Professional Documents
Culture Documents
KTSP Darul Qomah
KTSP Darul Qomah
PENDAHULUAN
A. Rasional
1. Latar Belakang
- Kondisi Ideal
Menurut Undang-undang Rpublik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap kreatif , mandiri dan menajadi warga negara yang demokkratis serta bertanggung jawab.
Untuk mewujudkan tujuan di atas, maka satuan pendidikan wajib menyelenggarakan kegiatan
pendidikan mengacu kepada 8 (delapan) standart Nasional Pendidikan yang meliputi satndart kelulusan,
satndart isi, standar proses, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana,
standar pengelolaan, satndr pembiyaan, dan standar penilaian pendidikan.
Menciptakan peserta didik yang kompeten di perlukan profil kualifikasi lulusan yag di tuangkan
dalam standar komptensi lulusan. Stadar kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan
yang mencakup sikap, pengetahuan , dan keterampilan peserta didik yang harus dipenuhi atau di
capainya dari suatu pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Menurut Permendikbud Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi untuk Pendidikan Dasar dan
Mengah yang selanjutnya disebut Standar Isi terdiri dari Tingkat Kompetensi dan Kompetensi Inti.
Komptensi Inti meliputi sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan dan keterampilan.
Standar Isi adalah kreteria mengenai ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk
mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.Ruang lingkup materi di
rumuskan berdasarkan kreteria muatan wajib yang ditetapkan sesuai ketentuan peraturan perunandang-
undangan, konsep keilmuan, dan karakteristik satuan pendidikan dan program pendidikan.
Pasal 1 ayat Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional ,
menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didika secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian , kecerdasan , akhlak mulia, serta
ketermapilan yang diperlukan dirinya, masyarakat , bangsa dan negara.
Proses Pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interktif, inspiratif,
menyenangkan , menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang
yang cukup bagi prakarsa , kretivitas, dan kemndirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan
fisik serta psikologis peserta didik. Untuk itu setia satuan pendidikan melakukan perencanaan
pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian proses pembelajaran untuk meningkatkan
efesiansi dan efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan.
Serta prinsip , kegiatan pembelajaran merupakan proses pendidikan yang memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi mereka menjadi kemapuan yang
semakin lama semangkinmeningkat dalam sikap, pengetahuan dan keterampilan.Oleh karena itu kegiatan
pembelajaran di arahkan untuk memberdayakan semua potensi peserta didik menjadi komptensi yang di
harapkan . Kualitas lain yang dikembangkan kurikulum dan harus terealisasi dalam proses pembelajaran
1
antara lain kreativits, kemandirian, kerja sama, soladaritas, kepemimpinan, empati, toletansi dan
kecakapan hidup peserta didik guna membentuk watak serta meningkatkan peradaban dan martabat
bangsa.
Untuk mencapai kualitas yang telah di rancang dalam dokumen kurikulum, kegiatan
pembelajaran perlu menggunakan prinsip yang : (1) berpusat pada peserta didik (2) mengembangkan
kretivitas peserta didik (3) menciptakan kondisi menyenangkan dan menantang (4) bermuatan nilai,
etika, logika, dan kinestetika dan (5) menyediakan pengelaman belajar yang beragam melalui penerapan
berbagai stategi dan metode pembelajaran yang menyenangkan , kontekstual, efektif , efesien, dan
bermakna. Di dalam pembelajaran , peserta di dorong untuk menemukan sendiri dan mentrasformasikan
informasi kompleks , mengecek informasi baru dengan yang sudah ada dalam ingatannya, dan
melakukan pengembangan menjadi informasi baru dengan yang sudah ada dalam ingatannya, dan
melakukan pengembangan menjadi informasi ata kemapuan yang sesuai dengan lingkungan dan jaman
tempat dan waktu ia hidup.
Selain standar kelulusan , standar isi dan stasndar penyelnggaraan kegiatan pembelajaran
diperlukan satndar penilaian. Penilaian merupakan komponen yang sangat penting dalam penyelnggaraan
pendidikan .Upaya meningkatkan kualitas pendidikan dapat di tempuh melalui peningkatan kualitas
pembelajaran dan kualitas system penilaiannya.Penilaian dan pembelajaran dapat dilakukan melalui
upaya perbaikan system penlaian.
Sistem pembelajaran yang baik akan menghasilkan kualitas belajar yang baik. Kualitas
pembelajaran ini dapat di lihat dari hasil penilaiannya. Selanjutnya system penilaian yang baik akan
mendorong pendidik untuk menentukan stategi mengajar yang baik dalam memotivasi peserta didik
untuk belajar yang lebih baik. Oleh karena itu, dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan diperlukan
perbaikan system penilaian yang di terapkan.
Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan bahwa kodisi satuan pendidikan bisa di katakana
ideal apabila tampilan dan kegiatan yang ada di dalamnya bisa memenuhi satndar nasional pendidikan.
- Kondisi Nyata
Komptensi lulusan mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap. Namun komptensi lulusan
belum sepenuhnya menekankan pendidikan karakter , belum menghasilkan keterampilan sesuai
kebutuhan, dan pengetahuan-pengetahuan lepas ( tidak saling terkait).
Untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efesien seharusnya satuan pendidikan
melakukan perencanaan, pelaksanaan, penilaian proses pembayaran, dan pengawasan yang baik.
Perencanaan di SD IT Darul Muqomah telah di buat secara rutin dan komsisten yang harus di dukung
oleh dokumen kurikulum, silabus untuk setiap mata pelajaran, rencana pelaksaan pembelajaran, buku
teks pelajaran, pedoman penialain, dan alat/ media pembelajaran.
Salah satu hal pokok dalam penerapan Kurikulun adalah penerapan model pendekatan saintifif
dan pendekatan pembelajaran yang berpusat kepada siswa serta menekan pada pembelajaran siswa aktif
dengan peneraan model pembelajaran penemuan ( discovery learning) pembelajaran berbasis proyek
(project base learning) serta pembelajaran berbasis pemecahan maslaha (problem base learning)
Penialain hasil belajar peserta didik pada pendidikan dasar dan pendidikan menegah meliputi
aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan.Penilaian sikap merupakan kegiatan yang dilakukan oleh
2
pendidik untuk memperoleh informasi desktiftif mengenai perilaku peserta didik. (penilaian pengetahuan
merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengkur penguasaan pengetahuan peserta didik. Penilaian
keterampilan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengukur kemampuan peserta didik
menerapkan pengetahuan dalam melakukan tugas tertentu.
Praktiknya penilaian masih menekan aspek kognitif belum menekan aspek, apesktif dan
psimotorik secara proposional. Dan penialain test masi menjadi cara penilaian yang dominan disbanding
non tes ( praktik / demonstrasi )
Berdasarkan latar belakang di atas, maka perlu di susun buku kurikulum SD IT Darul Muqomah
sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan. Berdasarkan pengertian
tersebutada dua dimensi kurikulum yang pertama adalah cara yang digunakan untuk kegiatan
pembelajaran. Dokumen kurikulum SD IT Darul Muqomah tahun pelajaran 2022/2023 mengacu pada
kurikulum 2013 .
2. Landasan Hukum
B. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah
diubah denganPeraturan Pemerintah No. 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan
Peraturan Pemerintah No, 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan; dan Peraturan
Pemerintah No. 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah No. 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
C. Peraturan Presiden No. 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter.
3
D. Permendiknas No. 70 Tahun 2009 tentang Pendidikan Inklusif bagi Peserta Didik yang Memiliki
Kelainan dan Memiliki Potensi Kecerdasan dan/atau Bakat Istimewa
E. Nota kesepahaman/Memorandum of Understanding (MoU) antara Mendiknas dan Kapolri No:
03/III/KB/2010 dan No: B/9/III/2010 tanggal 8 Maret 2010, tentang Mewujudkan Pendidikan
Berlalu Lintas dalam Pendidikan Nasional.
F. Permen LH No, 05 Tahun 2013 tentang Pedoman Program Adiwiyata
G. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan PerlindunganAnak No. 8 Tahun 2014
tentang Kebijakan Sekolah Ramah Anak
H. Permendikbud No. 58 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah
Pertama/Madrasah Tsanawiyah
I. Permendikbud No. 61 Tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
J. Permendikbud No. 62 Tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah
K. Permendikbud No. 63 Tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan sebagai Kegiatan
Ekstrakurikuler Wajib pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
L. Permendikbud No. 68 Tahun 2014 tentang Peran Guru Teknologi Informasi dan Komunikasi dan
Guru Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi dalam Implementasi Kurikulum 2013
yang dirubah dengan Permendikbud No. 45 Tahun 2015
M. Permendikbud 79 Tahun 2014 tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013
N. Permendikbud No. 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Menengah
O. Permendikbud 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah
P. Permendikbud 160 Tahun 2014 tentang pemberlakuan Kurikulum tahun 2006 dan kurikulum
tahun 2013
Q. Permendikbud No. 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti
R. Permendikbud No. 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah
S. Permendikbud No. 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah
T. Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah
U. Permendikbud No. 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan
V. Permendikbud No. 24 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Pelajaran pada Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
W. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Deli Serdang tentang Kalender Pendidikan
4
A. Tujuan pendidikan terdapat dalam UU No2 Tahun 1985 yaitu mencerdaskan kehidupan
bangsa dan mengembangkan manusia yang seutuhnya yaitu yang beriman dan dan
bertagwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan
dan kerampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta
rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan berbangsa.
B. Tujuan Pendidikan nasional menurut TAP MPR NO II/MPR/1993 yaitu Meningkatkan
kualitas manusia Indonesia, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan
Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, cerdas,
kreatif, terampil, berdisiplin, beretos kerja profesional serta sehat jasmani dan rohani.
Pendidikan nasional juga harus menumbuhkan jiwa patriotik dan memepertebal rasa cinta
tanah air, meningkatkan semangat kebangsaan dan kesetiakawaan sosial, serta kesadaran
pada sejarah bangsa dan sikap menghargai jasa para pahlawan, serta berorientasi masa
depan.
C. TAP MPR No 4/MPR/1975, tujuan pendidikan adalah membangun di bidang pendidikan
didasarkan atas falsafah negara pancasila dan diarahkan untuk membentuk manusia-
manusia pembangun yang berpancasila dan untuk membentuk manusia yang sehat jasmani
dan rohaninya, memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dapat mengembangkan
kreatifitas dan tanggung jawab dapat menyuburkan sikap demokratis dan penuh tenggang
rasa, dapat mengembangkan kecerdasan yang tinggi dan disertai budi pekerti yang luhur,
mencintai bangsanya dan mencintai sesama manusia sesuai dengan ketentuan yang
termaktub dalam UUD 1945.
1. Mengamalkan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan remaja
2. Memahami kekurangan dan kelebihan diri sendiri
3. Menunjukkan sikap percaya diri
4. Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungan yang lebih luas
5. Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup
nasional
6. Mencari dan menerapkan informasi dari lingkungan sekitar dan sumber-sumber lain secara logis,
kritis, dan kreatif
7. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif
8. Menunjukkan kemampuan belajar secara mandiri sesuai dengan potensi yang dimilikinya
9. Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari
5
10. Mendeskripsi gejala alam dan sosial
11. Memanfaatkan lingkungan secara bertanggung jawab
12. Menerapkan nilai-nilai kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
demi terwujudnya persatuan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia
13. Menghargai karya seni dan budaya nasional
14. Menghargai tugas pekerjaan dan memiliki kemampuan untuk berkarya
15. Hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan memanfaatkan waktu luang
16. Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan santun
17. Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di masyarakat
18. Menghargai adanya perbedaan pendapat
19. Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis naskah pendek sederhana
20. Menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis dalam bahasa
Indonesia dan bahasa Inggris sederhana
21. Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti pendidikan menengah
Misi adalah tindakan untuk mewujudkan/merealisasikan visi. Karena visi harus mengakomodasi
semua kelompok kepentingan di Sekolah, misi dapat juga diartikan sebagai tindakan untuk
memenuhi kepentingan tiap-tiap kelompok yang terkait dengan Sekolah.
Dalam merumuskan misi harus memepertimbangkan tugas pokok Sekolah dan kelompok-kelompok
kepentingan yang terkait dengan Sekolah. Dengan kata lain, misi adalah bentuk layanan untuk
memenuhi tuntutan yang dituangkan dalam visi dengan berbagai indikatornya.
Visi Indikator
Unggul dalam Prestasi Berdasarkan Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara
Iman dan Taqwa
efektif sehingga setiap peserta didik berkembang secara
optimal, sesuai dengan potensi yang dimiliki
Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif
kepada seluruh warga madrasah
Mendorong dan membantu setiap peserta didik untuk
mengenali potensi dirinya sehingga dapat
dikembangkan secara optimal
Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama
yang dianut dan budaya bangsa ssehingga menjadi
sumber kearifan dalam bertindak.
Menerapkan manajemen partisipatif denga melibatkan
seluruh warga madrasah dan kelompok kepentingan
yang terkait dengan Sekolah.
Unggul dalam beribadah, Menumbuhkan penghayatan dan pengamalan ajaran
berakhlaqul karimah, berprestasi,
Islam sehingga peserta didik menjadi tekun beribadah,
mandiri dan terampil
jujur, disiplin, sportif, tanggung jawab, percaya diri
6
hormat pada orang tua, dan guru serta menyayangi
sesama.
Melaksanakan pembelajaran dan pendampingan secara
efektif sehingga setiap peserta didik dapat berkembang
secara optimal dengan memiliki nilai UASBN di atas
standar minimal, unggul dalam prestasi keagamaan, dan
unggul dalam keterampilan sebagai bekal hidup di
masyarakat.
Melaksanakan pembelajaran ekstrakurikuler secara
efektif sesuai dengan bakat dan minat sehingga setiap
peserta didik memiliki keunggulan dalam belajar
mandiri dan berbagai lomba akademik/non akademik.
Menumbuhkan sikap gemar membaca dan selalu haus
akan pengetahuan serta mandiri dalam belajar berbuat
dan bertindak di rumah maupun di sekolah
Melaksanakan tata tertib Sekolah secara konsisten dan
konsekuen.
Menerapkan manajemen partisipatif dengan
melibatkan seluruh warga Sekolah dan stakeholder.
Melaksanakan pembinaan dan penelitian peserta didik
Mengadakan komunikasi dan koordinasi
antar Sekolah, masyarakat, orang tua dan instansi lain
yang terkait secara periodik
7
4. Tujuan Sekolah
Lulusan / Tamatan SMP IT Darul Muqomah mampu bersaing di SD Negeri maupun masyarakat
Tujuan sekolah tersebut secara bertahap akan terus di monitoring,dievaluasi, dan dikendalikan
setiap kurun waktu tertentu, untuk mencapai Standar Kompetensi Kelulusan (SKL) Sekolah
Menegah Pertama yang dilakukan secara nasional, sebagai berikut :
1. Menyakini, memahami dan menjalankan ajaran agama yang diyakini secara mendalam dalam
kehidupan.
2. Memahami dan menjalankan hak dan kewajiban untuk berkarya dan memanfaatkan
lingkungan secara bertanggung jawab.
3. Berfikir secara logis, kritis, kratif, inovatif dalam memecahkan masalah serta komunikasi
melalui berbagai media.
4. Menyenangi dan menghargai seni.
5. Menjalankan pola hidup bersih, bugar dan sehat.
6. Berpartisipasi dalam kehidupan sebagai cerminan rasa cinta dan bangga terhadap bangsa dan
tanah air.
Selajutnya, atas kesempatan bersama guru dan siswa, SKL tersebut lebih kami rinci sebagai profil siswa
SD IT Darul Muqomah sebagai berikut :
1. Mampu menampilkan kebiasaan sopan santun dan berbudi pekerti sebagai cerminan ahlak mulia
dan sopan santun
2. Mampu mengaktualisasikan diri dalam berbagai seni dan olah raga sesuai dengan pilihannya
3. Mampu mengoperasikan computer aktif untuk program Microsoft word dan excel
4. Mampu melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya melalui pencapaian target pilihan yang
ditentukan sendiri.
5. Mampu bersaing dalam mengikuti kometisi akademik dan non akademik di tingkat kecamatan,
kabupaten, propinsi dan nasional
6. Mampu memiliki kecakapan hidup personal dan sosial.
8
BAB II
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang beragam mengacu kepada standart
nasional Pendidikan untuk menjamin pencapaian pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan
terdiri atas standar isi, proses, kompetensi kelulusan, tenaga kependidikan , sarana dan prasarana,
pengelolaan, pembiyaan dan penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional kependidikan
tersebut yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi SD
IT Darul Muqomah dalam mengembangkan kurikulum.
A. Struktur Kurikulum
Pada struktur kurikulum pendidikan dasar dan menengah berisi sejumlah mata yang harus
disampaikan kepada peserta didik. Mengingat perbedaan individu sudah tentu keluasan dan
kedalamannya akan berpengaruh terhadap peserta didik pada setiap sesuatu pendidikan. Program
pendidikan terdiri dari Pendidikan Umum meliputi tingkat Sekolah Dasar ( SD ).
Pada program pendidikan di Sekolah Dasar ( SD ) dan yang setara, jumlah jam mata pelajaran
sekurang-kurangnya 32 jam pelajaran setiap minggu. Setiap jam lamanya 45 menit. Jenis program
pendidikan di SD dan yang setara terdiri dari program umum meliputi sejumlah pelajaran yang wajib
diikuti seluruh peserta didik, dan program pilihan yang meliputi mata pelajaran yang menjadi ciri khas
daerah berupa pelajaran muatan lokal. Mata pelajaran umum yang wajib diikuti berjumlah 10, sementara
keberadaan muatan lokal ditentukan oleh dinas setempat dan kebutuhan sekolah.
Peraturan bebas belajar menyesuaikan dengan alokasi waktu yang telah ditentukan dalam struktur
kurikulum. Setiap satuan pendidikan dimungkinkan menambah maksimum empat jam pelajaran
perminggu secara keseluruhan. Pemanfaatan jam belajar tambahan mempertimbangkan kebutuhan
peserta didik dalam mencapai komptensi, disamping memanfaatkan mata pelajaran lain yang dianggap
penting namun tidak terdapat dalam struktur kurikulum yang tercantum dalam standar isi. Dengan
adanya tambahan waktu, satuan pendidikan diperkenankan mengadakan penyesuaian –penyesuaian.
Misalnya mengadakan program remediasi bagi peserta didik yang belum mencapai standar ketuntasan
belajar minimal.
9
Muatan kurikulum SD meliputi sejumlah pelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan
selama 6 (tahun) tahun mulai kelas I sampai dengan kelas VI. Materi muatan lokal dan kegiatan
pengembangan diri merupakan bagian dari muatan kurikulum.
1. Mata Pelajaran
Mata Pelajaran merupakan materi bahan ajar berdasarkan landasan keilmuan yang akan
dibelajarkan kepada peserta didik sebagai bahan belajar melalui metode dan pendekatan
tertentu. Pada bagian ini SD IT Darul Muqomahakan mencantumkan mata pelajaran, muatan
lokal dan kegiatan pengembangan diri beserta alokasi waktu yang akan diberikan kepada peserta
didik. Untuk kurrikulum SD, terdiri dari 10 mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan
diri yang harus diberikan kepada peserta didik.
a b c d
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 3 3 3
2. Pendidikan Kewarganegaraan 3 3 3
3. Bahasa Indonesia 6 6 6
4. Bahasa Inggris 4 4 4
5. Matematika 5 5 5
8. Seni Budaya 3 3 3
Jumlah 40 40 40
*) Tambahan alokasi jam pelajaran
**) Merupakan mata pelajaran pilihan
Mata pelajaran merupakan materi bahan ajar berdasarkan landasan keilmuan yang akan
dibelajarkan kepada peserta didik sebagai beban belajar melalui metode dan pendekatan tertentu.
Pada bagian ini SD IT Darul Muqomah Al-Khoiriyyah mencantumkan mata pelajaran, muatan
10
lokal, dan pengembangan diri beserta alokasi waktunya yang akan diberikan kepada peserta
didik. Untuk kurikulum SD IT Darul Muqomah Al-Khoiriyyah, terdiri dari 10 mata pelajaran,
muatan lokal, dan pengembangan diri yang harus diberikan kepada peserta didik.
Jumlah mata pelajaran wajib SD IT Darul Muqomah Al-Khoiriyyah adalah 10 jenis yang terdiri
dari :
5) Matematika
10) Prakarya
11)Bahasa Arab
B. Muatan Lokal
Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai kebutuhan, minat, bakat setiap
peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri dibawah bimbingan
konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan antara lain melalui kegiatan
11
pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar,
renang, dan futsal.
E. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar setiap indikator yang dikembangkan suatu pencaikan hasil belajar dari suatu
kompetensi dasar berkisar 0 – 100%. Kriteria ketuntasan ideal untuk masing-masing indikator
75%. Sekolah harus menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebagai Target
Pencapaian Kompetensi (TPK) dengan pertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta
didik serta kemampuan sumber daya dan berkelanjutan selalu mengusahakan peningkatan
kriteria ketuntasan belajar untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal.
Berikut ini tabel nilai ketuntasan belajar minimal yang menjadi Target Pencapaian Kompetensi
(TPK) di SMP IT Darul Muqomah yang berlaku saat ini :
12
3. Bahasa Indonesia 80 80 80
4. Bahasa Inggris 80 80 80
5. Matematika 80 80 80
6. IPA 80 80 80
7. IPS 80 80 80
8. Seni Budaya 80 80 80
9. Pendidikan Jasmani 80 80 80
10. Prakarya 80 80 80
11 Bahasa Arab 80 80 80
F. Kenaikan Kelas
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun ajaran. Kriteria kenaikan kelas di SMP IT
Darul Muqomah berlaku setelah siswa-siswi memenuhi persyaratan berikut ini, yaitu :
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.
b. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk semua mata pelajaran pada
kelompok mata pelajaran Agama, Estetika, IPA, IPS, Kewarganegaraan dan Bahasa
Indonesia.
G. Kreteria Kelulusan
Dengan mengacu pada ketentuan PP 19/2005 pasal 72 Ayat (1), peserta didik dinyatakan lulus
dari SMP IT Darul Muqomah setelah memenuhi pesyaratan sebagai berikut :
H. Penjurusan
13
J. Ketentuan Tentang Mutasi
SMP/MTs atau bentuk lain yang sederajat wajib menerima warga negara berusia 13 (tiga belas)
tahun sampai dengan 15 (lima belas) tahun sebagai peserta didik sampai dengan batas daya tampungnya.
(Pasal 71 ayat 2, PP No. 17 Tahun 2010)
Berdasarkan bunyi pasal tersebut dapat kita ketahui bahwa setiap satuan pendidikan dasar setingkat SMP,
wajib menerima semua warga negara (siswa baru/siswa pindahan) yang berusia 13-15 tahun sebagai
peserta didik sampai dengan batas daya tampungnya.Daya tampung untuk setingkat SMP berapa Daya
tampung jumlah peserta didik untuk SMP paling banyak 40 orang per rombongan belajar/kelas.
· Peserta didik jalur nonformal dan informal dapat diterima di SMP, MTs, atau bentuk lain yang
sederajat tidak pada awal kelas 7 (tujuh) setelah memenuhi persyaratan: lulus ujian kesetaraan Paket A;
dan lulus tes kelayakan dan penempatan yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan formal yang
bersangkutan. (Pasal 73 ayat 3, PP No. 17 Tahun 2010).
Tidak hanya peserta didik jalur formal saja (SMP/MTs) yang diperbolehkan untuk pindah sekolah, tetapi
juga peserta didik dari jalur nonformal ataupun informal memiliki kesempatan yang sama dengan syarat
lulus ujian kesetaraan paket A, dan lulus tes kelayakan/penempatan sekolah yang dituju.
· Peserta didik pendidikan dasar setara SMP di negara lain dapat pindah ke SMP, MTs, atau bentuk lain
yang sederajat di Indonesia setelah memenuhi persyaratan: menunjukkan ijazah atau dokumen lain yang
membuktikan bahwa yang bersangkutan telah menyelesaikan pendidikan dasar setara SD; dan lulus tes
kelayakan dan penempatan yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan yang bersangkutan. (Pasal 73
ayat 5, PP No. 17 Tahun 2010).
Melalui ayat di pasal ini pemerintah Indonesia memfasilitasi peserta didik setara SMP dari Negara lain
untuk dapat pindah sekolah di Indonesia, tentunya dengan syarat telah menyelesaikan pendidikan dasar
setara SD, dan lulus tes kelayakan dan penempatan sekolah yang dituju terlebih dulu
· Satuan pendidikan memberikan bantuan penyesuaian akademik, sosial, dan/atau mental yang
diperlukan oleh peserta didik berkelainan dan peserta didik pindahan dari satuan pendidikan formal lain
atau jalur pendidikan lain. (Pasal 73 ayat 7, PP No. 17 Tahun 2010).
Pihak Sekolah Menengah Pertama/SMP memberikan bantuan kepada peserta didik pindahan dari jalur
pendidikan nonformal/informal dan juga peserta didik pindahan dari Negara lain. Bantuan bisa berupa
penyesuaian nilai mata pelajaran dan nilai raport, bantuan pengenalan lingkungan sekolah dll.
· Penerimaan peserta didik pada satuan pendidikan dasar dilakukan secara objektif, transparan, dan
akuntabel. (Pasal 74 ayat 1, PP No. 17 Tahun 2010).
· Keputusan penerimaan calon peserta didik menjadi peserta didik dilakukan secara mandiri oleh rapat
dewan guru yang dipimpin oleh kepala satuan pendidikan. (Pasal 74 ayat 3, PP No. 17 Tahun 2010).
Setiap SMP diberikan wewenang khusus untuk menerima atau tidaknya pindahan peserta didik melalui
rapat guru yang dipimpin oleh kepala sekolah.Salah satu tujuan dari rapat ini adalah untuk mendengarkan
pendapat dari wali kelas tentang kondisi daya tampung kelas/jumlah peserta didik.
14
· Satuan pendidikan dasar (SMP/MTs) dapat menerima peserta didik pindahan dari satuan pendidikan
dasar lain. (Pasal 75 ayat 1, PP No. 17 Tahun 2010).
Sangat jelas tertera pada pasal ini bahwa setiap sekolah (SMP/MTs), baik itu SMP negeri maupun SMP
swasta dapat menerima peserta didik pindahan dari SMP lainnya dengan tidak melihat status
swasta/negeri SMP tersebut.
· Satuan pendidikan dapat menetapkan tata cara dan persyaratan tambahan penerimaan peserta didik
pindahan selain persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 73 dan Pasal 74 dan tidak bertentangan
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (Pasal 75 ayat 2, PP No. 17 Tahun 2010).Pemerintah
memberikan hak kepada setiap SMP untuk membuat juknis dan persyaratan tambahan penerimaan
peserta didik pindahan sesuai dengan aturan yang berlaku dimasing-masing sekolah.Persyaratan
tambahan dan tatacara penerimaan peserta didik pindahan yang berlaku ditiap-tiap sekolah tidak boleh
bertentangan/melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
15
K. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal/Global
Kurikulum SMP IT Darul Muqomah yang berada di Kec. Pancur Batu Kab. Deli
Serdang Sumatera Utara 20353 telah memprogramkan pengembangkan pendidikan berbasis
keunggulan lokal dan global, yaitu Pendidikan yang memanfaatkan keunggulan lokal dan
kebutuhan daya saing global dalam aspek ekonomi, budaya bahasa, teknologi, informasi dan
komunikasi, ekologi dan lain hal yang bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta
didik. Program tersebut dapat ditempuh dalam 2(dua) alternative yaitu sebagai berikut :
a. Pendidikan berbasis Keunggulan lokal dan global dapat merupakan bagian dari semua mata
pelajaran muatan lokal.
b. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dapat diperoleh siswa-siswi ) SMPIT Darul
Muqomah Al-Khoiriyyah dari Satuan Pendidikan Formal lain dan/ atau Unformal yang
bekerja sama dan bermitra dengan ) SMP IT Darul Muqomah.
1. Mengamalkan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan remaja
2. Memahami kekurangan dan kelebihan diri sendiri
3. Menunjukkan sikap percaya diri
4. Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungan yang lebih luas
5. Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam
lingkup nasional
7. Mencari dan menerapkan informasi dari lingkungan sekitar dan sumber-sumber lain secara logis,
kritis, dan kreatif
8. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif
9. Menunjukkan kemampuan belajar secara mandiri sesuai dengan potensi yang dimilikinya
10. Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari
11. Mendeskripsi gejala alam dan sosial
12. Memanfaatkan lingkungan secara bertanggung jawab
13. Menerapkan nilai-nilai kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
demi terwujudnya persatuan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia
14. Menghargai karya seni dan budaya nasional
15. Menghargai tugas pekerjaan dan memiliki kemampuan untuk berkarya
16. Hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan memanfaatkan waktu luang
16
17. Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan santun
18. Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di masyarakat
19. Menghargai adanya perbedaan pendapat
20. Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis naskah pendek sederhana
21. Menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis dalam bahasa
Indonesia dan bahasa Inggris sederhana
22. Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti pendidikan menengah
M. Rancangan Penilaian
Penilaian adalah proses sistematis meliputi pengumpulan informasi (angka, deskripsi verbal),
analisis, interpretasi informasi untuk membuat keputusan.
Penilaian Kelas adalah proses pengumpulan dan penggunaan informasi oleh guru melalui sejumlah bukti
untuk membuat keputusan tentang pencapaian hasil belajar/kompetensi siswa.
1. Belajar Tuntas :
• Belajar Tuntas (mastery learning): peserta didik tidak diperkenankan mengerjakan pekerjaan
berikutnya, sebelum mampu menyelesaikan pekerjaan dengan prosedur yang benar, dan hasil
yang baik.
• “Jika peserta didik dikelompokkan berdasarkan tingkat kemampuannya untuk beberapa mata
pelajaran dan diajarkan sesuai dengan karakteristik mereka, maka sebagian besar dari mereka
akan mencapai ketuntasan”.
• Guru harus mempertimbangkan antara waktu yang diperlukan berdasarkan karakteristik peserta
didik dan waktu yang tersedia di bawah kontrol guru (John B. Carrol)
• “Peserta didik yang belajar lambat perlu waktu lebih lama untuk materi yang sama, mereka dapat
berhasil jika kompetensi awal mereka terdiagnosis secara benar dan mereka diajar dengan
metode dan materi yang berurutan, mulai dari tingkat kompetensi awal mereka”
2. Penilaian Otentik :
a. Memandang penilaian dan pembelajaran secara terpadu
b. Mencerminkan masalah dunia nyata bukan dunia sekolah
c. Menggunakan berbagai cara dan kriteria
17
d. Holistik (kompetensi utuh merefleksikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap,)
3. Berkesinambungan :
Memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil terus menerus dalam bentuk Ulangan Harian,
Ulangan Tengah Semester, Ulangan Akhir Semester, dan Ulangan Kenaikan Kelas.
a. Ulangan Harian : selesai satu atau beberapa Indikator. (tertulis, observasi, penugasan, atau
lainnya)
b. Ulangan Tengah Semester : selesai beberapa Kompetensi Dasar pada semester yang
bersangkutan
c. Ulangan Akhir Semester : selesai semua Kompetensi Dasar pada semester yang bersangkutan.
d. Ulangan Kenaikan Kelas : selesai semua Kompetensi Dasar pada semester ganjil dan genap,
dengan penekanan pada kompetensi dasar semester genap
KURIKULUM 2013
1. KERANGKA DASAR
18
Untuk kelas VII yang mengikuti pola Kurikulum 2013, yaitu adanya kelompok mata pelajaran
Wajib A dan Wajib B, yang semuanya mengusung ke pencapaian Standar Komptensi Lulusan sebagai
berikut :
No Domain Kompetensi
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman,
berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab
1 Sikap dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia
Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, procedural dan
metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya
2 Pengetahuan dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab serta dampak fenomena dan kejdian.
Memiliki kemampuan piker dan tindak yang efektif dan kreatif
dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang
3 Keterampilan dipelajari di sekoalh secara mandiri.
19
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
3 Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan
factual, konseptual, procedural, dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
1. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret
dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mendiri, dan mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
2 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret
dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mendiri, dan mampu
3 Keterampilan menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mendiri, dan mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
Kompetensi inti tersebut dijabarkan ke dalam kompetensi dasar yang untuk selanjutnya di rumuskan
menjadi materi ajar dan mata pelajaran.
pembelajaran pada jenjang SMP berdasarkan Kurikulum 13 mengacu pada sejumlah prinsip-
prinsip pembelajaran seperti yang tertulis pada Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016. Berikut adalah
prinsip-prinsip pembelajaran yang tertulis dalam Permendikbud tersebut;
20
4). Pembelajran berbasis kompetensi;
8). Pembelajaran yang menjaga pada keseimbangan antara keterampilan fisikal (hardskills)
dan keterampilan mental (softskills);
9). Pembelajaran yang mengutamakan pembudadayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai
pembelajar sepanjang hayat;
10). Pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing ngarso sung
tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan mengembangkan kreatifitas
peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani);
12). Pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah
peserta didik, dan di mana saja adalah kelas;
14). Pembelajaran yang mengakomodasi perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta
didik.
a). mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan sosial, rasa ingin tahu,
kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intlektual dan psikomotorik:
b) Sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman belajar terencana dimana
peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat
sebagai sumber belajar;
c). mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya dalam berbagai situasi
di sekolah dan masyarakat;
d). Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan, dan
keterampilan;
e). Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih lanjut dalam
kompetensi dasar mata pelajaran;
21
f). kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasian (organizing elements) kompetensi dasar,
dimana semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi
yang dinyatakan dalam kompetensi inti;
2. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum 2013 disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan Kompetensi
Inti (KI), serta Kompetensi Dasar (KD) yang sesuai untuk semua mata pelajaran. Struktur kurikulum
kelas VII dan VIII disajikan dalam tabel berikut;
Kelompok A Wajib
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 3
2 Pendidikan Pancasila dan
3 3 3 3 3 3
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 6 6 6 6 6 6
4 Matematika 5 5 5 5 5 5
5 Pengetahuan Alam 5 5 5 5 5 5
6 Pengetahuan Sosial 4 4 4 4 4 4
7 Bahasa Inggris 4 4 4 4 4 4
8 Seni Budaya 3 3 3 3 3 3
9 Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan
3 3 3 3 3 3
Kesehatan
1
Prakarya 2 2 2 2 2 2
0
1
Bahasa Arab 2 2 2 2 2 2
1
Jumlah Jam Pelajaran Kelompok A
40 40 40 40 40 40
dan B per Minggu
22
3. Muatan Kurikulum
Muatan Kurikulum SMP IT Darul Muqomah untuk kelas VII meliputi Kompetensi inti dan
sejumlah Kompetensi Dasar yang dirumuskan dalam mata pelajaran yang keluasan dan
kedalamannya merupakan beban belajar peserta didik.
1. Mata Pelajaran
Mata pelajaran beserta alokasi waktu kelas VII untuk tahun pelajaran 2014-2015 mengacu
kepada silabu, sesuai Permendikbud Nomor 68 tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan
Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Pertama
a. Di SMP IT Darul Muqomah beban belajar menggunkan system paket. Khusus untuk kelas
VII paket tersebut seperti tercantum pada tabel struktur kurikulum di atas
b. Alokasi waktu untuk penugasan Terstruktur (PT) dan Kegiatan Mandiri (KM) maksimal
60 % dari waktu kegiatan tatap muka per minggu mata pelajaran yang bersngkutan.
c. Alokasi waktu untuk tatap muka setiap jam pelajaran 40 menit.
d. Jumlah jam pelajaran perminggu adalah 40 JPM
23
Kriteria Ketuntasan Minimal yang selanjutnya disebut KKM adalah kriteria ketuntasan
belajar yang ditentukan oleh satuan pendidikan dengan mengacu pada standar kompetensi
lulusan.Dalam menetapkan KKM, satuan pendidikan harus merumuskannya secara bersama
antara kepala sekolah, pendidik.Dan tenaga kependidikan lainnya. KKM dirumuskan setidaknya
dengan memperhatikan 3 (tiga) aspek: karakteristik peserta didik (intake), karakteristik mata
pelajaran (kompleksitas materi/kompetensi), dan kondisi satuan pendidikan (daya dukung) pada
proses pencapaian kompetensi. Sekolah menggunakan system Multy KKM.
i) Penilaian
Penilaian ini mencakup konsep penilaian, penilaian oleh pendidik, dan penilaian oleh satuan
pendidikan.Penilaian oleh pendidik meliputi penilaian aspek sikap, penilaian aspek pengetahuan,
dan penilaian aspek keterampilan. Lingkup penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan
mencakup aspek pengetahuan dan aspek keterampilan, sedangkan penilaian aspek sikap
dilakukan oleh pendidik dan dilaporkan oleh satuan pendidikan.
Penilaian harian (PH) adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi hasil belajar
peserta didik yang digunakan untuk menetapkan program perbaikan atau pengayaan berdasarkan
tingkat penguasaan kompetensi dan memperbaiki proses pembelajara (assessment as dan for
learning), dan mengetahui tingkat penguasaan kompetensi serta menetapakan ketuntasan
penguasaan kompetensi (assessment of learning).
Penilaian Tengah Semester (PTS) adalah penilaian yang dilaksanakan pada minggu ke-8
atau ke-9 dalam satu semester.Adapun materi PTS meliputi semua KD yang sudah dipelajari
sampai dengan minggu ke-7 atau ke-8.
Penilaian Akhir Semester (PAS) adalah penilaian yang dilaksanakan pada akhir semester
gasal dengan materi semua KD pada semester tersebut.
Penilaian akhir tahun (PAT) adalah penilaian yang dilaksanakan pada akhir semester genap
dengan materi semua KD pada semester genap.
Ujian sekolah (US) adalah kegiatan pengukuran dan penilaian kompetensi peserta didik
terhadap Standar Kompetensi Lulusan untuk mata pelajaran yang tidak di ujikan dalam USBN
dan dilakukan oleh satuan pendidikan.
24
BAB III
KALENDER PENDIDIKAN
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu
tahun ajaran. Kalender pendidikan mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu
pembelajaran efektif dan hari libur.
Setiap permulaan tahun pelajaran, tim penyusun program disekolah menyusun kalender pendidikan untuk
mengatur waktu pembelajaran selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pembelajaran,
minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur. Pengaturan waktu belajar disekolah
mengacu kepada Standar isi dan sesuaikan dengan kebutuan daerah, karkteristik sekolah, kebutuhan
peserta didik dan masyarakat serta ketentuan dari pemerintah daerah.
Beberapa aspek penting yang menjadi pertimbangan dalam menyusun kalender pendidikan sebagai
berikut :
Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun
pelajaran pada setiap sesuatu pendidikan. Permulaan tahun pelajaran telah ditetapkan oleh
pemerintah yaitu bulan juli setiap tahun dan berakhir pada bulan Juni tahun berikutnya.
Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun pelajaran.
Sekolah dapat mengalokasikan lamanya minggu efektif belajar sesuai dengan keadaan dan
kebutuhan.
Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pelajaran setiap minggu, meliputi jumlah pelajaran
untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal (mulok) ditambah jumlah jam untuk kegiatan
pengembangan diri.
Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal.
Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan keputusan Menteri Pendidikan Nasional dan / atau
Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan Hari raya keagamaan, Kepala Daerah tingkat
Kabupaten/ Kota, dan / atau organisasi penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari libur
khusus.
Waktu libur dapat berupa waktu jeda tengah semester, jeda antar semester, hari libur akhir tahun
pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional dan hari libur
khusus.
Libur jeda tengah semester, jeda antara semester, hari libur akhir tahun pelajaran digunakan untuk
menyiapkan kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun.
Sekolah pada daerah tertentu yang memerlukan libur keagamaan lebih panjang dapat mengatur
hari libur keagamaan sendiri tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu
pembelajaran efektif.
Bagi sekolah yang memerlukan kegiatan khusus dapat mengalokasikan waktu secara khusus tanpa
mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif.
Hari libur umum atau penetapan hari serentak untuk setiap jenjang dan jenis pendidikan
disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah Pusat/ Provinsi/ Kabupaten/ Kota.
25
Berikut ini kami sajikan kalender pendidikan SMP IT Darul Muqomah Tahun Pelajaran 2022 / 2023
Semester Ganjil dan Genap.
a b c d
Kegiatan PBM
a b c d
26
6 HUT REPUBLIK INDONESIA ke 71 thn 2021 17 Agustus 2022
Kepala Sekolah
BAB V
PENUTUP
27
Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang agar visi, misi dan tujuan sekolah yang
tertuang dalam kurikulum ini dapat terwujud dengan baik.
Pendidikan budaya dan karakter bangsa dilaksanakan oleh semua guru di waktu kegiatan
Pelaksanaan Pembelajaran di SMP IT Darul Muqomah Desa Sei Glugur.
BAB IV
A. ANALISIS
28
NO KOMPONEN KONDISI KEKUATAN KELEMAHAN
IDEAL
Sarana dan – Jumlah ruangan – Jumlah WC
Prasarana belajar Sudah memadai belum sesuai dengan
kebutuhan
– Adanya perpustakaan – Jumlah computer
di laboratorium
computer belum
memadai
– Belum ada
jaringan internet.
– Belum memiliki
laboratorium bahasa
– Belum memiliki
lapangan Olah Raga
yang memadai
– Belum
dibenteng/di-pagar
Lingkungan terbuka
29
b. Analisis Lingkungan Sekolah
30
PROFIL SEKOLAH
A. IDENTITAS SEKOLAH
2. Alamat :
KodePos : 20353
3. TahunBerdiri : 2018
4. Telp / Hp : 081264805822
7. NamaPemegangRekening :
PendidikanTerakhir : S1
31
Jumlah Target Jumlah Target Jumlah Target
- - -
- - -
1. 2019-2020 1 12 18 30 30
2. 2020-2021 1 22 12 33 14 18 34 65
3. 2021-2022 2 23 15 33 14 18 34
Jumlah KesesuaianDenganLatarBe
lakangPendidikan
No Mata Pelajaran Personil Keterangan
. Sesuai TdkSesuai
Per - MP
1. Pendidikan 1 V - -
Agama Islam
32
2. PPKn 1 V -
3. Bahasa Indonesia 1 V - -
4. IPS 1 V- -
5. BahasaInggris 1 V - -
6. Penjaskes 1 V - -
7. Matematika 1 V - -
8. IPA 1 V - -
9. SeniBudaya 1 V -
JUMLAH 11 V - -
1. S–1 6 4
2. SarjanaMuda / D-3 1 1
JUMLAH TOTAL 11 5
1. S–1 1 -
2. SarjanaMuda / D-3 - -
33
H. KONDISI SARANA DAN PRASARANA
RuangKelas 4 2 4 - -
Perpustakaan - - - - -
R. Lab. IPA - - - - -
Keterampilan - - - - -
R. Lab. Bahasa - - - - -
R. Kantor TU 1 - - - -
R. Kantor Guru 1 - - - -
R. Kantor Kasek 1 - - - -
K. Mandi Guru 1 - - - -
K. MandiSiswa 4 - 4 - -
KepalaSekolah
Sri Wardani,S.Pd
Anggota
1. MUSDAIFAH : ( Penangung Jawab MP. Bahasa Inggris)
2. FITRI KARNINGSIH TARIGAN : ( Penangung Jawab MP Agama Islam)
3. Sri Wardani,S.Pd : ( Penangung Jawab MP Bhs Indonesia)
4. Citra Auli Tamara : ( Penangung Jawab MP IPA )
5. Diana Novita Sari : ( Penangung Jawab MP PKn)
6. Sri Rahayu Wulandari : ( Penangung Jawab MP IPS )
7. Reza Mawaddah ,M.Pd : ( Penangung jawab MP Matematika)
8. Sholehuddin Al huda : ( Penangung Jawab MP Penjas )
9. Ariska : ( Penangung jawab MP Seni Budaya )
10. Lusiana : ( Penangung jawab MP Prakarya)
SRI WARDANI,S.Pd
35
DOKUMEN II
PENGEMBANGAN SILABUS
Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmuan.
1. Relevan
Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam silabus sesuai
dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan spiritual peserta didik.
2. Sistematik
3. Konsisten
Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi dasar, indikator, materi
pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian.
4. Mamadai
Cakupan indikator, materi pokok, perngalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian
cukup untuk menunjang pencapian kompetensi dasra.
Cakupan indikator, materi pokok, perngalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian
memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata dan
peristiwa yang terjadi.
6. Fleksibel
Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman peserta didik, pendidik, serta
dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan masyarakat.
36
7. Menyeluruh
Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif, afektif, dan psikomotor)
C. Pengembang Silabus
Pengembang silabus dilakukan oleh tim pengembang KTSP yang ditetapkan dengan surat
keputusan (SK) kepala Dinas Pendidikan kabupaten/kota pada satuan pendidikan nonformal.
Mengkaji Standar kompetensi dan Kompetensi Dasar sebagaimana tercantum pada
standar isi, dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Urutan berdasarkan hierarki kosep disiplin ilmu dan/ tingkat kesulitan, tidak harus selalu
sesuai dengan urutan yang ada di SI.
2. Keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran.
3. Keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar antar mata pelajaran.
4. Mengidentifikasi Materi Pokok/ Pembelajaran
37
7. Relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan
Dalam menganalisis beban belajar perlu diidentifikasi SK/KD yang akan dibelajarkan dengan
tatap muka, tutorial, dan mandiri dengan memperhatikan bobot SKK dari masing-masing
SK/KD.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangakan kegiatan pembelajaran adalah sebagai
berikut :
Indikator merupakan Penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan
prilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.Indikator
dikembangakan sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuan pendidikan,
potensi daerah dsan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan/ dapat
diobservasi. Indikator digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian.
38
Penialaian pencapaian kompetensi dasar warga belajar dilakukan berdasarkan
indikator.Penilaian dilakuakan dengan menggunakan tes dan non tes dalam bentuk tertulis
maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek
dan/ produk, penggunaan protofolio dan penilaian diri.
1. Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. Tindak lanjut berupa
perbaiakan proses pembelajaran berikutnya, program remedi bagi peserta didik yang
pencapaian kompetensinya dibawah kriteria ketuntasan, dan program pengayaan bagi
peserta didik yang telah memenuhi kriteria ketuntasan.
2. Sistem penialaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang ditempuh dalam
proses pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran menggunakan pendekatanj tugas
observasi lapangan maka evaluasi diberkan baik proses (keterempilan proses) misalnya,
teknik wawancara, maupun produk/ hasil melakukan observasi lapangan yang berupa
informasi yang dibutuhkan.
Sumber belajar adal;ah rujukan, ojek dan/ bahan yang digunakan untukj kegiatan pembelajaran,
yang berupa media cetak dan elektronik, narasumber serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan
budaya. Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar
serta materi pokok/ pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan indikator pencapaian kompetensi.
Dalam menyusun silabus dapat memilih salah satu format yang ada di antara dua format yakni
format tabel dan tidak berdasarkan tabel.
39
Dalam implementasinya, silabus dijabarkan dalam rencan pelaksanaan pembelajaran,
dilaksankan, dievaluasi, dan ditindak-lanjuti oleh masinh-masing guru.
Silabus harus dikaji dan dikembangkan secara berkelanjutan dengan memperhatikan masukan
hasil evaluasi, hasil belajar, evaluasi proses (pelaksanaan pembelajaran) dan evaluasi rencana
pembelajaran.
DOKUMEN III
1. Mencantumkan identitas
Nama lembaga
Mata pelajaran
Tingkat/ derajat
Setara kelas/ semester
Standar kompetensi
Kompetensi dasar
Indikator
Alokasi waktu
Catatan :
– Standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator dikutip dari lampiran Standar Isi
atau silabus yang disusun tim pengembang KTSP.
40
sudah operasional, rumusan tersebutlah yang dijadikan dasar dalam merumuskan tujuan
pembelajaran. Tujuan pembelajaran dapat terdiri atas sebuah tujuan atau beberapa tujuan.
Materi pembelajaran adalah materi yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran.Materi
pembelajaran dikembangkan dengan mengacu pada materi pokok yang ada dalam silabus.
Metode dapat diartikan banar-benar sebagai metode, tetapi dapat pula diartikan sebagai model
atau pendekatan pembelajaran, bergantung pada karakteristik pendekatan dan/ strategi yang
dipilih.
Pemilihan sumber belajar mengacu pada perumusan yang ada dala silabus yanmg
dikembangkan oleh satuan pendidikan.Sumber belajar mencakup sumber rurjukan, lingkungan,
media, narasumber, alat dan bahan.Sumber belajar dituliskan secara lebih operasional. Misalnya,
sumber belajar dalam silabus dituliskan buku referens, dalm RPP harus dicantumkan judul buku
teks tersebut, pengarang, dan halaman yang diacu.
7. Mencantumkan Penilaian
Penilaian dijabarkan atas teknik penilaian, bentuk instrumen, dan instrumen yang dipakai
untuk mengumpulkan data.Dalam sajiannya dapat dituangkan dalam bentuk materi horisontal
atau vertikal. Apabila penilaian menggunakan teknik tes tertulis uraian, tes unjuk kerja dan tugas
rumah yang berupa proyek harus disertai rubrik penilain
41
B. Format Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
1. Tujuan pembelajaran
2. Materi pembelajaran
3. Metode pembelajaran
4. Langkah-langkah- kegiatan pembelajaran
Pertemua I
Pertemuan II
Dst
1. Sumber belajar
2. Penilaian
LAMPIRAN
42
Perangkat pembelajaran adalah keseluruhan administrasi tentang porogram pembelajaran
yang merupakan pegangan tutor dalam melaksanakan pembelajaran. Sebagai pegangan tutor,
perangkat pembelajaran adalah produk dari hasil keseluruhan proses pengembangan rancangan
pembelajaran yang siap diterapkan terhadap proses pembelajaran warga belajar.
A. Kalender Pendidikan
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama
satu tahun ajaran. Kalender pendidikan mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu
pembelajaran efektif dan hari libur.
Setiap permulaan tahun pelajaran, tim penyusun program disekolah menyusun kalender pendidikan untuk
mengatur waktu pembelajaran selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pembelajaran,
minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur. Pengaturan waktu belajar disekolah
mengacu kepada Standar isi dan sesuaikan dengan kebutuan daerah, karkteristik sekolah, kebutuhan
peserta didik dan masyarakat serta ketentuan dari pemerintah daerah.
Beberapa aspek penting yang menjadi pertimbangan dalam menyusun kalender pendidikan sebagai
berikut :
Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun
pelajaran pada setiap sesuatu pendidikan. Permulaan tahun pelajaran telah ditetapkan oleh
pemerintah yaitu bulan juli setiap tahun dan berakhir pada bulan Juni tahun berikutnya.
Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun pelajaran.
Sekolah dapat mengalokasikan lamanya minggu efektif belajar sesuai dengan keadaan dan
kebutuhan.
Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pelajaran setiap minggu, meliputi jumlah pelajaran
untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal (mulok) ditambah jumlah jam untuk kegiatan
pengembangan diri.
Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal.
Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan keputusan Menteri Pendidikan Nasional dan / atau
Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan Hari raya keagamaan, Kepala Daerah tingkat
Kabupaten/ Kota, dan / atau organisasi penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari libur
khusus.
Waktu libur dapat berupa waktu jeda tengah semester, jeda antar semester, hari libur akhir tahun
pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional dan hari libur
khusus.
43
Libur jeda tengah semester, jeda antara semester, hari libur akhir tahun pelajaran digunakan untuk
menyiapkan kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun.
Sekolah pada daerah tertentu yang memerlukan libur keagamaan lebih panjang dapat mengatur
hari libur keagamaan sendiri tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu
pembelajaran efektif.
Bagi sekolah yang memerlukan kegiatan khusus dapat mengalokasikan waktu secara khusus tanpa
mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif.
Hari libur umum atau penetapan hari serentak untuk setiap jenjang dan jenis pendidikan
disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah Pusat/ Provinsi/ Kabupaten/ Kota.
Berikut ini kami sajikan kalender pendidikan SMP IT Darul Muqomah Tahun Pelajaran 2022 / 2023
Semester Ganjil dan Genap.
a b c d
Kegiatan PBM
44
Hari Libur Khusus
a b c d
18
Kepala Sekolah
SRI WARDANI,S.Pd
45
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Permendiknas No. 70 Tahun 2009 tentang Pendidikan Inklusif bagi Peserta Didik yang
Memiliki Kelainan dan Memiliki Potensi Kecerdasan dan/atau Bakat Istimewa
46
Permendikbud No. 58 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah
Pertama/Madrasah Tsanawiyah
Permendikbud No. 61 Tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
Permendikbud No. 68 Tahun 2014 tentang Peran Guru Teknologi Informasi dan
Komunikasi dan Guru Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi dalam Implementasi
Kurikulum 2013 yang dirubah dengan Permendikbud No. 45 Tahun 2015
Permendikbud No. 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan
Menengah
Permendikbud 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Menengah
Permendikbud 160 Tahun 2014 tentang pemberlakuan Kurikulum tahun 2006 dan kurikulum
tahun 2013
Permendikbud No. 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah
Permendikbud No. 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah
Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah
Permendikbud No. 24 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Pelajaran pada Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
47