You are on page 1of 5

KERANGKA ACUAN KERJA

PEMBINAAN DESA SIAGA

TAHUN 2019

I. PENDAHULUAN

Desa siaga merupakan strategi baru pembangunan kesehatan. Desa siaga lahir
sebagai respon pemerintah terhadap masalah kesehatan di Indonesia yang tak kunjung
selesai. Tingginya angka kematian ibu dan bayi, munculnya kembali berbagai penyakit
lama seperti tuberkulosis paru, merebaknya berbagai penyakit baru yang bersifat
pandemik seperti SARS, HIV/AIDS dan flu burung serta belum hilangnya penyakit
endemis seperti diare dan demam berdarah merupakan masalah utama kesehatan di
Indonesia. Bencana alam yang sering menimpa bangsa Indonesia seperti gunung meletus,
tsunami, gempa bumi, banjir, tanah longsor dan kecelakaan massal menambah
kompleksitas masalah kesehatan di Indonesia.
Desa siaga merupakan salah satu bentuk reorientasi pelayanan kesehatan dari
sebelumnya bersifat sentralistik dan top down menjadi lebih partisipatif dan bottom up.
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
564/MENKES/SK/VI II/2006, tentang Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Desa siaga,
desa siaga merupakan desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan
kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan,
bencana dan kegawatdaruratan kesehatan secara mandiri. Desa siaga adalah suatu konsep
peran serta dan pemberdayaan masyarakat di tingkat desa, disertai dengan
pengembangan kesiagaan dan kesiapan masyarakat untuk memelihara kesehatannya
secara mandiri.
Dari data 2016 terdapat 11 desa di wilayah kecamatan Setu. Dengan 10 desa dengan
strata desa siaga madya dan 4 desa dengan strata desa siaga pratama. Kader desa siaga
sebagai pelaksana desa siaga perlu terlebih dulu memahami tentang petunjuk teknis
pelaksanaan desa siaga dan meningkatkan pengetahuan serta kemampuan kader dalam
melaksanankan desa siaga. Oleh karena itu, perlu diadakannya Pembinaan Desa Siaga.
Adanya pembinaan dsiaga ini diharapkan akan meningkatkan pengetahuan
pemahaman, pengetahuan dan kemampuan kader desa siaga dalam pelaksanaan desa
siaga.
TUJUAN
I.1. Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan kader desa siaga tentang kegiatan desa siaga . di
kecamatan Setu.
I.2. Tujuan Khusus
1. Meningkatkan pemahaman kader desa siaga tentang desa siaga
2. Meningkatkan kemampuan kader desa siaga dalam pengukuran strata desa siaga

II. PESERTA
1 orang kepala desa dan 2 orang kader desa siaga dari 5 desa di kecamatan Setu.

III. NARASUMBER
- Koordinator program Promkes Puskesmas Setu , Tim MPB, Tim PSC

IV. METODE
Ceramah dan tanya jawab dan Simulasi

V. MEDIA
Leaflet, Hand Out dan Slide Show

VI. TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN


Dilaksanakan di Aula RS Kartika Husada Setu pada bulan April 2019

VII. PENYELENGGARA
Koordinator program Promkes Puskesmas Setu I

VIII. PEMBIAYAAN
Dana BOK tahun 2019 yang terdiri dari :
- Transport Peserta : 3 orang X 8 desa X Rp 40.000,- = Rp 960.000,-
- Transport Peserta : 3 orang X 3 desa X Rp 50.000,- = Rp 450.000,-
- Konsumsi : 40 orang X 1 Kali X Rp 37.500,- = Rp 1.500.000,-
- Penggandaan Materi : 33 orang X 10 Lembar X Rp 200,- = Rp 66.000,-
- Cetak banner : 1 buah X 3 meter X Rp 25.000,- = Rp 75.000,-
Jumlah Total Rp 3.051.000,-

IX. LUARAN
Meningkatnya pengetahuan Kader desa siaga mengenai pelaksanaan desa siaga.
PELAKSANAAN KEGIATAN BOK TAHUN 2019

NAMA KEGIATAN : Pembinaan Desa Siaga

NAMA PUSKESMAS : Puskesmas Setu I

NAMA BULAN : April 2019

NO KEGIATAN WAKTU SASARAN TEMPAT PERSETUJUAN

1 Pembinaan Desa Siaga April 2019 1 orang kepala desa Aula RS Kartika Husada
dan 22 orang kader Setu
desa siaga di
Wilayah Kecamatan
Setu

Bekasi, 26 Januari 2019


Kepala Puskes Setu I

Dr. Yuke Rishna Arryani


NIP. 197912292003112001

You might also like