Professional Documents
Culture Documents
Peluang Usaha Ice Cream
Peluang Usaha Ice Cream
Dikarena materi bahasan cukup luas, maka akan dibagi menjadi beberapa bagian.
Bahasan kali ini kita akan membahas lebih jauh mengenai serba-serbi mendasar
mengenai susu sapi. Susu murni adalah cairan yang berasal dari ambing (sapi) sehat
yang diperoleh dengan cara pemerahan yang benar tanpa mengurangi atau menambah
sesuatu komponen atau bahan lain (SK Dirjen Peternakan No. 17 tahun 1983)
Susu yang diperdagangkan harus memenuhi syarat HAUS (Halal, Aman, Utuh dan
Sehat). Syarat HAUS Susu segar ini diterjemahkan sesuai persyaratan kualitas susu
dalam SNI tahun 1998, yang antara lain mensyaratkan kandungan mikroba dalam susu
(TPC) sebesar 1 juta/ml. Hasil Survey Dinas Peternakan Prop. Jabar (2001)
menunjukan bahwa kandungan mikroba susu di tingkat peternak 65 % diatas 3 juta/ml
dan hanya 35 % di tingkat KUD yang kandungannya dibawah 3 juta/ml .
Mikroba atau jasad renik adalah jasad hidup yang tidak bisa dilihat dengan mata
telanjang. Hal ini disebabkan karena ukuran dari mikroba sangat kecil berkisar antara
0,01 micron sampai 100 micron, sehingga untuk bisa melihatnya diperlukan bantuan
alat mikroskop (mikroskop biasa atau mikroskop electron). Atas dasar definisi diatas
maka kita mengenal beberapa macam mikroba yaitu , Virus; Bakteri; Ragi/ Yeast;
Jamur/Kapang dan protozoa Virus hanya bisa tumbuh didalam cel tubuh jasad yang
hidup dan bersifat parasit. Dapat menyebabkan penyakit pada tanaman, binatang
maupun pada manusia (misalnya flu, SARS, dll). Virus tidak dapat hidup dalam bahan
makanan yang tidak mengandung jasad hidup. Dan mudah dimusnahkan dengan
perlakuan panas, sehingga sebagai penyebab kerusakan bahan makanan Virus
dianggap tidak berbahaya. Hal yang sama berlaku untuk Protozoa. Dengan demikian
dalam proses pengolahan/pengawetan makanan ada 3 (tiga) macam mikroba yang
perlu diperhatikan yaitu Bakteri, Yeast dan Jamur, yang semuanya merupakan jasad
renik yang dapat hidup dalam makanan dan dapat meyebabkan kerusakan bahan
makanan tersebut.
Mengingat Susu merupakan bahan makanan berkadar asam rendah (pH sekitar 6,6),
maka didalam proses penanganan pasca panen dan pasteurisasi susu peranan bakteri
sebagai penyebab kerusakan susu harus mendapat perhatian utama. Mikroba lain
seperti Jamur dan Yeast sangat mudah dimusnahkan dengan perlakuan panas pada
suhu yang relatif rendah. Oleh karena peranan bakteri sangat signifikan dalam
kerusakan bahan makanan (susu) maka perlu ditinjau sedikit lebih dalam mengenai
jasad renik yang bernama Bakteri ini.
Bakteri dalam Susu
Pada dasarnya dikenal 3 macam type bakteri, yaitu ; Bakteri Pathogen ; Bakteri
Pembentuk Spora dan Bakteri Vegetative :
1. Bakteri Pathogen adalah jenis-jenis bakteri yang dapat menyebabkan penyakit pada
manusia atau dapat meghasilkan racun (toksin) yang berbahaya bagi kesehatan
manusia. Contoh dari bakteri pathogen a.l : Bakteri TBC; Coli, dll.
2. Bakteri Pembentuk Spora, sangat perlu diperhatikan bila akan memproduksi bahan
makanan steril dan berasal dari bahan makanan berkeasaman rendah. Satu bakteri
dalam lingkungan yang kritis akan melindungi diri dengan jalan membentuk spora. Dan
bila kemudian keadaan lingkungan memungkinkan pertumbuhan lagi maka satu spora
tersebut akan berkecambah dan membentuk satu bakteri lagi.
3. Bakteri Vegetative merupakan semua bentuk bakteri yang dalam keadaan hidup,
tumbuh dan berkembang.
Seperti kita ketahui bakteri berkembang biak dengan jalan membelah diri, yaitu dari 1
sel bakteri menjadi 2 dan dari 2 menjadi 4 sel, demikian seterusnya. Disini dikenal
adanya istilah/definisi waktu pertumbuhan, yaitu jarak waktu yang dipakai untuk
melakukan pembelahan diri. Misalnya dari 1 sel mejadi 2 sel. Waktu pertumbuhan
bakteri sangat tergantung dari keadaan lingkungan dimana bakteri tersebut berada.
Sebagai contoh bakteri E. Coli waktu pertumbuhannya hanya 10 – 12 menit pada
lingkungan yang optimal.
Produk olahan susu segar pada point 1 sampai dengan 9 dapat dinikmati langsung oleh
konsumen (rumah tangga) ataupun industri makanan, sedangkan produk berupa Whey
banyak digunakan untuk industri makanan, industri farmasi ataupun industri makanan
ternak. Cukup banyak bukan ragam olahan dari bahan baku susu segar, tidak
diragukan lagi bahwa usaha peternakan sapi sebagai penghasil susu segar merupakan
peluang usaha dengan potensi yang sangat bagus untuk dikembangkan lebih lanjut.
PELUANG USAHA PEMBUATAN BUMBU SIAP PAKAI
Nov.27, 2011 in Pengetahuan Umum, Usaha Home Industri, Usaha Makanan dan
Minuman
Kegiatan memasak adalah rutinitas harian, dari rumah tangga hingga restoran besar
dan hotel berbintang. Dan masakan Indonesia terkenal dengan kekayaan rasanya yang
beraneka ragam yakni penggunaan rempah-rempah serta aneka bumbu yang khas.
Ada beberapa macam bumbu khas yang digunakan untuk beberapa jenis masakan
tertentu, kita mengenalnya sebagai bumbu dasar. Berdasarkan jenis bahan yang
digunakan, kita bisa mengelompokkannya menjadi beberapa bumbu dasar seperti
Bumbu kuning dengan bahan dasar utamanya berupa kunyit, bumbu dasar merah
(pedas) yakni dengan penggunaan cabai serta bumbu putih dengan bahan dasar utama
kemiri serta beberapa jenis lain. Seiring dengan aktivitas dan kesibukan yang kian
padat hampir sebagian wanita khususnya di kota-kota besar tidak memiliki waktu yang
cukup longgar untuk sekedar berkutat di dapur untuk menyajikan masakan bagi
keluarga tercinta. Kondisi demikian ternyata memunculkan peluang tersendiri untuk
membantu para wanita bekerja untuk bisa menyajikan hidangan dengan tangannya
sendiri. Pembuatan bumbu siap pakai merupakan jalan keluar tersendiri, di samping
lebih praktis dan menghemat waktu, hasil masakan pun tetap lezat untuk dinikmati oleh
keluarga karena penggunaan bahan-bahan yang alami dan segar serta minim bahan
kimia. Oleh karena itu pembuatan bumbu dasar siap pakai memberikan peluang usaha
tersendiri yang memiliki prospek yang baik untuk dikembangkan. Di samping bahan
baku melimpah, cara pembuatan yang mudah serta kepastian daya serap pasar
menjanjikan usaha pembuatan bumbu siap pakai sebagai peluang bisnis yang layak di
coba.
Berikut ini kami sajikan beberapa resep pembuatan bumbu dasar siap pakai yang
umum digunakan untuk menghidangkan aneka sajian masakan. Setiap satu resepnya
menghasilkan bahan bumbu dasar siap pakai sejumlah 500 gr. Bumbu yang sudah jadi
dikemas dengan takaran tertentu dan disimpan dalam kemasan botol kaca tertutup
ataupun kemasan plastik. Bumbu dasar siap pakai siap dipasarkan.
MEMBUAT BUMBU KUNING SIAP PAKAI
Bahan bumbu kuning:
• 30 butir bawang merah
• 15 siung bawang putih
• 5 cm kunyit
• 1 sdm ketumbar sangrai
• ½ sdt merica butir
• 2 cm jahe
• 4 cm lengkuas
• 11/2 sdm garam
• 1 sdt gula pasir
• 180 ml minyak goreng
Cara membuat bumbu kuning siap pakai :
1. Haluskan semua bahan bumbu kuning, kemudian campur dengan minyak
goreng
2. Panaskan diatas api sedang, sambil sesekali diaduk perlahan
3. Masak hingga bumbu mendididh dan harum
4. Angkat dan dinginkan
5. Setelah dingin simpan dalam wadah tertutup rapat.
MEMBUAT BUMBU MERAH (PEDAS) SIAP PAKAI
Bahan :
• 200 gr cabai merah giling
• 30 butir bawang merah
• 10 siung bawang putih
• ½ butir tomat
• 1 sdt terasi matang
• 11/2 sdt garam
• 1 sdt gula pasir
• Minyak goreng secukupnya’
Cara membuat Bumbu Dasar Merah (Pedas) siap pakai :
1. Haluskan semua bahan bumbu pedas, kemudian campur dengan minyak goreng
(kurang lebih 180 ml)
2. Panaskan wajan dengan api sedang, masukkan bumbu yang telah halus sambil
sesekali diaduk perlahan.
3. Masak hingga bumbu mendidih dan harum
4. Angkat bumbu dan didinginkan
5. Setelah dingin simpan dalam wadah tertutup.
Tips. Tingkat kepedasan bumbu dapat diatur sesuai dengan selera, yakni ditambahkan
cabai rawit untuk bumbu merah yang ekstra pedas atau ganti cabai merah dengan cabe
merah besar jika Anda menginginkan rasa yang tidak terlalu pedas.
MEMBUAT BUMBU KEMIRI SIAP PAKAI
Bahan :
• 15 butir kemiri sangari
• 30 siung bawang merah
• 20 siung bawang putih
• 2 sdt garam
• 1 sdt gula pasir
• Minyak goreng secukupnya
Cara Membuat Bumbu Kemiri siap pakai :
1. Langkah pertama semua bahan bumbu dihaluskan, kemudian campur dengan
minyak goreng (kurang lebih 180 ml)
2. Panaskan wajan dengan api sedang, masukkan bumbu yang telah halus sambil
sesekali diaduk perlahan.
3. Masak hingga bumbu mendidih dan harum
4. Angkat bumbu dan didinginkan
5. Setelah dingin simpan dalam wadah tertutup.
Note : Kemiri yang digunakan sebaiknya di sangrai terlebih dahulu agar tidak langu
Cara Pembuatan :
1. Kupas buah kemudian dicuci dan dipotong-potong dengan ukuran 2 x 2 cm, khusus
untuk buah yang keras, rebus irisa dalam air mendidih selama 3 menit kemudian
tiriskan.
2. Rendam dalam air panas ( 50 gr dalam 1 ltr air) selama 2 jam lalu tiriskan
3. Rendam lagi dalam air kapur (1 sdm kapur sirirh dalam 1,5 lt air) selama 24 jam, lalu
tiriskan,
4. Masukkan gula pasir dalam 2,5 lt air, aduk sampai rata. Tambahkan garam dan
natrium benzoat lalu panaskan hingga mendidih,
5. Masukan potongan buah kedalam larutan gula yang sedang mendidih sampai buah
tersebut setengah matamg. Angkat panci dari kompor dan diamkan (rendam) 1 malam,
lalu tiriskan,
6. Panaskan air gula sisa penirisan dan tambahkan vanili lalu masukkan lagi potongan
buah tersebut. Angkat panci dari kompor dan diamkan 1 malam.
7. Untuk mendapatkan manisan basah, tiriskan buah , sedangkan air gula sisa
penirisan terakhir dapat diolah lebih lanjut dengan menambahkan 1/2 kg gula.
Panaskan sampai kental kemudian didinginkan. Setelah dingin siap di kemas sebagai
hasil samping sirup buah.
8. Untuk mendapatkan manisan kering, hasil penirisan buah dijemur hingga kering (+/1
3 hari)
9. Manisan buah siap dikemas dan dipasarkan