You are on page 1of 13
BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2016 NOMOR : 3 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 38 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN TIM REAKSI CEPAT PENANGGULANGAN BENCANA Menimbang ‘Mengingat KOTA CILEGON DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA CILEGON, bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 22 ayat 2 dan Pasal 51 ayat 2 Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana, perlu diatur lebih lanjut Pedoman Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana Kota Cilegon; . bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Walikota tentang Pedoman Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana Kota Cilegon. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kotamadya Daerah ‘Tingkat Il Depok dan Kotamadya Daerah Tingkat If Cilegon (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3828); Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); Undang-Undang Nomor 24 ‘Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4723); 4. Undang... Menetapkan . Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 — tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); . Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); . Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587); Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4828); . Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2008 tentang Pendanaan dan Pengelolaan Bantuan Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4829); . Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2014 tentang Pembentukan Organisasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Cilegon; MEMUTUSKAN: PERATURAN WALIKOTA TENTANG PEDOMAN TIM REAKSI CEPAT KOTA CILEGON. BABI KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksudkan dengan : 1, Daerah adalah Kota Cilegon. 2. Pemerintah ... 10. Pemerintah Daerah adalah Walikota dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan daerah. Walikota adalah Walikota Cilegon. Badan Penanggulangan Bencana Daerah yang selanjutnya disebut_ Badan = adalah_~— Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Cilegon. Kepala Badan adalah Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Cilegon. Perangkat Daerah adalah perangkat daerah di Lingkungan Pemerintah Kota Cilegon. . Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan menganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan baik oleh faktor alam dan atau faktor non alam maupun faktor manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis. ‘Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana Kota Cilegon yang selanjutnya disebut TRC PB adalah tim terpadu lintas sektor yang melakukan tindakan segera setelah ada informasi awal kejadian atau ancaman bencana di wilayah Kota Cilegon. Status Keadaan Darurat Bencana adalah suatu keadaan darurat bencana yang ditetapkan oleh Pemerintah atau Pemerintah Daerah untuk jangka waktu tertentu atas dasar rekomendasi badan yang menyelenggarakan urusan di bidang penanggulangan bencana dan dapat dimulai sejak status siaga darurat, tanggap darurat, dan transisi darurat ke pemulihan. Status tanggap darurat adalah keadaan ketika ancaman bencana benar-benar terjadi dan telah mengganggu kehidupan dan penghidupan sekelompok —_orang/ masyarakat. 11. Status .., 11, 12. 13. 14, 15. 16. Status transisi darurat ke pemulihan adalah keadaan ketika ancaman bencana yang terjadi cenderung menurun/mereda eskalasinya atau telah berakhir, sedangkan gangguan kehidupan dan penghidupan sekelompok orang/masyarakat masih tetap berlangsung. Penanganan darurat bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera pada keadaan darurat bencana untuk mengendalikan ancaman/ penyebab bencana dan menanggulangi dampak yang ditimbulkan, Wilayah terdampak adalah daerah tempat terjadinya bencana yang kemungkinan ditemukan korban dan/atau kerugian paling banyak, kemungkinan muncuinya bencana susulan dan daerah sekitarnya yang masih dimungkinkan ditemukannya korban dan/atau kerugian serta wilayah yang relatif aman untuk tempat evakuasi sementara. Lembaga Sertifikasi Profesi Penanggulangan Bencana yang selanjutnya disebut LSP PB adalah lembaga sertifikasi profesi di bidang penaggulangan bencana, berstatus otonom dan bersifat independen, serta organisasi tingkat nasional yang berkedudukan di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Organisasi kemasyarakatan adalah organisasi yang didirikan dan dibentuk oleh masyarakat secara sukarela berdasarkan kesamaan aspirasi, kehendak, kebutuhan, kepentingan, kegiatan, dan tujuan untuk berpartisipasi dalam pembangunan demi tercapainya tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila. Bantuan penanganan darurat bencana adalah bantuan untuk mengendalikan ancaman/penyebab bencana dan menanggulangi dampak yang ditimbulkan pada keadaan darurat bencana. 17. Kebutuhan ... 17. Kebutuhan dasar adalah kebutuhan hidup manusia berupa air bersih dan sanitasi, pangan, sandang, pelayanan Kesehatan, pelayanan psikososial, dan tempat hunian. 18. Petugas lapangan penanganan darurat bencana adalah personil yang memiliki kemampuan teknis dan manajerial serta mampu bekerja secara penuh di lokasi terdampak dalam pelaksanaan operasi penanganan darurat bencana. 19. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disebut APBD adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Cilegon. BABI RUANG LINGKUP Pasal 2 Ruang lingkup Pedoman Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana Kota Cilegon meliputi : a. pembentukan dan pengorganisasian; b. penugasan; ¢. pembinaan dan evaluasi. BAB IIL PEMBENTUKAN DAN PENGORGANISASIAN Bagian Kesatu Pembentukan Pasal 3 (1) TRC PB dibentuk oleh Badan dan anggotanya berasal dari perangkat daerah atau lembaga/instansi terkait dengan penanganan darurat bencana di tingkat Kota Cilegon. (2) Pembentukan TRC PB sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan melalui Keputusan Walikota. (3) TRC... 8) (4) (5) (y) (2) (3) (ly) TRC PB berkedudukan di Kota Cilegon. Dalam pelaksanaan tugas, TRC PB disediakan pos sebagai tempat berkumpulnya anggota. Penyediaan tempat untuk pos sebagaimana dimaksud pada ayat (4) difasilitasi oleh Badan. Bagian Kedua Pengorganisasian Pasal 4 Struktur organisasi TRC PB, terdiri atas : a. Ketua; b. Wakil Ketua; c. Bidang Kaji Cepat; d. Bidang Pelayanan Darurat;dan ¢. Bidang Pendukung. Tugas dari struktur organisasi TRC PB sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dalam Keputusan Walikota. Bagan struktur organisasi TRC PB sebagimana tercantum dalam lampiran Peraturan Walikota ini. Pasal 5 ‘TRC PB Kota Cilegon memiliki tugas : a. melakukan pengkajian cepat situasi dan kebutuhan penanganan darurat bencana wilayah yang terdampak; b. membantu . petugas Kecamatan/Kelurahan dan masyarakat setempat dalam penanganan awal kedaruratan bencana, meliputi penyelamatan dan evakuasi korban, pemenuhan kebutuhan dasar, dan pemulihan fungsi prasarana dan sarana vital; dan , c. melaporkan .., c. melaporkan hasil pengkajian cepat dan penanganan awal kedaruratan bencana kepada Kepala Badan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan tindakan lebih lanjut. (2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimakeud pada ayat (3), TRC PB mempunyai fungsi: a. pengkajian cepat situasi dan kebutuhan penanganan darurat bencana wilayah yang terdampak; b. perbantuan penanganan awal kedaruratan bencana; ¢. pelaporan dan penyimpanan informasi. Pasal 6 (1) Unsur TRC PB sekurang-kurangnya berasal dari Badan, perangkat daerah yang membidangi urusan_ sosial, kesehatan, dan pekerjaan umum., (2) Perangkat daerah yang membidangi urusan kesehatan sebagaimana disebut pada ayat (1) dengan mengikutsertakan tenaga medis. (3) Personil TRC PB adalah petugas lapangan penanganan darurat bencana yang ditunjuk oleh masing-masing perangkat daerah. (4) Kriteria untuk menjadi personil TRC PB sebagai berikut: a. sehat jasmani dan rohani; b. bersedia ditugaskan setiap saat dibutuhkan; c. memiliki kemampuan teknis sesuai kompetensi tugas dan diutamakan telah memiliki sertifikasi kompetensi yang dikeluarkan oleh LSP PB; 4. memiliki kemampuan analisa sesuai bidang tugas; , memiliki loyalitas yang tinggi terhadap penanganan darurat bencana; f. mampu bekerjasama dalam tim; dan g. dapat diterima di daerah terdampak. (5) Masa bhakti personil TRC PB selama 2 (dua) tahun. BAB... BABIV PENUGASAN Pasal 7 (1) Penugasan TRC PB dimulai dengan adanya informasi awal kejadian/ancaman bencana di wilayah kerja sebagai dasar penetapan surat tugas untuk penugasan ‘TRC PB. (2) Surat tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikeluarkan oleh Kepala Badan. (3) Dalam penugasan TRC PB dapat dibentuk ke dalam beberapa satuan tugas sesuai dengan jumlah lokasi terdampak dan kebutuhan. (4) Satuan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dipimpin oleh seorang Kepala Satuan. (5) Anggota satuan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (3) terdiri dari setiap unsur Bidang sebagaimana disebut dalam Pasal 4 ayat (1) huruf c, huruf d, dan hurufe dengan jumlah sesuai kebutuhan: Pasal 8 Penugasan TRC PB dapat dilakukan pada lokasi-lokasi sebagai berikut : a. wilayah terdampak; b. lokasi pengungsian; ¢. wilayah sekitar lokasi pengungsian terdampak dan aman dari ancaman bencana yang diperkirakan memiliki Kemampuan untuk membantu pelaksanaan penanganan darurat bencana. Pasal 9 Langkah-langkah yang perlu dilakukan TRC PB dalam persiapan pelaksanaan penugasan, sebagai berikut : a. melakukan komunikasi awal dengan aparat/petugas setempat tentang kronologis kejadian/ancaman bencana dan penugasan yang akan dilaksanakan; b. mempelajari ... b. mempelajari wilayah penugasan (wilayah terdampak, lokasi pengungsian, dan lokasi sekitar bencana); c. melakukan konsolidasi dan memahami rencana operasi dan standar penanganan kedaruratan (penyelamatan dan evakuasi serta pemenuhan kebutuhan dasar); d. menyiapkan surat tugas; e. menyiapkan perlengkapan pribadi; £, menyiapkan form-form kaji cepat dan alat tulis; g. menyiapkan sarana transportasi; h. menyiapkan perlengkapan dan peralatan untuk penanganan awal kedaruratan; i, menyiapkan bantuan awal, jika diperlukan. Pasal 10 Dalam melaksanakan tugas TRC PB perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut : a. paling lambat 1 (satu) kali 60 (enam puluh) menit setelah perintah penugasan diterima, satuan-satuan tugas TRC PB harus bergerak menuju lokasi; b. segera berkoordinasi kepada pejabat/petugas/tokoh masyarakat setempat dan menjelaskan tugas yang akan dilakukan pada saat tiba di lokasi; c. pelaksanaan kegiatan kaji cepat dan penanganan awal kedaruratan bencana dapat dilakukan penyesuaian dengan dinamika situasi dan perkembangan di lapangan; d. melaporkan/menginformasikan hasil pengkajian cepat kepada Kepala Badan; e. menginformasikan hasil kegiatan penanganan awal kedaruratan bencana yang dilakukan secara berkala kepada Kepala Badan; f. waktu pelaksanaan tugas disesuaikan dengan kebutuhan. Pasal ... -10- Pasal 11 (1) TRC PB wajib selalu mengutamakan keselamatan diri dan koordinasi yang jintens baik secara intemal maupun dengan pihak lain yang terkait dalam pelaksanaan tugasnya. (2) Dalam menjaga keselamatan iri sebagaimana dimaksud pada ayat (1), TRC PB dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan keselamatan sesuai kejadian/ancaman bencana. (3) Peralatan dan perlengkapan keselamatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sesuai dengan standar keselamatan yang berlaku. BAB V PEMBINAAN DAN EVALUASI Bagian Kesatu Pembinaan Pasal 12 (1) Pembinaan terhadap TRC PB dilakukan dengan cara peningkatan kapasitas. (2) Peningkatan kapasitas TRC PB meliputi : a. pelatihan teknis dan manajerial secara individu maupun simulasi dalam tim dilakukan sekurang- kurangnya 1 (satu) kali dalam setahun;dan b. rapat-rapat konsolidasi dan rapat-rapat koordinasi, Pasal 13 (1) Penyelenggaraan pelatinan teknis dan manajerial bagi ‘TRC PB sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (2) huruf a dilakukan oleh Badan dan/atau instansi asal. (2) Penyelenggaraan simulasi dalam tim kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (2) huruf a dilaksanakan bersama oleh Badan dan instansi asal yang bersangkutan dibawah koordinasi Badan. Pasal ... ite Pasal 14 (1) Selama tidak ada penugasan TRC PB melakukan rapat- rapat konsolidasi secara berkala yang dipimpin oleh Ketua TRC PB. (2) Selain rapat-rapat konsolidasi sebagaimana dimaksud ayat (1), TRC PB juga melakukan rapat-rapat koordinasi dengan perangkat daerah atau instansi terkait. (3) Badan wajib menfasilitasi pelaksanaan kegiatan rapat- rapat tersebut. Bagian Kedua Evaluasi Pasal 15 (1) Badan melakukan evaluasi terhadap TRC PB setelah berkoordinasi dengan perangkat daerah atau instansi terkait. (2) Jika terdapat personil TRC PB yang sudah tidak aktif lagi, maka yang bersangkutan harus segera diberhentikan dari TRC PB. BAB VI PEMBIAYAAN Pasal 16 (1) Pembiayaan di luar penugasan dan pengadaan peralatan dan perlengkapan keselamatan menjadi tanggungjawab SKPD, organisasi kemasyarakatan, atau instansi asalnya. (2) Pembiayaan pembinaan dan operasional penugasan ‘TRC PB menjadi tanggungjawab Badan, (3) Pembiayaan sebagaimana dimaksud ayat (1) dan ayat (2), dibebankan kepada APBD Kota Cilegon dan sumber pendapatan lain yang sah dan tidak mengikat. BAB... -12- BAB VIL KETENTUAN PENUTUP Pasal 17 Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, _ memerintahkan pengundangan Peraturan = Walikota__ ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Cilegon, Ditetapkan di Cilegon, pada tanggal 07 Oktober 2016 WALIKOTA CILEGON, td ‘Tb. IMAN ARIYADI Diundangkan di Cilegon, pada tanggal 97 Oktober 2016 Plt. SEKRETARIS DAERAH KOTA CILEGON, Wb Rt. ATI MARLIATI BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN 2016 NOMOR 38 -13- LAMPIRAN PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 38 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN TIM REAKSI CEPAT PENANGGULANGAN BENCANA KOTA CILEGON BAGAN STRUKTUR ORGANISASI ‘TIM REAKSI CEPAT PENANGGULANGAN BENCANA KOTA CILEGON KETUA WAKIL KETUA BIDANG BIDANG BIDANG KAJI CEPAT PELAYANAN PENDUKUNG DARURAT. WALIKOTA CILEGON, td ‘Tb. IMAN ARIYADL

You might also like