut tapak
menjadibeberapa bagian agar resultan jatuh di dekat pusat.
Penurunan diferensial dapat menimbulkan sebuah masalah dalam arah
longitudinal jika dinding tersebut panjang, walupun ada usaha untuk
menjebatani deposit bahan yang jelek (poor material ) setempat. Tetapi jika
kualitas dukung bahan tersebut berbeda dengan suatu jarak yang besar, hal
ini harus diperhitungkan kalau tidak dinding dapat retak dalam arah vertikal.
Tanah tersebut, boleh diganti, dimempukan atau distabilkan, atau tekanan
dukung tanah dapat dikurangi dalam menambahkan lebar tepak. Bila
penurunan yang dihitung, elastis maupun konsolidasi, terlalu besar maka
pondasi tiang pancang.

Fitri Nur Hidayah (D1011191034)


Teknik Sipil
Universitas Tanjungpura
ANALISIS STABILITAS DAN KONSTRUKSI PENAHAN TANAH
2022

Fitri Nur Hidayah (D1011191034)


Teknik Sipil
Universitas Tanjungpura
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TANJUNGPURA

TUGAS TERSTRUKTUR
12.00 ANALISIS STABILITAS DAN

11.00 KONSTRUKSI PENAHAN TANAH

10.00 DIKERJAKAN
9.00
FITRI NUR HIDAYAH
(19;7) 8.00 NIM D1011191034
7.00
DOSEN PEMBIMBING
6.00
5.00 Ir. APRIANTO, M.Sc.
NIP. 195804151987031002
30.00 28.00 26.00 24.00 22.00 20.00 18.00 16.00 14.00 12.00 10.00 8.00 6.00 4.00 2.00 0.00
DOSEN PENANGGUNG JAWAB

Ir. APRIANTO, M.Sc.


NIP. 195804151987031002

JUDUL GAMBAR
TITIK L K J I H G F E DC B A
22.31

15.20

10.87
11.30 28.66

POTONGAN KONTUR

8.21

0.00
6.10
9.03

6.82

2.78
2.86

1.70
JARAK (m)
7.51

6.85

7.90
7.20

7.94

8.86
6.53

7.75
6.52

7.11
7.21
ELEVASI (m)
KETERANGAN

SKALA TANGGAL

1 : 120

NO. GAMBAR JLH GAMBAR


q JURUSAN TEKNIK SIPIL

b FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TANJUNGPURA

H3 TUGAS TERSTRUKTUR
ANALISIS STABILITAS DAN
KONSTRUKSI PENAHAN TANAH
LAPISAN TANAH 1
DIKERJAKAN

FITRI NUR HIDAYAH


NIM D1011191034

H4 DOSEN PEMBIMBING

Ir. APRIANTO, M.Sc.


H' H1 NIP. 195804151987031002

H
DOSEN PENANGGUNG JAWAB

Ir. APRIANTO, M.Sc.


NIP. 195804151987031002

D JUDUL GAMBAR

D2 RENCANA DIMENSI DPT

H2 KETERANGAN

LAPISAN TANAH 2
SKALA TANGGAL

B1 B2 B3 1 : 25
B
NO. GAMBAR JLH GAMBAR
q JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
0.500
0.375 TUGAS TERSTRUKTUR
ANALISIS STABILITAS DAN
KONSTRUKSI PENAHAN TANAH

LAPISAN TANAH 1 DIKERJAKAN

FITRI NUR HIDAYAH


NIM D1011191034

2.240 DOSEN PEMBIMBING

3.040 Ir. APRIANTO, M.Sc.


NIP. 195804151987031002
4.175
3.800 DOSEN PENANGGUNG JAWAB

Ir. APRIANTO, M.Sc.


NIP. 195804151987031002

0.800 JUDUL GAMBAR

1.560 DIMENSI DPT

0.760 KETERANGAN

LAPISAN TANAH 2
SKALA TANGGAL
1.400 0.500 0.760
1 : 25
2.660
NO. GAMBAR JLH GAMBAR
q JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TANJUNGPURA

TUGAS TERSTRUKTUR
ANALISIS STABILITAS DAN
KONSTRUKSI PENAHAN TANAH

DIKERJAKAN

FITRI NUR HIDAYAH


NIM D1011191034
zc = 2.801
DOSEN PEMBIMBING

Ir. APRIANTO, M.Sc.


NIP. 195804151987031002
4.175
DOSEN PENANGGUNG JAWAB

Ir. APRIANTO, M.Sc.


NIP. 195804151987031002

JUDUL GAMBAR

DIAGRAM TEKANAN TANAH


1.560 AKTIF DAN PASIF

KETERANGAN

Ka.q
SKALA TANGGAL

1 : 25

NO. GAMBAR JLH GAMBAR


q JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
0.500
0.375 W6 TUGAS TERSTRUKTUR
ANALISIS STABILITAS DAN
W4 KONSTRUKSI PENAHAN TANAH

DIKERJAKAN

FITRI NUR HIDAYAH


NIM D1011191034

2.240 DOSEN PEMBIMBING

3.040 Ir. APRIANTO, M.Sc.


NIP. 195804151987031002
4.175
3.800 DOSEN PENANGGUNG JAWAB
W3 W1
Ir. APRIANTO, M.Sc.
NIP. 195804151987031002

0.800 JUDUL GAMBAR

W5
1.560 DIAGRAM BERAT SENDIRI

0.760 KETERANGAN

W2

SKALA TANGGAL
1.400 0.500 0.760
1 : 25
2.660
NO. GAMBAR JLH GAMBAR

You might also like