You are on page 1of 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Era globalisasi saat ini sudah tidak dapat dihindari lagi dari kehidupan

bermasyarakat, khusus nya kaum muda, termasuk kalangan mahasiswa

merupakan salah satu sasaran strategis terjadinya degradasi moral dan etika.

Seiring berjalan nya waktu, kaum muda mulai mengabaikan etika sopan

santun yang sudah mengakar kuat di masyarakat kita. Dalam hal ini. Sejauh

ini etika mahasiswa kepada dosennya mengalami penurunan dari masa ke

masa. Lingkungan akademik maupun lingkungan pergaulan menjadi faktor

terkikisnya etika dan kesopanan mahasiswa dalam beprilaku di masyarakat

dan dikampus.

Sebagai warga kampus mahasiswa akan berkomunikasi dengan dosen.

Dalam hubungannya ini, tatakrama akan berperan penting dan menuntut

tingkah laku untuk bersikap baik. Dalam kenyataan hidup sehari-hari

ketentuan sopan santun ini berpengaruh terhadap cara berbicara, cara

menghubungi, mendengarkan kuliah, dan menelpon. Sebagaimana yang kita

ketahui bahwa etika lebih bagaimana yang muda bersikap kepada yang lebih

tua dan sekaligus kepada siapa mereka berbicara. Bukan hanya interaksi

secara langsung, tetapi secara tidak langsung pun etika sangat diperlukan bagi

mahasiswa agar mereka bisa bertindak sesuai dengan normal dan nilai yang

telah tertanam di masyarakat.

1
Mahasiswa yang pada dasarnya pelaku di dalam pergerakan pembaharuan

yang akan menjadi generasi-generasi penerus bangsa dan membangun bangsa

dan tanah air ke arah yang lebih baik dituntut untuk memiliki etika. Etika bagi

mahasiswa dapat menjadi alat kontrol di dalam melakukan suatu tindakan.

Etika dapat menjadi gambaran bagi mahasiswa dalam mengambil suatu

keputusan atau dalam melakukan sesuatu yang baik atau yang buruk. Oleh

karena itu, makna etika harus lebih dipahami kembali dan diaplikasikan di

dalam lingkungan mahasiswa yang relitanya lebih banyak mahasiswa yang

tidak sadar dan tidak mengetahui makna etika dan peranan etika itu sendiri.

Sehingga bermunculanlah mahasiswa-mahasiswi yang tidak memiliki

etika, seperti mahasiswa yang tidak memiliki sopan dan santun kepada para

dosen, tidak menyapa, berpakaian tidak senonoh, menaruh meja di kaki,

mahasiswa yang lebih menyukai hidup dengan bebas, mengonsumsi obat-

obatan terlarang, pergaulan bebas antara mahasiswa dengan mahasiswi,

berdemonstrasi dengan tidak mengikuti peraturan yang berlaku bahkan hal

terkecil seperti menyontek disaat ujian dianggap hal biasa padahal menyontek

merupakan salah satu hal yang tidak mengindahkan makna dari etika dan

etiket. Maka dari itu pemahaman etiket dan etika yang harus dimiliki oleh

seorang mahasiswa baik kepada dosen, teman, dan karyawan harus wajib

diketahui guna menjadi pribadi yang pantas sebagai mahasiswa.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis mengambil

rumusan masalah sebagai berikut :

2
1. Bagaimana pengertian etiket dan etika?

2. Bagaimana etiket terhadap teman?

3. Bagaimana etiket terhadap dosen?

4. Bagaimana etiket terhadap karyawan?

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penulis mengambil tujuan

sebagai berikut :

1. Ingin mengetahui pengertian etiket dan etika.

2. Ingin mengetahui etiket terhadap teman.

3. Ingin mengetahui etiket terhadap dosen.

4. Ingin mengetahui etiket terhadap karyawan.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Etika dan Etiket

1. Etika

Dalam kehidupan dan pergaulan bermasyarakat, terdapat suatu

ukuran yang menilai perbuatan dan tindakan, apakah sesuai kriteria aturan

berprilau ataukah tidak. Ukuran untuk menilai perilau manusia apakah

baik atau buruk dikenal dengan nama etika. Dari segi etimologis (asal

kata) istilah etika berasal dari kata latin ethicus yang berarti kebiasaan.

Sesuatu dianggap etis atau baik, apabila sesuai dengan kebiadaan

masyarakat. Kenyataannya, banyak orang tertarik untuk mempelajari

etika, sehingga terdapat pengertian lain tentang etika adalah sebagai suatu

studi atau ilmu yang membicarakan perbuatan atau tingkah lau manusia,

mana yang dinilai baik dan mana pula yang dinilai buruk.

Etika juga disebut ilmu normative, maka dengan sendirinya berisi

ketentua-ketentuan (norma-norma) yang dapat digunakan sebagai acuan

untuk menilai tingkah laku, apakah baik atau buruk. Dengan demikian,

etika diharapkan berpean untuk membuka wawasan tentang kebaikan dan

keburukan atas tindakan seseorang. Courtland L. Bovee dan John V. Thill

(Alih bahasa Doddi Prastuti, 2007: 31) mendefinisikan etika adalah

prinsip perilau yang mengatur seseorang atau sekelompok orang. Orang

yang tida memiliki etika, melakukan apapun yang diperlukan untuk

4
mencapai tujuannya. Orang-orang yang memiliki etika umumnya dapat

dipercaya, adil, dan tidak memihak, menghargai orang lain, dan

menunjukan kepedulian terhadap dampak atas tindakannya di masyarakat.

Penerapannya etika dalam berkomunikasi adalah agar komunikator

dan komunikan lebih sensitive terhadap lawan bicara, situasi, dan kondisi.

Bahwa setiap orang suhu ruang kerja didinginkan, tetapi ada yang lain

sudah merasa kedinginan. Ada yang menganggap terlalu lembut. Dengan

etika, kita menjadi lebih sensitive, dapat saling berbicara dengan cara-cara

yang baik, menjaga proses komunikasi dalam suasana hangat, ramah, dan

sopan. Dengam penerapan etika tersebut, diharapkan proses komunikasi

berlangsung secara menyenangkan dan saling menghargai, sehingga tida

ada pihak yang merasa direndahkan.

Sering kali orang mencampur aduk istilah etika dan etiket. Etika

adalah cabang filsafat yang mempelajari pandangan-pandangan dan

persoalan-persoalan moral atau kesusilaan sedangkan etiket adalah tata

krama atau sopan santun.

Dalam menelaah ukuran baik dan buruk ini kita bisa melakukan

penggolongan etika komunikasi menjadi dua kategori, yaitu etika

deskriptif dan normative.

2. Etiket

Etiket adalah ajaran sopan santun yang berlaku bila manusia

bergaul atau berkelompok dengan manusia lain. Etiket berkaitan dengan

nilai sopan santun, tata krama dalam pergaulan formal. Etiket tidak

5
berlaku bila seseorang manusia hidup sendiri misalnya hidup disebuah

pulau terpencil atau ditengah hutan. Etiket berasal dari kata etiquette

(Perancis) yang berarti dari awal suatu kartu undangan yang biasanya

dipergunakan semasa raja-raja di Perancis mengadakan pertemuan resmi,

pesta, dan resepsi untuk kalangan para elite kerajaan atau bahsawan.

Dalam pertemuan tersebut telah ditentukan atau disepakati berbagai

peraturan atau tata krama yang harus dipatuhi, seperti cara berpakaian

(tata busana), cara duduk, cara bersalaman, cara berbicara, dan cara

bertamu dengan sikap serta perilau yang penuh santu dalam pergaulan

formal atau resmi.

Definisi etiket, menurut para pakar ada beberapa pengerian, yaitu

merupakan kumpulan tata cara dan sikap baik dalam pergaulan antar

manusia yang beradab. Pendapat lain mengatakan bahwa etiket adalah

tata aturan sopan santun yang disetujui oleh masyarakat tertentu dan

menjadi norma serta panutan dalam bertingkah laku sebagai anggota

masyarakat yang baik dan menyenangkan.

Adapun persamaan etiket dan etika yaitu:

a. Etika dan etiket meyangkut perilau manusia. istilah tersebut dipakai

mengenai manusia tidka mengenai binatang karena binatang tida mengenal

etika maupun etiket.

b. Kedua-duanya mengatur perilaku manusia secara normative artinya

memberi norma bagi perilaku manusia dan dengan demikian menyatakan

6
apa yang harus dilaukan dan apa yang tida boleh dilakukan. Justru karena

sifatmya normative maka kedua istilah tersebut sering dicampuradukkan.

B. Etiket Mahasiswa

1. Etiket dalam diri mahasiswa

Setelah menjadi mahasiswa hendaknya memiliki sebuah etiket baik

yang teguh dalam dirinya guna menjadi pribadi yang lebih baik. Berikut

merupakan etiket yang harus dimiliki mahasiswa pribadi;

a. Menaati peraturan yang ditetapkan oleh Fakultas dan Para Dosen yang

mendidik.

b. Menganggap teman sesama mahasiswa sebagai teman sejawat yang

harus saling membantu dan menganggapnya sebagai pesaing secara

sehat dalam berkompetisi meraih prestasi akademis.

c. Menjunjung tinggi kejujuran ilmiah dengan menaati kaidah keilmuan

yang berlaku seperti menghindari tindakan menyontek, plagiat,

memalsu tandatangan kehadiran dan tindakan tercela lainnya.

d. Berperilaku sopan dan santun dalam bergaul di lingkungan kampus

dan di masyarakat umum sebagai manifestasi dari kedewasaan dalam

berfikir dan bertindak.

e. Berpenampilan elegan sesuai dengan mode yang berlaku saat ini tanpa

harus melanggar tata tertib berpakaian di kampus.

f. Berfikir kritis, rasional dan ilmiah dalam menerima ilmu pengetahuan

baru, bisa mempertimbangkan mana yang benar dan mana yang salah

7
dengan menguji setiap masukan dengan cara mengkonfirmasikan ke

sumbernya.

g. Mempunyai prinsip yang jelas dalam berpendirian di dasari dengan

kerendahan hati tanpa harus tampak sombong atau angkuh

2. Etiket di kelas

Suasana kelas merupakan sebuah tempat yang benar-benar

menentukan sebuah keefektifan belajar, maka dari itu ada etiket yang

harus dimiliki seorang mahasiswa. Berikut etiket mahasiswa di kelas:

a. Sebelum masuk kelas diharuskan mengetok pintu terlebih dahulu dan

mengucapkan salam, karena salam adalah do’a. Jika dalam keadaan

ketika masuk kelas itu telat hendaknya meminta ma’af kepada guru

atau dosen yang ada, dan memberikan alasan kenapa dapat telat.

b. Berpakaian yang rapi dan sopan. Jika di dalam kelas, harus memakai

baju berkerah, memakai celana panjang dan memakai sepatu.

c. Harus memperhatikan dan menghargai guru atau dosen yang sedang

menjelaskan materi.

d. Jika ingin bertanya atau mengutarakan pendapat atau jawaban

hendaknya mengacungkan tangan terlebih dahulu sebelum bertanya.

e. Hendaknya diam dan memperhatikan ketika dosen menjelaskan

materi, bukan berbicara sendiri dengan teman.

f. Jika ingin ke belakang atau toilet hendaknya meminta ijin terlebih

dahulu kepada guru atau dosen.

g. Bertutur kata yang sopan, baik dan benar dengan guru atau dosen.

8
h. Duduk ditempat duduk yang disediakan dan duduk yang baik.

i. Jika pelajaran sudah selesai hendaknya mengucapkan terima kasih

kepada guru atau dosen yang sudah memberikan ilmu kepada kita.

3. Etiket kepada dosen

Dosen merupakan seseorang yang begitu seharusnya kita bersikap

dengan baik, karena beliau merupakan seorang guru yang telah

memberikan ilmunya terhadap mahasiswa. Berikut merupakan etiket yang

harus dimiliki seorang mahasiswa terhadap dosen:

a. Menyapa dosen ketika bertemu

b. Menghadap dosen dengan sopan ketika ada keperluan

c. Bertanya / mengemukakan pendapat dengan baik

d. Membenahi kelas agar tercipta kenyamanan saat proses pembelajaran

e. Disiplin dalam ruangan, tidak berbicara/membuat kegaduhan dengan

teman, tidak menaruh kaki diatas meja, tidak membuang sampah

sembarangan dan lain lain

f. Kehadiran dalam kelas, tidak pernah bolos atau tidak hadir tanpa

keterangan

g. Tidak memotong perkataan dosen saat ia menjelaskan/mengasistensi

karya kita

h. Kegiatan pada jam istirahat, menggunakan jam istirahat sebagaimana

mestinya dengan efektif dan efesien.

9
i. Mengirimkan pesan LINE/SMS dengan sopan, hindari untuk

mentelefon maupun mengirimkan pesan kepada dosen di jam jam

sibuk atau tengah malam.

j. Tidak terlambat dan menggangu dosen yang sedang mengajar, apalagi

memaksa untuk absen padahal sudah ditekankan bahwa hanya

ditunggu 15-30 menit untuk absen selain itu tidak diterima.

k. Jika ingin melakukan asistensi, mahasiswa diharapkan melakukannya

di dalam kelas, jika terpaksa, hubungilah dosen dengan sopan dan

seminggu sebelummnya, tidak sehari sebelumnya. Aturlah janji

bertemu yang tidak merepotkan dosen dan jangan marah jika dosen

tidak bisa bertemu di luar kelas, tanyakanlah apabila kita boleh

mengirimkan melalui email.

Adapun untuk tata cara dalam menghubungi dosen umumnya dapat

menggunakan cara seperti ini agar ber-etiket baik. Berikut adalah cara

menghubungi dosen yang baik;

a. Gunakan Salam dan Sapa

Selalu gunakan salam yang baik saat memulai sms (Contoh:

Assalamualaikum, Selamat Pagi, Selamat Malam, dll). Dan

JANGAN DISINGKAT (ex: Ass… (pantatt???), Askum, Mekum,

dll). Ingat, yang kita sms itu dosen, yang posisi dan umurnya rata-

rata di atas kita. Jangan lupa menyapa, Contohnya :

- Assalamualaikum Pak Ammar, atau

10
- Selamat Pagi Pak Ammar

b. Biasakan Untuk Mohon Maaf

Setelah salam, hendaknya diberikan kata maaf. Maaf menunjukkan

kerendahan hati kita, menunjukkan kita menghormati beliau,

Contohnya: Assalamualaikum Pak Ammar, Maaf sebelumnya…

c. Perkenalkan diri dengan lengkap dan jelas

Setelah itu, kita WAJIB memperkenalkan diri kita, lengkap di sini

bukan berarti nama lengkap sampai nama bapak kita juga, tapi

lengkap dalam artian siapa diri kita atau posisi kita. Contohnya :

- Assalamualaikum Pak Ammar, Maaf sebelumnya, ini saya Ismi ,

saya salah satu mahasiswa bapak untuk mata kuliah : Ekonomi

Regional, dari kelas A, Pak.

- Selamat Pagi Pak Ammar, maaf sebelumnya, ini saya, Marjoni,

salah satu mahasiswa bimbingan bapak.

d. Utarakan maksud dan tujuan dengan jelas

Setelah hal diatas, masuk ke tujuan kenapa sms beliau, utarakan

dengan jelas dan jangan bertele-tele, seperti berkut ini:

- Selamat Pagi Pak Ammar, maaf sebelumnya, ini saya Marjoni,

salah satu mahasiswa bimbingan bapak. Saya ingin bimbingan

pak, kira-kira kapan saya bisa bertemu dengan bapak?

e. Sampaikan terima kasih, dan Kata Maaf sekali lagi!

11
Setelah hal-hal seperti tersebut di atas, sampaikan ucapan terima

kasih untuk menghargai beliau, juga ucapan maaf karena mungkin

mengganggu waktu beliau, Contohnya:

- Selamat Pagi Pak Ammar, maaf sebelumnya, ini saya Joki, salah

satu mahasiswa bimbingan Bapak. Saya ingin bimbingan Pak,

kira-kira kapan saya bisa bertemu dengan Bapak? Terimakasih

Pak sebelumya, dan mohon maaf apabila mengganggu waktu

Bapak.

f. Gunakan bahasa yang baik, sopan dan santun

Disini maksudnya menggunakan kata-kata yang baku, atau yang

sesuai dengan etika. Susun kalimat dengan baik sehingga terlihat

sopan.

g. Gunakan Tata Tulis yang baik

Selain bahasa yang baik dan tata cara seperti di atas, tata tulis sangat

menentukan, seperti apapun maksud kita, dan struktur penulisan

yang kita gunakan, akan tidak berarti kalau kita menulisnya tidak

tepat. sebagai contoh, 53l4m4t 34L4m !!!!!! konsonan yang tak

penting, sandi huruf angka, juga bingung untuk membacanya.

h. Perhatikan Tanda Baca

Gunakan tanda baca seperlunya, dan gunakan dengan tepat sesuai

fungsinya. Dilarang untuk seperti ini;

- Pak ada di mana…!!!!

i. Jangan “memerintah” Dosen

12
Memerintah dalam hal ini, seringkali sms mahasiswa itu memerintah

dosen, dan itu sangat kurang tepat,misalnya seperti ini:

- Pak, ini saya masih ngeprint, tunggu yaa…!

- Pak, mohon tunggu ya, saya mandi dulu…!

- Wah pagi saya nggak bisa e pak, Sore aja ya pak?

4. Etiket terhadap teman

Di dalam kelas tidaklah akan berjalan dengan baik jika memiliki

sebuah hubungan yang buruk terhadap teman, maka dari itu etiket

terhadap teman sangat perlu diketahui. Berikut etiket terhadap teman

diantaranya;

a. Ucapkan salam jika bertemu.

b. Selalu berbuat baik dan berbuat jujur.

c. Tidak menyakiti hati teman dengan berbagai ucapan dan tindakan.

d. Saling memaafkan atas segala kesalahan yang telah diperbuat.

e. Saling menghargai dan menghormati satu sama lain.

f. Saling menolong dan membantu jika salah satu terdapat musibah.

g. Tidak sombong atas segala yang dimiliki.

h. Tidak kikir terhadap teman.

i. Menerima nasihat baik dari teman.

j. Saling memberi motivasi satu sama lain.

k. Tidaklah bercanda keterlaluan.

l. Selalu menjadi pendengar yang baik satu sama lain.

m. Saling mengingatkan

13
5. Etiket terhadap karyawan

Dalam lingkungan kampus tentu terdapat karyawan atau staff lain

yang bertugas untuk keberlangsungan kampus itu sendiri, terdapat etiket –

etiket yang harus ada saat berpapasan atau berkomunikasi dengan

karyawan atau staaf yang ada di kampus. Diantaranya;

a. Menyapa atau memberikan salam saat bertemu.

b. Menghargai juga menghormati karyawan atau staff yang ada.

c. Memanggil ibu atau bapak walau usianya hamper mendekati.

d. Membantu saat di mintai bantuan.

14
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sebagai warga kampus mahasiswa akan berkomunikasi dengan dosen,

mahasiswa lain, dan karyawn juga staff yang ada di kampus. Dalam

hubungannya ini, tatakrama akan berperan penting dan menuntut tingkah laku

untuk bersikap baik. Dalam kenyataan hidup sehari-hari ketentuan sopan

santun ini berpengaruh terhadap cara berbicara, cara menghubungi,

mendengarkan kuliah, dan menelpon. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa

etiket lebih bagaimana yang muda bersikap kepada yang lebih tua dan

sekaligus kepada siapa mereka berbicara. Bukan hanya interaksi secara

langsung, tetapi secara tidak langsung pun etiket sangat diperlukan bagi

mahasiswa agar mereka bisa bertindak sesuai dengan normal dan nilai yang

telah tertanam di masyarakat.

B. Saran

Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya

penulis akan lagi focus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah diatas

dengan sumber-sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di

pertanggung jawabakan.

15

You might also like