You are on page 1of 9

1st ICMS National Essay Competition

Implementation of Medical Robots in Realizing Health Technology


Transformation

Disusun Oleh:

Salsabilla Nurfania (P07137121040)

POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA

YOGYAKARTA

2023
Pendahuluan

Di era digitalisasi ini perkembangan teknologi semakin pesat dan


memberikan kemudahan bagi kehidupan manusia. Implementasi teknologi
menjadi tantangan bagi masyarakat 5.0, istilah ini pertama kali digagas oleh
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, masyarakat 5.0 atau society 5.0 merupakan
masa depan baru umat manusia dengan pemanfaatan teknologi diberbagai aspek
kehidupan yang bertujuan untuk menyeimbangkan kemajuan teknologi dengan
penyelesaian masalah sosial, pendidikan, ekonomi, hingga kesehatan.
Pemanfaatan teknologi di bidang kesehatan dimaksudkan untuk mengembangkan
pelayanan pasien baik yang bersifat klinis maupun non-klinis. Penerapan
teknologi kesehatan memiliki berbagai macam, seperti EMR, EHR, PHR, jam
tangan pintar yang dilengkapi dengan EKG, telemedicine, layanan konsultasi
online, dan bahkan sekarang ini ilmuwan sedang mengembangkan robot yang
digunakan dalam ilmu kedokteran dan kesehatan.

Robot secara etimologis berasal dari bahasa Cekoslowakia, dari kosa kata
"Robota", yang berarti "kerja cepat". Istilah ini pertama kali digunakan pada tahun
1900-an. Definisi robot merupakan sistem atau alat yang memiliki kemampuan
untuk berperilaku atau meniru perilaku manusia dengan tujuan untuk
menggantikan dan mempermudah pekerjaan manusia. Indonesia saat ini sedang
mengembangkan robot untuk keperluan medis, terutama ketika pandemi COVID-
19 melanda para ilmuwan dan tenaga kesehatan membuat alternatif baru untuk
membantu pelayanan di rumah sakit dan tidak mengurangi kualitas pelayanan
serta keamanan terhadap pasien.

Oleh karena itu, diperlukan kreatifitas dan inovasi baru dalam pembuatan
robot medis baik oleh ilmuwan, masyarakat, maupun mahasiswa generasi penerus
bangsa dalam mendukung transformasi kesehatan melalui pengembangan robot
medis. Tujuan dari esai ini adalah bagaimana mengoptimalisasi peran mahasiswa
untuk mengimplementasikan robot medis dalam mewujudkan transformasi
teknologi kesehatan, melihat bagaimana penerapan robot medis berkontribusi
pada perubahan teknologi kesehatan, dengan menekankan keuntungan, kerugian,
dan konsekuensi di masa depan.
Pembahasan Peran Mahasiswa dalam Mendukung Transformasi Teknologi
Kesehatan

Demi mengoptimalisasi peran mahasiswa dalam mendukung transformasi


kesehatan dibutuhkan kontribusi mahasiswa untuk mengembangkan teknologi di
bidang kesehatan. Salah satu cara dengan ikut berpartisipasi membuat ide,
kreativitas dan inovasi robot medis. Mahasiswa biasanya memiliki perspektif baru
serta skill untuk mengembangkan dan menerapkan teknologi baru seperti robot
medis. Peran mahasiswa sangat penting dalam mendukung tranformasi teknologi
kesehatan. Penggunaan robot medis sebagai bagian dari transformasi teknologi
kesehatan. Ada beberapa cara mahasiswa dalam mengoptimalkan pekerjaan
mereka dengan robot medis:

1. Mahasiswa dapat melakukan penelitian mendalam tentang robot medis,


termasuk teknologi yang digunakan, aplikasi klinis, dan masalah yang
dihadapi. Mereka dapat melakukan penelitian ini untuk menentukan
bidang di mana robot medis dapat bermanfaat, seperti bedah, diagnosis,
rehabilitasi, atau perawatan jarak jauh. Penelitian ini juga dapat membantu
dalam menciptakan solusi yang baik dan mengatasi tantangan yang
dihadapi saat menggunakan robot medis.
2. Mahasiswa yang melakukan studi mengenai teknik maupun teknologi
rekayasa dapat membuat prototype dari robot medis. Mahasiswa bisa
merancang dan membangun model robot medis sesuai spesifikasi dan
kualifikasi yang dibutuhkan. Prototype yang dikembangkan melibatkan
ahli atau expert yang menguasai pemrograman komputer, ahli mekanika,
ahli elektronika, dan ahli desain. Mereka juga dapat menguji gagasan baru,
mendapat edukasi dalam dunia nyata, serta mengevaluasi desain robot
medis.
3. Mahasiswa dari berbagai program studi dapat melakukan kolaborasi kerja
sama untuk membuat robot medis Para mahasiswa juga bisa mencari
masalah dari berbagai sudut pandang sehingga menghasilkan solusi yang
baik.
4. Mahasiswa bisa mengadakan workshop, seminar, sesi pelatihan, maupun
kursus mengenai robot medis kepada dokter, perawat, teknisi medis,
maupun umum. Pelatihan ini akan meningkatkan pemahaman dan
keterampilan tenaga medis tentang penggunaan robot medis, sehingga
adopsi yang sukses lebih mudah.
5. Mahasiswa dapat melakukan kampanye, seminar, atau komunitas sosial
untuk menunjukkan manfaat robot medis dan betapa pentingnya mereka
dalam revolusi teknologi kesehatan. Untuk berbagi pengetahuan dan
pengalaman, mahasiswa juga dapat berpartisipasi dalam konferensi atau
acara industri.
6. Mahasiswa dapat membuat uji coba robot medis di lingkungan simulasi
atau klinik dan bekerja sama dengan fasilitas kesehatan lainnya untuk
melakukan dan menilai kinerja dari robot medis secara nyata. Mahasiswa
juga dapat mengumpulkan data dan feedback dari pasien, pengguna, dan
karyawan medis untuk memperbaiki dan memvalidasi desain robot.

Pada kenyataannnya robot medis memiliki berbangai macam bentuk dan


fungsi untuk memudahkan tenaga medis. Mahasiswa dapat mengembangkan ide-
ide serta inovasi maupun membuat penemuan robot medis baru yang lebih
canggih. Berikut 5 inovasi robot medis yang bisa membantu petugas medis dalam
memudahkan pelayanan pasien dan memudahkan tugas-tugas klinis:

1. Robotic Surgery (Robot Bedah)


Pertama kali diperkenalkan pada tahun 1980-an, robot medis digunakan
sebagai asisten dokter selama pembedahan pasien. Ada keuntungan
menggunakan robot bedah yaitu mengurangi beban mental pada para
dokter bedah, melakukan penyayatan lebih cepat, karena waktu
pembedahan dilakukan dengan waktu yang relative lebih cepat, pasien
akan mendapat lebih sedikit obat bius.
2. Robotic for radiotherapy (Robot untuk radioterapi)
Tahun 1990-an robot untuk radioterapi ditemukan. Sistem pertama
memiliki akselerator linier yang dipasang pada lengan robot. Robot ini
memiliki kemampuan untuk bergerak ke seluruh tubuh dan merawat tumor
di berbagai lokasi dengan tepat. Robot rehabilitasi: Bidang robot
rehabilitasi tidak terlalu baru. Namun, Theodor Büdingen, yang
mematenkan mesin untuk mendukung gerakan melangkah pada pasien
penyakit jantung pada tahun 1910, adalah orang pertama yang memikirkan
penggunaan mesin untuk merehabilitasi pasien. Prinsip gerakan pasif
berkelanjutan (CPM), yang menggerakkan sebagian tubuh pasien saat
mereka rileks, adalah dasar dari perangkat robotik rehabilitasi pertama.
3. Laboratory Robots (Robot Laboratorium)
Sejak 30 tahun terakhir banyak robot ditemukan di laboratorium
dimaksudkan untuk membantu teknisi menyelesaikan tugas atau
mengotomatiskan proses. Robot laboratorium otomasi, seperti di bidang
robotika industri, sering menangani tugas yang melibatkan bahan kimia
dan zat yang berbahaya atau berbahaya bagi manusia. Dengan mengurangi
kesalahan manusia, robot laboratorium otomasi meningkatkan kecepatan,
kapasitas, dan akurasi.
4. Robotic Prosthetics (Robot Prostetik)
Robot prostetik adalah robot yang digunakan untuk mengganti anggota
tubuh yang asli. Prostesis neuromuskuloskeletal, yang dipasang di tulang,
memiliki antarmuka dua arah yang menghubungkan sistem neuromuskuler
pasien dengan elektroda yang ditanamkan di otot dan saraf pasien.
5. Hospital Robots (Robot Rumah Sakit)
Robot rumah sakit adalah perangkat yang membantu tenaga medis
mengirimkan obat, makanan, dan specimen ke ruangan pasien. Robot
rumah sakit mulai mengambil alih tugas membersihkan kamar, ruangan,
dan koriror rumah sakit. Selain itu juga mengurangi beban kerja karyawan
rumah sakit dan meminimalkan infeksi nasokomial.

Robot Medis Solusi Pandemi COVID-19

Pada awal tahun 2020, seluruh dunia mengalami pandemi COVID-19


termasuk Indonesia. Virus ini berbahaya karena dapat menyebar cepat melalui
percikan droplet yang dibawa melalui udara. Oleh karena itu, pasien terinfeksi
virus ini diharuskan melakukan karantina mandiri di ruang isolasi rumah sakit
maupun rumah. Dengan jumlah pasien yang terinfeksi COVID-19 yang semakin
bertambah membuat tenaga medis kesusahan dalam melakukan pelayanan ke
pasien COVID-19. Selain membutuhkan banyak sumber daya manusia, petugas
medis juga terancam tertular COVID-19 akibat berinteraksi dengan pasien yang
terinfeksi virus tersebut.

Oleh karena itu, dibutuhkan tenaga medis yang cukup untuk membantu
petugas medis dalam merawat pasien dengan mengurangi penularan dengan
penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) maka dibuatlah robot medis untuk
membantu tenaga medis. Robot asisten medis yang bertugas untuk mengantarkan
barang, obat, dan makanan.

Meningkatkan Akurasi Diagnosis Pasien

Robot medis dapat meningkatkan akurasi pemberian diagnosis penyakit


dan tindakan yang diberikan pada pasien, menganalisis gambar medis untuk
menemukan kelainan dan membantu profesional pemberi asuhan (PPA) membuat
diagnosis yang akurat dengan menggunakan algoritma kecerdasan buatan dan
teknik pencitraan canggih. Robot medis membantu diagnosis yang lebih tepat dan
tepat waktu dengan mengurangi human error dan memberikan analisis data
langsung yang menghasilkan hasil pasien yang lebih baik.

Robot Bedah Sebagai Asisten Ahli Bedah

Pembedahan dengan bantuan robot telah muncul sebagai aplikasi


transformatif dari robot medis. Robot-robot ini, seperti Sistem Bedah da Vinci,
memberi ahli bedah ketangkasan, presisi, dan visualisasi yang ditingkatkan selama
prosedur pembedahan. Dengan mengaktifkan teknik invasif minimal, robot medis
meminimalkan trauma pembedahan, mengurangi kehilangan darah, dan
mempersingkat waktu pemulihan pasien. Ahli bedah dapat melakukan prosedur
yang kompleks dengan kontrol yang lebih baik, yang mengarah pada hasil bedah
yang lebih baik dan kepuasan pasien.
Meningkatkan Kualitas Pelayanan dan Keamanan Pasien

Robot medis dapat meningkatkan pelayanan dan keselamatan pasien.


Robot medis dapat meringankan beban kerja dari penyedia layanan kesehatan dan
meningkatkan kenyamanan pasien dengan membantu mobilitas pasien seperti
pemindahan pasien dan terapi berjalan. Robot medis juga bisa memberikan obat,
memantu vital sign, dan membantu pasien. Robot medis juga dapat digunakan
sebagai pilihan alternatif di tempat dimana sumber daya manusia terbatas. Selain
itu, robot medis meningkatkan hasil kesembuhan pasien dan kualitas perawatan
secara keseluruhan dengan mengotomatiskan tugas rutin serta menyediakan
pemantauan dengan konsisten.

Tantangan dan Pertimbangan Implentasi Robot Medis

Implementasi robot medis memberikan tantangan dan pertimbangan


kepada penyedia layanan kesehatan Pertama dan terpenting, robot medis dapat
menjadi tantangan besar bagi institusi kesehatan untuk menjalankan sistem yang
kompleks ini secara efisien, diperlukan pelatihan dan keahlian yang memadai.
Selain itu, masalah seperti kemungkinan otomatisasi untuk menggantikan
interaksi manusia dan kasih sayang dalam perawatan kesehatan serta keamanan
data pasien harus dipertimbangkan dengan hati-hati.

Harapan Robot Medis Di Masa Depan

Robot medis membawa perubahan besar dalam industri perawatan


kesehatan. Kita bisa mengurangi peningkatan robot medis untuk kebaikan karena
dapat mengurangi lapangan pekerjaan yang mengakibatkan meningkatnya
pengangguran. Jadi, kita harus menjaga keseimbangan anatraa teknologi dan
tenaga manusia serta memastikan penggunaan robot medis yang aman, etis, dan
efisien, profesional perawatan kesehatan, insinyur, pembuat kebijakan, dan ahli
etika harus bekerja sama. Pada akhirnya, kerja sama ini akan menghasilkan
perawatan pasien yang lebih baik dan hasil yang lebih baik.
Penutup

Peran mahasiswa dalam mendukung transformasi teknologi kesehatan


adalah mereka memiliki kontribusi penting dalam mengembangkan dan
menerapkan teknologi baru seperti robot medis. Mahasiswa dapat melakukan
penelitian mendalam, membuat prototype, melakukan kolaborasi, mengadakan
pelatihan, dan berpartisipasi dalam kampanye untuk meningkatkan pemahaman
mengenai robot medis, dan simulasi robot medis. Mahasiswa dapat membantu
mempercepat perkembangan dan penggunaan robot medis untuk meningkatkan
perawatan kesehatan dan hasil pasien.

Penggunaan robot medis memiliki potensi besar untuk transformasi


teknologi kesehatan. Robot medis dapat membantu dalam berbagai tugas
perawatan kesehatan dan memiliki manfaat seperti meningkatkan akurasi
diagnosis, membantu dalam prosedur bedah, meningkatkan kualitas perawatan
pasien, dan mengurangi risiko infeksi. Namun, implementasi robot medis juga
menghadapi tantangan seperti pelatihan dan keahlian yang memadai, potensi
otomatisasi interaksi dan empati manusia, dan keamanan data pasien. Oleh karena
itu, penting untuk menjaga keseimbangan antara teknologi dan tenaga manusia
serta memastikan penggunaan robot medis yang aman, etis, dan efisien melalui
kerja sama antara profesional perawatan kesehatan, insinyur, pembuat kebijakan,
dan ahli etika.
DAFTAR PUSTAKA

Al Qadim, M .2021. Rancang Bangun Mekanisme Pembuka Pintu pada Robot


Asisten Medis. Skripsi. Teknik Mesin. Universitas Islam Indonesia.
Yogyakarta.

Apriliyama, E, Pramanayoga, K, Pranata, I & Maharani, N. 2018.


PEMANFAATAN TEKNOLOGI DIGITAL DALAM BIDANG
KESEHATAN DI ERA 4.0 UNTUK MEWUJUDKAN GENERASI
INDONESIA YANG SEHAT. Prosiding Webiner Nasional Pekan Ilmiah
Pelajar (PILAR) VIII. Universitas Mahasaraswati Denpasar: 62-63.

Brainlab. 2021. Jenis-Jenis Robot Medis yang Digunakan Saat Ini dan di Masa
Mendatang. Brainlab AG. https://www.brainlab.com/journal/types-of-
medical-robots-in-use-today-and-in-the-future/. Diakses pada 13 Juli 2023
(15:23).

Putri, S, Sukihananto. 2018. Penerapan Sistem Teknologi Informasi dan


Komunikasi (Tik) dalam Promosi Kesehatan pada Lansia di Indonesia.
Jurnal Wawasan Kesehatan 3(2): 71-77.

Suryawan, D, Adinandra, S, Arifianto, J, Nugraha, E, Masykur, L & Purnama, R.


2021. Rancang Bangun Robot Pelayan Medis Untuk Pasien Karantina
Covid-19 Dengan Kendali Berbasis Android. JTT (Jurnal Teknologi
Terapan) 7(1): 69.

You might also like