Professional Documents
Culture Documents
Proposal Yola Fix
Proposal Yola Fix
PROPOSAL SKRIPSI
Oleh:
YOLANDA DEVINA
NIM. 6661190089
KATA PENGANTAR
Segala puji atas nikmat Tuhan yang telah memberikan rahmat-Nya dan
BANTARGEBANG” dengan baik dan benar, di mana Proposal Skripsi ini sebagai
salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) Administrasi
Publik pada program studi Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Proposal Skripsi ini tentunya dapat selesai tak lepas dari bantuan serta
kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Fatah Sulaiman, ST., MT., selaku Rektor Universitas
2. Bapak Prof. Dr. Ahmad Sihabudin, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ilmu
3. Ibu Dr. Rahmi Winangsih, M.Si., selaku Wakil Dekan I Fakultas Ilmu
5. Bapak Drs. Hasuri Waseh, M.Si., selaku Wakil Dekan III Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dan juga selaku
6. Ibu Dr. Arenawati, S.Sos., M.Si., selaku Ketua Program Studi Administrasi
Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa.
Studi Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
9. Ibu Dr. Ipah Ema Jumiati, S.I.P., M.Si., selaku Dosen Pembimbing
10. Ibu Nikki Prafitri, S.Sos., M.Si., selaku Dosen Pembimbing Skripsi II yang
11. Seluruh Dosen dan Staf Civitas Akademika Program Studi Administrasi
Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng
v
perkuliahan.
12. Seluruh pegawai kantor Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi, yang telah
memberikan ijin kepada penulis serta bantuan pelayanan data dan informasi
13. Bapak dan Ibu Tercinta, serta kedua Kakak penulis (Ria Stefani dan Nia
Ferina), dan keluarga besar Chaniago dan Sabono, yang telah mendoakan
Nupus, Nurisma Amalia, dan Sendy Muhammad Alfath, terima kasih untuk
seterusnya.
16. Kepada semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat disebutkan
Skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan di masa yang akan datang. Semoga Proposal Skripsi
Yolanda Devina
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... iii
DAFTAR ISI.................................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ............................................................................................................ ix
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.......................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah .............................................................................................. 14
C. Batasan Masalah ................................................................................................... 15
D. Rumusan Masalah ................................................................................................. 15
E. Tujuan Penelitian .................................................................................................. 16
F. Manfaat Penelitian ................................................................................................ 16
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
PENDAHULUAN
aktivitas dan konsumsi masyarakat yang lebih dikenal sebagai sampah telah
dalam artikel yang berjudul “Ditjen PSLB3 KLHK Didesak Miliki Langkah
“Data tahun 2021, volume sampah di Indonesia 68,5 juta ton dan
2022 naik sampai 70 juta ton. Ada 24% atau sekitar 16 juta ton
sampah yang masih belum dikelola sampai saat ini oleh Ditjen
PSLB3. Tercatat, hanya 7% yang terdaur ulang dan 69% yang
masuk di TPA. Dibanding Malaysia dan Singapura, Indonesia masih
terlalu tinggi, 16 juta ton sampah kita belum terkelola dengan baik”
(Komisi IV, 2022)
Dari total sampah tersebut terdiri atas sampah sisa makanan 41,91%,
1
2
sampah ini harus dilakukan di tempat khusus, dan biasa disebut dengan
sampah yang dihasilkan pun akan lebih banyak. Sampah dinilai merupakan
salah satu bagian yang tidak dapat terpisahkan dari kehidupan sehari-hari,
pada tahun 2022 sebesar 10.680,0 jiwa dan masuk pada peringkat ke-6 dari
yang juga sebagai cerminan dari NKRI, Provinsi DKI Jakarta dituntut untuk
terkait sampah.
dengan 5 zona lahan urug saniter dan Kota Bekasi hanya 1 zona lahan urug
Jakarta 5 zona lahan urug saniter dengan luas 85 Ha, dan sampah yang
berasal dari Kota Bekasi 1 zona lahan urug saniter dengan luas 27 Ha.
5
kurang lebih 5.000 ton sampah per hari, dan dari kota Bekasi kurang lebih
kelurahan, yakni:
tercemar akibat dari penumpukan sampah yang sangat ekstrim ini. Banyak
tinggal mereka.
lintas dari puluhan truk pengangkut sampah yang berasal dari DKI Jakarta
Pemerintah Kota Bekasi ini akan diperpanjang setiap 5 tahun sekali. Periode
kerja sama terakhir berakhir pada 26 Oktober 2021 silam dan diketahui
2020.
Bab IV terkait hak dan kewajiban pasal 11 ayat (1) poin d yang
sampah”, dan tertuang juga dalam Bab VII terkait pembiayaan dan
Peraturan Daerah dari Provinsi DKI Jakarta serta Kota Bekasi tentang
yang tertuang dalam PKS pasal 4 terkait ruang lingkup kerja sama poin c
antara lain:
576 miliar, Kota Bekasi Paling Banyak” pada 05/12/19 oleh Aziz
untuk pemberian bantuan langsung tunai (BLT) kepada warga sekitar TPST
miliar tahun 2002/2003. Itulah awal mula warga sekitar TPST Bantargebang
juga dari situs BeritaNet terkait besaran pendaan BLT dana kompensasi
tahun.
11
bau sampah TPST Bantargebang ini masih terdapat beberapa masalah. Hal
lainnya, yaitu hanya berjumlah 25. Hal tersebut menjadi masalah yang patut
bau sampah TPST Bantargebang karena proses verifikasi data yang tidak
janda dijadikan kepala keluarga. Hal ini mengingat karena penerima BLT
Berikut tabelnya.
13
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah penerima BLT dana
keterlambatan ini.
B. Identifikasi Masalah
Kecamatan Bantargebang.
C. Batasan Masalah
Indonesia sangatlah kompleks, akan tetapi dalam penelitian ini peneliti tidak
semua kebijakan dan program yang ada. Dalam hal ini peneliti
TPST Bantargebang.
D. Rumusan Masalah
mana harus memulai, ke mana harus pergi dan dengan apa”. Setelah
E. Tujuan Penelitian
Kecamatan Bantargebang”.
F. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis
2. Secara Praktis
A. Deskripsi Teori
1. Kebijakan Publik
ini tindakan yang berupa tidak melakukan apa-apa, itu juga termasuk
sebagai suatu kebijakan yang dipilih oleh pemerintah dan ada tujuannya.
lainnya menurut pakar atau ahli. Anderson juga berpendapat (dalam Hill
pula peran masyarakat. Hal ini sejalan dengan apa yang digagas Carl J.
17
18
karena semua kegiatan hanya diatur oleh satu orang atau sekelompok
latar (setting) kekuasaan tertentu. Dalam konteks ini berarti ada pihak
dan makna dari kebijakan publik, setelah ini peneliti akan menjelaskan
itu, banyak pakar atau ahli yang berkecimpung di dunia kebijakan publik
Salah satu pakar atau ahli kebijakan yang cukup populer dan
informasi yang relevan terkait kebijakan dalam satu atau lebih tahapan
atau tahap di tengah, dalam lingkaran aktivitas yang tidak linear. Berikut
Dunn.
21
a. Perumusan Masalah
sebaik mungkin.
b. Peramalan
Hal ini terjadi pada tahap formulasi kebijakan. Peramalan juga dapat
23
bentuk, yaitu:
data.
dugaan tersebut.
c. Rekomendasi
yang diharapkan.
menimbulkan masalah.
25
masyarakat?.
dibuat.
d. Pemantauan
e. Evaluasi
“impere” dan “plere”. Kata “implere” dimaksudkan “to fill up”; “to fill
to provide with the means for carrying out into effect or fulfilling; to give
kelompok-kelompok target.
pencapaian tujuan.
Dengan kata lain dari pengertian di atas jika ingin suatu kebijakan publik
pula aspek lainnya yang mendukung proses ini, seperti alat-alat yang
memadai serta sumber daya manusia yang kompeten. Oleh karena itu,
30
the establishment of a policy ... and the consequences of the policy for
specific program level”. Dan Van Meter dan Van Horn dalam (Winarno,
keputusan kebijakan.
abstrak atau makro menjadi alternatif yang bersifat konkrit atau mikro.
publik dapat dibagi menjadi tiga generasi. Generasi pertama, yaitu pada
politik.
(1975), Hogwood dan Gun (1978), Mazmanian dan Sabatier (1983), dan
Edward III (1980). Pada saat yang sama, muncul pendekatan bottom-
Society, Vol. 5 no. 4 tahun 1975, Donald Van Meter dan Carl
berikut:
35
proses implementasi.
pelaksananya.
kebijakan publik.
berikut:
constraints).
programme).
and effect).
importance).
by each participant).
programme).
248).
pejabat pelaksana.
mendasar.
formulasi.
berikut:
dilaksanakan.
lain.
tujuannya.
B. Program
pengertian program adalah suatu unit atau kesatuan kegiatan, maka program
diartikan juga sebagai penjabaran dari suatu perencanaan atau sering pula
diartikan sebagai suatu kerangka dasar dari pelaksanaan kegiatan. Selain itu,
bekerja sama satu dengan yang lainnya untuk mencapai tujuan yang telah
Wahab, 2012: 18). Penjabaran suatu program sedikitnya terlihat dari lima
hal yaitu:
Provinsi DKI Jakarta yang bekerja sama dengan Pemerintah Kota Bekasi
Bantargebang.
Bantargebang
Sama Daerah dengan Daerah Lain dan Kerja Sama Daerah dengan Pihak
Pengelolaan Sampah Bab IV terkait hak dan kewajiban pasal 11 ayat (1)
tempat pemrosesan akhir sampah”, dan tertuang juga dalam Bab VII
juga tertuang di dalam Peraturan Daerah dari Provinsi DKI Jakarta serta
pengkajian daya dukung dan daya tampung lingkungan; jalur dan waktu
air dari hulu ke hilir di kali asem dengan melakukan restorasi dan
normalisasi.
sana pada saat itu. Setelah adanya dana kompensasi, kemudian secara
dikeluarkan.
Pengelolaan Sampah;
Tahun 2020 tentang Tata Cara Kerja Sama Daerah dengan Daerah
3. Tujuan Program
dasar minimal;
4. Sasaran Program
buku nikah;
satu ahli waris yang namanya tercatat dalam Kartu Keluarga (KK)
dan/atau Akta Kematian dan Surat Pernyataan Ahli Waris dan masih
e. Bagi pemilik KTP dan Kartu Keluarga (KK) Kota Bekasi yang
meninggal dunia dan tidak memiliki ahli waris atau pindah di luar
g. Bagi warga masyarakat yang memiliki istri lebih dari satu, maka istri
nikah;
dikeluarkan;
57
C. Penelitian Terdahulu
penelitian ini adalah Kepala Desa Sumur Batu, Ketua RW, Ketua
masa depan mereka yang berimbas pula pada pola pikir anak-anak
mereka yang juga melihat bahwa pendidikan bukan hal yang penting
5. Penelitian oleh Thomas Paul dan Nirmala Soren dengan judul “An
sampah kota dan sedang dalam upaya untuk mengatasi masalah ini
D. Kerangka Berpikir
sebagai berikut
64
Masalah Penelitian:
1. Minimnya jumlah tempat pelayanan kesehatan yang berada di
Kecamatan Bantargebang.
2. Masih terdapat praktik kecurangan dalam pemberian bantuan langsung
tunai (BLT) dana kompensasi dampak bau sampah TPST Bantargebang
karena proses verifikasi data calon penerima yang tidak transparan.
3. Adanya keterlambatan penyaluran dana kompensasi dari pihak
Pemerintah Kota DKI Jakarta sehingga banyak warga yang mendesak
untuk dana kompensasi tersebut segera disalurkan.
E. Hipotesis Penelitian
Ha : µ > 60%
Ho : µ ≤ 60%
ideal.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
wilayah yang paling terkena dampak dari permasalahan yang ada di TPST
B. Fokus Penelitian
dipandang ahli. Fokus dalam penelitian ini juga masih bersifat sementara
Oleh sebab itu, peneliti hanya membatasi penelitian ini pada seberapa besar
66
67
C. Metode Penelitian
populasi atau daerah tertentu. Salah satu jenis penelitian deskriptif ini ialah
populasi (Fraenkel dan Wallen (1990) dalam Hardani dkk., 2020: 54).
data, dan penampilan data (Siyoto & Sodik (2015) dalam Hardani dkk.,
D. Variabel Penelitian
1. Definisi Konsep
sebagai berikut.
dapat diukur tingkat keberhasilannya jika dan hanya jika ukuran dan
kebijakan publik.
sebaliknya.
2. Definisi Operasional
dalam variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari
E. Instrumen Penelitian
sosial maupun alam. Karena pada prinsipnya meneliti adalah suatu proses
pengukuran, maka harus ada alat ukur yang baik dalam penelitian. Dalam
Oleh karena itu instrumen yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya,
belum tentu dapat menghasilkan data yang valid dan reliabel, apabila
1. Populasi
2. Sampel
populasi akan memakan waktu yang cukup lama (Sugiyono, 2014: 81).
N
n=
Ne2 +1
26.305
n=
26.305 (0,1)2 + 1
26.305
n=
263,05 + 1
26.305
n=
264,05
n = 99,62
n = 100
Keterangan:
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
berikut:
𝑝𝑜𝑝𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠
× 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 (𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛)
𝑝𝑜𝑝𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ
a. Kelurahan Cikiwul
6.960
× 100 = 26,45 → 𝟐𝟕
26.305
b. Kelurahan Ciketingudik
6.574
× 100 = 24,99 → 𝟐𝟓
26.305
c. Kelurahan Sumurbatu
6.331
× 100 = 24,06 → 𝟐𝟓
26.305
d. Kelurahan Bantargebang
6.440
× 100 = 24,48 → 𝟐𝟓
26.305
data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan
dkk., 2020: 120). Ada beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan
1. Kuesioner (Angket)
penelitian.
2. Observasi
adalah suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari
yang bersangkutan.
objek penelitian.
1. Uji Validitas
bahwa “hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang
𝑛∑𝑥𝑦 − (∑𝑥)(∑𝑦)
𝑟=
√(𝑛∑𝑥 2 − (∑𝑥)2 )(𝑛∑𝑦 2 − (∑𝑦)2 )
Keterangan:
r = koefisien korelasi pearson
77
n = jumlah sampel
∑x = total nilai x
∑y = total nilai y
𝑟√𝑛 − 2
𝑡=
√1 − 𝑟 2
Keterangan:
n = jumlah sampel
t = nilai thitung
2. Uji Reliabilitas
𝑘 ∑𝑆𝑖
𝑟𝑖1 ( ) (1 − )
𝑘−1 𝑆𝑡
Keterangan:
ri1 = koefisien reliabilitas internal seluruh item
k = banyaknya item
St = varians total
tersebut jika lebih besar dari pada 0,60 maka data dinyatakan reliable.
3. Uji Normalitas
dalam suatu bentuk yang telah dipahami dan diinterpretasikan oleh pembaca
penelitian tersebut.
Pada tahap ini peneliti akan memberi identitas berupa kode dan
sebuah tabel.
80
2. Analisis Data
1) Mencari thitung
berikut:
𝑥 − µ0
𝑡= 𝑠
√𝑛
Keterangan:
x : nilai rata-rata
s : simpangan baku
2) Mencari ttabel
0,05.
ideal.
J. Jadwal Penelitian
Penyusunan
3 Proposal
BAB I-III
Seminar
4 Proposal
Revisi
5
Proposal
Penyusunan
6 BAB IV-V
Sidang
7 Akhir
Revisi
8 Skripsi
Sumber: Peneliti, 2023
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Agustino, L. (2012). Dasar-Dasar Kebijakan Publik. CV Alfabeta.
Anggara, S. (2014). Kebijakan Publik: Pengantar. CV Pustaka Setia.
Arikunto, S. (2011). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik (Ed. Rev.
VI, Cet. 14). PT Rineka Cipta.
Bungin, B. (2005). Metode Penelitian Kuantitatif (Ed. II). Kencana Prenadamedia
Group.
Dunn, W. N. (1999). Pengantar Analisis Kebijakan Publik: Edisi Kedua (Ed. II).
Gadjah Mada University Press.
Handoyo, E. (2012). Kebijakan Publik (Mustrose, Ed.). Widya Karya.
Hardani, Auliya, N. H., Fardani, R. A., Ustiawaty, J., Utami, E. F., Sukmana, D.
J., & Istiqomah, R. R. (2020). Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif
(H. Abadi, Ed.). CV Pustaka Ilmu.
Nugroho, R. (2017). Public Policy. PT Elex Media Komputindo.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Cet. 20).
CV Alfabeta.
Tachjan. (2006). Implementasi Kebijakan Publik (D. Mariana & C. Paskarina,
Ed.). AIPI Bandung.
Winarno, B. (2007). Kebijakan Publik: Teori dan Proses. MedPress (Anggota
IKAPI).
Jurnal
Meter, D. S. van, & Horn, C. E. van. (1975). The Policy Implementation Process:
A Conceptual Framework. Administration and Society, Vol.5, 445–488.
Mulyadi, Didi. (2016). Mengembangkan Kepedulian Akan Pentingnya Pendidikan
Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Pemulung di TPA Bantar
Gebang. Senas Pro UMM.
Paul, Thomas dan Nirmala Soren. (2018). An Overview of Municipal Solid Waste-
to-Energi Application in Indian Scenario. Jurnal Environment,
Development, and Sustainability, 22, 575-592.
1
2
Dokumen
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia Nomor 03/PRT/M/2013
tentang Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan dalam
Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah
Tangga
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 22 Tahun 2020 tentang Tata Cara Kerja
Sama Daerah dengan Daerah Lain dan Kerja Sama Daerah dengan Pihak
Ketiga
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman
Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah
Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 3 Tahun 2013 tentang Pengelolaan
Sampah
Peraturan Daerah Kota Bekasi Nomor 15 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Sampah
di Kota Bekasi
Peraturan Daerah Kota Bekasi Nomor 2 Tahun 2021 tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Sampah
Peraturan Wali Kota Bekasi Nomor 46 Tahun 2011 tentang Tata Cara
Penganggaran, Pelaksanaan dan Penatausahaan, Pertanggungjawaban dan
Pelaporan, serta Monitoring dan Evaluasi Hibah dan Bantuan Sosial yang
Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Peraturan Wali Kota Bekasi Nomor 24 Tahun 2016 tentang Perubahan Kelima Atas
Peraturan Wali Kota Bekasi Nomor 46 Tahun 2011 tentang Tata Cara
Penganggaran, Pelaksanaan dan Penatausahaan, Pertanggungjawaban dan
3
Pelaporan, serta Monitoring dan Evaluasi Hibah dan Bantuan Sosial yang
Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Sumber Lain
Data Diagram Trend TPST Bantargebang Berdasarkan Rata-Rata Berat Sampah Per
Tahun (Ton/Tahun). https://upstdlh.id/tpst/data
Data Jumlah Penduduk per Provinsi Tahun 2022. Badan Pusat Statistik (BPS).
https://sulut.bps.go.id/indicator/12/958/1/jumlah-penduduk-menurut-
provinsi-di-indonesia.html
Data Jumlah Tempat Kesehatan di Kota Bekasi Menurut Kecamatan Tahun 2022.
https://bekasikota.bps.go.id/
Data Komposisi Sampah Tahun 2022. Sistem Informasi Pengelolaan Sampah
Nasional (SIPSN).
https://sipsn.menlhk.go.id/sipsn/public/data/komposisi#parallax
Infografis Kecamatan Bantargebang. https://kec-bantargebang.bekasikota.go.id/
Jalin Kerja Sama Pemprov DKI dengan Kota Bekasi. (2021, Oktober 25).
BekasiKota.go.id. https://www.bekasikota.go.id/detail/jalin-kerja-sama-
pemprov-dki-dengan-kota-bekasi
Komisi IV. (2022, September 26). Ditjen PSLB3 KLHK Didesak Miliki Langkah
Terukur Tangani Volume Sampah. dpr.go.id.
Manfaat Dana Kompensasi Bagi Warga Sekitar TPST Bantargebang. (2021,
Maret 1). Berita-Net.com. https://berita-net.com/2021/03/01/manfaat-
dana-kompensasi-bagi-warga-sekitar-tpst-bantargebang/
Rahardyan, A. (2019, Desember 5). Bantuan DKI ke Daerah Penyangga Rp 576
miliar, Kota Bekasi Paling Banyak. Bisnis.com.
https://jakarta.bisnis.com/read/20191205/77/1178366/bantuan-dki-ke-
daerah-penyangga-rp576-miliar-kota-bekasi-paling-banyak
4
LAMPIRAN
5
Lampiran 1
KUESIONER
A. PETUNJUK PENGISIAN
Bapak/Ibu/Sdr.
B. IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama :
2. Usia :
4. Pendidikan Terakhir :
5. Pekerjaan :
6
C. DAFTAR PERNYATAAN
Pilihlah salah satu jawaban yang sesuai atau mendekati dengan apa yang
Bapak/Ibu/Sdr rasakan:
Alternatif Jawaban
No Pernyataan
SS S TS STS
Ukuran dan Tujuan Kebijakan
Dengan adanya program dana
1 kompensasi bau sampah TPST
Bantargebang, Bapak/Ibu/Sdr dapat
melaksanakan fungsi serta kegiatan
sosial dengan wajar.
Dengan adanya program dana
2 kompensasi bau sampah TPST
Bantargebang, Bapak/Ibu/Sdr dapat
memenuhi kebutuhan dasar minimal.
Bapak/Ibu/Sdr menerima dana
3 kompensasi sesuai dengan jadwal
yang telah ditetapkan yaitu setiap
triwulan/4 (empat) kali dalam 1 (satu)
tahun.
Bapak/Ibu/Sdr menerima dana
4 kompensasi melalui rekening Bank
BJB sebesar (Rp 400.000,00/bulan
untuk Kel. Sumurbatu, Cikiwul, dan
Ciketingudik serta Rp
150.000,00/bulan untuk Kel.
Bantargebang) sesuai dengan
peraturan yang telah ditetapkan.
Pemerintah Kota Bekasi telah
5 memberikan dana kompensasi bau
sampah TPST Bantargebang kepada
masyarakat yang mendapatkan
dampak negatif dari proses
pengolahan sampah di TPST
Bantargebang.
Masyarakat Kecamatan Bantargebang
6 sudah mendapatkan manfaat dari dana
kompensasi bau sampah TPST
Bantargebang.
7
Alternatif Jawaban
No Pernyataan
SS S TS STS
Sumber Daya
Pemerintah Kota Bekasi telah
7 memberikan pegawai/sumber daya
manusia yang ahli dalam mendukung
tercapainya tujuan pelaksanaan
program dana kompensasi bau
sampah TPST Bantargebang.
Pemerintah Kota Bekasi telah
8 memberikan sumber daya finansial
yang cukup dalam pelaksanaan
program dana kompensasi bau
sampah TPST Bantargebang.
Petugas yang terlibat dalam
9 pelaksanaan program dana
kompensasi bau sampah TPST
Bantargebang dinilai sudah cukup.
Dalam pelaksanaan program dana
10 kompensasi bau sampah TPST
Bantargebang dinilai tidak
kekurangan petugas.
Baik pihak Kelurahan dan Kecamatan
11 serta Dinas Lingkungan Hidup Kota
Bekasi dalam hal ini sebagai petugas
program dana kompenasi bau sampah
TPST Bantargebang sudah memiliki
ketepatan yang baik pada pelaksanaan
program dana kompensasi bau
sampah TPST Bantargebang.
Baik pihak Kelurahan dan Kecamatan
12 serta Dinas Lingkungan Hidup Kota
Bekasi dalam hal ini sudah
membimbing para penerima manfaat
dengan baik dan kompeten pada
pelaksanaan program dana
kompensasi bau sampah TPST
Bantargebang.
8
Alternatif Jawaban
No Pernyataan
SS S TS STS
Karakteristik Agen Pelaksana
Para petugas memiliki pembagian
13 kerja serta struktur organisasi yang
jelas.
Para petugas telah bekerja sesuai
14 dengan tugas dan fungsi pokoknya.
Para petugas memiliki rasa tanggung
15 jawab yang tinggi dalam mendukung
tercapainya tujuan pelaksanaan
program dana kompensasi bau
sampah TPST Bantargebang.
Para petugas tanggap terhadap
16 masyarakat penerima manfaat di
Kecamatan Bantargebang.
Sikap/Kecenderungan (disposisi) Para Pelaksana
Para petugas dalam pelaksanaan
17 program dana kompensasi bau
sampah TPST Bantargebang telah
memberikan respons yang baik.
Para petugas dalam hal ini kantor
18 Kelurahan dan Kecamatan telah
memberikan pelayanan yang baik
terhadap masyarakat penerima
manfaat di Kecamatan Bantargebang.
Para petugas dalam pelaksanaan
19 program dana kompensasi bau
sampah TPST Bantargebang dinilai
sudah memahami isi dari pelaksanaan
program.
Para petugas dalam pelaksanaan
20 program dana kompensasi bau
sampah TPST Bantargebang dinilai
telah melaksanakan tugas dan fungsi
pokoknya sesuai dengan isi dari
pelaksanaan program.
9
Alternatif Jawaban
No Pernyataan
SS S TS STS
Komunikasi Antar Organisasi dan Aktivitas Pelaksana
Baik Pihak Kelurahan dan Kecamatan
21 serta Dinas Lingkungan Hidup Kota
Bekasi dalam hal ini sebagai petugas
telah melakukan koordinasi dengan
para LSM yang terlibat pada
pelaksanaan program dana
kompensasi bau sampah TPST
Bantargebang.
Para Petugas dalam pelaksanaan
22 program dana kompensasi bau
sampah TPST Bantargebang telah
melakukan koordinasi dengan
masyarakat penerima manfaat.
Lingkungan Sosial, Ekonomi, dan Politik
Keadaan sosial saat ini di sekitar
23 berpengaruh terhadap pelaksanaan
program dana kompensasi bau
sampah TPST Bantargebang.
Dengan adanya program dana
24 kompensasi bau sampah TPST
Bantargebang menimbulkan
kecemburuan sosial pada masyarakat
sekitar yang tidak menerima manfaat.
Keadaan ekonomi masyarakat saat ini
25 berpengaruh pada proses pelaksanaan
program dana kompensasi bau
sampah TPST Bantargebang.
Setiap keputusan yang ditetapkan oleh
26 para petugas dapat memengaruhi
proses pelaksanaan program dana
kompensasi bau sampah TPST
Bantargebang.
Setiap pemangku kepentingan yang
27 terlibat baik itu petugas dan
masyarakat Kecamatan Bantargebang
telah mendukung pelaksanaan
program dana kompensasi bau
sampah TPST Bantargebang.
Dengan adanya program dana
28 kompensasi bau sampah TPST
Bantargebang dinilai memicu pro dan
kontra dari para pemangku
kepentingan yang terlibat.
10
Lampiran 2
11
12
13
14
15
16
17
18
19