You are on page 1of 15

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2021/22.1 (2021.2)

Nama Mahasiswa : ALDY

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 043785897

Tanggal Lahir : 10/02/2001

Kode/Nama Mata Kuliah : MKDU4109/Ilmu Sosial dan Budaya Dasar

Kode/Nama Program Studi : 311/Ilmu Hukum S1

Kode/Nama UPBJJ : 47/Pontianak

Hari/Tanggal UAS THE : Rabu, 22 Desember 2021

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa


Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : ALDY

NIM : 043785897

Kode/Nama Mata Kuliah : MKDU4109/Ilmu Sosial dan Budaya Dasar

Fakultas : FHISIP

Program StudI : Ilmu Hukum S1

UPBJJ/UT : 47/Pontianak

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran
atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.

Yang Membuat Pernyataan

Nama Mahasiswa
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

1. PERMENDIKNAS Nomor 22 Tahun 2006 : Penyelesaian program pendidikan dengan menggunakan sistem paket adalah enam tahun untuk

SD/MI/SDLB, tiga tahun untuk SMP/MTs/SMPLB dan SMA/MA/SMALB, dan tiga sampai dengan empat tahun untuk SMK/MAK. Program percepatan

dapat diselenggarakan untuk mengakomodasi peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa. Dari pernyataan tersebut, apa

sebenarnya arti pendidikan dan bagaimana relevansi Pendidikan Nilai terhadap pengembangan SDM peserta didik yang berkualitas?

Jawab: Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan

kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,

berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mengemban fungsi tersebut pemerintah

menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional. Pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu dan relevansi serta efisiensi manajemen

pendidikan. Pemerataan kesempatan pendidikan diwujudkan dalam program wajib belajar 9 tahun. Peningkatan mutu pendidikan diarahkan untuk

meningkatkan kualitas manusia Indonesia seutuhnya melalui olahhati, olahpikir, olahrasa dan olahraga agar memiliki daya saing dalam menghadapi

tantangan global. Peningkatan relevansi pendidikan dimaksudkan untuk menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan berbasis potensi

sumber daya alam Indonesia. Peningkatan efisiensi manajemen pendidikan dilakukan melalui penerapan manajemen berbasis sekolah dan pembaharuan

pengelolaan pendidikan secara terencana, terarah, dan berkesinambungan. Pada proses pendidikan di era otonomi pendidikan ini dilakukan dalam rangka

mendukung pembangunan nasional yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang dilakukan secara berjenjang dan

berkelanjutan. Peran lembaga pendidikan sangat dibutuhkan untuk meningkatkan mutu SDM melalui pendidikan berkarakter.

1. Pentinggnya pendidikan karakter dan attitude. Dalam hal ini, peran guru sangat dibutuhkan dalam membentuk watak peserta didik. Pendidikan

karakter dan attitude merupakan langkah penting dan strategis dalam membangun kembali jati diri bangsa dan menggalang pembentukan

masyarakat Indonesia baru. Pendidikan karakter haruslah melibatkan semua pihak, yaitu rumah tangga dan keluarga, sekolah,dan lingkungan

masyarakat. Pertama, karakteristik peserta didik terbentuk pertamakali melalui keluarga, dalam hal ini keluarga hendaklah menjadi tempat sekolah

yang penuh kasih sayang atau tempat belajar yang penuh dengan cinta sejati dan kasih. Peran keluarga sangat menetukan karakteristik peserta

didik. Kedua, pendidikan karakter melalu sekolah yaitu, penanaman moral, nilai-nilai etika, estetika, budi pekerti yang luhur. Pemberian

penghargaan kepada yang berprestasi, dan hukuman kepada yang melanggar, menumbuhsuburkan nilai-nilai yang baik dan sebaliknya mengecam

dan mencegah berlakunya nilai-nilai yang buruk. Dalam menerapkan pendidikan berdasarkan karakter dengan menerapkan ke dalam setiap

pelajaran yang ada di samping mata pelajaran khusus untuk mendidik karakter, seperti pelajaran Agama, Sejarah, Moral Pancasila dan kebudayaan

asli bangsa Indonesia. Ketiga, lingkungan masyarakat juga mempengaruhi watak seseorang karena memiliki pengaruh besar terhadap keberhasilan

penanaman nilai-nilai estetika dan etika untuk pembentukan karakter.

2. Pembangun karakter bangsa melalui pendidikan. Karakter merupakan perpaduan antara moral, etika, dan akhlak. Moral lebih menitikberatkan pada

kualitas perbuatan, tindakan, tingkah laku manusia baik atau buruk, benar atau salah. Etika memberikan penilaian tentang baik dan buruk,

berdasarkan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat tertentu. Sedangkan akhlak lebih menekankan pada hakikat manusia tentang baik dan
buruk berdasarkan norma yang diyakininya. Oleh karena itu, pendidikan karakter dimaknai sebagai pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti,
pendidikan moral, pendidikan watak, yang tujuannya mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memberikan keputusan baik-buruk,
memelihara yang baik, dan mewujudkan kebaikan dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati. Pembangunan karakter bangsa melalui
pendidikan, artinya ada kepedulian pemerintah pada pembangunan nilai-nilai karakter bangsa. Dalam rangka membentuk budaya dan karakter
bangsa juga perlu dikembangkan dengan prinsip-prinsip: (1) berkelanjutan; (2) melalui semua mata pelajaran (saling menguatkan), muatan lokal,
kepribadian, dan budaya satuan pendidikan; (3) penanaman nilai tidak diajarkan tapi dikembangkan; (4) dilaksanakan melalui proses belajar aktif;
dan (5) dilaksanakan untuk meningkatkan nilai budaya dan nilai-nilai moral melalui proses pendidikan. Dalam hal ini pendidikan merupakan
wahana untuk menumbuhkembangkan karakter yang baik melalui proses pembelajaran. Transformasi pendidikan ini berkaitan dengan komponen
input, proses, dan output. Input artinya, lembaga pendidikan juga berupaya memikirkan sumber daya yang bisa dimanfaatkan oleh para peserta
didik, berupa beasiswa maupun bantuan pendidikan lainnya. Proses dalam pendidikan merupakan jantung dari lembaga pendidikan, yang harus
dijalanakan secara sehat, sesuai dengan prosedur, dan ketentuan yang berlaku. Output dalam lembaga pendidikan haruslah sesuai dengan
kebutuhan masyarakat, sehinnga dengan keilmuan para alumni tersebut dapat mempercepat pembangunan dengan tradisi akademik yang tinggi bagi
pembangunan tersebut.
3. Peningkatan mutu SDA melalui pendidikan karakter dan attitude. Dalam pendidikan karakter dan attitude penting sekali dikembangkan nilai-nilai
etika inti seperti kepedulian, kejujuran, keadilan, tanggung jawab, dan rasa hormat terhadap diri dan orang lain bersama dengan nilai-nilai kinerja
pendukungnya seperti ketekunan, etos kerja yang tinggi, dan kegigihan sebagai basis karakter yang baik. Karakter dan attitude yang baik mencakup
pengertian, kepedulian, dan tindakan berdasarkan nilai-nilai etika inti. Karenanya, pendekatan holistik dalam pendidikan karakter berupaya untuk
mengembangkan keseluruhan aspek kognitif, emosional, dan perilaku dari kehidupan moral. Dalam hal ini, sekolah harus berkomitmen untuk
mengembangkan karakter peserta didik berdasarkan nilai-nilai dimaksud, mendefinisikannya dalam bentuk perilaku yang dapat diamati dalam
kehidupan sekolah sehari-hari, mencontohkan nilai-nilai itu, mengkaji dan mendiskusikannya, menggunakannya sebagai dasar dalam hubungan
antar manusia di sekolah dan masyarakat.
4. Katakter peserta didik sebagai SDM yang cerdas. Melalui pendidikan diharapkan penanaman akan karakter bangsa dapat dilakukan pada peserta
didik yang merupakan generasi penerus bangsa. Usaha pembentukan watak melalui sekolah, selain dengan pendidikan karakter, dapat pula
dilakukan melalui pendidikan nilai menerapkan pendekatan modelling atau exemplary. yaitu mensosialisasikan dan membiasakan lingkungan
sekolah untuk menghidupkan dan menegakkan nilai-nilai akhlak dan moral yang benar melalui model atau teladan. Dengan menguunakan
komponen vital dan fundamental dalam proses pendidikan, yang mengedepankan proses pematangan kejiwaan, pola pikir, dan pembentukan serta
pengembangan karakter (character building) bangsa untuk mewujudkan manusia Indonesia seutuhnya. Keberadaan dan peran pendidik dalam
proses pembelajaran tidak dapat digantikan oleh siapapun dan apapun. Pendidik yang handal, profesional dan berdaya saing tinggi, serta memiliki
karakter yang kuat dan cerdas merupakan modal dasar dalam mewujudkan pendidikan yang berkualitas yang mampu mencetak sumber daya
manusia yang berkarakter, cerdas, dan bermoral tinggi.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

2. Kebutuhan mencari identitas diri dicari oleh setiap orang, dalam hal ini bisa dikatakan sebagai hak individu. Manusia mencari nilai yang akan dia

pegang, pandangan hidup dan hal-hal yang menurut mereka merepresentasikan jati diri mereka. Namun tak jarang, kebutuhan mencari identitas ini

berbenturan dengan nilai dan budaya dalam masyarakat. Terkadang manusia memiliki keterbatasan untuk mengeksplor dirinya karena budaya yang

berkembang dalam masyarakat belum memiliki nilai yang ingin dia capai. Contohnya ketika seseorang ingin menjadi seorang wanita yang bekerja,

ketika dia berada dalam masyarakat yang menjunjung tinggi budaya bahwa seorang wanita hanya dapat berada di rumah maka dia tidak dapat memenuhi

keinginan tersebut. Bagaimana dalam pandangan sosial budaya melihat permasalahan pencarian identitas individu yang berbenturan dengan nilai dan

budaya dalam masyarakat?

Jawab:

Manusia memiliki beberapa kemampuan dan kebutuhan yang sama, tetapi perbedaan kultural yang dimiliki, membentuk dan menyusun kemampuan

kebutuhan setiap manusia secara berbeda dan bahkan dapat membuat kemampuan kebutuhan baru yang berbeda. Manusia juga memiliki identitas

bersama yang dimediasi oleh budaya. Manusia adalah mahkluk yang sama, tetapi juga berbeda. Manusia dan budaya tidak dapat dipisahkan karena

manusia itu sendiri yang membuat budaya, manusia tumbuh berkembang dan hidup dalam dunia yang terstuktur oleh budaya. Nilai yang berlaku dalam

suatu masyarakat adalah hasil konvensi antarindividu di dalamnya pada suatu waktu yang kemudian berkembang menjadi kesepakatan bersama yang

sifatnya mengikat. Artinya, individu-individu lainnya, termasuk yang hadir setelah konvensi itu diciptakan, secara normatif harus mengikuti norma

tersebut agar bisa diterima dalam masyarakat tertentu. Jika ada indvidu atau berbenturan dengan norma sosial, maka konsekuensinya seseorang yang

bertentangan tersebut tidak bisa diterima dalam masyarakat tersebut. Oleh sebab itu, yang dapat dilakukan indvidu tersebut adalah: (1) menyesuaikan

norma sosial yang ada jika ingin diterima di masyarakat itu, (2) mencari lingkungan yang sesuai dengan norma sosial nilai individu yang dianut. Dalam

era globalisasi ini, pertemuan budaya akan semangkin sulit untuk dihindarkan dan apabila kita tidak dapat menanggapai pertemuan-pertemuan budaya

tersebut secara positif maka akan semangkin banyak terjadi benturan budayaa terkait dengan hal ini, maka perlu adanya suatu pandangan yang dapat

menerima dan menghargai perbedaan kelompok budaya dan yang paling penting dapat hidup berdampingan tanpa usaha-usaha salah satu kelompok ingin

mendominasi kelompok budaya lain. Dalam hal ini, multikulturalisme menjadi acuan keyakinan untuk mewujudkan plularisme budaya, dan terutama

memperjuangkan kesamaan hak berbagai golongan minoritas baik secara hukum maupun secara sosial. Multikultularisme adalah sebuah ideologi yang

mengakui dan mengangungkan perbedaan perbedaan, yang mencakup perbedaan-perbedaan individu dan perbedaan secara budaya. Bagaimana

seseorang dapat memiliki kesadaran multikultur adalah hasil dari perkembangan pribadi seseorang yang bangga terhadap budayanya, tetapi dapat

menghargai budaya lain dalam ikatan komunitas yang lebih luas. Kesadaran multikultural berarti seseorang mempunyai kesadaran serta kebanggaan

memiliki dan mengembangkan budaya komunitasnya sendiri, namun demikian mampu hidup berdampingan secara damai, bahkan saling bekerja sama

dan saling menghormati dengan anggota kelompok lain yang berbeda budaya.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

3. Indonesia adalah negara yang menganut kebebasan beragama bagi tiap masyarakatnya dan kebebasan itu dijamin dalam undang-undang. Beragama juga

menjadi sebuah kewajiban manusia Indonesia yang tertuang dalam sila pertama Pancasila sebagai dasar negara, yang berarti agama di Indonesia

penyelenggaraanya tidak seperti di negara luar Indonesia.

Pertanyaan: Apakah agama adalah sesuatu yang sensitif untuk dibahas dalam kehidupan sosial masyarakat Indonesia? Ketika ditanya mengenai agama

yang dianutnya, kenapa beberapa orang mengatakan hal itu tidak pantas untuk ditanyakan dan itu adalah hal yang sensitif? Padahal kita tahu, di

Indonesia keberagaman seperti itu seharusnya bukanlah hal yang mesti ditutupi dan penganut suatu agama harusnya bangga terhadap agama yang

dianutnya, dengan cara rajin melakukan peribadatan dan tidak ekstrimis ketika dalam lingkup masyrakat. Jelaskan pendapat anda secara argumentatif!

Jawab:

Isu yang dimaksud dengan perbedaan agama adalah kesadaran bahwa setiap individu terlahir berbeda dan beragam, namun memiliki satu kesamaan yang

harus dijadikan tolak ukur untuk memandang bahwa semua manusia itu sama. Kesamaan tersebut adalah sama-sama manusia (yang sama dihadapan

Tuhan sebagai pemeluk agama, yang sama sebagai warga negara dimata hukum). Oleh karena itu, setiap individu harus paham perannya dalam masing-

masing aspek; individu sebagai makhluk budaya, sebagai makhluk sosial, makhlu yang hidup dalam sebuah lingkungan dan sebagainya. Jika setiap

individu sadar akan perannya, maka gesekan antar individu akan dapat dihindari, termasukan gesekan antara perbedaan agama. Kita meyakini bahwa

sebuah perbedaan adalah sunnatullah yang perlu kita pahami bersama. Peran agama dalam multikultularisme sangat diperlukan sebagai pembinaan

masyarakat untuk menuju pada kesejahteraan sekaligus nurani masyarakat itu sendiri. Beberapa alasan mengapa agama sangat berperan besar dalam

proses multikultularisme adalah. Pertama, agama mengajarkan nilai-nilai yang benar dan baik bagi umatnya. Agama memoles umatnya untuk menjadi

individu-individu yang baik dan menjauhkannya dari segala sesuatu yang bertentangan dengan ajaran agamanya. Kedua, agama mengajarkan cara-cara

untuk memperoleh tempat yang indah di akhirat nanti sebagai tujuan akhir kehidupan. Cara-cara ini berintikan pada pelaksanaan ajaran agama masing-

masing dengan sungguh-sunguh. Orang yang melaksanakan dengan baik akan memeroleh tempat yang bernama surga, sedangkan orang yang tidak

melaksanakannya akan memeroleh tempat bernama neraka. Ketiga, agama yang berfokus pada ajaran cinta kasih mengajak umatnya untuk mengasihi

sesamanya sehingga antarsesama dapat saling menghargai dan saling tolong-menolong melalui institusi masing-masing yang biasanya diekspresikan

dalam kegiatan-kegiatan sosial maupun keagamaan. Keempat, secara tidak langsung agama mendorong terciptanya perdamaian di muka bumi yang
terdiri atas masyarakat yang majemuk melalui ajaran-ajaran tersebut.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

4. Kegiatan pertambangan batubara sebagai salah satu pemanfaatan sumber daya alam pada dasarnya merupakan bagian dari pelaksanaan pembangunan

perekonomian yang pada hakekatnya mengacu pada tujuan pembangunan nasional, yakni peningkatan kesejahteraan masyarakat. Akan tetapi

pertambangan merupakan kegitan yang sangat rentan terhadap resiko pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup seperti pencemaran air, udara, tanah

sampai kepada ancaman nyawa masyarakat.

Pertanyaan:

a. Dari permasalahan di atas, jelaskan peran manusia sebagai subjek maupun objek dari lingkungan!

b. Bagaimana seharusnya bentuk kebijakan afirmatif negara untuk mengatasi kemiskinan, menjaga keselamatan penduduk dan mewujudkan

pelestarian lingkungan di daerah pertambangan?

Jawab:

a. Peran manusia sebagai objek maupun subjek lingkungan. Manusia pada hakikatnya merupakan objek dan subjek lingkungan. Manusia sebagai

objek lingkungan berarti manusia dikendalikan oleh lingkungan. Manusia tunduk pada lingkungan karena manusia dikendalikan oleh lingkungan.

Segala sesuatu yang terjadi pada lingkungan akan berdampak pada kehidupan manusia. Lingkungan yang m=buruk akan membentuk kehidupan

manusia yang buruk, dan lingkungan yang baik akan membentuk lingkungan manusia yang baik pula. Manusia sebagai subjek lingkungna berarti

manusia memiliki kemampuan untuk mengendalikan dengan tenaganya untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya, memanipulasi, dan

mengeksploitasi. Manusia mampu merombak, memperbaiki, mengkondisikan, dan bahkan manusia itu sendiri dapat merusak dan menghancurkan

lingkungan. Hal ini dikarenakan; (1) Manusia mampu berfikir sehingga tercipta evolusi dan inovasi untuk memprediksi ataupun untuk memajukan

kehidupan selanjutnya; (2) Manusia memiliki pengetahuan, di samping manusia memiliki pengetahuan ini mereka mampu merubah tatanan

kehidupan masyaraka; (3)  Manusia memiliki akal dan budi sehingga dapat memilih hal yang baik. Lingkungan adalah sesuatu yang berada di luar
manusia, yang mempengaruhi kehidupan manusia, baik secara langsung maupun tidak langsung. Lingkungan ini terdiri atas lingkungan alam dan

lingkungan sosial. Lingkungan alam terdiri dari unsur tanah, air, udara, hewan dan tumbuhan. Sedangkan unsur dari lingkungan sosial budaya

terdiri atas sistem nilai dan norma, struktur penduduk, dan perilaku sosial, termasuk interaksi antar manusia. Namun dari hal ini manusia sebagai

subjek lingkungan alam, dalam upaya membangun pertumbuhan perekonomian bangsa tidak jarang manusia merusak tatanan kehidupan alam.

Seperti salah satu pernyataan pertambangan, sebagai salah satu pemanfaatan SDA yang pada dasarnya merupakan pembangunan perekonomian.

Dalam hal ini, pertambangan merupakan kegiatan yang dilakukan manusia sebagai subjek lingkungan yang rentan terhadap pencemaran dan

kerusakan lingkungan seperti pencemaran air, udara, tanah dan bisa pula mengancam nyawa masyarakat sekitar. Tidak bisa dipungkiri bahwa

kegiatan pertambangan merupakan salah satu upaya dalam rangka membangunan perekonomian Nasioanal, walapun banyak dampak yang terjadi

akibta dari pertambangan. Dari hal ini manusia sebagai objek yang selalu bergantung pada lingkungan untuk melangsungkan kehidupannya harus

menggunakan lingkungan alam sebijak mungkin dalam rangka untuk mengelolah lingkungan alam. Maka dari itu, manusia sebagai subjek

lingkungan untuk menanggulangi pencemaran yang diakibatkan pertambangan haruslah mengelolah limbah, mengendalikan/memprediksi akibat
dari pertambangan dan harus mempunyai rencana untuk mengatasi bencana alam yang akan datang, dan yang paling penting dari manusia sebagai
objek lingkungan ialah harus menggunakan lingkungan secara bijak. Disamping iut, adapun peran manusia sebagai subjek lingkungan adalah
manusia diharapkan mampu dalam mengelolah lingkungan. Pengelolahan lingkungan adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan, penataan,
pemeliharaan, pengawasan, pengendalian, pemulihan, dan pengembangan lingkungan, terutama lingkungan alam yang menjadi kebutuhan hidup
manusia. Untuk itu, manusia sebagai mahkluk yang memiliki akal, sebagai mahkluk individu dan sosial harus mengembangkan eiika lingkungan.
Etika merupakan ajaran yang berisikan perintah dan larangan tentang baik buruknya perilaku, benar salahnya perbuatan manusia yang berisi
tentang kebiasaan manusia harus hidup menjadi baik. Etika lingkungan berkaitan dengan norma, kaidah yang mengatur perilaku manusia, serta
nilai dan prinsip moral yang menjiwai perilaku manusia dalam berhubungan dengan lingkungan. Etika lingkungan inilah yang menjadi hal penting
dalam kehidupan sehari-hari, di mana kita sebagai manusia yang selalu membutuhkan lingkungan sebagai tempat hidup harus menggunakan SDA
dengan hati-hati karena lingkungan alam bersifat terbatas yang perlu diusahakan terus kelestariannya dan keberadaannya untuk mendukung
kesejahteraan masyarakat.
b. Kebijakan afirmatif negara untuk mengatasi kemiskinan, menjaga keselamatan penduduk dan mewujudkan pelestarian lingkungan di daerah
pertambangan.
Problem pertumbuhan penduduk berkaitan dengan kebijakan negara dengan kebijakan antenatal dan prenatal yang dijalankan. Beberapa hal yang
harus dilakukan pemerintah dalam upaya melestarikan lingkungan dan masyarakat di daerah pertambangan ialah;
1. Kebijaka afirmatif pemerintah dalam mewujudkan pelestarian lingkungan di daerah pertambangan. Kepala penelitian dan pengembangan
daerah (Balitbangda) Kaltim Hj Halda Arsyad mengatakan bahwa “pelestarian lingkungan hidup perlu diupayakan, sesuai dengan sasaran
pengelolaan lingkungan hidup yang menjamin kepentingan generasi masa kini dan masa depan”. Cara untuk mewujudkan pelestarian
lingkungan di daerah pertambangan ialah dengan mengelolah limbah pertambangan, menangulangi longsor di daerah pertambangan. Dalam
hal ini, pemerintah juga harus menjamin dan memenuhi kebutuhan dasar yang terdiri atas tanah, udara yang bersih, air yang bersih, pangan,
dan kesempatan untuk masyarakat yang bertempat tinggal di daerah pertambangan untuk mendapatkan pekerjaan di industri tersebut.
2. Kebijakan negara yang harus dilakukan dalam rangka mengatasi kemiskinan ialah yang pertama haruslah memberikan pendidikan gratis
minimal 12 tahun, menggunakan SDA dalam rangka membangun bangsa, menggunakan potensi dan hasil karya anak bangsa yang bertujuan
untuk memajukan SDM agar mampu bersaing dengan budaya luar negeri, dan yang paling penting adalah, dalam rangka otonomi daerah
diperlukannya pemerataan SDM yang berguna untuk memanfaatkan SDA semaksimal dan sebaik mungkin.
3. Kebijakan afirmatif negara dalam menjaga keselamatan penduduk ialah dengan peningkatan rasa aman. Rasa aman adalah hak setiap warga
negara termasuk masyarakat miskin baik perempuan maupun laki-laki. Kebijakan pemerintah dalam menciptakan rasa aman dilakukan
dengan merujuk pada UUD 1945 Pasal 28 hasil Amandemen, dan UU No. 39 Tahun 1999 tentan HAM. UU ini mengatur tentang hak atas
rasa aman, diantaranya jaminan atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat dan hak milik.

You might also like