Professional Documents
Culture Documents
RPL 2 - Embedded Software
RPL 2 - Embedded Software
POIN PEMBELAJARAN :
EMBEDDED SYSTEMS
Embedded systems atau Sistem Embedded adalah kombinasi perangkat keras dan
perangkat lunak komputer, baik dengan kemampuan tetap atau dapat diprogram, yang
dirancang untuk fungsi tertentu atau fungsi dalam sistem yang lebih besar.
Secara umum, Pengertian Sistem Embedded adalah sistem komputasi, tetapi sistem
Embedded bervariasi dari tidak memiliki antarmuka pengguna (UI) – misalnya, pada
perangkat di mana sistem dirancang untuk melakukan tugas tunggal – hingga
antarmuka pengguna grafis (GUI) yang kompleks, seperti di perangkat seluler.
Antarmuka pengguna dapat mencakup tombol, LED, sensor layar sentuh, dan lainnya.
Beberapa sistem juga menggunakan antarmuka pengguna jarak jauh.
Contoh :
Mesin industri, perangkat industri pertanian, mobil, peralatan medis, kamera, peralatan
rumah tangga, pesawat terbang, mesin penjual otomatis dan mainan, serta perangkat
seluler, merupakan contoh yang memungkinkan untuk penerapan sistem Embedded.
KELEBIHAN KEKURANGAN
Mudah Disesuaikan Upaya pengembangan tinggi
Waktu yang lebih besar untuk
Konsumsi daya rendah
memasarkan
Biaya rendah
Peningkatan kinerja
Gambar : lampu lalu lintas
Lampu lalu lintas merupakan salah satu contoh penerapan dari sistem embedded
karena hanya memiliki fungsi sebagai petunjuk berhenti dan berjalan untuk kendaraan
di jalan raya. Dengan komposisi lampu merah yang mendakan kendaraan harus
berhenti, lampu hijau menandakan kendaraan harus berjalan dan lampu kuning yang
menandakan kendaraan dapat berjalan terus namun harus berhati-hati atau bersiap
dari keadaan lampu merah menuju hijau.
1. Memiliki Hardware.
2. Memiliki Software dan Firmware.
3. Memiliki sistem operasi waktu nyata atau Realtime Operating system (RTOS)
yang mengawasi perangkat lunak aplikasi dan menyediakan mekanisme untuk
membiarkan prosesor menjalankan proses sesuai penjadwalan dengan
mengikuti rencana untuk mengontrol latensi. RTOS mendefinisikan cara sistem
bekerja. RTOS menetapkan aturan selama pelaksanaan program aplikasi. Sistem
Embedded skala kecil mungkin tidak memiliki RTOS.
1. Sensor: Alat ini mengukur kuantitas fisik dan mengubahnya menjadi sinyal
listrik yang dapat dibaca oleh pengamat atau oleh instrumen elektronik seperti
konverter A2D. Sensor menyimpan jumlah yang diukur ke memori.
2. A-D Converter: Konverter analog-ke-digital mengubah sinyal analog yang dikirim
oleh sensor menjadi sinyal digital.
3. Processor & ASICs: Prosesor memproses data untuk mengukur output dan
menyimpannya ke memori.
4. D-A Converter: Konverter digital ke analog mengubah data digital yang
diumpankan oleh prosesor ke data analog
5. Aktuator: Aktuator membandingkan output yang diberikan oleh Konverter D-A
dengan output aktual yang diharapkan yang tersimpan di dalamnya dan
menyimpan output yang disetujui.
ARCHITECTURAL PATTERNS
1. Observe and React, Pola ini digunakan ketika satu set sensor secara rutin
dipantau dan ditampilkan. Ketika sensor menunjukkan bahwa beberapa
peristiwa telah terjadi (misalnya, panggilan masuk di ponsel), sistem bereaksi
dengan memulai proses.
2. Environmental Control, Pola ini digunakan ketika sistem termasuk sensor, yang
memberikan informasi tentang lingkungan dan aktuator yang dapat mengubah
lingkungan. Dalam menanggapi perubahan lingkungan terdeteksi oleh sensor,
sinyal kontrol dikirim ke aktuator sistem.
3. Process Pipeline, Pola ini digunakan ketika data harus diubah dari satu
representasi yang lain sebelum dapat diproses. transformasi diimplementasikan
sebagai urutan langkah-langkah pengolahan, yang dapat dilakukan secara
bersamaan. Hal ini memungkinkan untuk pengolahan data yang sangat cepat,
karena inti atau prosesor yang terpisah dapat mengeksekusi setiap transformasi.
TIMING ANALYSIS
1. Deadlines, waktu dimana stimulus harus diproses dari beberapa respon yang
dihasilkan oleh sistem. Jika sistem tidak memenuhi tenggat waktu, ini adalah
kegagalan sistem; dalam sistem soft real-time.
2. Frequency, Jumlah berapa kali per detik bahwa proses harus mengeksekusi
sehingga Anda yakin bahwa selalu dapat memenuhi tenggat waktu tersebut.
3. Executin Time, Waktu yang diperlukan untuk memproses stimulus dan
menghasilkan tanggapan.
1. A real time clock, yang menyediakan informasi yang diperlukan untuk jadwal
proses berkala.
2. Interrupt handler, yang mengelola permintaan aperiodik untuk layanan.
3. Scheduller, yang bertanggung jawab untuk memeriksa proses yang dapat
dieksekusi dan memilih salah satu dari ini untuk eksekusi.
4. Resource Manager, yang mengalokasikan memori yang sesuai dan prosesor
sumber daya untuk proses yang telah dijadwalkan untuk eksekusi.
5. Dispatcher, yang bertanggung jawab untuk memulai pelaksanaan proses
1. Biaya (cost)
Ini merupakan aspek yang dapat dikatakan paling penting karena sangat
mempengaruhi desain suatu embedded system secara keseluruhan.
Dalam membuat suatu embedded system, biasanya dipilih komponen-
komponen secara optimal, yaitu yang memungkinkan implementasi
sistem tersebut tetapi dengan biaya yang serendah-rendahnya. Hal ini
karena perbedaan harga sedikit saja dapat sangat berpengaruh ketika
embedded system tersebut harus dipasarkan secara luas dalam jumlah
yang besar.
2. Constraint waktu
Tidak sedikit embedded system yang sekaligus merupakan real-time
system, yaitu sistem yang prosesnya terbatasi oleh batas waktu. Sistem-
sistem ini umumnya merupakan sistem yang digunakan untuk keperluan
yang kritikal, dan harus selalu aktif. Dengan demikian tidak seperti
system komputer desktop yang dapat dilakukan reboot, misalnya untuk
menjaga kestabilannya atau menangani serangan tertentu seperti virus,
dalam embedded system tertentu hal tersebut mungkin tidak dapat
diterima. Embedded system harus selalu stabil, termasuk dalam gangguan
oleh serangan. Harus diperhatikan bagaimana jika suatu real-time system
mengalami serangan Denial of Service (DoS) yang membuatnya menjadi
lambat sehingga batas waktunya tidak lagi terpenuhi.
3. Interaksi langsung dengan dunia nyata
Banyak embedded system, umumnya embedded control application,
harus berhubungan langsung dengan dunia nyata. Akibatnya adalah
kesalahan suatu gangguan bisa berakibat lebih fatal dibandingkan sistem
komputer yang biasa. Jika misalnya suatu komputer server yang
menyimpan database mengalami gangguan, paling parah yang terjadi
adalah kehilangan data, dan apabila database tersebut di-backup secara
berkala maka kerugiannya lebih kecil lagi. Hal ini akan sangat berbeda
jika misalnya sistem kontrol dalam suatu pabrik kimia mengalami
gangguan dan melakukan kesalahan.
4. Constraint energi
Banyak embedded system yang mengambil daya dari baterai. Hal ini
berarti munculnya satu titik serangan baru pada embedded system, yaitu
power supply.e. Elektronika Masih berhubungan dengan yang terakhir,
karena embedded system merupakan sistem yang sangat erat dengan
elektronika, maka seranganserangan atau gangguan juga mungkin
dilakukan secara elektrik, misalnya analisis dengan multimeter, logic
analyzer, dan sebagainya. Walaupun sistem komputer lain pada dasarnya
juga merupakan alat elektronik, tetapi kemungkinan hal ini dilakukan
lebih tinggi untuk embedded system.
Sumber :
https://adalah.net/pengertian-sistem-embedded/
http://proyeksoftware.blogspot.com/2016/10/embedded-software.html
http://kera-teknik.blogspot.com/p/embedded-software.html
https://adit.ilearning.me/2015/02/27/embedded-system/