You are on page 1of 116

PERATURAN RESMI BOLA BASKET 2020

OBRI - OFFICIAL INTERPRETATIONS


_________________________
TERJEMAHAN

Valid 1 Juni 2021


Interpretasi yang ada dalam dokumen ini adalah Interpretasi Resmi FIBA dari Peraturan Resmi
Bola Basket FIBA 2020 dan efektif mulai 1 Juni 2021. Interpretasi dalam dokumen ini berbeda dari
Interpretasi Resmi FIBA yang sebelumnya, dokumen ini yang harus diutamakan.

Keseluruhan dari Interpretasi peraturan resmi bola basket ,semua referensi dibuat untuk pemain,
head coach, wasit, dsb., baik pria maupun wanita.harus dipahami semua ini dibuat hanya untuk
tujuan pelaksanaan.

PRAKATA

Peraturan resmi Bola Basket disetujui oleh Pengurus Pusat FIBA dan dan ditinjau secara berkala oleh
Komisi Teknis FIBA.

Peraturan dibuat sejelas dan seluas mungkin, tetapi lebih mengarah ke prinsip daripada situasi
permainan. Bagaimanapun juga peraturan tidak dapat mencakup semua kasus-kasus tertentu yang
begitu banyak yang mungkin terjadi selama pertandingan bola basket.

Tujuan dari dokumen ini adalah untuk merubah prinsip dan konsep dari buku peraturan menjadi
praktek dan situasi-situasi khusus di lapangan yang mungkin terjadi selama pertandingan basket
normal.

Interpretasi dari situasi-situasi yang berbeda dapat merangsang pemiikiran-pemikiran wasit dan
akan melengkapi awal pelajaran detail tentang peraturan itu sendiri.

Peraturan Resmi Bola Basket FIBA harus tetap menjadi dokumen yang utama dalam Bola Basket
FIBA. Bagaimanapun juga, wasit harus memiliki kekuasaan dan wewenang penuh dalam membuat
keputusan pada setiap hal yang tidak dicakup secara khusus dalam buku Peraturan Resmi Bola
Basket FIBA atau dalam Interpretasi Resmi FIBA berikut ini.

Demi konsistensi dalam interpretasi ini, tim A adalah tim Offensive, tim B adalah tim
defensive. A1 - A5, B1 - B5 adalah para pemain ; A6 - A12, B6 – B12 adalah pemain penganti.

1
Pasal.4 Tim
4-1 Statement.
Semua pemain dalam suatu tim yang menggunakan penutup lengan dan kaki berbahan
ketat, penutup kepala, gelang handuk, ikat kepala dan taping semuanya harus memiliki warna solid
yang sama.

4-2 Contoh :
A1 menggunakan headband berwarna putih dan A2 menggunakan headband berwarna
merah di lapangan.

Interpretasi:
A1 dan A2 tidak diijinkan untuk menggunakan warna headband yang berbeda.

4-3 Contoh :
A1 menggunakan headband berwarna putih dan A2 menggunakan wristband (pengikat
lengan) berwarna merah di lapangan.

Interpretasi:
A1 menggunakan headband berwarna putih dan dan A2 tidak diijinkan untuk menggunakan
wristband berwarna merah.

4-1 Statement.
Menggunakan pengikat kepala model syal tidak diijinkan.

Gambar 1 Contoh pengikat kepala model syal

4-5 Contoh :
A1 menggunakan pengikat kepala model syal berwarna dominan yang sama dengan warna
aksesoris yang diperbolehkan di timnya.

Interpretasi:
A1 tidak diijinkan menggunakan pengikat kepala model syal. Ikat kepala tidak boleh memiliki
permukaan yang terbuka/ menutupi elemen di sekeliling kepala dan tidak boleh memiliki bagian
yang menonjol di permukaannya.

1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 1


Pasal.5 Pemain-Cedera
5-1 Statement.
Jika pemain cedera, terlihat cedera atau membutuhkan bantuan dan, kemudian
mendapatkan pertolongan, dari siapapun orang yang diijinkan duduk dalam tim benchnya (pelatih,
asisten pelatih pertama, pemain pengganti atau anggota delegasi tim yang lain dari tim yang sama)
memasuki lapangan pertandingan, pemain tersebut dianggap telah menerima perawatan, terlepas
dia benar-benar mendapat perawatan atau tidak.

5-2 Contoh:
A1 terlihat cedera ankle dan pertandingan dihentikan.
(a) Dokter tim A memasuki lapangan pertandingan dan merawat cedera A1.
(b) Dokter tim A masuk lapangan tetapi A1 telah sembuh.
(c) Pelatih memasuki lapangan untuk melihat setelah A1 cedera.
(d) Asisten pelatih tim A, pemain pengganti atau anggota delegasi tim A masuk ke lapangan
tetapi tidak merawat A1.

Interpretasi:
Dalam semua kasus A1 dianggap telah menerima perawatan dan harus diganti.

5-3 Contoh:
A1 mendapatkan bantuan dari fisioterapi dari timnya yang memasuki lapangan dan
memperbaiki tapingnya yang lepas.

Interpretasi:
A1 dianggap telah mendapatkan perawatan dan harus diganti.

5-4 Contoh:
A1 mendapatkan bantuan dari dokter timnya yang memasuki lapangan untuk membantu
mencari kontak lensa yang lepas.

Interpretasi:
A1 dianggap telah mendapatkan perawatan dan harus diganti.

5-4 Statement:
Setiap orang yang diijinkan duduk di tim benchnya, dia dapat tetap duduk di tim benchnya,
memberikan bantuan kepada teman setimnya. Jika bantuan tidak menyebabkan ditundanya
permainan untuk segera dimulai, pemain tersebut tidak dianggap telah mendapatkan perawatan
dan tidak wajib untuk diganti.

5-6 Contoh:
B1 foul ke A1 pada saat gerakan menembak, di dekat bench tim A. bola tidak masuk
keranjang. Ketika A1 akan melakukan 2 atau 3 free throw :

(a) manajer tim A atau A6 dari bench timnya memberikan handuk, botol minuman atau ikat
kepalauntuk pemain dari tim A yang berada di lapangan.
(b) Fisioterapis tim A dari tim benchnya memperbaiki taping yang lepas dari pemain tim A
yang sedang bermain di lapangan, menyeprot kaki pemain, atau memijat leher, dll.

1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 2


Interpretasi :
Pada semua kasus diatas, pemain tim A tidak dianggap mendapatkan perawatan yang
menyebabkan ditundanya permainan dan dapat segera dapat melanjutkan permainan. Pemain tim A
tidak akan diganti. A1 akan melanjutkan percobaan 2 atau 3 tembakan free throw.

5-7 Contoh:
B1 foul ke A1 pada saat gerakan menembak, di dekat bench tim A. bola tidak masuk
keranjang. Setelah foul, A1 terjatuh di lapangan permainan dan di dalam area tim benchnya. A6
berdiri dan memberikan pertolongan pada kaki A1. A1 dapat bermain kembali segera, kurang lebih
sekitar 15 detik.
Interpretasi :

A1 tidak dianggap mendapatkan perawatan yang menyebabkan ditundanya permainan dan


dapat segera dapat melanjutkan permainan. A1 tidak akan diganti. A1 akan melanjutkan percobaan
2 atau 3 tembakan free throw.

5.8 Contoh :

A1 mendapatkan 2 free throw. Ketika wasit sedang melaporkan foul ke petugas meja, A1
pergi ke depan tim benchnya yang berada di ujung lapangan permainan dan meminta handuk atau
botol minum. A1 mengelap tangannya atau mengambil minum. A1 siap untuk bermain lagi dengan
segera, kurang lebih sekitar 15 detik.
Interpretasi :

A1 tidak dianggap mendapatkan perawatan yang menyebabkan ditundanya permainan dan


dapat segera dapat melanjutkan permainan. A1 tidak akan diganti. A1 akan melanjutkan percobaan
2 tembakan free throw.

5.9 Contoh :
A1 mencetak angka. Pelempar B1 menginformasikan ke wasit bahwa bola basah. Wasit
menghentikan permainan. Pemain dari bench tim B masuk ke lapangan permainan dan mengelap
bola atau memberikan handuk ke B1, untuk mengelap bola.

Interpretasi :

Pada kedua kasus diatas, B1tidak dianggap mendapatkan bantuan/perawatan yang


mengakibatkan ditundanya permainan. B1 tidak akan diganti. Pertandingan akan dilanjutkan dengan
lemparan kedalam untuuk tim B dimanapun di belakang endline, kecuali dibawah papan pantul.
Wasit akan memberikan bola untuk lemparan ke dalam ke pemain tim B.

5.10 Contoh :

A1 memegang bola saat akan melakukan lemparan kedalam di frontcourtnya. Fisioterapis


tim A meninggalkan bench timnya yang berada di backcourt, tetap di luar lapangan permainan dan
memperbaiki taping A1.

Interpretasi :

Fisioterapis tim A dianggap telah memberikan perawatan ke A1 yg posisinya diluar dari area
tim benchnya. A1 harus diganti.

1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 3


5.11 Contoh :
A1 memegang bola saat akan melakukan lemparan kedalam di frontcourtnya. Fisioterapis
tim A meninggalkan bench timnya yang berada di frontcourt, tetap di luar lapangan permainan dan
memperbaiki taping A1.

Interpretasi :

Fisioterapis tim A dianggap telah memberikan perawatan ke A1 yg posisinya diluar dari area
tim benchnya. Jika bantuan(perawatan) dapat diselesaikan kurang dari 15 detik, A1 tidak harus
diganti. Jika bantuan lebih dari 15 detik, A1 harus diganti.

5-12 Statement.
Tidak ada batasan waktu untuk pemindahan pemain yang cedera serius dari lapangan
pertandingan jika menurut dokter pemindahan dapat berbahaya buat pemain tersebut.

5-13 Contoh:
A1 cedera serius dan pertandingan dihentikan selama 15 menit karena menurut pendapat
dokter pemindahan dari lapangan dapat membahayakan pemain yang cedera tersebut.

Interpretasi:
Pendapat dokter harus menghapuskan batas waktu untuk memindahkan pemain yang
cedera dari lapangan pertandingan. Setelah pergantian pemain, pertandingan akan dilanjutkan
tanpa hukuman apapun.

5-14 Statement.
Jika seorang pemain cedera atau mengalami pendarahan, atau terdapat luka yang terbuka,
dan tidak dapat segera melanjutkan pertandingan (kira-kira dalam limabelas (15) detik). Dia harus
diganti. Jika time-out diberikan kepada tim manapun dalam periode waktu mati yang sama, dan
pemain tersebut pulih selama time-out, dia boleh melanjutkan bermain hanya jika signal pencatat
angka untuk time-out telah berbunyi sebelum wasit memberikan tanda pemain pengganti menjadi
pemain.

5-15 Contoh:
A1 cedera dan pertandingan dihentikan . A1 tidak bisa segera melanjutkan bermain. Wasit
meniup peluitnya membuat tanda pergantian pemain.
Pelatih A (or Pelatih B) meminta time-out:
(a) Sebelum pemain pengganti A1 memasuki pertandingan.
(b) Setelah pemain pengganti A1 memasuki pertandingan.
Pada akhir time-out, A1 sudah pulih dan meminta untuk tetap bermain.

Interpretasi:
(a) Time-out diberikan dan jika A1 pulih selama time-out, dia boleh melanjutkan bermain.
(b) Time-out diberikan tapi pengganti untuk A1 sudah memasuki pertandingan. Maka A1 tidak
dapat masuk kembali sampai setelah fase waktu berjalan dari pertandingan.

5-16 Statement.
Pemain yang telah ditunjuk oleh pelatih mereka untuk memulai pertandingan dapat diganti
apabila dia cedera.
Pemain yang menerima perawatan diantara free throws harus digantikan jika terjadi cedera.
Dalam hal ini lawan juga berhak untuk mengganti yang sama jumlah pemainnya, jika mereka
menginginkannya.

1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 4


5-17 Contoh :
A1 di foul oleh B1 dan mendapatkan 2 free throws. Setelah terjadi free throw pertama, wasit
menemukan pada A1 pendarahan dan dia digantikan oleh A6 yang akan melakukan free throw
kedua. Tim B meminta pergantian 2 pemain.

Interpretasi:
Tim B berhak untuk mengganti hanya 1 pemain.

5-18 Contoh :
A1 di foul oleh B1 dan mendapatkan 2 free throws. Setelah terjadi free throw pertama, wasit
menemukan pendarahan pada B3 dan dia digantikan oleh B6 dan Tim A meminta pergantian 1
pemain.

Interpretasi:
Tim A berhak untuk mengganti hanya 1 pemain.

1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 5


PASAL.7 HEAD COACH DAN ASISTEN PELATIH : TUGAS DAN WEWENANG
7-1 Statement.
Setidaknya 40 menit sebelum pertandingan dijadwalkan dimulai, setiap head coach atau
wakilnya harus memberikan kepada pencatat angka daftar nama tim dan nomor yang sesuai dari
anggota tim yang memenuhi syarat untuk bermain dalam pertandingan, begitu juga nama kapten
tim, head coach dan asisten pelatih.
Head coach secara personal bertanggung jawab bahwa nomor-nomor pada daftar tim sesuai
dengan nomor-nomor pada kaos para pemain. Setidaknya 10 menit sebelum pertandingan
dijadwalkan dimulai, head coach harus menegaskan persetujuannya atas nama dan nomor yang
sesuai dari anggota tim dan nama head coach, asisten pelatih dan kapten dengan menandatangani
scoresheet.

7-2 Contoh:
Pada waktunya tim A menyerahkan daftar tim kepada pencatat angka. Nomor dari 2 pemain
tidak sama dengan nomor yang terdapat pada kaos mereka atau nama pemain tidak ada di
scoresheet. Hal ini diketahui:
(a) Sebelum pertandingan dimulai.
(b) Sesudah pertandingan dimulai.

Interpretasi:
(a) Nomor yang salah diperbaiki atau nama pemain ditambahkan pada scoresheet tanpa
hukuman apapun.
(b) Wasit menghentikan pertandingan pada saat yang tepat sehingga tidak merugikan kedua
tim. Nomor yang salah diperbaiki tanpa hukuman apapun. Namun, nama pemain tidak dapat
ditambahkan ke dalam scoresheet.

7-3 Statement.
Setidaknya 10 menit sebelum pertandingan dijadwalkan untuk dimulai setiap head coach
akan mengkonfirmasi 5 pemain yang akan memulai pertandingan. Sebelum pertandingan dimulai,
pencatat angka harus memeriksa apabila ada kesalahan berhubungan dengan 5 pemain ini dan, jika
demikian, pencatat angka harus memberitahukan wasit yang terdekat secepatnya. Jika kesalahan
ini diketahui sebelum pertandingan dimulai, pemain “starting five (5)” harus diperbaiki. Jika hal ini
diketahui setelah pertandingan dimulai, hal ini harus diabaikan.

7-4 Contoh:
Ditemukan bahwa salah satu 1 dari pemain di dalam lapangan pertandingan bukan
merupakan pemain “starting five (5)” yang ditunjuk. Hal ini terjadi:
(a) Sebelum pertandingan dimulai.
(b) Sesudah pertandingan dimulai.

Interpretasi:
(a) pemain tersebut harus digantikan oleh 1 pemain dari 5 pemain awal yang seharusnya tanpa
hukuman apapun.
(b) Kekeliruan akan diabaikan dan pertandingan akan dilanjutkan tanpa hukuman apapun.

7-5 Contoh :
Head coach meminta ke pencatat untuk memberi tanda ‘x’ kecil pada scoresheet untuk 5
pemain awal yang akan bermain.

1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 6


Interpretasi:
Head coach secara personal akan memberi tanda kepada 5 pemain yang akan bermain di
awal permulaan permainan dengan memberi tanda kecil ‘x’ disamping nomor pemain pada kolom
‘Player in’

7-6 Contoh :
Head coach tim A dan asisten pertamanya di diskualifikasi.

Interpretasi:
Jika keduanya, head caoch tim A dan asisten pertamanya tidak dapat melanjutkan
pertandingan, kapten dari tim A akan menjadi pemain yang merangkap menjadi head coach tim A.

1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 7


PASAL.8 WAKTU PERMAINAN, ANGKA KETAT DAN OVERTIME
8-1 Statement.
Pada saat waktu permainan dimulai:
 20 menit sebelum pertandingan dijadwalkan untuk dimulai
 Ketika jam pertandingan sinyal suara untuk akhir quarter atau overtime
 Dalam sebuah kasus yang membutuhkan Instant Replay System (IRS) untuk review, pada
akhir quarter atau overtime hanya Referee mengkomunikasikan setelah membuat
keputusan.

8-2 Contoh :
B1 foul A1 yang dalam gerakan menembak ketika jam pertandingan menunjukan 0,1 detik
sebelum sinyal waktu permainan berbunyi untuk mengakhiri quarter. A1 diberikan 2 free throw.

Interpretasi :
Jika IRS tidak tersedia, wasit akan berkomunikasi satu sama lain untuk memutuskan apakah
foul yang dilakukan B1 terjadi sebelum jam pertandingan berbunyi. A1 akan mendapatkan 2 free
throw. Pertandingan akan dilanjutkan setelah free throw terakhir dengan waktu tersisa 0,1 pada jam
pertandingan.

8-3 Contoh :
A1 di foul setelah sinyal waktu permainan berbunyi untuk mengakhiri quarter.

Interpretasi :
Foul akan diabaikan karena foul terjadi setelah waktu permainan pada quarter tersebut telah
berakhir kecuali foul tersebut adalah unsportmanlike foul atau disqualifying foul dan masih terdapat
quarter atau overtime berikutnya.

8-4 Contoh :
A1 di foul oleh B1 pada usaha tembakan yang berhasil masuk bersamaan dengan sinyal
waktu permainan berbunyi untuk mengakhiri quarter pertama. Setelah sinyal jam pertandingan
berbunyi, bola masuk ke keranjang.

Interpretasi :
Wasit harus memutuskan menggunakan IRS, jika tersedia, apakah foul B1 terjadi sebelum
sinyal jam pertandingan berbunyi untuk mengakhiri quarter pertama.
Jika jam pertandingan menunjukkan waktu 0.0 ketika foul terjadi, foul oleh B1 akan
diabaikan dan tembakan A1 yang berhasil masuk tidak dihitung. Quarter pertama telah berakhir.
Setelah wasit mengkomunikasikan keputusan setelah meninjau IRS, petugas waktu akan
menjalankan stopwatchnya untuk memulai jeda interval permainan. Quarter kedua akan dimulai
sesuai dengan prosedur alternating possession.
Jika jam pertandingan menunjukkan waktu lebih dari 0.0 yang nampak pada saat foul terjadi,
tembakan dari A1 akan dihitung sesuai dengan waktu yang tersisa. B1 akan dibebankan personal
foul. A1 akan melaksanakan 1 free throw. Pada saat free throw pemain mungkin akan mengisi
tempat rebound pada free throw lane jika mereka menghendaki. Jam pertandingan akan
menunjukan waktu yang tersisa. Pertandingan akan dilanjutkan setelah free throw.

8-5 Contoh :
A1 di foul oleh B1 pada usaha tembakan yang tidak berhasil masuk bersamaan dengan
sinyal waktu permainan berbunyi untuk mengakhiri quarter pertama. Wasit ragu-ragu apakah foul

1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 8


yang dilakukan B1 terjadi sebelum atau sesudah sinyal jam pertandingan berbunyi dan A1
mendapatkan 2 atau 3 tembakan free throw.

Interpretasi :
Wasit harus memutuskan mengunakan IRS, jika tersedia, apakah foul B1 terjadi sebelum
sinyal jam pertandingan berbunyi untuk mengakhiri quarter pertama.
Jika jam pertandingan menunjukkan waktu 0.0 ketika foul terjadi. Quarter pertama telah
berakhir. Setelah wasit mengkomunikasikan keputusan setelah meninjau IRS, petugas waktu akan
menjalankan stopwatchnya untuk memulai jeda interval permainan. Quarter kedua akan dimulai
sesuai dengan prosedur alternating possession.
Jika jam pertandingan menunjukkan waktu lebih dari 0.0 yang nampak pada saat foul terjadi,
Wasit akan memutuskan apakah A1 akan mendapatkan 2 atau 3 free throw. B1 akan dibebankan
personal foul. A1 akan mendapatkan 2 atau 3 free throw. Pada saat free throw pemain mungkin akan
mengisi tempat rebound pada free throw lane jika mereka menghendaki. Jam pertandingan akan
menunjukan waktu yang tersisa. Pertandingan akan dilanjutkan setelah free throw.

1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 9


PASAL.9 PERMULAAN DAN AKHIR SUATU QUARTER, OVERTIME
9-1 Statement.
Pertandingan tidak boleh dimulai kecuali setiap tim memiliki minimal 5 pemain yang berhak
bermain di dalam lapangan pertandingan dan siap untuk bermain.

9-2 Contoh:
Pada permulaan babak kedua, tim A tidak bisa memainkan 5 pemain yang berhak bermain
di lapangan karena cedera, diskualifikasi dan lain-lain.
Interpretasi:
Kewajiban untuk menghadirkan minimal 5 pemain hanya berlaku untuk awal pertandingan.
Tim A akan melanjutkan permainan dengan kurang 5 pemain.

9-3 Contoh:
Pada penghujung akhir pertandingan A1 melakukan personal foul yang ke 5 dan
meninggalkan permainan. Tim A boleh melanjutkan permainan dengan hanya 4 pemain karena
mereka tidak memiliki pemain penganti yang ada. tim B sedang unggul 15 poin, pelatih B ingin
melihatkan permainan yang wajar “fair play” dengan mengeluarkan satu pemainnya untuk
melanjutkan pertandingan juga dengan 4 pemain.

Interpretasi:
Permintaan dari pelatih B untuk bermain dengan kurang dari 5 pemain akan ditolak. Selama
tim memiliki cukup pemain yang tersedia, 5 pemain akan tetap bermain di lapangan.

9-4 Statement.
Pasal 9 Menjelaskan keranjang dari suatu tim yang mana untuk dipertahankan dan yang
mana untuk diserang. Jika dengan tidak sengaja suatu quarter/overtime dimulai dengan kedua tim
menyerang/bertahan keranjang yang salah, situasi ini harus diperbaiki sesegera mungkin pada saat
ditemukan, tanpa merugikan tim manapun. Setiap angka yang dihasilkan, waktu yang digunakan,
“foul” yang dibebankan, dan lain-lain. sebelum pertandingan dihentikan akan tetap berlaku.

9-5 Contoh:
Setelah pertandingan dimulai, wasit menemukan/mengetahui bahwa kedua tim bermain
dengan arah yang salah.

Interpretasi:
Pertandingan akan dihentikan sesegera mungkin dan tanpa merugikan tim manapun. Tim
akan bertukar keranjang. Pertandingan akan dimulai kembali dari posisi berlawanan (prinsip cermin)
tempat terdekat diman pertandingan dihentikan.

9-6 Statement : Permainan diawali dengan jump ball di perpanjangan garis tengah.

9-7 Contoh :
Selama jeda permulaan sebelum permainan dimuai, A1 dibebankan sebuah technical foul.
Sebelum permulaan pertandingan, head coach tim B menunjuk B6 untuk melakukan 1 free throw,
namun B6 bukanlah 1 dari pemain starting 5 tim B.
Interpretasi :
Seorang pemain manapun dari starting 5 tim B yang ditunjuk akan mendapatkan 1 free
throw tanpa ada pemain yang akan rebound. Pergantian tidak diijinkan karena pertandingan belum
dimulai.
Pertandingan tetap dimulai dengan Jump Ball.

1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 10


9-8 Contoh :
Sebelum permainan dimulai, salah satu pemain dari tim A melakukan unsportmanlike foul
kepada anggota tim B.

Interpretasi :
Pemain B yang di foul mendapatkan 2 tembakan free throw sebelum permulaan
pertandingan.
Jika pemain tersebut dikonfirmasi sebagai salah satu dari 5 pemain awal yang di tunjuk
untuk awal pertandingan, dia tetap akan bermain di lapangan.
Jika pemain tersebut dikonfirmasi bukan sebagai 5 pemain awal yang ditunjuk untuk awal
pertandingan, dan dia tidak berada di lapangan untuk bermain maka salah satu pemain dari 5
pemain starting akan digantikan.
Pertandingan tetap dimulai dengan Jump Ball.

9-9 Statement : Jika selama jeda interval sebelum permainan dimulai, seorang pemain yang ditunjuk
dari strting five tidak dapat hadir atau tidak dapat bermain untuk memulai pertandingan, dia akan
digantikan oleh pemain lain. Dalam hal ini, lawan juga diperbolehkan mengganti 1 pemain dari
pemain starting five-nya, jika mereka menghendaki.

9-10 Contoh :
Selama jeda permainan 7 menit sebelum pertandingan, A1 cedera. A1 adalah salah satu dari
starting five.

Interpretasi :
A1 akan digantikan oleh pemain lain dari tim A. dalam hal ini tim B diperbolehkan mengganti
satu pemain dari pemain starting five mereka, apabila mereka menghendaki.

9-11 Contoh :
Selama jeda permainan 4 menit sebelum pertandingan, A1 dibebankan dengan disqualifying
foul. A1 adalah salah satu dari starting five.

Interpretasi :
A1 akan digantikan oleh pemain lain dari tim A. dalam hal ini tim B diperbolehkan mengganti
satu pemain dari pemain starting five mereka, apabila mereka menghendaki.

1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 11


PASAL.10 STATUS BOLA
10-1 Statement
Bola tidak menjadi mati dan bola di hitung poin, ketika seorang pemain yang dalam usaha
menembak untuk mencetak angka dan ketika mengakhiri gerakan tembakan dengan gerakan
lanjutan yang kemudian tim bertahan melakukan foul pada pemain lawan setelah dia memulai
gerakan menembak. Pernyataan ini berlaku juga apabila pemain, pelatih, asisten pelatih, pemain
pengganti, pemain cadangan atau anggota delegasi tim dari tim bertahan dibebankan technical foul.

10-2 Contoh:
A1 dalam gerakan act of shoot untuk mencetak angka ketika B2 dibebankan foul atas A2 . Ini
adalah tim foul ke 3 bagi Tim B pada quarter ini. A1 menyelesaikan tembakannya dengan gerakan
yang berkelanjutan.

Interpretasi :
Jika bola masuk, maka poin akan tetap dihitung. Permainan akan dilanjutkan dengan
lemparan ke dalam untuk penguasaan tim A di dekat tempat terjadinya foul.

10-3 Contoh :
A1 dalam gerakan act of shoot untuk mencetak angka ketika B2 dibebankan foul atas A2 . Ini
adalah tim foul ke 5 bagi Tim B pada quarter ini. A1 menyelesaikan tembakannya dengan gerakan
yang berkelanjutan.

Interpretasi :
Jika bola masuk, maka poin akan tetap dihitung. A2 akan mendapatkan 2 free throw.
Permainan akan dilanjutkan setelah freethrow terakhir.

10-4 Contoh :
A1 dalam gerakan menembak untuk mencetak angka ketika A2 dibebankan foul atas B2 . A1
menyelesaikan tembakannya dengan gerakan yang berkelanjutan.

Interpretasi :
Bola menjadi mati ketika A2 dibebankan foul pada saat tim menguasai bola (offensive foul).
Jika A1 berhasil memasukan bola, poin yang tercipta tidak akan dihitung. Berapapun tim foul yang
dimiliki oleh tim A pada quarter itu akan diabaikan, permainan akan dilanjutkan dengan lemparan ke
dalam untuk tim B di perpanjangan garis free throw. Jika tembakan A1 tidak masuk permainan akan
dilanjutkan dengan lemparan ke dalam untuk tim B di dekat tempat kejadian foul terjadi.

1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 12


PASAL.12 JUMP BALL DAN ALTERNATING POSSESSION
12-1 Statement
Tim yang tidak mendapatkan penguasaan atas bola hidup setelah “jump ball” untuk memulai
pertandingan akan diberikan bola untuk lemparan ke dalam di tempat terdekat dimana situasi “jump
ball” berikutnya terjadi, kecuali dibelakang papan pantul.

12-2 Contoh :
2 menit sebelum pertandingan dimulai, A1 dibebankan dengan technical foul.

Interpretasi:
Salah satu dari 5 pemain starting tim B akan mendapatkan free throw dengan tidak ada
pemain yang akan rebound. Dikarenakan pertandingan belum dimulai, arah dari Alternating
Possession Arrow(APA) belum ditentukan untuk salah satu tim. Pertandingan akan dimulai dengan
Jump ball.

12-3 Contoh :
Crew chief melemparkan bola untuk “jumpball” permulaan pertandingan. Segera setelah
bola ditepis secara sah oleh pelompat A1:
(a) Diputuskan terjadi “held ball” (bola pegang) antara A2 dan B2.
(b) Diputuskan terjadi “double foul” antara A2 dan B2.

Interpretasi:
Untuk kedua kasus, Sampai dengan penguasaan bola hidup di lapangan pertandingan belum
ditentukan, wasit tidak dapat menggunakan panah “alternating possession” untuk memberikan hak
penguasaan bola. Crew Chief harus melaksanakan “jump ball” lagi di lingkaran tengah dengan A2
dan B2 yang harus melompat. Meskipun waktu telah berjalan, setelah bola ditepis secara sah dan
sebelum situasi “held ball/double foul”, waktu pertandingan itu akan tetap dihitung.

12-4 Contoh :
Crew chief melemparkan bola untuk “jumpball” permulaan pertandingan. Segera setelah
bola ditepis secara sah oleh pelompat A2, bola langsung keluar lapangan. Setelah lemparan kedalam
untuk tim A :
(a) Diputuskan terjadi “held ball” (bola pegang) antara A2 dan B2.
(b) Diputuskan terjadi “double foul” antara A2 dan B2.

Interpretasi:
Untuk kedua kasus, Sampai dengan penguasaan bola hidup di lapangan pertandingan belum
ditentukan, wasit tidak dapat menggunakan panah “alternating possession” untuk memberikan hak
penguasaan bola. Crew Chief harus melaksanakan “jump ball” lagi di lingkaran tengah dengan A2
dan B2 yang harus melompat. Setelah jump ball, tim yang tidak mendapatkan penguasaan atas bola
akan mendapatkan lemparan kedalam pertama atas alternating possession di dekat tempat kejadian
apabila berikutnya terjadi situasi jump ball.

12-5 Contoh :
Crew Chief melemparkan bola untuk “jump ball” permulaan pertandingan. Segera setelah
bola ditepis secara sah oleh A1. bola:
(a) langsung menuju “out-of-bounds”.
(b) Terpegang oleh A1 sebelum disentuh/tersentuh oleh pemain bukan pelompat atau lapangan
permainan.

1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 13


Interpretasi:
Dalam kedua kasus diatas, tim B diberikan lemparan ke dalam sebagai hasil dari pelanggaran
A1. Tim B mendapatkan 24 detik pada shot clock jika lemparan kedalam dimulai dari backcourt dan
14 detik pada shot clock jika di frontcourt. Setelah lemparan ke dalam, tim yang tidak mendapatkan
penguasaan bola hidup di lapangan pertandingan akan berhak atas “alternating possession” pertama
di titik terdekat dimana situasi “jump ball” berikutnya terjadi.

12-6 Contoh :
Crew Chief melemparkan bola untuk “jump ball” permulaan pertandingan. Segera setelah
bola ditepis secara sah oleh A1. B1 dibebankan dengan technical foul.

Interpretasi:
Pemain manapun dari tim A akan melaksanakan 1 free throw tanpa ada pemain yang akan
rebound. Sesegera mungkin setelah pemain dari tim A memegang bola untuk melakukan free throw,
arah alternating possession arrow (APA) akan ditujukkan untuk tim B. pertandingan akan dilanjutkan
dengan lemparan kedalam atas penguasaan alternating possession untuk tim B di tempat terdekat
dengan lokasi bola terakhir saat technical foul terjadi. Tim B mendapatkan 24 detik pada shot clock
jika lemparan kedalam dimulai dari backcourt dan 14 detik pada shot clock jika di frontcourt.

12-7 Contoh :
Crew Chief melemparkan bola untuk “jump ball” permulaan pertandingan. Segera setelah
bola ditepis secara sah oleh A1. A2 dibebankan dengan unsportmanlike foul pada B2.

Interpretasi:
B2 akan melaksanakan 2 free throw tanpa ada pemain yang akan rebound. Sesegera
mungkin setelah B2 memegang bola untuk melakukan free throw, arah alternating possession arrow
(APA) akan ditujukkan untuk tim A. pertandingan akan dilanjutkan dengan lemparan kedalam untuk
tim B di throw in line pada frontcourt (sebagai rangkaian hukuman dari unsportmanlike foul). Tim B
akan memiliki 14 detik pada shot clock.

12-8 Contoh :
Tim B berhak atas lemparan ke dalam hasil prosedur “alternating possession”. Wasit
dan/atau pencatat angka membuat kekeliruan dan bola secara salah diberikan kepada tim A untuk
lemparan ke dalam.

Interpretasi:
Sekali bola tersentuh atau disentuh secara sah oleh pemain di dalam lapangan pertandingan,
kekeliruan tidak dapat diperbaiki. Bagaimanapun juga, tim B tidak boleh kehilangan kesempatan
lemparan ke dalam “alternating possession”nya karena kekeliruan dan berhak atas lemparan
kedalam “alternating possession” berikutnya.

12-9 Contoh :
Bersamaan dengan tanda waktu pertandingan berbunyi untuk mengakhiri quarter pertama,
B1 melakukan “foul” terhadap A1 dan diputuskan “unsportmanlike foul”. Wasit memutuskan sinyal
jam pertandingan telah berbunyi sebelum foul B1 terjadi. Tim A memiliki penguasaan atas
alternating possession untuk memulai quarter kedua.

Interpretasi:
Unsportmanlike foul terjadi pada saat jeda interval permainan. Setelah 2 menit jeda interval
A1 mendapatkan 2 “free throw” dengan tidak ada “line up of players” (pemain yang berbaris untuk
rebound). Pertandingan akan dimulai dengan lemparan ke dalam oleh tim A di throw-in line di

1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 14


frontcourt, dengan 14 detik pada shot clock. Tim A tidak ada akan kehilangan haknya atas lemparan
ke dalam hasil “alternating possession” berikutnya pada situasi “jump ball” berikutnya.

12-10 Contoh :
Sesaat sebelum sinyal jam pertandingan berbunyi untuk mengakhiri quarter ketiga,
B1 dibebankan technical foul. Tim A memiliki penguasaan atas alternating possession untuk memulai
quarter keempat.

Interpretasi :
Pemain manapun dari tim A akan melaksanakan 1 free throw tanpa ada pemain yang akan
rebound sebelum permulaan quarter keempat. Quarter keempat akan dimulai dengan lemparan
kedalam untuk tim A di perpanjangan garis tengah. Tim A memiliki 24 detik pada shot clock.

12-11 Contoh:
A1 melompat dengan bola di tangannya dan sah di-“block” oleh B1. Kedua pemain kemudian
kembali ke lapangan permainan dengan mereka berdua memiliki satu atau kedua tangan terkuat
pada bola.

Interpretasi:
Ini adalah situasi jump ball.

12-12 Contoh:
A1 dan B1 di udara memiliki tangan terkuat mereka pada bola. Setelah kembali ke lapangan
permainan A1 mendarat dengan satu kaki di garis batas.

Interpretasi:
Ini adalah situasi jump ball.

12-13 Contoh:
A1 melompat dengan bola di tangannya dari frontcourt dan secara sah di block oleh B1.
Kedua pemain kemudian kembali lapangan permainan dengan mereka berdua memiliki satu atau
kedua tangan terkuat pada bola. A1 mendarat dengan satu kaki dalam backcourtnya.

Interpretasi:
Ini adalah situasi jump ball.

12-14 Contoh:
Crew Chief melakukan jump ball untuk memulai pertandingan. Pelompat A1 menyentuh
bola sebelum bola mencapai titik tertinggi.

Interpretasi:
A1 telah melakukan pelanggaran Jump Ball. Tim B memperoleh lemparan kedalam di
frontcourt, dekat dengan perpanjangan garis tengah di dekat tempat terjadinya pelanggaran terjadi,
tim B memiliki 14 detik pada shot clock.

12-15 Contoh:
Crew Chief melakukan jump ball untuk memulai pertandingan. Sebelum bola mencapai titik
tertinggi, pemain yang bukan pelompat A2 memasuki lingkaran dari
(a) backcourtnya
(b) frontcourtnya

1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 15


Interpretasi:
Untuk kedua kasus, A2 telah melakukan pelanggaran Jump Ball. Tim B memperoleh
lemparan kedalam di frontcourt,dekat dengan perpanjangan garis tengah di dekat tempat terjadinya
pelanggaran terjadi, jika terjadinya di :
(a) frontcourt, dengan 14 detik pada shot clock.
(b) backcourt, dengan 24 detik pada shot clock.

12-16 Statement
hal ini merupakan situasi “jump ball” yang menghasilkan lemparan kedalam “alternating
possession”, kapanpun ketika bola hidup menyangkut diantara “ring” dan papan pantul, kecuali
diantara “free throw” dan kecuali free throw terakhir yang diikuti penguasaaan bola yang
merupakan bagian dari hukuman. Sebagaimana dari prosedur ‘alternating possession’ shot clock
akan dirubah ke 14 detik ketika tim offensive memperoleh lemparan kedalam atau 24 detik apabila
tim lawan berhak mendapatkan lemparan kedalam.

12-17 Contoh :
Pada saat tembakan untuk mencetak angka oleh A1 bola menyangkut diantara “ring” dan
papan pantul.
(a) Tim A
(b) Tim B
adalah yang berhak atas lemparan ke dalam karena prosedur “alternating possession”.

Interpretasi:
Setelah lemparan ke dalam dari end-line,
(a) tim A memiliki waktu serang 14 detik
(b) tim B memiliki waktu serang 24 detik
pada shot clock.

12-18 Contoh :
A1 menembak untuk mencetak angka dan ketika bola berada di udara ketika sinyal bel shot
clock berbunyi, Tim A adalah yang berhak atas lemparan ke dalam karena prosedur “alternating
possession”.

Interpretasi :
Ini adalah situasi jump ball. Setelah lemparan ke dalam dari end-line, tim A memiliki waktu
serang 14 detik pada shot clock.

12-19 Contoh:
B2 dibebankan unsportmanlike foul atas A1 ketika dalam usaha menembak 2 angka. Selama
tembakan bebas terakhir :
(a) Bola menyangkut antara ring dan papan pantul.
(b) A1 melangkah kedalam garis free throw ketika melepaskan bola.
(c) Bola gagal menuju ring

Interpretasi:
Dalam semua kasus Free throw akan di anggap tidak berhasil dan bola akan diberikan
kepada tim A untuk lemparan kedalam di Throw-in line dengan 14 detik pada shot clock.

1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 16


12-20 Contoh:
Setelah A1 melakukan lemparan kedalam di perpanjangan garis tengah untuk memulai
quarter kedua, bola menyangkut diantara ring dan papan pantul di frontcourt tim A. Wasit
memutuskan situasi jump ball.

Interpretasi:
Arah serang ‘alternating possession’ akan dirubah dengan segera untuk tim B. Pertandingan
akan dilanjutkan dengan lemparan kedalam untuk tim B akan dilaksanakan di end-line kecuali di
belakang papan pantul, dengan 24 detik pada Shot clock.

12-21 contoh:
Arah serang ‘possession’ untuk tim A. saat jeda permainan setelah quarter pertama, B1
melakukan unsportmanlike foul ke A1 . A1 mendapatkan 2 freethrow tanpa line-up(pemain yang
akan rebound), atas kejadian tersebut tim A memperoleh lemparan kedalam di throw in line untuk
memulai quarter kedua. Arah serang penguasaan ‘Possession’ tim A tidak dirubah. Setelah lemparan
kedalam bola menyangkut di antara ring dan papan pantul di frontcourt tim A.

Interpretasi:
Ini adalah situasi jump ball. Pertandingan dilanjutkan dengan penguasaan oleh tim A
lemparan kedalam atas penguasaan ‘alternating possession’ dilakukan di end-line di frontcourt,
kecuali di belakang papan pantul, dengan 14 detik pada shot clock. Arah serang ‘alternating
possession’ akan segera dirubah ketika lemparan kedalam telah diselesaikan.

12-22 Statement
Held ball “bola pegang” terjadi ketika satu atau lebih pemain tim lawan memegang satu atau
kedua tangan kuat pada bola sehingga tidak bisa mendapatkan kontrol tanpa terjadi kekasaran.

12-23 Contoh:
A1 dengan bola di tangannya dalam gerakan kotiniyu menuju ring untuk skor. Pada saat
bersamaan B1 menempatkan tangan terkuatnya pada bola dan selanjutnya A1 membuat langkah
tambahan yang dibolehkan pada aturan “traveling”.

Interpretasi:
Ini adalah situasi jump ball.

12-24 Statement
Pelanggaran (violation) oleh tim pada saat lemparan kedalam hasil dari ‘alternating
possession’ akan menyebabkan tim kehilangan penguasaan atas ‘alternating possession’.

1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 17


12-25 Contoh:
Dengan sisa waktu 4:17 yang nampak pada jam pertandingan di quarter ketiga pada saat
lemparan ke dalam karena prosedur ‘alternating possession’ :
(a) Pelempar A1 melangkahkan kakinya di lapangan permainan ketika bola masih di
tangan/kedua tangan.
(b) A2 menjangkau dengan tangannya melewati garis batas sebelum bola dilemparkan melalui
garis batas.
(c) Pelempar A1 tidak melepaskan bola lebih dari 5 detik.

Interpretasi :
Dalam semua kasus, ini adalah throw in violation oleh A1 atau A2. Bola diberikan kepada
lawan untuk lemparan kedalam di tempat yang sama. Arah serang ‘alternating possession’ segera
dirubah dengan segera.

1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 18


1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 19
PASAL. 13 BAGAIMANA BOLA DIMAINKAN

13-1 Statement.
Saat pertandingan, bola hanya dimainkan dengan tangan. Merupakan violation ketika
menempatkan bola diantara kedua kaki untuk mengecoh lawan untuk berpura-pura passing.

13-2 Contoh:
A1 mengakhiri dribelnya, sebelum mengoper dia menempatkan bola diantara kedua kaki
dan berpura-pura membuat operan.

Interpretasi:
A1 sengaja menyentuh bola dengan kaki, hal ini adalah violation oleh A1

13-3 Statement.
Meningkatkan tinggi pemain atau jangkauan pemain lain tidaklah diijinkan. Merupakan
sebuah violation ketika membantu mengangkat rekan setim.

13-2 Contoh:
A1 merangkul A2 rekan setimnya dan mengangkatnya di bawah keranjang lawan. A3
mengoper bola ke A2 dan kemudian A2 melakukan dunk ke keranjang.

Interpretasi :
Hal ini adalah violation oleh tim A. bola masuk dari A2 tidak akan dihitung. Pertandingan
akan dilanjutkan dengan lemparan kedalam dari sideline di perpanjangan garis free throw di
backcourtnya.

1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 20


PASAL. 14 KONTROL BOLA
14-1 Statement.
Tim control dimulai ketika seorang pemain dari tim itu adalah mengendalikan bola hidup
dengan memegang atau men-dribble bola itu atau bola menjadi hidup ketika bola berada pada
pegangan pemain yang akan melakukan lemparan kedalam atau free throw.

14-2 Contoh:
Selama lemparan kedalam, terlepas apakah jam permainan diberhentikan atau selama free
throw, dalam pengamatan wasit, seorang pemain segaja menunda proses mengambil bola.

Interpretasi:
Bola menjadi hidup ketika wasit meletakkan bola di lantai tempat lemparan ke dalam atau
garis free throw.

14-3 Contoh:
Tim A telah menguasai bola selama 15 detik. A1 mencoba mengoper kepada A2 dan bola
bergerak melewati garis batas. B1 berusaha menyelamatkan bola agar tidak keluar dari lapangan dan
melompat dari lapangan permainan keluar garis batas. Ketika B1 masih di udara, bola:
(a) Ditepis dengan satu tangan atau kedua tangan
(b) Tertangkap dengan kedua tangan atau bola menjadi tertahan sejenak di salah satu
tangan
Dan bola kembali kedalam lapangan permainan yang ditangkap oleh A2.

Interpretasi:
(a) Tim A tetap menguasai bola. Tim A akan memiliki waktu yang tersisa pada shot clock.
(b) Tim B telah memperoleh tim control. Shot clock untuk tim A akan mendapatkan 24
detik baru pada shot clock.

1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 21


PASAL. 15 PEMAIN DALAM GERAKAN MENEMBAK
15-1 Statement
Gerakan menembak dalam sebuah tembakan dimulai ketika pemain memulai, dalam
penilaian wasit, untuk menggerakkan bola ke atas menuju keranjang lawan.

15-2 Contoh:
A1 drive ke keranjang dan kemudian berhenti secara legal dengan kedua kakinya di lapangan
permainan tanpa mengarahkan bola keatas keranjang. Bersamaan dengan itu, B1 foul A1.

Interpretasi :
Foul yang dilakukan oleh B1 dianggap tidak sedang pada gerakan menembak sebagaimana
A1 belum memulai gerakan mengarahkan bola ke atas ke arah keranjang.

15-3 Statement
Gerakan menembak dalam pergerakan yang berkelanjutan dimulai ketika bola telah
tertahan beberapa saat pada tangan (kedua tangan) pemain, ketika mengakhiri dribble-nya atau
menangkap bola di udara dan pemain tersebut memulai, dalam penilaian wasit, pergerakan
menembak yang dilakukan sebelum lepasnya bola untuk mencetak angka.

15-4 Contoh:
A1 drive ke keranjang dan kemudian mengakhiri dribblenya dengan boladitangan dan
memulai gerakan menembak secara berkelanjutan. Bersamaan dengan itu, B1 foul A1. Bola tidak
masuk ke keranjang

Interpretasi :
Foul yang dilakukan oleh B1 terjadi pada saat dalam gerakan menembak. A1 akan
mendapatkan 2 free throw . pertandingan akan dilanjutkan setelah free throw terakhir.

15-5 Contoh:
A1 melompat di udara dan melepaskan bola untuk mencetak 3 angka. B1 foul A1 sebelum A1
mendaratkan kedua kakinya ke lantai. Bola tidak masuk ke keranjang.

Interpretasi :
A1 masih dalam gerakan menembak hingga kedua kakinya mendarat di lantai. A1 akan
mendapatkan 3 free throw . pertandingan akan dilanjutkan setelah free throw terakhir.

15-6 Contoh:
A1 menguasai bola di frontcourtnya dan melakukan charging foul pada B1. Dalam gerakan
berkelanjutan, A1 melepaskan bola ke keranjang.

Interpretasi :
Bola masuk tidak akan dihitung. Tim B akan mendapatkan lemparan kedalam dari
perpanjangan garis free throw di backcourtnya.

15-7 Contoh:
B1 foul A1 ketika dia sedang drive ke arah keranjang, dengan kaki depannya yang masih di
lapangan permainan. A1 melanjutkan gerakan menembaknya dan dimana sudah terjadi foul oleh B1
bola setelah itu meninggalkan tangan A1 sebentar. A1 menangkap bola dan dengan kedua
tangannya mencetak angka.

1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 22


Interpretasi :
Foul B1 terjadi pada saat A1 masih dalam gerakan menembak. Ketika bola meninggalkan
tangan A1 sejenak, A1 masih memiliki penguasaan atas bola hidup dan olehkarena itu gerakan
menembaknya masih berlanjut. Bola masuk akan dihitung. A1 akan mendapatkan 1 free throw.
Pertandingan akan dilanjutkan sebagaimana mestinya setaelah free throw terakhir.

15-8 Statement
Ketika pemain dalam gerakan menembak dan setelah terjadi foul pemain tersebut
mengoperkan bola, hal ini tidak lagi dipertimbangkan sebagai gerakan menembak.

15-9 Contoh:
Pada saat gerakan menembak A1 dia di ‘foul’ oleh B1. Ini adalah tim foul ketiga tim B.
Setelah ‘foul’ A1 mengoper ke A2.

Interpretasi:
Gerakan A1 mengoper ke A2 tidak lagi dipertimbangkan sebagai gerakan menembak. Pertandingan
akan dilanjutkan dengan lemparan kedalam untuk tim A di tempat terdekat dengan kejadian dimana
foul terjadi.

15-10 Statement
Ketika pemain dalam gerakan menembak di foul dan setelah mencetak angka pemain
tersebut melakukan travelling violation, poin yang tercipta tidak akan dihitung dan 2 atau 3 free
throw akan diberikan.

15-11 Contoh:
A1 drive ke arah keranjang untuk mencoba mencetak 2 angka. B1 foul A1, setelah itu A1
melakukan travelling violation. Bola masuk ke keranjang.

Interpretasi:
Angka yang tercipta dari A1 tidak akan dihitung. A1 akan diberikan 2 free throw.

1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 23


PASAL. 16 BOLA MASUK: KAPAN TERJADI DAN NILAINYA
16-1 Statement.
Nilai memasukkan bola adalah digambarkan dari tempat daerah dimana terjadinya
tembakan dilepaskan. Bola masuk yang dilepaskan dari area 2-point dihitung 2 point, bola masuk
dilepaskan dari area 3-point dihitung 3 poin. Bola masuk akan dihitung untuk tim yang sedang
menyerang “ring” lawannya sampai bola benar2 masuk.

16-2 Contoh:
A1 melepaskan tembakan dari daerah 3-point area. Bola sedang meluncur ke atas disentuh
secara sah oleh pemain manapun dari tim A yang berada di area 2 poin. Bola kemudian berlanjut
masuk ke ring.

Interpretasi:
A1 akan mendapatkan 3 poin hasil tembakan A1 yang dilepaskan dari 3-point area.

16-3 Contoh:
A1 melepaskan tembakan dari daerah 2-point area. Bola sedang meluncur ke atas disentuh
secara sah oleh B1 yang melompat dari 3-point area. Kemudian bola berlanjut masuk ke ring.

Interpretasi:
A1 akan mendapatkan 2 poin hasil tembakan A1 yang dilepaskan dari 2-point area.

16-4 Statement
Jika bola masuk ke ring lawan, nilai dari usaha tembakan dapat didefinisikan dari tempat
dimana dilepaskan. Bola dapat masuk secara langsung ke ring atau tidak langsung ketika pada saat
operan telah di/tersentuh oleh pemain manapun atau menyentuh lapangan permainan sebelum
masuk ke ring.

16-5 Contoh:
A1 passing bola dari 3-point area dan bola langsung masuk ke ring.

Interpretasi:
Tim A akan mendapatkan 3 poin hasil pasing yang dilepaskan A1 dari 3-point area.

16-6 Contoh:
A1 pasing bola dari 3-point area dan bola disentuh oleh pemain manapun atau bola
menyentuh lantai
(a) pada tim A 2-point area, atau
(b) pada tim A 3-point area
sebelum masuk ke ring.

Interpretasi:
Pada kedua kasus di atas tim A akan mendapatkan 3 poin.

16-7 Contoh:
A1 melakukan percobaan untuk mencetak angka dari daerah 3 angka. Setelah bola
meninggalkan tangan A1, bola menyentuh lapangan permainan di dalam area 2 angka tim A. Bola
masuk ke keranjang.

1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 24


Interpretasi:
Tembakan A1 akan dihitung 3 poin. Sebagaimana bola dilepaskan di daerah 3 poin.
Pertandingan akan dilanjutkan sebagaimana mestinya setelah bola masuk ke keranjang.

16-8 Contoh:
B1 foul A1 pada saat gerakan menembak untuk mencetak 3 angka. Bola menyentuh
lapangan permainan dan kemudian masuk ke keranjang.

Interpretasi:
Tembakan A1 tidak akan dihitung. Sebuah tembakan untuk mencetak angka akan berakhir
ketika bola menyentuh lapangan permainan. Setelah wasit meniup peluitnya dan bola tidak lagi
dianggap sebagai sebuah upaya tembakan mencetak angka, status bola telah menjadi mati. A1 akan
mendapatkan 3 free throw

16-9 Contoh:
A1 melakukan percobaan untuk mencetak angka dari daerah 3 angka. Setelah bola
meninggalkan tangan A1, sinyal jam pertandingan berbunyi untuk mengakhiri quarter. Bola
menyentuh lapangan permainan dan kemudian masuk ke keranjang.

Interpretasi:
Tembakan A1 tidak akan dihitung. Sebuah tembakan untuk mencetak angka akan berakhir
ketika bola menyentuh lapangan permainan. Setelah tembakan tidak memiliki kemungkinan untuk
masuk, status bola menjadi mati ketika sinyal jam pertandingan berbunyi untuk mengakhiri quarter.

16-10 Statement
Pada situasi lemparan ke dalam atau pada “rebound” setelah “free throw” terakhir atau
satu-satunya, periode waktu akan selalu berjalan mulai dari saat pemain di dalam lapangan
menyentuh bola sampai pada saat pemain tersebut melepaskan bola untuk tembakan. Hal ini
terutama penting untuk mendapatkan perhatian di dekat akhir suatu quarter atau overtime. Harus
ada minimal jumlah waktu yang tersedia untuk tembakan seperti itu sebelum waktu habis. Jika 0.3
detik terlihat pada jam pertandingan, adalah tugas wasit (-wasit) untuk memutuskan jika penembak
melepaskan bola sebelum tanda jam pertandingan berbunyi untuk mengakhiri suatu periode.
Namun demikian jika 0.2 atau 0.1 detik yang terlihat pada jam pertandingan, jenis mencetak angka
yang sah oleh pemain yang sedang berada di udara adalah hanya dengan menepis (tapping) atau
langsung “dunking” bola, asalkan tangan(kedua tangan) dari pemain tidak lagi menyentuh bola
ketika jam pertandingan atau shot clock menunjukkan waktu 0.0.

16-11 Contoh:
Tim A diberikan lemparan ke dalam dengan waktu:
(a) 0.3
(b) 0.2 atau 0.1
Terlihat pada jam pertandingan atau pada shot clock.

Interpretasi:
(a) jika tembakan untuk mencetak angka dilakukan dan tanda jam pertandingan atau pada
shot clock berbunyi untuk mengakhiri suatu quarter atau overtime selama percobaan
tembakan, adalah menjadi tugas wasit untuk memutuskan apakah bola telah dilepaskan
sebelum tanda jam pertandingan atau pada shot clock berbunyi untuk mengakhiri suatu
quarter atau overtime.
(b) angka dapat diberikan hanya jika bola saat di udara pada lemparan ke dalam ditepis menuju
keranjang atau langsung di”dunk”.

1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 25


16-12 Contoh:
Pada akhir quarter pertama A1 melakukan dunk langsung ke keranjang. Bola masih berada di
tangan A1 ketika jam pertandingan menunjukkan 0.0 detik.

Interpretasi :
Upaya mencetak angka oleh A1 tidak dihitung. Bola masih berada pada tangan(kedua
tangan) A1 ketika sinyal jam pertandingan berbunyi untuk mengakhiri quarter.

16-13 Statement
Bola masuk terjadi ketika bola hidup memasuki keranjang dari atas dan tetap berada di
dalamnya atau sepenuhnya melewati keranjang tersebut. Ketika :
(a) Tim bertahan meminta time-out kapanpun dalam pertandingan setelah bola masuk ke
keranjang, atau
(b) Jam pertandingan menunjukkan waktu 2:00 atau kurang di quarter keempat atau saat
overtime.
Jam pertandingan akan dihentikan ketika bola melewati keranjang sepenuhnya seperti
nampak pada Diagram 2.

Diagram 2 Bola masuk

16-14 Contoh :
Pada permulaan quarter, tim A dalam posisi bertahan ketika B1 secara sembrono mendribel
bola ke arah keranjang sendiri dan memasukkan bola ke keranjang.

Interpretasi :
Kapten tim A akan di catat dalam scoresheet sebagai pemain yang mencetak angka.

16-15 Contoh :
A1 melakukan tembakan untuk mencetak angka. B1 menyentuh bola ketika bola masuk ke
dalam keranjang akan tetapi belum sepenuhnya masuk melewati keranjang.

Interpretasi :
Terjadi pelanggaran interference oleh B1. Poin akan diberikan sesuai dengan 2 atau 3 poin.

1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 26


PASAL. 17 LEMPARAN KE DALAM
17-1 Statement
Sebelum pelempar melepaskan bola pada suatu lemparan ke dalam, kemungkinan
pergerakan melakukan lemparan ke dalam bisa menyebabkan tangan dari pemain tersebut melewati
garis batas yang memisahkan daerah “in-bounds” dengan area “out-of-bounds”. Dalam situasi
seperti ini, menjadi tanggung jawab dari pemain bertahan untuk menghindari gangguan terhadap
lemparan ke dalam dengan menyentuh bola saat masih di tangan pelempar

17-2 Contoh :
Dengan waktu 4:37 yang nampak pada shot clock di quarter ketiga, tim A memperoleh
lemparan kedalam. Ketika bola masih di tangan :
(a) Tangan A1 melewati garis batas sehingga bola berada di daerah ‘in-bound’. B1 merampas
bola yang berada di tangan A1 atau bola ditepis keluar dari tangan tanpa menyebabkan
kontak fisik ke A1.
(b) B1 menggerakkan tangannya melebihi garis batas kearah A1 untuk menghentikan operannya
ke A2 di lapangan permainan.
Interpretasi :
Dalam semua kasus tersebut, B1 telah melakukan gangguan lemparan ke dalam, dengan
demikian jadi menunda jalannya pertandingan. Wasit memutuskan telah terjadi pelanggaran.
Peringatan harus diberikan terhadap B1 dan disampaikan kepada pelatih B dan peringatan ini
berlaku untuk seluruh anggota tim B untuk sisa pertandingan. Setiap pengulangan tindakan yang
seperti itu dapat menyebabkan “technical foul”.

17-3 Statement
Ketika jam pertandingan menunjukan menit ke 2:00 atau kurang pada quarter keempat dan
pada masing-masing overtime, pemain dari tim bertahan tidak boleh menggerakkan bagian
tubuhnya melewati garis batas untuk mengganggu pada saat lemparan ke dalam .

17-4 Contoh :
Dengan waktu 54 detik yang tersisa dalam jam pertandingan di quarter keempat, Tim A
memiliki kesempatan lemparan kedalam. Sebelum memberikan bola ke A1, wasit memberikan sinyal
untuk “illegal boundary line crossing”. Setelah itu, B1 menggerakkan tubuhnya ke arah A1 melewati
garis batas sebelum bola dilemparkan melewati garis batas.

Interpretasi :
B1 dibebankan hukuman ‘technical foul’

17-5 Contoh :
Dengan waktu 51 detik yang tersisa dalam jam pertandingan di quarter keempat, Tim A
memiliki kesempatan lemparan kedalam. Sebelum memberikan bola ke A1, wasit tidak memberikan
sinyal untuk “illegal boundary line crossing”. Setelah itu, B1 menggerakkan tubuhnya ke arah A1
melewati garis batas sebelum bola dilemparkan melewati garis batas.

Interpretasi :
Sebagaimana wasit tidak memberikan signal peringatan sebelum memberikan bola ke A1,
maka wasit akan meniup peluitnya dan B1 sekarang akan diberikan peringatan. Peringatan ini juga
harus disampaikan ke pelatih kepala tim B dan akan diterapkan secara menyeluruh ke pemain tim B
untuk kejadian serupa, sebagai pemberitahuan dalam pertandingan. Lemparan kedalam akan
diulang.

1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 27


17-6 Statement
Pada suatu lemparan ke dalam, pelempar harus mengoper bola (bukan memberikan bola
tangan ke tangan) kepada teman timnya di dalam lapangan pertandingan.

17-7 Contoh:
Pada suatu lemparan ke dalam, A1 memberikan bola tangan ke tangan kepada A2 yang
berada di dalam lapangan pertandingan.

Interpretasi:
Pelanggaran lemparan ke dalam telah dilakukan oleh A1. Bola harus meninggalkan tangan
pemain untuk lemparan ke dalam agar dianggap sah. Bola diberikan kepada tim B untuk lemparan ke
dalam di posisi lemparan ke dalam semula.

17-8 Statement
Selama lemparan ke dalam, semua pemain lain tidak boleh menempatkan anggota tubuhnya
melewati garis batas sebelum bola dilemparkan melewati garis batas.

17-9 Contoh :
A1 telah menerima bola dari wasit untuk lemparan ke dalam. Lalu A1:
(a) meletakan bola di lantai setelah itu bola diambil oleh A2.
(b) memberikan bola tangan ke tangan kepada A2 di daerah “out of bounds”.

Interpretasi:
Dalam semua kasus, ini merupakan pelanggaran A2 selama dia menempatkan badannya
melewati garis batas sebelum bola dilemparkan oleh A1 melewati garis batas.

17-10 Contoh :
Setelah tembakan yang berhasil atau free throw terakhir atau satu-satunya berhasil oleh tim
A, time out diberikan kepada tim B. setelah time out tim B menerima bola dari wasit untuk lemparan
ke dalam di garis akhir. B1:
(a) meletakan bola di lantai setelah itu bola diambil oleh B2.
(b) memberikan bola tangan-ke-tangan kepada B2 yang juga berada di belakang garis akhir.

Interpretasi:
Dalam kedua kasus, sah. Satu-satunya batasan tim B untuk memberikan bola tangan-ke-
tangan pada lemparan ke dalam adalah mereka harus mengoper bola ke dalam lapangan
pertandingan dalam waktu lima (5) detik.

17-11 Statement
Jika time out diberikan kepada sebuah tim yang diberikan penguasaan atas bola di lapangan
belakangnya ketika jam pertandingan menunjukan 2:00 menit atau kurang dari quarter keempat
atau setiap overtime, pelatih dapat memutuskan lemparan ke dalam dilaksanakan di “garis lemparan
ke dalam” (throw-in line) seberang “scorer’s table” di lapangan depan timnya atau di lapangan
belakang timnya.
Setelah pelatih membuat keputusan, hal tersebut final dan tidak dapat dirubah. Dengan
demikian permintaan lebih lanjut tim untuk merubah dimana tempat lemparan kedalam, setelah
penambahan waktu untuk time-out pada jam pertandingan pada periode tersebut berhenti, maka
tidak akan ada perubahan dari keputusan awal.

1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 28


Setelah time-out yang dilakukan setelah terjadi unsportmanlike foul atau disqualifying foul
atau situasi perkelahian, pertandingan akan dilanjutkan dengan lemparan kedalam di throw-in line di
lapangan depan.

17-12 Contoh :
Dengan waktu 35 detik yang tersisa pada jam pertandingan di quarter ke 4, A1 mendribel
bola di lapangan belakang ketika pemain tim B menepis bola menuju “out-of-bounds” di
perpanjangan garis “free throw”. Tim A meminta time out.

Interpretasi :
Segera setelah time out, crew chief menanyakan kepada head coach tim A untuk
memutuskan dimana bola akan diberikan. Head coach tim A harus mengatakan secara jelas dalam
bahasa inggris ‘frontcourt’ atau ‘backcourt’ dan pada saat bersamaan tangannya menunjukan arah
(frontcourt atau backcourt), lokasi dimana prosedur lemparan kedalam akan dilakukan. Keputusan
head coach tim A sudah tidak bisa dirubah. Crew chief harus menginformasikan keputusan dari head
coach A ke pelatih B.
Pertandingan akan dilanjutkan dengan lemparan kedalam untuk tim A pada posisi yang
kedua tim mengetahui secara jelas dimana lemparan kedalam akan diberikan.

17-13 Contoh :
Dengan waktu 0:44 yang tersisa pada jam pertandingan di quarter ke 4 dan dengan 17 detik
pada shot clock. A1 mendribble bola di lapangan belakangnya ketika pemain tim B menepis bola
menuju out-of-bounds di perpanjangan garis free throw. Kemudian time-out diberikan kepada :
(a) untuk tim B.
(b) untuk tim A.
(c) Pertama-tama kepada tim B dan sesaat setelahnya kepada tim A ( atau kebalikannya)

Interpretasi:
(a) pertandingan dilanjutkan dengan lemparan ke dalam oleh tim A di perpanjangan garis
“free-throw” di lapangan belakang. Tim A memiliki waktu 17 detik yang tersisa di shot
clock.
(b) dan (c) jika head coach tim A memutuskan lemparan kedalam di lapangan depan, maka
pertandingan akan dilanjutkan dengan lemparan ke dalam oleh tim A dari throw-in line
di lapangan depan, dengan waktu 14 detik pada shot clock .
jika head coach tim A memutuskan lemparan kedalam di lapangan belakang, Tim A
memiliki waktu 17 detik yang tersisa di shot clock.

17-14 Contoh :
Dengan waktu 57 detik yang tersisa pada jam pertandingan di quarter keempat, A1
melakukan percobaan dua (2) free throw. Selama free throw kedua A1 melangkah melewati garis
free-throw saat menembak dan dinyatakan pelanggaran. Tim B meminta time-out.

Interpretasi:
Setelah time-out, jika pelatih tim B memutuskan pertandingan akan dilanjutkan dengan
lemparan kedalam dari :
(a) Lemparan kedalam dari throw-in line di lapangan depan, Tim B akan mendapatkan 14
detik pada shot clock.
(b) Lemparan kedalam di lapangan belakang, Tim B akan mendapatkan 24 detik pada shot
clock.

17-15 Contoh :

1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 29


Dengan waktu 26 detik yang tersisa pada jam pertandingan pada quarter keempat, A1 telah
mendribble bola selama enam (6) detik di lapangan belakang tim A, ketika:
(a) B4 menepis bola ke out-of-bounds.
(b) B4 melakukan foul, ini adalah tim foul ketiga untuk tim B di quarter ini.
Tim A meminta time-out.

Interpretasi:
Dalam kedua kasus. Jika head coach tim A memutuskan pertandingan akan dilanjutkan
dengan lemparan kedalam dari frontcourt. Tim A akan mendapatkan 14 detik pada shot clock.
Jika head coach tim A memutuskan pertandingan akan dilanjutkan dengan lemparan
kedalam dari backcourt, tim A memiliki :
(a) 18 detik,
(b) 24 detik
Pada shot clock.

17-16 Contoh :
Dengan waktu 1:24 yang nampak pada jam pertandingan di quarter keempat, A1 mendribble
bola di lapangan depan ketika B1 menepis bola menuju lapangan belakang A dimana pemain tim A
mulai mendribble bola lagi. B2 sekarang menepis bola menuju out-of-bounds di lapangan belakang
tim A, dengan:
(a) 6 detik.
(b) 17 detik.
Tersisa pada shot clock. Tim A diberikan time-out.

Interpretasi :
jika head coach tim A memutuskan pertandingan akan dilanjutkan dengan lemparan
kedalam dari lapangan depan, maka tim A memiliki :
(a) 6 detik
(b) 14 detik
pada shot clock.

jika head coach tim A memutuskan pertandingan akan dilanjutkan dengan lemparan
kedalam dari lapangan belakang, maka tim A memiliki :
(c) 6 detik
(d) 17 detik
pada shot clock.

17-17 Contoh :
Dengan waktu 0:48 yang nampak pada jam pertandingan di quarter keempat, A1 mendribel
bola di lapangan depan ketika B1 menepis bola menuju lapangan belakang A dimana pemain tim A
mulai mendribel bola lagi. B2 sekarang melakukan “foul” ketiga untuk tim B pada quarter ini di
lapangan belakang tim A, dengan:
(a) 6 detik
(b) 17 detik
tersisa pada shot clock. Tim A diberikan time-out.

Interpretasi:
jika head coach tim A memutuskan pertandingan akan dilanjutkan dengan lemparan
kedalam dari lapangan depan, maka dalam semua kasus tim A memiliki 14 detik pada shot clock.

1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 30


jika head coach tim A memutuskan pertandingan akan dilanjutkan dengan lemparan
kedalam dari lapangan belakang, maka dalam semua kasus tim A memiliki 24 detik pada shot clock.

17-18 Contoh :
Dengan waktu 1:32 yang nampak pada jam pertandingan di quarter keempat. Tim A telah
menguasai bola di lapangan belakangnya selama 5 detik ketika A1 dan B1 terlibat dalam situasi
perkelahian. A1 dan B1 di disqualified, hukuman foul saling menghilangkan. Sebelum lemparan
kedalam dilaksanakan, tim A meminta time-out.

Interpretasi:
Hukuman dari disqualifying foul akan saling menghapuskan. Pertandingan akan dilanjutkan
dengan lemparan ke dalam akan dilaksanakan dari backcourt. namun demikian, apabila setelah time
out head coach tim A memutuskan untuk melakukan lemparan kedalam di frontcourt, tim A memiliki
14 detik pada shot clock. Jika head coach tim A memutuskan lemparan kedalam di backcourt, tim A
memiliki 19 detik tersisa pada shot clock.

17-19 Contoh :
Dengan waktu 1:29 yang nampak pada jam pertandingan di quarter keempat dan dengan
waktu 19 detik yang nampak pada shot clock, tim A telah memiliki penguasaan terhadap bola di
froncourt ketika A6 dan B6 di ‘disqualified’ karena memasuki lapangan permainan saat terjadi
situasi perkelahian. tim A meminta time-out.

Interpretasi :
Hukuman dari disqualifying foul akan saling menghapuskan. Setelah time out, pertandingan
akan dilanjutkan dengan lemparan ke dalam di throw in line pada lapangan depan tim A, dari tempat
terdekat dimana bola berada ketika perkelahian terjadi. Tim A akan memiliki 19 detik pada shot
clock.

17-20 Contoh :
Dengan waktu 1:18 yang nampak pada jam pertandingan di quarter keempat, tim A
memperoleh lemparan kedalam di backcourt. Tim A meminta time-out. Setelah time-out head coach
tim A memutuskan untuk melakukan lemparan kedalam di frontcourt. Sebelum prosedur lemparan
kedalam dilakukan, head coach tim B meminta time-out.

Interpretasi :
Keputusan awal head coach tim A untuk melakukan prosedur lemparan kedalam di
frontcourt merupakan keputusan final dan tidak dapat dikembalikan dan tidak bisa dirubah lagi
dalam situasi jam pertandingan berhenti yang sama. Hal ini berlaku sama sebaliknya ketika tim A
meminta time out yang kedua, setelah permintaan tim B.

17-21 Statement
Untuk memulai semua quarter kecuali quarter pertama dan memulai semua overtime,
prosedur lemparan kedalam dilaksanakan di perpanjangan garis tengah berseberangan dengan
petugas meja. Salah satu kaki dari pemain yang akan menjadi pelempar harus berada diantara salah
satu sisi dari garis tengah. Jika pelempar melakukan pelanggaran lemparan kedalam, bola akan
diberikan kepada lawan untuk lemparan kedalam dari perpanjangan garis tengah.
Namun, bagaimanapun jika ada sebuah gangguan yang dilakukan dari pemain yang berada di
lapangan langsung pada garis tengah, prosedur lemparan kedalam akan dilakukan di lapangan depan
dekat dengan garis tengah.

1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 31


17-22 Contoh :
Pada permulaan quarter kedua, pelempar A1 melakukan pelanggaran di perpanjangan garis
tengah.

Interpretasi :
Prosedur lemparan kedalam akan diberikan pada tempat dimana terjadi pelanggaran di
perpanjangan garis tengah, dengan 10:00 pada jam pertandingan dan 24 detik pada shot clock.
Pemain yang melakukan lemparan boleh mengoper pada temannya ke arah manapun di lapangan
permainan. Arah panah atas Alternating possession akan segera dibalik untuk tim B.

17-23 Contoh :
Pada permulaan quarter kedua, pelempar A1 di perpanjangan garis tengah melakukan
operan ke arah A2 kemudian bola tersentuh kemudian bola kemudian keluar yang disebabkan oleh
tim A pada :
(a) Lapangan depan
(b) Lapangan belakang.
Interpretasi :
lemparan akan diberikan kepada tim B di tempat terdekat dimana bola keluar, jika :
(a) Di lapangan belakang, shot clock 24 detik
(b) Di lapangan depan, shot clock 14 detik.
Lemparan kedalam untuk tim A berakhir ketika A2 menyentuh bola. Arah panah dari
alternating possession arrow akan segera dibalik untuk tim B.

17-24 Contoh :
Setelah terjadi pelanggaran gangguan yang mungkin dilakukan di perpanjangan garis tengah:
(a) A1 menyebabkan bola keluar ke arah ‘out-of-bounds’ di perpanjangan garis tengah.
(b) A1 melakukan offensive foul
(c) A1 menyebabkan pelanggaran ‘travel’

Interpretasi :
Dalam semua kasus, tim B mendapatkan lemparan kedalam pada frontcourt dekat dengan
garis tengah, dengan 14 detik pada shot clock.

17-25 Statement
Setelah terjadi unsportmanlike foul atau disqualifying foul pertandingan akan dilanjutkan
dengan lemparan kedalam di throw in line pada lapangan depan.

17-26 Contoh :
A1 melakukan unsportmanlike foul pada B1 pada jeda permainan antara quarter pertama
dan quarter kedua.

Interpretasi :
B1 mendapatkan 2 tembakan free throw dengan tidak ada pemain yang akan rebound,
sebelum quarter kedua dimulai. Pertandingan akan dimulai dengan lemparan kedalam dari throw-in
line pada lapangan depan tim B. tim B memiliki 14 detik pada shot clock. Arah serang atas
penguasaan ‘alternating possession’ tetap tidak dirubah.

1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 32


17-27 Statement
Pada saat lemparan ke dalam, kejadian seperti ini mungkin terjadi:
(a) Bola dioper melewati keranjang dan bola disentuh oleh pemain dari tim manapun dengan
cara menjangkau melewati keranjang dari bawah.
(b) bola menyangkut diantara “ring” dan papan pantul.

17-28 Contoh :
pada sebuah lemparan ke dalam A1 mengoper bola melewati keranjang dan ketika itu bola
disentuh oleh pemain dari tim manapundengan cara menjangkau melewati keranjang dari bawah.

Interpretasi:
Ini merupakan pelanggaran “interference”. Pertandingan dilanjutkan dengan lemparan ke dalam
untuk lawan di perpanjangan garis free-throw. Dalam hal pemain bertahan yang melakukan
pelanggaran, tidak ada angka yang dibuat oleh tim penyerang karena bola tidak berasal dari dalam
lapangan pertandingan.

17-29 Contoh :
Pelempar A1 mengoper bola menuju keranjang tim B dan bola menyangkut diantara ring
dan papan pantul.

Interpretasi:
Hal ini merupakan situasi jump ball. Pertandingan akan dilanjutkan dengan menggunakan
prosedur alternating possession :
 Jika tim A yang mendapatkan penguasaan, pertandingan akan dilanjutkan dari endline di
lapangan depan dekat dengan papan pantul. Tim A akan memiliki waktu pada shot clock 14
detik.
 Jika tim B yang mendapatkan penguasaan, pertandingan akan dilanjutkan dari endline di
lapangan belakang dekat dengan papan pantul. Tim A akan memiliki waktu pada shot clock
14 detik.

17-30 Statement:
Setelah bola diberikan ke pegangan pelempar, pelempar tidak boleh memantulkan bola
sehingga bola menyentuh daerah “inbounds” dan kemudian menyentuh bola kembali sebelum bola
menyentuh atau disentuh pemain lain di lapangan.

17-31 Contoh:
A1 diberikan lemparan ke dalam. A1 kemudian memantulkan bola, sehingga bola menyentuh:
(a) daerah “in-bounds”
(b) daerah “out-of-bounds”
Dan kemudian menangkapnya kembali.

Interpretasi:
(a) A1 telah melakukan pelanggaran lemparan ke dalam. Sekali bola meninggalkan tangan
pelempar dan menyentuh daerah “in-bound”, pelempar tidak boleh menyentuh bola
sebelum bola menyentuh (atau disentuh) pemain lain di dalam lapangan.
(b) Jika pelempar tidak bergerak jarak total lebih dari 1 meter diantara bola memantul dan
menangkapnya kembali, tindakan ini sah dan hitungan lima (5) detik harus berlanjut.

1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 33


17-32 Statement
Pemain yang akan melakukan lemparan kedalam tidak boleh menyebabkan bola menyentuh
bagian luar lapangan, setelah dia melepaskan lemparan kedalamnya.

17-33 Contoh :
Pelempar A1 mengoper bola dari :
(a) Frontcourt
(b) Backcourt
A1 mengoper ke A2. Bola kemudian menyentuh bagian luar out-of-bounds tanpa disentuh
oleh pemain manapun di lapangan permainan.

Interpretasi :
Pelanggaran lemparan kedalam telah dilakukan oleh A1. Pertandingan akan dilanjutkan
dengan lemparan kedalam untuk tim B dari tempat terdekat dengan kejadian di :
(a) Backcourt dengan 24 detik
(b) Frontcourt dengan 14 detik
Pada Shot clock.

17-34 Contoh:
Pada saat A1 melakukan lemparan ke dalam kepada A2. Tetapi A2 menerima bola dengan
posisi salah satu kakinya menyentuh garis lapangan.

Interpretasi:
Pelanggaran lemparan kedalam telah dilakukan oleh A2. Permainan akan dilanjutkan dengan
lemparan kedalam oleh tim B di dekat terjadinya kejadian dimana A2 menginjak garis batas.

17-35 Contoh:
A1 mendapatkan lemparan kedalam di sideline :
(a) pada backcourt tim A dekat dengan garis tengah , dia berhak melakukan passing ke berbagai
tempat dalam lapangan.
(b) pada frontcourt tim A dengan garis tengah, dia berhak melakukan passing hanya di daerah
frontcourt.
(c) Pada permulaan quarter kedua, dari perpanjangan garis tengah, seberang meja official,
berhak melakukan passing bola ke berbagai tempat dalam lapangan.

Setelah bola dalam penguasaan, A1 melakukan satu langkah normal kesamping, setelah itu
mengubah langkah ke bagian frontcourt atau backcourt.

Interpretasi:
Dari semua kasus di atas, A1 berhak menentukan passing bola ke daerah frontcourt atau
bagian daerah backcourt saat dia berada pada posisi awalnya.

17-36 Statement
Setelah tembakan yang berhasil mencetak poin atau free throw terakhir yang masuk, Pemain
yang melakukan throw-in dapat bergerak ke samping dan/atau ke belakang dan bola dapat
dioperkan diantara teman setimnya dari di belakang endline, tetapi tidak melebihi 5 detik. Hal ini
berlaku juga ketika diputuskan terjadi pelanggaran yang diakibatkan oleh tim bertahan, dan ketika
terjadi pengulangan lemparan kedalam.

1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 34


17-37 Contoh :
Pada quarter kedua setelah lawan sukses memasukkan bola pada freethrow terakhir, A1
memegang bola untuk lemparan kedalam dari endline. B2 menjangkau bola melewati garis batas
sebelum bola dilemparkan melewati garis batas. Wasit memutuskan terjadi pelanggaran.

Interpretasi :
Ini merupakan pelanggaran lemparan kedalam oleh B2. Lemparan kedalam akan diulang.
Pemain tim A tetap boleh bergerak kemanapun sepanjang endline sebelum bola dilepaskan atau
untuk mengoper ke rekan se-tim.

17-38 Contoh :
Setelah lawan berhasil memasukkan bola, A1 memegang bola untuk melakukan lemparan
kedalam dari endline. Setelah bola dilemparkan ke lapangan permainan, B2 menendang bola ke arah
dekat ke endline.

Interpretasi :
Ini merupakan kick ball violation oleh B2. Pertandingan akan dilanjutkan dengan lemparan
kedalam untuk tim A di dekat endline, kecuali di bawah papan pantul. Sebagaimana terjadi kick ball
violation oleh A2 setelah lemparan kedalam, pelempar dari tim B tidak dapat bergerak kemanapun
sepanjang endline dia hanya akan melemparkan bola ke lapangan permainan dari tempat yang
sudah ditentukan.

17-39 Contoh :
Setelah lawan berhasil memasukan bola di quarter pertama, A1 melakukan lemparan
kedalam di endline. A1 mengoper bola ke A2 yang berada di belakang endline juga. B1 menggerakan
tangan(kedua tangan) melewati garis batas dan menyentuh bola passingnya.

Interpretasi :
B1 akan diberikan peringatan karena menunda jalannya permainan. Peringatan untuk B1
juga akan dikomunikasikan dengan pelatih dan akan diterapkan secara menyeluruh untuk tim B atas
aksi yang serupa, sebagai pemberitahuan dalam pertandingan. Lemparan kedalam akan diulang.

17-40 Contoh :

Setelah lawan berhasil memasukan bola, A1 memegang bola untuk lemparan kedalam di
endline. A2 melompat dari daerah out of bounds didekat endline dan ketika di udara menangkap
bola dari lemparan A1. Kemudian setelah itu

(a) A2 mengoper kembali ke A1 yang masih berada di daerah out of bound di belakang endline.

(b) A2 mengoper bola ke A3 yang berada di dalam lapangan permainan.

(c) A2 kembali ke daerah out of bound dibelakang endline.

(d) A2 mendarat di lapangan permainan.


(e) A2 mendarat di lapangan permainan dan mengoper bola kembali ke A1 yang masih berada
di daerah out of bounds dibelakang endline.

Interpretasi :
(a), (b), (c) hal ini legal play oleh tim A.

(d) ini merupakan pelanggaran out of bounds oleh A2.

1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 35


(e) ini merupakan pelanggaran out of bounds oleh tim A.

17-41 Statement
Pada saat lemparan kedalam pemain selain pelempar, bagian tubuhnya tidak boleh berada
melewati garis batas.

17-42 Contoh :
Dengan 21 detik pada shot clockdi quarter ketiga, tim A memperoleh lemparan kedalam di
backcourtnya. A1 sebagai pelempar, memegang bola di tangan ketika B1 menggerakan
tangan(kedua tangan) melewati garis batas.
Interpretasi :
Ini merupakan pelanggaran lemparan kedalam oleh B1. Lemparan kedalam akan diulang.
Tim A akan memiliki waktu 24 detik pada shot clock.

17-43 Contoh :
Di quarter ketiga, tim A mendapatkan lemparan kedalam di froncourt. A1 sebagai pelempar
memegang bola ketika B1 meggerakan tangan (kedua tangan) melewati garis batas, dengan
(a) 7 Detik
(b) 17 Detik
Pada Shot clock.
Interpretasi :
Ini merupakan pelanggaran lemparan kedalam oleh B1. Lemparan kedalam akan diulang.
Tim A akan memiliki waktu
(a) 14 Detik
(b) 17 Detik
Pada Shot clock.

17-44 Statement
Setelah free throw yang diakibatkan hukuman dari technical foul, lemparan kedalam akan
diberikan sebagai administrasi selanjutnya pada tempat terdekat dengan kejadian dimana technical
foul terjadi, kecuali terjadi situasi jump ball atau sebelum memulai quarter pertama
Jika diputuskan terjadi technical foul untuk tim bertahan, maka tim penyerang akan
mendapatkan 24 detik pada shot clock, jika prosedur lemparan kedalam dilakukan di lapangan
belakang. Jika prosedur lemparan kedalam dilaksanakan dilapangan depan, maka shot clock akan di
reset sebagai berikut :
 Jika 14 detik atau lebih yang nampak, maka shot clock tidak akan di reset, namun akan
dilanjutkan sesuai pada saat waktu dihentikan.
 Jika 13 detik atau kurang yang nampak, maka shot clock akan di reset ke 14 detik.

Jika diputuskan terjadi technical foul untuk tim penyerang, tim penyerang akan mendapatkan
berapapun waktu yang tersisa pada shot clock akan diabaikan apakah prosedur lemparan kedalam
dilaksanakan di backcourt ataupun di frontcourt.

Jika time-out dan technical fouldiputuskan terjadi pada saat jam pertandingan berhenti maka
prosedur time-out akan dilaksanakan terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan hukuman dari
technical foul.

1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 36


Ketika terjadi free throw(beberapa free throw) hasil dari hukuman unsportmanlike atau
disqualifying foul, pertandingan akan dilanjutkan dengan lemparankedala di throw-in line pada
lapangan depan dengan 14 detik pada shot clock.

17-45 Contoh :
Di quarter kedua A2 dribble di :
(a) backcourt
(b) frontcourt
Ketika A1 dibebankan dengan technical foul.

Interpretasi :
Pemain manapun dari tim B akan mendapatkan 1 free throw tanpa ada pemain yang akan
rebound. Dalam kedua kasus pertandingan akan dilanjutkan dengan lemparan kedalam untuk tim A
di lokasi terdekat pada saat pertandingan dihentikan karena technical foul, tim A akan mendapatkan
waktu yang tersisa pada shot clock.

17-46 Contoh :
Di quarter kedua A2 dribble di :
(a) backcourt
(b) frontcourt
Ketika B1 dibebankan dengan technical foul.

Interpretasi :
Pemain manapun dari tim A akan mendapatkan 1 free throw tanpa ada pemain yang akan
rebound. Dalam kedua kasus pertandingan akan dilanjutkan dengan lemparan kedalam untuk tim A
di lokasi terdekat pada saat pertandingan dihentikan karena technical foul ketika di :
(a) backcourt, dengan 24 detik pada shot clock.
(b) frontcourt, denganwaktu yang tersisa pada shot clock, jika 14 detik atau lebih yang
nampak pada shot clock dan ubah ke 14 detik pada shot clock, jika 13 detik atau kurang
yang nampak pada shot clock.
17-47 Contoh :
Dengan waktu 1:47 yang nampak pada jam pertandingan , A1 mendribel bola di frontcourt
dan mendapatkan technical foul.

Interpretasi :
Pemain manapun dari tim B akan mendapatkan 1 free throw tanpa ada pemain yang akan
rebound. Dalam kedua kasus pertandingan akan dilanjutkan dengan lemparan kedalam untuk tim A
di lokasi terdekat pada saat pertandingan dihentikan karena technical foul, tim A akan mendapatkan
waktu yang tersisa pada shot clock.

17-48 Statement
Ketika jam pertandingan menunjukkan menit ke 2:00 atau kurang di quarter ke 4 dan
masing-masing overtime, jika technical foul diputuskan untuk tim penyerang dan tim tersebut
meminta time-out, maka tim penyerang akan mendapatkan berapapun waktu yang tersisa di shot
clock, jika lemparan kedalam dilaksanakan di backcourt. Jika prosedur lemparan kedalam
dilaksanakan di frontcourt, shot clock akan di reset sebagai berikut :
 Jika 14 detik atau lebih, shot clock akan di reset ke 14 detik
 Jika 13 detik atau kurang, shot clock akan dilanjutkan dari waktu terakhir saat dihentikan.

17-49 Contoh :

1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 37


Dengan waktu 1:45 yang nampak pada jam pertandingan di quarter keempat, A1 mendribel
bola di lapangan belakang dan mendapatkan technical foul. Tim A meminta time out.

Interpretasi :
Bersamaan dengan waktu berakhirnya permintaan time out, head coach tim A
menginformasikan kepada crew chief tempat prosedur lemparan kedalam akan diminta (frontcourt
atau backcourt). Setelah waktu time out berakhir, pemain manapun dari tim B akan mendapatkan 1
tembakan free throw tanpa ada pemain yang akan rebound. Pertandingan akan dilanjutkan dengan
lemparan kedalam untuk tim A pada lokasi sesuai dengan keputusan head coach tim A.
Jika head coach tim A memutuskan untuk melakukan prosedur lemparan kedalam di
frontcourt, tim A hanya memiliki 14 detik atau berapapun waktu yang tersisa apabila waktu di shot
clock menunjukkan 13 detik atau kurang.
Jika pelatih A memutuskan untuk melakukan prosedur lemparan kedalam di backcourt, tim A
memiliki waktu berapapun yang tersisa di shot clock.

17-50 Contoh :
Dengan waktu 1:43 yang nampak pada jam pertandingan di quarter keempat, A1 mendribel
bola di lapangan belakang dan mendapatkan technical foul. Tim A melakukan 1 tembakan free
throw. Tim A meminta time out.

Interpretasi :
Bersamaan dengan waktu berakhirnya permintaan time out, head coach tim A
menginformasikan kepada crew chief tempat prosedur lemparan kedalam akan diminta (frontcourt
atau backcourt). Pertandingan akan dilanjutkan dengan lemparan kedalam untuk tim A pada lokasi
sesuai dengan keputusan pelatih.
Jika head coach tim A memutuskan untuk melakukan prosedur lemparan kedalam di
frontcourt, tim A hanya memiliki 14 detik atau berapapun waktu yang tersisa apabila waktu di shot
clock menunjukkan 13 detik atau kurang.
Jika head coach tim A memutuskan untuk melakukan prosedur lemparan kedalam di
backcourt, tim A memiliki waktu berapapun yang tersisa di shot clock.

17-51 Contoh :
Dengan waktu 1:41 yang nampak pada jam pertandingan di quarter keempat, A1 mendribel
bola di lapangan belakang ketika B1 menepis bola keluar ke arah out-of-bounds. Tim A meminta time
out. Dengan waktu hampir bersamaan A1 mendapatkan technical foul.

Interpretasi :
Bersamaan dengan waktu berakhirnya permintaan time out, head coach tim A
menginformasikan kepada crew chief tempat prosedur lemparan kedalam akan diminta (frontcourt
atau backcourt). Setelah waktu time out berakhir, pemain B akan menunggu proses 1 tembakan free
throw tanpa ada pemain yang akan rebound. Pertandingan akan dilanjutkan dengan lemparan
kedalam untuk tim A pada lokasi sesuai dengan keputusan head coach.
Jika head coach tim A memutuskan untuk melakukan prosedur lemparan kedalam di
frontcourt, tim A hanya memiliki 14 detik atau berapapun waktu yang tersisa apabila waktu di shot
clock menunjukkan 13 detik atau kurang.
Jika head coach tim A memutuskan untuk melakukan prosedur lemparan kedalam di
backcourt, tim A memiliki waktu berapapun yang tersisa di shot clock.

17-52 Contoh :
Dengan waktu 58 yang nampak pada jam pertandingan di quarter keempat, A1 di backcourt

1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 38


(a) B1 sengaja menendang bola.
(b) B1 foul A1. Ini merupakan tim foul ketiga tim B.

(c) B1 menepis bola ke out of bounds.

Dengan 19 detik tersisa pada shot clock, tim A meminta time out.

Interpretasi :
Pelatih kepala tim A akan menentukan lemparan kedalam apakah akan dilaksanakan dari
throw in line di froncourt atau dari backcourtnya.

Dalam semua kasus, jika lemparan kedalam dilaksanakan di frontcourt, tim A akan memiliki 14 detik
pada shotclock.

(a) dan (b) jika lemparan kedalam di backcourt, tim A akan mendapatkan 24 detik pada shot clock.
(c) jika lemparan kedalam di backcourt, tim A akan mendapatkan 19 detik pada shot clock.

17-53 Statement
Kapanpun terjadi bola masuk ke keranjang, tetapi bola masuk ataupun free throw terakhir
yang masuk tetapi tidak sah, pertandingan akan dilanjutkan dengan lemparan kedalam dari
perpanjangan garis free throw..

17-54 Contoh :
A1 dalam upaya mencetak angka melakukan travveling violation dan kemudian memasukan
bola ke keranjang.

Interpretasi :
Bola masuk A1 tidak akan dihitung. Tim B akan mendapatkan lemparan kedalam dari
perpanjangan garis free throw di backcourt. Tim B akan mendapatkan 24 detik pada shotclock.

17-55 Contoh :
A1 melakukan tembakan untuk mencetak angka. Ketika bola telah mencapai titik tertinggi
dan meluncur kebawah, A2 menyentuh bola kemudian memasukan bola ke keranjang

Interpretasi :
Bola masuk A1 tidak akan dihitung. Tim B akan mendapatkan lemparan kedalam dari
perpanjangan garis free throw di backcourt. Tim B akan mendapatkan 24 detik pada shotclock.

1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 39


PASAL. 18/19 TIME-OUT / PERGANTIAN PEMAIN

18/19-1 Statement
Time-out tidak dapat dikabulkan sebelum waktu bertanding untuk sebuah quarter atau
overtime telah dimulai atau setelah waktu bertanding untuk sebuah quarter atau overtime telah
berakhir.
Pergantian pemain tidak dapat dikabulkan sebelum waktu bertanding untuk quarter
pertama telah dimulai atau setelah waktu bertanding untuk pertandingan telah habis. Setiap
pergantian pemain dapat dikabulkan selama jeda pertandingan diantara quarter dan overtime.

18/19-2 Contoh :
Setelah bola meninggalkan tangan crew chief pada sebuah jump ball tetapi sebelum bola
ditepis secara sah, pelompat A2 melakukan violation. Tim B memperoleh lemparan ke dalam. Pada
saat ini pelatih (manapun) meminta time-out atau pergantian pemain.

Interpretasi:
Walaupun kenyataannya bahwa pertandingan telah dimulai, time-out ataupun pergantian
pemain tidak dapat dikabulkan karena jam pertandingan belum dimulai.

18/19-3 Statement:
Jika sinyal shot clock berbunyi saat bola berada di udara selama tembakan untuk mencetak
angka, hal ini tidak merupakan Violation dan jam pertandingan tidak berhenti. Jika tembakan untuk
mencetak angka berhasil, ini adalah dalam kondisi khusus, kesempatan time-out atau pergantian
pemain untuk kedua tim.

18/19-4 Contoh :
Pada saat tembakan untuk mencetak angka, bola berada di udara ketika shot clock berbunyi.
Bola memasuki keranjang. Pada saat ini suatu tim (manapun) atau kedua tim meminta:
(a) Time-out.
(b) Pergantian pemain.

Interpretasi:
(a) Ini adalah kesempatan time-out hanya untuk tim yang tidak mencetak angka.
Jika tim yang tidak mencetak angka telah diizinkan time-out, maka tim lawan juga boleh
diizinkan time-out dan kedua tim diperbolehkan juga melakukan pergantian pemaian, jika
mereka menghendaki.
(b) ini adalah kesempatan pergantian pemain hanya untuk tim yang tidak mencetak angka dan
hanya saat jam pertandingan menunjukan 2:00 menit atau kurang dari quarter keempat
atau overtime. Jika tim yang tidak mencetak angka diizinkan melakukan pergantian pemain,
lawan juga boleh diizinkan melakukan pergantian pemain dan kedua tim diperbolehkan juga
melakukan time-out, jika mereka menghendaki.

1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 40


18/19-5 Statement:
Pasal 18 dan 19 menjelaskan ketika kesempatan time-out atau pergantian pemain dimulai
dan berakhir. Jika permintaan untuk time out dan pergantian pemain (untuk semua pemain,
termasuk penembak free throw) dibuat setelah bola sudah dalam pegangan penembak free throw
untuk free throw pertama atau free throw satu-satunya, time-out atau pergantian pemain boleh
dikabulkan untuk kedua tim, jika:
(a) free throw terakhir atau satu-satunya berakhir atau
(b) free throw terakhir atau satu-satunya diikuti dengan lemparan ke dalam, atau
(c) untuk setiap alasan yang sah sehingga bola tetap mati setelah free throw terakhir atau satu-
satunya.
Setelah bola berada pada pegangan pemain yang akan melakukan free throw untuk
tembakan yang pertama dari 2 atau 3 beban hukuman free throw untuk hukuman pelanggaran yang
sama, tidak ada time out atau pergantian pemain yang akan diijinkan sebelum bola menjadi mati
setelah free throw terakhir.
Ketika technical foul terjadi diantara beberapa free throw. Free throw tanpa pemain yang
akan rebound akan dilaksanakan segera. Time out atau pergantian pemain untuk kedua tim tidak
akan diijinkan sebelum dan/atau setelah free throw, kecuali pemain pengganti akan menjadi pemain
yang akan menembak untuk hukuman technical foul. Dalam kasus ini, lawan juga dapat meminta
pergantian 1 pemain jika mereka menghendaki.

18/19-6 Contoh:
A1 diberikan dua 2 free throw. Tim A atau tim B meminta time-out atau pergantian pemain:
(a) Sebelum bola berada pada pegangan penembak free throw A1.
(b) Setelah percobaan free throw pertama dilakukan.
(c) Setelah free throw kedua berhasil tapi sebelum bola pada pegangan pemain yang akan
melakukan lemparan ke dalam dari pemain manapun dari tim B yang akan melempar bola.
(d) Setelah free throw kedua yang berhasil tetapi setelah bola pada pegangan pemain yang akan
melakukan lemparan ke dalam dari pemain manapun dari tim B yang akan melempar bola.

Interpretasi:
(a) Time-out atau pergantian pemain dikabulkan segera, sebelum free throw pertama dilakukan.
(b) Time-out atau pergantian pemain dikabulkan setelah free throw terakhir, jika berhasil.
(c) Time-out atau pergantian pemain dikabulkan segera sebelum lemparan ke dalam.
(d) Time-out atau pergantian pemain tidak dikabulkan.

18/19-7 Contoh :
A1 diberikan dua 2 free throw. Setelah percobaan free throw pertama, tim A atau tim B
meminta time-out atau pergantian pemain. Selama percobaan free throw terakhir:
(a) Bola memantul dari ring dan pertandingan berlanjut.
(b) Free throw berhasil.
(c) Bola tidak menyentuh ring atau tidak memasuki keranjang.
(d) A1 melangkah diatas garis free throw saat menembak dan diputuskan pelanggaran.
(e) B1 melangkah ke dalam daerah bersyarat sebelum bola meninggalkan tangan A1. B1
diputuskan violation dan free throw A1 gagal.
Interpretasi:
(a) Time-out atau pergantian pemain tidak diizinkan.
(b),(c)dan(d) Time-out atau pergantian pemain dikabulkan segera.
(e) A1 akan melakukan free throw dan jika berhasil, free throw atau pergantian pemain
dikabulkan segera.

1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 41


18/19-8 Contoh :
Kesempatan pergantian pemain telah berakhir ketika A6 berlari ke petugas meja, dan
berteriak keras meminta pergantian. Petugas pencatat waktu bereaksi dan secara salah
membunyikan sinyal pergantian pemain. Wasit meniupkan peluitnya.

Interpretasi :
Bola menjadi mati dan jam pertandingan dihentikan sebagaimana normalnya terjadi
kesempatan pergantian pemain. Bagaimanapun juga, karena permintaan pergantian pemain oleh A6
sudah terlambat, pergantian pemain tidak diijinkan. Pertandingan akan dilanjutkan segera.

18/19-9 Contoh :
Sebuah goaltending atau pelanggaran interference terjadi pada permainan. Time out diminta
oleh salah satu pelatih atau pergantian pemain diminta oleh salah satu tim.

Interpretasi :
Violation menyebabkan jam pertandingan menjadi mati dan status bola menjadi mati. Time
out atau pergantian pemain diijinkan.

18/19-10 Contoh :
B1 foul A1 pada percobaan untuk mencetak 2 angka yang gagal. Setelah A1 melakukan
tembakan pertamanya dari 2 free throw, A2 dibebankan technical foul. Salah satu tim sekarang
meminta time out atau pergantian pemain.

Interpretasi :
Pemain manapun dari tim B akan mendapatkan 1 free throw tanpa pemain yang akan
rebound. Jika tim B menginginkan pemain pengganti untuk melakukan free throw, tim A juga
diijinkan untuk mengganti hanya 1 pemain saja, jika diinginkan. Jika free throw dilakukan oleh
pemain pengganti dari tim B, atau siapa saja yang baru saja menjadi pemain di lapangan atau jika tim
A juga mengganti 1 pemain, mereka tidak diijinkan untuk mengganti pemain tersebut hingga jam
pertandingan berikutnya yang telah berjalan menjadi berhenti lagi. Setelah pemain tim B melakukan
free throw untuk hukuman atas technical foul A2, A1 akan melanjutkan free throw keduanya dan
pertandingan akan dilanjutkan setelah free throw terakhir. Time out atau pergantian pemain lainnya
akan diijinkan untuk kedua tim pada kesempatan time out atau pergantian pemain berikutnya.

18/19-11 Contoh :
B1 foul A1 pada percobaan tembakan 2 angka yang gagal. Setelah free throw pertama A1
dari 2 free throw, A2 dibebankan dengan technical foul. Pemain manapun dari tim B melakukan 1
free throw tanpa pemain yang akan rebound. Sekarang salah satu dari tim meminta time out atau
pergantian pemain.

Interpretasi :
A1 akan melaksanakan free throw keduanya dan pertandingan akan dilanjutkan
sebagaimana mestinya setelah free throw terakhir. Time out atau pergantian pemain untuk kedua
tim akan diijinkan pada kesempatan time out atau pergantian pemain berikutnya.

18/19-12 Contoh :
B1 foul A1 pada percobaan tembakan 2 angka yang gagal. Setelah free throw pertama A1
dari 2 free throw, A2 dibebankan dengan technical foul. Ini merupakan foul kelima A2. Sekarang
salah satu dari tim meminta time out atau pergantian pemain.

1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 42


Interpretasi :
A2 akan diganti segera. Pemain manapun dari tim B akan melakukan 1 tembakan tanpa ada pemain
yang akan rebound. Jika tim B mengganti pemain untuk melakukan free throw, tim A juga berhak
untuk mengganti 1 pemain, jika mereka menginginkan. Jika free throw dilakukan oleh pemain
pengganti dari tim B, atau siapa saja yang baru saja menjadi pemain di lapangan atau jika tim A juga
mengganti 1 pemain, mereka tidak diijinkan untuk mengganti pemain tersebut hingga jam
pertandingan berikutnya yang telah berjalan menjadi berhenti lagi. Setelah pemain tim B melakukan
free throw untuk hukuman atas technical foul A2, A1 akan melanjutkan free throw keduanya dan
pertandingan akan dilanjutkan setelah free throw terakhir. Time out atau pergantian pemain lainnya
akan diijinkan untuk kedua tim pada kesempatan time out atau pergantian pemain berikutnya.

18/19-13 Contoh :
Dribbler A1 dibebankan technical foul. B6 meminta pergantian pemain untuk melakukan
free throw.

Interpretasi :
Ini merupakan kesempatan pergantian pemain untuk kedua tim. Setelah menjadi pemain, B6
akan melakukan 1 free throw tanpa ada pemain yang akan melakukan rebound tetapi B6 tidak dapat
diganti hingga jam pertandingan telah berjalan dan menjadi mati kembali.

18/19-14 Statement:
Jika, Permintaan time out telah diminta, terjadi foul diantara salah satu tim, time out tidak
akan diberikan sampai wasit menyelesaikan semua komunikasi laporan yang berhubungan dengan
foul ke petugas meja. Dalam kasus pemain yang melakukan foul kelima, prosedur pergantian pemain
termasuk dalam komunikasi

18/19-15 Contoh :
Pada saat pertandingan, hedcoach tim A meminta time out setelah B1 dibebankan foul
kelimanya.

Interpretasi :
Periode time out tidak akan dimulai hingga seluruh komunikasi dengan petugas pencatat
angka telah diselesaikan dan pemain pengganti B1 telah berubah status menjadi pemain.

18/19-16 Contoh :
Pada saat pertandingan, hedcoach tim A meminta time out setelah pemain manapun
dibebankan foul.

Interpretasi :
Tim diijinkan menuju ke bangku cadangannya meskipun periode time out belum sepenuhnya
dimulai secara formal.

1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 43


18/19-17 Statement
Setiap time-out harus selama satu (1) menit. Kedua tim harus segera kembali ke lapangan
pertandingan setelah wasit meniup peluitnya dan memberi isyarat di dalam lapangan pertandingan.
Kadang kala tim memperpanjang time-out lebih dari satu (1) menit yang diberikan, memperoleh
keuntungan dengan memperpanjang time-out dan juga menyebabkan tertundanya pertandingan.
Peringatan harus diberikan oleh wasit. Jika tim tersebut tidak mengindahkan peringatan, time-out
tambahan harus dibebankan terhadap tim yang bersalah. Jika tim tersebut tidak lagi memiliki sisa
time-out, technical foul diberikan karena menunda pertandingan dapat dibebankan terhadap
pelatih, dicatat sebagai “B1”. Jika kedua tim tidak segera kembali menuju lapangan permainan pada
jeda babak kedua, sebuah time-out akan dibebankan pada tim penyerang. Dibebankan sebuah time
out namun tidak sampai 1 menit dan pertandingan akan dilanjutkan dengan segera.

18/19-18 Contoh :
Periode time-out telah habis dan wasit memberikan isyarat kepada tim A untuk kembali ke
dalam lapangan pertandingan. Pelatih A terus memberikan instruksi kepada timnya yang tetap
berada di daerah bangku cadangan. Wasit memberikan isyarat lagi kepada tim A untuk memasuki
lapangan pertandingan dan
(a) Akhirnya tim A masuk ke dalam lapangan pertandingan.
(b) Tim A tetap berada di daerah bangku cadangan.

Interpretasi:
(a) Setelah tim mulai kembali ke dalam lapangan pertandingan, wasit memberikan peringatan
kepada pelatih jika perilaku yang sama diulangi lagi, time-out tambahan akan dibebankan
kepada regu A.
(b) Tanpa peringatan, time-out tambahan akan dibebankan terhadap tim A. Jika tim A tidak lagi
memiliki time-out yang tersisa, technical foul karena menunda pertandingan akan dibebankan
terhadap pelatih A, dicatat sebagai “B1”.

18/19-19 Contoh :
Setelah jeda permainan di babak kedua, tim A tetap di ruang ganti dan menunda jalannya
permulaan quarter ketiga.

Interpretasi :
Setelah tim A memasuki lapangan permainan, tanpa peringatan time out dibebankan ke tim A.
Tidak akan ada waktu 1 menit untuk time out dan pertandingan akan dilanjutkan segera.

18/19-20 Statement
Jika tim belum diberikan time out di babak ke-2 hingga jam pertandingan menunjukkan 2:00
pada quarter keempat, pencatat angka akan membuat 2 garis horizontal pada score sheet di kotak
pertama untuk babak ke-2 timnya.Pada papan skor akan terlihat time out pertama telah diambil.

18/19-21 Contoh :
Dengan waktu 2:00 pada jam pertandingan di quarter keempat, kedua tim tidak mengambil
time out di babak kedua.

Interprestasi
Pencatat angka akan membuat 2 garis horizontal pada score sheet di kotak pertama kedua
tim untuk babak kedua. Pada papan skor akan terlihat time out pertama telah diambil.

1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 44


18/19-22 Contoh :
Dengan waktu 2:09 pada jam pertandingan di quarter keempat pelatih tim A meminta time
out yang pertama kali dibabak ke-2 ketika pertandingan sedang berjalan. Saat waktu tersisa 1:58
bola keluar lapangan dan jam pertandingan berhenti. Tim A diberikan time out.

Interprestasi
Pencatat angka akan membuat 2 garis horizontal pada score sheet di kotak pertama tim A
sebagai permintaan time out nya telah diberikan pada 1:58 di quarter keempat. Time out akan
dicatat pada kotak kedua dan tim A hanya memiliki satu kali time out yang tersisa. Pada papan skor
akan terlihat time out kedua telah diambil.

18/19-23 Statement
Kapanpun time out diminta, akan diabaikan ketika sebelum atau sesudah terjadi keputusan
technical foul, unsportmanlike foul atau disqualifying foul, time out akan diberikan sebelum
dimulainya prosedur freethrow(beberapa freethrow). Jika selama time out terjadi technical foul,
unsportmanlike foul atau disqualifying foul, maka free throw akan dilaksanakan setelah time out
selesai.

18/19-24 Contoh :
Head coach tim B meminta time out. A1 melakukan unsportmanlike foul terhadap B1, diikuti
dengan technical foul terhadap A2
Interpretasi :
Time out akan diberikan pada tim B. setelah time out tim B memperoleh 1 tembakan free
throw tanpa ada pemain rebound. B1 tetap mendapatkan 2 free throw tanpa ada pemain rebound.
Pertandingan akan dilanjutkan dengan prosedur lemparan kedalam untuk tim B di throw in line pada
lapangan depan, dengan 14 detik pada shot clock.

18/19-25 Contoh :
Head coach tim B meminta time out. A1 melakukan unsportmanlike foul terhadap B1. Time
out diberikan pada tim B. pada saat time out technical foul dibebankan kepada A2

Interpretasi :
Setelah time out pemain manapun dari tim B memperoleh 1 tembakan free throw akibat
technical foul dari A2 tanpa ada pemain rebound. B1 tetap mendapatkan 2 free throw tanpa ada
pemain rebound. Pertandingan akan dilanjutkan dengan prosedur lemparan kedalam untuk tim B di
throw in line pada lapangan depan, dengan 14 detik pada shot clock.

1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 45


PASAL. 23 PEMAIN OUT-OF-BOUNDS DAN BOLA OUT-OF-BOUNDS
23-1 Statement
Jika bola out of bound karena menyentuh atau disentuh oleh pemain yang berada di atas
atau diluar garis batas, pemain ini dinyatakan menyebabkan bola keluar ke arah out of bound.

23-2 Contoh :
Di dekat side line, A1 dengan bola di tangannya dijaga ketat oleh B1. A1 menyentuh bagian
tubuh B1 yang berada di daerah out of bound, dimana satu kaki keluar di out of bound.

Interpretasi :
Ini merupakan legal play oleh B1. Pemain dinyatakan out of bound jika bagian tubuhnya
melakukan kontak dengan seseorang selain pemain. Pertandingan akan dilanjutkan.

23-2 Contoh :
Di dekat side line, A1 dengan bola di tangannya dijaga ketat oleh B1 dan B2. B1 menyentuh
bola yang dipegang A1 yang berada di daerah out of bound, dimana satu kaki B1 keluar di out of
bound.

Interpretasi :
Ini merupakan out of bound violation oleh B1. Bola dinyatakan out of bound ketika
menyentuh pemain yang berada di out of bound. Pertandingan akan dilanjutkan dengan lemparan
kedalam untuk tim A di tempat terdekat dimana kejadian out of bound terjadi, kecuali tepat dibawah
papan pantul. Tim A akan mendapatkan berapapun waktu yang tersisa di shot clock.

23-4 Contoh :
A1 menggiring bola dekat dengan side line di depan petugas meja. Bola memantul tinggi dari
lapangan permainandan mengenai lutut B6 yang duduk di kursi bangku pengganti. Bola kebali lagi ke
A1 yang berada di dalam lapangan permainan.

Interpretasi
Bola dinyatakan out of bound ketika menyentuh B6 yang berada di out of bound. Bola keluar
diakibatkan oleh A1 yang terakhir menyentuh sebelum bola dinyatakan out of bound. Pertandingan
akan dilanjutkan dengan lemparan kedalam untuk tim B di tempat terdekat dengan kejadian saat
bola dinyatakan keluar, kecuali tepat berada di bawah papan pantul.

1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 46


PASAL. 24 DRIBBLING
24-1 Statement
hal ini tidak lagi dipertimbangkan sebagai dribble jika pemain dengan sengaja melemparkan
bola ke papan pantul baik papan pantul sendiri atau papan patul lawan.

24-2 Contoh :
A1 belum memulai dribble dan masih berdiri diam ketika A1 melempar bola ke papan pantul
dan menangkapnya lagi sebelum pemain lain menyentuh bola.

Interpretasi:
Hal ini merupakan legal play oleh A1. Setelah menangkap bola A1 boleh menembak atau
mengoper atau memulai dribble.

24-3 Contoh :
Setelah mengakhiri dribble, baik dalam gerakan lanjutan ataupun berdiri diam, A1 melempar
bola ke papan pantul dan menangkap atau menyentuh bola lagi sebelum bola menyentuh pemain
lain.

Interpretasi:
Hal ini merupakan legal play oleh A1. Setelah menangkap bola A1 boleh menembak atau
mengoper tetapi tidak boleh memulai dribble yang baru.

24-4 Contoh :
A1 melakukan tembakan untuk mencetak angka namun tidak terkena ring. A1 menangkap
bola kembali dan melemparnya ke papan pantul, setelah A1 menangkapnya kembali atau menepis
bola sebelum bola disentuh atau tersentuh oleh pemain lain.
Interpretasi :
Hal ini merupakan legal play oleh A1. Setelah menangkap bola A1 boleh menembak atau
mengoper tetapi tidak boleh memulai dribble yang baru.

25-5 Contoh :
A1 mendribble bola dan kemudian berhenti.
(a) A1 kehilangan keseimbangan dan tanpa menggerakkan kaki pivot nya menyentuhkan bola ke
lantai satu atau dua kali ketika memegan bola dengan ke-dua tangannya.
(b) A1 melempar-lemparkan bola dari tangan satu ke tangan yang lain tanpa menggerakkan kaki
pivotnya.

Interprestasi
Kedua situasi di atas diperbolehkan karena A1 tidak menggerakkan kaki pivotnya.

24-6 Contoh :
A1 memulai dribblenya oleh
(a) melemparkan bola melewati lawannya
(b) melemparkan bola beberapa meter darinya
Bola menyentuh lapangan pertandingan setelah itu A1 melanjutkan dribblenya.

Interprestasi
Kedua situasi di atas diperbolehkan karena bola telah menyentuh lapangan pertandingan
sebelum A1 menyentuh bola kembali pada dribblenya.

1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 47


24-7 Contoh :
A1 mengakhiri dribblenya dan dengan sengaja melempar bola pada kaki B1. A1 menangkap
bola kembali dan memulai dribble lagi.

Interpretasi :
A1 telah melakukan double dribble violation. A1 telah mengakhiri dribble-nya dan dianggap
tidak tersentuh B1. Meskipun bola mengenai B1. A1 tidak diperbolehkan dribble lagi.

1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 48


PASAL. 25 TRAVELLING
25-1 Statement
Sah jika seorang pemain yang berbaring di lapangan permainan mendapatkan penguasaan
bola. Sah jika seorang pemain yang sedang memegang bola jatuh di atas lapangan permainan. Sah
juga jika seorang pemain setelah jatuh di atas lapangan permainan meluncur singkat. Namun jika
pemain tersebut kemudian berguling untuk menghindari pemain bertahan atau berusaha untuk
berdiri saat masih memegang bola, hal ini merupakan violation.

25-2 Contoh :
A1 ketika sedang memegang bola, kehilangan keseimbangan dan jatuh di atas lapangan
permainan.

Interpretasi:
Ini merupakan legal play oleh A1. Jatuh di atas lapangan permainan bukan merupakan
travelling violation.

25-3 Contoh :
A1 ketika sedang memegang bola, jatuh ke lapangan permainan dan karena momentumnya
menyebabkan dia meluncur.

Interpretasi :
Ini merupakan legal play oleh A1. Bagaimanapun, juga A1 kemudian berguling untuk
menghindari pemain bertahan atau mencoba berdiri dengan memegang bola, maka traveling
violation terjadi.

25-4 Contoh :
A1 ketika sedang berbaring di lapangan permainan, mendapatkan penguasaan bola. A1
kemudian:
(a) mengoper bola kepada A2.
(b) memulai dribble saat masih berbaring di lapangan permainan.
(c) Mencoba berdiri saat mendribble bola
(d) mencoba berdiri saat masih memegang bola.

Interpretasi:
Dalam (a),(b) dan (c), tindakan A1 adalah sah.
Dalam (d), pelanggaran travelling telah terjadi.

25-5 Statement
Seorang pemain tidak diperbolehkan untuk menginjakan kaki secara teratur menggunakan
kaki yang sama atau kedua kaki yang sama setelah mengakhiri dribble atau memperoleh penguasaan
atas bola.

25-6 Contoh :
A1 mengahiri dribblenya dengan bola di tangannya. Dalam gerakan berkelanjutan, A1
melompat menggunakan kaki kiri, mendarat menggunakan kaki kirinya, kemudian menggunakan
kaki kanan dan mencoba melakukan tembakan.
Interpretasi :
Ini merupakan travel violation oleh A1. Pemain tidak boleh menyentuh lapangan secara
teratur menggunakan kaki yang sama setelah mengakhiri dribblenya.

1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 49


PASAL. 26 3 DETIK
23-1 Statement
Merupakan pelanggaranketika pemain yang meninggalkan lapangan permainan untuk
menghindari pelanggaran 3 detik dan kemudian masuk kembali ke daerah bersyarat.

23-2 Contoh :
A1 berada di daerah bersyarat kurang dari 3 detik kemudian dia bergerak ke out-of-bounds
melalui endline untuk menghindari pelanggaran 3 detik . A1 memasuki daerah bersyarat lagi.

Interpretasi :
A1 telah melakukan 3 second violation.

1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 50


PASAL. 28 DELAPAN DETIK
28-1 Statement
Jika shot clock berhenti karena situasi jump ball. Jika hasil penguasaan atas alternating
possession berada pada tim yang sama saat menguasai bola di lapangan belakang, tim tersebut
hanya memiliki waktu berapapun yang tersisa dalam periode hitungan 8 detik.

28-2 Contoh :
Tim A dribble selama 5 detik di backcourt ketika terjadi ‘held ball ’. Tim A memperoleh
prosedur lemparan kedalam atas alternating possession.
Interpretasi:
Tim A hanya memiliki 3 detik waktu tersisa dan harus segera bergerak untuk memainkan
bola di frontcourt.

28-3 Statement
Selama dribble dari lapangan belakang menuju lapangan depan, bola masuk lapangan depan
ketika kedua kaki pen-dribble dan bola adalah komplit (sepenuhnya) menyentuh frontcourt.

28-4 Contoh :
A1 mengangkangi garis tengah ketika menerima operan dari A2 yang berada di backcourt.
A1 kemudian melakukan operan kembali ke A2 yang masih berada di lapangan belakang tim A.

Interpretasi:
Hal ini merupakan legal play oleh tim A. Kedua kaki A1 tidak sepenuhnya menyentuh
lapangan depan dan karena itu dia berhak mengoper bola menuju lapangan belakang. Hitungan
delapan (8) detik harus berlanjut.

28-5 Contoh :
A1 mendribble bola dari backcourtnya dan mengakhiri dribblenya dengan memegang bola
dan mengangkangi garis tengah. A1 kemudian mengoper bola kepada A2 yang juga mengangkangi
garis tengah.

Interpretasi:
Hal ini merupakan legal play oleh tim A. Kedua kaki A1 tidak sepenuhnya menyentuh
lapangan depan dan karena itu dia berhak mengoper bola kepada A2 yang juga tidak berada di
lapangan depan. Hitungan delapan (8) detik harus berlanjut.

28-6 Contoh :
A1 mendribble bola dari lapangan belakangnya dan satu kakinya (bukan kedua kaki) sudah
berada di lapangan depan. Setelah itu A1 mengoper bola kepada A2, yang mengangkangi garis
tengah. A2 kemudian memulai dribble di lapangan belakangnya.

Interpretasi:
Hal ini merupakan legal play oleh tim A. Kedua kaki A1 belum sepenuhnya menyentuh
frontcourt dan karena itu dia berhak mengoper bola kepada A2 yang juga tidak berada di front
courtnya. Oleh karena itu A2 berhak untuk men-dribble bola di backcourt. Hitungan delapan (8) detik
harus berlanjut.

1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 51


28-7 Contoh :
A1 men-dribble bola dari backcourtnya dan menghentikan gerakan majunya tetapi masih
dribble ketika:
(a) mengangkangi garis tengah.
(b) kedua kaki berada di frontcourt tetapi bola di-dribble di backcourt.
(c) kedua kaki berada di backcourt tetapi bola di-dribble di frontcourt.
(d) kedua kaki berada di frontcourt ketika bola di-dribble di backcourt, setelah itu A1
mengembalikan kedua kaki ke backcourtnya.

Interpretasi:
Dalam semua kasus pendribble A1 tetap berada di backcourt sampai kedua kaki dan juga
bola sepenuhnya menyentuh frontcourt. Hitungan delapan (8) detik harus berlanjut dalam setiap
situasi.

28-8 Statement
Masing-masing periode 8 detik akan terus dilanjutkan dengan waktu yang tersisa dan pada
saat tim yang sama tetap memiliki penguasaan pada saat lemparan kedalam di backcourt timnya,
wasit akan memberitahukan periode waktu 8 detik yang tersisa kepada pemain yang akan menjadi
pelempar

28-9 Contoh :
A1 mendribble bola selama 6 detik di backcourt nya ketika double foul terjadi di :
(a) backcourt
(b) frontcourt

Interpretasi :
(a) Pertandingan akan dilanjutkan dengan lemparan kedalam untuk tim A di backcourt
dekat dengan tempat terjadinya double foul, dengan waktu 2 detik tim A harus segera
menguasai bola di lapangan depan.
(b) Pertandingan akan dilanjutkan dengan lemparan kedalam untuk tim A di lapangan
depan dekat dengan tempat terjadinya double foul.
28-10 Contoh :
A1 dribble selama 4 detik di backcourt timnya ketika B1 menepis bola ke arah out-of-bounds
di backcourt tim A.

Interpretasi :
Pertandingan akan dilanjutkan dengan lemparan kedalam untuk tim A di backcourt dengan
waktu 4 detik tim A harus segera menguasai bola di lapangan depan.

28-11 Statement
Jika pertandingan dihentikan oleh wasit untuk setiap alasan yang sah yang tidak
berhubungan dengan tim manapun dan jika dalam penilaian wasit lawan dapat dirugikan, hitungan 8
detik akan berlanjut dari saat pertandingan dihentikan.

28-12 Contoh :
Dengan waktu 25 detik di quarter keempat dan skor A 72 - B 72, tim A mengontrol bola. A1
mendribble bola selama 4 detik di backcourtnya ketika pertandingan dihentikan oleh wasit yang
disebabkan oleh
(a) Jam pertandingan atau shot clock gagal dijalankan atau dimulai
(b) Botol dilemparkan ke dalam lapangan
(c) Kesalahan me-reset Shot clock

1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 52


Interprestasi
Pada semua situasi di atas pertandingan akan dilanjutkan dengan lemparan ke dalam oleh
tim A di backcourtnya dengan tersisa 4 detik pada hitungan 8 detik. Tim B akan dirugikan jika
pertandingan dimulai dengan hitungan 8 detik yang baru.

28-13 Statement
Jika terjadi pelanggaran delapan (8) detik, lemparan kedalam akan diberikan di tempat
terdekat dengan pelanggaran terjadi.

28-14 Contoh :
Tim A telah menguasai bola selama 8 detik dan pelanggaran diputuskan ketika :
(a) Tim A menguasai bola di backcourt
(b) Bola saat di udara pada saat A1 mengoper dari lapangan belakang menuju frontcourt
timnya.
Interpretasi :
Tim B akan mendapatkan prosedur lemparan kedalam di froncourt dengan 14 detik pada
shot clock, dari tempat terdekat dengan kejadian:
(a) Lokasi dimana pelanggaran 8 detik terjadi, kecuali di belakang papan pantul
(b) Garis tengah

1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 53


PASAL. 29/50 DUA PULUH EMPAT (24) DETIK
29/50-1 Statement
Usaha tembakan dilakukan di dekat akhir periode dua puluh empat (24) detik dan tanda
berbunyi ketika bola berada di udara. Jika bola tidak menyentuh “ring”, pelanggaran telah terjadi
kecuali lawan memperoleh penguasaan bola dengan segera dan bebas. Bola akan diberikan kepada
lawan untuk lemparan ke dalam di tempat terdekat dimana pertandingan dihentikan oleh wasit,
kecuali tepat di belakang papan pantul.

29/50-2 Contoh :
Tembakan untuk mencetak angka oleh A1 sedang berada di udara ketika bel sinyal shot clock
berbunyi. Bola menyentuh papan pantul dan kemudian bergulir di lapangan permainan, lalu bola
disentuh oleh B1 diikuti oleh A2 dan akhirnya dikuasai oleh B2.

Interpretasi:
Tim A melakukan shotclock violation. Bola tembakan A1 untuk mencetak angka tidak
menyentuh ring dan kemudian tidak ada penguasaan dengan segera dan bebas oleh tim B.

29/50-3 Contoh :
Selama tembakan untuk mencetak angka oleh A1 bola menyentuh papan pantul tetapi tidak
menyentuh ring. Bola kemudian disentuh pada saat rebound tetapi tidak dikuasai oleh B1, setelah
itu A2 mendapatkan penguasaan bola. Pada saat ini bel sinyal shotclock berbunyi.

Interpretasi:
Tim A melakukan shotclock violation.

29/50-4 Contoh :
A1 menembak untuk mencetak angka pada akhir periode 24 detik habis. Bola secara sah
diblok oleh B1 dan kemudian bel tanda jam 24 detik berbunyi. Setelah tanda berbunyi, B1
melakukan foul terhadap A1.

Interpretasi:
Tim A melakukan shotclock violation. Foul B1 harus diabaikan kecuali technical,
unsportmanlike atau disqualifying foul.

29/50-5 Contoh :
Tembakan untuk mencetak angka oleh A1 sedang berada di udara ketika bel sinyal shotclock
berbunyi. Bola tidak menyentuh “ring”. Setelah itu lansung diputuskan bola pegang antara A2 dan
B2.

Interpretasi:
Tim A melakukan shotclock violation. Tim B tidak mendapatkan penguasaan bola secara
segera dan bebas.

29/50-6 Contoh :
A1 melepaskan tembakan untuk mencetak angka. Ketika bola sedang berada di udara, jam
dua puluh empat (24) detik habis. Bola tidak menyentuh ring, setelah itu bola ditepis B1 kemudian
bola menuju out-of-bounds.
Interpretasi:
Tim A melakukan shotclock violation . Tim B tidak mendapatkan penguasaan bola secara
bebas dan segera.

1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 54


29/50-7 Contoh :
B1 foul A1 pada saat percobaan mencetak angka. Setelah bel sinyal shotclock berbunyi. Bola
masuk keranjang.

Interpretasi:
Tembakan A1 yang masuk akan dihitung. bel sinyal shotclock berbunyi bersamaan dengan
terjadinya call foul dan oleh karena itu bel sinyal shotclock yang berbunyi akan diabaikan. A1 akan
mendapatkan 1 free throw. Pertandingan akan dilanjutkan sebagaimana mestinya setelah free throw
terakhir.

29/50-8 Statement
Jika bel sinyal shotclock berbunyi dalam situasi dimana menurut pertimbangan wasit, lawan
akan mendapatkan penguasaan bola dengan segera dan bebas, bel harus diabaikan dan
pertandingan berlanjut.

29/50-9 Contoh :
Di dekat akhir dari periode dua puluh empat (24) detik, operan A1 gagal diambil oleh A2
(kedua pemain berada di lapangan depan) dan bola bergulir ke lapangan belakang tim A. sebelum B1
mendapatkan bola dengan jalur kosong menuju keranjang, bel sinyal shotclock berbunyi.

Interpretasi:
Jika B1 mendapatkan penguasaan bola dengan segera dan bebas, tanda harus diabaikan dan
pertandingan harus berlanjut.

29/50-10 Statement
Jika sebuah tim yang tadinya sedang menguasai bola diberikan lemparan ke dalam
alternating possession, tim tersebut hanya memiliki berapapun waktu yang tersisa pada shot clock
saat situasi jumpball terjadi.

29/50-11 Contoh :
Tim A sedang menguasai bola di frontcourt dengan 10 detik tersisa pada shot clock ketika
situasi jump ball terjadi. Lemparan ke dalam alternating possession diberikan kepada:
(a) tim A
(b) tim B

Interpretasi:
(a) tim A hanya memiliki 10 detik tersisa pada shot clock.
(b) tim B memiliki 24 detik yang baru.

29/50-12 Statement
Jika pertandingan dihentikan oleh wasit untuk sebuah foul atau violation (bukan bola keluar
lapangan) dilakukan oleh tim yang tidak menguasai bola dan kepemilikan bola diberikan kepada tim
yang sama yang sebelumnya menguasai bola di frontcourt, shot clock akan di reset sebagai berikut :
 Jika 14 detik atau lebih yang terlihat pada shot clock saat pertandingan dihentikan, shot clock
tidak di reset tetapi harus dilanjutkan dari waktu saat dihentikan.
 Jika 13 detik atau kurang yang terlihat pada shot clock saat pertandingan dihentikan, shot
clock akan ditampilkan ke empat belas (14) detik.

1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 55


29/50-13 Contoh :
A1 dribble dan ditepis ke luar lapangan oleh B1 di frontcourt tim A. shot clock menunjukan
8 detik.

Interpretasi:
Tim A hanya memiliki 8 detik tersisa pada shot clock.

29/50-14 Contoh :
A1 mendribble bola di frontcourtnya dan di foul oleh B1. Ini adalah foul kedua dari tim B di
quarter ini. shot clock menunjukan 3 detik.

Interpretasi:
Tim A memiliki 14 detik tersisa pada shot clock.

29/50-15 Contoh :
Dengan 4 detik tersisa pada shot clock, tim A sedang menguasai bola di lapangan depan
ketika:
(a) A1
(b) B1
Cedera dan wasit menghentikan pertandingan.

Interpretasi:
Tim A memiliki:
(a) 4 detik
(b) 14 detik
Pada shot clock.

29/50-16 Contoh :
Dengan 6 detik tersisa pada shot clock, A1 melepaskan tembakan untuk mencetak angka.
Ketika bola berada di udara double foul antara A2 dan B2 diputuskan. Bola tidak masuk ke dalam
keranjang. Panah alternating possession menunjukan kepemilikan berikutnya untuk tim A.

Interpretasi:
Tim A memiliki 6 detik tersisa pada shot clock.

29/50-17 Contoh :
Dengan 5 detik tersisa pada shot clock, A1 sedang mendribble bola ketika B1 dibebankan
technical foul, kemudian diikuti dengan technical foul terhadap head coach tim A.

Interpretasi:
Setelah pembatalan hukuman yang seimbang, pertandingan akan dilanjutkan dengan
lemparan ke dalam untuk tim A dan 5 detik tersisa pada shot clock.

29/50-18 Contoh :
Dengan
(a) 16 detik
(b) 12 detik
Tersisa pada shot clock, A1 mengoper bola ke A2 yang berada di frontcourt tim A. B1 berada
di lapangan belakang dengan sengaja menendang bola dengan kakinya atau memukul bola dengan
kepalan tangannya.

1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 56


Interpretasi:
Dalam kedua kasus, Pelanggaran tim B. Setelah lemparan ke dalam di lapangan depan, tim A
memiliki:
(a) 16 detik
(b) 14 detik
Tersisa pada shot clock.

29/50-19 Contoh :
Selama lemparan ke dalam oleh A1 di quarter ketiga, B1 di lapangan belakangnya menempatkan
tangannya melewati garis batas dan ia mem-blok operan A1 dengan:
(a) 19 detik
(b) 11 detik
Tersisa pada shot clock

Interpretasi:
Dalam kedua kasus, Pelanggaran B1. Setelah lemparan ke dalam di lapangan depan tim A
memiliki:
(a) 19 detik
(b) 14 detik
Tersisa pada shot clock.

29/50-20 Contoh :
Dengan 6 detik tersisa pada shot clock, A1 mendribble bola di lapangan depannya ketika B2
melakukan unsprotsmanlika foul terhadap A2.

Interpretasi:
Setelah A2 mendapatkan 2 tembakan free throw tanpa pemain yang rebound. Tanpa
memperhatikan apakah free throw berhasil atau gagal, tim A akan diberikan lemparan ke dalam
dari throw-in line di lapangan depan dengan 14 detik pada shot clock.
Interpretasi yang sama juga berlaku untuk disqualifying foul.

29/50-21 Statement
Jika pertandingan dihentikan oleh wasit untuk setiap alasan yang sah yang tidak
berhubungan dengan tim manapun dan jika menurut pertimbangan wasit lawan dapat dirugikan,
shot clock harus dilanjutkan dari saat pertandingan dihentikan.

29/50-22 Contoh :
Dengan 25 ddetik tersisa pada jam pertandingan di quarter keempat dan dengan skor A 72 - B 72
tim A mendapatkan penguasaan bola. A1 mendribble bola selama 20 detik di lapangan depan
ketika pertandingan dihentikan oleh wasit karena:
(a) Game clock atau shot clock gagal untuk berjalan atau untuk dimulai
(b) Ada sebuah botol dilempar ke dalam lapangan.
(c) Shot clock detik di reset secara keliru.

Interpretasi:
Dalam semua kasus pertandingan harus dilanjuntukan dengan lemparan ke dalam tim A di tempat
dimana pertandingan dihentikan.tim A akan memiliki waktu 4 detik tersisa pada shot clock. Tim B
akan dalam posisi dirugikan jika pertandingan dilanjutkan dengan shot clock 14 detik.

1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 57


29/50-23 Contoh :
Setelah tembakan untuk mencetak angka oleh A1, bola memantul dari ring dan kemudian
dikuasai oleh A2. 9 detik kemudian shot clock berbunyi secara keliru. Wasit menghentikan
pertandingan.

Interpretasi:
Tim A yang menguasai bola akan dalam posisi dirugikan jika ini merupakan shot clock
violation. Setelah berkonsultasi dengan pengawas pertandingan dan operator shot clock, wasit
memulai kembali pertandingan dengan lemparan ke dalam untuk tim A dengan 5 detik tersisa pada
shot clock.

29/50-24 Contoh :
Dengan 4 detik tersisa pada shot clock, A1 menembak untuk mencetak angka. Bola tidak
menyentuh ring tetapi operator shot clock me-reset jam secara keliru. A2 mendapatkan rebound
dan setelah beberapa saat A3 mencetak angka. Pada saat ini wasit baru sadar akan situasi
kekeliruan.

Interpretasi:
Para wasit (setelah berkonsultasi dengan pengawas pertandingan, jika ada, harus
memastikan bahwa bola tidak menyentuh ring pada tembakan untuk mencetak angka oleh A1.
Mereka kemudian harus memutuskan apakah bola meninggalkan tangan A3 sebelum bel shot clock
yang seharusnya berbunyi kalau tidak di reset. Jika demikian angka akan dihitung, namun jika tidak,
shot clock violation telah terjadi dan bola masuk oleh A3 tidak akan dihitung.

29/50-25 Statement
Jika pertandingan dihentikan oleh wasit untuk sebuah foul dilakukan oleh tim bertahan di
backcourtnya, jika pertandingan dilanjutkan dengan lemparan kedalam, shot clock akan di reset
sebagai berikut :
 Jika 14 detik atau lebih yang terlihat pada shot clock saat pertandingan dihentikan, shot clock
tidak di reset tetapi harus dilanjutkan dari waktu saat dihentikan.
 Jika 13 detik atau kurang yang terlihat pada shot clock saat pertandingan dihentikan, shot
clock akan ditampilkan ke empat belas (14) detik.

29/50-26 Contoh :
Dengan 17 detik tersisa pada shot clock, A1 melakukan tembakan ketika bola di udara B2 di
backcourtnya foul pada A2. Ini merupakan tim foul kedua tim B di quarter itu. Bola :
(a) Masuk keranjang
(b) Memantul dari ring namun tidak masuk ke keranjang
(c) Tidak mengenai ring

Interpretasi :
(a) Bola masuk oleh A1 akan dihitung
Dalam semua kasus, pertandingan akan dilanjutkan dengan emparan kedalam untuk tim A di
frontcourtnya dekat dengan tempat dimana B2 melakukan foul. Tim A akan memiliki 17 detik
pada shot clock.

1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 58


29/50-27 Contoh :
Dengan 10 detik tersisa pada shot clock. A1 melepaskan tembakan untuk mencetak angka.
Ketika bola di udara, “defensive foul” diputuskan terhadap B2 yang melakukan foul ke A2. Ini adalah
“foul” kedua tim B di quarter ini. Bola:
(a) Masuk kedalam keranjang.
(b) Mengenai ring tetapi tidak masuk keranjang.
(c) Tidak mengenai ring

Interpretasi:
(a) Bola masuk A1 dihitung.
Untuk semua kasus, pertandingan akan dilanjutkan dengan lemparan kedalam kepada tim A di
titik terdekat dimana foul terjadi, dengan 14 detik tersisa pada shot clock.

29/50-28 Contoh :
A1 melepaskan tembakan untuk mencetak angka. Ketika bola berada di udara bel shot clock
berbunyi dan kemudian B2 melakukan foul ke A2. Ini adalah team foul kedua tim B di quarter ini.
Bola:
(a) Masuk ke dalam keranjang.
(b) Memantul ke ring tetapi tidak masuk keranjang.
(c) Tidak mengenai ring.

Interpretasi:
(a) Bola masuk A1 dihitung.
Untuk semua kasus, pertandingan akan dilanjutkan dengan lemparan kedalam kepada tim A di
titik terdekat dimana foul terjadi, dengan 14 detik tersisa pada shot clock.

29/50-29 Contoh :
Dengan 10 detik pada shot clock. A1 melepaskan tembakan untuk mencetak angka. Ketika
bola berada di udara, B2 melakukan foul ke A2. Ini adalah team foul ke-5 tim B di quarter ini. Bola:
(a) Masuk ke dalam keranjang.
(b) Memantul ke ring tetapi tidak masuk keranjang.
(c) Tidak mengenai ring.

Interpretasi:
(a) Bola masuk A1 dihitung.
Dalam semua kasus, tidak ada shot clock violation. A2 diberikan 2 free throw. Pertandingan
akan dilanjutkan sebagaimana mestinya setelah free throw.

29/50-30 Contoh :
A1 melepaskan tembakan untuk mencetak angka. Ketika bola berada di udara sinyal bel shot
clock berbunyi, B2 melakukan foul ke A2. Ini adalah team foul ke-5 tim B di quarter ini. Bola:
(a) Masuk ke dalam keranjang.
(b) Memantul ke ring tetapi tidak masuk keranjang.
(c) Tidak mengenai ring.

Interpretasi:
(a) Bola masuk A1 dihitung.
Dalam semua kasus, tidak ada shot clock violation. A2 diberikan 2 “free throw”. Pertandingan akan
dilanjutkan sebagaimana mestinya setelah free throw.

1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 59


29/50-31 Contoh :
A1 melepaskan tembakan untuk mencetak angka. Ketika bola berada di udara sinyal bel shot
clock berbunyi, B2 atau A2 dibebankan technical foul. Bola:
(a) Masuk ke dalam keranjang.
(b) Memantul ke ring tetapi tidak masuk keranjang.
(c) Tidak mengenai ring.

Interpretasi:
Dalam semua kasus, pemain manapun dari tim A atau tim B akan melakukan 1 free throw tanpa
pemain rebound.
(a) Ini bukanlah shot cock violation. Tembakan masuk A1 akan dihitung. Pertandingan akan
dilanjutkan dengan lemparan kedalam di endline.
(b) Ini bukanlah shot cock violation. Ini merupakan situasi jump ball. Pertandingan akan
dilanjutkan dengan lemparan kedalam atas alternating possession di endline, kecuali tepat
dibawah papan pantul.
(c) Ini bukanlah shot cock violation. Pertandingan akan dilanjutkan dengan lemparan kedalam
untuk tim B di endline, kecuali tepat dibawah papan pantul.

29/50-32 Statement
Lemparan kedalam hasil dari hukuman unsportmanlike foul atau disqualifying foul akan
selalu dilaksanakan di throw in line di frontcourt. Tim akan mendapatkan waktu 14 detik pada shot
clock.

29/50-33 Contoh :
Dengan waktu 1:12 pada game clock dan 6 detik pada shot clock di quarter ke empat, A1
dribble di frontcourt ketika B1 melakukan unsportmanlike foul pada A1. Setelah tembakan pertama
A1, head coach tim A atau tim B meminta time out.

Interpretasi :
A1 akan menyelesaikan free throw keduanya tanpa ada pemain yang rebound. Time out akan
diberikan. Setelah time out, pertandingan akan dilanjutkan dengan lemparan kedalam untuk tim A di
throw in line di frontcourt. Tim A akan memiliki waktu 14 detik pada shot clock.

29/50-34 Contoh :
Dengan waktu 19 detik pada shot clock, A1 dribble di frontcourt ketika B2 melakukan
unsportmanlike foul pada A2.

Interpretasi :
Setelah A2 menyelesaikan 2 free throw tanpa ada pemain yang rebound, terlepas berhasil
masuk atau tidak, pertandingan akan dilanjutkan dengan lemparan kedalam untuk tim A di throw in
line di frontcourt. Tim A akan memiliki waktu 14 detik pada shot clock.
Hal ini berlaku sama untuk kejadian disqualifying foul.

29/50-35 Statement
Setelah bola menyentuh ring dari keranjang lawan untuk alasan apapun, shot clock akan di
reset ke 14 detik, jika tim yang dapat kembali mengontrol bola adalah tim yang sama maka
penguasaan bola itu sebelum bola menyentuh ring.

1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 60


29/59-36 Contoh :
Dalam sebuah operan oleh A1 ke A2 bola menyentuh B2 setelah itu bola menyentuh ring. A3
mendapatkan penguasaan bola.

Interprestasi:
Shot clock akan di reset ke 14 detik sesegera pada saat dimanapun A3 dapat menguasai bola di
lapangan permainan.

29/50-37 Contoh :
A1 menembak untuk mencetak angka dengan
(a) 4 detik
(b) 20 detik
Tersisa pada shot clock. Bola menyentuh ring, memantul dan A2 dapat menguasai bola.

Interprestasi
Pada kedua kasus di atas, shot clock akan direset ke 14 detik sesegera mungkin ketika
dimanapun A2 dapat menguasai bola di lapangan permainan.

29/50-38 Contoh :
A1 menembak untuk mencetak angka. Bola menyentuh ring. B1 menyentuh bola dan
kemudian A2 mendapatkan penguasaan bola.

Interprestasi :
Shot clock akan direset ke 14 detik sesegera pada saat dimanapun A2 mendapatkan
penguasaan bola.

29/50-39 Contoh :
A1 menembak untuk mencetak angka. Bola menyentuh ring. B1 menyentuh bola kemudian
bola keluar lapangan.

Interprestasi :
Lemparan ke dalam untuk tim A di tempat terdekat keluarnya bola. Shot clock akan direset
ke 14 detik tanpa memperhatikan apapun apakah lemparan ke dalam diberikan di frontcourt atau di
backcourt.

29/50-40 Contoh :
Dengan 4 detik pada shot clock, A1 melempar bola ke arah ring mencoba untuk mereset
shot clock. Bola menyentuh ring. B1 menyentuh bola kemudian bola keluar lapangan di backcourt
tim A.

Interprestasi :
Lemparan ke dalam untuk tim A di backcourtnya di tempat terdekat dengan bola keluar
lapangan. Shot clock akan direset ke 14 detik.

29/50-41 Contoh :
A1 menembak untuk mencetak angka. Bola menyentuh ring. A2 menepis bola dan kemudian
A3 mendapatkan penguasaan bola.

Interprestasi :
Shot clock akan direset ke 14 detik sesegera pada saat A3 mendapatkan penguasaan bola
dimanapun di lapangan pertandingan.

1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 61


29/50-42 Contoh :
A1 menembak untuk mencetak angka. Bola menyentuh ring dan pada saat situasi rebound
B2 melakukan foul terhadap A2. Ini adalah tim foul ke-3 untuk tim B pada quarter ini.

Interprestasi :
Lemparan ke dalam untuk tim A di tempat terdekat kejadian (terjadi foul). Shot clock akan
direset ke 14 detik.

29/50-43 Contoh :
A1 menembak untuk mencetak angka. Bola berhasil masuk dan sekarang B2 melakukan foul
terhadap A2. Ini adalah tim foul ke-3 untuk tim B pada quarter ini.

Interprestasi :
Bola masuk sah. Lemparan ke dalam untuk tim A di tempat terdekat kejadian (terjadi foul).
Shot clock akan direset ke 14 detik.

29/50-44 Contoh :
A1 menembak untuk mencetak angka. Bola menyentuh ring dan saat situasi rebound terjadi
tarik-menarik bola antara A2 dan B2. Posisi panah ‘alternating possession’ menunjukkan untuk tim
A.

Interprestasi :
Lemparan ke dalam untuk tim A di tempat terdekat saat terjadinya held ball. Shot clock akan
direset ke 14 detik.

29/50-45 Contoh :
A1 menembak untuk mencetak angka. Dengan :
(a) 8 detik
(b) 17 detik
Bola menyangkut diantara ring dan papan. Posisi panah ‘alternating possession’ menunjukkan untuk
tim A.

Interprestasi :
Untuk semua kasus diatas, Lemparan ke dalam untuk tim A dari endline dekat dengan papan pantul.
Shot clock akan di reset 14 detik.

29/50-46 Contoh :
A1 mengoper bola untuk sebuah alley-hoop kepada A2. Bola itu gagal menyentuh atau
ditangkap oleh A2 tetapi menyentuh ring, setelah itu A3 dapat menguasai bola.

Interprestasi :
Shot clock akan direset ke 14 detik sesegera pada saat bola dapat dikuasai oleh A3. Jika A3
menyentuh bola di backcourtnya, ini adalah backcourt violation.

29/50-47 Contoh :
A1 melakukan tembakan untuk mencetak angka dan bola memantul dari ring.B1 melompat,
menangkap bola dan kembali ke lapangan permainan. A2 menepis bola sehingga lepas dari tangan
B1. A3 sekarang menangkap bola.

1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 62


Interpretasi :
Tim (B) telah memiliki penguasaan bola tidak dikuasai tim yang sama dengan tim (A) yang
menguasai bola sebelum bola menyentuh ring. Tim A akan mendapatkan 24 detik pada shot clock.

29/50-48 Contoh :
Dengan 6 detik tersisa pada shot clock, A1 melakukan tembakan untuk mencetak angka. Bola
menyentuh ring, terjadi rebound dan A2 menguasai bola di backcourt tim A. A2 kemudian di foul
oleh B1. Ini adalah team foul ketiga di quarter ini.

Interpretasi :
Pertandingan akan dilanjutkan dengan lemparan kedalam untuk tim A di backcourt di
tempat terdekat dimana terjadinya foul oleh B1. tim A akan memiliki waktu 24 detik pada shot clock.

29/50-49 Contoh :
Dengan 5 detik tersisa pada shot clock, A1 melakukan lemparan kedalam melempar ke arah
keranjang tim B. Bola menyentuh ring namun kemudian tidak dikuasai oleh A2 dan/atau B2.

Interpretasi :
Jam pertandingan dan shot clock akan dijalankan bersamaan sesegera mungkin ketika bola
disentuh atau tersentuh oleh pemain yang bermain di dalam lapangan.
Jika tim A menguasai bola di dalam lapangan permainan, maka tim A akan memiliki 14 detik
pada shot clock.
Jika tim B menguasai bola di dalam lapangan permainan, maka tim B akan memiliki 24 detik
pada shot clock.

29/50-50 Statement
Saat pertandingan, kapanpun tim memiliki penguasaan baru dari bola hidup, baik di
frontcourt ataupun di backcourt, tim tersebut mendapatkan 24 detik pada shot clock.

29/50-51 Contoh :
Ketika jam pertandingan berjalan, A1 memperoleh pengusaan baru atas bola hidup pada
lapangan permainan di :
(a) back court
(b) front court

Interpretasi :
Dalam semua kasus, tim A mendapatkan 24 detik pada shot clock.

29/50-52 Contoh :
Setelah lemparan kedalam untuk tim B, A1 memperoleh penguasaan langsung dan
penguasaan baru atas bola di lapangan permainan di :
(a) Backcourt
(b) Frontcourt
Interpretasi :
Dalam kedua kasus, tim A mendapatkan 24 detik pada shot clock.

29/50-53 Statement
Jika pertandingan dihentikan oleh wasit karena foul atau violation (termasuk untuk bola
yang keluar lapangan permainan) yang disebabkan oleh tim yang sedang menguasai bola. Jika bola
diberikan untuk lawan dengan lemparan kedalam dari frontcourt, tim tersebut akan mendapatkan
14 detik pada shot clock

1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 63


29/50-54 Contoh :
A1 dari backcourtnya mengoper bola ke A2 yang berada di backcourt juga. A2 tidak dapat
menangkap bola dan bola keluar lapangan permainan di backcourtnya.
Interpretasi :
Pertandingan akan dilanjutkan dengan lemparan kedalam untuk Tim B di dekat terjadinya
out of bounds terjadi di frontcourt , tim B akan memiliki waktu 14 detik pada shot clock.

29/50-55 Statement
Kapan pun tim mendapatkan penguasaan baru, atau menguasai bola, atau menguasai
kembali bola hidup kapanpun di lapangan permainan dengan kurang dari 24 detik pada game clock,
tampilan pada shot clock akan dimatikan.
Setelah bola menyentuh ring lawan dan tim memperoleh penguasaan kembali dimanapun
atas bola hidup di lapangan permainan dengan kurang dari 24 detik dan lebih dari 14 detik pada
game clock, maka tim akan memiliki waktu 14 detik pada shot clock. Jika ada 14 detik atau kurang
pada game clock,display pada shot clock akan matikan.

29/50-56 Contoh :
Dengan 12 detik tersisa pada jam pertandingan, Tim A mendapatkan posisi penguasaan bola
yang baru.
Interprestasi :
Shot clock akan dimatikan.

29/50-57 Contoh :
Dengan waktu tersisa 23 detik pada game clock dan A1 mendapatkan penguasaan baru di
lapangan permainan. Ketika 18 detik pada game clock, pemain B1 di backcourtnya dengan sengaja
menendang bola.

Interprestasi :
Pertandingan akan dilanjutkan dengan throw in untuk tim A di frontcourtnya dengan 18
detik pada game clock dari tempat terdekat dengan kejadian dimana B1 sengaja menendang bola.
Shot clock akan dimatikan.

29/50-58 Contoh :
Dengan waktu tersisa 23 detik pada game clock dan A1 mendapatkan penguasaan baru di
lapangan permainan. Shot clock telah dimatikan. Ketika 19 detik pada game clock, A1 melakukan
tembakan untuk mencetak angka. Bola mengenai ring. Tim A mendapatkan kembali penguasaan atas
bola yang didapatkan oleh B2, dengan waktu 16detik pada game clock.

Interprestasi :
Pertandingan akan dilanjutkan dengan 16 detik pada jam pertandingan dan shot clock akan
tetap menyala. Tim A akan mendapatkan waktu 14 detik pada shot clock sebagaimana waktu yang
nampak pada game clock menunjukan lebih dari 14 detik.

29/50-59 Contoh :
Dengan waktu tersisa 23 detik pada jam pertandingan, A1 mendapatkan penguasaan
bola yang baru. Display shot clock dimatikan. Dengan 15 detik pada jam pertandingan, A1
menembak untuk mencetak angka. Bola menyentuh ring dan B1 menepis bola keluar
lapangan, dengan 12 detik pada jam pertandingan.

1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 64


Interprestasi :
Pertandingan akan dilanjutkan dengan lemparan kedalam untuk tim A di frontcourt
dari tempat terdekat dimana bola keluar lapangan, dengan 12 detik pada jam pertandingan.
Display shot clock akan dimatikan sebagaimana waktu pada jam pertandingan menunjukan
kurang dari 14 detik.

29/50-60 Contoh :
Dengan waktu tersisa 22 detik pada jam pertandingan, A1 mendapatkan penguasaan
bola yang baru. Display shot clock dimatikan. Dengan 18 detik pada jam pertandingan, A1
menembak untuk mencetak angka. Bola tidak menyentuh ring dan B1 menepis bola keluar
lapangan, dengan 15.5 detik pada jam pertandingan.

Interprestasi :
Pertandingan akan dilanjutkan dengan lemparan kedalam untuk tim A di frontcourt
dari tempat terdekat dimana bola keluar lapangan, dengan 15.5 detik pada jam
pertandingan. Shot clock tetap dilanjutkan dengan Display shot clock yang dimatikan.

29/50-61 Contoh :
Dengan waktu tersisa 22 detik pada jam pertandingan, A1 mendapatkan penguasaan
bola yang baru. Display shot clock dimatikan. Dengan 15 detik pada jam pertandingan, A1
menembak untuk mencetak angka. Bola tidak menyentuh ring dan B1 menepis bola keluar
lapangan, dengan 12 detik pada jam pertandingan.

Interprestasi :
Pertandingan akan dilanjutkan dengan lemparan kedalam untuk tim A di frontcourt
dari tempat terdekat dimana bola keluar lapangan, dengan 12 detik pada jam pertandingan.
Shot clock tetap dilanjutkan dengan Display shot clock yang dimatikan, sebagaimana tim A
memiliki penguasaan baru ketika jam pertandingan menunjukan kurang 24 detik.

29/50-62 Statement :
Tembakan mencetak angka yang dilepaskan mendekati akhir periode 24 detik dan
bel sinyal shot clock berbunyi ketika bola berada di udara. Jika bola tidak mengenai ring,
wasit akan menunggu untuk melihat, jika lawan :
 memperoleh penguasaan segera dan bebas menguasai bola, bel sinyal shot clock
akan diabaikan.
 Tidak memperoleh penguasaan dengan segera dan bebas menguasai bola, maka
wasit akan memutuskan violation.

29/50-63 Contoh :
Dengan waktu tersisa 25,2 detik pada jam pertandingan, tim A mendapatkan
penguasaan bola. Dengan 1 detik pada jam pertandingan, A1 menembak untuk mencetak
angka. Bola tidak menyentuh ring dan setelah 1,2 detik yang terlewat, jam pertandingan
berbunyi untuk mengakhiri quarter.

Interprestasi :
Ini bukan merupakan shot clock violation oleh tim A. wasit tidak akan meniup
keputusan violation sebagaimana wasit menunggu untuk melihat jika tim B memperoleh
penguasaan segera dan bebas menguasai bola. Quarter tersebut berakhir.

1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 65


29/50-64 Contoh :
Dengan waktu tersisa 25,2 detik pada jam pertandingan, tim A mendapatkan
penguasaan bola. Dengan 1 detik pada jam pertandingan, A1 menembak untuk mencetak
angka. Bola tidak menyentuh ring dan A2 menangkap bola rebound. Wasit memutuskan
violation dengan jam pertandingan menyisakan waktu 0.8 detik.

Interprestasi :
Ini merupakan shot clock violation oleh tim A. Pertandingan akan dilanjutkan dengan
lemparan kedalam untuk tim B dari tempat terdekat dimana pertandingan dihentikan,
dengan waktu 0,8 pada jam pertandingan.

29/50-65 Contoh :
Dengan waktu tersisa 25,2 detik pada jam pertandingan, tim A mendapatkan
penguasaan bola. Dengan 1,2 detik pada jam pertandingan dan A1 menmegang bola di
tangan(edua tangan). Bel sinyal shot clock berbunyi. Wasit memutuskan violation dengan
jam pertandingan menyisakan waktu 0.8 detik.

Interprestasi :
Ini merupakan shot clock violation oleh tim A. shot clock violation terjadi ketika jam
pertandingan menyisakan waktu 1,2 detik. Pertandingan akan dilanjutkan dengan lemparan
kedalam untuk tim B dari tempat terdekat dimana pertandingan dihentikan, dengan waktu
1,2 detik pada jam pertandingan.

1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 66


PASAL. 30 BOLA KEMBALI KE BACKCOURT

30-1 Statement
Posisi pemain tetap dianggap sama statusnya ketika dia berdiri di lantai dimana dia terakhir
kali menyentuh lantai sebelum melompat ke udara.
Namun bagaimanapun, ketika pemain di udara melompat dari frontcourtnya dan
mendapatkan penguasaan bola baru saat dia masih berada di udara, pemain tersebut dapat
mendarat dimanapun dengan bola di lapangan permainan. Dia tidak diperbolehkan mengoper bola
ke temannya yang berada di backcourt sebelum dia mendarat.

30-2 Contoh:
A1 di backcourt mengoper bola ke A2 yang berada di frontcourt. B1 melompat dari
frontcourt tim B, menangkap bola saat masih di udara dan mendarat:
(a) Dengan kedua kaki di backcourt.
(b) Mengangkangi garis tengah.
(c) Mengangkangi garis tengah dan kemudian mendribble atau mengoper bola ke backcourtnya.

Interpretasi:
Ini bukan merupakan backcourt violation oleh tim B. B1 mendapatkan penguasaan bola baru
untuk tim B ketika berada di udara dan dapat mendarat dimanapun di lapangan permainan. Dalam
semua kasus B1 sah berada di backcourt.

30-3 Contoh:
Pada jumpball antara A1 dan B1 untuk memulai quarter pertama, bola telah ditepis secara
sah ketika A2 melompat dari frontcourtnya, menangkap bola saat masih di udara dan mendarat:
(a) Dengan kedua kaki di backcourtnya.
(b) Mengangkangi garis tengah.
(c) Mengangkangi garis tengah dan kemudian mendribble atau mengoper bola ke lapangan
belakangnya.

Interpretasi:
Ini bukan merupakan backcourt violation. A2 telah mendapatkan penguasaan bola pertama
untuk tim A ketika berada di udara. Dalam semua kasus A2 sah berada di lapangan belakangnya.

30-4 Contoh:
A1 mengambil lemparan kedalam di frontcourt depan miliknya dan mengoper kepada A2.
A2 melompat dari frontcourtnya, menangkap bola ketika berada di udara dan mendarat:
(a) Dengan kedua kaki di backcourtnya.
(b) Mengangkangi garis tengah.
(c) Mengangkangi garis tengah dan kemudian mendribble atau mengoper bola ke lapangan
belakangnya.

Interpretasi:
Ini merupakan backcourt violation oleh tim A. pelempar A1 telah mendapatkan penguasaan
tim A atas bola di frontcourt sebelum A2 menangkap bola ketika berada di udara dan mendarat di
backcourt. Dalam semua kasus A2 mengembalikan bola ke backcourt secara tidak sah.

1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 67


30-5 Contoh:
A1 melakukan lemparan kedalam di backcourt dan mengoper ke A2. B1 melompat dari
frontcourt, menangkap bola ketika berada di udara dan sebelum mendarat di backcourt, dia
mengoper bola ke B2 yang berada di backcourtnya.

Interpretasi :
Ini merupakan backcourt violation oleh tim B. ketika B1 melompat dari frontcourtnya dan
memperoleh penguasaan baru ketika dia berada di udara dia boleh mendarat dimanapun di
lapangan permainan. Namun bagaimanapun, dia tidak boleh mengoper ke rekan setimnya di
backcourt.

30-6 Contoh:
Pada saat opening jump ball diantara A1 dan B1, bola ditepis secara sah oleh A2 di
frontcourtnya. A2 melompat di udara, menangkap bola ketika masih diudara dan sebelum mendarat
dia mengoper bola ke A1 di backcourtnya.

Interpretasi :
Ini merupakan backcourt violation oleh tim A. ketika diudara, A2 boleh mendarat di
backcourt dengan masih memegang bola. Namun bagaimanapun, dia tidak boleh mengoper ke rekan
setimnya di backcourt.

30-7 Statement
Bola hidup telah dikembalikan ke backcourt secara tidak sah ketika pemain tim A yang
secara keseluruhan berada di frontcourt, menyebabkan bola menyentuh backcourt, setelah itu
pemain tim A yang pertama menyentuh bola baik di frontcourt maupun di backcourt.
Bagaimanapun, adalah sah jika pemain tim A di backcourt menyebabkan bola menyentuh frontcourt,
setelah itu pemain tim A yang pertama menyentuh bola, baik di frontcourt atau di backcourt.

30-8 Contoh :
A1 dan A2 berdiri dengan kedua kaki berada di frontcourt dekat dengan garis tengah. A1
bounce pass ke A2. Pada saat bounce pass, bola menyentuh backcourt tim A, setelah itu bola
ditangkap A2 yang masih berada di frontcourtnya.

Interpretasi :
Ini merupakan backcourt violation oleh tim A.

30-9 Contoh :
A1 berdiri dengan kedua kaki di backcourt dekat dengan garis tengah ketika A1 mencoba
melakukan bounce pass kepada A2 yang juga berdiri dengan kedua kaki di backcourt dekat garis
tengah. Pada operan itu, bola menyentuh frontcourt sebelum A2 menyentuh bola.

Interpretasi:
Ini bukan merupakan backcourt violation oleh tim A sebagaimana sebelumnya tidak ada
pemain dari tim A yang menguasai bola di frontcourt. Bagaimanapun juga periode 8 detik akan
berhenti, ketika bola menyentuh frontcourt tim A. Periode baru 8 detik akan dimulai ketika A2
menyentuh bola di backcourt.

1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 68


30-10 Contoh:
A1 di backcourt mengoper bola ke frontcourt. Bola menyentuh wasit yang berdiri di
lapangan pertandingan dengan kedua kaki mengangkangi garis tengah dan bola berikutnya disentuh
oleh A2 yang masih berada di backcourt nya.

Interpretasi:
Ini bukan merupakan backcourt violation oleh tim A selama tidak ada pemain tim A yang
terakhir menguasai bola di frontcourt. Bagaimanapun juga periode 8 detik akan berhenti, ketika bola
menyentuh wasit yang berada di frontcourt tim A. Periode baru 8 detik akan dimulai ketika A2
menyentuh bola di backcourt.

30-11 Contoh:
Tim A sedang menguasai bola di frontcourt ketika bola secara bersamaan di sentuh oleh A1
dan B1 dan kemudian bola kembali ke backcourt tim A, dimana bola pertama di sentuh oleh A2.

Interpretasi :
Ini merupakan backcourt violation tim A.

30-12 Contoh :
A1 mendribble bola dari backcourt ke frontcourtnya. Kedua kaki A1 sudah berada di
frontcourt namun bola masih di dribble di backcourt. Kemudian bola bola mengenai kakinya dan
memantul kembali ke backcourtnya kemudian A2 mendapatkan bola dan memulai dribble.

Interpretasi :
Sah. A1 belum sepenuhnya menyebabkan penguasaan di frontcourt tim A.

30-13 Contoh :
A1 berada di backcourt dan melakukan operan ke A2 di frontcourt. A2 menyentuh bola
tetapi tidak dapat menguasai bola yang menyebabkan bola kembali ke A1 yang berada di backcourt.

Interpretasi :
Sah. A2 belum sepenuhnya menyebabkan penguasaan di lapangan depan tim A.

30-14 Contoh :
Pada lemparan kedalam di frontcourt, A1 mengoper ke A2. A2 melompat dari frontcourt,
menangkap bola saat di udara dan mendarat di lapangan permainan dengan kaki kiri berada di
frontcourt dan kaki kanan masih berada di udara. A2 kemudian meletakkan kaki kanan ke
backcourtnya.

Interpretasi :
A2 telah menyebabkan bola kembali ke backcourt secara tidak sah, A1 sebagai pelempar
sudah menguasai bola di frontcourt.

30-15 Contoh :
A1 mendribble bola di lapangan depantimnya dekat dengan garis tengah ketika B1 menepis
bola kembali ke backcourt tim A. A1 dengan kedua kaki masih berada di frontcourt melanjutkan
dribble dimana bola di dribble di backcourt.

Interpretasi :
Sah. A1 bukan orang terakhir yang menyentuh bola di frontcourt timnya. A1 diperbolehkan
melanjutkan dribble di backcourt dengan hitungan periode 8 detik baru.

1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 69


30-16 Contoh :
A1 berada di backcourt mengoperbola ke A2. A2 melompat dari frontcourt, menangkap bola
saat di udara dan mendarat :
(a) Dengan kedua kaki di backcourtnya.
(b) Mengangkangi garis tengah.
(c) Mengangkangi garis tengah dan kemudian mendribble atau mengoper bola ke backcourtnya.

Interpretasi:
Dalam semua kasus. Ini merupakan backcourt violation oleh tim A. Tim A mengembalikan
bola ke backcourt secara tidak sah. A2 sudah berada di frontcourt sebelum dia melompat dan
mendapatkan penguasaan bola saat di udara.

1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 70


PASAL. 31 GOALTENDING DAN INTERFERENCE
31-1 Statement
Ketika bola berada di atas ring selama tembakan mencetak angka atau free throw,
merupakan interference jika pemain menjangkau melewati keranjang dari bawah dan menyentuh
bola.

31-2 Contoh:
Pada free throw terakhir A1,
(a) Sebelum bola menyentuh ring,
(b) Setelah bola menyentuh ring dan masih ada kemungkinan untuk masuk keranjang,
B1 menjangkau melewati keranjang dari bawah dan menyentuh bola.

Interpretasi:
Ini merupakan violation oleh B1 karena menyentuh bola secara tidak sah. A1 diberikan satu poin.
(a) B1 akan dibebankan Technical foul.
(b) B1 akan tidak akan dibebankan technical foul.

31-3 Statement
Ketika bola berada di atas ring selama operan atau setelah bola menyentuh ring, merupakan
interference jika seorang pemain menjangkau melewati keranjang dari bawah dan menyentuh bola.

31-4 Contoh:
A1 mengoper bola berada di atas ring, B1 menjangkau melewati keranjang dari bawah dan
menyentuh bola.

Interpretasi:
Ini merupakan interference violation oleh B1. A1 akan mendapatkan 2 atau 3 angka.

31-5 Statement
Bola yang menyentuh ring pada free throw terakhir. Jika bola ditepis secara sah oleh pemain
manapun sebelum bola masuk ke dalam keranjang, maka bola yang masuk akan dihitung 2 poin.

31-6 Contoh:
Free throw terakhir A1 telah menyentuh ring dan memantul ke atas. B1 mencoba menepis
bola keluar namun bola masuk ke keranjang.

Interpretasi:
Bola telah disentuh secara sah dan bola masuk ke keranjang sendiri. Kapten tim A yang
bermain di lapangan akan mendapatkan 2 poin.

31-7 Statement
Setelah bola menyentuh ring
 pada percobaan mencetak angka,
 pada free throw terakhir yang gagal,
 setelah sinyal bel jam pertandingan berbunyi untuk mengakhiri suatu quarter atau overtime
dan bola masih memiliki kemungkinan untuk memasuki keranjang, dan terjadi foul. Adalah sebuah
violation apabila ada pemain manapun yang menyentuh bola.

1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 71


31-8 Contoh :
Setelah free throw terakhir A1, bola memantul dari ring. Ketika rebound A2 di foul oleh B2.
Ini tim foul ke 3 tim B. Bola masih memiliki kemungkinan masuk ke dalam keranjang dan bola di
setuh oleh :
(a) A3
(b) B3

Interpretasi :
Ini merupakan interference violation.
(a) Tidak ada angka yang dihitung. Kedua hukuman saling menghapuskan. Pertandingan akan
dilanjutkan dengan lemparan kedalam dari end line dekat dengan tempat foul terjadi kecuali
di belakang papan pantul
(b) A1 tetap diberikan 1 angka. Pertandingan akan dilanjutkan dari endline dekat dengan
tempat terjadinya foul , kecuali di belakang papan pantul.

31-9 Contoh :
Setelah free throw terakhir A1, bola menyentuh ring dan memantul keatas ketika rebound
A2 di foul oleh B2. Ini merupakan tim foul ke 5 tim B. Bola masih memiliki kemungkinan masuk ke
dalam keranjang dan bola di setuh oleh :
(a) A3
(b) B3

Interpretasi :
Dari kedua kasus tersebut, merupakan interference violation oleh A3 atau B3
(a) Tidak ada angka yang dihitung. A2 tetap mendapatkan 2 free throw sebagaimana beban
hukuman atas foul B2 dan pertandingan akan dilanjutkan sebagaimana mestinya setelah
free throw terakhir.
(b) A1 tetap diberikan 1 angka. A2 tetap mendapatkan 2 free throw sebagaimana beban
hukuman atas foul B2 dan pertandingan akan dilanjutkan setelah kesempatan free throw
terakhir.

31-10 Contoh :
Setelah free throw terakhir A1, bola menyentuh ring dan memantul keatas. ketika rebound
B2 di foul oleh A2. Ini merupakan tim foul ke 5 tim A. Bola masih memiliki kemungkinan masuk ke
dalam keranjang dan bola di setuh oleh :
(a) A3
(b) B3

Interpretasi :
Dari kedua kasus tersebut, merupakan interference violation oleh A3 atau B3
(a) Tidak ada angka yang dihitung.
(b) A1 tetap diberikan 1 angka.
Dari kedua kasus tersebut. B2 akan tetap mendapatkan 2 free throw sebagaimana beban
hukuman atas foul A2 dan pertandingan akan dilanjutkan sebagaimana mestinya setelah
kesempatan free throw terakhir.

1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 72


31-11 Contoh :
Setelah free throw terakhir A1, bola menyentuh ring dan memantul keatas ketika rebound
terjadi double foul antara A2 dan B2. Bola masih memiliki kemungkinan masuk ke dalam keranjang
dan bola di setuh oleh :
(a) A3
(b) B3

Interpretasi :
Dari kedua kasus tersebut, merupakan interference violation oleh A3 atau B3. Foul akan
dicatat di scoresheet pada masing-masing yang melakukan double foul.
(a) Tidak ada angka yang dihitung. Pertandingan akan dilanjutkan dengan lemparan kedalam
atas alternating possession dari endline di tempat terdekat dengan kejadian kecuali di
belakang papan pantul.
(b) A1 tetap diberikan 1 angka. Pertandingan akan dilanjutkan denagn lemparan kedalam untuk
tim B di manapun di endline seperti setelah bola free throw terakhir yang masuk.

31-10 Contoh :
Setelah free throw terakhir A1, bola memantul dari ring dan masih memiliki kemungkinan
untuk masuk ketika sinyal bel jam pertandingan untuk mengakhiri quarter ketiga berbunyi. bola di
setuh oleh :
(a) A2. Bola masuk ke keranjang.
(b) B2. Bola masuk ke keranjang.
(c) A2. Bola tidak masuk ke keranjang.
(d) B2. Bola tidak masuk ke keranjang.

Interpretasi :
Dalam semua kasus. Ini merupakan interference violation oleh A2 atau B2. Setelah jam
pertandingan berbunyi untuk mengakhiri quarter, tidak ada pemain manapun yang boleh
menyentuh bola setelah bola menyentuh ring dan masih memiliki kemungkinan untuk masuk.
(a) Bola masuk A1 tidak akan dihitung.
(b) A1 tetap diberikan 2 atau 3 poin.
(c) Quarter ketiga berakhir
(d) A1 tetap diberikan 2 atau 3 poin.
Dalam semua kasus, quarter ketiga berakhir. Pertandingan akan dilanjutkan dengan
lemparan kedalam atas alternating possession arrow di perpanjangan garis tengah.

31-13 Statement
Ketika terjadi sebuah tembakan untuk menceteak angka, seorang pemain menyentuh bola
ketika menuju titik tertinggi, semua batasan yang berhubungan denagn goaltending dan interference
akan diterapkan.

31-14 Contoh :
A1 melakukan tembakan untuk mencetak 2 angka. Saat bola menuju titik tertinggi bola
disentuh A2 atau B2. Ketika bola sudah mencapai titik tertinggi dan ke arah bawah menuju ke ring.
Bola disentuh oleh :
(a) A3
(b) B3

1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 73


Interpretasi :
Kontak yang disebabkan oleh A2 atau B2 saat bola menuju titik tertinggi adalah sah.
Bagaimanapun kontak yang disebabkan oleh A3 atau B3 dengan bola saat sudah mencapai titik
tertinggi adalah goaltending violation.
(a) tim B akan mendapatkan lemparan kedalam dari perpanjangan garis free throw.
(b) A1 akan mendapatkan 2 poin

31-15 Contoh :
A1 melakukan tembakan untuk mencetak angka. Bola disentuh oleh A2 atau B2 ketika di titik
tertinggi, diatas dari ring.

Interpretasi :
Kontak yang disebabkan oleh A2 atau B2 saat bola menuju titik tertinggi adalah sah.
Merupakan kontak yang tidak sah adalah ketika bola sudah mencapai titik tertinggi dan menuju ke
bawah.

31-16 Statement
Adalah suatu interference violation jika pemain menyebabkan papan pantul atau ring
bergetar sedemikian rupa, dalam penilaian salah wasit, telah mencegah bola masuk atau membuat
bola menjadi masuk.

31-17 Contoh:
A1 melakukan usaha tembakan 3 angka menjelang akhir pertandingan. Ketika bola berada di
udara game clock berbunyi untuk mengakhiri pertandingan. Setelah signal, B1 menyebabkan papan
pantul atau ring bergetar, dalam penilaian wasit, bola telah di cegah untuk masuk.

Interpretasi:
Ini merupakan interference violation oleh B1. Walaupun setelah jam permainan berbunyi
untuk mengakhiri permainan, bola masih dikatakan hidup, untuk itu suatu interference violation
telah terjadi. 3 angka akan diberikan kepada team A.

31-18 Contoh:
A1 melakukan usaha tembakan 3 angka menjelang akhir pertandingan. Ketika bola berada di
udara game clock berbunyi untuk mengakhiri pertandingan. Setelah signal, A2 menyebabkan papan
pantul atau ring bergetar, dalam penilaian wasit, menyebabkan bola masuk keranjang.

Interpretasi:
Ini merupakan interference violation oleh A2. Walaupun setelah jam permainan berbunyi
untuk mengakhiri permainan, bola masih dikatakan hidup, Bola tembakan A1 yang masuk tidak akan
dihitung.

1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 74


31-19 Statement:
Interference di lakukan oleh pemain defensive atau offensive pada saat terjadi tembakan
lapangan ketika pemain menyentuh ring atau papan pantul ketika bola sedang menyentuh ring dan
masih memiliki kesempatan untuk masuk

Diagram 2 Bola menyentuh ring

31-20 Contoh:
Setelah A1 melakukan tembakan untuk mencetak angka, bola telah memantul dari ring dan
kemudian mendarat kembali di ring. B1 menyentuh ring atau papan pantul ketika bola berada di
ring.

Interpetasi:
Ini merupakan interference violation oleh B1. Batasan interference di terapkan selama bola
memiliki kesempatan untuk masuk ke ring.

31-21 Contoh :
A1 melakukan sebuah tembakan untuk mencetak angka, pada saat bola sudah mencapai titik
tertinggi dan sudah sepenuhnya di atas ring secara bersamaan bola disentuh oleh A2 dan B2,
kemudian bola :
(a) masuk kedalam keranjang.
(b) tidak masuk ke keranjang.

Interpretasi :
Goal tending violation telah disebabkan oleh A2 dan B2. Dalam kedua kasus, tidak ada poin
yang diberikan. Ini adalah situasi jump ball.

31-22 Statement
Sebuah pelanggaran interference jika pemain menarik keranjang (ring atau jaring) untuk
memainkan bola.

31-23 Contoh :
A1 melakukan percobaan tembakan untuk 3 angka. Bola memantul dari keranjang ketika:
(a) A2 menarik keranjang dan menepis bola untuk dimasukkan ke keranjang
(b) A2 menarik keranjang ketika bola masih memiliki kemungkinan untuk masuk ke
keranjang. Bola kemudian masuk ke keranjang
(c) B2 menarik keranjang dan menepis bola keluar dari keranjang
(d) B2 menarik keranjang Ketika bola masih memiliki kemungkinan untuk masuk ke
keranjang. Menyebabkan bola tidak masuk ke keranjang.

1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 75


Interpretasi :
(a) dan (b) Tidak ada poin yang akan diberikan. Pertandingan akan dilanjutkan denagn lemparan
kedalam untuk tim B di perpanjangan garis free throw.
(c) dan (d) A1 akan diberikan 2 atau 3 poin. Pertandingan akan dilanjutkan dengan lemparan
kedalam untuk tim B di endline sebagaimana mestinya setelah bola tembakan yang
berhasil masuk.

31-24 Statement
Adalah sebuah pelanggaran interference jika seorang pemain bertahan menyentuh bola yang
akan masuk.

Diagram 3 bola akan masuk ke keranjang

31-25 Contoh :
A1 melakukan tembakan untuk mencetak 2 angka. Bola menggelinding di atas ring dengan
sedikit bagian atau di bawah level ring, B1 menyentuh bola.

interpretasi :
Ini merupakan interference violation oleh B1. Bola masih dalam kemungkinan untuk masuk
karena sebagian kecil dari bola ada di dalam ring dan berada di bawah level ring. A1 akan diberikan 2
poin.

1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 76


PASAL. 33 PERSINGGUNGAN: PRINSIP UMUM
33-1 Statement
Prinsip silinder berlaku untuk semua pemain, terlepas dari apakah mereka pemain defensif
atau ofensif.

33-2 Contoh :
A1 berada di udara untuk tembakan 3 angka. A1 menjulurkan lengannya dan terjadi kontak
dengan pemain bertahan B1.

Interpretasi :
Ini merupakan foul oleh A1 karena menggerakan lengannya melewati Batasan silindernya
dan melakukan kontak dengan pemain bertahan B1.

33-3 Statement
Tujuan dari peraturan no-charge semi-circle (Pasal 33.10) bukan untuk menghargai pemain
bertahan yang telah mengambil posisi di bawah keranjangnya sendiri dengan tujuan mendapatkan
charging foul pemain penyerang yang sedang menguasai bola dan menerobos menuju basket.

Untuk menerapkan peraturan no-charge semi-circle:


(a) Pemain bertahan harus menempatkan satu atau kedua kakinya bersinggungan denagan
semi-circle (lihat diagram 5). Garis semi-circle termasuk dalam bagian daerah semi-circle.
(b) Pemain penyerang harus menerobos menuju keranjang melewati garis semi-circle dan
mencoba menembak mencetak angka atau mengoper saat berada di udara.

Peraturan no-charge semi-circle tidak akan diterapkan dan semua persinggungan harus diputuskan
menurut peraturan biasa, contohnya: prinsip silinder, prinsip charge/blok:
(a) Untuk semua situasi permainan di luar daerah no-charge semi-circle, juga yang berkembang
dari daerah antara daerah semi-circle dan endline.
(b) Untuk semua situasi rebounding ketika setelah tembakan untuk mencetak angka, bola
memantul dan situasi persinggungan terjadi.
(c) Untuk semua penggunaan tangan secara illegal, lengan, kaki atau badan baik oleh tim
bertahan maupun penyerang.

Diagram 5 Posisi dari pemain dinyatakan di dalam/diluar daerah no charge semi circle

33-4 Contoh :
A1 melakukan jump shot yang dimulai di luar daerah semi-circle dan menabrak B1 yang
bersinggunagan dengan semi-circle.

Interpretasi:
Tindakan sah A1 sebagaimana seperti peraturan no-charge semi-circle diterapkan.

1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 77


33 -5 Contoh :
A1 mendribble sepanjang endline dan setelah mencapai daerah belakang papan pantul,
melompat secara diagonal atau ke belakang dan menabrak B4 yang dalam posisi penjagaan yang sah
di dalam daerah no-charge semi-circle.

Interpretasi:
Ini merupakan offensive foul oleh A1. Peraturan no-charge semi-circle tidak diterapkan. A1
memasuki daerah no-charge semi-circle dari lapangan pertandingan tepat di belakang papan pantul
dan di perpanjangan garis imaginary (bayangan).

33-6 Contoh :
Tembakan A1 untuk mencetak angka menyentuh ring. A2 melompat ke udara, menangkap
bola dan kemudian menabrak B1 yang berada dalam posisi penjagaan yang sah di dalam daerah no-
charge semi-circle.

Interpretasi:
Ini merupakan offensive foul oleh A2. Peraturan no-charge semi-circle tidak diterapkan.

33-7 Contoh :
A1 menerobos menuju keranjang dan dalam gerakan menembak (act of shoot). Dalam
melengkapi tembakan untuk mencetak angka, A1 mengoper bola ke A2 yang tepat mengikutinya. A1
kemudian menabrak B1 yang berada di dalam daerah no-charge semi-circle. Pada waktu yang
bersamaan A2 dengan bola di tangannya sedang bergerak menuju keranjang untuk mencetak angka.

Interpretasi:
Ini merupakan offensive foul oleh A1. Peraturan no-charge semi-circle tidak berlaku. A1
secara tidak sah menggunakan badannya untuk memberikan jalan kepada A2 menuju keranjang.

33-8 Contoh :
A1 menerobos menuju basket dan sedang dalam act of shoot. Dalam melengkapi tembakan
untuk mencetak angka, A1 mengoper bola ke A2 yang berdiri di pojok lapangan pertandingan. A1
kemudian menabrak B1 yang berada di dalam daerah no-charge semi-circle.

Interpretasi:
Gerakan A1 sah. Peraturan no-charge semi-circle akan diterapkan.

33-9 Statement :
Personal foul adalah kontak yang tidak sah dengan lawan. Pemain yang menyebabkan
kontak tidak sah dengan lawan akan diberikan beban hukuman yang sesuai.

33-10 Contoh :
A1 melakukan tembakan untuk mencetak angka. B4 mendorong teman setimnya B5 yang
kemudian menyebabkan kontak tidak sah dengan A1 yang sedang dalam act of shoot. Bola masuk
keranjang.

Interpretasi :
A1 akan mendapatkan 2 atau 3 angka. B5 telah melakukan kontak dengan A1 dan akan
dibebankan foul. A1 akan mendapatkan 1 free throw dan pertandingan akan dilanjutkan
sebagaimana mestinya setelah free throw terakhir.

1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 78


PASAL. 35 DOUBLE FOUL
35-1 Statement
foul dapat berupa personal foul, unsportmanlike, disqualifying atau technical foul. Untuk
dianggap sebagai double foul, kedua foul tersebut harus merupakan player foul (foul pemain biasa)
dan harus dalam kategori yang sama, baik keduanya merupakan personal foul atau keduanya
merupakan kombinasi dari unsportmanlike dan disqualifying foul. Double foul harus melibatkan
kontak fisik, oleh karena itu technical foul bukan merupakan bagian dari double foul karena
merupakan non-contact foul.
Jika kedua foul, terjadi pada waktu yang hampir bersamaan, bukan dari kategori yang sama
(personal atau unsportmanlike dan disqualifying foul), itu bukan double foul. Hukuman tidak akan
saling membatalkan. Personal foul akan selalu diputuskan sebagai yang terjadi pertama dan
unsportsmanlike/disqualifying foul sebagai terjadi kedua.

35-2 Contoh :
A1 dribble bola Ketika A2 dan B2 dibebankan dengan technical foul.

Interpretasi :
Technical foul bukan bagian dari double foul. Hukuman akan saling menghapuskan satu sama
lain. Pertandingan akan dilanjutkan dengan lemparan kedalam untuk tim A di tempat terdekat
dengan bola, Ketika technical foul yang pertama terjadi. Tim A akan memiliki berapapun waktu yang
tersisa pada shot clock.

35-3 Contoh :
Dribbler A1 dan B1 saling melakukan foul dalam waktu yang hampir bersamaan. Ini
merupakan tim foul kedua tim A dan tim foul kelima tim B di quarter ini.

Interpretasi :
Karena kedua foul memiliki kategori yang sama (personal foul), itu adalah double foul.
Perbedaan jumlah team foul tidaklah berhubungan. Pertandingan akan dilanjutkan dengan lemparan
kedalam untuk tim A dekat dengan dimana lokasi double foul terjadi. Tim A akan memiliki berapapun
waktu yang tersisa pada shot clock.

35-4 Contoh :
A1, melakukan act of shoot dengan bola masih di tangan, dan B1 saling melakukan personal
foul satu sama lain pada waktu yang hampir bersamaan.

Interpretasi :
Karena kedua foul memiliki kategori yang sama (personal foul), itu adalah double foul. Jika
tembakan A1 berhasil masuk, bola masuk tidak akan dihitung. Pertandingan akan dilanjutkan dengan
lemparan kedalam untuk tim A dekat dengan dimana lokasi double foul terjadi. Tim A akan memiliki
berapapun waktu yang tersisa pada shot clock.

35-5 Contoh :
A1 melakukan tembakan, bola diudara Ketika A1 dan B1 saling melakukan personal foul satu
sama lain pada waktu yang hampir bersamaan.

Interpretasi :
Karena kedua foul A1 dan B1 memiliki kategori yang sama (personal foul), itu adalah double
foul.

1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 79


Jika bola masuk, poin akan diberikan untuk A1. Pertandingan akan dilanjutkan dengan
lemparan kedalam untuk tim B dari endline sebagaimana mestinya setelah bola tembakan yang
berhasil masuk.
Jika bola tidak masuk, ini merupakan situasi jump ball. Pertandingan akan dilanjutkan
dengan prosedur lemparan kedalam atas alternating possession.

35-6 Contoh :
Tim A memiliki 2 tim foul dan tim B memiliki 3 tim foul di quarter ini. Kemudian
(a) Ketika A2 dribble, A1 dan B1 saling mendorong di posisi post.
(b) Pada saat rebound, A1 dan B1 saling mendorong satu sama lain.
(c) Ketika A1 menerima operan dari A2, A1 dan B1 saling mendorong satu sama lain.

Interpretasi :
Dalam semua kasus, itu merupakan double foul. Pertandingan akan dilanjutkan dengan
(a) dan (c) lemparan kedalam akan diberikan untuk tim A di tempat terdekat dengan lokasi double
foul terjadi
(b) prosedur lemparan kedalam atas alternating possession.

35-7 Contoh :
B1 dibebankan dengan personal foul karena mendorong A1 yang sedang dribble. Ini
merupakan tim foul ketiga tim B di quarter ini. A1 pada waktu kira-kira yang hamper bersamaan
dibebankan dengan unsportmanlike foul karena mengayunkan sikunya ke B1.

Interpretasi :
Karena kedua foul memiliki kategori yang tidak sama (personal dan unsportmanlike foul),
olehkarena itu bukanlah double foul. Beban hukuman tidak akan saling membatalkan satu sama lain.
Lemparan kedalam untuk hukuman tim A akan dibatalkan karena ada beban hukuman lain yang
mengikuti untuk diberikan. B1 akan diberikan 2 free throw tanpa pemain rebound. Pertandingan
akan dilanjutkan dengan lemparan kedalam untuk tim B di throw in line di frontcourt. Tim B memiliki
waktu 14 detik pada shot clock.

35-8 Contoh :
B1 dibebankan dengan personal foul karena mendorong A1 yang sedang dribble. Ini
merupakan tim foul kelima tim B di quarter ini. A1 pada waktu kira-kira yang hamper bersamaan
dibebankan dengan unsportmanlike foul karena mengayunkan sikunya ke B1.

Interpretasi :
Karena kedua foul memiliki kategori yang tidak sama (personal dan unsportmanlike foul),
oleh karena itu bukanlah double foul. Beban hukuman tidak akan saling membatalkan satu sama lain.
Beban hukuman Personal foul akan selalu dilaksanakan pertama.A1 akan melakukan 2 free throw
tanpa pemain rebound. B1 akan diberikan 2 free throw tanpa pemain rebound. Pertandingan akan
dilanjutkan dengan lemparan kedalam untuk tim B di throw in line di frontcourt. Tim B memiliki
waktu 14 detik pada shot clock.

35-9 Contoh :
Dribbler A1 dibebankan dengan offensive foul pada B1. Ini merupakan tim foul kelima tim A
di quarter ini. Pada waktu yang hamper bersamaan B1 dibebankan dengan unsportmanlike foul
karena mengayunkan sikunya ke B1.

1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 80


Interpretasi :
Karena kedua foul memiliki kategori yang tidak sama (personal dan unsportmanlike foul),
oleh karena itu bukanlah double foul. Beban hukuman tidak akan saling membatalkan satu sama lain.
Beban hukuman Personal foul akan selalu dilaksanakan pertama. Lemparan kedalam untuk hukuman
tim B akan dibatalkan karena ada beban hukuman lain yang mengikuti untuk diberikan. B1 akan
diberikan 2 free throw tanpa pemain rebound. Pertandingan akan dilanjutkan dengan lemparan
kedalam untuk tim B di throw in line di frontcourt. Tim B memiliki waktu 14 detik pada shot clock.

35-10 Contoh :
A1 dribble Ketika A1 dan B1 dibebankan dengan foul pada waktu yang hamper bersamaan.
(a) Kedua foul adalah unsportmanlike foul.
(b) Foul A1 adalah unsportmanlike foul dan foul B1 adalah disqualifying foul.
(c) Foul A1 adalah disqualifying foul dan foul B1 adalah unsportmanlike foul.

Interpretasi :
Dalam semua kasus, kedua foul memiliki kategori yang sama (unsportmanlike/disqualifying
foul), olehkarena itu ini merupakan double foul. Pertandingan akan dilanjutkan dengan lemparan
kedalam untuk tim A di tempat terdekat dengan kejadian dimana double foul terjadi. Tim A akan
memiliki berapapun waktu yang tersisa pada shot clock.

1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 81


PASAL. 36 TECHNICAL FOUL

36-1 Statement
Wasit akan memberikan peringatan kepada pemain untuk tindakan atau perilaku yang mana
jika diulangi dapat menyebabkan technical foul. peringatan tersebut juga harus dikomunikasikan ke
pelatih dari tim tersebut dan berlaku untuk semua anggota tim untuk tindakan serupa dan untuk sisa
pertandingan. Sebuah Peringatan dari wasit hanya bisa diberikan ketika bola menjadi mati dan
waktu pertandingan berhenti.

36 – 2 Contoh:
A1 diberikan peringatan oleh wasit karena mengganggu lemparan kedalam atau untuk
Tindakan yang lain, jika diulangi, maka akan dibebankan dengan technical foul.

Interpretasi :
Peringatan untuk A1 juga akan dikomunikasikan ke headcoach tim A dan akan berlaku yang
sama untuk seluruh anggota tim A untuk aksi yang serupa, di sisa jalannya permainan.

36 – 3 Contoh:
A1 drive ke keranjang Ketika B1 jatuh kebelakang di lapangan permainan tanpa adanya
kontak diantara kedua pemain atau kontak oleh A1 yang dapat diabaikan namun diikuti aksi B1 yang
berpura-pura terjadi kontak. Sebuah peringatan untuk aksi seperti itu sudah diberitahukan ke semua
anggota tim B melalui headcoach tim B.

Interpretasi :
B1 akan dikenakan technical foul. Perilaku B1 jelastidak sportif dan mengganggu kelancaran
jalannya permainan.

36 – 4 Contoh:
A1 dribble bola dan secara ilegal melakukan kontak dengan B1 yang dalam posisi penjagaan
yang sah di torso. Offensive foul dibebankan pada A1. Setelah foul A1 diputuskan, B1 jatuh dan
kemudian membesar-besarkan illegal kontak dengan aksi teatrikal.

Interpretasi :
Offensive foul A1 akan tetap berlaku. Bola menjadi mati saat wasit memutuskan Offensive
foul pada A1. Aksi teatrikal B1 tidak dapat diabaikan karena perilakunya tidak mencerminkan
semangat dan maksud dari peraturan basket. B1 akan diberi peringatan atas perilakunya. Permainan
akan dilanjutkan dengan lemparan ke dalam tim B dari tempat terdekat dengan tempat Offensive
foul oleh A1 terjadi.

36-5 Statement
Ketika pemain dalam gerakan menembak, lawan tidak diperbolehkan untuk membingungkan
pemain tersebut dengan tindakan seperti: melambaikan tangan untuk menghalangi pandangan
penembak, berteriak keras, menghentakan kaki atau menepuk tangan di dekat penembak.
Melakukan hal-hal tadi dapat mengakibatkan technical foul jika penembak dirugikan dengan
tindakan tadi atau peringatan akan diberikan jika penembak tidak dirugikan.

1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 82


36-6 Contoh :
A1 dalam gerakan menembak ketika B1 berusaha melakukan gangguan terhadap A1 dengan
berteriak secara keras atau menghentakkan kaki secara keras pada lantai. Tembakan A1 :
(a) Masuk
(b) Tidak masuk

Interpretasi :
(a) Bola tembakan A1 akan dihitung. B1 akan diberikan peringatan, yang akan dikomunikasikan
dengan pelatih B. jika tim B sudah diperingatkan dan melakukan perilaku yang sama, B1
akan dibebankan technical foul. Pertandingan akan dilanjutkan dengan lemparan kedalam
untuk tim B di endline.
(b) B1 akan dibebankan technical foul. Pemain manapun dari tim A akan melakukan 1
tembakan free throw tanpa pemain rebound. Pertandingan akan dilanjutkan dengan
lemparan kedalam untuk tim A di tempat dimana bola berada pada saat technical foul
terjadi.

36-7 statement :
Jika wasit menemukan pemain lebih dari 5 dari tim yang sama yang bermain dilapangan
pertandingan secaraberkelanjutan, kesalahan harus segera diperbaiki sesegera mungkin tanpa
merugikan salah satu tim.
Hal ini dengan asumsi bahwa kinerja wasit dan petugas meja telah melakukan prosedur
secara baik dan benar, 1 pemain telah masuk kembali atau memasuki lapangan secara tidak sah.
Wasit harus segera memberitahukan 1 pemain harus segera meninggalkan lapangan permainan dan
pelatih dari tim yang bersangkutan akan dibebankan technical foul, dicatat sebagai ‘B1‘. Pelatih akan
bertanggung jawab atas pergantian pemain yang dilakukan secara benar dan ketika pemain
pengganti meninggalkan lapangan pertandingan setelah diganti.

36-8 Contoh :
Pada saat permainan berlangsung, ditemukan bahwa tim A memiliki lebih dari 5 pemain di
lapangan permainan.
(a) Pada saat ditemukan, tim B (dengan 5 pemain) sedang dalam penguasaan atas bola.
(b) Pada saat ditemukan, tim B (dengan lebih dari 5 pemain) sedang dalam penguasaan atas
bola.
Interpretasi :
(a) Pertandingan akan dihentikan sesegera mungkin tanpa merugikan tim B.
(b) Pertandingan akan dihentikan segera.
Dalam kedua kasus, pemain yang masuk lagi (atau masuk) dalam permainan secara tidak sah harus
segera dikembalikan keluar lapangan permainan dan technical foul akan dibebankan ke head coach
tim A, dicatat sebagai ‘B1‘.

36-9 Statement
Setelah ditemukan bahwa pemain yag bermain lebih dari 5, dan juga setelah itu terjadi poin
yang tercipta atau foul yang terjadi dari pemain yang sudah masuk secara tidak sah. Semua poin
yang tercipta adalah sah dan foul(s) apapun yang terjadi pada pemain tersebut (atau tim lawan) akan
tetap dicatat sebagai personal foul.

36-10 Contoh :
Pada saat jam pertandingan berjalan, tim A memiliki 6 pemain yang bermain di lapangan
permainan. Hal ini diketahui dan pertandingan dihentikan setelah :
(a) A1 melakukan offensive foul.
(b) A1 mencetak angka

1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 83


(c) B1 foul ke A1 pada saat melakukan percobaan tembakan yang gagal.
(d) Pemain keenam meninggalkan lapangan permainan.
Interpretasi :
(a) A1 tetap dicatat dalam personal foul
(b) Poin yang tercipta oleh A1 tetap dihitung
(c) A1 tetap mendapatkan 2 atau 3 tembakan free throw
(a), (b), dan (c) pemain keenam harus segera meninggalkan lapangan permainan. Dalam semua
kasus pelatih A akan dibebankan technical foul , dicatat sebagai ‘B1’
(d) pelatih A akan dibebankan technical foul , dicatat sebagai ‘B1’

36-11 Statement
Pemain masuk kembali ke pertandingan setelah melakukan foul kelima dan telah
diberitahukan bahwa dia tidak lagi berhak untuk berpartisipasi. Pertisipasi secara tidak sah harus
dihukum segera setelah diketahui, tanpa menempatkan lawan pada kerugiaan.

36-12 Contoh :
Setelah melakukan foul kelima, B1 diberitahukan tidak lagi berhak berpartisipasi. Kemudian
B1 masuk kembali sebagai pemain pengganti. Partisipasi tidak sah B1 ini diketahui saat:
(a) Sebelum bola menjadi hidup untuk melanjutkan pertandingan.
(b) Setelah bola menjadi hidup kembali dan ketika bola dikuasai oleh tim A.
(c) Setelah bola menjadi hidup kembali dan ketika bola dikuasai oleh tim B.
(d) Setelah bola menjadi mati kembali mengikuti masuknya B4 dalam pertandingan.
Interpretasi:
(a) B4 dikeluarkan dari pertandingan segera. technical foul dibebankan kepada pelatih B, dicatat
sebagai “B1”.
(b) Pertandingan dihentikan segera kecuali tim A ditempatkan dalam kerugian. B1 dikeluarkan
dari pertandingan dan technical foul dibebankan kepada pelatih B, dicatat seagai “B1”.
(c),(d) pertandingan segera dihentikan. B1 dikeluarkan dari pertandingan dan technical foul
dibebankan kepada pelatih B, dicatat sebagai “B1”.

36-13 Statement
Jika setelah diberitahukan tidak lagi berhak berpartisipasi karena foul kelima, pemain masuk
kembali dalam pertandingan dan mencetak angka, melakukan foul, atau di foul oleh lawan sebelum
partisipasi tidak sah diketahui, angka yang dicetak harus dihitung dan foul dianggap foul pemain.

36-14 Contoh :
Setelah melakukan foul kelima dan A1 telah diberitahukan tidak lagi berhak untuk
berpartisipasi, A1 masuk kembali dalam pertandingan sebagai pemain pengganti. Partisipasi tidak
sah A1 diketahui setelah:
(a) A1 mencetak angka.
(b) A1 melakukan foul ke B1.
(c) A1 di foul oleh B1 (team foul kelima).

Interpretasi:
(a) Angka yang dicetak A1 dihitung.
(b) foul A1 adalah foul pemain dan akan dicatat di scoresheet di tempat di belakang foul
kelimanya.
(c) 2 free throw diberikan untuk A1 yang akan dilakukan oleh penggantinya.
Dalam semua kasus, “technical foul” harus dibebankan kepada head coach tim A, dicatat sebai “B1”.

1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 84


36-15 Statement
Jika setelah melakukan foul kelima dan belum diberitahukan tidak lagi berhak untuk
berpartisipasi, pemain tetap di dalam atau masuk kembali dalam pertandingan, pemain tersebut
harus dikeluarkan dari pertandingan sesegera mungkin setelah kekeliruan diketahui tanpa
menempatkan lawan pada kerugian. Tidak ada hukuman yang akan diberikan untuk partisipasi tidak
sah pemain tersebut. Jika pemain tersebut mencetak angka, melakukan foul atau di foul oleh lawan,
angka yang dicetak dihitung dan foul dianggap sebagai foul pemain.

36-16 Contoh :
A1 melakukan foul ke B1. A6 meminta pergantian pemain menggantikan A1. Wasit tidak
memberitahukan A1 bahwa foulnya adalah foul kelima. A1 kemudian masuk kembali dalam
pertandingan sebagai pemain pengganti. Partisipasi tidak sah A1 disadari saat:
(a) Setelah A1 mencetak angka.
(b) Setelah A1 foul B1.
(c) Setelah B1 foul A1 selama tembakan mencetak angka yang tidak berhasil.

Interpretasi:

Tidak ada hukuman yang dibebankan karena partisipasi tidak sah dari A1. Pertandingan harus
dihentikan tanpa menempatkan tim B pada kerugian. A1 dikeluarkan dari pertandingan segera dan
digantikan oleh pemain pengganti.
(a) Angka yang dicetak A1 dihitung.
(b) foul A1 merupakan foul pemain dan dihukum dengan sesuai. Akan dicatat di scoresheet di
sebelah foul kelimanya
(c) Pengganti A1 diberikan 2 atau 3 free throw.

36-17 Contoh :
9 menit sebelum permulaan pertandingan, technical foul dibebankan kepada A1. Sebelum
pertandingan dimulai, pelatih B menunjuk B6 untuk melakukan 1 free throw, namun B6 tidak
termasuk dalam pemain “starting five” tim B.

Interpretasi:
Salah satu dari pemain yang ditunjuk sebagai “starting five” tim B yang harus melakukan free
throw. Pergantian pemain tidak dapat diizinkan sebelum jam pertandingan dimulai.

36-18 Statement
Kapanpun seorang pemain membuat teatrikal untuk mendapatkan foul (fake a foul)
mengikuti prosedur yang harus diterapkan :
 Tanpa menghentikan pertandingan , wasit memberikan sinyal (fake a foul) dengan
mengangkat pergelangan tangan dua kali “raise-the-lower-arm”
 Segera saat pertandingan berhenti, sebuah peringatan akan diberikan kepada pemain dan
pelatih tim tersebut. 1 peringatan berlaku untuk kedua tim.
 Jika di waktu berikutnya pemain manapun mengulangi fakes a foul. Technical foul akan
dibebankan. Hal ini diterapkan juga ketika pertandingan tidak dihentikan untuk
mengomunikasikan lebih awal perihal peringatan kepada pemain manapun atau pelatoh
dari tim tersebut.
 Jika dala suatu kasus sudah berlebihan dimana tidak ada kontak yang terjadi, sebuah
technical foul akan langsung dibebankan tanpa peringatan

1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 85


36 – 19 Contoh :
A1 dribble dengan penjagaan dari B1. A1 membuat langkah tiba-tiba dan memberikan
ekspresi pada kepalanya bahwa telah terjadi foul oleh B1. Setelah itu pada pertandingan, A1
menjatuhkan diri ke lantai dan memberikan gestur bahwa dia telah di dorong oleh B1.

Interpretasi :
Wasit memberi peringatan kepada A1 saat pertama dia berpura-pura ketika dia membuat
gestur dengan kepala, peringatan dengan sinyal “raise-the-lower-arm”. A1 akan dibebankan
technical foul untuk aksi fake yang kedua saat menjatuhkan diri ke lantai, meskipun belum ada
peringatan pada saat pertandingan berhenti, peringatan pertama berlaku untuk pemain dan atau
pelatih.

36 – 20 Contoh :
A1 dribble dengan penjagaan dari B1. A1 membuat langkah tiba-tiba dan memberikan
ekspresi pada kepalanya bahwa telah terjadi foul oleh B1. Setelah itu pada bersamaan saat itu, B2
menjatuhkan diri ke lantai dan memberikan gestur bahwa dia telah di dorong oleh A2.

Interpretasi :
Wasit memberi peringatan kepada A1 dan B2 saat berpura-pura dengan peringatan sinyal
“raise-the-lower-arm”. Saat pertandingan berhenti, peringatan akan dikomunikasikan ke A1, B2 dan
kedua pelatih.

36 – 21 Contoh :
A1 dribble dan secara tidak sah melakukan kontak ke B1 di torso yang sudah beraada dalam
legal guarding potition. Offensive foul diputuskan ke A1. Pada waktu yang bersamaan, B1 membuat
Gerakan berlebihan untuk menunjukan bahwa telah di foul oleh A1.

Interpretasi :
Offensive foul A1 akan tetap berlaku. Wasit tidak dapat memutuskan foul ke A1 dan pada
waktu yang bersamaan memberikan peringatan ke B1 karena fake. Pertandingan akan dilanjutkan
dengan lemparan kedalam untuk tim B di tempat terdekat dengan kejadian dimana offensive foul
terjadi.

36 – 22 Contoh :
A1 dribble dan melakukan kontak ke B1 di torso yang sudah beraada dalam legal guarding
potition. Pada waktu yang bersamaan, B1 membuat Gerakan berlebihan untuk menunjukan bahwa
telah di foul oleh A1.

Interpretasi :
Wasit memberi peringatan, dengan sinyal “raise-the-lower-arm” ke B1 karena melakukan
faking a foul. Ketika jam pertandingan berhenti, peringatan akan dikomunikasikan ke pelatih akan
berlaku sama untuk anggota tim tersebut.

1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 86


39-23 Statement
Cedera serius dapat terjadi karena mengayunkan siku dengan berlebihan, terutama pada
saat “rebound” dan situasi penjagaan yang ketat. Jika tindakan seperti Ini menyebabkan
persinggungan maka personal foul dapat dibebankan seperti unsportmanlike atau disqualifying foul.
Jika tidak menyebabkan persinggungan, “technical foul” dapat dibebankan.

39-24 Contoh:
A1 mendapatkan penguasaan bola pada saat “rebound” dan dijaga ketat oleh B1. Tanpa
menyebabkan persinggungan terhadap B1, A1 mengayunkan sikunya secara berlebihan berusaha
untuk mengancam B1 atau untuk mendapatkan ruang yang cukup untuk pivot, mengoper atau
dribble.

Interpretasi:
Tindakan A1 tidak sesuai dengan semangat dan tujuan dari peraturan. “Technical foul” dapat
dibebankan terhadap A1.

36 – 25 Statement
Pemain akan di diskualifikasi ketika dia mendapatkan 2 technical foul.

36 - 26 Contoh :
Di babak pertama, A1 dibebankan technical foul pertamanya karena bergantungan di ring. Di
babak kedua, Technical foul yang ke-2 diputuskan terhadap dirinya karena perilaku yang tidak
sportif.
Interpretasi:
A1 secara otomatis akan didiskualifikasi. Technical foul yang ke-2 ini yang hanya akan
dikenakan sanksi dan tidak ada hukuman tambahan untuk diskualifikasi yang harus dilakukan.
Pencatat angka yang harus segera memberitahu wasit ketika seorang pemain telah melakukan 2x
technical foul dan harus di diskualifikasi.

36 – 27 Statement
Setelah melakukan foul yang ke-5 nya, technical atau unsportsmanlike foul, seorang pemain
akan menjadi pemain yang sudah tidak berhak untuk bermain. Setelah foul ke-5 nya, beberapa
technical foul selanjutnya yang diputuskan terhadap dirinya akan dibebankan kepada pelatihnya dan
dicatat di scoresheet “B1”.

Dia tidak akan didisqualifikasi dan boleh tetap berada di area tim bench-nya.

36 - 28 Contoh :
di quarter pertama. B1 dibebankan technical foul. Pada quarter ke-4 B1 dibebankan foul ke-5
nya. Ini adalah tim foul kedua untuk tim B di quarter 4. Ketika berjalan menuju tim bench-nya B1
dibebankan dengan technical foul.
Interpretasi:
Dengan foul ke-5 nya B1 telah menjadi pemain yang sudah tidak berhak untuk bermain.
Beberapa technical foul selanjutnya yang diputuskan terhadap dirinya akan dibebankan kepada
pelatihnya dan dicatat di scoresheet ‘B1’. B1 tidak akan di disqualifikasi. Pemain manapun dari tim A
yang ditunjuk pelatih boleh melakukan 1 free throw tanpa pemain yang akan rebound. Pertandingan
akan dilanjutkan di tempat terdekat dimana bola berada pada saat dihentikan ketika technical foul
terjadi.

1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 87


36 - 29 Contoh :
di quarter ke-3, B1 dibebankan unsportsmanlike foul. Pada quarter ke-4 B1 telah
melakukan foul ke-5 nya. Ini adalah tim foul ketiga untuk tim B. Berjalan menuju tim bench-nya
B1 dibebankan dengan technical foul.

Interpretasi:
Dengan foul ke-5 nya B1 telah menjadi pemain yang sudah tidak berhak untuk bermain.
Beberapa technical foul selanjutnya yang diputuskan terhadap dirinya akan dibebankan kepada
pelatihnya dan dicatat sebagai B1. B1 tidak akan di-disqualifikasi. Pemain manapun dari tim A
yang ditunjuk pelatih boleh melakukan 1 free throw tanpa pemain yang akan rebound. Pertandingan
akan dilanjutkan di tempat terdekat dimana bola berada pada saat dihentikan ketika technical foul
terjadi.

36 - 30 Contoh :
A1 men-dribble bola dan di foul oleh B1, ini adalah foul kelima B1 dan tim foul kedua tim B di
quarter ini. Berjalan menuju tim bench-nya B1 dibebankan dengan disqualifying foul.

Interpretasi:
B1 di diskualifikasi dan harus pergi ke ruang ganti atau apabila dia menghendaki, dia
dapat meninggalkan gedung. Disqualifying foul B1 akan dimasukkan pada scoresheet pada B1
sebagai 'D' di kolom setelah foul kelimanya dan pada pelatih kepala tim B dicatat sebagai 'B2'.
Pemain manapun dari tim A melakukan 2 free throw tanpa pemain yang akan rebound.
Pertandingan akan dilanjutkan di throw in line di frontcourt. Tim A memiliki waktu 14 detik pada
shot clock.

36 - 31 Contoh :
A1 men-dribble bola dan di foul oleh B1, ini adalah foul kelima B1 dan tim foul kelima tim B
di quarter ini. Berjalan menuju tim bench-nya B1 dibebankan dengan disqualifying foul.

Interpretasi:
B1 di diskualifikasi dan harus pergi ke ruang ganti atau apabila dia menghendaki, dia
dapat meninggalkan gedung. Disqualifying foul B1 akan dimasukkan pada scoresheet pada B1
sebagai 'D' dan pada pelatih kepala tim B dicatat sebagai 'B2'. A1 akan melakukan 2 tembakan
tanpa pemain rebound. Pemain manapun dari tim A melakukan 2 free throw tanpa pemain yang
akan rebound. Pertandingan akan dilanjutkan di throw in line di frontcourt. Tim A memiliki waktu 14
detik pada shot clock.

36 - 32 Statement
Seorang pemain akan di-disqualifikasi ketika dia dibebankan dengan 1x technical foul
dan 1x unsportsmanlike foul.

36 - 33 Contoh :
A1 telah melakukan technical foul selama babak ke-1 karena men-delay pertandingan.
Unsportsmanlike foul diputuskan terhadap dirinya selama babak ke-2 karena melakukan hard
foul kepada B1.

Interpretasi:
Secara otomatis A1 akan di-disqualifikasi. Hanya unsportsmanlike foul tersebut yang
merupakan foul yang akan dihukum dan tidak ada hukuman tambahan yang dilaksanakan atas
diskualifikasi tersebut. Petugas pencatat angka harus menginformasikan kepada wasit sesegera

1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 88


mungkin ketika seorang pemain telah melakukan 1x technical foul dan 1x unsportsmanlike foul
dan otomatis akan di-disqualifikasi. B1 akan mendapatkan 2 free throw tanpa pemain yang akan
rebound. Pertandingan akan dilanjutkan di throw in line di frontcourt. Tim A memiliki waktu 14
detik pada shot clock.

36 - 34 Contoh :
Di babak Pertama A1 dibebankan unsportmanlike foul karena melakukan kontak yang
tidak perlu yang disebabkan oleh pemain bertahan untuk menghentikan progress transisi
serangan tim penyerang. Ketika A2 men-dribble bola di backcourtnya, sebuah technical foul
dibebankan pada A1 pada babak kedua karena melakukan faking beeing fouled pada saat off the
ball.

Interpretasi:
Secara otomatis A1 akan di-disqualifikasi. Hanya Technical foul tersebut yang merupakan
foul yang akan dihukum dan tidak ada hukuman tambahan yang dilaksanakan atas diskualifikasi
tersebut. Petugas pencatat angka harus menginformasikan kepada wasit sesegera mungkin
ketika seorang pemain telah melakukan 1x technical foul dan 1x unsportsmanlike foul dan
otomatis akan di-disqualifikasi. Pemain manapun dari tim B yang ditunjuk pelatih boleh
melakukan 1 free throw tanpa pemain yang akan rebound. Pertandingan akan dilanjutkan di
tempat terdekat dimana ketika diputuskan technical foul terjadi. Tim A akan mendapatkan
berapapun waktu shot clock yang tersisa.

36 – 35 Statement.
Seorang pemain yang merangkap sebagai pelatih akan di-disqualifikasi jika dia telah
dibebankan foul-foul sebagai berikut:
• 2x technical foul sebagai pemain
• 2x unsportsmanlike foul sebagai pemain
• 1x unsportsmanlike foul dan 1x technical foul sebagai pemain
• 1x technical foul sebagai pelatih, dicatat “C1” dan 1x unsportsmanlike atau technical foul
sebagai pemain
• 1x technical foul sebagai pelatih, dicatat “B1” atau “B2”, 1x technical foul sebagai pelatih,
dicatat “C1” dan 1x unsportsmanlike atau technical foul sebagai pemain
• 2x technical foul sebagai pelatih, dicatat “B1” atau “B2” dan 1x unsportsmanlike atau
technical foul sebagai pemain
• 2x technical foul sebagai pelatih, dicatat “C1”
• 1x technical foul sebagai pelatih, dicatat “C1” dan 2x technical foul sebagai pelatih, dicatat
“B1” atau “B2”
• 3x technical foul sebagai pelatih, dicatat “B1” atau “B2”.

36 - 36 Contoh :
Pada quarter pertama, A1 merangkap sebagai pemain dan pelatih telah melakukan
technical foul karena melakukan faking a foul sebagai pemain. Pada quarter ke-4, A2 sedang
dribbling ketika A1 dibebankan dengan technical foul terhadap dirinya karena perilaku yang
tidak sportif sebagai pelatih, dicatat “C1”.

1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 89


Interpretasi:
A1 merangkap sebagai pemain dan pelatih secara otomatis akan di-disqualifikasi.
Technical-foul yang ke-2 ini hanya akan dikenakan sanksi dan tidak ada hukuman tambahan
untuk diskualifikasi yang harus dilakukan. Pencatat angka yang harus segera memberitahu wasit
ketika seorang pemain yang merangkap sebagai pelatih telah melakukan 1x technical-foul
sebagai pemain dan 1x technical foul terhadap dirinya sebagai pelatih dan harus didiskualifikasi.
Pemain manapun dari tim B yang ditunjuk pelatih akan melakukan 1 free throw tanpa pemain yang
akan rebound. Pertandingan akan dilanjutkan dengan lemparan ke dalam untuk tim A di tempat
terdekat dimana pada saat dihentikan ketika technical foul terjadi. Tim A akan memiliki berapapun
waktu yang tersisa pada shot clock.

36 - 37 Contoh :
A1 merangkap sebagai pemain dan pelatih telah melakukan unsportmanlike foul selama
quarter ke-2 sebagai pemain. Pada quarter ke-3, A2 sedang dribbling ketika A1 dibebankan
dengan technical foul terhadap dirinya sebagai pelatih karena perilaku yang tidak sportif dari
phsyiotherapist-nya, dicatat “B1” dan di quarter keempat, A2 dribble Ketika A6 dibebankan
dengan technical foul, dicatat di kolom pemain yang merangkap pelatih sebagai “B1”.

Interpretasi:
A1 merangkap sebagai pemain dan pelatih secara otomatis akan di-disqualifikasi.
Technical-foul yang ke-2 ini hanya akan dikenakan sanksi dan tidak ada hukuman tambahan
untuk diskualifikasi yang harus dilakukan. Pencatat angka yang harus segera memberitahu wasit
ketika seorang pemain yang merangkap sebagai pelatih telah melakukan 1 unsportmanlike foul
sebagai pemain dan dibebankan dengan 2 technical foul sebagai pelatih karena anggota tim
bench-nya dan harus di diskualifikasi. Pemain manapun dari tim B yang ditunjuk pelatih akan
melakukan 1 free throw tanpa pemain yang akan rebound. Pertandingan akan dilanjutkan dengan
lemparan ke dalam untuk tim A di tempat terdekat dimana pada saat dihentikan ketika technical foul
A6 terjadi. Tim A akan memiliki berapapun waktu yang tersisa pada shot clock.

36 - 38 Contoh :
A1 merangkap sebagai pemain dan pelatih telah melakukan technical foul selama
quarter ke-2 untuk perilaku yang tidak sportif terhadap dirinya sebagai pelatih, dicatat “C 1”.
Pada quarter ke-4 dia (A1) telah melakukan unsportsmanlike foul kepada B1 sebagai pemain.

Interpretasi:
A1 merangkap sebagai pemain dan pelatih secara otomatis akan di-disqualifikasi.
Unsportsmanlike foul adalah hanya foul yang akan dikenakan sanksi dan tidak ada hukuman
tambahan untuk diskualifikasi yang harus dilakukan. Pencatat angka yang harus segera
memberitahu wasit ketika seorang pemain yang merangkap sebagai pelatih telah melakukan 1x
technical-foul terhadap dirinya sebagai pelatih dan dibebankan 1x unsportsmanlike foul sebagai
pemain dan secara otomatis akan didisqualifikasi. B1 akan mendapatkan 2 tembakan free throw
tanpa pemain yang akan rebound. Pertandingan akan dilanjutkan dengan lemparan kedalam
untuk tim B di throw-in line di frontcourt dengan 14 detik pada shot clock.

1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 90


36 - 39 Statement :
Ketika jam pertandingan menunjukan menit ke 2:00 atau kurang pada quarter keempat atau
pada masing-masing overtime, dan terjadi prosedur lemparan kedalam dengan pemain bertahan
yang sedang melakukan lemparan kedalam, maka prosedur berikut ini seharusnya diterapkan :
 Wasit akan menggunakan signal “illegal boundarynline crossing” sebagai peringatan sebelum
memberikan bola kepada pelempar.
 Jika kemudian pemain bertahan bergerak melebihi garis batas untuk mengganggu pada saat
lemparan kedalam, technical foul akan dibebankan tanpa ada peringatan terlebih dahulu.
Prosedur yang sama akan diterapkan setelah terjadi tembakan yang berhasil masuk dan free throw
terakhir yang masuk, ketika bola tidak berada pada pegangan pelempar.

36 - 40 Contoh :
Dengan sisa waktu 1:08 yang tersisa pada jam pertandingan di quarter keempat dan 11 detik
pada shot clock, A1 memegang bola untuk lemparan kedalam di frontcourt . B1 menahan tangannya
melebihi garis batas untuk memblok lemparan A1.

Interpretasi:
Karena wasit telah memberikan peringatan sebelum memberikan bola ke A1, B1 akan
dibebankan technical foul karena melakukan gangguan terhadap pelempar. Pemain manapun dari
tim A akan melakukan 1 tembakan free throw tanpa pemain yag akan rebound. Pertandingan akan
dilanjutkan dengan lemparan kedalam untuk tim A di lokasi terdekat dimana bola terakhir
dihentikan ketika technical foul diputuskan. Tim A hanya akan mendapatkan 14 detik pada shotclock.

36 - 41 Contoh :
Dengan sisa waktu 1:06 yang tersisa pada jam pertandingan di quarter keempat dan 21 detik
pada shot clock, A1 memegang bola untuk lemparan kedalam di backcourt . B1 menahan tangannya
melebihi garis batas untuk memblok lemparan A1.

Interpretasi:
Karena wasit telah memberikan peringatan sebelum memberikan bola ke A1, B1 akan
dibebankan technical foul karena melakukan gangguan terhadap pelempar. Pemain manapun dari
tim A akan melakukan 1 tembakan free throw tanpa pemain yag akan rebound. Pertandingan akan
dilanjutkan dengan lemparan kedalam untuk tim A di lokasi terdekat dimana bola terakhir
dihentikan ketika technical foul diputuskan. Tim A akan mendapatkan 24 detik pada shotclock.

36 - 42 Statement :
Ketika technical foul diputuskan, hukuman tembakan freethrow akan dilaksanakan sesegera
mungkin dengan tidak ada pemain yang akan rebound. Setelah prosedur free throw dilaksakan,
pertandingan akan dilanjutkan dengan lemparan ke dalam di tempat terdekat dimana bola berada
ketika technical foul terjadi.

36 - 43 Contoh :
Dengan 21 detik tersisa pada shot clock, A1 dribble di backcourt Ketika B1 dibebankan
dengan technical foul.
Interpretasi :
Pemain manapun dari tim A akan mendapatkan 1 free throw tanpa ada pemain yang
rebound. Pertandingan akan dilanjutkan dengan lemparan kedalam dimana bola berada Ketika
terjadi Technical foul. Tim A akan mendapatkan periode 8 detik baru dan 24 detik pada shot
clock.

1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 91


36 - 44 Contoh :
Dengan 21 detik tersisa pada shot clock, A1 dribble di backcourt Ketika A2 dibebankan
dengan technical foul.

Interpretasi :
Pemain manapun dari tim B akan mendapatkan 1 free throw tanpa ada pemain yang
rebound. Pertandingan akan dilanjutkan dengan lemparan kedalam dimana bola berada Ketika
terjadi Technical foul. Tim A memiliki waktu 5 detik pada shot clock untuk segera memindahkan
bola ke frontcourt. Tim A akan memiliki 21 detik pada shot clock.

36 - 45 Contoh :
B1 melakukan foul ke A1 pada saat melakukan tembakan untuk mencetak 2 angka. Bola
tidak masuk ke keranjang. Sebelum A1 melakukan tembakan freethrow yang pertama, technical foul
dibebankan pada A2.

Interpretasi:
Pemain manapun dari tim B akan mendapatkan 1 free throw tanpa ada pemain yang
rebound. Setelah itu A1 akan tetap mendapatkan 2 free throw. Pertandingan akan dilanjutkan
sebagaimana mestinya setelah free throw.

36 - 46 Contoh :
B1 melakukan foul ke A1 pada saat melakukan tembakan untuk mencetak 2 angka. Bola
tidak masuk ke keranjang. Setelah A1 melakukan tembakan freethrow yang pertama, technical foul
dibebankan pada A2.

Interpretasi:
Pemain manapun dari tim B akan mendapatkan 1 free throw tanpa ada pemain yang
rebound. Setelah itu A1 akan melanjutkan free throw keduanya. Pertandingan akan dilanjutkan
sebagaimana mestinya setelah free throw.

36 - 47 Contoh :
Pada saat time out technical foul dibebankan untuk A2.

Interpretasi:
Setelah time out selesai. Pemain manapun dari tim B akan melakukan 1 free throw dengan
tidak ada pemain yang akan rebound. Pertandingan akan dilanjutkan dari titik terdekat pada saat
pertandingan dihentikan sebelum time out.

36 - 48 Contoh :
A1 melakukan tembakan untuk mencetak angka. Ketika bola di udara technical foul
dibebankan kepada :
(a) B1.
(b) A2.

Interpretasi:
Setelah prosedur free throw dilaksanakan oleh :
(a) Pemain manapun dari tim A karena technical foul oleh B1,
(b) Pemain manapun dari tim B karena technical foul oleh A2,

1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 92


Jika tembakan A1 masuk, poin yang tercipta akan dihitung. Pertandingan akan dilanjutkan
dengan lemparan kedalam untuk tim B, lemparan kedalam dilaksanakan dimanapun di belakang
endline.
Jika tembakan A1 tidak masuk ke keranjang, pertandingan akan dilanjutkan dengan
lemparan kedalam atas alternating possession.

36 - 49 Contoh :
A1 melakukan tembakan untuk mencetak angka. Ketika bola di udara technical foul
dibebankan kepada dokter dari :
(a) Tim B.
(b) Tim A.
Interpretasi:
Setelah prosedur free throw dilaksanakan oleh :
(a) Pemain manapun dari tim A karena technical foul oleh dokter dari tim B,
(b) Pemain manapun dari tim B karena technical foul oleh dokter dari tim A,
Jika tembakan A1 masuk, poin yang tercipta akan dihitung. Pertandingan akan dilanjutkan
dengan lemparan kedalam untuk tim B, lemparan kedalam dilaksanakan dimanapun di belakang
endline.
Jika tembakan A1 tidak masuk ke keranjang, pertandingan akan dilanjutkan dengan
lemparan kedalam atas alternating possession.

36 - 50 Contoh :
Pada saat A1 act of shoot, bola masih di tangan ketika technical foul dibebanka pada :
(a) B1 atau dokter tim B.
(b) A2 atau dokter tim A.

Interpretasi:
Setelah prosedur freethrow oleh :
(a) Pemain manapun dari tim A karena technical foul dari B1 :
- Jika tembakan A1 masuk, poin yang tercipta akan dihitung. Pertandingan akan dilanjutkan
dengan lemparan kedalam untuk tim B, lemparan kedalam dilaksanakan dimanapun di
belakang endline.
- Jika tembakan A1 tidak masuk ke keranjang, pertandingan akan dilanjutkan dengan lemparan
kedalam untuk tim A di dekat dimana bola berada ketika pertandingan dihentikan pada saat
terjadi technical foul.
(b) Pemain manapun dari tim A karena technical foul dari B1 :
- Jika tembakan A1 masuk, poin yang tercipta tidak akan dihitung. Pertandingan akan dilanjutkan
dengan lemparan kedalam untuk tim A di perpanjangan garis free throw.
- Jika tembakan A1 tidak masuk ke keranjang, pertandingan akan dilanjutkan dengan lemparan
kedalam untuk tim A di dekat dimana bola dihentikan pada saat terjadi technical foul.

1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 93


PASAL. 37 UNSPORTSMANLIKE FOUL

37-1 Statement.
Jam pertandingan menunjukkan 2:00 menit atau kurang pada quarter ke-4 dan di setiap
overtime, dan bola berada di luar lapangan untuk throw-in dan masih di tangan wasit atau sudah
di pegangan pemain yang akan melakukan throw-in. Jika pada saat ini pemain bertahan di
lapangan pertandingan menyebabkan persinggungan dengan pemain dari tim yang menyerang
di lapangan pertandingan dan diputuskan foul, itu adalah unsportsmanlike-foul.

37-2 Contoh:
Dengan waktu 51 tersisa pada jam pertandingan di quarter keempat, A1 memiliki bola
di tangannya atau pada pegangannya untuk throw-in ketika B2 menyebabkan persinggungan
terhadap A2 di dalam lapangan pertandingan. B2 diputuskan melakukan foul ke A2.

Interpretasi:
B2 jelas tidak berusaha memainkan bola dan telah mendapatkan keuntungan dengan
tidak membiarkan jam pertandingan berjalan. B2 akan dibebankan Unsportsmanlike foul tanpa
peringatan sebelumnya. A2 akan mendapatkan 2 tembakan free throw tanpa ada pemain yang
akan rebound. Pertandingan akan dilanjutkan dengan lemparan kedalam untuk tim A pada
throw in line di frontcourt. Tim A hanya akan memiliki 14 detik pada shot clock.

37-3 Contoh:
Dengan waktu 53 tersisa pada jam pertandingan di quarter ke 4, A1 yang akan
melakukan throw-in telah memiliki bola di tangannya atau bola sudah dalam pegangannya
ketika A2 menyebabkan persinggungan dengan B2 di dalam lapangan pertandingan dan foul
diputuskan terhadap A2.

Interpretasi:
A2 tidak mendapatkan keuntungan dengan melakukan foul. Personal foul diputuskan
terhadap A2 kecuali persinggungan merupakan persinggungan keras yang harus diputuskan
sebagai unsportsmanlike foul. Tim B diberikan bola untuk throw-in di tempat terdekat dengan
kejadian foul.

37-4 Statement.
Ketika jam pertandingan menunjukkan 2:00 menit atau kurang pada quarter ke-4 dan di
setiap overtime, dan setelah bola lepas dari tangan pemain yang melakukan throw-in, pemain
bertahan, dalam rangka untuk menghentikan atau tidak menjalankan jam pertandingan,
menyebabkan persinggungan dengan pemain penyerang (ke arah bola) yang baru saja atau
telah menerima bola di dalam lapangan pertandingan. Jika kontak tersebut merupakan upaya
yang sah untuk langsung memainkan bola, persinggungan seperti ini harus segera diputuskan
sebagai personal-foul (foul biasa) kecuali persinggungan tersebut merupakan persinggungan
keras yang harus diputuskan sebagai unsportsmanlike foul (C-2) atau disqualifying foul.

37- 5 Contoh:
Dengan waktu 1:04 di jam pertandingan pada quarter ke 4 dan dengan skor A 83 – B 80,
bola telah meninggalkan tangan A1 yang melakukan throw-in, ketika B2 menyebabkan
persinggungan (ke arah bola) di dalam lapangan pertandingan terhadap A2 yang baru saja
menerima bola. Foul diputuskan terhadap B2.

1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 94


Interpretasi:
B2 akan dibebankan Personal foul (foul biasa), kecuali kontak B2 bukanlah upaya yang
sah untuk memainkan bola atau wasit menilai kerasnya persinggungan B2, unsportsmanlike foul
atau disqualifying foul akan diputuskan. Pertandingan akan dilanjutkan dengan lemparan
kedalam untuk tim A di tempat terdekat pada saat foul terjadi.

37-6 Contoh:
Dengan waktu 1:02 di jam pertandingan pada quarter ke 4 dan dengan skor A 83– B 80,
bola telah lepas dari tangan A1 yang melakukan throw-in, ketika A2 menyebabkan persinggungan (ke
arah bola) di dalam lapangan pertandingan terhadap B2. Foul diputuskan terhadap A2.

Interpretasi:
A2 tidak mendapatkan keuntungan dengan melakukan foul. Personal foul (foul biasa) harus
segera dibebankan terhadap A2, kecuali persinggungan merupakan persinggungan keras yang dapat
diputuskan sebagai unsportmanlike foul. Tim B diberikan bola untuk throw-in di tempat terdekat
dengan kejadian foul.

37-7 Contoh:
Dengan waktu 1:00 yang tersisa pada jam pertandingan di quarter ke 4 dan dengan skor
A 83 – B 80, bola telah lepas dari tangan A1 yang melakukan throw-in, ketika B2 menyebabkan
persinggungan terhadap A2 di daerah yang berbeda di dalam lapangan pertandingan dimana
throw-in di lakukan. Foul diputuskan terhadap B2.

Interpretasi:
B2 jelas tidak berusaha memainkan bola dan keuntungan didapatkan dengan tidak
membiarkan jam pertandingan berjalan kembali. B2 akan dibebankan unsportsmanlike foul tanpa
peringatan sebelumnya. A2 akan mendapatkan 2 free throw tanpa ada pemain yang akan rebound.
Pertandingan akan dilanjutkan dengan lemparan kedalam untuk tim A pada throw in line di
frontcourt. Tim A akan mendapatkan 14 detik pada shot clock.

37-8 Statement.
Persinggungan oleh pemain bertahan dari belakang atau arah samping pada lawan dalam
usaha menghentikan fast break dan tidak ada pemain bertahan lainnya diantara pemain penyerang
dan keranjang lawan akan disebut sebagai unsportsmanlike foul (C-4) batasannya hanya sampai
ketika pemain penyerang memulai gerakan menembaknya. Namun, jika tidak dalam usaha yang sah
mengarah ke bola atau kapan saja selama pertandingan setiap persinggungan keras bisa diputuskan
sebagai unsportsmanlike foul (C-2).

37-9 Contoh:
Ketika A1 mendrible bola ke keranjang lawan dalam keadaan fast break dan tidak ada
pemain bertahan diantara A1 dan keranjang lawan, B1 melakukan persinggungan yang tidak sah
terhadap A1 dari belakang dan foul diputuskan.

Intepretasi:
Kejadian ini akan diputuskan sebagai unsportsmanlike foul (C-4).

37-10 Contoh:
Saat fast break berakhir dan sebelum A1 memulai gerakan menembaknya dimana B1
melakukan persinggungan pada lengannya dari belakang :
(a) Dalam usaha men-steal bola.
(b) Dengan persinggungan keras yang berlebihan.

1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 95


Interpretasi:
Dalam kedua kasus diputuskan sebagai Unsportsmanlike foul (C-2)

37-11 Contoh :
Saat fast break berakhir A1 memulai dengan gerakan menembaknya dimana B1 melakukan
persinggungan pada lengannya dari belakang :
(a) Dalam usaha mem-block bola.
(b) Dengan persinggungan keras yang berlebihan.

Interpretasi:
Ini langsung diputuskan sebagai
(a) Personal foul (foul biasa).
(b) Unsportsmanlike foul (C-2)

37-12 Contoh :
A1 dribble di frontcourt Ketika B1 menepis bola keluar dari tangan A1 kearah frontcourt tim
B. sebelum B1 memperoleh penguasaan atas bola, A1 mendorongnya dari belakang untuk
menghentikan fastbreak. Dimana sudah tidak ada pemain diantara B1 dan keranjang lawan.

Interpretasi :
Kejadian ini akan diputuskan sebagai unsportsmanlike foul oleh A1.

37-13 Statement :
Setelah seorang pemain melakukan foul kelimanya, dia akan menjadi pemain yang tidak
berhak bermain. Beberapa technical foul, unsportmanlike atau disqualifying foul akan akan di hukum
sesuai dengan ketentuan.

37-14 Contoh :
B1 foul ke dribbler A1. Ini merupakan foul kelima B1 dan tim foul kedua tim B. Ketika
berjalan menuju ke bench timnya, B1 dibebankan unsportmanlike foul karena mendorong A2.

Interpretasi:
Bersamaan dengan foul kelimanya, B1 sudah berubah status menjadi pemain cadangan yang
tidak memiliki hak untuk bermain. Unsportmanlike foul behavior B1 akan dibebankan sebagai
technical foul untuk pelatih tim B, dicatat sebagai ‘B1’. Pemain manapun dari tim A akan
mendapatkan 1 free throw tanpa ada pemain yang akan rebound. Pertandingan akan dilanjutkan
dengan lemparan kedalam untuk tim B di lokasi terdekat dengan bola pada saat pertandingan
dihentikan ketika unsportmanlike foul terjadi.

37-15 Contoh :
A1 foul B1, ini adalah foul kelimanya. Ini tim foul ketiga tim A. Ketika berjalan menuju ke
bench timnya, A1 dibebankan technical foul karena mencela wasit.

Interpretasi:
Bersamaan dengan foul kelimanya, A1 sudah berubah status menjadi pemain cadangan yang
tidak memiliki hak untuk bermain. technical foul oleh A1 akan dibebankan untuk pelatih A, dicatat
sebagai ‘B1’. Pemain manapun dari tim B akan mendapatkan 1 free throw tanpa ada pemain yang
akan rebound. Pertandingan akan dilanjutkan dengan lemparan kedalam untuk tim B di lokasi
terdekat dengan bola pada saat pertandingan dihentikan ketika personal foul A1 terjadi.

1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 96


37-16 Contoh :
A1 foul ke B1. Ini merupakan foul kelima A1. Ini tim foul kedua di quarter ini. Ketika berjalan
menuju ke bench timnya, A1 dibebankan unsportmanlike foul karena mendorong B1. B1 kemudian
membalas mendorong A1. B1 dibebankan dengan unsportmanlike foul.

Interpretasi:
Bersamaan dengan foul kelimanya, A1 sudah berubah status menjadi pemain cadangan yang
tidak memiliki hak untuk bermain. A1 unsportmanlike foul akan dibebankan sebagai technical foul
untuk pelatih A, dicatat sebagai ‘B1’. Unsportmanlike foul yang dibebankan untuk B1 akan dicatat di
scoresheet untuk dirinya, dicatat ‘U2’. Pemain manapun dari tim B akan mendapatkan 1 tembakan
free throw tanpa ada pemain yang akan rebound. Pemain pengganti dari A1 akan mendapatkan 2
tembakan free throw tanpa ada pemain yang akan rebound.Pertandingan akan dilanjutkan dengan
lemparan kedalam untuk tim A pada throw in line di frontcourt. Tim A akan memiliki 14 detik
pada shot clock.

1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 97


PASAL. 38 DISQUALIFYING FOUL
38-1 Statement
Siapapun orang yang didiskualifikasi tidak lagi orang tersebut diizinkan untuk duduk di bench
timnya. Oleh karena itu, ia tidak dapat lagi dihukum karena perilaku tidak sportif.

38-2 Contoh:
A1 di-diskualifikasi untuk perilaku yang tidak sportif. Dia meninggalkan lapangan
pertandingan dan secara lisan menghina wasit.

Interpretasi:
A1 sudah di-diskualifikasi dan tidak bisa lagi dikenakan sanksi. Wasit atau pengawas
pertandingan, jika ada, akan mengirimkan laporan yang menggambarkan insiden itu ke pihak
penyelenggara kompetisi.

38-3 Statement
Ketika seorang pemain di-diskualifikasi untuk tindakan yang tidak sportif yang mencolok,
hukumannya adalah sama sebagaimana terjadi persinggungan disqualifying foul.

38-4 Contoh:
Travelling violation diputuskan kepada A1. Frustrasi, dia menghina/menyalahkan wasit
secara lisan. A1 dibebankan dengan disqualifying foul.

Interpretasi:
A1 menjadi pemain yang di diskualifikasi. Dicatat di scoresheet sebagai ‘D2’. Pemain
manapun dari tim B mendapatkan 2 free throw tanpa ada pemain yang akan rebound.
Pertandingan akan dilanjutkan dengan lemparan kedalam untuk tim B pada throw in line di
frontcourt. Tim A hanya akan memiliki 14 detik pada shot clock.

38-5 Statement
Ketika pelatih dibebankan dengan disqualifying doul, akan dicatat sebagai “D2”.
Ketika siapapun orang yang diijinkan duduk di bench di diskualifikasi dan pelatih yang
dibebankan dengan technical foul, dicatat sebagai “B2”, hukumannya akan sama seperti setiap
hukuman disqualifying foul lainnya.

38-6 Contoh:
A1 telah melakukan personal-foul yang merupakan foul ke 5 nya. Ini adalah tim foul kedua di
quarter ini. Saat perjalanan menuju ke bench dia menghina wasit secara lisan. A1 dibebankan
dengan disqualifying-foul.

Interpretasi:
Bersamaan dengan foul kelimanya, A1 berubah status menjadi pemain yang tidak berhak
bermain karena menghina wasit. Disqualifying foul nya A1 dibebankan kepada pelatih tim A dan
dicatat di scoresheet sebagai “D” pada kolom A1 dan di kolom pelatih dicatat “B2”. Pemain manapun
dari tim B mendapatkan 2 free throw tanpa ada pemain yang akan rebound. Pertandingan akan
dilanjutkan dengan lemparan kedalam untuk tim B pada throw in line di frontcourt. Tim A hanya
akan memiliki 14 detik pada shot clock.

1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 98


38-7 Contoh:
A1 telah melakukan personal-foul yang merupakan foul ke 5 nya. Ini adalah tim foul kedua di
quarter ini. Saat perjalanan menuju ke bench, A1 memukul wajah B2 . A1 dibebankan dengan
disqualifying-foul.

Interpretasi:
Bersamaan dengan foul kelimanya, A1 berubah status menjadi pemain yang tidak berhak
bermain.A1 di diskualifikasi karena memukul B2. Disqualifying foul nya A1 akan dicatat di scoresheet
sebagai “D” pada kolom pemain A1 dan di kolom pelatih dicatat “B 2”. B2 mendapatkan 2 free throw
tanpa ada pemain yang akan rebound. Pertandingan akan dilanjutkan dengan lemparan kedalam
untuk tim B pada throw in line di frontcourt. Tim A hanya akan memiliki 14 detik pada shot clock.

38-8 Statement
Disqualifying foul adalah setiap tindakan yang tidak sportif yang sangat berlebihan oleh
seorang pemain atau seseorang yang diijinkan duduk di bench. Disqualifying foul dapat juga hasil
dari aksi :
 Terhadap seseorang dari tim lawan, wasit, petugas meja dan pengawas pertandingan.
 Terhadap anggota timnya sendiri.
 karena sengaja yang merusak peralatan pertandingan.

38-9 Contoh:
Terjadi tindakan-tindakan yang tidak sportif yang sangat berlebihan seperti berikut ini:
(a) A1 di dalam lapangan pertandingan meninju teman se-timnya A2.
(b) A1 meninggalkan lapangan pertandingan dan meninju penonton.
(c) A6 di daerah tim bench-nya meninju teman se-timnya A7.
(d) A6 memukul meja petugas meja dan merusak shot-clock.

Interpretasi:
Pada (a) dan (b) A1 akan di diskualifikasi. A1 akan dibebankan disqualifying foul atas dirinya sendiri
dan dicatat ‘D2’ pada scoresheet.
Pada (c) dan (d) A6 akan di diskualifikasi. Disqualifying foul atas A6 akan dibebankan ke head coach
nya dan dicatat ‘B2’ pada scoresheet.
Pemain manapun dari tim B mendapatkan 2 free throw tanpa ada pemain yang akan
rebound. Pertandingan akan dilanjutkan dengan lemparan kedalam untuk tim B pada throw in
line di frontcourt. Tim A hanya akan memiliki 14 detik pada shot clock.

38-10 Statement
Jika seorang pemain di diskualifikasi dan dalam perjalanan ke ruang ganti bertindak dengan
cara yang konsisten dinilai seperti usnportmanlike foul atau disqualifying foul, tindakan tambahan ini
tidak dapat dikenakan sanksi tambahan dan hanya akan dilaporkan kepada badan pengatur
kompetisi.

1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 99


38-11 Contoh:
A1 dibebankan dengan disqualifying foul karena menghina wasit. Ketika dalam perjalanan
menuju ruang ganti
(a) A1 mendorong B1 yang konsisten dalam penilaian wasit itu merupakan unsportmanlike foul.
(b) A1 mendorong B1 yang konsisten dalam penilaian wasit itu merupakan disqualifying foul.

Interpretasi:
Setelah A1 di diskualifkasi, beban foul tambahan tidak dapat dibebankan dan diberi
hukuman. Aksi A1 akan dilaporkan oleh Crew Chief atau Commissionner, jika ada, untuk melaporkan
ke badan pengatur kompetisi.
Dalam kedua kasus, tim B akan mendapatkan 2 free throw tanpa ada pemain yang akan
rebound. Pertandingan akan dilanjutkan dengan lemparan kedalam untuk tim B pada throw in
line di frontcourt. Tim A hanya akan memiliki 14 detik pada shot clock.

1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 100


PASAL. 39 PERKELAHIAN
39-1 Statement
Jika setelah terjadi situasi perkelahian yang dapat membatalkan masing-masing hukuman,
maka tim yang sedang menguasai bola ketika terjadi situasi perkelahian akan diberikan lemparan
kedalam dari throw in line di frontcourtnya dan hanya akan memiliki berapapun waktu yang tersisa
pada shot clock yang sama seperti pada saat sebelum pertandingan dihentikan.

39-2 Contoh :
Tim A telah memliki penguasaan bola selama :
(a) 20 detik,
(b) 5 detik,
Ketika terjadi situasi perkelahian. Wasit memutuskan mendiskualifikasi 2 pemain cadangan
dari masing-masing tim karena meninggalkan area tim bench.

Interpretasi :
Pertandinagn akan dilanjutkan dengan lemparan kedalam untuk Tim A, yang mana tim A
sedang menguasai bola sebelum terjadi situasi perkelahian, lemparan kedalam dari tempat terdekat
Ketika situasi perkelahian terjadi dengan :
(a) 4 detik,
(b) 19 detik,
Pada shot clock.

39-3 Statement
Seorang pelatih akan dibebankan dengan technical foul untuk diskualifikasi atas dirinya
sendiri, asisten pelatih pertamanya( jika salah satu atau keduanya tidak berupaya membantu wasit
untuk mengendalikan atau untuk meredam situasi), pemain pengganti, cadangan atau anggota
delegasi yang meninggalkan area tim benchnya saat perkelahian. Jika technical foul dibebankan
untuk pelatih kepala maka akan dicatat di scoresheet “D2”. jika Technical foul dibebankan untuk
anggota tim yang diperbolehkan duduk di bench akan dicatat di scoresheet sebagai ‘B2’.beban
hukuman akan diberikan 2 free throw dan penguasaan bola untuk lawan akan diberikan atas
hukuman dari situasi tersebut.
Untuk setiap pelanggaran tambahan dari disqualifying foul, hukuman akan mendapatkan 2 free
throw dan penguasaan bola untuk lawan.
Semua hukuman akan diberikan, kecuali ada hukuman yang sama dan saling menghilangkan diantara
keduanya. Dalam kasus ini, pertandingan akan dilanjutkan dari throw in line di front court timnya
untuk hukuman dari disqualifying foul. Shot clock akan menunjukkan 14 detik.

39-4 Contoh :
Pada saat terjadi situasi perkelahian, A6 memasuki lapangan permainan dan bagaimanapun
dia akan di diskualifikasi.

Interpretasi :
Diskualifikasi A6 akan dicatat sebagai “D” dan pada kolom yang tersisa akan ditulis “F”. Head
coach tim A akan dibebankan sebuah technical foul, dicatat sebagai ‘B2’. Pemain manapun dari tim B
akan mendapatkan 2 tembakan tanpa ada pemain yang akan rebound. Pertandingan akan
dilanjutkan dari throw in line di front court timnya untuk hukuman dari disqualifying foul. Tim B akan
mendapatkan 14 detik pada Shot clock.

1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 101


39-5 Contoh :
A1 dan B1 memulai perkelahian di lapangan permainan. A6 dan B6 memasuki lapangan
permainan namun tidak terlibat dalam perkelahian. A7 juga memasuki lapangan permainan dan
memukul wajah B1.

Interpretasi :
A1 dan B1 akan di diskualifikasi, dicatat sebagai ‘Dc’.Dicatat sebagai ‘D2’. Pada scoresheet,A7
pada kolom yang tersisa di scoresheet akan dicatat ‘F’. A6 dan B6 akan di diskualifikasi karena
memasuki lapangan permainan pada saat perkelahian terjadi. Head coach tim A dan head coach tim
B akan dibebankan technical foul, dicatat sebagai ‘Bc’ . Pada scoresheet,A6 dan B6 akan dicatat ‘F’
pada kolom personal foul. Hukuman dari kedua disqualifying foul (A6 dan B6) dan kedua technical
foul (A6, B6) akan saling manghapuskan satu sama lain. Pemain pengganti dari B1 akan
mendapatkan 2 tembakan tanpa ada pemain yang akan rebound. Pertandingan akan dilanjutkan
dengan lemparan kedalam untuk tim B di throw in line pada frontcourt tim B. tim B akan
mendapatkan 14 detik pada shot clock.

39-6 Contoh :
A1 dan B1 memulai perkelahian di lapangan permainan. A6 dan manajer tim A memasuki
lapangan permainan dan terlibat aktif dalam perkelahian.

Interpretasi :
A1 dan B1 akan di diskualifikasi, dicatat ‘Dc’. Hukuman atas keduanya (A1, B1) akan
menghapuskan satu sama lain. Head coach tim A akan dibebankan technical foul, dicatat ‘B2’. A6
akan di diskualifikasi dan dicatat sebagai ‘D2’ . pada scoresheet, A6 akan ditambahkan catatan ‘F’
pada kolom tersisa. Manajer dari tim A akan di diskualifikasi. Disqualifying foul oleh manajer tim A
akan dicatat pada kolom pelatih tim A, dicatat dengan dilingkari ‘B2’ dan tidak dihitung sebagai
kemungkinan headcoach akan di diskualifikasi dari pertandingan.
Pemain manapun dari tim B akan mendapatkan 6 free throw (2 free throw atas technical foul
pelatih tim A oleh B6 dan manajer tim A yang meninggalkan area tim benchnya, 2 free throw untuk
disqualifying foul A6 karena terlibat aktif dalam perkelahian, 2 free throw atas technical foul pelatih
tim A atas disqualifying foul manajer tim A yang terlibat aktif dalam perkelahian).
Pertandingan akan dilanjutkan dengan lemparan kedalam untuk tim B di throw in line pada
frontcourtnya. Tim B akan mendapatkan 14 detik pada shot clock.

39-7 Contoh :
Head coach tim A meninggalkan tim bench area dan terlibat aktif dalam perkelahian dalam
lapangan permainan dan mendorong B1 secara keras.

Interpretasi :
Head coach tim A akan dibebankan dengan disqualifying foul karena meninggalkan tim
bench area dan tidak membantu wasit untuk melerai, dicatat di scoresheet sebagai ‘D2’. Selain itu,
head coach dari tim A akan dibebankan disqualifying foul lainnya karena aktif terlibat dalam
perkelahian. Pada kolom tersisa di scoresheetakan ditambahkan catatan ‘F’. Pemain manapun dari
tim B akan mendapatkan 2 free throw tanpa ada pemain yang akan rebound. Pertandingan akan
dilanjutkan dengan lemparan kedalam untuk tim B di throw in line pada frontcourtnya. Tim B akan
mendapatkan 14 detik pada shot clock.

1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 102


PASAL 42 SITUASI KHUSUS
42-1 Statement
Dalam situasi permainan khusus dengan sejumlah kemungkinan penalti yang akan diberikan
selama periode penghentian jam pertandingan yang sama, wasit harus memberikan perhatian
khusus pada urutannya di mana Violation atau Foul terjadi dalam menentukan hukuman mana yang
akan diberikan dan hukuman mana yang harus dibatalkan.

42-2 Contoh
B1 melakukan unsportsmanlike foul terhadap shooter A1. Bola berada diudara Ketika bel
sinyal shot clock berbunyi. Bola :
(a) Tidak mengenai ring.
(b) Menyentuh ring tetapi tidak masuk ke keranjang.
(c) Masuk ke keranjang.

Interpretasi:
Pada semua kasus, unsportsmanlike foul B1 tidak dapat diabaikan.
(a) B1 melakukan foul pada A1 ketika dalam gerakan menembak. Shot clock violation oleh tim A
(bola tidak mengenai ring) harus diabaikan sebagaimana hal itu terjadi setelah
unsportsmanlikefoul. 2x atau 3x free throw akan diberikan kepada A1, dilanjutkan dengan
throw-in untuk tim A di throw in line di frontcourt tim A.
(b) Tidak ada shot clock violation yang terjadi. 2x atau 3x free throw akan diberikan kepada A1 tanpa
ada pemain yang akan rebound, dilanjutkan dengan throw in untuk tim A di throw in line di
frontcourt tim A.
(c) A1 akan mendapatkan 2atau 3 angka dan mendapatkan 1 tembakan free throw tanpa ada
pemain yang rebound. Pertandingan akan dilanjutkan dengan throwin untuk tim A di throw in
line di frontcourt tim A.

42-3 Contoh
B1 melakukan foul terhadap A1 pada saat dalam gerakan menembak. Setelah foul, dalam
lanjutan gerakan menembak A1, B2 melakukan foul terhadap A1.

Interpretasi:
Foul B2 akan diabaikan kecuali unsportsmanlike foul atau disqualifying foul.

42-4 Contoh :
B1 melakukan unsportsmanlike foul terhadap dribbler A1. Setelah foul, technical foul
dibebankan kepada pelatih tim A dan pelatih tim B.

Interpretasi:
Hukuman technical foul untuk ke 2 pelatih dihapuskan karena beban hukuman yang sama.
A1akan mendapatkan 2x free throw dan pertandingan akan dilanjutkan dengan lemparan kedalam di
throw in line di froncourt tim A. tim A memiliki waktu 14 detik pada shot clock.

42-5 Contoh :
B1 melakukan foul terhadap A1 dan bola berhasil masuk. Kemudian A1 melakukan technical
foul.

1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 103


Interpretasi:
Tembakannya A1 yang berhasil dihitung masuk. Hukuman dari foul dan technical foul (1x
free throw) dihapuskan dan pertandingan akan dilanjutkan dengan throw in dimana saja di garis
endline karena bola telah berhasil masuk.

42-6 Contoh :
B1 melakukan foul terhadap A1 dan bola berhasil masuk. Kemudian A1 dibebankan technical
foul, diikuti head coach tim B dibebankan technical foul.

Interpretasi:
Tembakannya A1 yang berhasil dihitung masuk. Beban hukuman foul yang sama dapat saling
menghapuskan. Hukuman dari personal foul B1 dan A1 technical foul adalah sama (1x free throw)
akan saling menghapuskan. Untuk technical foul headcoach tim B, pemain manapun yang ditunjuk
pelatih akan melakukan 1 free throw tanpa ada pemain yang akan rebound. Pertandingan akan
dilanjutkan dengan lemparan kedalam sebagaimana mestinya setelah bola yang berhasil masuk.

42-7 Contoh :
B1 melakukan unsportsmanlike foul terhadap A1 dan bola berhasil masuk. Kemudian A1
dibebankan technical lfoul.

Interpretasi:
Tembakannya A1 yang berhasil dihitung masuk. Karena beban hukuman tidak sama,
sehingga tidak bisa saling menghapuskan. Pemain manapun dari tim B akan mendapatkan 1
tembakan free throw tanpa ada pemain yang rebound. A1 akan mendapatkan 1 tembakan free throw
tanpa ada pemain yang rebound. pertandingan akan dilanjutkan dengan lemparan kedalam di throw
in line di froncourt tim A. tim A akan mendapatkan 14 detik pada shot clock.

42-8 Contoh :
B1 foul dribbler A1 di frontcourt tim A. Ini merupakan tim foul ke-3 bagi tim B di quarter ini.
Setelah itu A1 melempar bola ke arah tubuh B1 (tangan, lengan, torso, dll).

Interpretasi:
B1 dibebankan dengan personal foul. A1 dibebankan dengan Technical foul. Pemain
manapun dari tim B akan mendapatkan 1 free throw tanpa ada pemain yang rebound. Pertandingan
akan dilanjutkan dengan lemparan kedalam untuk tim A di frontcourt dekat dengan lokasi dimana
foul B1 terjadi. Tim A akan memiliki berapapun waktu yang tersisa pada shot clock, jika 14 detik
aatau lebih yang Nampak pada shot clock. Tim A akan mendapatkan 14 detik pada shot clock, jika13
detik atau kurang yang Nampak pada shot clock.

42-9 Contoh :
B1 foul dribbler A1 di frontcourt tim A. Ini merupakan tim foul ke-5 bagi tim B di quarter ini.
Setelah itu A1 melempar bola ke arah tubuh B1 (tangan, lengan, torso, dll).

Interpretasi:
B1 dibebankan dengan personal foul. A1 dibebankan dengan Technical foul. Pemain
manapun dari tim B akan mendapatkan 1 free throw tanpa ada pemain yang rebound. Kemudian A1
akan melakukan 2 free throw. Pertandingan akan dilanjutkan sebagaimana mestinya setelah free
throw terakhir.

1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 104


42-10 Contoh :
B1 foul dribbler A1 di frontcourt tim A. Ini merupakan tim foul ke-3 bagi tim B di quarter ini.
Setelah itu A1 melempar bola ke arah wajah B1 (kepala).

Interpretasi:
B1 dibebankan dengan personal foul. A1 dibebankan dengan Disqualifying foul. Penguasaan
tim A akan dibatalkan karena beban hukuman yang harus dilaksanakan. Pemain manapun dari tim B
akan mendapatkan 2 free throw tanpa ada pemain yang rebound. Pertandingan akan dilanjutkan
dengan lemparan kedalam untuk tim B di throw in line di frontcourt. Tim A akan mendapatkan 14
detik pada shot clock.

42-11 Contoh :
B1 foul dribbler A1 di frontcourt tim A. Ini merupakan tim foul ke-5 bagi tim B di quarter ini.
Setelah itu A1 melempar bola ke arah wajah B1 (kepala).

Interpretasi:
B1 dibebankan dengan personal foul. A1 dibebankan dengan Disqualifying foul. Pemain
pengganti A1 akan melakukan 2 free throw tanpa pemain rebound. Pemain manapun dari tim B akan
mendapatkan 2 free throw tanpa ada pemain yang rebound. Pertandingan akan dilanjutkan dengan
lemparan kedalam untuk tim B di throw in line di frontcourt. Tim A akan mendapatkan 14 detik pada
shot clock.

42-12 Contoh :
Dengan 8 detik tersisa pada shot clock, B1 di backcourtnya melakukan foul terhadap A1.
Setelah itu B2 dibebankan technical foul.
(a) Foul B1 adalah tim foul ke 4 tim B dan technical foul oleh B2 adalah foul ke 5 di quarter ini.
(b) Foul B1 adalah tim foul ke 5 tim B dan technical foul oleh B2 adalah foul ke 6 di quarter ini.
(c) A1 dalam gerakan menembak dan bola tidak masuk kedalam keranjang
(d) A1 dalam gerakan menembak dan bola masuk kedalam keranjang

Interpretasi :
Dalam semua kasus untuk technical foul, siapapun pemain dari tim A akan mendapatkan 1x
tembakan free throw tanpa ada pemain yang akan rebound. Setelah free throw :
(a) Pertandingan akan dilanjutkan dengan lemparan kedalam untuk tim A di tempat terdekat
dimana terjadi foul terhadap A1. Tim A memiliki waktu 14 detik pada shot clock.
(b) A1 akan tetap mendapatkan 2x free throwdan pertandingan akan dilanjutkan sebagaimana
mestinya setelah free throw terakhir.
(c) A1 akan tetap mendapatkan 2x atau 3xfree throwdan pertandingan akan dilanjutkan
sebagaimana mestinya setelah free throw terakhir.
(d) Bola masuk akan dihitung. A1 akan mendapatkan 1x free throwdan pertandingan akan
dilanjutkan sebagaimana mestinya setelah free throw terakhir.

42-13 Contoh :
Dengan 8 detik tersisa pada shot clock, B1 melakukan unsportmanlikefoul terhadap A1.
Setelah itu
(a) A2
(b) B2
dibebankan technical foul.

Interpretasi :
(a) Siapa pun pemain dari tim B diberikan 1x free throw dengan tidak ada pemain yang rebound

1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 105


(b) Siapa pun pemain dari tim A diberikan 1x free throw dengan tidak ada pemain yang rebound
Dalam semua kasus, setelah free throw untuk A2 atau B2 technical foul dilaksanakan, A1 akan
mendapatkan 2 free throw tanpa ada pemain yang rebound. Pertandingan akan dilanjutkan dengan
lemparan kedalam di throw in line di froncourt tim A. Tim A akan mendpatkan waktu 14 detik pada
shot clock.

42-14Statement
Jika double foul atau foul dengan hukuman yang sama terjadi selama aktivitas free throw,
foul akan dibebankan tetapi tidak ada hukuman yang dilaksanakan.

42-15 Contoh:
A1 diberikan 2x free throw. Setelah free throw pertama:
(a) A2 dan B2 melakukan double foul.
(b) A2 dan B2 melakukan technical foul.

Interpretasi:
Beban hukuman atas foul A2 dan B2 yang sama akan dihapuskan, setelah itu A1 akan
melakukan free throw keduanya. Pertandingan akan dilanjutkan seperti biasa sebagaimana setelah
free throw terakhir atau satu-satunya dilaksanakan.

42-16 Contoh:
A1 diberikan 2x free throw. Kedua tembakan tersebut berhasil masuk. Sebelum bola menjadi
hidup setelah free throw terakhir :
(a) A2 dan B2 melakukan double-foul.
(b) A2 dan B2 melakukan technical-foul.

Interpretasi:
Beban hukuman atas foul A2 dan B2 akan dihapuskan, setelah itupertandingan akan
dilanjutkan dengan lemparan kedalam dimanapun pada endline seperti biasa sebagaimana setelah
free throw terakhir masuk.

42-17Statement
Jika diputuskan terjadi sebuah technical foul, 1x free throw sebagai hukuman atas technical
foul akan dilaksanakan segera tanpa ada pemain yang akan rebound. Hal ini tidak berlaku untuk
technical foul yang dibebankan kepada pelatih untuk diskualifikasi dari siapapun orang yang diijinkan
duduk di bench (karena pasal 39 situasi perkelahian). Hukuman atas technical foul seperti itu ( 2x
free throw dan lemparan kedalam dari throw in line di frontcourt timnya) akan dilaksanakan sesuai
dengan urutan kejadiannya dimana semua foul dan violation terjadi kecuali apabila hukuman
tersebut saling menghapuskan.

42-18 Contoh :
B1 foul ke A1. Ini adalah foul ke 5 tim B di quarter ini. Sebuah kejadian memicu terjadinya
sebuah situasi perkelahian yang terjadi di lapangan permainan. A6 memasuki lapangan namun tidak
terlibat aktif dalam perkelahian.

Interpretasi :
A6 akan di diskualifikasi kerena memasuki lapangan pertandingan pada saat perkelahian
terjadi. Pelatih tim A dibebankan technical foul, dicatat di scoresheet ‘B2’. A1 akan mendapatkan 2
tembakan free throw tanpa ada pemain yang rebound. Pemain manapun dari tim B akan
mendapatkan 2x free throw atas technical foul untuk pelatih tim A. Pertandingan akan dilanjutkan

1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 106


dengan lemparan kedalam di throw in line di froncourt tim B. Tim B akan mendapatkan waktu 14
detik pada shot clock.

42-19 Statement
Pada kasus double foul dan setelah penghapusan dari hukuman yang sebanding
terhadap kedua tim, jika tidak ada lagi hukuman yang tersisa untuk dilaksanakan,
pertandingan akan dilanjutkan dengan throw in oleh tim yang tadinya menguasai bola atau yang
berhak atas bola sebelum kejadian (pelanggaran) pertama.
Dalam kasus ini tidak ada tim yang menguasai bola atau berhak atas bola sebelum kejadian
(pelanggaran) pertama, hal ini merupakan situasi jumpball. Pertandingan akan dilanjutkan
dengan throw in akibat alternating possession.

42-20 Contoh :
Selama jeda permainan diantara quarter pertama dan kedua, pemain A1 dan B1 dibebankan
disqualifying foul atau pelatih tim A dan pelatih tim B melakukan technical foul.
Arah panah alternatingpossession diberikan kepada:
(a) Tim A.
(b) Tim B.

Interpretasi:
(a) Pertandingan akan dilanjutkan dengan throw-in untuk tim A di perpanjangan garis tengah,
seberang petugas meja. Pada saat bola menyentuh atau disentuh secara sah oleh pemain di
dalam lapangan, arah panah alternating-possession akan dibalik ke arah tim B.
(b) Pertandingan akan dilanjutkan dengan throw-in untuk tim B di perpanjangan garis tengah,
seberang petugas meja. Pada saat bola menyentuh atau disentuh secara sah oleh pemain di
dalam lapangan, arah panah alternating-possession akan dibalik ke arah tim A.

42-21 Contoh :
Dribbler A1 melakukan
(a) Charging foul ke B1.
(b) Double dribble violation.
Sebelum bola pada pegangan tim B pada saat lemparan kedalam, B2 foul A2. Ini merupakan
tim foul ketiga tim B di quarter ini.

Interpretasi :
Kedua pelanggaran terjadi dalam periode waktu yang sama Ketika jam pertandingan
berhenti dan sebelum bola menjadi hidup
Ketika terjadi pelanggaran kedua. Oleh karena itu, hukuman yang sama harus dihapuskan.
Karena tim A menguasai bola sebelum pelanggaran pertama, permainan akan dilanjutkan
dengan lemparan ke dalam tim A dari tempat terdekat dengan tempat A1.
(a) Dimana foul terjadi
(b) Double dribble violation terjadi
Tim A akan memiliki berapapun waktu yang tersisa pada shot clock.

42-22 Contoh :
Dribbler A1 melakukan
(a) Charging foul ke B1.
(b) Double dribble violation.
B1 sudah memegang bola untuk lemparan kedalam Ketika B2 foul A2. Ini merupakan tim foul
ketiga tim B di quarter ini.

1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 107


Interpretasi :
Kedua pelanggaran terjadi dalam periode waktu yang sama Ketika jam pertandingan
berhenti. Foul B2 terjadi setelah bola menjadi hidup untuk lemparan kedalam oleh B1. Oleh karena
itu beban hukuman tidak dapat saling menghapuskan.
Pertandingan akan dilanjutkan dengan lemparan kedalam untuk tim A di tempat terdekat
dimana foul B2 terjadi.

PASAL 44 KEKELIRUAN YANG DAPAT DIPERBAIKI


44-1 Statement
Untuk bisa diperbaiki, kekeliruan harus dikenali oleh wasit, petugas meja atau pengawas
pertandingan, jika ada, sebelum bola menjadi hidup mengikuti bola mati pertama setelah jam
pertandingan dijalankan mengikuti kekeliruan. Itu adalah:
Kekeliruan terjadi saat bola mati Kekeliruan dapat diperbaiki
Bola hidup Kekeliruan dapat diperbaiki
Jam pertandingan dijalankan atau tetap berjalan Kekeliruan dapat diperbaiki
Bola mati Kekeliruan dapat diperbaiki Bola hidup Kekeliruan tidak dapat lagi diperbaiki
Setelah perbaikan dari kekeliruan, pertandingan akan dimulai kembali dan bola diberikan
kepada tim yang berhak atas bola pada saat pertandingan dihentikan untuk memperbaiki kekeliruan.

44-2 Contoh:
B1 foul A1. ini adalah tim-foul ke-4 dari tim B. Wasit melakukan kekeliruan dengan
memberikan A1 2x free throw. Mengikuti free throw terakhir yang berhasil, pertandingan berlanjut
dan jam pertandingan dijalankan. B2 menerima bola, men-dribble dan mencetak angka. Kekelliruan
diketahui:
(a) Sebelum
(b) Sesudah
Bola berada pada pegangan pemain tim A untuk throw-in di endline.

Interpretasi:
Angka B2 dihitung.
(a) Kekeliruan masih dapat diperbaiki. Setiap free throw yang berhasil akan dibatalkan dan tim A
diberikan bola untuk throw in di endline dimana pertandingan dihentikan untuk memperbaiki
kekeliruan.
(b) Kekeliruan tidak dapat lagi diperbaiki dan pertandingan berlanjut.

44-3 Contoh :
B1 foul A1. Ini merupakan tim foul kelima tim B di quarter ini. A1 diberikan 2x free throw.
Setelah free throw ke-1 berhasil, dengan salah B2 mengambil bola dan melempar (mengoper) bola
dari endline. Ketika B3 men-dribble di frontcourt-nya dan dengan 18 detik tersisa pada shotclock,
kesalahan yang tidak memberikan eksekusi free throw ke-2 nya A1 diketahui.

Interpretasi:
Pertandingan akan dihentikan segera mungkin. A1 akan diberikan free throw ke-2 nya
dengan tidak ada posisi rebound. Pertandingan akan dilanjutkan dengan throw-in untuk tim B di
tempat dimana pertandingan dihentikan dan dengan 18 detik pada shotclock.

1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 108


44-4 Statement
Jika kekeliruan merupakan pemain yang salah yang menembak free throw (beberapa free
throw), free throw (beberapa free throw) harus dibatalkan. Bola akan diberikan kepada lawan untuk
throw-in di perpanjangan garis free throw kecuali pertandingan sudah dijalankan kembali, pada
kasus ini bola diberikan untuk throw-in di tempat terdekat dimana pertandingan dihentikan kecuali
hukuman untuk pelanggaran berikutnya akan dilaksanakan.
Jika wasit telah menyadari (mengetahui), sebelum bola meninggalkan tangan dari penembak
free throw untuk free throw ke-1 atau satu-satunya, bahwa seorang pemain yang salah berniat
melakukan percobaan free throw (beberapa free throw), dia harus dengan segera diganti dengan
penembak free throw yang seharusnya tanpa hukuman apapun.

44-5 Contoh:
B1 foul A1. ini adalah tim foul ke-6 dari tim B di quarter ini. A1 diberikan 2x free throw.
Bukannya A1 malahan A2 yang melakukan 2x free throw. Kekeliruan diketahui:
(a) Sebelum bola meninggalkan tangan A2 untuk free throw ke-1.
(b) Setelah bola meninggalkan tangan A2 untuk free throw ke-1.
(c) Setelah free throw ke-2 yang berhasil.

Interpretasi:
(a) Kekeliruan segera diperbaiki dan A1 yang harus mencoba 2x free throw, tanpa hukuman apapun
untuk tim A.
(b) dan (c), 2x free throw dibatalkan dan pertandingan akan dilanjutkan dengan throw in untuk tim B
dari perpanjangan garis free throw di backcourtnya.
Jika foul yang dilakukan adalah unsportmanlike foul, hak akan penguasaan bola sebagai
bagian dari hukuman dibatalkan dan pertandingan akan dilanjutkan dengan throw in untuk tim B
dari perpanjangan garis free throw di backcourtnya.

44-6 Contoh :
B1 foul A1 yang sedang dalam gerakan menembak. A1 diberikan 2 free throw. Bukannya A1
malah A2 yang melakukan percobaan 2x free throw. Pada tembakan keduanya bola menyentuh ring,
A3 rebound dan mencetak 2 poin. Kekeliruan diketahui Ketika bola dalam pegangan B2 saat
lemparan kedalam di endline.

Interpretasi :
2 free throw, terlepas masuk atau tidak, akan di cancel. Bola masuk oleh A3 tetap dihitung.
pertandingan akan dilanjutkan dengan throw in untuk tim B di tempat terdekat dimana saat
pertandingan dihentikan karena kekeliruan, dalam hal ini dari endline tim B.

44-7 Contoh :
B1 foul A1 yang sedang dalam gerakan menembak 2 poin yang kemudian tidak masuk,
setelah itu technical foul dilakukan oleh pelatih tim B. Bukannya A1 yang melakukan percobaan 2x
free throw untuk foul-nya B1, malah A2 yang melakukan semua 3x free throw. Kekeliruan diketahui
sebelum bola meninggalkan tangan A2 pada tembakan ketiganya.

Interpretasi :
Tembakan free throw pertama yang telah dilakukan adalah sah karena hukuman atas
technical foul. 2x free throw yang dilakukan A2 yang seharusnya A1 akan dibatalakan. pertandingan
akan dilanjutkan dengan throw in untuk tim B dari perpanjangan garis free throw di backcourtnya.

1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 109


44-8 Contoh :
B1 foul A1 ketika sinyal jam pertandingan berbunyi untuk mengakhiri quarter ketiga. ini
adalah tim foul ke-6 dari tim B di quarter ini. Wasit memutuskan bahwa foul B1 terjadi dengan waktu
tersisa 0.3 detik pada jam pertandingan. A1 diberikan 2x free throw. Bukannya A1 malahan A2 yang
melakukan 2x free throw. Kekeliruan diketahui setelah bola meninggalkan tangan A2 pada tembakan
pertamanya.

Interpretasi :
2x free throw akan dibatalkan. Pertandingan dilanjutkan dengan lemparan kedalam untuk
tim B di perpanjangan garis free throw di backcourtnya dengan waktu 0.3 pada jam pertandingan.

44-9 Statement
Setelah kekeliruan diperbaiki, pertandingan harus dilanjutkan dari tempat dihentikannya
pertandingan untuk memperbaiki kekeliruan, kecuali perbaikan mencakup pemberian free throw
(beberapa free throw) yang seharusnya, dan :
(a) Jika tidak ada perpindahan penguasaan tim setelah kekeliruan terjadi, pertandingan akan
dilanjutkan sebagaimana setelah free throw (beberapa free throw) biasa.
(b) Jika tidak ada perpindahan penguasaan tim setelah kekeliruan terjadi dan tim yang sama
mencetak angka, kekeliruan diabaikan dan pertandingan akan dilanjutkan sebagaimana setelah
bola masuk seperti biasa

44-10 Contoh :
B1 foul A1 dan ini adalah tim foul ke-5 dari tim B. Secara keliru, A1 diberikan throw-in
bukannya 2x free throw. A2 mendribble bola di lapangan pertandingan ketika B2 menepis bola
keluar lapangan. Pelatih tim A meminta time out. Selama time out, wasit mengetahui kekeliruan atau
diberitahukan kepada mereka (wasit) bahwa A1 harusnya diberikan 2x free throw.

Interpretasi :
A1 diberikan 2x free throw dan pertandingan akan dilanjutkan sebagaimana setelah free
throw (beberapa free throw) biasanya.

44-11 Contoh :
Dengan 2 detik tersisa pada jam pertandingan di quarter pertama B1 foul A1.ini adalah tim
foul ke-5 dari tim B. Secara keliru, A1 diberikan throw-in bukannya 2x free throw. A12 melakukan
lemparan kedalam dan mengoper A3 di lapangan permainan dan quarter pertama berakhir. Pada
saat jeda quarter wasit menyadari adanya kekeliruan dimana seharusnya A1 mendapatkan 2 free
throw. Arah serang atas alternating possession mengarah untuk tim A.

Interpretasi :
A1 akan diberikan 2x free throw dengan tidak ada pemain mengisi daerah rebound.
Kemudian quarter kedua akan dimulai dengan lemparan kedalam atas alternating possession untuk
tim A di perpanjangan garis tengah.

44-12 Contoh :
B1 melakukan foul terhadap A1 dan ini adalah tim foul ke-5 dari tim B. Secara keliru, A1
diberikan throw-in bukannya 2x free throw. Setelah throw-in, A2 di foul oleh B1 pada saat
tembakannya yang tidak berhasil dan diberikan 2x free throw. Pelatih tim A diberikan time out.
Selama time out, wasit mengetahui kekeliruan atau diberitahukan kepada mereka (wasit) bahwa A1
harusnya diberikan 2x free throw.

1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 110


Interpretasi :
A1 akan diberikan 2x free throw dengan tidak ada pemain mengisi daerah rebound.
Kemudian A2 akan melakukan percobaan 2x free throw dan pertandingan akan dilanjutkan
sebagaimana setelah free throw (beberapa free throw) biasa.

44-13 Contoh :
B1 foul A1. Ini adalah tim foul ke-5 dari tim B. Secara keliru, A1 diberikan throw-in bukannya
2x free throw untuk A1. Setelah throw-in, A2 mencetak angka. Sebelum bola menjadi hidup, wasit
mengetahui kekeliruan.

Interpretasi:
Kekeliruan diabaikan dan pertandingan akan dilanjutkan sebagaimana setelah bola masuk
seperti biasa.

44-14 Contoh :
B1 foul A1. Ini adalah tim foul ke-5 dari tim B. wasit menyadari adanya logo yang berbeda
pada seragam A1. A1 mendapatkan bantuan dari manajer timnya untuk menutup logo tersebut dan
oleh karena itu digantikan oleh A6. Pertandingan secara keliru dilanjutkan dengan lemparan kedalam
untuk tim A bukannya 2 free throw untuk A1. Wasit mengetahui kekeliruan dan menghentikan
permainan.

Interpretasi:
Kekeliruan masih dapat dikoreksi. A1 diganti karena menerima bantuan
dari anggota delegasi mendampingi. Jika seragam A1 sudah diperbaiki, A1 harus masuk kembali
bermain di lapangan dan mendapatkan 2 free throw. Jika seragam A1 belum diperbaiki, A6 akan
melakukan 2 free throw. Dalam kedua kasus tersebut, pertandingan akan dilanjutkan sebagaimana
setelah free throw terakhir.

44-15 Statement
Sebuah kesalahan oleh petugas operator pengatur waktu yang melibatkan jam pertandingan
berjalan lebih awal atau lebih lambat, mungkin dapat dikoreksi oleh wasit kapanpun sebelum crew
chief menandatangani scoresheet.

44-16 Contoh :
Dengan waktu 7 detik tersisa pada jam pertandingan di quarter keempat dan skor tim A 76 –
tim B 76, tim A memperoleh lemparan kedalam di frontcourt. Setelah bola tersentuh secara sah oleh
pemain yang berada di lapangan, jam pertandingan dijalankan terlambat 3 detik. Setelah jalan di
detik ke 4, A1 mencetak poin. Pada saat ini, Wasit menyadari kekeliruan bahwa jam pertandingan
dijalankan 3 detik terlambat.

Interpretasi :
Jika wasit sepakat bahwa poin tercipta selama dalam waktu permainan 7 detik, angka yang
tercipta akan dihitung. Selanjutnya, apabila wasit sepakat bahwa jam pertandingan dijalankan
terlambat 3 detik, maka tidak ada waktu tersisa. Wasit memutuskan bahwa permainan telah
berakhir.

1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 111


B – Scoresheet – Disqualifying Foul
B-1 Contoh untuk Disqualifying Foul dari beberapa orang :

Untuk meninggalkan area tim bench Untuk yang aktif terlibat dalam
dan tidak membantu atau mencoba situasi perkelahian
untuk membantu wasit
1. Hanya Head
coach yang
didiskualifikasi

2. Hanya asisten
pertama yang
didiskualifikasi

3. Kedua pelatih
dan asisten
pertama yang
didiskualifikasi

4. Seorang pemain
pengganti yang
didiskualifikasi

5. Dua pengganti
dan pemain
yang tidak
berhak bermain
yang
didiskualifikasi

6. Seorang anggota
delegasi yang
mendampingi
yang
didiskualifikasi

7. Dua anggota
delegasi yang
mendampingi
yang
didiskualifikasi

1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 112


B-2 Contoh dari technical foul pada head coach untuk personal unsportmanlike
behaviour atau alasan lainnya, dikombinasikan dengan diskualifikasi dari anggota
delegasi yang mendampingi karena meninggalkan tim bench ketika terjadi situasi
perkelahian :

1. Di quarter pertama terjadi Head coach tidak di


situasi perkelahian dengan diskualifikasi
diskualifikasi dari anggota
delegasi yang mendampingi.
Di quarter ketiga, technical foul
diputuskan untuk head coach
karena perilaku tidak sportif
2. Di quarter pertama terjadi Head coach tidak di
situasi perkelahian dengan diskualifikasi
diskualifikasi dari anggota
delegasi yang mendampingi.
Di quarter ketiga, technical foul
diputuskan untuk head coach
karena alasan lainnya
3. Di quarter pertama terjadi Head coach di
situasi perkelahian dengan diskualifikasi karena 2
diskualifikasi dari anggota C-Fouls
delegasi yang mendampingi.
Di quarter ketiga, technical foul
diputuskan untuk head coach
karena perilaku tidak sportif.
Di quarter keempat, technical
foul lainnya diputuskan untuk
head coach karena perilaku
tidak sportif.
4. Di quarter pertama terjadi Head coach di
situasi perkelahian dengan diskualifikasi karena 3
diskualifikasi dari anggota B-Fouls
delegasi yang mendampingi.
Di quarter ketiga, technical foul
diputuskan untuk head coach
karena alasan lainnya.
Di quarter keempat, technical
foul lainnya diputuskan untuk
head coach karena alasan
lainnya.

1 Juni 2021 PERATURAN RESMI BOLA BASKET 113

You might also like