Professional Documents
Culture Documents
Missi Holistik Dan Acuan Integrated Farming
Missi Holistik Dan Acuan Integrated Farming
A. Dasar Pemikiran
Globalisasi, Revolusi Industri, berdampak plus minus. Menjadi berkat bila kita tanggap dan
laknat bila lambat. Dampak plus minus yang telah menyebar ke berbagai desa yang disana
petani kita berada. Kebijakan import kebutuhan pokok melalui Mart yang mulai hadir
menjamur di desa, akan menggerogoti kearifan lokal dan produk produk lokal. Pedagang
yang datang dari luar menjaja : ikan, daging ayam potong, sayuran sayuran nyatanya telah
membuat petani kita kehilangan gairah ditengah potensi yang dimilikinya
Situasi pandemi Covid 19 telah memberangus budaya dan ekonomi, juga telah memicu
petani berhenti bekerja untuk mengelola dan mengoptimalkan sumberdaya untuk mencari
kebutuhan keluarga. Disisi lain, kita bisa lihat Dari data yang kita ketahui bahwa Sumber
daya para tenaga kerja dan petani kita sungguh sangat mengkawatirkan. 65% petani kita
hanya tamatan Sekolah Dasar, pada hal bila dilihat dari potensi Indonesia dan Samosir yang
kita terkenal dengan negeri agraris, cukup handal sebagaimana Nahum Situmorang
menyebutnya dalam Syair lagunya (Gok disi hassang Nang eme bang bawang rarak do
pibahan di Dolok i: kacang, padi, bawang, ternak berserakan di atas bukit), tidaklah dapat
dibayangkan bagaimana pengelolaan potensi sumber daya alam ini bila sumber daya manusi
lemah, tentu akan berakibat buruk bagi ancaman ketahanan pangan yang akan mempertajam
angka kemiskinan kita. Bila ini tidak disiasati maka petani kita tetap berada pada posisi kalah
dalam dunia persaingan investor yang mulai melirik dan masuk ke Samosir ini.
Bila kita kaji dari sisi budaya Kearifan lokal yang dulu terkenal dengan philosophy sinur
napinahan gabe naniula, terkesan philosophy ini nyaris punah, kompos, tarutaru, pollok, dsb
yang dulu digunakan menjadi pupuk yg sehat, berkelanjutan meminimalisasi pengeluaran
petani kini punah. Ironis petani rentan dan tergiur dengan produksi industri globalisasi, benih
industri dan pupuk dan pestisida kimia. Penggunaannya dilahan pertanian pun ssemakin
diambang batas ratusan persen, akibatnya tanah pertanian kini kering kerontang, micro
organisma penyubur tanah kini punah. Kekeringan yang meluas ternyata telah turut
menambah bahaya pemanasan global. Pertanyaan sekarang, akankah persoalan persoalan
diatas yang memicu kemiskinan petani ini kita biarkan berlanjut? Bila kita tidak siaga dan
tidak menyikapi persoalan di atas maka, angka kemiskinan petani dan warga kita khususnya
akan tetap meninggi (27,29 juta), budaya dunia ketahanan pangan kita akan lenyap, potensi
dan alam kita akan nyaris punah dan runtuh tanpa bermakna apa apa.
Untuk mendiskusikan dan bersama sama mengambil solusi bagi persoalan ini, tentu missi
holistrik Kristus perlu diterapkan yang sudah ditindaklanjuti missionaris dalam berbagai
stragtegy yang mewartakan injil holistik dengan mengembangkan pusat pengolahan
pargodungan sumber inspirasi ekonomi di 3 wilayah: Nainggolan, Pangururan dan Ambarita
maka Gereja HKBP Distrik 7 Samosir, yang berada di kabupaten Samosir, memiliki 36.805
jiwa (data 2018), 114 Greja dlm 23 ressort, jumlah pelayan fulltimer 70 orang, sintua lebih
dari 1000 orang yg tersebar, 90 persen warganya menggantungkan hidup dari pertanian,
ditahun profesionalisme HKBP 2023 ini akan mencoba memberdayakan para pelayan full
timer (khusus LPP 1 dan para magang yang ingin mengenali wilayah pelayanan Samosir,
agar selanjutnya dapat mengenal dan melayani petani dan warganya di tengah ditengah
konteks pariwisata Samosir yg berdampak plus minus agar lebih profesional, di tengah
peluang pariwisata, peningkatan produksi pertanian, peternakan (integrated farming) mulai
dr hulu dan hilir, penyelamatan, alam ciptaan Tuhan. Keluar dari persoalan kemiskinann,
memperkuat spiritualitas agar mampu bersikap confessionist, menjawab persoalan dan jadi
berkat di situasi sulit, terlebih disituasi dan mengoptimalkan sumberdayanya menjadi berkat
untuk sejahtera, itulah mengapa pelatihan dan setting integrated farming di Pargodungan
(lahan) distrik ini dalam penataan wajah Distrik Samosir dan pembelajaran bagi warganya
diadakan dalam waktu dekat ini.
B. Tujuan
C. Hasil Kegiatan yang akan dicapai (out put) dan indicator di atas (pernomor urut)
1. Sebanyak 15 mahasiswa/i atau calon pelayan dan berubah pemahaman (pradigma) dari
pelayanan rutinitas ke holistik (menyangkut kebutuhan) dan persahabatan dengan alam
ciptaan Tuhan meneladani dan melanjutkan karya missinonaris ke Samosir
2. Juga terampil setting integrated farming implementasi missi holistik dalam
pengembangan ekonomi: berbudi daya kombinasi pertanian sayur dan lele organik sistem
terpal dan ember bekombinasi sayuran, mulai dari penyediaan wadah, seleksi
pembenihan, perawatan dan pembuatan pakan organik
3. peserta tampil mengolah dan membuat kompos organik dari sumber daya lokal, dan
limbah dapur
4. peserta mampu mengolah produk olahan dari sumber daya lokal: kripik sayur dan mie
sayur
D. Out Come
1. Injil menyentuh lini kehidupan
2. Pargodungan distrik jadi wadah pembelajaran menginspirasi warga dalam pengembangan
ekonomi, budaya kearifan lokal dan bersahabat dengan alam
3. Tersedianya makanan kebutuhan pokok sayur dan ikan organik yg sehat di tempat sendiri
4. Pendapatan perkapita meningkat, angka kemiskinan dan tingkat global warming
menuruna
5. Bertumbuhnya kesadaran persahabatan yang baik dengan lingkunga dan alam
6. Kesadaran bekerja sinergik antar sesama dalam menjaga nilai budaya dan pengembangan
ekonomi perkapita
E. Impact (dampak)
1. Jemaat missioner
2. Manusia sejahtera
3. Alam dan lingkungan hidup terjaga dan kian lestari
4. Bertolong tolongan dan bekerja sama dalam menanggung beban
Sessi Ibadah, sharing dan Teori, pelatihan dan evaluasi serta follow up
Mengawali dan mengakhiri bahkan dalam kegiatan seharian project ini, siraman firman Allah
akan disampaikan bagi peserta, ibadah yang dipandu bapak rohani dan peserta bertujuan
mengimplementasi firman Allah ke dalam jiwa, sehingga peserta memiliki kesadaran akan
panggilannya untuk menjadi pembawa damai dibumi,
● Sharing
Kegiatan ini akan memberi ruang bagi pradaya, berbagi pengalaman dan persoala apa yang
dihadapi peserta sekian lama dalam mengelola usaha pertanian dan petenakannya. Sharing ini
perlu untuk saling memahami, menguatkan dan bersama sama mengambil jalan pemecahan
● Theori
Pendalaman beberapa teori, integrated farming, budidaya, sayur mayur, perikanan dan
peternakan organik sistem fermentasi, serta entreprenuership dan pengorganisasian
Acara ini akan diakhiri dengan evaluasi, dan tindaklanjut ke depan bagi peserta dan
kelompok kelompok yang hadir pada pelatihan ini. Membangun kelompok sekunder dan
forum petani untuk saling membangun
H. Narasumber:
1. Praeses, sekdist
2. Pdt Lambok Siahaan
3. Pdt.Boliver Naibaho
4. Kompak D7
I. Waktu dan Tempat kegiatan : Guest houese, dan pargodungan distrik 20-21 Maret 2022
J. Penyelenggara: HKBP Distrik 7 Samosir
K. Peserta: 10-15 orang
L. Jadwal kegiatan
M. Anggaran