You are on page 1of 30

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ( RKS ) T.A.

2023

SYARAT- SYARAT DAN


KETENTUAN TEKNIS

BAB I
LINGKUP PEKERJAAN TANGGUNG JAWAB
KONTRAKTOR

1.1. DATA PROGRAM


Nama Kegiatan : Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh dengan Luas di
Bawah 10 (sepuluh) Ha

# Peningkatan Infrastruktur Permukiman Paket 4

Nama Pekerjaan :- JL. Lingk. Ds. Labang Kec. Labang


- JL. Lingk. Dsn. Babaden Ds. Soket Dajah Kec. Tragah
- JL. Lingk. Dsn. Be’soman Ds. Tambin Kec. Tragah
- JL. Lingk. Dsn. Pangmacan Ds. Soket Laok Kec. Tragah
- JL. Lingk. Dsn. Parseh Ds. Gili Anyar Kec. Kamal
- TPJ Dsn. Gunungan Ds. Gili Anyar Kec. Kamal
- TPJ Dsn. Parseh Ds. Gili Anyar Kec. Kamal
- TPJ Dsn. Trebung Ds. Gili Anyar Kec. Kamal

Tahun Anggaran : 2023


Pemilik Program : PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN

1.2. LINGKUP PEKERJAAN


Lingkup pekerjaan pada kegiatan ini adalah Peningkatan Infrastruktur Permukiman
Kegiatan Tahun Anggaran 2023 yang dilaksanakan sesuai gambar terlampir. Uraian/Jenis
Pekerjaan:
1. Pekerjaan Persiapan dan Sasaran Utama Penunjang Pekerjaan.
2. Pekerjaan Tanah dan Penahan Jalan.
3. Pekerjaan Jalan Paving dan Jalan Beton.
4. Pekerjaan Jalan Telford.
5. Pekerjaan Jalan Lapis Penetrasi (Aspal).
6. Pekerjaan Jalan Laston Lapis Aus (Hotmix), Latasir, dan CPHMA (Coldmix)

Pemerintah Kabupaten Bangkalan 1


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ( RKS ) T.A. 2023

1.3. PERATURAN TEKNIS YANG DIPERGUNAKAN


1.3.1. Uraian spesifikasi bahan-bahan dan persyaratan pelaksanaan, secara umum
ditentukan pada patokan dan kualitas bahan-bahan, cara pelaksanaannya dan lain-
lain petunjuk yang berhubungan dengan peraturan pembangunan yang sah berlaku
di Republik Indonesia. Selama pelaksanaan kontrak ini, harus betul-betul ditaati dan
dilaksanakan sebagai tambahan persyaratan dari semua pasal-pasal yang diuraikan.
Pada khususnya peraturan-peraturan berikut berkenaan dengan hal terserbut diatas :
i. Pedoman Pelaksanaan APBN/ Perpres 54 tahun 2010.
ii. Pedoman tata cara penyelenggaraan pembangunan Bangunan Negara yang
dikeluarkan oleh Departemen Pekerjaan Umum (Dit. Jen. CIPTA KARYA).
iii. Pemeriksaan umum untuk Pemeriksaan Bahan-bahan bangunan : H.I 3 PUBB –
1966; NI-33, PUBB-1966.
iv. Peraturan Beton Indonesia; PBI.Ni-2/ 1955; PBI.NI-2/1971.
v. Peraturan Muatan Indonesia; PMI,.NI-18/1969.
vi. Peraturan Semen Portland Indonesia NI-8
vii. Peraturan perburuhan di Indonesia (Tentang Pengarahan Tenaga Kerja) antara
lain tentang larangan mengerjakan anak-anak dibawah umur.
viii. Dan peraturan-peraturan lain yang belum tercantum diatas tetapi berkaitan
dengan pekerjaan ini.
Bilamana tidak ada lagi sumber dari standar dan kertentuan-ketentuan lain yang sah
berlaku di Republik Indonesia, maka standar internasional lainnya yang biasa
diperbandingkan, dapat dipergunakan sebagai pengganti standar yang telah diperinci
di atas dan harus dengan persetujuan Pejabat Pembuat Komitmen.
1.3.2. Semua bahan–bahan yang diuraikan pada pasal-pasal ini, harus didatangkan dalam
keadaan baru sama sekali dan tanpa cacat terkecuali ditentukan lain dalam
persyaratan kontrak ini.
1.3.3. Spesifikasi ini hanya menguraikan pekerjaan untuk spesifikasi pekerjaan struktur
diuraikan secara terperinci dalam spesifikasi terpisah.

1.4. RENCANA KERJA


Dalam waktu selambat-lambatnya 3 hari dari saat penunjukan pemenang. Kontraktor harus
mengajukan rencana kerja atau action plan tertulis lengkap dengan gambar-gambar
pendukung metode kerja, sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaaan seperti yang
disebutkan dalam Dokumen Lelang, menjelaskan secara terperinci urusan pekerjaan dan cara
melaksanakan pekerjaan tersebut termasuk hal-hal khusus bila diperlukan, persiapan-
persiapannya, peralatan, pekerjaan sementara yang ada sejauh mana hal tersebut mencakup
lingkup dari pekerjaannya.

1.5. TANGGUNG JAWAB KONTRAKTOR


Sebelum pelaksanaan pekejaan, Kontraktor wajib memeriksa kekuatan konstruksi yang akan
dilaksanakan dan harus mengkonsultasikan dengan Pejabat Pembuat Komitmen atau

Pemerintah Kabupaten Bangkalan 2


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ( RKS ) T.A. 2023

Pengawas Lapangan. Segala sesuatu kerusakan yang timbul akibat kelalaian kontraktor tidak
melaksanakan pemeriksaan kekuatan konstruksi menjadi tanggung jawab Kontraktor. Pada
keadaan apapun, dimana pekerjaan yang dilaksanakan telah mendapat persetujuan Pejabat
Pembuat Komitmen, Tim Teknis, dan Pengawas Lapangan tidak berarti membebaskan
Kontraktor atas tanggung jawab atas pekerjaannya sesuai dengan isi kontrak.

1.6. TENAGA KERJA


Tenaga-tenaga yang yang digunakan hendaknya dari tenaga-tenaga yang ahli / terlatih dan
berpengalaman pada bidangnya dan dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik sesuai
dengan ketentuan.

1.7. SATUAN UKURAN


Semua satuan ukuran yang disebutkan dalam spesifikasi ini yang digunakan dalam pekerjaan
adalah standar meter dan Kilogram. Bila disebut satu ton, yang dimaksud adalah satu ton
yang bernilai 1000 kilogram.

1.8. PERINTAH UNTUK PELAKSANAAN


Bila kontraktor tidak berada di tempat pekerjaan dimana Pejabat Pembuat Komitmen melalui
Tim Teknis dan Pengawas Lapangan bermaksud untuk memberikan petunjuk-petunjuk itu
harus dituruti dan dilaksanakan oleh Pelaksana atau oleh orang-orang yang ditunjuk untuk
itu oleh Kontraktor.
Orang-orang atau pelaksana tersebut harus mengerti bahasa yang dipakai oleh Tim Teknis
dan Pengawas Lapangan, atau Kontraktor akan menyediakan penterjemah khusus untuk
keperluan tersebut.

1.9. LAPORAN
a. Kontraktor diharuskan membuat bahan laporan berkala kemajuan pekerjaan untuk setiap
satu minggu kegiatan dengan mengisi formulir evaluasi kemajuan pekerjaan. Ringkasan
laporan tersebut harus mencantumkan keadaan cuaca, jumlah pengerahan tenaga kerja,
tenaga pengawas dan pelaksana, alat-alat yang dipergunakan, jumlah pengiriman bahan-
bahan bangunan ke lokasi pekerjaan, kemajuan fisik dari pekerjaan yang telah selesai,
masalah-masalah yang timbul dilapangan serta pemecahannya, dan rencana kerja
minggu berikutnya.
b. Laporan kemajuan pekerjaan harus diserahkan oleh Kontraktor pada setiap akhir pekan
untuk dievaluasi
c. Laporan lain seperti Laporan Harian dan lain-lain sesuai dengan uraian dalam syarat-
syarat umum kontrak.

1.10. GAMBAR-GAMBAR DAN UKURAN


a. Gambar-gambar yang diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan adalah:
1. Gambar yang termasuk dalam dokumen Lelang

Pemerintah Kabupaten Bangkalan 3


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ( RKS ) T.A. 2023

2. Gambar perubahan yang disetujui Pejabat Pembuat Komitmen melalui Tim Teknis
dan Pengawas Lapangan.
3. Gambar lain yang disediakan dan disetujui oleh Tim Teknis dan Pengawas
Lapangan.
b. Gambar asli dari gambar-gambar Kegiatan disimpan oleh Pejabat Pembuat Komitmen.
Kontraktor diberi 2 (dua) set cetak biru dari semua gambar-gambar tanpa pungutan
biaya. Permintaan kontraktor akan tambahan cetak biru dari gambar-gambar tersebut
akan dikenakan biaya.
c. Kontraktor diharuskan menyimpan satu set cetak biru di kantor lapangan untuk
dipergunakan setiap saat apabila diperlukan.
d. Gambar-gambar pelaksanaan (Shop drawing) dan detailnya harus mendapat
persetujuan Pejabat Pembuat Komitmen, Tim Teknis, Pengawas Lapangan sebelum
dipergunakan dalam pelaksanaan Kegiatan.
e. Pada penyerahan akhir pekerjaan (Penyerahan Pertama dan Terakhir) harus disertai
dengan perhitungan volume lapangan dan Gambar hasil pelaksanaan “ (as built
drawings)”.
f. Semua ukuran dinyatakan dalam sistim matrik.
g. Kalau terdapat perbedaan dengan spesifikasi maka yang benar dan berlaku adalah
yang ditetapkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen melalui Tim Teknis, Pengawas
Lapangan.

1.11. WILAYAH KERJA


a. Secara umum Kontraktor dilarang menimbun atau menempatkan bahan-bahan
bangunan di tepi jalan umum karena jalan umum tidak termasuk wilayah kerja
Kontraktor kecuali ada pertimbangan khusus.
b. Apabila tidak terdapat tempat kosong yang sesuai untuk menimbun atau menyimpan
bahan-bahan material di sekitar lokasi Kegiatan, maka bahan-bahan tersebut harus
didatangkan dari Gudang Kontraktor atau Leveransir setiap hari dengan jumlah yang
cukup untuk pekerjaan satu hari.
c. Dalam pelaksanaan pekerjaan, kontraktor harus berkoordinasi dengan instansi yang
terkait, apabila di dalam lokasi Kegiatan terdapat jaringan pekerjaan yang tidak
berhubungan dengan kewenangan Pejabat Pembuat Komitmen, Tim Teknis, Pengawas
Lapangan ataupun kontraktor pelaksana.

1.12. BAHAN –BAHAN MUTU PEKERJAAN


a. Jenis dan mutu bahan yang dilaksanakan harus diutamakan bahan-bahan produksi
dalam negeri, sesuai dengan keputusan bersama Menteri Perindustrian dan Menteri
Penertiban Aparatur Negara Tgl. 23 Desember 1980, Keppres 16/1994 dan Keppres
No. 24/1995.
b. Semua bahan yang dipergunakan untuk melaksanakan setiap jenis pekerjaan harus
terdiri dari kualitas tinggi sesuai dengan yang tercantum dalam syarat-syarat kualitas

Pemerintah Kabupaten Bangkalan 4


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ( RKS ) T.A. 2023

bahan masing-masing bagian pekerjaan. Hasil pekerjaan dan mutu termasuk bahan-
bahan yang terpakai harus diterima dan disetujui Tim Teknis dan Pengawas Lapangan.
c. Semua bahan yang dipergunakan harus memenuhi persyaratan yang tercantum dalam
peraturan standar yang berlaku di Indonesia. Standar peraturan yang berlaku adalah
edisi yang terakhir. Untuk bahan-bahan yang mutunya belum diatur dalam peraturan
standar maupun ketentuan dalam spesifikasi teknis, harus mendapat persetujuan dari
Tim Teknis dan Pengawas Lapangan sebelum dipergunakan.
d. Untuk bahan yang mutunya yang masih berdasarkan standar internasional, apabila
diperlukan, Tim Teknis dan Pengawas Lapangan dapat meminta Kontraktor untuk
menunjukkan sertifikat tes dari agen, distributor yang menjual atau pabrik yang
memproduksi bahan yang bersangkutan.
e. Bahan-bahan material atau tenaga kerja lokal/ setempat yang memenuhi syarat teknis
sesuai dengan peraturan yang ada (RKS) dianjurkan untuk dipergunakan untuk dengan
mendapatkan ijin tertulis dari Tim Teknis dan Pengawas Lapangan.
f. Bila bahan-bahan material yang memenuhi spesifikasi terdapat beberapa/ bermacam-
macam jenis merk diharuskan untuk memakai jenis dan mutu bahan dipilih satu jenis.
g. Bahan-bahan material yang telah ditetapkan jenisnya, apabila bahan bangunan
tersebut mempunyai beberapa macam mutu, maka harus ditetapkan untuk
dilaksanakan dipergunakan yang mutu/ kwalitas kelas I (KW. I).
h. Bila Rekanan/ kontraktor sudah menandatangani untuk dilaksanakan jenis dan mutu
bahan untuk pekerjaan atau bagian pekerjaan tidak sesuai dengan yang ditetapkan,
harus ditolak atau dikeluarkan dari lokasi Kegiatan paling lambat 1 x 24 jam setelah
ditolak atas biaya/ tanggung jawab Kontraktor Pelaksana.
i. Contoh/sampel harus segera disediakan tanpa kelambatan atas biaya Kontraktor dan
harus sesuai dengan ketetapan (RKS).
j. Bila dalam uraian dalam syarat-syarat disebutkan nama pabrik/produk dari suatu
barang, maka ini hanya dimaksudkan untuk menunjukkan kualitas dan tipe dari
barang-barang.
k. Kontraktor Pelaksana harus menawarkan harga-harga barang/bahan tersebut sesuai
RKS dan Berita Acara Rapat Penjelasan Pekerjaan dan bahan yang ditawarkan dalam
harga satuan pekerjaan dan atau harga satuan bahan/upah adalah mengikat.
l. Sebelum bahan-bahan yang dipesan dikirim ke lokasi Kegiatan, Kontraktor harus
menunjukkan contoh dari bahan bersangkutan kepada Tim Teknis dan Pengawas
Lapangan untuk diperiksa dan diteliti mengenai jenis, mutu, berat, kekuatan, dan sifat-
sifat penting lainnya dari bahan tersebut.
m. Apabila bahan-bahan yang dikirim ke lokasi Kegiatan ternyata tidak sesuai dengan
contoh yang ditunjukkan, baik dalam hal mutu, jenis, berat maupun kekuatannya,
maka Tim Teknis dan Pengawas Lapangan berwenang untuk menolak bahan tersebut
dan mengharuskan Kontraktor untuk menyingkirkannya dan diganti dengan bahan-
bahan yang sesuai dengan contoh yang telah diperiksa terdahulu.

Pemerintah Kabupaten Bangkalan 5


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ( RKS ) T.A. 2023

n. Semua bahan yang disimpan di lokasi Kegiatan harus diletakkan dan dilindungi
sedemikian rupa sehingga tidak akan terjadi kontaminasi atau mengalami proses
lainnya yang dapat mengakibatkan rusaknya atau menurunnya mutu bahan-bahan
tersebut.
o. Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, kontraktor dilarang menyimpan bahan-bahan
yang berbahaya seperti minyak, cairan lainnya yang mudah terbakar, gas dan bahan
kimia sedemikian rupa sehingga keselamatan orang dan keamanan lingkungan
sekitarnya dapat dijamin.

1.13. PEMBONGKARAN STRUKTUR YANG ADA


Pekerjaan ini harus mencakup pembongkaran, baik keseluruhan ataupun sebagian,
pemindahannya dan struktur lain yang diperlukan untuk dibongkar untuk memungkinkan
pembangunan atau perpanjangan atau perbaikan dari struktur yang memiliki fungsi yang
sama seperti struktur yang tua (atau bagian dari struktur) yang akan dibongkar.
Pekerjaan harus juga meliputi pemindahan yang memenuhi syarat dari material bongkaran
dari pasal ini, yang meliputi baik pembuangan maupun penyelamatan, penanganan,
pengangkutan, penyimpanan dan pengamanan terhadap kerusakan dari material.

1.14. PENGATURAN PEMBUANGAN SISA–SISA


Kontraktor harus melakukan seluruh pengaturan yang diperlukan dengan pemilik tanah dan
memikul seluruh biaya, untuk memperoleh lokasi yang sesuai untuk pembuangan material
sisa dan untuk pernyimpanan dari material yang diselamatkan.

1.15. KONDISI CUACA YANG DIIZINKAN UNTUK BEKERJA


a. Lapisan Resap Pengikat harus disemprot hanya pada permukaan yang kering atau
mendekati kering, dan Lapis Perekat harus disemprot hanya pada permukaan yang
benar-benar kering. Penyemprotan Lapis Resap Pengikat atau Lapis Perekat tidak
boleh dilaksanakan waktu angin kencang, hujan atau diperkirakan akan turun hujan.
b. Lapis Penetrasi Macadam tidak boleh dilaksanakan pada permukaan yang basah,
selama hujan atau hujan akan turun. Aspal emulsi tidak boleh disemprotkan setelah
jam 15.00. Bilamana digunakan aspal panas maka temperatur perkerasan saat aspal
disemprotkan tidak boleh kurang dari 25 °C.

Pemerintah Kabupaten Bangkalan 6


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ( RKS ) T.A. 2023

BAB II
PEKERJAAN PERSIAPAN DAN SARANA UTAMA
PENUNJANG PEKERJAAN

2.1. PEKERJAAN PENDAHULUAN


1. Pekerjaan Persiapan adalah suatu pekerjaan awal yang merupakan suatu kesatuan
pekerjaan yang tidak terpisahkan dari pekerjaan utama yang diatur dalam Rencana Kerja
dan Syarat-syarat (RKS) dan Surat Perjanjian/ kontrak, yang meliputi:
a. Sewa Kantor Kegiatan Direksi Lapangan yang dilengkapi meja, kursi, dan papan tulis.
b. Mobilisasi dan Demobilisasi peralatan kerja.
c. Pembuatan foto dokumentasi.
Pengambilan Foto Dokumentasi.
- Permulaan pekerjaan ( 0 % )
- Setiap Jenis/ Item Pekerjaan ( proses dan finish )
- Setiap Pengajuan Pembayaran Angsuran
- Setelah masa pemeliharaan berakhir.
Foto harus berwarna ukuran postcard sebanyak masing-masing 3 (tiga) lembar. Disusun
dalam album dan diberi keterangan. Kontraktor/Rekanan harus menyediakan segala yang
diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan yang baik, sempurna dan efisien dengan
urutan yang teratur, termasuk alat-alat pembantu yang dipergunakan seperti Concrete
Mixer (Beton Molen), Penggetar Beton (Vibrator), Pompa Air, Pemadat (Compactor), alat
pengangkat (Hoist) dan sebagainya yang diperlukan untuk pekerjaan tersebut.
2. Pekerjaan Pengukuran adalah suatu pekerjaan pemasangan patok kayu sebagai patokan/
pengukuran awal untuk menetukan peil/ elevasi.
3. Pembersihan lokasi awal, dilaksanakan untuk memudahkan pekerjaan pengukuran dan
pekerjaan lainnya.

2.2. PEMBERSIHAN LAPANGAN


Sebelum pekerjaan mulai dilaksanakan, daerah kerja harus dibersihkan dari pepohonan,
semak belukar, sisa-sisa bangunan, sampah, akar-akar pohon, dan semua material tersebut
harus dibuang dari areal lokasi pekerjaan.
Setelah pelaksanaan pekerjaan selesai semua, lokasi areal pekerjaan harus juga dibersihkan
dari sisa-sisa semua material yang tidak terpakai, serta areal diratakan dan dirapikan
kembali.
Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan sepenuhnya tanggung jawab dan beban
Kontraktor, serta harus diperhitungkan termasuk “Overhead” pada analisa harga satuan
pekerjaan.

2.3. PENJAGAAN KEAMANAN LAPANGAN PEKERJAAN


1. Selama pelaksanaan pekerjaan pihak rekanan/ kontraktor diwajibkan mengadakan segala
keperluan untuk keamanan dan kesejahteraan para pekerja dan tamu, seperti PPPK,

Pemerintah Kabupaten Bangkalan 7


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ( RKS ) T.A. 2023

sanitasi, air minum dan fasilitas kesejahteraan. Juga diwajibkan memenuhi segala
peraturan, tata tertib, ordonasi pemerintah atau Pemerintah Daerah setempat.
2. Rekanan/Kontraktor diharuskan membatasi daerah operasinya di sekitar lokasi pekerjaan
dan mencegah para pekerjanya melanggar wilayah orang lain.
3. Rekanan/Kontraktor harus menjaga agar jalanan umum, jalan kecil dan hak pemakai
jalan bersih dari bahan-bahan bangunan dan sebagainya dan memelihara kelancaran lalu
lintas, baik bagi kendaraan maupun pejalan kaki selama pekerjaan berlangsung.
4. Selama masa pelaksanaan pekerjaan, Rekanan/Kontraktor bertanggung jawab penuh
atas segala kerusakan bangunan yang ada di sekitarnya, utilitas, jalan-jalan, saluran-
saluran pembuangan dan sebagainya di lokasi dan kerusakan sejenis yang disebabkan
karena pelaksanaan Pekerjaan dalam arti yang luas. Itu semua diperbaiki kontraktor
hingga dapat diterima oleh Pejabat Pembuat Komitmen.
5. Kontraktor bertanggung jawab atas keamanan dan kerusakan seluruh pekerjaan
termasuk bahan-bahan bangunan dan perlengkapan instansi, hingga Kontrak selesai dan
diterima baik.

2.4. JAMINAN DAN KESELAMATAN BURUH


2.4.1. Air Minum dan Air Kerja
a. Kontraktor harus senantiasa menyediakan air minum yang cukup bersih di
tempat pekerjaan untuk para pekerjanya.
b. Kontraktor harus mengadakan air kerja untuk keperluan pekerjaan selama
pelaksanaan dapat mempergunakan atau menyambung pipa air yang telah ada
dengan meteran air sendiri (guna memperhitungkan pembayarannya) atau air
sumur yang bersih/ jernih dan tawar, bila hal ini meragukan harus diperiksa di
laboratorium.
2.4.2. Kecelakaan Kerja.
a. Apabila terjadi kecelakaan pada tenaga kerja pada waktu melaksanakan
pekerjaan, kontraktor harus segera mengambil tindakan yang perlu untuk
keselamatan si korban. Biaya pengobataan dan lain-lain menjadi tanggung
jawab Kontraktor dan harus segera melaporkan kepada Instansi yang
berwenang dan Pejabat Pembuat Komitmen, Tim Teknis, Pengawas Lapangan.
b. Di lokasi pekerjaan harus disediakan kotak obat-obatan untuk PPPK yang selalu
tersedia dalam saat dan berada di tempat kantor lapangan (direksi keet).

2.5. PENGUKURAN
2.5.1. Jaringan Titik Tetap
a. Jaringan patok titik tetap diambil berdasarkan referensi titik tetap (Patok
Beton/Bangunan Permanen) yang dipasang oleh dinas terkait yang terdekat.
b. semua elevasi yang ditunjukkan dan tercantum dalam gambar adalah elevasi
yang dikaitkan dengan ketinggian patok titik tetap seperti yang dijelaskan pada
butir di atas.

Pemerintah Kabupaten Bangkalan 8


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ( RKS ) T.A. 2023

c. Patok titik tetap yang dipergunakan sebagai referensi dalam Kegiatan ini
tercantum dalam gambar-gambar rencana atau akan ditunjukkan oleh Tim
Teknis dan Pengawas di lapangan.
2.5.2. Pengukuran Kembali.
a. Apabila ada perubahan ditentukan/disesuaikan dengan kondisi lapangan
setempat bersama Pejabat Pembuat Komitmen melalui Tim Teknis dan
Pengawas Lapangan.
b. Alat-alat ukur yang dipergunakan harus dalam keadaan berfungsi baik dan
sebelum pekerjaan dimulai semua alat ukur yang dipakai harus mendapat
persetujuan Tim Teknis dan Pengawas Lapangan, baik dari jenisnya maupun
kondisinya.
c. Cara pengukuran ketepatan hasil pengukuran, toleransi salah tutup, dan
pembuatan serta pemasangan patok bantu akan ditentukan Tim Teknis dan
Pengawas Lapangan.
d. Apabila timbul keragu-raguan dari pihak Kontraktor dalam menginterpretasikan
angka-angka elevasi dalam gambar, maka hal ini harus dilaporkan kepada Tim
Teknis dan Pengawas Lapangan untuk dimintakan penjelasannya.
e. Apabila terdapat perbedaan antara elevasi yang tercantum dalam gambar
dengan hasil pengukuran ulang, maka Pejabat Pembuat Komitmen melalui Tim
Teknis dan Pengawas Lapangan akan memutuskan hal itu.
f. Apabila terdapat kesalahan dalam pengukuran kembali, maka pengukuran
ulang menjadi tanggung jawab Kontraktor.
g. Hasil pengukuran kembali harus sudah diserahkan dan disetujui oleh Pejabat
Pembuat Komitmen melalui Tim Teknis dan Pengawas Lapangan selambat-
selambatnya 10 hari setelah tanggal SPMK.

2.5.3. Pekerjaan Pengukuran Dan Survei Lapangan


a. Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor harus menggerakkan personil tekniknya
untuk melakukan survei dan membuat laporan mengenai kondisi fisik lapangan
khususnya lokasi rencana konstruksi apakah tidak terdapat kesesuaian.
Kontraktor bersama-sama dengan Tim Teknis dan Pengawas Lapangan harus
secara bersama-sama mengambil peil permukaan dan sounding areal kerja dan
menyetujui semua kekhususan terhadap mana semua pekerjaan didasarkan.
b. Kontraktor harus merawat dan menyediakan dan merawat stasion survei yang
diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan, dan harus membongkarnya setelah
pekerjaan setelah selesai.
c. Kontraktor harus memberitahu Pejabat Pembuat Komitmen, Tim Teknis,
Pengawas Lapangan sekurang-kurangnya 24 jam sebelumnya, bila akan
mengadakan leveling pada semua bagian daripada pekerjaan.

Pemerintah Kabupaten Bangkalan 9


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ( RKS ) T.A. 2023

d. Kontraktor harus menyediakan, atas biaya kontraktor, semua bantuan yang


diperlukan Tim Teknis dan Pengawas Lapangan dalam pengadakan pengecekan
leveling tersebut.
e. Pekerjaan dapat dihentikan beberapa saat oleh Tim Teknis dan Pengawas
Lapangan bila dipandang perlu untuk mengadakan penelitian kelurusan
maupun level dari bagian-bagian pekerjaan.
f. Kontraktor harus membuat peil/ titik-titik tanda (bench mark) permanen di tiap-
tiap bagian pekerjaan dan peil ukuran ini harus diberi pelindung dan dirawat
selama berlangsungnya pekerjaan agar tidak berubah.
g. Kontraktor harus menyediakan alat-alat ukur selama pekerjaan berlangsung
berikut ahli ukur yang berpengalaman sehingga apabila dianggap perlu setiap
saat siap mengadakan pengukuran ulang.
h. Pengukuran titik ketinggian dan sudut-sudut hanya dilakukan dengan alat optik
dan sudah ditera kebenarannya/ dikalibrasi.
i. Hasil pengukuran lengkap mengenai peil elevasi, sudut. Koordinat, serta letak
patok-patok harus dibuat gambarnya dan dilaporkan kepada Pejabat Pembuat
Komitmen, Tim Teknis, Pengawas Lapangan untuk mendapatkan persetujuan.
Kebenaran dari hasil laporan tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab
Kontraktor.
j. Jika menurut pendapat Tim Teknis dan Pengawas Lapangan kemajuan
Kontraktor tidak memuaskan untuk menyelesaikan pekerjaan survei ini tepat
pada waktunya atau dalam hal Kontraktor tidak memulai pekerjaan atau
melakukan pekerjaan tidak dengan standar yang ditentukan, Pejabat Pembuat
Komitmen, Tim Teknis, Pengawas Lapangan dapat menunjuk stafnya sendiri
atau pihak lain untuk mengerjakan survey lapangan dan membebankan seluruh
biayanya kepada Kontraktor.

2.5.4. Pematokan dan Bouwplank


a. Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai, Kontraktror harus melaksanakan
pematokan dan pemasangan bouwplank sesuai petunjuk Tim Teknis dan
Pengawas Lapangan.
b. Bouwplank harus dibuat tegak lurus sumbu saluran/plengsengan dan dibuat
selebar pondasi saluran/plengsengan.
c. Patok dan bouwplank harus dibuat kokoh, tidak mudah rusak dan tidak
bergerak serta harus dijaga agar tidak rusak/ hilang selama pelaksanaan
pekerjaan.
d. Elevasi yang tercantum dalam bouwplank dan patok akan menjadi dasar
pelaksanaan pekerjaan baik dalam penentuan lebar, tinggi, maupun tebal
pasangan/ konstruksi lainnya.

Pemerintah Kabupaten Bangkalan 10


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ( RKS ) T.A. 2023

e. Untuk pekerjaan jalan lingkungan dipasang patok kayu tiap jarak 50 m dan
pada bagian atas setinggi 50 cm di permukaan tanah dicat meni dan diberi
Nomor Sta (Stadium).

2.6. KANTOR LAPANGAN/ RUANGAN TIM TEKNIS DAN PENGAWAS LAPANGAN


a. Kontraktor harus menyediakan kantor lapangan untuk dipergunakan oleh Tim Teknis
dan Pengawas Lapangan selama pelaksanaan pekerjaan, transportasi, alat komunikasi
serta gudang untuk menyimpan bahan dan peralatannya.
b. Pemeliharaan, kebersihan dan keamanan gudang dan kantor lapangan merupakan
tanggung jawab Kontraktor.
c. Pada saat pekerjaan dinyatakan selesai, gudang dan kantor lapangan harus dibongkar
merupakan oleh Kontraktor atas biaya sendiri dan semua peralatan dan perlengkapan
tetap menjadi menjadi milik Kontraktor.
d. Penyediaan dan pengerjaan hal-hal yang tersebut pada artikel ini tidak akan mendapat
pembiayaan tersendiri tetapi kesemuanya harus sudah termasuk dalam pembiayaan
menurut Kontrak pada mata pembiayaan sewa kantor lapangan (direksi keet).
e. Kontraktor bertanggung jawab atas semua pengadaan fasilitas tersebut pada butir a
dan b.
f. Kontraktor harus membuat bangunan kantor lapangan (direksi keet) serta gudang
bahan yang luas dan bentuknya akan ditentukan kemudian.
g. Bangunan tersebut harus dapat dijamin agar didalamnya bebas dari air hujan dan
sinar matahari, termasuk dapat melindungi material yang tersimpan.
h. Kontraktor harus mengisi perabotan maupun perlengkapan lain di ruang kantor
lapangan (direksi keet).

2.7. PENGATURAN LALU LINTAS


a. Lalu Lintas Kegiatan.
1. Dalam melaksanakan pekerjaannya Kontraktor harus mematuhi dan mentaati
ketentuan dan peraturan lalu lintas umum yang berlaku, sejauh pekerjaannya
mempengaruhi kelancaran lalu lintas umum. Dalam hal ini Kontraktor diharuskan
mendapatkan pengarahan dan pedoman dari instansi setempat yang berwenang
yaitu polisi lalu lintas dan Dinas Perhubungan.
2. Penggunaan jalan dan jembatan umum harus diatur sedemikian rupa agar
gangguan lalu lintas dan kerusakan yang timbul sebagai akibatnya dijaga sekecil
mungkin. Perbaikan kerusakan terhadap jalan, jembatan, gorong yang diakibatkan
oleh lalu lintas Kegiatan dibebankan pada Kontraktor.
b. Rambu-rambu Sementara.
Kontraktor diharuskan menyediakan, membuat, memasang dan menempatkan rambu-
rambu lalu lintas sementara pada lokasi dan posisi termasuk rintangan-rintangan di
sekitar lokasi Kegiatan. Penempatannya harus dengan persetujuan polisi lalu lintas
atau instansi lain yang berwenang. Bentuk dan ukuran huruf serta susunan kalimat

Pemerintah Kabupaten Bangkalan 11


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ( RKS ) T.A. 2023

pada rambu dan rintangan harus jelas, mudah dimengerti oleh setiap pengendara
kendaaraan dan pada setiap cuaca gelap dan malam hari harus diberi penerangan.
Apabila pekerjaan telah dinyatakan selesai oleh Tim Teknis dan Pengawas Lapangan,
Kontraktor harus menyingkirkan semua rambu-rambu dan rintangan-rintangan
sementara yang tidak diperlukan lagi yang selama pelaksanaan dipergunakan untuk
pengaturan lalu lintas disekitar lokasi Kegiatan.

2.8. PAPAN NAMA KEGIATAN


Kontraktor harus membuat dan memasang papan nama kegiatan ukuran panjang 0,8 m
lebar 0,6 m di lokasi pekerjaan. Ukuran, bentuk dan susunan kata-kata dan warna akan
ditentukan oleh Direksi.

2.9. GAMBAR-GAMBAR YANG HARUS DIPERSIAPKAN OLEH KONTRAKTOR


2.9.1. Umum
Pelaksanaan pengukuran awal oleh Kontraktor yang dilaksanakan sejak diterimanya
Surat Perintah Mulai Kerja dari Pejabat Pembuat Komitmen, dimaksud untuk
mendapatkan gambaran kondisi lapangan sesungguhnya dibandingkan dengan
gambar yang diterima oleh Kontraktor dari Pejabat Pembuat Komitmen.
Data dan hasil pengukuran awal oleh Kontraktor yang telah disyahkan dan disetujui
oleh Tim Teknis dan Pengawas Lapangan pekerjaan tersebut, akan menjadi acuan
dasar pembuatan gambar-gambar selama waktu pelaksanaan sampai selesai
pekerjaan.
Gambar-gambar hasil pengukuran awal tersebut di atas, akan merupakan dasar
pokok kesepakatan bersama antara Kontraktor dan Pejabat Pembuat Komitmen
untuk menghitung volume dari masing-masing jenis pekerjaan yang harus dan telah
dilaksanakan oleh Kontraktor, serta yang harus dibayar oleh Pejabat Pembuat
Komitmen.
Semua gambar-gambar yang dipersiapkan oleh kontraktor, harus bisa memberikan
secara jelas hal-hal yang berkaitan dengan rencana pelaksanaan pekerjaan yang
meliputi antara lain.
 Bentuk tiap jenis bangunan jalan yang akan dikerjakan
 Elevasi muka tanah asli dan masing-masing pekerjaan
 Dimensi bangunan jalan sebagai pelengkap.
 Jenis serta komposisi material yang dipergunakan
 Rencana garis galian pondasi jalan/jembatan
Adapun gambar-gambar yang dipersiapkan oleh Kontraktor meliputi antara lain:
 “ Construction Drawing ” atau “ Working Drawing ”.
 “ Shop Drawing ”.
 “As Built Drawing”.
Semua gambar-gambar tersebut di atas, baru bisa dipakai sebagai pedoman
pelaksanaan pekerjaan dan acuan dasar perhitungan volume pekerjaan

Pemerintah Kabupaten Bangkalan 12


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ( RKS ) T.A. 2023

sesungguhnya, apabila sudah mendapat persetujuan dan disyahkan oleh Pejabat


Pembuat Komitmen melalui Tim Teknis dan Pengawas Lapangan.

2.9.2. “Construction Drawing” Atau “Working Drawing”


“Construction Drawing” Atau “Working Drawing” adalah gambar rencana bangun
yang telah disesuaikan dengan kondisi lapangan sesungguhnya dan setelah
disetujui dan disahkan oleh Tim Teknis dan Pengawas Lapangan.
Semua dimensi bangunan, jenis serta komposisi jenis material dan rencana elevasi
posisi dan kedudukan dari masing-masing jenis bangunan jalan yang tergambar
“Construction Drawing” Atau “Working Drawing” harus mengacu dan didasarkan
pada “Design Drawing”.
Apabila karena kondisi dan posisi lapangan yang sesungguhnya, sehingga
mengakibatkan perlu adanya penyesuaian dimensi, elevasi posisi dan kedudukan
bangunan, maka Kontraktor harus konsultasi dan mendapatkan persetujuan terlebih
dahulu dari Pejabat Pembuat Komitmen, Tim Teknis, Pengawas Lapangan. Atas
dasar persetujuan Pejabat Pembuat Komitmen, jika ada penyesuaian dimensi,
elevasi posisi dan kedudukan bangunan, maka kondisi terakhir rancang bangun
yang telah disepakati bersama, disetujui dan disahkan Pejabat Pembuat Komitmen,
Tim Teknis, Pengawas Lapangan adalah yang mengikat pada kondisi awal
pelaksanaan pekerjaan, dan merupakan dasar serta acuan utama bagi Kontraktor
pada pelaksanaan pekerjaan.
“Construction Drawing” Atau “Working Drawing” yang dipersiapkan oleh kontraktor
tersebut, harus bisa memberikan suatu gambaran rancang bangun yang akan
dilaksanakan pada kondisi nyata lapangan, sehingga perlu dan harus dicantumkan
antara lain :
 Garis elevasi muka tanah asli hasil pengukuran awal.
 Dimensi rencana bangunan jalan.
 Elevasi posisi dan kedudukan bangunan jalan
Jenis dan komposisi material yang akan dipakai dan lain-lain.
“Construction Drawing” Atau “Working Drawing” yang disahkan oleh Pejabat
Pembuat Komitmen, dipakai sebagai dasar dan acuan perhitungan volume awal saat
akan dimulainya pelaksanaan pekerjaan atau “ Mutual Cheek ” pada kondisi
pelaksanaan 0%.
Kontraktor wajib membuat copy “Construction Drawing” Atau “Working Drawing”
sebanyak minimum 3 (Tiga) Copy, dengan distribusi dua copy untuk Tim Teknis,
Pengawas Lapangan, satu copy untuk arsip Kontraktor dan satu copy serta gambar
aslinya harus gambar aslinya harus diserahkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen.
Pembuatan Working Drawing dan perhitungan Mutual Check harus sudah selesai
dan disetujui oleh Tim Teknis, Pengawas Lapangan dan Pejabat Pembuat Komitmen
selambat-lambatnya 2 minggu setelah tanggal SPMK.

Pemerintah Kabupaten Bangkalan 13


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ( RKS ) T.A. 2023

Selama waktu pelaksanaan pekerjaan dari waktu ke waktu, dimungkinkan adanya


penyesuaian pelaksanaan karena kondisi “Engineering Adjustment”, atau perubahan
desain “Revised Design”, semuanya bisa mengakibatkan perubahan volume
pelaksanaan pekerjaan menjadi bertambah atau berkurang.
Untuk kondisi “Engineering Adjustment”, tidak diperlukan adanya gambar baru yang
disahkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen, namun Kontraktor wajib memberikan
laporan tertulis serta sketsa penyesuaian guna mendapatkan persetujuan dari Tim
Teknis dan Pengawas Lapangan pekerjaan dan tembusan kepada Pejabat Pembuat
Komitmen.
Sedang pada kondisi perubahan desain “Revised Design”, Pejabat Pembuat
Komitmen secara resmi akan memberikan gambar perubahan desain yang telah
disahkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen kepada Kontraktor secara administratif
dalam bentuk “Variation Order”.
Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan pembuatan “Construction Drawing” Atau
“Working Drawing” termasuk penggandaannya sebanyak 5 (lima) copy, sepenuhnya
menjadi tanggung jawab dan beban kontraktor, serta sudah harus diperhitungkan
termasuk “Overhead” pada analisa satuan pekerjaan.

2.9.3. “ Shop Drawing”


Apabila pada konstruksi bangunan yang akan dikerjakan, ada unit bangunan yang
harus dikerjakan pembuatannya di luar areal Kegiatan, dan karena sifat
kekhususannya harus dan terpaksa dikerjakan oleh Sub-Kontraktor, maka
sebelumnya Sub- Kontraktor yang bersangkutan diharuskan membuat dan
menyerahkan gambar rencana bentuk unit bangunan tersebut, lengkap dengan
perhitungan konstruksinya.
“ Shop Drawing” yang disiapkan oleh Sub-Kontraktor tersebut, harus diserahkan
pada Pejabat Pembuat Komitmen, diperiksa, dikoreksi apabila perlu, dan untuk
selanjutnya disahkan oleh Pemilik Kegiatan.
Gambar Unit bangunan atau “ Shop Drawing” tersebut harus secara lengkap
memuat:
 Bentuk unit bangunan serta dimensinya.
 Material yang akan dipakai serta spesifikasinya.
 List Komponen unit bangunan yang memuat:
a. Panjang lebar, tebal komponen unit bangunan
b. Berat persatuan komponen unit bangunan
c. Jumlah komponen unit bangunan dan lain-lain
Gambar dan list pekerjaan pembuatan dan pemasangan tulangan konstruksi
termasuk dalam kategori “Shop Drawing”.
Kontraktor wajib membuat copy “Shop Drawing” sebanyak minimum 5 (lima) copy,
dengan distribusi dua Copy untuk Tim Teknis dan Pengawas Lapangan, satu copy

Pemerintah Kabupaten Bangkalan 14


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ( RKS ) T.A. 2023

dipasang di barak kerja, satu copy untuk arsip Kontraktor dan satu copy serta
gambar aslinya harus diserahkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen.
Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan pembuatan “Shop Drawing” termasuk
penggandaannya sebanyak 5 (lima) copy, sepenuhnya menjadi tanggung jawab dan
beban Kontraktor, serta sudah harus diperhitungkan termasuk “Overhead” pada
analisa harga satuan pekerjaan.

2.9.4. “As Built Drawing”


Setelah semua pekerjaan selesai dilaksanakan sesuai gambar pelaksanaan, berikut
pekerjaan tambah atau kurang berdasarkan “Variasi Order” yang diberikan oleh
Pejabat Pembuat Komitmen, dan Kontraktor telah melakukan pengukuran ulang
akhir pekerjaan, maka Kontraktor diwajibkan membuat gambar purna bangun atau
“As Built Drawing”.
Gambar purna bangun atau “As Built Drawing” tersebut, harus lengkap berisi antara
lain:
- Garis elevasi muka tanah yang sekarang ada.
- Dimensi dan masing-masing bangunan yang telah dikerjakan.
- Elevasi posisi dan kedudukan masing-masing bangunan yang telah dikerjakan.
- Jenis material dan komposisi yang telah dipergunakan.
Gambar purna bangun yang telah selesai tersebut harus diserahkan Kontraktor
kepada Tim Teknis dan Pengawas Lapangan pekerjaan untuk diperiksa dan
disetujui, selanjutnya diserahkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen guna
mendapatkan pengesahan dari Pejabat Pembuat Komitmen.
Perhitungan volume akhir dari pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh kontraktor
atau yang “mutual check” volume pekerjaan 100%, semua mengacu dan didasarkan
pada gambar purna bangun yang telah disahkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen,
dan merupakan volume akhir yang akan dibayar oleh Pejabat Pembuat Komitmen
kepada Kontraktor.
Kontraktor wajib membuat copy “As Built Drawing” sebanyak 5 (lima) copy, dengan
distribusi dua Copy untuk Tim Teknis dan Pengawas Lapangan, 3 (tiga) copy serta
gambar aslinya harus diserahkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen, termasuk
data dan perhitungan hasil pengukuran akhir sebagai pendukungnya.
Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan pembuatan “As Built Drawing” termasuk
penggandaannya sebanyak 5 (lima) copy, sepenuhnya menjadi tanggung jawab dan
beban kontraktor, serta sudah harus diperhitungkan termasuk “Overhead” pada
analisa harga satuan pada analisa harga satuan pekerjaan.
As Built Drawing harus sudah diserahkan dan disetujui oleh Pejabat Pembuat
Komitmen, Tim Teknis, Pengawas Lapangan selambatnya-lambatnya bersamaan
dengan Berita Acara Penyerahan I.

2.9.5. Administrasi Kegiatan

Pemerintah Kabupaten Bangkalan 15


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ( RKS ) T.A. 2023

Kontraktor wajib menyediakan dan membuat kelengkapan administrasi lapangan


berupa buku tamu, buku laporan bahan, material, alat dan pekerja, catatan harian
cuaca dan lain-lain yang diperlukan untuk kelengkapan administrasi. Kontraktor
wajib membuat harian, laporan mingguan dan laporan bulanan lengkap dengan
data penunjangnya dan foto dokumentasi sebagaimana tercantum dalam Rencana
Kerja dan Syarat-syarat Kegiatan.
Sebelum memulai aktifitas Kontraktor diwajibkan untuk membuat jadwal atau
schedule, rencana kerja, metode kerja, kebutuhan material.

2.10. FOTO DOKUMENTASI


Sejak awal akan mulai melaksanakan pekerjaan, selama masa pelaksanaan pekerjaan dan
pada akibat pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan membuat dokumentasi kegiatan
pelaksanaan pekerjaan yang diwujudkan dalam bentuk photo dokumentasi.
Foto dokumentasi kegiatan pelaksanaan pekerjaan tersebut, harus bisa memberikan
gambaran secara lengkap dan menyeluruh mengenai kegiatan pelaksanaan pekerjaan sejak
dari awal sampai akhir pelaksanaan pekerjaan, sehingga secara kronologi bisa merupakan
satu gambaran tujuan yang akan dicapai oleh kegiatan tersebut.
Foto dokumentasi dilaksanakan pengambilannya dari tiga titik tetap yang berbeda atau
secara garis kegiatan pelaksanaan seluruh pekerjaan.
Foto dokumentasi tersebut, pelaksanaan pengambilnya dilakukan pada kondisi tahap
kegiatan pelaksanaan Pekerjaan:
 Saat awal sebelum mulai kegiatan pelaksanaan pekerjaan 0%.
 Saat kegiatan pelaksanaan pekerjaan mencapai prestasi 50%
 Saat selesai pelaksanaan pekerjaan atau prestasi 100%.
Foto dokumentasi tersebut, selanjutnya harus dicetak ukuran kartu pos, masing-masing 5
(lima), dengan distribusi 1(satu) Copy dipasang dibarak kerja dan 4 (empat) copy lainnya
ditata rapi pada album foto kemudian diserahkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen.
Pada saat pengambilan foto dokumentasi akhir pelaksanaan pekerjaan, disamping cetakan
ukuran kartu pos sebanyak 4 (empat) copy, sedangkan pengambilan photo
dokumentasinya dari 1 (satu) titik lain yang berbeda lokasi, dan akan ditentukan oleh Tim
Teknis dan Pengawas Lapangan pekerjaan.
Disamping foto dokumentasi utama tersebut, atas permintaan Tim Teknis Kontraktor bisa
melaksanakan pengambilan photo dokumentasi kegiatan pelaksanaan pekerjaan lainnya
yang dianggap berguna dan mempunyai nilai penting untuk didokumentasikan.
Pada saat penyerahan foto dokumentasi, Kontraktor juga harus menyerahkan negatif
film/file, ditata menurut ukuran foto dokumentasi yang diserahkan.
Semua biaya yang timbul akibat pembuatan foto dokumentasi tersebut sepenuhnya
menjadi beban dan tanggung jawab Kontraktor, serta harus diperhitungkan termasuk
“Overhead” pada analisa harga satuan pekerjaan.

2.11. PENGERINGAN ATAU “COFFERING DAN DEWATERING”

Pemerintah Kabupaten Bangkalan 16


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ( RKS ) T.A. 2023

Pada bagian-bagian tertentu dari jenis pekerjaan yang dilaksanakan, areal pekerjaan
kadang-kadang suatu saat tidak bisa bebas sama sekali dari adanya air.
Pada keadaan ini, kontraktor diwajibkan mengeringkan atau membebaskan areal pekerjaan
yang akan dipakai sebagai kedudukan Konstruksi dari genangan air atau pengaruh air,
karena bisa menyebabkan turunnya kualitas pekerjaan akibat pengaruh air tersebut.
Pada prinsipnya, selama masa pelaksanaan pekerjaan, semua lokasi yang akan dipakai
sebagai kedudukan bangunan harus dijaga agar tetap kering, bebas dari genangan
ataupun rembesan air.
Pekerjaan pengeringan yang dimaksud disini adalah, termasuk sistem drainase lingkungan
pekerjaan, sehingga tidak menimbulkan dampak yang negatif, terutama pada masyarakat
dan lingkungan setempat.
Untuk pekerjaan-pekerjaan menurut sifatnya dipandang oleh Pejabat Pembuat Komitmen
tidak diperlukan adanya sistem pengeringan khusus maka, semua yang timbul akibat
pekerjaan pengeringan ini menjadi tanggung jawab dan beban Kontraktor, serta sudah
harus diperhitungkan termasuk “Overhead” pada analisa harga satuan pekerjaan.
Pada jenis pekerjaan yang dipandang oleh Pejabat Pembuat Komitmen memerlukan adanya
konstruksi pengeringan sifatnya khusus dan memerlukan penanganan tersendiri, maka
perhitungan volume dan pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan pengeringan tersebut
di atas, diperhitungkan dalam satuan (unit), sedangkan harga satuan pekerjaan yang
ditawarkan, sudah harus meliputi upah tenaga, bahan material yang dipakai, peralatan
yang dipergunakan “Overhead” dan keuntungan Kontraktor.

2.12. SYARAT-SYARAT CARA PEMERIKSA BAHAN BANGUNAN


a. Kontraktor harus selalu memegang teguh disiplin keras dan perintah yang baik antara
pekerjaannya dan tidak akan mengerjakan tidak sesuai atau tidak mempunyai keahlian
dalam tugas yang diserahkan kepadanya.
b. Kontraktor menjamin bahwa semua bahan bangunan dan perlengkapan yang
disediakan menurut Dokumen Kontrak dalam keadaan baru dan semua pekerjaan akan
berkualitas baik bebas dari cacat. Semua pekerjaan yang tidak sesuai dengan standart
ini dapat dianggap defecktif (rusak).
c. Dalam pengajuan penawaran harga kontraktor harus memperhitungkan biaya-biaya
pengujian/ pemeriksaan berbagai bahan yang dipergunakan untuk pelaksanaan
pekerjaan. Diluar jumlah tersebut kontraktor tetap bertanggung jawab atas biaya-biaya
pengiriman yang tidak memenuhi syarat-syarat yang dikehendaki.

2.13. PEKERJAAN YANG TIDAK BAIK


a. Pejabat Pembuat Komitmen, Tim Teknis, atau Pengawas Lapangan berhak
mengeluarkan instruksi agar Kontraktor membongkar pekerjaan apa saja yang telah
ditutup untuk diperiksa atau mengatur untuk mengadakan pengujian bahan-bahan
atau barang-barang baik yang sudah maupun yang belum dimasukkan dalam

Pemerintah Kabupaten Bangkalan 17


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ( RKS ) T.A. 2023

pekerjaan atau yang sudah dilaksanakan. Biaya untuk pekerjaan dan sebagainya
menjadi beban Kontraktor untuk disempurnakan sesuai dengan dokumen kontrak.
b. Pejabat Pembuat Komitmen, atau Tim Teknis berhak mengeluarkan instruksi untuk
menyingkirkan dari tempat pekerjaan, pekerjaan-pekerjaan, bahan-bahan atau barang
apa saja yang tidak sesuai dengan dokumen kontrak.
c. Pejabat Pembuat Komitmen berhak mengeluarkan perintah yang dikehendaki
pemecatan siapa saja dari pekerjaan.

Pemerintah Kabupaten Bangkalan 18


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ( RKS ) T.A. 2023

BAB III
PEKERJAAN TANAH DAN PENAHAN JALAN

3.1. UMUM
Yang dimaksud dengan pekerjaan tanah adalah semua pekerjaan persiapan lapangan,
termasuk pekerjaan peralatan tanah, galian tanah, serta penanganan, penghamparan dan
pemadatan material timbunan yang diperlukan, pembuangan semua material sisa galian,
pengeringan (bila diperlukan), perlindungan terhadap daerah di sekitarnya, urugan kembali,
pengupasan muka tanah, timbunan tanah pada alur dan elevasi sesuai yang ditunjukkan
pada gambar.
Bila tidak langsung digunakan penyimpanan bahan galian yang akan digunakan tidak
diperbolehkan diletakkan di jalan. Batu besar yang tidak diperkenankan untuk material
timbunan dapat disimpan/dicadangkan bagi keperluan pasangan batu, sesuai dengan
spesifikasi. Penggunaan semua material galian untuk keperluan tertentu ditentukan oleh Tim
Teknis dan Pengawas Lapangan. Kontraktor tidak diperkenankan menghamburkan atau
dengan kata lain membuang material galian yang berguna. semua galian akan dilaksanakan
dengan batasan dan sesuai kebutuhan yang diperlihatkan pada pasal-pasal dari spesifikasi ini
berkenaan dengan masalah pengendalian air. Tidak diperbolehkan menebang tanpa ijin dari
Pejabat Pembuat Komitmen, Tim Teknis, dan Pengawas Lapangan dan Instansi yang terkait.
Pekerjaan perataan, galian dan urugan harus benar-benar rata menurut gambar-gambar
potongan memanjang dan potongan melintang dengan permukaan dan kemiringan yang rapi
dan benar-benar rata dan teratur. Apabila tidak disebutkan lain, semua rumput tanaman dan
semua bahan-bahan yang merusak harus dibuang sebelum bahan urugan diletakkan pada
tempatnya. Semua bahan-bahan yang lemah atau mudah rusak harus diganti dengan bahan-
bahan yang baik.
Bahan galian yang didapatkan dari tempat galian tidak mencukupi bagi keperluan
penimbunan maka dapat diperoleh tambahan galian dari daerah bahan galian lain. Lokasi
bahan galian yang telah digali harus diperbaiki sedemikian rupa untuk menghilangkan
kemiringan tanah yang tajam dan tidak stabil atau hal lain yang kurang baik dan berbahaya.
Luas dan kedalaman galian masih dalam batas area yang telah disetujui Tim Teknis dan
Pengawas Lapangan. Kontraktor bertanggung jawab terhadap pengaturan dan pembayaran
semua bahan galian termasuk bahan lempung dan bahan yang dipilih.

3.2. PENGENDALIAN AIR


Kontraktor harus menyediakan, memasang dan mengoperasikan semua peralatan yang
diperlukan untuk menjaga galian bebas dari air/genangan selama pelaksanaan konstruksi
dan harus membuang air hingga pekerjaan tidak menimbulkan kerusakan terhadap benda-
benda disekitarnya, atau menyebabkan gangguan atau mengancam umum. “Interceptor
Drain” perlu untuk menjaga air permukaan jangan sampai masuk ke lubang galian
konstruksi. Untuk penggalian di bawah air, Kontraktor harus mengusahakan melaksanakan
pengeringan disekitar lokasi galian dengan metode yang harus diusulkan oleh kontraktor.

Pemerintah Kabupaten Bangkalan 19


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ( RKS ) T.A. 2023

Tanggul akan sangat baik digunakan mencegah kerusakan akibat erosi selama pelaksanaan
pekerjaan konstruksi. Kerusakan yang ditimbulkan diperbaiki atas biaya Kontraktor.

3.3. PEKERJAAN GALIAN


a. Uraian
1. Pekerjaan ini harus mencakup penggalian, pembuangan tanah atau material lain baik
dari tempat kerja atau sekitarnya, yang perlu untuk menyelesaikan yang memuaskan
dari pekerjaan dalam kontrak ini.
2. Pekerjaan ini umumnya diperlukan untuk pembuatan pondasi, pembuangan material
yang tidak terpakai atau humus, dan untuk pembentukan secara umum dari tempat
kerja sesuai dengan spesifikasi ini dan yang memenuhi garis, ketinggian penampang
yang ditunjukkan dalam gambar.
b. Toleransi Dimensi
1. Kelandaian akhir, arah dan formasi sesudah galian tidak boleh bervariasi dari yang
ditentukan lebih dari 2 cm dari tiap titik.
2. Permukaan galian yang telah selesai yang terbuka terhadap aliran air permukaan
harus cukup rata dan harus memiliki cukup kemiringan untuk menjamin drainase
yang bebas dari permukaan ini tanpa terjadi genangan.
c. Perbaikan Dari Pekerjaan Galian Yang Tidak Memuaskan
Pekerjaan galian yang tidak memenuhi toleransi yang diberikan, harus diperbaiki oleh
Kontraktor sebagai berikut :
- Material yang berlebihan harus dibuang dengan menggali lebih lanjut.
- Daerah dimana digali lebih, atau daerah retak atau lepas, harus diurug kembali
dengan timbunan pilihan atau lapis pondasi agregat.
d. Pelaporan dan Pencatatan
1. Untuk setiap pekerjaan galian, Kontraktor harus menyerahkan kepada Pejabat
Pembuat Komitmen melalui Tim Teknis dan Pengawas Lapangan, sebelum memulai
pekerjaan, gambar perincian potongan melintang atau memanjang yang
menunjukkan kondisi awal dari tanah sebelum operasi pembabatan dilakukan.
2. Kontraktor harus menyerahkan kepada Tim Teknis dan Pengawas Lapangan gambar
perincian dari seluruh struktur sementara yang diusulkannya atau yang diperintahkan
untuk digunakan, seperti skor, turap, cofferdam, dan tembok penahan dan harus
memperoleh persetujuan Tim Teknis dan Pengawas Lapangan sebelum melaksanakan
pekerjaan galian yang dimaksudkan untuk dilindungi oleh struktur yang diusulkan
tersebut.
3. Setelah masing-masing galian untuk tanah dasar, formasi atau pondasi selesai,
Kontraktor harus memberitahu Pejabat Pembuat Komitmen melalui Tim Teknis,
Pengawas Lapangan. Bahan landasan atau material lain dipasang pada kedalaman
yang telah direncanakan.

Pemerintah Kabupaten Bangkalan 20


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ( RKS ) T.A. 2023

e. Prosedur Penggalian.
Penggalian harus dilaksanakan hingga garis ketinggian dan elevasi yang ditentukan
dalam gambar dan harus mencakup pembuangan seluruh material dalam bentuk apapun
yang dijumpai, termasuk tanah, padas, batu bata, batu beton, dan lain-lain.
Pekerjaan galian harus dilakukan dengan seminimal mungkin gangguan terhadap
material di bawah dan di luar batas galian.
f. Kondisi Tempat Kerja
Seluruh galian harus dijaga agar bebas dari air dan Kontraktor harus menyediakan
seluruh material yang diperlukan, perlengkapan dan buruh untuk pengeringan,
penggalian saluran air dan pembangunan saluran sementara, tembok ujung dan
Cofferdam. Pompa agar siap ditempat kerja pada setiap saat untuk menjamin tak ada
gangguan dalam prosedur pengeringan dengan pompa.

g. Jaminan Keselamatan pekerjaan Galian


1. Kontraktor harus memikul seluruh tanggung jawab untuk menjamin keselamatan
pekerja yang melaksanakan pekerjaan galian.
2. Selama masa pekerjaan galian, Kontraktor harus menjaga setiap saat suatu lereng
yang stabil yang mampu menahan pekerjaan sekitarnya. Bila diperlukan, Kontraktor
harus menahan atau menyangga struktur di sekitarnya yang jika tidak dilakukan
dapat menjadi tidak stabil atau rusak oleh pekerjaan galian tersebut.
3. Pada setiap saat dimana kedalaman galian melebihi ketinggian di atas kepala,
Kontraktor harus menempatkan pengawas keamanan pada tempat kerja yang
tugasnya hanya memonitor kemajuan dan keamanan. Pada setiap saat peralatan
cadangan serta perlengkapan P3K harus tersedia di tempat kerja galian.
4. Seluruh tepi galian terbuka harus diberi penghalang yang cukup untuk mencegah
pekerja atau orang lain terjatuh kedalamnya dan setiap galian terbuka pada jalan
badan atau bahu harus ditambah dengan bambu pada malam hari dengan drum dicat
putih atau lampu kuning.

h. Penggunaan dan Pembuangan Material Galian


Seluruh material yang dapat dipakai yang digali dalam batas-batas dan cakupan Kegiatan
dimana memungkinkan harus digunakan secara efektif untuk formasi timbunan atau
urugan kembali, maupun lime treatment.
Material galian yang mengandung tanah organis tinggi, sejumlah besar akar atau benda
tetumbuhan yang lain dan tanah yang komprensif yang menurut Tim Teknis dan
Pengawas Lapangan akan menyulitkan pemadatan dari material atau yang
mengakibatkan kerusakan atau penurunan yang tidak dikehendaki, harus diklasifikasikan
tidak memenuhi untuk digunakan sebagai timbunan dalam pekerjaan permanen.
Setiap material galian berlebih untuk kebutuhan timbunan, atau setiap material yang
tidak disetujui oleh Tim Teknis dan Pengawas Lapangan sebagai bahan timbunan harus

Pemerintah Kabupaten Bangkalan 21


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ( RKS ) T.A. 2023

dibuang dan diratakan dalam lapis yang tipis oleh Kontraktor di luar tempat kerja sesuai
petunjuk.
Kontraktor harus bertanggung jawab untuk seluruh pengaturan dan biaya untuk
pembuangan material yang berlebih atau tidak memenuhi syarat, termasuk
pengangkutan dan perolehan ijin dari pemilik tanah dimana pembuangan dilakukan.
i. Pembuangan Material Pekerjaan Sementara dan Perapihan Tempat Bekas
Galian
1. Terkecuali diperintahkan oleh Tim Teknis dan Pengawas Lapangan, seluruh struktur
sementara seperti cofferdam atau skor dan turap harus dibongkar oleh Kontraktor
setelah selesai pekerjaan struktur permanen atau pekerjaan lain untuk mana galian
telah dilakukan. Pembongkaran harus dilakukan sedemikian sehingga tidak
mengganggu atau merusak struktur atu formasi yang telah selesai.
2. Material galian yang sementara waktu diijinkan untuk ditempatkan dalam saluran air
harus dibuang seluruhnya setelah pekerjaan selesai sedemikian rupa sehingga tidak
mengganggu saluran air.
3. Seluruh tempat bekas galian bahan atau sumber bahan yang digunakan oleh
Kontraktor harus ditinggalkan dalam keadaan rapi dengan tepi dan lereng yang stabil.

3.4. URUGAN DAN TIMBUNAN TANAH DIPADATKAN


a. Umum
Semua pengurugan, dan timbunan tanah, harus dilakukan di tempat kering yang
disetujui oleh Tim Teknis dan Pengawas Lapangan.
Penggunaan peralatan bagi pelaksanaan penimbunan dan pengurugan kembali sehingga
dapat memperoleh hasil pemadatan sesuai dengan spesifikasi, jenis dan kapasitas sesuai
dengan yang diminta dan telah disetujui Tim Teknis dan Pengawas Lapangan.
Melindungi semua daerah kerja dari kerusakan yang diakibatkan oleh air atau dengan
cara lain membuat sistem drainase yang baik untuk menjaga jangan sampai air berada di
atas tanah urugan dan daerah pengurugan. Alat berat tidak boleh beroperasi dalam jarak
1 m dari bangunan dan “Vibrating Rollers” dalam jarak 1,5 m dari bangunan.
b. Timbunan/ Urugan
Timbunan tidak boleh diletakkan hingga galian yang telah dilakukan dan pekerjaan
pondasi yang telah diselesaikan diperiksa dan disetujui oleh Tim Teknis dan Pengawas
Lapangan. Penimbunan diletakkan mendatar lapis demi lapis yang dipadatkan dengan
menggunakan peralatan tetapi dengan ketebalan lepas maksimum 200 mm, pemadatan
timbunan dengan tenaga manusia dan juga dengan tenaga mesin harus dengan
ketebalan lepas maksimum 200 mm.
Distribusi bahan di seluruh bagian lapisan harus seragam dan penimbunan harus bebas
dari tonjolan, cekungan, dan alur-alur atau lapisan material yang berbeda susunan atau
gradasi dengan material di sekitarnya.

Pemerintah Kabupaten Bangkalan 22


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ( RKS ) T.A. 2023

Bila permukaan lapisan menjadi terlalu keras atau halus, untuk pemadatan dengan
lapisan berikutnya, perlu dilakukan torehan sejajar sumbu penimbunan hingga
kedalaman tidak kurang dari 75 mm sebelum dilapisi dengan lapisan selanjutnya.
c. Pemadatan
Pelaksanaan semua penimbunan tidak kurang 90% dari maksimum dry density. Semua
timbunan harus dilembabkan sebesar 2% daripada optimum dan kemudian dipadatkan.
Distribusi kelembaban yang seragam dapat diperoleh dengan metode yang telah
disetujui. Bila lapisan teratas (dari lapisan sebelumnya) dan timbunan yang dipadatkan
atau tanah pondasi menjadi kering atau basah untuk memperoleh ikatan yang baik perlu
dilakukan penorehan dan pelembaban dengan menggunakan pancaran air untuk
memperoleh kadar air yang yang baik bagi peletakan lapisan selanjutnya.

3.5. KELEBIHAN GALIAN DAN PEMBUANGAN SISA GALIAN


Semua bahan hasil dari galian yang berlebihan harus dipindahkan/dibuang dari lokasi
pekerjaan dan biaya untuk itu ditanggung oleh Kontraktor. Kontraktor harus menyediakan
lokasi buangan akhir untuk sisa tanah hasil galian yang tidak terpakai, di luar lokasi
pekerjaan atau sesuai petunjuk Tim Teknis dan Pengawas Lapangan.

3.6. PASANGAN BATU BELAH


Pekerjaan pasangan batu belah adalah untuk pekerjaan dinding penahan jalan, diawali
dengan pemasangan bouwplank dan ditarik dengan benang sesuai dengan ukuran yang
direncanakan.
Kemudian melakukan pekerjaan galian tanah untuk pondasi dinding penahan jalan dengan
rencana, dilanjutkan dengan urutan sebagai berikut :
1. Semen, pasir dan air dicampur dan diaduk menjadi mortar dengan menggunakan alat
bantu.
2. Batu belah dibersihkan dan dibasahi seluruh permukaannya sebelum dipasang.
3. Penyelesaian dan perapihan setelah pemasangan.
Menggunakan campuran 1 pc : 4 psr.

Pemerintah Kabupaten Bangkalan 23


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ( RKS ) T.A. 2023

BAB IV
PEKERJAAN JALAN PAVING DAN JALAN BETON

4.1. GALIAN TANAH


Pekerjaan galian tanah adalah untuk menyiapkan tempat pemasangan bata pengunci, ukuran
galian tanah dengan kedalaman 10 cm dan lebar 15 cm, atau untuk pekerjaan penyiapan
badan jalan yang ukurannya akan disesuaikan dengan yang direncanakan.

4.2. URUGAN PASIR


Pekerjaan urugan pasir adalah untuk menyiapkan tempat pemasangan paving. Bahan urugan
pasir adalah pasir hasil tambang/ galian. Ketebalan urugan pasir 5 cm atau sesuai dengan
gambar. Pelaksanaan pekerjaan urugan pasir di sini dengan cara meratakan permukaan dan
disiram air sampai mencapai kepadatan yang diinginkan.

4.3. PASANGAN BATA


Pasangan bata untuk pengunci pasangan paving. Batu bata harus cukup kuat pada saat
dijatuhkan dari ketinggian 1 m dan apabila diketuk akan mengeluarkan suara nyaring.
Pekerjaan pasangan paving dikunci dengan batu bata memakai campuran 1 pc : 4 psr
dengan ketebalan ½ bata dan tinggi 15 cm (sesuai dengan gambar), juga diberi tali air.

4.4. BETON RABAT


a. Pekerjaan pasangan paving dikunci dengan beton rabat dengan lebar 20 cm dan t=16 cm
(sesuai dengan gambar).
b. Pekerjaan pasangan paving dikunci dengan beton rabat agar diberi tali air.

4.5. PEKERJAAN PAVING


1. Bahan
a. Pasir
Pasir diisi digunakan sebagai perataan landasan paving dan bahan isian antar paving
b. Paving
Paving stone yang digunakan dengan mutu beton K250 dengan ukuran 21 X 10 X 6
cm.

2. Cara pelaksanaan
1. Permukaan badan jalan yang telah diberi urugan pasir serta telah dipadatkan, ditabur
pasir ayak sebagai perata dan dipasang paving. Pemasangan paving dipola sesuai
gambar rencana.
2. Pemadatan permukaan paving dilakukan dengan mesin pemadat stemper atau baby
roller hingga mendapat kepadatan dan kerataan permukaan paving yang
dikehendaki.

Pemerintah Kabupaten Bangkalan 24


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ( RKS ) T.A. 2023

3. Pengisian nat antar paving menggunakan pasir halus hasil ayakan dan diratakan
menggunakan sapu lidi sampai rongga antar paving terisi pasir hingga penuh, setelah
itu sisa pasir yang berada di permukaan paving harus dibersihkan.
4. Lebar pemasangan paving disesuaikan dengan gambar kecuali pada pertigaan atau
perempatan jalan yang perlu disesuaikan dengan lengkung kebutuhan di lapangan.
5. Pola susunan paving block dengan pola tulangan ikan.

4.6. Perkerasan Beton Rabat ( 1pc : 3psr : 5Kr )


1. Bahan
a. Semen, Pasir, Kerikil (untuk adukan beton)
b. Bekisting (untuk cetakan)
2. Cara Pelaksanaan
a. Mempersiapkan bekisting terlebih dahulu dengan ketebalan dan lebar sesuai dengan
yang direncanakan;
b. Pembersihan lokasi;
c. Semen, pasir, kerikil dan air dicampur dan diaduk menjadi beton dengan concrete
mixer;
d. Beton dituang dan dicor-kan ke dalam bekisting;
e. Penyelesaian dan perapian setelah pemasangan oleh pekerja.
f. Segera setelah penyapuan dan perapian tepi selesai, perawatan beton harus dimulai.
Permukaan terbuka dari beton yang baru dicor harus dilindungi terhadap pengaruh
matahari, angin, dan hujan dengan berbagai peralatan yang diletakkan sedemikian
rupa untuk menjaga proses pengeringan beton.

4.7. Plesteran
Diterapkan untuk menutup permukaan pasangan bata, permukaan beton, permukaan
pasangan batu gunung, sehingga tampilan permukaannya menjadi rata dan rapi. Plesteran
semen dibuat dengan mencampur semen dan pasir dapat memakai perbandingan 1 pc : 4 psr,
dengan ketebalan 1,5 cm.

Pemerintah Kabupaten Bangkalan 25


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ( RKS ) T.A. 2023

BAB V
PEKERJAAN TELFORD DAN JALAN ASPAL

5.1. GALIAN TANAH


Pekerjaan galian tanah adalah untuk menyiapkan tempat pemasangan batu tepi pasangan
telford, ukuran galian tanah dengan kedalaman 10 cm dan lebar 15 cm. Galian tanah juga
dilaksanakan selebar tipe jalan dengan kedalaman sesuai dengan gambar agar permukaan
jalan rata/tidak bergelombang sehingga perlu diadakan pengeprasan dan pengurukan (cut
and fill) pada tempat-tempat tertentu sesuai dengan kondisi di lapangan dan dipadatkan
dengan kemiringan dari as jalan 2%.

5.2. PEKERJAAN TELFORD


Metode pelaksanaan pekerjaan Telford :
a. Pekerjaan Telford dilaksanakan di atas badan jalan yang telah dipadatkan,
b. Pasangan batu belah 10/15 cm disusun rapi dan beraturan dengan penataan berdiri;
c. Celah/rongga diisi dengan batu kunci 5/7;
d. Dipadatkan dengan mesin gilas;
e. Menabur pedel putih sebagai bahan penutup;
f. Dipadatkan lagi.
Permukaan telford harus berbentuk puncak di tengah dan membuat kemiringan ketepi jalan
2% (geger sapi).

5.3. PASANGAN LAPIS PENETRASI (Lapen)


1. Bahan
a. Agregat
Agregat yang dipergunakan terdiri dari Agregat pokok, Agregat pengunci dan Agregat
penutup yang bersih, keras, bersudut dan bebas lempung serta bahan yang lain tidak
dikehendaki.
Agregat pokok dan Agregat pengunci dapat diperoleh dari hasil / pecah tangan
(pecah lokal), sedangkan Agregat penutup dapat digunakan batu pecah mesin.
b. Bahan Pengikat.
Bahan aspal harus dari jenis aspal semen Pen. 60/70 produk ex. pertamina. Bahan
aspal harus mempunyai titik lembek minimum 48ºC, yang ditentukan sesuai dengan
SNI 06-2434-1991(AASHTO T53). Pengambilan contoh bahan aspal harus
dilaksanakan sesuai dengan AASHTO T40. Sebagai tambahan, pengambilan contoh
bahan aspal dari tiap truk tangki harus dilaksanakan pada bagian atas, tengah,
bawah. Contoh pertama yang harus diambil harus langsung diuji di laboratorium
lapangan untuk memperoleh nilai penetrasi dan titik lembek. Bahan aspal di dalam
truk tangki tidak boleh dialirkan ke dalam tangki penyimpan sebelum hasil pengujian
contoh pertama tersebut memenuhi ketentuan dari spesifikasi ini. Bilamana hasil
pengujian contoh pertama tersebut lolos pengujian, tidak berarti bahan aspal dari

Pemerintah Kabupaten Bangkalan 26


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ( RKS ) T.A. 2023

truk tangki yang bersangkutan diterima secara final kecuali bahan aspal dari contah
yang mewakili telah memenuhi semua sifat–sifat bahan aspal yang disyaratkan dalam
spesifikasi ini.
Bahan aspal yang diperoleh kembali dari benda uji pada rumus perbandingan
campuran harus mempunyai nilai penetrasi tidak kurang dari 55% nilai penetrasi
aspal sebelum pencampuran dan nilai daktilitas tidak kurang dari 40 cm, bila diperiksa
masing–masing dengan prosedur SNI-06-2456-1991 dan SNI-06-2432-1991.

Tabel Persyaratan Pemeriksaan Aspal Penetrasi 60/70

No. Pemeriksaan Aspal Persyaratan

1. Titik Nyala Minimal 200 0C


2. Titik Bakar Minimal 200 0C
3. Titik Lembek 48 – 58 0C
4. Daktilitas Minimal 100 cm
Sumber: PU Bina Marga

2. Cara Pelaksanaan/urutan pelaksanaan lapis permukaan penetrasi


a. Permukaan dasar dibersihkan dan disemprot aspal cair bilamana diperlukan;
b. Agregat pokok, pengunci, dan penutup, masing-masing dimuat ke dalam dump truck
menggunakan wheel loader (di base camp), kemudian dibawa ke lokasi pekerjaan;
c. Agregat pokok batu pecah 3/5 ditebarkan (manual) sesuai tebal yang diperlukan dan
dipadatkan dengan Three Wheel Roller (6-8 Ton) minimum 6 lintasan;
d. Aspal disemprotkan dengan aspal distributor di atas agregat pokok yang telah
diratakan sebanyak 2,5 kg/m2;
e. Agregat pengunci batu pecah 2/3 ditebarkan dan dipadatkan dengan cara yang sama
dengan pemadatan agregat pokok;
f. Aspal disemprotkan di atas agregat pengunci yang telah diratakan menggunakan
Aspal distributor sebanyak 1,5 kg/m2;
g. Penebaran agregat penutup sesuai tebal yang diperlukan kemudian dipadatkan
dengan cara yang sama dengan pemadatan agregat pokok dan pengunci.
3. Cara Pelaksanaan/urutan pelaksanaan lapis perata penetrasi makadam
a. Permukaan dasar dibersihkan dan disemprot aspal cair sebanyak 1,5 kg/m2;
b. Agregat batu pecah 2/3 dimuat ke dalam dump truck menggunakan whell loader (di
base camp);
c. Agregat batu pecah 2/3 ditebarkan (manual) sesuai tebal yang diperlukan dan
dipadatkan dengan Three Wheel Roller (6-8 Ton) minimum 6 lintasan;
d. Aspal disemprotkan di atas agregat pokok yang telah diratakan menggunakan Aspal
Sprayer sebanyak 1,5 kg/m2;
e. Penebaran agregat penutup dan dipadatkan dengan cara yang sama dengan
pemadatan agregat batu pecah 2/3.

Pemerintah Kabupaten Bangkalan 27


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ( RKS ) T.A. 2023

5.4. PEKERJAAN HOTMIX ( AC-WC dan Latasir )


1. Cara Manual
a. Disiapkan alat untuk penghamparan ACWC (Tandem roller, tongkat pengukur
ketebalan, dan peralatan pendukung lainnya),
b. Diukur batas elevasi ACWC,
c. Dibuat uji coba penghamparan/trial,
d. Dibuat garis batas dan garis elevasi untuk penghamparan ACWC di tepi jalan,
e. Pekerjaan pengaspalan dimulai dengan penyemprotan Lais Perekat (Tack Coat)
dengan menggunakan aspal sprayer,
f. Dump truck yang berisi material ACWC dituang langsung di lokasi pekerjaan, dan
dihampar manual oleh pekerja menggunakan sekop dan jidar dari besi yang telah
diolesi solar agar tidak lengket,
g. Para pekerja harus menjaga kelurusan dan ketebalan penghamparan ACWC dengan
acuan elevasi yang ada di sisi-sisi jalan dan pengecekan ketebalan menggunakan
tongkat pengukur,
h. Penggilasan/pemadatan,
i. Selama proses pemadatan para pekerja harus selalu memeriksa kerataan dan
ketebalan, jika terjadi retak-retak harus segera ditangani dengan menutup material
yang halus dan digilas kembali hingga rata,

j. Untuk lokasi yang tidak bisa dijangkau oleh tandem roller, pemadatan harus
dilakukan menggunakan stamper.

2. Cara Mekanis
a. Disiapkan alat untuk penghamparan ACWC (Tandem roller, mobilisasi alat, dan
peralatan pendukung lainnya)
b. Pekerjaan pengaspalan dimulai dengan penyemprotan Lais Perekat (Tack Coat)
dengan menggunakan aspal sprayer
c. Dump truck yang berisi material ACWC dituang ke hopper asphalt finisher
d. Asphalt finisher menghampar material tersebut dengan ketebalan 4 cm dan
menjaga kelurusan sisi-sisi tepi jalan
e. Para pekerja membantu menjaga kerapian dan kerataan hamparan dengan alat
bantu
f. Penggilasan/pemadatan.

3. Cara Pemadatan
Pemadatan ini dilakukan untuk metode manual ataupun mekanis. Pemadatan campuran
beraspal harus terdiri dari tiga operasi yang terpisah berikut ini :
a. Pemadatan Awal
Pemadatan awal atau breakdown rolling, harus dilaksanakan dengan baik
menggunakan alat pemadat roda baja (Tandem Roller 6-8 ton), minimum 2 (dua)
lintasan penggilasan awal.
Pemerintah Kabupaten Bangkalan 28
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ( RKS ) T.A. 2023

b. Pemadatan Antara
Pemadatan kedua atau utama, harus dilaksanakan dengan alat pemadat roda karet
(Pneumatic Tyre Roller) sedekat mungkin di belakang penggilasan awal, minimum 8
(delapan) lintasan.
c. Pemadatan Akhir
Pemadatan akhir atau penyelesaian harus dilaksanakan dengan alat pemadat roda
baja tanpa penggetar (vibrasi). Bila hamparan aspal tidak menunjukkan bekas jejak
roda pemadatan setelah pemadatan kedua, pemadatan akhir tidak perlu dilakukan.

5.5. PEKERJAAN CPHMA ASBUTON LAPIS AUS (COLDMIX)


Diawali dengan pekerjaan lapis perekat (TACK COAT)
Cara Manual
a. Disiapkan alat untuk penghamparan material asb. Kemasan zak (Tandem roller,
tongkat pengukur ketebalan, dan peralatan pendukung lainnya),
b. Diukur batas elevasi,
c. Dibuat garis batas dan garis elevasi untuk penghamparan ACWC di tepi jalan,
d. Pekerjaan pengaspalan dimulai dengan penyemprotan Lais Perekat (Tack Coat) dengan
menggunakan aspal sprayer,
e. Material coldmix dituang langsung di lokasi pekerjaan, dan dihampar manual oleh
pekerja menggunakan sekop dan jidar dari besi yang telah diolesi solar agar tidak
lengket,
f. Para pekerja harus menjaga kelurusan dan ketebalan penghamparan material coldmix
dengan acuan elevasi yang ada di sisi-sisi jalan dan pengecekan ketebalan
menggunakan tongkat pengukur,
g. Penggilasan/pemadatan,
h. Selama proses pemadatan para pekerja harus selalu memeriksa kerataan dan
ketebalan, jika terjadi retak-retak harus segera ditangani dengan menutup material
yang halus dan digilas kembali hingga rata,

i. Untuk lokasi yang tidak bisa dijangkau oleh tandem roller, pemadatan harus dilakukan
menggunakan stamper.

CARA PEMADATAN
Pemadatan, harus dilaksanakan dengan baik menggunakan alat pemadat roda baja
(Tandem Roller 6-8 ton), minimum 5 (lima) lintasan penggilasan, dan memperhatikan
kerataan dan ketebalan dengan bantuan penyiraman air saat pemadatannya.

Pemerintah Kabupaten Bangkalan 29


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ( RKS ) T.A. 2023

BAB VI
PEKERJAAN LAIN-LAIN

6.1. PERUBAHAN-PERUBAHAN
Apabila ada perubahan dari ketentuan-ketentuan tersebut di atas karena sesuatu hal harus
seijin Pejabat Pembuat Komitmen melalui Tim Teknis, dan Pengawas Lapangan.

6.2. PENUTUP
Apabila dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) tidak disebutkan hal-hal yang
dipasang, dibuat, dilaksanakan dan disediakan, tetapi dalam pelaksanaan pekerjaan hal ini
menjadi bagian yang nyata dilaksanakan dan disediakan oleh Rekanan, harus dianggap
sebagai telah dibuat didalam spesifikasi ini jadi tidak terhitung sebagai pekerjaan tambah.

Dibuat oleh
Konsultan Perencana
CV. SEKAR BUANA AGUNG

FENDHI MAHATMA PUTRA, ST


Direktur

Pemerintah Kabupaten Bangkalan 30

You might also like