Professional Documents
Culture Documents
2010 Buku Saku PHBS Kader Dasa Wisma Di Jawa Barat
2010 Buku Saku PHBS Kader Dasa Wisma Di Jawa Barat
Masyarakat Jawa Barat dikenal sebagai masyarakat yang agamis dengan kekayaan warisan
budaya dan nilai-nilai luhur tradisional, memiliki komitmen yang kuat terhadap nilai-nilai
kebajikan.
Pengidentifikasian akar persoalan dan berbagai potensi, merupakan langkah awal yang
penting, untuk selanjutnya masyarakat diharapkan ikut berpartisipasi dalam pemecahan
masalahnya. Kader Dasa Wisma merupakan potensi besar dalam mengupayakan identifikasi
persoalan di tingkat rumah-tangga/keluarga sekaligus mendorong keluarga dalam pemecahan
persoalan tersebut yang akan mendukung tercipatanya masyarakat ber-PHBS.
Buku Saku ini diharapkan dapat menjadi salah satu acuan semua pihak dalam melaksanakan
kegiatan di Desa Membangun menuju Desa Peradaban.
Kata Pengantar 2
Daftar Isi 3
Perilaku Hidup bersih dan Sehat(PHBS) 4
Rumah Tangga ber-PHBS 5
Keluarga Sadar Gizi 6
Rumah Sehat 7
Tahapan Pembinaan PHBS Rumah Tangga 8-9
Langkah-Langkah Pengkajian Kondisi Rumah Tangga/Keluarga 10-20
Langkah Kunjungan Rumah untuk Pembinaan Peningkatan PHBS Rumah Tangga 21-22
Langkah Pertemuan Pembahasan Pemecahan Masalah 23-24
Jenis Komunikasi yang dapat dilakukan Kader/Toma 25-26
Rumah Tangga adalah wahana atau tempat tinggal dari bapak, ibu, dan anak-
anaknya dan anggota keluarga lain dalam melaksanakan kehidupan sehari-hari.
Kepala Keluarga (KK) adalah nama seseorang sebagai penanggung jawab
suatu keluarga. Selain dilakukan pengkajian dan pembinaan PHBS Rumah
Tangga, perlu juga dilakukan pengkajian serta pembinaan Keluarga Sadar
Gizi/Kadarzi dan Rumah Sehat.
--------------------------------------------------------------------------PHBS cara murah HIDUP SEHAT 4
Rumah Tangga ber-PHBS
Rumah tangga yang anggota atau penghuninya sudah menerapkan PHBS
dalam kehidupan sehari-harinya yaitu :
1. Persalinan oleh tenaga kesehatan.
2. Memberi bayi ASI Ekslusif.
3. Menimbang bayi dan balita setiap bulan.
4. Menggunakan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
5. Mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun.
6. Menggunakan jamban sehat.
7. Memberantas jentik di rumah.
8. Makan sayur dan buah setiap hari.
9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari.
10. Tidak merokok di dalam rumah.
--------------------------------------------------------------------------PHBS cara murah HIDUP SEHAT 5
Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi)
Rumah Sehat adalah rumah yang memenuhi syarat minimal sebagai berikut :
1. Menimbang berat badan teratur adalah bayi, balita dan ibu hamil ditimbang
berat badannya setiap bulan secara teratur dan dicatat dalam Kartu
Menuju Sehat (KMS)/buku KIA minimal 3 bulan terakhir berturut-turut dan
untuk orang dewasa minimal 6 bulan sekali.
2. ASI Eksklusif adalah bayi mendapat ASI saja sejak lahir sampai 6 bulan
(tidak diberi makan/minum kecuali obat). Bila usia < 6 bulan, maka dicatat
sampai umur berapa diberi ASI saja (misalnya A1, A2, A3 dan seterusnya).
Jika keluarga tidak mempunyai bayi berusia (0-6 bulan) kolom diberi tanda
(--) tidak berlaku.
3. Balita mengkonsumsi makanan pokok, lauk pauk, sayur dan buah setiap
hari (Ya : bila tiap hari makan lauk pauk hewani dan buah). Bila tidak ada
Balita keluarga mengkonsumsi makanan pokok, lauk pauk, sayur dan
1. Sarana Air Bersih adalah sumber air bersih dari air sumur terlindung, air
pompa, mata air terlindung, penampungan air hujan, air ledeng ;
menghasilkan air yang memenuhi syarat fisik (tidak berwarna, tidak keruh,
tidak berasa dan tidak berbau) yang berasal. Sumber air bersih mesti
terlindung dari bahan pencemaran dan berjarak minimal 10 meter dari
tempat penampunyan kotoran atau limbah.
2. Sarana Jamban Keluarga adalah ruangan yang mempunyai fasilitas
pembuangan kotoran manusia terdiri atas tempat jongkopk atau tempat
duduk dengan leher angsa dilengkapi bak penampungan kotoran (septik
tank) serta tersedia air untuk membersihkannya.
3. Sarana Buang Sampah merupakan tempat yang bertutup dan
terpilah/terpisah untuk sampah basah, sampah kering dan sampah
berbahaya. Selanjutnya sampah dibuang ke tempat pembuangan sampah
sementara/akhir. Dapat pula sampah diolah menjadi pupuk kompos.
--------------------------------------------------------------------------PHBS cara murah HIDUP SEHAT 19
4. Sarana Pembuangan Air Limbah (SPAL) adalah bak penampungan air
limbah rumah tangga berupa air buangan limbah kamar mandi, cucian
pakaian maupun cucian dari dapur.
5. Ventilasi dan pencahayaan. Ventilasi adalah sarana jendela atau sarana
lubang angin yang memungkinkan adanya aliran angin dan udara kedalam
serta keluar dari rumah. Pencahayaan rumah terbaik adalah cahaya
alami/matahari didukung cahaya lampu, diperlukan adanya jendela yang
memungkinkan setiap ruangan pada siang hari terang tanpa cahaya
lampu.
1. Siapkan buku catatan hasil pengkajian terdahulu. Kalau perlu buat janji untuk datang ke
keluarga/rumah tangga yang dituju.
2. Memberikan salam pada waktu masuk ke rumah.
3. Memperkenalkan diri, bila belum kenal dengan keluarga yang dikunjungi.
4. Menanyakan kabar keluarga yang dikunjungi, apakah ada yang sakit? Mohonl;ah untuk
dapat berbincang dengan Kepala Keluarga atau Ibu Rumah Tangga.
5. Secara perlahan sampaikan hasil pengkajian terdahulu (lihat buku catatan), terutama
hal-hal yang menjadi masalah.
6. Tanyakan apa yang bisa dilakukan keluarga untuk meningkatkan kondisi yang masih
menjadi masalah.
1. Tentukan keluarga (utamakan yang mengalami masalah) dan toma yang akan
diundang Tentukan tempat pertemuan yang mudah dijangkau para undangan.
2. Sebarkan surat undangan, sesuaikan waktu dengan kesediaan para undangan.
3. Buat daftar hadir para undangan, bisa di buku catatan kegiatan kader.
4. Buka pertemuan oleh pejabat desa/RW /RT atau toma setempat, sampaikan tujuan
pertemuan yaitu mengupayakan pemecahan masalah kesehatan agar kesehatan
masyarakat lebih meningkat.
5. Sampaikan permasalahan kesehatan yang dihadapi berdasarkan hasil pengkajian
rumah tangga/keluarga yang telah dilakukan. Bisa disampaikan oleh perwakilan
kader dasa wisma atau toma. Tentukan urutan masalah yang paling penting dan
perlu didahulukan pemecahannya.
1. Komunikasi langsung
a. Komunikasi Individu/perorangan.
Dilakukan dengan kunjungan rumah terutama dilakukan oleh Kader Dasa Wisma.
b. Komunikasi Kelompok
1) Mengumpulkan sejumlah orang berkumpul di suatu tempat dan disampaikan
pesan-pesan sesuai masalah atau informasi yang dibutuhkan. Misalnya
dalam keadaan darurat, kejadian wabah, dsb.
2) Menyelipkan pesan-pesan dalam pertemuan yang ada di masyarakat,
misalnya pada saat : Pengajian, Arisan, Pertemuan PKK.
c. Komunikasi Massa
Penyampaian pesan kepada banyak orang yang jumlahnya tidak terhitung.
Komunikasi yang terjadi biasanya satu arah. Misalnya :
Diperbanyak :
Kegiatan Peningkatan PHBS
Dinas Kesehatan provinsi Jawa Barat – APBD 2010
Timbang Balita
4 5 6 7
4
8 9
10