You are on page 1of 127
of xy KEMNAKER PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PROGRAM PELATIHAN BALAI LATIHAN KERJA KOMUNITAS TAHUN ANGGARAN 2022 KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN VOKASI DAN PRODUKTIVITAS 0 KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN VOKASI DAN PRODUKTIVITAS NOMOR 2/801 /LP.03.02/1V/2022 TENTANG PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PROGRAM PELATIHAN BALAI LATIHAN KERJA KOMUNITAS TAHUN ANGGARAN 2022 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN VOKASI DAN PRODUKTIVITAS, Menimbang a. bahwa dalam rangka meningkatkan daya saing tenaga kerja, perlu dilakukan peningkatan kompetensi tenaga kerja melalui pelatihan kerja; b. bahwa kegiatan pelatihan kerja perlu dioptimalkan dengan melibatkan Balai Latihan Kerja Komunitas sebagai upaya meningkatkan akses dan mutu pelatihan kepada masyarakat secara luas; c. bahwa berdasarkan —pertimbangan —_scbagaimana dimaksud huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas tentang Petunjuk ‘Teknis Bantuan Program Pelatihan Balai Latihan Kerja Komunitas Tahun Anggaran 2022; Mengingat : 1, Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4279); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2006 tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4637); Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia ‘Tahun 2013 Nomor 103, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5423) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2018 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 229, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6267); Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2020 tentang Kementerian Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 213); Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012 tentang Tata Cara Pembayaran dalam rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 1191) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 178/PMK.05/2018 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1736); Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 8 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Berbasis Kompetensi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 586); Memperhatikan -3 10. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1340) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1745); 11. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 17 Tahun 2016 tentang Tata Cara Perizinan dan Pendaftaran Lembaga Pelatihan Kerja (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 712); 12, Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 20 Tahun 2018 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan dan Barang Milik Negara Bidang Ketenagakerjaan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1626); 13. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Ketenagakerjaan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 108); 14, Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 25 Tahun 2021 tentang Pedoman Penyaluran Bantuan Pemerintah di Kementerian Ketenagakerjaan Tahun Anggaran 2022 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 1399); 15. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 1 Tahun 2022 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Kementerian Ketenagakerjaan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor 142); Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Nomor 2/115/LP.03.02/1/2022 tentang Sebaran Wilayah Pelatihan Balai Latihan Kerja Unit Pelaksana Teknis Pusat Tahun 2022; Menetapkan KESATU KEDUA KETIGA afin MEMUTUSKAN; KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL — PEMBINAAN PELATIHAN VOKASI DAN PRODUKTIVITAS TENTANG PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PROGRAM PELATIHAN BALAI LATIHAN KERJA KOMUNITAS TAHUN ANGGARAN 2022 Petunjuk Teknis Bantuan Program Pelatihan Balai Latihan erja Komunitas Tahun Anggaran 2022 sebageimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Direktur Jenderal ini. Petunjuk Teknis sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan penyaluran Bantuan Program Pelatihan Balai Latihan Kerja Komunitas Tahun Anggaran 2022 Keputusan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 22 April 2022 DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN VOKASI DAN PRODUKTIVITAS, LAMPIRAN | KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN VOKASI DAN PRODUKTIVITAS NOMOR 2/801/LP.03.02/1V/2022 TENTANG PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PROGRAM PELATIHAN BALAI LATIHAN KERJA KOMUNITAS TAHUN ANGGARAN 2022 BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu program prioritas pemerintah dalam Kabinet Indonesia Maju 2019-2024 di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Hal ini dilakukan antara lain untuk memacu percepatan peningkatan kompetensi dalam menghadapi perubahan dunia kerja akibat pengaruh teknologi digitalisasi (industri 4.0) serta memanfaatkan momentum bonus demografi. Percepatan peningkatan kompetensi sebagaimana dimaksud antara lain dilakukan melalui pelatihan kerja. Pelatihan kerja adalah keseluruhan kegiatan untuk memberi, memperoleh, meningkatkan, serta mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas, disiplin, sikap, dan etos kerja pada tingkat keterampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan kualifikasi jabatan atau pekerjaan. Pelatihan kerja merupakan salah satu jalur efektif untuk meningkatkan kualitas kompetensi kerja serta mengembangkan karier tenaga kerja, karena dapat disclenggarakan untuk jangka waktu singkat dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna tenaga kerja/industri. Dengan demikian, pelatihan kerja pada dasarnya dirancang untuk memenuhi “et kebutuhan pengguna tenaga kerja/industri, atau untuk kebutuhan berwirausaha. Pelaksanaan pelatihan kerja, pada umumnya diselenggarakan oleh lembaga pelatihan pemerintah, swasta, dan perusahaan. Dengan demikian lembaga pelatihan kerja memiliki peranan yang sangat penting dan menentukan dalam percepatan peningkatan _kompetensi scbagaimana dimaksud Sebagai leading sector pelatihan kerja, Kementerian Ketenagakerjaan melalui Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas selama ini telah mengoordinasikan lembaga- lembaga pelatihan kerja yang ada baik milik pemerintah, swasta, maupun perusahaan dan juga memfasilitasi berbagai program-program yang terkait dengan pelatihan kerja, yang semuanya bertujuan untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia/tenaga kerja Oleh karena itu dalam rangka memperluas percepatan peningkatan kompetensi tenaga kerja Indonesia, Kementerian Ketenagakerjaan antara lain memberikan ruang kepada komponen dan komunitas masyarakat untuk bersinergi dalam program-program yang terkait dengan pelatihan kerja. Salah satu bentuk sinergi yang dilakukan adalah memberikan stimulan berupa pendirian Balai Latihan Kerja Komunitas, melalui bantuan pembangunan gedung dan peralatan pelatihan, serta bantuan program pelatihan kepada yayasan/lembaga keagamaan non pemerintah serta konfederasi/federasi _serikat pekerja/serikat buruh yang bergerak di bidang pengembangan sumber daya manusia Keberadaan lembaga-lembaga tersebut sangat strategis, sclain karena sudah memiliki komunitas tersendiri juga posisinya/letaknya berada pada “akar rumput’. Oleh karena itu, lembaga-lembaga tersebut didorong sebagai pelaksana pelatihan berbasis kompetensi agar masyarakat di sekitarnya memiliki akses untuk meningkatkan kompetensi yang scsuai dengan kebutuhan pasar kerja schingga mampu mengisi kebutuhan tenaga kerja. B. Tujuan 1. Sebagai acuan perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian dalam mengelola serta mempertanggungjawabkan dana bantuan secara efektif dan efisien. 2. Memberikan pemahaman kepada pihak terkait tentang pengelolaan anggaran Bantuan Program Pelatihan Balai Latihan Kerja Komunitas dalam menjalankan tugasnya. 3. Meningkatkan cfisiensi dan efektivitas, ketertiban, transparansi serta akuntabilitas pengelolaan Bantuan Program Pelatihan Balai Latihan Kerja Komunitas. 4. Meningkatnya kualitas perencanaan, pelaksanaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan. 5. Meningkatnya koordinasi dan keterpaduan dalam pelaksanaan Bantuan Program Pelatihan Balai Latihan Kerja Komunitas C. Sasaran 1. Meningkatnya kualitas/kompetensi sumber daya manusia di wilayah/lingkungan Balai Latihan Kerja Komunitas. 2. Mempermudah akses untuk mengikuti pelatihan bagi masyarakat di wilayah/lingkungan Balai Latihan Kerja Komunitas. 3. Mendorong pertumbuhan sumber-sumber ekonomi baru bagi masyarakat. 4. Terlaksananya pengelolaan dan penyaluran bantuan pemerintah secara tepat waktu dan tepat sasaran. 5. Meningkatnya kualitas tata kelola pelayanan pelatihan di BLK Komunitas. D. Pengertian 1 Bantuan Pemerintah adalah bantuan yang tidak memenuhi kriteria bantuan sosial yang diberikan oleh Pemerintah kepada perseorangan, kelompok masyarakat atau lembaga pemerintah/non pemerintah. -8- Balai Latihan Kerja Komunitas yang selanjutnya disebut BLK Komunitas adalah unit pelatihan kerja pada suatu komunitas di Lembaga Keagamaan Non Pemerintah serta konfederasi/federasi serikat pekerja/serikat buruh untuk memberikan _ bekal keterampilan teknis berproduksi atau keahlian kejuruan sesuai kebutuhan pasar kerja. Bantuan Program Pelatihan BLK Komunitas adalah bantuan yang diserahkan Kementerian Ketenagakerjaan kepada BLK Komunitas dalam bentuk uang untuk membiayai penyelenggaraan pelatihan berbasis kompetensi Penerima Bantuan adalah BLK Komunitas yang telah menerima bantuan pembangunan gedung workshop dan peralatan pelatihan kerja dari Kementerian Ketenagakerjaan. Pelatihan Kerja adalah keseluruhan kegiatan untuk memberi, memperolch, meningkatkan, serta mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas, disiplin, sikap dan etos kerja pada tingkat keterampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan kualifikasi kompetensi /jabatan/pekerjaan serta spesifik pekerjaan. Program Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) adalah suatu rumusan tertulis yang memuat secara komprehensif rancangan pencapaian kompetensi sebagai pedoman pelaksanaan pelatihan yang penyelenggaraannya berdasarkan kurikulum _ berbasis kompetensi, Pelatihan Berbasis Kompetensi yang selanjutnya disingkat PBK adalah pelatihan kerja yang menitikberatkan pada penguasaan kemampuan kerja yang mencakup pengetahuan, keterampilan, dan sikap sesuai dengan standar yang ditetapkan dan persyaratan di tempat kerja. Kompetensi kerja adalah kemampuan kerja setiap individu yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang sesuai dengan standar yang ditetapkan. 10, 11 12. 13. 14, -9- Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat PA adalah menteri/pimpinan lembaga yang bertanggung jawab atas pengelolaan anggaran pada Kementerian Negara/Lembaga bersangkutan. Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut KPA adalah pejabat yang memperoleh kuasa dari PA untuk melaksanakan sebagian kewenangan dan tanggung jawab penggunaan anggaran pada Kementerian Negara/Lembaga yang bersangkutan. Pejabat Pembuat Komitmen selanjutnya disingkat PPK adalah pejabat yang diberi kewenangan oleh KPA untuk mengambil keputusan dan/atau tindakan yang dapat mengakibatkan pengeluaran atas beban APBN. Pejabat Penanda Tangan Surat Perintah Membayar yang selanjutnya disebut PP-SPM adalah pejabat yang diberi kewenangan oleh KPA untuk melakukan pengujian atas surat permintaan pembayaran dan menerbitkan surat perintah membayar. Satuan Kerja yang selanjutnya disebut Satker adalah unit organisasi lini Kementerian Negara/Lembaga atau unit organisasi Pemerintah Daerah yang melaksanakan kegiatan Kementerian Negara/Lembaga dan memiliki kewenangan dan tanggung jawab penggunaan anggaran. Unit Pelaksana Teknis Bidang Pelatinan Vokasi dan Produktivitas yang selanjutnya disebut UPT Bidang Pelatihan Vokasi dan Produktivitas adalah Unit Pelaksana Teknis Bidang Pelatihan Vokasi dan Produktivitas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas. UPT Bidang Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Pembina yang selanjutnya disebut UPT Pembina adalah UPT Bidang Pelatihan Vokasi dan Produktivitas yang bertugas untuk membina BLK Komunitas di wilayahnya. 16. 17. 18. -10- Perjanjian Kerja Bersama yang sclanjutnya disingkat PKB adalah perjanjian tertulis antara PPK UPT Pembina dengan pimpinan BLK Komunitas dan diketahui oleh KPA UPT Pembina, Kas Negara adalah tempat penyimpanan uang negara yang ditentukan oleh Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara (BUN) untuk menampung seluruh penerimaan negara dan membayar seluruh pengeluaran negara. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas di Kementerian Ketenagakerjaan. «lie BAB II PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI DI BLK KOMUNITAS Dalam menyelenggarakan Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK), setiap BLK Komunitas harus memperhatikan ketersediaan: 1. Program pelatihan kerja yang diterbitkan oleh Dircktorat Bina Standardisasi Kompetensi dan Program Pelatihan. 2. Strategi dan materi belajar, merupakan cara atau metode penyajian/penyampaian materi pelatihan kepada peserta pelatihan. 3. Instrumen pengujian, merupakan instrumen penilaian/asesmen atas pencapaian kompetensi. 4. Instruktur pelatihan, merupakan fasilitator dalam menyampaikan/memberikan materi pelatihan. a Peserta pelatihan, merupakan individu/perseorangan yang memenuhi syarat untuk mengikuti program pelatihan. 6. Sarana dan fasilitas _pelatihan, = merupakan _alat/mesin, ruangan/tempat/lokasi, dan perlengkapan lainnya yang akan digunakan sclama proses pelatihan (disesuaikan dengan jenis program pelatihan) 7. Bahan pelatihan, merupakan bahan/material yang akan digunakan selama proses pelatihan (disesuaikan dengan jenis program pelatihan) 8. Biaya Pelatihan, merupakan nilai/besarnya anggaran yang diperlukan selama proses pelatihan Pada dasarnya proses penyelenggaraan pelatihan di BLK Komunitas, tidak memiliki perbedaan dengan pelaksanaan pelatihan di BLK Pemerintah, yaitu proses penyelenggaraan pelatihannya dilakukan berbasis pada kompetensi kerja. Artinya bahwa luaran dari pelatihan BLK Komunitas harus mencapai kompetensi kerja yang ditetapkan. 12 ‘untuk penyerapan Jul Gambar 1. Proses Bisnis Pelatihan di BLK Komunitas Program Pelatihan Kerja Setiap BLK Komunitas harus menyusun atau memiliki program pelatihan berbasis kompetensi. Program pelatihan adalah suatu rumusan tertulis yang memuat secara sistematis tentang pemaketan unit-unit Kkompetensi sesuai dengan area kompetensi. Program pelatihan dapat dikelompokkan berdasarkan kluster, okupasi/jabatan atau kualifikasi nasional. sebagai acuan dalam penyelenggaraan pelatihan berbasis kompetensi. Program pelatihan diterbitkan oleh Direktorat Bina Standardisesi Kompetensi dan Program Pelatihan. Dalam hal tertentu, antara lain seperti adanya kebutuhan mendesak atau untuk memenuhi kebutuhan potensi yang terdapat di lokasi/wilavah sekitar BLK Komunitas dan belum tersedia program pelatihennya secara spesifik, maka dapat dirumuskan suatu program pelatihan tersebut dan disetujui oleh UPT Pembina atau Direktorat Bina Kompetensi dan Program Pelatihan. Jika program pelatihannya disetujui oleh UPT Pembina, maka UPT Pembina orkan adanya program pelatihan tersebut kepada Direktorat Bina i Kompetensi dan Program Pelatihan. Perumusan program nelatihan sebagaimana dimaksud harus sesuai dengan workshop, tan pelatihan dan instruktur yang tersedia dan dimiliki -13- Perumusan program pelatihan sebagaimana dimaksud di atas, harus lebih difokuskan kepada penyerapan peserta pelatihan pasca mengikuti pelatihan, Oleh karena itu, dalam melakukan perumusan program pelatihan tersebut harus memenuhi: 1. Aspek teknis/substansi (pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja), penguatan karakter (soft skills), produktivitas dan pengetahuan tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). 2.Persentase penyajian materi pelatihan: 30% pengetahuan dan 70% keterampilan. 3.Penentuan waktu/durasi pelatihan mengacu pada program pelatihan yang akan dilaksanakan (pada umumnya 240 (dua ratus empat puluh) jam pelajaran). 4. Program disusun sesuai dengan format baku program PBK yang telah diterbitkan oleh Direktorat Bina Standardisasi Kompetensi dan Program Pelatihan. Jenis program pelatihan yang akan dilaksanakan pada tahun 2022 melalui skema bantuan program pelatihan di BLK Komunitas yang telah tersedia dalam Sistem Informasi Ketenagakerjaan (proglat.kemnaker.go.id). Masing-masing jenis program pelatihan harus sesuai dengan ketersediaan workshop dan peralatan pelatihan kerja, yang telah diberikan oleh Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas sejak tahun 2019 s.d. 2021 melalui skema bantuan pembangunan gedung workshop dan peralatan pelatihan kerja Jenis program pelatihan tersebut yaitu: No. Kejuruan 1 | Teknologi Informasi dan Komunikasi (meliputi: instalasi dan pemrograman jaringan komputer, sistem informasi dan perangkat web, rekayasa perangkat komputer] ‘Desain Mode dan Tekstil (tata busana) 2 ("3 | Teknik Pendingin (refrigerasi) 4 Bahasa -14- No. Kejuruan coro 5 | Kesenian (meliputi: seni musik modern/tradisional, seni rapa, | | seni tari, kaligrafi, dan teater) | 6 | Tata Rias | Kesehatan Tradisional (meliputi: pijat olahraga, terapi remedial FdA, urut tradisional, spa tradisional, dan meracik jamu dan obat herbal) | Perhotelan (meliputi: FO dan house keeping) 9 | Desain Komunikasi Visual Bee a) Desain Grafis Periklanan (Advertising), desain identitas usaha (Corporate/Company Identity), desain grafis media (buku, surat kabar, majalah); b) Cerita bergambar (komik), karikatur, poster, meme; ¢) Desain fotografi, tipografi, dan ilustrasi; dan | ) Sinematografi atau perfilman. | | 10 | Hubungan Industrial (Mediasi) esis [71 | Elektronika (meliputi: teknisi HP, elektronika dasar dan audiv) "12 | Multimedia (meliputi: penyiaran, fotografi dan video jurnalistik, jurnalistik) "13 | Robotika | 14 | Teknik Las (welding) a | 15 | Teknik Otomotif (teknik sepeda motor) Ae 16 | Pengolahan Hasil Pertanian (agroindustri) 17 | Pengolahan Hasil Perikanan (fishery industry) 18 | Teknik Konstruksi Furnitur dan Kriya Kayu (woodworking, 19 | Seni Kuliner/Tata boga (meliputi: F & B produksi dan pelayanan) | 20 | Teknik Batik (meliputi: batik cap, batik tulis) — 21 | Seni Kriya/Kerajinan Tangan (meliputi: kriya pahat dan ukir, kriya tekstil, kriya anyaman) [22 |Teknik Perkapalan (meliputi: pembuatan kapal fiber dan | perawatan motor tempel) 15 No. ~ Kejuruan | 23 | Instalasi Infrastruktur Telekomunikasi (meliputi: teknik instalasi jaringan satelit/VSAT, teknik instalasi jaringan fiber optic dan teknik instalasi jaringan wireless yang menghubungkan ke BTS) 24 | Keperawatan (careworker) | 25 | Keterampilan Alat Kesehatan Instruktur Pelatihan Pelaksanaan pelatihan di BLK Komunitas harus dilakukan oleh instruktur yang berasal dari internal BLK Komunitas yang bersangkutan, namun dalam hal tertentu (jika belum tersedia) dapat menggunakan instruktur dari luar (eksternal) BLK Komunitas. Baik instruktur yang berasal dari internal maupun eksternal harus dilakukan perikatan secara formal (yang dibuktikan dengan surat kontraktual) antara BLK Komunitas dengan instruktur yang bersangkutan, yang selanjutnya terdaftar dalam Sistem Informasi Ketenagakerjaan (kclembagaan.kemnakcr.go.id dan sintala.kemnaker.go.id). Instruktur tersebut harus memenuhi kriteria/persyaratan: 1. Memiliki kompetensi teknis substantif (sesuai dengan program pelatihan yang akan diajarkan); dan 2. Memiliki kompetensi metodologi/ pedagogi. Peserta pelatihan Jumlah peserta pelatihan 1 (satu) paket terdiri dari 16 (enam belas) orang, yang dapat berasal dari dalam atau dari luar wilayah sekitar BLK Komunitas. Peserta telah terdaftar dalam layanan pelatihan Sistem Informasi Ketenagakerjaan (pelatihan.kemnaker.go.id) dan peserta harus mengikuti seluruh proses pelatihan sesuai kurikulum yang ditetapkan Peserta yang mengikuti pelatihan merupakan hasil rekrutmen dan seleksi yang dilakukan oleh penyelenggara pelatihan di BLK Komunitas, Hee D. Sarana dan Fasilitas Pelatihan Selain alat/mesin, perlengkapan dan bahan yang akan digunakan (disesuaikan dengan jenis program pelatihan) selama proses pelatihan, beberapa sarana dan fasilitas yang harus dipastikan kesiapannya, yaitu: a, Tempat pelaksanaan pelatihan/workshop (dalam keadaan bersih dan rapi); b, Ketersediaan listrik atau sumber listrik; c. Ketersediaan air bersih; d.Ketersediaan jaringan internet (jika program __pelatihannya membutuhkan); dan ¢. Perlengkapan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K} E, Penjadwalan Pelatihan Untuk melakukan perencanaan pelatihan dengan baik, BLK Komunitas harus menyusun jadwal pelatihan dalam 1 (satu) tahun ajaran. Penjadwalan pelatihan ini diperlukan agar memudahkan penyelenggara (baik instruktur maupun pengelola) untuk melakukan rekrutmen dan seleksi, koordinasi dengan UPT Pembina, penyiapan bahan pelatihan, dan lain-lain. F. Wilayah Koordinasi Pelaksanaan Pelatihan Pelaksanaan pelatihan dapat dilakukan secara efektif dan tepat sasaran, jika dilakukan secara terkoordinasi oleh setiap UPT Pembina dengan BLK Komunitas yang menjadi binaan. Untuk itu setiap UPT Pembina dalam melakukan koordinasi dengan setiap BLK Komunitas mengacu kepada sebaran wilayah pelatihan sebagaimana tercantum dalam Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Nomor 2/115/LP.03.02/1/2022 tentang Scbaran Wilayah Pelatihan Balai Latihan Kerja Unit Pelaksana Teknis Pusat Tahun 2022. -17- BAB II TATA CARA PEMBERIAN BANTUAN PROGRAM PELATIHAN BLK KOMUNITAS A. Pemberi Bantuan Pemberi Bantuan Program Pelatihan BLK Komunitas Tahun Anggaran 2022 adalah Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas. Dana Bantuan Program Pelatihan tersebut bersumber dari Anggaran Program Pendidikan dan Pelatihan Vokasi yang dilaksanakan melalui Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Unit Pelaksanaan Teknis Pusat (UPTP), yaitu: 1. Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Bandung; Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Beka Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Serang; BON Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Semarang; Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Medan; Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Makassar; Balai Pelatinan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Surakarta; Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Banda Aceh; 9. Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Padang; 10. Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Samarinda; 11. Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Lombok Timur; en Pn 12. Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Banyuwangi; 13. Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Sidoarjo; 14, Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Ternate; 15. Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Kendari; 16. Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Lembang; 17. Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Sorong; 18. Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Ambon; 19, Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Bantaeng; 20, Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Pangkajene dan Kepulauan; dan 21. Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Belitung. -18- Penerima Bantuan Penerima Bantuan adalah BLK Komunitas yang telah ditetapkan sebagai lembaga penerima bantuan pembangunan gedung workshop dan peralatan pelatihan kerja tahun 2019 s.d. 2021 oleh Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktiviti Persyaratan Penerima Bantuan 1 Merupakan lembaga penerima bantuan pembangunan gedung workshop dan peralatan pelatihan BLK Komunitas tahun 2019 s.d. 2021 yang telah ditetapkan melalui Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas; Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) atas nama lembaga Penerima Bantuan; Memiliki nomor rekening bank yang masih aktif atas nama lembaga yang sama dengan nama lembaga di NPWP; Memiliki Vocational Identification Number (VIN) dan terverifikasi data kelembagaannya dalam Sistem Informasi Ketenagakerjaan (kelembagaan.kemnaker. go.id); Menggunakan program pelatihan yang diterbitkan oleh Direktorat Bina Standardisasi Kompetensi dan Program Pelatihan dan/atau program pelatihan yang disusun oleh BLK Komunitas bersama dengan Dunia Usaha/Industri dan disetujui oleh UPT Pembina atau Dircktorat Bina Standardisasi Kompetensi dan Program Pelatihan dan tersedia di dalam Sistem Informasi Ketenagakerjaan (proglat.kemnaker.go.id); Memiliki Instruktur yang memenuhi kriteria persyaratan (sebagaimana disebutkan dalam Bab II huruf B) sesuai dengan bidang kejuruan dan memiliki perikatan formal/kontrak antara Instruktur dan manajemen BLK Komunitas untuk kurun waktu tertentu atau dapat disesuaikan dengan durasi pelatihan; Memiliki Tenaga Pelatihan; Memiliki sarana dan prasarana pelatihan yang memenuhi persyaratan teknis, baik dari aspek jumlah maupun kualitas yaitu: -19- a, Ruang belajar teori dan praktik; b. Peralatan praktik (sesuai dengan program pelatihan); dan c. Alat bantu peragaan. 9. Menyertakan surat permohonan bantuan program pelatihan yang ditujukan kepada Direktur Jenderal c.q. Kepala UPT Pembina dalam bentuk dokumen proposal (sebagaimana format terlampir); 10. Menyertakan surat pernyataan kesanggupan menyelesaikan program pelatihan sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan (sebagaimana format terlampir| Bentuk Bantuan Bantuan Program Pelatihan BLK Komunitas diberikan dalam bentuk uang kepada lembaga Penerima Bantuan dengan mekanisme Langsung (LS). Pencairan dana bantuan dilakukan berdasarkan ketetapan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan disahkan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) pada satuan kerja masing-masing UPT Pembina. Besaran Jumlah Bantuan Sesuai dengan Pasal 6 Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 25 Tahun 2021 tentang Pedoman Penyaluran Bantuan Pemerintah di Kementerian Ketenagakerjaan Tahun Anggaran 2022, besaran jumlah bantuan diberikan sebesar Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) per paket program pelatihan, dengan durasi pelatihan mengacu pada program pelatihan (sebagaimana contoh terlampir) dalam Petunjuk Teknis ini atau program pelatihan lainnya yang telah disetujui oleh UPT Pembina dan/atau Direktorat Bina Standardisasi Kompetensi dan Program Pelatihan. Jumlah pagu sebesar Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) per paket program pelatihan tersebut diatas adalah besaran maksimal bantuan yang diberikan, Besaran terscbut dapat berbeda antara jenis program pelatihan karena dipengaruhi oleh kebutuhan bahan pelatihan dan harga bahan pelatihan di masing-masing jenis program pelatihan: -20- Target Alokasi Bantuan Program Pelatihan Dana Bantuan Program Pelatihan BLK Komunitas dialokasikan kepada BLK Komunitas yang telah menyelesaikan proses bantuan pembangunan dan peralatan pelatihan serta telah ditetapkan dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas. Selanjutnya sebelum menerima bantuan program pelatihan, setiap BLK Komunitas tersebut harus menyampaikan surat permohonan dalam bentuk dokumen proposal untuk mendapatkan bantuan program pelatihan dimaksud Adapun rencana alokasi Dana Bantuan program pelatihan tersebut dapat diberikan dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut: 1. BLK Komunitas yang terbangun pada tahun anggaran 2019, 2020 dan 2021 masing-masing dialokasikan 1 (satu) paket bantuan program pelatihan; 2. Seluruh BLK Komunitas tersebut diharuskan mengajukan proposal yang selanjutnya akan diatur dalam panduan proposal secara elektronik atau e-proposal bantuan program pelatihan; 3. Dalam hal BLK Komunitas tidak mengajukan dan/atau tidak lolos dalam pengajuan permohonan bantuan program dimaksud sampai dengan batas waktu yang ditentukan oleh UPT Pembina, maka paket bantuan program pelatihan yang sudah teralokasi sebelumnya dapat dimanfaatkan oleh BLK Komuniti lainnya yang telah lolos memenuhi Persyaratan Penerima Bantuan pada poin C di atas dan juga memenuhi kriteria tambahan diantaranya: a. Surat Permohonan Penambahan Bantuan Program Pelatihan BLK Komunitas dengan jumlah paket disesuaikan dengan kemampuan Sumber Daya Pelatihan (Instruktur, Sarana & Prasarana) BLK Komunitas dan memperhatikan jadwal pelatihan sampai dengan tanggal 30 November 2022; b. Surat Pernyataan Kesanggupan Mclaksanakan Pekerjaan Tambahan Bantuan Program Pelatihan; c. Laporan paripurna penyelenggaraan paket bantuan program pelatihan sebelumnya telah diterima dan diverifikasi baik secara -21- administrasi dan substansi oleh tim Monitoring dan Evaluasi UPT Pembina, semakin lengkap, akuntabel, dan transparan pelaporannya maka semakin baik; d. Diutamakan memiliki data lulusan pelatihan kompeten yang dibuktikan dengan sertifikat kompetensi yang diterbitkan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), semakin banyak lulusan pelatihan yang kompeten maka semakin baik; ¢. Diutamakan memiliki data kerja sama pelatihan bersama Dunia Usaha dan Dunia Industri, semakin banyak kerja sama pelatihan yang berorientasi penempatan dan berwirausaha maka semakin baik; dan {, Diutamakan memiliki data realisasi penempatan telah bekerja dan berwirausaha, semakin banyak yang ditempatkan/ berwirausaha maka semakin baik. Rincian Penggunaan Dana Bantuan Dana Bantuan Program Pelatihan hanya dapat digunakan untuk membiayai kegiatan pelatihan dengan jumlah peserta pelatihan sebanyak 16 (enam belas) orang per paket pelatihan. Komponen- komponen yang dapat dibiayai dari dana bantuan, sebagai berikut: No. | Komponen Persentase 1. | Pendukung Pelatihan, antara lain: 30% a, Alat Tulis Kantor (ATK) b. Materai c. Konsumsi rapat atau seleksi peserta | d. Koordinasi dengan UPT Pembina e. Penggandaan dan pengiriman laporan f. Honor panitia pelaksana | g. Honor tim rekrutmen | h. Dokumentasi | i, Spanduk Wo. | ; | |j._ Alat Pelindung Dini (APD) (Protokol Kesehatan) | Komponen Persentase [ 2. | Pelatihan, antara lain: eee eee eer roee a. Penggandaan modul pelatihan b. Bahan pelatihan c. Perlengkapan peserta (seminar kit) d. Pakaian kerja ¢. Honor instruktur Sertifikat pelatihan g. Konsumsi peserta pelatihan | h. Konsumsi pembukaan dan penutupan Keterangan: Dalam hal total biaya pendukung pelatihan melebihi 30% (tiga puluh persen) dapat diperbolehkan sepanjang untuk keperluan koordinasi yang bersifat at cost dengan memenuhi prinsip kewajaran, efektif, efisien dan ckonomis. Dana bantuan digunakan untuk membiayai pelaksanaan kegiatan pelatihan di BLK Komunitas mengacu pada komponen- komponen tersebut di atas dengan besaran biaya beberapa komponen ditetapkan sebagai berikut a. Honor Instruktur @ Rp35.000,00/JP; b. Honor Panitia Pelaksana (maksimal 3 (tiga) org/paket) @Rp400.000,00; c. Honor tim rekrutmen (maksimal 2 (dua) org/paket) @ Rp150.000,00; Sertifikat Pelatihan @ Rp25.000,00/lembar; Harga bahan pelatihan setinggi-tingginya untuk scluruh wilayah di Indonesia sesuai dengan daftar harga bahan pelatihan yang tercantum dalam Lampiran II format 27; f. Perlengkapan peserta setinggi-tingginya untuk scluruh wilayah di Indonesia senilai @ Rp150.000,00; g. Modul pelatihan peserta setinggi-tingginya untuk seluruh wilayah di Indonesia senilai @ Rp200.000,00; -23- h. Pakaian kerja peserta setinggi-tingginya untuk seluruh wilayah di Indonesia senilai @ Rp200.000,00; Konsumsi peserta setinggi-tingginya untuk seluruh wilayah di Indonesia senilai @ Rp25.000,00/hari; Alat Tulis Kantor (ATK), penggandaan, dokumentasi, spanduk, dan pengiriman laporan disesuaikan dengan kebutuhan berdasarkan prinsip kewajaran, efektif, efisien, dan ekonomis; k, _ Biaya transportasi/perjalanan dinas untuk koordinasi bersifat at cost disesuaikan dengan kebutuhan berdasarkan prinsip kewajaran, efcktif, efisien, dan ekonomis. Verifikasi Proposal Proposal BLK Komunitas yang disampaikan ke UPT Pembina akan dilakukan verifikasi untuk menilai dan memastikan proposal, apakah memenuhi persyaratan atau tidak. Jika dalam penilaian proposal terdapat hal-hal yang perlu diklarifikasi, maka UPT Pembina dapat meminta penjelasan secara langsung kepada RLK Kommmitas, atau bahkan jika diperlukan melakukan verifikasi_ lokasi tempat penyelenggaraan pelatihan. Dalam melakukan penilaian atau verifikasi harus dilengkapi dengan dokumentasi dan rekaman (check-list) sebagaimana tertuang dalam lampiran. -24- BAB IV TATA CARA PENETAPAN PENERIMA BANTUAN DAN MEKANISME PENCAIRAN BANTUAN PROGRAM PELATIHAN BLK KOMUNITAS Penetapan Penerima Bantuan BLK Komunitas yang memenuhi persyaratan sebagaimana disebutkan dalam Bab III huruf C akan ditetapkan sebagai Penerima Bantuan program pelatihan melalui Keputusan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan disahkan oleh Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) PPK UPT Pembina | SK Penetapan (PKB) | BLK Komunitas Perjanjian Kerja Bersama Gambar 2. Penetapan Penerima Bantuan Perjanjian Kerja Bersama Setelah lembaga Penerima Bantuan ditetapkan, maka Penerima Bantuan menandatangani Perjanjian Kerja Bersama (PKB) antara Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dengan pimpinan BLK Komunitas yang diketahui oleh KPA. Dalam pembuatan PKB sebaiknya dilakukan secara komprehensif dalam 1 (satu) tahun anggaran, tidak dilakukan per-paket pelatihan. PKB memuat hal-hal sebagai berikut: 1. Hak kewajiban kedua belah pihak; 2. Jumlah bantuan program pelatihan; 3. Tata cara dan syarat penyaluran bantuan; 4, Pernyataan kesanggupan Penerima Bantuan untuk menggunakan bantuan sesuai rencana yang telah disepakati; -25- 5. Pernyataan kesanggupan penerima bantuan untuk menyetorkan sisa dana yang tidak digunakan ke Kas Negara; Sanksi; dan Penyampaian laporan pertanggungjawaban kepada PPK setelah pekerjaan selesai. Mekanisme Pencairan Bantuan Mckanisme pencairan bantuan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Pasal 18 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga, scbagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016. Pencairan bantuan dengan mekanisme Pembayaran Langsung (LS) dilakukan 2 (dua) tahap dan ditetapkan oleh PPK yang disahkan olch KPA dengan mempertimbangkan jumlah dana serta waktu pelaksanaan kegiatan. Besarnya proporsi bantuan tahap pertama (I) adalah 70% (tujuh puluh persen) dan pada tahap kedua (II) sisa jumlahnya Bantuan tahap kedua (II) akan diberikan jika persyaratan dan ketentuan kinerja telah sesuai dengan apa yang direkomendasikan oleh PPK. Mekanisme Pencairan Bantuan dapat dilakukan sebagai berikut: 1. Pencairan Tahap I sebesar 70% (tujuh puluh persen) dari nilai paket dana Bantuan Program Pelatihan yang diberikan setelah Perjanjian Kerja Bersama ditandatangani oleh penerima bantuan dan PPK. 2. Pencairan Tahap II adalah sisa dari setiap paket dana Bantuan Program Pelatihan yang akan diberikan, apabila dana pada Tahap I telah dipergunakan sekurang-kurangnya sebesar 80% (delapan puluh persen) dan telah diverifikasi serta disetujui oleh Tim Monitoring dan Evaluasi yang ditugaskan dengan dibuktikan dengan Berita Acara Hasil Pemeriksaan Verifikasi Pemanfaatan dana Tahap |; 3. Pencairan dana bantuan dengan mekanisme transfer melalui penerbitan Surat Permintaan Pembayaran (SPP), Surat Perintah -26- Membayar (SPM) dan penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (sP2D). Pencairan dana bantuan pelatihan Tahap I (kesatu) sebesar 70% (tujuh puluh persen) dari nilai paket dana Bantuan Program Pelatihan, dilakukan sebagai berikut: 1. Penerima Bantuan mengajukan dokumen pencairan Tahap I yang terdiri atas: Surat Permohonan Pencairan Bantuan yang ditujukan ke PPK dan ditandatangani oleh Pimpinan BLK Komunitas; b. SK Penetapan Penerima Bantuan Program yang ditandatangani oleh KPA; Program Pelatihan dan Kurikulum yang ditandatangani oleh Pimpinan BLK Komunitas; d. Surat Perjanjian Kerja Bersama yang telah ditandatangani oleh Penerima Bantuan dan PPK (sebagaimana Lampiran II Format 1) ¢. Rencana Penggunaan Dana Bantuan (RPDB) yang akan dicairkan tahap I (kesatu) (sebagaimana Lampiran II Format 2), apabila pencairan tidak mencapai 70%, maka dapat diajukan di tahap Il, Rencana Pembelian Bahan Pelatihan termasuk item barang, jumlah barang, harga satuan dan total biaya; g. Surat Pernyataan Kesanggupan Mclaksanakan Pekerjaan Bantuan Program Pelatihan (sebagaimana Lampiran II Format 3); h. Jadwal Pelaksanaan Pelatihan yang ditandatangani oleh Pimpinan Lembaga Penerima Bantuan (sebagaimana Lampiran II Format 15); i, Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja (SPTJB) yang ditandatangani oleh pimpinan lembaga Penerima Bantuan (sebagaimana Lampiran II Format 4); a7 j. Kuitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani oleh Penerima Bantuan dan disahkan oleh PPK (sebagaimana Lampiran II Format 5}; kk. Fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) atas nama Lembaga Penerima bantuan; 1 Fotokopi Rekening koran atas nama lembaga yang sama dengan nama lembaga di NPWP; dan m. Surat Rekomendasi Penyelenggaraan dari Gugus Covid-19 setempat (untuk wilayah PPKM level 3 ke atas). Dokumen tersebut diuji/diperiksa oleh PPK, jika sudah disetujui maka PPK akan menerbitkan SPP. SPP tersebut disampaikan kepada PP-SPM (Pejabat Pembuat Surat Perintah Membayar] untuk diproses lebih lanjut oleh Bagian Kevangan untuk selanjutnya diproses pencairannya. er re freee Cadet Deca ery Clee PKB RPDB SPKWP SPTUB Kuitans NWP Rekering Koran Ce an)} Mensa cn) Eee LET Gamber 3, Mekanisme Pencairan Bantuan Tahap | -28- Pencairan dana bantuan program pelatihan tahap Il (kedua) sebesar 30% (tiga puluh persen) dilakukan apabila seluruh jumlah dana bantuan yang diterima pada tahap sebelumnya telah dipergunakan sekurang-kurangnya sebesar 80% (delapan puluh persen). Mekanisme pencairan Tahap Il, sebagai berikut: 1. Penerima Bantuan mengajukan dokumen pencairan Tahap II yang terdiri atas: a. Surat Permohonan Pencairan tahap Il; b. Laporan Pertanggungjawaban Dana Bantuan Program Pelatihan BLK Komunitas Tahap I; c. Berita Acara Hasil Pemeriksaan atau Verifikasi Pemanfaatan Tahap | yang ditandatangani kedua belah pihak yaitu oleh Tim Monitoring dan Evaluasi yang ditugasi oleh UPTP Pembina dan BLK Komunitas (sebagaimana Lampiran II Format 15); d. Laporan Pertanggungjawaban Paripurna Dana Bantuan Program Pelatihan BLK Komunitas; ¢. Laporan Paripurna penyelenggaraan pelatihan yang telah diverifikasi oleh Tim Monitoring dan Evaluasi yang ditugasi oleh UPTP Pembina dan BLK Komunitas; f. Kuitansi atau bukti pengeluaran uang Tahap | yang sah; g. Rencana Penggunaan Dana Bantuan (RPDB) yang akan dicairkan Tahap I; h. Fotokopi Surat Perjanjian Kerja Bersama yang telah ditanda tangani oleh Penerima Bantuan dan PPK; i, Kuitansi bukti penerimaan uang Tahap II yang telah ditandatangani olch penerima bantuan dan disahkan oleh PPK; j. Surat Pernyataan Kesanggupan Melaksanakan Pekerjaan Bantuan Program Pelatiha k. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja (SPTUB) yang ditandatangani oleh pimpinan lembaga penerima bantuan; 1. Laporan Kemajuan Penyelesaian Pekerjaan (scbagaimana Lampiran Il Format 6); a 29 m. Fotokopi Nomor pokok wajib pajak (NPWP) an. Lembaga Penerima Bantuat n. Fotokopi Rekening koran a.n. lembaga yang sama dengan nama lembaga di NPWP; dan o. Berita Acara Serah Terima Pekerjaan (sebagaimana Lampiran 1 Format 8). Dokumen pengajuan pencairan dana yang telah lengkap akan diproses lebih lanjut seperti pada pencairan Tahap I oleh PP-SPM. Dokumen tersebut diuji/diperiksa oleh PPK, jika sudah disetujui maka PPK akan menerbitkan SPP. SPP tersebut disampaikan kepada PP-SPM (Pejabat Pembuat Surat Perintah Membayar) untuk diproses lebih lanjut toleh Bagian Keuangan untuk selanjutnya diproses pencairannya. Setclah pencairan Tahap II diberikan, Penerima Bantuan wajib menyelesaikan dan melaporkan seluruh penggunaan dana bantuan program pelatihan berdasarkan bukti yang sah sesuai den - Petunjuk Teknis ini kepada Kepala UPT Pembina. Sc ire oer) Coane COnraness cree Gene cy Laporan Pertanggungjawaben Kuitansi RPOB PKB SPKPIA SPT Laporen Kemajuan Peveriaan Gorn Rockey Rensca cur) Een Gamber 4. Mekanisme Pencairan Bantuan Tahap II -30- Besarnya dana bantuan yang ditransfer ke rekening Penerima Bantuan pada Tahap I dan Tahap I adalah sesuai dengan jumlah yang tertulis dalam Rencana Pengeluaran Dana Bantuan (RPDB). Ketentuan Perpajakan 1. Pemungutan pajak merupakan tanggung jawab lembaga Penerima Bantuan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 2. Disarankan kepada lembaga Penerima Bantuan untuk bertransaksi dengan Pengusaha Kena Pajak (memiliki NPWP) dalam belanja yang dikenakan pajak pertambahan nilai dan menyimpan seluruh bukti pajak yang telah disetorkan 3. Diwajibkan untuk memotong pajak penghasilan atas sctiap transaksi yang dikenakan pajak penghasilan sesuai dengan ketentuan perpajakan (seperti honor Instruktur, konsumsi, PPh 21, PPh 22, PPh 23, dan PPN) dan menyimpan bukti setor dan bukti potong. Pengembalian Dana Bantuan Lembaga Penerima Bantuan harus mengembalikan dana bantuan kepada Kantor Kas Negara, karena beberapa penycbab sebagai berikut: 1. Pembatalan dilakukan oleh pihak lembaga Penerima Bantuan, karena hal-hal tertentu; 2. Terjadi kelebihan pembayaran belanja jasa dan/atau pembayaran pembelian barang melebihi dari pagu yang telah disepakati dalam Rencana Penggunaan Dana Bantuan (RPDB); 3. Adanya kegiatan atau pembelian yang sudah masuk dalam RPDB, tetapi karena sesuatu hal sehingga tidak dilaksanakan oleh lembaga Penerima Bantuan sampai pada program pelatihan selesai dilaksanakan; dan/atau 4. Hal-hal lain, yang tidak sesuai dengan ketentuan/peraturan yang berlaku setelah diaudit oleh auditor yang berwenang. -31- Pengembalian dana akibat dari hal-hal sebagaimana tersebut di atas, dilaksanakan dengan berkonsultasi kepada Kepala UPT Pembina atau PPK/KPA. Sanksi Lembaga Penerima Bantuan wajib melaksanakan pengelolaan keuangan dan kegiatan sesuai Petunjuk Teknis. Apabila lembaga Penerima Bantuan tidak melaksanakan kegiatan sesuai dengan Petunjuk Teknis dan ketentuan peraturan perundang-undangan, maka: 1 Jika terindikasi kesalahan administratif maka akan dilaporkan kepada Inspektorat Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan RI untuk dilakukan Audit dengan Tujuan Tertentu. Jika pelanggarannya bersifat indikasi tindak pidana dan/atau perdata, Penerima Bantuan dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Jika pelanggarannya bersifat administratif maka penerima bantuan dikenakan sanksi bernpa tidak akan mendapatkan program bantuan sejenis sampai batas waktu yang tidak ditentukan dari Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Kementerian Ketenagakerjaan Sanksi tidak berlaku apabila lembaga Penerima Bantuan dapat membuktikan adanya alasan-alasan pembenaran (force majeur) yang dibuktikan dengan surat keterangan dari instansi yang berwenang, -32- BAB V MEKANISME PELAKSANAAN PELATIHAN Persiapan Tahap persiapan merupakan tahap perencanaan, antara lain meliputi penyusunan tim pelaksana pelatihan sampai dengan pelaporan, ‘Tahapan persiapan dapat dikelompokkan yang bersifat administratif dan yang bersifat teknis. 1. Persiapan administrasi Difokuskan pada penyiapan dokumen administrasi pelaksanaan pelatihan, antara lain: a. Surat Perintah Tugas (SPT) atau Surat Keputusan (SK) tim pelaksana pelatihan. Surat Perintah Tugas (SPT) atau Surat Keputusan (SK) tim rekrutmen. Surat Perintah Tugas (SPT) atau Surat Keputusan (SK) penugasan instruktur. Surat Perintah Tugas (SPT) atau Surat Keputusan (SK) peserta pelatihan. SPT atau SK sebagaimana disebutkan di atas harus dengan jelas menyebutkan tugas dan tanggungjawabnya, dapat dibuat secara parsial/terpisah atau menjadi satu kesatuan. SPT atau SK ditetapkan /ditandatangani oleh Pimpinan BLK Komunitas, Surat kontrak perjanjian kerja bagi instruktur (baik dari internal BLK Komunitas maupun berstatus tenaga kontrak} Penyiapan dokumen, perlengkapan administrasi_ untuk rekrutmen peserta pelatihan. Penyiapan sertifikat pelatihan (jumlahnya disesuaikan peserta pelatihan) Penggandaan modul/bahan ajar pelatihan untuk peserta (disesuaikan dengan jumlah peserta pelatihan). Penyiapan formulir administrasi pelaksanaan pelatihan, meliputi: -33- 1) Formulir biodata peserta; 2) Formulir biodata Instruktur; 3) Formulir penilaian peserta pelatihan; 4) Formulir evaluasi penyelenggaraan; 5) Formulir daftar hadir peserta pelatihan; 6) Formulir daftar hadir Instruktur dan Tenaga Pelatihan (pelaksana); 7) Formulir tanda terima atas komponen yang bersumber dari Dana Bantuan Program Pelatihan DIPA Kemnaker (modul, perlengkapan peserta, dan pakaian kerja); 8) Formulir tanda terima sertifikat pelatihan; dan 9) Formulir penggunaan bahan pelatihan (dari Pimpinan BLK Komunitas ke Instruktur). Rekrutmen dan Seleksi Peserta Pelaksanaan rekrutmen (melalui proses pendaftaran) peserta dilakukan/difasilitasi baik secara sendiri oleh BLK Komunitas atau bersama dengan UPT Pembina. Rekrutmen/pendaftaran dapat dilakukan secara manual (offline), elektronik atau memanfaatkan media sosial. Namun demikian sangat disarankan/diharapkan rekrutmen/pendaftaran peserta pelatihan secara digital (on-line) melalui laman website kemnaker.go.id (sistem _ informasi ketenagakerjaan/sisnaker) atau htpp://pelatihan.kemnaker.go.id, jika BLK Komunitas yang bersangkutan sudah terdaftar di laman website kemnaker.go.id. Rekrutmen calon peserta pelatihan, diutamakan bagi angkatan kerja (berusia minimal 18 tahun) yang dapat berasal dari dalam atau di luar wilayah BLK Komunitas (seperti alumni pondok pesantren, masyarakat/warga sekitar BLK Komunitas, ustadz, dll), selain itu pada kejuruan-kejuruan tertentu (seperti otomotif, listrik, elektronika, dll.) calon peserta tidak buta warna (untuk hal seperti ini dapat berkoordinasi dengan UPT Pembina). -34- Jumlah peserta yang mengikuti rekrutmen paling sedikit 50 % lebih banyak (satu setengah kali) dari jumlah setiap paket program pelatihan. Misalnya setiap 1 (satu) paket program pelatihan sejumlah 16 (enam belas) orang. Dengan demikian jumlah peserta yang direkrut paling sedikit 24 (dua puluh empat) orang. Format daftar calon peserta pelatihan yang direkrut dituangkan dalam lampiran. Hasil rekrutmen calon peserta pelatihan selanjutnya akan diseleksi, dilakukan dengan cara wawancara dan_pertanyaan tertulis. Untuk pelaksanaan seleksi calon peserta pelatihan, soal- soal/kisi-kisi soal/pertanyaan disiapkan oleh BLK Komunitas atau dapat berkoordinasi dengan UPT Pembina. Soal/pertanyaan di buat sedemikian rupa untuk menemukenali dan memotret potensi dasar yang dimiliki setiap calon peserta pelatihan. Tujuan utama dari proses seleksi adalah untuk mendapatkan calon peserta (minimal) yang memiliki kemampuan/ kompetensi dasar untuk mengikuti pelatihan (yang sesuai dengan program pelatihan). Hasil dari seleksi peserta pelatihan, ditetapkan melalui Surat Keputusan Pimpinan BLK Komunitas. Peserta yang lulus seleksi dan akan menjadi peserta pelatihan di BLK Komunitas, terdaftar pada website kemnaker.go.id (Sistem Informasi Ketenagakerjaan) atau http://pelatihan. kemnaker.go.id, untuk hal ini dapat berkoordinasi dengan UPT Pembina. Dalam melakukan rekrutmen dan seleksi, tim yang dibentuk dilarang melakukan diskriminasi, tetapi memberikan peluang yang sama bagi laki-laki dan perempuan, termasuk bagi penyandang disabilitas. Dalam hal-hal tertentu, tim yang dibentuk dapat memberikan prioritas kepada penyandang disabilitas sepanjang relevan dan tidak memiliki hambatan yang berarti dalam mengikuti proses pelatihan. Rekrutmen dan seleksi dilakukan oleh tim BLK Komunitas (pembentukan tim di tetapkan melalui Surat Keputusan) -35- 3. Persiapan teknis Sebelum pelatihan diselenggarakan _panitia/pelaksana pelatihan melakukan persiapan-persiapan sebagai berikut a. Memastikan kesiapan lokasi/ruangan tempat penyelenggaraan pelatihan termasuk toilet/kamar kecil (sudah dibersihkan dan siap untuk digunakan), yang mampu menampung jumlah peserta pelatihan, baik untuk teori maupun untuk praktik Penyiapan peralatan/mesin yang akan di gunakan (disesuaikan dengan jenis program pelatihan). Penyiapan perlengkapan pelatihan (misalnya LCD, kursi, meja, laser pointer, alat dokumentasi, APD (protokol kesehatan), alat tulis, P3K, dll.). Penyiapan bahan/ material pelatihan (disesuaikan dengan jenis program pelatihan dan jumlah peserta). Penyiapan standar kompetensi, modul/bahan ajar, panduan pengajaran, program, kurikulum, silabus, dan rencana pelatihan. Penyiapan tim Instruktur dan Tenaga Pelatihan yang akan bertugas selama pelaksanaan pelatihan (fisik, kesehatan dan kartu identitas) Penyiapan dan pemeriksaan data dari setiap peserta pelatihan (latar belakang pendidikan, asal, dll.) Memastikan kesiapan suplai aliran listrik, air bersih, dan sirkulasi udara yang baik. Senantiasa melakukan koordinasi dengan UPT Pembina dan pemerintah daerah setempat. Pelaksanaan Setelah semua tahapan persiapan sudah dilakukan, maka langkah berikutnya adalah pelaksanaan pelatihan. BLK Komunitas wajib melaksanakan pelatihan sendiri, sehingga tidak diperbolehkan mensub- kontrakkan/mengalihkan kepada pihak lain. ‘Tahapan pelaksanaan pelatihan meliputi: -36- Pra pembukaan a. Memastikan peserta pelatihan di BLK Komunitas, telah terdaftar sebagai pesertapelatihan pada _ website kemnaker.go.id (Sistem Informasi Ketenagakerjaan) atau http://pelatihan. kemnaker.go.id Memastikan kesiapan tempat/ruangan pelaksanaan pelatihan, kehadiran seluruh peserta pelatihan, dan kehadiran tamu undangan untuk pembukaan. Pembukaan dan pengarahan Merupakan aktivitas seremonial, pelaksanaannya dilakukan sesuai dengan ketentuan atau kebiasaan yang sudah baku di suatu daerah. Biasanya terdapat sambutan atau pengarahan dari pejabat pemerintah daerah setempat serta perwakilan dari BLK Komunitas. Pelaksanaan pelatihan a. Peralatan/mesin, bahan/material dan _perlengkapan pendukung lainnya telah siap di tempat/ruangan pelatihan. Scluruh peserta sudah berada di tempat/ruangan pelatihan (sesuai dengan jadwal waktu pelatihan). Instruktur menyampaikan materi pembelajaran sesuai dengan program pelatihan baik teori maupun praktik dalam durasi waktu yang telah ditentukan. Selama penyampaian materi pembelajaran, instruktur dan peserta pelatihan diharapkan terjalin komunikasi dua arah dan saling interaktif. Instruktur membantu setiap peserta yang memerlukan bantuan (khususnya jika terdapat peserta penyandang disabilitas). Sclama proses pelatihan berlangsung, Instruktur melakukan penilaian terhadap capaian kompetensi dari setiap peserta pada formulir yang telah ditentukan. Seluruh_penilaian Instruktur menjadi dasar untuk penentuan kelulusan peserta yang akan tertuang dalam sertifikat pelatihan. Secara umum, proses pelaksanaan pelatihan dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. -37- d. Selama berlangsung pelatihan, instruktur diharapkan melakukan identifikasi terhadap potensi kecenderungan peserta pelatihan khususnya untuk persiapan pasca pelatihan, apakah akan menjadi pekerja atau berwirausaha. ¢. Pada saat yang sama tim pelaksana memantau pelaksanaan proses pelatihan. Pemantauan atau evaluasi pelaksanaan pelatihan BLK Komunitas berguna untuk melakukan perbaikan berkelanjutan (continual improvement) terhadap alat/mesin, bahan, dan metode yang digunakan olch instruktur. f, Selama proses pelaksanaan _—pelatihan, _—kegiatan pengadministrasian (seperti daftar hadir, dll.) bagi peserta dan instruktur harus dilakukan. Pelaksanaan sertifikasi kompetensi (jika ada) Pelaksanaan sertifikasi kompetensi hanya dapat dilakukan setelah peserta mengikuti pelatihan dan Lembaga Penerima Bantuan memiliki dukungan pembiayaan untuk pelaksanaan sertifikasi kompetensi tersebut. Sertifikasi kompetensi dilakukan oleh Lembaga Sertifike i Profesi (LSP) yang telah mendapatkan lisensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Proscs pelaksanaan sertifikasi kompetensi dilakukan sesuai dengan ketentuan BNSP. Penyelesaian administrasi pelatihan Setelah program pelatihan selesai dilaksanakan, tim pelaksana melakukan penyelesaian administrasi baik kepada peserta pelatihan dan Instruktur. Penyelesaian administrasi dapat berupa kelengkapan data, daftar hadir, tanda terima, dll. Evaluasi pelaksanaan pelatihan Sebelum seluruh rangkaian pelaksanaan pelatihan berakhir, para peserta pelatihan diminta untuk melakukan evaluasi secara -38- keseluruhan terkait dengan Instruktur, sarana dan fasilitas, dan lain-lain. Evaluasi pelaksanaan pelatihan (scbagaimana tertuang dalam lampiran) dilakukan untuk mengetahui persepsi peserta pelatihan terhadap pelayanan yang telah diberikan oleh BLK Komunitas kepada peserta pelatihan. Penutupan pelatihan dan pemberian sertifikat pelatihan. Kegiatan ini merupakan acara seremonial penutupan. pelatihan, dimana seluruh peserta pelatihan, Instruktur dan undangan hadir di lokasi acara. Pelaksanaannya dilakukan sesuai dengan ketentuan atau kebiasaan yang sudah baku di suatu dacrah dengan menerapkan protokol kesehatan. Biasanya terdapat sambutan atau pengarahan dari pejabat pemerintah dacrah setempat, perwakilan dari BLK Komunitas, serta perwakilan peserta pelatihan, Sebelum seluruh rangkaian acara penutupan_ berakhir, dilaknkan penyerahan sertifikat pelatihan kepada setiap peserta yang dinyatakan lulus/memenuhi syarat. Dokumentasi pelaksanaan pelatihan BLK Komunitas harus melakukan pendokumentasian selama proses pelatihan berlangsung, sejak pembukaan sampai dengan penutupan. Dokumentasi dilakukan antara lain sebagai bukti telah dilakukannya pelatihan. Bentuk dokumentasi berupa gambar tetap (foto), gambar bergerak (video) dan formulir (check-list). BLK Komunitas diharapkan mengunggah (upload) dokumentasi kegiatan berupa foto, video pada media sosial (Facebook, Instagram, Twitter, dil.) dalam rangka publikasi dan sosialisasi aktivitas kegiatan. -39- Luaran (output) Pelatihan Setelah peserta mengikuti pelatihan, dengan bekal kompetensi yang dimiliki, para peserta diharapkan dapat bekerja sesuai dengan kompetensi yang dimiliki, baik di instansi/institusi pemerintah, BUMN/BUMD, swasta (perusahaan/industri) maupun — untuk berwirausaha. BLK Komunitas diharapkan —_ menjembatani Iuaran/lulusan pelatihan dengan pengguna tenaga kerja/pasar kerja, untuk mendapatkan pekerjaan. -40- BAB VI MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN Monitoring dan evaluasi dilakukan untuk menjamin penyaluran bantuan program pelatihan dimanfaatkan dengan tepat sasaran, tepat jumlah, tepat waktu, dan tepat guna. Selain itu monitoring dan evaluasi juga dimaksudkan mendapatkan informasi serta mengetahui efektivitas pelaksanaan program pelatihan di BLK Komunitas sejak persiapan sampai dengan sclesainya pelaksanaan kegiatan, sebagai bahan pengambilan kebijakan dalam penyaluran bantuan pemerintah di masa yang akan datang. Monitoring Monitoring dilakukan dalam rangka pemantauan dan pembinaan, untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan kegiatan pelatihan, identifikasi permasalahan serta antisipasi upaya pemecahannya selama kegiatan pelatihan sejak tahap persiapan, penyelenggaraan sampai dengan berakhirnya pelaksanaan kegiatan. Kegiatan monitoring dilakukan oleh UPT Pembina dan/atau Ditjen Binalavotas untuk memastikan pelaksanaan kegiatan bantuan program pelatihan dapat dilaksanakan sesuai dengan Petunjuk Teknis yang telah ditentukan, transparan dan akuntabel. B. Evaluasi Evaluasi merupakan rangkaian kegiatan membandingkan realisasi masukan (input), keluaran (output) dan hasil terhadap rencana yang telah dibuat. Slain itu evaluasi bertujuan untuk menilai keberhasilan pelaksanaan bantuan program pelatihan, efisiensi dan ketepatan penggunaan anggaran serta kemajuan dan kendala yang dijumpai dalam pelaksanaan kegiatan pelatihan. Evaluasi juga dimaksudkan untuk melihat dari sisi manfaat bantuan program pelatihan terhadap masyarakat dalam upaya untuk peningkatan kualitas SDM. Hasil evaluasi dapat juga dapat dijadikan sebagai bahan pengambilan kebijakan dalam pelayanan pemerintah di masa yang akan datang. -41- Pelaporan Pelaporan merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan Bantuan Program Pelatihan BLK Komunitas. Laporan terdiri atas laporan keuangan dan laporan teknis pelaksanaan kegiatan pelatihan (laporan fisik) yang dilaksanakan di BLK Komunitas Laporan dibuat rangkap 2 (dua) dan disampaikan sccara tertulis kepada PPK/KPA UPT Pembina dengan melampirkan bukti-bukti yang sah. 1. Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan dokumen pertanggungjawaban penggunaan dana Bantuan Program Pelatihan BLK Komunitas. Dokumen laporan Tahap I dibuat sebagai pertanggungjawaban penggunaan dana yang telah dicarikan pada Tahap I dan merupakan salah satu persyaratan untuk pencairan bantuan Tahap Il. Sedangkan dokumen laporan Tahap Il merupakan pertanggungjawaban penggunaan dana keseluruhan dana yang telah diterima a) Dokumen laporan keuangan meliputi: Kuitansi bukti penerimaan uang Tahap I dan Tahap II yang telah ditandatangani oleh Penerima Bantuan dan PPK (sebagaimana Lampiran II Format 5). Laporan Pertanggungjawaban Dana Bantuan Program Pelatihan BLK Komunitas (sebagaimana Lampiran II Format 7) Rekap seluruh pengeluaran dan belanja dalam rangka pelaksanaan pelatihan disertai bukti-bukti yang sah. Berita acara serah terima pekerjaan yang ditandatangani oleh penanggung jawab Penerima Bantuan (sebagaimana Lampiran II Format 8). Semua bukti-bukti pengeluaran/penggunaan dana bantuan (kuitansi asli dan bukti pemotongan pajak). Bukti setor ke rekening Kas Negara dalam hal terdapat sisa_bantuan. Sisa dana, jika disetor tahun berjalan (TA 2022) digunakan MAK 526312 (belanja barang untuk bantuan lainnya yang memiliki -42- karakteristik bantuan pemerintah), jika disetor pada tahun 2023 digunakan MAK 423952 (penerimaan kembali belanja barang tahun anggaran yang lalu) dengan Surat Setoran Bukan Pajak (SSBP) sebagaimana Bukti Penerimaan Negara (BPN). Catatan: a. Dokumen Asli untuk Penerima Bantuan; dan b, Salinan untuk UPT Pembina. Laporan Paripurna Penyelenggaraan Pelatihan Laporan paripurna penyelenggaraan pelatihan _berisikan tentang pelaksanaan kegiatan pelatihan berbasis kompetensi di BLK Komunitas. Kerangka laporan teknis sebagaimana terlampir pada Lampiran II Format 9. Laporan teknis dibuat maksimal 10 (sepuluh) hari kerja setelah kegiatan pelatihan sclesai Bie BAB VII PENUTUP Petunjuk Teknis Pelaksanaan Penyaluran Bantuan Program Pelatihan BLK Komuni as Tahun Anggaran 2022 diharapkan dapat diimplementasikan oleh Lembaga Penerima Bantuan dengan baik dan scsuai dengan asas tanggung jawab. Oleh karena itu diharapkan kepada semua pihak terkait agar terlebih dahul: mempelajari dan memahami isi Petunjuk Teknis ini schingga kekelir salahan prosedur dapat dihindari. Semoge Tuhan Yang Maha Esa meridhoi segala ikhtiar kita dalam upaya meningiatkan partisipasi masyarakat dalam program peningkatan kompetensi dan daya saing tenaga kerja Indonesia melalui penyaluran Bantua m Pelatihan Balai Latihan Kerja Komunitas. Jakarta, 22 April 2022 DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN SEY NIP 19630715 198903 1 002 -38- LAMPIRAN II KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN VOKASI DAN PRODUKTIVITAS NOMOR 2/801/LP.03.02/IV/2021 TENTANG PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PROGRAM PELATIHAN BALAI LATIHAN KERJA KOMUNITAS TAHUN ANGGARAN 2022 DAFTAR FORMAT Perjanjian Kerja Bersama | Format 4 | Format 5 : | Contoh Kuitansi Bukti Penerimaan Uang Rencana Penggunaan Dana Bantuan (RPDB) Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja ‘Format G ‘Laporan Kemajuan Penyclesaian Pekeijaan Format 7 Laporan Pertanggungjawaban Dana Bantuan Program | Pelatihan Tahap I Format 8 |: | Laporan Pertanggungjawaban Dana Bantuan Program Pelatihan Paripurna | Format 9 : | Berita Acara Serah Terima Pekerjaan _ coe Format 10 Kerangka Laporan Paripurna ‘For ‘Surat Keputusan Penyelenggaraan Pelatihan | [Format 11 I a 12 Format 13 |: ‘Surat Keputusan Penutupan Pelatihan Program Pelatihan Berbasis Kompetensi | Format 14 Contoh Daftar Hadir Peserta ~} | Format 15 | Contoh Daftar Hadir Instruktur eed [Format 16 Contoh Jadwal Pelaksanaan Pelatihan | | Format 17 Contoh Daftar Jam Melatih Instruktur | Format 18 Pelatihan -39- Format 19 Contoh Formulir Daftar Nilai Akhir — Format 20 |: | Contoh Formulir Tanda Terima Sertifikat Format 21 |: | Contoh Formulir Tanda Terima Konsumsi Peserta Format 22 |: | Contoh Rencana Pelaksanaan Pelatihan “Format 23 |: | Contoh Sertifikat Pelatihan see Format 24 |: | Formulir Bvaluasi Pelaksanaan Pelatihan oleh Peseria Format 25 |: Daftar Rekrutmen Calon Peserta Pelatihan rat Format 26 Daftar Kebutuhan Bahan fa Hee Format 27 | Format Rencana Pembelian Bahan Pelatihan Format 28 | Daftar Harga Bahan Pelatihan : ooo -40- Format 1 PERJANJIAN KERJA BERSAMA ANTARA PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN ) DENGAN —_—______ (2) WOMOR) cseeeeee es _____ jf); NOMOR: ___ (4) TENTANG PELAKSANAAN BANTUAN PROGRAM PELATIHAN BLK KOMUNITAS TAHUN ANGGARAN 2022 Pada hari ini, ___ (5)tanggal (6)bulan ___ (7) tahun dua ribu dua puluh dua, kami yang bertanda tangan di bawah ini : 1 Nama: NIP (8) ....- Jabatan Yang selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) yang bertindak untuk dan atas nama — (9), yang berkedudukan di (10), yang selanjutnya disebut PIHAK KESATU. 2. Nama pee (I Jabatan : __ — (12) Selaku Penanggung Jawab lembaga Penerima Bantuan yang bertindak untuk dan atas nama (13) yang berkedudukan di ___ (14), yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA. Dengan ini PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA sclanjutnya disebut PARA PIHAK sepakat untuk mengadakan Perjanjian Kerja Bersama dalam rangka pelaksanaan Bantuan Program Pelatihan BLK Komunitas Tahun Anggaran 2022 dengan ketentuan scbagai berikut: (2) (3) (y -41- Pasal 1 DASAR Perjanjian Kerja Bersama ini dilaksanakan sebagai tindak lanjut dari ___ (15) Nomor (ue) Tahun 2021 tentang Penetapan Penerima Bantuan Program Pelatihan BLK ditetapkannya Keputusan KPA Komunitas Tahun Anggaran 2022. Pelaksanaan Perjanjian Kerja Bersama ini tunduk pada Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Nomor 2/ /LP,03.02/II/2022 tentang Petunjuk Teknis Bantuan Program Pelatihan Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas Tahun 2022, beserta peraturan perundang-undangan lainnya. Perjanjian Kerja Bersama ini ditandatangani oleh PARA PIHAK tanpa ada unsur paksaan. Pasal 2 HAK DAN KEWAJIBAN Hak dan kewajiban PIHAK KESATU meliputi: a. berhak membuat ketentuan penggunaan bantuan untuk pelaksanaan kegiatan Bantuan Program Pelatihan BLK Komunitas Tahun Anggaran 2022 serta menyampaikannya kepada PIHAK KEDUA; b. berhak menerima laporan penggunaan Bantuan Program Pelatihan BLK Komunitas Tahun Anggaran 2022 dari PIHAK KEDUA; c. berhak melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kegiatan penggunaan Bantuan Program Pelatihan BLK Komunitas Tahun Anggaran 2022 yang dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA; d. berhak menolak atau mengembalikan laporan penggunaan Bantuan Program Pelatihan BLK Komunitas Tahun Anggaran 2022 kepada PIHAK KEDUA apabila ternyata kegiatan bantuan terscbut tidak sesuai dengan standar minimal pelaporan yang telah ditentukan; e. berhak menghentikan bantuan jika Penerima Bantuan tidak melaksanakan sesuai dengan Petunjuk Teknis penggunaan Bantuan Program Pelatihan BLK Komunitas Tahun Anggaran 2022; f, wajib membayar nilai bantuan yang telah ditetapkan apabila PIHAK KEDUA telah memenuhi semua persyaratan pencairan; dan -42- & wajib menaati semua ketentuan yang berlaku dalam Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas tentang Petunjuk Teknis Bantuan Program Pelatihan BLK Komunitas Tahun 2022 (2) Hak dan kewajiban PIHAK KEDUA meliputi: a. _berhak menerima bantuan sesuai dengan Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran yang telah ditetapkan; b. wajib mengelola Bantuan Program Pelatihan BLK Komunitas Tahun 2022 yang diterima dari PIHAK KESATU secara efisien, efektif, dan akun tabel sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; ¢. wajib melaksanakan kegiatan Bantuan Program Pelatihan BLK Komunitas Tahun 2022 sesuai dengan Petunjuk Teknis Bantuan Program Pelatihan BLK Komunitas Tahun 2022; dan d. _wajib melaporkan hasil kegiatan kepada PIHAK KESATU paling lambat 5 (lima) hari setelah pekerjaan selesai dilaksanakan. Pasal 3 NILA BANTUAN (1) Nilai Bantuan Program Pelatihan BLK Komunitas Tahun Anggaran 2022 sebesar (17)_____(______). (2) Nilai Bantuan Program Pelatihan BLK Komunitas Tahun Anggaran 2022 sebagaimana tercantum pada ayat (1) sesuai dengan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) ere (1A) Pasal 4 JANGKA WAKTU PELAKSANAAN (1) Pekerjaan Bantuan Program Pelatihan BLK Komunitas Tahun Anggaran 2022 dilaksanakan dalam jangka waktu sesuai program pelatihan yang telah ditetapkan. (2) Masa pelaksanaan pekerjaan dihitung sejak tanggal Penandatanganan Perjanjian Kerja Bersama. Q) (2) (3) (4) QQ) -43- Pasal 5 TATA CARA DAN SYARAT PENCAIRAN Pencairan bantuan dilakukan secara langsung dari rekening kas negara ke rekening PIHAK KEDUA melalui mekanisme Pembayaran Langsung (LS). Mekanisme pencairan anggaran bantuan kepada PIHAK KEDUA dilakukan dengan 2 (dua) tahap. PIHAK KESATU akan mencairkan bantuan tahap I sebesar 70% dari kescluruhan anggaran dengan ketentuan sebagai berikut: a. telah ditandatanganinya Perjanjian Kerja Bersama ini oleh PARA PIHAK; b. rincian Rencana Penggunaan Dana Bantuan (RPDB) yang ditandatangani oleh PIHAK KEDUA dan disetujui oleh PIHAK KESATU; c. surat kesanggupan Penerima Bantuan menggunakan bantuan program pelatihan BLK Komunitas sesuai rencana yang telah disepakati; dan d. surat pernyataan kesanggupan penerima Bantuan Program Pelatihan BLK Komunitas Tahun Anggaran 2022 untuk menyetorkan sisa dana yang tidak digunakan ke Kas Negara melalui (19) e. _jadwal pelaksanaan pekerjaan. PIHAK KESATU akan mencairkan bantuan tahap II sebesar 30% dari keseluruhan anggaran dengan ketentuan scbagai berikut: a. PIHAK KEDUA telah mempergunakan bantuan sekurang-kurangnya 80% dari nilai bantuan tahap |; b. PIHAK KEDUA menyampaikan laporan _ pertanggungjawaban penggunaan bantuan tahap |; dan c. PIHAK KEDUA menyusun dokumen sebagaimana dokumen yang diperlukan untuk pencairan tahap I. Pasal 6 KESANGGUPAN MELAKSANAKAN PEKERJAAN PIHAK KEDUA siap dan sanggup melaksanakan Bantuan Program Pelatihan BLK Komunitas Tahun Anggaran 2022 sesuai Surat Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran (20); -44- (2) PIHAK KEDUA melaksanakan Bantuan Program Pelatihan BLK Komunitas ‘Tahun Anggaran202Isesuai Petunjuk Teknis Bantuan Program Pelatihan BLK Komunitas Tahun Anggaran 2022. Pasal 7 SISA DANA BANTUAN (1) PIHAK KEDUA siap dan sanggup menyetorkan sisa dana bantuan ke kas negara jika sudah tidak digunakan melalui (21). (2) Jika disetor tahun berjalan digunakan MAK 526312 (belanja barang untuk bantuan lainnya yang memiliki karakteristik bantuan pemerintah) dengan Surat Setoran Pengembalian Belanja (SSPB), jika disctor pada tahun 2023 digunakan MAK 423952 (penerimaan kembali belanja barang tahun anggaran yang lalu) dengan Surat Setoran Bukan Pajak (SSBP) sebagaimana Bukti Pencrimaan Negara (BPN). Pasal 8 PERSELISIHAN Dalam hal terjadi perselisihan antara PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA, maka PIHAK KESATU dapat meminta Inspektorat Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan dan/atau Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan untuk dilakukan penyelesaian perselisihan. Pasal 9 SANKSI (1) Jika terindikasi kesalahan administratif maka akan dilaporkan kepada Inspektorat Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan untuk dilakukan Audit Dengan Tujuan Tertentu. (2) Jika pelanggarannya bersifat indikasi tindak pidana dan/atau perdata, Penerima Bantuan dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (3) Jika pelanggarannya bersifat administratif, maka Penerima Bantuan dikenakan sanksi berupa tidak akan mendapatkan program bantuan sejenis sampai batas waktu yang tidak ditentukan oleh Direktur Jenderal (4) a) (2) a) (3) (4) -45- Pembinaan Pelatihan Vokasi dan —-Produktivitas — Kementerian Ketenagakerjaan. PIHAK KEDUA siap mengembalikan dana bantuan jika tidak dapat mempertanggungjawabkan sesuai dengan Petunjuk Teknis. Pasal 10 LAPORAN PIHAK KEDUA siap dan sanggup memberikan laporan penggunaan dana berdasarkan rencana penggunaan dana yang disetujui kepada PIHAK KESATU. PIHAK KEDUA siap dan sanggup membuat laporan pertanggungjawaban kepada PIHAK KESATU setelah pekerjaan selesai. Pasal 11 KEADAAN KAHAR (FORCE MAJEURE) PARA PIHAK dibebaskan dari tanggung jawab atas keterlambatan atau kegagalan dalam memenuhi kewajiban yang tercantum dalam perjanjian ini, yang disebabkan atau diakibatkan oleh kejadian di luar kekuasaan PARA PIHAK yang digolongkan sebagai force majeure. Peristiwa yang dapat digolongkan force majeure scbagaimana dimaksud pada ayat (1) antara lain: a, adanya bencana alam seperti gempa bumi, topan, banjir atau hujan terus menerus, wabah penyakit, adanya perang, peledakan, sabotase, revolusi, pemberontakan, huru-hara; b. adanya tindakan pemerintahan dalam bidang ekonomi dan moneter yang secara nyata berpengaruh terhadap pelaksanaan perjanjian ini Keadaan force majeure sebagaimana dimaksud pada ayat (2) perjanjian ini tidak menghapuskan atau mengakhiri perjanjian ini. Setelah keadaan force majeure berakhir dan kondisi fasilitas penunjang kegiatan masih dapat dipergunakan, PARA PIHAK akan melanjutkan kerja sama sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Perjanjian Kerja Bersama ini. Apabila terjadi force majeure maka salah satu pihak yang lebih dahulu mengetahui wajib memberitahukan kepada pihak lainnya selambat- (1) (2) (3) -46- lambatnya dalam waktu 14 (empat belas) hari setelah terjadinya force majeure. Pasal 12 KETENTUAN LAIN-LAIN Perubahan pada Perjanjian Kerja Bersama ini hanya dapat dibuat setelah melalui konsultasi dan mendapat persetujuan sccara tertulis dari PARA PIHAK dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan Perjanjian Kerja Bersama ini sesuai dengan Petunjuk Teknis. Perjanjian Kerja Bersama ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) asli bermeterai cukup dan masing-masing mempunyai kekuatan hukum tetap. Perjanjian Kerja Bersama ini berlaku terhitung sejak ditandatangani oleh PARA PIHAK. PIHAK KESATU, PIHAK KEDUA, Pejabat Pembuat Komitmen Sere _ (22) (25) --ttd-- --ttd-- Stempel Materai 10.000 (23) iSSasaenetoapuananaseny (*(=)] — (24) aa BF MENGETAHUI, Kuasa Pengguna Anggaran (28) ~ttd- Stempel 29) (30) -A7- PETUNJUK PENGISIAN PERJANJIAN KERJA BERSAMA No URAIAN ISIAN ()_ | Diisi dengan nama UPT Pembina (2) | Diisi dengan nama BLK Komunitas — (3) | Diisi dengan nomor surat perjanjian kerja sama UPT Pembina 7 (4)_| Diisi dengan nomor surat perjanjian kerja sama BLK Komunitas (5)__|Diisi dengan nama hari Perjanjian Kerja Bersama | (©) | Diisi dengan tanggal Perjanjian Kerja Bersama +H (7)_| Diisi dengan bulan Perjanjian Kerja Bersama (8) | Diisi dengan nama PPK eee 7 (9) | Diisi dengan nama UPT Pembina aa (10) | Diisi dengan alamat UPT Pembina | (11) | Diisi dengan nama pimpinan BLK Komunitas al (12) | Diisi dengan nama jabatan pimpinan BLK Komunitas (13) | Diisi dengan nama BLK Komunitas | (14) | Diisi dengan alamat BLK Komunitas (15) | Diisi dengan nama UPT Pembina oy (16) | Diisi dengan nomor SK KPA tentang penetapan Penerima Bantuan __ (17) | Diisi dengan nomor SK KPA tentang penctapan Penerima Bantuan (18) isi dengan nama UPT Pembina ree fat (19) dengan nama UPT Pembina (20) | Diisi dengan nama UPT Pembina = sseeelioetes | (21) | Diisi dengan nama UPT Pembina ce (22) | Diisi dengan nama UPT Pembina ‘| | (23) | Diisidengan nama pejabat PPK (24) | Diisi Nomor Induk Pegawai pejabat PPK (25) | Diisi dengan nama BLK Komunitas ee (26) | Diisi dengan nama pimpinan PEE 27) | Diisi dengan nama jabatan pimpinan BLK Komunitas (28) | Diisi dengan nama UPT Pembina oil (29) | Diisi dengan nama pejabat KPA UPT Pembina eee | (30) | Diisi Nomor Induk Pegawai pejabat KPA UPT Pembina -48- RENCANA PENGGUNAAN DANA BANTUAN (RPDB) No. KOMPONEN VOLUME | JUMLAH 1, | Pendukung Pelatihan, antara lain: a. Alat Tulis Kantor (ATK) b. Materai c. Konsumsi rapat atau seleksi peserta | a d. Koordinasi dengan UPT Pembina | ainsi ¢. Penggandaan dan pengirimanlaporan |S f. Honor panitia pelaksana g. Honor Tim Rekrutmen | h. Dokumentasi er Spanduk j. APD (Protokol Kesehatan) 2. | Pelatihan, antara lait |. Penggandaan modul pelatihan b, Bahan pelatihan ah ° Perlengkapan peserta (sei d. Pakaian kerja c. Honor Instruktur~ z f. Sertifikat Pelatihan [g. Konsumsi peserta pelatihan | ase h. Konsumsi pembukaan dan penutupan. | — JUMLAH Rp. 2022 Pimpinan i (nama lembaga) ~ttd-- (Nama Lengkap dan Jelas) -49- Format 3 ~KOP LEMBAGA SURAT PERNYATAAN KESANGGUPAN MELAKSANAKAN PEKERJAAN BANTUAN PROGRAM PELATIHAN Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama Jabatan Bertindak untuk dan atas nama Alamat, Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa kami: 1. Sanggup melaksanakan dan menggunakan bantuan program pelatihan BLK Komunitas Tahun Anggaran 2022 sesuai Rencana Penggunaan Dana Bantuan yang disetujui. 2. Apabila terjadi penyelewengan dalam penggunaan dana bantuan program tersebut, sepenuhnya menjadi tanggung jawab saya sebagai pencrima dana dan saya bersedia dikenakan sanksi hukum, moral, dan/atau sanksi administrasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan bila terbukti menyalah gunakan dana tersebut; 3. Apabila dikemudian hari terdapat kelebihan atas pembayaran maupun perhitungan dana bantuan program pelatihan tersebut, kami bersedia untuk menyetorkan kelebihannya ke Kas Negara; 4, Sanggup menyusun laporan pertanggungjawaban Bantuan Program Pelatihan BLK Komunitas Tahun Anggaran 2022 sesuai dengan Petunjuk Teknis yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas dan ketentuan perundang-undangan. -50- Demikian Surat Pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. 2 2022 Pimpinan (nama lembaga) ~-ttd-- (Nama Lengkap dan Jelas) KOP LEMBAGA SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB BELANJA Yang bertanda tangan di bawah ini: 1. Nama Lembaga ¢ —______ () 2. Nama Pimpinan Lembaga : (2) 3. Alamat Lembaga a G 4. Nama Bantuan : Program Pelatihan BLK Komunitas berdasarkan Surat Keputusan Nomor (4) dan Perjanjian Kerja Bersama Nomor ___ (5) mendapatkan Bantuan Program Pelatihan BLK Komunitas sebesar_ (6) Dengan ini menyatakan bahwa: 1, Sampai dengan bulan. (7) telah menerima pencairan Tahap Ke II dengan nilai nominal sebesar Rp. (______)(8), dengan rincian penggunaan sebagai berikut: a, Jumlah total dana yang telah diterima :Rp.___ (__} (9) b. Jumlah total dana yang dipergunakan : Rp. (_) 00) c. Jumlah total sisa dana Rp aaa) 2. Persentase jumlah dana bantuan program pelatihan BLK Komunitas yang }(12) 3. Bertanggungjawab penuh atas pengeluaran yang telah dibayar lunas telah digunakan sebesar ___( kepada yang berhak menerima. 4. Bersedia menyimpan dengan baik seluruh bukti pengeluaran belanja yang telah dilaksanakan. a Bersedia untuk dilakukan pemeriksaan terhadap _ bukti-bukti pengeluaran oleh aparat pengawas fungsional Pemerintah. 6. Apabila di kemudian hari, pernyataan yang saya buat ini mengakibatkan kerugian negara maka saya bersedia dituntut penggantian kerugian negara dimaksud sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan, Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya. sains{13) (14) Meterai Rp. 10.000,00 PETUNJUK PENGISIAN SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB BELANJA, NO URAIAN ISIAN ] (1)_| Diisi dengan nama lembaga Penerima Bantuan program pelatihan la Diisi dengan nama pimpinan lembaga Penerima Bantuan program 'pelatihan (3)_| Diisi dengan alamat lembaga Penerima Bantuan program pelatihan (4) | Diisi_ nomor dan tanggal Surat Keputusan Penetapan Pencrima program pelatihan (5)_| Diisi dengan nomor dan tanggal Perjanjian KerjaBersama lie) Diisi dengan nilai bantwan program pelatihan berdasarkan Surat Keputusan atau Perjanjian Kerja Bersama ag |7)_| Diisi dengan bulan dan tahun (g) | Diisi dengan jumiah angka dan huruf bantuan program pelatihan yang telah diterima pada Tahap II | ©) ‘|Diisi dengan jumlah angka dan huruf total bantuan program | | pelatihan yang telah diterima a ) | Diisi_dengan jumlah angka dan huruf total bantuan program pelatihan yang telah dipergunakan Fay Diisi dengan jumlah angka dan huruf bantuan program pelatinan | yang belum dipergunakan la | Diisi dengan persentase bantuan program pelatihan yang belum (12) dipergunakan. (Jumlah pada angka 10 dibagi dengan jumlah pada angka 9 dikali 100%) (03) [Di isi dengan nama kote, tanggal dan tahun SPTB ditandatangani (14) sam pelatihan us| Diisi dengan nama pimpinan lembaga Penerima Bantuan progra pelatihan aia} Format 5 Sudah Terima Dari Banyaknya Uang Untuk Pembayaran : Jumlah Terbilang KOP LEMBAGA ( ALAMAT LENGKAP ) KUITANSI BUKTI PENERIMAAN UANG Nomor : _ Kuasa Pengguna Anggaran BBPLK/BLK... Bantuan Program Pelatihan BLK Komunitas Tahun Anggaran 2022 ‘Tahap I/II atas Komunitas, nama BLK | Posessess ses tessseses ss EESESESENOSRESOSS «-1-1)) ‘ 2022 Mengetahui dan mengesahkan, PPK BBPLK/BLK ...... Yang menerima, Pimpinan__ a (nama lembaga) -ttd-- —ttd-- Stempel Semel Nama PPK Meterai Rp.10.000,00 NIP. (Nama Lengkap dan Jelas) Format 6 KOP LEMBAGA — LAPORAN KEMAJUAN PENYELESAIAN PEKERJAAN NOMOR (1) Pada hari ini_____ (2) tanggal__ (3) bulan______ (4) tahun 2022, yang bertanda tangan di bawah ini: Nama Jabatan Alamat menyatakan sebagai berikut: Berdasarkan Surat Keputusan Nomor (8) dan Perjanjian Kerja Bersama Nomor ____(9) mendapatkan bantuan Program Pelatihan BLK Komunitas berupa uang = dengan __—inilai_~—=sbantuan _sebesar Rp____(__}(10). 1. Sampai dengan tanggal__(11), kemajuan penyele: n pekerjaan pelatihan berbasis kompetensi sebesar___———_%(12). 2. Apabila di kemudian hari, atas laporan penyelesaian pekerjaan yang telah dibuat mengakibatkan kerugian negara maka saya bersedia untuk dituntut penggantian kerugian negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Demikian Laporan Kemajuan Penyelesaian Pekerjaan ini dibuat dengan sebenarnya untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. - (13) . (14) Ttd. Cap dan stempel (15)

You might also like