Professional Documents
Culture Documents
Hidayah Bocah
Hidayah Bocah
Orang-orang bersorak-sorai
dan memekikkan takbir
“Allahu Akbar…!”
Dan orang itupun malu.
Tapi ia memberanikan diri untuk mengajukan pertanyaan kedua:
“Apa yang ada sebelum ada Tuhanmu?”. Bocah berpikir keras. Lalu ia
meminta orang itu berhitung balik. “Coba hitung balik dari angka 10!”.
Lalu orang itu berhitung… “10, 9, 8, 7, 6, 5, 4, 3, 2, 1, 0!”
Bocah itu bertanya, “Lalu sebelum 0?”
“Saya tak tahu…tak ada”,
jawab orang itu. “Persis itulah.
Tak ada apa-apa sebelum Allah,
karena Dia Abadi dan Mutlak.”
Orang-orang bersorak-sorai kembali, “Allahu Akbar…!”
Kini, dengan penuh frustasi orang itu
mengajukan pertanyaan terakhirnya. “ Ke arah
manakah Tuhanmu menghadap?” Bocah itu
kembali memeras otak. Lalu ia meminta sebuah
lilin. Lilin pun diberikan kepadanya. Bocah
terberkati itu menyerahkannya ke orang itu dan
memintanya untuk menyalakannya.
Orang itu pun menurutinya dan berkata, “Ah,
bukti apaan ini?” Bocah bertanya, “Ke arah
manakah cahaya lilin itu menghadap?” Orang
itu menjawab, “Ia menghadap ke seluruh arah”
Bocah itu berkata, “Kau telah menjawab sendiri
pertanyaanmu. Cahaya Allah menghadap ke
seluruh arah. Dia ada dimana-mana. Tak ada
tempat yang tidak ada Dia.”
Orang-orang kembali bersorak-sorai,
“Allahu akbar…!”
Orang itu begitu terkesan dan tergerak hatinya oleh pengetahuan
dan spirituallitas si Bocah, hingga ia memeluk Islam dan menjadi
muridnya. Begitulah akhir debat itu.
Siapakah Bocah itu?
Bocah itu adalah salah seorang imam dan ulama besar kita,
Imam abu hanifah (Semoga Allah memberkati dan menyucikan rahasianya)
Ingatlah contoh-contoh yang harus kita ikuti dan pandanglah selalu para wali
agung supaya kita menemukan kebenaran dan petunjuk yang Allah
anugerahkan kepada umat ini.