Professional Documents
Culture Documents
PROPOSAL LAPORAN PRAKTEK Fix 2
PROPOSAL LAPORAN PRAKTEK Fix 2
DISUSUN OLEH :
S1-ILMU KEPERAWATAN
Berawal dari tahun 2003 Bapak Ahmad Falih S.Kep,Nersbekerja di RSUD Kudus tetapi
beliau tidak secara langsung membuka lahan praktik, dimulai dengan Home Care perawatan luka
dari rumah ke rumah.
Lalu sejak 2007 setelah beliau menikah, tetangga pada minta tolong dan akhirnya beliau
diyakinkan oleh istrinya. Bekerja sudah 3 tahun pengalaman sudah ada akhirnya bismillah
menolong tetangga, seiring jalannya waktu sudah 1 tahun akhirnya membuka lahan praktik.
Sebelum membuka lahan praktiknya beliau tempatnya di ruang tamu beli almari tempat obat
tempatnya ada diruang tamu , sedikit demi sedikit beliau memenuhi kebutuhan untuk praktik nya
seperti tempat bangunan praktik, alat-alat kesehatan, obat-obatan, dsb.
Kemudian beliau membuka praktik khitan mulai tahun 2009 sampai sekarang dengan
berbagai macam khitan seperti khitan lem, laser tanpa jarum suntik tanpa jahit, khitan laser tanpa
jarum suntik, khitan laser, dan khitan konvensional.
3.2.Permintaan
Perkiraan / prediksi jumlah permintaan konsumen terhadap produk.
Proyeksikan permintaan konsumen dalam beberapa periode / tahun mendatang
seperti kenaikan x% per tahun sesuai kenaikan jumlah penduduk.
3.3.Penawaran
Penawaran dari produk pesaing sejenis di pasar
3.5.1.Product
Valich Khitan Center sudah sejak dulu membuat product jasa berupa Khitan.
Namun seiring dengan berjalannya waktu yang semakin canggih dan modern.
Valich Khitan Center menawarkan Product Khitan/Sunat dengan teknik yang
Modern,dan juga dengan alat-alat modernnya.
3.5.2.Price
3.5.3.Promotion
3.5.4.Placement
3.5.5.People
Valich Khitan Center hanya memiliki satu SDM saja yaitu Bp. Ahmad Falih,
S.Kep, Ners.Atau Pemilik VKC ini sendiri. Sebagai seorang Perawat Profesional
Bp. Ahmad Falih sudah mendapatkan pelatihan khusus untuk khitan, dengan
teknik-teknik profesionalnya Bp. Ahmad Falih mampu memberikan pelayanan
terbaik dan dengan hasil yang memuaskan bagi para konsumen.
Dengan Anggaran =
3.5.6.Process
Untuk prosesnya sendiri konsumen dapat tertarik dengan sunat modern milik
Valich Khitan Center karena menggunakan teknik profesionalnya juga dengan
Khitan lem,tanpa jahit,tanpa jarum suntik,tanpa perban dan minim pendarahan.
Yang sudah dijamin aman,nyaman dan tidak sakit, untuk konsumen yang
dikhitan pun dapat dengan Main Game supaya mengurangi ketakutan,dan
membuat nyaman konsumen.
3.5.7.Physical Evidence
Untuk Sarana dan Fasilitas pendukung terdapat yang terpenting adalah denga
adanya alat-alat yang modern. Juga didukung fasilitas tambahan seperti
AC,Tempat duduk luas dan nyaman,Kamar Mandi Luar, dan Free Wifi.
Dengan Anggaran =
Dengan ini Valich Khitan Center akan selalu berinovasi seiring bertambahnya
tahun baik dari fisik bangunan, teknologi, maupun skill pasti ada perubahan.
4.1.Aspek Organisasi
- Nama Perusahaan/ Usaha : Valich Khitan Center
- Nama Pemilik/ Pimpinan : Ahmad Falih, S.Kep, Ners.
- Alamat Tempat Usaha : Ds. Jetak Kedungdowo RT.06
RW.04 Kaliwungu Kudus
- Bentuk Badan Hukum : Kesehatan
- Struktur ogranisasi :-
- Jabatan, jumlah staf, uraian tugas, dan penggajian :
Perijinan yang perlu disiapkan sebelum usaha dimulai dan disertai dengan biaya
kepengurusannya. Apabila usaha kita berbentuk badan hukum maka perijinan tidak
kompels tetapi hanya perlu perijinan dari wilayah sekitarnya yaitu SIPP disertai dari
pihak DKK dimana usaha kita berada.
4.3. Kegiatan Pra Operasi dan Jadwal Pelaksanaan
Kegiatan sebelum usaha dimuali disertai dengan jadwal pelasaan yang datur
berdasarkan periode tertenu (mingguan / bulanan)
Jadwal Pelaksanaan
KEGIATAN (Dalam Mingguan)
1 2 3 4
1.survey pasar √
2.menyususn rencana usaha √
3.perijinan √
4.survey tempat usaha √
5. survei mesin / peralatan √
6. pemasangan sarana penunjang √
7. mencari tempat kerja -
8.uji coba produksi -
9.operasiona √
Supply kantor merupakan biaya untuk menunjang kegiatan administrasi ATK alat tulis
kantor (umur eonomis 1 tahun atau kurang
ASPEK PRODUKSI
5.1. Produk
Untuk produk yang dijual adalah:
1. Khitan Modern
a) Manfaat Produk
b) Kegunaan/Fungsi Produk
A) Tahap Praorientasi
a) Persiapan pasien. Sebelum dilakukan sirkumsisi, kita tentukan
tidak ada kontraindikasi untuk melakukan tindakan sirkumsisi. Hal
ini diketahui dengan melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik.
Dari anamnesis ditelusuri:
1) Riwayat gangguan hemostasis dan kelainan darah.
2) Riwayat alergi obat, khususnya zat anatesi lokal, antibiotik,
maupun obat lainnya.
3) Penyakit yang pernah/sedang diderita, misalnya demam,
sakit jantung, asma.
Pada pemeriksaan fisik dicari:
1) Status generalis: demam, tanda stres fisik, kelainan jantung
dan paru
2) Status lokalis: hipospadia, epispadia, atau kelainan
congenital lainnya.
b) Persiapan alat dan obat-obatan sirkumsisi.
c) Persiapan alat dan obat-obatan penunjang hidup bila terjadi syok
anafilaksis.
B) Tahap Orientasi
1) Mencuci tangan
2) Memberi salam dan menyapa nama pasien
3) Memperkenalkan diri
4) Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan
C) Tahap Kerja
8) Anestesi lokal
12) Pembalutan
D) Tahap Terminasi
1) Melakukan evaluasi tindakan yang baru saja dilakukan
2) Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
3) Akhiri kegiatan dengan baik
4) Cuci tangan
5) Pamitan dengan salam
E) Analisis
Hal penting yang harus dilakukan setelah sirkumsisi Setelah tindakan medis,
harus dilakukan follow up tujuannya untuk menilai& memantau kondisi
luka, penyembuhan luka dan timbulnya komplikasi. Tindakan ini dilakukan
dalam 30 menit setelah tindakan dan dilakukan ulang 7 hari kemudian.
Instalasi sarana penunjang berkaitan dengan tataletak (lay-out) yang termasuk dalam
anggaan investasi. Pemasangan sarana penunjang ini meliputi listrik, air, telepon,
internet, dll.
A. Sistem Harian
Jenis Tarif Jumlah Jumlah hari Jumlah
Kegiatan upah/hari Tenaga Kerja kerja/tahun
Khitan Rp 600.000 1 288 Rp 600.000
Balut Luka Rp 60.000 1 288 Rp 60.000
Fisioterapi Rp 40.000 1 288 Rp 40.000
Total upah Rp. 700.000
Tenaga
Produksi
Sistem Harian
ASPEK KEUANGAN
Aspek finansial dari proposal bisnis harus dapat memperlihatkan potensi dana yang
dimiliki, kebutuhan dan eksternal, perhitungan kelayakan usaha, termasuk
didalamnya 3 perfoema laporan keuangan: neraca, rugi-laba, dan cash flow. Secara
ringkas dapat diberikan format sederhana perhitungan kelayakan usaha secara
finansial sebagai berikut :
A. Sumber Pendanaan
Uraian Tahun
1 2 3 4 5
a. Sumber dana (in flow) 184.550.000
b. Penggunaan dana (out 184.550.000
flow)
c. Arus kas bersih (net flow 75.000.000
= a-b)
d. Keadaan kas awal 18.450.000
e. Keadaan kas akhir (c + d) 75.000.000 + 18.450.000 =
93.450.000
6.3. Analisa Kelayakan Usaha
Analisis investasi digunakan untuk mengukur nilai uang atau tingkat pengembalian
dari investasi yang ditanamkan dalam suatu usaha pada masa yang akan datang. Hal
ini sangat penting dilakukan sebelum implementasi investasi yang sering
mempertaruhkan dana yang sangat besar. Dengan melakukan berbagai macam
simulasi tersebut, akan diketahui besarnya faktor-faktor resiko yang akan dihadapi,
dan yang mempengaruhi layak atau tidaknya suatu rencana investasi. Beberapa
metode analisa yang dapat dipergunakan adalah :
Metode PBP merupakan alat ukur yang sangat sederhana, mudah dimengerti dan
berfungsi sebagai tahapan paling awal bagi penilaian suatu investasi. Model ini
umum digunakan untuk pemilihan alter-natif-alternatif usaha yang mempunyai
resiko tinggi, karena modal yang telah ditanamkan harus segera dapat diterima
kembali secepat mungkin. Kelemahan utama dari metode PBP ini adalah:
Discounted Cash Flow adalah metode pengukuran investasi dengan melihat nilai
waktu uang (time value of money) dalam menghitung tingkat pengembalian modal
pada masa yang akan datang.
NPV =
- C = modal (capital)
1). Jika NPV = 0 (nol), maka hasil investasi (return) usaha akan sama dengan
tingkat bunga yang dipakai dalam analisis, atau dengan kata lain usaha tidak
untung maupun rugi (impas).
2). Jika NPV = – (negatif), maka investasi tersebut rugi atau hasilnya (return) di
bawah tingkat bunga yang dipakai.
Kelemahan utama dari metode NPV ini adalah bahwa ia tidak menganalisis
pemilihan alternatif usaha-usaha dengan jumlah investasi yang berbeda.
PV of Capital Cost
Kriteria penilaian investasi dengan menggunakan PI juga mirip dengan NPV,
yaitu sebagai berikut:
(NPV1-NPV2)
Analisa BEP atau titik impas atau titik pulang pokok adalah suatu metode yang
mempelajari hubungan antara biaya, keuntungan, dan volume penjualan/produksi.
Analisa yang juga dikenal dengan isti-lah CPV (Cost-Profit-Volume) ini
dilakukan untuk mengetahui tingkat keuntungan minimal yang harus dicapai, di
mana pada tingkat terse-but perusahaan tidak mengalami keuntungan maupun
kerugian.
Biaya semi variabel, yaitu biaya yang akan ikut berubah jum-lahnya dengan
perubahan volume penjualan atau produksi, namun tidak secara proporsional.
Biaya ini sebagian akan dibe-bankan pada pos biaya tetap, dan sebagian lagi
akan dibeban-kan pada pos biaya variabel.
Biaya variabel, adalah biaya yang akan ikut berubah secara pro-porsional dengan
perubahan volume penjualan atau produksi.
Biaya tetap, adalah biaya yang tidak akan ikut berubah dengan perubahan
volume penjualan atau produksi.
Hasilpenjualan – BiayaVariabel
Ataudapatjugadituliskansebagai :
BEP = BiayaTetap
1- BiayaVariabel
HasilPenjualan
2. Kontribusi Margin
Kontribusi margin adalah selisih antara hasil penjualan dengan biaya variabel.
Tujuan utama dari pengukuran kontribusi margin ini adalah analisa penentuan
keuntungan maksimum atau kerugian mini-mum. Yang pertama perlu
diketahui adalah rasio kontribusi margin, yaitu rasio antara biaya variabel
dengan hasil penjualan. Lebih jelasnya, dapat dilihat dari rumusan berikut:
HasilPenjualan
1- BiayaVariabel
HasilPenjualan
Pada saat menyajikan rencana usaha kepada para investor maupun para
kreditor, hal-hal yang perlu diperhatikan oleh perusahaan/pengusaha adalah
sebagai berikut :
1. Usahakan rencana bisnis yang disusun tidak terlalu tebal tetapi lengkap, artinya
mencakup berbagai informasi yang dibutuhkan oleh evaluator baik dari piahk
investor maupun kreditor untuk melakukan pengambilan keputusan. Uraian
lebih rinci sebaiknya dibuat dalam bentuk lampiran. Kuratko dan Hodgetts
(2004) menyarankan agar tebal rencana bisnis tidak lebih dari 50 halaman.
2. Penampilan rencana bisnis harus dibuat menarik karena investor dan kreditor
akan memperoleh kesan pertama terhadap perusahaan yang sedang mencari
pendanaan dari penampilan rencana bisnis yang diajukan kepada mereka.
3. Sampul depan rencana bisnis harus memuat nama perusahaan, alamat, nomor
telpon perusahaan, dan bulan serta tahun rencana bisnis dikeluarkan. Hal
tersebut untuk memudahkan calon investor atau kreditor melakukan
komunikasi dengan perusahaan atau pada saat mereka memberikan jawaban
balasan terhadap rencana bisnis yang disampaikan perusahaan. Pada bagian
dalam dari sampul, harus dituliskan jumlah salinan/copy bisnis yang diedarkan.
Hal ini akan memberi kesan kepada calon investor maupun kreditor bahwa
mereka adalah pihak yang diprioritaskan oleh perusahaan dalam memperoleh
penawaran rencana bisnis.
4. Rencana bisnis yang baik harus mencantumkan ringkasan eksekutif (executive
summary) yang dapat disampaikan dalam 2-3 halaman yang memuat
penjelasan mengenai keadaan usaha saat ini. Ringkasan tersebut dapat berisi
produk dan jasa yang dihasilkan, manfaat produk bagi pelanggan, ramalan
keuangan, tujuan perusahaan dalam jangka panjang (lebih dari lima tahun),
jumlah dana yang dibutuhkan, serta manfaat yang akan diterima oleh investor.
5. Penyusunan rencana bisnis harus diorganisasikan dengan baik.
Rencana usaha yang baik akan mencantumkan risiko utama dari suatu bisnis
yang akan dijalankan.