Professional Documents
Culture Documents
BAB IV Leny
BAB IV Leny
sebagai tolak ukur untuk mengukur struktur modal dan kinerja keuangan terhadap
nilai perusahaan.
Bursa Efek Indonesia memiliki visi untuk menjadi bursa yang kompetitif
dengan kredibilitas tingkat dunia, dan misi yaitu menyediakan infrastruktur untuk
(BEI) dapat mendatangi langsung gedung BEI yang terletak di JL.Jendral Sudirman
Kav 52-53 Jakarta Selatan ataupun mengakses situs web di www.idx.co.id terkait
berbagai informasi perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan
dengan alasan bahwa BEI merupakan bursa efek terbesar di Indonesia. Tahun
penelitian yang dipilih dalam penelitian ini adalah 2014-2018. Periode pengamatan
dilakukan selama lima tahun sehingga penulis dapat menganalisis pengaruh struktur
modal dan kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur
61
sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI periode 2014-2018. Data
sekunder dapat diperoleh dari laporan tahunan dan mengakses website BEI
(www.idx.co.id). Sumber data yang digunakan yaitu data yang publikasi berupa
barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Untuk dapat
penulis menggunakan aplikasi Eviews 9 dan Microsoft Excel 2013. Metode yang
sampel yang menjadi kriteria dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.1
Tahapan Seleksi Sampel dengan Kriteria
Pelanggaran
No Kriteria Akumulasi
Kriteria
Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
1 43
Indonesia periode tahun 2014-2018.
62
Perusahaan yang tidak memperoleh
memiliki kriteria sesuai tujuan penelitian. Diketahui bahwa jumlah sampel dalam
penelitian ini adalah pada tahun 2014 sampai dengan 2018. Jumlah perusahaan
digunakan dalam penelitian ini adalah sampel yang menyajikan data yang
digunakan dalam penelitian. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
laporan tahunan (annual report) pada periode tahun 2014 sampai dengan 2018.
Data ini diperoleh melalui situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada alamat
Tabel 4.2
Daftar Sampel Penelitian Perusahaan Manufaktur 2014 - 2018
Kode
No Nama Perusahaan
Perusahaan
1 DVLA PT. Darya-Varia Laboratoria Tbk.
2 GGRM PT. Gudang Garam Tbk.
3 HMSP PT. HM Sampoerna Tbk.
63
4 KAEF PT. Kimia Farma (Persero) Tbk.
5 MYOR PT. Mayora Indah Tbk.
6 PYFA PT. Pyridam Farma Tbk.
7 SIDO PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk.
8 UNVR PT. Unilever Indonesia Tbk.
Sumber : IDX Statistik yang diolah, 2019
statistik atas variabel independen dan variabel dependen dalam penelitian ini.
Variabel independen dalam penelitian ini adalah Struktur Modal dan Kinerja
Keuangan. Variabel dependennya adalah Nilai Perusahaan. Berikut adalah hasil uji
Tabel 4.3
Statistik Deskriptif
Date: 11/03/19
Time: 16:30
Observations 40 40 40
64
1. Nilai Perusahaan (Y)
Berdasarkan tabel 4.3 hasil statistik deskriptif dapat diketahui bahwa jumlah
sampel dalam penelitian ini adalah 40. Dari hasil pengujian tabel 4.3 Nilai
Perusahaan memiliki nilai minimum sebesar -0.739118 pada PT.Mayora Indah Tbk
tahun 2014, nilai maksimum 1.916161 pada PT Unilever Indah Tbk tahun 2017,
rata-rata 0.530406 dan standar deviasi nya sebesar 0,603552. Standar deviasi yang
lebih besar dari mean menunjukkan sebaran variabel data yang lebih besar atau
memiliki nilai minimum sebesar 0.07088 pada PT Industri Jamu dan Farmasi Sido
Muncul Tbk tahun 2014, nilai maksimum 2.65455 pada PT. Unilever Indonesia Tbk
tahun 2017, median 0.587245, rata-rata 0.831909 dan standar deviasi nya sebesar
0.684488. Standar deviasi yang lebih kecil dari mean menunjukkan sebaran
variabel data yang lebih kecil atau tidak adanya kesenjangan yang cukup besar dari
memiliki nilai minimum sebesar 0.01542 pada PT Pyridam Farma Tbk tahun 2014,
nilai maksimum 0.4666 pada PT Unilever Indonesia Tbk tahun 2018, median
0.108400, rata-rata 0.156704 dan standar deviasi nya sebesar 0.123670. Standar
deviasi yang lebih kecil dari mean menunjukkan sebaran variabel data yang lebih
65
kecil atau tidak adanya kesenjangan yang cukup besar dari variabel Kinerja
Keuangan.
Uji Asumsi Klasik bertujuan untuk menguji dan menghasilkan model regresi
yang baik. Uji asumsi klasik dilakukan dengan menggunakan analisis regresi
berganda terhadap variabel independen dan variabel dependen, model regresi linier
berganda harus memenuhi uji asumsi klasik yaitu dengan terdistribusi secara
normal. Pada penelitian ini terdiri dari uji normalitas, uji multikolonieritas, uji
independen yang digunakan adalah Struktur Modal dan Kinerja Keuangan serta
Gambar 4.1
Uji Normalitas
12
Series: Standardized Residuals
Sample 2014 2018
10
Observations 40
8 Mean -1.53e-17
Median 0.007324
Maximum 0.589173
6
Minimum -0.965365
Std. Dev. 0.366878
4 Skewness -0.746161
Kurtosis 3.659159
2
Jarque-Bera 4.435855
Probability 0.108834
0
-1.0 -0.8 -0.6 -0.4 -0.2 0.0 0.2 0.4 0.6
66
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi, variabel
memiliki distribusi normal atau tidak. Dapat dikatakan bahwa model regresi yang
baik apabila memiliki distribusi normal atau mendekati normal. Normal tidak nya
(Winarno,2015).
0,10883 lebih besar dari 0,05 maka dapat dikatakan residualnya berdistribusi
variabel bebas dalam model regresi yang bertujuan untuk menguji apakah model
Gambar 4.4
Uji Multikolineritas
X1 X2
X1 1.000000 0.419817
X2 0.419817 1.000000
67
Dalam tabel diatas menunjukkan bahwa koefisien korelasi antara variabel
independen yang ada pada matrix korelasi tidak lebih dari 10. Di artikan model
regresi yang baik menunjukkan tidak terjadi nya korelasi diantara variabel
independen. Karena model regresi tersebut tidak lebih dari 10, maka model regresi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier
Tabel 4.5
Uji Autokorelasi dengan Uji Durbin-Watson
adalah 1,728. Dalam penelitian ini sesuai dengan kriteria pengambilan keputusan
ada atau tidak nya autokorelasi yaitu (dU <d< 4-dU ) dimana (1.6589<1,728 <2,341)
lainnya. Jika residual dari suatu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap maka
68
disebut homoskedastisitas dan jika berbeda maka disebut heteroskedastisitas.
jika nilai signifikasinya lebih kecil dari 0,05, dan jika nilai signifikasinya diatas
Tabel 4.6
Uji Heteroskedastisitas dengan Uji Glejser
Effects Specification
Berdasarkan dari hasil output Eviews diatas menunjukkan nilai Prob >
signifikasi (α = 0.05) yaitu, Struktur Modal (0.6910 > 0.05) dan Kinerja Keuangan
69
(0.0858 > 0.05). Maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak terjadi
heterokedastisitas.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan model fixed effect maka dilakukan
analisis regresi data panel yang fokus ke model fixed effect. Hasil regresi data panel
Tabel 4.7
Hasil Model Fixed Effect
Effects Specification
Dengan melihat tampilan output analisis regresi linear berganda tabel coefficient
70
Y = 0.8159 - 0.4412 + 0.5200
1. Konstanta
bahwa jika variabel independen (struktur modal dan kinerja keuangan), maka
Koefisien regresi struktur modal yaitu sebesar -0.4412 artinya jika terjadi
kenaikan 1 poin pada variabel struktur modal maka dapat menurunkan nilai
perusahan sebesar -0.4412 tetapi dengan asumsi semua variabel lain konstan.
Koefisien regresi variabel kinerja keuangan yaitu sebesar 0.5200 artinya jika
terjadi kenaikan 1 poin pada variabel kinerja keuangan maka dapat meningkatkan
nilai perusahaan sebesar 0.5200 tetapi dengan asumsi semua variabel lain konstan.
berguna utuk mengukur seberapa jauh struktur modal dan kinerja keuangan
71
Tabel 4.8
Hasil Pengujian Koefisien Determinasi
R-squared Adjusted R-squared
0.6305 0.5196
sebesar 0.5196. Hal tersebut menunjukkan bahwa pengaruh struktur modal dan
0,05. Jika nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 atau 5% maka hipotesisnya diterima
atau dikatakan signifikan. Sebaliknya jika nilai signifikan lebih besar dari 0,05 atau
5% maka hipotesis yang diajukan ditolak atau tidak signifikan. . Serta dapat dilihat
Tabel 4.9
Hasil Pengujian Uji F (Simultan)
dimana output regresi menunjukkan nilai Fhitung 5.6878 > nilai Ftabel 3.25 dan nilai
signifikasi 0,0001 < 0,05 (5%), sehingga dapat disimpulkan secara bersama-sama
72
variabel Struktur Modal dan Kinerja Keuangan berpengaruh secara simultan
variabel independen (struktur modal dan kinerja keuangan ) secara individual dalam
1. Jika nilai sig < 0,05 atau t hitung > t tabel, maka dapat disimpulkan bahwa
2. Jika nilai sig > 0,05 atau t hitung < t tabel, maka dapat disimpulkan bahwa
2.02439.
Tabel 4.10
Hasil Uji Signifikan Parsial (Statistik t)
Dependent Variable: Y
Method: Panel Least Squares
Date: 11/03/19 Time: 16:03
Sample: 2014 2018
Periods included: 5
Cross-sections included: 8
Total panel (balanced) observations: 40
73
Berdasarkan tabel 4.9 diatas Uji Signifikasi Parsial (Statistik t)
1. Variabel Struktur Modal memiliki t hitung < t tabel sebesar -1.5916 <
2. Variabel Kinerja Keuangan memiliki t hitung < t tabel sebesar 0.1664 <
Perusahaan
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa struktur modal dan kinerja keuangan
diketahui bahwa struktur modal dan kinerja keuangan memiliki nilai signifikan
sebesar 0,0001 < 0,05 sedangkan hasil dari Fhitung 5.6878 > nilai Ftabel 3.25. Dengan
struktur modal menunjukkan nilai thitung adalah sebesar -1.5916 lebih lebih kecil
dari nilai ttabel 2.0243 dan mempunyai nilai probability sebesar 0.1219. Nilai
74
probability ini lebih besar dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Dewa Ayu dan I Made Dana (2014), menyatakan bahwa struktur modal tidak
berpengaruh dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan, tetapi berbeda dengan
Koefisien regresi struktur modal yaitu sebesar -0.4412 artinya jika terjadi
kenaikan 1 poin pada variabel struktur modal maka dapat menurunkan nilai
perusahan sebesar -0.4412 tetapi dengan asumsi semua variabel lain konstan,
Pengujian pada tabel variabel kinerja keuangan menunjukkan nilai t hitung < t
tabel sebesar 0.1664 < 2.02439 dengan tingkat signifikan 0.8690 menunjukkan
tingkat signifikasi diatas 0,05. sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Kinerja
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
signifikan terhadap Nilai Perusahaan. Berbeda hal nya dengan penelitian Fazdlilah
75
Koefisien regresi variabel kinerja keuangan yaitu sebesar 0.5200 artinya jika
terjadi kenaikan 1 poin pada variabel kinerja keuangan maka dapat meningkatkan
nilai perusahaan sebesar 0.5200 tetapi dengan asumsi semua variabel lain konstan.
76