You are on page 1of 10

TUGAS

MATA KULIAH
PENDIDIKAN PANCASILA

NAMA : ANGKYAMA BILOG APRISNA NAETASI

KELAS : JIKOM A/2

NIM : 2203050028

1.jelaskan fungsi dari setiap item pada bagan pada gambar soal ?

 Fungsi Undang-undang dasar 1945 :


Sebagai hukum dasar, UUD 1945 merupakan sumber hukum tertinggi dari keseluruhan produk
hukum di Indonesia. UUD 1945 juga mempunyai fungsi sebagai alat kontrol, dalam pengertian
UUD 1945 mengontrol apakah norma hukum yang lebih rendah sesuai atau tidak dengan norma
hukum yang lebih tinggi.

 Fungsi dari BPK :(badan pemeriksa keuangan)

 BPK sebagai lembaga negara yang bebas dan mandiri bertugas untuk memeriksa pengelolaan
dan tanggung jawab keuangan negara, baik ditingkat pusat maupun daerah. BPK merupakan
mitra lembaga perwakilan dalam menjalankan fungsi pengawasan. elakukan pengkajian, pada
penyusunan kebijakan nasional di bidang pengawasan keuangan dan pembangunan. Perumusan
dan pelaksanaan dalam kebijakan terhadap pengawasan keuangan dan pembangunan. Koordinasi
kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas.
 Fungsi dari Presiden
Memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD. Memegang kekuasaan yang tertinggi atas
Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara. Mengajukan Rancangan Undang-Undang
kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Presiden melakukan pembahasan dan pemberian
persetujuan atas RUU bersama DPR serta mengesahkan RUU menjadi UU. Presiden memegang
kekuasaan yang tertinggi atas Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara. Presiden
dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat menyatakan perang, membuat perdamaian dan
perjanjian dengan negara lain. Presiden menyatakan keadaan bahaya.adapun juga funsi dari
wakil presiden Menyelenggarakan pemberian dukungan teknis dan administrasi
kerumahtanggaan dan keprotokolan, serta analisis kebijakan kepada Wakil Presiden dalam
membantu Presiden menyelenggarakan pemerintahan negara Fungsi presiden yang pertama yaitu
menjalankan undang-undang. Dalam hal ini, Undang-Undang Negara Republik Indonesia Tahun 1945
memberikan kewenangan presiden untuk membuat peraturan pemerintah sesuai dengan ketentuan yang
tercantum dalam UUD 1945 pasal 5 ayat 2. Fungsi peraturan pemerintah ini berguna untuk mengatur
pelaksanaan ketentuan-ketentuan yang telah terlebih dahulu ada dalam Undang-undang.Dengan begitu,
dapat dikatakan bahwa peraturan pemerintah yang dibuat oleh presiden berdasarkan pada perintah atau
delegasi dari undang-undang. Tugas presiden dalam membuat peraturan pemerintah ini terlepas dari
pengawasan legislatif. Meskipun begitu, jika terdapat hal yang bertentangan dengan undang-undang dapat
dilakukan pengujian melalui Mahkamah Agung.Fungsi presiden selanjutnya yaitu bersifat mengatur.
Perlu diketahui bahwa undang-udang yang dibuat oleh parlemen hanya mengatur garis besar ketentuan
yang diperlukan. Lebih lanjut, rincian operasional dari ketentuan tersebut diatur oleh pihak eksekutif atau
presiden melalui peraturan pemerintah. Hal ini dilakukan untuk menjalankan roda pemerintahan yang
dipimpinnya. 

 Fungsi DPR (dewan perwakilan rakyat)


Fungsi anggaran DPR dilaksanakan untuk membahas serta memberikan persetujuan atau tidak,
terhadap rancangan undang-undang mengenai APBN yang diajukan presiden.
o Berkaitan dengan fungsi anggaran, DPR memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut:
o Memberi persetujuan atas RUU tentang APBN (yang diajukan Presiden)
o Memperhatikan pertimbangan DPR atas RUU mengenai APBN dan RUU terkait pajak,
pendidikan, dan agama.
o Menindaklanjuti hasil pemeriksaan atas pengelolaan serta tanggung jawab keuangan
negara yang disampaikan BPK (Badan Pemeriksa Keuangan)
o Memberi persetujuan terhadap pemindahtanganan aset negara maupun terhadap
perjanjian yang berdampak luas bagi kehidupan rakyat yang berkaitan dengan beban
keuangan negara.

 Fungsi dari MPR (majelis permusyawaratan rakyat)

Sejalan dengan perkembangan kehidupan kenegaraan Indonesia, sering muncul


kebutuhan pengaturan mengenai suatu hal, yang landasan hukum konstitusinya kurang
atau tidak jelas bahkan tidak ada. Ini menimbulkan kesulitan dalam membuat peraturan
tersebut agar tetap sesuai dengan UUD 1945. Akibatnya, kadang-kadang muncul
peraturan yang dirasakan bertentangan dengan ketentuan UUD 1945. Ketetapan MPR
sebagai jenis peraturan khas Indonesia, telah mewarnai sistem pengaturan negara
Indonesia. Persoalannya, apa fungsi Ketetapan MPR dalam sistem pengaturan negara di
Indonesia, sehingga segala peraturan yang muncul tetap sesuai dengan UUD 1945. Dan
hasil penelitian, memperlihatkan, bahwa Ketetapan MPR mengatur materi muatan
pelaksanaan UUD 1945. Karena itu, Ketetapan MPR mempunyai fungsi
merinci/menjabarkan/mengatur lebih lanjut dan menafsirkan ketentuan UUD 1945 untuk
mengantisipasi kebutuhan pengaturan suatu hal oleh legislatif dalam bentuk UU atau oleh
eksekutif dalam bentuk Perpu dan Keppres. Ketetapan MPR akan menjembatani antara
UUD 1945 dengan UU/Perpu atau Keppres dalam mengantisipasi kebutuhan hukum
(peraturan) yang landasan konstitusionalnya belum atau tidak jelas bahkan tidak ada,
sehingga akan memberi landasan hukum bagi pembentukkan UU/Perpu/ Keppres dan
peraturan lain di bawahnya. Dengan demikian, Ketetapan MPR membatasi kewenangan
legislatif dan Presiden artinya Presiden bersama DPR tidak boleh membentuk UU dan
Presiden tidak boleh membentuk Perpu/Keppres untuk mengatur suatu hal, apabila
landasan hukum konstitusinya tidak jelas/ tidak ada; dan menciptakan kewenangan
legislatif dan Presiden artinya legislatif Presiden bersama DPR berwenang membentuk
UU dan Presiden berwenang membentuk Perpu/Keppres apabila Ketetapan MPR telah
memberi landasan hukum pembentukannya melalui penjabaran/perincian atau penafsiran
ketentuan UUD 1945. Fungsi demikian masih menghadapi kendala yuridis yakni belum
adanya Ketetapan MPR yang menetapkan fungsi tersebut dan kendala institusional yakni
MPR tidak aktif setiap saat sehingga tidak mempu mengantisipasi kebutuhan hukum
yang ada. Karena itu, sebabnya MPR membentuk suatu ketetapan yang menetapkan hal
di atas dan MPR lebih aktif untuk bersidang lebih dari satu kali dalam masa lima tahun
Berta MPR menetapkan suatu Ketetapan tentang hak menguji material bagi semua
peraturan perundangundangan.

 Fungsi dari DPD ( dewan perwakilan daerah)

Mengacu pada ketentuan Pasal 22D UUD 1945 dan Tata Tertib DPD RI bahwa sebagai
lembaga legislatif DPD RI mempunyai fungsi legislasi, pengawasan dan penganggaran
yang dijalankan dalam kerangka fungsi representasi.
Ada Tugas dan wewenang DPD :
a. Pengajuan Usul Rancangan Undang Undang Mengajukan kepada DPR rancangan
undang-undang yang berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan
daerah, pembentukan dan pemekaran serta penggabungan daerah, pengelolaan
sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, serta yang berkaitan dengan
perimbangan keuangan pusat dan daerah.
b. Pembahasan Rancangan Undang Undang Ikut membahas rancangan undang-
undang yang berkaitan dengan otonomi daerah; hubungan pusat dan daerah;
pembentukan, pemekaran dan penggabungan daerah; pengelolaan sumber daya
alam, dan sumber daya ekonomi lainnya serta perimbangan keuangan pusat dan
daerah.
c. Pertimbangan Atas Rancangan Undang-Undang dan Pemilihan Anggota BPK
Pertimbangan atas rancangan undang-undang anggaran pendapatan dan belanja
negara dan rancangan undangundang yang berkaitan dengan pajak, pendidikan
dan agama. Serta memberikan pertimbangan kepada DPR dalam pemilihan
anggota BPK.
d. Pengawasan Atas Pelaksanaan Undang - Undang Pengawasan atas pelaksanaan
undang-undang mengenai otonomi daerah, pembentukan, pemekaran dan
penggabungan daerah, hubungan pusat dan daerah, pengelolaan sumber daya
alam dan sumber daya ekonomi lainnya, pelaksanaan anggaran pendapatan dan
belanja negara, pajak, pendidikan dan agama serta menyampaikan hasil
pengawasannya itu kepada DPR sebagai bahan pertimbangan untuk
ditindaklanjuti.
e. Penyusunan Prolegnas Menyusun Program Legislasi Nasional (Prolegnas) yang
berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah, pembentukan dan
pemekaran serta penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan
sumber daya ekonomi lainnya, serta yang berkaitan dengan perimbangan
keuangan pusat dan daerah.
f. Pemantauan dan Evaluasi Ranperda dan Perda Melakukan pemantauan dan
evaluasi atas rancangan Peraturan daerah (Raperda) dan Peraturan daerah (Perda)
 Fungsi dari MA (mahkama Agung)
Mengutip publikasi Fungsi Mahkamah Agung sebagai Pengawas Internal Tugas Hakim dalam
Proses Peradilan, Mahkamah Agung berwenang mengadili di tingkat kasasi, menguji peraturan
perundang-undangan dan mempunyai wewenang lainnya yang diberikan oleh undang-
undangMengadili Sebagai Pengadilan Negara Tertinggi, Mahkamah Agung merupakan
pengadilan kasasi yang bertugas membina keseragaman dalam penerapan hukum melalui
putusan kasasi dan peninjauan kembali menjaga agar semua hukum dan undang-undang
diseluruh wilayah negara RI diterapkan secara adil, tepat dan benar.

 Fungsi dari MK (mahkama konsitusi)


a. Mahkamah konstitusi adalah salah satu lembaga yang tercipta untuk melakukan
kekuasaan yang berupa kehakiman dalam melaksanakan namanya peradilan dalam
rangka bertujuan buat menegakkan hukum dan keadilan supaya bisa terjadi.
b. Sebagai penafsir konstitusi .
 Dengan adanya Mahkamah Konstitusi maka penafsiran terbentuknya undang-undang
yang tidak sesuai dengan konstitusi bisa dibatalkan, disempurnakan terlebih dahulu
ataupun dilengkapi oleh Mahkamah Konstitusi sebelum diberlakukan undang-undang.
Hal ini dilakukan supaya undang-undang bisa tetap sejalan sesuai dengan konstitusi
yang merupakan aturan hukum.
c. Sebagai penjaga hak asasi manusia (HAM).
Konstitusi yang berupa aturan hukum juga mencakup didalamnya perlindungan Hak
Asasi Manusia. Apabila ketika suatu saat terdapat adanya hal-hal yang bertentangan
terhadap konstitusi. Mahkamah Konstitusi bisa berperan untuk memberikan solusi
terhadap permasalahan.

d. Sebagai pengawal konstitusi . 


Selain bisa menjadi penjaga dari hak asasi manusia, Mahkamah Konstitusi juga bisa
menjadi pengawal konstitusi. seperti dijelaskan juga pada sebelumnya, apabila ada
yang tidak sejalan dengan aturan hukum (konstitusi). Mahkamah Konstitusi akan
turun tangan untuk menyelesaikan masalah.
 Fungsi dari KPU
1. Membantu penyusunan program dan anggaran Pemilu di Kabupaten/Kota;

2 Memberikan pelayanan teknis pelaksanaan Pemilu di Kabupaten/Kota;


3 Memberikan pelayanan administrasi yang meliputi ketatausahaan, kepegawaian,
anggaran, dan perlengkapan Pemilu di Kabupaten/Kota;
4 Memberikan pelayanan administrasi yang meliputi ketatausahaan, kepegawaian,
anggaran, dan perlengkapan Pemilu di Kabupaten/Kota;
5 Memberikan pelayanan administrasi yang meliputi ketatausahaan, kepegawaian,
anggaran, dan perlengkapan Pemilu di Kabupaten/Kota;
6 Membantu pelayanan pemberian informasi Pemilu, partisipasi dan hubungan
masyarakat dalam penyelenggaraan Pemilu di Kabupaten/Kota;
7 Membantu pelayanan pemberian informasi Pemilu, partisipasi dan hubungan
masyarakat dalam penyelenggaraan Pemilu di Kabupaten/Kota;
8 Membantu pelayanan pemberian informasi Pemilu, partisipasi dan hubungan
masyarakat dalam penyelenggaraan Pemilu di Kabupaten/Kota;
9 Membantu pelayanan pemberian informasi Pemilu, partisipasi dan hubungan
masyarakat dalam penyelenggaraan Pemilu di Kabupaten/Kota;
10 Membantu pelayanan pemberian informasi Pemilu, partisipasi dan hubungan
masyarakat dalam penyelenggaraan Pemilu di Kabupaten/Kota;

 Fungsi dari KY (komisi yudisial)


Komisi Yudisial adalah lembaga negara yang memiliki peranan penting dalam usaha
mewujudkan kekuasaan kehakiman yang merdeka melalui pencalonan hakim agung serta
pengawasan terhadap hakim yang transparan dan partisipatif guna menegakkan kehormatan dan
keluhuran martabat, serta menjaga perilaku hakim.
Komisi Yudisial berwenang mengusulkan pengangkatan hakim agung dan wewenang lain
dalam rangka menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku hakim.
Tugas Komisi Yudisial
Mengusulkan Pengangkatan Hakim Agung, dengan tugas utama:
Melakukan pendaftaran calon Hakim Agung
Melakukan seleksi terhadap calon Hakim Agung
Menetapkan calon Hakim Agung; dan
Mengajukan calon Hakim Agung ke DPR.
Tugas Komisi Yudisia
Menerima laporan pengaduan masyarakat tentang perilaku hakim,
Melakukan pemeriksaan terhadap dugaan pelanggaran perilaku hakim, dan
Membuat laporan hasil pemeriksaan berupa rekomendasi yang disampaikan kepada Mahkamah
Agung dan tindasannya disampaikan kepada Presiden dan DPR
2.Sebutkan implementasi sesuai dengan peraturan undang-undang ?

1. Ketuhanan yang Maha Esa

· Implementasi nilai instrumental Pancasila pada sila pertama ini sudah termaktub di dalam
konstitusi, seperti pada Pasal 29 Ayat 2 UUD 1945. Di mana "setiap negara menjamin
kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat
menurut agamanya dan kepercayaannya"

2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

Pengejawantahan dari nilai instrumental Pancasila pada sila kedua sudah tertuang di
dalam Pasal 28 UUD 1945 mengenai Hak Asasi Manusia (HAM), yaitu "hak warga
negara dan penduduk untuk berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan
lisan maupun tulisan, dan sebagainya, syarat-syarat akan diatur dalam undang-undang"
3. Persatuan Indonesia

Contoh dari nilai instrumental Pancasila pada sila ketiga ini tercermin dalam Pasal 32,
Pasal 35, dan Pasal 36 UUD 1945. Intinya, pasal-pasal ini memberikan pemahaman
mengenai kesatuan bangsa Indonesia, mulai identitas, bahasa persatuan, ideologi,
bendera, dan lain sebagain
3.fungsi pemerintah daerah dan perangkat pendukung,nama orang yang menjabat,sesuai
daerah asal masing-masing Daerah kabupaten kupang?
Di Indonesia, pemerintah daerah dibagi menjadi tingkat provinsi dan kabupaten atau kota. Di
dalamnya, terdapat Gubernur, Bupati, dan Walikota sebagai kepala daerah dan DPRD yang
dibantu oleh perangkat daerah Ketentuan-ketentuan tentang pemerintah daerah adalah:
a. DPRD pada tingkat provinsi, kabupaten, dan kota harus dipilih melalui pemilihan umum
b. Gubernur, Bupati, dan Walikota pada setiap daerah dipilih secara demokratis melalui
pemilihan kepala daerah atau pilkada.
c. Susunan dan tata cara penyelenggaraan pemerintahan daerah diatur dalam undang-
undang.
Fungsi pemerintahan daerah dapat diartikan sebagai perangkat daerah yang menjalankan,
mengatur, dan menyelenggarakan jalannya pemerintahan. Fungsi pemerintah daerah diatur
dalam UU Nomor 32 Tahun 2004, yaitu:Pemerintah daerah mengatur dan mengurus sendiri
urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan. Menjalankan otonomi seluas-
luasnya, kecuali urusan pemerintahan yang menjadi urusan pemerintahan dengan tujuan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum, dan daya saing daerah. Pemerintah
daerah dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan memiliki hubungan pemerintahan pusat
dengan pemerintahan daerah. Hubungan tersebut meliputi wewenang, keuangan, pelayanan
umum, pemanfaatan sumber daya alam, dan sumber daya lainnya.

NO NAMA PEJABAT JABATAN


1 Drs. Korinus Masneno Bupati Kupang

2 Jerry Manafe, SE. M.Th Wakil Bupati Kupang


Plt.Sekretaris Daerah
3 Novita D.E Foenay,A.Pi,MT  
Kabupaten Kupang
Kepala Badan Pengelola
4 Oktovianus Tahik,SH  
Keuangan dan Aset Daerah
Staf Ahli Bupati Bidang
Marthen Adri
5   Pemerintah, Hukum dan
Rahakbauw.S.Pi.Msi
Politik
Asisten III : Asisten
6 Novita D.E.Foenay,A.Pi,MT   Administrasi Umum Setda
Kabupaten Kupang
7 Rima Kasih Sayang   Asisten I : Asisten
Salean,SE Administrasi Pemerintahan
dan Kesejahteraan Rakyat
Kabupaten Kupang
Asisten Administrasi
8 Mesak Soleman Elfeto,SH   Perekonomian dan
Pembangunan
Staf Ahli Bidang Administrasi
Ir.Pandapotan Perekonomian dan
9  
Siallagan.M.Si Pembangunan Setda
Kabupaten Kupang
Staf Ahli Bidang
10 Paulinus Ati,SP   Kemasyarakatan dan sumber
Daya Manusia
Kepala Badan Perencanaan
11 Juhardi D.Selan S.STP   Pembangunan, Penelitian
dan Pengembangan Daerah
Kepala Badan Kepegawaian
dan Pengembangan Sumber 
12 Dina Abisat Masneno.S.Pd  
Daya Manusia Kabupaten
Kupang
Kepala Dinas Pekerjaan
13 Mateldius S.J Sanam.ST   Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Kupang
Kepala Dinas Perhubungan,
14 Ricky Djo, SH  
Kabupaten Kupang
Kepala Badan
Drs.Titus Samuel
15   Penanggulangan Bencana
Tinenti,M.Si
Daerah Kabupaten  Kupang
Frans Taloen,S.Sos Kepala Badan Pendapatan
16  
  Daerah Kabupaten Kupang
Kepala Dinas Pertanian dan
17 Amin Juariah,STP.MM   Ketahanan Pangan
Kabupaten Kupang
Drs. Pieter Charles
Kepala Dinas Pariwisata dan
18 Sabaneno, M.Si  
Ekonomi  Kreatif
 
Kepala Dinas
Perumahan , Kawasan
19 Maclon Joni Nomseoh, S.IP  
Pemukiman dan Pertanahan
Kabupaten Kupang
20 Yohanes Masneno, S.Pd   Kepala Dinas Sosial
Kabupaten Kupang
Kepala Dinas Perindustrian,
Perdagangan, Koperasi dan
21 Kristian Koroh,S.Sos   Usaha Kecil
Menengah Kabupaten
Kupang
Kepala Dinas
Alexander Oktavianus 
22   Peternakan Kabupaten
Matte, SH
Kupang
Jakson Maktenes  Baok, Kepala Dinas Perikanan
23  
S.Pd Kabupaten Kupang
dr.Robert Alen Johanes  Kepala Dinas Kesehatan
24  
Amheka Kabupaten Kupang.
Kepala Dinas Pendidikan dan
Drs. Imanuel Mikael Eliasar
25   Kebudayaan Kabupaten
Buan , MM
Kupang
Kepala Dinas Kepemudaan
26 Seprianus Lau, S.Sos, M.Si   dan Olahraga  Kabupaten
Kupang
Kepala Dinas Tenaga Kerja
27 Adriel Sarles Abineno,SH   dan Transmigrasi Kabupaten
Kupang
Kepala Dinas Lingkungan
28 Drs. Paternus Vinsi, M.Si  
Hidup Kabupaten Kupang
Kepala Dinas Pengendalian
Penduduk, Keluarga
Berencana, Pemerdayaan
29 Yesai Lanus, SH  
Perempuan dan
Perlindungan Anak
Kabupaten Kupang
Kepala Dinas Pemerdayaan
30 Drs. Charles M.L Panie, MM   Masyarakat dan Desa Daerah
Kabupaten Kupang
Kepala Dinas Kearsipan dan
31 Kain Maus, S.Pd, M.Si   Perpustakaan  Kabupaten
Kupang
Kepala Penanaman Modal
32 Drs.Guntur E.S.Taopan   dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu Kabupaten Kupang
Kepala Badan Pengelola
33 Drs.Charles A.J Banamtuan  
Perbatasan Daerah
Kepala Badan Kesatuan
34 Jesua Ricard Benu. SH  
Bangsa dan Politik
Yulius Omri Kepala Dinas Kependudukan
35  
Z.Taklal,SH.M.Hum dan Pencatatan Sipil
Kepala Dinas komunikasi
36 Jawan Mau,S.Pd.M.Si  
dan Informatika
Sofyan Efendy Suryo Ady
37   Sekretariat DPRD
Kusumo, S.Sos
Kepala Satuan Pamong Praja
38 -  
dan Kebakaran
Agustinus Kornelis
39   Inspektur Inspektorat Daerah
Funay,SE.MA
 

You might also like