Professional Documents
Culture Documents
UAS - Akmen Lanjutan - Reinhard Stefanus - 21522120006
UAS - Akmen Lanjutan - Reinhard Stefanus - 21522120006
Soal 2
= 775 unit
EOQ JIT = 2 * (1.000 * 12) * 60.000
1% * 160.000
= 949 unit
2) Lebih murah menerapkan JIT System karena metode ini berpengaruh pada
mengurangi persediaan hingga tingkat yang optimal dan jumlah pemesanan serta
kuantitas setiap pemesanan yang ekonomis. Biaya pemesanan dan penyimpanan
juga ikut turun dengan metode ini
3) Mengeliminasi kegiatan yang bersifat non value-added; perbaikan yang
berkelanjutan untuk efisiensi kerja; tenaga kerja yang berkompeten; kepastian
jadwal operasi dan produksi; serta keseragaman tujuan antar manajemen divisi
perusahaan
Soal 3
Keterangan Menolak Menerima Manfaat
Diferensial
Revenue 1.000.000.000 1.170.000.000 170.000.000
Budget Reguler 2.500 * 400.000 = 2.400 * 400.000 =
1.000.000.000 960.000.000
Kontrak Ice - 600 * 350.000 =
Skating Club 210.000.000
Biaya Utama 2.500 * 150.000 = (2.400 + (75.000.000)
375.000.000 600)*150.000 =
450.000.000
Overhead – 2.500*50.000 = (2.400 + (25.000.000)
Variable 125.000.000 600)*50.000 =
150.000.000
Overhead – Fixed 2.500*80.000 = (2.400 + (40.000.000)
200.000.000 600)*80.000 =
240.000.000
Operating Income 300.000.000 330.000.000 30.000.000
PT Semesta Alam lebih baik menerima tawaran kontrak dari Ice Skating Club ini
bersamaan dengan produksi Reguler, karena perusahaan mendapatkan keuntungan
sebesar Rp 330.000.000,- (ada selisih untung Rp 30.000.000,- jika dibandingkan
dengan menolak tawaran) tentu angka tersebut bisa dicapai jika perusahaan
memaksimalkan kapasitas produksi dan mengurangi budget produksi regular
sebesar 100 pasang sepatu [Budget Produksi Tahunan (2.500) - (Maksimum
Kapasitas (3.000) – Kontrak Ice Skating (600)] menjadi hanya 2.400 pasang saja
untuk pesanan diluar Ice Skating.
Soal 4
Jenis Biaya Tahun 20X3 % Sales Tahun 20X4 % Sales
20X3 20X4
Prevention 93.000.000 3.1% 73.500.000 2.04%
Costs
Appraisal 192.000.000 6.4% 133.500.000 3.71%
Costs
Internal Failure 150.000.000 5% 87.000.000 2.42%
Costs
External 52.500.000 1.75% 31.650.000 0.88%
Failure Costs
Total Costs 487.500.000 16.25% 325.650.000 9.05%
Revenue 3.000.000.000 3.600.000.000
Program perbaikan kualitas di tahun 20X4 terbukti sukses dari turunnya biaya
kualitas sebesar Rp 161.850.000 (33.2% dari tahun sebelumnya). Detilnya sebagai
berikut:
• Prevention Costs turun 19.500.000 atau 20.97% dari tahun 20X3
• Appraisal Costs turun 58.500.000 atau 30.45% dari tahun 20X3
• Internal Failure Costs turun 63.000.000 atau 42% dari tahun 20X3
• External Failure Costs turun 20.850.000 atau 39.71% dari tahun 20X3
Perbaikan kualitas ini juga berhasil meningkatkan revenue perusahaan sebesar
600.000.000 (20% dari tahun sebelumnya). Hal ini menunjukkan perbaikan
kualitas yang diterapkan telah memperbaiki dan meningkatkan citra produk di mata
pelanggan sehingga penjualan juga ikut meningkat dan biaya terkait keluhan
ataupun garansi turun.
C. Soal Kasus
Soal 1
Menutup Gerai Jakarta & Surabaya Tetap Membuka Gerai Jakarta & Surabaya
Keterangan
Yogyakarta Jakarta Surabaya Total (A) Yogyakarta Jakarta Surabaya Total (B)
Penjualan
2.000.000 0 0 2.000.000 2.000.000 1.000.000 1.000.000 4.000.000
bersih
HPP 1.000.000 0 0 (1.000.000) 1.000.000 500.000 500.000 (2.000.000)
Laba Bruto 1.000.000 0 0 1.000.000 1.000.000 500.000 500.000 2.000.000
Biaya (500.000 +
Pemasaran, 600.000 +
0 0 (1.600.000) 500.000 600.000 500.000 (1.600.000)
Umum, 500.000) =
Administrasi 1.600.000
Laba/Rugi
(600.000) 0 0 (600.000) 500.000 (100.000) 0 400.000
Bersih
Sebaiknya Devin Batik tidak menutup kedua gerai di Jakarta dan Surabaya, karena adanya beban advertensi sebesar Rp 500 juta dan
beban manajemen kantor pusat sebesar Rp 600 juta yang awalnya dialokasi ke semua gerai, namun jika melakukan penutupan 2 gerai,
maka kedua biaya tersebut hanya akan dibebankan ke gerai Yogyakarta yang akhirnya membawa kerugian bagi gerai Yogyakarta.
Untuk meningkatkan profitabilitas, Devin Batik bisa meningkatkan diskon di gerai Surabaya menjadi 15% untuk meningkatkan
kuantitas penjualan bersih. Atau bisa juga mengalokasi biaya manajemen kantor pusat senilai Rp 600 juta seperti cara alokasi biaya
advertensi (proporsi berdasarkan penjualan bersih → 50%/25%/25%). Sehingga beban di gerai Jakarta dan Surabaya juga tidak terlalu
besar.
Soal 2
1. Variabel Cost per Unit (Produksi)
= (25.200.000 – 10.000.000) / (18.000 + 2.000) = 760 / unit
2.
PT SEMANGAT
LAPORAN LABA RUGI – Variabel Costing
31 Desember 20X7
Revenue Rp 36.000.000
Variabel Costs:
HPP (Rp 15.200.000)
Umum, Administrasi, Penjualan (Rp 1.800.000)
Contribution Margin Rp 19.000.000
Fixed Costs:
HPP (Rp 10.000.000)
Umum, Administrasi, Penjualan (Rp 1.200.000)
Laba Operasi Rp 7.800.000
4. Margin of Safety
= (Sales Budgeted – (Fixed Costs / (1-Variable Costs / Sales Budgeted)) / Sales
Budgeted
= (36.000.000 – (11.200.000 / (1-17.000.000/36.000.000)) / 36.000.000)
= 41.3%
Soal 3
Sales Revenue Budget
Cola More Assa Total
Unit Dijual (125*120%) = 150 (150*120%) = 180 (300*120%) = 360 690
Harga Jual per Unit (2.200.000 * 110%) = (1.500.000 * 110%) = (1.000.000 * 110%) =
2.420.000 1.650.000 1.100.000
Total Penjualan 363.000.000 297.000.000 396.000.000 1.056.000.000
Production Budget
Cola More Assa Total
Unit Dijual (125*120%) = 150 (150*120%) = 180 (300*120%) = 360 690
Persediaan Akhir (20% * 150) = 30 (20% * 180) = 36 (20% * 360) = 72 138
Persediaan Awal 10 16 12 38
Unit Diproduksi 170 200 420 790