You are on page 1of 3

CEFTRIAXONE INJ

1. Informasi Obat
Parameter Keterangan Sumber
Indikasi National Institute Of
Infeksi saluran pernapasan bawah yang
Health
disebabkan oleh Streptococcus
(DailyMed)
pneumoniae, Staphylococcus aureus,
Haemophilus influenzae, Haemophilus
parainfluenzae, Klebsiella pneumoniae,
Escherichia, Enterobacter aerogenes, Proteus
mirabilis  atau Serratia marcescens. Otitis media
bakteri akut, infeksi kulit, infeksi saluran kemih,
gonore tanpa komplikasi, penyakit radang
panggul, septikemia bakteri, infeksi tulang dan
sendi, infeksi intra-abdominal, meningitis.
Mekanisme Kerja Ceftriaxone adalah agen bakterisida yang
bertindak dengan menghambat sintesis dinding
sel bakteri. Ceftriaxone memiliki aktivitas pada
beberapa beta-laktamase, baik penisilin dan
sefalosporin, bakteri Gram-negatif dan Gram-
positif.
Efek Samping Reaksi alergi, demam obat, reaksi seperti serum
sickness, disfungsi ginjal, nefropati toksik,
hiperaktif reversibel, hipertonia, disfungsi hati
termasuk kolestasis, anemia aplastik, perdarahan,
dan superinfeksi.
Dosis Dosis harian orang dewasa yang biasa adalah 1
sampai 2 gram diberikan sekali sehari (atau
dalam dosis yang dibagi rata dua kali sehari)
tergantung pada jenis dan tingkat keparahan
infeksi. Total dosis harian tidak boleh melebihi 4
gram.
Kontraindikasi Hipersensitivitas yang diketahui terhadap
ceftriaxone, eksipiennya atau sefalosporin
lainnya. Pasien dengan reaksi hipersensitivitas
sebelumnya terhadap penisilin dan agen
antibakteri beta laktam lainnya mungkin berisiko
lebih besar mengalami hipersensitivitas terhadap
ceftriaxone.
Interaksi Obat Interaksi dengan produk yang mengandung
kalsium. Presipitasi kalsium ceftriaxone dapat
terjadi ketika ceftriaxone dicampur dengan
larutan yang mengandung kalsium dalam jalur
administrasi IV yang sama.

2. Kesesuaian Dengan Pedoman


Dalam Kemenkes tahun 2019 tentang pedoman nasional pelayanan
kedokteran tata laksana penyakit paru obstruktif kronik, Keputusan untuk
memilih penggunaan antibiotik oral atau intravena berdasarkan kemampuan
pasien untuk makan dan farmakokinetik antibiotik tersebut. Disarankan adalah
pemakaian oral. Apabila digunakan antibiotik intravena maka segera lakukan
sulih terapi apabila kondisi pasien membaik. Lama pemberian antibiotik pada
pasien PPOK eksaserbasi adalah 5-10 hari. Pemberian antibiotik pada pasien
PPOK bisa diberikan secara oral maupun parenteral. Pada kasus ini, data
penggunaan obat selama perawatan pasien, antibiotik ceftriaxone injeksi
hanya diberikan selama 3 hari. Hal tersebut tidak tepat berdasarkan pedoman,
karena rejimen pengobatan dikatakan masih kurang.

3. DRP
Kode Domain utama keterangan
P1.2 Penyebab Efektivitas obat tidak optimal
C4.1 Durasi pengobatan Durasi pengobatan terlalu singkat
I1.3 Rencana Intervensi Intervensi diusulkan
I4.1 Lainnya Dalam Kemenkes tahun 2019 tentang pedoman
nasional pelayanan kedokteran tata laksana
penyakit paru obstruktif kronik, lama
pemberian antibiotik pada pasien PPOK
eksaserbasi adalah 5-10 hari.
A2.4 Intervensi tidak diterima karena
alasan tidak diketahui
O0.1 Status masalah tidak diketahui

Sumber:
National Institute Of Health (DailyMed). 2020. Ceftriaxone For Injection,
USP. USA. Link https://dailymed.nlm.nih.gov (Diakses pada tanggal 14
Agustus 2023)
Sumber lain sama dari Kemenkes 2019

You might also like