You are on page 1of 32

SPESIFIKASI TEKNIS

(KONSTRUKSI)

PROGRAM :
PROGRAM PENUNJANG URUSAN PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN/KOTA

KEGIATAN :
PENGADAAN BARANG MILIK DAERAH PENUNJANG URUSAN PEMERINTAH
DAERAH

PEKERJAAN:
PEMBANGUNAN KANTOR KECAMATAN ANTANG KALANG

LOKASI :
DESA TUMBANG KALANG, KECAMATAN ANTANG KALANG

TAHUN ANGGARAN 2023

KECAMATAN ANTANG KALANG


KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR
Jl. Andjar Soegianto Desa Tumbang Kalang. Kode Pos 74356

KALIMANTAN TENGAH
BAB I. INFORMASI UMUM

A. DAFTAR INFORMASI UMUM PEKERJAAN

Informasi umum terkait pekerjaan ini antara lain :


SOPD : KECAMATAN ANTANG KALANG

PROGRAM : PROGRAM PENUNJANG URUSAN PEMERINTAH

DAERAH KABUPATEN/KOTA

KEGIATAN : PENGADAAN BARANG MILIK DAERAH

PENUNJANG URUSAN PEMERINTAH DAERAH

PEKERJAAN : PEMBANGUNAN KANTOR KECAMATAN

ANTANG KALANG

LOKASI : DESA TUMBANG KALANG,

KECAMATAN ANTANG KALANG

SUMBER DANA : APBD KECAMATAN ANTANG KALANG

KAB. KOTAWARINGIN TIMUR TA. 2023

PAGU DANA : Rp 2.303.504.124,00,- ( Dua Milyar Tiga Ratus Tiga Juta


Lima Ratus Empat Ribu Seratus Dua Empat Rupiah)

HPS : Rp 2.301.000.000,00,- ( Dua Milyar Tiga Ratus Satu Juta


Rupiah )
JENIS KONSTRUKSI : PEMBANGUNAN GEDUNG

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN : SONY.S.Sos


WAKTU PELAKSANAAN : JANGKA WAKTU PENYELESAIAN PEKERJAAN

ADALAH 120 (Seratus Dua Puluh)HARI KALENDER


DENGAN MASA PEMELIHARAAN PEKERJAAN 180
(SERATUS DELAPAN PULUH) HARI KALENDER

KODE RUP : 44067780


BAB II
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang : Kecamatan Antang Kalang kabupaten kotawaringin timur yang berlokasi
di jl. Andjar soegianto desa tumbang kalang. Kode pos 74356, merupakan
salah satu kantor pemerintah yang menjadi titik pelayanan masyarakat,
dalam hal ini pusat pengadaan barang milik daerah penunjang urusan
pemerintah daerah. Kecamatan Antang Kalang kotawaringin timur
terus berbenah secara fisik dan manajerial. Hal ini dibuktikan dengan
semakin baiknya pelayanan secara fisik, diantaranya dengan
melakukan pembangunan kantor kecamatan Antang Kalang. Oleh
karenanya, pada tahun anggaran 2023 melalui DPA-SKPD, Kecamatan
Antang Kalang kab. Kotim berencana melaksanakan pembangunan
kantor kecamatan Antang Kalang, yang berfungsi sebagai pusat
pengadaan barang milik daerah penunjang urusan pemerintah daerah.
Untuk membantu pihak kecamatan Antang Kalang kab. Kotim dalam
pembangunan kantor kecamatan Antang Kalang, maka diperlukan peran
serta pihak ketiga, yakni kontraktor pelaksana. Sesuai dengan produk
perencanaan yang ada, maka saat ini pihak pemberi tugas mengadakan
tender guna memilih calon kontraktor yang akan mengerjakan pekerjaan
pembangunan kantor kecamatan Antang Kalang tersebut. Kontraktor
yang nantinya diserahi pekerjaan ini wajib menyediakan bahan, tenaga,
dan peralatan sebaik mungkin sesuai dengan ketentuan administratif dan
teknis yang diberlakukan, sehingga diharapkan diperoleh kuantitas dan
kualitas fisik bangunan yang sesuai dengan spesifikasinya

2. Maksud dan Tujuan : Maksud dari Pekerjaan Ini Adalah Untuk Membantu Pihak Kecamatan
Antang Kalang Kab. Kotim Dalam Hal Melaksanakan Pekerjaan Konstruksi
Fisik Pembangunan / Pembangunan Kantor Kecamatan Antang Kalang
sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

Tujuan dari pekerjaan ini adalah memberikan Layanan Jasa Konstruksi agar
hasil Pembangunan sesuai dengan rencana baik mutu maupun volume serta dapat
diselesaikan dengan tepat waktu pembangunan kantor Kecamatan Antang
Kalang, yang memenuhi kriteria teknis yaitu layak dari segi mutu, biaya
serta termanfaatkan dengan baik bagi masyarakat Kab. Kotim
khususnya Kecamatan Antang Kalang

3. Sasaran : Tercapainya kuantitas dan kualitas pekerjaan sesuai rencana dan syarat-
syarat yang telah ditentukan

4. Lokasi Pekerjaan : Kantor Kecamatan Antang Kalang Jalan Andjar Soegianto Desa Tumbang
Kalang. Kode Pos 74356

5. Sumber Pendanaan : APBD 2023 Kecamatan Antang Kalang Kabupaten Kotawaringin Timur

6. Nama dan Organisasi : Satuan Kerja : Kecamatan Antang Kalang Kabupaten Kotawaringin
PPK Timur
Nama PA : SONY, S.Sos
Alamat : Jalan Andjar Soegianto Desa Tumbang Kalang.
7. Data Dasar : Sebagai data dasar yang dipakai dalam Pembangunan Kantor Kecamatan
Antang Kalang adalah foto/gambar existing kondisi yang telah ada sesuai
dengan kondisi di lapangan, nilai pagu anggaran, kehendak atau kemauan
pemerintah daerah serta masyarakat. Penyedia pekerjaan kontruksi dapat
melaksanakan pekerjaan Pembangunan Kantor Kecamatan Antang Kalang
yang dibangun menjadi bisa dimanfaatkan/fungsional oleh pegawai dan
masyarakat khususnya untuk memberikan pelayanan masyarakat di kec.
Antang Kalang yang optimal dan lebih baik.

8. Standar Teknis : Peraturan Teknis yang diberlaku Umum dan Terkait Pekerjaan Kontruksi
harus menggunakan spesifikasi teknik standar yang sesuai petunjuk teknis
tentang pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Kantor Kecamatan dan
secara teknis mengacu pada standard teknis sesuai dengan pekerjaan.
9. Referensi Hukum :  Undang-undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Kontruksi
sebagaimana dirubah kedalam UU Cipta Kerja No. 11 tahun 2020
 Peraturan Pemerintah No. 14 tahun 2021 tentang pelaksanaan
UU Nomor 2 Tahun 2017 tentang jasa konstruksi.
 Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas
Peraturan Presiden No. 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah.
 Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2021 tentang peraturan
pelaksanaan UU No. 28 tahun 2002 tentang bangunan gedung.
 Surat Edaran Kepala LKPP Nomor 4 Tahun 2022 Tentang Pedoman
Pelaksnaan Tertib Evaluasi Kewajaran Harga pada Tender Barang/Jasa
Lainnya dan Pekerjaan Kontruksi
 Permen PUPR No. 1 tahun 2023 tentang pedoman Pengawasan
Penyelenggaraan Jasa Konstruksi yang dilaksanakan pemerintah daerah
 Peraturan LKPP No. 12 tahun 2021 tentang pemilihan penyedia barang
jasa pemerintah.
 Permen PUPR No. 8 tahun 2022 tentang tata cara pelaksanaan
pemenuhan sertifikat standar Jasa Konstruksi dalam rangka
mendukung kemudahan perijinan berusaha bagi pelaku usaha jasa
konstruksi.
 Permen PUPR No. 1 tahun 2022 tentang Pedoman Penyusunan
Perkiraan Biaya Pekerjaan Konstruksi.

Ruang Lingkup
10. Lingkup Kegiatan : Pekerjaan ini memiliki lingkup kegiatan sebagai berikut:
a. PEKERJAAN PENDAHULUAN
b. PEKERJAAN LANTAI
c. PEKERJAAN KOLOM, DINDING DAN RINK BALK LANTAI 1 DAN 2
d. PEKERJAAN KOSEN PINTU DAN JENDELA
e. PEKERJAAN RANGKA ATAP DAN ATAP
f. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
g. PEKERJAAN PENGECATAN
h. PEKERJAAN KM/WC
i. PEKERJAAN LAINNYA

11. Keluaran : Dalam pelaksanaan yang dimaksud, Penyedia :


1. Diharapkan berkonsultasi kepada instansi yang terkait dalam hal ini
dinas teknis maupun APIP /Inspektorat untuk memperoleh informasi
data sekunder, dan masukan lain yang perlu.
2. Diwajibkan membuat jadwal kegiatan rencana kerja serta detail dalam
jangka waktu yang ditetapkan.
3. Seluruh kegiatan di lapangan harus didokumentasi foto-foto asli dan
disampaikan dalam bentuk laporan.
4. Menyampaikan Progres mingguan pelaksanaan pekerjaan dilapangan
dalam bentuk laporan.

12. Peralatan, Material, : Surat Pengantar Pemasangan/Penyambungan Daya Listrik dan serta
Personil dan Fasilitas dokumen administrasi lain yang berkaitan dengan pekerjaan, serta apabila
dari PA/KPA/PPK diperlukan pendampingan/monitoring dari APIP / Inspektorat Kabupaten
Kotawaringin Timur selama pelaksanaan pekerjaan/kontrak.
13. Lingkup : Pemberi tugas adalah Kecamatan Antang Kalang. Pihak Penyedia juga
Kewenangan Penyedia harus memperhatikan usulan lainnya dari Sekretariat Daerah, Semua
Jasa laporan ditulis dalam Bahasa Indonesia, kecuali ditentukan lain oleh
pemberi tugas dengan ukuran kertas format A4 dan diserahkan kepada
pemberi tugas.

14. Jangka Waktu : Jangka waktu penyelesaian pekerjaan adalah 120 (Seratus Dua Puluh)hari
Penyelesaian Kegiatan kalender, di tambah masa pemeliharaan selama 180 (Seratus Delapan
Puluh) hari kalender *)

15. Tata Cara : 1. Tidak dapat diberikan uang muka pekerjaan/tidak ada fasilitas
Pembayaran dan Denda pembayaran uang muka dari PPK/Pejabat Penandatangan
Keterlambatan Kontrak.Tidak dapat diberikan uang muka pekerjaan/tidak ada
Pekerjaan fasilitas pembayaran uang muka dari PPK/Pejabat Penandatangan
Kontrak.
2. Pembayaran dilakukan secara termin yaitu progres kemajuan fisik
pekerjaan minimal sebesar 35 %, 70% dan selesai pekerjaan 100 %
(maksimal sebanyak 3 (tiga) kali pembayaran) yang dibuktikan
dengan Berita Acara Serah Terima Pekerjaan dilampiri Berita Acara
Pemeriksaan Kemajuan Pekerjaan yang disetujui oleh pengawas dan
PPK.
3. Denda dikenakan apabila terjadi keterlambatan pekerjaan ditetapkan
sebesar 1/1000 dari total Nilai Kontrak untuk setiap hari /per hari
untuk keterlambatan pekerjaan terhitung dari masa berakhirnya
kontrak dan denda tersebut diberikan maksimal sebesar 50 (lima
puluh) hari keterlambatan semua ketentuan pembayaran dimasukan
kedalam rancangan kontrak/surat perjanjian.

16. Persyaratan : a. Memiliki Sertifikat Badan Usaha (SBU) BG 002 /KLBI 41012 atau
Kualifikasi BG 004 / KBLI 41014
b. Memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban pelaporan
perpajakan/SPT Tahun 2022 dengan KSWP valid.
c. Memiliki akta pendirian perusahaan dan akta perubahan perusahaan
(apabila ada perubahan)
d. Memiliki pengalaman pekerjaan konstruksi paling kurang 1 (satu)
pekerjaan dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir, baik di
lingkungan pemerintah maupun swasta termasuk pengalaman
subkontrak, kecuali bagi pelaku usaha yang baru berdiri kurang dari
3 (tiga) tahun
e. Memenuhi Sisa Kemampuan Paket (SKP) dengan perhitungan:
SKP = 5 – P, dimana P adalah jumlah Paket pekerjaan konstruksi yang
sedang dikerjakan.
BAB III
SYARAT PENYEDIAAN PERSONIL MANAJERIAL

A. DAFTAR KEBUTUHAN PERSONIL MANAJERIAL

*) Untuk pekerjaan konstruksi (Tender) dengan klasifikasi usaha kecil

Kontraktor wajib menyediakan personil sesuai :


Pengalaman Minimum
No Jabatan dalam Proyek Jumlah Profesi/keahlian
(thn)
SKT TS 051/TA 022 PELAKSANAAN
BANGUNAN GEDUNG ATAU SKK
1 Pelaksana Lapangan 1 Org 2 Tahun
PELAKSANA BANGUNAN GEDUNG
JENJANG 4
Petugas K3
Konstruksi/Petugas
2 1 Org 0 Tahun Sertifikat K3 Konstruksi
Keselamatan
Konstruksi

URAIAN PEKERJAAN
Pelaksana Lapangan Pelaksana Lapangan adalah seorang pelaksana bangunan yang bertugas sebagai
pelaksana bangunan Pengalaman minimal 2 (dua) tahun dan memiliki SKK/SKT
Bangunan Gedung dan berKTP dan ber NPWP serta dapat dihubungi dan dihadir
kan setiap saat PPK atau Konsultan pengawas memerlukan.
.Tugas Pelaksana Lapangan antara lain:
 bertanggung jawab langsung kepada PPK dan direktur perusahaan
 bertugas di lapangan menyusun laporan kemajuan pekerjaan pemeliharaan
 bertugas melaksanakan eksekusi pekerjaan fisik dilapangan, termasuk di
dalamnya memastikan ketersediaan logistik material, tenaga kerja, proses kerja
dan keamanan pelaksanaan proyek.
 Pelaksana wajib hadir dilapangan selama proyek pekerjaan berlangsung.
 Pelaksana bangunan gedung wajib mengerti dan memahami kualitas serta
kuantitas pelaksanaan pekerjaan.

Petugas K3 Di dalam organisasi Pengguna Jasa dan/atau Organisasi Penyedia Jasa yang telah
mengikuti pelatihan / sosialisasi K3 Konstruksi.
Tugas petugas K3 antara lain:
 Menerapkan ketentuan peraturan perundang-undangan tentang dan terkait K3
Konstruksi
 Mengelola program K3
 Mengevaluasi prosedur dan instruksi kerja penerapan ketentuan K3
 Melakukan sosialisasi, penerapan dan pengawasan pelaksanaan program,
prosedur kerja dan instruksi kerja K3
 Mengelola laporan penerapan SMK3 dan pedoman teknis K3 konstruksi
 Mengelola penanganan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja serta keadaan
darurat
*) uraian pekerjaan tenaga disyaratkan disesuaikan dengan kualifikasi usaha
BAB IV
SYARAT – SYARAT PERALATAN

A. DAFTAR KEBUTUHAN ALAT MINIMAL


No Jenis Peralatan Jumlah Kapasitas

1 Molen / Mesin Pengaduk Beton 2 Unit 0,3-0,6 M3


2 Mesin Pompa Air + Selang Air 1 Unit 250 watt
3 Mesin Genset 1 Unit 2000 Watt
4 Mesin Potong Keramik / Gerinda 1 Buah Standart
5 Vibrator Beton /Penggetar Beton 1 Buah 1500 watt
6 Dump Truk 1 Buah 3-4 M3

B. KETENTUAN ALAT
Dalam hal penyediaan alat, Penyedia wajib mengikuti ketentuan – ketentua sebagai berikut :
1. Semua alat dalam kondisi baik dan dapat berfungsi dengan baik dan maksimal dalam proses
pelaksanaan.
2. Alat diprioritaskan milik sendiri, tetapi masih diperbolehkan untuk memakai alat sewa dengan ketentuan
wajib melampirkan Bukti sewa alat yang di pergunakan
3. Dalam hal ini penyedia harus wajib dan bersedia menyiapkan bukti kepemilikan/bukti sewa alat, dan
pada saat pra kontrak / pre award meeting apabila PA/KPA/PPK meminta klarifikasi alat, penyedia
dapat menunjukan alat tersebut dan dapat membuktikan kebenaran status peralatan tersebut.
4. Pada saat pelaksanaan dilapangan, penyedia wajib melaksanakan pekerjaan menggunakan alat yang
telah ditawarkan sesuai jenis pekerjaannya, PA/KPA/PPK atau yang mewakili dan konsultan Pengawas
berhak untuk meminta pekerjaan dihentikan apabila pelaksanaan tidak memakai alat sesuai dengan
standart yang telah disepakati atau memakai alat dengan kondisi dibawah standart dalam daftar
peralatan minimum.
5. Apabila terjadi kerusakan alat dan pekerjaan belum selesai, penyedia harus melaporkan kepada
PA/KPA/PPK/Direksi pengawas terkait penggantian alat. Dan kerusakan alat ditanggung oleh penyedia.
6. Apabila ada penggantian alat akibat rusak, alat pengganti harus sesuai dengan daftar setandart minimum
yang dipersyaratkan.
7. Dalam hal ini penyedia diperbolehkan memakai alat dengan kapasitas diatas standart minimum /
spesifikasi dan performa lebih bagus sepanjang tidak menimbulkan dampak negatif terhadap
pelaksanaan pekerjaan dan tidak ada penambahan biaya dalam hal penggantian alat.
Peralatan tersebut di atas adalah syarat minimal yang harus di penuhi dalam pelaksaan pekerjaan yang akan
dilaksanakan, yang masing-masing mempunyai fungsi antara lain :
1. Molen / Mesin Pengaduk Beton
Berfungsi untuk menghasilkan adukan beton yang maksimal sesuai dengan syarat yang ditentukan
2. Mesin Pompa Air + Selang Air
Untuk menunjang dalam mempermudah suplay kebutuhan air di lokasi pada saat pelaksanakan
pekerjaan
3. Mesin Genset 2000 Watt
Mesin yang mendukung dalam kinerja peralatan yang dipergunakan sehubungan dengan suplay listrik
yang terbatas dan bahkan tidak ada ataupun padam poada saaat pelaksanaan pekerjaan.

4. Mesin Potong Keramik / Gerinda


Alat untuk membantu dalam pelaksanaan pekerjaan lantai agar menghasilkan pekerjaan yang rapi
5. Vibrator Beton /Penggetar Beton
Alat yang sangat membantu dalam proses pengecoran beton sehingga pada saat pengecoran kepadatan
beton maksimal
6. Dumb Truk
Membantu mempercepat dalam proses supplay bahan material toko maupun material pasir, batu serta
tanah urug.

*) Rincian alat disesuaikan dengan uraian kebutuhan peralatan minimal


BAB V
PERSYARATAN MATERIAL DAN BAHAN
A. DATA UMUM

Type Bangunan : Gedung

Peruntukan Bangunan : Bangunan Kantor Kecamatan


: 899,8 M2 ( (L: 33 m x P: 13,3 m x 2 Lantai ( dasar+atas) )+(Teras
Volume
samping 3x2=6 . Teras depan 4x4 =16)
Konstruksi : Type Permanen / Bangunan Tidak Sederhana.

B. TABEL BAHAN MATERIAL

No JenisBahan Katagori Merk SpesifikasiKhusus


Pasir pasang & pasir beton Struktur & Lokal Sesuai peraturan SNI tentang syarat teknis
1 Arsitektural material untuk pembuatan
adukan/campuran beton
Koral Beton/Split Struktur Lokal Ukuran 20mm s/d 30mm/Sesuai
peraturan SNI tentang syarat teknis
2
material untuk pembuatan
adukan/campuran beton
Semen (PC) Struktur& Gresik, Tiga Roda Sesuai peraturan SNI tentang Semen
3
Arsitektur Portland (SNI 15-2049- 2004)
Baja Tulangan Struktur Ulir maupun Polos Sesuai Peraturan SNI tentang Baja
4
wajib SNI Tulangan Beton (SNI 2052-2017)
Balok Kayu, kusen Kayu Kelas I , Kusen Jenis Lokal Kelas Kuat I utk kusen pintu kmr mandi,
kayu papan Kelas I, bekisting dan Kayu Ulin kelas II, III dan IV (bekistingan
balok support Ukuran 5/11, Campuran)
Balok Kayu
5/5 dan
5 5/10, Papan
Kelas I Ulin
2/20,
Bekisting
Kayu 5/10
5/7 6/12
Sesuai Peraturan SNI 7656- 2012 tentang
Beton Bertulang Struktur Mutu K –225 Tata cara pemilihan campuran untuk
6
betonnormal, beton berat dan beton
massa
Batu Belah/Batu Kali/Batu
7 Struktur Lokal Lokal
Gunung
Sesuai Peraturan SNI 0040-87- A tentang
8
Kawat Beton Struktur KS/SNI Peraturan Kawat Pengikat Beton
Tanah yang dipergunakan untuk
pekerjaan timbunan ini harus bersih dari
9
Tanah Timbunan Struktur Lokal tanah humus maupun akar-akar kayu
serta rumput bebas sampah dan bebas
dari bahan-bahan organik
Material Pipa MEP Maspion/ Rucika/ Sesuai Peraturan SNI 0162- 1987-A dan
10
Setara SNI0178-1987- A
12 Material Baja Ringan Struktur SNI Sesuai Peraturan SNI 4096-2007
Material Atap Atap SNI Genteng Metal Sakura Roof
13
Peralatan Listrik MEP Saklar Broco , Kabel Semua Material Ber SNI, lampu merk
14 NYM serta Material lain setara PHILIPS
ber SNI
Keramik Lantai untuk Ruangan Penutup Lantai SNI Merk Granito Untuk Lantai Ruangan dan
Dalam Granito Ukuran 60 x 60, dan Dinding Keramik Kamar Mandi/ WC merk
Keramik Lantai untuk Teras Masterina
15
Texture Kasar Ukuran 60 x60,
Keramik 20 x 40 , Keramik 25 x
25
Pelapis SNI Merk Dulux untuk Tembok, Platone/
16 Cat Tembok dan avitex untuk kayu
Kayu
Elephant tebal 3,4mm dan calsiboard 3,4
17 Gypsum dan calsiboard Penutup SNI mm khusus tawing layar calisboard tebal
langit2 8 mm.
Bata Merah Dinding Lokal Bata merah padat tidak pecah dan masak
18
merata.
19 Closet Jongkok KM/WC SNI INA
Fasade Lokal Bahan GRC relief timbul Finishing Cat
20 Pek Mainan Acliric bentuk bangunan Dulux/Color Jotun
tameng tebal 20 mm

C. PENGADAAN BAHAN MATERIAL:


1. Mendatangkan bahan-bahan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut diatas dengan
Spesifikasi Teknis yang memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk bahan-bahan bangunan.
2. Menggunakan bahan-bahan produksi dalam Negeri dengan kualitas dan spesifikasi menurut Pasal 1
Ayat 1.
3. Menyediakan alat-alat pembantu dan pekerja-pekerja / tenaga yang diperlukan.
4. Pemborong / Rekanan diwajibkan menyediakan alat kerja untuk pelaksanaan/ pemeriksaan pekerjaan
termasuk alat ukur (Minimal Pita Ukur dan Waterpass optis maupun Theodolite). Alat-alat tersebut
harus selalu dalam keadaan baik dan siap pakai.

D. BAHAN DAN ALAT


1. Mendatangkan bahan yang akan diperlukan untuk pembangunan tersebut tepat pada waktunya dan
berkualitas baik dan disetujui Direksi.
2. Menyediakan tenaga kerja / pembantu lengkap dengan alat-alat yang diperlukan.

E. STANDAR PENGUJIAN BAHAN


1. Uji Kuat Tekan Beton Mutu K-225 dengan kubus ukuran 15cmx15cmx15cm
2. Untuk setiap 2 (dua) M3 Beton yang dihasilkan oleh mesin adukan/ molen beton diambil 1 (satu) bh
kubus beton untuk menjadi sampel pengujian pada laboratorium Dinas PUPRKP Kabupaten
Kotawaringin Timur dengan umur kubus beton 14 (Empat Belas) hari Sampai 28 (Dua Puluh Delapan)
Hari atau sesuai petunjuk oleh pengawas / direksi pekerjaan.
3. Hasil laporan test kubus wajib dilaporkan kepada pengawas untuk ditanda tangani serta dilaporkan
kepada PPK sebelum terjadinya pembayaran pekerjaan guna memastikan mutu beton yang terpasang.
4. Dapat Dilakukan hammer test apabila dirasa perlu oleh pengawas dan PPK

F. METODE PENGUJIAN MUTU BETON


1. Bahan Agregat Beton terdiri (Pasir, Semen, Koral) dilakukan Job Mix Formula K -225 oleh Lab. Dinas
PUPRPRKP Kabupaten Kotawaringin Timur.
2. Job Mix Formula dilakukan utk pekerjaan beton mutu K-225 dan dilakukan sebelum pekerjaan
pengecoran
BAB VI
IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RESIKO, PENGENDALIAN DAN PELUANG

IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RESIKO DAN PELUANG (IBRP) PEKERJAAN KONSTRUKSI 2023
Paket Pekerjaan : Pembangunan Kantor Kecamatan Antang Kalang

PENILAIAN TINGKAT
DESKRIPSI RISIKO PENILAIAN SISA RISIKO
RESIKO

TINGKAT RISIKO

TINGKAT RISIKO
KEMUNGKINAN

KEMUNGKINAN
NILAI RESIKO

NILAI RESIKO
KEPARAHAN

KEPARAHAN
PERSYARATAN
NO IDENTIFIKASI JENIS PENGENDALIAN
PEMENUHAN PENGENDALIAN AWAL KETERANGAN
URAIAN BAHAYA ( BAHAYA ( LANJUTAN
PERATURAN
PEKERJAAN Skenario Tipe
Bahaya) Kecelakaan)
(F) (A) (FxA) (TR) (F) (A) (FxA) (TR)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Pengukuran Tertimpa bahan Luka Ringan/ 1. Undang- undang No 1. Memberi intruksi dan
material; Terinjak Sedang 1 tahun 1970 tentang petunjuk sebelum Resiko Peningkatan SDM dan Tidak Tidak Tidak Tidak
1 paku, tersangkut Keselamatan Kerja
melaksanakan pekerjaan 2 2 4
kecil Perlengkapan K3 Ada Ada Ada Ada
Tidak Ada
material tajam
2. Permenaker Trans sesuai prosedur kerja
dan keras
Nomor 2. Melaksanakan
Pembuatan Tertimpa bahan Luka Ringan/
papan nama material; Terinjak Sedang PER/01/MEN/1980 pekerjaan sesuai dengan
metode yang benar Resiko Peningkatan SDM dan Tidak Tidak Tidak Tidak
2 kegiatan paku, tersangkut 2 2 4
kecil Perlengkapan K3 Ada Ada Ada Ada
Tidak Ada
material tajam 3.Undang-undang No 3. Pengoperasian alat
18 tahun 1999 tentang
dan keras harus di lakukan oleh
Jasa Konstruksi
Pembersihan Tertimpa bahan Luka Ringan/ tenaga berpengalaman
awal dan akhir material; Terinjak Sedang 4. Undang-Undang No. 4. Memasang rambu K3 Resiko Peningkatan SDM dan Tidak Tidak Tidak Tidak
3 lokasi paku, tersangkut 13 tahun 2003 tentang dan menggunakan APD
2 2 4
kecil Perlengkapan K3 Ada Ada Ada Ada
Tidak Ada
material tajam Ketenagakerjaan
dan keras 5. Menyediakan Kotak
Sistem P3K
5. Undang-undang No.
Manajemen 24 tahun 2011 tentang
Keselamatan Badan Penyelenggara
4 - - Jaminan Sosisal - - - - - - - - - -
dan Kesehatan
Kerja (SMK3) 6. PP No.14 Tahun
1993 Penyelenggaraan
Penambahan Tertimpa bahan Luka Ringan/ Program Jaminan 4 1 4
Daya listrik material; Terinjak Sedang Sosial Tenaga Kerja Resiko Peningkatan SDM dan Tidak Tidak Tidak Tidak
5 (PLN) + paku, tersangkut kecil Perlengkapan K3 Ada Ada Ada Ada
Tidak Ada
material tajam 7. Perpres No, 16
Aksesoris ( Box
Panel) dan keras Tahun 2018 Pengadaan
Barang/ Jasa
Pek. Pasang Tertimpa bahan Luka Ringan/ Pemerintah 4 1 4
Batu Belah material; Terinjak Sedang
8. Permenaker Resiko Peningkatan SDM dan Tidak Tidak Tidak Tidak
6 paku, tersangkut
kecil Perlengkapan K3 Ada Ada Ada Ada
Tidak Ada
No.04/1987 Panitia
material tajam
Pembinaan K3 Serta
dan keras
Tata cara penunjukan
Pek. Siar Batu Tertimpa bahan Luka Ringan/ Ahli K3 4 1 4
Belah material; Terinjak Sedang
Resiko Peningkatan SDM dan Tidak Tidak Tidak Tidak
7 paku, tersangkut
kecil Perlengkapan K3 Ada Ada Ada Ada
Tidak Ada
material tajam
dan keras
Pasang rollag Tertimpa bahan Luka Ringan/ 4 1 4
bata 1 batu material; Terinjak Sedang
Resiko Peningkatan SDM dan Tidak Tidak Tidak Tidak
8 camp. 1Pc : 4Ps paku, tersangkut
kecil Perlengkapan K3 Ada Ada Ada Ada
Tidak Ada
material tajam
dan keras
Penimbunan Terjadi Insiden Luka Ringan/ 4 1 4
tanah bawah berupa pekerja Sedang
lantai terkena
peralatan kerja Resiko Peningkatan SDM dan Tidak Tidak Tidak Tidak
9 sehingga terjadi kecil Perlengkapan K3 Ada Ada Ada Ada
Tidak Ada
luka, cara kerja
yang tidak tepat/
ceroboh
Urugan Pasir Terjadi Insiden Luka Ringan/ 4 1 4
Cor Bawah berupa pekerja Sedang
Lantai tebal 10 terkena
peralatan kerja Resiko Peningkatan SDM dan Tidak Tidak Tidak Tidak
10 cm
sehingga terjadi kecil Perlengkapan K3 Ada Ada Ada Ada
Tidak Ada
luka, cara kerja
yang tidak tepat/
ceroboh
Cor Lantai (K- Terjadi Insiden Luka Ringan/ 4 1 4
100) Lantai 1 berupa pekerja Sedang
dan 2 terkena
peralatan kerja Resiko Peningkatan SDM dan Tidak Tidak Tidak Tidak
11 sehingga terjadi kecil Perlengkapan K3 Ada Ada Ada Ada
Tidak Ada
luka, cara kerja
yang tidak tepat/
ceroboh
Pek. Pas Terjadi Insiden Luka Ringan/ 4 1 4
Keramik Lantai berupa pekerja Sedang
60 x 60 cm terkena Resiko Peningkatan SDM dan Tidak Tidak Tidak Tidak
12 peralatan kerja kecil Perlengkapan K3 Ada Ada Ada Ada
Tidak Ada
(Merk Granito)
sehingga terjadi
luka, cara kerja
Lantai 1 yang tidak tepat/
ceroboh
Pek. Lantai Terjadi Insiden Luka Ringan/ 4 1 4
keramik berupa pekerja Sedang
KM/WC uk. 20 terkena
x 20 cm Lantai peralatan kerja Resiko Peningkatan SDM dan Tidak Tidak Tidak Tidak
13 1 sehingga terjadi kecil Perlengkapan K3 Ada Ada Ada Ada
Tidak Ada
luka, cara kerja
yang tidak tepat/
ceroboh
Pek. Lantai Terjadi Insiden Luka Ringan/ 4 1 4
keramik berupa pekerja Sedang
KM/WC uk. 20 terkena
x 20 cm Lantai peralatan kerja Resiko Peningkatan SDM dan Tidak Tidak Tidak Tidak
14 2 sehingga terjadi kecil Perlengkapan K3 Ada Ada Ada Ada
Tidak Ada
luka, cara kerja
yang tidak tepat/
ceroboh
Membuat Terjadi Insiden Luka Ringan/ 4 1 4
Kolom Beton berupa pekerja Sedang
Bertulang terkena
ukuran 40x60 peralatan kerja Resiko Peningkatan SDM dan Tidak Tidak Tidak Tidak
15 cm Lantai 2 sehingga terjadi kecil Perlengkapan K3 Ada Ada Ada Ada
Tidak Ada
luka, cara kerja
yang tidak tepat/
ceroboh
Membuat Terjadi Insiden Luka Ringan/ 2 1 2
Kolom Beton berupa pekerja Sedang
Bertulang terkena
peralatan kerja Resiko Peningkatan SDM dan Tidak Tidak Tidak Tidak
16 ukuran 40x40 Tidak Ada
sehingga terjadi kecil Perlengkapan K3 Ada Ada Ada Ada
cm Lantai 2 luka, cara kerja
yang tidak tepat/
ceroboh
Membuat Terjadi Insiden Luka Ringan/ 2 1 2
Kolom Beton berupa pekerja Sedang
Bertulang terkena
peralatan kerja Resiko Peningkatan SDM dan Tidak Tidak Tidak Tidak
17 ukuran 20x20 Tidak Ada
sehingga terjadi kecil Perlengkapan K3 Ada Ada Ada Ada
cm Lantai 2 luka, cara kerja
yang tidak tepat/
ceroboh
Membuat Terjadi Insiden Luka Ringan/ 2 1 2
Kolom Praktis berupa pekerja Sedang
Resiko Peningkatan SDM dan Tidak Tidak Tidak Tidak
18 11 x 11 cm terkena
kecil Perlengkapan K3 Ada Ada Ada Ada
Tidak Ada
peralatan kerja
sehingga terjadi
lantai 2 luka, cara kerja
yang tidak tepat/
ceroboh
Pasangan Terjadi Insiden Luka Ringan/ 2 1 2
dinding bata berupa pekerja Sedang
merah Lantai 1 terkena
peralatan kerja Resiko Peningkatan SDM dan Tidak Tidak Tidak Tidak
19 sehingga terjadi kecil Perlengkapan K3 Ada Ada Ada Ada
Tidak Ada
luka, cara kerja
yang tidak tepat/
ceroboh
Pasangan Terjadi Insiden Luka Ringan/ 2 1 2
dinding bata berupa pekerja Sedang
merah Lantai 2 terkena
peralatan kerja Resiko Peningkatan SDM dan Tidak Tidak Tidak Tidak
20 sehingga terjadi kecil Perlengkapan K3 Ada Ada Ada Ada
Tidak Ada
luka, cara kerja
yang tidak tepat/
ceroboh
Pasang rink Terjadi Insiden Luka Ringan/ 2 1 2
balk 20/30 cm berupa pekerja Sedang
terkena
peralatan kerja Resiko Peningkatan SDM dan Tidak Tidak Tidak Tidak
21 sehingga terjadi kecil Perlengkapan K3 Ada Ada Ada Ada
Tidak Ada
luka, cara kerja
yang tidak tepat/
ceroboh
Pek. Plesteran Terjadi Insiden Luka Ringan/ 2 1 2
camp. 1Pc:4Ps berupa pekerja Sedang
terkena
peralatan kerja Resiko Peningkatan SDM dan Tidak Tidak Tidak Tidak
22 sehingga terjadi kecil Perlengkapan K3 Ada Ada Ada Ada
Tidak Ada
luka, cara kerja
yang tidak tepat/
ceroboh
Pek. Cor Dak Terjadi Insiden Luka Ringan/
Lantai 2 tebal berupa pekerja Sedang
15 cm terkena
peralatan kerja Resiko Peningkatan SDM dan Tidak Tidak Tidak Tidak
23 sehingga terjadi
2 1 2
kecil Perlengkapan K3 Ada Ada Ada Ada
Tidak Ada
luka, cara kerja
yang tidak tepat/
ceroboh
Pek. Cor Dak di Terjadi Insiden Luka Ringan/
atas Jendela berupa pekerja Sedang Resiko Peningkatan SDM dan Tidak Tidak Tidak Tidak
24 terkena
2 1 2
kecil Perlengkapan K3 Ada Ada Ada Ada
Tidak Ada
tebal 8 cm
peralatan kerja
sehingga terjadi
luka, cara kerja
yang tidak tepat/
ceroboh
Pek. Tangga Terjadi Insiden Luka Ringan/
berupa pekerja Sedang
terkena
peralatan kerja Resiko Peningkatan SDM dan Tidak Tidak Tidak Tidak
25 sehingga terjadi
2 1 2
kecil Perlengkapan K3 Ada Ada Ada Ada
Tidak Ada
luka, cara kerja
yang tidak tepat/
ceroboh
Pasang rink Terjadi Insiden Luka Ringan/
balk beton berupa pekerja Sedang
bertulang terkena
peralatan kerja Resiko Peningkatan SDM dan Tidak Tidak Tidak Tidak
26 (10x15) cm
sehingga terjadi
2 1 2
kecil Perlengkapan K3 Ada Ada Ada Ada
Tidak Ada
luka, cara kerja
yang tidak tepat/
ceroboh
Kosen pintu Terjadi Insiden Luka Ringan/
dan jendela berupa pekerja Sedang
kayu kelas 1 terkena
peralatan kerja Resiko Peningkatan SDM dan Tidak Tidak Tidak Tidak
27 (satu). 4/9 cm 2 1 2 Tidak Ada
sehingga terjadi kecil Perlengkapan K3 Ada Ada Ada Ada
luka, cara kerja
yang tidak tepat/
ceroboh
Daun pintu Terjadi Insiden Luka Ringan/
panel kayu berupa pekerja Sedang
kelas I (satu) terkena
peralatan kerja Resiko Peningkatan SDM dan Tidak Tidak Tidak Tidak
28 sehingga terjadi
2 1 2
kecil Perlengkapan K3 Ada Ada Ada Ada
Tidak Ada
luka, cara kerja
yang tidak tepat/
ceroboh
Daun pintu Terjadi Insiden Luka Ringan/
panel kayu berupa pekerja Sedang
kelas II (dua) terkena
peralatan kerja Resiko Peningkatan SDM dan Tidak Tidak Tidak Tidak
29 sehingga terjadi
2 1 2
kecil Perlengkapan K3 Ada Ada Ada Ada
Tidak Ada
luka, cara kerja
yang tidak tepat/
ceroboh
Kunci tanam 2 Terjadi Insiden Luka Ringan/
Resiko Peningkatan SDM dan Tidak Tidak Tidak Tidak
30 slag (merk berupa pekerja Sedang 2 1 2
kecil Perlengkapan K3 Ada Ada Ada Ada
Tidak Ada
terkena
YALE/Setara) peralatan kerja
sehingga terjadi
luka, cara kerja
yang tidak tepat/
ceroboh
Handle Pintu Terjadi Insiden Luka Ringan/
Tanggung berupa pekerja Sedang
Belluci + body terkena
peralatan kerja Resiko Peningkatan SDM dan Tidak Tidak Tidak Tidak
31 type 58 ontario 2 1 2 Tidak Ada
sehingga terjadi kecil Perlengkapan K3 Ada Ada Ada Ada
NB/NP luka, cara kerja
yang tidak tepat/
ceroboh
Engsel pintu 5" Terjadi Insiden Luka Ringan/
(3 Bh/Pintu) berupa pekerja Sedang
terkena
peralatan kerja Resiko Peningkatan SDM dan Tidak Tidak Tidak Tidak
32 sehingga terjadi
2 1 2
kecil Perlengkapan K3 Ada Ada Ada Ada
Tidak Ada
luka, cara kerja
yang tidak tepat/
ceroboh
Engsel jendela Terjadi Insiden Luka Ringan/
3" berupa pekerja Sedang
terkena
peralatan kerja Resiko Peningkatan SDM dan Tidak Tidak Tidak Tidak
33 sehingga terjadi
2 1 2
kecil Perlengkapan K3 Ada Ada Ada Ada
Tidak Ada
luka, cara kerja
yang tidak tepat/
ceroboh
Grendel Terjadi Insiden Luka Ringan/
jendela berupa pekerja Sedang
terkena
peralatan kerja Resiko Peningkatan SDM dan Tidak Tidak Tidak Tidak
34 sehingga terjadi
2 1 2
kecil Perlengkapan K3 Ada Ada Ada Ada
Tidak Ada
luka, cara kerja
yang tidak tepat/
ceroboh
Hak angin Terjadi Insiden Luka Ringan/
jendela berupa pekerja Sedang
terkena
peralatan kerja Resiko Peningkatan SDM dan Tidak Tidak Tidak Tidak
35 sehingga terjadi
2 1 2
kecil Perlengkapan K3 Ada Ada Ada Ada
Tidak Ada
luka, cara kerja
yang tidak tepat/
ceroboh
Handle jendela Terjadi Insiden Luka Ringan/ Resiko Peningkatan SDM dan Tidak Tidak Tidak Tidak
36 berupa pekerja Sedang
2 1 2
kecil Perlengkapan K3 Ada Ada Ada Ada
Tidak Ada
terkena
peralatan kerja
sehingga terjadi
luka, cara kerja
yang tidak tepat/
ceroboh
Pasang kaca Terjadi Insiden Luka Ringan/
bening tebal 5 berupa pekerja Sedang
mm terkena
peralatan kerja Resiko Peningkatan SDM dan Tidak Tidak Tidak Tidak
37 sehingga terjadi
2 1 2
kecil Perlengkapan K3 Ada Ada Ada Ada
Tidak Ada
luka, cara kerja
yang tidak tepat/
ceroboh
Kuda Kuda dan Terjadi Insiden Luka Ringan/
Rangka atap berupa pekerja Sedang
baja ringan terkena
peralatan kerja Resiko Peningkatan SDM dan Tidak Tidak Tidak Tidak
38 sehingga terjadi
2 1 2
kecil Perlengkapan K3 Ada Ada Ada Ada
Tidak Ada
luka, cara kerja
yang tidak tepat/
ceroboh
Pasang lisplank Terjadi Insiden Luka Ringan/
kayu ulin 2/19 berupa pekerja Sedang
cm terkena
peralatan kerja Resiko Peningkatan SDM dan Tidak Tidak Tidak Tidak
39 sehingga terjadi
2 1 2
kecil Perlengkapan K3 Ada Ada Ada Ada
Tidak Ada
luka, cara kerja
yang tidak tepat/
ceroboh
Pasang atap Terjadi Insiden Luka Ringan/
genting metal berupa pekerja Sedang
color terkena
peralatan kerja Resiko Peningkatan SDM dan Tidak Tidak Tidak Tidak
40 sehingga terjadi
2 1 2
kecil Perlengkapan K3 Ada Ada Ada Ada
Tidak Ada
luka, cara kerja
yang tidak tepat/
ceroboh
Pasang Terjadi Insiden Luka Ringan/
bubungan berupa pekerja Sedang
metal color terkena
peralatan kerja Resiko Peningkatan SDM dan Tidak Tidak Tidak Tidak
41 sehingga terjadi
2 1 2
kecil Perlengkapan K3 Ada Ada Ada Ada
Tidak Ada
luka, cara kerja
yang tidak tepat/
ceroboh
42 Pek. Tawing Terjadi Insiden Luka Ringan/ 2 1 2 Resiko Peningkatan SDM dan Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Ada
Layar Papan berupa pekerja Sedang kecil Perlengkapan K3 Ada Ada Ada Ada
Ulin terkena
peralatan kerja
sehingga terjadi
luka, cara kerja
yang tidak tepat/
ceroboh
Pasang titik Terjadi Insiden Luka Ringan/
lampu berupa pekerja Sedang
terkena
peralatan kerja Resiko Peningkatan SDM dan Tidak Tidak Tidak Tidak
43 sehingga terjadi
2 1 2
kecil Perlengkapan K3 Ada Ada Ada Ada
Tidak Ada
luka, cara kerja
yang tidak tepat/
ceroboh
Kabel NYA Terjadi Insiden Luka Ringan/
Eterna berupa pekerja Sedang
terkena
peralatan kerja Resiko Peningkatan SDM dan Tidak Tidak Tidak Tidak
44 sehingga terjadi
2 1 2
kecil Perlengkapan K3 Ada Ada Ada Ada
Tidak Ada
luka, cara kerja
yang tidak tepat/
ceroboh
Pasang stop Terjadi Insiden Luka Ringan/
kontak berupa pekerja Sedang
terkena
peralatan kerja Resiko Peningkatan SDM dan Tidak Tidak Tidak Tidak
45 sehingga terjadi
2 1 2
kecil Perlengkapan K3 Ada Ada Ada Ada
Tidak Ada
luka, cara kerja
yang tidak tepat/
ceroboh
Pasang stop Terjadi Insiden Luka Ringan/
kontak AC berupa pekerja Sedang
terkena
peralatan kerja Resiko Peningkatan SDM dan Tidak Tidak Tidak Tidak
46 sehingga terjadi
2 1 2
kecil Perlengkapan K3 Ada Ada Ada Ada
Tidak Ada
luka, cara kerja
yang tidak tepat/
ceroboh
Pasang Lampu Terjadi Insiden Luka Ringan/
SL 14 watt + berupa pekerja Sedang
Fitting terkena
peralatan kerja Resiko Peningkatan SDM dan Tidak Tidak Tidak Tidak
47 sehingga terjadi
4 1 4
kecil Perlengkapan K3 Ada Ada Ada Ada
Tidak Ada
luka, cara kerja
yang tidak tepat/
ceroboh
Saklar Tanam Terjadi Insiden Luka Ringan/
Gee Broco berupa pekerja Sedang
Single terkena
peralatan kerja Resiko Peningkatan SDM dan Tidak Tidak Tidak Tidak
48 sehingga terjadi
4 1 4
kecil Perlengkapan K3 Ada Ada Ada Ada
Tidak Ada
luka, cara kerja
yang tidak tepat/
ceroboh
Saklar Tanam Terjadi Insiden Luka Ringan/
Gee Broco berupa pekerja Sedang
Double terkena
peralatan kerja Resiko Peningkatan SDM dan Tidak Tidak Tidak Tidak
49 sehingga terjadi
4 1 4
kecil Perlengkapan K3 Ada Ada Ada Ada
Tidak Ada
luka, cara kerja
yang tidak tepat/
ceroboh
Pengecatan Terjadi Insiden Luka Ringan/
dinding dan berupa pekerja Sedang
kolom (Dulux) terkena
peralatan kerja Resiko Peningkatan SDM dan Tidak Tidak Tidak Tidak
50 sehingga terjadi
4 1 4
kecil Perlengkapan K3 Ada Ada Ada Ada
Tidak Ada
luka, cara kerja
yang tidak tepat/
ceroboh
Cat kilap Terjadi Insiden Luka Ringan/
pekerjaan kayu berupa pekerja Sedang
(Avian,Platon terkena
peralatan kerja Resiko Peningkatan SDM dan Tidak Tidak Tidak Tidak
51 dan plitur) 4 1 4 Tidak Ada
sehingga terjadi kecil Perlengkapan K3 Ada Ada Ada Ada
luka, cara kerja
yang tidak tepat/
ceroboh
Klosed jongkok Terjadi Insiden Luka Ringan/
keramik + berupa pekerja Sedang
dudukan terkena
peralatan kerja Resiko Peningkatan SDM dan Tidak Tidak Tidak Tidak
52 sehingga terjadi
4 1 4
kecil Perlengkapan K3 Ada Ada Ada Ada
Tidak Ada
luka, cara kerja
yang tidak tepat/
ceroboh
Bak mandi Terjadi Insiden Luka Ringan/
fiberglass berupa pekerja Sedang
terkena
Resiko Peningkatan SDM dan Tidak Tidak Tidak Tidak
53 peralatan kerja 4 1 4
kecil Perlengkapan K3 Ada Ada Ada Ada
Tidak Ada
sehingga terjadi
luka, cara kerja
yang tidak tepat/
ceroboh
Saringan air Terjadi Insiden Luka Ringan/
kotor berupa pekerja Sedang
terkena
peralatan kerja Resiko Peningkatan SDM dan Tidak Tidak Tidak Tidak
54 sehingga terjadi
4 1 4
kecil Perlengkapan K3 Ada Ada Ada Ada
Tidak Ada
luka, cara kerja
yang tidak tepat/
ceroboh
Kran air 1/2" Terjadi Insiden Luka Ringan/
berupa pekerja Sedang
terkena
peralatan kerja Resiko Peningkatan SDM dan Tidak Tidak Tidak Tidak
55 sehingga terjadi
4 1 4
kecil Perlengkapan K3 Ada Ada Ada Ada
Tidak Ada
luka, cara kerja
yang tidak tepat/
ceroboh
Washtafel Terjadi Insiden Luka Ringan/
berupa pekerja Sedang
terkena
peralatan kerja Resiko Peningkatan SDM dan Tidak Tidak Tidak Tidak
56 sehingga terjadi
4 1 4
kecil Perlengkapan K3 Ada Ada Ada Ada
Tidak Ada
luka, cara kerja
yang tidak tepat/
ceroboh
Instalasi air Terjadi Insiden Luka Ringan/
kotor Pipa PVC berupa pekerja Sedang
dia. 2" terkena
peralatan kerja Resiko Peningkatan SDM dan Tidak Tidak Tidak Tidak
57 sehingga terjadi
4 1 4
kecil Perlengkapan K3 Ada Ada Ada Ada
Tidak Ada
luka, cara kerja
yang tidak tepat/
ceroboh
Instalasi air Terjadi Insiden Luka Ringan/ 2 1 2
bersih Pipa berupa pekerja Sedang
PVC dia. 1/2" terkena sengatan
Resiko Peningkatan SDM dan Tidak Tidak Tidak Tidak
58 listrik sehingga
kecil Perlengkapan K3 Ada Ada Ada Ada
Tidak Ada
terjadi luka, cara
kerja yang tidak
tepat/ ceroboh
Pipa Terjadi Insiden Luka Ringan/ 2 1 2
pembuangan berupa pekerja Sedang
air kotor 4" terkena sengatan
Resiko Peningkatan SDM dan Tidak Tidak Tidak Tidak
59 listrik sehingga
kecil Perlengkapan K3 Ada Ada Ada Ada
Tidak Ada
terjadi luka, cara
kerja yang tidak
tepat/ ceroboh
Pembuatan Terjadi Insiden Luka Ringan/ 2 1 2
septictank dari berupa pekerja Sedang
buis beton+ terkena sengatan
Resiko Peningkatan SDM dan Tidak Tidak Tidak Tidak
60 Peresapan (2 listrik sehingga
kecil Perlengkapan K3 Ada Ada Ada Ada
Tidak Ada
lobang) terjadi luka, cara
kerja yang tidak
tepat/ ceroboh
Pek Mainan Terjadi Insiden Luka Ringan/ 2 1 2
PCP bentuk berupa pekerja Sedang
tameng terkena sengatan
Resiko Peningkatan SDM dan Tidak Tidak Tidak Tidak
61 listrik sehingga
kecil Perlengkapan K3 Ada Ada Ada Ada
Tidak Ada
terjadi luka, cara
kerja yang tidak
tepat/ ceroboh
Pek. Mainan Terjadi Insiden Luka Ringan/ 2 1 2
Dinding Tali Air berupa pekerja Sedang
terkena sengatan
Resiko Peningkatan SDM dan Tidak Tidak Tidak Tidak
62 listrik sehingga
kecil Perlengkapan K3 Ada Ada Ada Ada
Tidak Ada
terjadi luka, cara
kerja yang tidak
tepat/ ceroboh
Pek. Acliric Terjadi Insiden Luka Ringan/ 2 1 2
Simbol Pemda berupa pekerja Sedang
Kotim terkena sengatan
Resiko Peningkatan SDM dan Tidak Tidak Tidak Tidak
63 listrik sehingga
kecil Perlengkapan K3 Ada Ada Ada Ada
Tidak Ada
terjadi luka, cara
kerja yang tidak
tepat/ ceroboh
Pek. Nama Terjadi Insiden Luka Ringan/ 2 1 2
Kecamatan berupa pekerja Sedang
terkena sengatan
Resiko Peningkatan SDM dan Tidak Tidak Tidak Tidak
64 listrik sehingga
kecil Perlengkapan K3 Ada Ada Ada Ada
Tidak Ada
terjadi luka, cara
kerja yang tidak
tepat/ ceroboh
Pek. Rangka Terjadi Insiden Luka Ringan/ 2 1 2
Dinding Partisi berupa pekerja Sedang
Kayu Klas II terkena sengatan
Resiko Peningkatan SDM dan Tidak Tidak Tidak Tidak
65 listrik sehingga
kecil Perlengkapan K3 Ada Ada Ada Ada
Tidak Ada
terjadi luka, cara
kerja yang tidak
tepat/ ceroboh
Pek. Dinding Terjadi Insiden Luka Ringan/ 2 1 2
Gypsumboard berupa pekerja Sedang
Resiko Peningkatan SDM dan Tidak Tidak Tidak Tidak
66 Partisi terkena sengatan
kecil Perlengkapan K3 Ada Ada Ada Ada
Tidak Ada
listrik sehingga
terjadi luka, cara
kerja yang tidak
tepat/ ceroboh
Pengecatan Terjadi Insiden Luka Ringan/ 2 1 2
Dinding Partisi berupa pekerja Sedang
terkena sengatan
Resiko Peningkatan SDM dan Tidak Tidak Tidak Tidak
67 listrik sehingga
kecil Perlengkapan K3 Ada Ada Ada Ada
Tidak Ada
terjadi luka, cara
kerja yang tidak
tepat/ ceroboh
BAB VII
METODE DAN JADWAL PELAKSANAAN
A. METODE PELAKSANAAN

I. PEKERJAAN PERSIAPAN

Pengukuran dan Pasang Bouwplank (setting out)

Sebelum dimulai pelaksanaan pekerjaan, lapangan harus terlebih dahulu dilakukan pengukuran
ulang dan harus dibersihkan / diamankan dari segala hal yang mengganggu pelaksanaan
pekerjaan. Penentuan titik ketinggian dan sudut-sudutnya dilakukan dengan alat ukur yang
ketepatannya dapat dipertanggung jawabkan. Setelah pekerjaan selesai dilakukan pengukuran ulang
untuk memastikan kebenaran bangunan yang sudah dilaksanakan. Peralatan yang digunakan:Alat
Ukur Meteran Peralatan Waterpass dan peralatan bantu (meteran,palu,gergaji dll)

Pelaksanaan pengukuran dan pemasangan dan pemasangan bouwplank dapat diuraikan sebagai
berikut :
 Pembuatan titik acuan yang ditetapkan dan disepakati oleh pihak team teknis/proyek dan
dijadikan acuan untuk penetapan titik ukuran selanjutnya;
 Titik elevasi bowplank disepakati Bersama dengan pihak proyek dan konsultan pengawas dan di
ukur dengan memakai alat ukur waterpass;
 Material bowplank terbuat dari kayu dan permukaannya harus di luruskan dan dirapikan;
 Penyedia jasa wajib menyediakan peralatan biaya pengukuran sepanjang pelaksanaan pekerjaan
dilapangan

Pembersihan Lokasi Pekerjaan


Sebelum dimulai pelaksanaan pekerjaan, lapangan harus terlebih dahulu dilakukan pembersihan
material yang berserakan yang ada dilokasi dan sekitarnya agar mempermudah dalam pelaksanaan
pekerjaan dan saat pekerjaan selesai serah terima sampah material bekas bongkaran bekisting harus
dibersihkan; Lokasi Proyek, Jumlah Biaya Pekerjaan, Nama Pelaksana, Waktu Pelaksanaan dan Sumber
Dana Pekerjaan;

Papan Nama Kegiatan /Proyek


Setelah SPMK diterbitkan dan ditanda tangani, maka dilakukan pembuatan papan nama kegiatan.
Papan nama kegiatan sangat penting dilakukan untuk memberikan informasi tentang proyek yang
sedang dilaksanakan.
Papan nama kegiatan diletakkan pada tempat yang mudah dilihat umum. Didalam papan nama
kegiatan harus memuat informasi : Kop Instansi / Pemilik Proyek, Nama Kegiatan / Pekerjaan.

Kelengkapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Proyek

Kelengkapan K3 ini antara lain menyiapkan penyediaan sarana dan prasarana serta Alat Pelindung Kerja
(APK), Alat Pelindung Diri (APD), Perlengkapan K3 dan lain sebagainya yang sudah ditetapkan dalam Standar
Sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja(SMKK)Konstruksi;
1. Perijinan–Perijinan yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan

Kontraktor wajib melaksanakan / melakukan pengurusan perijinan yang berkaitan dengan


pelaksanaan pekerjaan yang meliputi :
 Ijin melakukan pekerjaan (Request Pekerjaan) yang diajukan kepada Direksi Teknis,
termasuk didalamnya izin untuk menggunakan material disertai dengan sampel yang sesuai
dengan spesifikasi teknis (sesuai peraturan Permen PUPR_10 Tahun 2021);
 Perijinan Lainnya yang diperlukan;
2. Dokumentasi dan Pelaporan

Dokumentasi diambil setiap hari dengan memperlihatkan kemajuan pekerjaan dalam posisi
/sudut ambil yang tetap, selanjutnya dokumentasi disusun berdasarkan urutan pelaksanaan sesuai
dengan Laporan adalah suatu bagian yang tidak terpisahkan dan harus cocok/singkron. Bentuk
Laporan yang lazimya itu:
 Laporan Harian, Mingguan, Bulanan;
 Laporan Pengujian Laboratorium;
 Laporan Perhitungan Volume Pelaksanaan (Backup volume);
 Shop Drawing dan atau As BuildDrawing;
 Laporan SMKK Pelaksanaan Konstruksi (Laporan tambahan sesuai aturan terbaru.

II. Metode pelaksanaan pekerjaan pasangan batu:

Tahap persiapan
Pelaksanaan pekerjaan pengukuran dan pemasangan bouwplank Pembersihan lokasi pekerjaan
Pengadaan bahan material pekerjaan pasangan batu seperti batu, pasir, dan semen ke lokasi pekerjaan.
Bahan yang digunakan harus sesuai dengan yang disyaratkan.
Bahan material ditempatkan tidak jauh dan mudah dijangkau dari lokasi pekerjaan.
Jika diperlukan perlu disiapkan tempat penyimpanan khusus untuk bahan tau material, terutama untuk
bahan semen agar penyimpanan semen dapat dilakukan dengan benar.

Tahap pelaksanaan
Pembuatan galian untuk pasangan batu sesuai dengan yang ditunjukkan oleh gambar rencana.
Pekerjaan
dapat dilakukan secara manual atau menggunakan alat berat untuk menggali seperti excavator.
Dasar galian dibuat rata dan diberi landasan dari adukan semen dengan pasir setebal minimal 3 cm
sebelum meletakkan batu pada lapisan yang pertama. Batu dengan ukuran yang besar diletakkan pada
lapisan dasar atau lapisan yang pertama dan pada sudut sudut dari pasangan batu tersebut.
Batu dipasang dengan muka terpanjang secara mendatar dan untuk muka batu yang tampak atau
berada
paling luar dipasang sejajar dengan muka dinding batu yang terpasang.
Batu yang digunakan dibersihkan dan dibasahi sampai merata selama beberapa saat agar air dapat
Meresap Setiap rongga atau celah antar batu diisi dengan bahan adukan dari semen dan pasir sesuai
dengan komposisi campuran yang ditentukan. Bahan adukan atau mortar dapat disiapkan
menggunakan
alat concrete mixer atau secara manual. Untuk mengetahui jumlah kebutuhan pasir dan semen anda
dapat mengunjungi artikel lain mengenai cara mengetahui jumlah kebutuhan batu, pasir, dan semen
untuk pasangan batu Setiap 2 meter dari panjang pasangan batu dibuat lubang sulingan.
Setiap sambungan antar batu pada permukaan dikerjakan hampir rata dengan permukaan pekerjaan
tetapi tidak menutup permukaan batu

Tahap pekerjaan akhir / finishing


Pembersihan lokasi pekerjaan dari sisa sisa material pelaksanaan.

Jika diperlukan permukaan pasangan batu dapat diberi lapisan acian untuk memperhalus permukaan
dari pasangan batu.
Pasangan rolag1 Bata

Pekerjaan pasangan dinding 1 bata meliputi beberapa tahap pekerjaan yang didapat diterangkan
antara lain :
 Melakukan pengajuan shop drawing item kegiatan kepada konsultan pengawas;
 Approval material yang akan digunakan serta peralatan kerja dan lahan kerja;
 Setelah semua disetujui, maka dilakukan pembuatan marking jalur-jalur dinding 2 sisi setelah
dinding dan dibuat tanda kolom praktis, ringbalok, kolom struktur dan lubang kusen, ventilasi
dan lain-lain;
 Setelah persiapan selesai, kemudian material bata direndam dalam air sebelum dilakukan
pemasangan berguna untuk membuka pori-pori dan penyerapan air supaya material bata dapat
merekat dengan adukan mortar;
 Pemasangan bata dilakukan pada jalur marking yang sudah dibuat sebelumnya, pada
pelaksanaannya adukan mortar diaplikasikan secara merata pada material pemasangan dinding;
 Material pasangan dinding disusun dengan posisi zig-zag (tidak boleh sama) sambil dikontrol
posisi kerataan vertical dan horizontalnya terhadap acuan marking yang sudah dibuat;
Setelah tinggi maksimal pemasangan 1 meter, maka pemasangan dinding harus dilanjutnya
dengan pengecoran kolom praktis (jika ada).

Urugan Tanah di bawah lantai (Dipadatkan)

Pekerjaan ini dilaksanakan di bawah lantai sebelum diurug pasir dan dengan mempersiapkan area urugan
(keadaan lapangan) sebagai berikut :.
 Membersihkan lokasi yang akan diurug dari kayu, semak-semak, sampah, dll.
 Menyediakan tanah urug dengan kualitas yang baik.
 Lokasi yang akan diurug/dinggikan dipersiapkan terlebih dulu supaya terdapathubungan yang
baik antara tanah dasar dengan tanah urugan.
 Jika diperlukan/disyaratkan, tanah bahan urugan diambil di beberapa tempat sebagaisample untuk
 pemeriksaan pemadatan di laboratorium.
 Urugan tanah dilakukan lapis demi lapis sesuai spesifkasi (misalnya ap 40 cm) dan setiap lapis
diiku dengan pemadatan.
 Untuk pemadatan menggunakan alat sesuai dengan keperluannya (stamper, babyroller atau alat
 pemadatan).
 Dilakukan test kepadatan tanah di lapangan sesuai spesifkasi (bila diperlukan).
 Kekuatan penahan tanah di sekeliling urugan harus selalu diperiksa.
Pekerjaan Pengecoran

Pelaksanaan pekerjaan lantai dasar meliputi beberapa tahapan yaitu:

Tahap Persiapan

Pada tahapan ini harus dipersiapkan pembuatan dan persetujuan gambar kerja (shop drawing) untuk
tiap bagian beton yang akan dilaksanakan pengecoran, mempersiapkan lahan kerja dan material serta
peralatannya kesemuanya harus mendapat persetujuan (approval) dari Direksi Teknis dan Konsultan
Pengawas;

Tahap Pengukuran

Pada tahapan ini pelaksana bersama pengawas lapangan melaksanakan pengukuran titik-
titk/marking pengecoran baik marking elevasi dan dimensi sesuai dengan gambar kerja;

Tahap Pengecoran

Pada tahapan ini pelaksana bersama pengawas lapangan bertugas melakukan pengontrolan marking-
mariking yang sudah dibuat dan pelaksanaan pengecoran dilakukan secara simultan (berurutan)
tidak diperbolehkan melakukan pengecoran pada cuacu hujan, dan pengisian beton setengah-
setengah. Sebelum pelaksanaan pengecoran pihak kontraktor harus membuat terlebih dahulu
campuran mix design (JMF) yang diserahkan kepada Direksi Teknis dan Konsultan Pengawas untuk
diperiksa dan di uji untuk mendapatkan persetujuan, segala peralatan untuk pengecoran harus
dipersiapkan dengan matang dan tidak boleh ada kendala pada saat pelaksanaan yang dapat
mengakibatkan pengecoran terganggu;

Pekerjaan pemasangan keramik


 Melakukan pengajuan shop drawing item kegiatan kepada konsultan pengawas;
 Approval material yang akan digunakan serta peralatan kerja dan lahan kerja;
 Setelah semua disetujui, maka dilakukan pembuatan marking jalur-jalur pemasangan sesuai
gambar kerja;
 Terlebih dahulu pelaksana lapangan dan pengawas lapangan memilih dan menandai / marking
untuk star awal pemasangan keramik dan level permukaan pasangan keramik 60x60;
 Sebelum pemasangan permukaan lantai yang akan dipasang harus terlebih dahulu dibersihakan
dari segala kotoran yang ada;
 Lakukan persiapan pengadukan mortar untuk pemasangan yang sudah disetujui oleh konsultan
pengawas;
 Buat kepalan adukan mortar dengan jarak 1-1,5 meter untuk menjaga agar permukaan
pemasangan mortar dapat sama rata;
 Lakukan pemasangan keramik 60x60 dan Ukuran 25x40 dan ataupun 20x20/25x25 untuk
menandakan start awal pemasangan kemudian dilanjutkan dengan pemasangan keramik
selanjutnya;
 Ketika pemasangan, keramik harus ditekan/dipuluk dengan palu karet untuk merekatkan dengan
mortar dan mendapatkan permukaan yang rata terhadap elevasi yang sudah ditentukan;
 Setelah pemasangan keramik 60x60 maupun keramik pada KM/WC diamkan beberapa hari
sampai keramik benar-benar kering dan keras, kemudian lakukan pengisian nat pada sambungan
keramik agar permukaan sambungan keramik menjadi rata dan menghalangi masuknya air dari
luar;

Setelah semua selesai, maka tahap akhir adalah melakukan pencucain keramik dari segala kotoran yang
menempel pada saat pelaksanaan pemasangan.

III. PEKERJAAN KOLOM, DINDING DAN RINK BALK LANTAI 1 DAN 2

Pekerjaan Beton Struktur yang termasuk dalam item pekerjaan ini disesuaikan dengan BoQ;
Pekerjaan Beton Non-Struktural yang termasuk dalam item pekerjaan ini disesuaikan dengan BoQ,
Pelaksanaan pekerjaan beton meliputi beberapa tahapan yaitu :
- Tahap Persiapan
Pada tahapan ini harus dipersiapkan pembuatan dan persetujuan gambar kerja (shop drawing)
untuk tiap bagian beton yang akan dilaksanakan pengecoran, mempersiapkan lahan kerja dan
material serta peralatannya kesemuanya harus mendapat persetujuan (approval) dari Direksi
Teknis dan Konsultan Pengawas;
- Tahap Pengukuran
Pada tahapan ini pelaksana/pengawas lapangan melaksanakan pengukuran titik-titk/marking
pengecoran baik marking elevasi dan dimensi sesuai dengan gambar kerja;

- Tahap Pabrikasi Pembesian


Pada tahapan ini para pekerja melaksanakan pabrikasi pembesian dan penyiapan lahan untuk
melaksanakan pabrikasi pembesian tersebut, semua material pembesian sebelum dilakukan
pabrikasi sudah harus disetujui oleh Direksi Teknis dan Konsultan Pengawas dan sudah
dilaksanakan pengujian laboratorium;

- Tahap Pabrikasi Bekisting


Pada tahapan ini telah melakukan pengukuran marking/batas-batas ukuran dalam bekisting
sesuai gambar kerja, menyiapkan lahan untuk pabrikasi dan mendatangkan material yang
sebelumnya sudah mendapat persetujuan dari Direksi Teknis dan Konsultan Pengawas;

- Tahap Pengecoran
Pada tahapan ini pelaksana dan pengawas lapangan bertugas melakukan pengontrolan marking-
mariking yang sudah dibuat dan pelaksanaan pengecoran dilakukan secara simultan (berurutan)
tidak diperbolehkan melakukan pengecoran pada cuacu hujan, dan pengisian beton setengah-
setengah. Sebelum pelaksanaan pengecoran pihak kontraktor harus membuat terlebih dahulu
campuran mix design (JMF) yang diserahkan kepada Direksi Teknis dan Konsultan Pengawas
untuk diperiksa dan di uji untuk mendapatkan persetujuan, segala peralatan untuk pengecoran
harus dipersiapkan dengan matang dan tidak boleh ada kendala pada saat pelaksanaan yang
dapat mengakibatkan pengecoran terganggu.

IV. PEKERJAAN KUSEN PINTU DAN JENDELA

Pemasangan Kusen
Pekerjaan ini meliputi tahap persiapan dan pelaksanaan pekerjaan yang antara lain dapat diuraikan
sebagai berikut :
 Siapkan bahan dan material yang diperlukan untuk pemasangan ditempat yang mudah dijangkau
dan aman;
 Rentangkan benang berjarak separuh dari tebal kusen terhadap As Bouwplank untuk
menentukan kedudukan kusen;
 Pasang angker pada kusen secukupnya;
 Dirikan kusen dan tentukan kedudukan tinggi kusen pintu dan jendela dari tinggi bouwplank
sesuai gambar rencana;
 Setel kedudukan kusen dengan unting-unting sehingga berdiri tegak dan lurus;
 Pasang patok dan skur untuk menahan dan mengikat kedudukan kusen agar kokoh dan stabil;
 PEKERJAAN DAUN PINTU PANEL & PINTU
Pemasangan daun pintu dan pintu tempart di kerjakan sesuai jenis pintu yang tersedia yaitu :
 Daun pintu panel kayu kelas I (satu)
 Daun pintu panel kayu kelas II (dua)
 Handle Pintu Tanggung Belluci + body type 58 ontario NB/NP

 PEKERJAAN DAUN JENDELA & VENTILASI


Pemasangan daun jendela dan ventilasi di kerjakan sesuai jenis yang tersedia yaitu :
 Daun jendela kayu lanan
 Pasang kaca bening tebal 5 mm

 LANGKAH KERJA

1. Proses pengajuan dan persetujuan gambar kerja serta material ke owner


2. Periksaan kesesuaian spesifikasi material yang dikirim ke site, meliputi:
 Jenis kayu dan bentuk profil kayu ( sesuai dengan shop drawing/gambar yang telah disetujui).
 Ukuran kusen dan ketebalan daun pintu / jendela untuk disesuaiakan dengan pemesanan hardware
yang akan dipasang.
 Jenis kaca yang digunakan (bila ada).
 Kondisi kadar air kayu (bersertifikat jika perlu)
 Mutu fabrikasi
 Tidak cacat atau retak.
 Sistem proteksi pintu dan jendela kayu saat proses pengiriman, baik cara pengangkutan,
penempatan, dan penyusunan material di lapangan.
3. Pemeriksaan kesiapan lahan / area, meliputi:
 Ukuran dan posisi opening pintu maupun jendela
 Kelurusan dan kesikuan opening pintu dan jendela.
 Marking level finishing dan posisi opening untuk patokan kerja.
 Ketebalan dinding, kelurusan dinding dan posisi terhadap dinding.
4. Pekerjaan pemasangan pintu dan jendela kayu
 Pengecekan kelurusan kusen serta daun pintu / jendela dengan menggunakan waterpass dan lot.
 Pengecekan ke-siku-an rangka kusen dan pintu / jendela.
 Penyetelan kusen kayu.
 Fixing kusen ke opening pintu / jendela antar lain:
 Bracket + las ke kolom / balok praktis
 Sekrup + fisher ke dinding.
5. Penyetelan daun pintu dan daun jendel dengan kaca.
6. Pemasangan aksesoris / hardware (engsel / floor hinge, grendel, kunci, handle, dll).
7. Pemasangan kaca jendela atau pintu kayu.
8. Penyesuaian pertemuan dinding dengan kusen menggunakan metode yang telah disetujui atau:
 Dengan sealent
 Dengan architrave
 Dengan tali air

9. Pembersihan dari sisa adukan yang melekat atau kotoran-koteran lainnya.


10. Jika pekerjaan finishing harus dilakukan di lapangan maka dipastikan kondisi ruangan harus bersih.

 PENGAMANAN MATERIAL TERPASANG


1. Proteksi dengan bahan tripleks atau sejenisnya pada lokasi yang sering dilalui material lain.
Opening/kusen yang belum dipasang kaca atau pintu juga harus diproteksi agar tidak rusak/cacat saat
terkena benturan.
2. Pada kaca diberi tanda berupa tanda silang dengan bahan isolasi atau sejenisnya.
3. Handle pintu dan jendela alumunium ditutup plastik. Tidak diperkenankan menggunakan bahan
lakban atau sejenisnya yang ditempel langsung pada aksesorisnya. Hal ini merupakan salah satu isi
Metode Kerja Pemasangan Pintu

V. PEKERJAAN RANGKA ATAP DAN ATAP


Pemasangan Rangka Atap
 Menyiapkan gambar rencana atap dan perletakan kuda-kuda dan tidak diperkenankan
menggunakan gambar draft sebagai panduan;
 Menyiapkan semua peralatan dan perlengkapan keselamatan kerja serta memperhatikan
petunjuk tentang persyaratan melaksanakan pekerjaan diatas ketinggian;
 Memastikan seluruh permukaan atas ringbalok dalam keadaan rata dan siku dengan
menggunakan selang air (waterpass) dan penyiku sebagai alat bantu;
 Memastikan bahwa rangkaian ringbalok telah mengikat semua belahan bangunan dan
tersambung secara benar (monolith) dengan kolom yang ada dibawahnya;
 Memberikan tanda peletakan posisi kuda-kuda (trust) sesuai gambar rencana atap dan
mengukur jarak kuda-kuda;
 Mengangkat kuda-kuda secara hati-hati agar tidak mengakibatkan kerusakan pada rangkaian
kuda-kuda yang telah selesai dirakit;
 Memastikan posisi Kiri dan Kanan (L-R) tidak terbalik, sisi kanan dan kiri kuda-kuda sanggup
ditentukan dengan teladan posisi dikala pekerja melihat kuda-kuda dengan lisan web sanggup
dilihat oleh pekerja;

Pemasangan Penutup Atap


 Memeriksa ulang pemasangan kuda-kuda sesuai dengan nomor, kedataran Nok maupun sisi
atap dan memastikan support overhang terpasang dengan benar;
 Bila menggunakan aluminium foil, maka lapisan ini dipasang terlebih dahulu diatas jurai dan
rafter;
 Menentukan jarak reng sesuai dengan jenis penutup atap yang digunakan, lalu dilanjutkan
dengan pemasangan reng (roof battens) dengan screw;
 Memasang satu jalur atap terlebih dahulu dari bawah ke atas, pemasangan penutup atap
genteng metal harus lurus dan rapi biar pola nya menjadi rapi dan tidak berbelok-belok
IV. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
Pemasangan Instalasi Listrik

Pekerjaan pasangan Instalasi Listrik meliputi beberapa tahap pekerjaan yang didapat diterangkan
antara lain :
 Melakukan pengajuan shop drawing item kegiatan kepada Konsultan Pengawas;
 Approval material yang akan digunakan serta peralatan kerja dan lahan kerja;
 Setelah semua disetujui, maka dilakukan pembuatan marking jalur-jalur pemasangan sesuai
gambar kerja;
 Kabel vertical ditanam pada dinding dengan perlindungan pipa conduit yang mana pipa conduit
sudah tertanam sebelum pekerjaan plesteran dilaksanakan;
 Kabel horizontal diletakan di tray yang tergantung pada plat atau pipa conduit yang diklem ke
plat lantai dengan jarak 1 m;
 Pekerjaan conduit saklar,t-dos,stop kontak dan panel dikerjakan sebelum pekerjaan plesteran dan
acian agar terlaksana koordinasi dengan pekerjaan ME dan finishing jadi tidak terganggu;
 Semua kabel yang masuk dalam kepanel harus diberi tanda sesuai kegunaanya dan lubang
dilubangi karet agar debu tidak dapat masuk;
 Pada pintu bagian dalam daripada setiap panel harus dibuatkan diagram instalasinya termasuk
daya cadangan yang sudah direncanakan, serta pada komponen mcb dibuat tanda/notasi;
 Semua pekerjaan instalasi listrik harus sudah diuji material dan instalasinya oleh pihak yang
terkait;
 Semua material dan pekerjaan instalasi harus mempunyai garansi dari pihak yang melaksanakan;

Pekerjaan listrik yang termasuk pekerjaan instalasi ini adalah seluruh sistem listrik secara lengkap,
sehingga instalasi ini dapat bekerja dengan sempurna dan aman. Adapun pemasanagannya adalah
sebagai berikut:
 Pasang titik lampu
 Kabel NYA Eterna
 Pasang stop kontak
 Pasang stop kontak AC
 Pasang Lampu SL 14 watt + Fitting
 Saklar Tanam Gee Broco Single
 Saklar Tanam Gee Broco Double
 Pas. Penyambungan Daya/ meteran 10rb Kwh dari PLN / Instalatir / Gerai PLN

IIV. PEKERJAAN PENGECATAN


Pekerjaan Pengecatan meliputi beberapa tahap pekerjaan yang didapat diterangkan antara lain :
 Melakukan pengajuan shop drawing item kegiatan kepada konsultan pengawas;
 Approval material yang akan digunakan serta peralatan kerja dan lahan kerja;
 Setelah semua disetujui, maka dilakukan pembuatan marking jalur-jalur pemasangan sesuai
gambar kerja;
 Sebelum pelaksanaan bersihkan terlebih dahulu permukaan dinding yang akan dilakukan
pengecatan dari kotoran-kotoran dan debu;
 Lindungi materia-material atau pekerjaan lain yang berbatasan dengan area yang akan dicat
dengan kertas semen/koran/sejenisnya;
 Gunakan sekrap untuk memperbaiki bagian dinding yang retak dan kurang rata dengan plamir
dan tunggu sampai benar-benar kering;
 Untuk bagian interior bangunan gunakan plamir dan untuk exterior bangunan gunakan sealer;
 Setelah semua persiapan dilakukan, aduk material cat dengan air yang dipersyaratkan pabrik
sampai benar-benar rata;
 Lakukan Teknik pengecatan yang sudah disarankan oleh pabrikan pembuat cat beserta
panduannya;
Pengecatan dilakukan mulai dari bawah ke atas agar cairan cat tidak tumpah, lakukan terus
berulang sampai permukaan tertutup dengan sempurna.
IIIV. PEKERJAAN KM/WC

Instalasi yang dinyatakan dalam spesifikasi ini harus dilaksanakan sesuai dengan undang-undang &
peraturan-peraturan yang berlaku saat ini di Indonesia serta tidak bertentangan dengan ketentuan-
ketentuan dari Jawatan Keselamatan Kerja. Semua syarat-syarat penerimaan bahan-bahan, peralatan,
cara-cara pemasangan, kwalitas pekerjaan dan lain-lain untuk sistem instalasi ini harus sesuai dengan
Standard Internasional maupun Nasional seperti ASTM, NFPA-12, 13 & 20 dengan senantiasa
mengutamakan peraturan/standard/persyaratan Nasional. Semua peralatan dan mesin yang dipasang
untuk sistem ini, selain dari persyaratan persyaratan tersebut di atas, juga tidak boleh menyimpang
dari persyaratan yang dikeluarkannya oleh pabrik pembuatnya dengan Standard.

Instalasi sanitasi dan pemipaan dengan pekerjaan Pemasangan Sebagai Beerikut :


 Klosed jongkok keramik + dudukan
 Bak mandi fiberglass
 Saringan air kotor
 Kran air 1/2"
 Washtafel
 Instalasi air kotor Pipa PVC dia. 2"
 Instalasi air bersih Pipa PVC dia. 1/2"
 Pipa pembuangan air kotor 4"
 Pembuatan septictank dari buis beton+Peresapan (2 lobang)

IX. PEKERJAAN LAINNYA

- Pek Mainan Acliric bentuk tameng tebal 20 mm


- Pek. Mainan Dinding Tali Air
- Pek. Acliric Simbol Pemda Kotim
- Pek. Nama Kecamatan
- Pek. Rangka Dinding Partisi Kayu Klas II
- Pek. Dinding Gypsumboard Partisi
- Pengecatan Dinding Partisi

PEKERJAAN ORNAMEN & HURUF IDENTITAS


Pekerjaan ornamen dan huruf identitas meliputi beberapa thap pekerjaan antara lain:
 Melakukan pengajuan shop drawing item kegiatan kepada konsultan pengawas;
 Approval material yang akan digunakan serta peralatan kerja dan lahan kerja;
 Setelah semua disetujui, maka dilakukan pembuatan marking jalur-jalur pemasangan sesuai
gambar kerja;
 Sebelum pelaksanaan bersihkan terlebih dahulu permukaan dinding yang akan dilakukan
pemasangan dari kotoran-kotoran dan debu;
 Persiapkan huruf yang sudah dibentuk, bersama alat-alat lainnya seperti paku, tali, pisau
potong (cutter), pensil, obeng, meteran dan lain sebagainya.
 Mengukur media yang akan digunakan sebagai tempat peletakan lettering, serta penentuan
ketinggian letak pemasangan lettering. Lalu pasang paku dan tali untuk menandai area
pemasangan lettering agar huruf-huruf dapat diletakkan dengan lurus
 Atur rencana peletakkan lettering sesuai keinginan. Apabila telah menemukan susunan dan
peletakan lettering yang tepat, gambar pola cetakan lettering pada media dengan pensil. Ukur
jarak masing-masing huruf dengan menggunakan meteran. Buat pola huruf pada tembok
dengan pensil satu per satu sampai semua huruf selesai.
 Tandai dan lubangi background (media) dengan menggunakan bor pada titik-titik yang telah
ditentukan. Sesuaikan dengan lubang pemasangan baut pada belakang huruf stainless. Ini
merupakan salah satu tahapan paling penting. Karena jika lubang tidak sesuai titiknya, maka
baut-baut pada lettering tidak akan bisa ditanam (dipasang pada lubang).
 Pasanglah baut dan mur pada masing-masing lubang di belakang huruf timbul satu-per satu
hingga selesai. Pastikan baut terpasang baik dan kuat.
 Setelah baut terpasang dengan baik pada huruf, cocokkan baut dengan lubang pada
background (tembok). Apabila telah sesuai, lepaskan kembali huruf, lalu masukkan lem industri
pada lubang di tembok, sampai penuh.
 Kemudian pasangkan kembali huruf stainless tersebut, dengan baut-baut ditanamkan ke dalam
lubang di tembok yang sudah diberi lem tadi.
Pada tahap finishing, bersihkan bekas pola pensil pada tembok, dan lap bersih tiap-tiap huruf agar
terlihat bagus dan berkilau. Biarkan hingga lem mongering.
TIME SCHEDULE
BOBOT BULAN I BULAN II BULAN III BULAN IV
masa berlaku masa
No. URAIAN PEKERJAAN pemeliharaan (180)
Hari Kalender
100% 10 hari 10 hari 10 hari 10 hari 10 hari 10 hari 10 hari 10 hari 10 hari 10 hari 10 hari 10 hari

I PEKERJAAN PENDAHULUAN 1,31 0,65 0,65 100%

II PEKERJAAN LANTAI 18,80 4,70 4,70 4,70 4,70 90%

III PEKERJAAN KOLOM, DINDING DAN RINK BALK LANTAI 1 DAN 2 56,48 14,12 14,12 14,12 14,12 80%

IV PEKERJAAN KOSEN PINTU DAN JENDELA 6,86 3,43 3,43 75%

V PEKERJAAN RANGKA ATAP DAN ATAP 9,75 3,25 3,25 3,25 55%

VI PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK 0,66 0,66 40%

VII PEKERJAAN PENGECATAN 1,87 1,87 30%

VIII PEKERJAAN KM/WC 1,54 0,77 0,77 20%

IX PEKERJAAN LAINNYA 2,73 2,73 10%

JUMLAH 100

RENCANA PROGRES BULAN (%) 0,65 4,70 4,70 4,70 18,82 14,12 14,12 17,55 6,68 3,91 5,89 4,16 Waktu Pelaksanaan 120 Hari Kalender

RENCANA PROGRES KOMULATIF (%) 0,65 5,36 10,06 14,76 33,58 47,70 61,82 79,37 86,05 89,95 95,84 100,00

KETERANGAN PROGRES KEMAJUAN


progres %
PEKERJAAN PERBULAN Ditetapkan oleh :
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
%
KEMAJUAN BULAN I 10,06 KECAMATAN ANTANG KALANG
%
KEMAJUAN BULAN II 47,70
%
KEMAJUAN BULAN III 86,05
%
KEMAJUAN BULAN IV 100,00 SONY.S.SOS
Pembina IV/a
NIP. 19680716 199603 1 004
BAB VIII
LAPORAN DAN PENUTUP

A. LAPORAN – LAPORAN
1. Laporan Harian*) : Laporan Harian memuat hasil kegiatan harian tenaga kerja, jenis dan
jumlah material yang didatangkan pada saat itu.

2. Laporan : Informasi yang disampaikan didalam Laporan Mingguan memuat


Mingguan*) hasil kegiatan harian dan tingkat kemajuan pekerjaan dalam kurun waktu
1 (satu) minggu dari hasil pelaksanaan yang sedang dilaksanakan
lengkap dengan foto ( asli ) dan di sampaikan kepada
Pejabat Pembuat Komitmen sebagai dasar persiapan langkah selanjutnya.

3. Laporan Bulanan*) : Laporan bulanan adalah laporan proyek yang berisi tentang pelaporan
progress atau bobot pekerjaan (realisasi pekerjaan) secara Bulanan.
Jenis laporan proyek yang paling lengkap adalah laporan bulanan
karena terdiri dari beberapa informasi penting yang dirangkum dalam
satu buku.

4. Persyaratan Jika kerjasama dengan penyedia jasa Rekanan / Pemborong lain,


Kerjasama maka harus dilaksanakan sesuai dengan persyaratan dan undang-undang
yang berlaku.

5. Alih Pengetahuan Jika diperlukan, Penyedia Jasa Rekanan / Pemborong berkewajiban untuk
menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka
alih pengetahuan kepada personil Pekerjaan /satuan kerja
Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen.

B. PENUTUP
Demikian petunjuk teknis pelaksanaan ini dibuat untuk dijadikan Spesifikasi Teknis dalam pelaksanaan
Pekerjaan Pembangunan Kantor Kecamatan Antang Kalang.

Tumbang Kalang, 21 Juli 2023

Ditetapkan oleh
Pejabat Penandatangan Kontrak

SONY, S.SOS
Pembina IV/a
NIP. 196807161995031004

*) Jenis Laporan disesuaikan dengan permintaan dan persyaratan Pejabat Penandatangan Kontrak

You might also like