Professional Documents
Culture Documents
Irfan Rahmad Fitriawan - 21070116120039 - Modul 3
Irfan Rahmad Fitriawan - 21070116120039 - Modul 3
TUGAS PENDAHULUAN
d. Region Approach
Menurut Nasution (2003), metode ini dikembangkan oleh
Bedworth untuk mengatasi kekurangan metode RPW. Pada prinsipnya
metode ini berusaha membebankan terlebih dulu pada operasi yang
memiliki tanggung jawab keterdahuluan yang besar. Bedworth
menyebutkan bahwa kegagalan metode RPW ialah mendahulukan
operasi dengan waktu terbesar daripada operasi dengan waktu yang
tidak terlalu besar tetapi diikuti oleh banyak operasi lainnya. Langkah-
langkah penyelesaian dengan metode Region Approach adalah sebagai
berikut:
1. Buat precedence diagram.
2. Bagi precedence diagram ke dalam wilayah-wilayah dari kiri ke
kanan.
3. Gambar ulang precedence diagram, tempatkan seluruh task di
daerah paling ujung sedapat-dapatnya.
4. Dalam tiap wilayah urutkan task mulai dari waktu operasi
terbesar sampai dengan waktu operasi terkecil.
5. Tentukan waktu siklus (CT).
6. Bebankan task dengan urutan sebagai berikut (perhatikan
pula untuk menyesuaikan diri terhadap batas wilayah):
Daerah paling kiri terlebih dahulu.
Dalam 1 wilayah, bebankan task dengan waktu terbesar
pertama kali.
6) Waktu Tinggal Komponen, Idle Time, Waiting Time, dan Waktu Transfer
Kanban
a. Waktu Tinggal Komponen
Adalah lama waktu suatu komponen produk berhenti untuk dilakukan proses
operasi.
b. Idle Time
Idle Time yaitu waktu menganggur selama jam kerja (berth working
time), yang disebabkan antara lain hujan, menunggu muatan, menunggu
dokumen, alat rusak, dan lain-lain. Idle time adalah selisih atau perbedaan
antara Cycle Time (CT) dan Stasiun Time (ST), atau CT dikurangi ST.
(Baroto, 2002).
c. Waiting Time
Waiting Time adalah waktu menunggu antara waktu suatu proses selesai
hingga dimulai operasi berikutnya dari pengerjaan tiap operasi pada order i.
Pekerjaan pertama dalam jadwal akan mempunyai waktu tunggu nol dan
pekerjaan kedua akan mempunyai waktu tunggu selama waktu proses
pekerjaan pertama terselesaikan.
Waiting time disebabkan karena ketidakseimbangan pada lintasan
produksi sehingga keterlambatan tampak melalui orang-orang yang sedang
menunggu mesin, peralatan dan bahan baku (Baroto, 2002).