You are on page 1of 18

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

LAMPU HIAS NIRKABEL DENGAN TEKNOLOGI TESLA COIL

BIDANG KEGIATAN:

PKM KEWIRAUSAHAAN (PKM-K)

DIUSULKAN OLEH :

Mario Christopher Janssen Yana Raadja Oedjoe; 2014101076; 2023

KELOMPOK :

BANTEN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA


SINGARAJA
2023
i

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………… i
DAFTAR ISI……………………………………………….……………. ii
DAFTAR TABEL……………………………………………………….. iii
DAFTAR GAMBAR………………………………………….……….... iv
BAB I PENDAHULUAN…………..…………………………………… 1
1.1 Latar Belakang Masalah…………..……………………………… 1
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………... 2
1.3 Tujuan…………………..……………………………………….... 2
1.4 Luaran yang Diharapkan......………………………………....…… 2
1.5 Manfaat ..…..……….……………………………………………. 3
BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA………………....... 3
BAB III METODE PELAKSANAAN…………………………………... 9
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN…………………………. 10
4.1 Anggaran Kegiatan…..…………………………………………… 10
4.2 Jadwal Kegiatan…………………………………………………… 10
LAMPIRAN –LAMPIRAN
Lampiran 1 : Biodata Ketua dan Anggota Pengusul
Lampiran 2 : Surat pernyataan Ketua pelaksana

i
ii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Analisis Ekonomi .......................................................................... 7


Tabel 2. Biaya Kegiatan PKM-K. ............................................................. 10
Tabel 3. Jadwal Kegiatan PKM-K. ........................................................... 10

ii
iii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Desain Lampu Hias ................................................................... 4


Gambar 2. Desain rangkaian lampu hias nirkabel........................................ 4
Gambar 3. Susunan alat lampu hias nirkabel… ........................................... 5
Gambar 4. Strategi Marketing Mix 7P ......................................................... 5

iii
iv

PENGESAHAN PROPOSAL PKM

1. Judul Kegiatan : LAMPU HIAS NIRKABEL


DENGAN TEKNOLOGI TESLA COIL
2. Bidang Kegiatan : PKM- K
3. Ketua Pelaksana
a. Nama Lengkap : Mario Christopher Janssen
Yana Radja Oedjoe
b. NIM : 2014101076
c. Jurusan : Ilmu Hukum
d. Universitas : Pendidikan Ganesha
e. Alamat Rumah dan No. Telp/HP : 081238424371
f. Alamat E-mail :
4. Anggota Pelaksana Kegiatan : Mario Christopher Janssen
Yana Radja Oedjoe
5. Dosen Pendamping:
a. Nama Lengkap dan Gelar :-
b. NIDN :-
c. Alamat Rumah dan No. Telp/hp :-
6. Biaya Kegiatan Total:
a. Kemendikbud :-
b. Sumber Lain :-
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 6 Bulan

Singaraja, 6 Agustus 2023


Ketua Pelaksana Kegiatan,

(Mario Christopher Janssen


Yana Radja Oedjoe)
2014101076

iv
1

BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Negara Indonesia merupakan negara kepulauan dengan jumlah
penduduk yang sangat padat. Menurut Badan Perencanaan Pembangunan
Nasional atau Bappenas (2013) jumlah penduduk di Indonesia mencapai
265 juta jiwa. Mengutip data dari The Spectator Index terkait 20 negara
dengan penduduk terbanyak di dunia, Indonesia tercatat sebagai negara
dengan penduduk tertinggi keempat di dunia. Penduduk Indonesia yang
banyak ini tentunya memberikan berbagai dampak bagi Negara. Salah satu
contohnya yaitu meningkatkan kebutuhan masyarakat. Kebutuhan
masyarakat pada listrik menjadi pokok persoalan yang saat ini sedang
hangat untuk dibahas.
Pada era modern ini, listrik menjadi kebutuhan pokok manusia,
segala hal dalam kehidupan sehari-hari memerlukan listrik seperti
memasak, mencuci, menyetrika, serta penggunaan barang elektronik
lainnya sebagai hiburan. Pada tahun 2017 konsumsi listrik di Indonesia
dinyatakan meningkat seiring dengan bertambahnya akses listrik di
kalangan masyarakat (Dkatadata.co.id). Seperti yang diketahui bahwa
akses listrik sudah mulai masuk ke daerah – daerah terpencil di Indonesia
sehingga rasional jika terjadi peningkatan konsumsi listrik. Menurut data
Kementerian ESDM, konsumsi listrik di Indonesia pada tahun 2017
mencapai 1.012 Kilowatt per Hour (kWh)/ Kapita, naik 5,9 persen dari
tahun sebelumnya yakni tahun 2016 sebanyak 956,36 kWh.
Namun pada tahun 2018, konsumsi listrik di daerah perkotaan di
Indonesia menurun. Hal ini dikarenakan perubahan gaya hidup masyarakat
yang mana saat ini masyarakat menginginkan peralatan elektronik yang
hemat energi. Menurunnya konsumsi listrik ini terbukti menurut Niaga
PLN Yuddy Setyo Wicaksono pada tahun 2018 periode pertama dari bulan
januari sampai juni konsumsi listrik hanya mencapai 112,46 terawatt hours
(TWh) padahal target pada tahun 2018 adalah sebanyak 239 TWh).
Menurut Setyo salah satu faktor yang menyebabkan turunnya konsumsi
listrik tahun ini dikarenakan rendahnya penggunaan listrik dalam rumah
tangga. Pada tahun 2018, seiring pesatnya kemajuan teknologi, alat-alat
elektronik semakin maju dan canggih sehingga banyak alat elektronik
yang diciptakan dengan memiliki daya serap listrik yang rendah.
Masyarakat Indonesia cenderung memiliki sifat yang suka pada
perubahan baru dan cenderung menginginkan sesuatu yang praktis dan
hemat. Terciptanya barang elektronik yang rendah daya listrik otomatis
mengurangi pengeluaran listrik dalam rumah tangga sehingga ibu-ibu
rumah tangga cenderung memanfaatkan kesempatan tersebut untuk
berhemat. Selain itu harga barang elektronik juga terjangkau sehingga
masyarakat yang berpenghasilan pas-pasan juga bisa membeli.

1
2

Dari permasalahan tersebut maka penulis hendak membuat produk


listrik yang praktis dan portable sesuai dengan perkembangan zaman.
Penulis menciptakan sebuah lampu ruangan yang wireless atau tanpa
kabel. Lampu ini didesain dengan menggunakan prinsip tesla coil, yaitu
dengan sumber baterai dan kumparan kawat yang dapat menghasilkan
tegangan tinggi sehingga mampu menghidupkan lampu ruangan. Lampu
ini penulis desain sebagai lampu yang ramah lingkungan, karena desain
hiasan lampu ruangan menggunakan barang- bekas dari plastik dan kayu
yang didesain dengan kreatif dan inovatif. Pemilihan barang bekas sebagai
bahan hiasan lampu dikarenakan untuk mengurangi penumpukan sampah
plastik yang terdapat di lingkungan, mengingat jumlah sampah plastik
semakin meningkat setiap tahun. Hal ini terbukti dari data Badan Pusat
Statistik pada tahun 2017 banyaknya sampah mencapai 65,8 juta ton, dan
pada tahun 2018 diperkirakan meningkat hingga 15%. Keunggulan lainnya
dari lampu ruangan jenis ini yaitu sangat praktis karena dapat dibawa
dengan mudah, hemat listrik, dan ramah lingkungan.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat diperoleh rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana cara mengkreasikan produk lampu hias dengan prinsip
tesla coil agar menjadi produk yang bermanfaat dan estetik sehingga
akan diminati masyarakat luas?
2. Bagaimana cara memasarkan produk lampu tidur nirkabel dengan
prinsip
tesla coil ini?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan Proposal Program Kreativitas
Mahasiswa ini yaitu:
1. Agar mampu mengkreasikan produk lampu hias dengan prinsip
tesla coil agar menjadi produk yang bermanfaat dan estetik
sehingga akan diminati masyarakat luas
2. Agar mampu menemukan cara untuk memasarkan produk lampu
tidur nirkabel dengan prinsip tesla coil

1.4 Luaran yang diharapkan


Adapun luaran yang diharapkan dari penulisan Proposal Program
Kreativitas Mahasiswa ini yaitu :
1. Lampu hias yang hemat energi dengan menerapkan konsep fisika
yaitu

2
3

tesla coil dengan kreasi pada desainnya.


2. Terciptanya calon – calon wirausaha melalui usaha pembuatan
lampu hias.
3. Terciptanya artikel ilmiah untuk dipublikasikan kepada publik.
1.5 Manfaat
Adapun manfaat penulisan Proposal Program Kreativitas Mahasiswa
yaitu:
1. Bagi Masyarakat
Adapun manfaat penulisan proposal ini bagi masyarakat
adalah agar masyarakat dapat menggunakan teknologi baru yang
lebih praktis dan murah. Serta dapat memberikan lapangan
pekerjaan alternatif atau UMKM.
2. Bagi mahasiswa pengusul
Adapun manfaat penulisan proposal ini bagi mahasiswa
pengusul adalah agar mahasiswa pengusul dapat mengembangkan
teori yang sudah ada menjadi sesuatu yang dapat diaplikasikan
guna memenuhi kebutuhan energi listrik di Indonesia serta dapat
melatih kemampuan siswa berwirausaha dan berinovasi.

BAB II. GAMBARAN UMUM USAHA


2.1 Gambaran Umum Produk
Lampu hias nirkabel yang dibuat dengan prinsip tesla coil
merupakan sebuah produk lampu hias yang didesain tanpa
dihubungkan ke sumber arus AC (PLN). Seperti yang diketahui bahwa
pada saat ini masyarakat Indonesia lebih suka menggunakan peralatan
elektronik yang hemat energi. Hal ini dikarenakan semakin sadarnya
masyarakat bahwa listrik merupakan sumber daya yang tidak dapat
diperbaharui sehingga suatu saat jika penggunaannya tanpa kontrol
yang baik maka akan habis. Melihat potensi ini maka muncul ide untuk
membuat produk lampu yang hemat energi terutama energi listrik.
Pada prinsipnya, penggunaan lilitan kawat dalam teori tesla coil ini
memiliki fungsi yang sama dengan transformator tipe step-up.
Transformator merupakan alat yang digunakan untuk menaikkan atau
menurunkan tegangan AC. Sebuah transformator terdiri dari dua
kumparan kawat yang dinamakan kumparan primer dan sekunder.
Pada trafo step up, jumlah lilitan pada kumparan sekunder lebih besar
daripada lilitan primernya. Jika tegangan AC diberikan pada kumparan
primer maka terjadi perubahan medan magnet kemudian akan
menginduksi tegangan AC berfrekuensi sama pada kumparan sekunder
sehingga timbul tegangan pada kumparan sekunder.
Lampu ini dibuat karena produk lampu tidur yang biasa ditemui di

3
4

pasaran masih menggunakan kabel dan dipandang kurang praktis


dalam penggunaannya. Jika ditinjau dari sumber energinya, lampu hias
yang dibuat ini menggunakan sumber energi berupa baterai sehingga
lebih hemat dibandingkan produk yang biasa ada di pasaran.
Produk lampu hias nirkabel yang dibuat ini juga menggunakan
desain yang unik serta bahan – bahan yang berasal dari barang bekas
seperti botol plastik. Jadi dapat dikatakan bahwa produk lampu hias
nirkabel ini juga dapat mengurangi jumlah sampah plastik di
masyarakat.

Gambar 1. Desain lampu hias

Gambar 2. Desain rangkaian lampu hias nirkabel

4
5

Gambar 3. Susunan alat lampu hias nirkabel

2.2 Strategi Pemasaran


Dalam gambaran strategi pemasaran, strategi pemasaran produk
usaha ini mencakup diferensiasi pasar dan marketing mix 7P. Konsep
marketing mix yang diterapkan terintegrasi melalui 7P, yakni product,
price, promotion, place, partisipant/people, process, dan physical
evidance.

Gambar 4. Strategi marketing mix 7P


1. Product
Produk yang ditawarkan bukan hanya berguna sebagai alat
penerang ruangan saja, akan tetapi juga mampu menghemat listrik
dan desain produk ini yang indah bisa dijadikan hiasan tentunya
menambah nilai estetika sehingga dapat memperindah ruangan.
2. Price
Dalam hal harga, harga sudah disesuaikan dengan kondisi pasar
dan juga dipertimbangkan dari segi produksi produk, demikian
juga telah melalui perbandingan dengan produk sejenis di pasaran.
Harga yang ditetapkan untuk satuan produk ini adalah sebesar Rp
249.000,-.
3. Promotion
Melihat perkembangan teknologi saat ini, pemasaran untuk produk

5
6

ini lebih di fokuskan pada media online seperti beberapa media


sosial dan layanan e-commerce.
4. Place
Produk lampu hias ini dipasarkan dalam lingkup kecil terlebih
dahulu untuk tahap pengenalan yaitu di lingkungan Universitas
Pendidikan Ganesha, direncanakan selanjutnya produk ini akan
dipasarkan sebagai barang konsinyasi yang akan dititipkan di
beberapa tempat elektronik rumah tangga.
5. Participant/people
Pelaku utama dalam usaha ini tentu saja adalah kami selaku
mahasiswa Universitas Pendidikan Ganesha dan juga
pemilik/pegawai toko yang nantinya akan menjadi tempat
pemasaran produk ini. Tempat pemasaran awal dilakukan di dalam
Kampus sehingga sasarannya yaitu staf pegawai dan dosen di
lingkungan Universitas Pendidikan Ganesha.
6. Process
Pelayanan optimal diberikan berupa garansi
kerusakan/ketidaksesuaian produk yang diatur melalui
kesepakatan kontrak kerja. Hal ini dilakukan guna menjamin
standar dan citra produk. Penetapan standar dan quality control
dilakukan melalui proses supervisi produk siap jual, sehingga
produk reject tidak sampai ke pelanggan. Selain itu, layanan akan
permintaan khusus juga dilakukan demi memenuhi kebutuhan
pelanggan.
7. Physical evidence
Aspek ini didukung penuh oleh harapan tim pelaksana, yakni
harapan dari usaha ini adalah menciptakan lampu hias untuk
ruangan yang tidak hanya menghemat listrik akan tetapi juga
mampu menambah estetika ruangan.

2.3 Pesaing dan Peluang Pasar


Kegiatan usaha kerajinan yang sampai saat ini masih sangat minim
pesaing adalah usaha kerajinan lampu hias terutama yang tanpa
menggunakan kabel. Hal tersebut dikarenakan dalam proses
pembuatannya cukup rumit. Selain itu dibutuhkan daya ketelitian,
cekatan, dan kedisiplinan dalam mengerjakan produk ini. Dalam
pembuatan produk ini tidak boleh ada kesalahan sedikitpun karena
akan menyebabkan kegagalan dalam pembuatannya. Namun, jika
diperhatikan usaha-usaha kerajinan lampu hias saat ini mulai dilirik,
semakin tinggi tingkat kesulitan dalam proses pembuatan maka
semakin tinggi pula harga yang ditawarkan.

6
7

Berdasarkan hasil observasi, banyak masyarakat menggunakan


lampu hias yang notabene masih memerlukan tenaga listrik PLN
sehingga memerlukan kabel untuk dicolokkan ke sumber arus.
Sedangkan produk ini memiliki keunggulan yaitu tidak menggunakan
kabel karena menerapkan prinsip tesla coil yang memanfaatkan
induksi elektromagnetik sebagai penghantar arus listrik. Produk
nirkabel ini juga mengurangi risiko terjadinya konsleting listrik
ataupun tersetrum dalam penggunaannya. Kelebihan lainnya yaitu jika
listrik padam, lampu ini masih bisa menyala. Bahan yang digunakan
juga murah bahkan sangat memungkinkan untuk memanfaatkan
barang bekas sebagai bahan hiasan untuk pengembangan usaha
kedepannya sehingga produk ini dapat mengurangi keberadaan
sampah di masyarakat.

2.4 Analisis Ekonomi


Tabel 1. Analisis ekonomi
Produksi Per Bulan
Lampu hias 45 buah
Harga 45 x Rp = Rp 11.205.000,-
249.000,-
Jumlah = Rp 11.205.000,-
Penjualan per
bulan

1. BEP (Break Event


=
Point)
BEP harga produksi
=

= Rp 780.440
Hasil analisis ini menunjukkan bahwa
keuntungan minimal yang harus dicapai dalam
1 kali produksi untuk periode 1 bulan adalah
sebesar Rp. Rp 780.440.

7
8

2. BCR (Benefit Cost = Penjualan/Total Pengeluaran Biaya


of Ratio) = Rp 11.205.000,-/Rp 10.050.000,-
= 1,11
Karena B/C Ratio > 1 maka usaha ini layak
untuk dijalankan, artinya setiap satuan usaha
yang dikeluarkan diperoleh hasil penjualan
sebesar 1,11 kali lipat.
3. ROI (Return of =Keuntungan/Total Biaya Operasional x 100%
Investment) = Rp 1.200.000,-/Rp 517.471,- x 100%
= 231,9%
Dari Rp 517.471,- rata-rata dana yang
dikeluarkan untuk proses produksi jangka
waktu 1 bulan, maka akan diperoleh keuntungan
sebesar 231,9% untuk penggunaan
modal usaha yang cukup efektif.
4. Analisis Kontribusi
Margin
=0,358

Sementara itu, jumlah penjualan minimal dari


keuntungan yang telah ditetapkan adalah
sebagai berikut.

Nilai MP menunjukkan bahwa total pendapatan


minimal yang harus dicapai adalah
Rp 2.737.430. Hasil analisis keuangan
menunjukkan bahwa total pendapatan yang
diperoleh adalah Rp 1.200.000, sehingga asumsi
atas kelayakan usaha ini dapat diterima.

8
9

BAB III. METODE PELAKSANAAN


Metode pelaksanaan kegiatan usaha ini yaitu sebagai berikut.
INPUT PROSES OUTPUT
Survei pasar Pembuatan desain Lampu hias yang siap
Studi kelayakan Pembuatan produk dipasarkan
Persiapan bahan Pengecatan produk
Persiapan SDM Pengemasan produk
Dana

3.1 Input
a. Kami melakukan survei pasar terlebih dahulu untuk mengetahui
kondisi pasar sebelum kami melakukan tahap selanjutnya yaitu
tahap produksi. Kami melakukan survei pasar ini sebagai langkah
awal, dan merencanakan inovasi, tujuannnya adalah untuk
mengetahui kondisi pasar, minat konsumen serta melihat beberapa
produk sejenis agar kami bisa menentukan harga untuk disesuaikan
dengan harga pasar agar produk kami tidak terlalu tinggi maupun
rendah.
b. Selanjutnya yang akan kami lakukan setelah survei pasar adalah
studi kelayakan terhadap usaha yang akan kami jalankan. Studi
kelayakan ini dilakukan untuk mengetahui apakah kegiatan ini
memiliki prospek yang menguntungkan dan memiliki prospek
jangka panjang. Dalam tahap ini, analisis ekonomi sangat penting
untuk melihat keuntungan kedepannya.
c. Tahap terakhir adalah pemilihan bahan dan penyediaan tempat
serta sarana dan prasarana untuk menunjang proses produksi.

3.2 Proses Produksi


Tahap – tahap yang dilakukan dalam proses pembuatan lampu hias ini
yaitu :
1. Membuat desain lampu hias yang akan dibuat.
2. Merangkai bahan seperti transistor, kawat tembaga yang telah
dililitkan pada pipa paralon, resistor, dan baterai menjadi satu
kesatuan.
3. Memasang lampu di dekat lilitan kawat tembaga tersebut
kemudian mengecek berfungsi atau tidaknya rangkaian tersebut.
4. Setelah rangkaian sudah jadi. Langkah selanjutnya yaitu membuat
hiasan. Dalam hal ini ada beberapa model hiasan yang dibuat dari
barang bekas seperti botol plastik dan koran bekas. Setelah
kerajinan terbentuk maka tahap selanjutnya yaitu pengecatan untuk
mempermanis tampilan.

9
10

5. Tahap selanjutnya yaitu pengemasan. Dalam hal ini produk akan


dikemas dengan dua cara, yaitu dengan plastik transparan jika
hendak dipajang di toko atau pameran, dan kedua adalah dengan
mengemas menggunakan kardus jika hendak dikirim ke tempat
pembeli.

3.3 Output
Output dari produksi yang dibuat dalam program kreativitas
mahasiswa ini adalah lampu hias ruangan yang didesain unik ,ramah
lingkungan dan tanpa menggunakan kabel (wireless). Lampu ini bisa
digunakan sebagai oleh-oleh atau buah tangan oleh wisatawan yang
berkunjung ke daerah Bali dan digunakan sebagai penghias ruang tamu
dalam rumah.

3.4 Evaluasi
Tahapan ini akan dilaksanakan pada saat produksi produk lampu
hias ruang tamu telah selesai dilakukan. Tahap evaluasi ini berisi
laporan kegiatan mulai dari tahap pra produksi sampai pada tahap
produksi dengan lama waktu tertentu. Tahap pelaporan ini kami buat
berdasarkan keuntungan yang diperoleh, sehingga diperoleh data yang
akurat sebagai bahan evaluasi.

BAB IV. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN


a. Biaya
Adapun anggaran biaya yang digunakan yaitu:
NO JENIS HARGA
1 Sarana penunjang Rp 2.230.000,-
2 Bahan habis pakai Rp 7.212.500,-
3 Perjalanan Rp 300.000,-
4 Lain-lain Rp 375.000,-
Total Rp 10. 117.500,-

b. Jadwal Pelaksanaan
Adapun jadwal pelaksanaan yang akan dilakukan sebagai berikut:
No Kegiatan Bulan
1 2 3 4
1 Persiapan
2 Pembuatan proposal
3 Proses administrasi
4 Proses produksi

10
11

5 Monitoring dan pemasaran


6 Pembuatan laporan akhir

LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota Pelaksana, dan Dosen
Pendamping
1.1 Biodata Ketua Pelaksana
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Mario Christopher Janssen Yana Radja
Oedjoe
2 Jenis Kelamin Laki-Laki
3 Program Studi Ilmu Hukum
4 NIM 2014101076
5 Tempat dan Tanggal Lahir Denpasar, 29 Januari 2002
6 Alamat e-mail
7 Nomor Telpon/HP 087867660972
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN 3 Banjar SMP1 SMAN 1
Jawa SUKASADA SUKASADA
Jurusan - - IPS
Tahun Masuk 2008-2014 2014-2017 2017-2020
Lulus

C. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah,


asosiasi atau institusi lainnya)

No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun


1 - - -

Semua data yang saya isiskan dan tercantum dalam biodata ini
adalah benar dan dapat dipertanggung jawabkan secarakum. Apabila
dikemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan,
saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengn sebenarnya untuk
memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan PKM-K.

11
12

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana

KEMENTERIAN TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN


TINGGI UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
Alamat: Jalan Udayana No. 11
Singaraja Telp: (0362)226570,
Fax: (0362) 25735
Laman: www.undiksha.ac.id

SURAT PERNYATAAN KETUA PELAKSANA

Yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : Mario Christopher Janssen Yana Radja Oedjoe


Nim : 2014101076
Program Studi : Ilmu Hukum
Fakultas : Hukum Dan Ilmu Sosial

Dengan ini menyatakan bahwa Proposal PKM-Kewirausahaan saya dengan


judul : Lampu Hias dengan Teknologi Listrik Nirkabel Tesla Coil yang
diusulkan untuk mengikutin PKKMB Undiksha bersifat asli karya saya dan
belum pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.

Bilamana dikemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan


ini, maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan


sebenar- benarnya.

Singaraja, 06 Agustus 2023


Yang Menyatakan,

Mario Christopher Janssen Yana Radja


Oedjoe
NIM 2014101076

12
13

DAFTAR PUSTAKA

Fisika, P. (2014). Optimasi Rangkaian dan Material Kumparan pada Rangkaian


Transfer Listrik Tanpa, II(2), 35–39.
Muchtar, M., Studi, P., Elektro, T., Teknik, A., & Makassar, I. (2013). Terobosan
Baru Transmisi Energi Listrik Tanpa, (November), 14–15.
Sulistyo, B, A. (2016). Rancang Bangun dan Analisa Rangkaian Prototype
Transfer Daya Listrik Tanpa Kabel.

13

You might also like