You are on page 1of 102

NAMA : APRILLIA E.F.

RATU
NIM : 141102719
KELAS/SEMSTER : B/V
PRODI : S1 KEPERAWATAN
MATA KULIAH : KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH III

“KANKER TIROID”
Kanker merupakan keganasan yang terjadi melalui proses ditingkat seluler yang
kompleks .kakner telsh menjadi masalh kesehatan global yang mengancam penduduk dunia
karena tingkat kematian yuang disebabkan cukup tinggi.
Kanker tyroid merupakan jeniskanker yang palimg umum terjadi pada system
endokrin,meskipun insidennya relative rendah. Kegenasan pada system endokrin
menyebabkan terjadinya gangguan produksi hormone, terjadi hiposekresi ( yarbro, wujelk, &
Gobel ,2011). Manifestasi klinis pada kanker tyroid yang terjadi dapat diakibatkan karena
perubahan anatomi seperti gangguan menelan, sesak napas, gangguan suara,. Kaaker juga
dapat menyebabkan gangguan fungsi kelenjar system tyroid. Gangguan funginkelenjar tyroid
dapat berupa hypotiroid maupun hyperthyroid yang menyebabkan gangguan metabolism
tubuh, berpengaruh pada system sirkulasi seperti tekanan darah, kontraktilitas jantung, dan
temperature tubuh. Apabila terjadi metasase ke organ lain seperti kelenjar limfe maka dapat
emnimbulkan gangguan sistyem imun maupun keseimbangan cairan.
Dalam pemberian asuhan keperawatan selama kegiatan praktik ini menggunakan
pendekatan teori peaceful end of life (PEOl), yang berfokus pada 5 domain konsep utama.
Berfokus pada hasil yang ingin dicapai yaitu pesien bebas dari nyeri, memperoleh rasa
nyaman, merasakan bermartabat dan dihormati, merasakan kedamaian, dan kedekatan dengan
orang yang bermakna dalam hidupnya serta orang peduli terhadapnya.
1. Not being pain( Bebas Nyeri)
Nyeri mrupakan sensori yang tidak menyenangkan dan rasa emosional yang timbul
dari kerusakan jaringan actual maupun potensial atau cidera. Di dalam teori ini disebut juga
mencapai keadaan yang bebas nyeri. Dalam teroi ini ada 2 pengelompokkan yaitu
pemantauan da mengelola rasa sakit , intervensi yang di lakukan adalah perawat dapat
menggunakan metode skala nyeri untuk dapat menentukan perkembangan nyeri, dan yang
kedua pengelompokkan mengaplikasikan intervensi farmakologi dan nonfarmakologi,
Intervensi yang diberikan,. Terapi farmakologi : pemebrian obat0obatan memberikan efek
menurunkan nyeri. Terapi farmakologi yang bisah diberikan untuk mengurangi nyeri
adalah:1. Cutaneous stimulatiom, misalnya kompres hangat,kompres dingin,mesase,2.
Distraksi atau mengalihkan perhatian, misalnya: hipnoterapi,mendengar music,memabca,
2. experience of comfort ( Merasa Nyaman )
Nyaman atau perasaan meneyangkan didefinisikan inclusive. Berdasarkan teori
prsceful end of life(PEOL) ada 3 hal yang dapat dilakukan. Yang petama pencegahan,
pengawasan dan menghilakan ketidaknyamanan fisik, yang kedua memfasilitas istrahat,
relaksasi dan kepuasan, yang ketiga mencegah komplikasi. Intervensi yang dapat dilakukan
yaitu perawat dapat meminta persetujuan keluarga untuk tidak memasang atau melepaskan
alat0alat medis yang terpaang seperti infus dan Ngt , yang kedua perawat dapat memberikan
waktu tertentu dimana apsien ingin beristirahat dan pasien tidak terganggu oleh
kujungan0kunjungan keluarga , yang ketiga dapat menjaga pasien agar tidak pusing dan
pikiran yang menyebabkan adrah tinggi.
3. experience of dignity ( Merasa berwibawa dan dihormati)
Setiap akhir penyakit pasien perlu ingi dihormati dan diniali sebagi manusia. Di
dalam teori peaceful EOL ada 3 hal yang dijadikan pedoman, yang peratama mengikut
sertakan pasien dan orang terdekat dalam membuat keputusan, yang kedua memperlakukan
pasien dengan sikap menghargai,empati dan menghormati, yang ketiga perhatian terhadap
ungkapan kebutuhan, harapan dan keinginan pasien.intervensi yang dapat dilakukan adalah
perawat dapat menikut sertakan pasien dan keluarga dalam melakukan pilihan alternative
pentalaksanaan agar martabat pasien terjaga dan pasien merasa dihargai.yang kedua dapat
dilakukan dengan keseharian interaksi perawat dengan pasien, baik wakti tindakan ataupun
tidak, menyapa pasien dengan ramah saat bertemu. Yang ketiga dapat dilakukan dengan
menghargai cerita pasien atau sekedar tersenyum, jika pasien terlihat menhan nyeri maka
perawat dengan aktif dapat menanyakan dan memberi pilihan penatalaksanaannya. Perawat
dapat mengakomodasikannya dengan menghubungi keluarga pasien,
4. being at pace ( Damai)
Damai adalah perasaan yang tenang., harmonis dan perasaan puas ( bebas) dari
kecemasan,kegelisahankhawatir dan ketakutan. Ada 5 kriteri yang dapat dilakukan yang
pertama adalah untuk memberikan dukungan emosional kepada pasien. Disaat menjelang
akhir hidupnya, pasien pasti merasakan gelisahan emosional. Perawat dapat memberikan
intervensi psikologis yang ada untuk membantu menenangkan pasien. Yang kedua adalah
dengan memonitoring kebutuhan pasien akan obat anti-cemas. Dalam hal ini pasien
merasakan kecemasan yang berarti sehingga tidak membutuhkan pengobatan . yang ketiga
adalah dengan menunjukkan kepercayaan agar pasien merasakn kedamaian, maka dianjurkan
dalam teori ini untuk mewujudkan hubungan saling percaya antara perawat dengan pasie.
Yang keempat adalah memberikan bimbingan kepada pasien dan orang terdekat dalam
permasalahan praktek yang dihadapi semisal pasien atau keluarga mengalami masalh
terhadap bantuan memberi makan pasien. Terakhir adalah dengan menyediakan bantuan fisik
dari caregiver lain, jika diperlukan.
5. Closeness to significant others ( kedekatan dengan anggota keluarga dan pihak
penting lainnya)
Dalam teori Ini ada 3 hal yang perlu diberikan, yang pertama memfasilitasi partisipasi
orang terdekat dalam perawatan pasien yaitu perawat perlu memfasilitasi telepon untuk
pasien berkomunikasi dengan orang terdekat yang tidak dapat mengunujungi pasien dirumah
sakit. Yang kedua beratensi terhadap kesedihan kekhawatiran dan pertanyaan dari orang
terdekat. Yang ketiga memberi peluang untuk keabraban keluarga yaitu perawat dapat
melakukannya dengan memberikan waktu yang tepat untuk berduka terhadap kepergian
pasien
TUGAS KEPERAWATAN MENJELANG AJAL PALAETIF

OLEH

NAMA : FREDERYCO E. KAKE

NIM : 152302719

KELAS : V/5

PRODI : SI KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MARANATHA

KUPANG

2021

Gagal Ginjal Kronik

Gagal Ginjal Kronik merupakan suatu kondisi dimana organ ginjal sudah tidak
mampu mengangkut sampah sisa metabolik tubuh berupa bahan yang biasanya dieliminasi
melalui urin dan menumpuk dalam cairan tubuh akibat gangguan ekskresi renal dan
menyebabkan gangguan fungsi endokrin dan metabolik, cairan, elektrolit, serta asam basa.

Keterkaitan antara intervensi atau tindakan pada pasien paliatif gagal ginjal kronik dengan 5
komponen utama teori ( peol) adalah untuk membantu pasien paliatif dalam mengurangi
gejala nyeri atau not being pain ( bebas nyeri), experience of comford ( merasa nyaman ) ,
experience of dignity ( merasa berwibawa dan di hormati ) , being at peace ( damai ) ,
closeness to significant others ( kedekatan dengan anggota keluarga dan pihak penting
lainnya ).

Dalam melakukan tindakan/ intervensi pasien di anjarkan untuk melakukan teknik


nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri sehingga pasien merasa bebas dari nyeri yang
di rasakan . Dalam tindakan intervensi juga pasien di fasilitasi istirahat dan tidur untuk
membantu meningkatkan rasa aman dan nyaman . Pasien juga di anjurkan untuk memonitor
nyeri secara mandiri bersama keluarga agar pasien merasakan adanya kedekatan dengan
anggota keluarga dengan pihak penting lainnya . Semua tindakan ini dilakukan untuk
mengurangi gejala pada pasien paliatif dengan penyakit gagal ginjal kronik dan membantu
pasien dalam menerima kondisinya saat ini.

Tindakan ini juga bertujuan untuk membantu keluarga pasien agar bisa menerima
kondisi dari anggota keluarganya yang mengalami penyakit gagal ginjal kronik.

Semua tindakan di atas bertujuan untuk meringankan gejala dan berfokus pada pemenuhan
kebutuhan dasar pasien ( Bio, Psiko, Sosio ) serta berfokus pada penyembuhan bukan
pengobatan. Perawatan ini juga bertujuan untuk mendapatkan dukungan dan bantuan bagi
pasien agar meninggal dengan tenang dan damai.

eaceful end of life


Peaceful end of life

Tidak nyeri Kedekatan dng orang yg berarti

Memfasilitasi partisi pasi


Pemantauan dan orang terdekat dalam
mengelola rasa sakit perawatan pasien

Beratensi terhadap
Mengaplikasikan intervensi
kesedihan,kekhawatir
farmakologi dan
an, dan pertanyaan
nonfarmakoogi
dari orang terdekat
TUGAS

KEPERAWATAN MENJELANG AJAL

DAN PALIATIF

OLEH

NAMA :INKA CHRISTIN NGAHU DJAWA

NIM : 141902719

KELAS/SEMESTER : B/V

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MARANATHA

KUPANG
2021

SOAL
Kaitkan/ hubungkan 5 komponen utama teori (PEOL) dengan intervensi keperawatan pada
pasien penyakit kronik KANKER!!!
PENJELASAN
Kanker adalah penyakit yang terjadi akibat pertumbuhan sel-sel abnormal yang tidak
terkendali, menyebabkan jaringan tubuh normal rusak. Pada dasarnya, tubuh manusia terdiri
dari triliunan sel yang tersebar di setiap organ dan bagian. Nantinya, sel-sel ini akan terus
tumbuh dan berkembang menjadi sel baru. Karena sudah tergantikan, secara alami sel-sel
yang tidak sehat, tidak berfungsi dan tua akan mati, Sementara sel kanker tidak akan mati
dengan sendirinya. Sel tersebut akan memperbanyak diri hingga jumlah yang sudah tak bisa
dikendalikan lagi. Perubahan inilah yang bisa memicu munculnya sel kanker. Penyakit ini
bisa muncul pada bagian tubuh mana pun karena asalnya dari sel dalam tubuh manusia.
Perawatan paliatif adalah perawatan yang diberikan kepada pasien dengan penyakit
yang dapat mengancam jiwa. Perawatan paliatif memberikan penanganan secara menyeluruh
mulai dari mengatasi nyeri dan gejala lain yang dialami pasien, juga menyediakan
pendampingan psikologis, sosial, dan spiritual. Tujuan dari perawatan paliatif adalah
meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarganya,” 
Nyeri adalah keluhan yang paling banyak dijumpai pada pasien kanker stadium lanjut.
Nyeri juga merupakan keluhan yang paling ditakuti oleh pasien dan keluarga. 95% nyeri
kanker dapat diatasi dengan kombinasi modalitas yang tersedia, termasuk memberikan
perhatian terhadap aspek psikologi, sosial, dan spiritual.
Intervensi yang saya gunakan untuk pasien paliatif dengan penyakit kanker yaitu
1. Manajemen nyeri
 Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
nyeri
 Mengidentifikasi skala nyeri
 Memberikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
 Menjelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
 Menjelaskan strategi meredakan nyeri
Intervensi itulah yang digunakan untuk meredahkan rasa nyeri yang dialami oleh
pasien dengan penyakit Kanker. Dimana perawat mampu mengidentifikasi lokasi yang
menyebabkan terjadinya nyeri, selain itu juga perawat dapat mengetahui jenik karakteristik,
durasi, frekuensi, serta intensitas dari nyeri tersebut.
Hal yang berikut yang perlu dilakukan perawat yaitu dengan mengindentifikasi skala
nyeri yang dirasakan oleh pasien tersebut, dan dapat diketahui bahwa antara 1-3 dapat
dikatakan bahwa (nyeri sedang ) dan 4-10 dapat dikatakan sebagai (nyeri berat ) dan 10
diartikan sebagai ( sangat nyeri ).
Hal yang berikutnya yaitu, menjelaskan teknik non farmakologis untuk mengurangi
rasa nyeri yang dirasakan dari pasien tersebut, yaitu dengan menggunakan Medikamentosa :
Analgetik: NSAID, Non opioid, Opioid; Adjuvant (kortikosteroid, antidepresan, anti epilepsi,
relaksan otot, antispas modik), Nonmedikamentosa:
• Fisik: kompres hangat, TENS
• Interupsi terhadap mekanisme nyeri: anestesi, neurolisis dan neurosurgery
• Modifikasi lingkungan dan gaya hidup: hindari aktifitas yang memacu atau
memperberat nyeri, immobilisasi bagian yang sakit dengan alat, gunakan alat
bantu untuk jalan atau kursi roda
• Psikologis: penjelasan untuk mengurangi dampak psikologis
• Relaksasi, cognitive-behavioural terapy, psychodynamic terapy

Hal yang lain yaitu menjelaskan penyebab, periode dan pemicu rasa nyeri yang
dialam oleh pasien tersebut. Hal- hal itulah yang dapat dilakukan oleh perawat yang
mengalami kanker dengan keluhan nyeri yang hebat. Dan hal lainnya juga yaitu selalu
memberikan rasa nyaman terhadap pasien karena pasien sangat membutuhkan rasa
kenyamanan dalam dirinya, tanpa disadari bahwa seseorang yang sudah dikatakan dengan
pasien paliatif yaitu pasien yang dimana sedang mengalami hal terberatnya dikarenakan dia
dalam kondisi dimana sedang diperhadapkan dengan ajalnya dimana dia harus siap untuk
dipanggil pulang dari Sang pencipta_NYA, maka dari itulah mengapa dapat dikaitkan dengan
Bebas Nyeri dengan Manajemen Nyeri yaitu agar pasien tersebut dapat merasa terlepas dari
setiap beban yang sedang diarasakan olehnya, selain itu juga, pasien dapat merasa nyaman
saat dia pergi nantinya tidaklah memikul sakit yang berat.
Dari situlah halnya dapat dikaitkan Bebas Nyeri dengan Manajemen Nyeri. Serta hal
lain yaitu memberikan penguatan kepada keluarga agar dapat menerima dan melepaskan
kepergian orang yang mereka kasihi dan cintai. Banyak hal yang harus dilakukan oleh
perawat dalam menangani pasien paliatif tetapi harus dilihat dari kondisi dan suasana dari
pasien serta keluarga tersebut.
Tidak Nyeri

Tidak Nyeri

Mengidentifikasi lokasi,
karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas,
intensitas nyeri

Mengidentifikasi skala
nyeri

Memberikan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri

Menjelaskan penyebab,
periode, dan pemicu nyeri

Menjelaskan strategi
meredakan nyeri
TUGAS

KEPERAWATAN MENJELANG AJAL PALAETIF

OLEH

NAMA : WINANDO NEKEN

NIM : 144202719

KELAS :B

SEMESTER : V

PRODI : SI KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MARANATHA

KUPANG

2021

Gagal Ginjal Kronik

Gagal Ginjal Kronik merupakan suatu kondisi dimana organ ginjal


sudah tidak mampu mengangkut sampah sisa metabolik tubuh berupa
bahan yang biasanya dieliminasi melalui urin dan menumpuk dalam
cairan tubuh akibat gangguan ekskresi renal dan menyebabkan gangguan
fungsi endokrin dan metabolik, cairan, elektrolit, serta asam basa.
Keterkaitan antara intervensi atau tindakan pada pasien paliatif
gagal ginjal kronik dengan 5 komponen utama teori ( peol) adalah untuk
membantu pasien paliatif dalam mengurangi gejala nyeri atau not being
pain ( bebas nyeri), experience of comford ( merasa nyaman ) ,
experience of dignity ( merasa berwibawa dan di hormati ) , being at
peace ( damai ) , closeness to significant others ( kedekatan dengan
anggota keluarga dan pihak penting lainnya ).
Dalam melakukan tindakan/ intervensi pasien di anjarkan untuk
melakukan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
sehingga pasien merasa bebas dari nyeri yang di rasakan . Dalam
tindakan intervensi juga pasien di fasilitasi istirahat dan tidur untuk
membantu meningkatkan rasa aman dan nyaman . Pasien juga di
anjurkan untuk memonitor nyeri secara mandiri bersama keluarga agar
pasien merasakan adanya kedekatan dengan anggota keluarga dengan
pihak penting lainnya . Semua tindakan ini dilakukan untuk mengurangi
gejala pada pasien paliatif dengan penyakit gagal ginjal kronik dan
membantu pasien dalam menerima kondisinya saat ini.
Tindakan ini juga bertujuan untuk membantu keluarga pasien agar
bisa menerima kondisi dari anggota keluarganya yang mengalami
penyakit gagal ginjal kronik.
Semua tindakan di atas bertujuan untuk meringankan gejala dan
berfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar pasien ( Bio, Psiko, Sosio )
serta berfokus pada penyembuhan bukan pengobatan. Perawatan ini juga
bertujuan untuk mendapatkan dukungan dan bantuan bagi pasien agar
meninggal dengan tenang dan damai.

Peaceful end of end


Peaceful life of life

Tidak nyeri Kedekatan dng orang yg berarti

Memfasilitasi partisi pasi


Pemantauan dan orang terdekat dalam
mengelola rasa sakit perawatan pasien

Beratensi terhadap
Mengaplikasikan intervensi
kesedihan,kekhawatir
farmakologi dan
an, dan pertanyaan
nonfarmakoogi
dari orang terdekat
TUGAS

KEPERAWATAN MENJELANG AJAL PALAETIF

OLEH

NAMA : EMILIA ANA AWANG

NIM : 141702719

KELAS :B

SEMESTER : V

PRODI : SI KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MARANATHA

KUPANG

2021

Gagal Ginjal Kronik

Gagal Ginjal Kronik merupakan suatu kondisi dimana organ ginjal


sudah tidak mampu mengangkut sampah sisa metabolik tubuh berupa
bahan yang biasanya dieliminasi melalui urin dan menumpuk dalam
cairan tubuh akibat gangguan ekskresi renal dan menyebabkan gangguan
fungsi endokrin dan metabolik, cairan, elektrolit, serta asam basa.
Keterkaitan antara intervensi atau tindakan pada pasien paliatif
gagal ginjal kronik dengan 5 komponen utama teori ( peol) adalah untuk
membantu pasien paliatif dalam mengurangi gejala nyeri atau not being
pain ( bebas nyeri), experience of comford ( merasa nyaman ) ,
experience of dignity ( merasa berwibawa dan di hormati ) , being at
peace ( damai ) , closeness to significant others ( kedekatan dengan
anggota keluarga dan pihak penting lainnya ).
Dalam melakukan tindakan/ intervensi pasien di anjarkan untuk
melakukan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
sehingga pasien merasa bebas dari nyeri yang di rasakan . Dalam
tindakan intervensi juga pasien di fasilitasi istirahat dan tidur untuk
membantu meningkatkan rasa aman dan nyaman . Pasien juga di
anjurkan untuk memonitor nyeri secara mandiri bersama keluarga agar
pasien merasakan adanya kedekatan dengan anggota keluarga dengan
pihak penting lainnya . Semua tindakan ini dilakukan untuk mengurangi
gejala pada pasien paliatif dengan penyakit gagal ginjal kronik dan
membantu pasien dalam menerima kondisinya saat ini.
Tindakan ini juga bertujuan untuk membantu keluarga pasien agar
bisa menerima kondisi dari anggota keluarganya yang mengalami
penyakit gagal ginjal kronik.
Semua tindakan di atas bertujuan untuk meringankan gejala dan
berfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar pasien ( Bio, Psiko, Sosio )
serta berfokus pada penyembuhan bukan pengobatan. Perawatan ini juga
bertujuan untuk mendapatkan dukungan dan bantuan bagi pasien agar
meninggal dengan tenang dan damai.

Memfasilitasi partisi pasi orang


terdekat dalam perawatan pasien
Peaceful end of life
Peaceful end of life

Tidak nyeri Kedekatan dng orang yg berarti

Pemantauan dan
mengelola rasa sakit

Beratensi terhadap
Mengaplikasikan intervensi
kesedihan,kekhawatir
farmakologi dan
an, dan pertanyaan
nonfarmakoogi
dari orang terdekat
TUGAS KEPERAWATN MENJELANG AJAL DAN PALIATIF

OLEH

NAMA : MANAS MERIANA TOLEU

KELAS : B/V

NIM : 147802719

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MARANATHA KUPANG

TAHUN

2021
GAGAL GINJAL KRONIK

Gagal ginjal kronik merupakan suatu penyakit yang menyebabkan organ ginjal tidak
bisa berfungsi dengan baik seerta mengalami penurunan fungsi (cahyaningsih,2009).
Gangguan fungsi ginjal ini terjadi Ketika tubuh tubuh gagal untuk mempertahankan
metabolism dan keseimbangan cairan elektrolit sehingga menyebabkan retensi urea dan
sampah nitrogen lain dalam darah. Kerusakan ginjal ini mengakibatkan masalah pada
kemampuan dan kekuatan tubuh yang menyebabkan aktivitas kerja terganggu, tubuh jadi
mudah Lelah, dan Lelah sehingga kwalitas hidup pasien menurun “( Bruner & suddarth,
2001).

Penyebab dari gagal ginjal kronik adalah

1. Glomerulonetritis
2. Diabetes melitus
3. Hipertensi
4. Ginjal polikistik

Penerapan teori peacfull end of life untuk penderita gagal ginjal kronis

1. Bebas nyeri
Yang dilakukan pada fase ini adalah mengurangi rasa sakit dan nyeri yang dialami
pasien. Perawat berusaha untuk mengurangi gejala nyeri dari pasien walaupun pasien
sudah tidak sadar lagi. Hal ini hanya dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pasien
2. Merasa berwibawa dan di hormati
Disini perawat harus menhormati pasien dan keluarga karena salah satu keinginan dan
kebutuhan pasien adalah dihormati. Informasi kepada pasien dan keluarga mengenai
gagal ginjal juga harus disampaikan oleh perawat untuk mengawali program
perawatan paliatif pada pasien gagal ginjal. Kebutuhan- kebutuhan untuk pasien gagal
ginjal juga harus disiapkan selama sakit agar bisa meningkatkan kemampuannya
menghadapi kematian
3. Damai
Pada tahap ini perawat harus selalu Bersama-sama dengan pasien gagal ginjal dan
selalu menjelaskan tentang penyakit gagal ginjal sehingga saat pasien sudah
meninggal iapun sudah mengathui tentang penyakit gagal ginjal yang ia derita. Hal ini
agar saat pasien sudah dikategorikan pasien terminal maka pasien menerima
keadaannya dan saat meninggalpun dengan damai

4. Merasa nyaman
Perawat harus selalu setia mendengarkan apa yang menjadi keluhan atau apa yang
ingin disampaikan oleh pasien dengan gagaal ginjal. Pada fase ini juga perawat harus
membangun rasa saling percaya dengan pasien sehingga pasien tidak merasa takut
saat ingin menyampaikan kemamuannya
5. Kedekatan dengan anggota keluarga
Tahap ini perawat harus lebih dekat lagi dengan keluarga pasien dengan gagal ginjal
untuk mempersiapkan diri menerima kematian yang akan datang. Keluarga harus
selalu ada dengan pasien dan memberi dukungan serta menjelaskan bahwa tentang
gagal ginjal tak bisa disembuhkan dengan apapun. Beri waktu agar pasien dan
keluarga terus Bersama sehingga ada dukungan untuk pasien

Nama : Naomi M.Lamalei

Nim :142802719

Kelas/semester: B/V
Matakuliah :Keperawatan Paliatif Dan Menjelang Ajal

1. Tuberkolosis

a. Pengertian TBC

Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri
Mycobacterium tuberkulosis.tuberculosis disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis,
Proses terjadi infeksioleh Mycobacterium.Kuman ini dapat menyerang semua bagian tubuh
manusia, dan yang paling sering terkena adalah organ paru. Ketika seorang pasien tuberkulosis
paru batuk, bersin, atau berbicara, maka secara tak sengaja keluarlah droplet nuclei dan jatuh ke
tanah, lantai atau tempat lainnya, Menguapnya droplet bakteri ke udara dibantu dengan
pergerakan angin akan membuat bakteri tuberkulosis yang terkandung dalam droplet nuklei
terbang ke udara.

b. Batuk/ Batuk darah


Gejala batuk timbul paling dini. Gejala ini benyak ditemukan. Batuk terjadi
karena adanya iritasi pada bronkus. Batuk ini diperlukan untuk membuang produk-produk radang
keluar.Darah yang dikeluarkan dalam dahak bervariasi, mungkin tampak berupa garis atau bercak-
bercak darah, gumpalan darah atau darah segar dalam jumlah sangat banyak

NAMA : MARIA KLARITA MOUW

KELAS : B/V

PRODI : S1 KEPERAWATAN

MATAKULIAH : PALIATIF

1. Diabetes Mellitus atau biasa disebut DM ialah sebuah keadaan dimana terganggunya
metabolisme karbohidrat, lemak serta protein yang disebabkan oleh intensitas sekresi
urin yang menurun atau menurunnya sensivitas jaringan terhadap isnulin. Peningkatan
jumlah penderita Diabetes Mellitus berkaitan dengan meningkatnya populasi
bertambahnya usia harapan hidup, perpindahan, penduduk yang melakukan perubahan
gaya hidup tradisional menjadi modern, meningkatnya prevalensi kegemukan serta
berkurangnya kegiatan jasmani/olahraga. Diabetes Mellitus (DM) adalah penyakit
kronis yang membutuhkan perawatan mandiri berkelanjutan dan pendidikan
pengelolaan penyakit serta support untuk mencegah komplikasi akut dan
meminimalkan resiko komplikasi kronis (Amerika Diabetes Association)
(Fitrianda, 2016)
2. Intervensi Keperawatan 5 Komponen Utama Teori ( PEoL ) yang digunakan
adalah :
 Self Care Diabetes Mellitus (DM) bertujuan untuk mengoptimalkan kontrol
metabolik, mengoptimalkan kualitas hidup, serta mencegah komplikasi akut
dan komplikasi kronis. Self Care Diabetes Mellitus (DM) merupakan tindakan
mandiri yang harus dilakukan oleh penderita Diabetes Mellitus (DM) dalam
kehidupannya sehari-hari.
 Tujuan melakukan tindakan self care untuk mengontrol glukosa darah.
Tindakan yang dapat mengontrol glukosa darah meliputi : pengaturan pola
makan (diit), latihan fisik (olahraga), perawatan kaki diabetik, penggunaan
obat diabetes dan monitoring gula darah (Putri, 2017)

TBC
OLEH :

NAMA : Kurnia .B. Orowalla


NIM : 142202719
SEMESTER/ KELAS : V/B
MATA KULIAH : Keperawatan Menjelang Ajal dan Paliatif
PRODI : S1 Keperawatan

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MARANATHA


KUPANG
2021

TBC

Tuberculosis paru adalah suatu penyakit infeksi bersifat menahun yang disebabkan
kuman microbacterium tuberculosis dengan gejala yang sangat bervariasi.
Tuberkolusis paru adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh basil
Mikrobacterium tuberkolusis yang merupakan salah satu penyakit saluran pernafasan bagian
bawah yang sebagian besar basil tuberkolusis masuk ke dalam jaringan paru melalui airbone
infection dan selanjutnya mengalami proses yang dikenal sebagai focus primer dari ghon.
( Hood Alsagaff, th 1995. hal 73 )
Tuberkolusis paru adalah suatu penyakit infeksius, yang terutama menyerang parenkim
paru. ( Keperawatan Medikal Bedah Vol 1. Hal 584 )
Tuberkolosis paru merupakan penyakit infeksi yang menyerang paru- paru yang
disebabkan oleh kuman Mycobacterium Tuberkulosis.

Intervensi yang kami ambil :

Bersihan jalan napas tidak efektif = latihan Batuk Efektif


Melatih pasien yang tidak memiliki kemampuan batuk secara efektif untuk membersihkan
laring, trakea dan bronkiolus dari secret atau benda asing di jalan napas

Observasi :

1. identifikasi kemampuan batuk

2. monitor adanya retensi sputum

3. monitor tanda dan gejala infeksi saluran napas

Terapeutik :

1. atur semi fowler/ fowler pa

2. pasang perlak atau bengkok di pangkuan pasien

Edukasi :

1. jelaskan tujuan dan prosedur batuk efektif

2. anjurkan tarik napas dalam melalui hidup selama 4 detik,ditahan selama 2 detik, kemudian
keluarkan dari mulut dengan bibir mencucu ( dibulatkan ) selama detik

3. anjurkan mengulangi tarik napas dalam hingga 3 kali

Kriteria utama yang kami ambil ialah experience of comfort ( merasa nyaman )

Being at Peace ( Damai )

Kenapa kami mengambil criteria ini dikarenakan ketika pasien sudah sembuh dari tbc ia
akan mengalami rasa nyaman dan damai sehingga pasien sudah mampu melakukan
aktivitasnya dengan baik karna ketika pasien tidak diobati ia tidak bisa melakukan
aktivitasnya

Tugas perawat pada pasien yang sudah dekat dengan ajal

1. perawat mendampingi pasien

2. perawat menenangkan klien dan menyakinkan bahwa anda akan mendampingi sampai
akhir

3. membiarkan klien mengetahui yang terjadi pada dirinya

Bagan :
TBC

Perawat mendampingi pasien

Bersihan jalan napas Tidak Efektif

TUGAS

KEPERAWATAN MENJELANG AJAL PALAETIF

OLEH

NAMA : IDIARTI M.L BANUNAEK

NIM : 147702719

KELAS :B

SEMESTER : III
PRODI : SI KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MARANATHA

KUPANG

2021

Gagal Ginjal Kronik

Gagal Ginjal Kronik merupakan suatu kondisi dimana organ ginjal


sudah tidak mampu mengangkut sampah sisa metabolik tubuh berupa
bahan yang biasanya dieliminasi melalui urin dan menumpuk dalam
cairan tubuh akibat gangguan ekskresi renal dan menyebabkan gangguan
fungsi endokrin dan metabolik, cairan, elektrolit, serta asam basa.
Keterkaitan antara intervensi atau tindakan pada pasien paliatif
gagal ginjal kronik dengan 5 komponen utama teori ( peol) adalah untuk
membantu pasien paliatif dalam mengurangi gejala nyeri atau not being
pain ( bebas nyeri), experience of comford ( merasa nyaman ) ,
experience of dignity ( merasa berwibawa dan di hormati ) , being at
peace ( damai ) , closeness to significant others ( kedekatan dengan
anggota keluarga dan pihak penting lainnya ).
Dalam melakukan tindakan/ intervensi pasien di anjarkan untuk
melakukan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
sehingga pasien merasa bebas dari nyeri yang di rasakan . Dalam
tindakan intervensi juga pasien di fasilitasi istirahat dan tidur untuk
membantu meningkatkan rasa aman dan nyaman . Pasien juga di
anjurkan untuk memonitor nyeri secara mandiri bersama keluarga agar
pasien merasakan adanya kedekatan dengan anggota keluarga dengan
pihak penting lainnya . Semua tindakan ini dilakukan untuk mengurangi
gejala pada pasien paliatif dengan penyakit gagal ginjal kronik dan
membantu pasien dalam menerima kondisinya saat ini.
Tindakan ini juga bertujuan untuk membantu keluarga pasien agar
bisa menerima kondisi dari anggota keluarganya yang mengalami
penyakit gagal ginjal kronik.
Semua tindakan di atas bertujuan untuk meringankan gejala dan
berfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar pasien ( Bio, Psiko, Sosio )
serta berfokus pada penyembuhan bukan pengobatan. Perawatan ini juga
bertujuan untuk mendapatkan dukungan dan bantuan bagi pasien agar
meninggal dengan tenang dan damai.

Peaceful end of end


Peaceful life of life
Tidak nyeri Kedekatan dng orang yg berarti

Memfasilitasi partisi pasi


Pemantauan dan orang terdekat dalam
mengelola rasa sakit perawatan pasien

Beratensi terhadap
Mengaplikasikan intervensi
kesedihan,kekhawatir
farmakologi dan
an, dan pertanyaan
nonfarmakoogi
dari orang terdekat

Memberi peluang
keakraban keluarga
TUGAS
KEPERAWATAN MENJELANG AJAL PALAETIF

OLEH

NAMA : SYANE NJURUHAPA


NIM : 143602719
KELAS :B
SEMESTER : V
PRODI : SI KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MARANATHA


KUPANG
2021
Gagal Ginjal Kronik

Gagal Ginjal Kronik merupakan suatu kondisi dimana organ ginjal sudah tidak mampu
mengangkut sampah sisa metabolik tubuh berupa bahan yang biasanya dieliminasi melalui
urin dan menumpuk dalam cairan tubuh akibat gangguan ekskresi renal dan menyebabkan
gangguan fungsi endokrin dan metabolik, cairan, elektrolit, serta asam basa.

Keterkaitan antara intervensi atau tindakan pada pasien paliatif gagal ginjal kronik dengan 5
komponen utama teori ( peol) adalah untuk membantu pasien paliatif dalam mengurangi
gejala nyeri atau not being pain ( bebas nyeri), experience of comford ( merasa nyaman ) ,
experience of dignity ( merasa berwibawa dan di hormati ) , being at peace ( damai ) ,
closeness to significant others ( kedekatan dengan anggota keluarga dan pihak penting
lainnya ).

Dalam melakukan tindakan/ intervensi pasien di anjarkan untuk melakukan teknik


nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri sehingga pasien merasa bebas dari nyeri yang
di rasakan . Dalam tindakan intervensi juga pasien di fasilitasi istirahat dan tidur untuk
membantu meningkatkan rasa aman dan nyaman . Pasien juga di anjurkan untuk memonitor
nyeri secara mandiri bersama keluarga agar pasien merasakan adanya kedekatan dengan
anggota keluarga dengan pihak penting lainnya . Semua tindakan ini dilakukan untuk
mengurangi gejala pada pasien paliatif dengan penyakit gagal ginjal kronik dan membantu
pasien dalam menerima kondisinya saat ini.

Tindakan ini juga bertujuan untuk membantu keluarga pasien agar bisa menerima kondisi
dari anggota keluarganya yang mengalami penyakit gagal ginjal kronik.

Semua tindakan di atas bertujuan untuk meringankan gejala dan berfokus pada pemenuhan
kebutuhan dasar pasien ( Bio, Psiko, Sosio ) serta berfokus pada penyembuhan bukan
pengobatan. Perawatan ini juga bertujuan untuk mendapatkan dukungan dan bantuan bagi
pasien agar meninggal dengan tenang dan damai.

PeacPeaceful end of lifeful end of life


Tidak nyeri Kedekatan dng orang yg berarti

Memfasilitasi partisi pasi


Pemantauan dan orang terdekat dalam
perawatan pasien
mengelola rasa sakit

Beratensi terhadap

Mengaplikasikan intervensi kesedihan,kekhawatir farmakologi dan an,


dan pertanyaan
nonfarmakoogi dari orang terdekat

Memberi peluang
keakraban keluarga

TUGAS

KEPERAWATAN MENJELANG AJAL PALAETIF

OLEH

NAMA : MELDA SUSAN KRISDA YANTI KOTA

NIM : 142702719

KELAS :B
SEMESTER : V

PRODI : SI KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MARANATHA

KUPANG

2021

Gagal Ginjal Kronik

Gagal Ginjal Kronik merupakan suatu kondisi dimana organ ginjal


sudah tidak mampu mengangkut sampah sisa metabolik tubuh berupa
bahan yang biasanya dieliminasi melalui urin dan menumpuk dalam
cairan tubuh akibat gangguan ekskresi renal dan menyebabkan gangguan
fungsi endokrin dan metabolik, cairan, elektrolit, serta asam basa.
Keterkaitan antara intervensi atau tindakan pada pasien paliatif
gagal ginjal kronik dengan 5 komponen utama teori ( peol) adalah untuk
membantu pasien paliatif dalam mengurangi gejala nyeri atau not being
pain ( bebas nyeri), experience of comford ( merasa nyaman ) ,
experience of dignity ( merasa berwibawa dan di hormati ) , being at
peace ( damai ) , closeness to significant others ( kedekatan dengan
anggota keluarga dan pihak penting lainnya ).
Dalam melakukan tindakan/ intervensi pasien di anjarkan untuk
melakukan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
sehingga pasien merasa bebas dari nyeri yang di rasakan . Dalam
tindakan intervensi juga pasien di fasilitasi istirahat dan tidur untuk
membantu meningkatkan rasa aman dan nyaman . Pasien juga di
anjurkan untuk memonitor nyeri secara mandiri bersama keluarga agar
pasien merasakan adanya kedekatan dengan anggota keluarga dengan
pihak penting lainnya . Semua tindakan ini dilakukan untuk mengurangi
gejala pada pasien paliatif dengan penyakit gagal ginjal kronik dan
membantu pasien dalam menerima kondisinya saat ini.
Tindakan ini juga bertujuan untuk membantu keluarga pasien agar
bisa menerima kondisi dari anggota keluarganya yang mengalami
penyakit gagal ginjal kronik.
Semua tindakan di atas bertujuan untuk meringankan gejala dan
berfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar pasien ( Bio, Psiko, Sosio )
serta berfokus pada penyembuhan bukan pengobatan. Perawatan ini juga
bertujuan untuk mendapatkan dukungan dan bantuan bagi pasien agar
meninggal dengan tenang dan damai.

Peaceful end of end


Peaceful life of life
Tidak nyeri Kedekatan dng orang yg berarti

Memfasilitasi partisi pasi


Pemantauan dan orang terdekat dalam
mengelola rasa sakit perawatan pasien

Beratensi terhadap
Mengaplikasikan intervensi
kesedihan,kekhawatir
farmakologi dan
an, dan pertanyaan
nonfarmakoogi
dari orang terdekat

Memberi peluang
keakraban keluarga

Nama : Sheilania F. Tumeluk


Nim : 152102719
Kelas :B
Semester :V
Mata Kuliah: Keperawatan Medikal Bedah III

Hubungan Lima Komponen Utama Teori Peaceful End Of Life


Dengan Intervensi Keperawatan Pada Pasien Penyakit Gagal Hepar

Gagal hati adalah hati tidak mampu bekerja sebagaimana mestinya. Hati tidak dapat
bekerja sebagaimana fungsinya sehingga hati paling umum terjadi suatu kerusakan fungsi
atau kerusakan hati adalah kurangnya gizi (malnutrition), maka kemampuannya untuk
melaksanakan fungsi-fungsi ini jadi melemah. Gagal hepar dapat disebabkan oleh:
1) Kerusakan bawaan sejak lahir.
2) Infeksi virus atau bakteri.
3) Alkohol atau keracunan oleh racun.
4) Obat-obatan tertentu yang merupakan racun bagi hati.
5) Kekurangan gizi (nutrisi).
6) Trauma atau luka.
Pada pasien gagal hepar sebaiknya di terapkan caregiver keluarga. Caregiver keluarga
adalah pendampingan atau pengasuh informal yang trdiri atas anggota keluarga, sahabat,
teman, atau tetangga yang merawat orang yang memiliki penyakit akut atau kronik dan
membutuhkan bantuan pendampingan untuk melakkan beberapa aktivitas seperti
membersihkan diri, mengenakan pakaian, dan minum obat. Tingginya tingkat kesiapan
caregiver keluarga keluarha dalam merawat annggota keluarga yang menderita gagal hepar
meningkatkan kualitas peran caregiver keluarga dalam merawat pasien dirumah.
PEACEFUL END OF LIFE

TIDAK NYERI NYAMAN DIHARGAI DAMAI KEDEKATAN

Memonitoring Memfasilitasi Melibatkan Memberikan Melibatkan


dan kebutuhan pasien dalam dukungan keluarga
memberikan istirahat, pengambilan emosional dengan
penghilang relaksasi dan keputusan untuk pasien perawatan
nyeri kepuasan hati dan keluarga
pasien dan Menghormati
Menerapkan pasien dengan
keluarga Membangkitkan
intervensi empati, hormat kepercayaan
farmakologis dan pasien dan
dan non bermartabat keluarga
farmakologis
Memberikan
panduan
praktis pada
keluarga
Konsep Model Teori Peaceful End Of Life Pada Pasien Gagal Hepar
Penerapan yang ditekankan dari konsep model teori Peaceful End of Life terhadap
caregiver keluarga dalam memberi perawatan kepada pasien gagal hepar sangat penting
dan juga memberikan dukungan emosional kepada keluarga dan membangkitkan
kepercayaan diri keluarga dalam merawat pasien. Aspek yang juga perlu diperhatikan
keluarga yaitu memberikan perawatan terhadap dirinya sendiri selama merawat pasien.
Hasil akhir yang diharapkan dari penerapan teori Peaceful End of Life bukanlah
peningkatan proses penyembuhan pasien tetapi lebih berfokus terhadap peningkatan
kualitas hidup caregiver keluarga yang mencakup kesehatan fisik, psikososial dan
lingkungan untuk memberikan perawatan yang optimal kepada pasien gagal hepar.
Kerangka Teori
Peaceful end of life:
Pasien Gagal Gejala pasien
1. Terbebas dari ra
Hepar dengan Gagal 2. Merasa nyaman
hepar 3. Bermartabat d
terhormat
Caregiver Keluarga Fungsi keluarga Afektif 4. Merasa damai
5. Kedekatan den
yang disayang
Faktor kessiapan Sosial
keluarga:
1. Faktor internal
Reproduksi Dampak melakukan pera
a) Pendidikan dan
pada pasien dengan gaga
tingkat
hepar:
pengetahuan Ekonomi
1. hambatan ekonomi
b) Status kesehatan
2. gangguan fisik
c) Emosi
Kesiapan keluarga Perawatan 3. gangguan interaksi sos
d) Motivasi
e) Spiritual
2. Faktor eksternal Faktor yang mempengar
a) Social ekonomi kualitas hidup keluarga:
b) Hubungan Kualitas hidup 1. usia
dengan pasien keluarga 2. Kondisi fisik
gagal hepar 3. tingkat pendidikan
c) Kedekatan 4. status sosial ekonomi
dengan pasien 5. interaksi sosial
gagal hepar
d) Akses
transportasi
e) Latar belakang
budaya

TBC
OLEH :

NAMA : Desti .S. Toulay


NIM : 141502719
SEMESTER/ KELAS : V/B
MATA KULIAH : Keperawatan Menjelang Ajal dan Paliatif
PRODI : S1 Keperawatan

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MARANATHA


KUPANG
2021

TBC
Tuberculosis paru adalah suatu penyakit infeksi bersifat menahun yang disebabkan kuman
microbacterium tuberculosis dengan gejala yang sangat bervariasi.
Tuberkolusis paru adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh basil
Mikrobacterium tuberkolusis yang merupakan salah satu penyakit saluran pernafasan bagian
bawah yang sebagian besar basil tuberkolusis masuk ke dalam jaringan paru melalui airbone
infection dan selanjutnya mengalami proses yang dikenal sebagai focus primer dari ghon.
( Hood Alsagaff, th 1995. hal 73 )
Tuberkolusis paru adalah suatu penyakit infeksius, yang terutama menyerang parenkim paru.
( Keperawatan Medikal Bedah Vol 1. Hal 584 )
Tuberkolosis paru merupakan penyakit infeksi yang menyerang paru- paru yang
disebabkan oleh kuman Mycobacterium Tuberkulosis.

Intervensi yang kami ambil :

Bersihan jalan napas tidak efektif = latihan Batuk Efektif

Melatih pasien yang tidak memiliki kemampuan batuk secara efektif untuk membersihkan
laring, trakea dan bronkiolus dari secret atau benda asing di jalan napas

Observasi :

1. identifikasi kemampuan batuk

2. monitor adanya retensi sputum

3. monitor tanda dan gejala infeksi saluran napas

Terapeutik :

1. atur semi fowler/ fowler pa

2. pasang perlak atau bengkok di pangkuan pasien

Edukasi :

1. jelaskan tujuan dan prosedur batuk efektif

2. anjurkan tarik napas dalam melalui hidup selama 4 detik,ditahan selama 2 detik, kemudian
keluarkan dari mulut dengan bibir mencucu ( dibulatkan ) selama detik
3. anjurkan mengulangi tarik napas dalam hingga 3 kali

Kriteria utama yang kami ambil ialah experience of comfort ( merasa nyaman )

Being at Peace ( Damai )

Kenapa kami mengambil criteria ini dikarenakan ketika pasien sudah sembuh dari tbc ia akan
mengalami rasa nyaman dan damai sehingga pasien sudah mampu melakukan aktivitasnya
dengan baik karna ketika pasien tidak diobati ia tidak bisa melakukan aktivitasnya

Tugas perawat pada pasien yang sudah dekat dengan ajal

1. perawat mendampingi pasien

2. perawat menenangkan klien dan menyakinkan bahwa anda akan mendampingi sampai akhir

3. membiarkan klien mengetahui yang terjadi pada dirinya

Bagan :

TBC

Perawat mendampingi pasien

Bersihan jalan napas Tidak Efektif


TBC

OLEH :

NAMA : Yunita Nabuasa


NIM : 167702720
SEMESTER/ KELAS : V/B
MATA KULIAH : Keperawatan Menjelang Ajal dan Paliatif
PRODI : S1 Keperawatan

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MARANATHA


KUPANG
2021
TBC

Tuberculosis paru adalah suatu penyakit infeksi bersifat menahun yang disebabkan kuman
microbacterium tuberculosis dengan gejala yang sangat bervariasi.
Tuberkolusis paru adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh basil
Mikrobacterium tuberkolusis yang merupakan salah satu penyakit saluran pernafasan bagian
bawah yang sebagian besar basil tuberkolusis masuk ke dalam jaringan paru melalui airbone
infection dan selanjutnya mengalami proses yang dikenal sebagai focus primer dari ghon.
( Hood Alsagaff, th 1995. hal 73 )
Tuberkolusis paru adalah suatu penyakit infeksius, yang terutama menyerang parenkim paru.
( Keperawatan Medikal Bedah Vol 1. Hal 584 )
Tuberkolosis paru merupakan penyakit infeksi yang menyerang paru- paru yang
disebabkan oleh kuman Mycobacterium Tuberkulosis.

Intervensi yang kami ambil :

Bersihan jalan napas tidak efektif = latihan Batuk Efektif

Melatih pasien yang tidak memiliki kemampuan batuk secara efektif untuk membersihkan
laring, trakea dan bronkiolus dari secret atau benda asing di jalan napas

Observasi :

1. identifikasi kemampuan batuk

2. monitor adanya retensi sputum

3. monitor tanda dan gejala infeksi saluran napas

Terapeutik :

1. atur semi fowler/ fowler pa

2. pasang perlak atau bengkok di pangkuan pasien

Edukasi :

1. jelaskan tujuan dan prosedur batuk efektif

2. anjurkan tarik napas dalam melalui hidup selama 4 detik,ditahan selama 2 detik, kemudian
keluarkan dari mulut dengan bibir mencucu ( dibulatkan ) selama detik
3. anjurkan mengulangi tarik napas dalam hingga 3 kali

Kriteria utama yang kami ambil ialah experience of comfort ( merasa nyaman )

Being at Peace ( Damai )

Kenapa kami mengambil criteria ini dikarenakan ketika pasien sudah sembuh dari tbc ia akan
mengalami rasa nyaman dan damai sehingga pasien sudah mampu melakukan aktivitasnya
dengan baik karna ketika pasien tidak diobati ia tidak bisa melakukan aktivitasnya

Tugas perawat pada pasien yang sudah dekat dengan ajal

1. perawat mendampingi pasien

2. perawat menenangkan klien dan menyakinkan bahwa anda akan mendampingi sampai akhir

3. membiarkan klien mengetahui yang terjadi pada dirinya

Bagan :

TBC

Perawat mendampingi pasien

Bersihan jalan napas Tidak Efektif


TBC

OLEH :

NAMA : Pritilia M. Akoit


NIM : 143202719
SEMESTER/ KELAS : V/B
MATA KULIAH : Keperawatan Menjelang Ajal dan Paliatif
PRODI : S1 Keperawatan

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MARANATHA


KUPANG
2021
TBC

Tuberculosis paru adalah suatu penyakit infeksi bersifat menahun yang disebabkan kuman
microbacterium tuberculosis dengan gejala yang sangat bervariasi.
Tuberkolusis paru adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh basil
Mikrobacterium tuberkolusis yang merupakan salah satu penyakit saluran pernafasan bagian
bawah yang sebagian besar basil tuberkolusis masuk ke dalam jaringan paru melalui airbone
infection dan selanjutnya mengalami proses yang dikenal sebagai focus primer dari ghon.
( Hood Alsagaff, th 1995. hal 73 )
Tuberkolusis paru adalah suatu penyakit infeksius, yang terutama menyerang parenkim paru.
( Keperawatan Medikal Bedah Vol 1. Hal 584 )
Tuberkolosis paru merupakan penyakit infeksi yang menyerang paru- paru yang
disebabkan oleh kuman Mycobacterium Tuberkulosis.

Intervensi yang kami ambil :

Bersihan jalan napas tidak efektif = latihan Batuk Efektif

Melatih pasien yang tidak memiliki kemampuan batuk secara efektif untuk membersihkan
laring, trakea dan bronkiolus dari secret atau benda asing di jalan napas

Observasi :

1. identifikasi kemampuan batuk

2. monitor adanya retensi sputum

3. monitor tanda dan gejala infeksi saluran napas

Terapeutik :

1. atur semi fowler/ fowler pa

2. pasang perlak atau bengkok di pangkuan pasien

Edukasi :

1. jelaskan tujuan dan prosedur batuk efektif

2. anjurkan tarik napas dalam melalui hidup selama 4 detik,ditahan selama 2 detik, kemudian
keluarkan dari mulut dengan bibir mencucu ( dibulatkan ) selama detik
3. anjurkan mengulangi tarik napas dalam hingga 3 kali

Kriteria utama yang kami ambil ialah experience of comfort ( merasa nyaman )

Being at Peace ( Damai )

Kenapa kami mengambil criteria ini dikarenakan ketika pasien sudah sembuh dari tbc ia akan
mengalami rasa nyaman dan damai sehingga pasien sudah mampu melakukan aktivitasnya
dengan baik karna ketika pasien tidak diobati ia tidak bisa melakukan aktivitasnya

Tugas perawat pada pasien yang sudah dekat dengan ajal

1. perawat mendampingi pasien

2. perawat menenangkan klien dan menyakinkan bahwa anda akan mendampingi sampai akhir

3. membiarkan klien mengetahui yang terjadi pada dirinya

Bagan :

TBC

Perawat mendampingi pasien

Bersihan jalan napas Tidak Efektif


TUGAS KEPERAWATAN PALIATIF

OLEH :

NAMA :RYAN C. TANONE

KELAS :B

NIM : 143402719

PRODI :S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MARANATHA

KUPANG

2021
“SOAL”

1.Hubungkan lima komponen utama teori (peol)dengan intervensi keperawatan pada pasien
penyakit kronik (kanker,gagal ginjal,DM,PPOK,TBC,atau penyakit kronik apa saja )di pilih
salah satu pada tahap end of life (Eol) dinarasikan bila perlu disertai bagan atau gambar (WOC)

JAWAB :

Penyakit kronik leukimia

1.definisi

Leukimia suatu keganasan pada alat pembuat sel darah berupa proliferasio patologis
hemopoetik mudah yang ditandai oleh adnya kegagalan sum-sum tulang dalam membentuk sel
darah normal dan adanya infiltrasi kejaringan tubuh yang lain.(arief mansjoer ,dkk 2002).

Leukimia merupakan penyakit keganasan sel darah yang berasal dari sum- sum tulang yang
ditandai oleh ploriferasi sel sel darah putih dengan manifestasi adanya sel sel abnormal,dalam
darah tepi.pada leukimia ada gangguan pengaturan sel leukosit.

Leukosit dalam darah berfloreferasi secara tidak teratur dan tidak terkendali dan fungsinya pun
menjadi normal.

Berdasarkan pendapat para ahli,maka dapat disimpulkan bahwa leukimia adalah suatu penyakit
yang disebabkan oleh pertumbuhan yangn sangat cepat (poliferasi)sel darah putih yang abnormal
pada jaringan pembentuk darah.

2.WOC Leukimia

 Faktor pencetus :
 Genetik
 Radiasi
 Obat-obatan
 Kelainan kromosom
 Infeksi virus
 Paparan bahan kimia
Dari faktor pencetus diatas ,mengakibatkan proliferasi sel kanker yang terbagi
atas tiga cara penyebaran yakni:
Pertama melalui infiltrasi sum sum tulang yang mengakibatkan sel normal
diganti dengan sekl kanker sehingga terjadi depresi sum-sum tulang ,pada fase ini
akan terjadi:
1.)penurunan eritrosit sehingga terjaadi anemia dikarenaken suplai oksigen
kejaringan inadekuat sehingga timbul masalah keperawatan ketikaseimbangan
perfusi jaringan perifer.
2.)penurunan trombosit sehingga terjdi trombositopenia diakibatkan dari
kecenderungan pendarahan sehngga timbul masalh keperawatan resiko
pendarahan
3.)penurunan fungsi leukosit sehingga muncul masalah keperawatan resiko
infeksi.
4.)Infiltrasi periostel yang mengakibatkan kelemahan tulang pada fase ini terbagi
menjadi dua yakni tulang lunak dan tulang lemah sehingga terjadi fraktur
fisiologis sehingga timbul masalah keperawatan hamabatan mobilitas fisik.
Kedua melaui penyebaran ekstramedular yang terbagi atas dua yakni :
1).melalu sirkulasi darah yang ,mengakibatkan pembesaran hati dan limpa
sehingga timbul hipatosplenomegaly yang mengakibatkan penekanan ruang
abdomen sehingga muncul gangguan rasa nyaman nyeri. 2).melalui sistem
limfatik akan mengganggu nodus limfe sehingga terjadi limfadenopaati.
Ketiga melalui sel onkogen sehingga terjadi pertumbuhan berlebih yang
meningkatkan kebutuhan nutrisi,sehingga terjadi hipermetabolisme sehingga
muncul masalah keperawatan ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh.
3.penerapan teori peachful End of life dalam intervensi keperawatan
Tindkan keperawatan yang dapat dilakukan dalam penerapan peachful End of
life theory:
A.Bebas dari nyeri.
Disini,perawat harus berusaha menjamin pasien bebas dari rasa nyeri dengan
tindakan farmakologik dan non farmakologi agar pasien terbebas dari gangguan
rasa nyeri.tindakan farmakologi yang bisa dilakukan adalah dengan pemberian
analgetik dengan yang telah dikolaborasi dengan dokter .sedangkan tindakan non
farmakologik biasanya memberikan posisi nyaman,terapi relaksasi dll.
B.perasaan nyaman
Disisni perawat penanggung jawab pasieb setiap shift memperkenalkan diri
pada pasien dan keluarga agar terjalin hubungan saling percaya yang baik.Agar
pasien lebih merasa nyaman perawat perlu menjelaskan program perawatan dan
perkembangan pasien setiap hari kepada keluarga meningkatkan kenyamanan
dengan menjaga kebersihan pasien dan lingkungan merupakan salah satu upaya
baik untuk membuat pasien merasa nyaman akan kondisi yang dialaminya .
C. perasaan dihargai dan dihormati.
Disini perawat harus menghargai Dan menghormati pasien dalam
pemberian asuhan dengan empati dan libatkan pasien dan keluarga dalam
pengambilan keputusan .sehingga pasien dan keluarga merasa dihargai oleh
perawat sehingga dapat mengangkat rasa percaya diri pasien .keputusan yang
sering muncul adalah bersedianya pasien untuk dilakukan tindakan –tindakan
untuk mengatasi masalah kanker darah yang dialami oleh pasien.
D.Perasaan damai
Disini perawat harus meciptakan rasa damai dengan dukungan emosional
dari keluarga terdekat dan mengijinkan keluarga membimbing pasien beribadah .
E.Perasaan dekat dengan orang yang bermakna
Disini perawat harus berusaha mengkaji siap orang terdekat pasien dan
yang pling bermakna untuk pasien ,agar perawat bisa melibatkannya dalam
merawat pasien agar pasien diperhatikan dan berarti dimata orang-orang
terdekatnya,sehingga kelurga sangat berperan penting dalam merawat pasien agar
pasien tidak merasa menjadi beban keluarga sehingga perawat berperan dalam
meningkatkan rasa percaya diri pasien.
TUGAS

KEPERAWATAN MENJELANG AJAL PALAETIF

OLEH

NAMA : OKTAVIANUS BUNGALOLON

NIM : 143102719

KELAS :B

SEMESTER : III

PRODI : SI KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MARANATHA

KUPANG

2021

Gagal Ginjal Kronik

Gagal Ginjal Kronik merupakan suatu kondisi dimana organ ginjal


sudah tidak mampu mengangkut sampah sisa metabolik tubuh berupa bahan
yang biasanya dieliminasi melalui urin dan menumpuk dalam cairan tubuh
akibat gangguan ekskresi renal dan menyebabkan gangguan fungsi endokrin
dan metabolik, cairan, elektrolit, serta asam basa.
Keterkaitan antara intervensi atau tindakan pada pasien paliatif gagal
ginjal kronik dengan 5 komponen utama teori ( peol) adalah untuk
membantu pasien paliatif dalam mengurangi gejala nyeri atau not being pain
( bebas nyeri), experience of comford ( merasa nyaman ) , experience of
dignity ( merasa berwibawa dan di hormati ) , being at peace ( damai ) ,
closeness to significant others ( kedekatan dengan anggota keluarga dan
pihak penting lainnya ).
Dalam melakukan tindakan/ intervensi pasien di anjarkan untuk
melakukan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri sehingga
pasien merasa bebas dari nyeri yang di rasakan . Dalam tindakan intervensi
juga pasien di fasilitasi istirahat dan tidur untuk membantu meningkatkan
rasa aman dan nyaman . Pasien juga di anjurkan untuk memonitor nyeri
secara mandiri bersama keluarga agar pasien merasakan adanya kedekatan
dengan anggota keluarga dengan pihak penting lainnya . Semua tindakan ini
dilakukan untuk mengurangi gejala pada pasien paliatif dengan penyakit
gagal ginjal kronik dan membantu pasien dalam menerima kondisinya saat
ini.
Tindakan ini juga bertujuan untuk membantu keluarga pasien agar bisa
menerima kondisi dari anggota keluarganya yang mengalami penyakit gagal
ginjal kronik.
Semua tindakan di atas bertujuan untuk meringankan gejala dan
berfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar pasien ( Bio, Psiko, Sosio ) serta
berfokus pada penyembuhan bukan pengobatan. Perawatan ini juga
bertujuan untuk mendapatkan dukungan dan bantuan bagi pasien agar
meninggal dengan tenang dan damai.
Peaceful end of
Peaceful lifeof life
end

Tidak nyeri Kedekatan dng orang yg berarti

Memfasilitasi partisi pasi


Pemantauan dan orang terdekat dalam
mengelola rasa sakit perawatan pasien

Beratensi terhadap
Mengaplikasikan intervensi
kesedihan,kekhawatir
farmakologi dan
TUBERKULOSIS
an, dan pertanyaan
nonfarmakoogi
dari orang terdekat

Memberi peluang
keakraban keluarga

OLEH :
NAMA : Haryanto Leong
NIM : 141802719
SEMESTER/ KELAS : V/B
MATA KULIAH : Keperawatan Menjelang Ajal dan Paliatif
PRODI : S1 Keperawatan

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MARANATHA


KUPANG
2021

Tuberkulosis
Tuberkulosis (TB) adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri dari Mycobacterium
tuberculosis, yang mempengaruhi paru-paru. TB merupakan salah satu penyakit tertua yang diketahui
mempengaruhi manusia menjadi penyebab utama kematian di seluruh dunia (Kasper, 2010).

Tuberculosis paru adalah suatu penyakit infeksi bersifat menahun yang disebabkan kuman
microbacterium tuberculosis dengan gejala yang sangat bervariasi.

Tuberkolusis paru adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh basil Mikrobacterium
tuberkolusis yang merupakan salah satu penyakit saluran pernafasan bagian bawah yang sebagian besar
basil tuberkolusis masuk ke dalam jaringan paru melalui airbone infection dan selanjutnya mengalami
proses yang dikenal sebagai focus primer dari ghon. ( Hood Alsagaff, th 1995. hal 73 )

TB paru masih merupakan masalah kesehatan di masyarakat, terutama di Indonesia. TB paru


adalah penyebab kematian kesembilan di seluruh dunia dan penyebab utama dari satu agen infeksius. TB
paru dapat memperlemah fungsi fisik penderita dan menganggu kualitas hidup mereka. Upaya
penanggulangan TB Paru telah dilaksanakan di banyak negara sejak tahun 1995, namun TB masih
menjadi masalah kesehatan masyarakat yang menimbulkan kesakitan, kecacatan,
dan kematian yang tinggi (Ridwan, 2019).
Intervensi
Bersihan jalan napas tidak efektif = latihan Batuk Efektif
Melatih pasien yang tidak memiliki kemampuan batuk secara efektif untuk membersihkan laring, trakea
dan bronkiolus dari secret atau benda asing di jalan napas

Observasi :
1. identifikasi kemampuan batuk
2. monitor adanya retensi sputum
3. monitor tanda dan gejala infeksi saluran napas

Terapeutik :
1. atur semi fowler/ fowler pa
2. pasang perlak atau bengkok di pangkuan pasien

Edukasi :
1. jelaskan tujuan dan prosedur batuk efektif
2. anjurkan tarik napas dalam melalui hidup selama 4 detik,ditahan selama 2 detik, kemudian
keluarkan dari mulut dengan bibir mencucu ( dibulatkan ) selama detik
3. anjurkan mengulangi tarik napas dalam hingga 3 kali

Kriteria utama yang kami ambil ialah experience of comfort ( merasa nyaman )

Being at Peace ( Damai )


Kenapa kami mengambil criteria ini dikarenakan ketika pasien sudah sembuh dari tbc ia akan
mengalami rasa nyaman dan damai sehingga pasien sudah mampu melakukan aktivitasnya dengan baik
karna ketika pasien tidak diobati ia tidak bisa melakukan aktivitasnya

Tugas perawat pada pasien yang sudah dekat dengan ajal


1. perawat mendampingi pasien
2. perawat menenangkan klien dan menyakinkan bahwa anda akan mendampingi sampai akhir
3. membiarkan klien mengetahui yang terjadi pada dirinya

Bagan :

TBC

Perawat mendampingi pasien

Bersihan jalan napas Tidak Efektif


Nama :Lenda Momiake

Nim :142302719

Kelas/semester: B/V

Matakuliah :Keperawatan Paliatif Dan Menjelang Ajal

1. Tuberkolosis

 Pengertian TBC

Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri
Mycobacterium tuberkulosis.tuberculosis disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis,
Proses terjadi infeksioleh Mycobacterium.Kuman ini dapat menyerang semua bagian tubuh manusia,
dan yang paling sering terkena adalah organ paru. Ketika seorang pasien tuberkulosis paru batuk,
bersin, atau berbicara, maka secara tak sengaja keluarlah droplet nuclei dan jatuh ke tanah, lantai
atau tempat lainnya, Menguapnya droplet bakteri ke udara dibantu dengan pergerakan angin akan
membuat bakteri tuberkulosis yang terkandung dalam droplet nuklei terbang ke udara.

 Batuk/ Batuk darah


Gejala batuk timbul paling dini. Gejala ini benyak ditemukan. Batuk terjadi
karena adanya iritasi pada bronkus. Batuk ini diperlukan untuk membuang produk-produk radang
keluar.Darah yang dikeluarkan dalam dahak bervariasi, mungkin tampak berupa garis atau bercak-
bercak darah, gumpalan darah atau darah segar dalam jumlah sangat banyak

TUGAS KEPERAWATAN PALIATIF


OLEH :

NAMA :YANE YUNINGSIH ALEUT

KELAS :B

NIM : 148002719

PRODI :S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MARANATHA

KUPANG

2021

“SOAL”

1.Hubungkan lima komponen utama teori (peol)dengan intervensi keperawatan pada pasien
penyakit kronik (kanker,gagal ginjal,DM,PPOK,TBC,atau penyakit kronik apa saja )di pilih
salah satu pada tahap end of life (Eol) dinarasikan bila perlu disertai bagan atau gambar (WOC)

JAWAB :
Penyakit kronik leukimia

1.definisi

Leukimia suatu keganasan pada alat pembuat sel darah berupa proliferasio patologis
hemopoetik mudah yang ditandai oleh adnya kegagalan sum-sum tulang dalam membentuk sel
darah normal dan adanya infiltrasi kejaringan tubuh yang lain.(arief mansjoer ,dkk 2002).

Leukimia merupakan penyakit keganasan sel darah yang berasal dari sum- sum tulang yang
ditandai oleh ploriferasi sel sel darah putih dengan manifestasi adanya sel sel abnormal,dalam
darah tepi.pada leukimia ada gangguan pengaturan sel leukosit.

Leukosit dalam darah berfloreferasi secara tidak teratur dan tidak terkendali dan fungsinya pun
menjadi normal.

Berdasarkan pendapat para ahli,maka dapat disimpulkan bahwa leukimia adalah suatu penyakit
yang disebabkan oleh pertumbuhan yangn sangat cepat (poliferasi)sel darah putih yang abnormal
pada jaringan pembentuk darah.

2.WOC Leukimia

 Faktor pencetus :
 Genetik
 Radiasi
 Obat-obatan
 Kelainan kromosom
 Infeksi virus
 Paparan bahan kimia
Dari faktor pencetus diatas ,mengakibatkan proliferasi sel kanker yang terbagi
atas tiga cara penyebaran yakni:
Pertama melalui infiltrasi sum sum tulang yang mengakibatkan sel normal
diganti dengan sekl kanker sehingga terjadi depresi sum-sum tulang ,pada fase ini
akan terjadi:
1.)penurunan eritrosit sehingga terjaadi anemia dikarenaken suplai oksigen
kejaringan inadekuat sehingga timbul masalah keperawatan ketikaseimbangan
perfusi jaringan perifer.
2.)penurunan trombosit sehingga terjdi trombositopenia diakibatkan dari
kecenderungan pendarahan sehngga timbul masalh keperawatan resiko
pendarahan
3.)penurunan fungsi leukosit sehingga muncul masalah keperawatan resiko
infeksi.
4.)Infiltrasi periostel yang mengakibatkan kelemahan tulang pada fase ini terbagi
menjadi dua yakni tulang lunak dan tulang lemah sehingga terjadi fraktur
fisiologis sehingga timbul masalah keperawatan hamabatan mobilitas fisik.
Kedua melaui penyebaran ekstramedular yang terbagi atas dua yakni :
1).melalu sirkulasi darah yang ,mengakibatkan pembesaran hati dan limpa
sehingga timbul hipatosplenomegaly yang mengakibatkan penekanan ruang
abdomen sehingga muncul gangguan rasa nyaman nyeri. 2).melalui sistem
limfatik akan mengganggu nodus limfe sehingga terjadi limfadenopaati.
Ketiga melalui sel onkogen sehingga terjadi pertumbuhan berlebih yang
meningkatkan kebutuhan nutrisi,sehingga terjadi hipermetabolisme sehingga
muncul masalah keperawatan ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh.

3.penerapan teori peachful End of life dalam intervensi keperawatan


Tindkan keperawatan yang dapat dilakukan dalam penerapan peachful End of
life theory:
A.Bebas dari nyeri.
Disini,perawat harus berusaha menjamin pasien bebas dari rasa nyeri dengan
tindakan farmakologik dan non farmakologi agar pasien terbebas dari gangguan
rasa nyeri.tindakan farmakologi yang bisa dilakukan adalah dengan pemberian
analgetik dengan yang telah dikolaborasi dengan dokter .sedangkan tindakan non
farmakologik biasanya memberikan posisi nyaman,terapi relaksasi dll.
B.perasaan nyaman
Disisni perawat penanggung jawab pasieb setiap shift memperkenalkan diri
pada pasien dan keluarga agar terjalin hubungan saling percaya yang baik.Agar
pasien lebih merasa nyaman perawat perlu menjelaskan program perawatan dan
perkembangan pasien setiap hari kepada keluarga meningkatkan kenyamanan
dengan menjaga kebersihan pasien dan lingkungan merupakan salah satu upaya
baik untuk membuat pasien merasa nyaman akan kondisi yang dialaminya .
C. perasaan dihargai dan dihormati.
Disini perawat harus menghargai Dan menghormati pasien dalam
pemberian asuhan dengan empati dan libatkan pasien dan keluarga dalam
pengambilan keputusan .sehingga pasien dan keluarga merasa dihargai oleh
perawat sehingga dapat mengangkat rasa percaya diri pasien .keputusan yang
sering muncul adalah bersedianya pasien untuk dilakukan tindakan –tindakan
untuk mengatasi masalah kanker darah yang dialami oleh pasien.
D.Perasaan damai
Disini perawat harus meciptakan rasa damai dengan dukungan emosional
dari keluarga terdekat dan mengijinkan keluarga membimbing pasien beribadah .
E.Perasaan dekat dengan orang yang bermakna
Disini perawat harus berusaha mengkaji siap orang terdekat pasien dan
yang pling bermakna untuk pasien ,agar perawat bisa melibatkannya dalam
merawat pasien agar pasien diperhatikan dan berarti dimata orang-orang
terdekatnya,sehingga kelurga sangat berperan penting dalam merawat pasien agar
pasien tidak merasa menjadi beban keluarga sehingga perawat berperan dalam
meningkatkan rasa percaya diri pasien.
Nama : Putri L.M Tangpen

Nim :1433 02719

Kelas/semester: B/V

Matakuliah :Keperawatan Paliatif Dan Menjelang Ajal

2. Tuberkolosis

 Pengertian TBC

Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri
Mycobacterium tuberkulosis.tuberculosis disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis,
Proses terjadi infeksioleh Mycobacterium.Kuman ini dapat menyerang semua bagian tubuh manusia,
dan yang paling sering terkena adalah organ paru. Ketika seorang pasien tuberkulosis paru batuk,
bersin, atau berbicara, maka secara tak sengaja keluarlah droplet nuclei dan jatuh ke tanah, lantai
atau tempat lainnya, Menguapnya droplet bakteri ke udara dibantu dengan pergerakan angin akan
membuat bakteri tuberkulosis yang terkandung dalam droplet nuklei terbang ke udara.

 Batuk/ Batuk darah


Gejala batuk timbul paling dini. Gejala ini benyak ditemukan. Batuk terjadi
karena adanya iritasi pada bronkus. Batuk ini diperlukan untuk membuang produk-produk radang
keluar.Darah yang dikeluarkan dalam dahak bervariasi, mungkin tampak berupa garis atau bercak-
bercak darah, gumpalan darah atau darah segar dalam jumlah sangat banyak

TUGAS

KEPERAWATAN MENJELANG AJAL DAN PALIATIF

OLEH

NAMA : YORDAN S SANAM

NIM : 143902719
KELAS :B

SEMESTER :V

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MARANATHA

KUPANG

2021
Penerapan teori PEoL dalam intervensi keperawatan kanker Paru
Teori Keperawatan Peaceful End of life

Teori keperawatan peaceful end of life Ruland & Moore (1998) dalam (Alligood, 2014) tidak
terpisahkan dengan sistem keluarga (pasien dengan sakit terminal dan orang yang dianggap berarti
dalam hidupnya) yang dirancang untuk mempromosikan hasil positif dari hal berikut :

a. Terbebas Dari Nyeri


Bebas dari rasa penderitaan atau gejala yang disebabkan oleh nyeri merupakan bagian penting
dari banyak pengalaman end of life karena nyeri dianggap sensori yang tidak menyenangkan
atau pengalaman emosional yang berhubungan dengan actual atau potensial kerusakan jaringan
(Alligood, 2014).
Memberikan asuahan keperawatan yang mampu Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas nyeri, Mampu mingidentifikasi skala nyeri , dapat mengidentifikasi faktor
yang memperberat dan memperingan nyeri, melihat efek samping dari pengguan analgetik,
memberikan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri mengfasilitasi istirahat dan
tidur, mampu memjelaskan penyebab nyeri dan menjelaskan strategi meredahkan nyeri
b. Mendapat Kenyamanan
Kenyamanan didefinisikan oleh teori kolkaba sebagai sebuah kelegaan dari ketidaknyamanan,
keadaan mudah dan damai, dan apapun yang membuat hidup mudah atau
menyenangkan(Alligood, 2014).
Memberikan asuhan keperawatan dalam menurunkan tingkat energi yang mengganggu
kemampuan kognitif, melakukakn teknik relaksasi yang pernah dilakukan , memonitor respon
terhadap terapi relaksasi, menciptakan lingkungan tenang tanpa gangguan, memberikan
pengetahuan terhadap terapi relaksasi yang diberikan, pasien menggunakan pakaian longgar,
memuat pasien rileks dan merasakan sensasi relaksasi, menganjurkan mengulangi teknik
relaksasi
c. Bermartabat dan Merasa Terhormat
Setiap pasien yang mengalami sakit parah harus dihormati dan dihargai sebagai manusia.
Konsep ini menggabungkan gagasan pribadi, setiap tindakan didasarkan oleh prinsip etika dan
otonomi pasien dan berhak atas perlindungan (Alligood, 2014).
d. Merasa Damai
Damai merupakan sebuah perasaan yang tenang, harmonis, puas, bebas dari kegelisahan,
kekhawatiran dan ketakutan. Sebuah pendekatan untuk merasa damai meliputi aspek fisik,
sosial, psikologis, dan spiritual (Alligood, 2014).
e. Kedekatan Dengan Orang Yang Disayang
Kedekatan adalah sebuah perasaan yang saling terhubung dengan orang lain yang peduli. Ini
melibatkan kedekatan fisik atau emosional yang diungkapkan dengan hangat, intim, dan
berhubungan (Alligood, 2014).
Nama : SITI NURBAITI

Nim :143502719

Kelas/semester: B/V

Matakuliah :Keperawatan Paliatif Dan Menjelang Ajal

3. Tuberkolosis

 Pengertian TBC

Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri
Mycobacterium tuberkulosis.tuberculosis disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis,
Proses terjadi infeksioleh Mycobacterium.Kuman ini dapat menyerang semua bagian tubuh manusia,
dan yang paling sering terkena adalah organ paru. Ketika seorang pasien tuberkulosis paru batuk,
bersin, atau berbicara, maka secara tak sengaja keluarlah droplet nuclei dan jatuh ke tanah, lantai
atau tempat lainnya, Menguapnya droplet bakteri ke udara dibantu dengan pergerakan angin akan
membuat bakteri tuberkulosis yang terkandung dalam droplet nuklei terbang ke udara.

 Batuk/ Batuk darah


Gejala batuk timbul paling dini. Gejala ini benyak ditemukan. Batuk terjadi
karena adanya iritasi pada bronkus. Batuk ini diperlukan untuk membuang produk-produk radang
keluar.Darah yang dikeluarkan dalam dahak bervariasi, mungkin tampak berupa garis atau bercak-
bercak darah, gumpalan darah atau darah segar dalam jumlah sangat banyak

MATERI KEPERAWATAN MENJELANG

AJAL DAN PALIATIF


NAMA : NORBETWAN PULU TATA

KELAS :B

SEMESTER : V

PRODI : SI KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MARANATHA

KUPANG
2021

MATERI

A. PENERAPAN PEACEFUL END OF LIFE THEORY PADA ASUHAN


KEPERAWATAN KLIEN KANKER
Peaceful end of life theory memberikan petunjuk kepada perawat dalam
mengaplikasikan proses keperawatan paliatif pada klien yang dalam kondisi terminal.
Aplikasi peaceful end of life theory pada asuhan keperawatan klien kanker mengacu pada
lima konsep utama yang merupakan indikator pencapaian tujuan dari teori tersebut yaitu :
 Pengkajian keperawatan
a. Pengkajian nyeri
Nyeri merupakan keluhan yang paling sering terjadi pada klien kanker.
Nyeri kanker merupakan nyeri kronik yang membutuhkan penatalaksanaan
yang berbeda dengan nyeri kronik lainnya, membutuhkan penilaian dengan
tingkat akurasi yang tepat, evaluasi secara komprehensif dan waktu yang ketat
terutama untuk nyeri berat, serta pengobatannya berlangsung lama. Pada kasus
lanjut dan perawatan paliatif, tidak jarang klien mendapatkan terapi nyeri
sampai akhir hidupnya.
b. Pengkajian rasa nyaman
Rasa nyaman didefinisikan sebagai perasan bebas dari ketikdaknyamanan
bebas dari masalah fisik, perasaan lega, damai dan segala sesuatu yang
membuat hidup terasa menyenangkan. Pengkajian rasa nyaman melalui
monitoring gejala-gejala paliatif berupa pengalaman masa lalu klien yang
sangat menyenangkan dan begitu berkesan dalam hidupnya, kesejahteraan
emosi, support sistem, perasaan memperoleh informasi tentang prognosis
penyakit, kepuasan hati yang berkaitan dengan kenyamanan seperti kepuasan
pada layanan terapi, harapan klien, tujuan dan arti hidup, perasaan mengantuk
yang disebabkan oleh proses penyakit.
c. Pengkajian merasa bermartabat dan dihargai
Penilaian terhadap perasaan bermartabat dan dihargai, dapat dikaji
berdasarkan personaliti yang diungkapkan secara langsung oleh klien, seperti
klien mengungkapkan sampai menjelang akhir hayatnya tetap diperlakukan
secara manusiawi.
d. Pengkajian kedamaian
Penilaian kedamaian berdasarkan pada aspek fisik, psikologis dan
spiritual. Alat bantu yang digunakan dalam mengkaji status perasaan damai
klien adalah ESAS. Selain itu ungkapan posistif tentang semangat hidup
terkait dukungan perlu dicermati.
e. Pengkajian kedekatan dengan orang yang bermakna
Kedekatan fisik dan emosi yang diekspresikan melalui hubungan yang
bersifat harmonis dapat tercermin dari ungkapan pernyataan dan respon klien
saat berinteraksi dengn keluarganya.
 Diagnosa Keperawatan
Hasil pengkajian keperawatan dianalisa untuk mengidentikasi masalah
keperawatan baik yang bersifat aktual maupun potensial. Adapun pernyataan
diagnosa keperawatan bedasarkan lima komponen yang dikaji :
a. Nyeri
Nyeri kronis dihubungkan dengan adanya kerusakan jaringan yang bersifat
permanen.
b. Kenyamanan
1. Ansietas dihubungkan dengan perubahan fungsi peran, adanya nyeri,
atau antisipasi terhadap kejadian yang tidak diinginksn.
2. Pola nafas tidak efektif dihubungkan dengan cemas, stres dan
kelelahan.
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, dihubungkan
dengan ketidakmampuan menelan, kesulitan mengunyah, pengetahuan
tentang nutrisi, dan kelelahan.
c. Bermartabat dan dihormati
Isolasi sosial dihubungkan dengan perasaan tubuh, perubahan peran sosial
atau perilaku tidak diterima.
d. Damai
1. Penampilan peran tidak efektif dihubungkan dengan ketidakadekuatan
sistem pendukung
2. Merasa kedekatan dengan orang yang bermakna
3. Kerusakan interaksi sosial, dihubungkan dengan tidak ada orang yang
berarti atau ketidakpuasan hubungan personal.

3. Intervensi Keperawatan
Intervensi keperawatan pada klien kanker berdasrkan respon yang tidak efektif
yang diadaptasi dari Nursing Intervention Classification ( NIC). Tujuan pemberian
intervensi keperawatan untuk meminimalkan gejala-gejala paliatif sehingga
berdampak pada peningkatan kulitas hidup dan klien bebas dari penderitaan.

4. Evaluasi

Penilaian terhadap respon klien dengan membandingkan perubahan kondisi klien,


dimana klien memperlihatkan semangat hidup yang baik, terjalinnya hubungan
yang harmonis dengan keluarga dan dapat beraktivas normal.
B. GAMBARAN MODEL TEORI

Peaceful End Of Life

NYERI Rasa nyaman Bermartabat dan Kedamaian Kedekatan


dihargai dengan
orang yang
bermakna
Membutuhkan Bebas dari Isolasi sosial Memberikan
penilaian dengan ketikdaknyamanan dihubungkan dukungan
tingkat akurasi Ungkapan
Dari masalah fisik, dengan perasaan emosional
pernyataan
Evaluasi secara perasaan lega, tubuh
komprehensif dan damai dengan Membengun
peran sosial Respon
segala sesuatu rasa percaya
rasa nyaman melalui diungkapkan klien
perawatan paliatif diri
monitoring secara langsung
kesejahteraan, oleh klien
support, prognosis menjelang akhir Membimbing Berinteraksi
penyakit, kepuasan hayatnya pasien dengan dengan
layanan terapi, diperlakukan orang terdekat keluarganya
harapan secara manusiawi
TUGAS

KEPERAWATAN MENJELANG AJAL PALAETIF

OLEH

NAMA : DOMINGGUS NAHAK


NIM : 141602719

KELAS :B

SEMESTER : V

PRODI : SI KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MARANATHA

KUPANG

2021
Gagal Ginjal Kronik

Gagal Ginjal Kronik merupakan suatu kondisi dimana organ ginjal


sudah tidak mampu mengangkut sampah sisa metabolik tubuh berupa bahan
yang biasanya dieliminasi melalui urin dan menumpuk dalam cairan tubuh
akibat gangguan ekskresi renal dan menyebabkan gangguan fungsi endokrin
dan metabolik, cairan, elektrolit, serta asam basa.
Keterkaitan antara intervensi atau tindakan pada pasien paliatif gagal
ginjal kronik dengan 5 komponen utama teori ( peol) adalah untuk
membantu pasien paliatif dalam mengurangi gejala nyeri atau not being pain
( bebas nyeri), experience of comford ( merasa nyaman ) , experience of
dignity ( merasa berwibawa dan di hormati ) , being at peace ( damai ) ,
closeness to significant others ( kedekatan dengan anggota keluarga dan
pihak penting lainnya ).
Dalam melakukan tindakan/ intervensi pasien di anjarkan untuk
melakukan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri sehingga
pasien merasa bebas dari nyeri yang di rasakan . Dalam tindakan intervensi
juga pasien di fasilitasi istirahat dan tidur untuk membantu meningkatkan
rasa aman dan nyaman . Pasien juga di anjurkan untuk memonitor nyeri
secara mandiri bersama keluarga agar pasien merasakan adanya kedekatan
dengan anggota keluarga dengan pihak penting lainnya . Semua tindakan ini
dilakukan untuk mengurangi gejala pada pasien paliatif dengan penyakit
gagal ginjal kronik dan membantu pasien dalam menerima kondisinya saat
ini.
Tindakan ini juga bertujuan untuk membantu keluarga pasien agar bisa
menerima kondisi dari anggota keluarganya yang mengalami penyakit gagal
ginjal kronik.
Semua tindakan di atas bertujuan untuk meringankan gejala dan
berfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar pasien ( Bio, Psiko, Sosio ) serta
berfokus pada penyembuhan bukan pengobatan. Perawatan ini juga
bertujuan untuk mendapatkan dukungan dan bantuan bagi pasien agar
meninggal dengan tenang dan damai.

Peaceful end of
Peaceful lifeof life
end

Tidak nyeri Kedekatan dng orang yg berarti

Memfasilitasi partisi pasi


Pemantauan dan orang terdekat dalam
mengelola rasa sakit perawatan pasien

Beratensi terhadap
Mengaplikasikan intervensi TUGAS
kesedihan,kekhawatir
farmakologi dan
an, dan pertanyaan
KEPERAWATAN MENJELANG AJAL PALAETIF
nonfarmakoogi
dari orang terdekat

Memberi peluang
keakraban keluarga
OLEH

NAMA : JEVERSON E MAUMUTANG

NIM : 141802719

KELAS :B

SEMESTER : V

PRODI : SI KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MARANATHA

KUPANG
2021

Gagal Ginjal Kronik

Gagal Ginjal Kronik merupakan suatu kondisi dimana organ ginjal


sudah tidak mampu mengangkut sampah sisa metabolik tubuh berupa bahan
yang biasanya dieliminasi melalui urin dan menumpuk dalam cairan tubuh
akibat gangguan ekskresi renal dan menyebabkan gangguan fungsi endokrin
dan metabolik, cairan, elektrolit, serta asam basa.
Keterkaitan antara intervensi atau tindakan pada pasien paliatif gagal
ginjal kronik dengan 5 komponen utama teori ( peol) adalah untuk
membantu pasien paliatif dalam mengurangi gejala nyeri atau not being pain
( bebas nyeri), experience of comford ( merasa nyaman ) , experience of
dignity ( merasa berwibawa dan di hormati ) , being at peace ( damai ) ,
closeness to significant others ( kedekatan dengan anggota keluarga dan
pihak penting lainnya ).
Dalam melakukan tindakan/ intervensi pasien di anjarkan untuk
melakukan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri sehingga
pasien merasa bebas dari nyeri yang di rasakan . Dalam tindakan intervensi
juga pasien di fasilitasi istirahat dan tidur untuk membantu meningkatkan
rasa aman dan nyaman . Pasien juga di anjurkan untuk memonitor nyeri
secara mandiri bersama keluarga agar pasien merasakan adanya kedekatan
dengan anggota keluarga dengan pihak penting lainnya . Semua tindakan ini
dilakukan untuk mengurangi gejala pada pasien paliatif dengan penyakit
gagal ginjal kronik dan membantu pasien dalam menerima kondisinya saat
ini.
Tindakan ini juga bertujuan untuk membantu keluarga pasien agar bisa
menerima kondisi dari anggota keluarganya yang mengalami penyakit gagal
ginjal kronik.
Semua tindakan di atas bertujuan untuk meringankan gejala dan
berfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar pasien ( Bio, Psiko, Sosio ) serta
berfokus pada penyembuhan bukan pengobatan. Perawatan ini juga
bertujuan untuk mendapatkan dukungan dan bantuan bagi pasien agar
meninggal dengan tenang dan damai.

Peaceful end of
Peaceful lifeof life
end

Tidak nyeri Kedekatan dng orang yg berarti

Memfasilitasi partisi pasi


Pemantauan dan orang terdekat dalam
mengelola rasa sakit perawatan pasien

Beratensi terhadap
Mengaplikasikan intervensi TUGAS
kesedihan,kekhawatir
farmakologi dan
an, dan pertanyaan
KEPERAWATAN MENJELANG AJAL PALAETIF
nonfarmakoogi
dari orang terdekat

Memberi peluang
keakraban keluarga
OLEH

NAMA : UYO UMBU BURA JENGA

NIM : 143702719

KELAS :B

SEMESTER : V

PRODI : SI KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MARANATHA

KUPANG

2021

Gagal Ginjal Kronik

Gagal Ginjal Kronik merupakan suatu kondisi dimana organ ginjal


sudah tidak mampu mengangkut sampah sisa metabolik tubuh berupa bahan
yang biasanya dieliminasi melalui urin dan menumpuk dalam cairan tubuh
akibat gangguan ekskresi renal dan menyebabkan gangguan fungsi endokrin
dan metabolik, cairan, elektrolit, serta asam basa.
Keterkaitan antara intervensi atau tindakan pada pasien paliatif gagal
ginjal kronik dengan 5 komponen utama teori ( peol) adalah untuk
membantu pasien paliatif dalam mengurangi gejala nyeri atau not being pain
( bebas nyeri), experience of comford ( merasa nyaman ) , experience of
dignity ( merasa berwibawa dan di hormati ) , being at peace ( damai ) ,
closeness to significant others ( kedekatan dengan anggota keluarga dan
pihak penting lainnya ).
Dalam melakukan tindakan/ intervensi pasien di anjarkan untuk
melakukan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri sehingga
pasien merasa bebas dari nyeri yang di rasakan . Dalam tindakan intervensi
juga pasien di fasilitasi istirahat dan tidur untuk membantu meningkatkan
rasa aman dan nyaman . Pasien juga di anjurkan untuk memonitor nyeri
secara mandiri bersama keluarga agar pasien merasakan adanya kedekatan
dengan anggota keluarga dengan pihak penting lainnya . Semua tindakan ini
dilakukan untuk mengurangi gejala pada pasien paliatif dengan penyakit
gagal ginjal kronik dan membantu pasien dalam menerima kondisinya saat
ini.
Tindakan ini juga bertujuan untuk membantu keluarga pasien agar bisa
menerima kondisi dari anggota keluarganya yang mengalami penyakit gagal
ginjal kronik.
Semua tindakan di atas bertujuan untuk meringankan gejala dan
berfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar pasien ( Bio, Psiko, Sosio ) serta
berfokus pada penyembuhan bukan pengobatan. Perawatan ini juga
bertujuan untuk mendapatkan dukungan dan bantuan bagi pasien agar
meninggal dengan tenang dan damai.

Peaceful end of
Peaceful lifeof life
end

Tidak nyeri Kedekatan dng orang yg berarti

Memfasilitasi partisi pasi


Pemantauan dan orang terdekat dalam
mengelola rasa sakit perawatan pasien
Beratensi terhadap
Mengaplikasikan intervensi
kesedihan,kekhawatir
farmakologi dan
TBC an, dan pertanyaan
nonfarmakoogi
dari orang terdekat

Memberi peluang
keakraban keluarga

OLEH :

NAMA : Winda Norlingga Bahas


NIM : 143802719
SEMESTER/ KELAS : V/B
MATA KULIAH : Keperawatan Menjelang Ajal dan Paliatif
PRODI : S1 Keperawatan

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MARANATHA


KUPANG
2021

TBC

Tuberculosis paru adalah suatu penyakit infeksi bersifat menahun yang disebabkan kuman
microbacterium tuberculosis dengan gejala yang sangat bervariasi.
Tuberkolusis paru adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh basil
Mikrobacterium tuberkolusis yang merupakan salah satu penyakit saluran pernafasan bagian
bawah yang sebagian besar basil tuberkolusis masuk ke dalam jaringan paru melalui airbone
infection dan selanjutnya mengalami proses yang dikenal sebagai focus primer dari ghon.
( Hood Alsagaff, th 1995. hal 73 )
Tuberkolusis paru adalah suatu penyakit infeksius, yang terutama menyerang parenkim paru.
( Keperawatan Medikal Bedah Vol 1. Hal 584 )
Tuberkolosis paru merupakan penyakit infeksi yang menyerang paru- paru yang
disebabkan oleh kuman Mycobacterium Tuberkulosis.

Intervensi yang kami ambil :

Bersihan jalan napas tidak efektif = latihan Batuk Efektif

Melatih pasien yang tidak memiliki kemampuan batuk secara efektif untuk membersihkan
laring, trakea dan bronkiolus dari secret atau benda asing di jalan napas

Observasi :

1. identifikasi kemampuan batuk

2. monitor adanya retensi sputum

3. monitor tanda dan gejala infeksi saluran napas

Terapeutik :

1. atur semi fowler/ fowler pa

2. pasang perlak atau bengkok di pangkuan pasien

Edukasi :
1. jelaskan tujuan dan prosedur batuk efektif

2. anjurkan tarik napas dalam melalui hidup selama 4 detik,ditahan selama 2 detik, kemudian
keluarkan dari mulut dengan bibir mencucu ( dibulatkan ) selama detik

3. anjurkan mengulangi tarik napas dalam hingga 3 kali

Kriteria utama yang kami ambil ialah experience of comfort ( merasa nyaman )

Being at Peace ( Damai )

Kenapa kami mengambil criteria ini dikarenakan ketika pasien sudah sembuh dari tbc ia akan
mengalami rasa nyaman dan damai sehingga pasien sudah mampu melakukan aktivitasnya
dengan baik karna ketika pasien tidak diobati ia tidak bisa melakukan aktivitasnya

Tugas perawat pada pasien yang sudah dekat dengan ajal

1. perawat mendampingi pasien

2. perawat menenangkan klien dan menyakinkan bahwa anda akan mendampingi sampai akhir

3. membiarkan klien mengetahui yang terjadi pada dirinya

Bagan :

TBC

Perawat mendampingi pasien

Bersihan jalan napas Tidak Efektif


TBC

OLEH :

NAMA : YUREX Y. BURAEN


NIM : 144002719
SEMESTER/ KELAS : V/B
MATA KULIAH : Keperawatan Menjelang Ajal dan Paliatif
PRODI : S1 Keperawatan

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MARANATHA


KUPANG
2021

TBC

Tuberculosis paru adalah suatu penyakit infeksi bersifat menahun yang disebabkan kuman
microbacterium tuberculosis dengan gejala yang sangat bervariasi.
Tuberkolusis paru adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh basil
Mikrobacterium tuberkolusis yang merupakan salah satu penyakit saluran pernafasan bagian
bawah yang sebagian besar basil tuberkolusis masuk ke dalam jaringan paru melalui airbone
infection dan selanjutnya mengalami proses yang dikenal sebagai focus primer dari ghon.
( Hood Alsagaff, th 1995. hal 73 )
Tuberkolusis paru adalah suatu penyakit infeksius, yang terutama menyerang parenkim paru.
( Keperawatan Medikal Bedah Vol 1. Hal 584 )
Tuberkolosis paru merupakan penyakit infeksi yang menyerang paru- paru yang
disebabkan oleh kuman Mycobacterium Tuberkulosis.

Intervensi yang kami ambil :

Bersihan jalan napas tidak efektif = latihan Batuk Efektif

Melatih pasien yang tidak memiliki kemampuan batuk secara efektif untuk membersihkan
laring, trakea dan bronkiolus dari secret atau benda asing di jalan napas

Observasi :

1. identifikasi kemampuan batuk

2. monitor adanya retensi sputum

3. monitor tanda dan gejala infeksi saluran napas

Terapeutik :

1. atur semi fowler/ fowler pa

2. pasang perlak atau bengkok di pangkuan pasien

Edukasi :
1. jelaskan tujuan dan prosedur batuk efektif

2. anjurkan tarik napas dalam melalui hidup selama 4 detik,ditahan selama 2 detik, kemudian
keluarkan dari mulut dengan bibir mencucu ( dibulatkan ) selama detik

3. anjurkan mengulangi tarik napas dalam hingga 3 kali

Kriteria utama yang kami ambil ialah experience of comfort ( merasa nyaman )

Being at Peace ( Damai )

Kenapa kami mengambil criteria ini dikarenakan ketika pasien sudah sembuh dari tbc ia akan
mengalami rasa nyaman dan damai sehingga pasien sudah mampu melakukan aktivitasnya
dengan baik karna ketika pasien tidak diobati ia tidak bisa melakukan aktivitasnya

Tugas perawat pada pasien yang sudah dekat dengan ajal

1. perawat mendampingi pasien

2. perawat menenangkan klien dan menyakinkan bahwa anda akan mendampingi sampai akhir

3. membiarkan klien mengetahui yang terjadi pada dirinya

Bagan :

TBC

Perawat mendampingi pasien

Bersihan jalan napas Tidak Efektif


TUGAS KEPERAWATAN PALIATIF

OLEH :

NAMA : AGRINTO TALOIM

KELAS : B

NIM : 141002719

PRODI : S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MARANATHA


KUPANG

2021

“SOAL”

1.Hubungkan lima komponen utama teori (peol)dengan intervensi keperawatan pada pasien
penyakit kronik (kanker,gagal ginjal,DM,PPOK,TBC,atau penyakit kronik apa saja )di pilih
salah satu pada tahap end of life (Eol) dinarasikan bila perlu disertai bagan atau gambar (WOC)

" JAWAB" :

Penyakit kronik leukimia

1.definisi

Leukimia suatu keganasan pada alat pembuat sel darah berupa proliferasio patologis
hemopoetik mudah yang ditandai oleh adnya kegagalan sum-sum tulang dalam membentuk sel
darah normal dan adanya infiltrasi kejaringan tubuh yang lain.(arief mansjoer ,dkk 2002).

Leukimia merupakan penyakit keganasan sel darah yang berasal dari sum- sum tulang yang
ditandai oleh ploriferasi sel sel darah putih dengan manifestasi adanya sel sel abnormal,dalam
darah tepi.pada leukimia ada gangguan pengaturan sel leukosit.

Leukosit dalam darah berfloreferasi secara tidak teratur dan tidak terkendali dan fungsinya pun
menjadi normal.

Berdasarkan pendapat para ahli,maka dapat disimpulkan bahwa leukimia adalah suatu penyakit
yang disebabkan oleh pertumbuhan yangn sangat cepat (poliferasi)sel darah putih yang abnormal
pada jaringan pembentuk darah.

2.WOC Leukimia
 Faktor pencetus :
 Genetik
 Radiasi
 Obat-obatan
 Kelainan kromosom
 Infeksi virus
 Paparan bahan kimia
Dari faktor pencetus diatas ,mengakibatkan proliferasi sel kanker yang terbagi
atas tiga cara penyebaran yakni:
Pertama melalui infiltrasi sum sum tulang yang mengakibatkan sel normal
diganti dengan sekl kanker sehingga terjadi depresi sum-sum tulang ,pada fase ini
akan terjadi:
1.)penurunan eritrosit sehingga terjaadi anemia dikarenaken suplai oksigen
kejaringan inadekuat sehingga timbul masalah keperawatan ketikaseimbangan
perfusi jaringan perifer.
2.)penurunan trombosit sehingga terjdi trombositopenia diakibatkan dari
kecenderungan pendarahan sehngga timbul masalh keperawatan resiko
pendarahan
3.)penurunan fungsi leukosit sehingga muncul masalah keperawatan resiko
infeksi.
4.)Infiltrasi periostel yang mengakibatkan kelemahan tulang pada fase ini terbagi
menjadi dua yakni tulang lunak dan tulang lemah sehingga terjadi fraktur
fisiologis sehingga timbul masalah keperawatan hamabatan mobilitas fisik.
Kedua melaui penyebaran ekstramedular yang terbagi atas dua yakni :
1).melalu sirkulasi darah yang ,mengakibatkan pembesaran hati dan limpa
sehingga timbul hipatosplenomegaly yang mengakibatkan penekanan ruang
abdomen sehingga muncul gangguan rasa nyaman nyeri. 2).melalui sistem
limfatik akan mengganggu nodus limfe sehingga terjadi limfadenopaati.
Ketiga melalui sel onkogen sehingga terjadi pertumbuhan berlebih yang
meningkatkan kebutuhan nutrisi,sehingga terjadi hipermetabolisme sehingga
muncul masalah keperawatan ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh.

3.penerapan teori peachful End of life dalam intervensi keperawatan


Tindkan keperawatan yang dapat dilakukan dalam penerapan peachful End of
life theory:
A.Bebas dari nyeri.
Disini,perawat harus berusaha menjamin pasien bebas dari rasa nyeri dengan
tindakan farmakologik dan non farmakologi agar pasien terbebas dari gangguan
rasa nyeri.tindakan farmakologi yang bisa dilakukan adalah dengan pemberian
analgetik dengan yang telah dikolaborasi dengan dokter .sedangkan tindakan non
farmakologik biasanya memberikan posisi nyaman,terapi relaksasi dll.
B.perasaan nyaman
Disisni perawat penanggung jawab pasieb setiap shift memperkenalkan diri
pada pasien dan keluarga agar terjalin hubungan saling percaya yang baik.Agar
pasien lebih merasa nyaman perawat perlu menjelaskan program perawatan dan
perkembangan pasien setiap hari kepada keluarga meningkatkan kenyamanan
dengan menjaga kebersihan pasien dan lingkungan merupakan salah satu upaya
baik untuk membuat pasien merasa nyaman akan kondisi yang dialaminya .
C. perasaan dihargai dan dihormati.
Disini perawat harus menghargai Dan menghormati pasien dalam
pemberian asuhan dengan empati dan libatkan pasien dan keluarga dalam
pengambilan keputusan .sehingga pasien dan keluarga merasa dihargai oleh
perawat sehingga dapat mengangkat rasa percaya diri pasien .keputusan yang
sering muncul adalah bersedianya pasien untuk dilakukan tindakan –tindakan
untuk mengatasi masalah kanker darah yang dialami oleh pasien.
D.Perasaan damai
Disini perawat harus meciptakan rasa damai dengan dukungan emosional
dari keluarga terdekat dan mengijinkan keluarga membimbing pasien beribadah .
E.Perasaan dekat dengan orang yang bermakna
Disini perawat harus berusaha mengkaji siap orang terdekat pasien dan
yang pling bermakna untuk pasien ,agar perawat bisa melibatkannya dalam
merawat pasien agar pasien diperhatikan dan berarti dimata orang-orang
terdekatnya,sehingga kelurga sangat berperan penting dalam merawat pasien agar
pasien tidak merasa menjadi beban keluarga sehingga perawat berperan dalam
meningkatkan rasa percaya diri pasien.
TUGAS PERAWATAN PALIATIF

OLEH :

NAMA :MARIA F. OEMATAN

KELAS :B

NIM : 142402719

PRODI :S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MARANATHA


KUPANG

2021

“SOAL”

1.Hubungkan lima komponen utama teori (peol)dengan intervensi keperawatan pada pasien
penyakit kronik (kanker,gagal ginjal,DM,PPOK,TBC,atau penyakit kronik apa saja )di pilih
salah satu pada tahap end of life (Eol) dinarasikan bila perlu disertai bagan atau gambar (WOC)

JAWAB :

Penyakit kronik leukimia

1.definisi

Leukimia suatu keganasan pada alat pembuat sel darah berupa proliferasio patologis
hemopoetik mudah yang ditandai oleh adnya kegagalan sum-sum tulang dalam membentuk sel
darah normal dan adanya infiltrasi kejaringan tubuh yang lain.(arief mansjoer ,dkk 2002).

Leukimia merupakan penyakit keganasan sel darah yang berasal dari sum- sum tulang yang
ditandai oleh ploriferasi sel sel darah putih dengan manifestasi adanya sel sel abnormal,dalam
darah tepi.pada leukimia ada gangguan pengaturan sel leukosit.

Leukosit dalam darah berfloreferasi secara tidak teratur dan tidak terkendali dan fungsinya pun
menjadi normal.

Berdasarkan pendapat para ahli,maka dapat disimpulkan bahwa leukimia adalah suatu penyakit
yang disebabkan oleh pertumbuhan yangn sangat cepat (poliferasi)sel darah putih yang abnormal
pada jaringan pembentuk darah.

2.WOC Leukimia
⮚ Faktor pencetus :
● Genetik
● Radiasi
● Obat-obatan
● Kelainan kromosom
● Infeksi virus
● Paparan bahan kimia
Dari faktor pencetus diatas ,mengakibatkan proliferasi sel kanker yang terbagi
atas tiga cara penyebaran yakni:
Pertama melalui infiltrasi sum sum tulang yang mengakibatkan sel normal
diganti dengan sekl kanker sehingga terjadi depresi sum-sum tulang ,pada fase ini
akan terjadi:
1.)penurunan eritrosit sehingga terjaadi anemia dikarenaken suplai oksigen
kejaringan inadekuat sehingga timbul masalah keperawatan ketikaseimbangan
perfusi jaringan perifer.
2.)penurunan trombosit sehingga terjdi trombositopenia diakibatkan dari
kecenderungan pendarahan sehngga timbul masalh keperawatan resiko
pendarahan
3.)penurunan fungsi leukosit sehingga muncul masalah keperawatan resiko
infeksi.
4.)Infiltrasi periostel yang mengakibatkan kelemahan tulang pada fase ini terbagi
menjadi dua yakni tulang lunak dan tulang lemah sehingga terjadi fraktur
fisiologis sehingga timbul masalah keperawatan hamabatan mobilitas fisik.
Kedua melaui penyebaran ekstramedular yang terbagi atas dua yakni :
1).melalu sirkulasi darah yang ,mengakibatkan pembesaran hati dan limpa
sehingga timbul hipatosplenomegaly yang mengakibatkan penekanan ruang
abdomen sehingga muncul gangguan rasa nyaman nyeri. 2).melalui sistem
limfatik akan mengganggu nodus limfe sehingga terjadi limfadenopaati.
Ketiga melalui sel onkogen sehingga terjadi pertumbuhan berlebih yang
meningkatkan kebutuhan nutrisi,sehingga terjadi hipermetabolisme sehingga
muncul masalah keperawatan ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh.

3.penerapan teori peachful End of life dalam intervensi keperawatan


Tindkan keperawatan yang dapat dilakukan dalam penerapan peachful End of
life theory:
A.Bebas dari nyeri.
Disini,perawat harus berusaha menjamin pasien bebas dari rasa nyeri dengan
tindakan farmakologik dan non farmakologi agar pasien terbebas dari gangguan
rasa nyeri.tindakan farmakologi yang bisa dilakukan adalah dengan pemberian
analgetik dengan yang telah dikolaborasi dengan dokter .sedangkan tindakan non
farmakologik biasanya memberikan posisi nyaman,terapi relaksasi dll.
B.perasaan nyaman
Disisni perawat penanggung jawab pasieb setiap shift memperkenalkan diri
pada pasien dan keluarga agar terjalin hubungan saling percaya yang baik.Agar
pasien lebih merasa nyaman perawat perlu menjelaskan program perawatan dan
perkembangan pasien setiap hari kepada keluarga meningkatkan kenyamanan
dengan menjaga kebersihan pasien dan lingkungan merupakan salah satu upaya
baik untuk membuat pasien merasa nyaman akan kondisi yang dialaminya .
C. perasaan dihargai dan dihormati.
Disini perawat harus menghargai Dan menghormati pasien dalam
pemberian asuhan dengan empati dan libatkan pasien dan keluarga dalam
pengambilan keputusan .sehingga pasien dan keluarga merasa dihargai oleh
perawat sehingga dapat mengangkat rasa percaya diri pasien .keputusan yang
sering muncul adalah bersedianya pasien untuk dilakukan tindakan –tindakan
untuk mengatasi masalah kanker darah yang dialami oleh pasien.
D.Perasaan damai
Disini perawat harus meciptakan rasa damai dengan dukungan emosional
dari keluarga terdekat dan mengijinkan keluarga membimbing pasien beribadah .
E.Perasaan dekat dengan orang yang bermakna
Disini perawat harus berusaha mengkaji siap orang terdekat pasien dan
yang pling bermakna untuk pasien ,agar perawat bisa melibatkannya dalam
merawat pasien agar pasien diperhatikan dan berarti dimata orang-orang
terdekatnya,sehingga kelurga sangat berperan penting dalam merawat pasien agar
pasien tidak merasa menjadi beban keluarga sehingga perawat berperan dalam
meningkatkan rasa percaya diri pasien.
Nama : Asrid Y. Nenobais

Nim :141202719

Kelas/semester: B/V

Matakuliah :Keperawatan Paliatif Dan Menjelang Ajal

4. Tuberkolosis

 Pengertian TBC

Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri
Mycobacterium tuberkulosis.tuberculosis disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis,
Proses terjadi infeksioleh Mycobacterium.Kuman ini dapat menyerang semua bagian tubuh manusia,
dan yang paling sering terkena adalah organ paru. Ketika seorang pasien tuberkulosis paru batuk,
bersin, atau berbicara, maka secara tak sengaja keluarlah droplet nuclei dan jatuh ke tanah, lantai
atau tempat lainnya, Menguapnya droplet bakteri ke udara dibantu dengan pergerakan angin akan
membuat bakteri tuberkulosis yang terkandung dalam droplet nuklei terbang ke udara.

 Batuk/ Batuk darah


Gejala batuk timbul paling dini. Gejala ini benyak ditemukan. Batuk terjadi
karena adanya iritasi pada bronkus. Batuk ini diperlukan untuk membuang produk-produk radang
keluar.Darah yang dikeluarkan dalam dahak bervariasi, mungkin tampak berupa garis atau bercak-
bercak darah, gumpalan darah atau darah segar dalam jumlah sangat banyak

INTERVENSI KEPERAWATAN PADA PASIEN KRONIK ( KANKER )

DENGAN TEORI PEol


OLEH :

NAMA : TIRSA A.L KASSE

NIM : 144102719

KELAS : B

SEMESTER : V

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MARANTHA

KUPANG

2021

Intervensi penyakit kronik pada pasien kanker dengan komponen utama teori PEol
Dengan mengutamakan utama komponen utama dari lima komponen yaitu bebas nyeri
Pelayanan paliatif pasien kanker adalah pelayanan terintegrasi oleh tim paliatif untuk
meningkatkan kualitas hidup pasien dan memberikan dukungan bagi keluarga yang
menghadapi masalah yang berhubungan dengan kondisi pasien dengan mencegah dan
mengurangi penderitaan melalui identifikasi dini, penilaian yang seksama serta pengobatan
nyeri dan masalah masalah lain, baik masalah fisik, psikososial dan spiritual dan pelayanan
masa duka cita bagi keluarga

Nyeri adalah perasaan yang tidak menyenangkan karena adanya pengalaman sensori
dan emosional yang berhubungan dengan kerusakan jaringan yang telah terjadi atau
berpotensi terjadi.

Hospis adalah layanan bagi pasien menjelang akhir kehidupan di suatu tempat (rumah,
rumah sakit, tempat khusus) dengan suasanan seperti rumah.

Quality of life adalah persepsi individu terhadap kondisi hidup saat ini yang dialami
berdasarkan budaya atau nilai hidup yang berhubungan dgn tujuan, harapan, dan perhatian.
Nyeri adalah keluhan yang paling banyak dijumpai pada pasien kanker stadium lanjut.
Nyeri juga merupakan keluhan yang paling ditakuti oleh pasien dan keluarga. 95% nyeri
kanker dapat diatasi dengan kombinasi modalitas yang tersedia, termasuk memberikan
perhatian terhadap aspek psikologi, sosial, dan spiritual.

Not being in pain ( bebas nyeri )


Bebas dari penderitaan atau gejala distress yang di rasakan oleh pasien yang
mengalami kanker yang sudah memasuki stadium akhir dan sudah termasuk pasien paliatif .
pada pasien kanker secara fisik pasien mengeluh sakit. Berdasarkan teori EOL, bebas
dari rasa nyeri adalah salah satu standart yang di ajukan sehingga perawat harus
memberikann intervensi untuk mengatasinya

Bebas dari nyeri, perawat dapat melakukan dua hal, yaitu pemantauan dan pengelolaan
rasa sakit serta intervensi baik dalam bentuk farmakologis atau non farmakoligis. Dalam
pengelolaan nyeri, perawat dapat menggunakan metode skala nyeri untuk dapat menentukan
perkembangan nyeri . dalam intervensi non farmakologis, perawat dapat menggunkan teknik
relaksasi dan distraksi. Relaksassi dengan cara message atau lingkungan yang nyaman,
distraksi dapat di lakukan dengan cara memberikan pasien tontonan atau bacaan sesuai
dengan kinginan pasien. Untuk intervensi farmakologis tentunya perawat harus
mengkonsultasikannya kepada dokter untuk pemberin obat anti nyeri.

TATA LAKSANA NYERI:


Sesuai dengan penyebab yang ada dan prinsip tata laksana yang digunakan di perawatan
paliatif, modalitas yang dapat digunakan adalah sbb:
a. Medikamentosa :
Analgetik: NSAID, Non opioid, Opioid; Adjuvant (kortikosteroid, antidepresan, anti
epilepsi, relaksan otot, antispas modik)
b. Nonmedikamentosa
Fisik: kompres hangat, TENS
Interupsi terhadap mekanisme nyeri: anestesi, neurolisis dan neurosurgery Modifikasi
lingkungan dan gaya hidup: hindari aktifitas yang memacu atau memperberat nyeri,
immobilisasi bagian yang sakit dengan alat, gunakan alat bantu untuk jalan atau kursi
roda Psikologis: penjelasan untuk mengurangi dampak psikologis

Relaksasi, cognitive-behavioural terapy, psychodynamic terapy

c. Lain-lain

Modifikasi terhadap proses patologi yang ada:


diperlukan pada kondisi emergency seperti Patah tulang karena metastase, resiko
patah tulang pada tulang penyangga tubuh, metastase ke otak, leptomeningeal atau
epidural, obstruksi memerlukan radioterapi dan infeksi memerlukan antibiotik.

Penggunaan obat

Penggunaan analgetik dan obat adjuvant sangat penting. Digunakan pedoman WHO
STEP LADDER sebagai dasar pemberian obat

You might also like