You are on page 1of 23

LAPORAN PRAKTEK KLINIK

PROPOSAL USAHA KEPERAWATAN


Untuk Memenuhi Tugas Praktik Klinik

Stase Bussines Creativity Nursing dan Cross Culture Understanding

DISUSUN OLEH :

1. ADI BINTARA ARIYANTO (112019030003)


2. ENDANG RATNASARI (112019030045)
3. HESTI TSANIA HIDAYATI (112019030046)
4. PATRICIA AYU ANGGITA (112019030137)
5. ABI MANSUR AL-MATHURIDI (112019030203)
6. DIYAH PUTRI RAHAYU UTAMI (112019030245)
7. CHOIRUL CHANDRA (112019030250)

S1-ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS

TAHUN AJARAN 2020/2021


PENDAHULUAN

2.1.Sejarah Berdirinya Usaha

Berawal dari tahun 2003 Bapak Ahmad Falih S.Kep,Nersbekerja di RSUD Kudus tetapi
beliau tidak secara langsung membuka lahan praktik, dimulai dengan Home Care perawatan luka
dari rumah ke rumah.

Lalu sejak 2007 setelah beliau menikah, tetangga pada minta tolong dan akhirnya beliau
diyakinkan oleh istrinya. Bekerja sudah 3 tahun pengalaman sudah ada akhirnya bismillah
menolong tetangga, seiring jalannya waktu sudah 1 tahun akhirnya membuka lahan praktik.
Sebelum membuka lahan praktiknya beliau tempatnya di ruang tamu beli almari tempat obat
tempatnya ada diruang tamu , sedikit demi sedikit beliau memenuhi kebutuhan untuk praktik nya
seperti tempat bangunan praktik, alat-alat kesehatan, obat-obatan, dsb.

Kemudian beliau membuka praktik khitan mulai tahun 2009 sampai sekarang dengan
berbagai macam khitan seperti khitan lem, laser tanpa jarum suntik tanpa jahit, khitan laser tanpa
jarum suntik, khitan laser, dan khitan konvensional.

2.2.Visi & Misi Usaha

Visi: Lingkungan sekitar sehat dan lebih cepat tertangani

Misi : Meningkatkan kesehatan lingkungan sekitar


ASPEK PEMASARAN

3.1.Gambaran Umum Pasar (STP)


Segmen pasar : Semua elemen masyarakat sekitar
Target pasar : Pertolongan pertama pada masyarakat sekitar
Positioning : Service excellence, melayani pasien dengan ikhlas
sepenuh hati

3.2.Permintaan
 Perkiraan / prediksi jumlah permintaan konsumen terhadap produk.
 Proyeksikan permintaan konsumen dalam beberapa periode / tahun mendatang
seperti kenaikan x% per tahun sesuai kenaikan jumlah penduduk.

Tahun Perkiraan permintaan


(dalam unit)
2021 400 unit

3.3.Penawaran
 Penawaran dari produk pesaing sejenis di pasar

Nama Perusahaan Pesaing Kapasitas produksi / Tahun


(dalam unit)
Tn. N 400 unit
Tn. E 350 unit

 Proyeksi penawaran dalam beberapa periode /tahun mendatang. Proyeksi


penawaran disesuaikan dengan permintaan seperti kenaikan x% per tahun sesuai
pertumbuhan ekonomi.

Tahun Perkiraan penawaran


(dalam unit)
2021 300 unit
3.4.Rencana penjualan dan pangsa pasar
Rencana penjualan adalah rencana produk yang dijual dalam waktu 1 tahun
disesuaikan dengan kondisi permintaan dan penawaran
Pangsa pasar adalah bagian dari penjualan produk kita dibandingkan dengan
penjualan total produk sejenis dalam industri.

Tahun Permintaan Penawaran Peluang Rencana Pangsa pasar


(A) (B) (C= A- penjualan (E= Dx100%/C)
B) (D)
2021 400 300 100 200 200%

3.5.Strategi Pemasaran Perusahaan dan Pesaing


Startegi Pemasaran Perusahaan dilakukan berdasarkan analisa 7 P dengan alat
analisis SWOT menurut Kottler yang terdiri atas:

3.5.1.Product
Valich Khitan Center sudah sejak dulu membuat product jasa berupa Khitan.
Namun seiring dengan berjalannya waktu yang semakin canggih dan modern.
Valich Khitan Center menawarkan Product Khitan/Sunat dengan teknik yang
Modern,dan juga dengan alat-alat modernnya.

3.5.2.Price

No Uraian Biaya Bonus


.
1. Khitan Lem, Laser tanpa Rp. 900.000 -Celana Dalam Khitan
jarum suntik, tanpa jahit -Tas Sekolah
-Free Biaya Kontrol
2. Khitan Laser tanpa jarum Rp. 750.000 -Celana Dalam Khitan
suntik -Tas Sekolah
-Free Biaya Kontrol
3. Khitan Laser Rp. 550.000 -Celana Dalam Khitan
-Tas Sekolah
-Free Biaya Kontrol
4. Khitan Konvensional Rp. 400.000 -Celana Dalam Khitan
-Free Biaya Kontrol

3.5.3.Promotion

Strategi mengenai bagaimana produk dapat dikenal oleh konsumen hanya


dengan cara :
- Promosi dari masyarakat setempat sendiri yang telah khitan di Valich Khitan
Center kemudian disampaikan ke teman,saudara,tetangga yang ingin khitan.
Atau dari mulut ke mulut sehingga Valich Khitan Center mampu mendapat
kepercayaan dari konsumen.
- Untuk mengikuti perkembangan teknologi VKC mempromosikannya melalui
media sosial dengan membuat Account Instagram milik Valich Khitan
Center sendiri, sehingga semua konsumen dapat melihat bagaimana
konsumen sebelumnya setelah khitan di Valich Khitan Center

3.5.4.Placement

Untuk cara mendistribusikan product Valich Khitan Center hanya menwarkan


Jasa Khitan sehingga dengan mendistribusikan product langsung kepada
konsumen melalui khitan tersebut.

3.5.5.People

Valich Khitan Center hanya memiliki satu SDM saja yaitu Bp. Ahmad Falih,
S.Kep, Ners.Atau Pemilik VKC ini sendiri. Sebagai seorang Perawat Profesional
Bp. Ahmad Falih sudah mendapatkan pelatihan khusus untuk khitan, dengan
teknik-teknik profesionalnya Bp. Ahmad Falih mampu memberikan pelayanan
terbaik dan dengan hasil yang memuaskan bagi para konsumen.
Dengan Anggaran =

3.5.6.Process

Untuk prosesnya sendiri konsumen dapat tertarik dengan sunat modern milik
Valich Khitan Center karena menggunakan teknik profesionalnya juga dengan
Khitan lem,tanpa jahit,tanpa jarum suntik,tanpa perban dan minim pendarahan.
Yang sudah dijamin aman,nyaman dan tidak sakit, untuk konsumen yang
dikhitan pun dapat dengan Main Game supaya mengurangi ketakutan,dan
membuat nyaman konsumen.

3.5.7.Physical Evidence

Untuk Sarana dan Fasilitas pendukung terdapat yang terpenting adalah denga
adanya alat-alat yang modern. Juga didukung fasilitas tambahan seperti
AC,Tempat duduk luas dan nyaman,Kamar Mandi Luar, dan Free Wifi.
Dengan Anggaran =

Dengan ini Valich Khitan Center akan selalu berinovasi seiring bertambahnya
tahun baik dari fisik bangunan, teknologi, maupun skill pasti ada perubahan.

ASPEK ORGANISASI DAN MANAJEMEN

4.1.Aspek Organisasi
- Nama Perusahaan/ Usaha : Valich Khitan Center
- Nama Pemilik/ Pimpinan : Ahmad Falih, S.Kep, Ners.
- Alamat Tempat Usaha : Ds. Jetak Kedungdowo RT.06
RW.04 Kaliwungu Kudus
- Bentuk Badan Hukum : Kesehatan
- Struktur ogranisasi :-
- Jabatan, jumlah staf, uraian tugas, dan penggajian :

Jabatan Uraian Tugas Jumlah Gaji / Bulan Total


(A) (C)
(B) (BxC)
Pemilik & Keseluruhan 1 Rp.9.000.000.00 Rp.9.000.000.00
Pengelola
4.2. Perijinan

Perijinan yang perlu disiapkan sebelum usaha dimulai dan disertai dengan biaya
kepengurusannya. Apabila usaha kita berbentuk badan hukum maka perijinan tidak
kompels tetapi hanya perlu perijinan dari wilayah sekitarnya yaitu SIPP disertai dari
pihak DKK dimana usaha kita berada.
4.3. Kegiatan Pra Operasi dan Jadwal Pelaksanaan

Kegiatan sebelum usaha dimuali disertai dengan jadwal pelasaan yang datur
berdasarkan periode tertenu (mingguan / bulanan)

Jadwal Pelaksanaan
KEGIATAN (Dalam Mingguan)
1 2 3 4
1.survey pasar √
2.menyususn rencana usaha √
3.perijinan √
4.survey tempat usaha √
5. survei mesin / peralatan √
6. pemasangan sarana penunjang √
7. mencari tempat kerja -
8.uji coba produksi -
9.operasiona √

4.4. Inventaris Kantor dan Supply Kantor

Investor / perangkat Jumlah


Merk Harga Jumlah harga
kerja unit
1.Nebulizzer companist 1 490.000 490.000
2.Infrarred ANZ 1 200.000 200.000
3.Coter corona 1 300.000 300.000
4.Bius Tanpa Jarum ANSZ 1 950.000 950.000
5. Tabung Co2 1 1.650.000 1.650.000
6. Instrumen stainless 1 60.000 60.000
7. Rawat Luka Set stainless 1 200.000 200.000
8. Tensi General care 1 250.000 250.000
9.Stetoskop One made 1 120.000 120.000
10.temogram RORS 1 120.000 120.000
Total inventaris kantor 4.340.000

Supply kantor merupakan biaya untuk menunjang kegiatan administrasi ATK alat tulis
kantor (umur eonomis 1 tahun atau kurang

Jenis biaya suppay kantor Total biaya pertahun


Peralatan tulis 500.000
Aneka obat 3.000.000
Total suppay kantor 3.500.000

ASPEK PRODUKSI

5.1. Produk
Untuk produk yang dijual adalah:
1. Khitan Modern
a) Manfaat Produk

Khitan, dapat mengurangi resiko infeksi penyakit seksual menular seperti


human papilloma virus (HPV), herpes atau sifilis. Mencegah terjadinya
penyakit pada penis seperti penyakit pada kepala atau kulup penis yang
disebut firmosis. Mengurangi resiko terjadinya infeksi saluran kemih yang
berkaitan dengan masalah ginjal.

b) Kegunaan/Fungsi Produk

Khitan, dapat mengurangi resiko infeksi penyakit seksual menular seperti


human papilloma virus (HPV), herpes atau sifilis. Mencegah terjadinya
penyakit pada penis seperti penyakit pada kepala atau kulup penis yang
disebut firmosis. Mengurangi resiko terjadinya infeksi saluran kemih yang
berkaitan dengan masalah ginjal.

5.2. Proses Produksi

A) Tahap Praorientasi
a) Persiapan pasien. Sebelum dilakukan sirkumsisi, kita tentukan
tidak ada kontraindikasi untuk melakukan tindakan sirkumsisi. Hal
ini diketahui dengan melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik.
Dari anamnesis ditelusuri:
1) Riwayat gangguan hemostasis dan kelainan darah.
2) Riwayat alergi obat, khususnya zat anatesi lokal, antibiotik,
maupun obat lainnya.
3) Penyakit yang pernah/sedang diderita, misalnya demam,
sakit jantung, asma.
Pada pemeriksaan fisik dicari:
1) Status generalis: demam, tanda stres fisik, kelainan jantung
dan paru
2) Status lokalis: hipospadia, epispadia, atau kelainan
congenital lainnya.
b) Persiapan alat dan obat-obatan sirkumsisi.
c) Persiapan alat dan obat-obatan penunjang hidup bila terjadi syok
anafilaksis.

B) Tahap Orientasi

1) Mencuci tangan
2) Memberi salam dan menyapa nama pasien
3) Memperkenalkan diri
4) Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan

C) Tahap Kerja

1) Dekatkan alat-alat ke pasien


2) Pasang sampiran
3) Cuci tangan
4) Memakai masker & dan memakai sarung tangan yang tidak steril
5) Atur posisi pasien senyaman mungkin
6) Letakkan pengalas dibawah area luka
7) Asepsis dan antisepsis
a) Pasien telah mandi dengan membersihkan alat kelamin
(genetaliannya) dengan sabun
b) Bersihkan daerah genetalia dengan alkohol 70% untuk
menghilangkan lapisan lemak.
c) Bersikan daerah genetalia dengan povidon iodin 10%
dengan kapas dari sentral ke perifer membentuk lingkaran
ke arah luar (sentrifigal) dengan batas atas tepi pusar dan
batas bawah meliputi seluruh skrotum.
d) Letakkan kain penutup stril yang berlubang

8) Anestesi lokal

Digunakan anestesi local dengan menggunakan lidokain 2%

a) Lakukan anastesi blok pada n. dorsalis penis dengan


memasukkan jarum pada garis medial di bawah simpisis
pubis sampai menembus fascia Buck (seperti menembus
kertas) suntikkan 1,5 ml, tarik jarum sedikit, tusukkan
kembali miring kanan/kiri menenbus fascia dan suntikkan
masing-masing 0,5 ml; lakukan aspirasi dahulu sebelum
menyuntik untuk mengetahui apakah ujung jarum berada
dalam pembuluh darah atau tidak. Jika darah yang
teraspirasi maka pindahkan posisi ujung jarum, aspirasi
kembali. Bila tidak ada yang teraspirasi, masukanlah zat
anastesi.
b) Lakukan anastesi infiltrasi di lapisan subkutis ventral penis
0,5-0,75 ml untuk kedua sisi.

9) Pembersihan glans penis

Buka glans penis sampai sampai sulkus korona penis terpapar.


Bila ada perlengketan, bebaskan dengan klem arteri atau dengan
kassa steril. Bila ada smegma, bersihkan dengan kassa
mengandung larutan sublimat.

10) Periksa apa anestesi sudah efektif

Caranya dengan melakukan penjepitan pada daerah frenulum


dengan klem.

11) Pengguntingan dan penjahitan

a) Pasang klem pada prepusium di arah jam 6, 11, dan 1


dengan ujung klem mencapai ± 1,5 cm dari sulkus korona
penis. Tujuannya sebagai pemandu tindakan dorsumsisi dan
sarana hemostasis.
b) Lakukan dorsomsisi dengan menggunting kulit dorsum
penis pada jam 12 menyusur dari distal ke proksimal sampai
dengan 0,3-0,5 cm dari korona.
c) Pasang jahitan kendali dengan menjahit batas ujung
dorsomsisi kulit agar pemotongan kulit selanjutnya lebih
mudah dan simetris.
d) Gunting secara melingkar (tindakan sirkumsisi) dimulai dari
dorsal pada titik jahitan jam 12 melingkari penis, sisakan
mukosa sekitar 0,5 cm. Pada sisi frenulum, pengguntingan
membentuk huruf V di kiri dan kanan klem. Pemotongan
harus simetris, dan sama panjang antara kulit dan mukosa.
e) Atasi perdarahan yang timbul ada jepitan klem, kemudian
lakukan penjahitan hemostasis dengan benang cutgut.
f) Lakukan penjahitan aproksimasi kulit dengan mukosa jahit
kiri dan kanan glans biasanya masing-masing 2-3 simpul.
Prinsipnya adalah mempertemukan pinggir kulit dan pinggir
mukosa.
g) Jahit mukosa distal frenulum (jam 6) dengan jahitan angka
8 atau 0.
h) Setelah penjahitan selesai, gunting mukosa frenulum di
sebelah distal dari jahitan sebelumnya, dan bersihkan
dengan iodine 10% lalu beri salep kloramfenikol 2%

12) Pembalutan

a) Gunakan kassa yang telah diolesi salep antibiotik.


b) Jangan sampai penis terpuntir saat membalut.

13) Pemberian obat-obatan

a) Analgasik oral (antalgin atau parasetamol)


b) Antibiotik oral (ampisilin, amoksisilin, eritromisin)
c) Pemberian obat-obatan ini dapat dimulai 2-3 jam sebelum
sirkumsisi

14) Anjuran pasca operasi

a) Penjelasan pada pasien atau orang tua..


b) Balutan dibuka 4-5 hari kemudian membasahi perban
dengan rivanol.
c) Bila ada infeksi, pemberian antibiotik diteruskan hingga
hari ke 6-7

D) Tahap Terminasi
1) Melakukan evaluasi tindakan yang baru saja dilakukan
2) Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
3) Akhiri kegiatan dengan baik
4) Cuci tangan
5) Pamitan dengan salam

E) Analisis

Hal penting yang harus dilakukan setelah sirkumsisi Setelah tindakan medis,
harus dilakukan follow up  tujuannya untuk menilai& memantau kondisi
luka, penyembuhan luka dan timbulnya komplikasi. Tindakan ini dilakukan
dalam 30 menit setelah tindakan dan dilakukan ulang 7 hari kemudian. 

5.3. Tanah dan Bangunan


Perencanaan tanah dan bangunan berkaitan dengan lokasi untuk kantor, tempat
usaha, pabrik, tempat parkir, dll. Untuk keperluan perhitungan kelayakan financial
usaha, maka perlu diperhitungkan ukuran ukuran, harga beli, atau sewanya.

Uraian Banyaknya Harga / Unit


(1) (2)
a. Tanah 1 100.000.000
b. Bangunan 1 50.000.000
Jumlah 2 150.000.000

5.4. Pemasangan Sarana Penunjang

Instalasi sarana penunjang berkaitan dengan tataletak (lay-out) yang termasuk dalam
anggaan investasi. Pemasangan sarana penunjang ini meliputi listrik, air, telepon,
internet, dll.

Jenis Biaya Jumlah Biaya


1. Pemasangan Instalasi Listrik Rp 3.500.000
2. Pemansangan Instalasi PAM Rp 3.000.000
3. Pemasangan Instalasi Telepon Rp. 3.000.000
4. Pemasangan Instalasi Internet Rp. 400.000
5. Dan Lain-lain Rp. 1.000.000
Total Biaya Pemasangan Sarana Rp. 10.900.000
Penunjang
5.5. Mesin dan Peralatan

Nama mesin/ merek Jumlah unit Harga Jumlah harga


peralatan
Nebulizer omron 1 Rp 885.000 Rp 885.000
Lampu Infra philips 1 Rp 950.000 Rp 950.000
merah
easy tousch GCU - 1 Rp 325.000 Rp 325.000
Free needle Thesera 1 Rp 975.000 Rp 975.000
injection
Total pembelian mesin/peralatan Rp 3.135.000

5.6. Bahan Baku dan Bahan Pembantu

Obat.syrup dan kassa

5.7. Tenaga Produksi ( Tenaga Kerja Langsung )

Nama Bahan Merk Jumlah Unit Harga Jumlah Harga


Baku
Salep & Obat - 4 Rp 225.000 Rp 900.000
Handscoon Latex Maxter 2 Rp 155.000 Rp 300.000
Kasa Medika Husada 5 Rp 27.000 Rp 135.000
Betadine Betadine 2 Rp 62.000 Rp 124.000
NaCl - 3 Rp 22.000 Rp 66.000
Lain – Lain Rp 715.000
Total Pembelian Rp 2.250.000
Bahan Baku

A. Sistem Harian
Jenis Tarif Jumlah Jumlah hari Jumlah
Kegiatan upah/hari Tenaga Kerja kerja/tahun
Khitan Rp 600.000 1 288 Rp 600.000
Balut Luka Rp 60.000 1 288 Rp 60.000
Fisioterapi Rp 40.000 1 288 Rp 40.000
Total upah Rp. 700.000
Tenaga
Produksi
Sistem Harian

5.8. Biaya Umum Usaha/Pabrik

Jenis biaya umum usaha Jumlah biaya/Tahun


1.Pemeliharaan mesin dan peralatan Rp 3.000.000
2.Suku cadang,bahan bakar,oli,dsb Rp 3.100.000
3.Rekning listrik,air,telpon Rp 4.800.000
4.Pemeliharaan bangunan Rp 6.000.000
Total biaya umum usaha per tahun Rp 16.900.000

ASPEK KEUANGAN

6.1. Strategi Sumber Pendanaan Usaha

Salah satu komponen yang mendukung pembangunan nasional adalah tersedianya


lembaga intermediasi yang mempunyai fungsi menghimpun dana dari masyarakat
dan menyalurkan kembali ke masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk
lainnnya. Lembaga intermediasi yang ada dibedakan dalam 3 kategori yakni :

a. Berbentuk Bank tunduk pada Undang-Undang Pokok Perbankan


b. Berbentuk Koperasi Simpan Pinjam tunduk pada Undang-Undang Koperasi
c. Lembaga Keuangan Mikro lainnya yang belum diatur undang-undang

Lembaga keuangan mikro yang membantu mengembangkan iklim wirausaha di


Indonesia diatur dalam Surat Edaran Menteri Keuangan No. SE-31/MK/2000
tanggal 5 Mei 2000 tentang Pelaksanaan Program PUKK. Dalam hal ini Pembinaan
Usaha Kecil dan Koperasi mengacu kepada Surat Keputusan Menteri Keuangan
No.316/KMK.016/1994 tanggal 27 Juni 1994 yang menggantikan Surat Keputusan
Menteri BUMN/Kepala Badan Pembina BUMN No. Kep.216/M-PBUMN/1999
tanggal 28 September 1999.
Sumber pendanaan dari Program Pembinaan Usaha Kecil dan Kope-asi (PUKK)
berasal dari penyisihan laba BUMN termasuk saldo dana Pembinaan Usaha Kecil
dan Koperasi (PUKK) tahun-tahun sebe-umnya yang merupakan sumber pendanaan
utama dalam merealisir terwujudnya pemerataan kehidupan perekonomian
masyarakat mela-ui kemitraan dengan para pengusaha kecil dan koperasi serta
lingkungan masyarakat sekitarnya.

Pelaksanaan Program Pembinaan Usaha Kecil, Koperasi (PUKK) dan Bina


Lingkungan dilaksanakan di dalam lingkup masyarakat yang bertujuan untuk
mendorong tercapainya pertumbuhan ekonomi rakyat, melalui pemerataan di sektor
ekonomi dimana anggota masyarakat golongan pengusaha kecil dan koperasi diberi
kesempatan untuk melakukan perluasan usahanya, berdasarkan bantuan pinjaman
untuk modal kerja / pinjaman lunak yang berasal dari penyisihan laba BUMN.

6.2. Proyeksi Keuangan

Aspek finansial dari proposal bisnis harus dapat memperlihatkan potensi dana yang
dimiliki, kebutuhan dan eksternal, perhitungan kelayakan usaha, termasuk
didalamnya 3 perfoema laporan keuangan: neraca, rugi-laba, dan cash flow. Secara
ringkas dapat diberikan format sederhana perhitungan kelayakan usaha secara
finansial sebagai berikut :

A. Sumber Pendanaan

Uraian Persentase (%) Jumlah


(a) (b) (c = a + b)
1. Modal Sendiri 60 % 60 % 120 %
2. Pinjaman 40 % 40 % 80 %
Jumlah (1+2) 100 % 100 % 200%

B. Kebutuhan Pembiayaan/Modal investasi

Uraian Banyaknya Harga / Unit Jumlah


(1) (2) (3 = 1 x 2)
c. Tanah 1 100.000.000 100.000.000
d. Bangunan 1 50.000.000 50.000.000
e. Mesin / Peralatan 5 4.000.000 20.000.000
f. Peralatan Kantor 10 500.000 5.000.000
g. Alat angkut 1 1.000.000 1.000.000
h. Infrastruktur 1 5.000.000 5.000.000
i. Biaya pra operasi 1 1.000.000 1.000.000
Jumlah 20 161.500.000 182.000.000
C. Kebutuhan Pembiayaan/Modal Kerja

Uraian Banyaknya Harga / Unit Jumlah


(1) (2) (3 = 1 x 2 )
a. Bahan baku 15 150.000 2.250.000
b. Persediaan bahan 2 50.000 100.000
c. Produk dalam 2 100.000 200.000
proses
d. Piutang 1 73.820.000 73.820.000
e. Uang Kas 1 18.450.000 18.450.000
Jumlah 21 92.570.000 94.820.000

D. Analisa Biaya Tetap

Uraian Banyaknya Harga / Unit Jumlah


(1) (2) (3 = 1 x 2)
a. Gaji 1 3.000.000 3.000.000
b. Penyusutan - - -
c. Bunga Pinjaman 1 730.000 730.000
d. Biaya Pemasaran 1 500.000 500.000
e. Biaya Lainnya 1 300.000 300.00
Jumlah 4 4.530.000 4.530.000

E. Analisa Biaya Tidak Tetap

Uraian Banyaknya Harga / Unit Jumlah


(1) (2) (3 = 1 x 2)
a. Upah 1 3.000.000 3.000.000
b. Biaya Bahan 1 1.000.000 1.000.000
Jumlah 2 4.000.000 4.000.000

F. Proyeksi Aliran Kas Usaha

Uraian Tahun
1 2 3 4 5
a. Sumber dana (in flow) 184.550.000
b. Penggunaan dana (out 184.550.000
flow)
c. Arus kas bersih (net flow 75.000.000
= a-b)
d. Keadaan kas awal 18.450.000
e. Keadaan kas akhir (c + d) 75.000.000 + 18.450.000 =
93.450.000
6.3. Analisa Kelayakan Usaha

Analisis investasi digunakan untuk mengukur nilai uang atau tingkat pengembalian
dari investasi yang ditanamkan dalam suatu usaha pada masa yang akan datang. Hal
ini sangat penting dilakukan sebelum implementasi investasi yang sering
mempertaruhkan dana yang sangat besar. Dengan melakukan berbagai macam
simulasi tersebut, akan diketahui besarnya faktor-faktor resiko yang akan dihadapi,
dan yang mempengaruhi layak atau tidaknya suatu rencana investasi. Beberapa
metode analisa yang dapat dipergunakan adalah :

A. Metode Non-Discounted Cash Flow

Non-Discounted Cash Flow adalah metode pengukuran investasi dengan melihat


kekuatan pengembalian modal tanpa mempertimbangkan nilai waktu terhadap uang
(time value of money). Metode yang dipergunakan adalah Pay Back Period (PBP)
Method, dengan formula umum sbb:

Pay Back Period = Total investasi x 1 tahun

Net Income + Depreciation

Metode PBP merupakan alat ukur yang sangat sederhana, mudah dimengerti dan
berfungsi sebagai tahapan paling awal bagi penilaian suatu investasi. Model ini
umum digunakan untuk pemilihan alter-natif-alternatif usaha yang mempunyai
resiko tinggi, karena modal yang telah ditanamkan harus segera dapat diterima
kembali secepat mungkin. Kelemahan utama dari metode PBP ini adalah:

 Tidak dapat menganalisa penghasilan usaha setelah modal kembali.


 Tidak mempertimbangkan nilai waktu uang

B. Metode Discounted Cash Flow

Discounted Cash Flow adalah metode pengukuran investasi dengan melihat nilai
waktu uang (time value of money) dalam menghitung tingkat pengembalian modal
pada masa yang akan datang.

1. Net Present Value (NPV)


NPV didefinisikan sebagai selisih antara investasi sekarang dengan nilai
sekarang (present value) dari proyeksi hasil-hasil bersih masa datang yang
diharapkan. Dengan demikian, NPV dapat dirumuskan:

NPV = PV of Benefit - PV of Capital Cost ataukarena PV = (C / (1+i)n)

NPV =

di mana: i = bunga tiap periode

N = periode (tahun, bulan)

- C = modal (capital)

C = hasil bersih (proceed)

Kriteria yang dipergunakan dalam penilaian NPV adalah sbb:

1). Jika NPV = 0 (nol), maka hasil investasi (return) usaha akan sama dengan
tingkat bunga yang dipakai dalam analisis, atau dengan kata lain usaha tidak
untung maupun rugi (impas).

2). Jika NPV = – (negatif), maka investasi tersebut rugi atau hasilnya (return) di
bawah tingkat bunga yang dipakai.

3). Jika NPV = + (positif), maka investasi tersebut mengun-tungkan atau


hasilnya (return) melebihi tingkat bunga yang dipakai.

Kelemahan utama dari metode NPV ini adalah bahwa ia tidak menganalisis
pemilihan alternatif usaha-usaha dengan jumlah investasi yang berbeda.

2. Profitability Index (PI)

Metode analisa PI sangat mirip dengan analisa NPV, karena kedu-anya


menggunakan komponen perhitungan nilai-nilai sekarang (present value).
Perbedaannya adalah bahwa satuan yang dipakai dalam NPV adalah nilai uang,
sedangkan dalam PI adalah indeks. Rumus perhitungan PI adalah sebagai
berikut:

Profitability Index = PV of Benefit

PV of Capital Cost
Kriteria penilaian investasi dengan menggunakan PI juga mirip dengan NPV,
yaitu sebagai berikut:

-Jika PI > 1, maka investasi dikatakan layak

-Jika PI < 1, maka investasi dikatakan tidak layak

-Jika PI = 1, maka investasi dikatakan BEP

3. Internal Rate of Return (IRR)

Internal Rate of Return didefinisikan sebagai besarnya suku bunga yang


menyamakan nilai sekarang (present value) dari investasi de-ngan hasil-hasil
bersih yang diharapkan selama usaha berjalan. Patokan yang dipakai sebagai
acuan baik tidaknya IRR biasanya adalah suku bunga pinjaman bank yang
sedang berlaku, atau suku bunga deposito jika usaha tersebut dibiayai sendiri.

Perhitungan IRR secara manual cukup kompleks, karena harus menggunakan


beberapa kali simulasi atau melakukan pola try and error. Namun demikian,
untuk skenario dua nilai NPV yang telah diketahui sebelumnya, IRR dapat
dirumuskan sebagai:

IRR = i1 + (i2-i1) x NPV1 X 100 %

(NPV1-NPV2)

Dimana: NPV1 harus di atas 0 (NPV1>0)

NPV2harus di bawah 0 (NPV2<0)

6.4. Analisa Keuntungan


Analisa keuntungan ditujukan terhadap rencana keuntungan (pene-tapan
keuntungan) dengan menyesuaikan atau set-up harga dan volu-me penjualan yang
dapat diserap oleh pasar dengan mempertimbang-kan kebijaksanaan dari pesaing.
Analisa keuntungan ini harus selalu dilakukan dalam atau dengan acuan periode
tertentu.

1. Break Even Point (BEP)

Analisa BEP atau titik impas atau titik pulang pokok adalah suatu metode yang
mempelajari hubungan antara biaya, keuntungan, dan volume penjualan/produksi.
Analisa yang juga dikenal dengan isti-lah CPV (Cost-Profit-Volume) ini
dilakukan untuk mengetahui tingkat keuntungan minimal yang harus dicapai, di
mana pada tingkat terse-but perusahaan tidak mengalami keuntungan maupun
kerugian.

Dalam analisa BEP, faktor-faktor biaya dibedakan menjadi:

 Biaya semi variabel, yaitu biaya yang akan ikut berubah jum-lahnya dengan
perubahan volume penjualan atau produksi, namun tidak secara proporsional.
Biaya ini sebagian akan dibe-bankan pada pos biaya tetap, dan sebagian lagi
akan dibeban-kan pada pos biaya variabel.
 Biaya variabel, adalah biaya yang akan ikut berubah secara pro-porsional dengan
perubahan volume penjualan atau produksi.
 Biaya tetap, adalah biaya yang tidak akan ikut berubah dengan perubahan
volume penjualan atau produksi.

Analisa BEP dihitung dengan formula sebagai berikut:

BEP = biayaTetap x 100 %

Hasilpenjualan – BiayaVariabel

Ataudapatjugadituliskansebagai :

BEP = BiayaTetap

1- BiayaVariabel

HasilPenjualan
2. Kontribusi Margin

Kontribusi margin adalah selisih antara hasil penjualan dengan biaya variabel.
Tujuan utama dari pengukuran kontribusi margin ini adalah analisa penentuan
keuntungan maksimum atau kerugian mini-mum. Yang pertama perlu
diketahui adalah rasio kontribusi margin, yaitu rasio antara biaya variabel
dengan hasil penjualan. Lebih jelasnya, dapat dilihat dari rumusan berikut:

Rasiokontribusi margin = 1- BiayaVariabel

HasilPenjualan

Dengan demikian, rumusan untuk menetapkan penjualan minimal dari


keuntungan yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut:

Minimal Penjualan = BiayaTetap + Laba

1- BiayaVariabel

HasilPenjualan

Pada saat menyajikan rencana usaha kepada para investor maupun para
kreditor, hal-hal yang perlu diperhatikan oleh perusahaan/pengusaha adalah
sebagai berikut :

1. Usahakan rencana bisnis yang disusun tidak terlalu tebal tetapi lengkap, artinya
mencakup berbagai informasi yang dibutuhkan oleh evaluator baik dari piahk
investor maupun kreditor untuk melakukan pengambilan keputusan. Uraian
lebih rinci sebaiknya dibuat dalam bentuk lampiran. Kuratko dan Hodgetts
(2004) menyarankan agar tebal rencana bisnis tidak lebih dari 50 halaman.
2. Penampilan rencana bisnis harus dibuat menarik karena investor dan kreditor
akan memperoleh kesan pertama terhadap perusahaan yang sedang mencari
pendanaan dari penampilan rencana bisnis yang diajukan kepada mereka.
3. Sampul depan rencana bisnis harus memuat nama perusahaan, alamat, nomor
telpon perusahaan, dan bulan serta tahun rencana bisnis dikeluarkan. Hal
tersebut untuk memudahkan calon investor atau kreditor melakukan
komunikasi dengan perusahaan atau pada saat mereka memberikan jawaban
balasan terhadap rencana bisnis yang disampaikan perusahaan. Pada bagian
dalam dari sampul, harus dituliskan jumlah salinan/copy bisnis yang diedarkan.
Hal ini akan memberi kesan kepada calon investor maupun kreditor bahwa
mereka adalah pihak yang diprioritaskan oleh perusahaan dalam memperoleh
penawaran rencana bisnis.
4. Rencana bisnis yang baik harus mencantumkan ringkasan eksekutif (executive
summary) yang dapat disampaikan dalam 2-3 halaman yang memuat
penjelasan mengenai keadaan usaha saat ini. Ringkasan tersebut dapat berisi
produk dan jasa yang dihasilkan, manfaat produk bagi pelanggan, ramalan
keuangan, tujuan perusahaan dalam jangka panjang (lebih dari lima tahun),
jumlah dana yang dibutuhkan, serta manfaat yang akan diterima oleh investor.
5. Penyusunan rencana bisnis harus diorganisasikan dengan baik.
Rencana usaha yang baik akan mencantumkan risiko utama dari suatu bisnis
yang akan dijalankan.

You might also like