Professional Documents
Culture Documents
27 Maret - Materi 1 Share - Kebijakan K3 Perkantoran
27 Maret - Materi 1 Share - Kebijakan K3 Perkantoran
SISTEMATIKA
PENDAHULUAN
TANTANGAN
PENUTUP
PENDAHULUAN
SEHAT
PENTINGNYA KESEHATAN KERJA JASMANI
ROHANI
JIWA
AMAN DAN
SELAMAT
Keluarga Sehat, Pekerja Sehat =
DI TEMPAT
KERJA Keluarga Bahagia
PRODUKTIF
BUGAR
Masalah
Keluarga
Keluarga Sakit, Pekerja Sehat
=
Beban Keluarga
Penerapan K3
sesuai Standar
SMK3
GAMBARAN DEMOGRAFI
DAN PERAN PEKERJA USIA LANJUT Bekerja
ANGKATAN KERJA Tidak
LANSIA
orang 9,10
h
0
64 Tahun Lansia (49,4%) (50,6%)
6
>
93,3 Juta 95,6 Juta
punggung
Informal
Formal
Tulang
Pekerja Formal
USIA PRODUKTIF Aset
189 (69,3 %)
nu
t
40,55%
9
5
Tidak Bekerja 95,6 Juta (50,6%) Ekonomi
–
93,3 Juta
Ibu Rumah Tangga Informasi dan
(49,4%)
komunikasi
Pekerja Penggerak
• Jasa keuangan • Jasa 1. Perkantoran
131,06 (48%) perusahaan: Pemerintah
PUS Bangsa
(59,5%) Generasi 2. Perkantoran
Remaja/Pemud Penerus BangsaBUMN, BUMD 3.
9
a 1,89 (1,44%) Perkantoran
1
• Jasa swasta
–
52,5 Juta
nu
pendidikan: 6,36
(40,5%) (4.85%)
Melahirkan
Catin 78,5 Juta • Administrasi
51 a
h
t
15 Tahun pemerintahan: 4,6 (3,55%)
TANTANGAN
10 BEBAN KESEHATAN TERBESAR PER KELOMPOK USIA PRODUKTIF DAN LANSIA DAN SITUASI KESEHATAN USIA
PRODUKTIF KATEGORI USIA (LIFECYCLE)
PERINGKAT Remaja 15-19 th Usia Produktif 20-39 th Usia Produktif 40-59 th Lansia 60+ th
disorders diseases
1 Transport injuries
Neoplasms
Mental disorders Neoplasms
Cause of Deaths
Sekitar 1,71 miliar orang memiliki gangguan muskuloskeletal di seluruh dunia; dengan
nyeri punggung bawah menjadi kontributor utama, patah tulang 436 juta, osteoathritis
343 juta, cedera 305 juta orang, nyeri leher 222 juta, Rheumathoid 14 juta.
PRINSIP DAN DASAR HUKUM
PRINSIP UPAYA KESEHATAN USIA PRODUKTIF DAN
LANSIA
Cegah Penyakit
Cegah Peningkatan Keparahan
Cegah Kecacatan
Biaya Kesehatan
Hari Kerja Hilang Karena Sakit
(Absen)
Kecacatan – Kematian
Produktivitas Kerja
TRANSFORMASI KESEHATAN
KEMENKES BERKOMITMEN UNTUK MELAKUKAN TRANSFORMASI SISTEM
KESEHATAN 6 pilar transformasi penopang kesehatan Indonesia
Visi
Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan
kesehatan berencana dan kesehatan masyarakat Gerakan Masyarakat Hidup Memperkuat sistem
Meningkatkankesehatan ibu, reproduksi Sehat
Memperbaiki kesehatan & pengendalian
Outcome RPJMN bidang anak, keluarga
Mempercepat perbaikan gizi pengendalian penyakit (GERMAS) obat dan makanan
abcd
Pencegahan kapasitas dan Memperkuat
Pencegahan Meningkatkan ab
Edukasi Meningkatkan Meningkatkan
rokok, sanitasi & menjadi 14 antigen dan tertinggi di tiap layanan sekunder & ketahanansektor ketahanan
6 Pembangunan
kebersihan perluasan sasaran usia, skrining tersier farmasi & alat tanggap darurat
Puskesmas di 171 kec.,
kategori utama lingkungan, skrining cakupan di seluruh stunting, & Pembangunan RS di kesehatan
penyakit, kepatuhan penyediaan 40 obat Jejaring nasional
penduduk Indonesia. peningkatan ANC untuk Kawasan Timur,
pengobatan esensial, Produksi dalam surveilans berbasis lab,
sekunder kesehatan ibu & bayi. jejaring pengampuan 6
7 kampanye utama: primer pemenuhan SDM negeri 14 vaksin rutin, top tenaga cadangan tanggap
kesehatan primer layanan unggulan,
imunisasi, gizi Skrining 14 penyakit kapabilitas 10 obat, top 10 alkes by darurat, table top exercise
kemitraan dengan world’s
seimbang, olah raga, anti Penambahan penyebab kematian akses dan mutu volume & by value. kesiapsiagaan krisis.
imunisasi rutin layanan primer top healthcare centers.
Regulasi pembiayaan kesehatan dengan 3 tujuan: kemudahan penyetaraan nakes lulusan
tersedia, cukup, dan berkelanjutan; alokasi yang adil; dan luar negeri.
pemanfaatan yang efektif dan efisien. Transformasi teknologi
Transformasi SDM kesehatan
Transformasi sistem 5 6 Kesehatan Pengembangan dan pemanfaatan teknologi, digitalisasi, dan
4 Penambahan kuota mahasiswa, bioteknologi di sektor kesehatan.
pembiayaan kesehatan beasiswa dalam & luar negeri,
❖ Transformasi layanan primer mutlak dilakukan, karena COVID-19 telah menampakkan kelemahan sistem kesehatan kita
❖ Program K3 memperkuat transformasi layanan primer
10
KEBIJAKAN DAN
STRATEGI
PENERAPAN PROGRAM
K3
PERKANTORAN
Membangun kelompok usia produktif Sehat Bugar Produktif dan Lansia yang SMART dengan menitikberatkan
upaya promotif dan preventif
Penyelenggaraan
program secara bertahap, terpadu,
dan berkesinambungan
Penguatan kemitraan dan pemberdayaan
masyarakat
Peningkatan
kapasitas tenaga
kesehatan dan AoC
12
NASIONAL
Disabilitas
Catatan:
Pelaksanaan Skrining Kesehatan Pekerja dapat bekerja sama dengan
Organisasi Profesi, Perguruan Tinggi dll
48%
Pencapaian penerapan
program keselamatan kerja
perkantoran berdasarkan kategori
instansi bervariasi dari tahun 2020
27%
30%
27%
26%
hingga 2022
23%
19%
18%
10%
8%
8%
Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022
TERIMAKASIH
SALAM TRANSFORMASI