You are on page 1of 240

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19

TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA


LINGKUP HAK CIPTA
Pasal 2
Hak cipta merupakan hak eksklusif bagi Pencipta atau Pemegang Hak untuk
mengumpulkan atau memperbanyak Ciptaanya, yang timbul secara otomatis
setelah suatu ciptaan dilahirkan tanpa mengurangi pembatasan menurut
peraturan perundang-undangan.
KETENTUAN PIDANA
Pasal 27
Barangsiapa yang sengaja dan Tanpa hak melakukan perbuatan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) atau pasal 49 ayat (1) dan ayat
(2) dipidana dengan pidana penjara masing-masing paling singkat 1 (satu)
bulan dan/atau denda paling sedikit Rp.1000.000,00 (satu juta rupiah), atau
pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak
Rp.5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).
Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau
menjual kepada umumsuatu Ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak
Cipta dan Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipidana dengan
pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/ataudenda paling banyak
Rp.500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
DAKWAH DIK DOANK
KE UJUNG BINTANG

M. Labib
DAKWAH DIK DOANK
KE UJUNG BINTANG
Penulis - M. Labib
Penyunting - Naily Makarima
Tata letak - Usi Susilawati
Ilustrasi Sampul - Dik Doank
Penata Sampul - @KingDoodle
Dimensi - viii + 205 halaman, 14 x 20 cm
ISBN 978-623-09-1813-1
Cetakan Pertama, Januari 2023

Diterbitkan oleh
PT. Pusat Literasi Dunia
Kepuh, Lemahsugih, Majalengka, Jawa Barat, Indonesia
pusatliterasidunia@gmail.com
Https://literatur.id/

Didistribusikan oleh
PT. Toko Buku Indonesia
Https://tokobuku.co.id/

Hak cipta dilindungi undang-undang.


Dilarang menduplikasi, memfotokopi, dan
memperbanyak sebagian atau seluruh bagian buku ini
tanpa izin dari penerbit dan penulis.

iv
Kata Pengantar

Assalamu’alaikum wr. wb.

Berdasarkan Ayat Al-Qur’an Surat Ar-Rahman Ayat 33 yang


artinya.

“Hai jamaah jin dan manusia, jika kamu sanggup


menembus(melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah,
kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan.”

Ayat ini memiliki tafsir berupa seruan yang ditujukan


kepada jin dan manusia. Dalam ayat ini, jin disebutkan lebih
dulu dari manusia, karena jin memiliki kekampuan lebih besar
dalam mengarungi angkasa. “Jika kamu sanggup menembus
(melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah.” Melalui
novel antariksa ini penulis merefleksikan pemikiran seorang
Dik Doank yang merupakan penggiat dakwah untuk memaknai
ayat kesanggupan melintasi luar angkasa dengan peningkatan
ketaqwaan kepada Allah Swt.

Melalui kumpulan tulisan ini penulis ingin membagikan


rangkaian kata yang menjadi kisah cerita yang diawali masa lalu
kemudian beralih ke masa depan dan berpindah planet. Melalui
cerita yang melewati dimensi waktu dan tempat ini penulis
ingin ber-imaji tentang peradaban yang modern, futuristik, dan
damai.

v
Novel sejarah merupakan bacaan yang sangat menarik
terutama untuk penggemar novel era masa lalu. Dengan
“di-combine” dengan keterangan kondisi planet-planet di luar
angkasa dan Dik Doank sang pemeran utama pergi ke masa
depan, untuk melengkapi daya imaji genre cerita dakwah.
Meskipun bukan buku teks akademik, harapan penulis
terhadap buku ini dapat di terima di masyarakat karena niat
baik saya untuk mentadabburi keilmuan perbintangan dengan
makna dakwah dan turut mewarnai Novel Sains Fiksi berwarna
dakwah. Kurang lebihnya, mohon maaf.

Wassalamu’alaikum wr. wb.

vi
Daftar Isi

KATA PENGANTAR -- v
DAFTAR ISI -- vii

Kisah Awal Di Negeri Masa Lampau -- 1


Dik Doank Ke Tanah Sunda -- 5
Perjalanan Armada Kapal Goa -- 15
Dakwah Dik Doank di Desa Tangger -- 19
Petualangan Laut -- 23
Perjalanan Ke Pulau Misterius -- 29
Kisah Dik Doank dan Dewi Mertasari -- 31
Mengunjungi Kerajaan Samudera Pasai dan Menyampaikan
Materi Ibadah Haji -- 37
Kisah Dik Doank Menerangkan Tentang Sholat 5 Waktu -- 47
Perjalanan Ke Masa Depan -- 55
Tentang Planet -- 61
Wali Songo -- 109
Kisah Para Nabi -- 131
Perjalanan Ke Planet Bumi Dari Pusat Kota Mars -- 212
Suasana Pesantren di Planet Mars. -- 219

BIONARASI PENULIS -- 231

vii
DAKWAH DIK DOANK
viii KE UJUNG BINTANG
Kisah Awal
Di Negeri Masa Lampau

Pada suatu pagi yang tenang menjelang matahari terbit, yang


awalnya sangatlah tenang, tiba-tiba terdengar suara tangisan bayi.
Di kamar tengah kerajaan Istana utama. Siti Solehah sedang berjuang
melahirkan bayinya. Karena suara sang bayi sedemikian keras,
ayam berkokok dan burung-burung di pagi hari seolah menyambut
datangnya sang buah hati. “Suaranya keras sekali, panggil saja
namanya Raden Satya.” ucap paraji ndalem langganan istana. Sudah
lama sang paraji memeriksa dan membantu di istana. Bahkan kakang
Mahisa Bintang juga dulu dibantu Bi Paraji. Langit seakan menyambut
kelahiran sang patih.

Di lain tempat, dua orang penunggang kuda, yaitu sang Pamanda


melaju kudanya dengan kecepatan tinggi. Sepatu mengeluarkan
percikan api diatas tanah berkerikil, meskipun sang kuda sudah
melaju kencang, Paman Ken Pamanda bersama rekan di Kraton,
“Elang tangkasak” masih memacu sang kuda. Dalam pikiran sang
prabu terbesit sangat ingin bertemu dengan keponakan barunya. Tapi
di sisi lain, sang paman hendak menyampaikan kabar penting, untuk
disampaikan kepada sang guru katuranggan yaitu: Ki ageng monggo.

Paman Ken Pamanda membawa sepucuk surat dari Maharaja Istana


Utama untuk disampaikan ke Ki ageng Monggo. Dan sang Maharaja

1
berpesan untuk sesegera mungkin surat ini diantar. Elang tangkasak
membuntuti dari belakang. Ibarat bayangan, sang pengawal dengan
setia mengawal sang prabu. Pamanda mengendarai kuda kesayangan
Kyai Garuda. Sementara Elang Tangkasak mengendarai Kyai Puputan.
Yang memang kuda-kuda pilihan untuk jarak tempuh panjang dan
kecepatan tinggi. Ken Pamanda, menghentikan kecepatan kudanya.

Sang pengawal Elang tangkasak baru bertanya setelah kuda Ken


Pamanda telah berhenti total. “Ada apa Kakang Prabu?” kemudian
pamanda memberi tanda untuk diam sebentar. Kuda dititipkan kepada
pengawal. Ken Pamanda merangsek masuk ke alang-alang lebat di
sebelah kiri. “Saya kira di sinilah tempatnya.” setelah mengikuti Ken
Pamanda, barulah setelah mengikuti sang komandan. Baru tahulah
ia, ternyata ditemukan sebuah prasasti. Mpu Jaksana di Sumenep.
Mengatakan pada Ken Pamanda bahwa terdapat prasasti, kira-kira
sebelum air terjun.

“Kita istirahat di sini.” perjalanan dari Sumenep ke Istana Utama


adalah perjalanan yang melelahkan. Dan mereka pun membuat kemah
dan bermalam di sana. Hingga keesokan harinya di menjelang sehabis
sholat Subuh menjelang pagi hari Elang Tangkasak dibangunkan
Ken Pamanda. “Ayo kita berangkat.” Ken Pamanda sudah menandai
prasasti tersebut. Patokannya adalah Pohon beringin dengan tiga
buah batu besar. Kembali kepada kelahiran Dik Doank. Sesaat
setelah kelahirannya dan dibersihkan, Arya Mahagoa, sang ayah
menempelkan pedang di kening sang bayi:” agar kau kelak menjadi
seorang Ksatria, ujar sang ayah...”. Kemudian sang ibu. Nyai Siti
Solehah senantiasa merawat dengan senang hati.

Meskipun di istana pelayan dan pembantu yang dapat merawat


bayi, sang ibu tidak ingin sang bayi dirawat orang lain. Bahkan Sang
Kakanda Mahisa Bintang waktu kecilnya juga sempat lama diasuh oleh
Nyai Siti Solehah. Saat peringatan syukuran kelahiran Dik Doank,
diadakanlah syukuran. Beberapa sepupu sibuk membantu jalannya

2
acara “Sarangga Jaya” “Rangga Santosa” dan “Raden Singgih”. Adalah
pembuat tumpeng, seluruh keluarga besar akan hadir, Mbah sampai
bapak semua akan datang. Papar kakang Mahisa Bintang.

Kemudian terdengar suara langkah derap kuda. tibalah


rombongan pamanda dan sang pengawal, masuklah Ken Pamanda.
Sang Perwira tersebut sangat senang atas kelahiran sang bayi. Hingga
akhirnya Sang Prabu Arya Mahagoa bertanya “Wahai Ken Pamanda,
apa kabar?” seraya memeluk Sang Paman. Lalu Lembu Pamanda
menyampaikan amanat suratnya. Setelah membaca Isi surat itu
bahwa sang Arya Mahagoa dipanggil oleh penguasa wilayah saat itu.
Kemudian malam harinya tanpa menunggu sang paman menginap,
berangkatlah total rombongan lima orang berkuda menuju Goa
sesampainya di kerajaan,maksud sang raja yang bergelar Sambura
Wura mengundang Arya Mahagoa adalah ingin konsultasi mengenai
tata negara. Pagelaran seni, pagelaran seni di Kraton disajikan dengan
berbagai bentuk, juga berbagai tema sajian. Misalnya pagelaran tar,
alat musik gamelan, selain dipelajari cara memainkannya.

Dik Doank sejak kecil juga diajak ke ayahnya menuju ke tempat


pembuatannya. Beberapa ahli logam bekerja keras sepanjang hari dan
tidak kenal lelah, bahkan terus bekerja meskipun Dik Doank dan sang
ayah datang untuk menyaksikan pekerjaannya. Dik Doank sendiri
sangat senang kalau diajak ke tempat pembuatan Bonang Gamelan.
Menurut sang ayah juga, Mendengar pukulan gamelan dapat
mewujudkan ketenangan tersendiri. Gerakan tari juga menyehatkan,
dengan gerakan gemulai dan teratur.

Masa remaja Dik Doank banyak diisi dengan kegiatan latihan


perang (tata keprajuritan), tata negara, maupun tata sastra. Salah
satu gurunya adalah Ki ageng monggo. Kondisi di kraton Goa sangat
nyaman. Meskipun sebetulnya, masih bercorak Hindu-Budha.
Kegiatan keIslaman di kraton sudah dilaksanakan. Dinding kraton
dengan batu bata yang tersusun rapi. Saat malam hari obor menempel

3
di sudut-sudut ruangan kraton dan istana di pasang obor, sehingga
menambah syahdu suasana kraton istana di malam hari.

Kelak Dik Doank dalam dakwah senantiasa menggabungkan


katauhidan Islam dan kebudayaan di tanah air. Dan disampaikan
dengan baik. Menurut sang sunan, antara ajaran Islam dengan Jawa,
justru adalah selaras. Sang sunan juga mengajarkan untuk selalu tidak
lupa terhadap leluhur karena dalam ajaran Islam juga ditekankan
adanya patuh terhadap orang tua dan nenek moyang.

Tujuan Dik Doank saat tiba di Pelabuhan Sunda adalah menemui


Haji Purwa. Dik Doank sendiri merasa akrab sekali dengan Haji Purwa
meskipun baru pertama kali bertemu beberapa tahun yang lalu.
Setelah turun dari Pelabuhan Haji Purwa memeluk Dik Doank berucap,
“selamat datang, Njenengan pasti capek sekali setelah menempuh
perjalanan yang jauh, mari saya kudanya”. Kuda Dik Doank yang
bernama suci warna ikut disambut. Kemudian Dik Doank dijamu di
kediaman Haji Purwa yang tidak jauh dari Pelabuhan. Sunan istirahat
di kediaman kami saja. Dik Doank membawa serta putra-nya, yaitu
Fatih. Mereka dijamu dan menginap di kediaman Haji Purwa.

4
Dik Doank
Ke Tanah Sunda

Hingga keesokan harinya saat pagi hari. Sehabis sholat shubuh


dan duduk santai terdengar ada orang mengetuk pintu tempat
Dik Doank menginap. Setelah Dik Doank mengecek keluar. Dan
menanyakan maksud kedatangan orang tersebut. Segera seseorang
diantara mereka menanyakan “Maafkan hamba Tuan, pagi-pagi
sudah mengganggu. Izinkan hamba bertanya, benarkah Tuan adalah
pangeran dari Tangerang. Pendekar tersohor itu dari kerajaan Goa?”
Dik Doank pun terdiam sejenak.

“Maaf ada apa memangnya?” Ahhh....maafkan kami. Bolehkah


kami berlatih bela diri bersama Tuan dan menimba ilmu silat dari
Tuan. Akhirnya rombongan dipersilahkan di pelataran kediaman Haji
Purwa. Setelah Haji Purwa menghampiri Dik Doank. Lalu berbisik
“Mereka ada prajurit penjaga perbatasan kerajaan Sunda Galuh.”
Setelah menjamu para tamu dengan minuman kopi. Dik Doank
akhirnya menjawab, “Baiklah, jika memang kalian yang meminta saya
InsyaAllah berkenan.”

Terpancar wajah cerah dari para prajurit, meskipun dalam hati


para prajurit bertanya-tanya mengenai pakaian yang dikenakan sang
patih bernama Goa karena terlihat seperti pakaian seorang Brahmana.
“Ahhh tapi tidak mengapa, dapat bertemu dengan sang ksatria ini,

5
sudah anugerah besar. Bahkan seperti dalam mimpi saja.” pungkas
salah satu prajurit.

Kemudian beberapa orang yang datang tersebut akhirnya menjadi


murid dan pengikut Dik doank. Setelah para rombongan tamtama
yang total berjumlah 9 orang menjadi murid dadakan Dik Doank.
Mereka menempuh perjalanan darat dan sungai. Dik Doank membawa
Suciwarna, kuda kesayangannya. Melewati lembah, menyusuri sungai
dari pagi sampai sore. Di pinggir sungai terdapat seorang sosok.
Mungkin nelayan, “Berhenti sebentar!” Dik Doank menemui orang
tersebut. “Saya adalah penjaga sungai Putat ini.” “Saya izin melewati
sungai ini.” ucap Dik Doank.

Dan Penjaga sungai itu mempersilahkan “silahkan.” Kemudian


Dik Doank dan tim pun melanjutkan perjalanan. Kemudian istirahat
kembali untuk sholat berjamaah. Sebelum melanjutkan perjalanan
kembali, Dik Doank menancapkan sebatang tongkat di pinggir sungai.
1 orang tim diminta menjaga sebuah tongkat, “Kamu jaga tongkat ini
dan jangan sampai pergi sampai saya kembali lagi kesini”. Prajurit itu
menjawab, “Baik Tuan guru.” Meskipun ditinggal sendiri di pinggir
sungai di tengah hutan rawa yang lebat pemuda itu rela, juga tidak
merasa takut. Dan tidak bertanya, kenapa harus menjaga tongkat ini.
Sementara di sisi lain di kerajaan Goa, sang raja penguasa wilayah
saat itu terlihat resah. Meskipun berusaha memendam keresahan.
Bagaimana tidak prajurit terbaiknya tidak ada kabar dan menghilang
pergi begitu saja.

Mahesa Bintang, Ken Pamanda, dan Menak Agung masih di


istana. Dik Doank tetap mengganggu pikiran sang Raja. Akhirnya
diutuslah beberapa tim pencari untuk mencari di mana keberadaan
Dik Doank. Pengumuman disebar di seluruh penjuru kerajaan Goa.
Saat sekitar 1 bulan mencari Dik Doank. Di seluruh pelosok kerajaan
dan tetap tidak ditemukan. Menghadaplah akhirnya salah 1 petugas
pelabuhan Tangerang yang merupakan saksi mata bahwa melihat

6
sang sunan pergi dengan rombongan kapal. Dan kapal tersebut adalah
jurusan ke Pelabuhan Sunda.

Berbekal informasi itulah penguasa wilayah saat itu mengirim


tim pencari dengan kapal. Meskipun kapal yang digunakan adalah
kapal kecil, tetapi orang-orang yang dipilih untuk tim pencari itu
adalah orang-orang terpilih. Bahkan sang pangeran Kebo Bintang
diikutsertakan. Awalnya Kebo bintang tidak mau. Tetapi karena
penguasa wilayah saat itu memohon berulang kali, akhirnya Kebo
bintang mau. Selain sudah berpengalaman dalam ekspedisi laut saat
perdanata, andaikata nanti Dik Doank ketemu, hanya kebo bintanglah
yang dapat membujuk pulang.

Kerajaan Goa dapat dikatakan merupakan kelanjutan kerajaan


sebelumnya, yaitu Kemangi. Dikarenakan banyak orang-orang dan
pejabat yang mendirikan kerajaan Goa adalah orang-orang kerajaan
Kemangi juga. Kapal-kapal kerajaan Goa sudah lebih canggih, karena
dilengkapi dengan meriam-meriam. Dari sisi kesenian, di pusat
kesenian istana juga tersedia alat musik pukul dari logam, yang
biasanya menghibur raja penguasa wilayah saat itu di saat senggang.
Tim kesenian kerajaan juga kerap melantunkan tembang-tembang
yang ditujukan apabila ada tamu yang datang.

Kembali kepada kondisi tim di kapal, saat ini. Kebo bintang


selaku pimpinan tim kapal pencari, melihat suatu pulau tak dikenal.
Meskipun tujuan tim bukanlah ke pulau tersebut, Kebo Bintang ingin
mengecek kondisi di pulau tersebut. Saat mendarat di daratan kondisi
pantai sangatlah sepi. Dari total tujuh orang tim. Dua orang tinggal
di kapal. Di saat tujuh orang tim sudah masuk ke dalam hutan dan
melakukan pencarian dua orang yang menjaga kapal tadi melihat
sosok orang berjubah putih berjalan dan semakin mendekat.

Setelah mendekat orang berjubah itu berucap, “Assalamualaikum.”


“Siapa anda?!” hardik 2 prajurit. Saya warga di sini. Maaf, kalau boleh
tau apa keperluan kalian di pulau ini dan hendak kemana?” tetapi

7
pertanyaan ini dijawab dengan serangan, “Ayo serang dia.” seru
prajurit pertama. Pertarungan satu orang dengan 2 orang prajurit Goa
pun terjadi.

Pertempuran ini di menangkan oleh orang berjubah putih tersebut


tetapi masih hidup. Berselang lama kemudian Kebo Bintang dan
tim datang, melihat 2 orang prajuritnya merintih kesakitan. Setelah
ditanya penyebabnya. Diceritakanlah kronologisnya. Kebo Bintang
lalu heran, dikarenakan 2 orang prajurit tadi sudah dibekali ajian sakti
macan putih. Konon hanya pangeran dari Tangeranglah yang dapat
mengalahkan ajian itu. Sudah sampai ke suatu hutan lebat. Ajaran-
ajaran Islam tentang tauhid, Al-Qur‘an, akhlak, fiqih, dsb disimak
para pengikutnya dengan penuh khidmat. Apabila ada hal yang tidak
dimengerti, para pengikutnya tidak segan-segan bertanya. Kemudian
Dik Doank berkata, “Salah satu dari kalian, susul rekan yang menjaga
tongkat di sungai kemarin.” “Baik.” pungkas salah satu prajurit.

Saat prajurit penjemput sudah tiba di lokasi, si penjaga tongkat


sedang dalam pose bersila dan memejamkan mata. Setelah digugah
dan diminta bergabung atas perintah Sunan. Barulah mereka berdua
ke lokasi Dik Doank kembali. Dik Doank memberitahu alasan kenapa
disitu harus dijaga, karena merupakan sumber air. Di tempat tongkat
ditancapkan tersebut merupakan luas, satu prajurit kemudian
bertanya secara spontan, “Apakah iman itu?” Dik Doank menjawab,
“Iman adalah kamu beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya,
kitab-kitab-Nya, pertemuan dengan-Nya, Rasul-Rasul-Nya, dan kamu
beriman kepada hari berbangkit”.

Prajurit Goa itu bertanya kembali, “Apakah Islam itu?” jawab


Dik Doank, “Islam adalah kamu menyembah Allah dan tidak
menyekutukannya dengan suatu apapun, kamu dirikan shalat, kamu
tunaikan zakat yang diwajibkan, dan berpuasa di bulan Ramadhan”.
Prajurit masih bertanya kembali, “Apakah ihsan itu?” Dik Doank
menjawab, “Kamu menyembah Allah seolah-olah melihat-Nya dan

8
bila kamu tidak melihat-Nya sesungguhnya Dia melihatmu”. Prajurit
tersebut melanjutkan pertanyaannya: “Kapan terjadinya hari kiamat?”
Dik Doank menjawab, “Yang ditanya tentang itu tidak lebih tahu dari
yang bertanya.”

Dik Doank tampak berwibawa di hadapan ke sembilan muridnya,


saat mengeluarkan pusaka dari ikat pinggangnya. Salah seorang
murid berkata tiba-tiba, “keris Megalamat!!!” keris berlapis emas itu
sangat memikat sang prajurit. Senjata yang selama ini dibicarakan,
dilihat langsung dihadapannya. “Luar biasa sekali.” papar prajurit
itu. Dik Doank lalu bertanya, “Siapa diantara kalian yang menguasai
ilmu beladiri terbaik?” semua prajurit terdiam.Akhirnya majulah satu
orang prajurit. Prajurit tersebut mengira bakal di ajak latihan duel
atau tes beladiri.

Ternyata Pangeran dari Tangerang mengeluarkan selembar


pelepah kurma. Dan prajurit diminta untuk membaca tulisan dalam
pelepah kurma tersebut. Karena tidak dapat membaca-nya. Berkatalah
Dik Doank, “Kamu harus belajar membaca Al-Qur’an”. Kemudian di
lain kesempatan, rombongan pasukan Kebo Bintang telah mendarat
di Pelabuhan Sunda Galuh. Salah 1 prajurit “advance” segera terlebih
menjelang maghrib.

“Maafkan hamba paduka, terlambat kembali. Izinkan hamba


bercerita. Sembari agak kesal kebo bintang berkata, “Silahkan.” di
lingkungan kerajaan Goa istri Dik Doank yang sudah ikhlas dengan
kepergian sang suami, mengisi hari-harinya dengan dakwah ke orang-
orang terdekat, banyak berdoa dan berpisah. “Dik Doank pergi untuk
berdakwah, saya ikhlas dengan kepergiannya.” begitu yang dikatakan
sang istri. Sementara tim Kebo Bintang, yang sudah berpengalaman
sebagai tim pencari di ekspedisi, masih terus mencari.

Berbekal saksi mata orang pelabuhan, mereka berhasil


menemukan tempat pertapaan Dik Doank. Akhirnya tim Kebo
Bintang menemukan tempat persembunyian Dik Doank. Hal yang

9
sangat mengharukan terjadi. Bagaimana tidak, Dik Doank kaget sekali
kerabatnya dari kerajaan Goa hadir di hadapannya. Para pengikut Dik
Doank sudah bersiap menyerang. “Tunggu dulu.” kata Dik Doank.
Pertemuan antara Dik Doank dan Kebo Bintang tidak disangka
menjadi suatu pertemuan yang damai. Tidak disangka malah terjadi
dialog yang menyejukkan, “ Saya sudah mengetahui Kakanda sudah
memeluk Islam, tidak mengapa.” kata Kebo Bintang. “Saya hanya
ingin menyampaikan bahwa di seluruh kerajaan Goa sedang mencari
Kakanda. Tetapi saya memahami kondisi Kakanda. Nampaknya kami
tidak lama di sini, kami akan segera kembali ke kerajaan Goa.”

Kuda Suciwarna adalah sosok kuda yang sangat setia mendampingi


Dik Doank. Dengan warnanya yang putih bersih dan tingginya lebih
tinggi dari Dik Doank membuat terlihat sangat gagah. Dari segi
makanan tidak neko-neko apa makanan yang diberikan Dik Doank,
selalu diterima. Apabila mengantar Dik Doank ke suatu tempat.
Suciwarna selalu menunggu dengan setia. Meskipun sebetulnya
adalah jenis kuda perang Suciwarna adalah kuda tunggangan yang
tenang. Suciwarna juga sempat ikut serta dalam ekspedisi perdanata.
Sebetulnya Dik Doank memiliki beberapa kuda, tetapi karena yang
paling dekat dengan Dik Doank adalah Suciwarna. Kuda inilah yang
dibawa berkelana. Kecepatan lari Suciwarna juga sangat cepat. Dan
jarang mengalami sakit serta posturnya kekar.

Saat Dik Doank memberikan materi tentang agama Islam,


kesembilan muridnya menyimak dengan penuh khidmat. Dik Doank
menerangkan tentang Islam, syahadat, sholat, puasa, zakat, dan naik
haji ke tanah suci. Kemudian salah satu santri bertanya, “Wahai Tuan
guru, akankah Tuan akan mengajak kami berangkat haji?” Hmmm...
akan saya beritahu sesuatu, “Saya sudah pernah ke tanah suci
Makkah dengan kapal laut.” seluruh santri terkejut. Seluruh santri
tidak menyangka, Dik Doank sudah pernah mengunjungi Baitullah.
Meskipun sudah menunaikan semua rukun Islam. Para santri
melihat Dik Doank tetap low profile. Kemudian tiba-tiba Dik Doank

10
mengeluarkan sebilah tombak.

Seluruh santri terperanjat, “Inikah juga tombak pusaka pangeran


dari Tangerang yang terkenal itu?” lalu Dik Doank berucap, “Siapa
diantara kalian yang berkenan untuk berburu menggunakan tombak
ini?” “Saya.” jawab salah satu oprajurit bernama Faisal. Seluruh santri
Dik Doank berjumlah sembilan. Nama-nama mereka adalah Fatih
(putra Dik Doank), Faisal, Harun, Ibnu, Ustman, Ayub, dan Murod.
Faisallah Santri Dik Doank yang akhirnya pergi berburu, ditemani
Harun. Mereka menyusuri hutan lebat semakin dalam.

Setelah kurang lebih satu jam berjalan menuruni bukit, keduanya


bertemu burung raksasa. “Lihat! Apakah itu burung rajawali?” Faisal
mengejar dan menangkapnya. Burung raksasa itu terlihat jinak dan
duduk diam. Harun yang awalnya ingin memburu, malah berpikir,
“Apakah burung raksasa ini dapat ditunggangi layaknya kuda
terbang?” kemudian Faisal mencoba menunggangi burung raksasa
tersebut, tidak disangka burung itu patuh. Bahkan sempat terbang dan
turun kembali. “Harun ayo ikut naik.” papar Faisal. Setelah dua prajurit
tersebut naik. Keduanya sebetulnya sudah pernah mendengar tentang
burung tunggangan ini, tetapi baru sekarang inilah berkesempatan
menungganginya. Kemudian keduanya mengikuti saja kemana burung
itu pergi. Setelah terbang kurang lebih satu jam. Rupanya burung
itu membawa mereka ke dataran tinggi, dan nampaknya merupakan
pegunungan Gede Pangrango.

Setelah hinggap di salah satu lembah, keduanya pun turun


dan anehnya sang burung tetap diam menunggu. Saat berada di
pegunungan Gede Pangrango segeralah keduanya mencari bahan
pangan, kemudian berburu. Setelah menginap semalam. Kemudian
mendapatkan bahan pangan berupa umbi-umbian dan hewan buruan,
barulah keduanya kembali ke tempat Dik Doank menggunakan burung
itu pula.

Kemudian saat tiba di tempat, keduanya terkejut, seluruh santri

11
sedang menggantung di pohon dengan posisi kepala di bawah. “Inilah
tapa kelelawar.” pungkas prajurit Harun. Akhirnya Dik Doank turun
dari pohon dan menyambut mereka berdua, “Bagaimana, kalian
sudah mendapatkan hewan buruan?” kemudian Faisal dan Harun
menceritakan pengalaman mereka berdua. Mari kita sekarang makan
dahulu, papar Dik Doank. Sehabis selesai makan dan berdoa, tiba-tiba
sang sultan Doank mengajak pergi, “Ayo kita berjalan”. Segera setelah
berkemas. Mereka melakukan perjalanan. Setelah berjalan sampailah
kembalibukukampungku.com
ke Sungai. Rombongan rakit pun mengarungi sungai. Setelah
mengarungi sungai agak lama rombongan diserang sekelompok
buaya putih. Kaki salah satu prajurit sempat cedera terkena gigitan
buaya. Dik Doank pun mengusir buaya-buaya itu. Para prajurit sempat
terkejut karena Dik Doank berjalan di atas sungai seperti berjalan di
atas daratan saja.

Sembari mengeluarkan jurus-jurus andalan. Perjalanan kemudian


dilanjutkan, meskipun muara sungai adalah lautan. Saat di tengah-
tengah sungai ternyata terlihat suatu perkampungan. Rombongan tim
memutuskan untuk berhenti. Semua rombongan mengikat rakit di tepi
lalu berjalan untuk mendekati perkampungan. Seorang petani yang
sedang mengurusi petani di sapa Dik Doank, “Assalamu’alaikum.”

Kemudian petani itu menghentikan kegiatan mencangkulnya


dan menjawab dengan bahasa yang tidak diketahui seluruh tim
rombongan. Lalu rombongan lebih mendekat ke perkampungan.
Terdengar alunan alat musik dari logam. “Ini alat musik gamelan.”
salah satu prajurit berucap.

Tiba-tiba mereka diserang sekelompok orang bersenjata,


pertarungan sengit pun tak terelakkan. Karena tidak ingin jatuh
korban jiwa, Dik Doank memerintahkan untuk mengalah saja. Mereka
semua akhirnya tertangkap dan dibawa masuk ke desa. Setelah
berada di desa, ditemukan banyak kepala-kepala manusia. “Rupanya
ini adalah suku kanibal.” Memang beberapa suku di masa itu masih

DAKWAH DIK DOANK


12 KE UJUNG BINTANG
terdapat perilaku kanibal, yaitu memakan sesama manusia. Setelah
dikurung kurang lebih satu jam di penjara desa. Terdengar suara
ribut, tampak ada sekelompok orang yang datang dan rupanya adalah
rombongan Kebo Bintang yang datang menyelamatkan.

Kaget sekaligus terharu Dik Doank, rupanya Kebo Bintang belum


kembali ke Goa. Akhirnya bersatulah rombongan Dik Doank dengan
tim Kebo Bintang. Setelah berhasil meloloskan diri dari kepungan desa
kanibal. Mereka melanjutkan perjalanan darat. Sebetulnya bisa saja
pasukan Kebo Bintang dan Dik Doank melumpuhkan lawan, tetapi
karena tidak ingin jatuh banyak korban, mereka memilih menghindari
pertumpahan darah. Setelah menempuh perjalanan darat yang cukup
jauh, tibalah di suatu tempat yang nyaman untuk di tempati. Setelah
membangun kemah dari pepohonan, berbincanglah empat mata
antara Kebo Bintang dengan Dik Doank, “Kakanda, terima kasih atas
perhatian Kakanda sampai menyusul adik ke tanah sunda ini.” Kebo
Bintang berkata, “Tidak mengapa, perlu adik ketahui. Keadaan di Goa
sedang tidak menentu, terlebih semenjak kepergian Ananda tetapi
serahkan dengan Kakanda, InsyaAllah besok Kakanda akan kembali
ke Goa dan menenangkan keadaan.” hingga keesokan harinya Kebo
Bintang kembali ke maja Goa dengan 1 orang pengikutnya.

Dik Doank akhirnya merintis perkumpulan baru dengan tim yang


baru, tim Kebo Bintang dari Goa dengan mudah, cepat berbaur dengan
tim Dik Doank. Meskipun penyesuaian terhadap ajaran Islam dari
tim Kebo Bintang awalnya menemui kesulitan. Tema yang pertama
kali diangkat adalah puasa. Yang kemudian banyak pertanyaan dari
santri Kebo Bintang. Sebelumnya beberapa pengikut Kebo Bintang
sudah mengenal puasa. Bahkan salah satu prajurit mengatakan
bahwa dirinya terbiasa menjalani puasa 3 hari 3 malam tanpa makan
dan minum, tetapi Dik Doank menjelaskan bahwa dalam Islam aturan
puasa dimulai saat sahur di waktu sebelum shubuh. Kemudian berbuka
saat azan Maghrib di mana ini diwajibkan saat bulan Ramadhan. Dik
Doank juga menjelaskan tentang masalah zakat. Zakat diberikan

13
kepada Mustahiq. Tiba-tiba salah satu santri Kebo Bintang bertanya,
“Apabila di suatu negeri rakyatnya sudah makmur semua, apakah
masih di wajibkan zakat?”

Mereka melanjutkan perjalanan darat. Sebetulnya bisa saja


Pasukan Kebo bintang dan Dik Doank melumpuhkan lawan, tetapi
karena tidak ingin jatuh banyak korban, mereka memilih menghindari
pertumpahan darah. Setelah menempuh perjalanan darat yang cukup
jauh, tibalah di suatu tempat yang nyaman untuk ditempati.

14
Perjalanan
Armada Kapal Goa

Saat ini Kerajaan sedang merencanakan dan mengadakan


ekspedisi besar. Tujuan utama rombongan Laksamana Mandala adalah
suatu daerah di Benua Afrika. Kemudian dipanggillah Laksamana
muda Al-Fath dan Al-Thaf, “Bagaimana apa kalian sudah melihat
tanda-tanda adanya daratan?” “Belum Laksamana utama”. jawab
keduanya. Tapi kami melihat tanda-tanda akan datang badai, dan
terlihat arus laut memang tidak seperti biasanya.” jawab keduanya.
Bagaikan sebuah intuisi yang adalah suatu pertanda dari pelaut muda.
Berselang kemudian, datanglah petir menggelegar. Yang disusul arus
ombak yang semakin besar. Komandan kapal segera memerintahkan
awak kapal agar bersiap.

Tiga kapal yang awalnya bersiap itu akhirnya terpisah. Kapal


utama terdampar di sebuah pulau. Hari sudah mulai gelap dan malam
tiba. Laksamana utama memerintahkan awak kapal, “Ayo semua
keringkan diri.” Prabu Adi Jaya kamu pimpin untuk membuat api. Prabu
Adi Jaya yang merupakan komandan bukukampungku.com
lapangan langsung memimpin
awaknya untuk membuat api untuk mengeringkan diri. “Ini pulau
yang tampak misterius.” batin Laksamana utama. Pemimpin kapal
dua adalah Laksamana Fabala dan pemimpin di kapal ketiga adalah
Laksamana Palma. Masing-masing beranggotakan 50 awak kapal.

M. LABIB 15
Pasca badai, kedua kapal masih berada di lautan. Meskipun
terpisah dari kapal utama. Kepemimpinan dipegang Laksamana
Palma karena lebih senior.” “Ayo kita keluarkan air banjir yang masuk
di kapal.” awak kapal tiba-tiba terkejut karena melihat hewan melata
yang sangat besar. Di suatu pulau. “Seperti buaya raksasa.” papar
awak kapal.

Rombongan pasukan Dik doank juga melihat hewan burung


di pulau tersebut juga berukuran besar. Lalu Laksamana Palma
bukukampungku.com
memberikan perintah. “Jauhi pulau itu, teruskan perjalanan ke arah
barat.” karena hari sudah mulai gelap dan angin laut berkurang, layar
diturunkan dan pasukan pendayung memacu kapal ke arah Barat.
“Kerahkan kecepatan penuh.” perintah Laksamana. Sesudah agak lama
mendayung, lautan mulai tenang, angin sudah mulai bertiup. Layar
dikibarkan kembali. Para awak kapal sudah lebih tenang. Kemudian
Buwana, salah satu awak kapal, seorang abdi dalam kerajaan yang
turut ikut serta dalam pelayaran meminta izin berbicara dengan sang
Laksamana.

“Mohon ampun, baginda pangeran, hamba ingin berbicara


dengan pangeran.” “Silahkan.” jawab Laksamana Palma.” Mohon izin
sebelumnya, sehubungan 2 kapal kita telah terpisah dari kapal utama.
Apa tidak sebaiknya kita tunggu dan cari dahulu Laksamana Mandala.
Lalu jawab sang pangeran, “Hal ini sudah saya bicarakan dengan yang
mulia. Apabila terjadi sesuatu, saya yang ambil alih.” sang bawahan
menjawab, “Baik komandan.” jawab sang abdi dalem. Laksamana
Palma berjalan ke ujung kapal dengan kaki kanan diangkat ke depan,
“Malam ini bentuk tim jaga malam. Istirahat bergantian. Kapal
pastikan terus melaju dengan kecepatan penuh.” “Baik Laksamana.”
jawab seluruh awak kapal.

Pagi hari saat menjelang Shubuh. Saat beberapa orang muslim


selesai menunaikan sholat Shubuh sembari mengikuti jalannya
arahnya kapal. Terdengar suara aneh yang saat ditanyakan ke

DAKWAH DIK DOANK


16 KE UJUNG BINTANG
beberapa awak kapal juga mendengarnya. “Itu suara azan dari suatu
pulau.” kemudian Laksamana Mandala memerintahkan seluruh kapal
untuk menuju arah sumber suara itu. “Dekati pulau itu.” saat sampai
di pulau tersebut ternyata memang merupakan pulau yang sudah
dihuni manusia. Itu pun awak kapal tidak memasuki pulau tersebut.
Tim kedua kapal akhirnya sampai pada Benua Afrika, total perjalanan
adalah 6 bulan. Misi yang dipegang berdasarkan perintah dari raja
adalah pencarian budak, sekaligus pertukaran budaya dan rencana
misi dakwah.

M. LABIB 17
DAKWAH DIK DOANK
18 KE UJUNG BINTANG
Dakwah Dik Doank
di Desa Tangger

Dik Doank menempuh perjalanan dari lokasi awal tempat


membuat penginapan menuju ke suatu desa yang kepala desa serta
rakyatnya menerima rombongan dengan terbuka. Bukan hanya
dikarenakan rombongan sudah memegang surat jalan dari raja Sunda
Galuh tetapi karena sikap Dik Doank yang baik masyarakat setempat
cenderung senang. Dik Doank juga menguasai bahasa setempat.
Akhirnya dilakukan dakwah dengan media seni wayang, kebetulan di
balai desa setempat sudah tersedia seperangkat alat gamelan.

Beberapa anggota rombongan Dik Doank rupanya adalah


pemain gamelan, sehingga jadilah suatu kegiatan dakwah yang
mengkombinasikan antara pagelaran seni dengan pengajaran dan
pendalaman ajaran Islam. Ditunjuklah 2 orang santri yang bertugas
untuk menyusun kitab yaitu Abdullah dan Dhobith. Kitab ditulis di
kulit binatang dan pelepah daun kering. Juga 1 orang pemahat dan
pembuat relief di batu yaitu santri bernama Zakir. Abdullah dan
Dhobith adalah asli Jawa Timur, keduanya memang pernah menyusun
naskah keilmuan Nahwu-Shorof dari suatu Pesantren di daerah
Lamongan. Sementara zakir adalah asli Jawa Barat. Zakir sebelumnya
pernah membuat proyek suatu Candi dan relief di daerah Karawang.

Dalam seminggu sekali Dik Doank membuat pagelaran seni. Grup

19
Dik Doank diberi nama Kyai Kelana. Saat pementasan perdana Kyai
Kelana, dipenuhi seluruh warga. Pementasan juga dihiasi pagelaran
silat. Empat orang santri mendemonstrasikan koreografi sebuah
pertarungan untuk menyemarakkan kegiatan seni dakwah. “Itu adalah
jurus Dik Doank.” pungkas salah satu warga. Setelah 1 rangkaian
pencak silat dan alunan musik gamelan, dilanjutkan dengan kegiatan
ceramah agama. Tema Aqidah-akhlak, Fiqih, bahasa Arab,dan sejarah
Islam. Pagelaran wayang disajikan dengan tokoh-tokoh yang telah
dikenal masyarakat sebelumnya. Sehingga masyarakat tertarik.
Wibawa Dik Doank menambah kharisma, dengan jubah putih dan
kuda putihnya. Dalam ceramah Dik Doank menyertai dengan guyonan
dan humor, sehingga makin menarik. Serta disertai tanya jawab atau
diskusi dengan masyarakat. Dik Doank menguasai bahasa dan tulisan
Jawa kuna.

Hari demi hari berlalu, kegiatan di desa bahkan dapat disebut


negeri Tangger. Karena meskipun berada di wilayah kerajaan Sunda
Galuh, swasembada pangan telah dilakukan di daerah ini. Tata
kelola kepemerintahan disusun dengan organisasi yang tertata
rapi, tata sastra dikelola sendiri di balai kesenian daerah, meskipun
dalam masalah tata keprajuritan komando dan kepesertaan masih
di bawah pasukan utama kerajaan Sunda Galuh. Kegiatan pertanian
diawasi pemerintah daerah, seiring dengan bidang perikanan dan
peternakan. Kemudian ditambah dengan sebagian santri Dik Doank
yang mendirikan perguruan silat. Tidak tanggung-tanggung, semua
ilmu dan materi jurus silat Dik Doank diberikan di perguruan silat
tersebut.

Di Suatu sore, Dik Doank kedatangan tamu. “Wahai Kanjeng


Sunan, Nyuwun sewu mohon izin.” “Silahkan, sebentar tunggu.”
jawab Dik Doank. Rupanya orang itu hendak berobat, “Adik hamba
sudah 10 hari demam, dan sakit terbaring terus.” mohon kanjeng
Sunan dapat memeriksanya. Sebelumnya sudah dibawa 2 kali ke Tabib
desa namun tidak kunjung sembuh. “Baiklah, InsyaAllah dengan

20
izin Allah Swt, saya hanya berikhtiar untuk mengobati.” setelah
memeriksa dan memberikan beberapa daun obat. Warga itu pun
kembali ke rumah. Dua hari setelahnya kakak si penderita datang
kembali. Dan mengabari serta mengucapkan terima kasih. Adiknya
telah lebih sehat, sang kakak tidak menyangka kalau Dik Doank juga
memiliki keterampilan menyembuhkan orang sakit. “Semua atas izin
Allah Swt, manusia wajib berikhtiar, tetapi kepastian kesembuhan di
tangan yang Maha Kuasa, dialah Allah sang Maha Pencipta.” jawab
Dik Doank. Sang Sunan pun mengikuti tata tradisi, kebudayaan dan
bahasa di daerah tersebut. Sebagai suatu metode dan strategi dakwah
yang baik. Terdapat hasil bumi daerah Tangger yang bahkan sampai di
jual ke luar pulau yaitu kelapa. Terdapat perkebunan kelapa di pinggir
pantai yang menjadi komoditi ekonomi daerah yang cukup besar.
Hasil perikanan laut daerah dikembangkan dengan memberikan
kemampuan berlayar dan fasilitas perahu penangkap ikan yang bagus.

Begitulah kehidupan di desa Tangger. Suatu desa ujung atau


perbatasan sungai Cisadane yang merupakan bagian tepi dari kerajaan
Sunda Galuh. Terlebih setelah kedatangan Dik Doank. Sang sunan pun
mengikuti tata tradisi, kebudayaan dan bahasa di daerah tersebut.
Sebagai suatu metode dan strategi dakwah yang baik. Dari sisi
peternakan di desa Tangger rupanya memiliki kebiasaan menyembelih
hewan kurban dengan memenggalnya langsung di leher atas, ini
yang menjadi penekanan Dik Doank untuk tidak menyakiti hewan
sembelihan dan menyembelih atas nama Allah Swt. Terlebih saat hari
raya kurban. Kemudian dari sisi budidaya tanaman. Penduduk sudah
mengenal suatu tanaman yang daunnya dikeringkan lalu asapnya
dihirup, beberapa orang meyakininya sebagai obat. Tetapi Dik Doank
tidak ikut mengkonsumsinya. Biasanya Dik Doank hanya meminum
sedikit teh dan kopi jika disuguhkan.

Pertemuan Dengan Kyai Dari Mongol

Dalam kegiatan dakwah di desa. Tanpa sengaja Dik Doank bertemu

21
dengan muallaf dari Mongol yaitu Kyai Reiner. Bangsa Mongol
sebelumnya datang ke Jawa. Dalam rangka perang, agama para pasukan
adalah Syaminism. Cerita Kyai Reiner bisa masuk Islam diduga warga
saat itu dikarenakan menikahi gadis muslim setempat. Pertemuan
dengan Dik Doank terjadi di pagelaran seni sang sunan. Kiai Reiner
datang menghampiri Dik Doank. Dan semenjak perkenalan menjadi
sahabat. Dan rekan seperjuangan dalam dakwah. Saat pertama
bertemu Dik Doank juga agak kaget dikarenakan warga negara Mongol
umumnya saat itu belum beragama Islam. Cara berpakaian sang putra
mongol yang bagaikan santri itulah yang membuat Sunan Dik Doank
memanggil sang rekan dengan panggilan Kyai.

Meskipun status di perguruan Kiai Reiner adalah sebagai murid.


Tetapi Dik Doank sangat menghormati. Meskipun sebelumnya
Kerajaan Goa pernah terlibat perang dengan bangsa Mongol. Memang
Kyai Reiner belum lancar berbahasa Jawa, tetapi maksud yang sang
muallaf utarakan selalu dimengerti sang sunan. Hal yang menarik
sang sunan lagi adalah kuda Kyai Reiner. Kuda Mongol memang
berbeda dari kuda. Postur sama tetapi warna Albino. Kemudian Kyai
Reiner juga membawa beberapa tanaman dari negeri Mongol, yang
meliputi tumbuhan teh, ginseng dan umbi-umbian. Dan tanaman
maupun peradaban bercampur dengan peradaban di nusantara.

22
Petualangan Laut

Dalam grup Gamelan Sang Sunan, kiai Reiner turut serta dalam
keanggotaan. Posisi Kyai Reiner adalah Gong Chau asal Tiongkok, dan
bertugas memukul China Cymbal. Tarian ala Mongolia juga disatukan
dalam koreografi tari grup, yang sebelumnya dipengaruhi unsur
Timur tengah. Meski dasar instrumennya adalah gamelan Jawa.

Dari segi ilmu Tajwid, seni melagukan membaca Al-Qur’an dan


tafsir, Kyai Reiner belajar penuh ke Dik Doank. Juga dalam penulisan,
meskipun belajar huruf hijaiyah dituliskan di pelepah daun kering,
Kyai Reiner tetap semangat. Akulturasi kebudayaan pun terjadi,
awalnya kerajaan Mongol memang hendak menguasai nusantara,
tetapi ambisi berubah menjadi perdamaian, yang dikarenakan:

1. Tertarik dengan kebudayaan dan peradaban di nusantara


2. Hasil bumi dan rempah-rempah di nusantara berlimpah
3. Sudah terjalin sosialisasi dan akulturasi perdagangan,
bahasa, dan bahkan melalui pernikahan.

Sehingga membuat kehidupan multi etnis terjadi. Perjalanan Dik


Doank kemudian selalu ditemani oleh Kyai Reiner. Setelah kurang
lebih 1 bulan di padepokan, keduanya beserta tim merencanakan
untuk melakukan ekspedisi dan petualangan. Di pelabuhan

23
Sundagaluh sudah di siapkan kapal ekspedisi. Haji Purwa, di mana
di kisah sebelumnya merupakan sosok yang dianggap guru oleh Dik
Doank dan sekaligus sosok yang Dik Doank sudah seperti ayah sendiri.
Awalnya utusan Dik Doanklah yang pergi ke pelabuhan Sundagaluh
untuk mencari sebuah kapal jelajah dan menghadap ke Haji Purwa.

Setelah kapal sudah ada dan dengan bantuan Haji Purwa


yang juga merupakan Brahmana dan penasehat spiritual kerajaan
Sundagaluh. Ada hal yang menarik saat perkenalan dengan Kyai
Reiner, yaitu saat ingin menikahkan adiknya dengan sang sunan.
Awalnya dengan mengenalkan, Dik Doank tersenyum seraya berkata,
“Syukron katsiron, wahai sahabat, adinda baik sekali tetapi saya ingin
fokus dakwah dahulu.” Kyai Reiner pun tidak masalah dengan jawaban
Dik Doank, “Tidak apa-apa Kakanda, saya hanya ingin menawarkan.”

Kemudian setelah sampai di padepokan Dik Doank.


Diberitahukanlah bahwa kapal sudah didapatkan. Dan Haji Purwa
mengatakan hendak ikut serta dalam ekspedisi. Awalnya Sunan Dik
Doank senang. Tetapi setelah mendengar bahwa Haji Purwa ingin
ikut, tiba-tiba Dik Doank terdiam, dikarenakan Haji Purwa sudah
cukup sepuh dan dikhawatirkan merasa berat di perjalanan. “Terima
kasih wahai Idris.” jawab Dik Doank. Kemudian Idris utusan tadi juga
menyampaikan ke Dik Doank supaya jangan lupa membawa seluruh
perbekalan yang ada di padepokan. Karena perjalanan akan cukup
jauh dan agar tidak kehabisan keperluan selama di perjalanan.

Kapal yang digunakan cukup besar. Setelah berpamitan dengan


pejabat-pejabat di lingkungan kabupaten Tangger, dan berpamitan
dengan sang kepala desa. Dibekalilah sang sunan dengan suatu
keris, “Simpanlah pusaka ini sebagai kenang-kenangan. Keris ini
peninggalan dari sesepuh saya di daerah Pakuan semoga bisa menjadi
kenang-kenangan.”

Maka berangkatlah seluruh tim ke pangkalan rakit sungai


Cisadane. Rakit sudah menunggu di sana. Sungai inilah yang nanti

24
akan bermuara di pelabuhan Sundagaluh bagian Selatan. Setelah
sampai di pelabuhan. Segeralah Dik Doank dengan dengan kuda
Nilajaya menuju ke kediaman Haji Purwa. 1 orang santri mengikuti
untuk membawakan barang. Sampailah di depan kediaman haji
Purwa. Setelah mengetuk pintu dan mengucapkan salam keluarlah
Haji Purwa. Rupanya seluruh perlengkapan Haji Purwa sudah siap. “
Bagaimana, kita berangkat ya.” pungkasnya. Berangkatlah ketiganya
ke kapal dengan terlebih dahulu mengajak tim. Kapal layar terlihat
megah sekali. Dengan kayu jati ukuran besar ini adalah kapal jelajah
samudera.

Seluruh santri dan prajurit mengangkat barang-barang ke kapal,


dikarenakan kapal cukup besar, perlengkapan logistik bahan pangan
juga dibawa. Dek bawah banyak dipenuhi buah kelapa, beberapa
kambing dan sapi ikut dibawa, “Kita nanti membuat sate di tengah
lautan.” kata salah satu santri. Maka berangkatlah seluruhnya dengan
kapal tersebut. “Innalladzii faradha ‘alaikal qur’aana laraadduka ila
ma’aad.” Doa yang diucapkan Haji Purwa sebelum berangkat. Sesaat
setelah kapal menarik jangkar dan bersiap untuk berlayar, dari
pelabuhan berlari seorang pemuda. Seraya berteriak, Kang Purwa...
Kang Purwa... bolehkah saya ikut?” setelah Haji Purwa melihat,
rupanya itu Ishak orang pelabuhan yang biasa bantu-bantu di rumah
Haji Purwa. “Ishak kamu berenang kesini ya.” segera Ishak yang juga
seorang nelayan yang pandai berenang dan menyelam, melompat ke
arah kapal. Setelah dijulurkan tangga tali dia pun memanjat naik ke
kapal. “Izinkan saya ikut Kang.” kata Ishak

Dalam kondisi basah kuyup. Kapal pun berangkat, matahari


memancarkan sinar terangnya. Siang hari itu, seakan menjadi
pertanda cerahnya alam dalam menyambut keberangkatan pelayaran
Dik Doank dan tim. Santri bekas Prajurit Sundagaluh membawa
banyak busur dan anak panah, tombak serta bola meriam yang sudah
terdapat di kapal tersebut. Kapal melaju tenang tapi pasti, beberapa
jam di tengah perjalanan tim bertemu dengan sebuah kapal kecil. Haji

25
Purwa mengatakan untuk terus saja, jangan memperdulikan kapal
yang kelihatannya kosong tersebut. Tapi beberapa santri membujuk
Dik Doank untuk berhenti dan memeriksa kapal tersebut, “Barangkali
ada barang-barang yang dapat kita bawa.” kata si santri.

Setelah berdekatan dan dibuat jembatan penghubung. Masuklah


5 orang santri untuk memeriksa. Tidak lama terdengar suara teriakan,
dan mendadak suasana menjadi gaduh. “Bajak laut.” teriak santri
Hasan dan Husein. “Serahkan harta kalian atau saya akan habisi.”
tanpa menunggu jawaban seluruh anggota bajak laut menyerang para
santri dengan pedang. Segera Dik Doank dengan diikuti santri yang
melihat ikut membantu, pertarungan tidak terelakkan.

Setelah bertarung kurang lebih 1 jam. Seluruh bajak laut berhasil


di lumpuhkan, meski tidak sampai dibunuh. Pasukan pemanah Haji
Purwa yang baru keluar dari dek bawah. Satu persatu personil bajak
laut, dilumpuhkan. Tetapi tidak sampai mati, semua mengaduh
kesakitan di geledek kapal. Haji purwa menyusul ke kapal bajak laut.
Dan tidak disangka para bajak laut mengenali Haji Purwa, karena di
daerahnya dikenal sebagai ulama atau guru ngaji. “Maafkan kami
Mbah Yai, ampuni kami, kami ingin bertaubat dan tidak menjadi
bajak laut lagi.” “Apa janji yang kalian ingin sampaikan tentang
pengampunan ini?” tanya Haji Purwa.

“Izinkan dan angkat kami sebagai armada kapal ekspidisi Mbah


Yai.” seluruh pengikut Dik Doank terperanjat lalu berdiskusi, “Saya
serahkan keputusan ini kepada Dik Doank.” setelah berdiskusi dengan
para pengikutnya dan para pengikut juga sami‘na waatho‘na dengan
sang sunan maka Dik Doank berkata, “Wahai saudara-saudaraku,
apakah kalian berjanji apabila ikut dengan tim akan setia dan tidak
mbalelo?” “Kami berjanji paduka.” jawab seluruh gerombolan hampir
serempak.

Langit yang sebelumnya terik. Berubah menjadi hujan, disusul


hawa dingin yang menusuk tubuh. Sambil basah kuyup seluruh mantan

DAKWAH DIK DOANK


26 KE UJUNG BINTANG
bajak laut yang berbaris di tengah ujung kapal tidak bergeming. Nama-
nama mereka, Bajul ijo, Gandhraca, Pohjaya, Garong, Kanchala,
Bongah, dan Grandatocha. Dik Doank memerintahkan Hasan, Husein
dan Ishak. Periksa pakaian dan aksesoris mereka. Lalu ketiga santri
itu memeriksa dengan detail pakaian para kru baru tersebut. Tiba-tiba
Ishak berkata. “Tunggu, saya menemukan sesuatu. Saat merogoh saku
yang berdiri paling ujung, yaitu Grandatocha, ditemukanlah sekeping
mata uang emas. Yang saat dilihat bertuliskan Laa ilaahaillallah. “Saya
menemukan sesuatu.” lapornya pada Dik Doank.

Kemudian Grandatocha berkata, “Maafkan hamba Tuan, itulah


harta hamba satu-satunya, uang emas dari daerah Batujaya, tapi
jikalau Ananda menginginkannya silahkan ambil saja.” seraya
membentuk tangan dengan posisi tangan seperti bertapa. Kemudian
uang tersebut diserahkan kepada Kyai Purwa, lalu menuju ke semua
mantan bajak laut dan berkata, “Mulai saat ini kalian adalah Prajurit
Dik Doank, siapkah kalian menjadi prajurit yang setia?” “Muhun Kang
guru, siap.” jawab semuanya hampir bersamaan.

M. LABIB 27
28
Perjalanan
Ke Pulau Misterius

Perjalanan dilanjutkan, ombak tampak tenang, setelah


lama berlayar. Kapal berpapasan dengan sebuah perahu kecil,
“Tampaknya terlihat pelabuhan.” celoteh salah 1 awak kapal. Dik
Doank memerintahkan menuju pelabuhan tersebut. Burung alap-
alap berkicauan sembari terbang riang di bawah awan. Perintah
Laksamana Jeru, “Siapkan pasukan Advance dan seluruh awak harap
mempersiapkan diri.” “Sendika Laksamana.” jawaban dari hampir
seluruh awak kapal. Pasukan sekoci bersiap-siap turun, senjata dan
peralatan selam dibawa saat Dik Doank bertanya tentang Pulau
tersebut. Orang di pelabuhan menjawab, “Madagaskar.” Ishak, Hasan
dan Husain memeriksa keadaan sekitar. “Saya patroli sebentar.”

Sembari mencari obat-obatan untuk awak para mantan bajak


laut yang terluka. Meskipun sebuah negara pulau di Samudera Hindia,
lepas pesisir timur Afrika tersebut semua penduduknya sangat ramah.
Dik Doank dan tim tidak lama berada di Pulau tersebut. “ Siap-siap
berlayar kembali.” kata Dik Doank. Ambil buah kelapa untuk keperluan
selama perjalanan. Seluruh tim Dik Doank berjumlah 25 orang.
Termasuk Kyai Purwa dan seorang pengawalnya bernama “Syakur”.
Nama-nama murid Dik Doank selain dari mantan Bajak Laut: Saleh,
Khadafi, Imron, Hafid, Sabiq, Adnan, Rafiq, Hammad, Syaiful, Fahmi,
Zakir, Addin, Ramadhan, Rizky, Husein, Hasan, Ishak.

29
Perjalanan samudera sedemikian panjang, seringkali cuaca
tidak ramah. Tetapi karena dasarnya adalah pelaut ulung. Dingin
menusuknya angin laut tidak dirasakan. Setelah kira-kira 3 bulan
menjelajah Samudera, mereka tiba di pelabuhan Jeddah. Adalah suatu
hal yang luar biasa untuk para santri. Dan Dik Doank serta Haji Purwa
memimpin untuk melaksanakan umroh. Setelah umroh dilaksanakan
seluruh santri. Para santri bersiap untuk menempuh perjalanan
samudera kembali. Kyai Reiner tiba-tiba berkata : “ Wahai Kanjeng
Sunan, sudah pernahkah kanjeng ke tempat kelahiran saya? Yaitu
tanah Tar-tar (Mongolia). Dik Doank terdiam, setelahnya berkata:
“Kau seperti dapat membaca pikiran saya.” memang itulah tujuan kita
selanjutnya. Setelah menempuh perjalanan beberapa bulan, tibalah
di tanah Mongolia. Saat sudah tampak dari kejauhan pelabuhan Tar-
tar. Berkatalah Kyai Reiner terhadap Dik Doank: “Terima kasih atas
kebaikan Njenengan, saya akui kehebatan dan kedahsyatan para
pelaut Nusantara.” “Ahhh biasa saja.” pungkas Dik Doank.

Lalu Setelah berlabuh di daratan, Kyai Reiner. Bersiap-siap dan


yang turun pertama. “Ayo, semua pinarak ke kediaman saya. Meskipun
sebelumnya sudah pernah terjadi ketegangan antara bangsa Mongol
dan kerajaan Jawa. Ekspedisi Dik Doank memberikan perspektif yang
berbeda. Malahan terjadi akulturasi dan tukar pikiran kebudayaan
yang positif. Kediaman Kyai Reiner masih harus ditempuh agak jauh
melalui jalur darat. “Nanti kita mendirikan padepokan yang asri,
tenang saja. Kediaman saya termasuk di pedesaan lereng gunung, jauh
dari keramaian maupun pusat pemerintahan. Kedatangan mereka juga
di pelabuhan bagian tepi, sehingga tidak banyak penduduk pelabuhan
yang melihat. “Baiklah, gunakan kesempatan di negeri Tartar ini
untuk mencari pengalaman dan menimba ilmu sebanyak mungkin.
Nanti jika dirasa kita sudah mendapat banyak ilmu di sini, barulah kita
kembali ke Jawa” “Baik wahai Kanjeng Sunan.” jawab seluruh santri.

30
Kisah Dik Doank
dan Dewi Mertasari

Dik Doank hidup di suasana kerajaan Hindu Budha, meskipun


demikian, suasana kehidupan yang harmonis antar anggota
masyarakat senantiasa terjalin dengan baik, sentosa dan damai.
Kehidupan di istana bagaikan surga dunia. Dik Doank atau Raden
Satya, selepas mengikuti latihan berkuda dan memanah sejak pagi
sampai sore, beristirahat di pendopo keraton. Biasanya Dewi Mertasari
bertugas untuk mempersiapkan perlengkapan di pemandian. Biasanya
di tirta (pemandian keraton). Sudah dihidangkan pula berbagai
macam hidangan. Di pemandian kerajaan itulah Dik Doank dan Dewi
Mertasari kerap kali bertemu, meskipun diantara mereka berdua tidak
ada perasaan apa-apa dan juga di tempat pemandian tersebut tidak
hanya berdua saja, tetapi banyak beberapa pelayan lainnya, termasuk
pelayan senior dan beberapa penjaga taman pemandian.

Tetapi Dik Doank tetap menerapkan prinsip-prinsip Islam.


Apalagi Dewi Mertasari, dengan posisinya yang abdi ndalem kraton,
mana berani berbuat macam-macam. Apalagi berpikir jatuh cinta
dengan Raden Satya misalnya.

31
Puisi Jiwa
Hampa adalah suasana. Suasana adalah bahagia.
Perasaan haruslah sejahtera, sejahtera merengkuh jiwa
Bahagia adalah keikhlasan jiwa
Suka bercampur suaka bersatu dalam jiwa, meskipun bunga di
rundung nestapa, syukur diri senantiasa berkembang di jiwa
Alam mesra dalam sukacita, pelangi mewarnai suciwarna
Dik Doank menyingsing terasa asing, membalut hijau dalam kicau

32
Semasa di Istana Utama Dik Doank disukai banyak gadis,
termasuk keempat putri raja istana utama yang terakhir, tetapi tidak
ada yang berjodoh, yaitu Jambu Ayu, Delima Utama, Widodareni, dan
Arumsari. Dewi Mertasari adalah gadis yang bertugas mengurusi
permasalahan masak dan tugas rutin ndalem keraton. Ayah Dewi
mertasari yaitu Ki Ageng Monggo adalah guru silat Dik Doank yang
juga termasuk orang kepercayaan raja penguasa wilayah saat itu.
Ibunda Dik Doank (Siti Solehah) naksir dengan sosok Dewi Mertasari
yang menurut sang ibunda berwajah ayu, halus tutur katanya, seregep
serta pandai memasak. Setiap pagi, adalah jadwal Dewi Mertasari
untuk membereskan beberapa kamar dan suatu saatsang ibu bertanya:
“Dewi.” “Dalem Ibu,” jawab sang gadis. Bagaimana menurut kamu
tentang Sunan Dik Doank?” Dewi Mertasari diam saja dan tidak
menjawab. “Kok diam saja?” “Oh iya, Ibu mau menanyakan sesuatu.”
“ Enjih Ibu.” “Apakah kamu sudah ada rencana menikah?” tanya sang
ibu. Dewi Mertasari terdiam kembali. Hanya tertunduk dan tidak
berbicara apa-apa sambil merapikan tempat tidur sang sunan.” “Ya
sudah kalau memang kalau belum siap untuk menjawabnya.”

Kemudian Dewi Mertasari karena sudah selesai membereskan


tempat tidur, berpamitan untuk keluar kamar. “Ndalem izin keluar
kamar Ibu” “Iya monggo silahkan.” pungkas Nyai Siti Solehah. Ayah
Dewi Mertasari sendiri yaitu Ki Ageng Monggo sudah berpangkat
tinggi. Meskipun statusnya adalah abdi ndalem keraton, awalnya Ki
Ageng Monggo adalah abdi dalem tepas, tetapi sekarang statusnya
sudah menjadi abdi dalem “Chaos.” Karena ayahanda Dewi Mertasari
sudah cukup lama mengabdi di Keraton.

Kira-kita satu bulan kemudian saat Dewi Mertasari sedang


menjahit di suatu pagi di pendopo istana. Nyai Siti Solehah, yang
sedang bersama menjahit di depan Dewi Mertasari menanyakan
kembali topik yang pernah ditanyakan. “Jeng Dewi, bagaimana
tentang pembicaraan kita kemarin?” sang ibu menanyakan kembali.
“Sendiko ibu, pembicaraan yang mana ya?” jawab Dewi Mertasari

33
seperti tidak tahu maksud sang Ibu “Itu loh, yang kemarin, kamu
bagaimana dengan Dik Doank? Apakah mau kalau hidup bersama
Dik Doank?” akhirnya Dewi Mertasari bertanya “Maksudnya hidup
bersama bagaimana ya Bu?” jawab sang gadis keturunan Bali tersebut.
“Mau tidak kamu ibu jodohkan dengan Raden Satya? (Nama Kecil Dik
Doank). Tiba-tiba Dewi Mertasari yang bernama Asli Nyi Ayu Den
Ratih, menangis. “Ya sudah jangan menangis, ayo kita ke dapur untuk
mempersiapkan sarapan.” lanjut Siti Solehah, sang ibunda Dik Doank
/ Raden Satya.

Kondisi di Kraton Goa sangat nyaman. Meskipun sebetulnya,


masih bercorak Hindu Budha. Kegiatan keIslaman di keraton sudah
dilaksanakan. Dinding Kraton dengan batu bata yang tersusun rapi.
Saat malam hari obot menempel di sudut-sudut ruangan keraton dan
istana di pasang obor, sehingga menambah syahdu suasana kraton
istana di malam hari. Keesokan harinya, saat sore hari. Sepulangnya
Dik Doank dari latihan memanah, saat sedang duduk dan merapikan
perlengkapan memanah, sang bunda menghampiri dan kemudian
berkata : “Satya, apakah ananda pernah jatuh cinta?” pertanyaan
Sang Bunda membuat Raden Satya menghentikan pekerjaannya.
“Memang ada apa, Bunda?” jawab Dik Doank sang Raden Satya.
“Iya, terus terang Bunda sudah mengharapkan seorang cucu.” lanjut
sang bunda menimpali.Lalu Dik Doank berkata: “Satya masih ingin
menuntut ilmu dahulu Bunda, Satya masih merasa ilmu yang Satya
miliki masih jauh dari cukup.” kemudian sang bunda menambahkan,
“Ya sambil menimba ilmu, sambil berkeluarga toh Nak.” agaknya sang
bunda merasa bahwa Dik Doank sudah cukup umur untuk menikah.
Dik Doank memang jarang pulang, lebih sering tinggal di rumah
kakeknya untuk belajar kuda dan memanah. Di akhir pekan, biasanya
berguru ke kediaman Ki Ageng Monggo.

Kemudian sang bunda berpikir, bahwa mungkin Raden Satya.


Tidak mengetahui bahwa Dewi Mertasari atau Nyi Ayu Den Ratih
adalah putri kandung dari Ki Ageng Monggo. Dikarenakan baru satu

34
bulan ini Dik Doank kenal dan berguru dengan sang abdi dalem senior.
Karena meskipun abdi kerajaan sejak awal, Dik Doank sendiri jarang
bertemu. Akhirnya sang bunda Siti Solehah mendapat pemikiran. Atau
Dewi Mertasari saya tempatkan di dekat pendapa tempat Raden Satya
tinggal, agar dapat dekat dengan sang sunan. Akhirnya ditugaskanlah
Dewi Mertasari untuk lebih fokus di keraton bagian Selatan untuk
bertugas di sana.

Nyi Ayu Den Ratih sendiri sebetulnya sudah ada yang pernah
melamar, yaitu Prabu Yudhistira seorang patih dari kerajaan
Tanjungpura, namun sang putri Ki Monggo tidak berminat. Akhirnya
sang ayah juga tidak mau memaksakan apa yang menjadi kehendak
putrinya. Suatu hari, di pekan berikutnya, saat Dik Doank pulang
berlatih memanah, Nyi Ayu Den Ratih menyiapkan minuman dan
makanan sore di pendopo Selatan. Akhirnya Dik Doank dan Dewi
Mertasari bertatapan mata. Meskipun saat itu mereka tidak berdua
saja, tetapi ada beberapa pelayan istana senior lainnya. Nyi Ayu Den
Ratih ibarat merasakan suatu perasaan yang sukar digambarkan.
Dik Doank meskipun merasa biasa saja, merasakan suatu hal yang
membuat jantungnya berdegup kencang yang tidak tahu mengapa.

Hingga suatu ketika, saat Dik Doank sedang belajar ilmu


Katuranggan di Kediaman Ki Ageng Monggo. Sang guru tiba-tiba
menanyakan: “Nak Raden Satya, bolehkah saya meminata tolong
sesuatu?” kemudian Dik Doank menjawab “Maukah Nak Satya
mengantar putri saya ke daerah Bali? Soalnya putri guru hendak ada
acara di Bali.” lalu Dik Doank menjawab, “InsyaAllah guru.” hingga
esok harinya saat di Padepokan alangkah terkejutnya Dik Doank karena
Putri yang dimaksud gurunya adalah Nyi Ayu Den Ratih atau Dewi
Mertasari. Lalu diantarlah sang putri ke tanah Bali dengan diantar
beberapa orang pengawal istana. Dik Doank sebetulnya bukanlah raja,
bukan juga seorang putra raja. Tetapi karena kedudukannya sebagai
prajurit telik sandi, maka kedudukannya di kerajaan adalah spesial.
Hingga akhirnya pada saat dalam perjalanan laut ke Bali itulah, Sunan

35
Dik Doank melamar Dewi Mertasari, tepatnya saat hendak berangkat
dari pelabuhan Jung Biru. Sang Gadis pun hanya terdiam saat Raden
Satya mengajaknya menikah.

Kemudian saat sudah kembali ke Goa, Ki Ageng Monggo


mengatakan kepada Sunan Dik Doank bahwa tanda setujunya seorang
gadis adalah dengan diam. Sang ibunda Siti solehah pun bahagia
mendengar Dik Doank akhirnya jadi menikah dengan Nyi Ayu Den
Ratih. Pernikahan dilangsungkan di Istana Utama. Sang istri juga
senantiasa turut berjuang dalam mendukung tugas-tugas sang suami.
Hingga akhirnya melahirkan satu orang putra yang bernama Fatih.
Kelak Fatih ini menjadi mahapatih hebat di Kerajaan Goa.

36
Mengunjungi Kerajaan Samudera Pasai
dan Menyampaikan Materi
Ibadah Haji

Tiga tahun setelah memberi materi di padepokan yang akhirnya


menjadi pasastri kajian Islam. Dipersiapkanlah perjalanan menuju
kerajaan samudera pasai. Menurut cerita rakyat setempat, pendiri
kesultanan Samudera Pasai berasal dari kelompok dakwah asal
Makkah, Arab Saudi yang datang ke daerah Samudera pasai pada
506 Hijriah. Salah satu dalam rombongan tersebut yaitu Sayyid Ali
Al-Muktabar yang kemudian menikahi gadis lokal putri Tansyir
Dewi. Pernikahan Sayid Ali dan Tansyir Dewi ini dikaruniai putra
yakni Allaidin Sayyid Maulana Abdul Aziz Syah yang menjadi pendiri
Kerajaan Samudera Pasai sekaligus raja pertama. Allaidin Sayyid
Maulana Abdul Aziz Syah beraliran Syiah. Satu hari, pengikut Syiah
dan Sunni ini berlawanan sehingga terjadilah perjanjian Alue Meuh
dan pemerintahan terbagi dua. Samudera Pasai Baroh (Syiah) berpusat
di pesisir sedangkan Samudera Pasai Tunong (Sunni) di pedalaman.
Satu hari Samudera Pasai Baroh dihancurkan kerajaan Sriwijaya
sampai akhirnya kesultanan kembali bersatu.

Dik Doank berkata, “InsyaAllah kita akan menuju ke daratan


serambi Makkah.” kemudian salah satu murid sang sunan, yaitu
Lembu kepatihan, berkat, “Kasinggihan Sunan, tapi hamba mendapat
informasi bahwa keadaan di kerajaan Samudera Pasai sedang tidak
kondusif, apa tidak sebaiknya jangan kesana terlebih dahulu.”

37
“Hmmm...” kemudian Dik Doank berpikir sejenak. Tiba-tiba murid
Dik Doank lainnya, Dzawata Afnan “ Izin Sunan, saya sudah pernah ke
kerajaan Samudra Pasai, saya kira tidak apa-apa kita menuju kesana,
selama kita masuk lewat jalur Selatan, yaitu di lokasi yang lebih
sepi, dan izin ke Sultan setempat. Terlebih untuk tujuan dakwah dan
silaturahmi.” Sultan Muhammad Malikul Zahir. Sultan saat ini sedang
menjabat, sedang gencar mengembangkan seni tilawah membaca Al-
Qur’an.” kamu apa bisa membaca Al-Qur’an dengan lagu?” “Na’am,
bisa gusti.” kemudian Dzawata Afnan , sang murid pun melantunkan
beberapa ayat.

“Subhanallah bagus sekali suara anta ya Afnan.” “Ah biasa


saja wahai guru.” jawab Dzawata Afnan sang guru. Saya pun juga
salut dengan suara guru malahan.” memang menjelang maghrib,
menjelang sholat, Dik Doank melantunkan tilawah Al-Qur’an sembari
menunggu sholat berjama’ah. Di tepi kerajaan Samudera Pasai, masih
banyak ditumbuhi pohon Samudera Pasai. Tumbuhan yang berukuran
lebar sampai dua meter, dan sering digunakan untuk membuat perahu
dan kapal. “Afnan, kamu pemimpin ekspedisi kita kali ini. “ Njih, yai.”
jawab afnan. Saya akan siapkan kapal khusus, beberapa kapal memang
sudah bolak-balik saat ekspedisi kerajaan-kerajaan jawa ke negeri
Sumatera. Pelabuhan sunda lama adalah pelabuhan internasional.
Akhirnya Afnan dan beberapa tim survey ke pelabuhan. “Mau berapa
orang yang ke Sumatera Kang?” tidak lupa jasa pelaut ditawarkan.
“ Kemudian orang pelabuhan mengatakan “Biasanya untuk trayek
Saudi Arabia memang transit di Pelabuhan Samudera Pasai.”

“Sudah berpengalaman sekali anda.” kata afnan “Izin Tuan, ya


kebetulan saja hamba bekerja di Pelabuhan. Hamba sudah pernah
berlayar dengan berbagai macam ekspedisi, baik dengan kapal kecil,
maupun kapal besar.” ungkap sang pelaut yang sudah cukup tua
tersebut. Hingga keesokan harinya tampaklah kapal yang terlihat
mentereng tersebut, kapal mewah dengan layar terbentang luas
yang akan menjadi kapal andalan Dik Doank dan tim menuju ke

38
Samudera Pasai. “Wah, jago sekali kamu memilih kapal.” papar Dik
Doank terhadap murid Afnan. Lalu Dik Doank berkata, “Baik, terima
kasih. Dua hari kita berangkat.” dua pengawal yang baru bergabung,
Mas Jalaran dan Elang Grasakan diutus sebagai tim yang pertama
menuju kapal. Tiga orang santri asal Jawa Timur yaitu Mahesa Nila,
Lembu Nastiti, dan Ki Gembong Dayu diutus sebagai ahli navigasi.
Dan 3 santri lainnya yaitu Mas Kepetengan, Jambu Gede dan Gedhe
Menjangan diperintah sebagai komandan lapangan. “Siap, Kanjeng
Sunan.” jawab seluruhnya hampir bersamaan.

Pagi itu tampak menakjubkan. Pedagang-pedagang dari Jazirah


Arab dan India baru saja datang saat seluruh tim Dik Doank bersiap
untuk berangkat. Total tim berjumlah 99 orang “Bismillahi tawakkaltu
‘Alallah, la haula wala quwwata illabillahil’aliyyiladzim, allahumma
solli solatan kamilah wa sallim salaman tamman, ‘ala sayyidina
muhammadiniladzi tanhallu bihil’uqod,wa tangfariju bihilqurob.
Watuqdo bihil Hawaij, wa tunalu bihirraghaib wahusnul khowatimi wa
yusytasqol ghomamu biwajhihil karim. Wa’ala alihi wasohbihi fi kulli
lamhatiwwanafasimmbi’adadi kulli ma’lummillak.” angkat jangkar ayo
kita berangkat.” yang unik dalam ekspedisi ini adalah Dik Doank
membawa serta istri dan anaknya yang masih kecil, “Agar ananda
terbiasa dengan lautan.” ungkap Dik Doank.

Saat di Padepokan Kerajaan Samudera Pasai itulah, akhirnya Dik


Doank dan tim menyampaikan masalah ibadah haji terhadap para
santrinya, juga beberapa warga kampung yang mengikuti kajian. Haji
adalah rukun Islam yang terakhir. Sebagai muslim yang taat tentunya
ingin mengerjakan semua lima rukun Islam, syahadat, sholat, zakat,
puasa dan pergi haji. Namun, tidak semua orang diwajibkan untuk
melakukan ibadah haji. Orang yang diwajibkan untuk ibadah haji
adalah orang yang mampu secara materi dan juga secara fisik. Dalam
mengerjakan haji tentunya seseorang harus paham akan syarat, rukun
dan tata caranya. Jika seseorang tersebut tidak memenuhi syarat dan
rukunnya, maka ibadah haji yang dilakukan tidak sah.

39
Tulisan di bawah ini akan membahas apa itu haji, apa saja
syarat dan hukumnya dan juga keutamaan melakukan ibadah haji.
Haji merupakan berasal dari bahasa Arab ‘hajj’ yang dalam bahasa
Indonesia mengunjungi atau menuju. Namun, banyak juga yang
mengartikan kata haji sebagai ziarah Islam tahunan. Ziarah tersebut
dilakukan di kota Mekah, Arab, kota paling suci bagi umat Islam. Kata
‘haji’ ini mirip dengan bahasa Ibrani yang memiliki bunyi sama dan
memiliki arti ‘hari libur’ memiliki arti ‘mengelilingi, berkeliling’.
Dalam tradisi orang Yahudi, pengantin wanitanya akan mengelilingi
pengantin pria selama upacara pernikahan. Demikian dalam Islam,
orang yang melakukan ibadah haji akan mengelilingi Ka’bah.Pola
haji saat ini ditetapkan oleh Nabi Muhammad. Namun, berdasarkan
Al-Quran, unsur haji sudah mulai dikenal pada zaman Nabi Ibrahim.
Menurut tradisi Islam, Ibrahim diperintahkan oleh Allah Swt untuk
meninggalkan istrinya yaitu Siti Hajar dan putranya Ismail di gurun.

Pada saat itu Siti Hajar kebingungan untuk mencari air, sehingga
dia berlari-lari kecil diantara dua bukit Safa dan Marwah namun tidak
juga menemukannya. Lalu Ismail kecil menggaruk-garuk tanah dan
air mancur muncul di bawah kakinya. Nabi Ibrahim pun diperintahkan
untuk membangun Ka’bah, ia melakukannya dengan bantuan Ismail.

Kisah ini tertera dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 124


sampai 127 yang berbunyi,

“Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa


kalimat, lalu dia melaksanakannya dengan sempurna. Dia (Allah)
berfirman, “Sesungguhnya Aku menjadikan engkau sebagai pemimpin
bagi seluruh manusia.” Dia (Ibrahim) berkata, “Dan (juga) dari anak
cucuku?” Allah berfirman, “(Benar, tetapi) janji-Ku tidak berlaku bagi
orang-orang zalim.”

“Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah (Ka’bah) tempat


berkumpul dan tempat yang aman bagi manusia. Dan jadikanlah makam
Ibrahim itu tempat sholat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim

40
dan Ismail, “Bersihkan lah rumah-Ku untuk orang-orang yang tawaf,
orang yang iktikaf, orang yang rukuk dan orang yang sujud!”

“Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berdoa, “Ya Tuhanku, jadikanlah


(negeri Mekah) ini negeri yang aman dan berilah rezeki berupa buah-
buahan kepada penduduknya, yaitu di antara mereka yang beriman
kepada Allah dan hari kemudian,” Dia (Allah) berfirman, “Dan kepada
orang yang kafir akan Aku beri kesenangan sementara, kemudian akan
Aku paksa dia ke dalam azab neraka dan itulah seburuk-buruk tempat
kembali.”

“Dan (ingatlah) ketika Ibrahim meninggikan pondasi Baitullah


bersama Ismail, (seraya berdoa), “Ya Tuhan kami, terimalah (amal) dari
kami. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui.”

Pada zaman sebelum era Islam, atau zaman Jahiliyah, Ka’bah


dikelilingi oleh banyak berhala. Pada tahun 630 M, Nabi Muhammad dan
pengikutnya berangkat dari Madinah ke Mekah untuk membersihkan
Ka’bah dengan menghancurkan berhala-berhala tersebut. Pada
tahun 632 M Nabi Muhammad melakukan ziarah terakhir dengan
pengikutnya dan mengajari mereka cara melaksanakan ibadah haji.
Dari sinilah ibadah haji ditetapkan sebagai salah satu rukun Islam.
Selama abad pertengahan, peziarah berkumpul di kota-kota Suriah,
Mesir dan Irak untuk pergi ke Mekah dan berkelompok. Pada saat
kekaisaran Ottoman, rombongan haji dikawal oleh kekuatan militer
serta dokter di bawah komando Amir Al-Hajj. Hal ini bertujuan
untuk melindungi rombongan haji dari perampok Badui dan untuk
memastikan bahwa peziarah mendapatkan bekal yang cukup.

Tanggal dalam melaksanakan ibadah haji ditentukan oleh


kalender Islam yang berdasarkan pada tahun lunar. Setiap tahun,
ibadah haji berlangsung pada 1-10 Dzulhijjah, bulan kedua belas dari
kalender Islam. Diantara sepuluh hari terakhir tersebut, pada tanggal
9 Dzulhijjah dikenal sebagai hari arafah. Hukum haji dituliskan dalam
Al-Quran dan juga hadits.

41
Berikut adalah surat yang menerangkan kewajiban haji, yaitu
surat Ali-imran ayat 97 yang berbunyi,

“Di sana terdapat tanda-tanda yang jelas, (di antaranya) maqam


Ibrahim. Barang siapa memasukinya (Baitullah) amanlah dia. Dan (di
antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah
haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu mengadakan
perjalanan ke sana. Barang siapa mengingkari (kewajiban) haji, maka
ketahuilah bahwa Allah Maha kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari
seluruh alam.”

Terdapat surat Al-Baqarah ayat 196 yang berbunyi,

“Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah. Tetapi


jika kamu terkepung (oleh musuh), maka (sembelihlah) hadyu yang mudah
didapat, dan jangan kamu mencukur kepalamu, sebelum hadyu sampai
di tempat penyembelihannya. Jika ada di antara kamu yang sakit atau
ada gangguan di kepalanya (lalu dia bercukur), maka dia wajib berfidyah,
yaitu berpuasa, bersedekah atau berkurban. Apabila kamu dalam
keadaan aman, maka barang siapa mengerjakan umrah sebelum haji,
dia (wajib menyembelih) hadyu yang mudah didapat. Tetapi jika dia tidak
mendapatkannya, maka dia (wajib) berpuasa tiga hari dalam (musim)
haji dan tujuh (hari) setelah kamu kembali. Itu seluruhnya sepuluh (hari).
Demikian itu, bagi orang yang keluarganya tidak ada (tinggal) di sekitar
Masjidilharam. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah
songot keras hukuman-Nya.”

Adapun hadits yang menjelaskan kewajiban ibadah haji yaitu,


Diriwaytkan dariBukhari dan Muslim, Nabi Saw bersabda,

Dari Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma dia berkata:


”Rasulullah Saw bersabda: “Islam itu dibangun di atas lima dasar:
persaksian (syahadat) bahwa tidak ada sesembahan yang berhak
disembah kecuali Allah Swt dan Muhammad adalah utusan Allah,
menegakkan shalat, menunaikan zakat, haji (ke Baitullah) dan puasa

42
di bulan Ramadhan.”Syarat haji adalah syarat yang harus dipenuhi
seseorang untuk menunaikan ibadah haji. Jika seseorang tersebut tidak
memenuhi syarat haji, maka ia tidak diwajibkan untuk melakukan
ibadah haji. Berikut adalah syarat-syarat haji:Beragama Islam, Berakal
sehat(Sehat secara jasmani dan rohani. Sehat dan kuat untuk menjalankan
ibadah haji, memahami ritual haji dan kesiapan mental karena ibadah
haji merupakan ibadah yang dilakukan selama berhari-hari.), Baligh,
mencapai usia dewasa, Merdeka, bukan seorang budak.”

Mampu, baik secara fisik, mental dan juga materi. Ibadah haji
akan membutuhkan biaya perjalanan yang tidak murah. Jika seseorang
harus menjual satu-satunya kehidupan yang dimiliki, maka hal itu
tidak dibolehkan karena akan mendatangkan banyak mudharat bagi
seseorang tersebut dan keluarganya. Selain itu, orang yang ingin
melaksanakan ibadah haji juga harus menyiapkan biaya hidup untuk
keluarga yang ia tinggalkan di rumah.Dalam ilmu fiqih menjelaskan
secara rinci tata cara melaksanakan ibadah haji. Biasanya jamaah haji
akan diberikan buku panduan untuk memenuhi rukun-rukun haji.
Ketika menunaikan ibadah haji, para jamaah tidak hanya mengikuti
model Nabi Muhammad, namun juga memperingati peristiwa yang
berhubungan dengan Nabi Ibrahim.

Dik Doank selama di pemondokan yang disediakan oleh


kerajaan Samudera Pasai. Rukun Haji: pengertian haji, syarat
haji, dan keutamaannya. Pertama adalah Ihram. Ihram adalah
nama yang diberikan untuk keadaan khusus, keadaan suci yang
menandai dimulainya ritual haji untuk setiap jamaah. Ihram dimulai
dengan membaca niat dan mengenakan pakaian serba putih untuk
melambangkan kesucian, kebersihan. Untuk laki-laki diharuskan
mengenakan dua kain putih yang satunya dililitkan di pinggang
sampai ke bawah lutut dan yang satunya disampirkan di bahu kiri.
Untuk perempuan, bisa menggunakan pakaian biasa yang menutup
aurat, namun wajah dan tangan tidak boleh tertutup.

43
Ketika ihram ada beberapa larangan seperti tidak boleh memotong
kuku, memakai parfum, mencukur rambut di bagian tubuh manapun,
melakukan hubungan seksual, membunuh hewan, menikah, memakai
penutup kepala bagi jamaah laki-laki dan menutup wajah dan tangan
bagi jamaah perempuan.

Tujuan dari rukun ihram ini adalah untuk menunjukkan kesetaraan


semua jamaah haji di hadapan Allah Swt tanpa ada perbedaan antara
orang kaya atau orang miskin, dan lain sebagainya. Mengenakan kain
yang tidak dijahit merupakan simbol untuk menjauhkan manusia
dari kesombongan materi. Lewat pakaian individualitas seseorang
bisa terlihat dan perbedaan serta akan terciptanya penghalang yang
memisahkan manusia.

Wukuf

Wukuf adalah ritual untuk berdiam diri. Tidak hanya berdiam


dan tidak memikirkan apapun. Namun, ketika masa wukuf hendaknya
selalu berzikir dan berdoa di Padang Arafah dari matahari terbenam
sampai matahari terbit. Wukuf akan dilaksanakan pada tanggal 9
Dzulhijjah sampai 10 Dzulhijjah.

Tawaf dan Sa’i

Tawaf adalah ritual yang dilakukan dengan berjalan mengelilingi


ka’bah berlawanan arah jarum jam. Ketika sudah tiba di Masjidil Haram,
jamaah harus melakukan tawaf kedatangan. Selama tawaf jamaah
bisa mencium atau menyentuh Hajar Aswad. Mereka berkeliling seraya
mengucapkan doa. Jika jamaah tidak bisa mencium atau menyentuh
Hajar Aswad karena keramaian, jamaah cukup menunjuk batu dengan
tangan mereka. Selama tawaf, jamaah tidak diperbolehkan untuk
makan, namun minum dibolehkan karena selama tawaf bisa kelelahan
atau dehidrasi karena berdesak-desakan dengan banyak orang. Untuk
jamaah laki-laki dianjurkan untuk memutari ka’bah pada tiga sirkuit
awal dengan langkah yang cepat, sisanya bisa berjalan dengan santai.

44
Jika tawaf sudah selesai, jamaah langsung melakukan sholat
sebanyak dua rakaat di makam Nabi Ibrahim sebuah tempat di dekat
Ka’bah. Namun, karena banyaknya jamaah haji dari berbagai negara,
jamaah bisa melaksanakan sholat dua rakaat ini di dalam masjid.
Biasanya setelah sholat jamaah akan meminum air dari sumur
zamzam yang tersedia di sekitar masjid. Tawaf diikuti dengan sa’i
atau berlari-lari kecil atau berjalan di antara bukit Safa dan Marwah
sebanyak tujuh kali.

Tahallul

Setelah melaksanakan Sa’i, para jamaah laki-laki akan mencukur


atau merapikan rambut mereka. Sedangkan untuk jamaah perempuan
hanya perlu memotong rambutnya sedikit. Ritual ini disebut dengan
tahallul. Ketika selesai melakukan tahallul, semua larangan dalam
haji boleh dilakukan kecuali hubungan suami istri. Tahallul dilakukan
pada tanggal 10 Dzulhijjah ketika jamaah sudah melaksanakan lontar
jumrah. Lontar jumrah adalah ritual melemparkan batu kerikil pada
jumrah. Lontar jumrah mengingatkan jamaah haji bahwa iblis akan
selalu berusaha menghalangi orang-orang beriman yang ingin
melakukan kebaikan. Berikut adalah jenis-jenis haji yaitu:

1. Haji Al-ifrad

Haji ifrad pada dasarnya mengacu pada melakukan ritual ibadah


haji sendiri tanpa memerlukan hewan kurban. Seorang jamaah
yang melakukan bentuk haji ini disebut dengan Mufrid.

2. Haji Al-qiran

Haji qiran adalah ibadah haji di mana seseorang melakukan


ibadah haji dan umrah bersama-sama saat dalam keadaan ihram.
Jenis haji ini memerlukan hewan kurban untuk menyelesaikan
rukun-rukunnya. Seorang jamaah yang melakukan bentuk haji
ini disebut Qaarin.

45
3. Haji Al-tamattu’

Haji tamattu adalah ibadah haji yang paling umum. Haji ini adalah
jenis haji yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad untuk dilakukan
oleh para sahabatnya. jenis haji ini mengacu pada melakukan
ritual umrah selama musim haji dan kemudian melaksanakan
ritual haji antara 8 sampai 13 Dzulhijjah. Ritual umrah dan haji
yang dilakukan harus dalam keadaan ihram yang terpisah. Selain
itu untuk menyelesaikan haji ini diperlukan hewan kurban.
Seorang jamaah yang melakukan ibadah haji jenis ini disebut
Muttamatti.

Keutamaan haji

Ibadah haji adalah salah satu ibadah yang mulia. Haji adalah
rukun Islam yang ke lima dan wajib ditunaikan bagi orang yang
mampu. Keutamaan haji disebutkan di dalam Al-Quran dan sunnah
Nabi. Berikut adalah keutamaan dari haji:

Haji adalah amalan yang afdhol. Hal ini berdasarkan hadits yang
diriwayatkan oleh Bukhari. Dari Abu Hurairah, ia berkata

“Nabi Saw ditanya, “Amalan apa yang paling afdhol?” Beliau


menjawab, “Beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.” Ada yang bertanya
lagi, “Kemudian apa lagi?” Beliau menjawab, “Jihad di jalan Allah.” Ada
yang bertanya kembali, “Kemudian apa lagi?” “Haji mabrur”, jawab Nabi
Muhammad Saw.”Bagi siapa yang melakukan ibadah haji maka akan
dibalas dengan surga.”

Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan


Muslim. Dari Abu Hurairah, ia berkata,

“Dan haji mabrur tidak ada balasan yang pantas baginya selain
surga.”

Haji termasuk jihad di jalan Allah Swt

46
Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari. Dari
Aisyah, ia berkata:

“Wahai Rasulullah, kami memandang bahwa jihad adalah amalan


yang paling afdhol. Apakah berarti kami harus berjihad?” “Tidak. Jihad
yang paling utama adalah haji mabrur”, jawab Nabi Saw.”

Haji dapat menghapus dosa-dosa

Selain mendapatkan jaminan surga, haji bisa menghapuskan


dosa-dosa bagi hamba yang menjalankannya. Hal ini berdasarkan
hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari. Dari Abu Hurairah, ia berkata:

“Siapa yang melakukan haji ke Ka’bah lalu tidak berkata-kata


seronok dan tidak berbuat kefasikan maka dia pulang ke negerinya
sebagaimana ketika dilahirkan oleh ibunya.”

Haji bisa menghilangkan kefakiran di dalam diri

Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Tirmidzi. Dari


Abdullah bin Mas’ud, Rasulullah Saw bersabda:

“Ikutkanlah umrah kepada haji, karena keduanya menghilangkan


kemiskinan dan dosa-dosa sebagaimana pembakaran menghilangkan
karat pada besi, emas, dan perak. Sementara tidak ada pahala bagi haji
yang mabrur kecuali surga.”

47
48
Kisah Dik Doank Menerangkan Tentang
Sholat 5 Waktu

Sholat lima waktu adalah perintah Allah Swt yang mulai


disyariatkan saat peristiwa Isra Mi’raj. Sholat adalah ibadah yang
diyakini umat Islam sebagai tiang agama ini juga menjadi amal yang
pertama kali dihisab.

Kendati demikian, tahukah kalau jumlah ibadah sholat awalnya


diperintahkan Allah Swt sebanyak 50 kali? Berkali-kali lipat jumlahnya
dibanding yang ada sekarang?

Hal ini dikisahkan dalam hadist Nabi Muhammad Saw yang


artinya:

“Lalu Allah mewahyukan kepadaku apa yang Dia wahyukan.


Allah mewajibkan kepadaku 50 shalat sehari semalam. Kemudian saya
turun menemui Musa ’alaihis salam. Lalu dia bertanya: “Apa yang
diwajibkan Tuhanmu atas umatmu?” Saya menjawab: “50 shalat”.
Dia berkata: “Kembalilah kepada Tuhanmu dan mintalah keringanan,
karena sesungguhnya umatku tidak akan mampu mengerjakannya.
Sesungguhnya saya telah menguji dan mencoba Bani Israil.”

Beliau bersabda: “Maka sayapun kembali kepada Tuhanku seraya


berkata: “Wahai Tuhanku, ringankanlah untuk umatku”. Maka Dikurangi
dariku 5 shalat. Kemudian saya kembali kepada Musa dan berkata:“Allah

49
mengurangi untukku 5 shalat”. Dia berkata: “Sesungguhnya umatku
tidak akan mampu mengerjakannya, maka kembalilah kepada Tuhanmu
dan mintalah keringanan”.

Maka terus menerus saya pulang balik antara Tuhanku Tabaraka


wa Ta’ala dan Musa ‘alaihis salaam, sampai pada akhirnya Allah
berfirman: “Wahai Muhammad, sesungguhnya ini adalah 5 shalat
sehari semalam, setiap shalat (pahalanya) 10, maka semuanya 50 shalat.
Barangsiapa yang meniatkan kejelekan lalu dia tidak mengerjakannya,
maka tidak ditulis (dosa baginya) sedikitpun. Jika dia mengerjakannya,
maka ditulis (baginya) satu kejelekan”. Kemudian saya turun sampai
saya bertemu dengan Musa’alaihis salaam seraya aku ceritakan hal
ini kepadanya. Dia berkata: “Kembalilah kepada Tuhanmu dan mintalah
keringanan”, maka saya pun berkata: “Sungguh saya telah kembali
kepada Tuhanku sampai saya pun malu kepada-Nya.” (HR. Muslim).

Hadist di atas menunjukkan Allah Swt telah meringankan


ibadah sholat bagi manusia. Dengan lima waktu sholat tersebut, tetap
dihitung mengerjakan 50 kali sholat yang menunjukkan kasih sayang
Allah Swt kepada hamba-Nya. Demikian papar sunan menerangkan
dengan penuh kesabaran.

Dik Doank pernah menyampaikan soal Isra’ Mi’raj, dan tiba-tiba


salah satu santri Dik Doank ingin dijelaskan perihal shalat, akhirnya
sang sunan menyampaikan permasalahan kewajiban shalat, di mana
ada syarat dan rukun shalat.

Untuk melaksanakan salat 5 waktu, ada beberapa syarat yang


harus dipenuhi. Tanpa satu dari persyaratan di bawah ini, salat 5
waktu tidak akan sah. Hukumnya sama dengan sholat lainnya, seperti
sholat tahajud dan dhuha.

Adapun syarat sholat:

-- Harus beragama Islam;

50
-- Balig dan berakal sehat;
-- Bersih dari najis kecil dan besar;
-- Mengetahui tata cara sholat;
-- Sudah masuk waktu salat 5 waktu;
-- Harus selalu menghadap kiblat; dan
-- Wajib memenuhi peraturan menutup aurat. 

Selain syarat, setiap umat muslim juga harus memenuhi rukun


shalat.Rukun shalat yang dimaksud adalah sebagai berikut:

-- Berdiri bagi yang masih mampu


-- Mengucapkan niat di dalam hati
-- Mengucapkan takbirotul ihram (takbir pertama)
-- Membaca surat Al-Fatihah di setiap rakaat
-- Rukuk dan tuma’ninah
-- Membaca iktidal setelah rukuk dan tumaninah
-- Menjalani sujud dua kali
-- Duduk di antara dua sujud
-- Duduk tasyahud akhir
-- Membaca doa tasyahud akhir
-- Membaca salawat Nabi Saw saat tasyahud akhir
-- Salam pertama
-- Harus tertib melakukan rukun shalat secara berurutan

Waktu Mengerjakan Salat

Salat Subuh

Salat subuh adalah salat yang dimulai saat munculnya matahari


(Dik Doank shiddiq) atau cahaya putih di ufuk Timur. Salat subuh
berjumlah 2 rakaat. Filosofinya adalah beribadah kepada Allah Swt
bahkan jauh sebelum matahari terbit.

51
Salat Zuhur

Salat zuhur berjumlah 4 rakaat dan 2 tahiyat. Salat ini


dilaksanakan beberapa jam setelah salat dhuha.Salat ini dilaksanakan
saat condongnya matahari di tengah-tengah langit sampai bayangan
sebuah benda sama panjangnya dengan benda tersebut. Filosofinya
adalah di tengah menjalankan mata pencaharian, kita tetap ingat
kepada Allah Swt.

Salat Ashar

Salat ashar dilakukan setelah zuhur, dan berakhir sampai


tenggelamnya matahari. Jumlah rakaat salat ashar ada 4 dengan 2
tahiyat. Filosofinya adalah tetap ingat, bermunajat, beribadah kepada
Allah Swt menjelang matahari terbenam

Salat Maghrib

Salat maghrib dilakukan setelah ashar, yaitu saat matahari


terbenam sampai hilangnya awan senja merah (syafaq). Salat magrib
berjumlah 3 rakaat dengan 2 tahiyat dan 1 salam. Filosofinya adalah
setelah matahari terbenam kita tetap mendekatan diri kepada Allah
Swt

Salat Isya

Salat isya adalah salat terakhir dalam satu hari. Salat ini
dilaksanakan mulai dari terbenamnya syafaq sampai terbitnya
matahari (Dik Doank shiddiq). Salat isya berjumlah 4 rakaat dengan 2
tahiyat. Filosofinya adalah setelah malam tiba dan menjelan istirahat
malam, kita tetap beribadah kepada Allah Swt.

Dik Doank juga menerangkan bahwa niat utama salat adalah


karena Allah Swt bukan karena alasan duniawi. Dalam masalah
ibadah haji. Dik Doank menjelaskan bahwa, haji adalah wajib bagi
yang mampu. Baik mental-fisik, keuangan maupun niat.

52
Dik Doank menerangkan bahwa terdapat kebalikan haji mabrur,
yaitu haji mardud atau haji maz’ur merupakan lawan dari haji makbul
atau haji yang dikabulkan. Jadi, pengertian dari haji mardud adalah
haji yang ditolak oleh Allah, karena dalam melakukannya banyak
dicampuri dosa dan keharaman, misalnya mengerjakan haji dengan
perbekalan dari usaha haram. Dapat juga haji yang niatnya bukan
karena ibadah ‘ilallah’. Melainkan karena pujian atau status duniawi.
Meskipun demikian, Dik Doank tetap menekankan bahwa haji itu
penting. Dan mengambil makna sebagai persatuan umat Islam
sedunia, adalah hikmah yang harus dipahami dalam pelaksanaan
Haji.

“Maafkan hamba, wahai kanjeng sunan, hamba hendak


melaksanakan ibadah haji ke tanah suci, tetapi hamba masih ingin
menuntut ilmu terlebih dahulu.”

“Haji itu adalah panggilan Allah Swt. Di kala sudah ada


kesempatan segeralah kau melaksanakannya.”

“Hamba bahkan berpikir, mana yang harus hamba dahulukan,


melaksanakan ibadah haji, atau menikah.”

“ Ohhh, kamu belum menikah?”.

“Iya, belum.”

“Menikah itu bisa wajib, sunnah, mubah, makruh, bahkan haram,


kau harus banyak belajar.”

“Baik, doakan saja hamba untuk yang terbaik.”

“Pasti, saya doakan juga kamu dapat segera menunaikan ibadah


haji.”

“Matur Nuwun, wahai Kanjeng Sunan.”

“Ketahuilah bahwa perkembangan suatu negeri Songot

53
dipengaruhi peradaban ilmu pengetahuannya.”

“Apakah saat ini nusantara kita sudah maju?”

“Menurut Dinda bagaimana?”

“Dari diskusi dengan kawan-kawan hamba, nusantara kita saat


ini ada negeri maritim terkuat. Bahkan kebudayaan dan peradabannya
adalah kiblat dunia.”

“Ah, masa.”

“Itu kalau menurut masyarakat nusantara yang hamba temui.”

“Hmmm... ketahuilah bahwa itu harus dipertahankan. Karena


pekerjaan rumah masih banyak.”

“Maksudnya, guru?”

“Maksudnya kalau kau tidak dapat mempertahankannya. Bisa


jadi malah sebaliknya, nusantara tidak lagi menjadi kiblat kebudayaan
dan ilmu pengetahuan.”

“Kasinggihan, guru.”

“Mengapa itu bisa terjadi guru?”

“Karena setiap orang terlalu meninggikan harta benda duniawi,


ini yang harus diwaspadai generasi mendatang.”

“Apakah bisa kelak bangsa kita tidak lagi mengalami kejayaan?”

“Ya sangat bisa.”

“Sebab lainnya guru...”?

“Ketahuilah bahwa peradaban kita saat ini tinggi karena budaya,


bukan karena perang, perang yang paling tinggi adalah melawan hawa
nafsu, orang hebat dilihat dari ilmu dan pemikirannya. Bukan harta.”

54
“Matur nuwun guru.”

“Bagaimana pandangan Islam soal harta...”

“Contohlah prinsip-prinsip Rasulullah Saw. Bagaimana bentuk


rumah beliau misalnya.”

“Ibadah haji membutuhkan harta. Bagaimana muslim yang tidak


mampu dapat melaksanakannya?”

“Allah Maha Besar Dengan segala kuasa-Nya.”

“Kau tahu perintah pertama dalam Al-Qur’an?”

“Iqra’, yang artinya bacalah.”

“Nah, itulah yang harus direnungkan.”

55
56
Perjalanan Ke Masa Depan

Danau Rendeu merupakan danau yang awalnya tidak diketahui


kemudian setelah seorang anak petani yang kebetulan bermain
di danau tersebut, ditemukanlah beberapa batu berwarna merah
bersamaan dengan beberapa bilah tameng lalu terdapat pintu besar
di permukaan danau tersebut yang tiba-tiba terbuka. Rekan yang
sejak awal mendampingi Dik Doank, yaitu Rusa Jayalaga menyuruh
Dik Doank untuk memasuki pintu misterius tersebut, “Ayo kita masuk
saja, saya penasaran.” ungkap Rusa Jayalaga.

Dik Doank sempat dekat dengan Rusa Jayalaga, seorang pembuat


pedang pusaka keraton karena beliaulah juga yang membuatkan
keris untuk Dik Doank. Pedang fisabilillah dibuat selama hampir 10
tahun. Setelah dinyatakan sudah selesai total dan dapat diambil,
barulah pedang tersebut diberikan ke Dik Doank. Seorang tabib istana
pernah tidak sabar dan hendak meminta pedang tersebut dikarenakan
karomah besar pedang tersebut dan ingin dengan segera memilikinya
tetapi sang empu tidak mengizinkan. Membuat pedang pusaka tidak
boleh sembarangan dan harus sampai selesai pembuatannya.

Setelah memasuki pintu besar misterius di tengah danau,


masuklah keduanya ke pintu tersebut. Tampak suatu alam lain yang
membuat kaget Rusa Jayalaga, tetapi lain halnya dengan Dik Doank,

57
tidak tampak ketegangan di raut wajahnya. Tampak fenomena suatu
kota megah yang memang baru kali itu dilihat keduanya, suatu
bangunan dan kendaraan-kendaraan yang terbang, pakaian yang
dikenakan mirip peradaban luar angkasa. Bahasa yang diutarakan
juga asing bagi mereka berdua. Meskipun demikian keduanya tidak
ada yang memperhatikan dalam kota tersebut. Terlihat robot-robot
yang melintas, bangunan aneh yang sangat futuristik, layar lebar yang
sangat digital, serta sinar-sinar terang yang keluar dari kendaraan
terbang yang lalu lalang.

Setelah memasuki pintu besar misterius di tengah danau,


masuklah keduanya ke pintu tersebut. Tampak suatu alam lain
yang membuat kaget Rusa Jayalaga, tetapi lain halnya dengan Dik
Doank, tidak tampak ketegangan di raut wajahnya. Tampak suatu
kota megah yang memang baru kali itu dilihat keduanya, suatu
bangunan dan kendaraan-kendaraan yang terbang, pakaian yang
dikenakan mirip peradaban luar angkasa. Bahasa yang diutarakan
juga asing bagi mereka berdua. Meskipun demikian keduanya tidak
ada yang memperhatikan dalam keramaian kota tersebut. Dik Doank
sudah memiliki firasat bahwa inilah alam lain, tetapi tidak langsung
menunjukkan perasaannya. Dilihatnya Rusa jayalaga masih tampak
kebingungan barulah setelah melihat layar besar di jalan tertulis,
tahun 2222.

Akhirnya Rusa Jayalaga tersadar “Inilah masa depan”. Pintu


misterius di danau tersebut adalah pintu waktu ke masa depan.
Bahasa yang digunakan masyarakat di kota itu tidak familier sampai
akhirnya uniknya terdengar suara azan dari suatu bangunan dan
pergilah keduanya ke bangunan tersebut. Setelah sholat berjamaah
imam sholatlah yang menerangkan bahwa ini adalah tahun 2222 ini
adalah negeri Jawa, meskipun dengan bahasa yang aneh dan ajaibnya
imam itu mampu berbahasa arab. “Ya Allah, Engkau membawa
kami ke masa depan, mungkin inilah hasil perjuangan dakwah para
waliyullah. Megah sekali bangunan-bangunan di sini, nuansa sangat

58
Islami, masyarakat terlihat amat sangat damai. Banyak masjid-masjid
berukuran besar dan kendaraan-kendaraan yang terbang dengan
lampu gemilau.

“Apakah anda pernah ke planet Neptunus?” tanya Dik Doank


kepada Kyai Bintang, seorang kyai di kota Chapter, suatu kota kecil
di negeri Saturnus. kota Chapter dan Kota Atlantic. Merupakan dua
kota yang sangat modern di sana. Yang uniknya adalah hampir 90%
penduduk di sana beragama Islam. Pada tahun 2222 ini uniknya umat
Islam mendapat penerimaan antusias pada hampir seluruh penduduk
bumi maupun planet sekitarnya. Di suatu pengajian di kota Chapter.
Tiba-tiba ada jamaah pengajian yang bertanya “Kanjeng Sunan bisakah
anda menceritakan tentang kisah Wali Songo?”? “Hmmm. Kenapa
kamu meminta?” “Saya mengetahuinya dari legenda masa lalu.” papar
jamaah tersebut. “Baiklah, saya akan menjelaskannya, mereka hidup
setelah zaman saya tetapi karena anda memiliki catatannya saya akan
membantu menjelaskannya.” ungkap Dik Doank. Rusa Jayalaga tidak
menyangka menceritakan sebuah kisah masa lalu yang disampaikan
di masa depan, bahkan zaman robotik seperti ini.

Puisi Petualangan Dakwah Islam:

Tidak ada suatu pertemuan yang kebetulan.


Tadabbur dakwah adalah nikmat Tuhan
Laut biru, awan putih, terik matahari, bersinar dalam siang hari.
Langit hitam, bintang berkilauan, suara ombak berderu kencang, di malam
hari
Jiwa petualanganku makin membara
Semangat pengembaraan kalbu bertarung dalam alam suaka
Keheningan alam bersatu dengan keramaian fauna
Tuhankulah yang paling kuingat dalam perjalanan dakwah di dunia ini yang
fana
Cintaku pada Tuhanku melebihi dari yang lainnya

59
Dan jiwa pengambaraanku kuserahkan kepada sang Lillahita’ala

Bintang-bintang di angkasa menambah rasa syukurku


Angkan berpetualang bersama ciptaan-Nya yang beribu-ribu
Puisi dakwah ini merenungkan masa lalu dan masa depan
Sajak religi ini mentadabburi perbintangan dalam luasnya permenungan
Terimalah niat baikku untuk i’tikaf dalam masjid beratap alam
Terima kasihku untuk kehidupan dan karunia alam
Ini adalah cerita novel dakwah Islam rahmatan lil’alamin.
Yang artinya Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam dan kehidupan yang
aman terjamin

Pada suatu malam yang tenang, sehabis melaksanakan sholat


Isya’ sang imam Dik Doank berjalan sendiri ke suatu tempat di
belakang pusat perkotaan, sengaja ingin menyendiri dari keramaian.
Setelah melewati pusat keramaian, Dik Doank sengaja berjalan terus
menyusuri jalan hingga ke ujung kota yang terdapat suatu danau. Di
danau itulah Dik Doank melihat dua orang yang kelihatannya sedang
memancing ikan dan lalu mendekati keduanya. Dik Doank berkata,
“Assalamu’alaikum, selamat malam.” lalu salah satu pemancing
tersebut menjawab, “Wa’alaikumsalam, iya, siapa?” Dik Doank
bersyukur, bahasa orang tersebut dapat memahami bahasa dirinya
meskipun logatnya terdengar aneh. “Bolehkah saya bergabung
duduk di sini?” ucap Dik Doank. Keduanya menjawab, “Silahkan.”
setelah setengah jam pembicaraan ketiganya pun mengenai masalah
kehidupan dan perenungan rohani

Ini adalah Tahun 2222, suasana sangat berbeda, bahkan


memancing ikan di danau pun menggunakan alat yang dipegang
dan mengeluarkan sinar-sinar berwarna-warni, tidak seperti zaman
dahulu yaitu zaman Dik Doank sebelum melewati pintu waktu.
Kemudian setelah mengetahui bahwa Dik Doank, orang yang tiba-

60
tiba datang itu adalah pendakwah dari Islamic center yang selama ini
sedang diperbincangkan masyarakat. Melihat kenyataan tersebut,
salah satu pemancing tersebut bertanya, “Tuan, menurut anda di
manakah keberadaan Tuhan?” Dik Doank menjawab, “Dalil kedua,
firman Allah Swt.”:

“Dialah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Nampak dan Yang
Samar.” (QS: Al-Hadid: 3)

“Dan Sesungguhnya Allah Maha-tak butuh pada apa pun selain


Diri-Nya.” (QS. Ali Imran: 97)

Setelah ditanya tentang bahwa keberadaan secara fisik Allah


Swt, itu masalah iman. Kursi Allah Swt, atau di manakah diri-Nya
berada, itu diluar kemampuan manusia. Tetapi sang Sunan Dik Doank
mengatakan, “Allah ada dalam diri kita masing-masing, bahkan di
kala kita meninggalkan-Nya Allah tetap ada.” jawaban Sang Sunan
pun membuat kedua pemancing tersebut termenung.

Saat suasana sedang hening, tiba-tiba dari kejauhan datanglah


sebuah kapal disertai yang lumayan besar yang uniknya kapal itu
terbang dari ketinggian di kejauhan yang diiringi komet-komet,
kemudian mendekat dan perlahan berhenti tepat di depan ketiganya.
“MasyaAllah kapal apa ini.” batin Dik Doank. Kemudian muncullah
beberapa orang dan tampak sang pengawal, “Rusa Jayalaga!”
Kemudian sang pengawal setengah berteriak, “Wahai pangeran
Assalamu’alaikum saya mencari Njenengan, akhirnya saya ajak para
jama’ah untuk mencari paduka.” Dik Doank menjawab “Oooh begitu,
menawari.” “Bagaimana kalau paduka ikut naik?” akhirnya Dik Doank
kedua pemancing ikut naik ke dalam kapal tersebut.

Di dalam keheningan malam, berangkatlah Dik Doank dan tim

61
berkeliling kota metropolis masa depan. Dengan kapal laut yang dapat
tersebut berkelilinglah mereka di atas kota futuristik yang berkilauan,
“Subhanallah.” Dik Doank berucap.

Di dalam keheningan malam, berangkatlah Dik Doank dan Rusa


Jayalaga mengatakan bahwa pintu waktu di danau telah dilihatnya
sudah ada dan terbuka. Meskipun pintu tersembunyi itu letaknya di
bawah pohon besar, Rusa Jayalaga masih ingat betul lokasinya.

Tetapi sebelum berangkat kembali ke masa lalu, kapal tersebut


hendak ke planet Mars terlebih dahulu, karena kapal tersebut adalah
kapal ulang alik yang rute trayeknya ada Bumi dan planet Mars.
“Hmmm baiklah.” ujar Dik Doank.

62
Tentang Planet

Planet atau bintang siarah (dari bahasa Yunani Kuno αστήρ


πλανήτης (astēr planētēs), berarti “bintang pengelana”) adalah benda
astronomi yang mengorbit sebuah bintang atau sisa bintang yang
cukup besar untuk memiliki gravitasi sendiri, tidak terlalu besar
untuk menciptakan fusi termonuklir, dan telah “membersihkan”
daerah sekitar orbitnya yang dipenuhi planetesimal.

Kata planet sudah lama ada dan memiliki hubungan sejarah,


sains, mitologi, dan agama. Oleh peradaban kuno, planet dipandang
sebagai sesuatu yang abadi atau perwakilan dewa. Seiring kemajuan
ilmu pengetahuan, pandangan manusia terhadap planet berubah.

Pada tahun 2006, Persatuan Astronomi Internasional (IAU)


mengesahkan sebuah resolusi resmi yang mendefinisikan planet
di Tata Surya. Definisi ini dipuji namun juga Dikritik dan masih
diperdebatkan oleh sejumlah ilmuwan karena tidak mencakup benda-
benda bermassa planet yang ditentukan oleh tempat atau benda
orbitnya. Meski delapan benda planet yang ditemukan sebelum 1950
masih dianggap “planet” sesuai definisi modern, kemudian terdapat
sejumlah benda angkasa seperti Ceres, Pallas, Juno, Vesta (masing-
masing objek di sabuk asteroid Matahari), dan Pluto (objek trans-
Neptunus yang pertama ditemukan) yang dulunya dianggap planet

63
oleh komunitas ilmuwan sudah tidak dipermasalahkan lagi.

Ptolomeus menganggap planet mengelilingi bumi dengan gerakan


deferen dan episiklus. Walaupun ide planet mengelilingi Matahari
sudah lama diutarakan, baru pada abad ke-17 ide ini terbukti oleh
pengamatan teleskop Galileo Galilei. Dengan analisis data observasi
yang cukup teliti, Johannes Kepler menemukan bahwa orbit planet
tidak berbentuk lingkaran, melainkan elips. Seiring perkembangan
peralatan observasi, para astronom mengamati bahwa planet berotasi
pada sumbu miring dan beberapa di antaranya memiliki beting es dan
musim layaknya Bumi. Sejak awal zaman angkasa, pengamatan jarak
dekat oleh wahana antariksa membuktikan bahwa bumi dan planet-
planet lain memiliki tanda-tanda vulkanisme, badai, tektonik, dan
bahkan hidrologi.

Secara umum, planet terbagi menjadi dua jenis utama: raksasa


gas besar berkepadatan rendah dan raksasa darat kecil berbatu.
Sesuai definisi IAU, ada delapan planet di tata surya. Menurut
jaraknya dari Matahari (dekat ke jauh), ada empat planet kebumian,
Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars, kemudian empat raksasa gas,
Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Enam planet di antaranya
Dikelilingi oleh satu satelit alam atau lebih. Selain itu, IAU mengakui
lima planet kerdil dan ratusan ribu benda kecil Tata Surya. Mereka
juga masih mempertimbangkan benda-benda lain untuk digolongkan
sebagai planet.

Sejak 1992, ratusan planet yang mengelilingi bintang-bintang


lain “planet ekstrasurya” atau “eksoplanet” di bima sakti telah
ditemukan. Per 1 September 2021, 4.834 eksoplanet yang diketahui (di
3.572 sistem planet dan 795 sistem multiplanet) terdaftar di Extrasolar
Planets Encyclopaedia. Ukurannya beragam, mulai dari planet daratan
mirip bumi hingga raksasa gas yang lebih besar daripada Jupiter.
Pada tanggal 20 Desember 2011, tim Teleskop Luar Angkasa Kepler
menemukan dua exoplanet seukuran Bumi, Kepler-20e dan Kepler-

64
20f, yang mengorbit bintang mirip Matahari, Kepler-20.Studi tahun
2012 yang menganalisis data mikrolensa gravitasi memperkirakan
setiap bintang di bima sakti rata-rata dikelilingi oleh sedikitnya
1,6 planet.Sejumlah astronom di Harvard-Smithsonian Center for
Astrophysics (CfA) melaporkan pada Januari 2013 bahwa sedikitnya
17 miliar exoplanet seukuran Bumi (tepatnya 0,8–1,25 massa bumi)
dengan periode orbit 85 hari atau kurang berada di galaksi bima sakti.

Sejarah Pengamatan Planet

Ide tentang planet berubah-ubah sepanjang sejarah, mulai dari


bintang pengelana abadi pada zaman antik hingga benda kebumian
pada zaman modern. Konsep ini meluas tidak hanya di tata surya saja,
tetapi sudah mencapai ratusan sistem luar surya lainnya. Ambiguitas
yang terdapat dalam definisi planet telah menjadi kontroversi di
kalangan ilmuwan.

Lima planet klasik yang dapat dilihat mata telanjang sudah


Diketahui sejak zaman kuno dan pengaruhnya sangat besar di dunia
mitologi, kosmologi agama, dan astronomi kuno. Pada zaman itu,
astronom mengetahui bagaimana cahaya-cahaya tertentu bergerak
melintasi langit relatif terhadap bintang lain. Bangsa Yunani kuno
menyebut cahaya tersebut πλάνητες ἀστέρες (planetes asteres, “bintang
pengelana”) atau “πλανήτοι” saja (planētoi, “pengelana”), yang dari
situlah kata “planet” terbentuk. Di Yunani, Cina, Babilonia kuno,
dan seluruh peradaban pra-modern, diyakini bahwa bumi berada di
pusat alam semesta dan semua “planet” mengelilingi bumi. Alasan
munculnya sudut pandang ini adalah bintang dan planet tampak
berputar mengitari Bumi setiap hari dan persepsi akal sehat bahwa
bumi bersifat padat dan tetap, tidak bergerak dan diam.

Babilonia

Peradaban pertama yang dikenal memiliki teori fungsional


tentang planet adalah bangsa Babilonia, penduduk Mesopotamia

65
pada milenium pertama dan kedua SM. Teks astronomi planet tertua
yang masih ada adalah Tablet Venus dari Ammisaduqa, salinan daftar
pengamatan gerakan planet Venus abad ke-7 SM yang diduga dirancang
pada milenium kedua SM.MUL.APIN adalah sepasang tablet kuneiform
tertanggal abad ke-7 SM yang mencatat gerakan matahari, bulan,
dan planet-planet sepanjang tahun.Sejumlah astrolog Babilonia juga
menetapkan dasar-dasar astrologi Barat. Enuma anu enlil, ditulis saat
periode Neo-Assyria pada abad ke-7 SM, terdiri dari daftar omen dan
hubungannya dengan berbagai fenomena langit, termasuk gerakan
planet-planet. Venus, Merkurius, dan planet terluar Mars, Jupiter, dan
Saturnus diidentifikasi oleh sejumlah astronom Babilonia. Semuanya
adalah planet yang pernah Diketahui manusia sampai ditemukannya
teleskop pada awal zaman modern.

Astronomi Yunani-Romawi

Bangsa Yunani Kuno awalnya tidak setertarik bangsa Babilonia


dalam mempelajari planet. Pengikut Pythagoras pada abad ke-6 dan
5 SM tampaknya sudah mengembangkan teori keplanetannya sendiri
yang terdiri dari Bumi, Matahari, Bulan, dan planet-planet mengelilingi
“Api Tengah” di pusat alam semesta. Pythagoras atau Parmenides
dikabarkan merupakan orang pertama yang mengidentifikasi bintang
senja dan bintang pagi (Venus) sebagai satu benda. Pada abad ke-3 SM,
Aristarkhus dari Samos mengusulkan sistem heliosentris, yang berarti
bumi dan planet mengitari Matahari. Akan tetapi, sistem geosentris
terus mendominasi peradaban dunia sampai revolusi ilmiah.

Pada periode Helenistik abad ke-1 SM, bangsa Yunani mulai


mengembangkan skema matematika untuk memperkirakan posisi
planet-planet. Skema yang berdasarkan geometri alih-alih aritmetika
Babilonia ini kelak mengusangkan teori kompleks dan kelengkapan
Babilonia. Kebanyakan pergerakan astronomis yang diamati dari
Bumi dengan mata telanjang menggunakan skema ini. Teori Yunani
ini baru dijelaskan secara lengkap di Almagest karya Ptolomeus

66
pada abad ke-2 M. Model Ptolomeus ini begitu lengkap dan dominan
sampai-sampai semua teori astronomi sebelum ini dianggap usang dan
Almagest menjadi teks astronomi resmi di dunia Barat selama 13 abad.
Bangsa Yunani dan Romawi mengenal tujuh planet, masing-masing
dianggap mengelilingi bumi sesuai hukum kompleks Ptolomeus.
Planet-planet tersebut adalah (sesuai urutan Ptolomeus dari Bumi):
Bulan, Merkurius, Venus, Matahari, Mars, Jupiter, dan Saturnus.

India.

Pada tahun 499 CE, astronom India Aryabhata membuat model


planet yang memasukkan rotasi bumi di sumbunya. Ia menjelaskan
hal tersebut sebagai penyebab bintang tampak bergerak ke barat. Ia
juga meyakini bahwa orbit planet berbentuk elips. Pengikut Aryabhata
sangat banyak di India Selatan, tempat prinsip-prinsipnya soal rotasi
diurnal bumi diakui dan sejumlah karya lanjutan yang didasarkan
pada teori tersebut dibuat.

Tahun 1500, Nilakantha Somayaji dari mazhab astronomi dan


matematika Kerala merevisi model Aryabhata dalam karyanya yang
berjudul Tantrasangraha. Dalam Aryabhatiyabhasya, komentar
terhadap Aryabhatiya-nya Aryabhata, ia mengembangkan model
planet berupa Merkurius, Venus, Mars, Jupiter, dan Saturnus
mengelilingi Matahari dan Matahari mengelilingi Bumi, mirip sistem
Tychonik yang kelak diusulkan Tycho Brahe pada akhir abad ke-16.
Kebanyakan astronom mazhab Kerala yang menjadi pengikutnya
menerima model planet usulannya.

Astronomi Islam Abad Pertengahan

Pada abad ke-11, transit Venus diamati oleh Ibnu Sina, yang
menetapkan bahwa Venus kadang berada di bawah Matahari. Pada
abad ke-12, Ibnu Bajjah mengamati “dua planet berupa titik hitam di
permukaan Matahari”, yang kelak Diketahui sebagai transit Merkurius
dan Venus oleh astronom Maragha, Qotb al-Din Shirazi, pada abad

67
ke-13. Sayangnya, Ibnu Bajjah dianggap mustahil telah mengamati
transit Venus, karena fenomena tersebut memang tidak pernah terjadi
seumur hidupnya.

Renaisans Eropa

Dengan dimulainya revolusi ilmiah, pemahaman terhadap kata


“planet” berubah dari sesuatu yang bergerak melintasi langit (relatif
terhadap lautan bintang); menjadi benda yang mengelilingi bumi
(atau sesuatu yang dianggap seperti itu pada zaman tersebut); dan
menjadi sesuatu yang langsung mengelilingi Matahari setelah model
heliosentris Copernicus, Galileo, dan Kepler diakui publik pada abad
ke-16.

Karena itu, Bumi dimasukkan ke daftar planet, sementara


matahari dan bulan tidak. Awalnya, ketika satelit-satelit pertama
Jupiter dan Saturnus ditemukan pada abad ke-17, kata “planet”
dan “satelit” sering dipakai bolak-balik, namun “satelit” semakin
sering dipakai pada abad selanjutnya. Sampai pertengahan abad ke-
19, jumlah “planet” tumbuh pesat karena benda-benda baru yang
ditemukan mengelilingi matahari langsung digolongkan sebagai
planet oleh komunitas ilmuwan.

Dik Doank sangat sabar dalam berdakwah, meskipun tantangan


dan hambatan bahkan gangguan sering menghampiri. Sang Sultan
dengan penuh kearifan tetap menyampaikan mater-materi dakwahnya
dengan sopan santun.

Abad ke-19

Pada abad ke-19, para astronom mulai menyadari bahwa benda-


benda baru yang sebelumnya dikelompokkan sebagai planet selama
nyaris setengah abad (seperti Ceres, Pallas, dan Vesta) justru jauh
berbeda daripada planet tradisional. Benda-benda ini berada di kawasan
yang sama antara Mars dan Jupiter (sabuk asteroid) dan massanya

68
lebih kecil, karena itu mereka digolongkan sebagai “asteroid”. Karena
tidak adanya definisi resmi, kata “planet” akhirnya dipahami sebagai
benda “besar” apapun yang mengitari matahari. Sejak ditemukannya
celah raksasa antara asteroid dan planet, dan penemuan-penemuan
baru berakhir setelah Neptunus ditemukan tahun 1846, definisi resmi
tersebut akhirnya dihapus.

Abad ke-20

Pada abad ke-20, Pluto ditemukan. Setelah serangkaian


pengamatan awal menyimpulkan benda ini lebih besar daripada Bumi,
benda ini langsung diterima sebagai planet kesembilan. Pengamatan
selanjutnya justru membuktikan bahwa benda ini berukuran lebih
kecil: tahun 1936, Raymond Lyttleton berpendapat bahwa Pluto bisa
jadi satelit Neptunus yang keluar jalur, dan pada tahun 1964 Fred
Whipple berpendapat bahwa Pluto mungkin saja berupa komet.
Namun karena ukurannya lebih besar daripada semua asteroid yang
diketahui dan tampaknya tidak eksis di dalam populasi yang lebih
besar, status Pluto tetap planet sampai tahun 2006.

Pada tahun 1992, astronom Aleksander Wolszczan dan Dale Frail


menemukan sejumlah planet yang mengelilingi sebuah pulsar, PSR
B1257+12. Penemuan ini umumnya dianggap sebagai deteksi pasti
terhadap sistem planet yang mengitari bintang lain. Kemudian pada
6 Oktober 1995, Michel Mayor dan Didier Queloz dari Universitas
Jenewa melaksankan deteksi pasti pertama terhadap eksoplanet yang
mengelilingi sebuah bintang deret utama biasa (51 Pegasi).

Penemuan eksoplanet berujung pada ambiguitas lain mengenai


definisi planet, pada titik ketika planet menjadi bintang. Banyak
eksoplanet yang sudah diketahui bermassa lebih besar daripada
Jupiter, mendekati benda-benda bintang yang dikenal sebagai “katai
cokelat”. Katai coklat umumnya dianggap bintang karena mampu
melakukan fusi deuterium, isotop hidrogen yang lebih berat. Jika
bintang berukuran 75 kali Jupiter mampu memfusikan hidrogen, hanya

69
bintang berukuran 13 kali Jupiter yang bisa memfusikan deuterium.
Tetapi, deuterium agak langka dan sebagian besar katai coklat sudah
duluan selesai memfusikan deuterium sebelum ditemukan, sehingga
sulit dibedakan dari planet-planet supermasif.

Abad ke-21

Dengan ditemukannya banyak objek di tata surya dan objek


yang lebih besar di sistem lain pada paruh akhir abad ke-20, muncul
permasalahan tentang hal-hal yang membentuk suatu planet. Ada
perdebatan mengenai apakah suatu objek bisa dianggap planet jika
berada di dalam populasi jauh seperti sabuk atau cukup besar untuk
menciptakan energi sendiri melalui fusi termonuklir deuterium.

Banyak astronom yang berpendapat agar pluto dikeluarkan dari


kelompok planet, karena banyak benda sejenis yang ukurannya mirip
ditemukan di wilayah tata surya yang sama (sabuk Kuiper) pada tahun
1990-an dan awal 2000-an. Pluto terbukti hanyalah satu benda kecil
di antara ribuan benda serupa lainnya.

Sejumlah benda seperti Quaoar, Sedna, dan Eris disebutkan


sebagai planet kesepuluh oleh pers, tetapi tidak diakui secara luas
oleh komunitas ilmuwan. Penemuan Eris tahun 2005, benda yang
27% lebih besar daripada Pluto, menciptakan rasa penasaran publik
tentang definisi planet secara resmi.

Melihat masalah ini, IAU merancang definisi planet dan


menetapkannya pada Agustus 2006. Jumlah planet berkurang menjadi
delapan benda besar yang telah “membersihkan” orbitnya (Merkurius,
Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus). IAU
juga membuat kelompok planet katai yang awalnya ditempati tiga
benda (Ceres, Pluto, dan Eris).

Saat hendak kembali ke tempat penginapan, terdengar seseorang


menghampiri Sunan Dik Doank dan berkata, “Assalamu’alaikum.”

70
lalu Dik Doank dan beberapa jama’ah terdekat menoleh dan menjawab,
“Wa’alaikumsalam wr. wb.” orang tersebut kemudian berkata, “
Bolehkah saya bergabung dan menanyakan sesuatu?” “Dik Doank
menjawab, “Tafaddhol, silahkan.” “Hal yang membuat saya sering
merenung adalah bagaimana cara menahan marah, dikarenakan
dalam zaman saat ini masyarakat rentan memiliki sifat marah dan
menganggap sifat marah adalah hebat.” “Hmmm”.kemudian Dik
Doank berkata, “Ketahuilah bahwa ajaran Islam sangatlah mulia dan
dalam makna ajarannya. Salah ayat Al-Qur’an yang memerintahkan
muslim agar menahan amarah dan bersabar adalah surat Ali ‘Imran
ayat 134 yang artinya :

“(yaitu) orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit,


dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan)
orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan.”

Menurut Dik Doank ayat ini merupakan kelanjutan ayat


sebelumnya (133) yang menyebutkan tentang surga seluas langit dan
bumi bumi yang Allah Swt sediakan bagi orang-orang yang bertakwa.
Kemudian pada surat Ali ‘Imran [3] ayat 134 Allah Swt menjelaskan
mengenai siapa yang dimaksud dari orang-orang yang bertakwa
tersebut, yakni mereka yang senantiasa bersedekah dalam segala
kondisi, yang menahan amarah, dan mau memaafkan kesalahan
orang lain.

Surat Ali ‘Imran [3] ayat 134 seakan-akan berkata, “Sungguh


Allah telah menyediakan surga yang sangat luas bagi orang-orang yang
bertakwa kepada-Nya, yakni mereka yang terus-menerus menafkahkan
hartanya di jalan Allah baik waktu dia lapang maupun di waktu dia
sempit (tidak memiliki kelebihan), mereka yang mampu menahan amarah
dan bersabar , juga mereka yang memaafkan kesalahan orang. Itu semua
adalah perbuatan kebajikan dan Allah menyukai orang-orang yang
berbuat kebajikan.”

Menahan amarah dan bersabar memang bukan perkara mudah.

71
Bahkan orang sekelas Nabi Muhammad Saw pernah marah. Dalam
sebuah riwayat yang diperdebatkan, ketika nabi Saw mengetahui
gugurnya paman beliau, Hamzah bin Abdul Muthalib, dan melihat
kondisi jasadnya yang begitu menyedihkan karena dada Hamzah
dibelah dan jantungnya dikunyah oleh Hindun, beliau sangat marah
pada waktu itu hingga diriwayatkan bahwa nabi Muhammad Saw
ingin membalas dendam.

Namun perasaan amarah nabi tersebut kemudian ditegur oleh


Allah Swt dalam surat an-Nahl ayat 126, “Dan jika kamu membalas,
maka balaslah dengan (balasan) yang sama dengan siksaan yang
ditimpakan kepadamu. Tetapi jika kamu bersabar, sesungguhnya
itulah yang lebih baik bagi orang yang sabar.” Melalui ayat ini Allah
ingin mengajarkan utusan-Nya sebagai manusia dan teladan bagi
umat Islam agar menahan amarah dan bersabar atas segala hal yang
dihadapi. Karena menahan amarah dan bersabar jauh lebih baik dari
melampiaskan marah.

Terdengar ucapan “Assalamu’alaikum wr. wb.” tiba-tiba terdengar


juga orang yang memanggil dari luar “Wa’alaikumsalam wr. wb. iya,
siapa?” salah satu jamaah menjawab. Setelah ditanyakan ternyata
terdapat jamaah ingin berobat dari suatu penyakit. Lalu sang sultan
Dik Doank berkata, “Wah, saya dianggap jama’ah ahli pengobatan
juga.”

Makna Benda-benda Langit Terhadap Pendidikan Anak


Menurut Dik Doank

Anak merupakan penerus orang tuanya dan insyaAllah kelak


akan meneruskan perjuangan orang tuanya dengan pengibaratan
setinggi benda-benda langit. Keluarga mempunyai peranan penting
dalam pendidikan, baik dalam lingkungan masyarakat Islam maupun
agama selain Islam. Karena keluarga merupakan tempat pertumbuhan
anak yang pertama di mana dia mendapatkan pengaruh dari anggota
keluarga pada masa yang amat penting dan paling kritis dalam

72
pendidikan anak, yaitu tahun-tahun pertama dalam kehidupannya.
Sebab pada masa tersebut apa yang ditanamkan dalam diri anak akan
terus menerus diingat, sehingga tidak mudah hilang atau berubah.

Periode pertama dalam kehidupan anak yaitu usia enam tahun


pertama merupakan periode yang amat kritis dan paling penting.
Periode ini mempunyai pengaruh yang sangat mendalam dalam
pembentukan pribadi anak. Apapun yang terekam dalam benak anak
pada periode ini, nanti akan tampak pengaruhnya secara nyata pada
kepribadiannya ketika menjadi dewasa.

Umat Islam hendaknya menyadari pentingnya pendidikan melalui


keluarga. Syaikh Abu Hamid Al Ghazali ketika membahas tentang
peran kedua orangtua dalam pendidikan mengatakan: “Ketahuilah,
bahwa anak kecil merupakan amanat bagi kedua orangtuanya. Hatinya
yang masih suci merupakan permata alami yang bersih dari pahatan
dan bentukan, dia siap diberi pahatan apapun dan condong kepada
apa saja yang disodorkan kepadanya. Jika dibiasakan dan diajarkan
kebaikan dia akantumbuh dalam kebaikan dan berbahagialah kedua
orang tuanya di dunia dan akhirat, juga setiap pendidik dan gurunya.
Tapi jika dibiasakan melakukan hal-hal buruk,niscaya akan menjadi
jahat dan binasa. Dosanya pun ditanggung oleh guru dan walinya.
Maka hendaklah memelihara, mendidik dan membina serta mengajari
anak akhlak yang baik, menjaganya dari teman-teman jahat, tidak
membiasakannya bersenang-senang secara berlebihan dan tidak
pula menjadikannya suka kemewahan, sehingga akan menghabiskan
umurnya untuk mencari hal tersebut bila dewasa.

Jika orang tua sudah menemukan potensi kecerdasan yang dimiliki


anak, maka orang tua dapat menetapkan tujuan pendidikan dan
pengasuhan anaknya. Tentunya orang tua memiliki harapan untuk
menjadikan anak sebagai individu yang sempurna. Ketika harapan
tersebut diwujudkan dalam bentuk pendidikan dan pengasuhan,
maka sangatlah penting disadari bahwa tiap anak berbeda dan dapat

73
distimulasi sesuai kemampuannya. Sangatlah tidak arif jika orang tua
menuntut sesuatu yang terlalu berlebihan pada anak. Selain mengacu
pada kecerdasan majemuk yang telah dijelaskan di atas, tujuan
pendidikan dan pengasuhan ini hendaknya mengembangkan pula
berbagai aspek psikologis anak, seperti aspek moral, sosial, emosional,
motorik dan fisik. Orang tua sebagai pendidik utama bagi anak adalah
model bertingkah laku yang akan ditiru oleh anak. Karena itu, penting
bagi orang tua untuk menerapkan pendidikan keteladanan bagi anak.
Di sinilah nilai-nilai kehidupan beragama menjadi sangat penting
diajarkan sejak dini.

Anak hendaknya dibesarkan dengan perhatian yang baik.


Perhatian tersebut dapat berbentuk fisik maupun psikis. Sejak kecil,
sudah seharusnya anak mendapatkan kasih sayang yang besar,
diberikan asupan zat-zat gizi dan nutrisi yang baik, serta diberikan
pendidikan yang baik. Semua usaha tersebut dilakukan dalam rangka
mewujudkan seorang anak yang memiliki kecerdasan dan kesehatan
yang maksimal. Sebagaimana firman Allah Swt:

Artinya: “Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang


seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah,
yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. oleh sebab
itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka
mengucapkan Perkataan yang benar.” (QS.An-Nisa(04):09).

Upaya yang dilakukan orang tua dalam memberikan pengasuhan


yang sebaik-baiknya terhadap anak juga hendaknya disertai dengan
do’a, yang tujuannya tidak lain adalah agar anak menjadi pribadi yang
cerdas, sehat dan kuat. Sebagaimana ditegaskan dalam Al-Qur’an :

Artinya: “Dan orang orang yang berkata: “Ya Tuhan kami,


anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri Kami dan keturunan kami
sebagai penyenang hati (Kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-
orang yang bertakwa.” (QS.Al-Furqan (25):74).

74
Ayat ini menerangkan bahwa hendaknya kita memohon kebaikan
untuk keluarga. Sehingga tercipta hubungan yang baik antara orang
tua dan anak. Dik Doank sangat memperhatikan hubungan baik anak
dan orang tua sesuai dengan tuntunan Islam.

Planet Mars

Mars adalah planet terdekat keempat dari Matahari. Namanya


diambil dari dewa perang Romawi, Mars. Planet ini sering dijuluki
sebagai “planet merah” karena tampak dari jauh berwarna kemerah-
kemerahan. Ini disebabkan oleh keberadaan besi (III) oksida di
permukaan planet Mars. Mars adalah planet bebatuan dengan
atmosfer yang tipis. Di permukaan Mars terdapat kawah, gunung
berapi, lembah, gurun, dan tudung es. Periode rotasi dan siklus musim
Mars mirip dengan Bumi. Di Mars berdiri Olympus Mons, gunung
tertinggi di Tata Surya, dan Valles Marineris, lembah terbesar di Tata
Surya. Selain itu, di belahan utara terdapat cekungan Borealis yang
meliputi 40% permukaan Mars.

Mars lebih bersahabat bagi kehidupan dibandingkan keadaan


planet Venus. Namun begitu, keadaannya tidak cukup ideal untuk
manusia. Suhu udara yang cukup rendah dan tekanan udara yang
rendah, ditambah dengan komposisi udara yang sebagian besar
karbondioksida, menyebabkan manusia harus menggunakan alat
bantu pernapasan jika ingin tinggal di sana. Misi-misi ke planet
merah ini, sampai penghujung abad ke-20, belum menemukan jejak
kehidupan di sana, meskipun yang amat sederhana.

Planet ini memiliki 2 buah satelit, yaitu Fobos dan Deimos. Planet
ini mengorbit selama 687 hari dalam mengelilingi Matahari. Planet ini
juga berotasi. Kala rotasinya 25,62 jam.

Di planet Mars, terdapat sebuah kenampakan unik di daerah


Cydonia Mensae. Kenampakan ini merupakan sebuah perbukitan yang
bila dilihat dari atas tampak sebagai sebuah wajah manusia. Banyak

75
orang yang menganggapnya sebagai sebuah bukti dari peradaban
yang telah lama musnah di Mars, walaupun pada masa kini, telah
terbukti bahwa kenampakan tersebut hanyalah sebuah kenampakan
alam biasa.

Ciri Fisik Planet Mars

Mars memiliki jari-jari sekitar setengah dari jari-jari bumi.


Planet ini kurang padat bila dibandingkan dengan bumi, dan
hanya mempunyai sekitar 15% volume dan 11% massa bumi. Luas
permukaannya lebih kecil dari jumlah wilayah kering di bumi.
Mars lebih besar daripada Merkurius, tetapi Merkurius lebih padat.
Akibatnya kedua planet mempunyai tarikan gravitasi yang hampir
mirip di permukaan dan tarikan Mars lebih kuat sekitar kurang dari
1%. Ukuran, massa, dan gravitasi permukaan Mars berada “di antara”
bumi dan bulan (diameter Bulan hanya setengah dari Mars, sementara
Bumi dua kalinya; Bumi sembilan kali lebih besar dari Mars, dan
bulan satu per sembilannya). Kenampakan permukaan Mars yang
merah-jingga diakibatkan oleh keberadaan besi(III) oksida, yang lebih
dikenal dengan nama hematite.Geologi

Berdasarkan pengamatan orbit dan pemeriksaan terhadap


kumpulan meteorit Mars, permukaan Mars terdiri dari basalt.
Beberapa bukti menunjukkan bahwa sebagian permukaan Mars
mempunyai silika yang lebih kaya daripada basalt biasa, dan mungkin
mirip dengan batu-batu andesit di Bumi. Sebagian besar permukaan
Mars dilapisi oleh debu besi(III) oksida yang memberinya kenampakan
merah.

Saat ini Mars tidak mempunyai medan magnet global, namun


hasil pengamatan menunjukkan bahwa sebagian kerak planet
termagnetisasi, dan medan magnet global pernah ada pada masa
lalu. Salah satu teori yang diumumkan pada tahun 1999 dan
diperiksa ulang pada Oktober 2005 (dengan bantuan Mars Global
Surveyor) menunjukkan bahwa empat miliar tahun yang lalu, dinamo

76
Mars berhenti berfungsi dan mengakibatkan medan magnetnya
menghilang. Ada pula teori bahwa asteroid yang sangat besar pernah
menghantam Mars dan mematikan medan magnetnya.

Inti Mars, yang jari-jarinya diperkirakan sebesar 1.480 km,


terdiri dari besi dan 14–17% sulfur. Inti besi sulfida ini cair. Lapisan
di atas inti Mars adalah mantel silikat yang membentuk banyak objek
tektonik dan vulkanik di Mars, tetapi saat ini mantel tersebut sudah
tidak aktif. Di atas lapisan mantel adalah kerak, yang ketebalan rata-
ratanya sekitar 50 km, dan ketebalan maksimumnya 125 km.

Saat pembentukan tata surya, Mars terbentuk dari cakram


protoplanet yang mengelilingi Matahari. Planet ini punya ciri kimia
yang berbeda karena letaknya di tata surya. Unsur dengan titik didih
yang rendah seperti klorin, fosfor, dan sulfur ada dalam jumlah yang
lebih besar daripada di bumi. Unsur-unsur tersebut kemungkinan
dihalau dari daerah yang dekat dengan Matahari oleh angin surya
muda yang kuat.

Setelah terbentuk, planet-planet melewati masa “Pembombardiran


Berat Akhir”. Bekas tubrukan dari masa tersebut dapat dilihat di 60%
permukaan Mars. 40% permukaan Mars adalah bagian dari cekungan
yang diakibatkan oleh tubrukan objek sebesar Pluto empat miliar
tahun yang lalu. Cekungan di belahan utara Mars yang membentang
sejauh 10.600 km ini kini dikenal dengan nama cekungan Borealis.

Sejarah geologi Mars dapat dibagi menjadi beberapa masa, tetapi


berikut adalah tiga masa utama:

• Masa Noachis (dinamai dari Noachis Terra): Pembentukan


permukaan tertua Mars, antara 4,5 miliar hingga 3,5 miliar
tahun yang lalu. Permukaan dari masa Noachis dipenuhi
kawah tubrukan yang besar. Tonjolan Tharsis, dataran tinggi
vulkanik, diduga terbentuk pada masa ini. Pada akhir masa
ini banjir besar juga terjadi.

77
• Masa Hesperia (dinamai dari Hesperia Planum): 3,5 miliar
tahun yang lalu hingga 2,9–3,3 miliar tahun yang lalu. Masa
ini ditandai dengan pembentukan dataran lava.

• Masa Amazonis (dinamai dari Amazonis Planitia): 2,9–3,3


miliar tahun yang lalu hingga sekarang. Olympus Mons
terbentuk pada periode ini, dan begitu pula aliran lava lain.

Aktivitas geologi masih berlangsung di Mars. Athabasca Valles


merupakan tempat mengalirnya lava sejak 200 juta tahun yang lalu.
Aliran air di graben Cerberus Fossae muncul sekitar 20 juta tahun
yang lalu, yang merupakan tanda-tanda terjadinya intrusi vulkanik.
Pada 19 Februari 2008, citra yang diabadikan oleh Mars Reconnaissance
Orbiter menunjukkan bukti terjadinya longsor di tebing setinggi 700
m.

Tanah di Mars

Berdasarkan data dari wahana Phoenix, tanah Mars terdiri


dari unsur seperti magnesium, sodium, potasium, dan klorida.
Nutrien tersebut dapat ditemui di kebun bumi dan penting dalam
pertumbuhan tanaman. Percobaan yang dilakukan oleh wahana
Phoenix menunjukkan bahwa tanah Mars punya pH sebesar 8,3, dan
mengandung garam perklorat.

Cerat dapat ditemui di seluruh Mars. Seringkali cerat baru muncul


di lereng curam kawah, palung, dan lembah. Cerat awalnya berwarna
gelap, dan seiring berjalannya waktu, cerat menjadi semakin menjadi
terang. Kadang-kadang cerat muncul dalam ukuran yang kecil, dan
lalu melebar hingga ratusan meter. Cerat juga mengikuti tepi batuan.
Berdasarkan teori yang banyak diterima, cerat merupakan lapisan
tanah gelap di bawah yang muncul karena longsor atau badai debu. Ada
pula penjelasan lain yang melibatkan air, dan bahkan pertumbuhan
organisme.

78
Hidrologi Mars

Air tidak dapat bertahan di permukaan Mars karena tekanan


atmosfernya yang rendah. Di ketinggian terendah, air masih dapat
bertahan dalam waktu yang singkat. Dua tudung es di Mars diduga
terdiri dari air. Jika dicairkan, volume air di tudung es kutub selatan
mampu melapisi seluruh permukaan planet dengan kedalaman 11
meter. Lapisan permafrost terbentang dari kutub hingga lintang 60°.

Es air dalam jumlah besar diduga terperangkap di bawah lapisan


kriosfer Mars. Data dari Mars Express dan Mars Reconnaissance
Orbiter menunjukkan keberadaan es air yang besar di kedua kutub
(Juli 2005) dan lintang tengah (November 2008). Wahana Phoenix
secara langsung mengambil sampel es air di Mars pada 31 Juli 2008.

Dari kenampakan permukaan Mars dapat dilihat bahwa air


pernah mengalir di permukaan planet tersebut. Saluran banjir besar
yang disebut saluran aliran keluar (outflow channel) dapat ditemui di
25 tempat, dan diduga merupakan tanda-tanda terjadinya erosi pada
masa lepasnya air dari akuifer di bawah tanah, meskipun struktur
tersebut juga diduga diakibatkan oleh glasier atau lava. Saluran
termuda diduga terbentuk sekitar beberapa juta tahun yang lalu. Di
tempat lain, terutama di wilayah tertua permukaan Mars, jaringan
lembah yang bercabang menyebar di sepanjang bentang alam. Ciri
dan persebaran lembah tersebut menunjukkan bahwa lembah tersebut
dibentuk oleh limpasan permukaan yang diakibatkan oleh hujan atau
salju pada awal sejarah Mars. Aliran di bawah permukaan dan proses
pengikisan tanah dari lereng oleh air tanah yang ada di tepi sungai
atau lereng bukit mungkin memainkan peran tambahan di beberapa
jaringan, namun hujan kemungkinan merupakan penyebab utama.

Di Mars juga ada ribuan penampakan di kawah dan dinding


lembah yang mirip dengan parit. Parit tersebut biasanya ada di
dataran tinggi belahan selatan. Sejumlah penulis menyatakan bahwa
proses pembentukannya memerlukan air, kemungkinan dari es yang

79
mencair, namun ada pula yang meyakini bahwa es karbon dioksida
dan pergerakan debu kering-lah yang membentuknya. Parit-parit
tersebut sangat muda, bahkan mungkin masih aktif hingga sekarang.

Melalui Permenungan Planet Mars, Dik Doank menyampaikan


kepada para muridnya bahwa cakrawala kehidupan adalah luas.
Islam sebagai agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad Saw adalah
rahmatan lil’alamin.

“Di mana pelabuhan Voyagers 13?” Dik Doank kepada beberapa


jama’ah kira-kira 10 orang yang berpakaian aneh sekali dia bernama
Ahmad Seven Star. Helm yang kenakan dengan dua antena paling
tinggi di helmmya maju ke arah Dik Doank dan berkata, “Kanjeng
sunan, mari saya antar paduka ke pelabuhan Voyagers 13.” Akhirnya
diantarlah Dik Doank menggunakan kapsul terbang bermuatan dua
orang menuju ke pelabuhan Voyagers 13. Dalam peSawat futuristik
tersebut, Dik Doank merenungkan suasana kota planet Mars yang
damai. Manusia-manusia di sana saling menghargai dan rukun satu
sama lain. Dik Doank teringat sabda Nabi Muhammad Saw :

“Sungguh Allah tidak melihat rupa dan harta kalian, melainkan


melihat hati dan amal kalian.” [HR Muslim]

Makna Filosofis Planet Mars Menurut Dik Doank

Dik Doank menjelaskan kepada murid-muridnya bahwa kesehatan


rohani jangan sampai dilupakan dikarenakan terlalu sibuk terhadap
masalah jasmaniah. Sehat jiwa ialah kondisi sehat yang mencakup
sehat pikiran, sehat kehidupan emosinya serta sehat perilakunya.
Tentunya orang yang hidup dilingkungan yang sehat dan dapat
menyesuaikan diri dengan lingkungannya dengan baik, sudah dapat
memenuhi kriteria sehat jiwa, sebagai salah satu kelengkapan dari
sehat secara utuh.

80
Ayat Al-Quran Tentang Petualangan

Surat Yusuf Ayat 109

“Dan Kami tidak mengutus sebelummu (Muhammad), melainkan


orang laki-laki yang Kami berikan wahyu kepadanya di antara penduduk
negeri. Tidakkah mereka bepergian di bumi lalu melihat bagaimana
kesudahan orang-orang sebelum mereka (yang mendustakan rasul).
Dan sungguh, negeri akhirat itu lebih baik bagi orang yang bertakwa.
Tidakkah kamu mengerti?”

Surat Ali ‘Imran Ayat 137

“Sungguh, telah berlalu sebelum kamu sunnah-sunnah (Allah),


karena itu berjalanlah kamu ke (segenap penjuru) bumi dan perhatikanlah
bagaimana kesudahan orang yang mendustakan (rasul-rasul).”

Surat An-Naml Ayat 69

Artinya : “Katakanlah (Muhammad), “Berjalanlah kamu di bumi,


lalu perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berdosa.”

Allah Swt Berfirman ayat 28 yang artinya :

“Orang-orang yang beriman dan hati mereka tentram dengan


mengingat Allah. Ingatlah, dengan mengingat Allah hati akan tenteram”.

81
(QS. Ar-Rad (13) : 28.)

Sehat didefinisikan sebagai suatu keadaan sejahtera dari badan,


jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif
secara sosial dan ekonomis. Sedangkan menurut Islam, sehat yang
dimaksud adalah sehat fisik, mental dan sosial yang diikuti dengan
sehat aqidah, syariah dan akhlak.

Islam menetapkan tujuan pokok kehadirannya untuk memelihara


agama, jiwa, akal, jasmani, harta, dan keturunan. Setidaknya tiga
dari yang disebut di atas berkaitan dengan kesehatan. Tidak heran
jika ditemukan bahwa Islam sangat kaya dengan tuntunan kesehatan.
Dalam Islam terdapat istilah sehat dan afiat, yang masing-masing
digunakan untuk makna yang berbeda, meskipun tidak jarang hanya
disebut salah satunya, karena masing-masing kata tersebut dapat
mewakili makna yang dikandung oleh kata yang tidak disebut.
Menjaga kesehatan hendaknya dimulai dari banyak hal, diantaranya
perut, karena perut merupakan sumber utama penyakit. Kebersihan
dan kehalalan makanan atau minuman harus senantiasa diperhatikan.

Allah Swt berfirman:

Katakanlah: “Tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan


kepadaKu, sesuatu yang diharamkan bagi orang yang hendak
memakannya, kecuali kalau makanan itu bangkai, atau darah yang
mengalir atau daging babi. Karena Sesungguhnya semua itu kotor
atau binatang yang disembelih atas nama selain Allah. Barangsiapa
yang dalam Keadaan terpaksa, sedang Dia tidak menginginkannya dan
tidak (pula) melampaui batas, Maka Sesungguhnya Tuhanmu Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang”.(QS.Al-An’am(6):145).

Ayat ini menerangkan bahwa jenis makanan dapat mempengaruhi


kesehatan. Kata rijs diartikan sebagai keburukan budi pekerti.

Islam memberikan perhatian ekstra terhadap perkembangan

82
anak serta kesehatan jasmani dan rohaninya jauh sebelum anak
dilahirkan. Islam menganjurkan para orang tua untuk mempersiapkan
segala sesuatu yang berhubungan dengan keselamatan dan kesehatan
anaknya, sehingga anak akan lahir dan tumbuh dengan baik. Rahim
ibu merupakan lingkungan pertama yang membentuk seorang
manusia .Lingkungan pertama ini sangat erat hubungannya dengan
perkembangan janin. Janin adalah bagian yang tak terpisahkan dari
ibu yang mengandungnya. Karena itulah semua kondisi dan keadaan
yang dialami oleh ibu akan berpengaruh terhadap janin.

Dik Doank menekankan ke murid-muridnya bahwa kesehatan


spiritual dan kesehatan qolbu sangatlah penting. Seperti diketahui
bahwa sehat jasmani dan rohani adalah salah satu karunia dan rahmat
yang diberikan oleh Allah Swt, sehingga apabila mengalami sakit
wajib hukumnya untuk berobat.

Sesuai dengan hadits yang diriwayatkan oleh al-Nasai danal-


Hakim :

Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak akan menurunkan penyakit,


melainkan Dia telah menurunkan obat untuk menyembuhkan penyakit
itu, maka berobatlah kamu.”.

Pada hadits lain yang diriwayatkan oleh Ahmad :.

“Usamah bin Syarik berkata: “Waktu saya bersama Nabi Muhammad


Saw. datang beberapa orang Badui, lalu mereka bertanya, “Ya Rasulullah
apakah kita harus berobat?” jawab beliau, “Ya, wahai hamba Allah,
berobatlah kamu, karena Allah tidak mengadakan penyakit, melainkan
ia mengadakan obatnya kecuali satu penyakit,” Tanya mereka “penyakit
apakah itu?” Jawab beliau, Tua.”

Hadits yang diriwayatkan oleh Abu Daud :

Abu Darda berkata: “Rasulullah Saw bersabda, “Sesungguhnya


Allah menurunkan penyakit dan obat, dan diadakan-Nya tiap-tiap

83
penyakit obatnya, maka berobatlah kamu tetapi janganlah berobat
dengan yang haram.”

Hadist ini menerangkan bahwa setiap penyakit pasti mempunyai


obat, tetapi dalam memilih obat hendaknya tidak berobat dengan zat
yang diharamkan Islam.

Dalam etika kedokteran Islam diajarkan bila ada 2 obat yang


kualitasnya sama maka pertimbangan kedua yang harus diambil
adalah yang lebih efektif dan tidak memiliki efek negatif bagi pasien.
Itulah sebabnya Rasulullah Saw menganjurkan kita untuk berobat
kepada yang ahlinya. Sabda beliau, Abu Dawud, An Nasai dan Ibnu
Majah meriwayatkan dari hadits ‘Amr Ibnu Syu’aib, dari ayahnya,
dari kakeknya; katanya: Telah berkata Rasulullah Saw: “Barang siapa
yang melakukan pengobatan, sedang pengobatannya tidak Dikenal
sebelum itu, maka dia bertanggung jawab (atas perbuatannya)”.

Mengenai ketentuan agar berobat kepada orang yang ahli, Allah


Swt berfirman :

Artinya: “Dan Kami tidak mengutus sebelum engkau (Muhammad),


melainkan orang laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka; maka
bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak
mengetahui”. An-Nahl (16): 43

Ayat ini menganjurkan apabila sakit hendaknya berobat kepada


seorang tabib, ahli pengobatan atau juru rawat. Pungkas Sultan Dik
Doank.

Adapun hadits lain yang memerintahkan agar berobat kepada


dokter adalah

“Amar bin dinar meriwayatkan, dari Hilal bin Jasaf bahwa


Rasulullah mengunjungi orang sakit, lalu bersabda, “bawalah ke dokter
: maka berkatalah dari seseorang yang hadir, apakah engkau berkata
begitu ya Rasulullah? Kemudian Rasulullah Saw bersabda: “Ya karena

84
Allah Azza wa jalla tidak menurunkan suatu penyakit melainkan pula
penyembuhnya.” (HR. Bukhari, Muslim dari Abu Hurairah).

Juga terdapat Hadits Nabi Saw yang menerangkan tentang


perintah berobat kepada ahlinya yang diriwayatkan sahabat Abu
Hurairah :

Abu Hurairah berkata: “Nabi Saw bersabda, “Apabila sesuatu


urusan diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya maka tunggulah
saat kehancurannya.” (HR. Bukhari dalam kitab Faidul Qadir).

Menurut hadits ini, apabila berobat kepada orang yang bukan


ahlinya, bukan kesembuhan yang akan terjadi, melainkan dapat
memperburuk keadaan yang sudah ada.

Apabila upaya pengobatan telah dilakukan oleh seorang muslim


dengan cara yang benar, mengenai hasilnya wajib berserah diri
kepada Allah. Dalam Hal ini Allah Swt berfirman :

Artinya: “Dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkanku.”


(QS. Asy-Syu’ara(26):80).

Ayat di atas menerangkan bahwa, hendaknya seorang muslim


apabila menderita sakit, meyakini bahwa penyakitnya akan
disembuhkan oleh Allah Swt setelah berobat kepada yang ahli dari
penyakitnya tersebut.

Juga terdapat Hadits yang diriwayatkan Muslim dan Ahmad, dari


Jabir ra bahwa Rasulullah Saw bersabda :

“Tiap-tiap penyakit ada obatnya, apabila itu tepat pada penyakitnya


maka sembuhlah dengan izin Allah Ta’ala”.

Hadits di atas menerangkan tentang kewajiban berobat dan


kewajiban menyerahkan segala sesuatu kepada yang ahli serta dapat
dipertanggungjawabkan pekerjaan atau kewajibannya, yaitu dengan
memeriksakan dirinya kepada tabib,ahli pengobatan atau juru rawat.

85
Ketentuan Umum tentang Obat menurut Islam

Berdasarkan keterangan Hadits Nabi telah ditegaskan bahwa


setiap penyakit pasti ada obatnya. Antara lain dari hadist yang
bersumber dari Abu Hurairah ra. Bahwa Nabi Saw bersabda :

“Tidaklah Allah Swt menurunkan penyakit melainkan ada obatnya.”


(HR.Bukhari)

Ajaran Islam menganjurkan kepada manusia untuk berobat bila


sakit, tetapi tidak dengan sesuatu yang diharamkan, sebagaimana
diterangkan dalam beberapa hadits di bawah ini :

Abi Darda berkata: “Rasulullah Saw bersabda, “Sesungguhnya


Allah menurunkan penyakit dan obat. Ia menjadikan bagi setiap penyakit
obat. Maka berobatlah kamu, akan tetapi jangan berobat dengan sesuatu
yang haram atau diharamkan.” (HR. Abu Daud).

“Allah tidak menjadikan penyembuhan dengan apa yang diharamkan


atas kamu.” (HR. Al-Baihaqi).

Sebagai seorang Muslim, akan terikat oleh aturan halal dan


haram dalam memilih makanan dan minuman. Aturan-aturan itu
termaktub dalam Al-Qur’an dan Al-Hadits serta fatwa-fatwa ulama.
Makanan dan minuman di sini tentunya juga termasuk obat-obatan
yang diminum atau dimakan. Sebagaimana dijelaskan dalam Al-
Qur’an : Al-Mā’idah (5) : 3

Artinya: “Diharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, yang


disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang
jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang
sempat kamu menyembelihnya dan (diharamkan bagimu) yang disembelih
untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak
panah (itu) adalah kefasikan.” (QS.Al-Maidah(5): 3).

Dik Doank menekankan pada dokter, tabib maupun ahli

86
pengobatan diberi kelonggaran untuk melakukan pengobatan dengan
barang haram, dalam keadaan yang benar- benar terpaksa atau
darurat. Sebagaimana firman Allah Swt: Al- Baqarah (1) : 173

Artinya:“Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu


bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih)
disebut selain Allah. Tetapi Barangsiapa dalam Keadaan terpaksa
(memakannya) sedang Dia tidak menginginkannya dan tidak (pula)
melampaui batas, Maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS.Al-Baqarah(2): 173).

Melalui dakwah mengenai masalah makanan dan minuman yang


halalan thoyyiban, seorang Dik Doank sebagai seorang pendakwah
menyampaikan filosofi bahwa selama kita berpegang teguh kepada
Al-Qur’an dan hadist InsyaAllah kita tidak akan tersesat meskipun
zaman sudah sangat modern.

Planet Venus

Planet terdekat kedua dari Matahari setelah Merkurius. Planet


ini mengorbit Matahari selama 224,7 hari bumi. Venus tidak memiliki
satelit alami dan dinamai dari dewi cinta dan kecantikan dalam
mitologi Romawi. Setelah Bulan, planet ini merupakan objek alami
tercerah di langit malam, dengan magnitudo tampak sebesar −4,6
yang cukup cerah untuk menghasilkan bayangan. Venus merupakan
planet inferior dengan sudut elongasi yang mencapai 47,8°. Kecerahan
maksimal planet ini dapat dilihat segera sebelum matahari terbit
atau setelah matahari terbenam, sehingga disebut Bintang Fajar atau
Bintang Senja.

Venus adalah planet kebumian dan kadang-kadang disebut


“planet saudara” Bumi karena ukuran, gravitasi, dan komposisi yang
mirip (Venus merupakan planet terdekat dari Bumi dan planet yang
ukurannya paling mendekati Bumi). Namun, dalam hal lain planet ini
sangat berbeda dari Bumi. Planet ini memiliki atmosfer terpadat di

87
antara empat planet kebumian yang terdiri dari 96% karbon dioksida.
Tekanan atmosfer permukaan Venus 92 kali lebih besar daripada
Bumi. Dengan rata-rata suhu permukaan sebesar 735 K (462 °C; 863
°F), Venus merupakan planet terpanas di Tata Surya. Planet ini tidak
memiliki siklus karbon yang memerangkap karbon dalam batuan dan
kenampakan permukaan, dan juga tidak memiliki kehidupan organik
yang dapat menyerap karbon dalam bentuk biomassa.

Venus diselimuti oleh lapisan buram yang terdiri dari awan asam
sulfat yang sangat reflektif, sehingga permukaannya tidak dapat
dilihat dari luar angkasa. Venus mungkin pernah memiliki samudra,
namun samudra tersebut menguap karena peningkatan suhu yang
disebabkan oleh efek rumah kaca berketerusan. Sebagian besar air
mungkin telah terfotodisosiasi, dan angin matahari telah membuat
hidrogen bebas mengalami pelepasan ke luar angkasa sebagai akibat
dari ketiadaan medan magnet internal di Venus.Permukaan Venus
sendiri bergurun, kering, dan diselingi oleh batuan yang diperbarui
secara perioDik oleh aktivitas vulkanik.

Ciri Fisik Planet Venus

Hal ini yang berarti bahwa Venus merupakan planet yang berbatu
layaknya Bumi. Ukuran dan massanya mirip dengan Bumi, sehingga
planet ini sering dijuluki sebagai “saudara” atau “kembaran” Bumi.
Diameter Venus tercatat sebesar 12.092 km (hanya lebih kecil 650 km
daripada Bumi) dan massanya kurang lebih 81,5% dari massa Bumi.
Akan tetapi, keadaan di permukaan Venus sangat berbeda dengan
Bumi, dan hal ini disebabkan oleh atmosfer tebal Venus yang terdiri
dari 96,5% karbon dioksida dan 3,5% nitrogen.

Terdapat banyak spekulasi mengenai permukaan Venus sebelum


terkuak oleh wahana-wahana angkasa pada abad ke-20. Planet tersebut
dipetakan secara detail oleh Proyek Magellan pada tahun 1990-91. Di
permukaan terdapat bukti terjadinya aktivitas vulkanik, dan sulfur di
atmosfer menunjukkan bahwa telah terjadi letusan gunung berapi.

88
Sekitar 80% permukaan Venus terdiri dari daratan vulkanik,
dengan 70% merupakan daratan dengan bubungan berkerut dan 10%
merupakan daratan yang halus dan berlekuk. Dua puluh persen sisanya
merupakan dua “benua” dataran tinggi; salah satu benua terletak di
belahan utara Venus, sementara yang lain berada di sebelah selatan
garis khatulistiwa. Benua utara disebut Ishtar Terra, yang dinamai
dari Ishtar, dewi cinta di Babilonia, dan ukurannya kurang lebih
sebesar Australia. Gunung tertinggi di Venus (yaitu Maxwell Montes)
terletak di Ishtar Terra. Tingginya kurang lebih 11 km di atas rata-rata
ketinggian permukaan Venus. Sementara itu, benua selatan dijuluki
Aphrodite Terra, yang dinamai dari dewi cinta dalam mitologi Yunani,
dan benua ini lebih besar dengan ukuran yang kurang lebih sebanding
dengan Amerika Selatan. Benua ini dipenuhi oleh rangkaian rekahan
dan patahan.

Ketiadaan aliran lava di kaldera masih menjadi teka-teki. Planet


ini tidak memiliki banyak kawah tubrukan, sehingga menunjukkan
bahwa permukaannya masih relatif muda, kurang lebih berusia 300–
600 juta tahun.

Selain kawah tubrukan, pegunungan, dan lembah, Venus juga


memiliki kenampakan permukaan yang unik. Salah satunya adalah
kenampakan vulkanik yang puncaknya rata, yang disebut “farra”.
Bentuknya mirip dengan kue panekuk dan lebarnya bervariasi antara
20–50 km, sementara tingginya biasanya berada dalam kisaran 100–
1.000 m. Terdapat pula rangkaian rekahan radial yang berbentuk
seperti bintang yang disebut “novae”, rekahan radial konsentrik yang
mirip sarang laba-laba yang disebut “arachnoid”, dan cincin rekahan
yang kadang-kadang dikelilingi oleh depresi yang disebut “coronae”.
Kenampakan-kenampakan tersebut terbentuk secara vulkanik.

Sebagian besar kenampakan permukaan di Venus dinamai dari


perempuan dalam mitologi dan sejarah, kecuali Maxwell Montes yang
dinamai dari James Clerk Maxwell dan wilayah dataran tinggi Alpha

89
Regio, Beta Regio, dan Ovda Regio yang dinamai sebelum sistem yang
ada saat ini diterapkan oleh International Astronomical Union.

Garis bujur kenampakan permukaan di Venus dinyatakan relatif


terhadap meridian utama. Meridian utama awalnya melewati titik
cerah di tengah kenampakan Eve yang terletak di sebelah selatan
Alpha Regio. Setelah misi Venera selesai, meridian utama ditentukan
melewati puncak di tengah kawah Ariadne.

Geologi Permukaan

Sebagian besar permukaan Venus tampaknya terbentuk melalui


aktivitas vulkanik. Jumlah gunung berapi di Venus lebih banyak
dari Bumi, dengan 167 gunung berapi besar yang lebarnya dapat
mencapai 100 km. Satu-satunya kompleks gunung berapi di Bumi
yang ukurannya sebesar ini adalah Pulau Besar Hawaii. Walaupun
begitu, bukan berarti Venus secara vulkanik lebih aktif daripada Bumi;
hal tersebut disebabkan oleh kerak Venus yang lebih tua. Sebagai
perbandingan, permukaan Venus diperkirakan berusia 300–600 juta
tahun, sementara di Bumi, kerak samudra terus menerus didaur ulang
melalui proses subduksi di batas antara lempeng tektonik, sehingga
rata-rata usianya sekitar 100 juta tahun.

Beberapa bukti menunjukkan berlangsungnya aktivitas vulkanik


di Venus. Selama berlangsungnya program Venera yang diluncurkan
oleh Uni Soviet, wahana Venera 11 dan Venera 12 menemukan petir,
dan Venera 12 merekam guruh saat mendarat. Venus Express yang
diluncurkan oleh European Space Agency juga menemukan petir di
atmosfer. Walaupun petir di Bumi disebabkan oleh hujan, tidak ada
hujan di planet Venus (walaupun asam sulfat turun dari atmosfer,
dan kemudian menguap di ketinggian 25 km di atas permukaan).
Kemungkinan petir dihasilkan oleh abu dari letusan vulkanik. Bukti
lain berasal dari pengukuran kadar sulfur dioksida di atmosfer, yang
berkurang sepuluh kali lipat antara tahun 1978 hingga 1986. Hal ini
menunjukkan bahwa kadar sulfur dioksida awal didorong oleh letusan

90
vulkanik yang besar. Hampir seribu kawah tubrukan tersebar secara
merata di permukaan Venus. Di benda langit lain yang berkawah,
seperti Bumi dan Bulan, kawah-kawah tampak terdegradasi. Di Bulan,
degradasi disebabkan oleh tubrukan selanjutnya, sementara di Bumi
proses tersebut didorong oleh erosi angin dan hujan. Di Venus, 85%
kawah masih berada dalam keadaan yang belum terdegradasi. Jumlah
kawah dan keadaannya yang belum terdegradasi menunjukkan bahwa
planet tersebut mengalami peristiwa pelapisan kembali secara global
sekitar 300–600 juta tahun yang lalu, yang kemudian diikuti oleh
berkurangnya vulkanisme.

Sementara kerak Bumi terus menerus bergerak, kerak Venus


diduga tidak mampu menunjang proses tersebut. Tanpa keberadaan
tektonika lempeng yang dapat mengurangi suhu dari mantel, Venus
mengalami proses siklis yang menyebabkan meningkatnya suhu
mantel hingga akhirnya melemahkan kerak. Kemudian, selama sekitar
100 juta tahun, terjadi subduksi dalam skala besar yang mendaur ulang
Diameter kawah-kawah di Venus bervariasi antara 3 km hingga 280
km. Tidak ada kawah yang diameternya lebih kecil dari 3 km karena
pengaruh atmosfer yang padat terhadap benda asing yang memasuki
Venus. Objek dengan energi kinetik yang lebih kecil dari angka tertentu
akan dilambatkan oleh atmosfer sehingga tidak menghasilkan kawah
tubrukan.Objek dengan diameter yang lebih kecil dari 50 meter akan
pecah dan terbakar di atmosfer sebelum mencapai permukaan.

Struktur Dalam Venus

Tanpa data seismik atau data mengenai momen inersia, struktur


dalam dan geokimia Venus tidak banyak Diketahui. Kemiripan ukuran
dan kepadatan Venus dengan Bumi menunjukkan bahwa mungkin
keduanya memiliki struktur dalam yang mirip, yaitu terdiri dari inti,
mantel, dan kerak. Seperti Bumi, inti Venus cair sebagian karena
kedua planet tersebut mendingin pada laju yang sama. Ukuran Venus
yang sedikit lebih kecil menunjukkan bahwa tekanan bagian dalam

91
Venus jauh lebih rendah daripada di Bumi. Namun, perbedaan utama
antara kedua planet tersebut adalah ketiadaan tektonika lempeng di
Venus, yang kemungkinan disebabkan oleh kerak Venus yang terlalu
kuat tanpa keberadaan air yang dapat mengurangi viskositasnya.
Akibatnya, jumlah panas yang berkurang di Venus lebih rendah,
sehingga menghambat pendinginan planet dan mungkin menjelaskan
mengapa Venus tidak memiliki medan magnet internal. Venus
mungkin malah kehilangan panas internalnya dalam proses pelapisan
kembali secara perioDik.

Atmosfer dan Iklimnya

Venus memiliki atmosfer yang sangat padat, yang terdiri dari


96,5% karbon dioksida dan 3,5% nitrogen. Massa atmosfernya 93 kali
lebih besar daripada atmosfer Bumi, sementara tekanan di permukaan
planet Venus 92 kali lebih besar daripada di permukaan Bumi—tekanan
yang kurang lebih sebanding dengan samudra sedalam 1 kilometer di
Bumi. Kepadatan di permukaan Venus tercatat sebesar 65 kg/m³ atau
6,5% dari kepadatan air. Atmosfer yang kaya akan CO2 dan awan sulfur
dioksida yang tebal menghasilkan efek rumah kaca yang paling kuat
di Tata Surya, sehingga rata-rata suhu permukaan Venus 462 °C (864
°F). Akibatnya, permukaan Venus lebih panas daripada Merkurius,
yang memiliki suhu permukaan minimal −220 °C (−364,0 °F) dan
suhu permukaan maksimal 420 °C (788 °F), walaupun Venus terletak
lebih jauh dari Matahari dan sebagai akibatnya hanya memperoleh
25% iradiansi yang diterima Merkurius. Permukaan Venus sering kali
digambarkan seperti neraka. Suhu di Venus juga lebih tinggi daripada
suhu untuk melakukan sterilisasi.

Penelitian menunjukkan bahwa miliaran tahun yang lalu, atmosfer


Venus lebih mirip dengan atmosfer Bumi daripada atmosfer Venus
sekarang, dan mungkin terdapat air di permukaan. Namun, setelah
periode selama 600 juta hingga beberapa miliar tahun, efek rumah
kaca berkelanjutan disebabkan oleh penguapan air yang menghasilkan

92
gas rumah kaca di atmosfer. Walaupun permukaan Venus tidak dapat
mendukung kehidupan seperti di Bumi, kemungkinan keberadaan
relung yang dapat dihuni di lapisan awal bawah dan tengah tidak
dapat diabaikan.

Inersia termal dan pemindahan panas oleh angin di atmosfer


bawah menunjukkan bahwa suhu permukaan Venus tidak banyak
berbeda antara sisi terang dan gelap, walaupun rotasi planet tersebut
sangat lambat. Angin di permukaan lambat dengan kecepatan
beberapa kilometer per jam. Namun, akibat kepadatan atmosfer yang
tinggi di permukaan Venus, angin tersebut cukup signifikan dan
mampu memindahkan debu dan batuan kecil di permukaan. Selain
itu, angin tersebut juga dapat mempersulit pejalan kaki bahkan bila
panas, tekanan, dan kurangnya oksigen tidak menjadi masalah.

Di atas lapisan CO2 terdapat awan tebal yang terdiri dari


sulfur dioksida dan asam sulfat. Awal tersebut memantulkan dan
menghamburkan sekitar 90% cahaya matahari, sehingga menghambat
pengamatan permukaan Venus. Akibat lapisan awal permanen ini,
walaupun jarak Venus lebih dekat dari Matahari daripada Bumi,
permukaan Venus tidak seterang Bumi. Angin sekencang 300 km/h
(190 mph) di atas awan mengitari Venus setiap empat hingga lima
hari bumi. Kecepatan angin Venus 60 kali lebih cepat daripada rotasi
Venus, sementara kecepatan angin terkencang di Bumi hanya 10–20%
dari kecepatan rotasi Bumi.

Permukaan Venus bersifat isotermal; planet tersebut memiliki


suhu yang konstan tidak hanya antara siang dan malam, tetapi juga
antara khatulistiwa dan kutub-kutub. Kemiringan sumbu venus yang
kurang dari 3° juga meminimalisasi variasi suhu musiman. Satu-
satunya variasi suhu yang cukup besar bergantung pada ketinggian.
Pada tahun 1995, wahana Magellan berhasil mengabadikan citra
substansi yang sangat reflektif di puncak gunung tertinggi yang mirip
sekali dengan salju di Bumi. Substansi ini kemungkinan terbentuk

93
dari proses yang sama dengan salju, meskipun pada suhu yang jauh
lebih tinggi. Salju ini terlalu mudah menguap di permukaan, sehingga
naik ke ketinggian yang lebih dingin dalam bentuk gas, dan kemudian
mengalami presipitasi. Identitas substansi ini masih belum diketahui
secara pasti, namun terdapat berbagai spekulasi seperti tellurium dan
timbal sulfida (galena).

Awan Venus mampu menghasilkan petir seperti awan di Bumi.


Keberadaan petir telah menjadi kontroversi semenjak penemuan
pertamanya oleh wahana Venera. Pada tahun 2006-07, Venus Express
berhasil menemukan gelombang elektron elektromagnetik, yang
merupakan tanda-tanda keberadan petir. Kemunculannya yang
berselang menunjukkan pola yang terkait dengan aktivitas cuaca. Pada
tahun 2007, wahana Venus Express menemukan vorteks atmosferik
di kutub selatan Venus. Selain itu, pada tahun 2011, wahana ini juga
berhasil menemukan lapisan ozon di atmosfer atas Venus.

Pada 29 Januari 2013, ilmuwan dari European Space Agency


melaporkan bahwa ionosfer di planet Venus tampak berekor seperti
ion yang mengekor dari komet.

Komposisi Atmosfer Venus

Spektrum absorpsi campuran gas sederhana yang sesuai dengan


atmosfer Bumi.Komposisi atmosfer Venus berdasarkan data HITRAN
created using Hitran on the Web system.

Warna hijau – uap air, merah – karbon dioksida, WN – jumlah


gelombang (warna lain memiliki makna yang berbeda, panjang
gelombang rendah di sebelah kanan, panjang gelombang tinggi di
sebelah kiri).

Medan Magnet dan Inti Venus

Pada tahun 1967, Venera 4 menemukan bahwa medan magnet


lebih lemah daripada Bumi. Medan magnet ini dihasilkan dari interaksi

94
antara ionosfer dengan angin matahari, dan bukan dari dinamo di
inti seperti di Bumi. Magnetosfer Venus memberikan perlindungan
dari radiasi kosmis yang tidak signifikan. Radiasi tersebut mungkin
menghasilkan petir dari awan ke awan.

Ketiadaan medan magnet internal di Venus cukup mengejutkan


karena Venus sempat diduga memiliki dinamo sebagai akibat dari
ukurannya yang tidak jauh berbeda dari Bumi. Dinamo membutuhkan
tiga hal: cairan yang konduktif, rotasi, dan konveksi. Inti Venus diduga
konduktif secara elektrik. Selain itu, walaupun dianggap terlalu
lambat, menurut simulasi rotasi Venus masih dapat menghasilkan
dinamo. Maka ketiadaan dinamo di Venus disebabkan oleh ketiadaan
konveksi di inti Venus. Di Bumi, konveksi berlangsung di lapisan luar
inti yang cair karena bagian bawah jauh lebih panas daripada bagian
luar. Di Venus, peristiwa pelapisan kembali secara global mungkin
telah menghentikan tektonika lempeng dan alhasil mengurangi
fluks panas di kerak. Akibatnya, suhu mantel meningkat, sehingga
mengurangi fluks panas dari inti. Maka tidak ada geodynamo internal
yang mampu menghasilkan medan magnet. Malahan, energi panas
dari inti digunakan untuk memanaskan kembali kerak.

Kemungkinan lain adalah ketiadaan inti yang padat di Venus, atau


inti Venus saat ini tidak mendingin, sehingga seluruh bagian yang
cair ada pada suhu yang kurang lebih sama. Mungkin juga inti Venus
telah sepenuhnya memadat. Wujud inti Venus sangat bergantung
pada konsentrasi sulfur, yang saat ini masih belum diketahui.

Akibat magnetosfer yang lemah, angin matahari berinteraksi


langsung dengan atmosfer luar Venus, yang menghasilkan ion
hidrogen dan oksigen dengan mendisosiasi molekul netral dari radiasi
ultraviolet. Energi dari angin matahari kemudian membuat beberapa
ion mengalami pelepasan dari medan gravitasi Venus. Akibat proses
erosi ini, terjadi pelepasan ion hidrogen, helium, dan oksigen bermassa
rendah, sementara molekul bermassa tinggi seperti karbon dioksida

95
lebih dapat bertahan. Erosi atmosfer mungkin juga menyebabkan
hilangnya air selama satu miliar pertama setelah pembentukan. Selain
itu, erosi meningkatkan rasio deuterium bermassa tinggi dengan
hidrogen bermassa rendah (rasio D/H) di atmosfer atas. 

Orbit Planet Venus

Venus mengorbit Matahari dari jarak 0,72 AU (108.000.000 km;


67.000.000 mi) dengan periode orbit selama 224,65 hari. Walaupun
semua orbit planet berbentuk elips, orbit Venus hampir melingkar,
dengan eksentrisitas lebih rendah dari 0,01. Setiap 584 hari, terjadi
konjungsi inferior, yaitu ketika Venus berada di antara Bumi dan
Matahari sehingga Venus berada pada jarak rata-rata terdekat dari
Bumi, yaitu 41 juta km. Venus dapat mendekati Bumi hingga pada
jarak 38,2 juta km. Akibat berkurangnya eksentrisitas orbit Bumi,
jarak minimal Venus diperkirakan akan membesar dalam puluhan
ribu tahun.

Rotasi Venus melambat 6,5 menit per hari semenjak wahana


Magellan mengunjungi planet tersebut 16 yr yang lalu. Akibat rotasi
Venus yang unik, panjang hari matahari di Venus lebih pendek
daripada hari siderisnya, yaitu 116,75 hari Bumi (sehingga hari
matahari Venus lebih pendek daripada hari matahari Merkurius, yaitu
176 hari Bumi); satu tahun Venus sama dengan 1,92 hari (Matahari)
Venus. Bagi pengamat di permukaan Venus, Matahari akan terbit di
barat dan tenggelam di timur.

Venus mungkin terbentuk dari nebula matahari dengan periode


rotasi dan kemiringan sumbu yang berbeda, dan menjadi seperti saat
ini akibat perubahan putaran yang disebabkan oleh perturbasi dan efek
pasang surut pada atmosfer Venus yang padat selama miliaran tahun.
Periode rotasi Venus mungkin merupakan keadaan setimbang antara
penguncian pasang surut dengan gravitasi Matahari, yang cenderung
memperlambat rotasi, dan gelombang atmosfer yang dihasilkan dari
pemanasan atmosfer Venus oleh matahari. Selang waktu konjungsi

96
inferior selama 584 hari hampir sama dengan 5 hari matahari Venus,
namun hipotesis resonansi putaran–orbit telah diabaikan.

Venus tidak memiliki satelit alami, walaupun asteroid 2002 VE68


memiliki hubungan semi-orbital dengan Venus. Selain semi-satelit ini,
terdapat dua ko-orbital sementara lainnya, yaitu, 2001 CK32 dan 2012
XE133. Sebelumnya, pada abad ke-17, Giovanni Cassini melaporkan
keberadaan satelit yang mengelilingi Venus yang dinamai Neith. Dua
ratus tahun kemudian, terdapat berbagai laporan pengamatan. Namun,
satelit semacam itu tidak sungguh ada dan sebagian besar ternyata
merupakan bintang di kejauhan. Sementara itu, model Tata Surya
awal yang dibuat oleh Alex Alemi dan David Stevenson di California
Institute of Technology menunjukkan bahwa Venus mungkin pernah
memiliki satu satelit yang terbentuk dari peristiwa tubrukan besar
miliaran tahun yang lalu. Sekitar 10 juta tahun kemudian, tubrukan
lain mengubah arah putaran Venus dan akibatnya satelit Venus
secara perlahan terdeselerasi secara pasang surut hingga akhirnya
bertubrukan dengan Venus. Jika ada tubrukan lain yang membentuk
satelit, satelit tersebut akan mengalami nasib yang sama. Penjelasan
lain adalah kuatnya gelombang matahari sehingga mendestabilisasi
satelit besar yang mengorbit planet kebumian di Tata Surya dalam.

Pengamatan Planet Venus

Venus selalu tampak lebih cerah daripada bintang lain (selain


Matahari). Planet ini memiliki magnitudo tampak maksimal sebesar
−4,9. Magnitudo Venus memudar menjadi −3 ketika disinari dari
belakang oleh Matahari. Planet ini cukup cerah sehingga dapat terlihat
pada siang hari, dan dengan mudah terlihat ketika Matahari berada di
bawah cakrawala. Sebagai planet inferior, sudut elongasi Venus selalu
di bawah 47°.

Venus “menyusul” Bumi setiap 584 hari. Saat hal tersebut


terjadi, Venus berubah dari “Bintang Senja” yang tampak pada sore
hari menjadi “Bintang Dik Doank” yang tampak sebelum matahari

97
terbit. Sementara planet Merkurius sukar untuk dilihat saat senja dan
sudut elongasi maksimalnya hanya 28°, Venus tidak sulit ditemukan.
Akibat elongasi maksimalnya yang lebih besar, Venus masih tampak
di langit malam. Kadang-kadang Venus dikira sebagai benda terbang
aneh (BETA) karena tingkat kecerahannya. Presiden Amerika Serikat
Jimmy Carter melaporkan telah melihat BETA pada tahun 1969, yang
ternyata merupakan planet Venus. Banyak orang lain yang juga salah
mengira Venus sebagai hal lain yang lebih eksotis.

Venus memiliki beberapa fase seperti Bulan yang dapat dilihat


dengan menggunakan teleskop. Planet ini memasuki “fase penuh”
saat berada di sisi yang berlawanan. “Fase seperempat” adalah ketika
Venus tampak seperti “sabit tipis” di teleskop dengan sudut elongasi
dan tingkat kecerahan yang mencapai nilai maksimal. “Fase baru”
merupakan fase kenampakan terbesar karena Venus sedang berada di
antara Bumi dan Matahari.

Transit Venus

Orbit Venus sedikit terinklinasi relatif terhadap orbit Bumi,


sehingga biasanya planet ini tidak tampak melintasi Matahari. Transit
Venus terjadi ketika Venus berada di antara Bumi dan Matahari dan
tampak melewati Matahari. Fenomena ini berlangsung dalam siklus
selama 243 yr dengan kemunculan sepasang transit yang terpisah
selama delapan tahun setiap 105,5 yr atau 121,5 yr—pola yang pertama
kali ditemukan pada tahun 1639 oleh astronom Inggris Jeremiah
Horrocks.

Dua transit terkini berlangsung pada 8 Juni 2004 dan 5–6 Juni
2012. Transit tersebut dapat disaksikan secara langsung dari berbagai
situs daring atau diamati dengan menggunakan peralatan yang
tepat. Transit sebelumnya terjadi pada Desember 1874 dan Desember
1882; transit selanjutnya akan berlangsung pada Desember 2117 dan
Desember 2125.

98
Dalam sejarah, transit Venus membantu astronom menentukan
satuan astronomi dan ukuran Tata Surya, seperti yang ditunjukkan
oleh Horrocks pada tahun 1639. James Cook menjelajahi pantai timur
Australia setelah ia berlayar ke Tahiti pada tahun 1768 untuk melihat
transit Venus.

Surat Al-Mulk Ayat 15

“Dialah yang menjadikan bumi untuk kamu yang mudah dijelajahi,


maka jelajahilah di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezeki-
Nya. Dan hanya kepada-Nyalah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.”

Surat Muhammad Ayat 10

“Maka apakah mereka tidak pernah mengadakan perjalanan di bumi


sehingga dapat memperhatikan bagaimana kesudahan orang-orang yang
sebelum mereka. Allah telah membinasakan mereka, dan bagi orang-
orang kafir akan menerima (nasib) yang serupa itu.”

Dalam perjalanan di masa depan luar angkasa dalam masjid di


sana, sang sultan Dik Doank sering mendapat banyak pertanyaan,
diminta menjelaskan hal-hal baru, bahkan diminta mengobati orang
sakit. Dik Doank berkata :

Kegiatan sehari-hari seorang manusia dilakukan berdasarkan


kebiasaan dan rutinitas yang sudah terjadwal dari kehidupan
seseorang. Aktivitas sosial masyarakat dilakukan berdasarkan
didikan orang tua yang dihadirkan melalui pembiasaan. Pemikiran
masyarakat dalam suatu pedesaan maupun perkotaan dipengaruhi

99
juga oleh budaya dari luar sehingga bekal dari orang tua masing-
masing individu sangatlah penting.

Kehidupan manusia adalah hal yang meliputi dunia dan akhirat


serta merupakan hal yang juga termasuk bidang pendidikan di
mana penting untuk dikaji dikarenakan aspek pendidikan penting
untuk pengetahuan masyarakat dan mewujudkan kehidupan yang
makmur dan sejahtera. Kemudian masyarakat dan berbagai institusi
pendidikan berlomba-lomba untuk memajukan dan menghasilkan
kemanfaatan ilmu yang berguna untuk masyarakat. Dalam arti yang
umum, pendidikan adalah penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar
yang berlandaskan kepentingan kedua belah pihak. Definisi Islam
adalah keselamatan, atau berserah diri terhadap ketetapan Allah Swt.
Secara tauhid Islam berarti mengimani Allah Swt adalah Tuhan yang
Maha Esa. Kemudian meyakin bahwa Nabi Muhammad Saw adalah
utusan Allah Swt. Pemahaman mengenai Islam adalah kerohiman
untuk seluruh manusia yang bukan hanya orang muslim, tetapi juga
kerohiman terhadap seluruh makhluk Allah Swt di muka bumi ini

Ibadah dalam konteks tholabul ilmi berarti melaksanakan


kegiatan belajar mengajar dalam rangka beribadah kepada Allah
Swt. Di dalam kehidupan modern misalnya, seseorang melaksanakan
kegiatan pendidikan atau bersekolah untuk peserta didik dengan
tujuan dapat mencari pekerjaan saat lulus, mendapat pengakuan
sosial dengan gelar akademiknya, dan hal-hal duniawi lainnya
yang membuat seseorang menempuh suatu pendidikan.Begitu
pula dari sisi tenaga pengajarnya, mengajar merupakan pekerjaan
untuk mendapatkan uang, misalnya, tetapi dalam konteks ukhrowi,
dilaksanakannya proses belajar mengajar adalah untuk beribadah
karena Allah Swt.

Dalam perjalanan melintasi planet Venus, tiba-tiba Dik Doank


berceramah tentang sesuatu “Wahai para jama’ah:”

Kegiatan hidup manusia dalam konteks ibadah dapat berupa yang

100
dalam arti umum dan dalam arti khusus, yaitu dalam agama Islam
secara garis besar Dikenal dua macam ibadah, yaitu: Ibadah Mahdhah
dan Ibadah mahdhah. Secara, mahdhah berarti “murni” atau tidak
bercampur sedangkan ghairu mahdhah berarti “tidak murni” atau
bercampur dengan yang lain.Tetapi persamaannya adalah kedua
kegiatan ibadah tersebut harus didasari keikhlasan dan mengharap
ridho dari Allah Swt dengan niat seseorang dalam beribadah menjadi
dasar dalam kedua macam kegiatan ibadah tersebut dengan kepribadian
dan sifat manusia secara genetis sudah terbawa ke dalam diri seorang
manusia. Meskipun sifat baik dan buruk senantiasa berjalan dinamis,
ketaqwaan terhadap Allah Swt-lah yang menentukan akhlak perilaku
terhadap manusia, alam, dan seluruh makhluk Allah Swt.

Kehidupan makhluk Allah Swt di dunia bergerak dengan akal dan


pikiran yang menuju ke suatu tujuan hidup yaitu beribadah kepada
Allah Swt. Perwujudan ibadah baik dalam arti umum maupun dalam
arti khusus sering didasari oleh pengetahuan Islam dan lingkungan
tempat tinggal. Perjalanan manusia mulai dari lahir sampai meninggal
dunia selalu melalui proses belajar meskipun dalam diri seseorang
proses pembelajaran dapat diketahui (disengaja) dan tidak diketahui
(tidak disengaja) selalu menyertai kehidupan manusia, kemudian isi
hati setiap manusia tentunya berbeda-beda, tetapi manusia hampir
pasti selalu memenuhi kebutuhan biologisnya seperti makan-minum,
bekerja mencari uang dan sebagainya. Sehingga kebutuhan biologis
selalu dinomorsatukan .

Puisi ruang dan waktu

Kemampuan akal manusia adalah terbatas.


Dalam tempat yang seringkali tidak terbatas
Pribadi yang bertaqwa bertemu kasih dalam sunyi.
Perjalanan manusia bersandar pada kenikmatan duniawi

M. LABIB 101
Hijau yang asri disertai angin yang sunyi
Dinginnya bumi bersatu dalam kicau terbenam mentari
Ketabahan dalam keinginan adalah juara
Kemampuan mengolah rasa adalah bahagia
Matahari terbit dengan sinarnya yang menghangatkan
Awan terang menemani langit terang yang mengharukan

Ibadah dalam konteks tholabul ilmi berarti melaksanakan


bukukampungku.com
kegiatan belajar mengajar dalam rangka beribadah kepada Allah
Swt. Di dalam kehidupan modern misalnya, seseorang melaksanakan
kegiatan pendiDikan atau bersekolah untuk peserta didik dengan
tujuan dapat mencari pekerjaan saat lulus, mendapat pengakuan
sosial dengan gelar akademiknya, dan hal-hal duniawi lainnya
yang membuat seseorang menempuh suatu pendidikan. Begitu
pula dari sisi tenaga pengajarnya, mengajar merupakan pekerjaan
untuk mendapatkan uang, misalnya. Tetapi dalam konteks ukhrowi,
dilaksanakannya proses belajar mengajar adalah untuk beribadah
karena Allah Swt.

Puisi sehat spiritual:


Di manakah letak kehidupan yang kekal.
Kehidupan yang kekal apakah ada ataukah yang kita perlukan adalah bekal
Kedamaian dalam diri insani apatah berasal dari dalam diri
Ataukah kedamaian dibawa oleh faktor diluar diri
Apakah saya sehat spiritual.
Ataukah itu hal yang konseptual
Kenapa banyak manusia mencari dunia
Bukankah kefanaan selalu menghinggapi dunia

DAKWAH DIK DOANK


102 KE UJUNG BINTANG
Seperti apakah akhirat itu
Ataukah tidak usah ditanyakan mengenai hal itu

Bagaimanakah cara agar bersyukur


Ataukah kita tidak perlu bersyukur

Kapankah saya akan menjelajah luar angkasa


Atau bumi ini adalah bumi yang sesungguhnya

Di manakah letak ilmu yang tertinggi


Ataukah keikhlasan Qolbu itulah ilmu yang tertinggi

Dakwah ini apakah dapat membuat semua orang menjadi Islam


Ataukah perlu terus dicari kembali apa itu Islam
Bagaimanakah cara menggapai Ridho ilahi
Ataukah prasangka diri yang menentukan makbulnya doa ilahi

Sebetulnya apakah arti sholat


Ataukah sholawat adalah bentuk lain dari sholat

Sejauhmanakah pemahaman pemikiran manusia mengenai iman


Haruskah iman adalah halnya yang tidak penting dalam kehidupan

Sudahkah kita mengambil makna permenungan luar angkasa terhadap tauhid


Sultan Dik Doank ?
Sudahkah kita memahami bahwa sehat rohani dan sehat spiritual adalah
penting bukanlah sehat fisik doang ?
Planet Jupiter

Jupiter adalah planet terdekat kelima dari Matahari setelah

103
Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars. Planet ini juga merupakan planet
terbesar di tata surya. Jupiter merupakan raksasa gas dengan massa
seperseribu massa Matahari dan dua setengah kali jumlah massa
semua planet lain di tata surya. Planet ini dan raksasa gas lain di
tata surya (yaitu Saturnus, Uranus, dan Neptunus) kadang-kadang
disebut planet Jovian atau planet luar. Jupiter telah dikenal oleh para
astronom sejak zaman kuno, dan dikaitkan dengan mitologi dan
kepercayaan religius banyak peradaban. Bangsa Romawi menamai
planet ini dari dewa Jupiter dalam mitologi Romawi. Saat diamati dari
Bumi, magnitudo tampak Jupiter dapat mencapai −2,94, yang cukup
terang untuk menghasilkan bayangan, dan juga menjadikannya objek
tercerah ketiga di langit malam setelah Bulan dan Venus, walaupun
Mars dapat menyaingi kecerahan Jupiter pada saat tertentu.

Jupiter sebagian besar terdiri dari hidrogen dan helium.


Seperempat massa Jupiter merupakan helium, walaupun jumlahnya
hanya sepersepuluh komposisi Jupiter. Planet ini mungkin memiliki
inti berbatu yang terdiri dari unsur-unsur berat, namun tidak
memiliki permukaan yang padat layaknya raksasa gas lainnya. Akibat
rotasinya yang cepat, planet ini berbentuk bulat pepat (terdapat
tonjolan di sekitar khatulistiwa Jupiter). Atmosfer luar terbagi menjadi
beberapa lapisan di lintang yang berbeda, dan interaksi antara batas-
batas lapisan tersebut menghasilkan badai. Salah satu dampaknya
adalah Bintik Merah Raksasa, yaitu badai besar yang telah diketahui
keberadaannya semenjak abad ke-17 dengan menggunakan teleskop.
Di sekeliling Jupiter terdapat cincin yang tipis dan magnetosfer yang
kuat. Selain itu terdapat paling tidak 67 satelit alami, termasuk
empat satelit besar yang disebut satelit-satelit Galileo yang pertama
kali ditemukan oleh Galileo Galilei pada tahun 1610. Satelit terbesar
Jupiter, yaitu Ganimede, memiliki diameter yang lebih besar daripada
planet Merkurius.

Jupiter telah dijelajahi beberapa kali oleh wahana robotik,


seperti misi terbang lintas Pioneer, Voyager, dan Galileo. Wahana

104
terakhir yang mengunjungi Jupiter adalah wahana New Horizons
pada akhir Februari 2007 saat sedang menuju Pluto. Wahana tersebut
menggunakan bantuan gravitasi dari Jupiter untuk membantu
meningkatkan kecepatannya. Ke depannya, beberapa satelit yang
mengelilingi Jupiter mungkin akan dijelajahi, seperti satelit Europa
yang mungkin memiliki samudra cair di bawah lapisan esnya.

Struktur Planet Jupiter

Jupiter sebagian besar terdiri dari materi gas dan cair. Planet ini
merupakan planet terbesar di antara empat raksasa gas dan terbesar
di tata surya dengan diameter sebesar 142.984 km (88.846 mi) di
khatulistiwanya. Kepadatan Jupiter, yaitu 1,326 g/cm3, merupakan
yang terbesar kedua di antara raksasa gas, namun lebih rendah dari
empat planet kebumian lainnya.

Komposisi Planet Jupiter

Atmosfer atas Jupiter terdiri dari 88–92% hidrogen dan 8–12%


helium berdasarkan persen volume atau fraksi molekul. Karena
massa atom helium empat kali lebih besar dari massa atom hidrogen,
komposisi berubah bila dideskripsikan berdasarkan proporsi massa.
Maka, atmosfer Jupiter terdiri dari 75% hidrogen dan 24% helium
berdasarkan massa, dengan satu persen sisanya merupakan massa
unsur-unsur lainnya. Bagian dalam Jupiter mengandung materi
yang lebih padat sehingga persebarannya berdasarkan massa kurang
lebih 1% hidrogen, 24% helium, dan 5% unsur lain. Atmosfer Jupiter
mengandung metana, uap air, amonia, dan senyawa berbasis silikon.
Terdapat pula karbon, etana, hidrogen sulfida, neon, oksigen, fosfin,
dan sulfur. Lapisan atmosfer terluar mengandung kristal amonia beku.
Melalui pengukuran inframerah dan ultraviolet, keberadaan benzena
dan hidrokarbon lain juga ditemukan.

Proporsi hidrogen dan helium di atmosfer hampir sama dengan


komposisi nebula matahari primordial secara teoretis. Kandungan neon

105
di atmosfer atas hanya 20 bagian per juta, kurang lebih sepersepuluh
dari Matahari. Kandungan helium juga terkuras hingga hanya 80%
dari komposisi helium Matahari. Hal ini mungkin disebabkan oleh
presipitasi unsur tersebut di bagian dalam planet. Keberlimpahan gas
lembam berat di atmosfer Jupiter kurang lebih dua hingga tiga kali
kandungan di Matahari. Dari hasil Spektroskopi menunjukkan bahwa
komposisi Saturnus mirip dengan Jupiter, namun raksasa-raksasa
gas lain, yaitu Uranus dan Neptunus, relatif memiliki lebih sedikit
hidrogen dan helium.

Beberapa hari saat sudah tiba ke bumi, saat memberikan


pemaparan mengenai Planet Jupiter inilah salah satu jamaah masjid
setempat mengetuk kamar Sang Sultan Dik Doank dan berkata,
“Bagaimanakah cara mengetahui bahwa Islam adalah agama yang
benar.” mendapat pertanyaan seperti itu lalu Dik Doank bertanya
kembali “Tidakkah kamu lihat hasil Ciptaan Allah Swt beserta luar
angkasanya?” kemudian Dik Doank menambahkan “Tetapi perlu
kamu ketahui bahwa hidayah itu kamu sendiri yang mencarinya, Allah
Swt selalu memberi kamu keterbukaan seluas-luasnya.” pungkas Dik
Doank.

Planet Saturnus

Dik Doank sangatlah memiliki sebuah pemikiran yang maju


terhadap dakwah dan peradaban, misalnya makna dari Planet Saturnus
yang memiliki cincin. Tentunya dalam aspek akhlak, ketauhidan dan
fiqih muamalah sehari-hari kita harus memiliki kearifan yang dalam
sebagaimana layaknya Planet Saturnus.

Saturnus adalah planet keenam dari Matahari dan merupakan


planet terbesar kedua di Tata Surya setelah Jupiter. Saturnus juga
merupakan sebuah raksasa gas yang memiliki radius rata-rata sekitar
9 kali radius rata-rata Bumi. Massa jenis rata-rata Saturnus hanya 1/8
massa jenis rata-rata Bumi, tetapi dengan volume yang lebih besar dari
Bumi, massa Saturnus tercatat 95 kali massa Bumi. Saturnus dinamai

106
menurut dewa kesejahteraan dan agribudaya dalam mitologi Yunani;
simbol astronominya ( ) melambangkan sabit yang digunakan oleh
dewa tersebut.

Interior Saturnus kemungkinan besar terdiri dari inti yang


mengandung besi, nikel, dan batuan (senyawa silikon dan oksigen).
Inti Saturnus dikelilingi oleh lapisan dalam yang terdiri dari hidrogen
metalik, lapisan menengah yang terdiri dari hidrogen cair dan helium
cair, dan lapisan luar yang mengandung gas. Saturnus memiliki rona
kuning pucat karena kristal-kristal amonia yang memenuhi atmosfer
bagian atasnya. Arus listrik yang terdapat di dalam lapisan hidrogen
metaliknya diperkirakan merupakan penghasil medan magnet
Saturnus, yang diketahui lebih lemah dari medan magnet Bumi,
tetapi memiliki momen magnetik 580 kali lebih besar dari milik Bumi
karena ukuran Saturnus yang lebih besar. Kekuatan medan magnet
Saturnus hanya sekitar 1/20 dari kekuatan medan magnet Jupiter.
Meskipun penampilan atmosfer bagian luarnya tampak biasa, terdapat
kenampakan berumur panjang yang memenuhi lapisan atmosfer ini.
Kecepatan angin di Saturnus dapat mencapai 1.800 km/h (1.100 mph;
500 m/s), lebih tinggi dari kecepatan angin di Jupiter, tetapi tidak
setinggi kecepatan angin di Neptunus.

Saturnus terkenal dengan sistem cincinnya yang unik, yang


sebagian besar terdiri dari partikel-partikel es dengan sedikit puing-
puing batu dan debu. Setidaknya diketahui ada 82 satelit alami yang
mengorbit Saturnus, 53 diantaranya telah menerima nama resmi;
jumlah ini tidak termasuk ratusan satelit alami minor pada sistem
cincinnya. Titan, satelit alami terbesar Saturnus dan satelit alami
terbesar kedua di Tata Surya, memiliki diameter yang lebih besar
dari Merkurius, tetapi massa Titan lebih kecil dari massa Merkurius.
Titan juga merupakan satu-satunya satelit alami di Tata Surya yang
memiliki atmosfer tebal.

107
Ciri-ciri Fisik Saturnus

Planet Saturnus disebut juga dengan raksasa gas karena hidrogen


dan helium merupakan penyusun utama planet ini. Meskipun tidak
memiliki permukaan yang padat, Saturnus diperkirakan memiliki
inti yang padat.Bentuk Saturnus menyerupai sferoid pepat, bola yang
bentuknya tertekan pipih di sepanjang sumbu dari kutub ke kutub
sehingga terdapat tonjolan di sekitar khatulistiwa. Bentuk seperti ini
muncul akibat rotasi Saturnus, yang menyebabkan radius khatulistiwa
60.268 km hampir 10% lebih besar dari radius 54.364 km dari kutub
ke kutub. Planet raksasa lainnya, Jupiter, Uranus, dan Neptunus
juga memiliki bentuk semacam ini, tetapi tidak terlalu pepat seperti
Saturnus. Perpaduan antara laju rotasi dengan tonjolan di sekitar
bidang khatulistiwa Saturnus menyebabkan gravitasi permukaan
8,96 m/s2 di khatulistiwa 74% lebih tinggi dari gravitasi permukaan di
kutub dan lebih rendah dari gravitasi permukaan Bumi. Akan tetapi,
kecepatan lepas Saturnus hampir mencapai 36 km/s, jauh lebih tinggi
daripada kecepatan lepas Bumi.

Saturnus adalah satu-satunya planet di Tata Surya yang massa


jenisnya lebih rendah dari massa jenis air (sekitar 30% lebih rendah).
Walaupun memiliki inti planet yang jauh lebih padat dari air, planet
ini hanya memiliki massa jenis relatif 0,69 g/cm3 karena atmosfernya
yang mengandung gas. Massa Jupiter 318 kali massa Bumi, sedangkan
massa Saturnus 95 kali massa Bumi. Kedua planet ini mencakup 92%
total massa seluruh planet di Tata Surya.

Struktur Dalam Planet Saturnus

Meskipun sebagian besar materi penyusunnya berupa hidrogen


dan helium, massa Saturnus tidak berada dalam fase gas karena
hidrogen akan menjadi larutan non-ideal ketika massa jenisnya berada
di atas 0,01 g/cm3; hal seperti ini dapat tercapai pada radius yang

108
terdiri atas 99,9% massa Saturnus. Karena temperatur, tekanan, dan
kepadatan Saturnus akan terus menerus meningkat sampai kepada
intinya, hidrogen akan berubah menjadi logam pada lapisan-lapisan
yang lebih dalam.

Saturnus memiliki struktur dalam yang serupa dengan Jupiter,


yang tersusun atas inti berbatu kecil yang dikelilingi oleh hidrogen
dan helium serta kandungan volatil dalam jumlah kecil. Inti Saturnus
memiliki komposisi yang serupa dengan komposisi inti Bumi, tetapi
komposisi inti Saturnus memiliki massa jenis yang lebih besar.
Pengujian potensial gravitasi Saturnus dengan menggunakan model
fisik interiornya telah memungkinkan terciptanya pembatasan massa
inti Saturnus. Pada tahun 2004, para ilmuwan memperkirakan bahwa
massa inti Saturnus kira-kira 9-22 kali massa Bumi, sesuai dengan
diameternya yang memiliki besar sekitar 25.000 km.Inti planet ini
dikelilingi lapisan hidrogen metalik cair yang tebal, diikuti oleh
lapisan cair molekul hidrogen jenuh helium yang secara bertahap
berubah menjadi gas seiring dengan meningkatnya ketinggian.
Lapisan terluarnya mempunyai ketebalan 1.000 km dan terdiri dari
gas.

Saturnus memiliki interior yang panas, suhunya bisa mencapai


11.700°C pada inti planet, dan planet ini dapat memancarkan
energi ke ruang angkasa 2,5 kali lebih banyak daripada energi yang
didapatkannya dari Matahari. Energi termal Jupiter yang dihasilkan
oleh mekanisme Kelvin–Helmholtz dari kompresi gravitasi yang
lambat tidak cukup untuk menjelaskan produksi panas Saturnus
karena massa Saturnus lebih kecil dari massa Jupiter. Diperkirakan
bahwa terdapat mekanisme alternatif atau tambahan lainnya yang
memungkinkan Saturnus menghasilkan panas melalui “hujan”
tetesan helium yang terjadi jauh di dalam interior Saturnus. Ketika
tetesan helium tersebut turun melalui hidrogen dengan massa jenis
yang lebih rendah, proses ini akan melepaskan panas melalui gesekan
sehingga lapisan luar planet akan kehabisan helium. Hujan berlian

109
diduga turun di Saturnus, seperti halnya di Jupiter, dan raksasa es
Uranus dan Neptunus.

Dik Doank di Kota Masa Depan

Dik Doank menceritakan tentang luasnya bumi Allah Swt, lalu


fiqih pun pada dasarnya adalah seperti luasnya luar angkasa ciptaan
Allah tersebut. “Bagaimanakah cara bersuci dan Thaharoh orang-
orang di planet Saturnus?” Salah satu jamaah di Planet Saturnus
mengatakan bahwa meskipun di planet ini susah air, mereka tetap
berwudhu dengan debu-debu di sana. Karena Fatwa ulama setempat
membolehkan untuk konteks luasnya fiqih tersebut. “MasyaAllah, luar
bisa sekali peradaban manusia di sini.” Terdapat kendaraan seperti
kereta sambung yang berterbangan, batu-batu di sini berkilauan
warna-warni, sinar-sinar dari atap rumah selalu memancar, layar-
layar digital ada di sudut-sudut kota. “Inilah kota Planet Saturnus.”
batin sang sunan Dik Doank.”

Hal yang membuat Dik Doank agak kaget adalah saat salah satu
ulama di masjid tersebut yaitu kiai fortuna mengajak Dik Doank untuk
menemui salah satu jamaah yang merupakan robot bernama Century.
“Ya Allah inilah masa depan.” Bukan hanya memikirkan aspek fiqih
dari robot tersebut tetapi bahasa yang digunakan sama sekali tidak
dimengerti oleh Dik Doank. Akhirnya semua jamaah pergi keluar
masjid. Meskipun siang hari setiap kendaraan yang berterbangan
tampak bersinar, setiap orang yang berjalan memakai kaca mata
berwarna hitam. Tiba-tiba Rusa Kayalaga bertanya, “Kyai Century,
kapan kita kembali ke Bumi? Kelihatannya saya dan Dik Doank harus
segera kembali ke Bumi karena di sini bukan tempat kami. Kyai
Century terdiam sejenak lalu berkata, “Baiklah, saya akan segera
mempersiapkan peSawat Starfast di bandara Vendor , sekarang mari
kita makan terlebih dahulu.”

Dik Doank pun berkata, “Oh maaf, saya sedang berpuasa, terima
kasih atas tawarannya.” Dik Doank berbisik kepada Rusa Jayalaga,

110
saya merasa ingin mengkonsumsi makanan tersebut Dikarenakan
dimasukkan dalam kapsul-kapsul berukuran jari jempol tangan”. Lalu
tiba-tiba datang seseorang dengan tergopoh-gopoh, Kyai Century
jika tuan mau, peSawat ‘Jet ‘intelligent star’ tersedia. Apakah mau?
Agar lebih cepat sampai ke Bumi.” Kyai Century menjawab, “Baiklah.”
Akhirnya naiklah mereka berdua ditemani Ustadz Forsa, salah satu
ustadz terkenal di Planet Saturnus. Selama di pesawat Jet, Dik Doank
melihat kendaraan luar angkasa yang berlalu lalang. “Luar biasa sekali
suasana di jalur antar planet ini.”

Dik Doank melihat kota dengan piring terbang besar yang


berterbangan di udara. “Itulah bis kota kami.” Papar robotnix, salah
satu jamaah yang menyertai Sunan Dik Doank. Kemudian Robotnix
seorang pemuda tersebut berkata, “ Tuan, apakah Tuan dapat
menceritakan kepada saya tentang Wali songo?

“Terus terang itu istilah di zaman saya memangnya ada apa.”


papar Dik Doank

“ Saya ingin sekali mendengar kisah tentang Wali Songo itu.”

Hmmm baiklah, mereka hidup setelah zaman saya, tetapi saya


akan menceritakannya. Papar Sunan Dik Doank.” Tapi sabar, nanti
ya.”

Rumah-rumah di negeri tersebut ditempati dalam bangunan-


bangunan tinggi.

“Apa pekerjaan anda Robotnix?” tanya Dik Doank.


bukukampungku.com
Negeri ini terlihat makmur sekali. Ekspresi setiap orang yang
berlalu lalang tampak ceria meskipun memakai penutup seperti helm.

“Di negeri ini juga semua orang berkecukupan baik pangan


maupun perekonomian.”

Dik Doank jadi berpikir tentang adanya dalil:

M. LABIB 111
Harta yang wajib dizakati haruslah harta yang baik dan halal,
Allah Swt berfirman dalam surat al-Baqarah ayat 267: “Hai orang-
orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil
usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang kami keluarkan dari
bumi untuk kamu.”

“Tetap tentunya dalam konteks kebutuhan, di negeri ini seperti


membutuhkan zakat.” papar Dik Doank .

“Apakah apabila semua orang mampu secara ekonomi, masih


diwajibkan zakat?” Itu yang menjadi pertanyaan sang Robotnix.

“Kalian adalah bangsa berperadaban modern, kenapa bertanya


ke Saya? “ Pungkas Dik Doank. Tapi baiklah, ketahuilah bahwa zakat
itulah adalah kewajiban dan di lakukan lillahita’ala. Itulah intinya.
Baik kanjeng Sunan, ungkap sang Robotnix. Setelah menempuh
perjalanan agak lama dan sesampainya Dik Doank di Planet Bumi,
sang pengawal yaitu Rusa Jayalaga terkejut melihat pada Tahun
2022 kondisi bumi sangat menakjubkan. “Sunan Dik Doank, saya
izin menanyakan, tiba-tiba salah seorang jamaah bertanya. Tolong
terangkan saya mengenai sejarah masa lalu di masa Tuan hidup agar
kami dapat memetik hikmah kisahnya.”

“Baiklah, tunggu sebentar.” jawab Sang Sunan Dik Doank. Inilah


kisahnya.

112
Wali Songo

Dalam penyebaran agama Islam di Indonesia. Setiap anggota


Wali songo saling Dikaitkan dengan gelar Sunan dalam bahasa Jawa,
konteks ini berarti “terhormat”.Sebagian besar wali juga dijuluki
Raden selama hidup mereka, karena mereka keturunan ningrat.
Makam (pundhen) para wali dihormati oleh masyarakat Jawa sebagai
lokasi ziarah di Jawa sebagai bentuk rasa syukur dan terima kasih
atas manfaat dan syafaat yang mereka amalkan pada masa hidupnya.
Dalam tradisi Jawa makam memiliki istilah pundhen. Ada beberapa
pendapat mengenai arti Wali songo.

Pertama adalah wali yang sembilan, yang menandakan jumlah


wali yang berjumlah sembilan, atau songo dalam bahasa Jawa.
Pendapat lain menyebutkan bahwa kata songo/songo berasal dari kata
tsana yang dalam bahasa Arab berarti mulia. Pendapat lainnya lagi
menyebut kata sana berasal dari bahasa Jawa, yang berarti tempat.

Pendapat lain yang mengatakan bahwa Wali songo adalah


sebuah majelis dakwah yang pertama kali didirikan oleh Sunan
Gresik (Maulana Malik Ibrahim) pada tahun 1404 Masehi (808
Hijriah). Para Wali songo adalah pembaharu masyarakat pada
masanya. Pengaruh mereka dapat ditemui dalam beragam bentuk
manifestasi peradaban baru masyarakat Jawa, mulai dari kesehatan,

113
bercocok tanam, perniagaan, kebudayaan, kesenian, kemasyarakatan,
hingga pemerintahan. Konsep wali songo atau Wali Sembilan dalam
kosmologi Islam, utamanya dapat dilacak pada konsep kewalian
yang secara umum oleh kalangan penganut sufisme diyakini meliputi
sembilan tingkat kewalian. Syaikh al-Akbar Muhyiddin Ibnu Araby
atau Ibnu Arabi dalam kitab Futuhat al-Makkiyah memaparkan
tentang sembilan tingkat kewalian dengan tugas masing-masing
sesuai kewilayahan.

Kesembilan tingkat kewalian itu:

1. Wali Aqthab atau Wali Quthub, yaitu pemimpin dan penguasa


para wali di seluruh alam semesta.
2. Wali Aimmah, yaitu pembantu Wali Aqthab dan
menggantikan kedudukannya jika wafat.
3. Wali Autad, yaitu wali penjaga empat penjuru mata angin.
4. Wali Abdal, yaitu wali penjaga tujuh musim.
5. Wali Nuqaba, yaitu wali penjaga hukum syariat.
6. Wali Nujaba, yang setiap masa berjumlah delapan orang.
7. Wali Hawariyyun, yaitu wali pembela kebenaran agama, baik
pembelaan dalam bentuk argumentasi maupun senjata.
8. Wali Rajabiyyun, yaitu wali yang karomahnya muncul setiap
bulan Rajab.
9. Wali Khatam, yaitu wali yang menguasai dan mengurus
wilayah kekuasaan umat Islam.

Nama para Wali songo tersebut yaitu:

1. Sunan Gresik atau Maulana Malik Ibrahim

2. Sunan Ampel atau Raden Rahmat

3. Sunan Bonang atau Raden Makhdum Ibrahim

114
4. Sunan Drajat atau Raden Qasim Syarifuddin

5. Sunan Kudus atau Raden a’far Shadiq

6. Sunan Giri atau Raden Paku atau Muhammad ‘Ainul Yaqin


atau Prabu Satmata

7. Sunan Kalijaga atau Raden Syahid

8. Sunan Muria atau Raden Umar Said

9. Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah

Maulana Malik Ibrahim adalah keturunan ke-22 dari Nabi


Muhammad. Ia disebut juga Sunan Gresik, atau Sunan Tandhes, atau
Mursyid Akbar Thariqat Wali songo. Nasab As-Sayyid Maulana

Malik Ibrahim Nasab Maulana Malik Ibrahim menurut catatan


Dari As-Sayyid Bahruddin Ba’alawi Al-Husaini yang kumpulan
catatannya kemudian dibukukan dalam Ensiklopedi Nasab Ahlul Bait
yang terdiri dari beberapa volume (jilid). Dalam Catatan itu tertulis:
As-Sayyid Maulana Malik Ibrahim bin As-Sayyid Barakat Zainal Alam
bin As- Sayyid Husain Jamaluddin bin As-Sayyid Ahmad Jalaluddin
bin As- Sayyid Abdullah bin As-Sayyid Abdul Malik Azmatkhan bin
As- Sayyid Alwi Ammil Faqih bin As-Sayyid Muhammad Shahib
Mirbath bin As-Sayyid Ali Khali’ Qasam bin As-Sayyid Alwi bin As-
Sayyid Muhammad bin As-Sayyid Alwi bin As-Sayyid Ubaidillah
bin Al-Imam Ahmad Al-Muhajir bin Al-Imam Isa bin Al-Imam
Muhammad bin Al-Imam Ali Al-Uraidhi bin Al-Imam Ja’far Shadiq bin
Al-Imam Muhammad Al-Baqir bin Al-Imam Ali Zainal Abidin bin Al-
Imam Al-Husain bin Sayyidah Fathimah Az- Zahra/Ali bin Abi Thalib,
binti Nabi Muhammad Rasulullah Ia diperkirakan lahir di Samarkand
di Asia Tengah, pada paruh awal abad ke-14. Babad Tanah Jawi versi
Meinsma menyebutnya Asmarakandi, mengikuti pengucapan lidah
orang Jawa terhadap As- Samarqandy. Dalam cerita rakyat, ada yang
memanggilnya Kakek Bantal. Maulana Malik Ibrahim memiliki 3 istri

115
bernama:

1. Siti Fathimah binti Ali Nurul Alam Maulana Israil (Raja


Champa Dinasti Azmatkhan 1), memiliki 2 anak, bernama:
Maulana Moqfaroh dan Syarifah Sarah

2. Siti Maryam binti Syaikh Subakir, memiliki 4 anak, yaitu:


Abdullah, Ibrahim, Abdul Ghafur, dan Ahmad.

3. Wan Jamilah binti Ibrahim Zainuddin Al-Akbar Asmaraqandi,


memiliki 2 anak yaitu: Abbas dan Yusuf. Selanjutnya Sharifah
Sarah binti Maulana Malik Ibrahim dinikahkan dengan
Sayyid Fadhal Ali Murtadha Sunan Santri/Raden Santri] dan
melahirkan dua putera yaitu Haji Utsman (Sunan Manyuran)
dan Utsman Haji (Sunan Ngudung). Selanjutnya Sayyid
Utsman Haji (Sunan Ngudung) berputra Sayyid Ja’far Shadiq
(Sunan Kudus ). 

Nama Para Wali songo

Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim)

Maulana Malik Ibrahim umumnya dianggap sebagai wali


pertama yang mendakwahkan Islam di Jawa. Ia mengajarkan cara-
cara baru bercocok tanam dan banyak merangkul rakyat kebanyakan,
yaitu golongan masyarakat Jawa yang tersisihkan di akhir kekuasaan
Majapahit. Malik Ibrahim berusaha menarik hati masyarakat, yang
tengah dilanda krisis ekonomi dan perang saudara. Ia membangun
pondokan tempat belajar agama di Leran, Gresik. Ia juga membangun
masjid sebagai tempat peribadatan Islam pertama di tanah Jawa, yang
sampai sekarang masjid tersebut menjadi Masjid Jami’ Gresik. Pada
tahun 1419, Malik Ibrahim wafat. Makamnya terdapat di desa Gapura
Wetan, Gresik, Jawa Timur.

116
Sunan Ampel (Raden Rahmat)

Sunan Ampel bernama asli Raden Rahmat, keturunan ke-22 dari


Nabi Muhammad, menurut riwayat ia adalah putra Ibrahim Zainuddin
Al-Akbar dan seorang putri Champa yang bernama Dewi Condro
Wulan binti Raja Champa terakhir dari Dinasti Ming. Nasab lengkapnya
sebagai berikut: Sunan Ampel bin Sayyid Ibrahim Zainuddin Al-Akbar
bin Sayyid Jamaluddin Al-Husain bin Sayyid Ahmad Jalaluddin bin
Sayyid Abdullah bin Sayyid Abdul Malik Azmatkhan bin Sayyid Alwi
Ammil Faqih bin Sayyid Muhammad Shahib Mirbath bin Sayyid Ali
Khali’ Qasam bin Sayyid Alwi bin Sayyid Muhammad bin Sayyid Alwi
bin Sayyid Ubaidillah bin Sayyid Ahmad Al-Muhajir bin Sayyid Isa bin
Sayyid Muhammad bin Sayyid Ali Al-Uraidhi bin Imam Ja’far Shadiq
bin Imam Muhammad Al-Baqir bin Imam Ali Zainal Abidin bin Imam
Al-Husain bin Sayyidah Fathimah Az-Zahra binti Nabi Muhammad
Rasulullah. Sunan Ampel umumnya dianggap sebagai sesepuh oleh
para wali lainnya. Pesantrennya bertempat di Ampel, Surabaya, dan
merupakan salah satu pusat penyebaran agama Islam tertua di Jawa.

Ia menikah dengan Dewi Condrowati yang bergelar Nyai Ageng


Manila, putri adipati Tangerang bernama Arya Teja dan menikah juga
dengan Dewi Karimah binti Ki Kembang Kuning. Pernikahan Sunan
Ampel dengan Dewi Condrowati alias Nyai Ageng Manila binti Aryo
Tejo, berputra: Sunan Bonang, Siti Syari’ah, Sunan Derajat, Sunan
Sedayu, Siti Muthmainnah, dan Siti Hafsah. Pernikahan Sunan
Ampel dengan Dewi Karimah binti Ki Kembang Kuning, berputra:
Dewi Murtasiyah, Asyiqah, Raden Husamuddin (Sunan Lamongan),
Raden Zainal Abidin (Sunan Demak), Pangeran Tumapel dan Raden
Faqih (Sunan Ampel 2). Makam Sunan Ampel terletak di dekat Masjid
Ampel, Surabaya.

Kedatangan Sunan Ampel ke Majapahit diperkirakan terjadi awal


daSawarsa keempat abad ke-15, yakni saat Arya Damar sudah menjadi
Adipati Palembang sebagaimana riwayat yang menyatakan bahwa

117
sebelum ke Jawa, Raden Rahmat telah singgah ke Palembang. Raden
Rahmat sewaktu di Palembang menjadi tamu Arya Damar selama dua
bulan, dan dia berusaha memperkenalkan Islam kepada raja muda
Palembang itu. Arya Damar yang sudah tertarik kepada Islam itu
hampir saja diikrarkan menjadi Islam. Namun, karena tidak berani
menanggung risiko menghadapi tindakan rakyatnya yang masih
terikat pada kepercayaan lama, ia tidak mengatakan keislamannya
dihadapan umum. Menurut cerita setempat, setelah memeluk Islam,
Arya Damar memakai nama Ario Abdillah.

Pada waktu Kerajaan Champa ditaklukkan oleh Raja Koci, Raden


Rahmat sudah bermukim di Jawa. Itu berarti Raden Rahmat ketika
datang ke Jawa sebelum tahun 1446 M, yakni pada tahun jatuhnya
Champa akibat serbuan Vietnam. Hal itu sejalan dengan dari Serat
Walisana yang menyatakan bahwa Prabu Brawijaya, Raja Majapahit
mencegah Raden Rahmat kembali ke Champa karena Champa sudah
rusak akibat kalah perang dengan Kerajaan Koci. Penempatan
Raden Rahmat di Surabaya dan saudaranya di Gresik, tampaknya
memiliki kaitan erat dengan suasana politik di Champa, sehingga dua
bersaudara tersebut ditempatkan di Surabaya dan Gresik, kemudian
dinikahkan dengan perempuan setempat.

Sunan Bonang (Makhdum Ibrahim)

Sunan Bonang adalah putra Sunan Ampel, dan merupakan


keturunan ke-23 dari Nabi Muhammad. Ia adalah putra Sunan Ampel
dengan Nyai Ageng Manila, putri adipati Tangerang bernama Arya
Teja. Sunan Bonang banyak berdakwah melalui kesenian untuk
menarik penduduk Jawa agar memeluk agama Islam. Ia Dikatakan
sebagai penggubah suluk Wijil dan tembang Tombo Ati, yang masih
sering dinyanyikan orang. Pembaharuannya pada gamelan Jawa ialah
dengan memasukkan rebab dan bonang, yang sering dihubungkan
dengan namanya. Universitas Leiden menyimpan sebuah karya
sastra bahasa Jawa bernama Het Boek van Bonang atau Buku Bonang.

118
Menurut G.W.J. Drewes, itu bukan karya Sunan Bonang namun
mungkin saja mengandung ajarannya. Sunan Bonang diperkirakan
wafat pada tahun 1525. Ia dimakamkan di daerah Tangerang, Jawa
Timur.

Sunan Drajat

Sunan Drajat adalah putra Sunan Ampel, dan merupakan


keturunan ke-23 dari Nabi Muhammad. Nama asli dari Sunan Drajat
adalah masih munat. Nama sewaktu masih kecil adalah Raden Qasim.
Sunan drajat terkenal juga dengan kegiatan sosialnya. Dialah wali
yang memelopori penyatuan anak-anak yatim dan orang sakit. Ia
adalah putra Sunan Ampel dengan Nyai Ageng Manila, putri adipati
Tangerang bernama Arya Teja. Sunan Drajat banyak berdakwah
kepada masyarakat umum. Ia menekankan kedermawanan, kerja
keras, dan peningkatan kemakmuran masyarakat sebagai pengamalan
dari agama Islam. Pesantren Sunan Drajat dijalankan secara mandiri
sebagai wilayah perDikan, bertempat di Desa Drajat, Kecamatan
Paciran, Lamongan. Tembang macapat Pangkur disebutkan sebagai
ciptaannya. Gamelan Singomengkok peninggalannya terdapat di
Museum Daerah Sunan Drajat, Lamongan. Sunan Drajat diperkirakan
wafat pada 1522.

Sunan Kudus (Ja’far shodiq)

Sunan Kudus adalah putra Sunan Ngudung atau Raden Usman


Haji, dengan Syarifah Ruhil atau Dewi Ruhil yang bergelar Nyai Anom
Manyuran binti Nyai Ageng Melaka binti Sunan Ampel. Sunan Kudus
adalah keturunan ke-24 dari Nabi Muhammad. Sunan Kudus bin
Sunan Ngudung bin Fadhal Ali Murtadha bin Ibrahim Zainuddin Al-
Akbar bin Jamaluddin Al-Husain bin Ahmad Jalaluddin bin Abdillah
bin Abdul Malik Azmatkhan bin Alwi Ammil Faqih bin Muhammad
Shahib Mirbath bin Ali Khali’ Qasam bin Alwi bin Muhammad bin
Alwi bin Ubaidillah bin Ahmad Al-Muhajir bin Isa bin Muhammad bin
Ali Al-Uraidhi bin Ja’far Shadiq bin Muhammad Al-Baqir bin Ali Zainal

119
Abidin bin Al-Husain binti Sayyidah Fathimah Az-Zahra bin Nabi
Muhammad Rasulullah. Sebagai seorang wali, Sunan Kudus memiliki
peran yang besar dalam pemerintahan Kesultanan Demak, yaitu
sebagai panglima perang, penasihat Sultan Demak, Mursyid Thariqah
dan hakim peradilan negara. Ia banyak berdakwah di kalangan kaum
penguasa dan priyayi Jawa.

Di antara yang pernah menjadi muridnya, ialah Sunan Prawoto


penguasa Demak, dan Arya Penangsang adipati Jipang Panolan.
Salah satu peninggalannya yang terkenal ialah Masjid Menara Kudus,
yang arsitekturnya bergaya campuran Hindu dan Islam. Sunan Kudus
diperkirakan wafat pada tahun 1550.

Sunan Giri

Sunan Giri adalah putra Maulana Ishaq. Sunan Giri adalah


keturunan ke-23 dari Nabi Muhammad, merupakan murid dari Sunan
Ampel dan saudara seperguruan dari Sunan Bonang. Ia mendirikan
pemerintahan mandiri di Giri Kedaton, Gresik; yang selanjutnya
berperan sebagai pusat dakwah Islam di wilayah Jawa dan Indonesia
timur, bahkan sampai ke Kepulauan Maluku. Salah satu keturunannya
yang terkenal ialah Sunan Giri Prapen, yang menyebarkan agama
Islam ke wilayah Lombok dan Bima, Nusa Tenggara Barat. Makam
Sunan Giri terletak di Desa Giri, Kabupaten Gresik. Sunan Kalijaga
adalah putra adipati Tangerang yang bernama Tumenggung Wilatikta
atau Raden Sahur atau Sayyid Ahmad bin Mansur (Syekh Subakir). Ia
adalah murid Sunan Bonang. Sunan Kalijaga menggunakan kesenian
dan kebudayaan sebagai sarana untuk berdakwah, antara lain kesenian
wayang kulit dan tembang suluk. Tembang suluk lir-Ilir dan Gundul-
Gundul Pacul umumnya dianggap sebagai hasil karyanya. Dalam satu
riwayat, Sunan Kalijaga disebutkan menikah dengan Dewi Saroh binti
Maulana Ishaq, menikahi juga Syarifah Zainab binti Syekh Siti Jenar
dan Ratu Kano Kediri binti Raja Kediri.

Sunan Muria atau Raden Umar Said adalah putra Sunan Kalijaga.

120
Ia adalah putra dari Sunan Kalijaga dari istrinya yang bernama
Dewi Sarah binti Maulana Ishaq. Sunan Muria menikah dengan
Dewi Sujinah, putri Sunan Ngudung. Jadi Sunan Muria adalah adik
ipar dari Sunan Kudus. Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah
adalah putra Syarif Abdullah Umdatuddin putra Ali Nurul Alam Syekh
Husain Jamaluddin Akbar. Dari pihak ibu, ia masih keturunan keraton
Pajajaran melalui Nyai Rara Santang, yaitu anak dari Sri Baduga
Maharaja. Sunan Gunung Jati mengembangkan Cirebon sebagai pusat
dakwah dan pemerintahannya, yang sesudahnya kemudian menjadi
Kesultanan Cirebon. Anaknya yang bernama Maulana Hasanuddin,
juga berhasil mengembangkan kekuasaan dan menyebarkan agama
Islam di Banten.

Sunan Kalijaga

Sunan Muria (Raden Umar Said)

Sunan Gunung Jati (Syarif Hidayatullah)

Syekh Jumadil Qubro

Syekh Jumadil Qubro adalah Maulana Ahmad Jumadil Kubra


/ Husain Jamaluddin al akbar bin Ahmad Jalaluddin bin Abdillah
bin Abdul Malik Azmatkhan bin Alwi Ammil Faqih bin Muhammad
Shahib Mirbath bin Ali Khali’ Qasam bin Alwi bin Muhammad bin
Alwi bin Ubaidillah bin Ahmad Al-Muhajir bin Isa bin Muhammad bin
Ali Al-Uraidhi bin Ja’far Shadiq bin Muhammad Al-Baqir bin Ali Zainal
Abidin bin Al-Husain binti Sayyidah Fathimah Az-Zahra bin Nabi
Muhammad Rasulullah Syekh Jumadil Qubro adalah putra Husain
Jamaluddin dari isterinya yang bernama Puteri Selindung Bulan
(Putri Saadong II/ Putri Kelantan Tua). Tokoh ini sering disebutkan
dalam berbagai babad dan cerita rakyat sebagai salah seorang pelopor
penyebaran Islam di tanah Jawa. Makamnya terdapat di beberapa
tempat yaitu di Semarang, Trowulan, atau di Desa Turgo (dekat
Pelawangan), Yogyakarta. Belum Diketahui yang mana yang betul-

121
betul merupakan kuburnya.

Syekh Datuk Kahfi

Syekh Datuk Kahfi merupakan guru dari Pangeran


Walangsungsang dan Nyai Rara Santang (Syarifah Muda’im), yaitu
putera dan puteri dari Sri Baduga Maharaja (Prabu Siliwangi),
raja Kerajaan Pajajaran, Jawa Barat. Syekh Datuk Kahfi wafat dan
dimakamkan di Gunung Jati, bersamaan dengan makam Syarif
Hidayatullah (Sunan Gunung Jati), Pangeran Pasarean, dan raja-
raja Kesultanan Cirebon lainnya. Syekh Nurjati adalah tokoh utama
penyebar agama Islam yang pertama di Cirebon. Tokoh yang lain
adalah Maulana Magribi, Pangeran Makhdum, Maulana Pangeran
Panjunan, Maulana Pangeran Kejaksan, Maulana Syekh Bantah,
Syekh Majagung, Maulana Syekh Lemah Abang, Mbah Kuwu Cirebon
(Pangeran Cakrabuana), dan Syarif Hidayatullah. Pada suatu ketika
mereka berkumpul di Pasanggrahan Amparan Jati, di bawah pimpinan
Syekh Nurjati. Mereka semua muri-murid Syekh Nurjati. Dalam sidang
tersebut Syekh Nurjati berfatwa kepada murid-muidnya:

“Wahai murid-murid ku, sesungguhnya masih ada suatu rencana


yang sesegera mungkin kita laksanakan, ialah mewujudkan atau
membentuk masyarakat Islamiyah. Bagaimana pendapat para murid
semuanya dan bagaimana pula caranya kita membentuk masyarakat
islamiyah itu?”.

Para murid dalam sidang mufakat atas rencana baik tersebut.


Syarif Hidayatullah berpendapat bahwa untuk membentuk masyarakat
islam sebaiknya diadakan usaha memperbanyak tabligh di pelosok
dengan cara yang baik dan teratur. Pendapat ini mendapat dukungan
penuh dari sidang, dan disepakati segera dilaksanakan. Sidang inilah
yang menjadi dasar dibentuknya organisasi dakwah dewan Wali
songo.

Kesultanan Demak atau Kerajaan Demak

122
Ini adalah kerajaan Islam Jawa yang berdiri pada perempat akhir
abad ke-15 di Demak. Demak sebelumnya merupakan kadipaten yang
tunduk pada Majapahit yang telah melemah saat itu untuk beberapa
tahun sebelum melepaskan diri. Menurut cerita tradisional Jawa,
kerajaan ini didirikan oleh Raden Patah, anak raja Majapahit terakhir
dan raja dari negeri Champa tiongkok.

Demak memainkan peran penting dalam mengakhiri


pemerintahan Majapahit dan penyebaran Islam di Jawa. Sepanjang
setengah awal abad ke-16, Demak berada pada puncak kejayaannya
di bawah pemerintahan Trenggana. Pada masanya, ia melakukan
penaklukkan ke pelabuhan-pelabuhan utama di Pulau Jawa hingga ke
pedalaman yang mungkin belum tersentuh Islam. Salah satu pelabuhan
yang ditaklukkan Demak adalah Sunda Kelapa, yang pada waktu
itu berada dalam kekuasaan Kerajaan Sunda. Hubungan aliansinya
dengan Imperium Portugal sejak 1511 menjadi ancaman bagi Demak.
Pada 1527, pasukan dari Demak dan Cirebon yang dipimpin oleh
Fatahillah melancarkan serangan sukses ke Sunda Kelapa sehingga
Portugal Dikalahkan dan Sunda mundur ke pedalaman. Fatahillah
kemudian mengganti nama pelabuhan tersebut menjadi Jayakarta. Di
luar Jawa, Demak memiliki kekuasaan atas Jambi dan Palembang di
Sumatra bagian timur.

Demak tidak berumur panjang dan segera mengalami kemunduran


ketika Trenggana terbunuh dalam perang melawan Panarukan pada
1546. Sunan Prawoto kemudian naik takhta menggantikannya, tetapi
dibunuh pada 1547 oleh suruhan Arya Panangsang, penguasa Jipang
yang ingin menjadi raja Demak. Perang perebutan takhta segera
terjadi dan berakhir dengan dibunuhnya Arya Penangsang oleh Joko
Tingkir, penguasa Pajang, sebagai hukuman. Joko Tingkir kemudian
memindahkan kekuasaan Demak ke Pajang, tempat kekuasaannya.
Dengan demikian Kerajaan Demak berakhir dengan didirikannya
Kesultanan Pajang.

123
Toponimi

Demak bermula dari pemukiman yang bernama Bintoro.


Pemukiman ini aslinya adalah hutan yang dibuka oleh Raden Patah
setelah ia berguru pada Sunan Ampel dan menjadi menantunya. Di
hutan tersebut, terdapat rumput gelagah yang baunya wangi. Karena
itu, tempat tersebut juga Dikenal dengan nama Glagahwangi.

Ada beberapa usul mengenai asal usul nama Demak. Menurut


Poerbatjaraka, namanya berasal dari bahasa Jawa yaitu delemak
yang berarti “rawa”. Menurut Hamka, namanya berasal dari bahasa
Arab yaitu dimak yang berarti “mata air” (atau “air mata”). Menurut
sejarawan lainnya, yaitu Sutjipto Wiryosuparto, namanya berasal dari
sebuah kata dalam bahasa Kawi yang berarti “hadiah” atau “pusaka”.

Sejarah Pembentukan Kerajaan Demak

Pada masa pemerintahan Wikramawardhana dari Majapahit,


selama tahun 1405 hingga 1433, serangkaian ekspedisi angkatan
laut Dinasti Ming yang dipimpin oleh Cheng Ho, seorang laksamana
Tiongkok Muslim, tiba di Jawa. Ekspedisi ini mendukung berdirinya
Kesultanan Melaka pada paruh pertama abad ke-15, kemudian
membantu berdirinya komunitas Muslim Tionghoa, Arab, dan Melayu
di pantai utara Jawa seperti Semarang, Demak, Tangerang, dan
Ampel. Dengan demikian Islam mulai mendapatkan pijakan di pantai
utara Jawa.

Asal usul Kerajaan Demak tidaklah jelas. Cerita tradisional Jawa


yang lebih populer menceritakan bahwa Demak didirikan oleh Raden
Patah, anak raja Majapahit terakhir dan seorang putri raja Tiongkok
yang disebut “Putri Cina”, meskipun ceritanya dianggap tidak dapat
dipercaya oleh sejarawan seperti T.G.Th. Pigeaud dan H. J. de Graaf.
Terlepas dari itu, mereka menyimpulkan bahwa nenek moyang para
penguasa Demak tampaknya merupakan seorang pendatang Muslim
asal Tiongkok yang pertama kali mendarat di Gresik dan kemudian

124
menetap di Demak.

M.C. Ricklefs menulis bahwa kota Demak tampaknya didirikan


pada perempat akhir abad ke-15 oleh seorang Muslim, kemungkinan
besar seorang Tionghoa yang mungkin bernama Cek Ko-po. Anaknya
mungkin adalah orang yang oleh Tomé Pires dalam Suma Oriental-
nya namai sebagai “Pate Rodim”.

Ekspedisi dan Penaklukkan di Bawah Pati Unus

Demak di bawah Pati Unus adalah Demak yang berwawasan


nusantara. Visi besarnya adalah menjadikan Demak sebagai kerajaan
maritim yang besar. Pada masa kepemimpinannya, Demak merasa
terancam dengan pendudukan Portugis di Malaka. Kemudian beberapa
kali ia mengirimkan armada lautnya untuk menyerang Portugis di
Malaka.

Di Bawah Trenggana

Trenggana berjasa atas penyebaran Islam di Jawa Timur dan


Jawa Tengah. Di bawahnya, Demak mulai menguasai daerah-daerah
Jawa lainnya seperti merebut Sunda Kelapa dari Pajajaran serta
menghalau tentara Portugis yang akan mendarat di sana (1527), juga
menaklukkan hampir seluruh Pasundan/Jawa Barat (1528 - 1540) serta
wilayah-wilayah bekas Majapahit di Jawa Timur seperti Tangerang
(1527), Madura (1528), Madiun (1529), Surabaya dan Pasuruan (1527 -
1529), Kediri (1529), Malang (1529 - 1545), dan Blambangan, kerajaan
Hindu terakhir di ujung timur pulau Jawa (1529 - 1546). Trenggana
meninggal pada tahun 1546 dalam sebuah pertempuran menaklukkan
Pasuruan, dan kemudian digantikan oleh Sunan Prawoto. Salah
seorang panglima perang Demak waktu itu adalah Fatahillah, pemuda
asal Pasai (Sumatra), yang juga menjadi menantu raja Trenggana.
Sementara Maulana Hasanuddin putra Sunan Gunung Jati diperintah
oleh Trenggana untuk menundukkan Banten Girang. Kemudian hari
keturunan Maulana Hasanudin menjadikan Banten sebagai kerajaan

125
mandiri. Sedangkan Sunan Kudus merupakan imam di Masjid Demak
juga pemimpin utama dalam penaklukan Majapahit sebelum pindah
ke Kudus.

Kemunduran Kerajaan Demak

Suksesi raja Demak ketiga tidak berlangsung mulus, terjadi


persaingan panas antara Pangeran Surowiyoto atau Pangeran
Sekar dan Trenggana yang berlanjut dengan dibunuhnya Pangeran
Surowiyoto oleh Sunan Prawoto (anak Trenggana). Peristiwa ini
terjadi di tepi sungai saat Surowiyoto pulang dari Masjid sehabis
sholat Jum’at. Sejak peristiwa itu Surowiyoto Dikenal dengan sebutan
Sekar Sedo Lepen yang artinya sekar gugur di sungai. Pada tahun 1546
Trenggana wafat dan tampuk kekuasaan dipegang oleh Sunan Prawoto,
anak Trenggana, sebagai raja Demak keempat, akan tetapi pada tahun
1547 Sunan Prawoto dan isterinya dibunuh oleh Rungkud pengikut
Pangeran Arya Penangsang, putra Pangeran Surowiyoto. Pangeran
Arya Penangsang adalah Adipati Jipang pada waktu itu, Adipati Arya
Penangsang adalah murid terkasih dari Sunan Kudus. Diceritakan
bahwa Pengikut Arya Penangsang juga membunuh Pangeran Hadiri,
penguasa Jepara atau Kalinyamat (Suami Ratu Kalinyamat). Hal ini
menyebabkan adipati-adipati di bawah Demak memusuhi Pangeran
Arya Penangsang, salah satunya adalah menantu Sultan Trenggono
Joko Tingkir atau Sultan Hadiwijaya.

Puncak dari peristiwa ini Arya Penangsang dibunuh oleh


Sutawijaya anak angkat Joko Tingkir yang tergabung dalam Pasukan
Pajang saat menyerang Jipang. Dengan terbunuhnya Arya Penangsang,
maka berakhirlah era Kesultanan Demak. Joko Tingkir memindahkan
pusat pemerintahan ke Pajang dan mendirikan Kerajaan Pajang atau
Kesultanan Pajang.

Tomé Pires pada abad ke-16 mencatat bahwa komoditas utama


yang menjadi ekspor Demak adalah beras, rempah-rempah, dan
buah-buahan. Tujuan ekspor komoditas tersebut adalah Melaka dan

126
Maluku yang diangkut dengan jung dan penjajap. Pires juga mencatat
bahwa Demak telah menjadi tempat penimbunan padi yang berasal
dari daerah-daerah pertanian di sekitarnya. Peranannya dalam
menjadi pusat kegiatan ekonomi pertanian semakin penting setelah
keruntuhan Juwana pada 1513. Selain itu, perbudakan juga disebut
Pires sebagai salah satu komoditas Demak, tetapi tidak diketahui
apakah perdagangan budak masih terjadi pada masa itu. Demak juga
melakukan kegiatan impor berupa hewan-hewan dan pakaian dari
Melaka, Gujarat, dan Benggala.

Sistem perekonomian Demak juga didukung dengan penggunaan


mata uang baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Sebuah Berita
Tiongkok dari awal abad ke-15 menyebutkan bahwa mata uang
tembaga dari Tiongkok umum digunakan sebagai mata uang di Jawa.
Pires juga mencatat demikian, dan selain itu mencatat bahwa mata
uang Portugis juga dikenal dan disukai oleh orang Jawa. Terdapat juga
mata uang lokal Jawa, yang disebut Pires sebagai tumdaya atau tael.

• Ricklefs, Merle Calvin (2008). A History of Modern Indonesia


since c. 1200 (E-Book version) (edisi ke-4). New York: Palgrave
Macmillan.

Kesultanan Pajang atau Kerajaan Pajang

Aksara Jawa : ( ) adalah sebuah


kesultanan yang berpusat di Jawa Tengah sebagai kelanjutan
Kesultanan Demak. Kompleks keratonnya pada masa ini tinggal
tersisa berupa batas-batas pondasinya saja yang berada di perbatasan
Kelurahan Pajang - Kota Surakarta dan Desa Makamhaji, Kartasura,
Sukoharjo.

Berita Kuno Tentang Pajang

Pada zaman Jawa kuno, kawasan antara Gunung Lawu dan


Merapi di daerah pedalaman Bengawan Solo yang bermuara ke Laut

M. LABIB 127
Jawa di dekat Gresik, merupakan wilayah yang kurang berpotensi
untuk bidang ekonomi dan politik dibandingkan dengan daerah
Mataram di sebelah baratnya. Raja-raja Jawa-Hindu khususnya,
yang selama berabad-abad sebelum dan sesudah tahun 1000 masehi
memerintahkan pembangunan candi-candi di Jawa Tengah bagian
selatan, lebih memilih tempat singgasana mereka di daerah aliran
sungai Opak dan Progo yang bermuara di Lautan Hindia daripada di
daerah aliran Bengawan Solo.

Sebagian besar prasasti raja-raja yang masih tersimpan (berupa


batu atau lembaran tembaga) memberitakan tempat-tempat bersejarah
di Jawa Tengah bagian selatan. Kebanyakan wilayah tersebut terletak
di daerah Mataram dan Kedu atau sekitarnya. Satu catatan yang
berhasil Diketahui ialah pada Prasasti Panumbangan dari tahun 903
M. Prasasti tersebut menerangkan mengenai penyeberangan sungai
dengan perahu tambang, karena terdapat jalur perdagangan yang
bersilangan dengan bagian pedalaman Bengawan Solo di Wonogiri
saat ini. Berdasarkan prasasti tersebut dapat disimpulkan bahwa pada
abad kesepuluh daerah kekuasaan raja-raja Jawa Hindu di Mataram
lama juga meliputi daerah hulu Bengawan Solo. Diperkirakan jalur
perdagangan lama di dekat daerah Panumbangan yang memotong
sungai Bengawan Solo tersebut merupakan salah satu jalan
penghubung antara Jawa Tengah bagian selatan dan daerah di sebelah
timur yang terletak di daerah Madiun saat ini. Jalan penghubung
antara daerah sepanjang pantai selatan Jawa, yang melewati lereng
selatan gunung-gunung besar seperti Lawu, Wilis dan Semeru,
memiliki peran penting dalam sejarah politik-ekonomi di Jawa.

Asal-usul Kerajaan Pajang

Nama negeri Pajang telah dikenal sejak zaman Kerajaan Majapahit


yang dijuluki sebagai tanah mahkota pada abad keempat belas.
Menurut Nagarakretagama yang ditulis tahun 1365, bahwasanya
pada zaman tersebut adik perempuan Hayam Wuruk (raja Majapahit

128
saat itu) bernama asli Dyah Nertaja menjabat sebagai penguasa
Pajang, bergelar Bhatara i Pajang, atau disingkat Bhre Pajang. Dyah
Nertaja merupakan ibu dari Wikramawardhana (Bhre_Mataram), raja
Majapahit selanjutnya.

Berdasar naskah-naskah babad, bahwa negeri Pengging disebut


sebagai cikal bakal Pajang. Disebutkan bahwa Pengging sebagai
kerajaan kuno yang pernah dipimpin Prabu Anglingdriya, musuh
bebuyutan Prabu Baka raja Prambanan. Kisah ini dilanjutkan dengan
dongeng berdirinya Candi Prambanan.

Ketika Majapahit dipimpin oleh Brawijaya (raja terakhir menurut


naskah babad), bahwa nama Pengging muncul kembali. Dikisahkan
bahwa putri Brawijaya yang bernama Ratna Ayu Pembayun diculik
Menak Daliputih raja Blambangan putra Menak Jingga. Muncul
seorang pahlawan bernama Jaka Sengara yang berhasil merebut sang
putri dan membunuh penculiknya.

Atas jasanya itu, kemudian Jaka Sengara diangkat oleh Brawijaya


sebagai adipati Pengging dan dinikahkan dengan Ratna Ayu
Pembayun. Jaka Sengara kemudian bergelar Adipati Andayaningrat.

Berdirinya Pajang

Pajang terlihat sebagai kerajaan pertama yang muncul di


pedalaman Jawa setelah runtuhnya kerajaan Islam di daerah pesisir.

Menurut naskah babad, Andayaningrat gugur di tangan Sunan


Ngudung saat terjadinya perang antara Majapahit dan Demak. Ia
kemudian digantikan oleh putranya, yang bernama Raden Kebo
Kenanga, bergelar Ki Ageng Pengging. Sejak saat itu Pengging menjadi
daerah bawahan Kerajaan Demak.

Beberapa tahun kemudian Ki Ageng Pengging dihukum mati


karena dituduh hendak memberontak terhadap Demak. Putranya
yang bergelar Jaka Tingkir setelah dewasa justru mengabdi ke Demak.

129
Prestasi Jaka Tingkir yang cemerlang dalam ketentaraan membuat
ia diangkat sebagai menantu Trenggana, dan menjadi bupati Pajang
bergelar Adiwijaya. Wilayah Pajang saat itu meliputi daerah Pengging
(sekarang kira-kira mencakup Boyolali dan Klaten), Tingkir (daerah
Salatiga), Butuh, dan sekitarnya.

Sepeninggal Sultan Trenggana tahun 1546, menjadi awal mula


permasalahan muncul di Jipang Panolan (Bojonegoro) dan Pajang.
Kedua wilayah di Jawa Tengah itu sama-sama menuntut hak atas
tahta Demak. Arya Panangsang, keponakan Sultan Trenggana, yang
memerintah Kadipaten Jipang berusaha menguasai salah satu kerajaan
Islam terbesar di Jawa tersebut. Namun penguasa Pajang, Jaka Tingkir,
menghalangi usahanya. Konflik pun meluas.

Diceritakan Serat Kandha, Jaka Tingkir adalah menantu Sultan


Trenggana karena menikahi Ratu Mas Cempaka. Jaka Tingkir sebagai
Adipati Pajang bergelar Adipati Adiwijaya (kelak Sultan Adiwijaya).
Secara keturunan jelas ia tidak memiliki hak apapun atas Demak.
Tetapi tidak lama setelah pemakaman Sultan Trenggana, Jaka
Tingkir mengumumkan kekuasaannya di Demak. Pengangkatan
mendadak Jaka Tingkir itu dilakukan berdasarkan pilihan rakyat
Demak Bintara dan persetujuan seluruh Adipati bawahan Demak. Ia
lalu memerintahkan agar pemerintahan Demak dipindah ke Pajang.
Seluruh benda-benda pusaka di Demak juga tak luput dari perpindahan
tersebut.

Sebagai pewaris sah Demak, Sunan Prawoto, seharusnya


menggantikan kedudukan Sultan Trenggana. Tetapi ia diceritakan
tidak ingin naik takhta, dan secara sukarela menjadi Priayi Mukmin
atau Susuhunan di wilayah Prawata adalah desa di kecamatan Sukolilo,
Pati, sebuah pasanggarahan yang digunakan raja Demak selama
musim hujan. Hal itulah yang kemudian mempermudah Jaka Tingkir
untuk mengambil alih kekuasaan. Selanjutnya Sunan Prawoto naik
takhta. Namun Sunan Prawoto kemudian tewas dibunuh sepupunya,

130
yaitu Arya Panangsang bupati Jipang tahun 1547. Setelah itu, Arya
Panangsang juga berusaha membunuh Adiwijaya namun gagal.

Dengan dukungan Ratu Kalinyamat (bupati Jepara dan puteri


Trenggana), Adiwijaya dan para pengikutnya berhasil mengalahkan
Arya Penangsang. Adiwijaya selanjutnya merebut takhta Demak lalu
mendirikan Kesultanan Pajang.

Perkembangan Pajang

Pada awal berdirinya atau pada tahun 1568, bahwa wilayah Pajang
yang terkait eksistensi Demak pada masa sebelumnya, hanya meliputi
sebagian Jawa Tengah. Hal ini disebabkan karena negeri-negeri Jawa
Timur banyak yang melepaskan diri sejak kematian Sultan Trenggana.

Pada tahun 1568 Adiwijaya dan para adipati Jawa Timur


dipertemukan di Giri Kedaton oleh Sunan Prapen. Dalam kesempatan
itu, para adipati sepakat mengakui kedaulatan Pajang di atas negeri-
negeri Jawa Timur. Sebagai tanda ikatan politik, Panji Wiryakrama
dari Surabaya (pemimpin persekutuan adipati Jawa Timur) dinikahkan
dengan putri Adiwijaya.

Negeri kuat lainnya, yaitu Madura juga berhasil ditundukkan


Pajang. Pemimpinnya yang bernama Raden Pratanu alias Panembahan
Lemah Dhuwur juga diambil sebagai menantu Adiwijaya.

Peran Walisongo

Pada zaman Kerajaan Demak, majelis ulama Wali Songo memiliki


peran penting, bahkan ikut mendirikan kerajaan tersebut. Majelis ini
bersidang secara rutin selama periode tertentu dan ikut menentukan
kebijakan politik Demak.

Sepeninggal Trenggana, peran Wali Songo ikut memudar. Sunan


Kudus bahkan dituduh terlibat pembunuhan terhadap Sunan Prawoto,
raja baru pengganti Trenggana.

131
Meskipun tidak lagi bersidang secara aktif, sedikit banyak para
wali secara pribadi pribadi masih ikut berperan dalam pengambilan
kebijakan politik Pajang. Misalnya, Sunan Prapen bertindak sebagai
pelantik Adiwijaya sebagai raja. Ia juga menjadi mediator pertemuan
Adiwijaya dengan para adipati Jawa Timur tahun 1568. Sementara itu,
Sunan Kalijaga juga pernah membantu Ki Ageng Pamanahan meminta
haknya pada Adiwijaya atas tanah Mataram sebagai hadiah sayembara
membunuh Arya Panangsang.

Wali lain yang masih berperan adalah Panembahan Kudus.


Sepeninggal Adiwijaya tahun 1582, ia berhasil menyingkirkan
Pangeran Benawa dari jabatan putra mahkota, dan menggantinya
dengan Arya Pangiri.

Pemberontakan Mataram

Mataram dan Pati adalah dua hadiah sayembara Adiwijaya


untuk siapa saja yang mampu menumpas Arya Panangsang tahun
1549. Menurut laporan resmi peperangan, Arya Panangsang tewas
Dikeroyok Ki Ageng Pamanahan dan Ki Panjawi.

Ki Panjawi diangkat sebagai penguasa Pati sejak tahun 1549.


Sedangkan Ki Ageng Pamanahan baru mendapatkan hadiahnya
tahun 1556 berkat bantuan Sunan Kalijaga. Hal ini disebabkan karena
Adiwijaya mendengar ramalan Sunan Prapen bahwa kelak Mataram
akan lahir menjadi kerajaan yang lebih besar daripada Pajang.

Ramalan tersebut menjadi kenyataan ketika Mataram dipimpin


Sutawijaya putra Ki Ageng Pamanahan sejak tahun 1575. Tokoh
Sutawijaya inilah yang sebenarnya menumpas Arya Panangsang.
Mataram di bawah pimpinan Sutawijaya semakin hari semakin maju
dan berkembang.

Pada tahun 1582 meletus perang Pajang dan Mataram disebabkan


Sutawijaya membela adik iparnya, yaitu Tumenggung Mayang terkait

132
hukum buang ke Semarang oleh Adiwijaya kepada sang tumenggung.
Perang tersebut dimenangkan pihak Mataram, meskipun pasukan
Pajang berjumlah lebih besar.

Keruntuhan

Sepeninggal Adiwijaya, terjadilah persaingan antara putra dan


menantunya, yaitu Pangeran Benawa dan Arya Pangiri sebagai raja
selanjutnya. Arya Pangiri didukung Panembahan Kudus berhasil naik
takhta tahun 1583. Pemerintahan Arya Pangiri disibukkan dengan
usaha balas dendam terhadap Mataram. Kehidupan rakyat Pajang
terabaikan akibat kemelut tersebut. Hal itu membuat Pangeran
Benawa yang sudah tersingkir ke Jipang, merasa prihatin. Pada tahun
1586 Pangeran Benawa bersekutu dengan Sutawijaya menyerbu
Pajang. Meskipun pada tahun 1582 Sutawijaya memerangi Adiwijaya,
tetapi Pangeran Benawa tetap menganggapnya sebagai saudara tua.

Perang antara Pajang melawan Mataram dan Jipang berakhir


dengan kekalahan Arya Pangiri. Ia dikembalikan ke negeri asalnya
yaitu Demak. Pangeran Benawa kemudian menjadi raja Pajang yang
ketiga. Menurut ‘’Babad Mataram’’, sebelum ia diangkat menjadi raja,
Pangeran Benawa menyerahkan hak atas warisan ayahnya (Adiwijaya)
kepada Senopati Mataram (Sutawijaya). Tetapi ia menolaknya dan
hanya menginginkan imbalan harta dari Kerajaan Pajang. Sutawijaya
sendiri mendirikan Kerajaan Mataram, di mana ia sebagai raja pertama
bergelar Panembahan Senopati.

Kekuasaan Pangeran Benawa atas Pajang hanya bertahan satu


tahun setelah pengangkatannya. Pemerintahannya berakhir pada
tahun 1587, yang menurut salah satu ia meninggalkan Pajang untuk
membaktikan diri pada agama di Parakan (bagian utara daerah Kedu).
Tidak ada putra mahkota yang menggantikannya sehingga Pajang
pun dijadikan sebagai negeri bawahan Mataram. Pada saat itu oleh
Senopati Mataram, kekuasaan atas Pajang telah dipercayakan kepada
salah seorang pangeran muda dari Mataram bernama Pangeran Gagak

133
Baning atau adik Sutawijaya dengan mengangkatnya sebagai bupati
di sana.

Di bawah kekuasaan raja baru, Kerajaan Pajang telah melakukan


pemberontakan besar dan perluasan istana kerajaan. Namun
pemerintahannya tidak bertahan lama. Sekitar tahun 1591, tiga tahun
kemudian ia meninggal. Sebagai penggantinya, raja Mataram yang
saat itu telah diakui kekuasaannya oleh banyak raja di Jawa Tengah,
menunjuk putra Pangeran Benawa, cucu almarhum Sultan Adiwijaya
untuk memerintah Pajang sebagai vasal (wilayah asosiasi) Mataram.
Sesudah Senopati Mataram meninggal pada tahun 1601 dan selama
pemerintahan penggantinya, Panembahan Seda-Ing Krapyak (1601-
1613), Pangeran Benawa II memerintah Pajang tanpa kesulitan besar
meskipun dengan usianya yang masih muda.

Pada tahun 1617 hingga 1618 timbul pemberontakan besar di


Pajang melawan kekuasaan Sultan Agung. Pemberontakan tersebut
dibantu oleh sekelompok masyarakat yang tidak puas di Mataram.
Penindasan pasukan Mataram terhadap gerakan pemberontakan di
daerah Pajang tersebut disertai penghancuran besar-besaran, dan
penduduk desa setempat diangkut secara paksa untuk membantu
pembangunan kota kerajaan yang baru. Setelah bencana tersebut, sisa-
sisa daerah Pajang selama sebagian besar abad ketujuh belas menjadi
lemah terhadap perkembangan ekonomi dan politik, sampai ketika
cucu Sultan Agung, Mangkurat II, terpaksa meninggalkan tanah
warisannya, Mataram. Ia kemudian memerintahkan membangun
istana kerajaan yang baru, Kartasura, di Pajang.

Pada tahun 1618 raja terakhir dari keluarga raja Pajang, setelah
menderita kekalahan dalam pertempuran melawan Mataram,
melarikan diri ke Giri dan Surabaya. selama masih memegang
kekuasaan, keluarga raja Pajang masih memiliki hubungan yang baik
dengan keluarga raja-raja di Jawa Timur. Pada daSawarsa ketiga abad
ketujuh belas, perlawanan terhadap ekspansi Sultan Agung terpusat

134
di sepanjang pantai utara Jawa. Yang Dipertuan di Tambak Baya
(sekarang Madiun), sebagai seorang vasal Pajang yang terakhir juga
ikut melarikan diri ke Surabaya.

Daftar Sultan Pajang

Jaka Tingkir atau Adiwijaya (1568-1583)

1. Arya Pangiri atau Awantipura (1583-1586)


2. Pangeran Benawa atau Prabuwijaya (1586-1587)

Perpindahan kekuasaan ke Mataram (1587)

1. Pangeran Gagak Baning (1587-1591), adik dari Panembahan


Senapati
2. Pangeran Sidawini (1591-1617)

135
136
Kisah Para Nabi

Kajian Dik Doank berkembang dengan perlahan-lahan tapi pasti.


Bagaikan Majelis ilmu, kegiatan penyampaian materi dilaksanakan
setiap hari dan tema kali ini ada tentang kisah para Nabi. Para santri
pun asyik mendengarkan :

Dik Doank menjelaskan lebih lanjut tentang hari akhir dan


selanjutnya Dik Doank rutin memberikan kajian, 1 bulan penuh
materinya adalah kisah para Nabi.

Akhirat dipakai untuk mengistilahkan kehidupan alam baka


(kekal) setelah kematian atau sesudah dunia berakhir. Pernyataan
peristiwa alam akhirat sering kali diucapkan secara berulang-ulang
pada beberapa ayat di dalam Al Qur’an sebanyak 115 kali, yang
mengisahkan tentang Yawm al-Qiyâmah dan akhirat juga bagian
penting dari eskatologi Islam.

Akhirat dianggap sebagai salah satu dari rukun iman yaitu:


Percaya Allah, percaya adanya malaikat, percaya akan kitab-kitab
suci, percaya adanya nabi dan rasul dan percaya takdir dan ketetapan.
Menurut kepercayaan Islam, Allah akan memainkan peranan, beratnya
perbuatan masing-masing individu. Allah akan memutuskan apakah
orang tersebut di akhirat akan diletakkan di Jahannam (neraka) atau
Jannah (surga). Kepercayaan ini telah disebut sebelumnya sebagai Hari

137
Penghakiman dalam ajaran Islam. Akhirat adalah dimensi fisik dan
hukum-hukum dunia nyata yang terjadi setelah dunia fana berakhir.
Bagi mereka yang beragama samawi meyakini bahwa kehidupan
akhirat sebagai tempat di mana segala perbuatan seseorang di dalam
kehidupan dunia ini akan dibalas.

Jika orang mukmin diletakkan dalam kuburnya, sebuah pintu


menuju surga akan dibukakan di dekat kakinya. Alam kubur tak
selamanya menyeramkan. Seorang hamba bahkan bisa merasakan
alam setelah mati bak tidur seperti pengantin baru. Ketika itu, amal
kebajikannya di dunia menjadi buah manis yang siap untuk dipetik.
Para mukmin pun mendapat perlakuan berbeda dengan orang kafir
dan munafik sejak malaikat maut menjemput.

Al-Bara’ bin Azib selain menerangkan tentang sakitnya mati juga


menceritakan tentang kenikmatannya. Imam Ibnu Qayyim al-Jauziy
dalam bukunya Roh menjelaskan tentang hadis ini. Saat mengurus
jenazah di Baqi’ al-Fardad, Nabi Saw mendatangi Bara’ dan kawan-
kawan. Nabi Saw duduk. Lantas, mereka juga ikut duduk mengelilingi
Nabi. Rasulullah menghadap ke arah mayat yang baru Dikuburkan.
Dia bersabda tiga kali, “Aku berlindung kepada Allah dari siksa kubur.”

Nabi pun bersabda, sesungguhnya jika hamba itu menuju ke


akhirat dan terputus dari dunia maka para malaikat turun kepadanya.
Seakan-akan wajah mereka matahari. Mereka duduk di hadapannya
sepanjang mata memandang. Kemudian, malaikat pencabut nyawa
datang hingga duduk di dekat kepalanya. Malaikat itu ber kata, “Hai
jiwa yang tenang, keluarlah kepada ampunan Allah dan keridhaan-
Nya.”

Maka, jiwa itu keluar dengan cara mengalir seperti air yang
mengalir. Malaikat itu pun mengambilnya. Para malaikat lain tidak
membiarkannya ada di tangannya sekejap mata pun hingga mereka
mengambilnya lalu meletakkannya di kafan. Jiwa itu keluar dengan
bau yang harum, seharum embusan minyak kesturi di muka bumi.

138
Nabi melanjutkan ceritanya, “Lalu para malaikat membawa jiwa
itu naik. Mereka tidak melewati sekumpulan malaikat melainkan
sekumpulan malaikat ini berkata, ‘betapa harumnya roh ini.’ Para
malaikat yang membawanya berkata, “Ini adalah fulan bin fulan.”
Mereka menyebutkannya dengan nama yang paling baik seperti
biasa manusia menyebut namanya di dunia hingga mereka tiba di
langit dunia. Mereka meminta agar langit itu dibuka. Langit itu
pun dibukakan baginya. Dia diantarkan dari satu langit ke langit
berikutnya hingga tiba di langit tempat bersemayam Allah. Allah
berfirman, “Tulislah kitab hamba-Ku di Illiyin dan kembalikan ia
ke bumi. Sesungguhnya Aku menciptakan mereka dari tanah dan di
dalam tanah pula Aku mengembalikan mereka dan dari tanah pada
kali yang lain Aku mengeluarkan mereka.”

Rohnya pun dikembalikan kepada jasadnya. Kemudian, ada dua


malaikat yang mendatanginya lalu mendudukkan mayatnya. Dua
malaikat bertanya, “Siapakah Rabbmu?” Dia menjawab, “Rabbku
Allah”. “Apa agamamu? tanya dua malaikat. Dia menjawab, “agamaku
Islam.” Siapakah orang yang diutus di tengah kalian?” tanya dua
malaikat. “Dia adalah Rasul Allah,” jawabnya. “Apa yang kamu ketahui
tentang benda ini?” tanya dua malaikat. “Aku membaca Kitab Allah,
maka aku beriman kepadanya dan aku membenarkan,” jawabnya.

Dari arah langit, terdengarlah suara penyeru, “Hamba-Ku benar.


Maka hamparkan surga baginya dan bukakan bagina salah satu pintu
surga. “ Hamba itu pun didatangkan dengan aroma roh yang harum
semerbak. Kuburnya dilapangkan baginya sejauh mata memandang.
Dia didatangi seorang lelaki berwajah menawan. Pakaiannya indah
dan baunya harum. Orang itu berkata, “Ini adalah hari yang dijanjikan
kepadamu”

Hamba itu bertanya, “Siapakah engkau? Wajahmu adalah wajah


yang datang sambil membawa kebaikan,” “Aku adalah amalmu yang
saleh.” hamba itu berkata, “Ya Rabbi, datangkanlah hari kiamat agar

139
aku dapat kembali kepada keluargaku dan hartaku.”

Ibnu Qayyim menjelaskan, jika orang mukmin diletakkan dalam


kuburnya, sebuah pintu menuju surga akan dibukakan di dekat kakinya.
dikatakan kepadanya, “Lihatlah balasan yang telah dijanjikan Allah
kepadamu.” Lalu di dekat kepalanya dibukakan satu pintu menuju
neraka. dikatakan kepadanya, “Lihatlah siksa yang dijauhkan Allah
darimu.” setelah itu dikatakan kepadanya lagi, “Sekarang tidurlah
dengan tenang.” Tidak ada sesuatu yang lebih dia sukai selain tibanya
hari kiamat. Menurut Ibnu Qayyim, Rasulullah Saw pernah bersabda,
jika orang mukmin diletakkan di dalam liang kuburnya, tanah berkata
kepadanya. “Engkau benar-benar yang kucintai. Sebelum engkau
berada di atas punggungku maka bagaimana jika sekarang engkau
berada di dalam perutku agar aku dapat memperlihatkan apa yang
akan kuperbuat terhadap dirimu? Kuburnya dilapangkan sejauh mata
memandang.”

Allah Swt bahkan menjelaskan di dalam surah Ali Imran ayat


169 jika para mujahid yang mati syahid hidup di sisi-Nya. “Janganlah
kalian mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati;
bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rezeki.”

Sebuah hadis yang diriwayatkan Imam Muslim pernah


mengisahkan perihal ayat ini. Rasulullah Saw bersabda: Arwah mereka
(para syuhada) berada di dalam tembolok burung hijau, baginya
terdapat pelita-pelita yang bergantungan di bawah arasy. Dia terbang
di bagian surga dengan bebas menurut kehendaknya, kemudian
hinggap pada pelita-pelita tersebut. Maka Tuhan mereka menjenguk
keadaan mereka sekali kunjungan, lalu berfirman, “Apakah kalian
menginginkan sesuatu?” Mereka menjawab, “Apakah yang kami
inginkan lagi, bukankah kami terbang dengan bebas di dalam surga
ini menurut kehendak kami?” Allah melakukan hal tersebut kepada
mereka sebanyak tiga kali.

Setelah mereka merasakan bahwa diri mereka tidak dibiarkan oleh

140
Allah melainkan harus meminta, maka berkatalah mereka, “Wahai
Tuhan kami, kami menginginkan agar Engkau mengembalikan arwah
kami ke jasad kami, hingga kami dapat terbunuh lagi demi membela
jalan-Mu sekali lagi.” Setelah Allah melihat bahwa mereka tidak
mempunyai keperluan lagi, maka barulah mereka ditinggalkan.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berpendapat, siksaan dan


kenikmatan ditimpakan kepada jiwa dan badan. Jiwa dapat merasa
kan kenikmatan dan siksaan terpisah dari badan. Jiwa bisa merasakan
kenikmatan dan siksaan dalam hubungannya dengan badan dan badan
berhubungan dengannya. Kenikmatan dan siksaan ditimpakan kepada
keduanya dalam keadaan seperti ini bersama-sama. Sebagaimana jiwa
yang bisa merasakannya sendirian.

Menurut Ibnu Qayyim, pendapat para ulama salaf mengatakan


bahwa jika seorang yang sudah meninggal dan menjadi mayat, dia akan
berada dalam kenikmatan atau siksaan. Hal ini akan dialami roh dan
badannya. Roh tetap kekal setelah berpisah dari badan lalu mendapat
kenikmatan atau siksaan. Ia terkadang berhubungan dengan badan
sementara badan bersama roh mendapatkan kenikmatan atau siksaan.
Pada hari kiamat kubra, semua roh dikembalikan ke badan dan mereka
bangkit dari kubur untuk menghadap Rabbul alamin.

Hanya, bagaimana kunci untuk menempati alam kubur yang


nyaman dan bebas dari siksaan? Al-Baihaqi mengungkapkan, amal
shaleh akan mem buat nyaman tempat tinggal di alam kubur. “Dan,
barang siapa yang beramal saleh, maka untuk diri mereka sendirilah
mereka menyiapkan (tempat yang menyenangkan).” (QS ar-Ruum [30]:
44). Merujuk pada pendapat mujahid, tempat menyenangkan yang
dimaksud ialah ‘kediaman’ yang nyaman selama di alam barzakh.

Fakta ini juga dipertegas dalam hadis riwayat Abu Hurairah.


Disebutkan bahwa ketika mayat telah diletakkan di kuburannya,
ia mendengar gesek an sandal handai tolan yang meninggalkannya
sendirian. Bila ia orang beriman maka amalan shalat akan berada di

141
atas kepalanya, puasa di sebelah ka nannya, dan zakat ada di samping
kirinya. Sedangkan, amalan lainnya, seperti sedekah, silaturahim,
dan perbuatan baik ada di sekitar kedua kakinya. Masing-masing
akan menjadi saksi dan pelindung baginya. Wallahu a’lam. Terang Dik
Doank.

Setelah Dik Doank menerangkan panjang lebar salah satu


muridnya, yang bernama Harun berkata. “Gusti Sunan, mohon maaf.
Bisakah hamba dijelaskan tentang proses kejadian manusia ?” “Njih.”
jawab Sunan. Para santri pun masih duduk rapi. Kita santai saja ya
sambil mendengarkan kajian.

Kisah Nabi Adam menceritakan terciptanya manusia pertama


yang kelak akan menghuni bumi. Nabi Adam tercipta dari tanah
dan Allah memuliakannya dengan memberi pengetahuan tentang
semesta. Adam diberi banyak pengetahuan yang akan menjadi
Mukjizatnya.Wujud Nabi Adam diciptakan sempurna serta lengkap.
Tapi Nabi Adam memiliki tinggi tubuh yang berbeda dengan manusia
saat ini. Tinggi badannya mencapai 60 hasta atau sekitar 18 meter.
Sangat tinggi dibanding kondisi tubuh manusia pada umumnya. Jadi
bisa menjelaskan juga kenapa Kabah sangat tinggi dan besar pintu
masuknya. Para nabi setelah Nabi Adam juga pasti memiliki postur
tubuh yang hampir mirip.

Mukjizat pengetahuan yang dimiliki Nabi Adam diterangkan


pula dalam Al-Quran, “Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-
nama (benda) seluruhnya” (QS Al-Baqarah : 31). Dalam Al-Quran juga
diceritakan tentang penciptaan Nabi Adam dan Siti Hawa. Tentang
bagaimana sampai mereka diturunkan ke bumi dan memiliki anak-
anak.

Kisah Nabi Adam mengandung banyak pelajaran berharga.


Terutama tentang nilai ketaatan kepada Yang Maha Kuasa. Mulai
dari kisah Nabi Adam dan Siti Hawa di langit. Hingga kisah mereka di
bumi beserta anak-anaknya. Nilai ketaatan seorang hamba pada Sang

142
Pencipta banyak terkandung di dalam ceritanya. Asal Mula Penciptaan
Nabi Adam

Dikisahkan dalam kitab suci Al-Quran bahwa Allah bercakap-


cakap dengan malaikat. Allah memberi tahu malaikat bahwa akan
ada penciptaan makhluk yang dinamai manusia. Manusia akan
mengemban tugas sebagai Khalifah di bumi. Malaikat protes, tidak
setuju dengan hal yang direncanakan.Malaikat yakin kalau manusia
hanya akan membawa bencana bagi bumi. Mereka akan membuat
kerusakan, permusuhan, juga pertumpahan darah. Malaikat merasa
keberadaan dirinya saja sudah lebih cukup sebagai ciptaan Allah.
Karena mereka senantiasa bertasbih, memuji, dan mengagungkan
Allah.Allah berfirman bahwa Dia mengetahui apa-apa yang tidak
Diketahui oleh malaikat. Seperti kita ketahui, manusia itu tercipta
dari saripati tanah. Demikian juga yang diceritakan dalam Al-Quran
surat As Sajdah ayat 7-9.

Surat ini menceritakan bahwa Allah mengetahui hal yang gaib


dan nyata. Dia menciptakan wujud sempurna manusia dari tanah.
Dia juga menciptakan keturunan manusia dari air mani. Kemudian
ditiupkan roh untuk menghidupkan. Dia juga yang menciptakan
pendengaran, penglihatan dan hati.

Setelah Nabi Adam diciptakan, Allah memberi perintah pada


malaikat dan iblis untuk bersujud padanya. Walaupun para malaikat
diciptakan dari cahaya, mereka taat pada perintah Allah. Para
malaikat kemudian bersujud pada Nabi Adam. Lain halnya dengan
iblis, ia merasa derajatnya lebih tinggi dari Nabi Adam dan menolak
untuk bersujud.

Iblis memang diciptakan dari api itu sebabnya ia tidak mau


bersujud pada Nabi Adam. Adam yang diciptakan dari tanah
dianggap lebih hina kemuliaannya oleh iblis. Surat Al-Baqarah ayat
34 menjelaskan hal ini, “Sujudlah kamu kepada Adam, maka sujudlah
mereka kecuali iblis, ia enggan dan takabur dan ia termasuk golongan

143
orang-orang yang kafir.”

Kelancangan iblis membangkang membuat Allah sangat murka.


Iblis telah durhaka, dan hukumannya adalah keluar dari surga. Iblis
yang sombong bukannya bertobat dengan hukuman yang diberikan.
Ia malah mengeluarkan sumpah akan menggoda Nabi Adam dan
keturunannya agar sesat. Iblis ingin manusia menemani dirinya di
neraka.

Nabi Adam dianugerahi usia yang panjang oleh Allah. Banyak


riwayat yang menceritakan bahwa Nabi Adam diberi usia hingga
1000 tahun. Namun, dalam hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah
diceritakan kalau Nabi Adam pernah memberikan umurnya sejumlah
40 tahun untuk Nabi Dawud. Pada saat itu Nabi Adam kagum dengan
cahaya yang berkilau di antara matanya. Kemudian ia bertanya pada
Allah tentang manusia itu. Allah menjawab bahwa manusia itu salah
satu keturunan Adam, umat akhir zaman. Adam bertanya mengenai
umur Daud, dan Allah menjawab bahwa Dia memberikan 60 tahun
padanya. Nabi Adam lalu meminta Allah untuk menambahkan 40
tahun umur Daud yang Dikurangi dari umurnya.

Nabi Adam dan Siti Hawa Turun ke Bumi

Nabi Adam memiliki segalanya di surga. Adam bisa mengambil


dan menikmati apa saja yang ada di dalamnya. Walaupun begitu
Adam merasa kesepian. Kodratnya sebagai manusia yang butuh ada
manusia lain muncul. Adam menginginkan teman untuk menemani
hari-harinya.

Mengetahui Adam yang kesepian, Allah akhirnya menciptakan


Hawa. Hawa diciptakan dari tulang rusuk Nabi Adam ketika sedang
tidur. Nabi sangat senang dengan kehadiran Hawa. Hasratnya sebagai
manusia yang butuh pasangan jadi terjawab. Allah mengizinkan
Adam dan Hawa untuk menikmati apa saja yang ada di dalam surga,
terkecuali pohon Khuldi.

144
Allah berfirman, “Wahai Adam, tinggallah Engkau dan istrimu
di surga ini. dan makanlah makanan-makanan yang banyak lagi baik
di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu mendekati pohon
ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim.”

Pohon khuldi adalah pohon pengetahuan hal yang baik dan jahat.
Ada maksud tertentu dari larangan yang Allah berikan pada Adam
dan Hawa. Mengetahui larangan Allah, setan memanfaatkan hal ini
untuk menggoda keimanan Adam dan Hawa. Sesuai dengan tekadnya
untuk menggoda manusia sepanjang masa.

Setan kemudian berbisik pada Adam dan Hawa tentang


keistimewaan pohon Khuldi. Kisah ini tertulis di Al-Quran surat
Thaha ayat 120, “Wahai Adam, maukah aku tunjukkan kepadamu
pohon keabadian (khuldi) dan kerajaan yang tidak akan binasa?”
demikian iblis membujuk mereka.

Khuldi sendiri merupakan nama pemberian iblis. Iblis menghasut


Adam dan Hawa dengan mengatakan maksud Allah melarang mereka.
Bahwa Allah disebutkan oleh iblis tidak mau membuat Adam dan Hawa
kekal. Iblis dengan penuh semangat merayu mereka untuk memakan
buah terlarang.

Adam dan Hawa yang dilengkapi dengan nafsu sebagai manusia


akhirnya tergoda. Rayuan iblis berhasil menggoyahkan keimanan
mereka dan jadi tidak taat pada Allah. Ketika Adam dan Hawa
memakan buah Khuldi sesuatu yang memalukan terjadi. Nabi Adam
dan Hawa menyadari kalau tubuh mereka jadi telanjang.

Selain itu, Adam juga merasakan sakit perut yang hebat. Adam
baru merasakan rasa ingin buang hajat, dan ia kebingungan. Surga
adalah tempat suci, apa sepantasnya mengotorinya? Demikian yang
ada dalam pikiran Adam. Allah kemudian menyindirnya atas keinginan
tersebut. Sekaligus juga menyindir tentang ketidaktaatannya.

145
Surat Al A’raf ayat 22-23 menceritakan kejadian ini. Dalam
surat ini Allah mengingatkan akan larangannya pada Adam. Juga
mengingatkan Adam akan peringatan-Nya tentang kebusukan setan.
Adam kemudian memohon ampun dan bertaubat pada Allah.

Diceritakan Hawa digoda iblis dalam wujudnya yang berupa ular.


Namun, tidak dijelaskan siapa dahulu yang memakan buah terlarang
itu. Ada yang meyakini Khuldi adalah pohon apel yang diambil dari
bumi. Karena itu Khuldi disebut memiliki sifat bumi atau tanah, yaitu
sifat dasar tanah. Tanah disebut sebagai tempat yang pantas untuk
membuang kotoran.

Buah Khuldi bisa membangkitkan hawa nafsu, dan membuat


lupa diri. Allah melarang Adam memakan buahnya karena bisa
membuat dirinya jadi kotor. Kotor dalam artian nafsunya ternoda dan
mempengaruhi sifat dasar manusia yang penuh dengan ketidakpuasan.
Bisa dikatakan pohon Khuldi diciptakan sebagai cobaan bagi Adam
dan Hawa. Ujian dari ketaatan seorang hamba pada penciptanya.

Namun terlepas dari itu semua, Allah memang menakdirkan


manusia untuk turun ke bumi dan menjadi pemimpin di tempat itu.
Manusia diciptakan bukan dengan maksud untuk pemimpin di surga.
Meskipun Adam dan Hawa telah bertaubat, Allah tetap memberikan
hukuman pada mereka dengan turun ke bumi.

“Turunlah kalian dari surga menuju bumi. Dan kalian akan


menjadi musuh satu sama lain. kalian akan memiliki tempat tinggal
di bumi sampai batas waktu tertentu.”( Qs. Al A’raf 24-25)

Nabi Adam dan Hawa tidak diturunkan pada tempat yang sama.
Nabi Adam diturunkan di puncak bukit Sri Pada di daerah Srilanka.
Sedangkan Hawa diturunkan di daerah Arab. Mereka berdua bingung
dan sedih karena diturunkan terpisah. Namun, Adam dan Hawa yakin
satu sama lainnya akan saling bertemu lagi.

146
Lalu setelah 40 hari mereka pun dipertemukan kembali oleh
Allah di Jabal Rahmah. Nabi Adam dan Hawa memulai kehidupan
baru sebagai manusia biasa. Diceritakan mereka diturunkan ke bumi
dengan membawa dosa atas ketidaktaatannya di surga. Disebutkan
pula Allah menghukum Adam akan bersusah payah untuk mencari
nafkah.

Hawa dihukum akan merasakan sakit pada saat melahirkan


anak-anak. Sedangkan ular yang menggoda mereka dihukum berjalan
dengan perut selamanya di bumi. Dosa yang pada akhirnya menjadi
takdir bagi manusia. Kaum laki-laki dengan kewajiban menafkahi,
dan kaum wanita berkewajiban mengurus anak-anaknya.

Adam dan Hawa kemudian belajar bercocok tanam juga cara


bertahan hidup di bumi. Mereka juga melahirkan anak-anaknya. Allah
memperlihatkan kuasanya dengan memberi mereka anak sepasang-
sepasang. Setiap Hawa mengandung pasti melahirkan anak kembar.

Peristiwa Nabi Adam dan Hawa yang melanggar perintah Allah


membuktikan sesuatu. Bahwa tidak ada yang akan didapat dari
ketidaktaatan pada Allah selain dari keburukan. Hal ini sekaligus
menjadi pengingat bagi kita umat manusia di seluruh muka bumi.

Sebagai Nabi dan manusia pertama yang diciptakan Allah,


terdapat berbagai kisah dakwah yang dilakukan oleh Nabi Adam As
yang dapat kamu pelajari melalui buku Manusia & Nabi Pertama di
Bumi: Nabi Adam As.

Kisah Kehidupan Nabi Adam dan Hawa di Bumi

Ada cerita menarik dari peristiwa turunnya Nabi Adam dan


Hawa ke bumi. Diceritakan mereka turun ke bumi dengan memakai
dedaunan untuk menutupi tubuhnya. Ketika berada di bumi dedaunan
itu jadi kering dan kemudian rontok. Dipercaya segala wewangian
yang tercium di Hindia berasal dari daun-daun tersebut.

147
Adam dan Hawa menjalani kehidupan sebagai manusia biasa
setelah bertemu. Allah kemudian memberikan 8 pasang lembu,
2 pasang kambing, dan 2 pasang domba pada keduanya. Allah
mengajarkan pada mereka untuk memerah susu hewan-hewan itu.
Susu tersebut kemudian bisa mereka minum. Allah juga memberi
perintah pada Adam untuk menggunakan bulu-bulu hewan itu
sebagai pakaian.

Adam dan Hawa sadar kenikmatan dunia sudah tidak ada lagi,
mereka pun menangis sedih. Dari air mata mereka, tumbuhlah kacang
tanah dan kacang hijau. Adam lalu menyadari kesulitannya untuk
mengetahui waktu-waktu beribadah. Ia lalu mengadu pada Allah
tentang masalahnya ini.

Allah kemudian memberi seekor ayam putih sebesar unta dari


surga. Ketika para malaikat di surga bertasbih, ayam putih itu ikut
bertasbih (berkokok) di bumi. Berkat ayam putih itu Adam jadi
mengetahui waktu-waktu beribadah di bumi.

Untuk melindungi mereka dari panas dan dingin, Adam lalu


menebang pohon-pohon. Kayunya ia pakai untuk membangun rumah.
Adam juga membuat sumur untuk mengambil air. Allah kemudian
menurunkan 21 lampiran tentang hukum haram dan halal memakan
daging binatang tertentu.

Kemudian diturunkan pula 29 huruf hijaiyyah, dan manusia tidak


dapat mengurangi atau menambah hurufnya. Ketentuan Allah ini
sangat jelas dan tidak ada yang bisa mengubahnya. Adam lalu belajar
huruf-huruf itu untuk bisa membaca lampiran yang diturunkan Allah.

Hawa kemudian merasakan proses mengandung. Ia terkejut ketika


janin dalam perutnya bergerak-gerak. Hawa tidak yakin darimana
tempatnya yang bergerak di perutnya itu akan keluar. Ketika waktu
melahirkan tiba, Hawa merasakan proses sakitnya. Hawa melahirkan
anak kembar, Habil dan Layutsa.

148
Waktu mengandung anak yang kedua pun tiba. Hawa melahirkan
anak kembar Qabil dan Iqlima. Sepasang anak laki-laki dan
perempuan selalu dilahirkan olehnya. Diceritakan Hawa melahirkan
dan mengandung sejumlah 20 bilangan. Setiap melahirkan pasti
sepasang, laki-laki dan perempuan.

Diceritakan juga anak yang Dikandung hawa sebanyak 200 orang.


Semua dilahirkan kembar kecuali Syits yang memiliki Nur Musthafa
Shallalahu’alaihi wa sallam di keningnya. Dikisahkan juga anak
cucu Nabi Adam bertambah terus hingga 40 ribu orang laki-laki dan
perempuan.Pada saat anak cucu Adam berkembang banyak terjadilah
pertengkaran dan pertikaian. Maka Allah memberinya tongkat dari
surga untuk mendiDik mereka yang membangkang.

Kisah Habil dan Qabil

Anak kembar Nabi Adam yang pertama adalah Habil dan Layutsa.
Sedangkan anak kembar kedua adalah Qabil dan Iqlima. Kembaran
Habil diceritakan memiliki paras yang kurang menarik. Sedangkan
Iqlima kembaran dari Qabil sangat cantik. Pada saat itu Adam
diperintahkan oleh Allah untuk menikahkan anak-anaknya secara
silang.

Jadi tidak boleh anak dari Adam menikah dengan kembarannya


sendiri. ketika Adam hendak menikahkan Habil dengan Iqlimiya,
Qabil mengajukan protes. Qabil merasa lebih berhak atas diri
Iqlimiya karena dia adalah saudara kembarnya. Qabil tertarik pada
kembarannya sendiri karena kecantikannya.

Allah kemudian memerintahkan Habil dan Qabil untuk berkurban


melalui Nabi Adam. Kurban yang diterima Allah akan menentukan
siapa yang berhak atas Iqlimiya. Qabil yang seorang petani dan
sombong memilih seikat gandum yang jelek untuk berkurban.
Sedangkan Qabil yang peternak mengurbankan kambing muda dan
gemuk.

149
Setelah keduanya berkurban, Allah kemudian menurunkan
cahaya putih dan mengangkat kambing dari Habil. Berarti Habil yang
ikhlas berkurban berhak atas diri Iqlimiya. Qabil marah, dan tak ingin
Habil menikahi kembarannya.

Setan memanfaatkan kemarahan Qabil dan membujuknya untuk


memukul Habil. Qabil yang dikuasai amarah lalu memukul Habil.
Habil tidak memberikan perlawanan karena tidak ingin menjadi
masalah besar. Celakanya, pukulan Qabil membuat Habil terbunuh.

Qabil takut dan bingung, ia tidak tahu cara menyembunyikan


Habil yang telah tak bernyawa. Qabil mencoba membuang Habil
ke laut, tapi ombak selalu membawa kembali tubuh Habil ke tepi
pantai. Akhirnya Qabil mohon ampun pada Allah dan menyesali
perbuatannya.

Tiba-tiba Qabil melihat burung gagak di pohon. Satu burung


gagaknya telah mati entah karena apa. Gagak yang masih hidup
membawa gagak mati turun. Burung itu lalu mematuki tanah hingga
berlubang dan mendorong gagak mati ke dalamnya. Qabil mengerti
sekarang, ia pun meniru cara burung tersebut untuk mengubur Habil.

Cerita Habil dan Qabil ini merupakan pembunuhan pertama di


bumi. Kisah Nabi Adam ternyata mengandung banyak nasehat untuk
umat manusia. Tentang ketaatan dan ketergantungan manusia sebagai
hamba kepada Allah. sekaligus juga tentang kebesaran Allah yang
selalu memberi kemudahan manusia ketika meminta pertolongan.

Nabi Idris As

Dan ceritakanlah (hai Muhammad, kepada mereka kisah)


Idris (yang tersebut) di dalam Al-Qur’an. Sesungguhnya dia adalah
seorang yang sangat membenarkan dan seorang nabi. Dan Kami telah
mengangkatnya ke martabat yang tinggi Allah Swt. menyebutkan
tentang Idris dengan sebutan yang baik, bahwa ia adalah seorang

150
yang sangat membenarkan dan seorang nabi.Dan bahwa Allah Swt
mengangkatnya ke tempat yang tinggi.

Di dalam kitab sahih telah disebutkan bahwa Rasulullah Saw.


bersua dengannya pada malam beliau menjalani isra, sedangkan Nabi
Idris berada di langit yang keempat. Hadis ini telah kami kemukakan
.dalam Bab “Isra. Dalam pembahasan ini Imam Ibnu Jarir telah
mengetengahkan sebuah asar yang garib lagi mengherankan. Ia
mengatakan, telah menceritakan kepadaku Yunus ibnu Abdul Ala,
telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb, telah menceritakan
kepadaku Jarir ibnu Hazim, dari Sulaiman Al-A’masy, dari Syamir ibnu
Atiyyah, dari Hilal ibnu Yasaf yang menceritakan bahwa Ibnu Abbas
pernah bertanya kepada Ka’b, sedangkan ia (Hilal ibnu Yasaf) hadir
di majelis itu. Ibnu Abbas berkata kepadanya bahwa apakah yang
dimaksud oleh firman Allah Swt.

Tentang Idris: Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat


yang tinggi. (Maryam: 57) Ka’b menjawab bahwa mengenai Idris,
sesungguhnya Allah mewahyukan kepadanya, “Sesungguhnya Aku
akan mengangkat bagimu setiap harinya amal perbuatan yang semisal
dengan semua amal perbuatan anak-anak Adam (Seluruh manusia).”
Maka Idris menginginkan agar amalnya terus bertambah. Kemudian
datanglah seorang malaikat yang terdekat dengannya. Idris berkata
kepada malaikat itu, “Sesungguhnya Allah telah mewahyukan anu
dan anu kepadaku, maka bicaralah kamu kepada malaikat maut agar
sudilah ia menangguhkan ajalku supaya amalku makin bertambah.”

Malaikat itu akhirnya membawa Idris di antara kedua sayapnya,


lalu naik ke langit. Ketika sampai di langit keempat, malaikat
maut yang sedang turun bersua dengannya. Maka malaikat yang
membawanya mengemuka­ kan apa yang dimaksudkan oleh Idris.
Malaikat maut bertanya, “Sekarang Idris ada di mana?” Malaikat itu
menjawab,” Dia sekarang ada di pundakku.” Malaikat maut berkata,
“Aku heran, mengapa aku diperintahkan untuk mencabut roh Idris di

151
langit keempat. Pada mulanya aku bertanya, mengapa aku mencabut
roh Idris di langit keempat, sedangkan ia berada di bumi?” akhirnya
roh Nabi Idris dicabut di langit yang keempat. Yang demikian itu adalah
yang dimaksud oleh firman-Nya Dan Kami telah mengangkatnya ke
martabat yang tinggi. (Maryam: 57).

Hal ini merupakan salah satu dari cerita Ka’bul Ahbar yang
dikutipnya dari kisah-kisah Israiliyat, di dalam sebagiannya
terkandung hal yang tidak dapat diterima.Tetapi Ibnu Abu Hatim
telah meriwayatkan melalui jalur lain dari Ibnu Abbas, bahwa ia
pernah bertanya kepada Ka’b, lalu disebutkan hal yang semisal
dengan kisah di atas. Hanya dalam riwayat ini disebutkan bahwa Idris
berkata kepada malaikat yang terdekat dengannya, “maukah engkau
menanyakan hal itu kepada malaikat maut?” Yakni berapa lama lagi
masa yang tersisa dari ajalnya, dengan maksud Idris akan manambah
amalnya.

Di dalam riwayat ini disebutkan pula bahwa malaikat yang terdekat


dengan Idris ketika menanyakan kepada malaikat maut tentang ajal
yang masih tersisa bagi Idris, malaikat maut menjawab.” Saya tidak
tahu, nanti saya akan lihat dahulu.” Malaikat maut melihat buku
catatannya, kemudian berkata, “Sesungguhnya kamu menanyakan
kepadaku tentang seorang lelaki yang tiada tersisa bagi ajalnya selain
dari sekejap mata.” Lalu malaikat maut memandang ke arah bawah
kedua sayapnya, tiba-tiba ia melihat Idris telah dicabut nyawanya,
sedangkan malaikat maut itu tidak menyadari bahwa dirinya telah
mencabutnya. Nabi Idris adalah seorang tukang jahit; tidak sekali-kali
ia menusukkan jarumnya, melainkan ia membaca Subhanallah (Maha
suci Allah). Dan Idris setiap harinya tiada seorang pun di muka bumi
saat itu yang beramal lebih baik dan lebih utama daripadanya.

“Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi.


(Maryam: 57) Bahwa Nabi Idris diangkat ke langit dan tidak mati,
perihalnya sama dengan pengangkatan Nabi Isa.

152
Kisah Nabi Nûh As

Selepas shalat Ashar, Sang Wali melanjutkan ceritanya, yaitu


mengenai Nabi Nuh:

Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya


(dengan perintah), “Berilah kaummu peringatan sebelum datang
kepadanya azab yang pedih, Dia (Nuh) berkata, “Wahai kaumku!
Sesungguhnya aku ini seorang pemberi peringatan yang menjelaskan
kepada kamu, (yaitu) sembahlah Allah, bertakwalah kepada-Nya dan
taatlah kepadaku.”

Nabi Nûh diutus kepada kaumnya untuk mengajak mereka


menyembah Allah (QS Nûh/71: 1-3). Tapi mereka enggan dan
bersikeras dalam kekufuran (QS Nûh/71: 6-7). Al-Qur`an mengabarkan
bahwa kaum Nabi Nûh adalah kaum yang fasik (QS al-Dzâriyât/51: 46),
berbuat zalim dan sewenang-wenang (QS al-Najm/52: 52). Mereka,
seperti dijelaskan al-Thabarî, gemar melakukan perbuatan yang
dibenci Allah seperti berzina, minum arak, dan perbuatan-perbuatan
keji lainnya. Karena begitu bencinya kepada Nabi Nûh, mereka
menyiksa beliau dan mencekiknya sampai pingsan. Ketika siuman
beliau hanya berdoa, “Ya Allah, ampuni kaumku. Sesungguhnya
mereka tidak tahu”.

Setidaknya ada empat hal yang membuat mereka menolak seruan


Nabi Nûh. Pertama, adanya sebuah kekuatan yang sangat berpengaruh
dalam masyarakat kaum Nûh, yaitu kekuatan para tokoh agama
tradisional. Mereka bahu membahu dengan struktur kekuasaan yang
ada mempertahankan kepentingan bersama mereka. Kedua pihak
sadar bahwa dakwah yang diserukan Nûh mengancam supremasi
dan dominasi mereka (QS Nûh/71: 23). Kedua, mereka merasa punya
kekayaan yang jauh lebih banyak dan kedudukan yang jauh lebih
tinggi daripada Nûh (QS al-Mu`minûn/23: 24). Ketiga, kebanyakan
pengikut Nûh berasal dari kalangan rakyat jelata (QS Hûd/11: 27).
Dan keempat, mereka mempertahankan pemahaman yang salah (QS

153
al-Qashash/28: 36).

Seperti dalam kisah para nabi lainnya, orang-orang kafir selalu


berkata bahwa mereka tidak mau meninggalkan agama nenek moyang
mereka. Dalam gerakan perubahan sosial, “agama nenek moyang”
bisa berarti Salah pemahaman. Alasan demi melestarikan ajaran
nenek moyang selalu digunakan oleh mereka yang disebut Al-Qur`an
sebagai al-malâ` untuk menolak seruan para nabi. Salah pemahaman
selalu menghalangi mereka yang dimanja oleh struktur kekuasaan
yang korup untuk menerima perubahan sosial yang diserukan oleh
para pembaharu.

Kisah Perahu Nabi Nuh

Kenabian bin Mutausyalak bin Nuh bin Lamik Akhnuj, yaitu


keturunan Adam berikutnya.Pada masa ini, iblis berhasil menyesatkan
umat manusia selama lebih dari 950 tahun. Dalam kurun waktu
yang lama ini, rambu-rambu kebenaran yang ditegakkan Adam dan
keturunan berikutnya mulai memudar, keimanan yang lurus mulai
menyimpang jauh, dan kesombongan terlihat jelas dengan penuh
kekejian dan kekerasan kepala. Banu Adam sudah mulai menyimpang
dari syariat yang ditetapkan Allah Swt melalui nabi-nabi Allah
sebelumnya, Adam, Syits, dan Idris.

Dengan sekuat tenaga, Nabi Nuh mengajak umatnya untuk


kembali ke jalan yang benar, namun hal itu sia-sia karena umatnya
sudah terlanjur masuk ke dalam liang kemaksiatan yang menyesatkan.
Sungguh iblis telah berhasil mencengkeramkan kuku kekafirannya
kepada Banu Adam, ia bangga dan bahagia melakukan itu.” Kaum
Nabi Nuh berkata, “Wahai Nuh, sesungguhnya kamu telah berdebat
dengan kami Dan kamu telah memperpanjang bantahanmu terhadap
kami, maka datangkanlah kepada kami ayat yang kamu ancamkan
kepada kami, jika kamu termasuk orang-orang yang benar.”

“Hanya Allah yang akan mendatangkan azab itu kepadamu jika

154
Dia menghendaki, dan kamu sekali-sekali tidak dapat melepaskan
diri.” jawab Nabi Nuh.

Nabi Nuh melanjutkan, “Nasihatku tidaklah bermanfaat


kepadamu sekiranya Allah Swt. hendak menyesatkan kamu.
Dia adalah Tuhanmu dan kepada-Nya lah kamu dikembalikan.”
Mendengar ucapan kaumnya itu, Nabi Nuh pun bersedih seolah-olah
telah tertutup baginya pintu untuk berdakwah kepada kaumnya untuk
kembali ke jalan Allah Swt.

Nabi Nuh menghadapkan baktinya kepada Tuhan seraya berdoa,


“Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorang pun di antara orang-
orang kafir itu tinggal di atas bumi. Sesungguhnya jika Engkau biarkan
mereka tinggal, niscaya mereka akan menyesatkan hamba-hambamu
dan mereka tidak akan melahirkan selain anak yang berbuat maksiat
lagi sangat kafir. Ya Tuhanku, ampunilah aku, ibu, dan bapakku,
orang yang masuk rumahku dengan beriman, dan semua orang yang
beriman baik laki-laki maupun perempuan Dan janganlah engkau
tambahkan bagi orang-orang yang zalim itu selain kebinasaan.”

Pintu kapal berada di bagian samping. Tutup pintu itu berada di


bagian atas yang dapat menutupnya dengan rapat. Pada bagian luar
dan dalam kapal itu dilapisi dengan aspal. Kemudian pada bagian
ujung depan kapal dibuat meruncing untuk membelah Air.

Allah Swt berfirman:

“Mereka berkata, “Wahai Nuh, sesungguhnya kamu telah berbantah


dengan kami dan kamu telah memperpanjang bantahanmu terhadap
kami, maka datangkanlah kepada kami azab yang kamu ancamkan
kepada kami, jika kamu termasuk orang-orang yang benar.” (QS. Hud:
32)

Pada saat inilah, iblis datang dan memasuki setiap hati kaum
Nabi Nuh. Bagi hati yang di dalamnya terdapat Iman, maka hati itu

155
akan berlari dan menjauh dari godaan iblis laknatullah. Sedangkan
bagi hati yang di dalamnya tidak ada iman, maka ia akan mengikuti
bujuk rayu iblis yang menyesatkan itu. Ketika Nabi Nuh membuat
perahu dan kaum kafir yang telah terbujuk rayuan iblis itu melihatnya,
mereka senantiasa menghina. Mereka menganggap bahwa menaiki
perahu tidak akan dapat menyelamatkan dirinya dari siksa Tuhan.
Mereka berkata demikian karena merasa bahwa siksaan Allah Swt
tidak akan pernah datang.

Termasuk di antara orang-orang merugi itu adalah istri Nabi


Nuh, dan seorang putranya yang bernama Kan’an. Sebagai putra
Nabi, seharusnya Kan’an menjadi orang pertama yang berkenan
menerima kebenaran, orang pertama yang dapat membedakan
antara kesombongan dan kejujuran, orang pertama yang menyatakan
keimanan dan termasuk dalam golongan orang yang berhiaskan
kenikmatan sebuah keyakinan.

Ketika tungku pembakaran di rumah Nabi Nuh telah mendidih,


itu menjadi pertanda akan datangnya siksa yang diberikan Allah
sebagaimana dikatakan dalam riwayat-riwayat. Nabi Nuh mengetahui
bahwa azab Allah sudah tiba waktunya setelah perahu Nabi Nuh
selesai.

Janji Allah Swt pun tiba, air yang bergelombang datang dari
segala arah dan menggulung-gulung hingga menyapu apapun yang
ada di hadapannya. Nabi Nuh berkata kepada kaumnya, “Naiklah
kalian semua ke dalam kapal Dengan menyebut nama Allah di waktu
berlayar dan berlabuh. Sesungguhnya Tuhanku benar-benar Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Dan ia berkata kepada putranya yang tersayang, “Wahai anakku,


naiklah ke kapal bersama kami dan janganlah kamu bersama orang-
orang yang kafir.”

Seperti itulah rasa cinta Nabi Nuh kepada putranya meskipun

156
sang putra membantah dan tidak mau beriman kepada Tuhan. Namun
Nabi Nuh tetap berharap bahwa putranya itu mau berubah. Nabi Nuh
melihat putranya, Kan’an pergi meninggalkannya.

Ia memanggil putranya itu saat kapal mulai bergerak dari air yang
semakin meninggi. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an:

“Dan bahtera itu berlayar membawa mereka dalam gelombang


laksana gunung. Dan Nuh memanggil anaknya, sedangkan anak itu
berada di tempat yang jauh terpencil, ‘Hai anakku, naiklah (ke kapal)
bersama kami dan janganlah kamu bersama orang-orang yang kafir.”
(QS. Hud 42)

Tetapi, semua ini tidak sedikit pun menyentuh perasaan Kan’an


yang telah buta karena kekufuran. Kan’an berlari menuju gunung
tertinggi yang berada di hadapannya, gunung besar dan menjulang
tinggi, sebuah keangkuhan tinggi yang hampir menembus Awan.
Semua Inilah yang ada dalam pandangan kedua mata Kan’an bun Nuh.

“Anaknya menjawab, ‘Aku akan mencari perlindungan ke gunung


yang dapat memeliharaku dari air bah!’ Nuh berkata, ‘Tidak ada yang
melindungi hari ini dari azab Allah selain Allah (saja) yang Maha
Penyayang.’ Dan gelombang menjadi penghalang antara keduanya, maka
jadilah anak itu termasuk orang-orang yang ditenggelamkan.” (QS. Hud:
43)

Kapal Nabi Nuh berlayar dan akhirnya selamat dari banjir bandang
yang menenggelamkan segala sesuatu. Tidak ada yang nampak tersisa
di permukaan banjir bandang itu selain hanya kapal tersebut.

Seluruh permukaan bumi dilumat habis oleh air bah. Kapal Nabi
Nuh yang berlayar selama 150 hari dimulai dari tanggal 10 Rajab
kemudian ia berhenti bersama penumpangnya di Bukit Judi selama
sebulan.Mereka keluar dari kapal pada tanggal 10 Muharram. Bukit
Judi berada di sekitar kawasan Bakar, di negeri Al-Jazirah. Bukit Judi

157
ini bersambung dengan gunung Armenia. Dalam Kitab Taurat, Bukit
itu disebut dengan nama Ararath. Gunung ini sangat patuh kepada
Allah Subhanahu wa Ta’ala, sehingga ia tidak ikut tenggelam. Padahal
semua gunung-gunung saat itu tenggelam.Untuk memuliakan saat
itu dan sebagai rasa syukur kepada Allah, mereka berpuasa pada
hari itu. Nabi Nuh bersama orang-orang yang menyertainya turun
di daratan bukit Judi. Kemudian mereka mendirikan perkampungan
yang dipenuhi oleh 80 orang.

Perkampungan itu dinamakan Kampung Ats-Tsamanina. Hingga


Pada suatu hari, tiba-tiba saja terjadi kekacauan dalam ucapan mereka
sehingga muncul 80 bahasa yang berbeda-beda, salah satu bahasa
itu adalah bahasa Arab. Sementara nabi Nuh berdialog dengan setiap
golongan menggunakan bahasa yang mereka pakai.Di sinilah segala
urusan menjadi tenang karena orang sombong telah binasa. Dengan
izin Allah, banjir bandang yang menimpa mereka telah berakhir,
setelah beratus-ratus tahun mereka dalam lingkungan penuh
kemungkaran dan kedurhakaan.

Setelah hidup tenang, Nabi Nuh mengalami kesedihan yang


mendalam atas nasib yang menimpa putranya, Kan’an. Ia pun
mengajukan pertanyaan terhadap Tuhannya.

Allah Swt pun menjawab:

Allah berfirman “‘Wahai Nuh, Sesungguhnya dia bukan termasuk


keluargamu (yang dijanjikan akan diselamatkan). Sesungguhnya
(perbuatan)nya perbuatan yang tidak baik. Sebab itu, janganlah kamu
memohon kepada-Ku sesuatu yang kamu tidak mengetahui (hakikat)nya.
Sesungguhnya Aku memperingatkan kepadamu supaya kamu jangan
termasuk orang-orang yang tidak berpengetahuan.” (QS. Hud: 46)

Setelah mendapatkan jawaban dari Allah, hati Nabi Nuh menjadi


tenang. Sementara itu, iblis bahagia bukan kepalang karena ia telah
berhasil menyesatkan sebagian besar kaum Nabi Nuh, termasuk di

158
dalamnya istri dan salah seorang putra Nabi Nuh. Dendam iblis kepada
Adam dan keturunannya akan terus berlanjut hingga hari kiamat,
itulah janji yang diucapkan iblis dan akan senantiasa dipegang teguh.

Kisah Nabi Hûd As

Seperti disebutkan dalam QS Hûd/11: 50, Nabi Hûd As. diutus


kepada kaum ‘Âd. Kaum ‘Âd adalah kaum yang pertama kali
menyembah patung-patung berhala setelah terjadinya topan yang
menghancurkan para pembangkang dari kaum Nabi Nûh As. Patung
sesembahan mereka ada tiga: Shadd, Shamûd, dan Harâ.

Sikap kaum ‘Âd terhadap seruan Nabi Hûd As. digambarkan


QS al-A’râf/7: 66. Ayat ini menggambarkan adanya penindasan satu
pihak atas pihak lain. Pihak penindas adalah al-malâ`, sedang pihak
tertindas adalah Nabi Hûd AS. Penindasan al-malâ` atas Nabi Hûd As.
terlihat pada dua hal: Pertama, pandangan mereka bahwa Nabi Hûd
kurang akal, dan kedua, anggapan mereka bahwa Nabi Hûd adalah
pendusta. Bila satu pihak memandang pihak lain hina, lemah akalnya,
atau bahkan pendusta, maka pihak pertama itu akan terdorong untuk
berbuat sewenang-wenang, menindas, dan berlaku tidak adil terhadap
pihak kedua. Dengan kata lain, penindasan terjadi karena satu pihak
memandang pihak lain hina dan lemah. Itulah salah satu pelajaran
yang dapat diambil dari ayat di atas (QS al-A’râf/7: 66) dan dari kisah-
kisah perjuangan para nabi pada umumnya.

Kisah Nabi Shâlih As

Nabi Shâlih As diutus kepada kaum Tsamûd . ‘Âd adalah nama


kabilah yang tinggal di wilayah bagian selatan jazirah Arab kuno.
Kerajaan mereka membentang dari Oman hingga Hadramaut dan
Yaman. Mereka pernah menorehkan sebuah peradaban yang besar
dan tatanan sosial yang makmur sejahtera. Sosok tubuh mereka tinggi
dan kuat. Bentuk fisik yang tinggi dan kuat ini sangat mendukung
kegemaran mereka: membangun istana-istana dan kuil-kuil besar.

159
Lahan-lahan pertanian yang mereka miliki mempunyai sistem
pengairan yang baik. Tak heran jika mereka rajin bercocok tanam
berbagai macam tanaman pertanian

Al-Qur`an menginformasikan bahwa kaum Tsamûd memiliki


kemahiran dalam bidang pertanian. Mereka memanfaatkan sumur-
sumur dan mata air untuk mengairi lahan-lahan pertanian. Jadilah
tanah-tanah mereka kebun-kebun yang kaya akan bermacam
tanaman pertanian yang memenuhi kebutuhan pangan mereka.
Mereka juga memiliki kecakapan dalam bidang konstruksi. Maka
dibangunlah istana-istana megah di tanah-tanah datar. Ketika jumlah
populasi bertambah, mereka naik ke dataran tinggi lalu membangun
perumahan mewah di sana .Peradaban Tsamûd tergambar antara lain
dalam QS Al-A’râf/7: 74, Hûd/11: 61, dan al-Syu’arâ`/26: 146-149.

Dalam Al-Qur’an Surat Al-A’raf ayat 74 diterangkan:

Dan ingatlah ketika Dia menjadikan kamu khalifah-khalifah


setelah kaum ‘Ad dan menempatkan kamu di bumi. Di tempat yang
datar kamu dirikan istana-istana dan di bukit-bukit kamu pahat
menjadi rumah-rumah. Maka ingatlah nikmat-nikmat Allah dan
janganlah kamu membuat kerusakan di bumi.

Namun, dengan segala kekayaan, kemewahan dan kelimpahan


ini, mereka hidup dalam keberhalaan. Ketika Shâlih menyeru mereka
menyembah Allah, para pembesar dan kalangan terpandang Tsamûd
menolak seruan itu (QS Hûd/11: 62, al-Syu’arâ`/26: 153-154).

Seperti para nabi yang lain, yang mengikuti seruan Nabi Shâlih
pun tak lain dari orang-orang yang oleh para pembesar dan pemuka
masyarakat dianggap hina dan lemah (QS al-A’râf/7: 75).

Di sisi lain, bertambahnya kekayaan dan kemakmuran membuat


tatanan sosial mereka terpecah ke dalam dua kelas sosial besar:
golongan kaya yang berkuasa dan kelas miskin. Golongan pertama

160
mulai memonopoli air dan tanah, dan mulai menindas orang-orang
miskin. Kepada para penindas, Shâlih menuntut agar mengizinkan
kabilah dan kawanan ternak gembalaan suku-suku miskin merumput
di atas tanah-tanah umum. Inilah pesan yang hendak disampaikan
Shâlih sebagaimana direkam (QS Hûd/11: 64-66)

Kepada para penindas Shâlih memberi pernyataan tegas bahwa


semua orang mempunyai hak yang sama atas air (sumber kehidupan):

“Bahwa sesungguhnya air itu terbagi antara mereka; tiap-tiap


giliran minum didatangi (oleh yang berhak).” (QS al-Qamar/54: 28-31).

Mukjizat Nabi Shâlih As yang diberikan Allah Swt kepada nabi


Shâlih Alaihissalam adalah berupa onta betina yang lahir dari celah-
celah batu sebagai tanda-tanda kebesaran dari Allah bagi kaum
Tsamud, di mana Nabi Shâlih ‘Alaihissalam diutus Allah Swt untuk
menyampaikan risalahnya.

Allah Swt berfirman dalam surat Al-A’raf ayat 73 :

“Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum Tsamud saudara mereka,


Shaleh. Ia berkata: “Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada
Ilah bagimu selain-Nya. Sesungguhnya telah datang bukti yang nyata
kepadamu dari Rabbmu. Unta betina Allah ini menjadi menjadi tanda
bagimu, maka biarkanlah dia makan di bumi Allah, dan janganlah kamu
mengganggunya, dengan gangguan apapun, (yang karenanya) kamu
akan ditimpa siksaan yang pedih.” (QS. Al- A’raf ayat 73)

Kisah Nabi Ibrâhîm As

Di antara ayat-ayat tentang Ibrâhîm, ayat yang secara khusus


menggambarkan perdebatan Nabi Ibrâhîm As. dengan seorang raja
yang zalim lagi sombong adalah QS Al-Baqarah(2) ayat 258:

“Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim


mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan

161
(kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan
dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan
mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur,
maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu.
Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.”

Orang yang mendebat Ibrâhîm tentang Tuhannya karena Dia telah


memberikan kepada orang itu kekuasaan” yang disebut ayat tersebut
adalah seorang tiran, raja Babilonia, Namrûdz bin bin Kan’ân bin
Kûsy bin Sâm bin Nûh. Ia raja pertama di muka bumi ini yang berlaku
tiran dan sewenang-wenang. Ada empat raja yang pernah mengusai
dunia, dari timur hingga baratnya. Dua di antaranya mukmin dan dua
sisanya kafir. Dua yang mukmin adalah Sulaymân bin Dâwud dan Dzul
Qarnayn. Sedang dua yang kafir adalah Bakhtinshar dan Namrûdz bin
Kan’ân.

Kepada Ibrâhîm, Namrûdz meminta bukti akan adanya Tuhan


yang diserukan oleh Ibrâhîm. Ibrâhîm berkata: “Tuhanku ialah Yang
menghidupkan dan mematikan.” Dengan kata-kata ini Ibrâhîm seakan
hendak menerangkan kepada Namrûdz “Bukti akan adanya Tuhan
adalah adanya benda-benda yang kita saksikan ini setelah sebelumnya
tidak ada, dan ketiadaan benda-benda itu setelah sebelumnya ada. Ini
jelas merupakan bukti akan adanya Sang Pelaku yang berbuat atas
keinginan-Nya sendiri. Benda-benda itu tidak terjadi (ada) dengan
dirinya. Maka mesti ada Sang Pencipta yang mengadakannya. Yaitu
Tuhan yang aku berseru untuk menyembah-Nya semata, tidak ada
sekutu bagi-Nya.”

Terdapat suatu kisah pada zaman Nabi Ibrahim sebagai


berikut: Jika kamu mengklaim bahwa kamu dapat menghidupkan
dan mematikan, maka yang sesungguhnya menghidupkan dan
mematikan adalah Zat Yang telah menciptakan alam wujud ini
serta mengendalikan dan memperjalankan planet-planetnya. Maka
terbitlah matahari ini tiap hari dari Timur. Jika kamu adalah tuhan

162
yang dapat menghidupkan dan mematikan seperti yang kamu klaim,
maka terbitkanlah matahari itu dari Barat!”

Mendengar tantangan Ibrâhîm ini, Namrûdz tidak dapat berkutik;


diam tak bicara, kesombongannya kalah telak oleh argumen Ibrâhîm.
Setelah nyata bahwa ia tidak bisa berkutik di hadapan kekuatan semua
argumen logis Ibrâhîm, sementara itu ia takut orang-orang akan
beriman kepadanya, maka tidak ada jalan baginya selain menempuh
kekerasan fisik:

“Bakarlah dia dan bantulah Tuhan-Tuhan kamu, jika kamu benar-


benar hendak bertindak.” (QS al-Anbiyâ`/21: 68).”

“Dirikanlah suatu bangunan untuk (membakar) Ibrâhîm; lalu


lemparkanlah dia ke dalam api yang menyala-nyala itu.” (QS al-
Shâffât/37: 97).

Tapi Allah menyelamatkan Ibrâhîm:

Kami berfirman, “Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi


keselamatanlah bagi Ibrâhîm.” “Mereka hendak berbuat makar terhadap
Ibrâhîm, maka Kami menjadikan mereka itu orang-orang yang paling
merugi. Dan Kami selamatkan Ibrâhîm dan Lûth ke sebuah negeri yang
Kami telah memberkahinya untuk sekalian manusia.” (QS Al-Anbiyâ`/21:
69-71).

Dua hal penting dapat diambil dari kisah dibakarnya Ibrâhîm.


Pertama, kisah itu merupakan bukti bahwa para pemilik kekuasaan,
apabila mereka kalah dalam adu argumen dengan para penentangnya,
biasa menempuh cara kekerasan (pembunuhan) untuk menghabisi
para penentangnya. Kedua, selamatnya Ibrâhîm dari api mengajarkan
bahwa kekerasan, betapa pun kejamnya, tidak mampu membunuh
konsep yang lurus atau nilai-nilai kebenaran.

163
Nabi Luth As

Sedangkan kaumnya disebut 10 kali. Nabi Luth adalah anak


keponakan dari Nabi Ibrahim. Ayahnya bernama Haran (Abara’an)
bin Azar adalah saudara kandung dari Ibrahim, ayahnya kembar
dengan pamannya bernama Nahor. Adapun nasab beliau adalah Luth
bin Haran bin Azara bin Nahur bin Suruj bin Ra’u bin Falij bin ‘Abir
bin Syalih bin Arfahsad bin Syam bin Nuh. Nabi Luth adalah orang
yang beriman kepada Nabi Ibrahim. Beliau melakukan hijrah dari
Irak ke beberapa Tempat. Nabi Luth diutus ke sebuah tempat bernama
Sadum (Sodom) di Yordania. Beliau diutus kepada kaum itu yang oleh
Al-Qur’an menyebutnya sebagai kaum yang melampaui batas Nabi
Luth diutus kepada kaum Sadum, kaum yang paling keji. Mereka
suka melakukan kekejian di jalan, akhlaknya rusak. Nabi Luth datang
mengajak mereka kepada Allah, namun kaumnya justru menakutinya
dan mengancamnya. “Wahai Luth, kalau kamu mencegah kami, kamu
akan diusir.” kata kaumnya

Allah Swt Berfirman :

“Kaum Luth pun telah mendustakan peringatan itu.


Sesungguhnya Kami kirimkan kepada mereka badai yang
membawa batu-batu (yang menimpa mereka), kecuali keluarga
Luth. Kami selamatkan mereka sebelum Dik Doank menyingsing,
sebagai nikmat dari Kami. Demikianlah Kami memberi balasan
kepada orang-orang yang bersyukur. Dan sungguh, dia (Luth)
telah memperingatkan mereka akan hukuman Kami, tetapi
mereka mendustakan peringatan-Ku. “(Surah Al-Qomar: 33-
36)

Ketika Allah Ta’ala hendak memusnahkan mereka, Allah


mengutus Malaikat ke lima desa. Ada yang mengatakan setiap desa
dihuni 4.000 orang. Karena Malaikat datang dalam rupa yang indah,
kaum Nabi Luth mencoba mendekati sosok yang tampan itu. Ketika
itu Nabi Luth mencoba menghalangi kaumnya, namun gagal. Nabi

164
Luth sendiri tidak mengetahui kalau sosok manusia tampan itu adalah
Malaikat. Ketika kaumnya mencoba masuk, Malaikat berkata biarkan
mereka masuk, kami bukan manusia. Istri Nabi termasuk orang yang
diazab bersama kaumnya karena membiarkan kekejian dan maksiat
terjadi. Ditenggelamkan di Laut Mati. Akibat perbuatannya yang
melampaui batas, kaum Nabi Luth mendapat azab yang dahsyat. Allah
Ta’ala membalikkan tanah yang berada di negeri itu sehingga tanah
yang berada paling bawah terbalik menjadi berada di paling atas.
Allah Ta’ala berfirman:

“Kaum Luth telah mendustakan Rasulnya, ketika saudara


mereka Luth, berkata kepada mereka, Mengapa kamu tidak
bertakwa?’. Sesungguhnya aku adalah seorang Rasul kepercayaan
(yang diutus) kepadamu, maka bertakwalah kepada Allah dan
taatlah kepadaku. Dan aku sekali-kali tidak minta upah kepadamu
atas ajakan itu; upahku tidak lain hanyalah dari Tuhan semesta
alam. Mengapa kamu mendatangi jenis lelaki di antara manusia,
dan kamu tinggalkan istri-istri yang dijadikan Tuhanmu untukmu,
bahkan kamu adalah orang-orang yang melampaui batas. Mereka
menjawab “Hai Luth, sesungguhnya jika kamu tidak berhenti,
benar-benar kamu termasuk orang yang diusir”. Luth berkata
‘Sesungguhnya aku sangat benci kepada perbuatanmu .” (QS. Asy-Syu
’ara:160-16)

Para ulama mengatakan, lima desa itu diangkat ke langit dunia


kemudian dilempar batu. Itulah azab yang diberikan Allah akibat
perbuatan keji tersebut. Tempat kaum Nabi Luth ini adalah Laut Mati
(Dead Sea). Laut Mati adalah danau yang membujur di daerah antara
Israel, Palestina dan Yordania. Di 417,5 m di bawah permukaan laut,
merupakan titik terendah di bumi. Laut mati memiliki kandungan
garam tertinggi dari seluruh laut di dunia. Danau ini dinamakan Laut
Mati karena tidak ada bentuk kehidupan yang dapat bertahan dalam
air garam ini.

165
Allah Ta’ala memberi tahu Nabi Luth bahwa di waktu Subuh
akan diturunkan Azab bagi kaumnya. Disebutkan, Malaikat Jibril
mengangkat desa tersebut sampai ke langit sampai terdengar
suaranya. Istrinya termasuk yang diazab akibat membiarkan kekejian
yang melampaui batas. Na’udzubillah min dzalik. Al-Qur’an tidak
menjelaskan secara detail tentang kisah Nabi Luth ini. Disebutkan,
ketika desa tersebut dimusnahkan, Nabi Ibrahim As kala itu berusia
99 tahun. Mengenai tafsir mimpi, apabila seseorang bermimpi Nabi
Luth maka akan diberikan kemenangan Demikian kisah singkat Nabi
Luth dan kaumnya yang durhaka dan melampaui batas. Semoga kita
bisa mengambil hikmah dan pelajaran dari kisah-kisah yang terjadi di
masa lampau.

Nabi Ismail As

Suatu malam Nabi Ibrahim bermimpi diperintahkan oleh Allah


untuk menyembelih putranya, Ismail As. Setelah bangun, Nabi Ibrahim
mendatangi anaknya dan mengungkapkan tentang mimpinya Ibrahim
berkata, “Wahai anakku, sesungguhnya aku melihat dalam mimpi
bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu!”
Ismail menjawab,

Maka ketika anak itu sampai (pada umur) sanggup berusaha


bersamanya, (Ibrahim) berkata, “Wahai anakku! Sesungguhnya aku
bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah bagaimana
pendapatmu!” Dia (Ismail) menjawab, “Wahai ayahku! Lakukanlah
apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu; insya Allah engkau akan
mendapatiku termasuk orang yang sabar

Nabi Ibrahim membawa Ismail ke Mina, lalu ia taruh kain di atas


muka anaknya agar ia (Ibrahim) tidak melihat muka anaknya yang
dapat membuatnya terharu, sedangkan Nabi Ismail telah siap menerima
keputusan Allah Ketika Nabi Ibrahim sudah pasrah kepada Allah
dengan meletakkan pisau di leher Ismail bersiap menyembelihnya,
tiba-tiba keduanya mendengar seruan Allah Subhaanahu wa Ta’ala,

166
“Wahai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu.
Sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang
yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang
nyata.” (QS. Ash Shaafffat: 104-106)

Nabi Ishaq As

Setelah Allah mengaruniakan Ismail kepada Nabi Ibrahim


‘alaihissalam, kemudian Nabi Ibrahim berdoa kepada Allah
Subhaanahu wa Ta’ala agar Dikaruniakan anak dari istrinya yang
bernama Sarah; istri yang selalu setia bersamanya dalam menegakkan
kalimatullah. Maka Allah mengabulkan doanya dan mengutus
beberapa malaikat dalam bentuk manusia untuk menyampaikan kabar
gembira kepadanya akan lahirnya seorang anak dari istrinya; Sarah.
Mereka juga memberitahukan tujuan mereka yang lain, yaitu pergi
mendatangi kaum Luth

Ketika para malaikat itu datang kepada Nabi Ibrahim, maka


ia menyambut mereka dengan sebaik-baiknya dan mendudukkan
mereka di ruang tamu, selanjutnya ia segera menyiapkan jamuan
makan untuk mereka. Tidak lama kemudian, Nabi Ibrahim As datang
membawa anak sapi yang gemuk yang telah dipanggang serta
menghidangkannya kepada mereka, tetapi mereka tidak makan dan
tidak meminum jamuan yang telah dihidangkan itu, hingga akhirnya
Nabi Ibrahim merasa takut terhadap mereka, maka malaikat-malaikat
itu pun menenangkannya dan memberitahukan kepadanya tentang
diri mereka. Ketika itu, Sarah mendengar pembicaraan mereka, maka
ia datang dalam keadaan heran terhadap kabar gembira yang mereka
sampaikan, bagaimana ia akan melahirkan sedangkan ia seorang
wanita yang sudah tua lagi mandul (ketika itu usianya 90 tahun),
sedangkan suaminya juga sudah lanjut usia (lihat surat Hud: 72).
Maka malaikat berkata,

“Demikianlah Tuhanmu memfirmankan. Sesungguhnya Dialah Yang


Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.”(QSAdz Dzaariyat: 30)

167
Selang beberapa waktu, maka datanglah apa yang dinantikan
itu, istrinya yaitu Sarah melahirkan seorang anak yang kemudian
diberi nama Ishaq oleh Nabi Ibrahim As. Saat itu, usia Nabi Ibrahim
100 tahun. Ishaq lahir empat belas tahun setelah kelahiran Ismail.
Di dalam Al-Quranul Karim tidak menyebutkan secara panjang
lebar kisah Nabi Ishaq As, demikian pula tentang kaum yang kepada
mereka diutus Nabi Ishaq. Akan tetapi Allah Dan ingatlah hamba-
hamba Kami: Ibrahim, Ishaq dan Ya’qub yang mempunyai perbuatan-
perbuatan yang besar dan ilmu-ilmu yang tinggi.

“Sesungguhnya Kami telah menyucikan mereka dengan


(menganugerahkan kepada mereka) akhlak yang tinggi yaitu selalu
mengingatkan (manusia) kepada negeri akhirat.–Dan sesungguhnya
mereka pada sisi Kami benar-benar termasuk orang-orang pilihan yang
paling baik.” (QS. Shaad: 45-47)

Nabi Muhammad Saw juga memuji Nabi Ishaq dalam sabdanya:

Ahli Kitab menyebutkan, bahwa Ishaq ketika menikahi Rafqah


binti Batu’il saat ayahnya (Nabi Ibrahim) masih hidup, saat itu
usianya 40 tahun. Istrinya adalah seorang yang mandul, maka Nabi
Ishaq berdoa kepada Allah untuknya, hingga istrinya pun hamil
dan melahirkan anak yang kembar; yang pertama bernama ‘Iishuu.
Orang-orang Arab menyebutnya ‘Iish; ia adalah nenek moyang bangsa
Romawi. Yang kedua bernama Ya’qub. Disebut Ya’qub karena ia lahir
dalam keadaan memegang tumit saudaranya. Ia Juga disebut israil
atau Bani Israil.

Nabi Ya’kub

Nabi Yakub ‘alaihis salam adalah putera Nabi Ishaq ‘alaihis salam
dan cucu dari Nabi Ibrahim al-Khalil ‘alaihis salam. Sebagaimana
telah diceritakan dalam artikel keistimewaan Nabi Ishaq, kelahiran
Nabi Yakub ‘alaihis salam juga disampaikan oleh para malaikat.
Sebagai salah satu Nabi dan Rasul, Nabi Yakub ‘alaihis salam diutus

168
oleh Allah subhanahu wa ta’ala kepada kaum Bani Israil di Syam.
Beliau dibekali dengan beberapa mukjizat dalam berbagai bentuk
seperti sifat-sifat mulia, ilmu, kekuatan, kemampuan, dan semangat
untuk terus berdakwah.

1. Kuat dan Berilmu Tinggi

Nabi Yakub ‘alaihis salam salah salah satu Nabi dan Rasul yang
sangat kuat dan berilmu tinggi. Allah subhanahu Swt dalam surat
Shaad ayat 45 sebagai berikut. “Dan ingatlah hamba-hamba Kami:
Ibrahim, Ishaq, dan Yakub yang mempunyai kekuatan yang besar dan
ilmu-ilmu yang tinggi).”(QS. Shaad : 45)

Yang dimaksud dengan kekuatan yang besar dan ilmu-ilmu adalah


para Nabi dan Rasul tersebut memiliki kekuatan dalam menjalankan
ibadah dan ilmu yang bermanfaat.

2. Berakhlak Tinggi

Selain dianugerahi kekuatan yang besar dan ilmu yang


bermanfaat, Nabi Yakub ‘alaihis salam juga berakhlak tinggi yakni
selalu mengingatkan manusia pada alam akhirat. Dalam surat Shaad
ayat 46, Allah Swt berfirman. Sungguh Kami menyucikan mereka
dengan (menganugerahkan) akhlak yang tinggi kepadanya yaitu
selalu mengingatkan (manusia) kepada negeri akhirat.

3. Menakwil Mimpi Nabi Yusuf As

Nabi Yakub ‘alaihis salam mengetahui takwil mimpi yang dialami


Nabi Yusuf ‘alaihis salam. Dalam surat Yusuf ayat 4-6 Allah Swt

Ingatlah, ketika Yusuf berkata kepada ayahnya, “Wahai ayahku!


Sungguh, aku (bermimpi) melihat sebelas bintang, matahari, dan
bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku.” Dia (ayahnya) berkata,
“Wahai anakku! Janganlah engkau ceritakan mimpimu kepada saudara-
saudaramu, mereka akan membuat tipu daya (untuk membinasakan)mu.

169
Sungguh, setan itu musuh yang jelas bagi manusia.” Dan demikianlah,
Tuhanmu memilih engkau dan mengajarkan kepadamu sebagian dari
takwil mimpi dan menyempurnakan nikmat-Nya kepadamu (dengan
menjadikanmu nabi) dan kepada keluarga Yakub, sebagaimana Dia telah
menyempurnakan nikmat-Nya kepada kedua orang kakekmu sebelum itu,
(yaitu) Ibrahim dan Ishak. Sungguh, Tuhanmu Maha Mengetahui lagi
Mahabijaksana.” (QS. Yusuf : 4-6)

Nabi Ya’kub ‘alaihis salam mengetahui takwil mimpi itu yakni


sebelas bintang itu adalah saudaranya, matahari adalah ibunya,
sedangkan bulan adalah bapaknya. Selain itu, keadaan akan berubah
sehingga akan membuat semua anggota keluarganya memuliakannya.
Yusuf pun memahami dan menuruti apa yang dimaksud ayahnya.

4. Semangat Untuk Berdakwah

Nabi Yakub ‘alaihis salam memiliki semangat yang kuat dalam


berdakwah. Semangat ini tidak luntur hingga menjelang kematiannya.
Hal ini dibuktikan dengan wasiat yang disampaikan Nabi Yakub
‘alaihis salam kepada anak-anaknya sebelum beliau meninggal.

Dalam surat Al Baqarah ayat 132-133 Allah subhanahu wa ta’ala


berfirman:

“Dan Ibrahim mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya,


demikian pula Yakub. (Ibrahim berkata), “Wahai anak-anakku!
Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini untukmu maka janganlah
kamu mati kecuali dalam keadaan muslim.” Apakah kamu hadir ketika
Yakub hendak dijemput oleh maut, ketika dia berkata kepada anak-
anaknya, “Apa yang kamu sembah sepeninggalku?” Mereka menjawab,
“Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu, yaitu
Ibrahim, Ismail dan Ishaq, (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa dan Kamu
hanya tunduk patuh kepada-Nya.” (QS. Al Baqarah : 132-133)

Mukjizat Nabi Yaqub adalah nabi ya’kub dikarunia 12 orang anak,

170
dan sebelum beliau wafat, beliau berwasiat kepada putra-putranya, di
mana hal tersebut tercantum dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat
133 :

“Apakah kalian menjadi saksi saat maut akan menjemput Ya’qub,


ketika dia berkata kepada anak-anaknya, Apa yang kalian sembah
sepeninggalku? Mereka menjawab, Kami akan menyembah Rabbmu dan
Rabb nenek moyangmu, yaitu Ibrahim, Ismail, dan Ishaq, (yaitu) Rabb
Yang Maha Esa, dan kami (hanya) berserah diri kepada-Nya.” (QS. Al-
Baqarah: 133)

Keistimewaan Nabi Ya’qub adalah kesabaran, keteguhan dan


semangat dalam mendidik anak-anaknya. Berdasarkan Surat Al-
Baqarah ayat 133 diatas, Nabi Ya’qub memberikan pertanyaan terhadap
anak-anaknya dan bersyukur bahwa anak-anaknya menyembah Allah
Swt.

Mukjizat Nabi Yusuf As

Berkenaan dengan Mukjizat Nabi Yusuf As. Berdasarkan Al-


Qur’an Surat Yusuf Ayat 101 :

“Ya Tuhanku, sesungguhnya Engkau telah menganugerahkan


kepadaku sebahagian kerajaan dan telah mengajarkan kepadaku
sebahagian ta’bir mimpi. (Ya Tuhan) Pencipta langit dan bumi. Engkaulah
Pelindungku di dunia dan di akhirat, wafatkanlah aku dalam keadaan
Islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang yang saleh.”

Ayat ini menjelaskan bahwa Tatkala Allah menyempurnakan


karunia-Nya bagi Yusuf berupa pengendalian kekuasaan di bumi,
dan sebagian kerajaan serta menentramkan pandangan matanya
dengan berkumpul bersama kedua orangtuanya dan para saudaranya
dan setelah perolehan ilmu agung yang Allah berikan kepadanya,
maka dia berkata untuk mengakui nikmat Allah sebagai bentuk
kesyukuran dan ajakan agar tetap istiqamah di atas Islam, “Ya

171
Rabbku, Sesungguhnya Engkau telah menganugerahkan kepadaku
sebagian kerajaan”, lantaran dia memegang kendali dan pengaturan
perbendaharaan bumi (Mesir), serta menjadi menteri besar bagi raja
“dan Engkau telah mengajarkan kepadaku sebagian ta’bir mimpi”,
berupa penakwilan makna kisah-kisah yang ada di kitab-kitab yang
diturunkan (oleh Allah) dan penakwilan mimpi dan ilmu lainnya. “(Ya
Rabb) Pencipta langit dan bumi. Engkau-lah Pelindungku di dunia dan
akhirat, wafatkanlah aku dalam keadaan Islam”, maksudnya lestarikan
akidah Islam pada diriku dan teguhkanlah hatiku di atasnya hingga
Engkau mewafatkanku dalam keadaan berpegang teguh padanya.
“Permohonan ini bukanlah doa permintaan agar kematian dipercepat
untuknya “dan gabungkanlah aku dengan orang-orang yang shalih”,
dari kalangan para nabi yang berbakti kepada-Mu dan orang-orang
yang terbaik lagi terpilih.

Mukjizat Nabi Ayyub As

Dan ambillah dengan tanganmu seikat (rumput), maka pukullah


dengan itu dan janganlah kamu melanggar sumpah. Sesungguhnya
Kami dapati dia (Ayyub) seorang yang sabar. Dialah sebaik-baik
hamba. Sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhan-nya).

Pada suatu ketika Ayyub ingat terhadap sumpahnya, bahwa dia


akan memukul isterinya seratus kali jika sakitnya sembuh disebabkan
istrinya pernah lalai mengurusinya sewaktu dia masih sakit. Akan
tetapi timbul dalam hatinya rasa kasihan dan sayang kepada istrinya
yang salehah sehingga dia tidak dapat memenuhi sumpahnya. Oleh
sebab itu turunlah perintah Allah seperti yang tercantum dalam
ayat 44 di atas, agar dia memenuhi sumpahnya, namun dengan tidak
menyakitkan istrinya, yaitu memukulnya dengan seikat rumput
sekali pukul. Dengan begitu, Ayyub telah melaksanakan sumpahnya
dan tidak melanggarnya. Ini merupakan jalan keluar bagi orang yang
bertakwa kepada Allah Subhaanahu wa Ta’aala dan kembali kepada-
Nya. Maksudnya, telah sempurna derajat kehambaannya baik ketika

172
senang maupun susah, lapang maupun sempit. Ayat ini merupakan
pujian Allah Subhaanahu wa Ta’aala kepada Nabi-Nya Ayyub alaihis
salam atas kesabarannya. Yakni Beliau banyak kembali kepada Allah
dalam mengatasi berbagai masalah baik yang terkait dengan agama
maupun dunia, banyak berdzikr dan berdoa, mencintai-Nya dan
beribadah kepada-Nya. Allahumma a’inna ‘alaa dzikrika wa syukrika
wa husni ‘ibaadatika.

Kisah Nabi Syu’ab As

Dan kepada penduduk Madyan, Kami (utus) Syuaib, saudara


mereka sendiri. Dia berkata, “Wahai kaumku! Sembahlah Allah.
Tidak ada tuhan (sembahan) bagimu selain Dia. Sesungguhnya telah
datang kepadamu bukti yang nyata dari Tuhanmu. Sempurnakanlah
takaran dan timbangan, dan jangan kamu merugikan orang sedikit
pun. Janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah (diciptakan)
dengan baik. Itulah yang lebih baik bagimu jika kamu orang beriman.”

Nabi Syu’ab diutus kepada kaum Madyan. Seruan Syu’ab kepada


mereka direkam dalam QS al-A’râf/7: 85-86. Satu hal yang menarik
dari ayat ini adalah bahwa seruan Syu’ab kepada kaumnya untuk
menyempurnakan takaran dan timbangan datang segera setelah
seruannya untuk menyembah Allah. Ini dengan jelas menunjukkan
bahwa makna ibadah mencakup kejujuran dalam bermuamalah
(interaksi sosial). Tidak terkecuali kejujuran dalam hal takaran
dan timbangan (dunia bisnis). Kejujuran menumbuhkan rasa aman
dan nyaman. Keamanan dan kenyamanan adalah prasyarat bagi
perkembangan dan kemajuan masyarakat.

Hubungan yang tak terpisahkan antara ketaatan ritual dengan


kesalehan sosial ini terlihat dari penolakan kaum Syu’ab ketika
ia menyuruh mereka menghentikan kebiasaan mempermainkan
timbangan. Mereka berkata, “Hai Syu`aib, apakah agamamu yang
menyuruh kamu agar kami meninggalkan apa yang disembah oleh bapak-
bapak kami atau melarang kami memperbuat apa yang kami kehendaki

173
tentang harta kami.” (QS Hûd/11: 87).

Hendak mengatakan “Ini adalah harta kami. Kami berhak


melakukan apa saja yang kami inginkan terhadap harta ini. Kami
bisa mengambil sebagiannya, atau mengolahnya, atau bahkan
membuangnya.”

Nabi Syu’ab menolak pola pikir egois mereka. Benar bahwa harta
itu harta milik mereka. Tetapi dari sudut pandang sosial, mereka tidak
memiliki hak untuk mempermainkan timbangan dan takarannya.
Sebab itu merugikan harta milik orang lain. Dalam ungkapan lain,
pengakuan atas kepemilikan pribadi tidak berarti setiap orang
mempunyai kebebasan mutlak. Yang ada adalah kebebasan yang
dibatasi oleh kemaslahatan umum.

Inilah sejatinya yang diperjuangkan Syu’ab ketika ia menyeru


mereka,

“Dan janganlah kamu duduk di tiap-tiap jalan dengan menakut-


nakuti dan menghalang-halangi orang yang beriman dari jalan Allah,
dan menginginkan agar jalan Allah itu menjadi bengkok.” (QS al-A’râf/7:
86).

Dalam konteks sosial, term “jalan Allah” pada ayat ini dapat
dimaknai secara luas. Jalan Allah adalah jalan kebenaran, kejujuran,
keadilan, kerja sama, kasih sayang dan solidaritas. Seperti biasa, yang
menolak ajaran yang diserukan Syu’ab adalah mereka yang disebut
al-Qur’an sebagai al-malâ`; kaum elit, para pembesar, kalangan
terkemuka, mereka yang punya kuasa dan harta. Mereka menentang
Nabi Syu’ab bukan hanya karena ia menyerukan menyembah Allah,
tetapi terutama karena ia memerintahkan meninggalkan perbuatan-
perbuatan yang bertentangan dengan tuntutan iman kepada Allah
seperti mengurangi takaran dan timbangan serta kegiatan ekonomi
lainnya yang merugikan orang lain. Ajaran sosial yang dibawa Syu’ab
mengancam kepentingan pribadi mereka. Maka berbagai cara mereka

174
gunakan untuk melawan Syu’ab dan memberantas ajarannya.

Di lain pihak, kelompok masyarakat yang oleh al-malâ` biasa


dijuluki arâdzil (orang-orang hina dan rendah) antusias menyambut
dakwah Syu’ab. Dan seperti biasa, guna membendung pengaruh
ajaran Syu’ab, al-malâ` mengancam, menindas dan mengintimidasi
para arâdzil (QS al-A’râf/7: 88 dan al-A’râf/7: 90).

Kisah Nabi Musa As

Dari rangkaian kisah Nabi Musa bersama kaumnya, yang menarik


untuk diangkat dalam konteks ini adalah kisahnya ketika berada di
Mesir yang melibatkan tiga pihak: Fir’aun dan para pengikutnya
sebagai mustadh’ifîn (para penindas), komunitas Bani Israil sebagai
mustadh’afîn, dan Musa sebagai pembebas Bani Israil dari penindasan
Fir’aun dan para pengikutnya. Kisah Musa yang melibatkan tiga pihak
ini secara lengkap dituturkan dalam QS.Al-Syu’arâ`/26: 10-69

Dan sungguh, Kami telah menempatkan kamu di bumi dan di


sana Kami sediakan (sumber) penghidupan untukmu. (Tetapi) sedikit
sekali kamu bersyukur.

Dan sungguh, Kami telah menciptakan kamu, kemudian


membentuk (tubuh)mu, kemudian Kami berfirman kepada para
malaikat, “Bersujudlah kamu kepada Adam,” maka mereka pun sujud
kecuali Iblis. Ia (Iblis) tidak termasuk mereka yang bersujud.

(Allah) berfirman, “Apakah yang menghalangimu (sehingga)


kamu tidak bersujud (kepada Adam) ketika Aku menyuruhmu?” (Iblis)
menjawab, “Aku lebih baik daripada dia. Engkau ciptakan aku dari api,
sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah.”

Kisah Musa yang terdapat dalam surat Al-Syu’arâ ini sejalan


dengan tema surat serta tujuannya secara umum. Yaitu: (1)
Menerangkan akibat buruk yang menimpa orang-orang yang
membohongkan risalah para nabi; (2) menenangkan dan menghibur

175
Rasulullah Saw. atas penolakan kaum musyrikin terhadap dakwah
beliau; dan (3) meyakinkan adanya jaminan perlindungan Allah bagi
risalah-Nya dan bagi orang-orang yang beriman kepada seruan-Nya,
meskipun mereka secara lahir lemah sedang musuh-musuhnya kuat,
kejam serta gemar mengganggu dan menyiksa orang-orang beriman.
Keadaan seperti itulah, yakni lemah dan tertindas, yang dialami kaum
muslimin di Mekah ketika surat ini turun.

Kisah Musa dalam surat Al-Syu’arâ terbagi ke dalam tujuh bagian:

1. Seruan Tuhan kepada Musa, pengangkatan menjadi nabi,


menerima wahyu, dan munajat Musa dengan Allah (ayat 10-
17).

2. Kedatangan Musa kepada Fir’aun dan para pengikutnya


sambil membawa risalah serta berbekalkan beberapa
mukjizat (ayat 18-33).

3. Perintah Fir’aun untuk mengumpulkan para tukang sihir dan


pengerahan massa untuk menyaksikan pertandingan besar
antara Musa melawan para tukang sihir (ayat 34-40).

4. Kehadiran para tukang sihir di hadapan Musa (ayat 41-44).

5. Pertandingan yang ditunggu-tunggu antara Musa dan para


tukang sihir yang berakhir dengan imannya para tukang
sihir kepada Musa, dan kemarahan serta ancaman Fir’aun
kepada para tukang sihirnya yang beriman kepada Musa
(ayat 45-52).

6. Terbagi menjadi dua bagian: a) wahyu Allah kepada Musa agar


ia pergi di malam hari membawa Bani Israil (ayat 52); dan
b) Fir’aun mengumpulkan tentaranya lalu memerintahkan
mereka mengejar Bani Israil (ayat 54-61).

7. Berhadapannya rombongan Musa dengan pasukan Fir’aun

176
di tepi laut, terbelahnya laut, tenggelamnya Fir’aun dan
pasukannya dan selamatnya Musa dan rombongannya (ayat
62-69).

Kepada Fir’aun dan para pengikutnya, Musa diutus Allah untuk


sedikitnya melakukan dua hal: Pertama, mengajak Fir’aun dan para
pengikutnya mengikuti ajaran yang diterimanya dari Allah (QS Al-
Syu’arâ`/26: 16). Kedua, membebaskan Bani Israil dari kekejaman,
penindasan dan perbudakan Fir’aun dan para pengikutnya (QS Al-
Syu’arâ`/26: 17).

Tanggapan Fir’aun atas seruan tauhid dan pembebasan Musa


dilukiskan dalam (QS al-Zukhruf/43: 51-54). Sambil menyombongkan
diri, Fir’aun mengejek Musa sebagai orang hina. Kemudian ia coba
membujuk Musa menghentikan seruannya dengan berkata,

“Bukankah kami telah memelihara kamu sejak kamu kecil di tengah-


tengah kami dan kamu tetap bersama kami selama bertahun-tahun
dalam hidupmu?” (QS al-Syu’arâ`/26: 18). Fir’aun juga menyindir Musa
sebagai pembunuh dan penghasut orang-orang Bani Israil (QS al-
Syu’arâ`/26: 19).

Atas itu semua, Musa menjawab:

Aku telah melakukannya, sedang aku di waktu itu termasuk


orang-orang yang khilaf. Lalu aku lari meninggalkan kamu karena
aku takut kepadamu, kemudian Tuhanku memberikan kepadaku ilmu
dan Dia menjadikanku salah seorang di antara rasul-rasul. Budi yang
kamu sebut-sebutkan kepadaku itu adalah (disebabkan) kamu telah
memperbudak Bani Israil (QS al-Syu’arâ`/26: 20-22).

Jawaban Musa di atas mengandung pesan bahwa sesungguhnya


Bani Israil adalah hamba Allah semata. Oleh karena itu tidak pantas
sama sekali Fir’aun memperbudak mereka untuk melayani dan
menyembah-nyembah dirinya. Seorang manusia tidak mungkin

177
melayani dua tuan dan menyembah dua tuhan. Seorang yang menjadi
hamba Tuhan tidaklah mungkin menjadi hamba selain-Nya.

Para pengikut setia dan pembesar kerajaan Fir’aun juga ikut


bicara:

Apakah kamu membiarkan Musa dan kaumnya berbuat kerusakan


di negeri ini (Mesir) dan meninggalkan kamu serta tuhan-tuhanmu?
Fir’aun menjawab, “Akan kita bunuh anak-anak lelaki mereka dan kita
biarkan hidup, perempuan-perempuan mereka; dan sesungguhnya kita
berkuasa penuh di atas mereka.” (QS al-A’râf/7: 127).

Fir’aun berkata kepada mereka:

Biarkanlah aku membunuh Musa dan biarlah ia memohon kepada


Tuhannya, karena sesungguhnya aku khawatir dia akan menukar
agama-agama atau menimbulkan kerusakan di muka bumi (QS al-
Mu’min/40: 26).

Lalu,Mereka berbantah-bantah sesama mereka tentang


urusan itu, dan mereka merahasiakan percakapan. Mereka berkata:
“Sesungguhnya kedua orang ini adalah benar-benar ahli sihir yang
hendak mengusir dan hendak melenyapkan kedudukan kamu yang
utama.” (QS Thâhâ/20: 62-63).

Terdapat lanjutan dalam ayat selanjutnya,

Himpunlah segala tipu dayamu sekalian, kemudian datanglah


dengan berbaris, dan sesungguhnya beruntunglah orang yang
menang pada hari ini. (Setelah mereka berkumpul) mereka berkata:

“Hai Musa (pilihlah), apakah kamu yang melemparkan (dahulu) atau


kamikah yang mula-mula melemparkan?” Berkata Musa: “Silahkan kamu
sekalian melemparkan.” Maka tiba-tiba tali-tali dan tongkat-tongkat
mereka terbayang kepada Musa seakan-akan ia merayap cepat, lantara
sihir mereka.” (QS Thâhâ/20: 64-67)

178
Kemudian Allah memerintahkan Nabi Musa As:

“Lemparkanlah tongkatmu! Maka sekonyong-konyong tongkat itu


menelan apa yang mereka sulapkan. Karena itu nyatalah yang benar dan
batallah yang selalu mereka kerjakan. Maka mereka kalah di tempat itu
dan jadilah mereka orang-orang yang hina.” (QS al-A’râf/7: 117-119).

Dalam pertandingan ini Nabi Musa tampil sebagai pemenang.


Kebenaran Musa mengalahkan kebatilan Fir’aun. Kisah Musa
memberi pelajaran bahwa kebenaran selalu menang, dan kezaliman
tidak pernah bertahan:

Kemudian Kami menghukum mereka (Fir’aun dan para


pengikutnya), maka Kami tenggelamkan mereka di laut disebabkan
mereka mendustakan ayat-ayat Kami dan mereka adalah orang-
orang yang melalaikannya. Dan Kami wariskan kepada kaum yang
telah ditindas itu, negeri-negeri bahagian timur bumi dan bahagian
baratnya yang telah Kami beri berkah padanya. Dan sempurnalah janji
Tuhanmu yang baik untuk Bani Israil disebabkan kesabaran mereka.
Dan Kami hancurkan apa yang telah dibuat Fir’aun dan kaumnya dan
apa yang telah dibangun mereka (QS al-A’râf’/7: 136-137)

Pewarisan bumi atau istikhlâf bagi Bani Israil itu tidak terjadi di
Mesir dan bukan di tempat Fir’aun dan sesembahannya. Melainkan
di negeri Syâm, setelah beberapa puluh tahun dari tenggelamnya
Fir’aun, setelah wafatnya Nabi Musa dan setelah peristiwa padang Tîh
selama 40 tahun sebagaimana dijelaskan dalam surat yang lain. Jadi,
ayat 136-137 surat Al-A’râf di atas sesungguhnya menyingkat cerita
dengan tujuan menampilkan dua peristiwa yang saling berlawanan:
kehancuran Fir’aun dan para pengikutnya di satu sisi, dan istikhlâf
atau kemenangan bagi Bani Israil pada sisi lain. Namun harus
dipahami bahwa keduanya—meski dari segi rentang waktu agak
berjauhan—berhubungan secara dialektis, atau mempunyai hubungan
sebab-akibat pada beberapa aspeknya.

179
Kisah Fir’aun Tenggelam

Apa yang di khawatirkan oleh Bani Israil ternyata benar. Setelah


Musa dan Harun—atas perintah Allah Swt membawa Bani Israil
pergi meninggalkan Mesir, Fir’aun segera mengingkari janjinya. Raja
yang lalim itu segera perintahkan kepada panglimanya menyiapkan
pasukan untuk mengejar Musa dan Harun beserta seluruh Bani Israil
yang pergi bersamanya. Fir’aun turun sendiri memimpin pengejaran.
Dia sudah bertekad tidak akan membiarkan Musa dan Harun lolos.
Dia akan habisi Musa dan Harun dan memaksa Bani Israil kembali ke
Mesir. Para pembesar kerajaan ikut dalam rombongan besar Fir’aun.

Demi mengejar Musa dan Harun serta Bani Israil yang pergi
meninggalkan Mesir malam hari, Fir’aun dan para pembesarnya “rela”
meninggalkan segala kemegahan dan kesenangan hidup di Mesir.
Allah Swt berfirman:

“Kemudian Fir’aun mengirimkan orang yang mengumpulkan


(tentaranya) ke kota-kota. (Fir’aun berkata): “Sesungguhnya mereka
(Bani Israil) benar-benar golongan kecil. Dan sesungguhnya mereka
membuat hal-hal yang menimbulkan amarah kita. Dan sesungguhnya
kita benar-benar golongan yang selalu berjaga-jaga”. Maka kami
keluarkan Fir’aun dan kaumnya dari taman-taman dan mata air, dan
(dari) perbendaharaan dan kedudukan yang mulia. (Q.S. Asy-Syu’ara
26:53-58)

Pasukan Fir’aun bergerak cepat mengerjar Bani Israil, sehingga pada


saat matahari terbit mereka sudah dapat menyusuli Bani Israil. Dari jauh
mereka dapat menyaksikan bahwa Bani Israil sudah sampai di pinggir
laut. Allah Swt befirman:

“Maka Fir’aun dan bala tentaranya dapat menyusuli mereka di


waktu matahari terbit.” (Q.S. Asy-Syu’ara 26:60)

Dari pihak Bani Israil, mereka juga sudah mendengar deru

180
pasukan Fir’aun dan melihat dari jauh debu-debu padang pasir yang
berterbangan. Bani Israil semakin cemas, takut dan terbayang nasib
buruk yang akan menimpa mereka. Pada saat itulah mereka berkata
kepada Musa dengan cemas: “Sesungguhnya kita benar-benar akan
tersusul.”

Allah Swt berfirman:

“Maka setelah kedua golongan itu saling melihat, berkatalah


pengikut-pengikut Musa: “Sesungguhnya kita benar-benar akan
tersusul.” (Q.S. Asy-Syu’ara 26:61)

Secara logika Bani Israil pasti tersusul oleh pasukan Fira’un,


sebab tidak ada lagi jalan untuk menghindar atau lari karena di
depan mereka laut dan di belakang musuh mengejar, lalu mau pergi
kemana menyelamatkan diri? Tetapi dengan penuh yakin Nabi Musa
menyatakan bahwa mereka tidak akan tersusul. Allah Swt berfirman:

“Musa menjawab: “Sekali-kali tidak akan tersusul; Sesungguhnya


Tuhanku besertaku, kelak dia akan memberi petunjuk kepadaku.”(Q.S.
Asy-Syu’ara 26:62)

Kalau ditanya kepada Musa bagaimana cara untuk menyelamatkan


diri dari kejaran tentara Fir’aun, tentu Musa juga tidak bisa
menjelaskan. Tetapi Nabiyullah tersebut yakin dengan ma’iyyatullah
yang dalam konteks ini Allah Swt pasti akan menolong walaupun
Musa tidak tahu caranya. Dia pasrahkan sepenuhnya kepada Allah
Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat.

Musa ingat, tatkala dia dan saudaranya Harun diperintahkan oleh


Allah Swt untuk pergi menemui Fir’aun, mereka berdua takut Fir’aun
akan menyiksa mereka berdua, maka Allah memberikan jaminan akan
selalu menyertai Musa dan Harun. Allah Swt berfirman:

“Janganlah kamu berdua khawatir, Sesungguhnya Aku beserta


kamu berdua, Aku mendengar dan melihat” (Q.S. Thaha 20: 46)

181
Janji Allah untuk menyertai mereka berdua itu lah yang membuat
Musa begitu yakin mereka tidak akan tersusul. Musa menjelaskan
kepada pengikutnya bahwa Allah lah yang menyuruhnya membawa
Bani Israil ke tempat ini. Allah pasti menolong. Dia tidak pernah
menyalahi janji-Nya. Tetapi bagaimana caranya? Musa tinggal
menunggu perintah Allah. Menurut Ibn Katsir dalam kitab Tafsirnya
(VI:130) paling depan dari barisan Bani Israil berdiri Harun bersama
Yusya’ bin Nur dan seorang beriman dari keluarga Fir’aun. Mereka
berdiri bingung di pinggir laut Qulzum, tidak tahu apa yang akan
diperbuat. Di depan laut, di belakang musuh. Musa yang tadinya
berada di bagian belakang segera menuju ke bagian depan sehingga
sampai ke pinggir laut. Pada saat itu Yusya’ bin Nun bertanya kepada
Musa: “Apakah memang ke arah sini Allah memerintahkan engkau
membawa kami?” Musa membenarkan, memang ke sinilah Allah
perintahkan aku membawa kalian.

Akhirnya pada saat yang kritis itu petunjuk Allah datang. Allah
Swt berfirman:

Lalu kami wahyukan kepada Musa: “Pukulah lautan itu dengan


tongkatmu”. Maka terbelahlah lautan itu dan tiap-tiap belahan adalah
seperti gunung yang besar. Dan di sanalah kami dekatkan golongan yang
lain. Dan kami selamatkan Musa dan orang-orang yang besertanya
semuanya. Dan kami tenggelamkan golongan yang lain itu. Sesungguhnya
pada yang demikian itu benar-benar merupakan suatu tanda yang besar
(mukjizat) dan tetapi adalah kebanyakan mereka tidak beriman. Dan
Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar dialah yang Maha Perkasa lagi
Maha Penyayang.” (Q.S. Asy-Syu’ara 26:63-68)

Allah Swt memerintahkan kepada Musa untuk memukulkan


tongkatnya ke lautan. Tanpa berpikir panjang Musa langsung
melaksanakan perintah itu. Menurut sebagian mufassir, saat
memukulkan tongkat itu Musa berkata: “Terbelahlah dengan izin
Allah.” Tiba-tiba laut terbelah dua, tiap-tiap belahan seperti dua

182
gunung yang besar. Di tengahnya terbentar jalan raya. Tanpa ragu
sedikitpun, Musa, Harun dan seluruh Bani Israil segera menempuh
jalan tersebut sehingga sampai di seberang. Sungguh mereka
menyaksikan peristiwa yang luar biasa, mukjizat dari Allah Swt.

Setelah sampai di seberang Musa ingin memukul sekali lagi


agar laut yang terbelah kembali bertemu. Tetapi Allah Swt mencegah
Musa, biarlah laut itu tetap terbelah agar Fir’aun dan bala tentaranya
menyusul. Allah Swt berfirman:

“Dan biarkanlah laut itu tetap terbelah. Sesungguhnya mereka


adalah tentara yang akan ditenggelamkan.”(Q.S. Ad-Dukhan 44: 24)

Melihat laut terbelah Fir’aun masih sempat menyombongkan diri


kepada pasukannya, dia berkata, lihat laut terbelah untukku. Maka
masuklah Fir’aun dan bala tentaranya ke jalan raya tersebut mengejar
Musa dan Harun serta Bani Israil. Tapi persis saat mereka berada di
tengah perjalanan, Allah Swt perintahkan Musa kembali memukulkan
tongkatnya ke laut, maka laut kembali bertemu dan tenggelamlah
Fir’aun dan para pembesarnya serta seluruh bala tentaranya.

Sekarang raja yang sangat perkasa, sombong, zalim dan sangat


kejam tersebut tidak berdaya sama sekali menghadapi gelombang laut
yang begitu besar membanting tubuhnya ke sana kemari di tengah
lautan yang dalam tersebut. Pada saat itu barulah Fir’aun menyatakan
beriman kepada Tuhannya Bani Israil. Tapi kesadarannya sudah
terlambat, Allah Swt menolaknya. Allah Swt berfirman:

“Dan kami memungkinkan Bani Israil melintasi laut, lalu mereka


diikuti oleh Fir’aun dan bala tentaranya, karena hendak menganiaya
dan menindas (mereka); hingga bila Fir’aun itu telah hampir tenggelam
berkatalah dia: “Saya percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan
yang dipercayai oleh Bani Israil, dan saya termasuk orang-orang yang
berserah diri (kepada Allah)”. Apakah sekarang (baru kamu percaya),
padahal sesungguhnya kamu telah durhaka sejak dahulu, dan kamu

183
termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan.” (Q.S. Yunus 10: 90-91)

Setelah Fir’aun mati tenggelam, Allah Swt menyelamatkan


jasadnya agar menjadi pelajaran bagi umat manusia yang datang
belakangan. Allah Swt berfirman:

“Maka pada hari Ini kami selamatkan badanmu supaya kamu


dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu
dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda
kekuasaan kami.” (Q.S. Yunus 10: 92)

Jasad Fir’aun kemudian terdampar ke pantai, ditemukan penduduk


Mesir lalu dibalsem sehingga masih terjaga sampai sekarang di
Museum at-Tahrir di Cairo Mesir.

Mukjizat Nabi Harun As

Mukjizat yang dianugerahkan pada Nabi Harun As adalah


kefasihan dalam berbicara, kesabaran saat menghadapi kepicikan kaum
Bani Israil dan menghadapi ujian dari Allah Swt, serta keteguhan dalam
beriman pada Allah Swt meskipun Nabi Harun As selalu mendapat
rayuan kaumnya. Nabi Harun dan Samiri dalam perjalanan menuju
negeri Kana’an, rombongan Nabi Musa dan Nabi Harun As melewati
Gunung Sinai. Dalam surat Al A’rāf ayat 142 disebutkan bahwa Nabi
Musa As pergi ke puncak gunung Sinai untuk menerima wahyu Allah
Swt berupa kitab Taurat selama 40 hari. Karena khawatir kaum Bani
Israil akan kembali melakukan kerusakan jika ditinggal terlalu lama
tanpa pemimpin, maka Nabi Musa As mengalihkan kepemimpinannya
pada saudaranya, Nabi Harun As.

“Dan Kami telah menjanjikan kepada Musa (memberikan Taurat)


tiga puluh malam, dan Kami sempurnakan jumlah malam itu dengan
sepuluh (malam lagi), maka sempurnalah waktu yang telah ditentukan
Tuhannya empat puluh malam. Dan Musa berkata kepada saudaranya
(yaitu) Harun, “Gantikanlah aku dalam (memimpin) kaumku, dan

184
perbaikilah (dirimu dan kaummu), dan janganlah engkau mengikuti
jalan orang-orang yang berbuat kerusakan.”

Namun ternyata Nabi Harun As tidak berdaya dalam memimpin


kaum Bani Israil. Atas bujukan dan pengaruh Samiri, kaum Bani Israil
membentuk sebuah patung sapi dari emas berasal dari perhiasan-
perhiasan yang mereka bawa. Berulang kali Nabi Harun mengingatkan
kaum Bani Israil untuk berhenti menyembah patung tersebut sebelum
Allah murka tapi kaum Bani Israil tidak memperdulikan peringatannya.
Sampai tiba saatnya Nabi Musa As kembali dari gunung Sinai. Nabi
Musa As murka begitu melihat kaum Bani Sinai kembali menyembah
berhala. Beliau sempat marah juga pada Nabi Harun dan hampir
memukulnya karena dianggap tidak bisa memelihara amanah. Nabi
Harun memohon ampun dan memberikan penjelasan bahwa tindakan
kaum Bani Israil ini disebabkan oleh bujuk rayu Samiri. Nabi Musa
yang marah kemudian mengucilkan Samiri. Allah akan memberikan
siksaan yang berat di dunia dan di akhirat pada Samiri.

Selanjutnya Nabi Musa As memerintahkan kaum Bani Israil


bertaubat menyesali perbuatannya dan kembali kepada jalan Allah
yang lurus dan benar. Diajaknyalah 70 orang terbaik dari kaumnya
untuk sungguh-sungguh memohon ampun pada Allah Swt di puncak
gunung Sinai. Namun sesampainya di sana, begitu mendengar Nabi
Musa As berbincang-bincang dengan Allah Swt, mereka (kaum Bani
Israil) mengajukan persyaratan bahwa mereka tidak akan beriman
pada Allah jika belum melihat wujud Allah Swt secara nyata Nabi Musa
As murka akan kelancangan kaum Bani Israil. Begitu juga dengan
Allah Swt. Ketujuh puluh orang ini dimatikanNya dalam sekejap
lalu dihidupkanNya kembali karena Nabi Musa telah memohon agar
mereka dihidupkan kembali. Inilah cara Allah memberi bukti bahwa
Allah Swt berkuasa atas hidup mati seseorang. Rombongan Nabi Musa
pun kembali melanjutkan perjalanan ke negeri Kana’an rombongan
Nabi Musa As tiba di kota Ariha (Jericho) tapi di dalam kota tersebut
masih ada orang-orang kuat yang mendiaminya. Nabi Musa As

185
meminta kaumnya untuk masuk gerbang kota dengan bersujud untuk
mencapai kemenangan. Namun saran ini diabaikan oleh kaum Bani
Israil. Bahkan mereka meminta Nabi Musa As untuk pergi mengusir
orang-orang kuat tersebut sendirian, sedangkan mereka duduk
menunggu di luar gerbang kota.

Allah Swt saat itu melihat kemalasan dan sifat durhaka kaum
Bani Israil lalu terjadilah kondisi di mana Bani Israil tidak bisa
menginjakkan kaki di kota Ariha dan terus tersesat di lembah Tin
selama 40 tahun lamanya. Pada saat dalam pengembaraan inilah
Nabi Harun wafat pada usia 123 tahun. Nabi Harun As wafat sebelum
memasuki tanah yang dijanjikan Allah Swt pada kaum Bani Israil.

Mukjizat Nabi Dzulkifli As

Mengenai Mukjizat Nabi Dzulkifli As dijelaskan dalam Quran


Surat Shad Ayat 48:

“Dan ingatlah akan Ismail, Ilyasa’ dan Zulkifli. Semuanya termasuk


orang-orang yang paling baik.”

Dan ingatlah, wahai Nabi Muhammad Saw, kisah moyang bangsa


Arab, yaitu nabi Ismail bin Ibrahim; nabi Ilyasa’ bin Akhtub dan nabi
Zulkifli putra paman nabi Ilyasa’ nabi-nabi dari Bani Israil. Semuanya
termasuk orang-orang yang paling baik yang dipilih Allah untuk
membimbing kaumnya menuju ketaatan kepada Allah dan menjauhi
kemusyrikan. 49-52. Setelah menjelaskan kisah para nabi penyampai
risalah, Allah beralih menguraikan imbalan bagi orang-orang
yang mengikuti risalah mereka. Al-qur’an ini adalah kehormatan
bagi mereka yang berharap petunjuk-Nya. Dan sungguh, Allah
menyediakan bagi orang-orang yang bertakwa kepada-Nya tempat
kembali yang terbaik di akhirat.

Itulah surga ‘adn, tempat tinggal yang kekal yang pintu-pintunya


terbuka lebar bagi mereka, menyambut kedatangan mereka. Di

186
dalamnya mereka bersandar di atas dipan-dipan sambil meminta
suguhan berupa buah-buahan yang banyak dan minuman dengan
berbagai jenis dan rasa. Dan di samping mereka ada bidadari-bidadari
cantik dan sopan yang redup pandangannya, setia pada pasangannya,
dan mereka semua sebaya umurnya.

Mukjizat Nabi Daud As

Nabi Daud As, adalah keturunan Nabi Ibrahim yang ke 12.


Nabi Daud As, terkenal dengan suaranya yang merdu tak ada yang
menandinginya, inilah karunia dan rahmat Allah yang dicurahkan
kepadanya, dan menjadi mukjizat kenabiannya. Karena bagusnya
suara beliau, maka jika ia membaca kitab Zabur dengan nyanyian yang
merdu, terdengar oleh orang-orang yang sakit menjadi sembuhlah
mereka, juga air dan angin pun menjadi tenang,burung-burung serta
bukit-bukit turut memuji Allah.

Demikian pula besi dapat menjadi lunak dan ia dapat membuat


benda-benda yang bermacam-macam yang ia kehendaki dengan izin
Allah. Firman Allah Swt dalam Al-Qur’an, sesungguhnya Kami telah
memberikan kepada Daud, lalu Kami berfirman:

“Hai gunung-gunung bacalah tasbih berulang bersama Daud, begitu


pula burung-burung, dan besi itu kami jadikan lunak dihadapannya,
Buatlah serta tenunkan baju besi, lalu kerjakan amalan yang shaleh,
sesungguhnya Aku melihat apa-apa yang kamu kerjakan.” (Q.S. Saba,
ayat 10-11).

Sedangkan kitab suci yang dianugerahkan oleh Allah kepadanya,


adalah kitab Zabur, sebagaimana firman-Nya, dalam kitab suci Al-
Qur’an:

“Dan sesungguhnya Allah telah melebihkan sebagian Nabi-nabi


atas sebagian yang lainnya, dan Kami memberikan Kitab Zabur kepada
Daud” (Q.S. al-Isra’, ayat 55)

187
Beliau meninggal dalam usia 100 tahun lebih 6 bulan, dan
dimakamkan di Baitul Maqdis.

Mukjizat Nabi Ilyas As

Nama Nabi Ilyas As disebut dalam Al-Qur’an 2 kali, pertama pada


Surat Al-An’am 85, dan kedua Surat Ash-Shaffat ayat 123. Allah Swt
berfirman:

“Dan Zakaria, Yahya, ‘Isa dan Ilyas. semuanya termasuk orang-


orang yang shaleh.” (Q.S. Al-An’am 6:85)

“Dan sesungguhnya Ilyas benar-benar termasuk salah seorang


rasul.” (Q.S. ash-Shaffat 37: 123)

Dan disebut satu kali dalam lafal Il yasiin pada Surat ash-Shaffat
ayat 130. Allah Swt berfirman

“Dan Kami abaDikan untuk Ilyas (pujian yang baik) di kalangan


orang-orang yang datang kemudian. (yaitu): “Kesejahteraan dilimpahkan
atas Ilyasin.” (Q.S. ash-Shaffat 37: 129-130).

Mukjizat Nabi Ilyasa As

Ilyasa atau yang disebut dengan Al Yasa adalah nabi selanjutnya


untuk Bani Israil. Beliau memiliki garis keturunan yang sama dengan
Nabi Muhammad, Harun dan Ilyas. Dalam Al-Qur’an namanya telah
disebutkan Allah Swt sebagai orang yang mulia.

Allah Swt berfirman :

“Dan ingatlah akan Ismail, Ilyasa’ dan Zulkifli. semuanya Termasuk


orang-orang yang paling baik.”

Nabi Ilyasa merupakan nabi terpilih sebagai penerus Nabi Ilyas


yang namanya disebut juga dalan kisah Nabi Ilyas. Pada saat itu Nabi
Ilyas sedang Dikejar-kejar oleh kaumnya dan bersembunyi di rumah Al

188
Yasa. Maka besar kemungkinan Ilyasa juga tinggal di seputar lembah
sungai Yordania. Ketika Ilyas bersembunyi di rumahnya, Ilyasa masih
seorang belia. Saat itu ia tengah menderita sakit, yang kemudian
Ilyas membantu menyembuhkan penyakitnya. Dan setelah sembuh,
Ilyasa pun diangkat anak oleh Nabi Ilyas. Beliau selalu menemani
Nabi Ilyas untuk menyerukan pada jalan kebaikan Ilyasa melanjutkan
tugas kenabian tersebut begitu Nabi Ilyas meninggal dunia. Ilyasa
melanjutkan misi ayah angkatnya agar kaumnya kembali taat kepada
ajaran Allah Swt.

Namun Ilyasa baru mengerti bahwa manusia begitu mudah


kembali ke jalan yang sesat. Hal itu terjadi tak lama setelah Nabi
Ilyas wafat. Padahal masyarakat lembah sungai Yordania itu sempat
mengikuti seruan Nabi Ilyas agar meninggalkan pemujaannya pada
berhala. Pada kalangan itulah Ilyasa tak lelah menyeru ke jalan
kebaikan. Dikisahkan bahwa mereka tetap tak mau mendengar seruan
Ilyasa dan mereka kembali menanggung bencana kekeringan yang
sangat luar biasa.

Mukjizat Nabi Yunus As

Di daerah Mosul, Irak, terdapat sebuah kampung bernama Ninawa


yang penduduknya berpaling dari jalan Allah yang lurus dan malah
menyembah patung dan berhala. Allah Subhanahu wa Ta’ala ingin
memberikan petunjuk kepada mereka dan mengembalikan mereka ke
jalan yang lurus, maka Dia mengutus Nabi Yunus ‘alaihissalam untuk
mengajak mereka beriman dan meninggalkan sesembahan selain
Allah ‘Azza wa Jalla.

Akan tetapi mereka menolak beriman kepada Allah dan tetap


memilih menyembah patung dan berhala. Mereka lebih memilih
kekafiran dan kesesatan daripada keimanan dan petunjuk, mereka
mendustakan Nabi Yunus As, mengolok-olok dan menghinanya.
Maka Nabi Yunus pun marah kepada kaumnya dan tidak berharap
lagi terhadap keimanan mereka. Allah Subhanahu wa Ta’ala pun

189
mewahyukan kepada Yunus untuk memberitahukan kaumnya, bahwa
Allah akan mengazab mereka karena sikap mereka itu setelah berlalu
tiga hari. Lalu Nabi Yunus menyampaikan perihal azab itu kepada
kaumnya dan mengancam kaumnya dengan azab Allah, kemudian ia
pergi meninggalkan mereka.

Ketika itu, kaum Yunus telah mengetahui, bahwa Nabi Yunus


telah pergi meninggalkan mereka sehingga mereka yakin adzab akan
turun dan bahwa Yunus adalah seorang nabi, maka mereka segera
bertaubat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, kembali kepada-Nya,
dan menyesali sikap mereka. Ketika itu, kaum lelaki, wanita, dan anak-
anak menangis karena takut adzab menimpa mereka, dan mereka
berdoa dengan suara keras kepada Allah ‘Azza wa Jalla agar azab itu
diangkat dari mereka. Saat Allah melihat jujurnya taubat mereka,
maka Dia menghilangkan azab itu dari mereka serta menjauhkannya.
Allah Ta’ala berfirman.

“Dan mengapa tidak ada (penduduk) suatu kota yang beriman, lalu
imannya itu bermanfaat kepadanya selain kaum Yunus? Ketika mereka
(kaum Yunus itu) beriman, Kami hilangkan dari mereka azab yang
menghinakan dalam kehidupan dunia, dan Kami beri kesenangan kepada
mereka sampai kepada waktu yang tertentu.” (QS. Yunus: 98).

Setelah peristiwa itu, Yunus tetap meninggalkan kampung


kaumnya karena marah padahal Allah belum mengizinkannya, maka
Yunus pergi ke tepi laut dan menaiki kapal. Pada saat Yunus berada di
atas kapal, maka ombak laut menjadi dahsyat, angin menjadi kencang
dan membuat kapal menjadi oleng hingga hampir saja tenggelam.

Oleh ketika itu, kapal yang ditumpangi membawa barang-barang


yang berat, lalu sebagiannya dilempar ke laut untuk meringankan
beban. Tetapi ternyata, kapal itu tetap saja oleng hamper tenggelam,
maka para penumpangnya bermusyawarah untuk meringankan beban
kapal dengan melempar seseorang ke laut, maka mereka melakukan
undian dan ternyata undian itu jatuh kepada diri Yunus, tetapi

190
mereka tidak mau jika Yunus harus terjun ke laut, maka undian pun
diulangi lagi, dan ternyata jatuh kepada Yunus lagi, hingga undian itu
dilakukan sebanyak tiga kali dan hasilnya tetap sama. Maka Yunus
bangkit dan melepas bajunya, kemudian melempar dirinya ke laut.

Pada saat yang bersamaan, Allah telah mengirimkan ikan besar


kepadanya dan mengilhamkan kepadanya untuk menelan Yunus
dengan tidak merobek dagingnya atau mematahkan tulangnya, maka
ikan itu melakukannya. Ia menelan Nabi Yunus ke dalam perutnya
tanpa mematahkan tulang dan merobek dagingnya, dan Yunus pun
tinggal di perut ikan itu dalam beberapa waktu dan dibawa mengarungi
lautan oleh ikan itu. Ketika Nabi Yunus AS mendengar ucapan tasbih
dari kerikil di bawah laut, maka di kegelapan itu Nabi Yunus AS
berdoa, “Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau. Maha
suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim.”
Nabi Yunus AS berada dalam tiga kegelapan; kegelapan perut ikan,
kegelapan lautan, dan kegelapan malam. Hal ini sebagaimana yang
difirmankan Allah Swt

“Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi


dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan
mempersempitnya (menyulitkannya), maka ia menyeru dalam keadaan
yang sangat gelap, “Bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah
selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-
orang yang zalim.”–Maka Kami telah memperkenankan doanya dan
menyelamatkannya dari pada kedukaan. Dan demikianlah Kami
selamatkan orang-orang yang beriman.” (QS. Al Anbiyaa’: 87-88)

Saat Nabi Yunus masuk ke kapal, maka kapal itu berhenti,


sedangkan kapal-kapal yang lain bisa berjalan ke kanan dan kiri,
lalu Yunus berkata, “Ada apa dengan kapalmu?” Mereka menjawab,
“Kami tidak tahu.” Yunus berkata, “Sesungguhnya di dalamnya ada
seorang hamba yang lari dari Tuhannya, dan sesungguhnya kapal
itu tidak akan berjalan sampai kalian melempar orang itu.” Mereka

191
berkata, “Adapun engkau wahai Nabi Allah, demi Allah, kami tidak
akan melemparmu.” Lalu Yunus berkata kepada mereka, “Kalau
begitu adakanlah undian, barang siapa yang keluar namanya, maka
hendaklah ia menjatuhkan diri.”

Mukjizat Nabi Zakaria As

Tak ada yang mustahil bagi Allah Swt jika Dia telah menghendaki
sesuatu. Kekuasaan ini ditunjukkan melalui kisah Nabi Zakaria dan
istrinya, Isya binti Faqudza. Perempuan yang telah divonis mandul ini
bisa mengandung dan melahirkan berkat doa suaminya dan kebesaran
Allah Swt. Nabi Zakaria As diutus oleh Allah Swt untuk berdakwah di
kalangan Bani Israil. Sayangnya, upaya ini tak kunjung membuahkan
hasil. Sangat sedikit kaum Bani Israil yang akhirnya memeluk Islam
karena bujukan Zakaria As.

Salah satu dari yang sedikit itu ialah Isya binti Faqudza. Nabi
Zakaria As akhirnya memutuskan untuk menikahinya. Menikah
dengan gadis Bani Israil tak lantas mempermudah proses dakwah yang
diembannya. Penduduk kaum ini tetap berpegang pada keyakinan
lamanya yang penuh maksiat. Karena lemahnya iman Bani Israil, Nabi
Zakaria As khawatir akan keselamatan dirinya dan kaum beriman.
Ia berdoa kepada Allah Swt agar diberikan keturunan yang akan
meneruskan amanahnya. Namun, Isya tak juga kunjung berbadan
dua. Hingga memasuki masa menopause, ia belum juga hamil.

Doa-doa Nabi Zakaria As senantiasa dikabulkan oleh Allah Swt.


Ia pun kembali berdoa kepada-Nya, “Ya Tuhanku, sungguh tulangku
telah lemah, kepalaku telah dipenuhi uban, dan aku belum pernah
kecewa dalam berdoa kepada-Mu, ya Tuhan meminta keturunan
kepada Allah Swt yang akan menjadi penerus Nabi Yaqub As. Ia juga
berdoa agar penerusnya akan mewarisi jejaknya sebagai nabi, rasul,
sekaligus cendekiawan. Allah Swt kemudian mengabarkan akan
memberi anak bernama Yahya. Zakaria meminta Allah untuk memberi
sebuah tanda yang menunjukkan kehamilan istrinya sebab istrinya

192
mandul dan usianya telah tua. Diberikanlah tanda kepada Zakaria
Asbahwa ia tidak akan dapat bercakap-cakap dengan manusia selama
tiga hari tiga malam, padahal dalam kondisi yang sehat.

Masyarakat saat itu bertanya-tanya apa yang terjadi pada Zakaria


As Mereka menunggu keluar dari tempat ibadah (mihrab). Nabi Zakaria
As keluar dengan wajah yang pucat hingga mereka bertanya apa yang
terjadi padanya Zakaria As menulis di atas tanah untuk mereka,
“Agar kalian bertasbih pada waktu pagi dan petang. Nabi Zakaria
As memang keluar menemui mereka tiap pagi dan petang. Ketika
tiba waktu kehamilan istrinya, ia masih dalam keadaan tidak bisa
bicara. Dia keluar memberi isyarat tentang berita kehamilan istrinya
dan memerintahkan mereka untuk shalat. Saat usia kehamilan istri
Nabi Zakaria As telah genap sembilan bulan 10 hari, Isya akhirnya
melahirkan bayi Yahya. Ketika Yahya berusia tiga tahun, Allah Swt
memberikan kebijaksanaan kepadanya. Dia bisa membaca Taurat,
padahal dia masih kecil.

Isya melahirkan Yahya hanya enam bulan setelah Maryam


melahirkan Isa As. Yahya dilahirkan pada tahun ke-304 sejak
ditaklukkannya Alexander. Ia datang ke muka bumi 5.548 tahun
setelah turun Nabi Adam As ke dunia.Yahya ditakdirkan oleh Allah Swt
menjadi lelaki yang memiliki akhlak dan sifat terpuji. Ia lahir ketika
Nabi Zakaria AS berusia 120 tahun dan Isya berumur 98 tahun. Kisah
ini diabaDikan dalam Al-Quran dengan doa, “Ya Tuhanku, janganlah
Engkau membiarkan aku hidup seorang diri dan Engkaulah waris yang
paling baik.” (QS al-Anbiya [21]: 89).

Allah pun menjawab doa-doa Nabi Zakaria As dengan lahirnya


Yahya. Allah berfirman:

“Maka, Kami memperkenankan doanya dan kami anugerahkan


kepadanya Yahya dan Kami jadikan istrinya dapat mengandung.
Sesungguhnya, mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera
dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka

193
berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas dan mereka
adalah orang-orang yang khusyuk.” (QSAl-Anbiya[21]:90).
-Mukjizat Nabi Yahya As

Di dalam Al-Quran, nama Yahya As, disebutkan sebanyak 5 kali,


seperti berikut ini Pada Surat Maryam [19]:ayat 7-15, firman Allah Swt:

“Hai Zakaria, sesungguhnya Kami memberi kabar gembira


kepadamu akan (beroleh) seorang anak yang namanya Yahya, yang
sebelumnya Kami belum pernah menciptakan orang yang serupa
dengan dia. Zakaria berkata: “Ya Tuhanku, bagaimana akan ada anak
bagiku, padahal istriku adalah seorang yang mandul dan aku (sendiri)
sesungguhnya sudah mencapai umur yang sangat tua”. Tuhan berfirman:
“Demikianlah”. Tuhan berfirman: “Hal itu adalah mudah bagi-Ku; dan
sesungguhnya telah Aku ciptakan kamu sebelum itu, padahal kamu
(di waktu itu) belum ada sama sekali”. Zakaria berkata: “Ya Tuhanku,
berilah aku suatu tanda”. Tuhan berfirman: “Tanda bagimu ialah bahwa
kamu tidak dapat bercakap-cakap dengan manusia selama tiga malam,
padahal kamu sehat”. Maka ia keluar dari mihrab menuju kaumnya,
lalu ia memberi isyarat kepada mereka; hendaklah kamu bertasbih
di waktu pagi dan petang. Hai Yahya, ambillah Al Kitab (Taurat) itu
dengan sungguh-sungguh. Dan kami berikan kepadanya hikmah selagi
ia masih kanak-kanak, dan rasa belas kasihan yang mendalam dari sisi
Kami dan kesucian (dan dosa). Dan ia adalah seorang yang bertakwa,
dan seorang yang berbakti kepada kedua orang tuanya, dan bukanlah ia
orang yang sombong lagi durhaka. Kesejahteraan atas dirinya pada hari
ia dilahirkan dan pada hari ia meninggal dan pada hari ia dibangkitkan
hidup kembali.”

Pada Surat Aali ‘Imran (Ali ‘Imran) [3] ayat 39, Allah Swt berfirman
yang artinya: “Kemudian Malaikat (Jibril) memanggil Zakaria, sedang
ia tengah berdiri melakukan shalat di mihrab (katanya): “Sesungguhnya
Allah menggembirakan kamu dengan kelahiran (seorang puteramu)
Yahya, yang membenarkan kalimat (yang datang) dari Allah, menjadi

194
ikutan, menahan diri (dari hawa nafsu) dan seorang Nabi termasuk
keturunan orang-orang saleh.”

Pada Surat Al-An’aam (Al-An’am) [6] ayat 85, Firman Allah Swt
Zakaria, Yahya, Isa dan Ilyas. Semuanya termasuk orang-orang yang
shaleh Pada Surat Al-Anbiyaa’ (Al-Anbiya’) [21] : ayat 90, Firman Allah
Swt maka Kami memperkenankan do’anya, dan Kami anugerahkan
kepada nya Yahya dan Kami jadikan isterinya dapat mengandung.
Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera
dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka
berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah
orang-orang yang khusyu’ kepada Kami.

Kisah Nabi Isa As

Waktu Nabi Isa masih kecil banyak terjadi peristiwa luar biasa,
salah satunya adalah kemampuan Isa mencari pencuri uang yang
hilang. Tatkala seorang saudagar kehilangan uang di rumah tempat
dia singgah, padahal tidak ada orang lain yang yang tinggal di rumah
itu kecuali orang-orang lemah, miskin dan gembel.Tidak ada yang tahu
siapa di antara mereka yang mengambil uang tersebut. Mengetahui
kejadian tersebut, Isa yang masih kecil, menemui seorang buta yang
duduk di sebuah bangku lalu mengatakan kepadanya, “Pergilah dan
bawalah bangku tempat kamu duduk itu!”. Orang buta itu menjawab,
“Sesungguhnya aku tidak sanggup melakukan hal itu”. Kemudian
Isa berkata, “Lakukan sajalah sebagaimana kamu melakukannya
tatkala mengambil uang dalam kantong yang ada di rumah tersebut.”
Orang-orang mempercayai ucapan Isa putra Maryam. Lalu orang buta
tersebut mengembalikan uang yang diambilnya kepada pemiliknya.

Tatkala Isa kecil bermain-main dengan teman-teman sebayanya,


ia bertanya kepada salah seorang temannya, “Apa kamu mau aku
beritahu apa yang disembunyikan ibumu?” Anak itu menjawab, “Mau”
Isa menjawab, “Ibumu menyimpan sesuatu ini dan itu untukmu”. Maka
anak itu pun pergi meninggalkan teman-temannya menuju ibunya

195
dan berkata kepadanya, “Berikan kepadaku apa yang engkau simpan
untukku” Ibunya bertanya, “Memang apa yang aku simpan untukmu?”
lalu anak itu menjelaskan ibunya menyimpan ini dan itu untuknya.
Ibunya dengan heran bertanya, “Siapakah yang memberitahumu?”
“Isa putra Maryam.” jawabnya.

Orang-orang berkata, “Demi Allah jika kalian biarkan anak-anak


kalian bermain dengan Isa tentu dia akan merusaknya. Maka mereka
kumpulkan anak-anak itu di suatu tempat dan menguncinya. Ketika
Isa mencari mereka, ia mendengar suara gaduh dalam sebuah rumah,
lalu dia bertanya, “Ada apa di dalam rumah? “ Mereka menjawab ada
kera dan babi. Lalu Isa berkata, “Ya Allah jadikan demikian.” maka
mereka menjadi kera dan babi.

Memasuki umur 13 tahun Allah Swt memerintahkan Isa untuk


meninggalkan Mesir, kembali ke Nashirah. Lalu Yusuf anak paman
Maryam membawa Isa dan Maryam naik keledai kembali ke tempat
tinggal mereka semula sebelum pergi ke Mesir dan tinggal di sana
sampai Allah Swt menurunkan Kitab Suci Injil kepada Isa dan
mengajarinya Kitab Suci Taurat dan memberikan beberapa mukjizat
untuk membuktikan kenabiannya.

Kenabian Isa

Nabi Isa diangkat menjadi Nabi dan Rasul pada umur 30 tahun.
Allah Swt menurunkan kepadanya Kitab Suci Injil, dan mengajarinya
juga Taurat. Allah Swt berfirman:

“Dan Allah akan mengajarkan kepadanya Al Kitab, hikmah, Taurat


dan Injil.” (Q.S. Ali Imran 3: 48)

Nabi Isa As diutus kepada Bani Israil meneruskan misi nabi-nabi


Bani Israil sebelumnya. Bani Israil sudah Dikenal sejak zaman Nabi
Musa As sebagai bangsa yang banyak menentang para nabi yang
diutus kepada mereka, bahkan sampai membunuh nabi-nabi mereka.

196
Orang-orang Yahudi sedari awal sudah tidak mempercayai Isa al-
Masih karena mereka mengganggapnya, sebagaimana yang sudah
diuraikan sebelumnya, bahwa Isa adalah anak haram hasil perzinaan
Maryam dengan Yusuf an-Najar. Oleh sebab itu, setelah diutus jadi
Nabi dan Rasul, Isa dibekali Allah Swt dengan beberapa mukjizat
seperti menghidupkan orang mati, menyembuhkan orang buta,
membuat burung dan lain-lain sebagainya. Allah Swt berfirman:

“Dan (sebagai) Rasul kepada Bani Israil (yang berkata kepada


mereka), “Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan membawa
sesuatu tanda (mukjizat) dari Tuhanmu, Yaitu aku membuat untuk
kamu dari tanah berbentuk burung; kemudian aku meniupnya, maka
ia menjadi seekor burung dengan seizin Allah; dan aku menyembuhkan
orang yang buta sejak dari lahirnya dan orang yang berpenyakit sopak;
dan aku menghidupkan orang mati dengan seizin Allah; dan aku
kabarkan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan
di rumahmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu adalah suatu tanda
(kebenaran kerasulanku) bagimu, jika kamu sungguh-sungguh beriman.”
(Q.S. Ali Imran 3: 49)

Beberapa mukjizat Nabi Isa As yang disebut dalam ayat di atas


secara berurutan adalah:
-- Isa dapat membuat burung dari tanah liat, lalu meniupnya,
maka burung dari tanah liat tersebut berobah benar-benar
jadi burung yang bisa terbang. Hal itu dilakukan oleh Isa
dengan izin Allah Swt.
-- Isa dapat menyembuhkan orang yang buta sejak lahir dan
juga menyembuhkan orang yang kena penyakit sopak
atau vitiligo, sehingga kulitnya kembali bersih tanpa cacat
sedikitpun.
-- Isa juga dapat menghidupkan orang mati. Juga dengan izin
Allah Swt.
-- Isa dapat memberitahu apa yang dimakan dan disimpan

197
orang-orang di rumah mereka.

Nabi Isa diutus kepada Bani Israil (orang-orang Yahudi) untuk


meluruskan penyimpangan-penyimpangan yang mereka lakukan
atas ajaran Nabi Musa dan untuk membebaskan mustadh’afîn yang
ditindas oleh para pemuka agama, para penguasa dan para pejabat

Di antara ajaran Nabi Musa untuk Bani Israil adalah menghormati


hari Sabtu dan mengkhususkannya untuk ibadah. Namun lama-
kelamaan hikmah di balik penghormatan terhadap hari Sabtu lenyap.
Hari Sabtu kini hanya menjadi lahan untuk menerapkan teks-teks
agama secara harfiah dan kaku. Hari Sabtu memang masih disucikan
oleh orang-orang Yahudi. Namun mereka mengisinya dengan
rangkaian upacara ritual-formalistik yang hampa makna

Di hari Sabtu, Isa pergi menuju kuil Yahudi. Kuil dipenuhi


domba dan burung merpati persembahan para pengunjung untuk
mendekatkan diri pada Tuhan. Setiap langkah di dalam kuil harus
dibayar dengan uang. Di kuil Isa melihat bahwa satu-satunya
nilai yang dipuja pada waktu itu adalah uang. Kekayaan materil
merupakan satu-satunya nilai yang diperebutkan oleh semua orang.
Entah itu tokoh agama atau tokoh non-agama. Di luar kuil Nabi Isa
AS melihat orang-orang miskin tidak sanggup membeli hewan kurban
dan bagaimana para pendeta memperlakukan mereka layaknya
binatang. Isa berpikir bagaimana hewan-hewan kurban itu dibakar
dan dagingnya menjadi asap di udara, sementara ribuan orang miskin
mati kelaparan. Mengapa orang-orang miskin dipaksa membeli hewan
kurban kepada para pendeta? Apa yang dilakukan para pendeta itu
dengan uang hasil penjualan hewan kurban? Dan di manakah tempat
kaum miskin dalam kuil itu? Sebab yang ada di sana hanya orang-
orang kaya. Sangat aneh, mengapa orang baru boleh masuk tempat
ibadah kalau membawa uang.

Kepada kaum yang keadaannya seperti itu Isa diutus. Ia menyeru


mereka:

198
“Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu,
membenarkan kitab (yang turun) sebelumku, yaitu Taurat dan memberi
kabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang
sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad). Maka tatkala rasul itu
datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka
berkata: “Ini adalah sihir yang nyata.” (QS al-Shaff/61: 6).

“Sesungguhnya Allah, Tuhanku dan Tuhanmu, karena itu sembahlah


Dia.” (QS Âli ‘Imrân/3: 51)

Seperti dakwah para nabi lainnya, dakwah Isa ditanggapi


kaumnya dengan penolakan dan tuduhan. Mereka berkata, “Ini adalah
sihir yang nyata.” (QS al-Shaff/61: 6). Dan seperti biasa pula, selalu ada
kelompok kecil yang menyambut risalah para nabi:

Maka tatkala Isa mengetahui keingkaran mereka (Bani Israil)


berkatalah dia: “Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku
untuk (menegakkan agama) Allah?” Para hawariyyin (sahabat-sahabat
setia) menjawab: “Kamilah penolong-penolong (agama) Allah. Kami
beriman kepada Allah; dan saksikanlah bahwa sesungguhnya kami
adalah orang-orang yang berserah diri. Ya Tuhan kami, kami telah
beriman kepada apa yang telah Engkau turunkan dan telah kami ikuti
rasul, karena itu masukkanlah kami ke dalam golongan orang-orang
yang menjadi saksi (tentang keesaan Allah).” (QS Âli ‘Imrân/3: 52-53).

Para tokoh agama dan para pembesar kaum yang menolak seruan
Isa kemudian melaporkan kepada raja kafir pada waktu itu bahwa
di wilayah kekuasaannya ada seorang laki-laki yang menyesatkan
manusia, memalingkan mereka dari menaati raja, menghasut rakyat,
memecah belah hubungan seorang ayah dengan anaknya, dan
kebohongan-kebohongan lainnya. Mereka juga mengatakan secara
dusta kepada sang raja bahwa laki-laki itu terlahir sebagai anak
zina. Mereka berhasil memancing kemarahan sang raja. Maka ia
memerintahkan supaya laki-laki itu didatangkan kepadanya untuk
disalib dan disiksa.

199
Nabi Muhammad Saw

Melalui kisah Nabi Muhammad Saw, Sang Sultan Dik Doank


menarik Nafas agak panjang: “Inilah junjungan besar kita.” Mukjizat
Nabi Muhammad Saw adalah Al-Qur’an. Al-Qur’an asalnya sama
dengan Qira’ah, yaitu akar kata (masdar-infinitif) dari qara’a, qira’atan
wa qur’anan. Allah menjelaskan,

“Sesungguhnya Kami lah yang bertanggung jawab mengumpulkan


(dalam dadamu) dan membacakannya (pada lidahmu). Maka apabila
Kami telah menyempurnakan bacaanya (kapadamu, dengan perantaraan
Jibril), maka bacalah menurut bacaanya itu.” (Al-Qiyamah: 17-18)

Berbeda dengan lainnya bahwa bahwa Al-Qur’an adalah


firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw, yang
pembacaannya menjadi suatu ibadah. Maka kata “Kalam” yang
termaktub dalam definisi tersebut merupakan kelompok jenis yang
mencakup seluruh jenis kalam, penyandarannya kepada Allah yang
menjadikannya Kalamullah, menunjukan secara khusus sebagai
firman-Nya, bukan kalam manusia, jin, maupun malaikat

“Katakanlah (hai Muhammad), ‘Kalaulah semua jenis lautan menjadi


tinta untuk menulis kalimat-kalimat Tuhanku, sudah tentu akan habis,
kering lautan itu sebelum habis kalimat-kalimat Tuhaku, walaupun Kami
tambah dengan lautan yang sebanding denganya, sebgai bantuan.” (Al-
Kafhi: 109)46

“Dan sekiranya segala pohon yang ada di bumi manjadi pena, dan
segala lautan (menjadi tinta), dengan dibantu kepadanya tujuh lautan
lagi sesudah itu, niscaya tidak akan habis kalimat-kalimat Allah itu
ditulis. Sesungguhnya Allah Maha Bijaksana.” (Luqman: 27)

Batasan dengan kata “kepada Muhammad” menunjukkan, Al-


Qur’an itu tidak pernah diturunkan kepada Nabi-Nabi sebelumnya
seperti Taurat dan Injil.

200
Adapun “Al-muta-abbad bitilawatih” (membacanya adalah ibadah)
mengecualikan hadits-hadits ahad dan qudsi. Jika kita katakan
misalnya: ia diturunkan dari sisi Allah dengan lafazhnya. Sebab itu
pembacanya di dalam shalat atau lainnya termasuk ibadah. Tidak
demikian halnya dengan hadits ahad dan hadits qudsi.

Nama dan sifat Al-Qur’an

a. Al-Qur’an

“Al-Qur’an ini memberikan petunjuk kepada jalan yang lurus.” (Al-


Isra’: 9)

b.Al-Kitab

“Telah kami turunkan kepadamu Al-Kitab yang didalamnya terdapat


kemuliaan bagimu.” (Al-Anbiyaa’: 10)

c. Al-Furqan

“Maha Suci Allah yang telah menurunkan Al-Furqan kepada hamba


Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada penduduk alam.” (Al-
Furqan: 1)

d. Adz-Dzikr

“Sesungguhnya Kamilah yang telah menurunkan adz-dzikr, dan


sesungguhnya Kamilah pula yang akan menjaganya.” (Al-Hijr: 9)

e. At-Tanzil

“Dan dia itu adalah tanzil (kitab yang diturunkan) dari tuhan
semesta alam.” (Asy-Syu’araa’: 192)(hal: 18-20)

f. An-Nur

“Wahai sekalian umat manusia, sesungguhnya telah datang kepada


kamu bukti kebenaran dari tuhan kamu, dan Kami pun telah menurunkan

201
kepada kamu (Al-Qur’an sebagai) Nur (cahaya) yang menerangi.” (An-
Nisaa’: 174)

g. Maui’zah (Nasehat), Syifa (Obat), Huda (Petunjuk), Dan Rahmah


(Rahmat)

“Wahai umat manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu Al-


Qur’an yang menjadi penasehat dari tuhan kamu, penawar bagi penyakit
batin yang ada didalam dada kamu, petunjuk hidup (way of life), dan
sebagai rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (Yunus: 57)

h. Mubin (yang menjelaskan)

“Wahai Ahli Kitab, sesungguhnya telah datang kepada kamu


rasul Kami (Muhammad) dengan menerangkan kepada kamu banyak
dan (keterangan-keterangan dan hukum-hukum) yang telah kamu
sembunyikan dari kitab suci, dan ia memaafkan kamu (dengan tidak
mengungkapkan) banyak perkara (yang disembunyikan). Sesungguhnya
telah datang kepada kamu cahaya kebenaran (Nabi Muhammad) dari
Allah, dan sebuah kitab (Al-Qur’an) yang memperjelas.” (Al-Maidah:15)

i. Al-mubarak (yang diberkati)

“Dan inilah kitab yang Kami turunkan, yang diberkati, lagi


mengesahkan kebenaran.” (Al-An’am: 92)

j. Busyra (berita gembira)

“Serta menjadi petunjuk dan pembawa berita gembira bagi orang-


orang yang beriman.” (Al-Baqarah: 97)

k. Aziz (yang mulia)

“Al-Qur’an itu sesungguhnya sebuah kitab yang mulia.” (Fushshilat:


41)

l. Majid (yang dihormati)

202
“Bahkan apa yang mereka dustakan itu adalah Al-Qur’an yang
dihormati.” (Al-Buruj: 21)

m. Basyir (pembawa berita gembira), dan Zadzir (pemberi


peringatan)

“Ia (Al-Qur’an) membawa berita yang menggembirakan (bagi


orang-orang yang beriman) dan membawa peringatan (kepada orang-
orang yang ingkar.” (Fushshilat: 3-4)

Seperti itulah paparan Dik Doank yang diberikan dari hari ke hari.
Bagaikan Pesantren, Dik Doank pun merintis padepokannya hingga
bertambah besar. Santri dengan ikhlas mengikuti kajian Sang Sunan.
Tempat kajian juga sudah menetap. Santri Dik Doank sangat antusias
dalam menyimak kajian tentang tarikh (sejarah). Meskipun Dik
Doank menjelaskan bahwa kisah-kisah perang yang beliau sampaikan
bukanlah untuk memancing perpecahan, melainkan sebaliknya untuk
diambil pelajaran dalam kehidupan selanjutnya agar kerukunan umat
selalu terjaga. Islam adalah rahmatan lil alamin. “Justru umat Islam
di masa mendatang hendaknya senantiasa lembut, menciptakan
kedamaian dan ketenangan kehidupan.” papar Dik Doank dengan
bijaksana. Seluruh santri Dik Doank mendengarkan dengan penuh
seksama. Benar atau salahnya yang diucapkan sang guru tidak menjadi
masalah, Yang dilakukan santri adalah mendengar dengan seksama
dan taat. Tidak banyak bicara dan tidak banyak bertanya.

203
Kabut tebal mengawali perjalanan misi pengarungan
sungai di Planet MARS. Terlihat pos perahu satu-satunya di
sungai tersebut, kemudian berkatalah sang pembawa perahu : "
sungai ini panjang dan luas sekali. Saya sendiri pernah
mencoba untuk mengarungi dan menjelajahi sungai ini tetapi
tidak berhasil karena panjang sekali dan saat itu terhenti di
pusaran air tengah sungai.

Dalam sungai tersebut menurut jama'ah di planet Mars


terdapat ikan besar yang ikan tersebut merupakan "cyborg"
besar berbentuk ikan yang sudah lama tinggal di sungai
tersebut.

Ungkap "Sultan Sulaiman" yang merupakan penunggu di


sungai "Mars Progression " salah satu sungai terbesar di Planet
Mars. Kemudian Sultan Sulaiman berkata : " siapkan kapal
sungai, kita berangkat 1 jam lagi..."

Total jama'ah yang melakukan pengarungan sungai ada 7


orang : Alam, Azhar, Sayyid,Wadud, Bayat, Sultan Sulaiman,
dan Dik Doank sendiri. " bawa perbekalan makanan...".
Pungkas Dik Doank. Sultan sulaiman mengatakan :" pegang
dayung erat-erat, agar sewaktu hewan yang aneh-aneh timbul"

Kuasa Allah SWT memang luar biasa, meskipun sudah


sering mengarungi sungai di bumi, kondisi sungai ' Mars
Progression ' makin menambah rasa syukur kepada Allah
SWT. Sungai ini berwarna biru keunguan dan vegetasi di
sekitarnya sangat unik , banyak tumbuhan berdaun emas.

204
Di dalam perjalanan sungai ini, Dik Doank jadi
merenungkan Surat Al-Maidah tentang pengaturan kehidupan
ini. Sekitar tiga jam mengarungi sungai, tapi memasuki goa.
Dinding goa terdapat banyak permata berlian yang menempel,
atap goa terdapat stalaktit dan stalagnit berwarna perak.
Setelah keluar dari goa, mulai cahaya alam menjadi semakin
terang. Terdengar suara gemuruh, dan tampak berterbangan
burung-burung raksasa.

" awas bola api, itu berasal dari gunung.. "

" waspada batu kali..."

" Kita menyelam saja..."

"Lindungi dik doank, hati - hati terjerumus dalam arus yang


deras..ubah fungsi perahu menjadi mode menyelam, ayo
semua bersiap, kita akan menyelam di kedalaman paling
dalam..."pungkas Sultan Sulaiman. Dalam penelusuran sungai
ini, Dik Doank berfikir bahwa InsyaAllah kekasih Allah akan
selalu dilindungi-Nya.

"Kita sedang menyelam menuju kedalaman paling dalam..."


sebetulnya dalam perahu selam tersebut ada seorang yang
pernah mengarungi sampai habis, yaitu Bayat. " Bayat ,
sekarang kamu yang mengambil alih kepemimpinan
perjalanan..." ucap Sultan Sulaiman.

Perahu sudah menjadi kapsul selam dan tampak di dalam


sungai awalnya berwarna hitam pekat tetapi kemudian menjadi
terang benderang. Lalu Bayat, sang nakhoda berkata :" saya
melihat hewan misterius...,azhar kamu nyalakan mesin turbo ".
Saat mesin turbo dinyalakan diiringi pula mereka diikuti oleh

205
ular besar yang merupakan 'cyborg'."Segera pacu perahu ini
dalam kecepatan penuh!!!" Perintah Bayat Sang Nakhoda.

Aliran sungai terdengar gemerunyuk saat perahu akhirnya


naik kembali ke permukaan, terdengar suara alam yang asri.
Burung-burung dan hewan di planet MARS terasa
menentramkan jiwa. Sejurus kemudian Sultan Sulaiman
berkata :" awas, ada panah-panah..."Bunyi-bunyi anak panah
bersahutan menyerang, semua tim merunduk karena memang
tidak ada yang membawa senjata, hanya perbekalan saja.
Semua tim akhirnya tertangkap, dan dikumpulkan gerombolan
di pinggir kali. Rupanya sekali penduduk disini.

" Siapa kalian,dari mana dan mau apa kesini..."?

Tanya salah satu pimpinan gerombolan tersebut.


"Waduh,mati kita nih", papar azhar. Lain halnya dengan Dik
Doank, terlihat tetap tenang :" Allah adalah sebaik-baik
pelindung..." batin Dik Doank.

" Cepat jelaskan maksud kedatangan kalian kesini atau saya


habisi kalian semua..."

Kemudian muncullah ular besar cyborg tadi. Dan


menyelamatkan seluruh tim dari sergapan penduduk. Hampir
seluruh penduduk disepak oleh ular besar tersebut. " kami
menyerah, ujar sang pimpinan grup.

" Wahai ular, tenanglah kau..." ucap dik doank setengah


berteriak dan uniknya atas kuasa Allah SWT ular tersebut mau
diam lalu mematung. " Kami mohon ampun apabila lancang
dalam bersikap ". Pungkas pemimpin warga.

206
" kami datang tidak sengaja dalam rangka ekspedisi"

" ahhh, maafkan kedatangan kami membuat tuan terkejut,


kami juga tidak menyangka disini ternyata ada peradaban,
banyak sekali penduduk yang tinggal disini ". ucap Sultan
Sulaiman.

pimpinan grup berkata :" sebetulnya kami sudah mengadakan


kajian kepesantrenan seperti Nahwu-Sharaf, Kitab
Jurumiyyah, ilmu mantiq, Uqudullujain, Tahsin-Tilawah Al-
Qur'an, dan ilmu-ilmu Pesantren lainnya".

" SubhanAllah, tidak disangka di planet Mars ada kajian mulia


seperti ini, saya kira kalian perompak ". ujar Dik Doank
sambil tertawa.
" Ayo, mari kalian semua singgah di kediaman kami "

setelah masuk melewati hutan rawa kemudian menuju


perkampungan warga. Tampak perkampungan yang megah
dengan gedung megah berwarna emas. Dik Doank pun berkata
: Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam surat Al Mulk
ayat 15 :

‫ض َذلُ ْى اْل فَا ْمش ُْىا فِ ْي َمنَا ِكبِ َها َو ُكلُ ْىا ِمنْ ِّر ْزقِه َواِلَ ْي ِه‬ ْ ‫ُه َى الَّ ِذ‬
َ ‫ي َج َع َل لَ ُك ُم ْاْلَ ْر‬
‫النُّش ُْى ُر‬
Yang Terjemahnya :
Dialah yang menjadikan bumi untuk kamu dalam
keadaan mudah dimanfaatkan. Maka, jelajahilah
segala penjurunya dan makanlah sebagian dari
rezeki-Nya. Hanya kepada-Nya kamu (kembali
setelah) dibangkitkan (Q.S 67:15).

207
" Nanti malam kita akan mengadakan perayaan, sekarang jamu
para tamu kita di 'Balai Pasamuhan' dan persilahkan istirahat
di penginapan". Dan tim baru menyadari ular Cyborg telah
menghilang.

" Ayo, pergi keliling perkampungan " Tampak peradaban


penduduk disini sangat unik, dan banyak sekali penduduk
disini, mungkin ribuan. Uniknya rupa penduduk di sekitar sini
adalah pakaiannya yang hampir sama semua, memakai jubah
dengan lampu berkilauan yang kelap-kelip.

terdengar suara. Grrrz, Grrrz, Grrrz... tampak kendaraan besar


berbentuk aneh muncul. " ayo semua warga, kumpul di
lapangan..."

Di ujung lapangan terdapat jurang dan kawah dalam dengan


kabut kehijauan.Dik Doank menyepi dari keramaian bersama
Sultan Sulaiman dan "Super Spin" sang kepala penduduk.

" Kita harus senantiasa mencari jalan untuk dekat dengan


Allah SWT dan ber-Muhasabah dengan Nya"

" Bismillah, kami di Mars, sangat ingin ada pendakwah yang


datang kesini" tim perahu berpidato di lapangan " Kami telah
menelusuri sungai selama tiga hari di lapangan, tapi rasa lelah
ini terbayar dengan bertemunya kami dengan kalian semua ". "

Kami juga ikut senang, dan ayo, kita naik kendaraan


antariksa...saya antar kalian kembali ke Pusat kota Mars
dengan kendaraan ini" pungkas salah satu penduduk yang
merupakan pilot kendaraan tersebut .

Azhar berkata : " Hal ini harus saya tanyakan ke Dik


Doank dan Sultan Sulaiman terlebih dahulu..." Akhirnya

208
setelah menginap semalam dan Dik Doank beserta Sultan
Sulaiman menyampaikan dakwah ke kota ujung sungai
tersebut, seluruh rombongan kembali ke pusat kota Mars.
Perjalanan pulang dilalui dengan jalur sungai arus balik yang
sebelah timur dari laut. Arus balik menuju pusat kota lebih
deras dari sebelumnya. Dik Doank dan tim menyiapkan
perbekalan secara maksimal untuk mengantisipasi perjalanan
yang lebih lama dari sebelumnya. Saat hendak ditinggal oleh
Dik Doank dan tim seluruh penduduk bersedih, mengingat
nasehat - nasehat perlamunan dari Dik Doank yang penuh
kebijaksanaan rohani dan makna-makna akhlakul karimah
islam. " Ini adalah petualangan dakwah selama permenungan
dalam perjalanan dan melihat kondisi pemandangan sekitar
dan mengamati aliran sungai, terasa tantangan perjalanan yang
dirasakan, tetapi saya harus ikhlas dan menjalani dakwah ini
dengan mengharap ridho Allah SWT. Selama dalam
perjalanan Dik Doank berfikir bahwa dakwah memang
memerlukan perjuangan, tetapi Dik Doank tetap ikhlas dan
meluruskan niat dalam berdakwah agar selalu meneladani
akhlak Rasulullah SAW.

Siang itu matahari amat terik tapi dapat tiba-tiba langit


menjadi gelap, penelusuran sungai di arus balik terasa lebih
lama dan sungai lebih deras,perahu terombang - ambing dalam
aliran sungai. Dalam pengarungan sungai di Planet Mars, Dik
Doank menemui tantangan yang lebih menantang. Azhar
berkata : " Awas, ada air terjun...". " Ahhh, tenang saja,
pungkas Sultan Sulaiman. " Tapi ini beda, ada ular Cyborg di
atas air terjun tersebut. Setalah Kemudian ular nampak jelas,
barulah Sultan Sulaiman ikut terkejut. Dik Doank yang
melihat kejadian tersebut tetap tenang dengan membaca :"

209
A'udzu billahi min asadin wa aswadin wa hayyatin wa 'aqrabin
wa min syarri walidin wa ma walad wa min syarii sakinil
balad. Artinya: “Hai bumi, Tuhanku dan Tuhanmu adalah
Allah. Aku berlindung kepada Allah dari kejahatanmu,
kejahatan barang yang ada padamu, kejahatan barang yang
berjalan di atasmu.". dan mengatakannya kepada ular Cyborg
tersebut.

"Maafkan kalau kehadiran hamba membuat kalian takut,


saya tidak bermaksud jahat, hanya ingin menemani perjalanan
kalian...". Para tim yang awalnya tegang dan merinding,
akhirnya terlihat santai.

Dalam perjalanan di sungai Mars ini seluruh tim


sebetulnya was-was terhadap hal-hal buruk yang akan terjadi.
Akan tetapi melihat pembawaan Dik Doank yang tenang,
seluruh tim pun menjadi ikut tenang. Setelah melewati air
terjun yang cukup terjal,ukuran sungai tampak semakin lebar
disertai dengan , turun hujan petir disertai badai besar, langit
menjadi kemerahan mengkilat.

" Saya merasakan seperti ada yang mengikuti kita..."Ujar


Azhar ditengah gerimis hujan, petir.yang sesekali menggelegar
dan gemerunyuk air sungai yang terdengar dalam dan
misterius.

" Tetap tenang, lihat itu Dik Doank, meskipun suasana alam
ekstrem, dia tetap tenang ..." Kemudian Dik Doank berkata :
"Saya hanya manusia biasa, tetapi soal rasa takut , kecemasan
dan perjalanan ke depan terhadap hal-hal baru merupakan
petualangan yang saya anggap misi dakwah karena Allah
SWT. Serahkan semuanya kepada Allah SWT. Demikianlah

210
Dik Doank berujar dalam perjalanan pengarungan sungai yang
terasa mendebarkan dan memacu adrenalin, tetapi
menjadibagian dari kisah dakwah yang dijalani dengan ikhlas
dan menikmati perjalanan dalam petualangan alam. "Pasang
layar perahu, angin sudah muncul. Kita perlu memanfaatkan
energi semaksimal mungkin. Perjalanan Dik Doank masih
panjang setelah sampai di hulu sungai. Dia harus kembali ke
bumi...!!!" Ujar Sultan Sulaiman penuh semangat.

211
PERJALANAN KE PLANET BUMI DARI PUSAT
KOTA MARS

Saat pagi hari setelah shalat shubuh berjama'ah di Planet


Mars, Dik Doank sangat bersyukur dapat kembali ke kota
"Ninehope" jantung ibukota di Mars. Saat ini Dik Doank
sudah tidak kaget terhadap modernitas di planet ini. Di planet
ini orang dapat menghilang tiba-tiba dengan alat berwarna
emas seukurangan genggaman tangan dengan tombol-tombol
kecil dan berpindah ke tempat lain. " Pak kiai, ayo kita
berangkat ke bandara sekarang". Tiba-tiba ada terdengar suara
di belakang Sang Sunan. " "Saya harus berpamitan dulu
kepada Sultan Sulaiman". Bergegaslah Dik Doank menuju
padepokan Sultan Sulaiman. Pesawat Starfast di Bandara
ulang-alik Vendor "
Bandara Vendor sendiri terletak di kota kecil chapter di
ibukota " Ninehope" dengan keramaian yang luar biasa.
Manusia-manusia luar angkasa dan berbagai pesawat ulang-
alik dengan fitur komputer yang digital futuristik teknologi
tinggi.

" terima kasih atas jamuan dan penerimaan yang baik selama
saya di Planer Mars". Ungkap Dik Doank kepada Sultan
sulaiman

" Semoga selalu selamat di pejabat, izinkan 10 santri saya


untuk menemani tuan balik ke bumi "

Dalam perjalanan ke bumi itu melintaslah Dik Doank dan


tim dalam jalur ulang-alik yang padat, sembari Dik Doank
berdakwah tentang kehidupan dalam perjalanan tersebut.

212
" Tuan, saya Ahmad zero, jama'ah baru Sultan Sulaiman, saya
ingin menanyakan sesuatu,hmmm. bagaimana cara
mengendalikan marah..."?

Meskipun perjalanan menuju bumi sangatlah jauh, wajah


Dik Doank terlihat sangat bersahaja, meskipun perjalanan jauh
tidak nampak gurat lelah di wajahnya. " marah itu perlu kok,
saya sendiri adalah seorang pemarah. Ahhh .... Masa?/tanya
sang santri kaget. Ahhh. Saya hanya bercanda,pertanyaan
ananda bagus sekali. Persoalan marah dan persoalan
mengendalikan emosi adalah hal yang penting untuk dibahas.
Karena itu, siapa yang merasa dirinya cepat marah, selayaknya
menyadari bahwa kewibawaan seseorang tidak diraih dengan
watak cepat marah. Abu Hurairah ra melaporkan bahwa
Rasulullah SAW bersabda, “Orang kuat bukan diukur dengan
bertarung. Orang kuat adalah yang mampu mengendalikan
dirinya ketika marah.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Rasulullah SAW bersabda, “Manusia yang paling buruk


kedudukannya di sisi Allah pada hari kiamat adalah manusia
yang dijauhi karena perangai jahatnya.”

Karena itu, siapa yang merasa dirinya cepat marah,


selayaknya menyadari bahwa kewibawaan seseorang tidak
diraih dengan watak cepat marah. Abu Hurairah ra melaporkan
bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Orang kuat bukan diukur
dengan bertarung. Orang kuat adalah yang mampu
mengendalikan dirinya ketika marah.” (HR. Bukhari dan
Muslim).

213
Dikisahkan bahwa pada suatu hari, seorang Muslim bertanya
kepada Rasulullah SAW, “Apa yang dimaksud dengan
bertarung wahai Rasulullah?”

Beliau menjawab,

“Pertarungan sesungguhnya adalah jika seseorang marah lalu


amarahnya makin memuncak, wajahnya memerah, dan
kulitnya merinding, dan pada saat itulah ia mampu
menaklukkan amarahnya.” (HR. Ahmad bin Hambal)

Rasulullah SAW memberikan nasehat kepada kita agar dapat


mengendalikan kemarahan. Salman al-Farisi ra berkata,

“Janganlah marah! Kalaupun Anda marah, kendalikan lisan


dan tangan Anda.” Berikut merupakan nasehat Rasulullah
SAW yang harus dilakukan dalam keadaan marah.

Dik doank bercerita agar berbuat terhadap musuh kita dengan


cara yang lebih baik

Allah SWT berfirman, “Dan tidaklah sama antara


kebaikan dan kejahatan. Hadapilah kejahatan itu dengan cara
yang lebih baik. (sehingga) orang yang tadinya bermusuhan
denganmu tiba-tiba menjadi kawan akrab. Sifat-sifat yang baik
itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang yang sabar
dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang
mempunyai keberuntungan yang besar. Dan jika setan
mengganggumu dengan suatu gangguan, maka mohonlah
perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dialah Yang Maha
Mendengar dan Maha Mengetahui .” (QS. Fushilat: 34-36)

214
Menurut Ibnu Abbas, Rasulullah SAW membaca surah
Fushilat ayat ke 34 dan menafsirkannya dengan ungkapan, “
Bersabar ketika marah dan memberi maaf ketika dijahati. Jika
itu dilakukan Allah SWT akan melindungi mereka dan musuh
akan takluk pada mereka.”

Dalam riwayat Ibnu Abbas disebutkan bahwa Rasulullah


SAW bersabda, “ _Terdapat tiga sifat jika disandang seseorang
dirinya akanakan dilindungi Allah SWT, diliputi rahmat-Nya,
dan dimasukkan dalam cinta-Nya, yaitu bersyukur ketika
diberi rezeki, memberi ampun ketika mampu (untuk relawan),
dan mampu mengendalikan diri saat marah.”
_
Anas bin Malik meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW
bersabda, “ Barangsiapa yang mampu mengendalikan
amarahnya, Allah SWT menghindarkan siksa darinya, dan
barangsiapa yang mampu menjaga lidahnya, Allah SWT akan
menutup auratnya (Allah SWT akan mengampuni dosanya dan
melindungi orang tersebut dari setiap hal yang dapat
mencemarkan nama baiknya).”

Dik doank menekankan bahwa menahan marah itu susah,


tetapi tinggi nilai akhlaknya. Mua‟adz bin Jabal ra melaporkan
bahwa Rasulullah SAW melihat dua orang lelaki yang saling
mencela. Salah seorang di antara mereka marah. Melihat itu,
Rasulullah SAW bersabda, “Aku mengetahui sebuah kalimat
yang jika dibaca akan menghilangkan amarah. Muadz
bertanya, “Kalimat apakah itu wahai Rasulullah?” Beliau
berkata, “ Allahumma inni a‟udzubika min asy-syaithan ar-
rajim. (Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari godaan setan
yang terkutuk).”

215
Dalam kesempatan lain Rasulullah SAW bersabda,
“Marah itu berasal dari setan. Sementara setan diciptakan dari
api dan api hanya dapat dipadamkan dengan air. Karena itu,
jika di antara kalian ada yang marah segeralah berwudhu.”
(HR. Ahmad bin Hanbal)

Abu Dzar al-Ghifari melaporkan bahwa Rasulullah SAW


bersabda, “ Apabila ada di antara kalian yang marah dalam
keadaan berdiri, maka duduklah. Apabila kemarahan tersebut
belum juga reda, berbaringlah .” (HR. Ahmad bin Hanbal)

Menurut laporan sejumlah sahabat, seorang lelaki pernah


mendatangi Rasulullah SAW. Orang tersebut berkata, “Wahai
Rasulullah SAW, berikan padaku sebuah nasihat singkat.
Mudah-mudahan aku dapat menjaganya.” Rasulullah SAW
berkata, “Jangan marah!”

Tampaknya orang itu menginginkan tambahan nasihat.


Hanya saja, setiapkali ia meminta tambahan nasihat, Rasul
SAW selalu menjawab, “Jangan marah! Tidak lebih dari itu.
Dalam riwayat Abu Darda ra disebutkan bahwa seseorang
berkata kepada Rasulullah SAW, “ Wahai Rasulullah,
tunjukkan padaku sebuah amal perbuatan yang dapat
memasukkanku ke surga.” Dengan singkat beliau berkata,

“Jangan marah, engkau pasti masuk surga.”


" _awas ada badai, banyak meteorit berterbangan"
" _Waspada, banyak nebula, asteroid dan komet..."
" jangan sampai tabrakan, banyak pesawat ulang-alik keluar
jalur "

216
Dalam pesawat saat perjalanan dari Planet Mars ke bumi
beberapa santri yaitu : Vesta, Palas ,Hygea, Stens,
Gaspra,Mahmud, Yusuf, Ihsan, Hammad,dan ilyas. Di luar
terdengar bergemuruh. Akhirnya setelah badai berlalu, selama
dalam perjalanan Dik Doank merenung, berfikir dan ber "
Tazkiyatunnafs " dalam kesepian diri bersama tim dan
melakukan perlamunan yang mengandung makna rohani yang
mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Seringkali dalam kehidupan, kita takut sepi. Dalam


konteks " ubudiyah "yaitu kegiatan ibadah sehari-hari
seringkali ditemukan ibadah yang dilakukan berjama'ah
kemudian bernilai pahala yang besar. Tetapi dalam konteks
bertahannuts, sendiri adalah tadabbur hati. Dik Doank
menyampaikan di dalam perjalanan bahwa dirinya bukan tidak
menyukai kebersamaan, shalat jama'ah di masjid tetap hal
yang utama. Tetapi kesunyian merupakan kebutuhan rohani
bertahannuts
tersendiri sebagaimana Nabi Muhammad SAW bertahannuta
di gua hira'.

Baik ibadah yang dipamerkan maupun disembunyikan


semuanya mengandung makna kecintaan terhadap Allah SWT.
Apakah ibadah pasti diterima oleh Allah SWT? _Wallahualam
Bi Showab_ kita harus yakin dan berhusnuzhon kepada Allah
SWT. itu adalah hak prerogatif Allah. Unsur-unsur
maqashidus syari‟ah meliputi menjaga agama (hifdzud din),
menjaga jiwa (hifdzun nafs), menjaga akal (hifdzul‟aql),
menjaga keturunan (hifdzun nasl), dan menjaga harta (hifdzul
mal). Dengan menjaga unsur-unsur maqashidus syari‟ah
tersebut, kemaslahatan hidup umat dapat tercapai dan
mewujudkan Islam yang rahmatan lil „alamin serta mencegah

217
timbulnya kesulitan-kesulitan lainnya yang dapat terjadi di
masa depan. Masa depan merupakan hal yang misteri, tetapi
kita wajib berusaha dan menatap masa depan dengan optimis.

Dalam perjalanan ke bumi dari planet Mars, Dik Doank


melihat ke luar jendela, betapa besar kekuasaan Allah. benda -
benda langit, partikel elektron besar dan asteroid-andromeda
selalu lalu lalang mengiringi perjalanan.

218
SUASANA PESANTREN DI PLANET MARS.

Saat memasuki kota santri di suatu daerah di Planet Mars,


yaitu pesisir pantai " Greencity " Dik doank salut dengan
kajian pondok disana dimana jama'ah duduk tenang bersila
bersama saat pemimpin kajian menyampaikan materi yang
pesertanya selain manusia terdapat beberapa robot. Dalam
kajian tersebut diadakan tanya-jawab antara jama'ah dan
pemimpin kajian di akhir sesi, baik dalam masalah keislaman
maupun kehidupan sehari-hari.

"MasyaAllah, di planet Mars pun terdapat kajian yang


kental, sederhana seperti ini tapi dengan nuansa yang high
tech". Papar Dik Doank. Saat itu tema kajian adalah tentang
puasa dan membahas Bulan Ramadhan. Beberapa jama'ah
menanyakan materi dan bertanya jawab dengan pemimpin
kajian.

Dalil Tentang Keutamaan dan Keistimewaan Bulan


Suci Ramadhan

Bulan Ramadhan memiliki keutamaan dan keistimewaan


yang besar di antara bulan-bulan yang lain. Semua amal soleh
yang dilakukan pada bulan ini akan mendapat balasan lebih
banyak dan lebih baik. Oleh karena itu kita sangat dianjurkan
untuk memperbanyak amal kebajikan dan meninggalkan
kemaksiatan.

Dalam rangkaian ayat-ayat yang berbicara tentang puasa,


Allah menjelaskan bahwa Al-Quran diturunkan pada bulan
Ramadhan. Dan pada ayat lain dinyatakannya bahwa Al-

219
Quran turun pada malam Qadar, Sesungguhnya Kami telah
menurunkannya (Al-Quran) pada Lailat Al-Qadr. Ini berarti
bahwa di bulan Ramadhan terdapat malam Qadar itu, yang
menurut Al-Quran lebih baik dari seribu bulan. Para malaikat
dan Ruh (Jibril) silih berganti turun seizin Tuhan, dan
kedamaian akan terasa hingga terbitnya fajar.

Di sisi lain, dalam rangkaian ayat-ayat puasa Ramadhan,


disisipkan ayat yang mengandung pesan tentang kedekatan
Allah Swt. kepada hamba-hamba-Nya serta janji-Nya untuk
mengabulkan doa –siapa pun yang dengan tulus berdoa.

Dari hadis-hadis Nabi diperoleh pula penjelasan tentang


keistimewaan bulan suci Ramadhan. Namun seandainya tidak
ada keistimewaan bagi Ramadhan kecuali Lailat Al-Qadr,
maka hal itu pada hakikatnya telah cukup untuk
membahagiakan manusia.

Beberapa Keutamaan Bulan Ramadhan


dibandingkan dengan Bulan Lain
Bulan Ramadhan adalah bulan yang mulia dan banyak sekali
keutamaan yang dijumpai di dalamnya, antara lain:

1. Bulan yang diberkahi oleh Allah.


Dibukakan pintu-pintu surga, pintu-pintu neraka ditutup.
setan-setan dibelenggu. Sabda Rasulullah SAW :
ِ ‫الشي‬ ِ ِ َ ‫إِ َذا جاء رم‬
‫اطي ُن‬َ َّ ‫ص ِّف َدت‬ ُ ‫اب ال َجنَّةُ َو غُلِّ َقت أَب َو‬
ُ ‫اب النَّا ِر َو‬ ُ ‫ضا ُن فُت َحت أَب َو‬ ََ َ َ

“Apabila datang bulan Ramadhan maka dibukalah pintu-


pintu surga dan ditutuplah pintu-pintu neraka,dan setan-
setan diikat (dibelenggu).” (HR. Bukhari dan Muslim)

220
2. Waktu yang Mustajab untuk Berdoa.
َ ‫لِ ُك ِّل ُمسلِ ٍم َدع َوةٌ ُمستَ َجابَةٌ يَدعُو بِ َها فِي َرَم‬
‫ضا َن‬
“Setiap muslim memiliki doa yang mustajab (terkabulkan)
yang ia berdoa dengannya pada bulan Ramadhan.” (HR.
Ahmad)

‫المظلُوِم‬ ِ ِ ِ ِ
ُ ‫ الصَّائ ُم حي َن يُفط ُر َو ا ِإل َم‬: ‫ث لَ تُ َرد َدع َوتُ ُهم‬
َ ُ‫ام ال َعاد ُل َو َدع َوة‬ ٌ َ‫ثَال‬
“Tiga hal yang tidak tertolak doa mereka : orang yang
puasa ketika berbuka, imam (pemimpin) yang adil, doa
orang yang terdzolimi.” (HR. Ahmad)

3. Ramadhan Bulan Turunya Turunnya Al-Qur'an


Al-Qur‟an.
Al Qur‟an diturunkan di bulan Ramadhan sebagai
petunjuk bagi umat manusia dan sebagai penjelasan-
penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara
yang hak dan batil)”.
‫ات ِم َن ال ُه َدى َو ال ُفرقَان‬
ٍ َ‫َّاس و ب يِّ ن‬ ِ ِِ ِ َ ‫َشهر رم‬
َ َ ِ ‫ضا َن الَّذي أُن ِز َل فيه ال ُقرآ ُن ُه ًدى للن‬ ََ ُ
“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan
Ramadhan yang di dalamnya diturunkan (permulaan)Al
Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan sebagai
penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan
pembeda (antara yang hak dan batil)”
(QS. Al Baqoroh : 185)

4. Puasa Ramadhan adalah Salah Satu Rukun Islam


Firman Allah SWT : “Hai orang-orang yang beriman,
diwajibkan asas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan
atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa.
“(Al-Baqarah: 183).
Sabda Nabi SAW: “Islam didirikan di atas lima sendi,
yaitu: syahadat tiada sembahan yang haq selain Allah dan

221
Muhammad adalah rasul Allah, mendirikan shalat,
menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan pergi haji ke
Baitul Haram. ” (Hadits Muttafaq „Alaih).

Ibadah puasa merupakan salah satu sarana penting untuk


mencapai takwa, dan salah satu sebab mendapatkan
ampunan dosa, pelipatgandaan kebaikan, dan
pengangkatan derajat. Allah SWT telah menjadikan
ibadah puasa khusus untuk diri-Nya dari amal-amal ibadah
lainnya.

Firman Allah SWT dalam hadits yang disampaikan oleh


Nabi SAW: “Puasa itu untuk-Ku dan Aku langsung
membalasnya. Orang yang berpuasa mendapatkan dua
kesenangan, yaitu kesenangan ketika berbuka puasa dan
kesenangan ketika berjumpa dengan Tuhannya. Sungguh,
bau mulut orang berpuasa lebih harum dari pada aroma
kesturi.” (Hadits Muttafaq „Alaih).

Dan sabda Nabi SAW: “Barangsiapa berpuasa Ramadhan


karena iman dan mengharap pahala dari Allah, niscaya
diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. ” (Hadits
Muttafaq „Alaih).

Maka untuk memperoleh ampunan dengan puasa


Ramadhan, harus ada dua syarat berikut ini: a. Mengimani
dengan benar akan kewajiban ini. b. Mengharap pahala
karenanya di sisi Allah SWT.

222
5. Pada Bulan Mulia ini Disunatkan Shalat Tarawih.
Yakni shalat malam pada bulan Ramadhan, untuk
mengikuti jejak Nabi SAW, para sahabat dan Khulafaur
Rasyidin. Sabda Nabi SAW: “Barangsiapa mendirikan
shalat malam Ramadhan karena iman dan mengharap
pahala (dari Allah) niscaya diampuni dosa-dosanya yang
telah lalu. ” (Hadits Muttafaq „Alaih).

6. Pada bulan Ramadhan terdapat Lailatul Qadar.


Malam yang lebih baik daripada seribu bulan, atau sama
dengan 83 tahun 4 bulan. Malam di mana pintu-pintu
langit dibukakan, do‟a dikabulkan, dan segala takdir yang
terjadi pada tahun itu ditentukan (baca: Anjuran Doa
Ramadhan). Sabda Nabi SAW: “Barangsiapa mendirikan
shalat pada Lailatul Qadar karena iman dan mengharap
pahala dari Allah, niscaya akan diampuni dosa-dosanya
yang telah lalu.” (Hadits Muttafaq „Alaih).
Malam ini terdapat pada sepuluh malam terakhir, dan
diharapkan pada malam-malam ganjil lebih kuat daripada
di malam-malam lainnya. Karena itu, seyogianya seorang
muslim yang senantiasa mengharap rahmat Allah dan
takut dari siksa-Nya, memanfaatkan kesempatan pada
malam-malam itu dengan bersungguh-sungguh pada setiap
malam dari kesepuluh malam tersebut dengan shalat
malam, membaca Al-Qur‟anul Karim, dzikir, do‟a,
istighfar dan taubat yang sebenar-benamya. Semoga Allah
menerima amal ibadah kita, mengampuni, merahmati, dan
mengabulkan do‟a kita.

223
7. Peristiwa Perang Badar
Pada bulan ini terjadi peristiwa besar yaitu Perang Badar,
yang pada keesokan harinya Allah membedakan antara
yang haq dan yang bathil, sehingga menanglah Islam dan
kaum muslimin serta hancurlah syirik dan kaum
musyrikin.

8. Pembebasan
Pembebesan Kota Mekkah
Pada bulan suci ini terjadi pembebasan kota Makkah Al-
Mukarramah, dan Allah SWT memenangkan Rasul-Nya,
sehingga umat manusia masuk ke dalam agama Allah
dengan berbondong-bondong dan Rasulullah SAW
menghancurkan syirik dan paganisme (keberhalaan) yang
terdapat di kota Makkah, sehingga Makkah pun menjadi
negeri Islam.
Perlu diingat, bahwa ada sebagian orang berpuasa tetapi
tidak shalat, atau hanya shalat pada bulan Ramadhan saja.
Orang seperti ini tidak berguna baginya puasa, haji,
maupun zakat. Karena shalat adalah sendi agama Islam
yang ia tidak dapat tegak kecuali dengannya. Sabda Nabi
SAW:

“Jibril datang kepadaku dan berkata, „Wahai Muhammad,


siapa yang menjumpai bulan Ramadhan, namun setelah
bulan itu habis dan ia tidak mendapat ampunan, maka jika
mati ia masuk Neraka. Semoga Allah menjauhkannya.
Katakan: Amin!. Aku pun mengatakan: Amin.” (HR. Ibnu
Khuzaimah dan Ibnu Hibban dalam Shahihnya)

Maka seyogianya waktu-waktu pada bulan Ramadhan


dipergunakan untuk berbagai amal kebaikan, seperti

224
shalat, sedekah, membaca Al-Qur‟an, dzikir, do‟a dan
istighfar. Ramadhan adalah kesempatan untuk menanam
bagi para hamba Allah SAW, untuk membersihkan hati
mereka dari kerusakan.

Juga wajib menjaga anggota badan dari segala dosa,


seperti berkata yang haram, melihat yang haram,
mendengar yang haram, minum dan makan yang haram
agar puasanya menjadi bersih dan diterima serta orang
yang berpuasa memperoleh ampunan dan pembebasan dari
api Neraka.

Tentang keutamaan Ramadhan, RasulullahSAW bersabda:


„”Aku melihat seorang laki-laki dari umatku terengah-
engah kehausan, maka datanglah kepadanya puasa bulan
Ramadhan lalu memberinya minum sampai kenyang ”
(HR. At-Tirmidzi, Ad-Dailami dan Ath-Thabrani dalam
Al-Mu‟jam Al-Kabir dan hadits ini hasan).

“Shalat lima waktu, shalat Jum‟at ke shalat Jum „at


lainnya, dan Ramadhan ke Ramadhan berikutnya
menghapuskan dosa-dosa yang dilakukan di antaranya jika
dosa-dosa besar ditinggalkan. ” (HR.Muslim).

Jadi hal-hal yang fardlu ini dapat menghapuskan dosa-


dosa kecil, dengan syarat dosa-dosa besar ditinggalkan.
Dosa-dosa besar, yaitu perbuatan yang diancam dengan
hukuman di dunia dan siksaan di akhirat. Misalnya: zina,
mencuri, minum arak, mencaci kedua orang tua,
memutuskan hubungan kekeluargaan, transaksi dengan

225
riba, mengambil risywah (uang suap), bersaksi palsu,
memutuskan perkara dengan selain hukum Allah SWT.
Seandainya tidak terdapat dalam bulan Ramadhan
keutamaan-keutamaan selain keberadaannya sebagai salah
satu fardhu dalam Islam, dan waktu diturunkannya Al-
Qur‟anul Karim, serta adanya lailatul dadar -yang
merupakan malam yang lebih baik daripada seribu bulan-
di dalamnya, niscaya itu sudah cukup. Semoga Allah SWT
melimpahkan rahmat, berkah dan hidayah-Nya.
Dik doank diterima di pondok tersebut dengan penuh
keramahan. " Tidak disangka ada pesantren disini dengan
tanya jawab yang penuh kehangatan ". Batin Dik Doank.
Dalam kajian tersebut sesekali beberapa kendaraan
terbang lewat berlalu-lalang.

"Kanjeng Sunan Dik Doank, Bagaimanakah pemahaman


mengenai "Hubbud Dunyaa"? Dik Doank pun tersenyum,
dengan wajah yang cerah, sang pendakwah bertutur :
Dalam sebuah hadist Rasulullah SAW bersabda “Umatku
akan ditimpa penyakit yang pernah menimpa umat
terdahulu”. Sahabat bertanya, “apakah penyakit umat
terdahulu itu” beliau menjawab “penyakit itu terlah terlalu
banyak seronok, terlalu mewah, menghimpun harta
sebanyak mungkin, tipu menipu dalam merebut harta
benda dunia, saling memarah, hasut-menghasut sehingga
jadi zalim menzalimi” (HR. Al-Hakim).

Penyakit al-wahn yang disebutkan Rasulullah SAW ini


telah banyak kita lihat di kalangan masyarakat muslim hari
ini. Disana sini kita melihat penyakit ini merebak dan
menular dalam masyarakat dengan ganasnya. Dunia islam

226
dilanda krisis rohani yang sangat tajam dan meruncing.
Dengan kekosongan rohani itulah mereka terpaksa
mencari dan menimbun harta benda sebanyak-banyaknya
untuk memuaskan hawa nafsu. Maka apabila hawa nafsu
diperturutkan tentunya mereka terpaksa menggunakan
segala macam cara dan tipu daya. Pada saat itu, hilanglah
nilai akhlak dan yang terwujud hanyalah kecurangan,
khianat, hasul-menghasut dan sebagainya.

Selama berada di planet Mars, bahkan dalam perjalanan


antar planet yang lebih jauh, Dik Doank sering merasa
jenuh dan sepi. Tetapi rasa jenuh dan sepi seringkali
terhapuskan dengan kemampuan mengelola diri yang baik,
Sang Pengawal Rusa Jayalaga dan Digital456 seringkali
mengeluh dalam perjalanan yang panjang dan melelahkan
sering keduanya mengeluh " Ya Allah terasa berat
perjalanan ini. Tapi dengan Bismillah InsyaAllah
perjalanan ini tidak terasa susah , malah menjadi
perjalanan yang luar biasa " Batin digital 456.
" Perjalanan ini melatih jiwa sabar saya "

" Lihatlah keluar, banyak andromeda berterbangan "

" Ya itulah kuasa Allah SWT yang harus kita kagumi dan
syukuri "

" Sama saja seperti memaknai tingkat keikhlasan ,


ukurannya Allah yang tau "

" Hmmm, berarti ibarat puasa ya, manusia tidak dapat


memastikan diterima atau tidaknya "

227
" Benar sekali !, puasa itu milik Allah "

" Begitupun dengan hati manusia, masalah Su'udzhon dan


__Husnuzhon_serta _Ghibtoh_keduanya adalah pilihan si
manusia sendiri, hehehe"

"Schadenfreude...!!!"
" semoga kita menjadi orang terhindar dari iri dan
dengki..."

" Amien..."

" Akhlak adalah hal utama "

" Benar sekali, seperti perjalanan luar angkasa ini,


membutuhkan kesabaran, serta kejernihan hati dan pikiran
"

" Mirip seperti orang yang berpuasa, menahan diri dan


bersabar terhadap hal-hal yang membatalkan puasa "

" Bulan puasa di luar angkasa juga ingin saya amati "

" Ya, disini saat bulan puasa geliat ibadah ramai dan
disambut baik "

" Makna puasa itu sendiri yang harus direnungkan "

" Betul sekali, melalui puasa, hadir kejujuran dan


keikhlasan "

228
" Benar , lapar dan haus mendidik mental kita "

" Ya sebetulnya bukan hanya persoalan makan dan


minum,tapi seluruh indera kita "

" Benar sekali, puasa atau shoum adalah kebutuhan "


" Doakan saya agar lancar dalam menjalani ibadah puasa "

"InsyaAllah, pasti"

229
Bionarasi Penulis

Penulis adalah seorang dokter yang juga penulis buku kesehatan. Serta
meminati bidang cerita fiksi, sastra, sejarah dan kebudayaan.

Penulis dapat dihubungi di alamat email:

labib2002@yahoo.com.
SCAN DI SINI

You might also like